Modul Ind Intensif 2012

66
1. Morfologi : Ilmu bahasa yang mempelajari seluk beluk kata dan pembentu kannya. 2. Morfem : Bentuk bahasa yang terkecil dan turut dalam pembentukan kata serta dapat dibedakan maknanya. 2.1. Morfem Bebas adalah dapat berdiri sendiri contoh : pergi, makan 2.2. Morfem Terikat adalah tidak dapat berdiri sendiri, terikat pada morfem lain. 2.2.1. Terikat Morfologis Selalu diikatkan pada morfem lain (Semua afiks) me-, ter-, ber- 2.2.1. Terikat Sintaksis Keterikatan pada susunan kalimat. Kata depan : de, ke, dari, untuk Kata sambung : dan, atau Contoh : Mereka berpakaian daerah di kecamatan itu. Kalimat tersebut terdiri atas : i) 5 morfem bebas: mereka, pakai, daerah, camat, itu ii) 3 morfem terikat morfologis : ber,- an, ke-an iii) 1 morfem terikat sintaksis : di 3. Afiks : Bentuk ( morfem ) terikat yang di- imbuhkan pada suatu kata untuk membentuk kata dan makna baru. 3.1 Bentuk Ada afiks yang mengalami perubahan bentuk (beralomorf) seperti me-. pe-,per-, ber-, ter- dan ada juga yang tidak mengalami perubahan bentuk seperti di-, ke- se-. 3.2 Fungsi : a. Pembentuk kategori kata benda (namina) : pe-an, per-an, ke-an, - an. b. Pembentuk kategori kata kerja (verb): me-, ter-, ber-, di-, me-kan, me-i, memper-, memper- i,memper-kan,-i,-kan. c. Pembentuk kata sifat (adjektiva) : ter- d. Pembentuk kata bilangan (numerial) : ber- (berlima) ; se- (sepuluh). e. Pembentuk kata keterangan (adverbial se-reduplikasi- nya(secantik-cantiknya) 3.3. Nosi / makna afiks : cara menentukan makna afiks : gantikan afiks dengan makna yang tersedia pada pilihan soal atau gantikan afiks dengan makna yang Anda tafsirkan. Contoh : Pekerjaan ayahnya merotan di hutan. Makna awalan me- pada kata merotan adalah. a. membuat c. seperti e. mencari b. menjadi d. menyerupai 1. UMPTN 1998 / Rayon A Kata beralawan me- yang tidak menyatakan kerja terdapat dalam kalimat (A) Dia tidak mengakui perbuatannya yang salah (B)Penduduk Desa itu banyak yang merotan (C) Para penerjun telah mendarat dengan selamat (D) Kami mengontrak rumah di Pulomas (E) Kami datang menjelang pesta dimulai 2. UMPTN 1998 / Rayon A Kedatangan tamu disambut dengan upacra adat. Fungsi imbuhan ke-an pada kalimat diatas sama dengan fungsi-nya pada kalimat (A) Dia mengecat rumahnya dengan cat putih (B) Hasil kebunnya cukup untuk biaya hidup keluarganya (C) Buku itu berjudul lahirnya Pancasila (D) Sakitnya tidak tertahankan olehku (E) Obat itu bukan main mahalnya 3. UMPTN 1998 / Rayon A Fatimah membelian adiknya sebuah boneka Konfiks me-kan pada kalimat itu mempunyai makna yang sama dengan me-kan pada kata bercetak miring dalam kalimat 1. Pemerintah mengharuskan kita membayar iuran wajib 2. Tukang becak membawakan kami belanjaan dari pasar. Lembaga Bimbingan Belajar QL 1 Program Intensif SBMPTN DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI – UMB PTN 2013 1. Morfoligi 2. Morfem 3. Afiks

description

Modul B.Indonesia

Transcript of Modul Ind Intensif 2012

Page 1: Modul Ind Intensif 2012

1. Morfologi : Ilmu bahasa yang mempelajari seluk beluk kata dan pembentu kannya.

2. Morfem : Bentuk bahasa yang terkecil dan turut dalam pembentukan kata serta dapat dibedakan maknanya.

2.1. Morfem Bebasadalah dapat berdiri sendiri contoh : pergi, makan

2.2. Morfem Terikat adalah tidak dapat berdiri sendiri, terikat pada morfem lain.2.2.1. Terikat Morfologis

Selalu diikatkan pada morfem lain (Semua afiks) me-, ter-, ber-

2.2.1. Terikat Sintaksis Keterikatan pada susunan kalimat.

Kata depan : de, ke, dari, untuk Kata sambung : dan, atauContoh :Mereka berpakaian daerah di kecamatan itu.Kalimat tersebut terdiri atas :i) 5 morfem bebas: mereka, pakai, daerah,

camat, ituii) 3 morfem terikat morfologis : ber,-an, ke-

aniii) 1 morfem terikat sintaksis : di

3. Afiks : Bentuk ( morfem ) terikat yang di- imbuhkan pada suatu kata untuk membentuk kata dan makna baru.

3.1 BentukAda afiks yang mengalami perubahan bentuk (beralomorf) seperti me-. pe-,per-, ber-, ter- dan ada juga yang tidak mengalami perubahan bentuk seperti di-, ke- se-.

3.2 Fungsi : a. Pembentuk kategori kata benda

(namina) : pe-an, per-an, ke-an, - an.b. Pembentuk kategori kata kerja (verb):

me-, ter-, ber-, di-, me-kan, me-i, memper-, memper-i,memper-kan,-i,-kan.

c. Pembentuk kata sifat (adjektiva) : ter- d. Pembentuk kata bilangan (numerial) :

ber- (berlima) ; se- (sepuluh).e. Pembentuk kata keterangan (adverbial

se-reduplikasi-nya(secantik-cantiknya)

3.3. Nosi / makna afiks : cara menentukan makna afiks : gantikan afiks dengan makna yang tersedia pada pilihan soal atau gantikan afiks dengan makna yang Anda tafsirkan.

Contoh :Pekerjaan ayahnya merotan di hutan. Makna awalan me- pada kata merotan

adalah.a. membuat c. seperti e. mencarib. menjadi d. menyerupai

1. UMPTN 1998 / Rayon AKata beralawan me- yang tidak menyatakan kerja terdapat dalam kalimat (A) Dia tidak mengakui perbuatannya yang

salah(B) Penduduk Desa itu banyak yang merotan (C) Para penerjun telah mendarat dengan

selamat(D) Kami mengontrak rumah di Pulomas(E) Kami datang menjelang pesta dimulai

2. UMPTN 1998 / Rayon AKedatangan tamu disambut dengan upacra adat. Fungsi imbuhan ke-an pada kalimat diatas sama dengan fungsi-nya pada kalimat (A) Dia mengecat rumahnya dengan cat putih(B) Hasil kebunnya cukup untuk biaya hidup

keluarganya(C) Buku itu berjudul lahirnya Pancasila (D) Sakitnya tidak tertahankan olehku (E) Obat itu bukan main mahalnya

3. UMPTN 1998 / Rayon AFatimah membelian adiknya sebuah boneka Konfiks me-kan pada kalimat itu mempunyai makna yang sama dengan me-kan pada kata bercetak miring dalam kalimat 1. Pemerintah mengharuskan kita

membayar iuran wajib2. Tukang becak membawakan kami

belanjaan dari pasar.3. Tidak baik mengandalkan segalanya pada

kekuatan materi.4. Orang itu membukakan tamunya pintu

mobil taksi itu.Pernyataan yang benar adalah(A) 1, 2, dan 3 (D) 4 saja(B) 1 dan 3 (E) 1, 2, 3, dan 4(C) 2 dan 4

4. UMPTN 1998 / Rayon AKata bena pejuang diturunkan dari kata kerja berjuang.Kata benda yang dibentuk berdasarkan pola diatas adalah 1. pejalan, pemain ,pedagang2. pelukis, perusak, penyuluh3. petinju, pelari, perenang 4. pemotret, pengasuh, pemisahPernyataan yang benar adalah ….(A) 1, 2, dan 3 (D) 4 saja(B) 1 dan 3 (E) 1, 2, 3, dan 4(C) 2 dan 4

5. UMPTN 1998 / Rayon A Kata berimbuhan me-i yang menyatakan perbuatan yang dilakukan secara berkali – kali dalam kelimat (A) Petugas sensus akan menandatangani

para responden minggu ini(B) Kami belum mengetahui rencana

keberangkatan mereka ke Perancis (C) Saya harus segera melengkapi berkas

lamaran ini

Lembaga Bimbingan Belajar QL 1

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI – UMB PTN 2013

1. Morfoligi 2. Morfem 3. Afiks

Page 2: Modul Ind Intensif 2012

(D) Kusir dokar itu mencambuki kudanya disepanjang jalan.

(E) Kesebelasan kami menempati posisi juru kunci.

6. UMPTN 2000 / Rayon ABentuk – bentuk kerancuan afiks terdapat pada kata – kata berikut kecuali(A) memperbesarkan (B) mempelajarkan(C) menyampingkan (D) memperbaiki(E) diperlebarkan

7. UMPTN 2000 / Rayon APemakaian bentuk – nya pada kalimat – kalimat berikut ini betul, kecuali (A) Budi sudah pergi ke sekolah. Sepedanya

sudah tidak ada dirumah(B) Siswa itu tertabrak mobil. Hidung dan

telinganya mengeluarkan darah(C) Semestinya para pejabat memberikan

contoh berbahasa Indonesia yang baik dan benar kepada masyarakat.

(D) Yang diparkir di halaman kampus itu adalah mobilnya dosen Fakultas Sastra

(E) Pendapatnya tidak cukup untuk kebutuhan hidup selama sebulan

8. UMPTN 2000 / Rayon B Dari kata mengelola dibentuk kata pengelola seperti pembentukan kata di bawah ini kecuali (A) Menghasilkan penghasil(B) Menatar petatar (C) Membuat pembuat(D) Menyelenggarakan penyelenggara(E) Melatih pelatih

9. UMPTN 2000 / Rayon B Bentuk – bentuk kerancuan afiks terdapat kata berikut kecuali(A) memperbesarkan (B) mempelajarkan (C) mengeyampingkan (D) memperbaiki(E) diperlebarkan

10. UMPTN 2000 / Rayon BKata pertemuan dan penemuan mempunyai makna yang berbeda

SebabKata pertemuan dan penemuan berasal dari bentuk dasar tentu yang mendapat afiks pe-an

11. UMPTN 2000 / Rayon CProses pengimbuhan pada kata berpakaian sama dengan proses pengimbuhan pada kata (A) berkeliaran (C) bersalaman(B) betujuan (D) bersamaan (C) berlarian

12. UMPTN 2000 / Rayon C(1) Pemandangan di daerah itu sangat menarik(2) Pemandangan para anggota dewan

terhadap masalah Aceh di atas sama.Makna imbuhan pe-an pada kata pemandangan dalam kedua kalimat di atas sama.

Sebab Kata pemandangan dibentuk oleh imbuhan pe-an dan kata dasar pandang.

13. UMPTN 2001 / Rayon AKedatangan tamu disambut dengan upacara adat Fungsi imbuhan ke-an pada kalimat di atas sama dengan fungsi-nya pada kalimat

(A) Dia mengecat rumahnya dengan cat putih(B) Hasil kebunya cukup biaya hidup

keluarga.(C) Buku itu berjudul Lahirnya Pancasila(D) Sakitnya tidak tertahankan olehku.(E) Obat itu bukan main mahalnya.

14. UMPTN 2001 / Rayon CAwalan ter- yang berarti menyatakan bahwa suatu perbuatan telah selesai dikerjakan terdapat pada kalimat,(A) Gadis itu menagis tersedu-sedu karea

teringat ayahnya yang gugur saat mempertahankan Timur-Timur

(B) Kaki dan tanganya terlindah mobil di jalan raya

(C) Mobil itu terperosok di parit.(D) Lampu itu terpasang sampai pagi.(E) Laki-laki dan perempuan yang sedang

bertengkar itu sebenarnya masih terikat dengan perkawinan yang sah.

15. SMPB 2002 / Rayon I Kata berimbuhan (bercetak miring) digunakan secara tepat dalam kalimat(A) Mandor di pabrik itu membawahi sepuluh

orang kuli yang rajin-rajin(B) Kepala Sekolah menugasi para guru untuk

menghadiri rapat.(C) Anita telah mengirim surat kepada

bapaknya(D) Tujuan kegiatan ini adalah

mengolahragakan giginya yang sakit.

16. SPMB 2002 / Rayon II Imbuhan ber-an pada kata berhadapan di dalam kalimat kedua petinju itu sedang berhadapan di atas ring mempunyai makna yang sama dengan imbuhan ber-an di dalam kalimat berikut kecuali(A) Rumah Adit berdekatan dengan rumah

Sari(B) Kami berkenalan sepuluh tahun yang lalu.(C) Kedua pasangan itu bertatapan muka

dengan penuh rasa cinta.(D) Ayah saya berpandangan sebaliknya(E) Orang-orang berjalan berpegangan

tangan.

17. SMPB 2002 / Rayon IIIKetika ayahnya datang, bukunya masih berserakan di lantaiMakna imbuhan ber-an pada kata berserakan dalam kalimat ini memiliki makna yang sama dengan makna imbuhan ber-an pada kata bercetak miring dalam kalimat.(A) Kegiatan gelar seni yang akan datang

diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan bulan bahasa.

(B) Karena sama –sama kurang memperhatikan rambu lalu lintas, kedua mobil tersebut bertabrakan

(C) Karena sudah lama tidak turun hujan, taman kota banyak yang gersang karena daun dan bunga berguguran

(D) Walaupun berpenghasilan tinggi, ia tetap saja berpenampilan seperti orang yang tidak punya.

(E) Kedua kelompok itu tidak pernah mau saling mengerti, oleh karena itu, mereka terus bermusuhan

18. Bentuk kata yang dicetak miring dalam kaimat-kalimat di bawah ini baku, kecuali(A) Dukungan masyarakat sangat diperlukan

untuk menyukseskan prgram itu.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 2

Page 3: Modul Ind Intensif 2012

(B) Acar itu sangat menarik dikarenakan dipersiapkan dengan baik

(C) Banyak permukiman penduduk yang rusak akibat gempa

(D) Pemukiman para korban bencana alam berlangsung sangat cepat

(E) Indonesia sudah dapat memproduksi barang-barang yang bermutu tinggi

19. SMPB 2004 / Rayon I Kata yang bercetak miring berikut yang digunakan secara benari sesuai dengan konteks kalimat sebelumnya adalah ..(A) Jika tidak ada permintaan dari atasan

untuk mengubah butir-butir anggaran, kita tidak perlu melakukan perubahan butir-butir tersebut.

(B) Meskipun terlatih di arena yang telah disiapkan sebelumnya, ia selalu tidak mendapatkan hasil dari kegiatan perlatihannya itu

(C) Keputusan itu dirumuskan oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu sehingga perumusannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan

(D) Pemandu diskusi telah menyimpulkan hasil pembahasan. Kesimpulan tersebut disusun berdasarkan hasil presentasi dan tanggapan peserta.

(E) Peserta lomba lukis harap menyediakan sendiri alat-alat lukisnya karena persediaan panitia sangat terbatas.

20. SMPB 2005 / Rayon IPada hari pertama, sebelum ujian dimulai, semua peserta tes latihan mengisi lembar jawaban ujian. Setiap peserta ujian mendapatkan satu set soal dan lembar jawaban untuk berlatih. Dalam pengisian lembar tersebut, mereka dipandu oleh pengawas ujian. Pelatihan ini dimaksudkan agar mereka dapat mengerjakan dengan lancar tanpa mengalami banyak keselahan.Dalam kutipan di atas, terdapat bentukan kata yang salah, yakni :(A) latihan-mendapatkan-mengerjakan(B) mendapatkan-berlatih-perlatihan(C) latihan-berlatih-perlatihan(D) latihan-berlatih-mengerjakan(E) berlatih-perlatihan-mengerjakan

21. SPMB 2006 / Rayon I Imbuhan pe-an berhubungan dengan imbuhan me- seperti pada pola pembentukan kata dengar> mendengar > pendengaran

Pernyataan berikut ini yang benar adalah (A) Pola pembentukan kata pemerincian

dalam kalimat Pemerincian barang harus segera diselesaikan sama dengan pendengaran

(B) Pola pembentukan kata pemelintiran pejabat dilakukan wartawan berbeda dengan pendengaran

(C) Pola pembentukan kata pemertahanan dalam kalimat Pemertahanan bahasa ibu

orang Madura kuat sama dengan pendengaran

(D) Pola pembentukan kata pemrolehan dalam kalimat Pemrolehan bahasa di mulai sejak bayi sama dengan pendengaran

(E) Pola pembentukan kata pemerkayaan dalam kalimat pemerkayaan diri hendaknya dilakukan secara wajar sama dengan pendengaran.

22. SPMB 2006 / Rayon IIIProses pembentukan kata pemberlakuan dalam kalimat pemberlakuan undang-undang itu ditunda berpola laku> berlaku> memberlakukan > pemberlakuanPernyataan berikut ini benar kecuali (A) Proses pembentukan kata pemberontakan

dalam kalimat pemberontakan terhadap pemerintah digagalkan berbeda dengan pola tersebut.

(B) Proses pembentukan kata pemberangkatan dalam kalimat pemberangkatan jemaah haji tertunda sama dengan pola tersebut.

(C) Proses pembentukan kata pemberdayaan dalam kalimat perusahaan mengadakan program pemberdayaan karyawan berbeda dengan pola tersebut.

(D) Proses pembentukan kata pemberantasan dalam kalimat pemberantasan penyakit manular memerlukan partisipasi aktif warga berbeda dengan pola tersebut.

(E) Proses pembentukan kata pemberhentian dalam kaimat kita turun di pemberhentian berikutnya sama dengan pola tersebut.

