menlab 1 baru
-
Upload
putu-desy-metriani -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
description
Transcript of menlab 1 baru
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat
kemurahan-Nya makalah ini dapat penulis selesaikan. Dalam makalah ini penulis
membahas tentang “Analisa Kasus tentang Pengadaan barang Laboratorium”
Makalah ini dibuat dalam rangka untuk menyelesaikan apa yang menjadi tugas
mahasiswa dalam mata kuliah “Manajemen Laboratorium”
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya penulis mendapat bimbingan, arahan, dan
pengetahuan, untuk itu rasa terima kasih yang mendalam kami ucapkan kepada :
Bapak Drs. I Wayan Getas, S.Si, M. Sc selaku Dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Laboratorium.
Semua pihak yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya dalam memahami tentang Analisa Kasus tentang Pengadaan barang
Laboratorium.
Mataram, 25 Maret 2016
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
A. Manajemen Laboratorium....................................................................................................
B. Manajemen Operasional Laboratorium................................................................................
C. Alur Pengadaan Peralatan Laboratorium..............................................................................
D. Analisis Kasus....................................................................................................................
BAB III..........................................................................................................................................
A. KESIMPULAN...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengelolaan Laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk
mengelola Laboratorium. Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik
sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya. Beberapa alat-alat lab yang canggih, dengan staf propesional yang terampil
belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya
manaJemen Laboratorium yang baik.
Secara umum manajemen sering didefinisikan sebagai, “Getting things done
through other people – menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”. Telah
disebutkan berkali-kali bahwa supervisor merupakan manajer lini terdepan yang
melaksanakan pekerjaan manajemen untuk merencanakan, mengorganisir,
mengeksekusi rencana, serta mengendalikan dan mengontrol proses pekerjaan
menuju hasil yang diharapkan.
Oleh karena itu manajemen lab adalah suatu bahagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan Laboratorium. Suatu manajemenlab yang baik memiliki
sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan
fasilitas .yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik pula.
Manajemen laboratorium adalah usaha untuk mengelola laboratorium.
Bagaimana suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh
beberapa factor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat
laboratorium yang canggih, dengan staf propesional yang terampil belum tentu dapat
3
beroperasi dengan baik jika tidak didukung oleh adanya manajemen laboratorium
yang baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium. Termasuk aspek yang berkaitan dengan
peralatan.
Peralatan termasuk salah satu bagian dari laboratorium yang sangat penting.
Tidak adanya alat di dalam laboratorium yang mendukung, bisa sangat menhambat
pekerjaan di dalam laboratorium. Tidak hanya itu, kesalahan dalam memanajemenkan
alat-alat itu sendiri juga tidak kalah pentingnya. Oleh sebab itu, pengelola
laboratorium mempunyai tanggung jawab dalam hal itu.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian manajemen laboratorium ?
2. Bagaimana manajemen operasional dalam laboratorium yang baik?
3. Bagaimana hasil analisa terhadap kasus ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian manajemen laboratorium
2. Mengetahui tentang manajemen operasional laboratorium yang baik
3. Mengetahui hasil dari analisa kasus
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Laboratorium
Manajemen laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk
mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa
alat laboratorium yang canggih dengan staf professional yang terampil belum tentu
dapat berfungsi dengan baik jika tidak didukung oleh adanya manajemen
laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.
Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif bilamana dalam
struktur organisasi laboratorium didukung oleh board of management yang berfungsi
sebagai pengarah dan penasehat. Board of management terdiri atas para senior atau
professor yang mempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang
bersangkutan.
B. Manajemen Operasional Laboratorium
Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-
perangkat apa saja yang harus dikelola. Perangkat-perangkat manajemen lab itu
meliputi sebagai berikut :
5
1. Tata Ruang
2. Alat yang baik dan terkalibrasi
3. Infrastruktur
4. Administrasi laboratorium
5. Organisasi laboratorium
6. Fasilitas pendanaan
7. Inventarisasi dan keamanan
8. Pengamanan laboratorium
9. Disiplin yang tinggi
10. Keterampilan SDM
11. Peraturan Dasar
12. Penanganan masalah umum
13. Jenis-jenis pekerjaan
C. Alur Pengadaan Peralatan Laboratorium
Dalam mengadakan sebuah peralatan di laboratorium dapat dilakukan beberapa
tahap proses pengadaan. Keseluruhan tahapan pengadaan ini harus diikuti dengan
baik agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Tahapan pengadaan barang
antara lain :
1. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan kebutuhan terkait
jenis, spesifikasi dan jumlah peralatan sesuai dengan kemampuan
pelayanan/klasifikasi laboratorium, perkembangan teknologi kesehatan,
sumber daya manusia yang mengoperasikan dan memelihara sarana dan
prasarana.
