Makalah CLadocera2

47
MAKALAH PLANKTONOLOGI (Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda) Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Planktonologi Disusun oleh: Kelompok 4 Helga Rachel 230210140014 Ria Natasia 230210140017 Fauzi Nugraha 230210140024 Donna Siti R 230210140032 Sandra Moerti 230210140042 Ali Akbar 230210140049 Alif Fathurrahman 230210140052 Maharani D S 230210140054

description

planktonologi

Transcript of Makalah CLadocera2

MAKALAH PLANKTONOLOGI(Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda)Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah PlanktonologiDisusun oleh:Kelompok 4Helga Rachel 230210140014Ria Natasia 230210140017Fauzi Nugraha 230210140024Donna Siti R 230210140032Sandra Moerti 230210140042Ali Akbar 230210140049Alif Fathurrahman230210140052Maharani D S 230210140054

PRODI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS PADJAJARANJl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor 40600

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda ini dengan tepat waktu.Terimakasih pula kami haturkan pada dosen yang berkaitan dalam memberikan pengajaran tentang Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Jatinangor, 30 April 2015 Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPlankton adalah organisme air kecil yang hidup di air tawar dan lingkungan laut. Kata "plankton" berasal dari kata Yunani planktos, yang berarti "hanyut." Secara umum, plankton telah berarti sedikit atau tidak ada gerak dan distribusi mereka ditentukan terutama oleh arus air dan pencampuran. Namun, beberapa plankton dapat berenang melalui air kurang bergolak menggunakan flagella dan pelengkap lainnya (Jieang, 2011).Zooplankton disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan kemana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tidak dapat memproduksi sendiri bahan organic dari bahan anorganic. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya ia sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Ukuran zooplankton paling umum berkisar 0,2-2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur-ubur bisa berukuran lebih dari satu meter (Nontji, 2008). Dalam bahasa Latin, crusta berarti cangkang. Sehingga Crustacea disebut juga hewan bercangkang. Crustacea telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis. Jenis crustacea yang paling umum adalah udang dan kepiting. Habitatnya sebagian besar di air tawar dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat.Klasifikasi Crustacea dibagi menjadi 2 subkelas : 1. Entomostraca (Udang-udangan kecil)Ciri: berukuran kecil, serta merupakan zooplankton yang banyak terdapat di perairan air laut atau tawar. Anggotanya terdiri dari: Ordo Copepoda, Ordo Cladocera, Ordo Ostracoda, dan Ordo Amphipoda2. Malacostraca (Udang-udangan besar)Anggotanya terdiri dari: Ordo Isopoda (berkaki seragam) yang biasa hidup dilaut, air tawar maupun darat. Contohnya yaitu udang belalang Ordo Decapoda (berkaki sepuluh) yang mempunyai 5 pasang anggota gerak pada segmen dada sebagai kaki. Jenisnya seperti udang, ketam, kepiting, rajungan, yuyuPada bab ini kami lebih fokus pada golongan Entomostraca atau udang-udangan tingkat rendah. Terutama pada ordo Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apa pengertian dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda?1.2.2 Bagaimana ciri-ciri dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda?1.2.3 Bagaimana reproduksi dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda?1.2.4 Bagaimana klasifikasi dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda?1.2.5 Dimana habitat dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda?1.2.6 Apa peranan, manfaat, serta kerugian dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda?

1.3 Tujuan1.3.1 Mengetahui pengertian dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda1.3.2 Mengetahui ciri-ciri dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda1.3.3 Mengetahui reproduksi dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda1.3.4 Mengetahui klasifikasi dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda1.3.5 Mengetahui habitat dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda1.3.6 Mengetahui peranan, manfaat, serta kerugian dari Cladocera, Copepoda, dan Ostracoda

BAB IIISI

2.1 Pengertian CladoceraOrdo Cladocera dinamakan juga kutu air merupakan bagian dari branchiopoda yang membentuk suatu grup monophyletic yang saat ini mempunyai 11 keluarga, 80 genera, dan sekitar 400 spesies. Artinya kaki yang juga berfungsi seperti insang jumlahnya sedikit, hanya 5 sampai 6 pasang. Kelompok cladocera adalah bagian dari kelas arthropod yang crustacean, digolongkan dalam grup phyllopoda. Yang umum dikenal adalah genus dari Daphnia sebagai penguji adanya indikasi pencemaran air.Struktur tubuh cladocera terdiri dari kepala, thorax, perut, antenna, dan sebagian ada yang memiliki ekor. Ruas-ruas tubuh tidak jelas, biasanya thorax dan abdomen tertutup karapas yang tampak seperti 2 keping. Sebenarnya karapas tersebut bukan 2 keping tetapi hanya 1 helai yang melipat dan terbuka dibagian ventral bervariasi dari bundar, oval, memanjang atau persegi.

