LP Operasi Katarak

18
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF MATA (KATARAK,RETINA,GLAUKOMA,KORNEA) DIAGNOSA KEPERAWATAN Ketakutan atau ansietas yang berhubungan dengan kerusakan sensori dari kurangnya pemahaman mengenai perawatan pascaoperatif, pemberian obat. SASARAN : Menurunkan stres emosional, ketakutan dan depresi; penerimaan pembedahan dan pemahaman instruksi. 1. INTERVENSI Kaji derajat dan durasi gangguan visual. Dorong percakapan untuk mengetahui keprihatinan pasien, perasaan, dan tingkaT pemahaman. jawab pertanyaan, memberi dukungan, membantu pasien melengkapi dengan metode koping. RASIONAL : Informasi dapat menghilangkan ketakutan yang tak diketahui, mekanisme koping dapat membantu pasien berkompromi dengan kegusaran,ketakutan,depresi, keputusasaan,kemarahan,dan penolakan.

Transcript of LP Operasi Katarak

Page 1: LP Operasi Katarak

ASUHAN KEPERAWATAN

PERIOPERATIF MATA (KATARAK,RETINA,GLAUKOMA,KORNEA)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ketakutan atau ansietas yang berhubungan dengan kerusakan sensori dari kurangnya pemahaman

mengenai perawatan pascaoperatif, pemberian obat.

SASARAN : Menurunkan stres emosional, ketakutan dan depresi; penerimaan pembedahan dan

pemahaman instruksi.

    1.       INTERVENSI  Kaji derajat dan durasi gangguan visual. Dorong percakapan untuk

mengetahui keprihatinan pasien, perasaan, dan tingkaT pemahaman. jawab pertanyaan, memberi

dukungan, membantu pasien melengkapi dengan             metode koping.

RASIONAL : Informasi dapat menghilangkan ketakutan yang tak diketahui, mekanisme koping

dapat membantu pasien berkompromi dengan kegusaran,ketakutan,depresi,

keputusasaan,kemarahan,dan penolakan.

     2.     INTERVENSI Orientasikan pasien pada lingkungan yang baru.

RASIONAL : Pengenalan terhadap lingkungan membantu mengurangi ansietas dan

meningkatkan          keamanan.

    3.      INTERVENSI  jelaskan retunitas preoperatif. preoperatif : Tingkat aktivitas,pembatasan

diet,obat-obatan. intra operatif : Pentingnya berbaring diam selama pembedahan atau memberi 

peringatan kepada ahli bedah ketika terasa akan batuk atau akan berganti posis. Muka ditutup

dengan kain dan diberikan O2.suara bising dari peralatan yang tak biasa. Pemantauan, termasuk

Page 2: LP Operasi Katarak

pengukuran tekanan darah yang sering. Pasca Operasi : pemberian posisi,pembalutan,tingkat

aktivitas,pentingnya bantuan        untuk ambulasi sampai stabil dan adekuat secara visual.

RASIONAL. : Pasien yang tel;ah mendapat banyak informasi lebih mudah menerima

penanganan           dan mematuhi instruksi.

    4.      INTERVENSI Jelaskan intervensi sedetil-detilnya:perkenalkan diri anda pada setiap

interaksi terjemahan setiap suara asing ; pergunakan sentuhan untuk membantu komunikasi

verbal.

RASIONAL. : Pasien yang mengalami gangguan visual bergantung pada masukan indera yang

lain untuk mendapatkan informasi.

     5.       INTERRVENSI Dorong untuk menjalankan kebiasaan hidup sehari-hari bila mampu.

Pesan makanan yang bisa dimakan dengan tangan bagi mereka yang tak dapat melihat dengan

baik atau tak mempunyai keterampilan koping untuk mempergunakan peralatan makan.

RASIONAL. : Perawatan diri dan kemandirian akan meningkatkan rasa sehat.

      6.      INTERVENSI Dorong partisipasi keluarga atau orang yang berarti dalam perawatan

pasien.

RASIONAL : Pasien mungkin tak mampu melakukan semua tugas sehubungan dengan

penanganan dan perawatan diri.