Perencanaan kebutuhan peralatan sangat bermanfaat untuk penyediaan
anggaran, pelaksanaan pengadaan peralatan secara efektif, efisien dan
prosesnya dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam melakukan perencanaan pembelian alat ada beberapa faktor yang
menjadi pertimbangan dalam memilih alat, yaitu :
6
a. Kebutuhan
Alat yang dipilih harus mempunyai spesifikasi yang sesuai dengan
kebutuhan perkuliahan laboratorium yang meliputi jenis pemeriksaan,
jenis spesimen, volume spesimen, dan jumlah pemeriksaan.
b. Fasilitas yang tersedia
Alat yang dipilih harus mempunyai spesifikasi yang sesuai dengan
fasilitas yang tersedia seperti luasnya ruangan, fasilitas listrik dan air
yang ada, serta tingkat kelembaban dan suhu ruangan (memakai ac atau
tidak).
c. Tenaga yang ada
Perlu dipertimbangkan tersedianya tenaga dengan kualifikasi
tertentu yang dapat mengoperasikan alat yang akan dibeli.
d. Reagen yang dibutuhkan
Perlu dipertimbangkan tersedianya reagen di pasaran dan
kontinuitas distribusi dari pemasok. Selain itu sistem reagen perlu
dipertimbangkan pula, apakah sistem reagen tertutup atau terbuka.
Biasanya sistem tertutup lebih mahal daripada yang sistem terbuka.
e. Sistem alat
Perlu dipertimbangkan, antara lain :
1) Apakah alat tersebut mudah dioperasikan
2) Apakah alat tersebut memerlukan perawatan yang khusus
3) Apakah diperlukan kalibrasi setiap kali dipakai atau cukup tiap
minggu atau tiap bulan.
f. Pemasok atau vendor
Dimana pemasok harus memenuhi beberapa syarat, yaitu :
1) Mempunyai reputasi yang baik
2) Memberikan fasilitas uji fungsi
3) Menyediakan petunjuk operasional alat, working sheet dan trouble
shooting
7
4) Menyediakan fasilitas pelatihan dalam mengoperasikan alat,
pemeliharaan, dan perbaikan sederhana.
5) Memberikan pelayanan purna jual yang terjamin, antara lain
mempunyai tekhnisi yang handal, suku cadang mudah diperoleh,
dan garansi yang diberikan.
6) Mendaftar peralatan ke Kementerian Kesehatan.
g. Nilai Ekonomis
Dalam memilih alat perlu dipertimbangkan analysis cost-benefit,
yaitu seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari investasi yang
dilakukan, termasuk di dalamnya biaya operasi alat.
h. Terdaftar
Peralatan yang akan dibeli harus sudah terdaftar dan mendapat izin
edar dari institusi yang berwenang sesuai peraturan yang berlaku.
2. Pengadaan
Pengadaan sarana dan prasarana dilakukan berdasarkan prinsip- prinsip
pengadaan dengan menerapkan prinsip- prinsip efisien, efektif, transparan
keterbukaan, bersaing, adil/ tidak diskriminatif, dan akuntable. Prinsip-prinsip
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Efisien, pengadaan diusahakan menggunakan dana dan daya
yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu
yangditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan
untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum.
b. Efektif, pengadaan harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah
ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
c. Transparan, semua ketentuan dan informasi mengenai
pengadaan bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas.
d. Terbuka, pengadaan dapat diikuti oleh semua penyedia sarana
dan prasarana yang memenuhi persyaratan/ kriteria tertentu berdasarkan
ketentuaan dan prosedur yang jelas.
