Mata Merah Dengan Visus Turun

20
MATA MERAH DENGAN VISUS TURUN OLEH : SUCI LESTARI PEMBIMBING : DR. HASRI SP.M

Transcript of Mata Merah Dengan Visus Turun

MATA MERAH DENGAN VISUS TURUN

MATA MERAH DENGAN VISUS TURUNOLEH : SUCI LESTARIPEMBIMBING : DR. HASRI SP.MkeratitisKornea dapat mengalami peradangan (keratitis) dengan atau tanpa adanya komponen infektif.

Keratitis adalah infeksi pada kornea yang biasanya diklasifikasikan menurut lapisan kornea yang terkena; yaitu keratitis superfisialis apabila mengenai lapisan epitel atau Bowman dan keratitis profunda atau keratitis interstisialis (atau disebut juga keratitis parenkimatosa) yang mengenai lapisan stroma).Keratitis pada kelenjar Bowman dengan adanya inflitrat berbentuk bercak halus pada permukaan kornea yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit infeksi virus antara lain virus herpes, herpes zoster, dan vaksinia, trakoma, radiasi, dan mata kering. 1. KERATITIS PUNGTATAKERATITIS PUNGTATAKERATITIS PUNGTATA SUPERFISIALISKERATITIS PUNGTATA SUPERFISIAL THYGESONKERATITIS PUNGTATA SUBEPITEL2. KERATITIS MARGINALISMerupakan infiltrat yang tertimbun pada tepi kornea sejajar dengan limbus. Bila tidak diobati dapat menyebabkan tukak pada kornea. Penyakit ini dapat terjadi berulang dengan adanya Streptococcus pneumonia, Hemophilus aegepty, Moraxella lacunata, dan Esrichia. Biasanya penderita akan mengeluh sakit seperti kelilipan, keluar banyak air mata, sakit, sengan fotofobia berat. Pengobatan yang dapat diberikan berupa vitamin B dan C dosis tinggi.3. KERATITIS INTERSTITIALKeratitis ini terjadi pada jaringan kornea lebih dalam, merupakan keratitis nonsupuratif profunda yang disertai dengan neovaskularisasi. Pasien biasanya akan mengeluhkan fotofobia, keluar banyak air mata, dan penurunan visus. Kelainan ini biasanya bilateral.Pada kornea keruh, sehingga iris susah dilihat. Terdapat injeksi siliar disertai pembuluh darah ke arah dalam sehingga memberikan gambaran merah pucat salmon patch. Pada keratitis akibat sifilis akan ditemukan trias Hutchinson, sadlenose, dan serologik positif terhadap sifilis.Pengobatan yang dapat diberikan menurut penyebabnya yaitu antibiotik, antijamur dan antivirus. Pada keratitis diberikan berupa tetes mata atropin untuk mencegah sinekia.3. KERATITIS BAKTERIALKeratitis yang disebabkan oleh Staphilococccus, Pseudomonas, Hemophilus, Streptococcus, dan enterobacteriacea. Faktor predisposisi yaitu penggunaan kontak lns, trauma, kontaminasi obat tetes. Gejala : kelopak mata lengket setiap bangun pagi, mata silau, merah, berair, dan penglihatan berkurangTerapi gram (-) rodsTerapi gram (-) coccus

Terapi gram (+) rodsTobramisin CeftriaxoneCafazolineCeftazidimeCeftazidimeVancomycinFlouroquinolonMoxifloxacin/ gatifloxacinMoxifloxacin/ gatifloxacin