23. SPMB 2006 / Rayon IIIProses pembentukan kata membelikan dalam kalimat kami membelikan mereka buku-buku pelajaran adalah beli>membeli>membelikan.Proses yang sama terjadi pada pula pada kata kerja dalam kalimat (A) Para petani di Jawa selalu menggunakan

bibit unggul(B) Banyak pengusaha besar turut

memajukan industri rumah tangga.(C) Banyak warga mengontrakkan rumah

mereka sebagai tempat usaha(D) Beberapa bank swasta mengembangkan

usaha di banyak provinsi.(E) Perampok meninggalkan beberapa barang

bukti di tempat kejadian.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 3

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI – UMB PTN 2013

1. Reduplikasi 2. Kata Majemuk

3. Konjugasi4. Preposisi 5. -Nya

Page 4: Modul Ind Intensif 2012

1. Reduplikasi ( Kata Ulang )1.1. Jenis Kata Ulang

a. Dwipurwa adalah pengulangan suku pertama kata.Contoh : Laki lalaki lelaki

b. Dwilingga adalah pengulangan utuh / murniContoh : peraturan peraturan peraturan

c. Dwilingga salin suara adalah pengulangan bervariasi/berubah bunyi/suara/fonemContoh : - balik balik- balik bolak-balik,- sayur sayur-sayur sayur-mayur.

d. Berimbuhan adalah pengulanagan yang disertai penambahan imbuhan.

Contoh : anak-anakane. Sebagian adalah Pengulangan

sebagian komponen pokok.Contoh : memukul memukul-mukul.

1.2.Makna Kata Ulang : yaitu menyatakana. intensitas kuantitatif

contoh : batu-batu, rumah rumahb. intensitas kualitatif

contoh : cepat-cepat, secepat-cepatnya

c. intensitas frekuentatif contoh : memukul-mukul

d. intensitas variatif contoh : sayur-mayur, sayur-sayuran

d. resiprok (saling) contoh : kejar-mengejar

e. hal contoh : masak-memasak

f. bersenang-senang / santai contoh : duduk-duduk

g. agak contoh : kemerah-merahan

i. seperti/menyerupai contoh : orang-orangan.

2. Kata Majemuk (kompositum) adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu-kesatuan makna (makna baru)2.1. Kata majemuk endosentris : ada

unsur inti/pusat (ada unsur yang diterangkan = D)a. berpola D – M : rumah makanb. berpola M – D : perdana menteri

2.2. Kata Majemuk eksosentris : tidak ada unsur inti (kedua unsurnya merupakan inti )a. bersinonim : gelap gulitab. berantonim : siang malamc. setara : tikar bantal

3. Konjungsi (Kata hubung)a. Koordinatif (setara) : dan, tetapi, ataub. Korelatif (setara) : …bukan..,

melainkan….c. Subkoordinatif (bertingkat) : sebab,

kalau, sejak, bahwad. Antarkalimat : jadi, oleh karena itu,e. Antarparagraf : AlkisahCatatan : Konjungsi koordinatif, korelatif, dan

subordinatif disebut juga konjungsi intrakalimat / antarklausa.

4. Preposisi (Kata depan)a. dari menyatakan :

- asal : kami datang dari Bali

- bahan : lemari itu terbuat dari kayu jati

- sejak : dari tadi pagi ia duduk di situ- sebab : dari marahnya anak itu

dipukuli hingga babak belur.b. Daripada menyatakan perbandingan.

Contoh :Rini lebih giat belajar daripada Ani.

5. - nyaa. Sebagai klitika (-nya = ia, dia) berfungsi

:- menyatakan milik : bukunya- sebagai objek penderita : guru

memanggilnya.- sebagai objek pelaku : Ucok

dimarahinya.- sebagai objek penyerta : Ani

membeli tas untuknyab. Sebagai akhiran berfungsi sebagai :

- Pembentuk KB abstrak : Larinya secepat kilat

- Pembentuk K Ket : agaknya, sekiranya.

- Penunjuk : Rumah itu besar, jendelanya antik.

- Kata sandang penentu : Bila Anda pulang ke desa, jangan lupa oleh-olehnya.

Catatan :Pemakaian-nya yang sering salah :a. Atas perhatiannya, saya….b. Rumahnya paman saya…

1. UMPTN 1998 / Rayon AMakna reduplikasi pada kata mobil-mobilan dalam kalimat ketika kecil, kami sering membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali, teradapat pula pada kalimat (A) Mereka memiliki kebun buah-buahan

yang sangat luas.(B) Suara tembak-tembakan terus terdengar

selama sepuluh menit(C) Cincin ini kuberikan sebagai kenang-

kenangan untukmu(D) Kami terkejut melihat orang-oranan di

depan pintu rumah mereka.(E) Kalian harus menguasai tari-tarian

dengan sempurna

2. UMPTN 1998 Rayon BSemua bentuk komposisi sama polanya kecuali (A) Toko kelontong (D) warung tegal (B) Uang sekolah (E) tinggi hati

Lembaga Bimbingan Belajar QL 4

Page 5: Modul Ind Intensif 2012

(C) Sekolah rakyat

3. UMPTN 1998 / Rayon B Makna reduplikasi seperi dalam pukul – memukul teradapat pula pada kalimat berikut 1. Asih sangat pandai dalam masak-

memasak2. Sesama warga masyarakat harus tolong –

menolong setiap saat.3. Santi sudah berkecimpung dalam dunia

tulis-menulis sejak remaja.4. Kita harus selalu kasih-mengasihi sebagai

sesam umat beragama.Pernyataan yang benar adalah(A) 1, 2, dan 3 (D) 4 saja(B) 1 dan 3 (E) 1, 2, 3, dan 4(C) 2 dan 4

4. UMPTN 1998 / Rayon B Hukumlah penjahat itu dengan hukuman yang seberat-beratnya Fungsi perulangan di atas sama dengan fungsi perulangan pada kalimat.1. Mereka menyumbang

sedikit-dikitnya lima ribu rupiah2. iuran itu disetorkan sebulan-

bulan3. Dia menjerit sekuat-kuatnya 4. Jangan sekali-kali mencoba

meminum minuman keras!Pernyataan yang benar adalah(A) 1, 2, dan 3 (D) 4 saja(B) 1 dan 3 (E) 1, 2, 3, dan 4(C) 2 dan 4

5. UMPTN 1998 / Rayon C Pola gabungan kata kakilima terdapat juga pada gabungan kata berikut kecuali 1. hulubalang 3. matahari 2. hipertensi 4. paramedis Pernyataan yang benar adalah(A) 1, 2, dan 3 (D) 4 saja(B) 1 dan 3 (E) 1, 2, 3, dan 4(C) 2 dan 4

6. UMPTN 1999 / Rayon AMakna reduplikasi pada kata tumbuh-tumbuhan dalam kalimat kebun Raya Bogor dipenuhi dengan tumbuh-tumbuhan tropis teradapat pada kalimat(A) Anak yang akan disunat dinaikkan ke atas

singa-singaan (B) Mobil-mobilan itu digerakkan dengan

tenaga surya(C) Buku ini kuberikan kepadamu sebagai

kenang-kenangan(D) Kami terkejut melihat orang-orangan di

depan pintu rumah mereka(E) Kalian harus menguasai tari-tarian

dengan sempurna

7. UMPTN 1999 / Rayon A Reduplikasi yang bermakna berbalasan terdapat dalam kelimat berikut 1. Mereka melompat-lompat kegirangan2. Hobi anak gadis itu jahit menjahit3. Bekerjalah, jangan duduk-duduk saja4. Pertemuan itu diakhiri dengan tukar

menukar bingkisan Pernyataan yang benar adalah(A) 1, 2, dan 3 (D) 4 saja(B) 1 dan 3 (E) 1, 2, 3, dan 4(C) 2 dan 4

8. UMPTN 1999 / Rayon BHampir setiap sore mereka duduk-duduk di depan rumahnya.

Makna perulangan pada kata duduk-duduk sama dengan makna perulangan pada kalimat (A) Gedung-gedung di pusat kota besar tinggi(B) Kami makan-makan di pinggir pantai(C) Cucilah piring ini bersih-bersih(D) Adik saya suka mana agar-agar(E) Mata-mata musuh sudah ditangkap polisi

9. UMPTN 1999 / Rayon B Reduplikasi yang bermakna berbalasan terdapat dalam kalimat1. Mereka melompat-lompat kegirangan2. Hobi anak gadis itu jahit-menjahit3. bekerjalah, jangan duduk-duduk saja4. Pertemuan itu diakhiri dengan tukar-

menukar bingkisan Pernyataan yang benar adalah(A) 1, 2, dan 3 (D) 4 saja(B) 1 dan 3 (E) 1, 2, 3, dan 4(C) 2 dan 4

10. UMPTN 1999 Rayon B Kata – kata tercetak miring di bawah ini yang merupakan kelompok kata 1. Rumah besar itu akan dijual 2. Anak menangis karena hangus 3. Mobil baru sedang dicoba4. Ayam berkokok pagi hari

11. UMPTN 1999 Rayon CReduplikasi yang teradapat pada kata pepohonan tidak produktif

Sebab reduplikasi seperti rerumahan, pepisangan, atau tetugasan tidak ada dalam perbendaharaan kata bahas Indonesia

12. UMPTN 2000 Rayon APengedar obat terlarang harus dihukum seberat-beratnyaFungsi perulangan pada kata seberat – beratnya terdapat juga pada kata bercetak miring dalam kalimat 1. Sebentar-sebentar orang itu menengok

ke samping kanan2. Kalian boleh makan sekenyang-kenyang

di rumahku3. sehari-harinya dia membantu keluarga

kami di rumah4. Penyelam itu berusaha mencapai lubuk

sungai sedalam-dalamnya

13. UMPTN 2000 Rayon CPukul-memukul antara kelompok mahasiswa dengan apara keamanan dini hari. Makna perulangan pukul-memukul pada kalimat di atas sama dengan makna perulangan pada kalimat1. Gadis itu melambai-lambaikan tangannya

ke arahku2. Para siswa menari – nari kegirangan

setelah mengetahui kelulusan dirinya lulus dalam ujian

3. Tampaknya, anak itu memata-matai kami sejak tadi

4. Kedua remaja itu hanya dapat bepandang-pandangan tanpa kata-kata

14. UMPTN 2001 Rayon AKalimat berikut yang mengandung kata ulang dengan perubahan fonem vokal adalah(A) Karena diterpa angin kencang, layang –

layang itu robak – rabik(B) Berita tentang penggantian anggota

kabinet masih simpang – siur(C) Mendekati Lebaran tidak hanya daging

dan ikan yang harganya naik sayur-mayur pun demikian

Lembaga Bimbingan Belajar QL 5

Page 6: Modul Ind Intensif 2012

(D) Hiruk-pikuk di pasar menjelang Lebaran tahun ini.

(E) Banyak orang lalu-lalang di Jalan yang sempit itu

15. UMPTN 2001 Rayon AMakna kata berulang dalam kalimat Anak itu tertawa, terdapat juga dalam kalimat (A) Ia tidak tidur-tidur karena mengetik soal

bahasa Indonesia(B) Sudah pukul 11 ia belumg datang –

datang juga (C) Sekarang banyak orang kaya-kaya(D) Tak disangka-sangka ia begitu kikir(E) Ia membentak-bentak mahasiswa-nya

yang terlambat

16. UMPTN 2001 Rayon ATangkis-menangkis pukulan di antara kedua pesilat itu benar-benar memukau penontonArti penggalan tangkis-menangkis pada kalimat di atas sama dengan arti pengulangan pada kata bercetak miring di bawah ini kecuali (A) Budaya tolong-menolong di antara

tetangga harus terus dipelihara.(B) Kedua remaja itu tidak saling menyapa,

tetapi lirik-melirik juga.(C) Caci-mencaci yang dilakukan meraka

sangat merusak suasana.(D) Kami bekerja terus-menerus selama dua

belas jam (E) Awalnya dorong-mendorong, akhirnya

mereka berkelahi

17. UMPTN 2001 Rayon CSemua bentuk kata berulang dalam kalimat berikut ini menyatakan makna saling kecuali (A) Kedua kelompok itu berlempar-lemparan

batu(B) Sebagai bangsa yang santu kita harus

hormat-menghormati(C) Yanti dan Yono tolong-menolong

menyelesaikan tugas yang berat(D) Kedua bus itu dahulu-mendahulu di jalan

bebas hambatan (E) Soal masak-memasak saat ini menjadi

urusa kaum bapak juga.

18. UMP[TN 2001 Rayon C Makna reduplikasi kata mobil-mobilan dalam kalimat Abang saya senang mengoleksi mobil-mobilan teradapt pula dalam kalimat

(A) Halam rumah sakit Bunda ditanami rumput-rumputan

(B) Banyak buah-buahan segar didatangkan dari Lembang

(C) Kami mencari batu-batuan yang bentuknya unik dan indah.

(D) Para pemudik itu menjadi bulan – bulanan makelar

(E) Mereka menyiapkan rumah-rumahan untuk merpati pos

19. UMPTN 2001 Rayon C Bentuk perulangan yang menyatakan makna resiprokal terdapat dalam kalimat berikut (A) Kita perlu mewaspadai gerak-gerik orang

asing yang baru datang ke desa ini(B) Sesama tetangga yang tinggal dalam satu

kawasan diharapkan dapat saling membantu

(C) Polisi memata-matai kegiatan kelompok itu selama satu tahun

(D) Hormat-menghormati sesama tetangga merupakan perilaku yang baik untuk menciptakan kedamaian daam bermasyarakat.

(E) Ketika ditanya orang itu memberikan jawaban yang berbelit – belit sehingga penduduk di sana menjadi marah

20. SPMB 2002 Rayon II Kata majemuk yang berkonstruksi A dan B terdapat pada kalimat (A) “Bila ingin berhasil, patahkan dulu kaki

tangan musuh!” kata komandan pasukan tempur

(B) Rumah sakit wajib menyiapkan kamar rawat bagi pasien yang tidak mampu

(C) Kereta api itu datang tepat waktu (D) Orang tua sudah seharusnya memberikan

contoh (E) Karena mendung, matahari tidak

menampakkan sinarnya

1. ALAT KALIMATUnsur-unsur yang dapat membedakan makna kalimat disebut alat kalimat. Yang tergolong alat kalimat di antaranya sebagai berikut .a. Bentuk Kata

Contoh :- Ani mengajari Anto →- Ani diajari Anto

b. Urutan Kata

Contoh :Andi membantu Rudy →Rudy Membatu Andi

c. Kata Tugas Contoh : Saya akan belajar →Saya sudah belajar

d. Intonasi Intonasi adalah perpaduan antara keras-lembutnya suara (tekanan dinamik), tinggi- rendahnya suara (tekanan nada), cepat-lambatnya suara (tekanan tempo/waktu), dan perhentian (jeda).Contoh (perhentian / jeda):Menurut kabar / burung Tukul sakitMenurut kabar burung / Tukul sakit

Lembaga Bimbingan Belajar QL 6

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI – UMB PTN 2013

1. Alat Kalimat 2. Analisis Pola Kalimat 3.

Frase4. Klausa 5.Inti Kalimat

Page 7: Modul Ind Intensif 2012

2. ANALISIS POLA KALIMAT

a. Subjek (pokok kalimat) : bagian kalimat yang diterangkan (pokok pembicaraan).

Contoh :a. Sawah ditanami ibu.

T : Apa ditanami ?J : Sawah (= S)

b. Gedung itu sangat tinggi.T : Apa (yang) sangat tinggi ?J : Gedung itu (= S)

b. Predikat : bagian kalimat yang menerangkan subjek

Contoh :Sawah ditanami ibuT : Diapakan sawah ?J : ditanami (= P)

c. Objek : bagian kalimat yang menerangkan predikat

1. Objek Penderita (O1)

Contoh : Ari menulis surat S PT : Ari menulis apa ?J : Surat (= O 1)

2. Objek Pelaku (O2)

Contoh : Rini diajari (oleh) Udin S PT : Rini diajari (oleh) siapa ?J : (oleh) Udin (O =2)

3. Objek Penyerta

Contoh : Rina membeli kado untuk kekasihnya S P O1 T : Rina membeli kado untuk siapa ? J : Untuk kekasihnya (= O3)

4. Keterangan : bagian kalimat yang menerangkan bagian lain Keterangan dapat ditentukan dengan mengajukan kata-kata Tanya = dimana, kemana, dari mana

3. FRASE (KELOMPOK KATA)Frase (kelompok kata) adalah gabungan dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi / jabatan dalam kalimat (sebagai S,P,O, atau K). Perhatikanlah contoh berikut ini :a. Gedung tinggi.

Kedua kata di atas bukan frase, melainkan kalimat (gedung = S; tinggi = P)

b. Gedung tinggi dibangun.Konstruksi gedung tinggi tergolong frase karena menduduki satu fungsi/jabatan dalam kalimat tersebut. Kata gedung sebagai unsur inti atau yang diterangkan (= D) dan kata tinggi sebagai atribut atau yang menerangkan (= M)

Jadi, konstruksi gedung/tinggi pada kalimat (b) berpola D-M. (Diterangkan-Menerangkan)

JENIS FRASE Frase dapat dibedakan berdasarkan ada tidaknya unsur inti (sifat frase). 1. Frase Endosentris (bertingkat):

mempunyai unsur inti :

Contoh :teman saya ; sangat mahal D M M Ddua orang mahasiswa M M Drumah teman saya, dll D M M

2. Frase Eksosentris : tidak ada unsur inti Contoh : di kantor; untuk ibu; kepada

nenekJenis Frase EndosentrisA. Berdasarkan distribusi unsur inti :1. Frase Koordinatif (setara) : dapat

disisipkan kata dan / atau di antara unsur-unsurnya.Contoh : Siang malam, ibu bapak

2. Frase Atributif (bertingkat) : tidak dapat disisipkan kata dan/atau di antara unsur-unsurnya.Contoh : meja saya, telah pergi

D M M D3. Frase Apositif : unsur yang pertama

dapat diganti dengan unsur yang kedua atau sebaliknya tanpa mengubah maknaContoh : Ali, ketua kelas kami, sangat baik

S Ket-S aposisi P

B. Berdasarkan Jenis Kata Unsur Inti1. F. Nominal (benda) : meja saya

D M2. F. Verbal (kerja) : telah makan

M D3. F. Adjektif (sifat) : lebih rajin

M D4. F. Numeral (bilangan) : dua ekor

D M5. F. Adverbal (ket) : nanti malam

D MSelain jenis frase di atas, ada beberapa jenis frase yang lain, di antaranya sebagai berikut :- Frase idiomatikal (Idiom = ungkapan) bermakna hiasan / konotasi Contoh : Badu adalah tangan kanan

pemimpin perusahaan itu.- Frase atribut berimbuhan = unsur

atribut (yang menerangkan) mempunyai imbuhan (berimbuhan).Contoh : tangga berjalan

- Frase preposisi/depan : didahului kata depan (di, ke, dari, untuk, bagi, kepada).Contoh : di rumah

- Frase ambigu : bermakna ganda Contoh : Lukisan Arifin / dipajang / di ruang tamu

- Frase lukisan Arifin mempunyai makna lukisan milik Arifin, lukisan mengenai diri Arifin, lukisan buatan Arifin.