2.2 Ciri-ciri Cladocera Bentuk tubuhnya gepeng Pada dorsal ada lipatan (cangkang) Bagian kepala tidak tertutup dan ada sepasang mata pada tiap sisi Kepala membengkok kebawah, terdapat rostrum Di kepala ada 2 pasang appendiges ( antena), 1 anten kecil & urinamous deketrostrum, 2 antena besar & biramous ( untuk berenang ) Kepala 3mm kecuali leptodora sp Plankton feeder/ detritius Cladocera : moina, Bosmina Ceriodaphnia, Cydorus, Macrotrhix Predator : leptodora, polyphenus Di tropic specimen lebih kecil tapi species banyak Nilai gizi tinggi : Protein 44,28 % , lemak 8,67 % serat kasar 2,9 % , abu 4 % dan bahan lain 40,15% a. MorfologiCladocera (air fleas) sebuah grup besar dari paut limbed binatang, yang sebagian besar hidup di air segar, cladocera tersebut bergerak dengan bantuan arus air melalui gerakan semacam hopping. Di inggris sendiri anda dapat menemukan sekitar 80 spesies yang berbeda, sedangkan di belanda sekitar 100 spesies. Banyak dari spesies mereka yang langka. Karakteristik dari air fleas sendiri adalah bagian tubuh yang ditutupi dalam sejenis karang, dengan tampilan dua lids (penutup), tetapi yang terbuat dari satu potong. Mereka menarik binatang microscopis yang ada disekitarnya.b. FisiologiStruktur tubuh cladocera terdiri dari kepala, thorax, perut, antenna, dan sebagian ada yang memiliki ekor. Kepala diterapkan dengan punggung di daerah yang biasanya disebut chemosensoric antennulae. Selain itu, untuk jantan antenulae ini juga dapat berfungsi untuk memeluk betina dalam proses reproduksi. Memiliki 5 atau 6 pasang kaki yang menempel di perut yang menghubung ke punggung, sedangkan yang dewasa memiliki 4 segmen leptodora, setelah itu ada postabdomen lalu berakhir pada furca claws. Claws tersebut berfungsi sebagai abreptor (pembersih rongga badan). Kemudian ada lagi dua kemudi bristles yang menghubungkan ke perut. Sebagian besar cladocera ini mengorientasikan dirinya dengan sirip belakang atas. Mereka juga memiliki dua valved carapace yang meliputi sebagian besar tubuhnya kecuali bagian dari appendages. Dalam beberapa family, kepala biasanya dipisahkan dari badan dengan lekukan mendalam, tetapi tidak dapat dipisahkan. Pada dahi terdapat gabungan mata (unpaired), kemampuan bergerak secara vertical maupun horizontal.Jumlah ommatidia yang membentuk senyawa mata bervariasi dari jenis ke jenis makanan sesuai dengan preferensi. Mata tersebut mempunyai peranan terpenting terhadap penangkapan makanan. Pertama sepasang antenna yang yang berisi organ organ indrawi sangat kecil dan terpasang pada punggung. Kedua pasangan tersebut adalah lebih besar dibandingkan badannya. Mereka memiliki dua cabang , kedua pasang antenna merupakan alat utama untuk menangkap makanan. Kedua antenna bawahnya secara bersamaan membuat lompatan pendek untuk bergerak (hopping). Mereka mempunyai thorax yang sangat pendek dan terdiri dari 4 6 segmen.pada betina terdapat ruang besar pada bagian belakang dan sirip belakang sampai carapace yang berfungsi sebagai kantung untuk pengeraman. Telur yang diletakkan kedalam kantung tersebut dapat berkembang di dalamnya.

2.3 Reproduksi CladoceraMekanisme reproduksi cladocera pada umumnya adalah dengan cara parthenogenesis. Satu atau lebih individu muda dirawat dengan menempel pada tubuh induknya. Pada daphnia yang baru menetas harus melakukan pergantian kulit (molting) beberapa kali sebelum tumbuh menjadi dewasa sekitar satu pekan setelah menetas. Siklus hidup Daphnia sp. yaitu telur, anak , remaja dan dewasa. Pertambahan ukuran terjadi sesaat setelah telur menetas di dalam ruang pengeraman. Daphnia sp. dewasa berukuran 2,5 mm, anak pertama sebesar 0,8 mm dihasilkan secara parthenogenesis. Daphnia sp. mulai menghasilkan anak pertama kali pada umur 4-6 hari. Adapun umur yang dapat dicapainya 12 hari. Setiap satu atau dua hari sekali, lalu dewasa. Proses reproduksi ini akan berlanjut jika kondisi lingkungannya mendukung pertumbuhan. Jika kondisi tidak ideal, baru akan dihasilkan individu jantan agar terjadi reproduksi seksual (Waterman, 1960).Daphnia jantan lebih kecil ukurannya dibandingkan yang betina. Pada individu jantan terdapat organ tambahan pada bagian abdominal untuk memeluk betina dari belakang dan membuka carapace betina, kemudian akan dilindungi lapisan lapisan yang bernama ephipium untuk mencegah dari ancaman lingkungan sampai kondisi ideal untuk menetas (Mokoginta, 2003)

2.4 Klasifikasi Cladocera1. Daphnia sp.Philum : Arthropoda Kelas : CrustaceaSub Klas : BranchiopodaDivisi : OligobranchiopodaOrdo : CladoceraFamili : DaphnidaeGenus : DaphniaSpesies : Daphnia sp.

2. Diaphanosoma spPhylum : ArthropodaKelas : BranchiopodaOrdo : CladoceraGenus : DiaphanosomaSpecies : Diaphanosoma sp.

2.5 Habitat CladoceraKebanyakan Cladocera berukuran 0,2 sampai 3 mm. Hidup di daerah limnetik sebagai plankton air tawar. Menurut klasifikasi hidupnya sebagai plankton, Cladocera tergolong Holoplankton (plankton permanen) yaitu organisme yang selama hidupnya sebagai plankton.

2.6 Peranan dan Manfaat CladoceraCladocera memegang peran penting dalam rantai makanan di perairan tawar sebagai penghubung antara produsen primer dengan anak ikan hewan air karnivor yang lain. Daphnia dan Moina banyak dibudidayakan dan diperdagangkan sebagai pakan alami hidup untuk ikan hias dan anak ikan dalam pembenihan. Selain nilai gizinya bagus Cladocera mudah ditangkap anak ikan karena berenangnya lambat.