4. KERATITIS JAMURAdanya trauma pada kornea oleh ranting pohon, daun dan bagian Tumbuh-tumbuhan. Disebabkan oleh Fusarium, filamentous, yeast, candida, aspergillus. Pasien biasanya akan mengeluh sakit mata hebat, berair, penglihatan menurun dan silau. Pada mata terlihat infiltrat kelabu, disertai hipopion, peradangan, ulserasi superfisial dan satelit yang terletak dalam strome. Disetai juga adanya cincin endotel dengan plak yang tampak bercabang.,satelit pada kornea dan lipatan descement Diagnosis dibuat dengan preparat KOH10% menunjukkan adanya hifa. Pengobatan yang diberikan adalah gentamisin setiap 1-2 jam.Pengobatan dengan antijamur polines (amfoterisin B, natamisin, nystatin), azoles(imidazole, ketokonazole, miconazole), triazole (fluoconazole, voriconazole) dan fluorinated pyrimidin (flucyitocine)5. KERATITIS VIRUSGejala berupa terbentuknya pembuluh darah halus pada mata, penglihatan berkurang, jaringan parut dan glaukoma. Infeksi dimulai dengan radang konjungtiva unilateral dan dapat belanjut menjadi keratitis dendritik. Bentuk infeksi keratitis herpes simpleks dibagi dalam 2 bentuk yaitu epitelial dan stromal. Pada yang epithelial akan mengakibatkan kerusakan sel epitel dan membentuk ulkus kornea superfisialis. Pada yang stromal terjadi reaksi imunologik tubuh terhadap virus yang menyerang reaksi antigen-antibodi yang menarik sel radang ke dalam stroma. Pengobatan dapat diberikan IDU dalam larutan 1% tiap satu jam atau salep 0,5% tiap 4 jam. Vibrabin, Triffluorotimidin (TFT), diberikan tiap 4 jam, acyclovir salep diberikan tiap 4 jam.5. 1 KERATITIS HERPES SIMPLEKSSecara subjektif, biasanya penderita datang dengan rasa nyeri disertai edema kulit yang tampak kemerahan pada daerah dahi, alis, dan kelopak atas serta sudah disertai dengan vesikel.Secara objektif, tampak erupsi kulit pada daerah yang dipersarafi cabang oftalmik nervus trigeminus. Erupsi ini unilateral dan tidak melewati garis median. Palpebra tampak menyempit apabila kelopak atas mengaami pembengkakan. Nyeri disertai erupsi kulit yang tidak melewati garis median adalah khas untuk infeksi oleh herpes zoster.biasanya juga pembengkakan kelenjar pre-aurikler regional yang sesuai dengan sisi cabang oftalmik N V yang terkena.Pemberian asiklovir oral maupun topikal tampak menjanjikan; bila disertai infeksi sekunder bakterial dapat diberikan antibiotik. Dapat diberikan pula neurotropik, serta dapat dibantu dengan vitamin C dosis tinggi.

5. 2 KERATITIS HERPES ZOOSTER6. KERATITIS DIMMER/NUMULARISditandai dengan infiltrat bundar berkelompok dan tepinya berbatas tegas. Keratitis ini berjalan lambat, sering kali unilateral dan pada umumnya didapatkan pada petani yang bekerja di sawah. Secara subjektif, pasien mengeluh silau.Secara objektif, mata yang terserang tampak merah karena injeksi siliar, disertai lakrimasi.Pemberian kortikosteroid lokal memberikan hasil yang baik yaitu hilangnya tanda-tanda radang dan lakrimasi tetapi penyerapan infiltrat terjadi dalam waktu yang lama, dapat 1-2 tahun

7. KERATITIS FILAMENTOSAAdany filamen mukoid dan deskuamasi sel epitel pada permukaan kornea, gambaran khusus berupa filamen epitel halus. Gejalanya rasa kelilipan, sakit, mata merah, silau, blefarospasme, dan epifora.Pengobatan dengan larutasn hipertonik NaCl 5%, air mata hiperteonik.8. KERATITIS FLIKTENFlikten adalah benjolan berwarna putih kekuningan berdiameter 2-3 mm pada limbus, dapat berjumlah 1 atau lebih. Pada flikten terjadi penimbunan sel limfoid, dan ditemukan sel eosinofil serta mempunyai kecenderungan untuk menyerang kornea. Secara subjektif, penderita biasanya datang karena ada benjolan putih kemerahan di pinggiran mata yang hitam. Apabila jaringan kornea terkena, maka mata berair, silau, dan dapat disertai rasa sakit dan penglihatan kabur.Secara objektif, terdapat benjolan putih kekuningan pada daerah limbus yang dikelilingi daerah konjungtiva yang hiperemis.Pengobatan dengan tetes mata steroid akan memberikan hasil yang memuaskan9. KERATITIS SIKAKeratitis Sika adalah keratitis yang pada dasarnya diakibatkan oleh kurangnya sekresi kelenjar lakrimal dan atau sel globet. Secara objektif, pada tingkat dry-eye, kejernihan permukaan konjungtiva dan kornea hilang, tes schirmer berkurang, tear-film kornea mudah pecah, tear break-up time berkurang, sukar menggerakan kelopak mata. Kelainan kornea dapat berupa erosi kornea, keratitis filamentosa, atau pungtata. Pada kerusakan kornea yang lebih lanjut dapat terjadi ulkus kornea dengan segala komplikasinya.Apabila yang kurang adalah komponen air dari air mata, diberikan air mata tiruan; sedangkan bila komponen lemaknya yang berkurang maka diberikan lensa kontak.