8
e. Bersaing, pengadaan harus dilakukan melalui persaingan yang
sehat sehingga dapat diperoleh sarana dan prasarana yang ditawarkan
secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang dapat mengganggu
terciptanya mekanisme pasar dalam pengadaan sarana dan prasarana.
f. Adil atau tidak diskriminatif dalam memberikan perlakuan yang sama
bagi semua calon penyedia sarana dan prasarana dan tidak mengarah
untuk member keuntungan kepada pihak tertentu.
g. Akuntable, harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang
terkaitdengan pengadaan sarana dan prasarana sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan juga dalam penggadaan :
a. Spesifikasi peralatan yang akan diadakan
b. Kesediaan suku cadang
c. Biaya operasional ( listrik dan biaya habis pakai)
d. Kebutuhan pra instalasi ( pekerjaan sipil, listrik khusus, perpipaan dan
pengamanan)
e. Kebutuhan prasarana (listrik, air, gas)
Langkah-Langkah Penyusunan Spesifikasi Peralatan
a. Lakukan pengumpulan data spesifikasi peralatan yang beredar di
indonesia
b. Sebagai perbandingan dapat dibantu dengan referensi
c. Susun parameter spesifikasi alat yang dibutuhkan
d. Masukkan nilai masing-masing parameter untuk setiap jenis alat yang
ditawarkan sesuai kebutuhan pengguna
e. Nilai para meter dapa di buat tetap/ dengan nilai tertentu jika memiliki
dasar yang kuat
f. Hasil akhir spesifikasi yang dibutuhkan
Penyusunan HPS
9
Harga penafsiran sendiri disusun berdasarkan keahlian dan harga pasaran
yang dapat dipertanggung jawabkan. (dibuat oleh tim pengadaan) diantaranya
sebagai berikut :
a. Harga pasar setempat
b. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan oleh badan pusat statistik
c. Daftar biaya/tarif alat yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor
d. Biaya kontrak sebelumnya/sedang berjalan dengan mempertimbangkan
faktor perubahan biaya
e. Hasil perbandingan dengan kontrak sejenis
f. Perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencanaan
3. Penerimaan
a. Penerimaan Peralatan
Peralatan yang diterima harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) Telah selesai diinstalasi
2) Telah dilakukan pemeriksaan fisik dan uji fungsi
3) Telah melewati masa uji coba dengan hasil baik
4) Telah melewati masa pemeliharaan peralatan sesuai program
b. Langkah-Langkah Setelah Penerimaan Peralatan
1) Pencatatan peralatan
2) Pelabelan dan pendokumentasian
3) Perencanaan pemeliharaan preventif
4) Cara penanganan peralatan
4. Pemeliharaan
Peralatan adalah merupakan investasi yang besar di fasilitas pelayanan
kesehatan serta memerlukan biaya pemeliharaan. Penting bagi fasilitas
pelayanan kesehatan memiliki program pemeliharaan terencana untuk
menjaga peralatan agar aman, bermutu dan laik pakai. Adanya pemeliharaan
peralatan diharapkan juga akan memperpanjang usia pakai peralatan.
10
Kegiatan Pemeliharaan peralatan laboratorium dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :
a. Pemeliharaan preventif : adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
secara terjadwal untuk memperpanjang umur peralatan dan mencegah
kegagalan (kalibrasi, penggantian bagian pelumasan dan pembersihan
sedangkan
b. Pemeliharaan korektif : merupakan kegiatan perbaikan terhadap peralatan
dengan tujuan mengembalikan fungsi peralatan sesuai dengan kondisi
awalnya.
5. Penghapusan
a. Persyaratan teknis :
1) Secara fisik alat tidak dapat digunakan ( rusak, dan tidak ekonomis
bila diperbaiki.)
2) Peralatan telah melampui batas usia/kedaluarsa
3) Peralatan mengalami perubahan spesifikasi (terkikis, aus, dll)
b. Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi negara apabila peralatan
dihapus (biaya operasional dan pememliharaan lebih besar dari manfaat
yang diproleh) peralatan hilang/dalam kondisi kekurangan
perbendaharaan.
c. Peralatan hilang atau dalam kondisi kekurangan perbendaharaan
D. Analisis Kasus
Kasus: : Laboratorium Jurusan Analis dilakukan inspeksi dari direktorat
terhadap peralatan yang ada di laboratorium. Setelah dilakukan
pemeriksaan, banyak ditemukan peralatan yang tidak layak pakai
dan harus dilakukan pergantian dengan peralatan baru agar sesuai
dengan perkembangan teknologi modern sekarang ini.
Tujuan : Agar para praktikan benar-benar dapat melakukan praktikan
dengan baik dan benar serta hasilnya dapat dipertanggung
11
jawabkan oleh masing-masing praktikan dan tidak hanya
mahasiswa melakukan praktikum tetapi tidak pernah berfikir
apakah hasil pemeriksaan yang dilakukan sudah valid atau tidak.
Pertanyaan : Bilamana anda sebagai pejabat pengadan barang dan jasa, apa
yang anda lakukan agar peralatan rusak itu dapat pergantian dan
mahasiswa dapat praktikum dengan baik dan benar.