2.7 Pengertian CopepodaCopepoda (Kope = Yunani untuk "dayung" Podos = Yunani untuk "kaki"). Oleh karena itu Copepod = berdayung kaki, yang mengacu pada sepasang kaki di kolam yang sama somite yang bergerak bersama-sama, seperti ears. Copepoda merupakan kelompok entomostraca (udang-udangan tingkat rendah ) dengan jumlah spesies terbesar, yaitu sekitar 8.400 spesies, sebagian besar hidup bebas dan sekitar 25% nya sebagian ektoparasit. Kebanyakan copepod terdapat di laut dan sebagian lagi di air tawar, baik sebagai plankton maupun fauna interstisial.Copepoda adalah holoplanktonik berukuran kecil yang mendominasi zooplankton di semua laut dan samudera. Pada umumnya copepoda yang hidup bebas berukuran kecil. Kedua antenanya yang paling besar berguna untuk menghambat laju tenggelamnya. Copepoda makan fitoplankton dengan cara menyaringnya melalui rambutrambut (setae) halus yang tumbuh di appendiks tertentu yang mengelilingi mulut (maxillae), atau langsung menangkap fitoplankton dengan apendiksnya (Nybakken, 1992).Bougis (1974) menjelaskan bahwa copepoda merupakan biota plankton yang mendominasi jumlah tangkapan zooplankton yang berukuran besar (2500 m) pada suatu perairan dengan kelimpahan mencapai 30% atau lebih sepanjang tahun dan dapat meningkat sewaktu-waktu selama masa reproduksi.Copepoda mendominasi populasi zooplankton di perairan laut dengan persentase berkisar antara 50-80% dari biomassa zooplankton dalam ekosistem laut. Beberapa diantaranya bersifat herbivor (pemakan fitoplankton) dan membentuk rantai makanan antara fitoplankton dan ikan. Copepoda merupakan organisme laut yang sangat beragam dan melimpah, dan merupakan mata rantai yang sangat penting dalam rantai makanan dan ekonomi lautan (Wickstead 1976). Contoh genus dari Arthropoda antara lain Paracalanus, Pseudocalanus, Acartia, Euchaeta, Calanus, Oithona, Microsetella (Hutabarat dan Evans, 1986).2.8 Ciri-ciri CopepodaCiri umum copepoda antara lain : Planktonik, parasite, benthic. Ukuran sekitar 0,5 2 mm. Tergolong sebagai udang renik yang biasanya ada yang menyerang tubuh ikan bagian insang dan luar. Ada yang bersifat filter feeder dan predator. Kebanyakan kelompok Meroplankton Warna umum berwarna keabu-abuan dan kecoklatan. Hidup di air tawar, payau,dan laut. Hidup pada salinitas 25 sampai 35 ppt. Hidup pada suhu 17-30*C dan PH 8.

Ciri khusus Copepoda antara lain : Copepoda jantan umumnya lebih kecil dibandingkan Copepoda betina. Tubuh bersegmen. Memiliki tubuh yang pendek dan silinder. Reproduksi menggunakan antena untuk menempel pada betina.

Copepoda merupakan crustacea yang sangat banyak dijumpai diantara fitoplankton dan pada tingkat tropik yang tinggi pada ekosistem. Copepoda dewasa berukuran antara 1 dan 5 mm. Tubuh copepoda berbentuk silindrikonikal, dimana anterior lebih lebar. Bagian depan meliputi 2 bagian yakni cephalotoraks (kepala dengan toraks dan segmen toraks ke enam) dan abdomen yang lebih kecil dibandingkan cephalotoraks. Pada bagian kepala memiliki mata di bagian tengah dan antenna yang pada umumnya sangat panjang. Copepoda yang bersifat planktonik pada umumnya suspension feeders (Lavens dan Sorgeloos, 1996).

2.8.1 Anatomi CopepodaBentuk tubuh copepoda yang hidup bebas biasanya silindris dan pendek. Tubuh terdiri atas kepala yang agak membulat, 6 ruas thorax dan 3 sampai 5 ruas abdomen. Bagian posterior kepala tumbuh menyatu dengan satu atau dua ruas thorax menjadi cephalothorax, yang tertutup karapas. Ruas thorax keempat dan kelima dan keenam seringkali juga tumbuh menyatu dengan ruas abdomen pertama. Di ujung abdomen terdapat sepasang caudal rami dengan setae di ujung masing-masing. Semua copepoda selalu mempunyai sebuah mata nauplius median (di tengah) yang terdiri atas 3 buah ocelli yaitu 2 lateral dan sebuah median. Pada kepala terdapat sepasang antena pertama yang uniramus panjang dan tampak jelas, sepasang antena kedua, mandibel, maksila pertama dan maksila kedua. Pada ruas thorax yang menyatu dengan kepala terdapat sepasang maksiliped, dan masing-masing dari empat atau lima ruas thorax berikutnya terdapat sepasang kaki renang yang biramus, pada ruas thorax terakhir terdapat sepasang kaki renang yang mengecil. Pada ruas abdomen tidak ada apendik. Bentuk tubuh parasit mengalami modifikasi dan degenerasi disesuaikan dengan cara hidupnya. Sebagai ektoparasit terdapat pada permukaan tubuh, sirip dan insang inang, memakan cairan tubuh atau jaringan inang.Hanya yang betina hidup sebagai ektoparasit, sedangkan stadia muda dan jantan hidup bebas. Yang betina acapkali tampak dari kantung telurnya. Dari 10 ordo dalam kelas Copepoda hanya 3 ordo yang anggotanya hidup bebas,sedangkan yang lainnya sebagai ektoparasit atau komensal dengan avertebrata air lain. Ketiga ordo tersebut adalah Calanoida, Cyclopoida dan Harpacticoida. Sebagian besar calanoid adalah planktonik, kebanyakan harpacticoida adalah benthik, sedangkan cyclopoida terdapat baik sebagai planktonik maupun benthos. Copepoda berenang menggunakan kaki renang dengan gerakan yang sangat cepat dan menyentak-nyentak (jerky sudden motions). Bila gerakan kaki renang berhenti, maka antena pertama (antenul) membuka ke arah lateral supaya tidak tenggelam. Bila sedang berenang, antenul mengarah ke belakang. Calanus dan Diaptomus dari ordo Calanoida ada kalanya berenang seperti Anostraca. Kebanyakan copepoda planktonik di luar terdapat pada lapisan permukaan sampai kedalaman 50 m, namun banyak spesies dijumpai sampai 2.000 m, bahkan beberapa spesies lebih dalam lagi.Banyak spesies copepoda melakukan migrasi vertikal, dan dalam hal ini dipengaruhi cahaya. Harpacticoida dan cyclopoida penghuni dasar perairan merayap atau meliang (burrow) dalam substrat menggunakan kaki thorax dan gerak undulasi tubuh. Banyak harpacticoida hidup sebagai fauna interstisial mempunyai tubuh langsing dan antena yang pendek.

