Materi Linguistik Umum

38
NGELMU BASA Oleh Siti Mulyani

Transcript of Materi Linguistik Umum

Page 1: Materi Linguistik Umum

NGELMU BASA

Oleh Siti Mulyani

Page 2: Materi Linguistik Umum

PENGERTIAN LINGUISTIK• Alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan/ perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi , gestur,/ tanda-tanda yang disepakati yang mengandung makna yang dapat dipahami

International Dictionary of the English Language

• Sistem simbol vokal yang arbitrar yang memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu/ orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan iitu berkomunikasi/ berinteraksi

Finochiaro

• Sistem lambang bunyi yang arbitrar yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri

Kridalaksana

• Sistem bunyi dan dan urutan bunyi vokal yang terstruktur yang digunakan dalam komunikasi interpersonal oleh sekelompok manusia dan secara lengkap digunakan untuk mengungkapkan sesuatu, peristiwa, dan proses yang terdapat di sekitar manusia

Carrol

Page 3: Materi Linguistik Umum

SIFAT BAHASA• bukan sejumlah unsur yang terkumpul secara

acak/ tidak beraturan. Unsur-unsur bahasa tersusun secara teratur sebagai pola-pola yang berulang, bersifat komplementer

Bahasa sebuah sistem

• bersifat teratur dan dapat diuraikan atas satuan-satuan terbatas yang berkombinasi dengan kaidah-kaidah yang dapat diramalkan

Bahasa sistematis

• bukan sistem yang bersifat tunggal, melainkan terdiri dari beberapa subsistem, misalnya subsistem fonologi, gramatikal, dan leksikon

Bahasa sistemis

• tidak ada hubungan wajib antara satuan-satuan bahasa dengan yang dilambangkannya

Bahasa arbitrar

• Bahasa sebagai sistem lambang bunyi bahasa harus dipelajari dan disepakati

Bahasa bersifat

konvensional

Page 4: Materi Linguistik Umum

LANJUTAN

• sebagai sistem dari unsur-unsur yang bersifat terbatas dapat dipakai secara tidak terbatas oleh pemakainya

Bahasa bersifat

produktif • tiap bahasa mempunyai sistem yang khas yang

membedakan antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain walaupun ada sejumlah yang bersifat universal

Bahasa bersifat unik

• karena bahasa digunakan oleh kelompok manusia yang berbeda-beda, untuk keperluan berbeda-beda, dalam bidang yang berbeda-beda, maka bahasa itu bervariasi

Bahasa bersifat variatif

• bahasa lambang sosial budaya masyarakat pemakainya. Melalui bahasa sekelompok manusia yang berada dalam sistem sosial budaya tertentu itu mengidentifikasikan diri dan membentuk komunitas, serta bersesama

Bahasa menunjukka

n bangsa

Page 5: Materi Linguistik Umum

Fungsi Bahasa

Fungsi khusus

Finochiaro (1977)

1) personal, 2) interpersonal, 3) direktif,4)

referensial, 5) imajinatif

Halliday (1973)

1) instrumental, 2) regulatori,

3) representasional 4) interaksional,

5) personal, 6) huristik,

7) imajinatif

Blundell (1987):

1) informasional, atitudinal, dan aktif,

2) formula sosial, 3) pelumas

komunikasi, 4) informasi kebahasaan

Brown dan Yule 1985):

a. Transaksional:

berkenaan dengan

ekspresi isib.

Interaksional: ekspresi relasi

sosial dan sikap personal

Nababan (1984)

1) fungsi kebudayaan,

2) kemasyarakatan, 3) perorangan, 4) pendidikan

Fungsi umum: alat komunikasi

Page 6: Materi Linguistik Umum

Fungsi personal: bahasa merupakan alat untuk menyampaikan diri, menyatakan pribadi, ukurannya apakah yang dinyatakan berasal dari dirinya atau bukan (terkait dengan perasaan dan pikiran)

Fungsi interpersonal: menyangkut hubungan antar penutur/ antar persona, diarahkan untuk membina/ menjalin hubungan sosial (penutur harus mengetahui dan memahami nilai-nilai dan karakteristik budaya yang berlaku dalam bahasa yang bersangkutan)