      7.  INTERVENSI dorong partisipasi dalam aktivitas sosial dan pengalihan bila memungkinkan

(pengunjung ,radio,rekaman audio,TV,kerajinan tangan permainan)

RASIONAL : Isolasi sosial dan waktu luang yang terlalu lama dapat menimbulkan perasaan

negatif

HASIL YANG DIHARAPKAN.

a.         Mengucapkan pemahaman mengenai informasi yang diterima.

b.         Memakai metoda koping dan mampu untuk bersantai.

c.         Mampu mencapai lonceng panggilan,makanan pada nampan saji,peralatan pada

meja kursi,kamar mandi.

d.         Mengucapkan pemahaman mengenai kejadian preoperatif dan mematuhi pertunjuk           

dan program terapi.

e.         Tidak kaku atau kertakutan berinteraksi dengan lingkungan.

f.          Berpartisipasi dalam kagiatan hidup sehari-hari yang mampu dilakukan.

g.         Mengenali adanya keterbatasan.

Page 3: LP Operasi Katarak

h.         Keluarag atau orang yang berarti membantu pasien dalam perawatan yang             

dibutuhkan.

i.          Berpartisipasi dalam aktivitas sosial dan pengalihan yang menarik kemampuan

DIAGNOSA KEPERAWATAN (II) : resiko terhadap cedera yang berhubungan dengan

kerusakan penglihatan atau kurang pengetahuan.

SASARAN : pencegahan cedera

    1.      INTERVENSI Bantu pasien ketika mampu melakukan ambulasi pascaoperasi sampai stabil

dan mencapai penglihatan dan keterampilan koping yang memadai (ingat bahwa balutan bilateral

menjadikan pasien tak dapat melihat), menggunakan teknik bimbingan       penglihatan.

RASIONAL : Menurunkan resiko jatuh atau cedera katika lankah sampoyongan atau tidak

mempunyai keterampilan koping untuk kerusakan penglihatan.

     2.      INTERVENSI Bantu pasien menata lingkungan. Jangan mengubah penataan meja-kursi

tanpa pasien orientasi dahulu.

RASIONAL : Memfasilitasi kemandirian dan menurunkan reiko cedera.

      3.      INTERVENSI Orientasikan pasien pada ruangan

RASIONAL : Meningkatkan keamanan mobilitas dalam lingkungan.

      4.      INTERVENSI Bahas perlunya penggunaan perisal metal atau kaca mata bila

diperintahkan.

RASIONAL : Tameng logam atau kaca mata melindungi mata terhadap cedera.  

      5.      INTERVENSI : Jangan memberikan tekanan pada mata yang terkena trauma.

RASIONAL : Tekanan pada mata yang dapat mengakibatkan kerusakan serius lebih lanjut.

      6.      INTERVENSI Gunakan prosedur yang memadai ketika memberikan obat mata.

RASIONAL : Cedera dapat terjadi bila wadah obat menyantuh mata.

HASIL YANG DIHRAPKAN

a.         meminta bantuan untuk ambulasi bila ada indikasi.

b.         Mampu melakukan menuver dengan aman dilingkungan

c.         Mengenakan alat perlindungan selama waktu yang ditentukan.

d.         Manipilasi kelopak mata hanya dilakukan dengan meletakan jari pada tulang orbita

(lihat bagian trauma mata).

e.         tidak terjadi cedera pada mata.

Page 4: LP Operasi Katarak

MASALAH KOLABORASI : infeksi luka operasi atau struktur okuler lain, ablasio, retina,

peninggian TIO,perforasi luka operasi.

SASARAN : komplikasi dapat dihindari atau segera dilaporkan kepada dokter.

      1.      INTERVENSI Jaga teknik aseptik ketat, lakukan cuci tangan sesering mungkin.

RASIONAL : Akan meminimalkan infeksi.