2.8.2 Cara Makan CopepodaCopepoda planktonik umumnya bersifat filter feeder dan memakan fitoplankton. Banyak pula jenis yang menangkap organisme lebih besar disamping sebagai filter feeder, bahkan beberapa spesies merupakan predator. Kebanyakan harpacticoida benthik memakan bakteri dan detritus. Cadangan makanan dalam bentuk butir-butir minyak merupakan penyebab utama warna merah cerah pada beberapa spesies Diaptomus. Copepods makan bakteri, diatom, dan lainnya kecil, organisme bersel tunggal di dalam air. Maxillae, antena maxillipeds dan mendorong makanan ke arah mandibula (rahang), yang memproses makanan. Kelenjar makila merupakan alat ekskresi. Tidak ada jantung atau pun pembuluh darah. Darah beredar dalam hemocoel karena adanya gerakan otot, apendik saluran pencernaan.

2.9 Reproduksi CopepodaBetina mempunyai sebuah atau sepasang ovary dan sepasang seminal receptacle. Copepoda jantan yang hidup bebas biasanya mempunyai sebuah testes dan membentuk spermatofora. Siklus Hidup Copepoda jantan pada umumnya lebih kecil dibandingkan copepoda betina. Selama melakukan reproduksi atau kopulasi, organ jantan berhubungan dengan betina dengan adanya peranan antenna, dan meletakkan spermatopora pada bukaan seminal, yang dilekatkan oleh lem semen khusus. Telur-telur umumnya lebih dekat ke bagian kantung telur. Telur-telur ditetaskan sebagai nauplii dan setelah melewati 5-6 fase nauplii (molting), larva akan menjadi copepodit. Setelah copepodit kelima, akan molting lagi menjadi lebih dewasa. Perkembangan ini membutuhkan waktu tidak kurang dari satu minggu hingga satu tahun, dan kehidupan copepoda berlangsung selama enam bulan sampai satu tahun (Lavens dan Sorgeloos, 1996). Dalam satu siklus hidup copepoda memerlukan waktu selama kurang lebih 6-7 hari (Anindiastuti dkk., 2002).

Sekali kopulasi dapat digunakan untuk membuahi 7 sampai 13 kelompok telur. Telur yang telah dibuahi dierami dalam sebuah atau sepasang kantung telur. Tiap kantung telur berisi antara 5 sampai 50 butir telur. Copepoda mengerami telur sampai selama 12 jam sampai 5 hari, maka kantung telur hancur dan keluarlah larva yang disebut nauplius. Kemudian copepoda betina tersebut akan menghasilkan kantung baru dan kelompok telur baru. Stadia nauplius sebanyak 5 atau 6 instar, kemudian menjadi copepodidi sebanyak 5 instar, dan akhirnya menjadi dewasa. Copepoda dewasa tidak mengalami pergantian kulit. Perkembangan dari telur sampai dewasa memakan waktu antara satu minggu sampai satu tahun. Copepoda hidup bebas berumur antara 6 bulan sampai satu tahun lebih. Apabila kondisi tidak memungkinkan untuk kelangsungan hidup, copepoda akan memproduksi cangkang atau telur dormant (istirahat) seperti halnya kista. Hal ini juga menyebabkan tingkat survival berlangsung dengan baik walapun kondisi lingkungan tidak mendukung contohnya pada suhu dingin (Lavens dan Sorgeloos, 1996).

2.10 Klasifikasi CopepodaKelas Copepoda umumnya berukuran antara 0,5 sampai 2 mm; 3 ocelli membentuk sebuah mata nauplius di tengah; apendik umumnya biramus; betina mempunyai satu atau sepasang kantung telur; hidup bebas atau parasit; laut dan air tawar; 8400 spesies. Dibagi menjadi 10 Ordo : 1. Ordo Platycopioda : Semua parasit2. Ordo Calanoida : Hidup bebas ; 1200 spesies; pelagis; herbivore; artikulasi antara ruas thorax dengan kaki kelima dan keenam; antenna pertama panjang, uniramus; antenna kedua biramus; Calanus finmarchius, britt panjang 4 mm merupakan makanan penting bagi ikan lemuru, tuna dan paus; Diaptomus di danau, kolam dan setu.

Contoh spesies: KlasifikasiPhylum : ArthropodaClass : MaxillopodaOrdo : CalanoidaGenus : CalanusSpecies : Calanus finmarchicus Ciri-ciri :Calanus Finmarchicus dianggap menjadi copepoda besar, yang biasanya 2-4 milimeter (0,08-0,16)

Habitat :di Laut Utara dan Laut Norwegia. Hal ini juga ditemukan di seluruh perairan dingin Atlantik Utara, terutama di lepas pantai Kanada dan di Teluk Maine. 3. Ordo Misophrioida : Semua parasit4. Ordo Cyclopoida : Hidup bebas sabagai plankton, benthos, di laut dan air tawar; beberapa parasit; artikulasi antara ruas dengan kaki empat dan kelima tampak jelas; antenna pertama dan kedua uniramus; Cyclops, hidup bebas; Lernaea, parasit.Contoh spesies: Cyclops sp.Filum : ArthropodaKelas : MaxillopodaOrdo : CyclopoidaFamili : CyclopidaeGenus : CyclopsSpesies : Cyclops sp.Ciri ciriHidup secara kosmopolitan (dapat hidup disemua perairan:laut, tawar, maupun payau), dapat bertahan hidup dalam kondisi yang tidak cocok dengan membentuk penutuplendirdan memiliki 5 pasang kakiHabitatHidup di perairan tawar dan laut.