Fungsi direktif: untuk mengatur orang lain yang diharapkan adalah dampak tindakan orang lain yang diharapkan (penutur harus menganalisis situasi, menginterpretasi dan memprediksi konteks sosial dan budaya yangberlaku)

Fungsi referensial: untuk menampilkan suatu referen (benda yang disebut/ ditunjuk dengan menggunakan lambang bahasa)

Page 7: Materi Linguistik Umum

Fungsi Imajinatif: untuk menciptakan sesuatu dengan berimajinasiFungsi instrumental: untuk mengatur lingkungan/ untuk

menciptakan situasi/ peristiwa tertentuFungsi representasional: untuk perujukan fakta keduniaan dan

khasanah pengetahuanFungsi huristik: untuk memperoleh ilmu pengetahuan, dalam

karya ilmiah nampak pada perumusan masalahFungsi regulatori: bertugas untuk memelihara/ mengontrol

keadaan/ peristiwaFungsi informasional, attitudinal, dan aktif: fungsi bahasa yang

didasarkan pada kenyataan bahwa sikap (attitude) terhadap sesuatu (perasaan/pendapat/penilaian) baru dapat ditentukan setelah seseorang mendapatkan informasi terlebih dahulu

Fungsi formula sosial/ fungsi basa-basi: dimaksudkan untuk sekedar memantapkan hubungan sosial/ tidak mengandung makna dan maksud yang sebenarnya

Fungsi pelumas komunikasi: untuk memperlancar komunikasi (Ah masak, Oh ya!)

Page 8: Materi Linguistik Umum

Fungsi informasi kebahasaan: untuk mengungkapkan bahasa itu sendiriFungsi transaksional: fungsi bahasa yang paling penting adalah

komunikasi, informasi; bahasa yang digunakan untuk menyampaikan informasi proposional/ informasi faktual disebut bahasa transaksional utama

Fungsi interaksional: untuk memantapkan dan memelihara hubungan sosial

Fungsi kebudayaan, bahasa berfungsi sebagai:a, sarana perkembangan kebudayaanb. Jalur penerus kebudayaanc. Inventaris ciri-ciri kebudayaanFungsi kemasyarakatan: ada dua golongan;a. Fungsi berdasarkan ruang lingkup: nasional dan daerah nasional: 1) lambang kebanggaan bangsa, 2) lambang identitas

bangsa, 3) alat pemersatu aneka suku, 4) alat perhubngan antar daerah dan antar budaya

daerah: 1) lambang kebanggaan daerah, 2) lambang identitas daerah, 3) alat perhubungan dalam keluarga dan masyarakat daerah

Page 9: Materi Linguistik Umum

b. Fungsi berdasarkan ruang lingkup pemakaian: suatu bahasa akan digunakan sebagai alat komunikasi yang lebih luas jika memegang kunci bagi bangsa lain.

Fungsi perorangan: 1) fungsi instrumental, 2) fungsi menyuruh, 3) fungsi interaksional, 4) fungsi representasional/ kepribadian, 5) fungsi huristik/pemecahan masalah, dan 7) fungsi informatif

Fungsi pendidikan: 1) fungsi integratif, 2) fungsi instrumental, 3) fungsi kultural, 4) fungsi penalaran

Fuingsi integratif: sebagai alat yang membuat anak didik memiliki kesanggupan menjadi anggota masyarakat/ berfungsi mengintegrasikan diri dalam masyarakat

Fungsi instrumental: untuk mendapatkan keuntungan material, memperoleh pekerjaan, ilmu pengetahuan, mendapatkan peluang-peluang ekonomi

Fungsi kultural: untuk mengenal, mempelajari, mengapresiasi dan menghargai nilai-nilai budaya yang berwahanakan bahasa itu

Fungsi penalaran: penekanan pada penggunaan bahasa sebagai alat berfikir dan bernalar

Page 10: Materi Linguistik Umum

SATUAN BAHASA

Fon dan fonem: fon merupakan satuan bahasa yang dapat diucapkan dan didengar. Fonem bersifat abstrak yang direalisasikan menjadi fon dan mampu menunjukkan kontras makna

