Masterplan Pengembangan Penanaman Modal Kawasan Industri Piyungan

download Masterplan Pengembangan Penanaman Modal Kawasan Industri Piyungan

of 24

Transcript of Masterplan Pengembangan Penanaman Modal Kawasan Industri Piyungan

  • PEMERINTAH KABUPATEN BANTULDINAS PERINDUSTRIAN,

    PERDAGANGAN DAN KOPERASIJl. Prof.Dr.Soepomo, SH. Telp. 0274-367407 / 0274-367584

    [email protected]

    EXECUTIVE SUMMARY

    PENYUSUNAN MASTER PLAN PENGEMBANGANPENANAMAN MODAL KAWASAN INDUSTRI

    PIYUNGAN

    TAHUN ANGGARAN2012

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    1

    MASTER PLAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODALDI KAWASAN INDUSTRI PIYUNGAN

    1. Umum

    Landasan penetapan Kawasan Industri Piyungan adalah Surat KeputusanGubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 143/3440, tanggal 8 Desember Tahun2000, yang menyetujui penggunaan tanah kas desa di Desa Srimulyo dan DesaSitimulyo Kecamatan Piyungan sebagai Kawasan Industri (KI) seluas 122,90 Ha, terdiridari ;

    a. Desa Sitimulyo 59,798 Ha danb. Desa Srimulyo 63,102 Ha.

    Kawasan industri tersebut dikembangkan dalam satu hamparan kawasan industridan dikelompokkan menjadi kawasan inti seluas 122,900 ha dan kawasan penyanggaseluas 213,016 ha. Kawasan inti terdiri lima kawasan industri (KI), selengkapnyapengembangan kawasan industri Piyungan dapat dipaparkan dalam tabel berikut :

    Tabel 1 Luas Kawasan Industri Piyungan diperinci menjadi Kawasan inti dan kawasanpenyangga.

    Kawasan Industri Luas (Ha)

    A. KAWASAN INTI1) Kawasan Industri I 17,8472) Kawasan Industri II 23,3203) Kawasan Industri III 18,6304) Kawasan Industri IV 21,3935) Kawasan Industri V 41,709

    JUMLAH 122,900B. KAWASAN PENYANGGA 213,016

    Gabungan Kawasan A + B 335,916

    Tabel 2 Perkiraan Serapan tenaga kerja di Kawasan Industri Piyungan

    No Kawasan Industri (KI) Perkiraan serapantenaga kerja (jiwa)

    Lokasi desa

    1. KI 1 7,334.0 Sitimulyo2. KI 2 10,105.0 Sitimulyo3. KI 3 8,073.0 Sitimulyo

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    2

    4. KI 4 9,270.0 Srimulyo5. KI 5 18,074.0 Srimulyo

    53.257

    2. Rencana Tata Ruang Kawasan Industri

    Rencana Tata Ruang Kawasan Industri memuat pola ruang secara makro dan polaruang secara mikro di lima kawasan industri. Rencana pola ruang makro memuat seluruhwilayah Kecamatan Piyungan sedangkan Rencana pola ruang mikro memuat detail jenispemanfaatan lahan di tiap kawasan industri.

    2.1. Rencana Kawasan Industri

    Rencana Kawasan Industri Piyungan meliputi lima Kawasan Industri (KI), meliputiKI-I, KI-II, KI III, KI IV dan KI V. Analisis pemanfaatan lahan di dalam KI dapat dilihatpada tabel berikut :

    Tabel 3 Rencana Peruntukan Lahan Kawasan Industri Piyungan

    No Lokasi Kawasan Rencana Penempatan Rencana

    01. Kawasan I.Desa Sitimulyo:1. Dusun Banyakan

    9 Industri polutan Tinggi9 Penghijauan9 Sarana Prasarana Jalan, Listrik, Air

    dan Telepon9 Fasilitas Umum9 Instalasi Pengolahan Air Limbah9 Perkampungan Penduduk

    9 Peruntukan bangunanindustri

    9 Peruntukan ruang terbuka9 Peruntukan penduduk

    sekitar di KI9 Peruntukan Fasilitas

    Pendukung (kantor, unitPDAM, dll)

    02. Kawasan IIDesa Sitimulyo:1. Dusun Nganyang

    9 Industri polutan Tinggi9 Penghijauan9 Sarana Prasarana Jalan, Listrik, Air

    dan Telepon9 Fasilitas Umum9 Instalasi Pengolahan Air Limbah9 Perkampungan Penduduk

    9 Peruntukan bangunanindustri

    9 Peruntukan ruang terbuka9 Peruntukan penduduk

    sekitar di KI II9 Peruntukan Fasilitas

    Pendukung (kantor, unitPDAM, dll)

    03. Kawasan IIIDesa Sitimulyo:1. Dusun PagerGunung

    9 Industri polutan Tinggi9 Penghijauan9 Sarana Prasarana Jalan, Listrik, Air

    dan Telepon9 Fasilitas Umum9 Instalasi Pengolahan Air Limbah9 Perkampungan Penduduk

    9 Peruntukan bangunanindustri

    9 Peruntukan ruang terbuka9 Peruntukan penduduk

    sekitar di KI III9 Peruntukan Fasilitas

    Pendukung (kantor, unitPDAM, dll)