     2.      INTERVENSI Awasi dan laporkan segera adanya tanda dan gejala komplikasi, misalnya

perdarahan             paningkatan TIO (nyeri dahi mendadak) Infeksi(merah,edema,cairan

purulen); nyeri berkurang dengan obat yang diresepkan : kilatan cahaya, perubahan tau

penurunan fungsi visual, perubahan struktur mata (prolap iris,pupil berbentuk pir,dehisensi luka);

reaksi samping obat

RASIONAL : Penemuan awal komplikasi dapat mengurangi rasiko kahilangan penglihatan

permanen.

      3.      INTERVENSI : Jelaskan posisi yang dianjurkan

RASIONAL : Peninggian kepala dan menghindari berbaring berbaring pada sisi yang dioperasi

dapat mengurangi edema. Mempertahankan posisi yang diresepkan bila gelembung udara telah

diletakan dalam badan vitreus dapat memperbaiki perlengketan kembali retina dan mengurangi

risiko pembentukan katarak atau kerusakan endotel kornea.

    4.      INTERVENSI Instruksikan pasien mengenai pembatasan aktivitas tirah baring dengan

keleluasaan         ke kamar mandi ; peningkatan aktivitas bertahap sesuai toleransi.

RASIONAL : pembatasan aktivitas diresepkan untuk mempercepat penyembuhan dan

menghindari kerusakan lebih lanjut pada mata yang cedera

    5.      INTERVENSI Jelaskan tindakan yang harus dihindari, seperti yang diresepkan – batuk,

bersin, muntah,membungkuk,mengejan berlebihan saat BAB, mengangkat benda berat (>9kg),

menutup mata dengan keras, menggosok mata,menggerakan kepala dengan cepat dan kasar.

RASIONAL : Dapat mengakibatkan komplikasi seperti prolaps vitreus atau dehisiensi luka

akibat             peningkatan tegangan luka pada jahitan yang sangat halus.

      6.      INTERVENSI Berikan obat sesuai resep,sesuai teknik yang diresepkan.

RASIONAL : Obat yang diberikan dengan cara yang tidak sesuai dengan resep dapat

menganggu penyembuhan atau menyebabkan komplikasi. Bila wadah sampai mengenai mata

akan terjadi paningkatan resiko infeksi dari obat yang terkontaminasi. 

HASIL YANG DIHARAPKAN

Page 5: LP Operasi Katarak

a.         tak tampak tanda infeksi.

b.         Tanda dan gejala komplikasi diketahui awal dan segera diolaporkan

c.         Posisis yang ditemukan dapat dipertahankan.

d.         pembatasan aktivitas terlihat.

e.         Menghindari aktivitas yang terbatas

f.          Memperlihatkan teknik yang benar saat pembarian obat mata.

DIAGNOSA KEPERAWATAN (III) : nyeri yang berhubungan dengan trauma, peningkatan

TIO, inflamasi intervensi bedah atau pembarian tetes mata dilator.

SASARAN : pengurangan nyeri dan TIO.

      1.      INTERVENSI Berikan obat untuk mengontrol nyeri dan TIO sesui resep.

RASIONAL : pemakain obat sesuai resep akan mengurangi nyeri dan TIO dan meningkatkan

rasa nyaman.   

      2.      INTERVENSI Berikan kompres dingin sesuai permintaan untuk trauma tumpul.

RASIONAL : Mengurangi edema akan mengurangi nyeri.

       3.      INTERVENSI Kurangi tingkat pencahayaan ; cahaya diredupkan,diberi tirai/kain.

RASIONAL : Tingkat pencahayaan yang lebih rendah lebih nyaman setelah pembedahan.

      4.      INTERVENSI Dorong pengunaan kaca mata hitam pada cahaya kuat.

RASIONAL : Cahaya yang kuat menyebabkan rasa tak nyaman setelah pengunaan tetes mata

diletor.

HASIL YANG DIHARAPKAN.

a.         mengucapkan bahwa nyeri dan TIO telah berkurang.

b.         Edema berkurang.

c.         Mengucapkan peningkatan rasa nyaman.

d.         mengenakan kaca mata hitam setelah meneteskan mata dilator.