Morf dan morfem: morf bentuk yang bersifat konkret dalam pelaksanaan bahasa dapat diidentifikasikan, diucapkan, dan dapat didengar. Morfem merupakan unsur pembentuk

kata

Kata: merupakan satuan bahasa yang terbentuk dari satu morfem/lebih, atau satuan gramatikal terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas

Frasa: satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak terdiiri dari subjek dan predikat

Kalimat: ujaran yang berisi pikiran lengkap yang tersusun dari subjek dan predikat

Klausa: merupakan satuan gramatikal unsur pembentuk kalimat yang berstruktur predikatif

Gugus kalimat: satuan-satuan bahasa yang lebih kecil dari paragraf karena gugus kalimat berada dalam paragraf

Paragraf: sejumlah kalimat yang mengandung satu keutuhan isi sebagai bagian isi wacana

Wacana: merupakan satuan bahasa yang paling besar/ satuan bahasa terlengkap

Page 11: Materi Linguistik Umum

Linguistik: ilmu bahasa yang memenuhi syarat-syarat

keilmuanEksplisit

secara konsisiten telah

memenuhi kejelasan

kriteria yang mendasari

suatu penelitian dan

penyusunan peristilahan

Sistematis Telah memenuhi dan menerapkan secara konsisten prosedur

standar dalam penelitianTelah menentukan

kerangka deskriptif yang digunakan untuk menyesuaikan

pandangan tentang data, dan

Telah melakukan pengujian secara ketat

terhadap hipotesa, perkiraan, atau

pandangan tentang bahasa

ObjektifMemiliki sikap terbuka

dalam analisisMemiliki sikap kritis dan

mencurigai setiap hipotesa sampai dapat

dibuktikan kebenarannyaBerhati-hati terhadap prasangka-prasangka

Berusaha sejauh mungkin memakai prosedur standar yang telah

ditentukan

Page 12: Materi Linguistik Umum

TEORI-TEORI HASIL LINGUISTIK TELAH MEMENUHI ADANYA TIGA PRINSIP

Tuntas• artinya

dapat mencakup semua fakta

Konsisten• artinya

tidak mengandung pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan

Sederhana• artinya

disampaikan dalam pernyataan-pernyataan yang lugas dan ekonomis

Page 13: Materi Linguistik Umum

Sikap linguistik sebagai ilmu Bersifat deskriptif

dan bukan preskriptif (normatif:

bersangkutan dengan adanya standar mutlak mengenai betul

salah dalam bahasa dan bahwa tujuan

analisis bahasa ialah menyusun norma-norma

pemakaian bahasa

Merumuskan kaidah bahasa

berdasarkan ciri atau sifat bahasa itu sendiri dan

bukan bahasa yang lain

Memperlakukan bahasa

sebagai sistem

Memperlakukan bahasa sebagai sesuatu yang

dinamis

Page 14: Materi Linguistik Umum

• bahasa dalam pengertian harafiah, bahasa ujaran

• bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi secara wajar

Objek kajian linguis

tik

Page 15: Materi Linguistik Umum

OBJEK KAJIAN LINGUISTIK

Langagesistem bahasa pada umumnya, sistem bahasa manusia pada umumnya yang terdiri atas langue dan parole

Languesistem bahasa yang ada di dalam akal budi pemakai bahasa dalam kelompok sosial. Jadi merupakan totalitas fakta suatu bahasa

Parolemanifestasi dan realisasi fonis dan psikologis yang nyata dalam setiap pemakaian bahasa

Page 16: Materi Linguistik Umum

LINGUISTIK

LINGUISTIK MIKRO LINGUISTIK MAKRO

Bidang Teoritis

A. Umum 1. Teori Linguistik 2. Linguistik

Deskriptif 3. Linguistik Historis

KomparatifB. Bahasa Tertentu 1. Linguistik

Deskriptif 2. Linguistik Historis

Komparatif

Bidang Interdisipliner1. Fonetik2. Filsafat Bahasa3. Psikolinguistik4. Etnolinguistik5. Sosiolinguistik6. Dsb/Bidang Terapan7. Pengajaran Bahasa8. Penerjemahan9. Leksikografi10.Fonetik Terapan11.Sosiolinguistik

