Makalah TUGAS ASKEP BPH kelompok 1.docx
-
Upload
keyfin-aliffah-rizal-kasdianto -
Category
Documents
-
view
63 -
download
1
description
Transcript of Makalah TUGAS ASKEP BPH kelompok 1.docx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BPH
Untuk memenuhi mata kuliah NC URINARY SYSTEM
Yang dibina oleh:
Ns.Heri Kristianto, Skep,. MKep Sp.KMB
Oleh : Kelompok I
Evy Estyana Wahyudi (125070218113035)
Jayanti Indrayani (125070218113067)
Riri Febria Ramdhani (125070218113025)
Reky sulistiono (125070218113055)
Tri Rahayu Z. (125070218113059)
Sri Breginia R. Sitepu (125070218113047)
PSIK-A
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
2014
KASUS BPH 1:
Bapak Budi, usia 76 tahun, mengeluh tidak bisa buang air kecil sejak pagi ini. Gejala awal muncul sering berkemih pada malam hari > 6x/ malam, keinginan berkemih cepat sekali ±2x (<2 jam), berkemih tidak puas, sulit menahan berkemih, pancaran urin lemah. Klien memiliki riwayat DM. Hasil pemeriksaan PSA menunjukkan 6.55 ng/ml. Hasil uroflowmetry: voiding time 80 det, flow time 87 det, voided volume 170 cc.
Tugas:
1. Buatlah patofisiologi kasus diatas dengan detail!2. Berapa skor AUA?3. Berapa skor IPSS?4. Apa rencana medis selanjutnya?5. Lakukan manajemen askep: pengkajian, analisa data, prioritas diagnosa, renpra dan intervensi!
Kasus BPH 2:
Pak Toni, usia 67 tahun, BB 48 kg, TB 150 cm. mengeluh tidak bisa BAK sejak 2 hari yang lalu. Klien mengeluh nyeri di suprapubis, BAK tidak lampias dan pancaran urin lemah, sering terputus-putus. Hasil pemeriksaan PSA menunjukka nilai 7,5 ng/ml. Hasil kultur urin menunjukkan (+) bakteri. Sebelumnya klien pernah mendapat pengobatan dari puskesmas, yaitu obat golongan 5-alpha reductase inhibitors tetapi gejala hilang timbul. Pasien akan dilakukan tindakan operasi TURP dan mengeluh takut dengan tindakan yang akan dilakukan.
Setelah dilakukan operasi TURP, klien mengeluh panas disekitar perineum. Hasil pemeriksaan di Ruang Recovery kamar operasi diperoleh TD sebelum anastesi 130/80 mmHg, TD di ruang RR 110/80 mmHg, Nadi 100x/m, RR 20x/m, CR < 3 det, respon gerak pada kaki (-), respon positif terhadap panggilan, pasien mampu batuk. Klien terpasang kateter three way dan diperoleh data urin warna merah pada 12 jam pertama, warna merah jernih pada 12 jam kedua setelah operasi dan warna jernih pada 12 jam ke empat.
1. Jelaskan mekanisme etiologi kasus s.d timbulnya masalah medis pada kasus diatas!2. Jelaskan asuhan keperawatan pemberian obat golongan 5-alpha reductase inhibitors!3. Buatlah askep preoperasi pak toni dilengkapi pohon masalah kasus!4. Buatlah askep postoperasi pak toni dilengkapi pohon masalah kasus!
KASUS 1
1. Patofisiologisriwayat penyakit Dm dan predisposisi lainnya
neuropatik , faktor usia
stoma dan kelenjar prostat
penyempitan lumen ureter prostatika
menghambat aliran urin
hiperiritable pada bladder
peningkatan kontraksi otot destruksor
hipertropi bladder
frekuensi intermitten disuria nokturia urgensi tidak dapat menahan urin
2.
Skor IPSS
NO Tidak Pernah
Kurang dari 1x dalam 5x
Kurang dari setengah
Kadang- kadang sekitar (50%)
Lebih dari setengah
Hampir selalu
Skorpasien
1 Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda merasa tidak lampias saat selesai berkemih.
0 1 2 3 4 5 5
2 Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda harus kencing dalam waktu kurang dari 2 jam setelah selesai berkemih.
0 1 2 3 4 5 4
3 Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda mendapatkan bahwa anda kencing terputus-putus.
0 1 2 3 4 5 3
4 Selama sebulan terakhir, seberapa anda sering mendapatkan bahwa anda sulit menahan kencing.
0 1 2 3 4 5 2
5 Selama sebulan terakhir, seberapa sering pancaran kencing anda lemah.
0 1 2 3 4 5 2
6 Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda harus mengedan untuk mulai berkemih.