    04. Kawasan IVDesa Srimulyo:1. Dusun Bintaran

    9 Industri Polutan Sedang9 Penghijauan9 Sarana Prasarana Jalan, Listrik, Air

    dan Telepon9 Fasilitas Umum (Puskesmas,

    9 Peruntukan bangunanindustri

    9 Peruntukan ruang terbuka9 Peruntukan penduduk

    sekitar di KI IV

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    3

    Tempat Ibadah, Perbankan,Pertokoan)

    9 Instalasi Pengolahan Air Limbah9 Perkampungan Penduduk

    9 Peruntukan FasilitasPendukung (kantor, unitPDAM, dll)

    05. Kawasan VDesa Srimulyo:1. Dusun Payak2. Dusun Sandeyan

    9 Industri Polutan Rendah9 Penghijauan9 Sarana Prasarana Jalan, Listrik, Air

    dan Telepon9 Fasilitas Umum (Puskesmas,

    Tempat Ibadah, Perbankan,Pertokoan)

    9 Perkampungan Penduduk

    9 Peruntukan bangunanindustri

    9 Peruntukan ruang terbuka9 Peruntukan penduduk

    sekitar di KI V9 Peruntukan Fasilitas

    Pendukung (kantor, unitPDAM, dll)

    2.2. Peraturan Kawasan Industri

    Peraturan Zonasi Kawasan Industri memuat jenis-jenis pemanfaatan ruang yangdiijinkan, diijinkan besyarat dan dilarang. Peraturan Kawasan Industri diperlukan sebagaiarahan pemanfaatan ruang di dalam maupun di sekitar KI. Selengkapnya analisisPeraturan Zonasi Kawasan Industri Piyungan dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 4 Peraturan Kawasan Industri Piyungan

    No Lokasi Kawasan RencanaPenempatanPeraturan Kawasan Industri

    Diijinkan Diijinkan terbatas Tidak diijinkan01. Kawasan I.

    Desa Sitimulyo:1. Dusun

    Banyakan

    Industripolutan Tinggi

    - Pos Keamanan- RTH (greenery)- Ruang parkir- Kantor industri- Unit dan Reservoir

    PDAM- Jaringan IPAL

    - Permukimanterbatas

    - Perdaganganterbatas

    - Industripolutanrendah

    - Pendidikan

    02. Kawasan IIDesa Sitimulyo:1. Dusun

    Nganyang

    Industripolutan Tinggi

    - Pos Keamanan- RTH (greenery)- Ruang parkir- Kantor industri- Unit dan Reservoir

    PDAM- Jaringan IPAL

    - Permukimanterbatas

    - Perdaganganterbatas

    - Industripolutanrendah

    - Pendidikan

    03. Kawasan IIIDesa Sitimulyo:1. Dusun Pager

    Gunung

    Industripolutan Tinggi

    - Pos Keamanan- RTH (greenery)- Ruang parkir- Kantor industri- Unit dan Reservoir

    PDAM- Jaringan IPAL

    - Permukimanterbatas

    - Perdaganganterbatas

    - Industripolutanrendah

    - Pendidikan

    04. Kawasan IV Industri - Pos Keamanan - Permukiman - Industri

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    4

    Desa Srimulyo:1. Dusun

    Bintaran

    polutansedang

    - RTH (greenery)- Ruang parkir- Kantor industri- Unit dan Reservoir

    PDAM- Jaringan IPAL

    terbatas- Perdagangan

    terbatas

    polutan tinggi- Pendidikan

    05. Kawasan VDesa Srimulyo:1. Dusun Payak2. Dusun

    Sandeyan

    Industripolutanrendah

    - Pos Keamanan- RTH (greenery)- Ruang parkir- Kantor industri- Unit dan Reservoir

    PDAM- Jaringan IPAL

    - Permukimanterbatas

    - Perdaganganterbatas

    - Industripolutan tinggi

    - Pendidikan

    2.3. Rencana Pola Ruang Kecamatan

    Rencana pola ruang Kecamatan Piyungan meliputi meliputi rencana kawasanlindung dan rencana kawasan budidaya. Jenis dan sebaran pemanfaatan ruang dapatdilihat pada peta Rencana Tata Guna Lahan Kecamatan Piyungan. Kawasan lindung diWilayah Kecamatan Piyungan meliputi :

    1) Sempadan irigasi2) Sempadan sungai3) Sempadan mata air4) Suaka alam dan cagar budaya5) Kawasan lindung kawasan di bawahnya

    Pemanfaatan ruang di Kecamatan Piyungan meliputi :

    1) Kawasan permukiman2) Kawasan pertanian lahan basah3) Kawasan pertanian lahan kering4) Kawasan industri5) Perkantoran6) Pelayanan umum pendidikan7) Pelayanan umum peribadatan8) Pariwisata9) Tempat pemrosesan akhir (TPA)

    3. PDRB dan Rencana Investasi

    3.1 Kontribusi Perekonomian Kecamatan Piyungan

    Sektor pertanian senantiasa menjadi sektor unggulan, dimana menurut hargaberlaku pada tahun 2009 mampu memberikan kontribusi sebesar Rp 1.705,93 milyaratau sebesar 20,94 persen ; pada tahun 2010 sebesar Rp1.834,74 milyar atau sebesar20,21 persen dan pada tahun 2011 sebesar Rp 2.019,432 milyar atau sebesar 20,14persen.