DIAGNOSA KEPERAWATAN (IV) : potensial terhadap kurang perawatan diri yang

berhubungan dengan kerusakan penglihatan.

SASARAN :  mampu memenuhi kebutuhan diri.

    1.      INTERVENSI  Beri instruksi kepada pasien atau orang terdekat mengenai tanda gejala

komplikasi         yang harus dilaporkan segera kepada dokter.

Page 6: LP Operasi Katarak

RASIONAL :  Penemuan dan penagnganan awal komplikasi dapat mengurangi risiko kerusakan

lebih lanjut.

    2.      INTERVENSI Beri instruksi lisan dan tertulis untuk pasien dan orang yang berarti

mengenai teknik        yang benar memberikan obat, diskusikan indikasi penggunaan obat begitu

pula

respons normal dan abnormalnya. Sarankan metode indentifikasi wadah.

RASIONAL : Pemakaian teknik yang benar akan mengurangi resiko infeksi dfan cedera mata.

Pengetahuan mengenai respons abnormal dapat membantu dalam memutuskan mengenai

perubahan yang perlu dilaporkan , instruksi tertulis dipakai untuk memperkuat setelah

pemulangan. 

     3.      INTERVENSI Evaluasi perlunya bantuan setelah pemulangan. Yakinkan tersedianya

bantuan dari orang terdekat atau merancang untuk rujukan yang perlu.

RASIONAL : Sumber daya harus tersedia untuk layanan kesehatan,pendampingan dan teman di

rumah.

      4.      INTERVENSI Ajari pasien dan keluarga teknik panduan penglihatan

RASIONAL : Memungkinkan tindakan yang aman dalam lingkungan.

HASIL YANG DIHARAPKAN

a.         mengucapkan tanda gejala yang harus dilaporkan

b.         Pasien dan orang yang berarti mengucapkan atau memperlihatkan pemahaman yang          

benar mengenai teknik pemberian obat dan respons obat nrmal dan abnormal

c.         Mengidentifikasi perlunya bantuan

d.         rujukan yang diperlukan telah disusun.

e          pasien dan pemberi asuhan menunjukan tindakan yang aman menggunakan teknik p         

panduan – penglihatan.

LP operasi katarak

A. PENGERTIAN TINDAKAN OPERASI

Page 7: LP Operasi Katarak

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yag dapat terjadi akibat hidrasi

(penambahan cairan) lensa,denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya yang biasanya

mengenai kedua mata dan berjalan progesif. ( Mansjoer,2000;62 )

Satu-satunya cara mengatasi katarak memang hanya dengan melakukan operasi. Karena

hingga kini, dunia kedokteran belum menemukan obat penyembuh katarak melalui obat-

obatan.

Ada 2 macam teknik pembedahan :

1. Ekstraksi katarak intrakapsuler adalah pengangkatan seluruh lensa sebagai satu

kesatuan.

2. Ekstraksi katarak ekstrakapsuler merupakan tehnik yang lebih disukai dan

mencapai sampai 98 % pembedahan katarak. Mikroskop digunakan untuk melihat

struktur mata selama pembedahan

B. TUJUAN TINDAKAN OPERASI

Tujuan dari operasi katarak adalah untuk menghilangkan lensa berkabut dan

menggantinya dengan lensa buatan untuk mengembalikan visi yang jelas

Dalam ekstraksi katarak ekstrakapsular, sayatan dibuat di mata tepat di bawah iris, atau

bagian berwarna (A). Lensa sakit ditarik keluar (B). Lensa intraokular palsu ditempatkan

melalui sayatan (D), dan dibuka untuk menggantikan lensa lama (E)

C. PERSIAPAN PERIOPERATIF DIRUANGAN

1.      Kartu nama snellen / mesin telebinokuler ( tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan )

mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, akvesus atau vitreus humor, kesalahan

refraksi atau penyakit sistem saraf atau penglihatan keretina atau jalan optik.

2. Lapang penglihatan. Penurnan mungkin disebabkan oleh cairan cerebro vaskuler, massa tumor

pada hipofisis otak, karotis atau patologis arteri serebral, gloukoma.