10. KERATITIS LAGOFTALMUSakibat mata tidak dapat menutup sempurna, sehingga kornea menjadi kering dan mudah terkena trauma. Dapat dikarenakan parese Nervus VII.10. KERATITIS LAGOFTALMUSakibat mata tidak dapat menutup sempurna, sehingga kornea menjadi kering dan mudah terkena trauma. Dapat dikarenakan parese Nervus VII.10. KERATITIS NEUROPARALITIKAkibat kelainan saraf trigeminus, sehingga terjadi kekeruhan korna yang tidak sensitif disertai kekeringan kornea.Tukak (ulkus) korneaUlserasi kornea dapat meluas ke dua arah yaitu melebar dan mendalam. Ulkus yang kecil dan superfisial akan lebih cepat sembuh, kornea dapat jernih kembali.Pada ulkus yang menghancurkan membran Bowman dan stroma, akan menimbulkan sikatriks kornea.Gejala Subjektif sama seperti gejala keratitis. Gejala Objektif berupa injeksi siliar, hilangnya sebagaian jaringan kornea, dan adanya infiltrat. Pada kasus yang lebih berat dapat terjadi iritis disertai hipopionTukak karena bakteriTukak karena virusTukak karena jamurTukak streptokokusGambaran tukak kornea khas, tukak yang menjalar dari tepi ke arah tengah kornea (serpinginous). Tukak berwarna kuning keabu-abuan berbentuk cakram. Tukak cepat menjalar ke dalam dan menyebabkan perforasi kornea, karena eksotoksin yang dihasilkan oleh Streptokokus Pneumonia.Pengobatan dengan Sefazolin, Basitrasin dalam bentuk tetes, injeksi subkojungtiva, dan intravena.Tukak kornea oleh virus herpes simpleks cukup sering dijumpai. Bentuk khas dendrit dapat diikuiti oleh vesikel-vesikel kecil di lapisan epitel yang bila pecah akan menimbulkan tukak. Tukak dapat juga terjadi pada bentuk diiform bila mengalami nekrosis di bagian sentral.

Tukak kornea oleh jamur akhir-akhir ini banyak ditemukan, hal ini dimungkinan oleh penggunaan antibiotik secara berlebihan dalam waktu yang lama atau pemakaian kortikosteroid jangka panjang, Fusarium dan sefalosporim menginfeksi kornea setelah suatu trauma yang disertai lecet epitel.Pengobatan obat anti jamur dengan spektrum luas. Apabila memungkinkan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan tes sensitivitas untuk dapat memilih obat jamur yang spesifik.