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    5

    Peringkat kedua disusul oleh sektor industri. Berdasarkan harga berlaku sektorindustri pada tahun 2009 mampu memberikan kontribusi sebesar Rp 1.527,51milyar atausebesar Rp 18,75 persen; pada tahun 2010 sebesar Rp 1.750,15 milyar atau sebesar19,28 persen dan pada tahun 2011 sebesar 1.904,92 atau sebesar 19,00 persen.

    3.2. PDRB per Kapita

    PDRB per Kapita adalah rasio antara nilai PDRB dengan jumlah penduduk padatahun yang sama. PDRB per Kapita menurut harga berlaku. pada tiga tahun terakhirmengalami peningkatan, pada tahun 2009 sebesar sekitar 9,06 juta; tahun 2010 sebesarsekitar 9,96 juta; dan tahun 2011 sebesar sekitar 10,88 juta.

    3.3. Rencana Biaya Investasi

    Beberapa asumsi perhitungan biaya investasi :a) Dengan asumsi biaya sewa lahan Rp. 1.500 m2 / tahunb) Sewa lahan selama 20 tahunc) KDB bangunan industri/pabrik 60 %d) Harga satuan bangunan inindoor industri/pabrik 2.500.000 / m2e) Harga satuan bangunan outdoor industri/pabrik 500.000 / m2.f)Luas lahan netto yang digunakan adalah 65 % dari yang disediakan oleh

    pemerintah (123,55 hektar), sisanya untuk infrastruktur, fasos, fasum, RTH danlainnya.

    g) Lahan yang telah dimanfaatkan 10 % dari yang telah disediakan pemerintah.h) Pendapatan pemerintah dari sewa lahan dan pajak.Pengertian investasi dalam hal ini meliputi investasi oleh investor swasta dan

    pemerintah daerah. Rencana biaya investasi oleh investor swasta meliputi :a. Biaya sewa lahanb. Biaya bangunanc. Biaya peralatan penunjang industri (peralatan produksi, genset, pemadam

    kebakaran dan lain-lain).Pendapatan pemerintah dari kawasan industri :

    a) Sewa lahan (luas 65 % disewa) = Rp 1.204.612.500 / tahunb) Pendapatan pajak

    1) Asusmsi Rendah = Rp 6.705.033.790 / tahun2) Asusmsi Sedang = Rp 33.525.168.950 / tahun3) Asusmsi Tinggi = Rp 67.050.337.900 / tahun

    4. Rencana Kependudukan

    4.1 Rencana Pertumbuhan PendudukRencana pertumbuhan penduduk Kecamatan Piyungan didasarkan pada nilai

    pertumbuhan penduduk pada lima tahun terakhir, yang besarnya 3,697 %.

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    6

    Tabel 5. Rencana Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Piyungan

    No. Desa Pertumbuhan Penduduk(%)

    1 Sitimulyo 11,9632 Srimulyo 3,06653 Srimartani 4,8044

    Kec. Piyungan 3,967

    4.2 Prediksi Jumlah PendudukPrediksi jumlah penduduk Kecamatan Piyungan sesuai rencana 20 tahun ke

    depan (2031), diperinci untuk tiap lima tahunan adalah :a. Tahun 2012 adalah 49.512 jiwa,b. Tahun 2017 adalah 51.707 jiwa,c. Tahun 2022 adalah 53.999 jiwa,d. Tahun 2027 adalah 56.393 jiwa dane. Tahun 2032 adalah 58.894jiwa.

    Prediksi jumlah keluarga Kecamatan Piyungan sesuai rencana 20 tahun kedepan (2031)yaitu tahun 2021 adalah 12.283 KK dan tahun 2031 adalah 14.724 KK.

    4.3 Rencana Distribusi dan Kepadatan Penduduk

    Rencana distribusi dan kepadatan penduduk diperlukan dalam mengarahanrencana kependudukan dan untuk input data dalam pemenuhan kebutuhan sarana danprasarana wilayah, khususnya terkait dengan pemilihan sistem pengelolaan limbah dansampah. Rencana distribusi dan kepadatan penduduk, selengkapnya dapat dilihat padatabel berikut:

    Tabel 6. Rencana Distribusi dan Kepadatan Penduduk

    No. Desa Prediksi JumlahPenduduk 2032

    Luas (Ha) Kepadatan(jiwa/ ha)

    1. Sitimulyo 21.222 940,61 22,562. Srimulyo 19.031 1.455,69 13,073. Srimartani 18.641 857,74 21,73

    Kec. Piyungan 58.894 3.254,04 18,10

    5. Rencana Sistem Transportasi5.1. Rencana Jalan

    Rencana jalan dalam master plan PPM Industri Piyungan ini meliputi rencanadimensi jalan klas kolektor dan arteri; rencana dimensi jalan di masing-masing kawasanindustri. Rencana jalan klas arteri di ruas Jalan Wonosari, sedangkan Jalan Kolektor diruas Jalan Prambanan-Piyungan danruas Jalan Piyungan-Pleret.

    Rencana jalan di Kawasan Industri Piyungan meliputi Jalan Akses dan jalan

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    7

    lingkungan. Rencana jalan Akses meliputi :a. menghubungkan kawasan industri I dengan jalan kolektor Piyungan Pleret;b. menghubungkan kawasan industri IIdengan jalan kolektor Piyungan Pleret;c. menghubungkan kawasan industri III dengan jalan kolektor Piyungan Pleret;d. menghubungkan kawasan industri IV dengan jalan arteri Jogja Wonosari;e. menghubungkan kawasan industri V dengan jalan arteri Jogja Wonosari.

    f.