4. KLAUSAKlausa adalah kelompok kata yang sudah memiliki subjek dan predikat, tetapi tidak berintonasi final (akhir).Contoh :Kakak belajar sedangkan adik bermain

Lembaga Bimbingan Belajar QL 7

Siapa / apa + KK / KS / KB / K. Bil

Mengapa (-i/-kan), diapakan, bagaimana,berapa + subjek

S + P + siapa / apa

S + P + (oleh) siapa / apa

S + P + O1 / O2 + untuk, kepada, bagi siapa/apa

Page 8: Modul Ind Intensif 2012

S P S P(dua klausa, dalam kalimat).

Contoh : anak itu ramah ( 1 kl ) S Pmanisnya senyum adik ( 1 kl ) bukan dalam S P kalimatyang cantik Yuni ( 1 kl ) S P Jenis Klausa atau Sifat Klausaa. Klausa utama = klausa atasan = klausa

pokok = Induk kalimatb. Klausa sematan = klausa bawahan =

keterangan = anak kalimatKlausa sematan / bawahan ditandai dengan konjungsi berikut.1. sebab, karena = hubungan sebab / klausal2. agar, supaya = hubungan tujuan / final3. saat, ketika, sejak, sesudah, pada waktu =

hubungan waktu4. kecuali, selain = hubungan batas / watas5. bahwa = hubungan penjelasan

( perluasan subjek atau objek )6. sehingga, maka = hubungan akibat7. meskipun, walaupun = hubungan

perlawananContoh :Manaek Nababan, S.Si. mengajari siswa

klausa utama ( IK )ketika kami datang

klausa bawahan ( AK )

5. INTI KALIMATInti kalimat adalah bagian pokok kalimat ( S-P-O / Pelengkap ) lazimnya masing-masing fungsi / jabatan diwakili satu kata.Contoh :Beberapa calon mahasiswa baru S harus melengkapi semua persyaratan perguruan P Otinggi itu.

Inti kalimatnya :Mahasiswa melengkapi persyaratan S P O

6. KALIMAT INTI DAN KALIMAT TRANSFORMASI

Klaimat inti adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua kata (inti) yang merupakan unsur pusat ( inti S dan P ).Ciri Kalimat Inti :- Terdiri atas dua kata- Berintonasi netral ( berita )- Urutan kata tertentu (S-P) KB + KK : Adi belajar. KB + KS : Adi rajin. KB + KB : Adi dosen. KB + KBil : Rumahnya dua.Kalimat Transformasi : kalimat inti yang telah mengalami perubahan intonasi, urutan kata, penambahan unsur, dijadikan kalimat majemuk bertingkat.Contoh :a. Adi belajar ?b. Belajar Adi ?c. Adi belajar diperpustakaan.d. Adi belajar ketika kami bermain.e. Adi yang menyukai pelajaran fisika itu.

1. SPMB / 2002 / R-II / 18Pelayanan toko memberikan uang kembali.Pola kalimat di atas sama dengan pola kalimat (A) Ketua RT ikut berperan dalam kebersihan

lingkungan.(B) Kakak belajar dengan tekun di

perpustakaan.(C) Adik menangis di pelukan Ibu. (D) Kereta api berhenti di setiap stasiun.(E) Bapak Kepala Sekolah menyerahkan buku

Tabanas.

2. UMPATN / 95 / A / IIKalimat yang mempunyai pola S-P-O-Keterangan Waktu adalah (A) Bacaan populer masih dianaktirikan. (B) Hadiah.Nobel Sastra tahun 1994

dimenangkan oleh sastrawan Jepang .(C) Pemerintah Jepang mengecam pernyataan

pemerintah Libya belum lama ini.(D) Tahun ini merupakan tahun ke-50

kemerdekaan Indonesia.(E) Gasang sangat terkenal di Jepang.

3. UMPTN / 95 / C/ 14Kalimat yang berpola S-P-K adalah(A) Mereka bekerja dengan rajin.(B) Kondisi pariwisata Bali tetap

menggembirakan.(C) Pihaknya menerima pembatalan 200 calon

wisatawan. (D) Mereka mangajukan pembatalan itu dua

hari yang lalu.(E) Perlu dikaji lebih mendalam faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap gejala ini.

4. UMPTN / 2000 / C / 20Inti frase penawaran produk dan harga adalah(A) Penawaran.(B) penawaran produk, penawaran harga.(C) penawaran produk.(D) produk dan harga.(E) penawaran harga.

5. UMPTN / 1994 / B/ IIPola frase berikut ini sama dengan frase musim hujan, KECUALI(A) pagi buta.(B) sawah ladang.(C) pekarangan luas.(D) hujan lebat.(E) hari kemedekaan.

6. UMPTN / 1994 / C / 16Frase bertingkat yang sepola dengan sedang menulis adalah (A) suka sekali.(B) akan pergi.(C) kakak saya.(D) sangat cantik.(E) menulis surat.

7. SPMB / 2006 / R-1 / 7Untuk menjamin kelancaran bagi penumpang umum mudik lebaran, pemerintah menambah jumlah armada angkutan umum.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 8

Page 9: Modul Ind Intensif 2012

Berdasarkan konteks kalimat tersebut, kelompok kata jumlah armada angkutan umum terbentuk melalui tahapan proses(A) armada → armada angkutan → jumlah

armada angkutan → jumlah armada angkutan umum.

(B) armada → armada angkutan → armada angkutan umum → jumlah armada angkutan umum.

(C) jumlah → armada angkutan → jumlah armada angkutan → jumlah armada angkutan umum.

(D) angkutan → armada angkutan → armada angkutan umum → jumlah armada angkutan umum.

(E) jumlah → jumlah angkutan → jumlah angkutan umum → jumlah armada angkutan umum.

8. UMPTN 1999 / A / 10Karena kusta bukan penyakit menular, penderita kusta tidak perlu diasingkan. Pola gabungan kata penyakit menular dalam kalimat di atas sama dengan pola gabungan kata dalam kalimat(A) Banyak pedagang eceran yang sulit

mendapatkan modal.(B) Sepak terjangnya sangat tidak terpuji

sehingga ia tidak disukai bawahannya.(C) Orang itu tidak mengakui darah

dagingnya sendiri.(D) Anak cucunya kini menderita akibat

perbuatannya di masa muda.(E) Suami istri itu hidup rukun dan bahagia

sampai saat ini.

9. UMPTN / 2001 / A/ 16Para siswa yang memiliki teman pengguna narkoba hendaknya waspada.Frase yang menyatakan keterangan subjek dalam kalimat di atas adalah (A) pengguna narkoba.(B) teman pengguna narkoba.(C) teman.(D) yang memiliki teman.(E) yang memiliki teman pengguna narkoba.

10. UMPTN / 2001 / B / 15Karena pengaruh globalisasi dan tuntutan kehidupan, masyarakat akan mengalami pergeseran apresiasi dan cara pandang terhadap berbagai aspek kehidupan.Frase verba dalam pernyataan di atas adalah (A) pengaruh globalisasi.(B) akan mengalami. (C) tuntutan kehidupan.(D) pergeseran apresiasi.(E) cara pandang.

11. UMPTN / 2001 / B / 25Di antara frase-frase berikut yang mempunyai tiga tafsiran makna adalah (A) anak guru yang pandai (B) penanaman padi krawang(C) lima ribuan(D) surat nikah(E) lukisan Affandi

12. UMPTN / 2001 / B/ 15Kesinambungan pembangunan hanya mungkin dilaksanakan jika ketahanan nasional dan kualitas trilogi pembangunan meningkat.Kalimat di atas menggunakan frase nomina berikut KECUALI (A) kesinambungan pembangunan.(B) ketahanan nasional.(C) kualitas trilogy pembangunan.

(D) trilogi pembangunan.(E) mungkin dilaksanakan.

13. UMPTN / 2001 / A / 15(1) Para pejabat mengadakan jumpa pers.(2) Pejabat tidak boleh haus kekuasaan

saja.(3) Mahasiswa dan rektorat menolak temu

wicara.Inti frase yang tercetak tebal pada sejumlah kalimat di atas adalah(A) pers, haus, wicara.(B) pers, haus, temu.(C) jumpa, haus, temu.(D) jumpa, kekeuasaan, temu.(E) haus, jumpa, wicara.

14. SPMB / 2004 / R-I / 440 / 12Sejak lahirnya konsep pemikiran baru dalam ilmu kedokteran, yang dicetuskan oleh Profesor Linus Pauling, yakni tentang orthomolecular medicine yang pada dasarnya adalah studi biologi molekulnya sebagai sains dasar, penelitian medis diarahkan pada molekul-molekul yang secara normal biologis-fisologis ada dalam tubuh manusia.Inti kalimat panjang tersebut adalah(A) konsep pemikiran baru dicetuskan oleh

Profesor Linus Pauling.(B) orthomolecular medicine adalah sains

dasar.(C) orthomolecular medicine dasarnya adalah

studi biologi.(D) penelitian medis diarahkan pada molekul. (E) biologi molekuler merupakan sains dasar.

15. UMPTN / 199 / C / 10 Deretan gabungan kata yang mempunyai pola yang sama dengan sudut pandang adalah(A) segitiga. (D) lompat jauh.(B) hasil tes. (E) cetak ulang.(C) jawaban soal.

16. SPMB / 2005 / R-III / 171 / 12Hari ini karyawan yang terlambat masuk kerja dimaafkan oleh pimpinan karena lalu lintas kota macet.Kalimat di atas berasal dari kalimat inti(A) Karyawan dimaafkan.(B) Karyawan masuk.(C) Karyawan kerja.(D) Karyawan terlambat.(E) Lalu lintas macet.

17. SPMB / 2002 / R-I / 16Paman saya yang tinggal di Jakarta membeli rumah baru di daerah Puncak untuk peristirahatan.Kalimat inti dari kalimat luas di atas adalah(A) Paman saya yang tinggal di Jakarta.(B) Paman membeli rumah.(C) Rumah untuk peristirahatan.(D) Rumah baru di daerah Puncak.(E) Rumah baru Paman di daerah Puncak.

18. SPMB / 2004 / R-I / 10Pada kalimat Para pelaku sektor informal yang menempati trotoar-trotoar jalan dan tempat terlarang lain tetap tidak berkurang, yang tetap tidak berkurang adalah (A) para pelaku.(B) para pelaku sektor informal yang

menempati trotoar-trotoar.(C) para pelaku sektor informal yang

menempati trotoar-trotoar.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 9

Page 10: Modul Ind Intensif 2012

(D) para pelaku sektor informal yang menempati trotoar-trotoar jalan.

(E) para pelaku sektor informal yang menempati trotoar-trotoar jalan dan tempat terlarang lain.

19. SPMB / 2006 / R-3 / 510 / 1Masyarakat terbiasa menyumbangkan sebagian harta benda yang dimilikinya untuk membantu meringankan beban kelompok masyarakat yang kurang beruntung. Kalimat tersebut berasal dari kalimat inti(A) Masyarakat menyumbangkan harta.(B) Masyarakat terbiasa.(C) Harta benda meringankan.(D) Masyarakat kurang beruntung.(E) Masyarakat membantu.

20. UM-UGM / 2004 / 322 / 18Dari buku-buku dan banyak tulisan/karangan di berbagai media massa yang beredar, dapat dilihat betapa banyak kaum wanita yang merasa dikecewakan oleh pelayanan kesehatan modern, khususnya di bidang penyakit wanita.Kalimat di atas merupakan perluasan dari kalimat inti(A) Media massa beredar.(B) Wanita dilihat.

(C) Wanita dikecewakan.(D) Pelayanan mengecewakan. (E) Penyakit wanita.

1. JENIS KALIMATA. Berdasarkan Bentuk ( Kelengkapan

unsur S dan P 1. Kalimat sempurna : sekurang

kurangnya ada S dan P.Contoh : Kami belajar di QL. S P K

2. Kalimat tidak sempurna (elips):Tidak ada S atau / dan P.

Contoh : Pergi ke sekolah. Dedi ke sekolah. Ke sekolah.B. Berdasarkan Jenis Kata Predikat

1. Kalimat Verbal : berpredikat kata kerja.

Contoh: Mereka mengerjakan soal SPMB.

Mereka bercerita tentang gempa.

2. Kalimat Nominal: Berpredikat bukan kata kerja.Contoh : Rita sangat baik.

Pamannya Dokter. Ayahnya dua.

C. Berdasarkan susunan atau letak predikat.1. Kalimat normal / biasa: subjeknya

mendahului predikat.Contoh : Peserta SPMB sedang mengikuti

S P ujian. O

2. Kalimat inversi ( susunan terbalik ) : predikatnya mendahului subjek.Contoh : Bertamasya mereka ke Parapat.

P S K

D. Berdasarkan Aktivitas Subjek ( Berdasarkan Pelaku )

1. Kalimat aktif : subjek aktif melakukan pekerjaan (predikatnya kata kerja berawalan me-,ber atau kata kerja aus)

a. Aktif Transitif : ada objek penderita. Contoh : Anto membeli Kado.

S P O b. Aktif Intransitif : tidak ada objek. Contoh : Ia bercerita tentang SPMB. Mery menangis.

2. Kalimat Pasif : subjek dikenai tindakan/pekerjaan (subjek penderita)

Ciri kalimat pasif :a. Predikat KK pasif berawalan di-/ter-

Contoh : Anto diajari oleh kakek. Kakinya terpijak oleh kakek.

b. Predikat KK berkonfiks ke-anContoh : Kami kedinginan di Puncak.

c. Predikat KK berproklitik ku-/kau-Contoh : Bukunya kupinjam.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 10

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI – UMB PTN 2013

Jenis Kalimat berdasarkan :A. BentukB. Jenis Kata PredikatC. PelakuD. Cara PenyampaikanE. Jumlah Klausa/PolaF. Kalimat Minor &

Mayor

Page 11: Modul Ind Intensif 2012

d. Predikat tidak berawalan (kecuali KK aus) dan didahului objek pelaku kata ganti orang I/II.Contoh : Bukunya saya pinjam

S O2 P Kami antarkan kakek ke

stasiun. O2 P S K

E. Berdasarkan Cara Menyampaikan 1. Kalimat Berita Contoh :

- Ibu berkata, “Engkau harus rajin belajar !”

- Ibu memerintahkan agar saya rajin belajar

2. Kalimat Tanya Contoh :- Siapakah yang Anda cintai di anatara

gadis ini ?

3. Kalimat Perintah Contoh :

- Pergi ke sekolah !- Ya, Tuhan, ampunilah hambamu !

F. Berdasarkan Jumlah Klausa / Pola1. Kalimat Tunggal : hanya satu

pola/kalusa Contoh :

Titin sangat menghormati gurunya. S P O 2. Kalimat majemuk : terdiri atas dua

pola/kalusa/pokok pikiran atau lebih (kalimat majemuk setara, bertingkat, campuran).

a. Kalimat Majemuk Setara … dan … → penjumlahan …, sedangkan …

…, tetapi ……… Pertentangan

…, melainkan … …, atau … → pemilihan

b. Kalimat Majemuk Bertingkat Ciri : harus dihilangkan 1. ,

IK AK mutlak

atau , AK IK

2. Memakai konjungsi subordinatif Contoh :

Kami belajar di LBB QL agar kami lulus ke perguruan tinggi.

Catatan : Dalam kalimat majemuk, ada istilah hubungan

a. Implisit = tidak jelas, tidak ada konjungsi

Contoh : Adik pergi ke sekolah, ayah pergi ke kantor.

Rina belajar; Ida bermain. b. Eksplisit = jelas, ada konjungsi

Contoh : Susan bernyanyi, sedangkan Tinatun menari.

G. Kalimat Minor dan Mayor a. Kalimat Minor : mengandung satu

unsur pusat (Inti).Contoh : Diam ! Pergi !

Ibu !b. Kalimat Mayor : mengandung dua

unsur inti atau lebih Contoh :

- Saya mengantuk. - Presiden berkunjung ke Amerika.- Saya menonton film semalam.

1. UMPTN / 2001 / A / 19Gedung bertingkat yang akan segera direnovasi itu masih digunakan kuliah bersama mahasiswa antarjurusan di fakultas ini.Inti kalimat tersebut adalah (A) gedung itu akan direnovasi.(B) gedung digunakan. (C) gedung itu digunakan kuliah bersama.(D) gedung itu digunakan kuliah bersama

antarjurusan.(E) gedung itu akan digunakan kuliah

bersama.

2. UM-UGM / 2003 / 14Kalimat yang mengandung cara melakukan perbuatan adalah (A) Pemerintah mengumumkan harga BBM

baru itu tadi malam.(B) Perundingan itu akan berlangsung di

Jakarta.(C) Dengan tegas, mereka menolak usul itu.(D) Mereka bersedia mengalah demi

keutuhan organisasi.(E) Tanpa dukungan anggota, program ini

tidak akan berhasil.

3. UM-UGM / 2003 / 12Pola kalimat Sekolah kami selalu mendapat predikat sekolah bersih terdapat juga dalam kalimat (A) Salah satu sekolah negeri di kota kami

membentengi siswa-siswanya dari pengaruh negatif televisi dengan pendidikan moral.

(B) Dalam majalah ini, dimuat artikel-artikel yang bermutu ilmiah.

(C) Dengan tugas sekompleks itu, idealnya guru BP dapat lebih dekat dengan siswa.

(D) Dalam dasawarsa ini, dia ingin terus berprestasi dalam olahraga bela diri.

(E) Dalam mengkomunikasi suatu lembaga kepada masyarakat dapat ditempuh bermacam-macam cara.

4. SPMB / 2006 / R-I / 410 / 1Perluasan kalimat inti Pernyataan itu mengemuka menghasilkan kalimat berikut kecuali(A) Pernyataan itu mengemuka dalam jumpa

pers yang diselengarakan di sebuah stasiun televisi swasta.

(B) Pernyataan kontroversial Presiden mengemuka saat sidang kabinet berlangsung.

(C) Karena wartawan terus memancing, akhirnya pernyataan artis cantik tentang rencana pernikahannya itu mengemuka juga.

(D) Pada kenyataanya, pernyataan itu, yang terlontar secara tak sengaja dari mulut pejabat teras di perusahaan kami, terus mengemuka dari rapat ke rapat.