Tukak karena bakteriTukak stafilokokusPada awalnya berupa tukak yang berwarna putih kekuningan disertai infiltrat secara adekuat, akan terjadi abses kornea yang disertai edema stroma dan infiltrasi sel lekosit. Walaupun terdapat hipopion tukak seringkali indolen yaitu reaksi radangnya minimal. Tukak kornea marginal biasanya bebas kuman dan disebabkan oleh reaksi hipersensitifitas terhadap Stafilokokus Aureus.Tukak PseudomonasBiasanya dimulai dengan tukak kecil di bagian sentral kornea dengan infiltrat berwarna keabu-abuan disertai edema epitel dan stroma. Trauma kecil ini dengan cepat melebar dan mendalam serta menimbulkan perforasi kornea. Tukak mengeluarkan discharge kental berwarna kuning kehijauan.Pengobatan diberikan Gentamaisin, tobramisin, karbensilin yang diberikan secara lokal subkonjungtiva serta intravenaUVEITISUVEITISPeradangan uvea biasanya unilateral, dapat disebabkan oleh efek langsung suatu infeksi atau merupakan fenomena alergi terhadap antigen dari luar atau antigen dari dalam.Radang iris dan badan siliar menyebabkan rusaknya Blood Aqueous Barrier sehingga terjadi peningkatan protein, fibrin, dan sel-sel radang dalam humor akuos yang tampak pada penyinaran miring menggunakan sentolop atau akan lebi jelas bila menggunakan slit lamp, berkas sinar yang disebut fler.Fibrin dimaksudkan untuk menghambat gerakan kuman akan tetapi justru mengakibatkan perlekatan-perlekatan misalnya perlekatan iris pada permukaan lensa (sinekia posterior).Pada iridosiklitis yang berat sel radang dapat sedemikian banyak hingga menimbulkan hipopionUVEITIS ATERIORKeluhan pasien pada awalnya dapat berupa sakit di mata, sakit kepala, fotofobia, dan lakrimasi. Sakit mata lebih nyata pada iridosiklitis akut daripada iridosiklitis kronik dan sangat hebat bila disertai dengan keratitis. Sakit terbatas di daerah periorbita dan mata serta bertambah sakitnya bila dihadapkan pada cahaya dan tekananPada uveitis anterior supuratif dapat disertai gejala umum sepertii panas, gelisah, menggigil, dan sebagainya.Dari pemeriksaan akan didapatkan Terdapat injeksi siliar, presipitat keratik, fler serta sel dalam bilik mata depan serta endapan fibrin pada pupil yang dapat menyebabkan sinekia posterior.Pengobatan Iridosiklitis adalah tetes mata sulfas atropin 1 %, prinsipnya untuk membuat pupil selebar-lebarnya dan tetap tinggal lebar selama 2 minggu, tetes mata steroid 4-6 x sehari tergantung pada beratnya penyakit, kortikosteroid oral diberikan apabila pemberian lkal dipertimbangkan tidak cukup, antibiotik diberikan apabila mikro-organisme penyebab diketahui.GLUKOMA AKUTDalam anamnesis, keluarganya akan menceritakan bahwa sudah sekian hari penderita tidak bisa bangun, sakit kepala dan terus muntah-muntah, nyeri dirasakan di dalam dan di sekitar mata. Penglihantannya kabur sekali dan dilihatnya warna pelangi di sekitar lampu.Pada pemeriksaan, ditemukan kelopak mata bengkak, konjungtiva bulbi yang sangat hiperemik (kongestif), injeksi siliar dan kornea yang suram. Bilik mata depan dangkal dapat dibuktikan dengan memperhatikan bilik mata depan dari samping. Pupil tampak melebar, lonjong miring agak vertikal atau midriasis yang hampir total.Refleks pupil lambat atau tidak ada. Tajam penglihatan menurun sampai hitung jari. Sebenarnya dengan tanda-tanda luar ini ditambah anamnesis yang teliti sudah cukup.