    Gambar 1. Penampang Jalan Arteri

    Min 11 Meter

    Min 9 Meter

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    8

    Gambar 2. Penampang Jalan Kolektor

    Gambar 3. Penampang Jalan Lokal

    Gambar 4. Penampang Jalan Lingkungan

    Jaringan Jalan Untuk Kawasan Industri dan Biaya Satuan Pembangunan

    Jaringan jalan yang melayani kawasan industri beragam kondisinya. Eksisting jalan danrencana jalan baru tersebut seperti terlihat pada tabel-tabel di bawah ini :

    Tabel 7 Jaringan jalan di Kawasan Industri I

    Kode Fungsi jalan Lebar (m) Panjang (m) Keterangan

    1 - 8 Lokal 7,00 950,00 Aspal, baik

    6-9-8-10-26-25 Lokal 3,50 830,00 Aspal, rusak

    11-17-18-19-20-21-22-23-24-25

    Linkungan 3,50 1.790,00 Jalan baru

    Min 7.5 Meter

    Min 3 Meter

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    9

    3-4, 4-15, 5-16,18-33, 17-20,27-30, 25-31,24-33, 23-20

    Lingkungan 3,50 1.460,00 Jalan Baru

    Tabel 8. Jaringan jalan di Kawasan Industri IIKode Fungsi jalan Lebar (m) Panjang (m) Keterangan

    1 - 4 Kolektor 9,00 600,00 Aspal, baik

    4 - 13 Lokal 7,00; 3,50 1.050,00 Aspal, baikSirtu, rusak13-20-21-22-1,23-24, 2-25

    Lingkungan 3,50 1.705,00 Jalan baru

    Tabel 9. Jaringan jalan di Kawasan Industri IIIKode Fungsi jalan Lebar (m) Panjang (m) Keterangan

    13-1-16 Lokal 2,50 1.625,00 aspal, sedang

    13-15-17-18-14-10-19-9-4-7-6-5-16, 15-14, 13-8,12-11, 10-9, 1-4,2-5, 3-6

    Lingkungan 3,50 3.335,00 jalan baru

    Tabel 10. Jaringan jalan di Kawasan Industri IV

    Kode Fungsi jalan Lebar (m) Panjang (m) Keterangan

    3-4-8 Lokal 2,50 500,00 aspal, sedang

    2-13-12-15-16 Lingkungan 2,50 1.790,00 aspal, sedang

    6-13, 15-1-2, 16-4, 11-8, 5-7,17-9, 9-14, 6-4 Lingkungan 3,50 3.020,00 jalan baru

    Tabel 3.11. Jaringan jalan di Kawasan Industri V

    Kode Fungsi jalan Lebar (m) Panjang (m) Keterangan

    24-6, 1-3, 6-5, 5-2 Lokal 3,50 1.875,00 aspal, baik

    24-26-20-2, 20-22-23, 5-4 Lingkungan 3,50 2.090,00 sirtu, baik

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    10

    25-19, 24-18, 32-17, 28-27, 33-11, 9-10, 14-15, 12-13, 28-31,29-30, 17-16, 11-4

    Lingkungan 3,50 4.370,00 jalan baru

    Sumber : Survei lapangan, Google EarthBerdasarkan analisis tim, maka didapatkan biaya sebagai berikut :

    Pembangunan jalan baru, aspal hotmix membutuhkan biaya : Rp 1.491.000 perm

    Perbaikan jalan aspal hotmix, membutuhkan biaya : Rp 1.151.000 per m Rehabilitasi jembatan membutuhkan biaya : Rp 40.000.000 per m

    Rencana lebar jalur dan bahu jalan Kawasan industri

    Jaringan jalan di kawasan industri Piyungan harus memenuhi syarat lebar jalur danbahu jalan sehingga jika terjadi dua kendaraan berpapasan akan tetap mempunyai ruangyang cukup. Pengguna jalan yang akan melewati jaringan jalan di Kawasan industri salahsatunya adalah para pekerja industri yang ada di kawasan tersebut. Data tentangestimasi jumlah pekerja, VLHR serta lebar jalur dan bahu jalan seperti terlihat pada tabeldi bawah.

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    11

    Tabel 12. Rencana lebar jalur dan bahu jalan di Kawasan industri

    KawasanJml

    PekerjaSpd Motor(80%)

    VLHRpekerja

    (smp/hari)

    TotalVLHR

    (+ 10%)

    Jalan Lokal Jalan Kolektor Jalan Arteri

    Kode RuasLebarJalur(m)

    LebarBahu(m)

    LebarJalur(m)

    LebarBahu(m)

    LebarJalur(m)

    LebarBahu(m)

    Lewat jalan kolektor (kids fun - Plered)

    SK 1 7,334.0 5,867.2 2,933.6 3,227.0 6.0 1.0 1 - 8

    SK 2 10,105.0 8,084.0 4,042.0 4,446.2 6.0 1.0 4 - 13

    SK 3 8,073.0 6,458.4 3,229.2 3,552.1 6.0 1.0 13-1-16

    Sub Total 25,512.0 20,409.6 10,204.8 11,225.3 7.0 2.0

    Lewat jalan arteri (Jl Wonosari - Gng Kidul)