Oithona spPhylum : ArthropodaKelas : CrustaceaSub Kelas : Copepoda Ordo : CyclopoidaFamily : OithonidaeGenus : OithonaSpesies : Oithona sp

Oithona sp merupakan copepoda yang mendiami hampir di seluruh perairan Indonesia, karenanya Oithona sangat mudah diisolasi dan di koleksi. Saat ini Oithona termasuk jenis copepoda yang digunakan sebagai pakan hidup penyelang, walaupun keberadaannya sering digantikan oleh pakan buatan impor yang harganya cukup mahal karena kegiatan kultur massalnya sering gagal yang dilakukan. Oithona sp berkembang biak secara seksual yaitu keturunan atau individu baru dihasilkan melalui proses perkawinan antara individu jantan dan betina. Belum teramati adanya perkembang biakan secara parthenogenesis.Jenis kelamin Oithona sudah dapat diidentifikasi pada hari ke tujuh atau delapan, yaitu pada saat memasuki tahap kopepodit V. Pada saat itu individu jantan dan betina sudah mengalami penyempurnaan segmen genitalnya. Pada individu jantan muncul pseudocella yaitu duri pada ujung antenna dan dua persendian.5. Ordo Gelyelloida : Semua parasit 6. Ordo Marmonilloida : Semua parasit7. Ordo Harpacticoida : Umumnya sebagai benthos di laut dan air tawar; pemakan bakteri dan detritus; artikulasi antara ruas dengan kaki keempat dan dan kelima tidak jelas; antenna pertama pendek; antara kedua biramus; Harpacticus; hidup bebas dan parasit.Contoh spesies Canthocamptus spKingdom : AnimaliaPhylum: ArthropodaSubphylum: CrustaceaClass : MaxillopodaSub class : CopepodaOrde : HarpacticoidaFamily : CanthocamptidaeGenus : CanthocamptusSpesies : Canthocamptus sp Canthocamptus adalah genus dari copepod (crustacean kecil) yang hidup di air dari samudra Arktik ke samudra Atlantik. Ada lebih dari 200 species berbeda dari Canthocamptus sp. Canthocamptus sp termasuk kopepod harpaktikoid yang mempunyai antena yang sangat pendek yang terdiri daripada tidak lebih daripada sembilan segmen. Tubuhnya seakan bentuk silinder dan tidak dapat dibedakan antara bahagian anterior dan posterior. Macrosetella gracillisFilum : ArthropodaKelas : MaxillopodaSub kelas : CopepodaOrdo : HarpacticoidaFamily : MiraciidaeGenus : MacrosetellaSpesies : Macrosetella gracillis

Macrostella termasuk kedalam kelas crustaceae dengan ciri ciri memiliki panjang setae lebih kurang seperti panjang tubuhnya. Tubuhnya berbentuk ramping dan memanjang dengan kepala berbentuk kerucut yang tumpul. Memiliki furcal rami yang panjangnya kurang lebih empat kali dari lebarnya. Umumnya macrostella betina lebih panjang dibandingkan dengan yang jantan. Biasanya panjang tubuhnya berkisar antara 1,5 mm tanpa setae ( Romimohtarto, K & Juwana, S, 2004 ).8. Ordo Monstrilloida : Semua parasit; betina dewasa tidak mempunyai antenna maupun mulut; Monstrilla parasit pada polychaeta. 9. Ordo Siphonostomatoida : Semua parasit 10. Ordo Poecilostomatoida : Semua parasit

2.11 Habitat Copepoda Habitat LautMeskipun copepoda dapat ditemukan hampir di mana-mana air tersedia sebagian besar lebih dari 12.000 spesies yang dikenal hidup di laut. Karena mereka adalah biomassa terbesar di lautan beberapa menyebut mereka serangga laut. Mereka berkeliaran bebas air, liang melalui sedimen di dasar laut, ditemukan pada flat pasang surut dan dalam parit laut dalam. Setidaknya sepertiga dari semua spesies hidup sebagai asosiasi, commensals atau parasit pada invertebrata dan ikan. Salah satu hotspot keanekaragaman spesies terumbu karang tropis di IndoPacific. Beberapa spesies karang adalah host untuk sampai dengan 8 spesies copepoda.Seperti flat pasang mangrove berkerumun dengan kehidupan copepoda . Habitat Air TawarSpesies dari Calanoida, Cyclopoida dan Harpacticoida telah berhasil dijajah semua jenis habitat air tawar dari sungai kecil untuk danau gletser tinggi di Himalaya. Meskipun keanekaragaman jenis di air tawar tidak setinggi dalam kelimpahan laut copepoda terkadang cukup besar untuk noda air. Bahkan di air tanah fauna copepoda khusus telah berevolusi.Beberapa spesies copepoda dapat ditemukan pada musim gugur daun hutan basah atau di tumpukan kompos basah, kadang-kadang dalam kepadatan cukup tinggi. Lainnya tinggal di lumut gambut atau bahkan dalam phytothelmata (kolam kecil terbentuk di axils meninggalkan tanaman) dari bromeliad dan tanaman lainnya.