Apabila kami sebagai penanggung jawab dari laboratorium tersebut dan
mendapatkan sebuah kasus seperti yang disebutkan diatas maka kami akan
memalkukan beberapa tahapan-tahapan yang sebagaimana akan dijelaskan pada bab
ini.
Pada kasus yang telah dipaparkan diatas dimana didapatkan banyak temuan
berupa peralatan laboratorium yang tidak layak dipakai dan rusak. Dengan keadaan
seperti ini kegiatan dalam pendidikan tidaklah berjalan dengan baik. Kegiatan yang
dilakukan dalam laboratorium tidak dilakukan berdasarkan SOP yang telah
ditentukan, walaupun mungkin mahasiswa telah mengetahui tentang pentingnya SOP
tetapi hanya mengetahui pentingnya SOP dalam bekerja saja tidak cukup, namun
harus dipraktikan.
Pada kasus ini, alat yang digunakan mahasiswa dalam melakukan praktik di
laboratorium banyak yang tidak layak pakai dan rusak. Walaupun praktikan telah
melakukan pekerjaan secara teliti namun tetap saja hasil yang telah dikeluarkan alat
tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan. Ini bisa saja membuat mahasiswa
menjadi malas. Mahasiswa akan berfikir untuk melakukan pekerjaan tidak sesuai
SOP, karena dengan bekerja sesuai SOP atau tidak hasilnya pasti salah. Dengan
demikian mahasiswa tidak akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap hasil yang
telah ia kerjakan. Mereka hanya berfikir bahwa mereka bisa mengoprasikan alatnya
saja tanpa mempedulikan arti klinis dari hasil yang telah dilakukan. Bila hal ini
terjadi akan terbawa sampai ke dalam dunia kerja. Yang akan merusak nama baik
almamater kampus Jurusan Analis Kesehatan
Untuk mengatasi hal ini maka pihak yang berwenang dari Jurusan Analis
Kesehatan sudah seharusnya melakukan penggantian terhadap alat yang tidak layak
12
pakai dan rusak. Sehingga mahasiswa bisa melakukan praktikan dengan baik, sesuai
SOP dan dapat dipertanggung jawabkan. Mahasiswa akan mampu berfikir makna dari
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, misalnya dalam keadaan hasil praktikum
dalam keadaan normal. Mahasiswa akan mengerti apa penyebab dari hasil yang
didapatkan dan melakukan observasi terhadap hasil tersebut. Dan dengan demikian
pendidikan di bangku kuliah yang telah dilaksanakan akan sangat bermanfaat.
Penggantian dari alat yang tidak layak pakai dan rusak ini tidaklah bisa
dilakukan dengan mudah, harus ada beberapa prosedur yang harus dilakukan.
Prosedur yang harus dilakukan antara lain :
1. Penghapusan
Untuk alat-alat yang sudah tidak layak lagi dipakai atau rusak maka kami
akan mengadakan penghapusan terhadap alat tersebut karena sudah memenuhi
persyaratan untuk melakukan penghapusan terhadap alat tersebut, penghapusan
tersebut dapat dilakukan dengan cara pelelangan. Berikut syarat untuk
dilakukan penghapusan alat, sebagai berikut :
a. Alat yang dihapuskan dari data, dan dilihat apakah alat tersebut memang
sudah pantas untuk dilakukan penghapusan.
b. Dilakukan pelelangan dengan cara mengumumkan bahwa akan diadakan
pelelangan terhadap alat-alat tersebut dapat diumumkan melalui media
massa.
13
Contoh Pengumuman Pelelangan
Dalam melakukan proses pelelangan ini hendaknya segala dokumen yang
ada dilengkapi dan disimpan dengan baik sebagai bahan laporan kepada
pimpinan. Setelah dilakukannya proses pelelangan maka dokumen pelelangan
segera dilaporkan. Dana yang dihasilkan secara terperinci dimasukan ke dalam
laporan dan dana yang dihasilkan tersebut dialirkan ke KAS Negara.