    SK 4 9,270.0 7,416.0 3,708.0 4,078.8 6.0 1.0 3-4-8

    SK 5 18,074.0 14,459.2 7,229.6 7,952.6 6.0 1.0 24-6, 1-3, 6-5,5-2

    Sub Total 27,344.0 21,875.2 10,937.6 12,031.4 7.0 2.0

    Sumber :1. Analisis Tim2. Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota, No.038/TBM/1997, Ditjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    Executive SummaryES 12

    5.2. Rencana Terminal Barang

    Terminal barang direncanakan di lahan bekas Pasar Piyungan, sekitar simpangempat Jalan Wonosari Jalan ke Prambanan. Luas lahan bekas Pasar Piyungansekitar 140 x 45 = 6300 m2. Terminal barang Piyungan direncanakan untuk melayani :

    a) Bongkar muat barang mentah ke lokasi industrib) Bongkar muat barang jadi atau setengah jadi dari lokasi industri.c) Bongkar muat barang ke kabupaten Gunungkidul.d) Bongkar muat barang non industri untuk Kecamatan Piyungan dan sekitarnya.

    Menurut PP No 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan bahwaterhadap penggunaan jasa pelayanan terminal barang dapat dikenakan pungutan.Jasaterminal tersebut meliputi :a. jasa tempat bongkar muat barang yang dinikmati oleh pengusaha angkutan;b. fasilitas parkir kendaraan menunggu waktu keberangkatan yang dinikmati oleh

    pengusaha angkutan;c. fasilitas parkir untuk umum selain tersebut dalam huruf a, yang dinikmati oleh

    pengguna jasa.

    Gambar 5. Lokasi rencana terminal barang di lahan bekas Pasar Piyungan

    5.3. Rencana Klas JalanRencana jalan umum menurut fungsi jalan di Kecamatan Piyungan terdiri dari :

    a. Jalan Arteri (Jalan Jogja-Wonosari)b. Jalan Kolektor (Jalan Prambanan Piyungan; Jalan Piyungan Pleret)c. Jalan Lokald. Jalan Lingkungan

    Rencana jalan umum menurut kewenangan jalan terdiri dari :a. Jalan Nasional (Jalan Jogja-Wonosari)b. Jalan Provinsi (Jalan Prambanan Piyungan; Jalan Piyungan Pleret)c. Jalan Kabupatend. Jalan Desa

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    Executive SummaryES 13

    5.4. Rencana Sarana TransportasiRencana sarana transportasi dalam rencana PPM Kawasan Industri Piyungan

    meliputi sarana transportasi umum dan halte. Rencana sarana transportasi umumadalah angkutan kota dan angkutan perdesaan yang dapat melayani pekerja industri.Kendaraan umum tersebut direncanakan malalui jalur trayek sebagai berikut :

    a. Trayek Kawasan industri I, II dan III ke Pleret (Pagergunung-Banyakan-Gunungkelir-Bawuran);

    b. Trayek Kawasan industri I; II dan III ke Piyungan (Banyakan-Pagergunung-Ngengis-Piyungan);

    c. Trayek Kawasan industri IV ke Pleret (Cikal-Klenggotan-Pagergunung-Banyakan-Gunungkelir-Bawuran);

    d. Trayek Kawasan industri IV ke Piyungan (Cikal-Klenggotan_piyungan)e. Trayek Kawasan industri V ke Pleret; (jombor-Ngijo-Piyungan-Pagergunung-

    Banyakan-Gunungkelir-Bawuran)f. Trayek Kawasan industri V ke Piyungan (Jombor-Ngijo-Piyungan).Halte atau tempat tunggu kendaraan umum direncanakan di persimpangan jalan

    akses kawasan industri dengan jalan raya Kids Fun Pleret dan Jalan Wonosari.

    6. Rencana Pengembangan Utilitas Kota6.1. Rencana Penyediaan Air Bersih

    Untuk memepertahankan kondisi di atas, maka sistem penyediaan air bersihperlu diperhatikan tentang :a) Sumber air tanah dalam langsung seperti industrib) Sumber air tanah dangkal seperti sumur gali untuk penduduk (permukiman)c) Sumber dari PDAM.

    Pelayanan air bersih perpipaan di Kecamatan Piyungan dilayani oleh UnitPDAM Banguntapan. Direncanakan pengembangan sistem penyediaan air bersihdengan sistem perpipaan yang dilengkapi water meter bagi masyarakat, melaluiberbagai kegiatan seperti pengembangan jaringan, menekan kehilangan air danpenambahan jumlah pelanggan. Untuk itu perlu adanya peningkatan kapasitas produksiterpasang pada sumber air baku yang digunakan.

    Kriteria dan asumsi kebutuhan air bersih adalah sebagai berikut :

    Kebutuhan air bersih rumah tangga, tiap orang adalah 130 lt / orang / hari Diasumsikan sampai akhir tahun perencanaan 20 % penduduk terlayani; 20 %

    dari 65.114 jiwa atau 13.023 jiwa.

    Kebutuhan air bersih untuk fasilitas sosial dan komersial 30% dari kebutuhantotal rumah tangga.

    Kebocoran 20 % dari kebutuhan seluruh perencanaan. Cadangan pemadam kebakaran (fire hydrant) 10% kali kebutuhan seluruh

    wilayah.

    Faktor pemakaian pada jam puncak = 1,75 kali.

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    Executive SummaryES 14

    Diasumsikan penduduk yang menjadi pelanggan PDAM sebesar 10 % (tahun2031) dari jumlah rumah tangga.