(E) Akhirnya pernyataan yang mengemuka dalam rapat koordinasi bidang pertahanan dan keamanan dipermasalahkan hingga saat ini

Lembaga Bimbingan Belajar QL 11

Page 12: Modul Ind Intensif 2012

5. UM-UGM / 2006 / 621 / 12Pergeseran lempeng tektonik menyebabkan daratan terpencar hingga posisi benua seperti saat ini.Pola kalimat tersebut sama dengan pola kalimat (A) Merokok dapat mengakibatkan

berbagai penyakit dari sesak napas hingga kanker.

(B) Peristiwa itu membuat mereka berpisah untuk selama-lamanya.

(C) Proses pembakaran itu menghasilkan sejumlah gas yang berbahaya bagi kesehatan.

(D) Kasus itu memaksa pemerintah pusat turun tangan dan mengambil alih penangannya.

(E) Mereka menyangsikan netralitas dalam menangani kasus itu.

6. UMPTN / 1994 / A / 24Penggunaan bentuk pasif yang tidak tepat terdapat pada kalimat (A) Ia akan kerjakan tugas itu setelah

makan.(B) Pelarian itu belum diketahui

persembunyiannya.(C) Semua PR bahasa Indonesia sudah

kukerjakan.(D) Jangan kau biarkan mereka

mencemarkan namamu.(E) Siapa yang bersalah akan dikenai sanksi

yang berat.

7. UMPTN / 1995 / C / 16Kalimat-kalimat berikut dapat dibuat bentuk pasif. KECUALI(A) Sektor jasa ikut meningkatkan

produktivitas.(B) Sektor industri memegang peranan

penting.(C) Sektor pertanian memerlukan dukungan

sektor jasa.(D) Sektor pariwisata banyak menyerap

tenaga kerja.(E) Sektor pertanian merupakan sumber

pencarian utama.

8. UMPTN / 2001 / A / 20Kalimat inti pada kalimat Sekalipun udara dingin berhembus, orang tetap berduyun-duyun membeli karcis pertunjukan drama “Surapati” adalah(A) Udara dingin.(B) Udara dingin berhembus.(C) Orang berduyun-duyun.(D) Orang membeli karcis.(E) Orang membeli drama “Surapati”.

9. UMPTN / 2001 / B / 17Setiap sistem selalu mempunyai kelemahan.Kalimat di atas sepola dengan kalimat(A) Di atas langit ada langit.(B) Selalu saja ada yang dapat

mengalahkannya.(C) Sistem itu akan langsung diajak para

penyamun.(D) Sebanyak 447 peserta mengikuti

sayembara itu.(E) Sudah ada pihak yang mampu membobol

sistem itu.

10. UMPTN / 2001 / B / 19Pola kalimat inti yang sama dengan Pemandangan di desa itu sangat indah adalah

(A) Para mahasiswa harus belajar tekun.(B) Baju seragam kerja ayah sangat bagus. (C) Indahnya pemandangan di Puncak Pas.(D) Keberaniannya tidak diragukan lagi. (E) Kegigihan para mahasiswa pada masa

reformasi membuahkan hasil.

11. UMPTN / 1994 / C / 18Pola kalimat yang sama dengan kalimat Rakyat mencatat janji Anda adalah (A) Pajak penghasilan masih terlalu berat.(B) Kaum demonstran harus berhati-hati.(C) Ada sederetan ancaman hokum.(D) Anak-anak mencari tokoh idola.(E) Kami tahu artinya dianiaya.

12. UMPTN / 1997 / A / 12Adik menangis Transformasi di atas tertera di bawah ini, KECUALI(A) Adik menangis tersedu-sedu.(B) Adik menangis karena digigit kucing.(C) Tadi adik menangis karena dimarahi Ibu.(D) Siapa yang menagis tadi ?(E) Mengapa adik menangis ?

13. UMPTN / 2000 / C / 17“Walaupun orang tuaku miskin”, kata Rudi, “Aku tidak merasa rendah diri”.Kalimat di atas dapat diubah menjadi kalimat tidak langsung yaitu (A) Rudi berkata bahwa orang tuanya miskin

tetapi tidak merasa rendah diri.(B) Walaupun orang tuanya miskin. Rudi tidak

merasa rendah diri.(C) Rudi berkata bahwa orang tuanya miskin,

dia tidak merasa rendah diri.(D) Walaupun Rudi berkata bahwa orang

tuanya miskin, dia tidak merasa rendah diri.

(E) Kata Rudi orang tuanya miskin dan tidak merasa rendah diri.

14. UMPTN / 2001 / B/ 32Saya tidak menyetujui bahwa usul tersebut diajukan sekarang.Yang diingkari dalam kalimat itu adalah(A) menyetujui usul tersebut.(B) usul tersebut diajukan sekarang.(C) saya menyetujui usul tersebut dengan

diajukan sekarang.(D) menyetujui usul tersebut diajukan

sekarang.(E) diajukan sekarang.

15. UM-UGM / 2006 / 621 / 9Makna pasif yang ditimbulkan dari pemakaian awalan ter- dapat ditemukan dalam kalimat berikut.(A) Kesempatan menjadi pegawai negeri baru

sekarang tertutup baginya. (B) Jika terus naik, ongkos perjalanan rumah

tempat bekerja bapak tidak akan terbayar lagi.

(C) Karena lapar, malam itu ia tertidur di kursi tunggu rumah sakit.

(D) Dengan terbatuk-batuk mereka mengemasi dagangannya di depan pasar.

(E) Bencana tsunami awal tahun ini adalah yang terberat menimpa Indonesia.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 12

Page 13: Modul Ind Intensif 2012

1. Kalimat Majemuk Bertingkat (Subordinatif)

Kalimat majemuk bertingkat terdiri atas dua klausa atau lebih yang tidak setara atau tidak sama status/derajatnya (terdapat induk kalimat atau klausa utama dan anak kalimat atau klausa sematan/bawahan). Lazimnya, klausa bawahan/sematan didahului/ditandai konjungsi subordinatif. Berikut adalah kelompok konjungsi subordinatif

No

Konjungsi Subordinatif

Menyatakan Hubungan

1. ketika, segala, saat, setelah, sesudah, sehabis, sejak, selesai, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selama.

waktu

2. jika, kalau, asal (kan), bila, manakala.

syarat

3. andai (kan), seandainya, umpamanya, kendati (pun)

pengandaian

4. agar, supaya, biar. tujuan (final)5. Biarpun, meskipu

(pun), sekalipun, walau (pun), sungguhpun, kendati (pun)

konsesif pertentangan/ perlawanan

6. seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, bagai, sebagai, laksana, bak

perbandingan (pemiripan)

7. sebab, karena, oleh karena

penyebaban (sebab)

8. (se) hingga, sampai (-sampai, maka (-nya)

pengakibatan (akibat)

9. bahwa penjelasan

10.

dengan, tanpa alat, cara, kesertaan

Contoh : 1. Pak Buchori sudah meninggal ketika dokter

datang S P S P

Pola : S – P - K S – P

2. Titin harus giat belajar agar (ia) lulus S P S P Pola : S – P - K

S – P

2. Kalimat Majemuk Campuran ( KMC) KMC terdiri atas tiga klausa atau lebih (ada klausa yang setara dan klausa tidak setara).Contoh : Yuni belajar dan Titin membaca

koran ketika Andi bermain.(dua klausa utama + satu klausa sematan).Pola : S – P – S – P - K

S – P3. Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang menginformasikan pesan/ide/gagasan secara tepat (tidak terjadi salah tafsir).Ciri (syarat) kalimat efektif di antaranya sebagai berikut : 1. Minimal ada S – P

Contoh : Ria belajar . S P

Belajar dia sampai larut malam . P S K2. Logis (masuk akal)

Contoh :a. Rumah ini mau dijual . (tidak logis)

seharusnya : Rumah ini akan dijual .b. Jarusdin mengajar bahasa Indonesia.

(tidak logis) seharusnya : Jarusdin mengajarkan bahasa Indonesia. atau Jarusdin mengajar siswa berbahasa

Indonesia.

3. Hemat Kata (tidak terdapat pleonasme) Contoh :

Lembaga Bimbingan Belajar QL 13

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI – UMB PTN 2013

1. Kalimat Majemuk

Bertingkat

Page 14: Modul Ind Intensif 2012

a. Mereka saling dorong-mendorong. seharusnya :- mereka saling mendorong. Atau :

- mereka dorong-mendorong.b. Rumahnya paman saya sangat luas.

seharusnya :Rumahnya sangat luas.atauRumah paman saya sangat luas.

4. Sesuai dengan kaidah tata bahasa Contoh : Ini orang harus kita bantu.Seharusnya : Orang ini harus kita bantu.

5. Sesuai dengan kaidah ejaan Contoh :Andi, SH adalah alumni FH USU.Seharusnya :Andi, S.H. adalah alumni FH USU.

Kalimat Tidak Efektif (Non Baku)Kalimat tidak efektif disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut :1. Kontaminasi (kerancuan, kekacauan) : Penggabungan dua bentuk bahasa (afiks, frase, klausa/kalimat) yang benar menjadi satu bentuk baru yang salah (rancu, kacau).

Contoh :a. 1. Ilmuan itu sangat rajin. (benar)

2. Penelitian itu dilakukan secara Ilmiah.

(benar). 3. Ilmiawan itu sangat rajin. (salah)

b. 1. Yamoto memberi salam dengan membungkukkan badan (benar) 2. Togar memberi salam dengan menundukkan kepala (benar) 3. Yamasaki memberi salam dengan membungkukkan kepala (salah)

c. 1. Bahasa Indonesia tidak mengenal S P konjugasi (benar).

O 2. Dalam bahasa Indonesia tidak dikeal K P konjugasi (benar).

S 3. Dalam bahasa Indonesia tidak K mengenal konjugasi (salah).

P O 2. Pleonasme : pemakaian kata secara mubazir

(berlebihan). Contoh :

a. Sejak dari dahulu nenek moyang kita makan sirih.

b. Ia membeli banyak buku-buku.c. Para hadirin saya silahkan duduk.

3. Pemakaian Preposisi yang salah a. Di depan subjek.

Contoh : Kepada (bagi) siswa yang berminat mengikuti audisi ilmiah harap melapor kepada ketua kelas. (preposisi kepada (bagi) seharusnya dibuang).

b. Di antara P dan O. Penderita (dalam kalimat aktif transitif).

Contoh :Mereka membicarakan tentang/ mengenai

SPMB. (preposisi tentang/mengenai harus dibuang)

4. Pemakaian keterangan aspek/modalitas

(misalnya : sudah, telah, sedang, masih, akan, hendak, ingin) dalam kalimat pasif salah (di antara P dan O Pelaku)Contoh :Saya sudah sampaikan berita itu.

O pelaku P SSeharusnya :

Sudah saya sampaikan berita itu. O. pelaku P S

Atau : Saya sudah menyampaikan berita itu. S P O

5. Salah struktur (tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa).

Contoh :a. Mereka menginap di Danau Toba Hotel

(seharusnya Hotel Danau Toba) b. Acara itu akan diundur (seharusnya

diundurkan).c. Dia punya gagasan sangat realistis

(seharusnya : Gagasannya sangat realistis)

6. Salah Ejaan Contoh :a. Petani itu sangat berbahagia pasca panen

(seharusnya pascapanen)b. Ia bekerja di PT. Inalum (seharusnya PT)c. Mereka membeli pisang Ambon

(seharusnya pisang ambon).

1. UM-UGM / 2006 / 381 / 12Kalimat di bawah ini yang merupakan kalimat majemuk campuran adalah (A) Dia sudah melamar pekerjaan ke mana-

mana, tetapi belum juga berhasil mendapatkan pekerjaan.

(B) Selang beberapa waktu masuklah mereka.(C) Saya menjaga rumah, sedangkan ibu

pergi ke pasar.(D) Adik mendapat nilai buruk, padahal dia

sudah belajar giat.(E) Ketika ayah datang, adik bermain bola

dan kakak membaca buku.

2. SPMB / 2003 / R-II / 17Hubungan perbandingan terdapat dalam pernyataan (A) Kubiarkan dia berlalu sampai tubuhnya

lenyap dari pandanganku.(B) Seorang bertanya kalau-kalau saya

memiliki perangko Iraq.(C) Aku akan mencintai dia sebagaimana aku

mencintai diriku sendiri.(D) Di sana nenek memiliki rumah pendopo

besar.(E) Hobi mengumpulkan perangko

merupakan hobi universal.

3. UMPTN / 2001 / A/ 21Penggunaan konjungsi korelatif dengan benar terdapat dalam kalimat(A) Penerapan nilai Pancasila tidak hanya

melalui pemahaman, tetapi juga melalui pengalaman secara pribadi.

(B) Penetapan nilai Pancasila bukan hanya melalui pemahaman, tetapi juga menlalui pengamalan secara pribadi.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 14

Page 15: Modul Ind Intensif 2012

(C) Penerapan nilai Pancasila tidak hanya melalui pemahaman, melainkan juga melalui pengamalan pribadi.

(D) Penerapan nilai Pancasila bukan hanya melalui pemahaman, malainkan juga melalui pengamalan pribadi.

(E) Penerapan nilai Pancasila bukan melalui pemahaman saja, melainkan melalui pengalaman secara pribadi.

4. UMPTN / 2001 / C/ 23Yang merupakan kalimat majemuk koordinaif adalah (A) Ternyata pernyataan tersebut dapat

mengacaukan proses penelitian.(B) Lalu bagaimana perekonomian rakyat

dapat berkembang kalau suasana politik tidak stabil.

(C) Mereka pasti akan menjadi peserta terbaik dan akan menjaga nama baik almamater.

(D) Berbanggalah menjadi bangsa Indonesia yang memiliki Pancasila sebagai dasar Negara.

(E) Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar sekaligus ramah-tamah, murah senyum.

5. UM-UGM / 2005 / 821 / 10Di bawah ini adalah kalimat-kalimat yang rancu kecuali(A) Untuk pembangunan gedung itu

menghabiskan biaya seratus juta rupiah.(B) Pelaksanaan pembangunan jembatan

dilaksanakan selama satu tahun.(C) Struktur bahasa Indonesia berbeda

dengan struktur bahasa asing.(D) Kepada Bapak dan Ibu sekalian harap

mengambil snack dan minuman di ruang istirahat.

(E) Dalam rapat itu membicarakan biaya SPP.

6. UM-UGM / 2004 / 121 / 14Pemakaian kata tentang dalam kalimat berikut benar kecuali(A) Kemarin diselenggarakan diskusi tentang

peranan pemuda dalam menaggulangi penggunan narkoba.

(B) Agar tidak terjadi kesalapahaman, sebaiknya Anda tidak berbicara tentang masalah-masalah sensitif dengan teman Anda.

(C) Di pengadilan ia menolak berbicara tentang hubungan dengan hakim.

(D) Anak kecil biasanya mempunayi sifat ingin tahu tentang segala hal.

(E) Skripsi mahasiswa itu membicarakan tentang masalah SARA yang beberapa tahun terakhir muncul di Indonesia.

7. UM-UGM / 2005 / 821 / 13Kalimat yang menggunakan ragam baku(A) Di Eropa dan AS terdapat banyak

kesempatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

(B) Di wilayah kami setiap malam mengadakan koordinasi keamanan.

(C) Bagi yang belum mendaftarkan diri diharap menghubungi bagian personalia.

(D) Di desa yang terletak di pinggir sungai itu setiap tahun dilanda banjir.

(E) Dalam pemeriksaan itu menyimpulkan bahwa pembunuhan sadis tidak selalu berhubungan dengan kelainan jiwa.

8. UM-UGM / 2005 / 821 / 20

Pernyataan yang membentuk kalimat yang baku adalah(A) Pada kesempatan itu menetapkan

berlakunya tarif baru di bidang komunikasi.

(B) Munculnya anggapan bahwa gejala tersebut adalah gejala yang tidak mudah diamati.

(C) Perkembangan pedagang kaki lima pada saat sulit mencari pekerjaan.

(D) Karena penyakit jenis ini memang tidak mengenal status ekonomi penderita.

(E) Dalam menetapkan tarif dasar listrik, pemerintah mengupayakan berbagai pertimbangan .

9. SPMB / 2006 / R-II / 510 / 1Kepada kepala Biro Umum, saya minta segere menghubungi Bapak Putu Widayanta di kediamannya dan menggantikan semua biaya perbaikan atas kerusakan mobil milik yang bersangkutanKalimat tersebut akan menjadi kalimat baku jika diperbaiki dengan cara(A) menghilangkan kata kepada.(B) menambahkan kata agar setelah kata

minta.(C) mengubah kata menggantikan menjadi

menggati.(D) menambahkan kata untuk setelah kata

biaya.(E) menghilangkan kata atas.

10. UM-UGM / 2006 / 381 / 18Dalam pasal 9 ayat 2 RUU bahasa menyebutkan bahwa pidato kenegaraan yang disampaikan baik di dalam maupun di luar negeri harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.Agar kalimat tersebut baku kata yang perlu dihilangkan adalah (A) dalam (sebelum kata pasal).(B) menyebutkan.(C) bahwa.(D) harus.(E) dalam (sesudah kata depan di).

11. SPMB / 2002 / R-I / 10Semua kalimat berikut adalah kalimat yang tidak menggunakan ragam baku kecuali(A) Dalam rapat itu membicarakan masalah

hasil evaluasi belajar mahasiswa.(B) Buku itu bermanfaat bagi penulisan karya

ilmiah.(C) Pada bahasa Indonesia yang baik dan

benar membicarakan ejaan dan ragam.(D) Bagi pegawai negeri sipil tidak boleh ikut

partai.(E) Rencana undang-undang disyahkan oleh

DPR.

12. UM-UGM / 2003 / IIBentuk kalimat yang baku adalah(A) Budaya swalayan harus kita lestarikan

dan kembangkan.(B) Budaya swalayan kita harus lestarikan

dan kembangkan.(C) Budaya swalayan kita harus melestarikan

dan mengembangkan.(D) Budaya swalayan kita harus melestarikan

dan kembangkannya.(E) Budaya swalayan harus kita lestarikan

dan dikembangkan.

13. SPMB / 2003 / R-III / 15

Lembaga Bimbingan Belajar QL 15

Page 16: Modul Ind Intensif 2012

Dengan mengatur tata niaga impor gula, maka diharapkan petani dalam negeri dapat meningkatkan kesejahteraanya.Kalimat di atas mengandung kata yang mubazir, yaitu kata(A) dapat.(B) dengan.(C) tata.(D) maka.(E) dalam.