14
PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM
Laboratorium POLTEKKES MATARAMJln. Praburangkasari, Dasan Cermen, kec. Sandubaya Mataram
Sehubungan dengan diadakannya penghapusan peralatan laboratorium di POLTEKKES KEMENKES MATARAM yang sudah ditetapkan. Maka dengan kami bermaksud mengadakan pelelangan secara langsung yang akan diadakan pada :
Hari / tanggal : Senin, 26 April 2016
Pukul : 14.00 WITA
Tempat : Auditorium POLTEKKES MATARAM
Dengan perincian barang-barang yang akan dilelang sebagai berikut :
1) 1 buah Fotometer 4010 2) 1 buah Centrifuge3) 1 set ELISA
Suatu kehormatan bagi kami atas kehadiran saudara/saudari sekalian. Terima kasih
Hormat Kami
Ketua Panitia Pelelangan
Ni Ketut Dhita Visthiani
Contoh Data Hasil Pelelangan
No Nama Alat Harga yang
Terjual (Rp)
1 Fotometer 4010 3.000.000
2 Centrifuge 900.000
3 ELISA 7.000.000
Jumlah 10.900.000
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan kebutuhan terkait jenis, spesifikasi dan jumlah
peralata sesuai dengan kemampuan pelayanan atau klasifikasi laboratorium,
perkembangan teknologi laboratorium kesehatan, sumber daya manusia yang
mengoprasikan dan memelihara sarana dan prasarana
Perencanaan kebutuhan peralatan sangat bermanfaat untuk penyediaan
anggaran, pelaksanaan pengadaan peralatan secara efektif, efisien dan
prosesnya dapat dipertanggung jawabkan Perencanaan merupakan proses paling
awal dalam manajemen pengadaan.
Pada proses ini perlu dirancang secara matang terhadap kebutuhan yang
diperlukan dalam praktikum. Perlu diperhatikan faktor yang menjadi
pertimbangan dalam melakukan perencanaan pembelian alat, antara lain :
a. Penilaian Kebutuhan
b. Penentuan Prioritas
c. Penganggaran
15
Berdasarkan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan diatas, maka dapat
disimpulkan beberapa alat yang dibutuhkan mahasiswa. Dari kasus ini
dibutuhkan beberapa alat yang digunakan untuk menunjang mahasiswa selama
menempuh pendidikan di Analis Kesehatan, alat-alat tersebut antara lain :
a. Fotometer
b. Centrifuge
c. ELISA
3. Pengadaan
Setelah diketahui peralatan yang perlu dilakukan pengadaan melalui tahap
perencanaan dengan sesuai prosedur, maka tahap selanjutnya adalah tahap
pengadaan. Dalam tahap ini terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :
a. Mengajukan proposal pengadaan alat-alat laboratorium ke pemerintah
dengan memperhatikan hal-hal berikut ini :
1) Spesifikasi peralatan yang akan diadakan
2) Kesediaan suku cadang
3) Biaya operasional
4) Kebutuhan pra-intalasi
5) Kebutuhan prasarana.
b. Apabila proposal pengajuan tentang pengadaan peralatan laboratoriu telah
disetujui oleh pemerintah, maka tahap selanjutnya dilakukan pembuatan
dokumen HPS.
c. Pembuatan HPS (Harga Perkiraan Sendiri) ini didasarkan atas harga pasar
yang terkait dengan alat yang akan diadakan saat ini, yaitu harga di took
atau harga dari distributor.
Contoh Harga Perkiraan Sendiri
Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
No Spesifikasi Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
1 Photometer 2 Rp. 50.000.000 Rp. 100.000.000
16
2 Centrifuge 2 Rp. 3.500.000 Rp. 7.000.000
3 Elisa 1 Rp. 350.000.000 Rp. 350.000.000
JUMLAH Rp. 457.000.000
d. Setelah melakukan proses pembuatan HPS tahap selanjutnya adalah
melakukan tender perusahaan. Dimana para peserta tender mengajukan
harga atau menyediakan barang yang dibutuhkan oleh laboratorium.
Mengikuti tender adalah salah satu cara untuk mendapatkan kontrak bisnis
dalam skala besar atau kecil. Banyak perusaahn yang secara teratur
mengadalan tender. Proses tender adalah proses yang penuh persaingan
sehingga sangat penting bagi perusahaan untuk mencantumkan penawaran
yang kompetitif di dalam proposal. Maka dari itu dari pihak kami membuat
sebuah pengumuman akan diadakannya tender Berikut adalah contoh surat
pengumuman tender.