Terapan12.Pembinaan Bahasa13.Grafologi14.Linguistik Medis15.dll

Page 17: Materi Linguistik Umum

Catatan:1. Morfologi dan sintaksis sering disatubidangkan

disebut dengan tatabahasa2. Di samping itu ada cabang linguistik yang disebut

morfofonologi dan morfosintaksis

LINGUISTIK

LINGUISTIK MIKRO

LINGUISTIK TEORITIS

LEKSIKOLOGI

MORFOLOGIFONOLOGI

SINTAKSISSEMANTIK

Page 18: Materi Linguistik Umum

Pengertian Fonologi/ Widyaswara/ Phonology

Cabang linguistik yang mempelajari sistem bunyi

bahasaBunyi bahasa/ ujaran ada yang dapat

membedakan makna disebut fonem:maujud

abstrak yang direalisasikan menjadi fon merupakan aspek langue yang diwadahi

dalam subdisiplin fonemik

Bunyi bahasa/ ujaran ada yang tidak

membedakan makna disebut fon bunyi

konkret yang diartikulasikan terjadi

pada aspek parole yang diwadahi dalam

subdisiplin fonetik

Page 19: Materi Linguistik Umum

PROSES MORFOLOGI Input Proses Output

ater-ater (anuswara, a-, ka- ke-, sa-, dll)Imbuhan sisipan (-um-, -in-, -er-, dan –el-)

panambang (-a, -i, -e, - en, -an, -na, -ana, -ane)wuwuhan bebarengan (rumaket/ tanrumaket: N- -i, N- -ake, d- -i, di- -ake)dwi purwa

Pengulangan/ rangkep dwilinggadwiwasana

Pemajemukan: wutuh/ tugel

Afiksasibentuk dasar + imbuhan

bentuk dasar

bentuk dasar +bentuk dasar

Kata Jadian

Kata ulang

Kata majemuk

Pengulangan

Pemajemukan

Page 20: Materi Linguistik Umum

JINISING TEMBUNG•mratelakaken namaning barang/ kang kaanggep barang. Titikanipun: sumambung tembung dudu,/ sanes, ana/ wonten, boten saged sumambung tembung ora/ boten

Tembung aran

•mratelakaken solah bawa/ tandang damel.• Titikanipun: sumambung tembung ora/ boten, anggenipun

Tembung kriya

•mratelakaken kaanan/ kawontenan/ watak satunggaling barang/bab. •Titikanipun: sumambung tembung langkung/ luwih, rada/ radi, paling, sanget

Tembung sifat

•suka katrangan tembung sanesipun (aran, kriya, sifat, wilangan). Tuladha: badhe, boten, sampun, kantun, kemawon, pancen, saweg, saged, radi

Tembung katrangan

•dipunginakaken minangka sesulihing tiyang, barang, ingkang kaanggep barang•Tembung sesulih wonten kalih ; panuduh saha purus wonten tigaa. Purusa; utama purusa, madyama purusa , saha pratama purusa

Tembung sesulih

Page 21: Materi Linguistik Umum

JINISING TEMBUNG• mratelakaken gunggunging barang

Tembung wilangan

• Kaginakaken kangge ngggandheng tembunngsetunggal kaliyan tembunng sanesipun, utawi klausa / ukara setunggla kaliyan klausa/ukara sanesipun

Tembung panggandheng

• kangge ngancer-anceri papan/ ngancer-anceri tembung aran. Tuladha: kaliyan, dening, marang, kagem

Tembung ancer-ancer

• kaginakaken nyilahaken/ mligekaken satunggaling patrap, barang/ salah satunggaling bab. Tuladha: si, sang, sri, ingkang, sing, para