14. SPMB / 2003 / R-III / 14Dengan perubahan zaman telah menuntut para pendidik untuk mencari metode-metode mengajar yang baru.Kalimat di atas tidak baku dan dapat dijadikan kalimat baku dengan(A) mengubah menuntut menjadi dituntut.(B) meletakkan para pendidik pada awal

kalimat.(C) menghilangkan kata dengan.(D) menghilangkan kata telah.(E) meletakkan dengan perubahan zaman

pada akhir zaman.

15. UM-UGM / 2004 / 322 / 7Dari rapat para guru menghasilkan kesepakatan bahwa murid itu harus diberi peringatan keras.Rangkaian kata tersebut akan menjadi kalimat dalam ragam baku bila kata atau rangkaian kata … dihilangkan(A) bahwa d. Dari rapat(B) Dari e. harus(C) para

16. UM-UGM / 2004 / 322 / 7Kalimat yang tidak mengikuti kaidah yang baku adalah(A) Para mahasiswa melakukan aksi turun ke

jalan untuk memprotes partai politik yang masih mendaftarkan politisi busuknya sebagai calon legislatif.

(B) Banyak aktivis LSM yang menyerukan pemboikotan terhadap produk pabrik yang diduga merusak lingkungan itu.

(C) Olahraga yang dilakukan secara baik dan teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan.

(D) Berbagai pendapat-pendapat dokter hewan dilontarkan untuk mengatasi virus flu burung.

(E) Jika dilakukan secara tertib dan tidak ada penyusupan, demonstrasi tidak akan mengundang kerusuhan.

17. SPMB / 2004 / R-II / 13

Kalimat yang tepat susunannya adalah(A) Jika Anda memerlukan bantuan dapat

menghubungi kami di kantor .(B) Bagi yang berminat mengikuti perlatihan

musik dapat mendaftarkan diri di sekretariat.

(C) Dari hasil kemarin mengisyaratkan bahwa proposal yang diajukan disetujui.

(D) Jika hal itu diperhatikan oleh para pengguna jalan, tidak akan menimbulkan kemacetan.

(E) Dalam buku petunjuk teknis, telah dijelaskan langkah-langkah kerja secara operasional.

18. SPMB/ 2006 / R-II / 310 / 5Penggunaan kata penghubung intrakalimat yang tepat terdapat dalam kalimat (A) Walaupun sudah dilakukan pendataan

secara cermat, tetapi masih juga ada

keluarga miskin yang belum terdaftar untuk mendapatkan subsidi BBM.

(B) Jika kurang koordinasi antara pihak eksekutif dan legislatif, maka semua peraturan yang dibuat selalu menimbulkan masalah dalam pelaksanaanya.

(C) Kondisi perekonomian negara akan semakin terpuruk jika pemerintah tidak segera menyatukan visi dan misinya bersama anggota dewan.

(D) Dengan diberlakukannya keputusan sepihak oleh pemerintah, maka dewan juga mengambil keputusan sepihak tanpa menghiraukan suara rakyatnya.

(E) Pemerintah tidak bermaksud untuk memberatkan kehidupan masyarakat, melainkan bermaksud untuk menyelamatkan perekonomian negara.

19. SPMB / 2006 / R-III / 510 / 5Kalimat berikut ini yang termasuk kalimat baku adalah (A) Pada setiap pernyataan yang

diucapkannya selalu mengandung kritikan yang tajam pada pemerintah.

(B) Dalam menghadapi konflik sosial dan krisis ekonomi yang berkepanjangan ini, tidak ada cara lain kecuali berdoa dan berusaha.

(C) Jika persolan ini dirundingkan dan ditanggung bersama, maka akan dapat segera diselesaikan dan terasa lebih ringan.

(D) Ketika sedang berada pompa bensin untuk mengisi bahan bakar minyak, untuk tidak menghidupkan HP.

(E) Setiap orang memiliki kekuasaan bawaan, entah berkepribadian menarik entah berkarisma tinggi untuk memberikan pengaruh.

20. UM-UGM / 2006 / 621 / 10Kalimat yang tidak menggunakan ragam baku adalah (A) Pemilu 2004 ternyata berjalan

demokratis, aman, dan lancar.(B) Pemilu multipartai telah dua kali digelar

pemerintah, tahun 1995 dan 2004.(C) Pengurus partai politik tidak boleh

berstatus pegawai negeri.(D) Menurut polisi mengatakan bahwa angka

kejahatan menunjukkan peningkatan drastic.

(E) Penanganan kasus di pengadilan sebaiknya dilakukan secara transparan.

21. UMPTN 1998 Rayon A Kalimat yang menggunakan ragam bahasa baku adalah (A) Semua peserta daripada pertemuan itu

sudah pada hadir(B) Kami mengucapkan terima kasih atas

kehadiran Saudara(C) Bilang dulu, sama saya punya istri(D) Sebelum mengarang, terlebih dahulu

tentukanlah tema karangan (E) Kami menghaturkan terima kasih atas

kehadirannya

22. UMPTN 1998 Rayon B Kalimat yang tidak baku adalah kalimat seperti 1. Kami menghanturkan terima kasih atas

perhatian anda 2. Buku itu belum saya baca3. Tugas itu kami sudah selesaikan

Lembaga Bimbingan Belajar QL 16

Page 17: Modul Ind Intensif 2012

4. Mereka tidak mungkin dapat memecahkan soal itu

23. UMPTN 1999 Rayon B Pembangunan pertanian tidak hanya membatasi pada pengembangan tanaman tradisiona.Kalimat di atas dianggap tidak efektif karena penggunaan kata yang salah. Kata yang salah itu adalah .(A) pembangunan (D) tanaman(B) tidak (E) tradisional(C) membatasi

24. UMPTN 1999 Rayon CKami mengucapkan terima kasih kepada pra undangan yang mana telah bersedia untuk memenuhi undangan kami. Penggunaan kata yang mana dalam kalimat di atas mengakibatkan kalimat itu menjadi kalimat yang tidak baku.Kata yang mana sebaiknya(A) diganti dengan kata di mana.(B) dihilangkan dari kalimat itu(C) tetap dipertahankan seperti itu.(D) ditambah dengan kata hadirin(E) diganti dengan kata yang

25. UMPTN 2000 Rayon ADiantara kalimat – kalimat berikut yang efektif adalah. (A) Hanya dengan sedikit tenaga ia dapat

memindahkan benda itu(B) Tujuan hidupnya adalah mengang -kat

kehidupan familinya dari kebodohan(C) Ia memperoleh banyak keuntungan

dengan berdagang kain kiloan(D) Dengan waktu yang sangat singkat ia

dapat memperbaiki pesawat televisi yang rusak.

(E) Akhirnya ia berhasil mendirikan yayasan sosial seperti yang di cita –citakannya sejak remaja.

26. UMPTN 2000 Rayon A Kalimat yang tidak baku adalah 1. Jika kita ingin maju, kita harus mau

mawas diri.2. Pekerjaan itu belum juga mereka

selesaikan3. Kamit tidak tahu tempat peristirahatan itu4. Sarana yang mana telah diutarakan itu

perlu diperhatikan baik – baik.

27. UMPTN 2000 Rayon B Contoh kalimat yang baku adalah (A) Jika berpidato, ia senantiasa selalu

memperhitungkan waktu yang tersedia.(B) Menjaga lingkungan agar tetap sehat

adalah merupakan tanggung jawab seluruh warga

(C) Hal-hal yang telah dikemukakan itu memang merupakan kendala bagi kita semua

(D) Segala peraturan – peraturan yang rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi kedudukannya

(E) Kedua masalah itu saling berkaitan

Lembaga Bimbingan Belajar QL 17

Program Intensif SBMPTN

Page 18: Modul Ind Intensif 2012

1. DEFENISISemantik adalah bagian bahasa yang secara umum mempelajari arti atau makna kata.

2. JENIS MAKNA1. Leksikal adalah makna kata berdasarkan

kamus atau leksikon. (makna kata berdefenisi).Contoh : Makan adalah memasukkan sesuatu ke dalam mulut, mengunyah, dan menelannya

2. Gramatikal adalah makna kata yang terjadi karena

(A) dilekati imbuhan, contoh : pelajar, makanan(B) ditempatkan dalam frase, klausa, atau

diberi intonasiContoh : Drs. Jarusdin tiba di Bandung. (di : menyatakan tempat)

3. Denotasi adalah makna lugas, apa adanya, satu alternatif, sebenarnya. Contoh : Yuni sedang makan pisang.

4. Konotasi adalah makna kiasan, ungkapan, idiomatik, sampingan, tambahan, banyak alternatif, tidak sebenarnya.Contoh : Nenek makan hati karena kakek bermata keranjang.

3. HUBUNGAN MAKNA DENGAN BENTUK1. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki

makna sama.(A) Sinonim persis atau lengkap (saling menggantikan)

Contoh : konsisten = taat asas = ajek efektif = mangkus efisien = sangkil realisasi = pelaksanaan = perwujudan

manifestasi = pengejawantahan(B) Sinonim mirip (tidak saling

menggantikan)Contoh : besar = makro = kolosal = raya =

agung = akbar

2. Antonim adalah kata-kata yang memilki makna berlawanan.

Contoh : besar >< kecil tinggi >< rendah

suami >< istri hidup >< mati

3. Hononim adalah kata-kata yang sama (lafal dan bentuk), tetapi maknanya bebeda.Contoh : buku = ruas buku = kitab

bisa = racun bisa = dapat

4. Homograf adalah dua kata yang sama bentuk atau tulisan tetapi lafal dan makna berbeda.Contoh : teras – teras, seret - seret

5. Homofon adalah dua kata yang sama bunyi atau lafal, tetapi tulisan dan makna berbeda

Contoh : tank-tang, bank-bang, sanksi-sangsi

6. Hiponim adalah kata yang maknanya terangkum dalam makna yang lebih luas.Bagian hiponim adalaha. superordinat adalah makna atas luas

(bersifat vertikal) = hipernimContoh : bunga

b. kohiponimi adalah makna bawah atau sempit (bersifat horizontal)Contoh : ros, mawar, melati,

7. Polisemi adalah kata yang memliki banyak makna, tetapi termasuk satu alaur pusat.Contoh : jatuh (alur pusat) : - dari pohon

- dalam ujian - sakit - cinta

4. PERUBAHAN MAKNA 1. Amelioratif adalah makna kata sekarang

dirasakan lebih baik atau tinggi daripada sebelumnya atau semula (peninggian makna)Contoh : - perempuan → wanita - bini → istri, nyonya

2. Peyoratif adalah makna kata sekarang dirasakan kurang baik daripada sebelumnya atau semula (penurunan makna).Contoh : gerombolan, kaki tangan, hostes, penjilat

3. Meluas adalah cakupan makna sekarang lebih luas daripada makna lama (generalisasi).Contoh : berlayar, saudara, bapak, ibu, anak.

4. Menyempit adalah cakupan makna sekarang lebih sempit daripada makna lama (spesialisasi).Contoh : madrasah, sarjana, pendeta, pala

5. Asosiasi adalah makna yang muncul karena persamaan sifat. (persamaan sifat)Contoh : mengocok, menumbangkan, pelicin, amplop

6. Sinestesia adalah makna yang muncul karena pertukaran tanggapan dua indera. (pertukaran indera)Contoh : kata-katanya kasar, dia tersenyum manis, wajahnya manis

7. Apelativa adalah penyebutan sesuatu berdasarkan anamatope atau tiruan bunyi, contoh:

cecak, tokek perbuatan, contoh: kuli tinta

(wartawan) kawin hansip penemu, contoh: ikan mujair, lampu

philips tempat, contoh: dodol garut bahan, contoh: kain sutera, karung

goni sifat menonjol, contoh: si hitam, si

rakus

Lembaga Bimbingan Belajar QL 18

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI – UMB PTN 2013

1.Defenisi/2.Jenis Makna3.Hubungan Makna

Dengan Bentuk4. Perubahan

Page 19: Modul Ind Intensif 2012

1. UMPTN / 2001 / B / 23Kami semua tengah menantikan angin baik untuk melancarkan aksi menentang mereka.Makna angin dalam kalimat di atas adalah(A) cuaca(B) suasana(C) kesempatan(D) keadilan(E) kabar

2. UMPTN / 2001 / B / 22Hati-hati membawa barang ini. Jangan sampai jatuh, ya !Kata jatuh yang dipakai dalam arti seperti pada kalimat di atas terdapat pada(A) Nilainya jatuh gara-gara tidak

memperhatikan petunjuk soal ujian.(B) Nama institusi kita tidak akan jatuh hanya

karena kasus ini.(C) Selama bertanding pembalap itu tidak

mempedulikan berapa kali jatuh bangun di medan yang becek.

(D) Sejak lama dia jatuh hati dengan kebudayaan Indonesia.

(E) Sudah lama dia jatuh sakit.

3. UMPTN / 2001 / B / 24Aksi jual beli saham di Benua Efek Jakarta kembali bergairah. Pasangan kata di bawah ini yang setipe dengan jual beli adalah(A) pantang mundur(B) terus terang(C) serah terima(D) cuci tangan(E) sepak terjang

4. UMPTN / 2001 / C / 24Kata hijau mengandung arti konotatif dalam kalimat(A) Pegawai ini benar-benar masih hijau.(B) Taman yang hijau enak dipandang.(C) Ia memakai baju hijau lumut.(D) Kura-kura hijau diternak orang.(E) Teh hijau berkhasiat melarutkan lemak.

5. UMPTN / 2001 / A / 24Pasangan kata umum dan kata khusus di bawah ini benar KCUALI (A) melihat → memandang, melirik, menatap,

mengintip(B) memotong → menebang, memangkas,

memenggal, menyayat(C) jatuh → roboh, ambruk, runtuh, tumbang(D) membawa → memikul, menggendong,

menjijing, mengempit(E) berjalan → berlari, merangkak,

melempar, melompat

6. UMPTN / 1999 / B / 16Hiponim kata burung tertera dalam kalimat-kalimat di bawah ini KECEUALI(A) Merpati banyak dipelihara orang.(B) Perkutut Pak Marto suaranya bagus.(C) Populasi kakaktua putih makin berkurang.(D) Itik liar dilindungi oleh pemerintah.(E) Merak dilindungi oleh pemerintah.

7. UMPTN / 2001 / A / 23Ungkapan yang mengandung makna idiomatis terdapat pada kalimat(A) Kakinya luka dimakan kutu air.(B) Ia benar-benar seorang kutu buku.(C) Kutu anjing suka menghisap darah.(D) Hati-hati duduk di kursi yang banyak kutu

busuknya.

(E) Pada pohon lamtoro terdapat banyak kutu loncat.

8. UMPTN / 1994 / A / 17Kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat berikut bermakna konotatif, KECUALI yang terdapat dalam kalimat(A) Ketika berjumpa denganku, ia membuang

muka.(B) Tampaknya, ia tidak ambil pusing

terhadap masalah yang kita hadapi.(C) Bu Azis hanya dapat mengurut dada

melihat tingkah laku anaknya yang tidak senonoh itu.

(D) Zainab menjadi bunga desa di desa tempat ia dilahirkan.

(E) Sepasang merpati itu bertengger di atas genting rumah tetangga.

9. UMPTN / 1997 / C / 17Kata-kata dalam kalimat berikut sama bentuk dan ucapannya, tetapi berbeda maknanya, KECUALI(A) Setelah petani itu pasang perangkap, ia

mendapat dua pasang bajing.(B) Bunga desa kami memetik bunga setiap

hari.(C) Dia tidak bisa mendapatkan penawar bisa

ular itu.(D) Buku jari dan buku tebu masing-masing

membatasi ruas.(E) Pak Beno dapat menjual 50 pak rokok

setiap hari.

10. UMPTN / 1995 / A / 16Penggunaan kata ibu dengan makna meluas tedapat pada kalimat berikut, KECUALI(A) Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang saya

hormati!(B) Wati adalah ibu rumah tangga yang baik.(C) “Ibu, tolong saya, Bu”, kata anaknya.(D) Ibu Ramli tidak ada di rumah.(E) Ibu Dokter tidak praktek hari ini.

11. SPMB / 2002 / R-II / IIKata berlayar yang dahulu hanya dipakai dalam kalimat seperti Nelayan tradisional berlayar mencari ikan setiap malam kini juga dipakai dalam kalimat seperti Marilah berlayar bersama kapal pesiar kami. Kata itu mengalami(A) penyempitan makna.(B) perluasan makna.(C) perubahan makna yang membaik.(D) perubahan makna yang memburuk.(E) perubahan makna menjadi makna kiasan.

12. SPMB / 2004 / R-I / 440 / 2Kata serapan yang berasal dari bahasa asing digunakan secara tepat dalam kalimat(A) Para wakil rakyat yang duduk di DPR

harus dapat menyampaikan inspirasi masyarakat kepada pemerintah.

(B) Tampaknya isi pasal-pasal dalam perundangan itu tidak efektif menanggulangi kejahatan.

(C) Kami tidak suka membeli barang-barang yang kuantitasnya kurang baik.

(D) Kita dapat menjangkau desa terpencil itu dengan menggunakan sarana komunikasi sepeda motor.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 19

Page 20: Modul Ind Intensif 2012

(E) Orang itu dapat memanfaatkan waktu secara selektif sehingga sukses dalam usahanya.

13. UM-UGM / 2003 / 18Kata eksekusi dalam Eksekusi pembongkaran rumah di bantaran sungai itu mendapat perlawanan dari penduduk setempat mempunyai makna(A) penghapusan hukuman.(B) mengurangan hukuman.(C) penguatan hukuman.(D) pembatalan keputusan hukuman.(E) pelaksanaan keputusan hukuman.

14. UM-UGM / 2005 / 621 / 18Pasangan kata jual beli dalam kalimat Sekarang dia membuka usaha jual beli mobil bekas, tidak setipe dengan pasangan kata berikut (A) tarik ulur(B) simpan pinjam(C) serah terima (D) bongkar pasang(E) tukar tambah

15. UM-UGM / 2005 / 821 / 15Untuk mencegah terjadinya perpecahan, semua pihak yang bertikai dalam tubuh partai itu akan melakukan rekonsiliasi.Kata rekonsiliasi dalam kalimat tersebut

berarti (A) perundingan mencapai kesamaan

pandangan. (B) perbuatan memulihkan persahabatan

pada keadaan semula.(C) tindakan memperbaiki keadaan.(D) kesepakatan perdamaian.(E) pengembalian seperti semula.