PengobatanHarus diingat bahwa kasus glaukoma akut adalah masalah pembedahan. Pemberian obat hanya untuk tindakan darurat agar segera dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas pembedahan mata.Pengobatan dengan obat :Miotik : pilokarpin 2-4 % tetes mata yang diteteskan setiap menit 1 tetes selama 5 menit, kemudian disusul 1 tetes tiap jam sampai 6 jam. Hasilnya adalah liosis dan karenanya melepaskan iris dari jaringan trabekulum. Sudut mata depan akan terbuka.Carbonic Anhidrase Inhibitor : asetazolamid @ 250 mg, 2tablet sekaligus, kemudian disusul tiap 4 jam 1 tablet sampai 24 jam. Kerja obat ini adalah dengan mengurangi pembentukan akuos humor.Obat hiperosmotik :larutan gliserin, 50% yang diberikan oral. Dosis 1-1.5 gram/kg BB (0.7-1.5 cc/kgBB). Untuk praktisnya dapat dipakai 1 cc/kgBB. Obat ini harus diminum sekaligus.Mannitol 20% yang diberikan per infus 60 tetes/menit.Kerja obat hiperosmotik adalah mempertinggi daya osmosis plasma.Morfin : injeksi 10-15 mg mengurangi sakit dan mengecilkan pupil.

ENDOFTALMITISEndoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Pasien biasanya mengeluhan nyeri dan mata merah. Berbentuk radang supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalam nya. Peradangan supuratif di dalam bola mata akan memberikan abses di dalam badan kaca. Penyebab endoftalmitis supuratif adalah kuman dan jamur yang masuk bersama trauma tembus (eksogen) atau sistemik melalui peredaran darah (endogen).Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran klinik rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, komea keruh, bilik mata depan keruh yang kadang-kadang disertai dengan hipopionEndoftalmitis yang disebabkan jamur masa inkubasi lambat kadang-kadang sampai 14 hari setelah infeksi dengan gejala mata merah dan sakit. Di dalam badan kaca ditemukan masa putih abu-abu, hipopion ringan, bentuk abses satelit di dalam badan kaca, dengan proyeksi sinar yang baik. Endoftalmitis diobati dengan antibiotika melalui periokular atau subkonjungtiva.Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Pasien biasanya mengeluhan nyeri dan mata merah. Berbentuk radang supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalam nya. Peradangan supuratif di dalam bola mata akan memberikan abses di dalam badan kaca. Penyebab endoftalmitis supuratif adalah kuman dan jamur yang masuk bersama trauma tembus (eksogen) atau sistemik melalui peredaran darah (endogen).Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran klinik rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, komea keruh, bilik mata depan keruh yang kadang-kadang disertai dengan hipopionEndoftalmitis yang disebabkan jamur masa inkubasi lambat kadang-kadang sampai 14 hari setelah infeksi dengan gejala mata merah dan sakit. Di dalam badan kaca ditemukan masa putih abu-abu, hipopion ringan, bentuk abses satelit di dalam badan kaca, dengan proyeksi sinar yang baik. Endoftalmitis diobati dengan antibiotika melalui periokular atau subkonjungtiva.Dari hasil pemeriksaan akan ditemukanvisus sangat menurun (1/300 sampai 1/~)sekret (+/-)konjungtiva bulbi /; hiperemis, injeksi siliaris, injeksi konjungtiva, kemosiskornea : keruhCOA : hipopionPupil, iris dan lensa biasanya sulit dinilaiFunduskopi sulit dinilaiUSG : gambaran endoltalmitisTIO meningkat

Pengobatan yang dapat diberikan berupa Antibiotik topikal dan sistemik ampisilin 2 gram/hari dan kloramfenikol 3 gram/hari. Antibiotik yang sesuai untuk kausa bila kuman adalah stafilokok, basitrasin (topikal), metisilin (subkojuntiva dan IV). Sedang bila pnemokokus, streptokokus dan stafilokokus - penisilin G (top, subkonj dan IV). Neiseria - penisilin G (top. Subkonj. dan IV). Pseudomonas diobati dengan gentamisin; tobramisin dan karbesilin (top. Subkonj. dan IV). Batang gram negatif. dengan gentamisin; tobramisin dan karbesilin (top. subkonj. dan IV). Batang gram negatif lain - gentamisin (top. subkonj. dan IV).Sikloplegik diberikan 3 kali sehari tetes mata. Kortikosteroid dapat diberikan dengan hati-hati. Apabila pengobatan gagal dilakukan eviserasi. Enukleasi dilakukan bila mata telah tenang dan ftisis bulbi. Penyebabnya jamur cliberikan amfoterisin B150 mikro gram sub - konjungtiva.