3. Pengukuran tonografi. Mengkaji tekanan intraokuler ( TIO ) normalnya 12-25 mmHg.

4. Pemeriksaan oftalmoskopi. Mengkaji struktur internal okuler, mencatat atrofi lempeng optik,

papiledema, perdarahan retina, dan mikroaneurisma, dilatasi dan pemeriksaan belahan-lampu

memastikan diagnosa katarak.

5. Darah lengkap, laju sedimentasi ( LED ). Menunjukkan anemia sistemik atau infeksi.

Page 8: LP Operasi Katarak

6. EKG, kolesterol serum dan pemeriksaan lipid. Dilakukan untuk memastikan aterosklerosis.

7. Tes toleransi glukosa ( FBS ). Menunjukkan adanya atau kontrol diabetes.

Selain uji mata yang biasa, keratometri dan pemeriksaan lampu slit, dan oftalmoskopis, maka A-

scan ultrasound ( Echograpy ) dan hitung sel endotel sangat berguna sebagai alat diagnostik

khususnya bila dipertimbangkan akan dilakukan pembedahan. Dengan hitung sel endotel 2000

sel / mm3, pasien ini merupakan kandidat untuk dilakukan fakoemulsifikasi dan implantasi IOL.

( Brunner & Suddarth,

2002 )                                                                                                                         

D. PERSIAPAN/ PROSEDUR DIRUANG OPERASI

Sebelum operasi dilaksanakan, mata pasien dibersihkan dari kotoran, bulu mata dicukur, dan

ditetesi dengan salep mata eprisel, pantocain dan gentamicin.

E. PERAWATAN PASCA OPERASI

1. Pembatasan aktivitas, pasien yang telah melaksanakan pembedahan diperbolehkan :

Menonton televisi; membaca bila perlu, tapi jangan terlalu lama

Mengerjakan aktivitas biasa tapi dikurangi

Pada awal mandi waslap selanjutnya menggunakan bak mandi atau pancuran

Tidak boleh membungkuk pada wastafel atau bak mandi; condongkan sedikit kepala

kebelakang saat mencuci rambut

2. Tidur dengan perisai pelindung mata logam pada malam hari; mengenakan kacamata pada

siang hari

3. Ketika tidur, berbaring terlentang atau miring pada posisi mata yang tidak dioperasi, dan tidak

boleh telengkup

4. Aktivitas dengan duduk

5. Mengenakan kacamata hitam untuk kenyamanan

6. Berlutut atau jongkok saat mengambil sesuatu dari lantai

7. Dihindari (paling tidak selama 1 minggu)

Tidur pada sisi yang sakit

Menggosok mata, menekan kelopak untuk menutup

Mengejan saat defekasi

Page 9: LP Operasi Katarak

Memakai sabun mendekati mata

Mengangkat benda yang lebih dari 7 Kg

Berhubungan seks

Mengendarai kendaraan

Batuk, bersin, dan muntah

Menundukkan kepala sampai bawah pinggang, melipat lutut saja dan punggung tetap lurus

untuk mengambil sesuatu dari lantai.

A.   PENGERTIAN TINDAKAN OPERASI

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yag dapat terjadi akibat hidrasi

(penambahan cairan) lensa,denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya yang biasanya

mengenai kedua mata dan berjalan progesif. ( Mansjoer,2000;62 )

Satu-satunya cara mengatasi katarak memang hanya dengan melakukan operasi. Karena hingga

kini, dunia kedokteran belum menemukan obat penyembuh katarak melalui obat-obatan.

Ada 2 macam teknik pembedahan ;

1. Ekstraksi katarak intrakapsuler

Adalah pengangkatan seluruh lensa sebagai satu kesatuan.

2. Ekstraksi katarak ekstrakapsuler

Merupakan tehnik yang lebih disukai dan mencapai sampai 98 % pembedahan katarak.