16. UM-UGM / 2005 821 / 15…. semangat berkoperasi merupakan salah satu cara efektif untuk … rentenir. Apalagi jika semangat itu … oleh perbankan, misalnya dengan memebrikan kredit … tanpa … dngan proses … yang mudah dan cepat.Kata-kata yang tepat untuk mengisi titik-titik di atas adalah (A) tumbuh kembangnya, memerangi,

ditanggapi, jaminan, pencairan.(B) menumbuhkembangkan, menghapus,

didukung, lunak, agunan, pencairan.(C) membudidayakan, memusuhi, ditopang

besar, agunan, perealisasian.(D) membudidayakan, menghentikan,

terdukung, lunak, agunan, administrasi.(E) menumbuh dan mengembangkan,

menghapus, disambut, cepat, birokrasi, pengurusan.

17. SPMB / 2005 / R-II / 270 / 11Mahasiswa baru dapat memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan Kata bercetak tebal dalam kalimat di atas memilki hubungan dengan kata bercetak miring dalam kalimat berikut

(A) banyak anak bermain kelereng di halaman rumah.

(B) pada hari libur, ibu-ibu mengajak jalan-jalan anaknya ke kota.

(C) para nasabah menyimpan uang di bank.(D) orang tua memilihkan anaknya sekolah

yang baik.(E) banyak tukang becak membeli makanan

di pinggir jalan.

18. SPMB / 2006 / R-I / III / 13Organisasi Kesehatan Dunia mengingatkan bahwa pandemi flu burung akan terjadi jika virus flu burung bernutasi menjadi virus baru yang mematikan dan dapat menular dari manusia ke manusia.Makna kata pandemi dalam kalimat ini adalah(A) penularan penyakit dari manusia ke

manusia.(B) penularan penyakit dari binatang ke

manusia.(C) wabah yang dapat menyerang manusia

dan binatang.(D) wabah yang berjangkit serempak di mana-

mana.(E) wabah yang dapat mematikan dalam

waktu yang singkat.

19. SPMB / 2006 / R-I / 410 / 16Segala hal yang dilakukan selama ini tidak konsisten(A) taat asas. (d) penting.(B) ada gunanya. (e) tepat.(C) berbahaya.

20. UM-UGM / 2006 / 38 / 16Dua atau beberapa universitas yang besar bergabung menjadi satu.Istilah bergabung konteks ini sepadan dengan kata(A) kombinasi (D) konvergensi.(B) merger (E) amalgamasi.(C) akomodas

Lembaga Bimbingan Belajar QL 20

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI – UMB PTN 2013

Page 21: Modul Ind Intensif 2012

A. DEFENISI EJAANEjaan adalah keseluruhan peraturan mengenai pelambangan bunyi, pemenggalan suku kata, dan penggabungan kata.Ejaan yang (pernah) berlaku di Indonesia1. Ejaan Van Ophuysen (1901-1947)2. Ejaan Suwandi/Republik (19 Maret 1947–

16 Agustus 1972) 3. Ejaan yang disempurnakan (16 Agustus

1972)Pada garis besarnya ejaan terbagi atas 1. pemenggalan kata,2. penulisan kata,3. pemakaian huruf kapital,4. pemakaian tanda baca, dan5. penulisan unsur serapan.

B. PEMENGGALAN KATA1. Pemenggalan kata pada kata dasar

dilakukan sebagai berikut.a. Jika ditengah kata ada vokal yang

berurutan, pemenggalan itu dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.Misalnya: ma-in, sa-at, bu-ah

b. Jika di tengah kata ada huruf konsonan, termasuk gabungan-huruf konsonan, di antara dua huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan.Misalnya :

ba-pak, de-nganc. Jika di tengah kata ada dua huruf

konsonan yang berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu. Gabungan-huruf konsonan tidak pernah diceraikan. Misalnya : man-di cap-lok Ap-ril bang-sa

d. Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukakan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.Misalnya:In-stru-menul-trabang-krut ben-trok

2. Imbuhan akhiran dan imbuhan awalan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris.

Misalnya :makan-an me-rasa-kanmem-bantu pergi-lah

C. HURUF KAPITAL DAN HURUF BESAR Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama :

1. Kata pada awal kalimat.

Misalnya: Dia mengantuk.

2. petikan langsung.Misalnya: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?” Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, Nak!” “Kemarin engkau terlambat, “ katanya. “Besok pagi,” kata Ibu, “dia akan berangkat.”

3. dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.Misalnya: Allah Alkitab Islam Yang Maha kuasa Quran Kristen Yang Maha Pengasih Weda

Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, kejalan yang Engkau beri rahmat.

4. nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.Misalnya: Mahaputra Yamin Sultan Hasanuddin Haji Agis Salim Tetapi : Dia baru saja diangkat menjadi sultan Tahun ini ia pergi naik haji.

5. unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.Misalnya : Wakil Presiden Adam Malik Perdana Menteri NehruTetapi :Siapa gubernur yang baru dilantik itu?Kemarin BrigadirJenderal Ahmad dilantikmenjadi mayor jenderal.

6. unsur-unsur nama orang.Misalnya : Amir Hamzah Dewi Sartika Tetapi :mesin diesel10 volt 5 ampere

7. nama bangsa, suku bangsa, dan bahasaMisalnya :bangsa Indonesiasuku Sundabahasa InggrisTetapi :mengindonesiakan kata asingkeinggris-inggrisan

8. nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.Misalnya: bulan Agustus hari Natal

bulan Maulid perang Canduhari Galungan tahun Hijriahhari Jumat tarikh Masehihari LebaranTetapi :Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia

9. nama geografi.Misalnya:

Asia Tenggara Kali BrantasBanyuwangi Lembah Baliem

Tetapi :mandi di kali garam inggrismenyeberangi selat gula jawa

Lembaga Bimbingan Belajar QL 21

A.Defenisi EjaanB. Pemenggalan Kata

C. Huruf Kapital (Besar)

D. Huruf MiringE. Penulisan KataF. Gabungan Kata

G. Angkatan &

Page 22: Modul Ind Intensif 2012

10. semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.Misalnya :

Republik IndonesiaMajelis Permusyawaratan RakyatDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan

Tetapi :menjadi sebuah republikbeberapa badan hukum

11. setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

Misalnya :Perserikatan Bangsa-BangsaYayasan Ilmu-Ilmu SosialUndang-Undang Dasar Republik Indonesia

12. semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti i, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.Misalnya :Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.

13. unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan.Misalnya:

Dr. doktorM.A. master of artsTn. tuanNy. nyonyaSdr. saudara

14. kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.Misalnya:

“Kapan Bapak berangkat?” Tanya Harto. Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”Surat Saudara sudah saya terima.“Silakan duduk, Dik!” Kata Ucok.Besok Paman akan dating.Mereka pergi ke rumah Pak Camat.Para ibu mengunjung Ibu Hasan.

Tetapi :Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.

15. kata ganti Anda.Misalnya:

Sudahkah Anda tahu?

D. HURUF MIRING Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk :

1. menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.Misalnya: majalah Bahasa dan Kesusastraan buku Negarakertagama karangan Prapanca surat kabar Suara Karya

2. Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata.Misalnya: Huruf pertama kata abad ialah a. Dia bukan menipu, tetapi ditipu.

3. menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya : Nama ilmiah buah manggis ialah

Carcinia mangostana. Politik divide et impera pernah

merajalela di negara ini.

E. PENULISAN KATA A. Kata Dasar

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

Misalnya: Ibu percaya bahwa engkau tahu.

B. Kata Tutunan

1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.Misalnya : bergeletar dikelola penetapan menengok mempermainkan

2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.Misalnya : bertepuk tangan garis bawahi menganak sungaisebar luaskan

3. Jika bentuk dasar yang berupa gabung-an kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.Misalnya : menggarisbawahi menyebarluaskan dilipatgandakan penghancurleburan

4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.Misalnya: adipati mahasiswa aerodi namika mancanegara antarkota multibatera anumerta narapidana audiogram

nonkolaborasi awahama pancasila

bikarbonat panteismebiokimia paripurnacaturtunggal poligamidasawarsapramuniagadekameter prasangkademoralisasipurnawirawandwiwarna reinkarnasiekawarna saptakridaekstrakurikulersemiprofesionalelektroteknik subseksiinfrastruktur swadayainkovensional teleponintrospeksitransmigrasikolonialisme tritunggalkonponsorultramodern

Lembaga Bimbingan Belajar QL 22

Page 23: Modul Ind Intensif 2012

catatan :(1) Jika bentuk terikat diikuti oleh

kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-).Misalnya:non-Indonesia pan-

Afrikanisme

(2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah.Misalnya :Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih

F. GABUNGAN KATAGabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.

Misalnya :duta besar mata pelajaranorang tua simpang empatkambing hitam meja tulispersegi panjang kereta api cepat luar biasamodel linear rumah sakit umum

Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.

Misalnya:alat pandang-dengar buku sejarah-baruibu-bapak kami orang-tua mudaanak-istri saya mesin-hitung tanganwatt-jam

Gabungan kata berikut ditulis serangkai.Misalnya:

acapkali darmawisataparamasastra

adakalanya dukacitaperibahasa

akhirulkalam halalbihalalpuspawarna

alhamdulillah hubalangradioaktif

astagriullah kacamatasaptamarga

bagaimana kasatmatasaputangan

barangkali kepadasaripati

beasiswa keratabasasebagaimana

belasungkawa kilometersediakala

bilamana manakalasegitiga

bismillah manasukasekalipun

bumiputra mangkubumisilaturahmi

daripada mataharisukacita

darmabakti olahragasukarela

darmasiswa padahalsukariasyahbandartitimangsawasalam

G. ANGKATAN DAN LAMBANG BILANGAN1. Angka lazim dipakai untuk melambangkan

nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.Misalnya:Jalan Tanah Abang I No. 15Hotel Indonesia, Kamar 169

2. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.Misalnya:Bab X, Pasal 5, halaman 252Surah Yasin: 9

3. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut.Misalnya:Paku Buwono XPaku Buwono ke-10Paku Buwono kesepuluh

4. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhir-an mengikuti cara yang berikut.Misalnya:Tahun’50-an atau tahun lima pu-

luhanUang 5000-an atau uang lima ribu-

an 5. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan

dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.Misalnya:

Amir menonton drama itu sampai tiga kali. Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.

Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang memberikan suara blangko.

1. UMPTN / 1994 / C / 11Penulisan kata yang dicetak miring dalam kalimat – kalimat ini benar, KECUALI(A) Ia tinggal dekat sebuah danau yang

indah.(B) Amin ingin melihat Danau Toba.(C) Siapa yang ingin hidup di Lembah

Baliem?(D) Masih banyak orang yang suka mandi di

kali Brantas.(E) Mereka suka bertamasya ke gunung

2. UMPTN / 1996 / B / 8Penulisan huruf kapital yang betul terdapat dalam kalimat (A) Semua saudaranya tinggal di kampung,

kecuali saudara Hamid.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 23

Page 24: Modul Ind Intensif 2012

(B) Menurut stastik, bahasa daerah yang paling banyak pemakaiannya adalah Bahasa Jawa.

(C) Anak itu memanggil “Bu, Bu di mana Ibu?”

(D) Antara pulau Jawa dan pulau Madura terletak Selat Madura.

(E) Tahun ini banyak orang kampung saya yang naik Haji.

3. UMPTN / 1996 / A / 11Penggunaan huruf besar berikut sudah benar KECUALI pada(A) Ajax telah menghancurkan Real Madrid.(B) Piala Toyota mempunyai arti strategis.(C) Juara Liga Korea Selatan mengalahkan

Persib Bandung.(D) Juara bertahan Liga Belanda, Ajax,

tampak di arena piala Toyota.(E) Diego Maradona adalah bintang lapangan

yang tangguh.

4. UMPTN / 1996 / C / 7Penggunaan ejaan yang betul terdapat pada kalimat (A) Garisbawahilah kata-kata yang tidak

kaupahami.(B) Dari situlah muncul ketidaksehatan alam

pikiran manusia.(C) Pada hari libur Bali dipenuhi wisatawan

manca negara.(D) Anak menjadi pengemudi bis antar kota.(E) Ia menjadi juara dasa lomba di

sekolahnya.

5. UMPTN / 1999 / B / 6Kesalahan penulisan huruf besar terdapat pada kalimat (A) Ibu membeli pisang Ambon di pasar.(B) Bibiku sifatnya kebelanda-belandaan.(C) Pekerjaan itu dapat Anda lakukan setiap

hari.(D) Kapal itu berlayar menyeberang Selat

Sunda. (E) Apakah Saudara membaca harian

Kompas?

6. UMPTN / 2000 / B / 11Penulisan gabungan kata berikut benar KECUALI(A) tunawicara.(B) non-aktif.(C) swalayan.(D) prasejarah.(E) se-Indonesia.

7. UM-UGM / 2004 / 121 / 6Penggunaan huruf kapital di bawah ini benar kecuali(A) Surat Saudara sudah saya terima.(B) Kita harus menghormati Bapak dan Ibu

kita.(C) Silahkan duduk, Dik!(D) Kapan Bapak berangkat?(E) Itu apa, Bu?

8. UM-UGM / 2006 / 341 / 4Penulisan nama dan jabatan yang tepat terdapat pada kalimat(A) Ayahnya seorang Gubernur.(B)Siapa Bupati yang baru dilantik itu?(C)Sminggu yang lalu Kolonel Haryono

meninggal dunia.(D)Brigjen Sumadi baru dilantik menjadi

Mayor Jenderal.(E)Presiden baru saja melantik beberapa

Menteri

9. UM-UGM / 2006 / 381 / 6

Penulisan gabungan kata yang sesuai dengan EYD dalam kalimat di bawah ini adalah (A) Setiap Hari Raya Idul Fitri keluarga besar

itu selalu mengadakan acara halalbihalal.

(B) Jika ingin membaca, ayah selalu harus mengenakan kaca mata.

(C) Adik saya selalu membawa sapu tangan hijau kesayangannya kalau sedang pergi ke luarkota.

(D) Mereka memberikan bantuan secara suka rela kepada para korban bencana alam itu.

(E) Mereka turut berduka cita atas meningalnya salah seorang teman mereka.

10. SPMB / 2002R-I / 24Penggunaan huruf kapital yang seluruhnya benar terdapat pada kalimat(A) Tahun ini Hari Lebaran akan berdekatan

dengan Hari Natal.(B) Diperkirankan Lebaran akan jatuh pada

hari Minggu, sedangkan Natal jatuh pada hari Selasa.

(C) Kenaikan harga bahan-bahan pokok terjadi pada minggu pertama bulan Puasa dan seminggu sesudahnya.

(D) Pada hari Jumat di desa kami selalu diadakan pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas desa.

(E) Para Pedagang memperkirakan kenaikan harga tersebut akan kembali seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.

11. UMPTN / 2000 / C / 12Penulisan gabungan kata secara benar tampak dalam(A) pertanggung jawaban.(B) pascasarjana.(C) tandatangan.(D) terimakasih.(E) tanggungjawab.

12. UMPTN / 1997 / B / 6Penulisan gabungan kata yang benar terdapat dalam kalimat(A) Permasalahan tuna wisma itu harus

segera ditangani.(B) Perkelahian antar pelajar sering terjadi di

kota besar.(C) Pak Karim Hasan menjadi duta besar di

Swedia.(D) Program Keluarga Berencana

menekankan terbentuknya catur warga.(E) Kagiatan ekstra kurikuler dapat

meningkatkan kreativitas siswa.

13. UMPTN / 2001 / B / 7Penulisan gabungan kata di bawah ini benar KECUALI(A) segitiga(B) olahraga(C) saputangan(D) sukarela(E) termakasih

14. UMPTN / 2001 / A / 6Penulisan gabungan kata yang benar terdapat

pada (A) intra kurikuler(B) tatatertib(C) sumberdaya(D) tanda tangan(E) dayabeli

15. SPMB / 2002 / R-III / 21

Lembaga Bimbingan Belajar QL 24

Page 25: Modul Ind Intensif 2012

Penulisan kata gabung yang tidak tepat terdapat pada kalimat(A) Doktrin itu disebarluaskan melalui

masyarakat bawah.(B) Upah buruh dilipatgandakan oleh

pemimpin perusahaan.(C) Naskah pertanggungjawaban Presiden

dibacakan oleh seorang menteri.(D) Yang bertanda tangan di bawah ini adalah

Bapak Alwi.(E) Banyak barang tiruan dijualbelikan oleh

pedagang besar.

16. SPMB / 2002 / R-III / 24Penulisan unsur gabungan kata yang benar terdapat pada kalimat(A) DLLAJR perlu meninjau kembali trayek

kendaraan antar kota.(B) Penelitian itu dilengkapi peralatan ultra

modern.(C) Indonesia terikat pada perjanjian multi

lateral.(D) Siswa-siswi mempelajari model linier.(E) Siswa yang pandai mendapat bea siswa ke

luar negeri.17. SPMB / 2003 / R-III / 6

Setiap kata ditulis benar dalam kalimat(A) Disamping itu, ia juga diminta membantu

menyelesaikan laporan proyek.(B) Diantara sepulluh orang, hanya tiga orang

yang berani masuk kedalam arena pertandingan .

(C) Kerjasama diantara mereka sudah di antisipasi oleh kelompok lawannya.

(D) Ia tidak pernah lupa bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa.

(E) Dari duapuluh sembilan korban, lima diantaranya anak pejabat.

18. UM-UGM / 2004 / 121 / 4Penulisan kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di bawah ini benar kecuali (A) Anto sekarang sedang menempuh

Program Pascasarjana.(B) Antarakota Yogyakarta dengan kota

Kebumen berjarak seratus kilometer.

(C) Yang dibeli ibu kemarin adalah jenis semangka nonbiji.

(D) Semua agama di Indonesia bersifat monoteistis.

(E) Subbab itu membicarakan masalah ketenagakerjaan.

19. SPMB/ 2003 / R-I / 6Penulisan kata bercetak miring yang benar terdapat pada kalimat(A) Para mahasiswa di wajibkan membayar

SPP persemester.(B) Rumah itu tertpaksa di jual karena perlu

uang(C) Pertandingan basket antarmahasiswa

berlangsung seru.(D) Siapakah diantara Anda yang bersedia

membantu kami?(E) Sekalipun kami belum pernah ke sana.