0 1 2 3 4 5 0
7 Selama sebulan terakhir, seberapa sering anda harus bangun untuk berkemih sejak mulai tidur pada malam hari hingga bangun di pagi hari.
0 1 2 3 4 5 5
Skor QOL : 21 (berat)
Skor AUA
NO Tidak sama sekali
Kurang dari 1 x dalam 5 waktu
Kurang dari setengah waktu
Setengah waktu
Lebih dari setengah waktu
Hampir selalu
1 Pengosongan yang tidak komplet, pasien tidak merasakan pengosongan bleder
0 1 2 3 4 5
2 Frekuensi 0 1 2 3 4 5
3 Urgency 0 1 2 3 4 5
4 Weak stream, weak urinary
0 1 2 3 4 5
5 Straining atau mengejan
0 1 2 3 4 5
6 Nokturia 0 1 2 3 4 57 Quality of life due
to urinary system0 1 2 3 4 5
Deleghted Pleased Sangat puas
mixed Tidak puas
Sangat tidak puas
Jumlah skor AUA adalah 23 termasuk gejala berat
4. rencana medis selanjutnya pengobata untuk pasien BPH secara medis ada 4- medikasi- terapi- pembedahan- cystocopyJika sudah dilakukantindakanperawatan nilai IPSSnya menurun maka dilakukan terapi saja tetapi jika nilai IPSS masih tetap atau naik maka dilakukan tindakan pembedahan.
5. a. Pengkajian
1. Data demografiNama: bapak budiUsia: 76 tahun
2. Riwayat Penyakit : Klien memiliki riwayat DM.3. Hasil pemeriksaan penunjang
PSA menunjukkan 6.55 ng/ml. Hasil uroflowmetry: voiding time 80 det, flow time 87 det, voided volume 170 cc.
b. Analisa data
No Analisa data Etiologi Dx keperawatan1 DO:
- berkemih pada malam hari > 6x/ malam (nokturia)
DS:- sulit menahan
berkemih (inkontinensia)
- berkemih tidak puas
riwayat penyakit Dm dan prdisposisi lainnya
neuropatik , faktor usia
stoma dan kelenjar prostat
penyempitan lumen ureter prostatika
menghambat aliran urin
hiperiritable pada bladder
peningkatan kontraksi otot destruksor
hipertropi bladder
Gangguan eliminasi urin
nokturia inkontinensia berkemih tidak puas
gangguan eliminasi urin
2 DO:- keinginan berkemih
cepat sekali ±2x (<2 jam)
DS: - pancaran urin lemah
(menetes)
Pemeriksaan penunjang:Hasil pemeriksaan PSA menunjukkan 6.55 mg/ml
riwayat penyakit Dm dan prdisposisi lainnya
neuropatik , faktor usia
stoma dan kelenjar prostat
penyempitan lumen ureter prostatika
menghambat aliran urin
hiperiritable pada bladder
peningkatan kontraksi otot destruksor
hipertropi bladder
Retensi Urin
Keinginan berkemih cepat
pancaran urin melemah
retensi urin
c. Prioritas diangosa
- gangguan eliminasi urin
- Retensi urin
d. Rencana Keperawatan
1. gangguan eliminasi urinTujuan : menunjukkan perilaku yang meningkatkan control kandung kemih Kriteria HasilSetelah dilakukan perawatan selama 2X 24 jam diharapkan pasien mampu:1. Tidak berkemih pada malam hari2. Merasa puas saat berkemih 3. Dapat menahan kemih
Intervensi :
Kaji pola berkemih pasien Monitor intake dan output urin pasien Ajarkan pasien/keluarga untuk membuat cacatan berkemih Kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian rujukan ke spesialis inkontinensia urin
Evaluasi :
S : pasien bisa berkemih dg normal
O : pasien tidak berkemih pada malam hari
A : masalah teratasi
P : -
2. Retensi urinTujuan : untuk membantu melancarkan perkemihan pasienKriteri hasil :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X24Jam, pasien mampu melaporkan :
Dapat berkemih dg lancer Pancaran urin normal
Intervensi :
Monitot intake output pasien Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk mencatat output urin Sediakan privasi untuk eliminasi Katerisasi bila perlu Monitor dan gejala ISK (panas, hematuria, perubahan bau dan konsistensi urin)
Evaluasi :
S : pancaran urin normal
O : pasien dapat berkemih dengan normal
A : masalah teratasi
P : -
2. pemberian obat golongan 5-alpha reductase inhibitors
Obat jenis ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan dihidrotestosteron (DHT) dari testosteron
yang dikatalisis oleh enzim 5 alpa reductase didalam sel prostat. Penurunan kadar DHT akan
menurunkan pula sintesis protein dan replikasi sel-sel prostat.