Tembung panyilah

• saged nggambaraken wedharing raos remen, kaget, kuciwa, kagelan, sisah, gumun

Tembung panyeru

Page 22: Materi Linguistik Umum

Widya ukara/ sintaksis

Frasa Klausa Ukara

Page 23: Materi Linguistik Umum

Frasa pamoring tembung kang ngemu titikan

Kadadosan kalih tembung utawi

langkung

Drajatipun ing antawisipun

tembung saha klausa/

dumunung ing sanginggiling

tembung nanging ing

sangandhaping klausa

Urut-urutaning tembung bpten

kenging nglangkungi

wasesa

Limrahipun kadadosan saking kalih

perangan; inti (ingkang dipun-

terangaken) kaliyan perangan atribut (perangan

ingkang nerangaken

Page 24: Materi Linguistik Umum

Frasa

Jinising perangan baku

Frasaaran

Frasakriya

Frasa kaanan

Frasawilangan

Frasa

katrangan

Frasasesulih

Frasa ancer-ancer

peranganing

endosentris

eksosentris

Page 25: Materi Linguistik Umum

Klausarerangkening

tembung ingkang sampun ngudhar

satunggaling gagasan/

bab

Ing basa lisan

saboten-botenipun

wonten wasesa/ predikat

Ing basa sinerat

saboten-botenipun kadadosan jejer/ subjek

saha wasesa/ predikat

Saged madeg

dados ukara

Page 26: Materi Linguistik Umum

Ukara

rerangkening tembung

ingkang saged ngandaharaken

satunggaling kekajengan

jangkep satunggal bab

Saged madeg piyambak

Kadadosan saking

satunggal utawi langkung

Ing basa sinerat

kawiwitan aksara murda kapungkasan tandha titik, koma, titik

koma, tandha seru, utawi

tanda pitaken

Wonten laguning pocapan

Page 27: Materi Linguistik Umum

RANGKANING UKARA/ STRUKTUR KALIMAT BASA JAWA

• Anak kula nangis.• J WJ – W

• Pak Parman maos koran. • J W LJ - W – L

• Mbak Tutik pindhah omah. • J W GgJ – W – Gg

• Bu Darma maringi putrane kembang gula.• J W L Gg

J – W – L – Gg

• Buku menika kaserat nalika wonten Sala.• J W PJ – W – P

Page 28: Materi Linguistik Umum

Semantik/ tata maknasemantik dan ruang

lingkupnya; mempelajari hubungan

antara tanda-tanda

linguistik dengan hal-

hal yang ditandai/ bidang

studi dalam linguistik

yang mempelajar

i makna/ ilmu

tentang makna/ arti

teorimakna, referensi, dan tipe makna.

Hubungan antara tanda

dengan makna,

hubungan antara makna

dengan referen bersifat

langsung, namun

hubungan tanda dengan

yang ditunjuk

tidak bersifat langsung

Jenis-jenis semantik dengan

berbagai dasar

relasi atau hubungan bentuk dan makna.Dala

m setiap bahasa kita

temukan kosa kata

yang maknanya

berhubungan dengan

makna kosa kata yang

lain

perubahan makna, makna

suatu kata apat

berubah karena Sebab-sebab

tertentu dan jenis

perubahan maknapun bermacam-

macam

prinsip-prinsip analisis

semantik, kajian

terhadap makna dapat

dilakukan dari

berbagai hal; jenis makna, relasi

makna, perubahan

makna, maupun medan makna

Page 29: Materi Linguistik Umum

Kaidah UmumHubungan antara tanda (kata/leksem)dengan referen bersifat arbitrer/ tidak ada hubungan

wajibSecara sinkronik makna sebuah kata /leksem

tidak berubah , secara diakronik kemungkinan berubah ada

Bentuk-bentuk yang berbeda akan berbeda maknanya

Setiap bahasa memiliki sistem semantik yang berbeda dengan sistem semantik bahasa yang

lainMakna setiap kata dalam suatu bahasa

dipengaruhi oleh pandangan hidup dan sikap anggota masyarakat

Luasnya makna yang dikandung sebuah bentuk gramatikal berbanding terbalik dengan luasnya

bentuk tersebut

Page 30: Materi Linguistik Umum

Relasi maknaDalam setiap bahasa kita temukan kosa kata yang

maknanya berhubungan dengan makna kosa kata yang lain. Hubungan makna ini mungkin menyangkut kesamaan makna (sinonimi), kebalikan makna (antonimi), ketercakupan makna, atau bisa hubungan yang lain.