20. UMPTN / 1996 / A / 10Pemakaian huruf miring atau garis bawah di benarkan, KECUALI untuk (A) nama orang atau nama instansi atau

lembaga.(B) menegaskan bagian kata, kata, atau

kelompok kata.(C) menuliskan kata nama-nama ilmiah.(D) menuliskan ungkapan asing kecuali yang

telah disesuaikan ejaannya.(E) menuliskan nama buku dan majalah yang

dikutip dalam karangan.

1. Pemakaian tanda baca2. Singkatan dan AkronimSingkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.

Misalnya:A.S.KramawijayaM.B.A. master of business

administrationM.Sc. master of scienceS.E. sarjana ekonomiS.Kar. sarjana karawitan

S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat

Bpk. BapakSdr. SaudaraKol. Kolonel

Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.Misalnya:DPR Dewan Perwakilan RakyatPGRI Persatuan Guru Republik

IndonesiaGBHN Garis-Garis Besar Haluan

NegaraSMTP sekolah menegah tingkat

pertamaPT perseroan terbatasKTP kartu tanda pengenal

Lembaga Bimbingan Belajar QL 25

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI – UMB PTN 2013

1. Pemakaian Tanda Baca

2. Singkatan & Akronim

Page 26: Modul Ind Intensif 2012

Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.Misalnya :dll. danlain-laindsb. dan sebagainyadst. dan seterusnyahlm. halamansda. sama dengan atasYth. Yang terhormatTetapi :a.n. atas namad.a. dengan alamatu.b.untuk beliauu.p.untuk perhatian

Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.Misalnya:Cu kuprumTNT trinitrotoluencm sentimetercVA kilovolt-ampereL literkg kilogramRp rupiah

Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.

Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.Misalnya :ABRI Angkatan Bersenjata

Republik IndonesiaLAN Lembaga Administrasi

NegaraPASI Persatuan Atletik Seluruh

IndonesiaIKIP Institut Keguruan dan

Ilmu PendidikanSIM surat izin mengemudi

Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.Misalnya :Akabri Akademi Angkatan

Bersenjata Republik Indonesia

Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia

Kowani Kongres Wanita IndonesiaSespa Sekolah Staf Pimpinan

AdministrasiAkronim yang bukan nama diri yang

berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.Misalnya:pemilu pemilihan umumradar radio detecting and rangingrapim rapat pimpinanrudal peluru kendalitilang bukti pelanggaran,

tindakan langsung

Pemakaian Tanda BacaTanda titik (.)1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat

yang bukan pertanyaan atau seruan.

Misalnya:Ayahku tinggal di Solo.

2. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.Misalnya:1.32.20 jam (1jam, 35 menit, 20 detik)

4.a. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.Misalnya:Desa itu berpenduduk 24.200 orang.

4.b. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipantannya yang tidak menunjukkan jumlah.Misalnya:Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.

5. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.Misalnya:Acara Kunjungan Adam Malik

6. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1)alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.Misalnya:Jalan Diponegoro 82Jakarta1 April 1991Yth. Sdr. Moh. HasanJalan Arif 43Palembang

Tanda Koma (,)1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur

dalam suatu perincian atau pembilangan.Misalnya:Saya membeli kertas, pena, dan tinta.Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.Satu, dua, … tiga!

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.

Saya ingin datang, tetapi hari hujan.Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Misalnya:Kalau hari hujan, saya tidak akan datangTetapi:Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di

Lembaga Bimbingan Belajar QL 26

Page 27: Modul Ind Intensif 2012

dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi.

Misalnya:…. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.…. Jadi, soalnya tidak semudah itu.

5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dan kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.

Misalnya :O, begitu?Wah, bukan main!

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Misalnya:Kata Ibu, “Saya gembira sekali.”“Saya gembira sekali,” kata Ibu, “karena kamu lulus.”

7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Misalnya:Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta. Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor Surabaya,10 Mei 1960Kuala Lumpur, Malaysia

8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Misalnya:Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakyat.

9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.

Misalnya:W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarah (Yogyakarta: UP Indonesia. 1967), hlm. 4

10. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.

Misalnya:Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali. Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih.Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan paduan suara.Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda koma:Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia.

11. Tanda koma dapat dipakai-- untuk menghindari salah baca—di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

Misalnya:Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.

Bandingkan dengan :Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus.

12. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.

Misalnya:“Di mana Saudara tinggal?” tanya Karim.

Tanda Hubung (-)1. Tanda hubung menyambung suku-

suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.

2. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.Misalnya:anak-anak

3. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.Misalnya:p-a-n-i-t-i-a8-4-1973

4. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata.Misalnya:ber-evolusidua puluh lima-ribuan (20 5000)tanggung jawab dan kesetiakawanan-sosialBandingkan dengan:be-revolusidua-puluh-lima-ribuan (1 2500)tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka,(iii) angka dengan –an, dan (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.Misalnya:se-Indonesiase-Jawa Barathadiah ke-2tahun 50-anmem-PHK-kanhari-Hsinar-XMenteri-Sekretaris Negara

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.Misalnya:di-smashpen-tackle-an

Tanda Petik (“…”)1. Tanda petik mengapit petikan

langsung yang berasal dari

Lembaga Bimbingan Belajar QL 27

Di samping cara-cara lama itu ada ju-ga cara yang baru.

Page 28: Modul Ind Intensif 2012

pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.Misalnya:“Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.”

2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.Misalnya:Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari suatu Tempat.Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan dalam Tempo.Sajak “ Berdir Aku” terdapat pada halaman 5 buku itu.

3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.Misalnya:Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama” cutbrai”.

4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.Misalnya:Kata tono, “Saya juga minta satu.”

5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau uangkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.Misalnya:Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “Si Hitam”.

C. Kata Baku dan Kata Tidak Baku

Baku Tidak Baku

aktifaktivitasapotekanalisisasasatletatmosfercenderamatadefinisiFebruarihakikatnhipotesishierarkiijazahizinjadwaljenazahkaidahkarierkonduitekonkretkonsepsionalkuitansilembaplubangmengubah

aktipaktifitasapotikanalisaazasatlitatmosfircinderamatadifinisiPebruarihakekathipotesahirarkiijasahijinjadualjenasahkaedahkarirkonditekongkritkonsepsionilkwitansilembablobangmengo

menerjemahkanmetodemestimotifmotivasinasihatNovember

rezekirobohsaksamaselagisilakansintesissistemsistematisstandardisasispiritualsubjektifsuteratariftafsirantelentangtelanjurteoretisteknikterampil

bah/merubahmenterjemahkanmetodamustimotipmotifasinasehatNopemberrejekirubuhseksamamumpungsilahkansintesasistimsistimatisstandarisasispirituilsubyektifsutratariptapsiranterlentangterlanjurteoritistehniktrampil

BakuTidak Baku

tradisionalwujudzamanmendefinisikanproblematikteleponpenasihatspesiesvarietasfotoproduktivitassubjekakhironseksporsyukurjenderalrisikosurveitimdieselzonafilmmanajerdipersilakankualitasmenyukseskanantarinstansibautekstremmenerapkanmemproklamasikaninsaftrotoardolarstasiunaerobikpsikotesmengelolamengesampingkankhotbah

tradisionilujudjamanmendifinisikanproblimatiktilponpenasehatspesisvaritasphotoproduktifitassubyekahironeksportsukurjendralresikosurvaiteimdiselzonefilemmanagerdipersilahkankwalitas

mensukseskanantar instansibaudekstrimmenterapkanmemproklamirkaninsyaftrotoirdollarsetasiunerobikpsikotestmelolamengeyampingkan

Lembaga Bimbingan Belajar QL 28

Page 29: Modul Ind Intensif 2012

telantar khutbahterlantar

1. UMPTN / 1997/ B / 10Bentuk kata di bawah ini merupakan akronim KECUALI(A) sidak.(B) palka.(C) rapim.(D) radar.(E) jantina.

2. SPMB / 2002 / R-II / 24Kalimat yang ditulis secara tepat adalah(A) Harga buku yang difotokopi ini,

Rp15.000,- per jilid.(B) Harga buku yang diphotocopy ini,

Rp15.000,- per jilid.(C) Harga buku yang difotokopi ini,

Rp15.000,- per jilid.(D) Harga buku yang diphotocopi ini,

Rp15.000,- per jilid.(E) Harga buku yang difotokopi ini,

Rp15.000,00 per jilid.

3. SPMB / 2002 / R-I / 25Penulisan unsur serapan yang benar terdapat pada kalimat(A) Hak azasi dan kewajiban azasi manusia

harus dilaksanakan seimbang.(B) Kecelakaan pesawat itu mengubah

beberapa jadual penerbangan.(C) Menjelang Lebaran frekwensi lalu lintas

biasanya meningkat.(D) Musyawarah itu diadakan untuk

mempersatukan semua faham.(E) Hierarki kepangkatan dan kedudukan

biasanya sejalan.

4. SPMB / 2002 / R-III / 25Penggunaan tanda baca yang mengikuti EYD terdapat pada kalimat(A) Lukisan paling tua dibuat tahun 1992;

dan yang terbaru pada tahun 2001.(B) Kalau tetangga bersikap acuh tak acuh

anjing kami akan mati terpanggang .(C) Di sana ada harimau loreng, pinguin dan

gorila.(D) “Emosi muncul dari detail” katanya.(E) Kami semua akan berangkat, minggu ini.

5. SPMB / 2003 / R-I / 7Penulisan yang sesuai dengan EYD terdapat dalam kalimat(A) Perusahaan yang bergerak pada bidang

energi ini, melakukan akuisisi yang berakibat rugi besar.

(B) Bagaimana mungkin lembaga yang suka ber-KKN itu akhirnya jatuh bangkrut?

(C) Untuk menjawab agenda pembauran itu tersedia tiga jawaban strategis.

(D) Akan tetapi pemerintah bisa saja gagal mengakomodasikan pluralitas hukum itu.

(E) Dalam penentuan sampul iklan perlu dipilih tempat-tempat yang memenuhi persyaratan.

6. SPMB / 2003 / R-II / 6Tanda koma digunakan secara benar dalam kalimat berikut kecuali

(A) Jika diperlihatkan secara cermat, data penelitian ini ada dua, yaitu x dan y.

(B) Namun perlu disadari, bahwa ego pribadi harus dikendalikan, agar tidak merugikan orang lain.

(C) Sebenarnya ia tidak terlibat dalam kegiatan ini, tetapi ia selalu mengikutinya dengan baik.

(D) Walaupun semua tugas sudah dikerjakan, ia tetap rajin membaca buku di perpustakaan.

(E) Komponen system pembelajaran meliputi tujuan, materi,. media, metode, dan evaluasi.

7. SPMB / 2003 / R-III / 7Pemakaian tanda baca yang benar terdapat pada kalimat (A) Pada akhir tahun 2002, terdapat banyak

unjuk rasa anti –Amerika.(B) Seminar Hasil Penelitian Dosen Muda

telah dilaksanakan pada tanggal 18 s/d 19 Oktober 2002 di Cisarua Bogor.

(C) Karena dianggap mencemari lingkungan, P.T. Abdi Karuya ditutup.

(D) Yang kita butuhkan sekarang adalah barang-barang berikut, kursi, meja, dan almari.

(E) Kata ayah : “ Saya akan pergi hari ini.”

8. UM-UGM / 2003 / 6Kalimat – kalimat berikut ini tidak dapat digunakan dalam karya ilmiah karena penulisan tanda bacanya tidak mengikuti EYD kecuali(A) Penggunaan Obat tradisional termasuk

jamu yang makin marak dewasa ini adalah kenyataan yang patut disyukuri.

(B) Kendati pemakaian jamu cukup marak dan industri jamu juga berkembang, sungguh mengherankan kalau ternyata produksi tanaman obat beberapa tahun belakangan stagnan.

(C) Dalam catatan Kepala Badan POM Indonesia memiliki 30.000 jenis tumbuhan.

(D) Penurunan angka produksi menjadi ironi, kalau kita bandingkan dengan pasar yang sesungguhnya membentang luas.

(E) Yang cukup menggembirakan, adalah kenyataan bahwa beberapa rumah sakit sudah memasukkan obat tradisional dalam terapi kepada pasien.

9. UM-UGM / 2003 / 7Penulisan kata asing yang sesuai dengan ejaan resmi terdapat dalam kalimat(A) Jika kebocoran akibat virus diabaikan,

penderita akan banyak cairan, akhirnya akan mengalami shock.

(B) Genangan air merupakan tempat berkembang biaknya nyamuk “Aedes Aegepty”.

(C) Asuransi ini memiliki program professional mem-back up dokter yang mendapat gugatan melapraktik dari pasien.

(D) Lahar dingin itu “nggrojok” dari atas seperti ombak besar.

(E) Ronaldo mencetak hattrick pada menit ke-89 ssehingga pertandingan berakhir draw.

10. UM-UGM / 2003 / 7Di antara kalimat-kalimat berikut yang benar ejaannya adalah(A) Pelantikan para guru diselenggarakan di

gedung serba guna.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 29

Page 30: Modul Ind Intensif 2012

(B) Kemarin, Gubernur Yogyakarta meresmikan taman wisata di Sleman.

(C) Jarak museum itu dari pusat kota kurang lebih 1 km.

(D) Menjelang operasi, pasien itu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

(E) Secara kebetulan lokasi gedung itu berada di antara perbatasan dua wilayah.

11. SPMB / 2003 / 440 / R-I / 6Pemakaian tanda baca yang benar terdapat pada kalimat(A) Sahlan, mengucapkan terima kasih atas

bantuan Putut.(B) Semua peserta, yang tidak membawa

kartu peserta, harus melaporkan diri ke panitia.

(C) F. Ratulangi tinggal di Jalan Mawar 5, Pati, Jawa Tengah.

(D) Ia harus pulang sekarang, karena sakit.(E) Sahabat saya Amin tinggal di Manokwari.

12. SPMB / 2004 / R-I / 140 / 7Semua kata ditulis secara benar dalam

kalimat(A) Di Iran, sepak bola perempuan hanya

boleh dilakukan dilapangan tertutup.(B) Penonton sepakbola perempuan di Iran

pun hanya kaum perempuan.(C) Penanda tanganan perjanjian kerja sama

akan dilakukan minggu ini.(D) Pendidikan pra sekolah harus lebih

diperhatikan.(E) Pengurus PSSI belum dapat

menindaklanjuti perubahan jadwal pertandingan.

13. SPMB / 2004 / R-I / 440 / 7Kalimat berikut yang seluruhnya ditulis dengan menggunakan ejaan yang benar adalah(A) Satrawan selaku subyek sastra sangat

penting peranannya di dalam perkembangan kesustraan.

(B) Pernyataan diatas menunjukkan bahwa Kesussastraan Indonesia memiliki perkembangan yang sangat mengembirakan.

(C) Perbedaan pendapat Sastrawan akan jelas terlihat keberadaannya dari segi apapun dalam kesusastraan.

(D) Karena itu, setiap pelajar yang belajar menganalisis karya sastra harus selalu memperhatikan latar belakang budaya satrawannya.

(E) Perbedaan pendapat antar sastrawan Indonesia tidak menutup kemungkinan menjadi penyebab terjadinya perselisihan.

14. SPMB / 2004 / R-3 / 741 / 7Penulisan kata sapaan yang sesuai dengan ketentuan EYD terdapat dalam kalimat(A) “Selamat pagi, ibu,” kata anak-anak itu

kepada gurunya.(B) “Apa kabar bapak?” taya tamu itu

kepada ayah.(C) “Harap saudara ingat bahwa kita sedang

mengalami kesulitan,” demikian antara lain pidato pak Lurah.

(D) Bertanya Bapakku kepadaku,”mau ke mana kamu?”

(E) Penerima tmu itu berkata,”Silakan Ibu menunggu sebentar!”

15. SPMB / 2004 / R-III / 541 / 8

Penggunaan anda koma (,) yang tidak tepat terdapat dalam kalimat(A) Karena hidup di bawah tekanan, ia

menderita depresi.(B) Oleh karena itu, semua fakta perlu

pertimbangan dalam mengambil simpulan.

(C) Mereka lupa, bahwa negeri ini didirikan atas darah pahlawan.

(D) Wah, indah sekali pemandangan negeri khatulistiwa ini!

(E) Meskipun keberatan atas pengangkatan kakaknya sebagai kepala desa, dia tetap menghormati keputusan tersebut.

16. SPMB / 2005 / R-I / 772 / 1Para mahasiswa termasuk mahasiswa Program Pasca Sarjana merupakan civitas academica sehingga memiliki hak yang sama untuk menggunakan fasilitas perpustakaan. Kalimat di atas akan menjadi kalimat baku jika ejaannya diperbaiki sebagai berikut kecuali(A) setelah para mahasiswa diberi tanda

koma (,).(B) penulisan Pasca Sarjana dirangkaikan.(C) setelah kata Sarjana diikuti tanda

koma(,).(D) kata Program Pasca Sarjana semuanya

ditulis dengan huruf kecil.(E) kata sehingga didahului tanda koma(,).

17. SPMB / 2005 / R-I / 772 / 3Kata bercetak miring dalam kalimat berikut ini termasuk kata baku kecuali(A) Hari ini akan dilakukan geladi resik

upacara wisuda.(B) Mereka menghadapi masalah yang

sangat kompleks.(C) Dalam menghadapi masalah kelompok,

tidak boleh terlalu ekstrim.(D) Orang muda harus bekerja keras untuk

mengembangkan kariernya.(E) Pemimpin itu memiliki kharisma yang

tinggi.

18. UM-UGM / 2006 / 621 / 3Penulisan kata yang dicetak miring pada kalimat di bawah ini benar kecuali(A) Program prauniversitas itu

diselenggarakan dalam rangka mempersiapkan lulusan SMA memasuki universitas.

(B) Semua agama yang ada di Indoensia mendasarkan diri pada Ketuhanan Yang Maha Esa.

(C) Kegiatan nonformal sangat membantu dalam meningkatkan keterampilan anak.

(D) Penyusupan kekuatan negara adikuasa di wilayah itu berlangsung diam – diam.

(E) Selama berada di luar negeri, ia ditunjuk sebagai menteri ad interim.