Contoh Pengumuman Tender
17
PENGUMUMAN TENDER
Laboratorium POLTEKKES MATARAMJln. Praburangkasari, Dasan Cermen, kec. Sandubaya Mataram
Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) pada Politeknik Kesehatan Mataram Jurusan Analis Kesehatan akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan sebagai berikut:
1. Nama paket pekerjaan : Pengadaan Peralatan Pengujian Laboratorium.
2. Lingkup pekerjaan : Bidang usaha alat kesehatan/laboratorium
3. Nilai total HPS : Rp 457.000.000,004. Sumber pendanaan : Politeknik Kesehatan Mataram Tahun
Anggaran 2016.5. Persyaratan Peserta : Paket pengadaan ini terbuka untuk
penyedia jasa yang memiliki izin usaha (SITU, NPWP, SIUP, dan TDP) yang masih berlaku dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
6. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan Jadwal pengadaan barang / jasa dapat diakses melalui sistem Pengadaan Secara Elektronik
e. Setelah dilakukan proses tender, maka akan dilakukan pengumuman
terhadap perusahaan yang memenangkan tender Berikut contoh
pengumuman pemenang tender
18
PENGUMUMAN TENDER
Laboratorium POLTEKKES MATARAMJln. Praburangkasari, Dasan Cermen, kec. Sandubaya Mataram
Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) pada Politeknik Kesehatan Mataram Jurusan Analis Kesehatan akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan pengadaan sebagai berikut:
1. Nama paket pekerjaan : Pengadaan Peralatan Pengujian Laboratorium.
2. Lingkup pekerjaan : Bidang usaha alat kesehatan/laboratorium
3. Nilai total HPS : Rp 457.000.000,004. Sumber pendanaan : Politeknik Kesehatan Mataram Tahun
Anggaran 2016.5. Persyaratan Peserta : Paket pengadaan ini terbuka untuk
penyedia jasa yang memiliki izin usaha (SITU, NPWP, SIUP, dan TDP) yang masih berlaku dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
6. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan Jadwal pengadaan barang / jasa dapat diakses melalui sistem Pengadaan Secara Elektronik
PANITIA PENGADAAN BARANG / JASA
PENGADAAN PERALATAN ALAT LABORATORIUM
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM
TAHUN ANGGARAN 2016
PENGUMUMAN PEMENANG
Nomor: 23/PPBJ-PERL.RAPAT/PPSPAKA/VI/2012
Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang / Berita Acara Penetapan pemenang Panitia Pengadaan Barang / Jasa Pengadaan
Perlatan Rapat dan Perlengkapannya Kantor Kementerian Agama Kab. Bangka Tengah Nomor :
22/PPBJ-PERL.RAPAT/PPSPAKA/VI/2012, tanggal 21 Juni 2012 maka dengan ini Panitia Pengadaan Barang / Jasa Pengadaan
Perlatan Rapat dan Perlengkapannya Kantor Kementerian Agama Kab. Bangka Tengah Mengumumkan Pemenang Lelang
sederhana pada paket pekerjaan tersebut diatas adalah sebagai berikut
PEMENANG
Nama Perusahaan : CV. GRAHA ABADI
Nama Direktur : Marsitah Jauhari
Alamat : Jl. Tulip Raya No. 87 Btn Sweta Indah NPWP : 02.903.047.5-304.000
Harga Penawaran : Rp. 398.750.000,-( tiga ratus Sembilan puluh delapan juta tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah)
PEMENANG CADANGAN I
Nama Perusahaan : CV. BOGENVIL MEDICAL CENTRE
Nama Direktur : Ni Ketut Wahyuni
Alamat : Jl. Angkasa Pura No. 159 Btn Seganteng Kota Mataram NPWP : 02.490.491.4-
304.000
Harga Penawaran : Rp. 375.000.000,- ( Seratus lima belas juta delapan ratus tiga puluh ribu rupiah
Terhadap peserta lelang yang merasa keberatan atas hasil penetapan pemenang lelang Sederhana pada paket
pekerjaan tersebut diatas dapat mengajukan sanggahan tertulis selambat – lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah
tanggal pengumuman ini.
Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian, terima kasih.
Mataram, 30 Maret 2016
Panitia pengadaan barang dan jasa
4. Penerimaan
Setelah dilakukan pengadaan, maka dilakukan penerimaan alat-alat
tersebut. Adapun dalam menerima alat-alat tersebut, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, sebagai berikut :
a. Telah di instalasi
b. Telah dilakukan pemeriksaan fisik dan uji fungsi
c. Telah melewati uji coba dengan hasil yang baik
d. Telah melewati masa pemeliharaan peralatan sesuai program
Langkah setelah proses penerimaan peralatan meliputi :
a. Pencatatan peralatan
b. Pelabelan dan pendokumentasian
c. Perencanaan pemeliharaan preventif
d. Cara Penanganan peralatan
Apabila ada yang tidak sesuai dengan kontrak yang telah disepakati,
misalnya merek alat yang berbeda, suku cadang yang berbeda dan sebagainya,
maka dapat dilakukan complain kepada perusahaan tersebut.