2.12 Peranan, Manfaat, dan Kerugian Copepoda2.12.1 Peranan dan Manfaat CopepodaPerairan Indonesia kaya akan kehadiran berbagai jenis copepoda, memiliki peluang besar untuk memilih jenis pakan hidup yang unggul sebagai pakan alternatif atau pengganti Artemia yang saat ini harganya kian melambung. Copepoda (copepodit dan copepoda dewasa) juga dipercaya memiliki level enzim pencernaan yang lebih tinggi dan berperan penting untuk menunjang kebutuhan nutrisi larva. Padahal pada fase awal dari larva ikan-ikan laut belum memiliki perkembangan pada sistem pencernaan dan yang lebih dipercaya berperan hanyalah cadangan makanan exogenous (pakan dari luar) sebagai cadangan makanan alami untuk organisme. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Pederson (1984 dalam Lavens dan Sorgeloos, 1996), yang menguji pencernaan pada awal pemeliharaan larva, dan ditemukan bahwa copepoda lebih cepat tercerna dan cepat melewati usus serta lebih bagus tercerna dibandingkan Artemia.Copepoda kaya akan protein, lemak, asam amino esensial yang dapat mempercepat pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh serta mencerahkan warna pada udang dan ikan. Keunggulan copepoda juga telah diakui oleh para peneliti, karena kandungan DHA-nya yang tinggi, dapat menyokong perkembangan mata dan meningkatkan derajat kelulushidupan larva. Copepoda juga mempunyai kandungan lemak polar yang lebih tinggi dibandingkan dengan Artemia sehingga dapat menghasilkan pigmentasi yang lebih baik bagi larva ikan. Perairan Indonesia kaya akan kehadiran berbagai jenis copepoda, memiliki peluang besar untuk memilih jenis pakan hidup yang unggul sebagai pakan alternatif atau pengganti Artemia yang saat ini harganya kian melambung.Selain itu, beberapa copepoda memiliki beberapa manfaat tambahan. Mereka adalah "detritivores", yang berarti mereka akan mengais sisa-sisa makanan ikan, kotoran ikan, dan bakteri di dalam ekosistem. Mereka dapat membantu mengontrol kualitas air dengan memakan makanan yang tidak terpakai yang akhirnya dapat menyebabkan overload bakteri dalam kolam ikan.

2.12.2 Kerugian dalam Bidang PerikananCopepoda adalah golongan udang renik yang sering menyerang tubuh ikan bagian luar dan insang. Parasit ini dapat hidup di air tawar maupun air asin dan sangat sulit dikontrol. Anggota copepoda yang bukan parasit sering berperan sebagi inang perantara dari parasit cacing. Banyak parasit Copepoda yang menembus daging ikan tanpa dapat dicegah oleh perlakuan kimia. Contohnya, Argulus sp. Argulus sp. adalah sejenis udang renik yang termasuk ke dalam famili Argulidae dan merupakan ektoparasit. Organisme ini mempunyai bentuk tubuh bulat pipih seperti kutu, sehingga sering disebut kutu ikan (fish louse). Tubuhnya dilengkapi dengan alat yang dapat digunakan untuk mengaitkan tubuhnya pada insang dan mengisap sari makanan. Serangan parasit ini umumnya tidak menimbulkan kematian pada ikan sebab ia hanya mengisap darahnya saja sehingga ikan menjadi kurus. Luka bekas alat pengisap ini merupakan bagian yang mudah diserang oleh bakteri atau jamur. Infeksi sekunder inilah yang bisa menyebabkan kematian ikan secara masal.

2.13 Pengertian OstracodaOstracods (secara resmi disebut Ostracoda) berasal dari bahasa Yunani 'ostrakon', yang berarti 'cangkang', dan mengacu pada karapas bi-valved yang merupakan karakteristik dari ini krustasea kecil, yang menyerupai kutu air. Mereka telah berevolusi dengan Cambrian awal, sekitar 545 juta tahun yang lalu, dan ditemukan umumnya sebagai fosil. Ostracods masih hidup hari ini di semua habitat air dari laut dalam ke kolam sementara kecil.Ostracods, atau ostracode, adalah kelas dari Crustacea (kelas Ostracoda), kadang-kadang dikenal sebagai udang biji. Beberapa 70.000 spesies (hanya 13.000 dari yang masih ada ) telah diidentifikasi, dikelompokkan menjadi beberapa perintah. Mereka krustasea kecil, biasanya sekitar 1 mm (0,039 in) dalam ukuran, tetapi bervariasi 0,2-30 mm (0,0079-1,1811 in) dalam kasus Gigantocypris. Tubuh mereka diratakan dari sisi ke sisi dan dilindungi oleh kerang -seperti, chitinous atau katup berkapur atau "shell". Ekologis, ostracods laut dapat menjadi bagian dari zooplankton atau (paling sering) adalah bagian dari benthos, hidup pada atau di dalam lapisan atas dari dasar laut. Banyak ostracods, terutama Podocopida, juga ditemukan di air tawar, dan spesies darat dari Mesocypris dikenal dari tanah hutan lembab dari Afrika Selatan, Australia, Selandia Baru, dan Tasmania. Mereka memiliki berbagai diet, dan kelompok termasuk karnivora, herbivora, pemulung dan filter feeder.Pada tahun 2008, sekitar 2.000 spesies dan 200 genera ostracoda nonmarine ditemukan. Namun, sebagian besar keanekaragaman masih belum terdeskripsikan, ditandai dengan hotspot keanekaragaman yang tak tercatat habitat sementara di Afrika dan Australia. Dari tertentu dikenal dan keanekaragaman generik ostracods nonmarine, setengah (1000 spesies, 100 genera) milik salah satu keluarga (dari 13 keluarga), Cyprididae . Banyak Cyprididae terjadi pada badan air sementara dan memiliki telur tahan kekeringan, campuran / reproduksi partenogenesis, dan kemampuan untuk berenang. Atribut-atribut biologis preadapt mereka untuk membentuk radiasi sukses di habitat ini.