    Tabel 13. Rencana Kebutuhan Air Bersih Wilayah perencanaan Tahun 2031

    No Peruntukan Air Bersih Analisis Kebutuhan air

    1 Kebutuhan rumah tangga =130 x 13.023 1.692.990 lt / hr2 Fasilitas sosial, komersial dan

    industri (30 %)= 0,3 x 1.692.990 507.897 lt / hr

    3 Kebutuhan seluruh kawasan =1,25 x (1.692.990 + 507.897) lt/ hari

    = 1,25 x (1.692.990 +507.897)

    2.751.108,75 lt / hr

    4 Kebocoran 20 % darikebutuhan seluruhperencanaan

    = 0,2 x 2.751.108,75 550.221,75 lt / hr

    5 Cadangan kebakaran 10 % darikebutuhan seluruh kawasan

    = 0,1 x 2.751.108,75 82.533,26 lt / hr

    6 Total kebutuhan seluruhkawasan

    = 2.751.108,75 +550.221,75 + 82.533,26

    3.356.352,68 lt / hr

    7 Kebutuhan air rata-rata setiaphari

    = 3.356.352,68/ (3600 x24) 38,85 lt / det

    8 Kebutuhan air pada jam puncak = 1,75 x 38,85 67,98 lt / det

    9 Kebutuhan industri kulit 1000 m3 / hari = 106 /(3600 x 24) lt/det

    694,44 lt/det

    10 Total kebutuhan air bersih = 67,98 + 694,44 762,42 lt / det

    Rencana kebutuhan air bersih untuk fasilitas sosial, komersial dan industri biasadan industri kulit dari total kebutuhan air bersih perpipaan di wilayah KecamatanPiyungan, atau sekitar 762,42 lt / det.

    Rencana dan strategi pelayanan air bersih di Kecamatan Piyungan :a) Pemanfaatan air permukaan (Sungai Opak) sebagai sumber air baku PDAM.b) Pemanfaatan air tanah (sumur bor) untuk memperbesar kapasitas produksi air

    besih perpipaan.c) Perlindungan sumber air baku (sempadan).d) Sosialisasi ke masyarakat tentang jarak minimal septiktank ke sumure) Pengawasan dan pengontrolan secara ketat bagi industri yang menyedot air tanah.

    6.2. Rencana Jaringan Sistem Drainase

    Pengembangan drainase bertujuan untuk mengalirkan air hujan sedemikianrupa sehingga tidak lagi menimbulkan bahaya (banjir) atau gangguan lingkungan(genangan air). Sedangkan sasaran jangka panjangnya adalah untuk menetapkan

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    Executive SummaryES 15

    suatu jaringan drainase yang terpadu, yang praktis dioperasikan dan dipelihara,mengurangi bahaya banjir dan genangan air, menjaga/ menciptakan kondisilingkungan yang baik.

    Rencana bentuk sistem drainase berupa : saluran drainase, sumur peresapanair hujan (SPAH), kolam retensi (kolam konserasi), lubang biopori dan revegetasi padapekarangan kosong di permukiman. Rencana saluran drainase sebagian besarmengikuti jaringan jalan yang ada, rencana SPAH tersebar mengikuti distribusipermukiman, sedangkan rencana kolam retensi menggunakan kolam / dam eksisting.Kolam retensi berfungsi sebagai penampung sementara dari limpasan (over land flow )di sekitarnya.

    Gambar 6. Tipe-tipe sumur resapan di permukiman (Widodo 2005, KLH 2006)

    Sumurresapan

    Saluran drainase

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    Executive SummaryES 16

    Gambar 7. Sumur peresapan untuk drainase jalan (Widodo, 2005)

    Rencana penanggulangan genangan air hujan dilakukan dengan pemeliharaandan perbaikan saluran yang sudah ada, peningkatan saluran yang sudah ada antaralain dengan : pembuatan pasangan batu pada saluran tersebut sehingga lebihkuat dan kapasitasnya lebih besar, pembuatan saluran baru, pembuatan sumurperesapan komunal, pembuatan kolam konservasi serta pembuatan sumur peresapandrainase jalan.

    A A

    Potongan A - A

    Tabel 14. Rencana Drainase Kecamatan Piyungan

    NoRencana

    Sistem DrainaseLokasi(Blok) Keterangan

    1 Kolam konservasikomunal

    IA, IB, ID,IIIB

    Tiap blok minimal 1 buah kolamkonservasi. Prioritas di : Tegalyoso,Karanganom, Watugajah, WanujoyoKidul

    2 Sumur peresapankomunal

    IIA, IIB, IIIA Tiap blok minimal 3 buah sumurperesapan. Prioritas di : Piyungan,Payak Tengah, Klenggotan, Sandeyan,Payakcilik, Munggur

    Gambar 8. Desain Saluran Drainase Untuk Meningkatkan Potensi Air Tanah.

    Parit Konservasi Areal Pertanian -Perkebunan

    Kolam Konservasi Komunal Drainasi Ramah Lingkungan diPermukiman

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    Executive SummaryES 17

    3 Sumur peresapandrainase jalan

    IA, IB, IIA,IIB, IIIA,IIIB

    Sepanjang drainase jalan arterisekunder, kolektor primer

    4 Normalisasi salurandrainase

    Semuablok

    Pembersihan sampah, pengerukan danperbaikan saluran

    Mengingat menurunnya kapasitas air tanah dan kebijakan untuk melindungisumber-sumber air tanah, sebaiknya tidak semua air hujan dialirkan ke sungai.Sebanyak mungkin air hujan tersebut dialirkan ke sumur peresapan. Sumur-sumurperesapan tersebut sebaiknya dibangun di wilayah permukiman untuk mengimbangijumlah permukaan kedap air yang semakin meningkat .