Contoh Pencatatan Peralatan Laboratorium
No Nama Alat
Tanggal
Kedatangan
Alat
Keadaan Alat
KeteranganBaik Buruk
1Photometer 14 Februari
2016
19
PANITIA PENGADAAN BARANG / JASA
PENGADAAN PERALATAN ALAT LABORATORIUM
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM
TAHUN ANGGARAN 2016
PENGUMUMAN PEMENANG
Nomor: 23/PPBJ-PERL.RAPAT/PPSPAKA/VI/2012
Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang / Berita Acara Penetapan pemenang Panitia Pengadaan Barang / Jasa Pengadaan
Perlatan Rapat dan Perlengkapannya Kantor Kementerian Agama Kab. Bangka Tengah Nomor :
22/PPBJ-PERL.RAPAT/PPSPAKA/VI/2012, tanggal 21 Juni 2012 maka dengan ini Panitia Pengadaan Barang / Jasa Pengadaan
Perlatan Rapat dan Perlengkapannya Kantor Kementerian Agama Kab. Bangka Tengah Mengumumkan Pemenang Lelang
sederhana pada paket pekerjaan tersebut diatas adalah sebagai berikut
PEMENANG
Nama Perusahaan : CV. GRAHA ABADI
Nama Direktur : Marsitah Jauhari
Alamat : Jl. Tulip Raya No. 87 Btn Sweta Indah NPWP : 02.903.047.5-304.000
Harga Penawaran : Rp. 398.750.000,-( tiga ratus Sembilan puluh delapan juta tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah)
PEMENANG CADANGAN I
Nama Perusahaan : CV. BOGENVIL MEDICAL CENTRE
Nama Direktur : Ni Ketut Wahyuni
Alamat : Jl. Angkasa Pura No. 159 Btn Seganteng Kota Mataram NPWP : 02.490.491.4-
304.000
Harga Penawaran : Rp. 375.000.000,- ( Seratus lima belas juta delapan ratus tiga puluh ribu rupiah
Terhadap peserta lelang yang merasa keberatan atas hasil penetapan pemenang lelang Sederhana pada paket
pekerjaan tersebut diatas dapat mengajukan sanggahan tertulis selambat – lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah
tanggal pengumuman ini.
Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian, terima kasih.
Mataram, 30 Maret 2016
Panitia pengadaan barang dan jasa
2Centrifuge 14 Februari
2016
3ELISA READER 14 Februari
2016
5. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan agar alat selalu dalam keadaan baik, bermutu,
dan dapat menghasilkan hasil yang akurat, dilakukan pemantauan secara
berskala dalam melakukan kalibrasi, check control, quality control, serta
menyediakan perlengkapan dari reagen yang akan digunakan. Pemeliharaan
telah diprogramkan, diorganisir, dijadwal, dianggarkan, dan dilaksanakan
sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluasi.
Pemeliharaan dapat dilakukan sebagai pemeliharaan yang bersifat
pencegahan (preventif) adalah sistem pemeliharaan peralatan laboratorium yang
secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
gangguan kemacetan atau Kerusakan Peralatan laboratoriumdan pemeliharaan
yang bersifat koreksi, yakni sistem perawatan peralatan laboratorium yang
secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan peralatan
laboratorium pada kondisi standar, sehingga dapat berfungsi normal.Sehingga
didapatkan peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai secara optimal,
memperpanjang umur pemakaian, menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran,
menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai, mengetahui
kerusakan secara dini atau gejala kerusakan, menghindari terjadinya kerusakan
secara mendadak, menghindari terjadinya kerusakan fatal.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
peralatan laboratorium :
20
a. Photometer
1) Gunakan lampu yang sesuai dengan masing-masing jenis fotometer.
2) Tegangan listrik harus stabil.
3) Hidupkan alat terlebih dahulu selama 5-30 menit
(tergantungjenis/merek alat), supaya cahaya lampu menjadi stabil.
4) Monokromator atau filter harus bersih , tidak lembab, dan tidak
berjamur
5) Kuvet (tergantung jenisnya) harus tepat meletakkannya. Sisi yang
dilalui cahaya harus menghadap ke arah cahaya. Bagian tersebut
harus bersih, tidak ada bekas tangan, goresan ataupun embun.
Untuk menghindari hal tersebut pegang kuvet di ujung dekat
permukaan.