Mikroskop digunakan untuk melihat struktur mata selama pembedahan

Page 10: LP Operasi Katarak

B.     TUJUAN TINDAKAN OPERASI

Tujuan dari operasi katarak adalah untuk menghilangkan lensa berkabut dan menggantinya

dengan lensa buatan untuk mengembalikan visi yang jelas

Page 11: LP Operasi Katarak

Dalam ekstraksi katarak ekstrakapsular, sayatan dibuat di mata tepat di bawah iris, atau

bagian berwarna (A). Lensa sakit ditarik keluar (B). Lensa intraokular palsu ditempatkan

melalui sayatan (D), dan dibuka untuk menggantikan lensa lama (E)

C.    PERSIAPAN PERIOPERATIF DIRUANGAN

1.      Kartu nama snellen / mesin telebinokuler ( tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan )

mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, akvesus atau vitreus humor, kesalahan

refraksi atau penyakit sistem saraf atau penglihatan keretina atau jalan optik.

2. Lapang penglihatan. Penurnan mungkin disebabkan oleh cairan cerebro vaskuler, massa tumor

pada hipofisis otak, karotis atau patologis arteri serebral, gloukoma.

3. Pengukuran tonografi. Mengkaji tekanan intraokuler ( TIO ) normalnya 12-25 mmHg.

4. Pemeriksaan oftalmoskopi. Mengkaji struktur internal okuler, mencatat atrofi lempeng optik,

papiledema, perdarahan retina, dan mikroaneurisma, dilatasi dan pemeriksaan belahan-lampu

memastikan diagnosa katarak.

5. Darah lengkap, laju sedimentasi ( LED ). Menunjukkan anemia sistemik atau infeksi.

6. EKG, kolesterol serum dan pemeriksaan lipid. Dilakukan untuk memastikan aterosklerosis.

7. Tes toleransi glukosa ( FBS ). Menunjukkan adanya atau kontrol diabetes.

Selain uji mata yang biasa, keratometri dan pemeriksaan lampu slit, dan oftalmoskopis, maka A-

scan ultrasound ( Echograpy ) dan hitung sel endotel sangat berguna sebagai alat diagnostik

khususnya bila dipertimbangkan akan dilakukan pembedahan. Dengan hitung sel endotel 2000

sel / mm3, pasien ini merupakan kandidat untuk dilakukan fakoemulsifikasi dan implantasi IOL.

( Brunner & Suddarth,

2002)                                                                                                                         

D.    PERSIAPAN/ PROSEDUR DIRUANG OPERASI

Sebelum operasi dilaksanakan, mata pasien dibersihkan dari kotoran, bulu mata dicukur, dan

ditetesi dengan salep mata eprisel, pantocain dan gentamicin.

E.     PERAWATAN PASCA OPERASI

Page 12: LP Operasi Katarak

1. Pembatasan aktivitas, pasien yang telah melaksanakan pembedahan diperbolehkan :

Menonton televisi; membaca bila perlu, tapi jangan terlalu lama

Mengerjakan aktivitas biasa tapi dikurangi

Pada awal mandi waslap selanjutnya menggunakan bak mandi atau pancuran

Tidak boleh membungkuk pada wastafel atau bak mandi; condongkan sedikit kepala

kebelakang saat mencuci rambut

2. Tidur dengan perisai pelindung mata logam pada malam hari; mengenakan kacamata pada

siang hari

3. Ketika tidur, berbaring terlentang atau miring pada posisi mata yang tidak dioperasi, dan tidak

boleh telengkup

4. Aktivitas dengan duduk

5. Mengenakan kacamata hitam untuk kenyamanan

6. Berlutut atau jongkok saat mengambil sesuatu dari lantai

7. Dihindari (paling tidak selama 1 minggu)

Tidur pada sisi yang sakit

Menggosok mata, menekan kelopak untuk menutup

Mengejan saat defekasi

Memakai sabun mendekati mata

Mengangkat benda yang lebih dari 7 Kg

Berhubungan seks

Mengendarai kendaraan

Batuk, bersin, dan muntah

Menundukkan kepala sampai bawah pinggang, melipat lutut saja dan punggung tetap lurus

untuk mengambil sesuatu dari lantai.

Page 13: LP Operasi Katarak