Finasteride merupakan salah satu obat yang bekerja dengan mekanisme tersebut. Obat ini berpengaruh
terhadap komponen epitel prostat, mengurangi ukuran kelenjar dan gejala yang muncul. Terapi ini
dilakukan selama 6 bulan dibutuhkan untuk melihat efek maksimum pada ukuran prostat (reduksi 20%)
serta gejala.
Obat golongan ini terbukti efikasi, keamanan dan daya tahannya. Meskipun begitu, perbaikan dari gejal-
gejala hanya muncul pada pria dengan pembesaran prostat lebih dari 40 cm3 . efek samping yang
mungkin muncul adalah penurunan libido, volume ejakulasi dan impotensi. Serum PSA bisa berkurang
sampai 50% pada pasien yang ditrerapi dengan finastride, meskipun nilainya bervariasi pada tiap
individu. Selain finastride, jenis lain dari obat golongan adalah dutasteride
3. Buatlah askep preoperasi pak toni dilengkapi pohon masalah kasus!
Pengkajian
1. Data demografi
Nama: Pak Toni
Usia : 67 tahun
2. anamnesis
1. mengeluh nyeri di suprapubis,
2. BAK tidak lampias dan pancaran urin lemah
3. Kencing sering terputus-putus
4. Mengeluh takut dengan tindakan yang akan dilakukan yaitu operasi TURP
3. Pemeriksaan Fisik
BB 48kg
TB 150 cm
4. Riwayat pengobatan
Pbat golongan 5-alpha reductase inhibitors
5. Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan PSA menunjukka nilai 7,5 ng/ml
Hasil kultur urin menunjukkan (+) bakteri
6. Tidakan medis :
akan dilakukan tindakan operasi TURP
Analisa data
No Analisa data etiologi Masalah keperawatan
1 DO: -
DS : mengeluh nyeri di
daerah suprapubis
Faktor usia
Sel stroma pertumbuhan berpacu
Prostat membesar
Penyempitan lumen ureter prostatika
obstuksi
Nyeri akut
Nyeri Acute b/d faktor
biologis
2 DO : -
DS : BAK tidak lampias dan
pancaran urin lemah, sering
terputus-putus.
Data Penunjang : Hasil
pemeriksaan PSA
menunjukka nilai 7,5 ng/ml.
Hasil kultur urin
menunjukkan (+) bakteri.
Faktor usia
Sel stroma pertumbuhan berpacu
Prostat membesar
Penyempitan lumen ureter prostatika
Obstruksi infeksi
(hasil kultur bakteri (+) )
Retensi urine
Gangguan Eliminasi urin
b/d infeksi saluran
kemih
Pancaran urin lemah dan pipis
terputus-putus
Gangguan eliminasi urine
3 DO : -
DS : mengeluh takut dengan
tindakan yang akan dilakukan
riwayat penyakit Dm dan predisposisi lainnya
neuropatik , faktor usia,obesitas
Adanya penekanan pada abdomen
Prostat membesar
Adanya tindakan TURP
Kurang informasi
Anxietas
Anxietas
Rencana asuhan keperawatan Pre Operative
1. Nyeri akut b/d faktor biologis
2. Gangguan Eliminasi Urin
3. Anxietas
INTERVENSI :
Masalah Keperawatan : Nyeri Acute
Kriteria Hasil : Setalah dilakukan perawatan selama 3x24 jam pasienmampu
- Rasa nyeri didaerah suprapubis berkurang
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
- Mampu mengekspresikan dan mengetahui tindakan untuk mengurangi rasa nyeri
Intervensi :
1. Kaji karakteristik nyeri,kualitas,dan skala nyeri
2. Monitor TTV pasien
3. Ajarkan teknik distraksi
4. Diskusikan kepada keluarga mengenai kondisi pasien dan memberikan informasi mengenai
penyakit yang diderita klien
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya mengenai pemberian analgesic
EVALUASI :
S : Pasien mengeluh nyeri pada daerah suprapubis
O : skala nyeri menurun
A : Masalah teratasi sebagian
P : mengajarkan teknik relaksasi
MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan Eliminasi Urin
Kriteria Hasil : setelah dilakukan perawatan 2x24 jam,pasien mampu :
- Pasien menyatakan kepuasan dalam berkemih
- Menyatakan berkemih tidak terputus-putus
Intervensi :
1. Kaji frekuensi,bau,sedimen dan output urin
2. Monitor intake dan output urin
3. Ajarkan mengenai cara toileting dengan menggunakan diary toileting
4. Diskusikan dan beritahu keluarga maaupun klien mengenai fungsi dari penggunaan atau
tindakan diary toileting
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan mengenai pemberian terapi (medikasi)
EVALUASI :
S : pancaran urin lemah dan terputus-putus
O : Berkemih secara normal
A : masalah teratasi
P : dilakukan tindakan pembedahan
MASALAH KEPERAWATAN : ansietas
Kriteria Hasil : setelah dilakukan perawatan 2x24 jam,pasien mampu :
- Memahami tentang tindakan yang akan dilakukan
- Memahami tentan penyakit yang diderita
Intervensi :