6) Isi kuvet harus cukup sehingga seluruh cahaya dapat melalui isi
kuvet.
7) Tidak boleh ada gelembung udara dalam kuvet.
8) Untuk pemeriksaan enzimatik, kuvet harus diinkubasi pada suhu
yang sesuai dengan suhu pemeriksaan.
9) Fotodetektor harus dijaga kebersihannya dengan cara
membersihkan permukaannya dengan alkohol 70%.
10) Amplifier/pengolah signal harus berfungsi dengan baik.
b. Centrifuge
1) Letakkan sentrifus pada tempat yang datar.
2) Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai untuk tiap
sentrifus.
3) Beban harus dibuat seimbang sebelum sentrifus dijalankan, kecuali
pada sentrifus mikrohematokrit karena tabung kapiler sangat kecil.
4) Pada penggunaan sentrifus mikrohematokrit, tabung kapiler harus
ditutup pada salah satu ujungnya untuk menghindari keluarnya
darah.
21
5) Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baik dan kencang
sebelum senfrifus dijalankan.
6) Periksa bantalan pada wadah tabung. Bila bantalan tidak ada maka
tabung mudah pecah waktu disentrifus karena adanya gaya
sentrifugal yang kuat menekan tabung kaca ke dasar wadah.
Bantalan harus sesuai dengan ukuran dan bentuk tabung.
7) Putar tombol kecepatan pelan-pelan sesuai kecepatan yang
diperlukan.
8) Hentikan segera bila beban tidak seimbang atau terdengar suara
aneh.
9) Jangan mengoperasikan sentrifus dengan tutup terbuka.
10) Jangan menggunakan sentrifus dengan kecepatan yang lebih tinggi
dari keperluan.
11) Jangan membuka tutup sentrifus sebelum sentrifus benar-benar
telah berhenti.
c. ELISA set
Elisa Reader
1) Lakukan kalibrasi linearitas alat, stabilitas pembacaan dan ketepatan
pembacaan.
2) Kalibrasi dilakukan pada saat pertama kali alat dipakai, penggantian
lampu, dan secara periodik untuk memastikan ketepatan
pembacaan.
Elisa Washer
1) Lakukan kalibrasi volume dispenser, sisa yang tertinggal dalam
well (rest well) dan posisi well.
Incubator
1) Suhu yang dipakai harus sesuai dengan spesifikasi alat.
Heating block
1) Lakukan kalibrasi suhu heating block.
22
Contoh Pemeliharaan Peralatan Laboratorium
Contoh Formulir Pemeliharaan
6. Penghapusan
23
FORMULIR PENCATATAN PEMELIHARAAN PERALATAN
Alat :Ruang :
No Tanggal Tindakan Pemeliharaan
Kelainan Yang
Ditemukan
Paraf Petugas
Penanggung Jawab
(………………….………)
No Jenis Peralatan Jenis Kegiatan Frekuensi
1 Fotometer Periksa kebersihan kuvet
(cuci dengan air akuades,
air demineral atau air
suling)
Rendam kuvet dalam
larutan extran 5%
Bersihkan fotodetektor
Tiap hari dan tiap akan
melakukan analisis
Tiap minggu/hari libur
Tiap hari
2 Centrifuge Bersihkan dinding dalam
dengan disinfektan (misal:
alkohol)
Tiap hari atau tiap kali
tabung pecah
Jika alat-alat tersebut ingin dilakukan penghapusan, maka harus
memperhatikan beberapa syarat Alat- alat yang dapat dihapuskan. Adapun
cara penghapusan seperti cara diatas.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk
mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa
alat laboratorium yang canggih dengan staf professional yang terampil belum tentu
dapat berfungsi dengan baik jika tidak didukung oleh adanya manajemen
laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium adalah suatu bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.
Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif bilamana dalam
struktur organisasi laboratorium didukung oleh board of management yang berfungsi
sebagai pengarah dan penasehat. Board of management terdiri atas para senior atau
professor yang mempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang
bersangkutan.
Dalam mengadakan sebuah peralatan di laboratorium dapat dilakukan beberapa
tahap proses pengadaan. Keseluruhan tahapan pengadaan ini harus diikuti dengan
baik agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Tahapan pengadaan barang
antara lain : perencanaan, Pengadaan, Penerimaan, Pemeliharaan dan Penghapusan.
24
DAFTAR PUSTAKA
http://yazhid28bashar.blogspot.com/2013/11/makalah-manajemen-laboratorium.html
http://asrie02.blogspot.com/2014/03/manajemen-laboratorium.html
25