2.14 Ciri-ciri Ostracoda Memiliki tubuh berukuran kecil sekitar 0,2 30 mm Berbentuk bulat atau lonjong, ruas-ruas tubuh tampak tidak jelas, dan memiliki antena yang panjang sebagai alat gerak untuk berenang Ostracoda memiliki karapas berkeping dua yang menyatu di bagian dorsal dan menutupi badan serta kepala. Karapas ada yang keras karena mengandung zat kapur dan setiap kali molting akan diganti dengan yang baru Ada Ostracoda yang hidup sebagai zooplankton di laut dengan kedalaman hingga 700 m, sebagai bentos atau melekat di dasar perairan, atau membuat liang Ostracoda merupakan herbivor, karnivor, predator, atau pemakan detritus (sisa tumbuhan/hewan yang sudah mati) Beberapa spesies ada yang hidup komensalisme dengan Echinodermata atau Crustacea lainnya Terdapat sekitar 13.000 spesies Ostracoda yang masih hidup, contohnya Cypridina mediterranea, Azygocypridina lowryi, dan Gigantocypris pellucida. FisiologiBerbagai cara makan ada pada Ostracoda. Jenis herbivore memakan ganggang; jenis karnivora memakan crustacean kecil, siput kecil dan annelida; jenis scavengers memakan bangkai dan detritus organic; jenis filter feeder menyaring makanan. Gygantocypris selain memakan Crustacea, dapat menangkap ikan kecil dengan antenanya. Kecuali beberapa jenis, umumnya Ostracoda bernafas dengan permukaan tubuh. Luminescence terdapat pada 3 jenis Ostracoda laut yaitu Cypridina, Vargula dan Conchoecia. Cahaya kebiruan dipancarkan sekejap-kejap selama satu sampai dua detik.

2.15 Reproduksi OstracodaAlat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh). Telur menetes menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang, dan bersilia.Tahapan siklus hidup Ostracoda: Dioecous Kopulasi, pembuahan di luar Telur dierami di bawah karapas ataudilekatkan pada substrat Telur menetas menjadi larva nauplius Cypridae air tawar biasa berkembang secara parthenogenesis

2.16 Klasifikasi OstracodaUmumnya berukuran 1 mm atau lebih; tubuh bulat sampai lonjong, agak pipih; tubuh tertutup 2 keping cangkang (karapas) biasanya mengandung zat kapur; ruas tubuh tidak jelas; apendik 6 atau 7 pasang; terdapat 2000 spesieshidup, umumnya di laut, sebagian di air tawar; 10.000 spesies fosil. Kelas Ostracoda terbagi menjadi 5 ordo yaitu : Myodocopa (Myopocopida)Semua di laut; bagian anterior cangkang berlekuk; antena kedua biramus dan pangkal antena besar. Contoh : Cypridina dan Conchoesia.

Filum : ArthropodaKelas : Ostracoda Ordo : MyodocopidaGenus : CypridinaSpesies : Cypridina sp. Cladocopa (Cladocopida)Karapas tidak berlekuk; antena pertama dan kedua sebagai alat renang; antena kedua biramus; spesies laut; Contoh: Polycope sp..

Podocopa (Podocopida)Antena uniramus; mempunyai 2 pasang apendik badan; di laut dan air tawar; Cypris dan Cypricercus di air tawae; Cythereis di laut.

Klasifikasi:Kingdom : AnimaliaPhylum : ArthropodaClassis : CrustaceaSubclassis :Ostracoda Ordo : PodocopaFamily : CypridinidaeGenus : CypridinaSpesies : Cypris sp.

Platycopa (Platycopida)Antena pertama dan kedua besar tetapi bukan alat renang; antena kedua pipih, biramus; spesies laut, Contoh : Cytherella sp.Kingdom:AnimaliaPhylum:ArthropodaClass:CrustaceaSub Class:MaxillopodaOrdo:PlatycopaFamily:CytherellidaeSpesies:Cytherella sp.

PalaeocopidaContoh : Spesies fosil

2.17 Habitat OstracodaHabitat: di laut dari abyssal sampai pantai, estuari, lagoon, danau air tawar dan air asin dan tanah-tanah lembab.

2.18 Peranan, Manfaat, dan Kerugian Ostracoda Sumber makanan ikan Bioluminescence Ostracoda sebagai keindahan laut pada malam hariOstracoda adalah salah satu hewan laut yang hidup yang mengeluarkan cahaya ketika mereka terganggu. Mereka menghasilkan bahan kimia luciferin dan luciferase, yang memancarkan cahaya bila dicampur bersama-sama. Proses ini disebut bioluminescence, adaptasi yang memungkinkan hewan untuk dilihat dalam kegelapan lengkap dari laut dalam. Untuk menunjukkan mengapa organisme yang mampu menghasilkan cahaya, ostracods dimasukkan ke tangki berisi ikan kardinal, yang makan plankton. Ketika ostracoda ditelan, memancarkan ledakan cahaya, membuat ikan kardinal meludahkannya.Situs produksi luminescent di semua ostracods adalah dalam kelenjar labral, jumlah yang bervariasi antara spesies (Herring, 1985). Dalam spesies bathypelagic meskipun, kelenjar luminescent hanya terletak pada margin karapas di mana mereka dapat hadir di bawah incisure rostral, proyeksi karapas dan / atau di tepi posterior karapas (Herring, 1985). Dari labral yang kelenjar cahaya bioluminescent yang dihasilkan dilepaskan ke laut sekitarnya dan disebabkan oleh stimulus seperti predator mendekat (Herring, 1985).Lampu pendaran yang dihasilkan terlihat baik sebagai sekresi dari kelenjar incisure rostral, atau sebagai sumber titik dalam kelenjar lain, terutama yang di ekstensi karapas (Herring, 1985). Ostracods mendapatkan kemampuan untuk mengontrol lampu bercahaya yang dihasilkan dan dapat menampilkan cahaya sebagai berkedip pendek, awan cahaya atau bersinar bintik (Herring, 1985). Hal ini dapat diasumsikan bahwa semua spesies Conchoecia mampu bercahaya (Herring, 1985).Bioluminescence diproduksi dan disimpan dalam kelenjar yang terletak dalam tuberkel ventral posterior, ujung rostra dan ujung pendek duri di posterior dorsal sudut (Muller, 1906). Kemampuan bioluminescent yang telah disarankan untuk menjadi perangkat untuk mencegah predator visual makan dengan tampil menjadi sebesar mungkin (Muller, 1906).Spesimen hidup yang berwarna merah cerah. Tidak hanya warna ini fungsional hitam, karena kurangnya cahaya merah di kedalaman ini, tetapi juga pigmen non-reflektif untuk cahaya gelombang-panjang biru-hijau yang dipancarkan oleh sebagian bioluminescentorganisme (Muller, 1906).