    Rencana outfall saluran drainase di Wilayah Perencanaan, menggunakansistem sungai yang ada. Perletakan drainase yang efektif dan efisien harusmemperhatikan sistem pembuangannya. Outfall sebaiknya direncanakan pada sungaiterdekat untuk menghindari dimensi yang terlalu besar. Di Wilayah Perencanaanterdapat 4 sistem sungai yang dapat melayani sistem drainase, yaitu: Sungai Kuning,Opak, Petir, Gawe dan anak sungai-anak sungai lainnya.

    6.3. Rencana Pengelolaan Air Limbah.Limbah di Wilayah Perencanaan pada umumnya berasal dari aktivitas rumah

    tangga meliputi aktivitas dapur, kamar mandi dan tempat cuci. Sistem pembuangannyaberupa saluran pembuangan yang diarahkan pada tempat dibuat khusus, langsung kedalam tanah atau saluran air. Kondisi perumahan yang rapat pada spot-spotpermkiman menyebabkan tempat pembuangan berjarak dekat dengan sumur tetangga

    Tanggung jawab pembangunan fasilitas sanitasi setempat berada padatinkat keluarga. Dinas Kesehatan telah melaksanakan program stimulasi untukpembangunan fasilitas sanitasi setempat. Desain standar yang ada untuk fasilitassanitasi individual disiapkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya.

    Pemerintah daerah memiliki satu unit mobil tinja, pengelola DPU dan swasta.Pengelolaan lumpur tinja dilakukan dengan cara disedot dengan memakai mobil tinja.Hasil sedotan dibuang ke IPAL Sewon. Pelayanan sanitasi sistem setempat (individual)untuk limbah tinja berupa pembuangan lumpur tinja dari septick tank ke mobil tinja.

    a. Aspek Kelembagaan

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    Executive SummaryES 18

    Gambar 9. Tipikal Sistem Pengelolaan Limbah Rumah TanggaRencana Pengelolaan Limbah pada lokasi-lokasi Kegiatan Strategis

    Rencana pengelolaan limbah di lokasi-lokasi kegiatan strategis berupapembuatan instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), meliputi :

    a) Rencana IPAL di beberapa lingkungan pemukiman padat;b) Rencana IPAL di lokasi Industri;c) Rencana IPAL di fasilitas kesehatan (Puskesmas, Poliklinik dan sejenisnya);d) Rencana IPAL penginapan dan restoran;e) Rencana IPAL di peternakan berkelompok.

    6.4. Rencana Pengelolaan Persampahan.Pengelolaan sampah di wilayah perencanaan dilakukan dengan 2 cara :a) Secara sendiri-sendiri (individual), yaitu dengan cara pewadahan, control landfil

    dan pembakaranb) Dilakukan dengan pewadahan dan pembuangan ke TPS

    Adapun sebagian di wilayah perencanaan, sebelum sampah dibuang ke TPAterlebih dahulu dikumpulkan melalui tempat pembuangan sementara (TPS) kemudianlangsung dibawa menuju TPA. Pada kondisi lain dimana TPS berjarak relatif jauh dariTPA maka jalur pengangkutan setelah dari TPS dikumpulkan di Transfer Depo, barukemudian dibawa ke TPA Piyungan.

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    Executive SummaryES 19

    1. Sistem TPS

    Tabel. 15. Rencana Sarana Prasarana Sampah

    NoRencana Sarpras

    SampahLokasi(Blok) Lokasi Prioritas

    1 Street Container Kids Fun

    2 Street Container Kawasan Industri

    3 Street Container Akademi Kesehatan di Desa Sitimulyo

    4 Street Container Pasar di Desa Srimulyo

    5 Street Container Pasar di Desa Srimulyo

    6 Street Container Pasar di Desa Srimartani

    7 Street Container Terminal barang (rencana)

    Gambar .10. Pola Pengelolaan Sampah Sistem Terpusat(Pewadahan/ Pengumpulan Pengangkutan dan Tempat Pemrosesan Akhir)

    TPA

    (SanitaryLandfill)

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    Executive SummaryES 20

    6.5. Rencana Jaringan dan Sistem Telekomunikasi

    Rencana kebutuhan sambungan rumah di Wilayah Perencanaan dengan jumlahpenduduk 65.114 jiwa maka memerlukan fasilitas telepon 650 SR.

    Sedangkan kebutuhan telepon umum adalah 1000 jiwa/unit, sehingga padaakhir tahun prencanaan 2031 diperkirakan kebutuhan sambungan telepon yang harusada sebanyak 715 SR.

    Kemajuan teknologi meningkatkan kehandalan frekuensi telekomunikasi. BaseTransceiver Station (BTS) merupakan rangkaian perangkat telekomunikasi dankelengkapannya beserta tower atau menara. Persebaran BTS diatur dalam zona-zonadengan memperhatikan potensi ruang wilayah yang tersedia serta kepadatanpemakaian jasa telekomunikasi dan disesuaikan dengan kaidah penataan ruangwilayah, keamanan, ketertiban lingkungan, estetika dan kebutuhan telekomunikasi padaumumnya.