Sinonimi Secara etimologi kata sinonimi berasal dari bahasa

Yunani Kuno , yaitu syn ‘dengan’ dan anoma ‘nama’. Sinonimi berarti nama lai untuk benda yang sama atau hal yang sama.

Verhaar mendefinisikan sinonimi sebagai unngkapan (kata, frasa, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain

Page 31: Materi Linguistik Umum

Lambang/ kata adalah nama atau label dari sesuatu yang dilambangkannya. Penamaan: pemberian nama/ label terhadap sesuatu yang bersifat arbitrer dan konvensional

Proses pemberian nama:1. Peniruan bunyi; penamaan berdasarkan bunyi dari

benda / sesuatu tersebut2. Penyebutan bagian; penamaan sesuatu

berdasarkan bagian dari sesuatu tersebut, ada dua macam pars pro toto (penyebutan bagian untuk keseluruhan: minta kopi di rumah makan) dan totem pro parte (penyebutan keseluruhan untuk bagian: HIJAU nganakake pentas wayang kulit)

3. Penyebutan sifat khas; terjadi transposisi makna dalam pemakaian (perubahan dari sifat menjadi benda), misalnya: si bongsor , lurik

Page 32: Materi Linguistik Umum

4. Penemu dan pembuat; penamaan berdasarkan pembuat/ penemu ( appelativa) misal: mujair (petani bernama Mujair di Kediri), Volt (Volta/ sarjana fisika Italia), kodak / diesel/ciba/ aspirin – (pabrik dan merek dagang = nama benda)

5. Tempat asal; penamaan bedasarkan asal benda tersebut, misalnya: kenari (pulau Kenari di Afrika), sarden (pulau Sardenia di Italia), soto Kudus, nasi Padang

6. Bahan; penamaan berdasarkan nama bahan pokok benda itu, misalnya kaca mata, kaca spion, kaca jendela, bambu runcing

7. Keserupaan; penamaan berdasarkan kesamaan sifat atau ciri dari makna leksikal kata itu, misalnya sikil meja, sikil kursi, kepala kantor, kepala surat, kepala paku

8. Pemendekan; penamaan berdasarkan hasil penggabungan unsur-unsur dari beberapa kata, ABRI, KONI, rudal, pemda

9. Penamaan baru; nama/ istilah baru diadakan untuk menggantikan nama lama yang dianggap kurang tepat, tidak rasional, kurang halus, kurang ilmiah, misalnya wisatawan

turis/ pelancong, pramuwisma babu/ jongos

Page 33: Materi Linguistik Umum

Antonimi dan OposisiKata antonimi berasal dari anti ‘melawan’ dan onoma

‘nama’ (bahasa Yunani kuna). Secara harafiah antonim berarti nama lain untuk benda yang lain pula. Secara semantik antonim berarti ungkapan yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain, biasanya disebut lawan kata sebetulnya yang berkebalikan itu maknanya.

Antonim tidak bersifat mutlak melainkan beroposisi, oposisi tercakup konsep betul-betul berlawanan sampai yang hanya bersifat kontras, sehingga oposisi maknanya dapat dibedakan menjadi oposisi mutlak, oposisi kutub, oposisi hubungan, oposisi hierarkial, oposisi majemuk

Oposisi mutlak , dalam antonim yang mengandung oposisi makna secara mutlak misalnya mati dan urip, obah lan meneng

Page 34: Materi Linguistik Umum

Oposisi kutub, kata yang mempunyai oposisi makna kutub pertentangan maknanya tidak mutlak melainkan bersifat gradasi

kutub A (sugih, panas, seneng, adoh)

batas

kutub B (mlarat, adhem, susah, cedhak)

Kata-kata yang beroposisi kutub umumnya adalah kata-kata dari kelas adjektif.

Oposisi hubungan; satuan lingual yang mempunyai oposisi relasional ini bersifat saling melengkapi, adanya suatu kata karena hadirnya kata lain yang menjadi oposisinya ( dodol –tuku).