Pengaplikasian Ostracoda untuk Biostratigrafi dan dalam Bidang KelautanOstracoda mempunyai nilai yang sama dengan mikrofosil lain yaitu sebagai alat stratigrafi untuk mengetahui umur dan korelasi. Sekitar tahun tujuh puluhan, secara lokal dan regional, ostracoda telah digunakan oleh ahli biostratigrafi di Belgia dan negara-negra lain di Eropa. Namun, penggunaannya belum tersebar di seluruh dunia dikarenakan buruknya pengawetan cangkang sehingga menyebabkan kesalahan identifikasi yang berdampak pada kesalahan interpretasi, serta kurangnya data taksonomi dan publikasi dari hasil studi biostratigrafi. Namun, dengan semakin meningkatnya studi mengenai ostracoda, maka ia menjadi lebih berguna dalam biostratigrafi untuk analisis geologi dan interpretasi, terutama pada saat mikroorganisme plngtonik tidak ditemukan.

Korelasi antara singkapan dan bawah permukaanSpesies amonit tidak dijumapi di Albian-Cenomanian, Jerman Utara, sehingga ostracoda penting dalam korelasi. Dalam studi ini ostracoda membantu merevisi dua skema stratigrafi yang diintegrasikan ke dalam satu skema, dan terbukti bahwa kesalahan fatal telah terjadi dalam penentuan umur, yaitu memasukkan umur Cenomanian awal ke dalam Albian Akhir. Korelasi dan penentuan umur bawah permukaanRosenffels dan Raab (1974, dalam Colin dan Lethiers, 1988) telah menggunakan ostracoda untuk korelasi batuan bawah permukaan berumur Cenomanian di Israel. Ada tiga zona ostracoda yang digunakan, yaitu : zona Neocythere bisulacata(dangkal, laut hangat); zona Veeniacythereis jezzineensis (dangkal, laut hangat); dan zona Amphicytherura distincta (laut normal, laut terbuka) .

Korelasi jarak jauhOstracoda air tawar ataupun ostracoda air laut, telah digunakan dengan sukses di banyak kasus untuk korelasi jarak jauh (termasuk antar-benua), yang berguna dalam paleooseanografi. Contoh apa yang disebut sebagai Gondwana Wealden (jura akhir sampai Aptian awal) dari Brazil dan Afrika Barat. Krommelbien menemukan bahwa sepertiga spesies ostracoda dari Brazil ditemukan juga di Gabon. Dengan dasar tersebut dia membuat korelasi yang teliti antara formasi di Brazil dan di abon (Afrika Barat, sekitar nol derajat). Pengamatan itu menunjukan bukti paleontologi pertama bahwa Afrika Barat dan Brazil pernah disatukan oleh suatu cekungan luas bersifat lakustrin.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan Ordo Cladocera dinamakan juga kutu air merupakan bagian dari branchiopoda yang membentuk suatu grup monophyletic yang saat ini mempunyai 11 keluarga, 80 genera, dan sekitar 400 spesies. banyak hidup di perairan tawar. Copepoda adalah holoplanktonik berukuran kecil yang mendominasi zooplankton di semua laut dan samudera. Copepoda merupakan kelompok entomostraca (udang-udangan tingkat rendah ) dengan jumlah spesies terbesar, yaitu sekitar 8.400 spesies. Terdiri dari 10 ordo : Ordo Platycopioda, Ordo Calanoida,Ordo Misophrioida, Ordo Cyclopoida Ordo Gelyelloida, Ordo Marmonilloida, Ordo Harpacticoida, Ordo Monstrilloida, Ordo Siphonostomatoid, Ordo Poecilostomatoid. Banyak hidup diperairan laut tetapi beberapa terdapat di perairan tawar. Ostracods, atau ostracode, adalah kelas dari Crustacea (kelas Ostracoda), kadang-kadang dikenal sebagai udang biji. Beberapa 70.000 spesies (hanya 13.000 dari yang masih ada ) telah diidentifikasi. Terdiri dari 5 ordo : Myodocopa, contoh: Cypridina sp. Cladocopa, contoh: Polycope sp. Podocopa, contoh: Cypris sp. Platycopa, contoh: Cytherella sp. Palaeocopida, contoh : seperti fosil. Banyak hidup di air laut tapi ada beberapa terdapat pada air tawar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Brotowijoyo, Mukayat. 1990 . Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.2. Radiopoetro, dkk. 1991 . Zoology. Jakarta : Erlangga.3. Sunardi, Drs. 1983 . Evolusi Avertebrata. Jakarta : Universitas Indonesia ( UI-Press).4. Suwignyo, dkk. 2005 . Avertebrata Air. Jilid 2 . Jakarta : Penebar Swadaya.5. Anonim. Bioluminescence in Deep Sea Marine Crustaceans. http://2013.extrememarine.org.uk/bioluminescence/ostracoda/index.html (diakses pada tanggal 2 Mei pukul 22.46)6. Anonim. 2013. Avertebrata. http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/16/584a80d175221c1f1b8f59558d954916f1b46551.pdf (diakses pada tanggal 2 Mei pukul 22.46)