    Direncanakan penggunaan bersama satu BTS untuk beberapa operator, untukefisiensi ruang, estetika lingkungan dan memeperkecil resiko.

    6.6. Rencana Jaringan dan Sistem Penyediaan Jaringan Energi Listrik

    Kebutuhan daya listrik dapat diperhitungkan berdasarkan kebutuhan untukmasing-masing jenis peruntukan, tersusun sebagai berikut :(a) Kebutuhan listrik untuk keperluan rumah tangga / penduduk untuk tahun 2031

    adalah sebagai berikut: Jumlah rumah tangga = 18.604 KK Kebutuhan listrik = 18.604 * 900 VA = 16.743.600 VA

    = 16.743 KVA(b) Kebutuhan listrik untuk keperluan industri dan lainnya, diasumsikan 30 % dari

    kebutuhan rumah tangga untuk tahun 2031 adalah sebagai berikut: Kebutuhan listrik keperluan industri dan lainnya = 16.743 * 30 % KVA= 5.022,9 KVA

    (c) Total kebutuhan listrik kawasan Piyungan tahun 2031 adalah 21.766 KVA.Dengan daya 10 KVA per trafo, maka untuk memenuhi kebutuhan listrik rumahtangga di Wilayah Perencanaan pada tahun 2031 dibutuhkan 2.176 buah trafo.

    Rencana kebutuhan listrik untuk fasilitas sosial, komersial dan industri (30 %)dari total kebutuhan listrik di wilayah Kecamatan Piyungan, atau sekitar 6.529,8 KVA.

    7 Sarana Prasarana Umum7.1 Sarana Pelayanan Umum Pendidikan

    Berdasarkan hasil analisa, sarana pendidikan di kecamatan Piyungan, padatahun 2031 perlu adanya penambahan, baik sarana pendidikan SD, SMP maupun SMU.7.2 Sarana Pelayanan Umum Kesehatan

    Berdasarkan observasi lapangan dan analisa, sarana kesehatan perlu adanyapenambahan, terutama untuk fasilitas kesehatan ibu dan anak. Untuk kebutuhansarana kesehatan dapat dilihat dari tabel 14

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    Executive SummaryES 21

    7.3 Sarana Pelayanan Umum PeribadatanPada kawasan perencanaan, kebutuhan sarana peribadatan seperti Masjid,

    Mushola dan gereja secara kuantitas sudah memenuhi. Terpenuhinya saranaperibadatan ini, selain dilokasi sudah juga terpenuhi dari wilayah terdekat.

    7.4 Sarana Pelayanan Umum Perdagangan dan JasaRencana fasilitas perdagangan di lokasi KI I sampai KI V berupa :

    1) peningkatan dan pembangunan baru kios-kios atau2) Pemananfaatan rumah tinggal untuk usaha (fungsi campuran) di sekitar

    kawasan industri.

    7.5 Fasilitas Rekreasi dan OlahragaBerdasarkan observasi lapangan dan Piyungan DalamAngka, pada wilayah

    perencanaan terdapat 3 lapangan sepakbola dan 61 lapangan volley yang tersebar di 3desa, dan 3 lapangan basket, yang berada di Desa Sitimulyo. Sampai akhir tahunperencanaan, jumlah fasilitas tersebut sudah cukup, direncanakan pemeliharaan danpeningkatan kualitas fasilitas.

    8. Rencana Mitigasi BencanaMitigasi bencana di wilayah perencanaan diarahkan untuk antisipasi bencana

    banjir lahar, tanah longsor dan gempa, karena jenis bencana tersebut rawan terjadi diwilayah tersebut.

    8.1 Erupsi Gunungapi MerapiRencana penanganan terhadap banjir lahar akibat erupsi Merapi :

    1) Penegakan aturan sempadan sungai dalam mendirikan bangunan.2) Peringatan dini (Early warning system) banjir lahar dingin.3) Daerah rawan banjir lahar dingain terdapat sempadan sungai Opak.

    8.2. Tanah LongsorTanah longsor terjadi di wilayah perencanaan tersebar di beberapa titik.

    Sebagian besar terjadi di perbukitan, sedangkan sebagian lagi terjadi di tepi sungai.Bencana ini berpotensi besar menimbulkan korban jiwa. Hal ini terkait kebiasaanmasyarakat yang membuat bangunan rumah di lereng bukit atau di bawah bukit tanpamemperhitungkan karakteristik tanah dan batuan di tempat tersebut. Rencanapenanganan tanah longsor :1) Pemetaan area yang pernah terjadi dan yang berpotensi tanah longsor (lihat peta)2) Masyarakat dilarang membuat bangunan di sempadan sungai3) Masyarakat dihimbau tidak membuat bangunan di bawah bukit yang pernah atau

    berpotensi terjadi tanah longsor4) Masyarakat yang sudah terlanjur membuat bangunan di bawah bukit diharapkan

    selalu waspada terutama ketika terjadi hujan dengan durasi waktu lebih dari 1 jam

    8.3 Gempa Bumi

  • Master Plan PPM Kawasan Industri Piyungan

    Executive SummaryES 22

    Antisipasi terjadinya gempa, maka perlu disisialisasikan bangunan tahan gempadengan Struktur Beton Bertulang (sloof, kolom dan ring balok) kaku dan stabil.

    Pengaku antargunungan

    Perkuatan beton bertulangmembentuk strukturgunung-gunung yang kakudan stabil.

    Perkuatanbeton bertulang

    Bidang pengisi