Page 35: Materi Linguistik Umum

Oposisi hubungan dapat terjadi pada keta kerja dan dapat pula terjadi pada kata benda; maju-mundur, menehi-nampa, guru-murid, dokter-pasienOposisi Hierarkial; makna satuan lingual yang beroposisi hierarkial ini menyatakan suatu deret jenjang atau tingkatan.Kosa kata yang mempunyai oposisi hierarkial ini biasanya berupa nama satuan ukuran (berat, panjang, isi) nama satuan hitungan, nama jenjang kepangkatanMisalnya: senti – meter, gram – onsOposisi majemuk, satuan lingual yang mempunyai oposisi makna lebih dari satu satuan lingualMisalnya: lungguh - ngadeg, jengkeng, ndhodhok

Page 36: Materi Linguistik Umum

Homonimi, homofoni, homografiHomonimi berasal dari kata homo ‘sama’ dan onoma

‘nama’, homonimi: nama sama untuk benda atau hal lain

Homonimi sebagai ungkapan yang bentuknya sama dengan ungkapan lain yang maknanya tidak sama

Misalnya, bisa dalam bahasa IndonesiaKemungkinan penyebab adanya homonimi1. Bentuk-bentuk yang berhomonimi itu berasal dari

bahasa/ dialek yang berbeda . Misalnya, bisa (racun/ Indonesia) bisa (dapat / Jawa)

2. Bentuk-bentuk yang berhomonimi itu terjadi sebagai hasil proses morfologi. Misalnya, mengukur ( ukur, kukur)

Beda homonimi, homofoni dan homografi ? Cari contoh

Page 37: Materi Linguistik Umum

LINGUISTIK KOMPARATIF ----KOMPARATIF MENUNJUKKAN PEMAKAIAN METODE/ TEKNIK YANG DIGUNAKAN DALAM KAJIANNYA

Cabang linguistik yang menggunakan metode komparatif: Tipologi bahasa: kajian secara struktural, dimensi sinkronis, tujuan

klasifikasi bahasa secara tipologi Linguistik kontrastif: kajian bahasa secara struktural, dimensi sinkronis,

tujuan didaktis/ pengajaran bahasa Linguistik komparatif: kajian perubahan bahasa, dimensi diakronis,

tujuan pengelompokkan bahasa berkerabatMetode komparatif dalam LHK; Identifikasi bentuk persamaan dan perbedaan Dasar korespondensi bunyi dan makna, dituntut penguasaan fonologi

secara general dan fonologi khusus bahasa yang diteliti Merekonstruksi tahap awal perkembangan dasar bentuk yang

diturunkan Menggunakan tiga /3 kriteria, yaitu non arbritrary/ tidak bebas/ tidak

mana suka sehingga hasil pengelompokkan sama, exhaustive/lengkap, semua bahasa masuk dalam satu kelompok, dan uniqueness/ khas, tidak ada bahasa masuk dalam lebih dari satu kelompok

Page 38: Materi Linguistik Umum

LINGUISTIK ; SINKRONIS DAN DIAKRONISLinguistik Sinkronis: Adalah linguistik yang memfokuskan kajian pada satu bahasa

pada waktu tertentu dan mengabaikan aspek perubahan bahasa dari waktu ke waktu. Kajian sinkronis bisa juga dilakukan untuk suatau bahasa pada waktu terkini atau bisa juga untuk suatu bahasa pada waktu lampau

Linguistik Sinkronis juga disebut Linguistik DeskriptifLinguistik Diakronis: Adalah linguistik yang memfokuskan kajian pada

PERKEMBANGAN suatu bahasa dari waktu ke waktu. Jadi, studi diakronis bisa disamakan dengan studi sejarah (historis)

Linguistik Diakronis juga disebut Linguistik Historis Komparatif Linguistik Diakronis dalam prosedur penelitiannya semestinya

juga menerapkan prinsip-prinsip kajian sinkronis (deskriptif) karena pada dasarnya kajian perkembangan bahasa dari waktu ke waktu tidak lain adalah kajian sinkronis bahasa itu pada beberapa satuan waktu yang ditetapkan sebagai titik-titik perkembangan.