1. Kaji tingkat kecemasan pasien.
2. Pantau persepektif pasien mengenai situasi kecemasan.
3. Diskusikan kepada keluarka mengenai penyebab kecemasan yang dialami pasien.
4. Ajarkan tindakan terapi distraksi.
Evaluasi
S : pasien mengatakan cemas
O: pasien lebih tenang
A: masalah teratasi
P: -
4.Buatlah askep postoperasi pak toni dilengkapi pohon masalah kasus!
Pengkajian
1. Data demografi
Nama: Pak Toni
Usia : 67 tahun
2. Anamnesis
- mengeluh panas disekitar perineum
3. pemeriksaan fisik
- TD sebelum anastesi 130/80 mmHg,
- TD di ruang RR 110/80 mmHg,
- Nadi 100x/m, RR 20x/m,
- CR < 3 det
- respon gerak pada kaki (-)
- respon positif terhadap panggilan
- pasien mampu batuk
4. pemeriksaan penunjang
- data urin warna merah pada 12 jam pertama
- warna merah jernih pada 12 jam kedua
- setelah operasi dan warna jernih pada 12 jam ke empat.
analisa data
No Analisa data etiologi Masalah keperawatan
1 DO: TD sebelum anastesi Faktor usia,obesitas Nyeri acute
130/80 mmHg, TD di ruang
RR 110/80 mmHg, Nadi
100x/m, RR 20x/m, CR < 3
det, respon gerak pada kaki
(-), respon positif terhadap
panggilan, pasien mampu
batuk
DS: mengeluh panas
disekitar perineum
Dx BPH
Tindakan pembedahan
Melakukan anestesi
Panas sekitar perineum
Ketidaknyamanan/panas didaerah
perineum
Nyeri Acute
2 DO :
DS : tindakan pembedahan
Mengeluh panas pada
daerah perinium
Faktor usia,obesitas
Adanya penekanan pada abdomen
Prostat membesar
Adanya tindakan TURP
Pemasangan DC
Tindakan pembedahan
Resiko Infeksi
Resiko Infeksi
Diagnosa Keperawatn Postoperative :
1. Nyeri Acute
2. Resiko Infeksi
INTERVENSI :
Masalah keperawatan : Nyeri acute
Kriteria Hasil : setelah dilakukan perawatan 2x24 jam,pasien mampu :
- ketidaknyamanan yang dirasa pasien didaerah perineum berkurang
- mampu dan mengetahui teknik untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan yg dirasakan
Intervensi :
1. Kaji karakteristik nyeri,kualitas,dan skala nyeri
2. Monitor TTV pasien
3. Ajarkan teknik distraksi
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya mengenai pemberian analgesic
EVALUASI :
S : rasa panas di daerah perineum
O: nyeri berkurang
A: masalah teratasi sebagian
P: kolaborasi mengenai pemberian analgesik
Masalah keperawatan : Resiko Infeksi
Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan perawatan 3 x 24 jam diharapkan pasien mampu :
- Rasa panas pada daerah perineum berkurang- Tidak ada tanda-tanda infeksi
Intervensi :
1. Kaji kondisi luka atau insisi bedah
2. Monitor tanda-tanda infeksi3. Inspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan dan drainase.4. Diskusikan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar mengurangi
penyebab infeksi.5. Beritahu pasien dan keluarga menegenai tanda-tanda infeksi6. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan dilaboratorium mengenai kultur positif.
Evaluasi :
S: rasa panas pada daerah perineum
O: -tanda infeksi berkurang
A: masalah teratasi sebagian
P: Kolaborasi dengan tenaga kesehatan dilaboratorium men