19. SPMB / 2006 / R-III / 710 / 3Kalimat yang ditulis sesuai dengan aturan EYD adalah(A) Tigapuluh enam orang terperangkap

dalam longsoran itu.(B) Disana-sini terdengar tangis yang

memilukan.(C) Penanganan musibah itu diambilalih

oleh pemerintah pusat.(D) Kata nominator tidak berarti “yang

diniminasikan.”(E) Cara penanganan maslah tersebut

menimbulkan ketidakpuasan.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 30

Page 31: Modul Ind Intensif 2012

20. UM-UGM / 2004 / 121 / 5Kata-kata yang dicetak miring di bawah ini adalah kata-kata serapan yang ditulis secara benar kecuali(A) Zoologi adalah cabang ilmu biologi.(B) Konggres itu berlangsung selama dua

hari.(C) Bangsa Indonesia sedang mengalami

transformasi dari budaya agraris ke budaya industri.

(D) Proses akulturasi budaya di Indonesia berlangsung dengan perlahan-lahan.

(E) Arya membeli akuarium di took itu.

1. Paragaraf Paragraf/alinea : suatu kesatuan pikiran yang terdapat dalam kalimat atau beberapa kalimat yang berkaitan secara padu (ada koherensi) untuk membentuk satu ide/gagasan pokok.Sebuah paragraf harus mempunyai kesatuan (membicarakan satu topik/pokok permasalahan) dan koherensi (kalimat yang satu dengan yang lain berkaitan atau tidak terdapat kalimat sumbang).

2. Gagasan Utama/Ide Pokok Gagasan utama/ide pokok adalah hal yang diungkapkan dalam suatu paragraf/karangan. Gagasan utama merupakan inti sebuah paragraf yang biasanya dituangkan di awal, di akhir atau di tengah paragraf. Kalimat utama/topik berisi hal yang bersifat paling umum diantara kalimat yang terdapat dalam suatu paragraf.

3. Jenis Paragraf Berdasarkan letak tempat kalimat utamanya, paragraf dibedakan atas empat jenis yaitu paragraf a. deduktif (umum-khusus) : letak kalimat

utama di awal paragraf.b. induktif (khusus-umum) : letak kalimat

utama di akhir paragraf.c. variatif (campuran) : letak kalimat utama

di awal dan di akhir paragraf.d. deskriptif/naratif (paralel) : letak kalimat

utama tersebar dalam semua kalimat dalam paragraf.

Contoh 1Bacaan yang baik untuk anak berisi contoh yang baik-baik pula. Cara yang dapat dilakukan dengan menampilkan tokoh kartun, boneka, badut yang lucu, tetapi mengandung unsur pendidikan. Tokoh binatang yang cerdik pun dapat pula mewakili pesan moral. Misalnya, kancil menipu buaya atau

sejenisnya. Tokoh orang bertubuh raksasa, tetapi sangat baik terhadap sesamaContoh 2Sudah ada ide, tetapi sukar untuk dituangkan. Selalu dihadapkan dengan persoalan apa yang hendak ditulis ? Seberapa panjang tulisan yang akan ditulis. Keringnya pengetahuan terhadap topik yang hendak dikembangkan. Demikianlah pengalaman seseorang pada awal belajar .Contoh (1) di atas tergolong paragraf deduksi karena gagasan utama terdapat di awal paragraf yaitu bacaan yang baik untuk anak. Contoh (2) tergolong paragraf induksi karena gagasan utamanya terdapat di akhir paragraf yaitu pengalaman belajar menulis.

Jenis Karangan1. Narasi (cerita ) : menceritakan suatu peristiwa

sesuai dengan urutan peristiwa (secara kronologis). Narasi merupakan jawaban pertanyaan “Apa yang terjadi?” Ciri narasi yaitu ada pelaku (tokoh), latar (tempat, waktu, suasana), alur, dan konflik.Narasi ada dua bagian : (1) narasi fiksi (khayalan/rekaan) seperti cerpen, novel, roman, dongeng, hikayat. (2) narasi nonfiksi (fakta, kenyataan) seperti biografi, otobiografi, sejarah, kisah (reportase).Contoh :

Kegiatan di sekolahku demikian padatnya. Setiap hari, aku masuk pukul 07.00. Agar tidak terlambat, aku selalu bangun pukul 04.30. Setelah mandi, aku pun salat subuh. Kemudian, aku segera mengenakan seragam sekolah. Tak lupa aku lihat-lihat lagi buku-buku yang harus aku bawa. Yah, sekadar mengecek apakah buku-buku yang aku bawa sudah sesuai dengan jadwal pelajaran hari itu. Selanjutnya, aku makan pagi. Lalu, kira-kira pukul 06.00, aku berangkat ke sekolah. Seperti biasaya, aku sekolah naik angkutan umum. Jarak rumah dengan sekolahku tidak jauh, sekitar enam kilometer. Aku memang membiasakan berangkat pagi-pagi. Maklum, angkutan kota sering berhenti lama untuk mencari penumpang. Jika aku berangkat agak siang, wah, bisa terlambat sampai di sekolah!

Di sekolah, aku belajar selama kurang lebih enam jam. Jam pelajaran berakhir pukul 12.45. itu untuk hari-hari biasa. Hari Rabu, aku pulang pukul 14.30 karena mengikuti

Lembaga Bimbingan Belajar QL 31

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI – UMB PTN 2013

1.Paragraf,2. Gagasan Utam/Ide

Pokok3. Jenis Paragraf4. Jenis Karangan5. Fakta dan Opini

6. Syarat Judul

Page 32: Modul Ind Intensif 2012

kegiatan ekstrakurikuler dulu. Khusus hari jumat, aku bisa pulang lebih awal, yaitu pukul 11.00.

Paragraf narasi di atas berisi sebuah fakta. Apabila dicermati paragraf tersebut berisi urutan peristiwa berikut : bangun pukul 04.30, mandi, salat subuh, berpakaian, mengecek buku, makan pagi, berangkat sekolah, belajar di sekolah, pulang sekolah. Rangkaian peristiwa tersebut dialami oleh tokoh aku. Aku mengalami “konflik” dengan dirinya sendiri yaitu kebiasaannya setiap hari.

Sekarang, perhatikan narasi berupa fiksi yang konfliknya terlihat lebih jelas!

Aku terhanyut dalam lamunan. Sepertinya, aku harus duduk sebentar, istirahat. Kasihan kakiku mulai gemetaran. Mungkin, ia lelah menemaniku berjalan.

Seharian aku berdagang. Aku berjualan menjajakan air minum di atas kereta api ekonomi jurusan Rangkas Bitung-Jakarta Kota. Biasanya, jika penumpang penuh berjubel, berdesak-desakan, sesak, kereta ini lebih mirip kandang kambing daripada sarana transportasi. Bau tak sedap bertebaran di mana-mana. Keringat mengucur karena panas yang begitu terasa, tenggorokan pun kering. Di situlah letak keberuntunganku : dagangan laku keras dan aku bisa mengeruk keuntungan lumayan.

Akan tetapi, semenjak diadakan penertiban pedagang di atas kereta lima hari yang lalu, rasanya seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula. Bagaimana tidak pusing aku dibuatnya? Sudah hidup sehari-hari susah, ditambah lagi dengan hal ini.

Aku terpaksa main kucing-kucingan dengan petugas penertiban. Jika kebetulan lolos, aku tetap bisa berjalan dan pulang membawa hasil, meski hanya cukup untuk makan satu hari. Tak apalah daripada tidak sama sekali. Jika sampai tertangkap, daganganku ludes dibuang keluar kereta secara paksa. Uang yang ada pun harus diserahkan sebagai denda karena melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

Teks di atas menggambarkan seorang tokoh yang harus bersusah payah menjalani kehidupannya setiap hari. Tokoh aku mengalami rangkaian peristiwa yang mengharukan. Demi sesuap nasi, ia harus bermain kucing-kucingan dengan petugas tramtib di kereta api. Peristiwa ini sekaligus menggambarkan konflik antara tokoh aku dengan petugas.

Berdasarkan contoh-contoh tersebut, jelaslah bahwa narasi memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang khas, yakni ada tokoh, alur, latar, konflik.

2. Deskripsi (lukisan) : menggambarkan / melukiskan sesuatu sesuai dengan hasil pengamatan pancaindera penulis secara cermat sehingga pembaca seolah-olah langsung melihat, mendengar, merasakan, mencium, mencicipi hal yang dideskripsikan penulis.Contoh :Kutipan 1 Malam itu, indah sekali. Di langit, bintang-bintang berkelip-kelip memancarkan cahaya. Hawa dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik dan kelelawar mengusik sepinya malam. Angin berhembus pelan dan tenang.Kutipan 2

Kamar itu, menurut penglihatan saya, sangatlah besar dan bagus. Sebuah tempat tidur besi besar dengan kasur, bantal guling, dan kelambu yang serba putih, berenda dan berbunga putih, berada di kamar mepet dinding sebelah utara. Kemudian, satu cermin oval besar tergantung di dinding selatan. Di kamar itu juga ada lemari pakaian yang amat besar terbuat dari kayu jati. Lemari kokoh itu tepat berada di samping pintu kamar.

Kedua kutipan tersebut adalah contoh paragraf deskripsi. Paragraf deskripsi mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu bertujuan untuk melukiskan suatu objek.

Dalam paragraf deskripsi, hal-hal yang menyentuh pancaindera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, atau perabaan) dijelaskan secara terperinci. Inilah ciri-ciri paragraf deskripsi yang menonjol, seperti dalam kutipan 1.

Ciri-ciri yang kedua adalah penyajian urutan ruang. Penggambaran atau pelukisan berupa perincian disusun secara berurutan mungkin dari kanan ke kiri, dari atas ke bawah, dari depan ke belakang, dan sebagainya, seperti terlihat dalam kutipan 2.

Ciri-ciri deskripsi dalam penggambaran benda atau manusia didapat dengan mengamati bentuk, warna, dan keadaan objek secara detail/terperinci menurut penangkapan si penulis. … Seorang gadis berpakaian hitam …… tiga lelaki tanpa alas kaki …

Dalam paragraf deskripsi, unsur perasaan lebih tajam daripada pikiran.… bersama terpaan angin yang lembut …

3. Eksposisi (paparan/penjelasan) : menjelaskan sesuatu seefisien mungkin atau sejelas-jelasnya. Eksposisi merupakan jawaban pertanyaan “Bagaiamana cara/proses membuat, memakai sesuatu?” Berdasarkan pengembangannya, eksposisi dibedakan sebagai berikut :a. eksposisi definisi.b. eksposisi proses.c. eksposisi klasifikasi/pembagian.d. eksposisi contoh (ilustrasi).e. eksposisi perbandingan. f. eksposisi pertentangan.g. eksposisi laporan.Contoh (eksposisi definisi) : Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.

4. Argumentasi (pembuktian) : memengaruhi pembaca agar dapat membenarkan/menerima gagasan/pendapat/ide atau pernyataan yang disampaikan penulis. Di dalam argumentasi lazimnya ada hubungan kausalitas (sebab-akibat).Contoh :(1) Untuk ukuran Indonesia, NTT memang beriklim ekstrem kering kecuali di Kabupaten Manggarai (Flores) dan Timor Tengah Selatan (TTS, Timor Barat) yang bayak air. (2). Rata-rata hujan hanya turun selama tiga bulan, paling lama lima bulan. (3) Tujuh bulan

Lembaga Bimbingan Belajar QL 32

Page 33: Modul Ind Intensif 2012

selebihnya, NTT bermusim kering kerontang. (4) Sebenarnya, iklim yang ekstrem kering ini juga dialami NTB, terutama di Sumbawa. (5) Itulah sebabnya di pulau ini budidaya padi dilakukan dengan sistem gogo rancah.

Dalam paragraf tersebut kita dapat menemukan kalimat topik, yakni iklim NTT memang ekstrem kering. Kalimat-kalimat (2), (3). (4), dan (5) merupakan kalimat-kalimat pendukung yang berisi data, fakta,dan pembuktian.

5. Persuasi (bujukan) : Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan. Orang atau pembaca yang akan diajak (dipersuasi) melakukan suatu hal, perlu diyakinkan dengan argumen atau alasan yang tepat. Dalam paragraf persuasi, terdapat kata ajakan seprti ayo dan mari. Iklan adalah contoh paragraf persuasi, terdapat persuasi. Sementara itu, contoh, ilustrasi, alasan, fakta, pendapat, atau denah dapat disajikan dalam paragraf persuasi.Bacalah contoh paragraf persuasi berikut!

Beras organik lebih menguntungkan daripada beras nonorganik. Mutu beras organik lebih sehat, awet, dan lebih enak. Selain itu, beras organik tidak mencemari lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia. Keuntungan yang didapat para petani beras organik juga lebih tinggi. Petani beras organik mendapatkan keuntungan 34% dari biaya produksi, sedangkan petani beras nonorganik hanya mendapat keuntungan 16% dari biaya produksi. Oleh karena itu, mari kita bertani dengan cara organik agar lebih menguntungkan dan dapat meningkatkan taraf hidup.

5. Fakta dan Opini Fakta adalah hal (peristiwa) yang merupakan kenyataan benar ada/terjadi ada buktinya. Fakta dapat menjawab pertanyaan dengan kata tanya apa, siapa, kapan, di mana, berapa (a si ka di ber)Contoh : “Tirakatan Budaya” adalah acara yang diadakan oleh para seniman dan budayawan menjelang detik pergantian abad ke-20, di kompleks Taman Budaya Jawa Tengah, Solo, 12 Desember 2000.Contoh di atas dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana.

Opini adalah pendapat pikiran, perkiraan, atau pendirian seseorang tentang sesuatu. Opini merupakan jawaban pertanyaan dengan kata tanya mengapa atau bagaimana.Contoh :Mengerikan sekali gempa yang terjadi di Bengkulu belakangan ini.Contoh di atas dapat menjawab pertanyaan bagaimana.

6. Syarat Judul Judul karangan harus memenuhi syarat berikut :a. singkat (berbentuk kata atau frase);b. mudah diingat ;c. provokatif (menarik minat baca) ;d. sesuai dengan isi ;e. sesuai dengan kaidah EYD (setiap huruf I

kata harus huruf kapital kecuali kata tugas dan tidak boleh diakhiri tanda titik).

Contoh : Azas-Azas HukumAnak dan Cita-CitanyaDari Desa ke Kota

SPMB/2002/R-I/1, 2 Masalahnya, rumah itu tidak begitu besar

meskipun tidak kecil amat sehingga ruang tempat mereka makan juga dipergunakan sebagai ruang tengah. Maksud saya sementara ini, kita anggap sungguh-sungguh sebagai ruang makan. Namun, jangan segera membayangkan bahwa di sana kita melihat kulkas. Bahkan, kita tidak menjumpai barang-barang yang umumnya dipergunakan oleh orang-orang kaya. Ya, bisa kalian bayangkan sendiri rumah seorang guru, yang saya maksudkan adalah seorang guru sekolah menengah di Indonesia dewasa ini.

Jawaban pertanyaan nomor 1 dan 2 didasarkan pada bacaan di atas.1. Ide pokok paragraf di atas adalah

(A) ya, bisa kalian bayangkan sendiri rumah seorang guru sekolah menengah.

(B) rumah itu tidak begitu besar.(C) tetapi maksud saya sementara ini kita

anggap sungguh-sungguh sebagai ruang makan.

(D) rumah seorang guru.(E) bahkan kita tidak menjumpai.

2. Yang tidak dikemukakan dalam paragraf di atas adalah (A) tidak ada lemari es.(B) ruang makan juga berfungsi sebagai

ruang tengah.(C) rumah seorang guru sekolah menengah. (D) beberapa orang penghuni rumah itu. (E) rumah itu berukuran sedang.

SPMB/2003/R-II/110/1-5Permasalahan yang ada pada nelayan harus

dicermati dengan penuh kesungguhan agar dapat diidentifikasi dengan tepat. Pencermatan tidak hanya dilakukan pada permasalahan yang tampak, tetapi juga pada permasalahan yang tidak tampak. Kecuali itu, pendekatan dari berbagai disiplin ilmu harus dilakukan, tidak hanya pendekatan dari bidang ekonomi, tetapi juga pendekatan sosial, budaya, dan lain-lainnya.

Agar pemecahan masalah menghasilkan output yang ideal, setiap masalah harus dikelompokkan sesuai dengan bidangnya. Pemecahannya hendaknya mempunyai beberapa alternatif sehingga apabila satu alternatif tidak

Lembaga Bimbingan Belajar QL 33

Page 34: Modul Ind Intensif 2012

dapat diterapkan, alternatif lain dapat diterapkan. Dalam mencari solusi yang paling mendekati kesempurnaan.

Jawaban pertanyaan nomor 3 sampai dengan nomor 7 didasarkan pada bacaan di atas.

3. Judul yang tepat untuk bacaan di atas adalah (A) Identifikasi Permasalahan Nelayan.(B) Keunikan Permasalahan Nelayan. (C) Permasalahan Nelayan yang amat Urgen. (D) Permasalahan Nelayan dan Solusinya. (E) Pendekatan dalam Pemecahan

Permasalahan Nelayan.

4. Topik alinea kedua bacaan di atas adalah (A) alternatif pemecahan yang ideal.(B) alternatif output yang ideal. (C) penerapan metode pencarian solusi. (D) penerapan berbagai disiplin ilmu. (E) cara mencari solusi.

5. Isi ringkas alinea pertama bacaan di atas adalah (A) identifikasi permasalahan nelayan

memerlukan pencermatan masalah dan pendekatan antardisiplin ilmu.

(B) permasalahan nelayan yang sulit diidentifikasi adalah permasalahan yang tidak tampak.

(C) identifikasi permasalahan nelayan tidak boleh mengabaikan permasalahan yang tidak tampak.

(D) pendekatan antardisiplin ilmu adalah pendekatan yang kurang tepat untuk identifikasi permasalahan nelayan.

(E) kecermatan identifikasi permasalahan nelayan menentukan kelayakan hidup para nelayan.

6. Pernyataan berikut sesuai dengan isi bacaan di atas kecuali(A) melalui pendekatan berbagai bidang ilmu,

para nelayan akan mendapat solusi yang sempurna.

(B) dengan hanya mengatasi masalah yang tampak, permasalahan nelayan belum teratasi.

(C) dalam mengatasi masalah ekonomi para nelayan, pendekatan sosial budaya perlu dilakukan.

(D) dalam mencari solusi berbagai persoalan para nelayan, diperlukan pengelompokan masalah sesuai dengan bidangnya.

(E) permasalahan para nelayan perlu ditangani secara serius dengan mengikutsertakan berbagai pihak terkait.

7. Menurut bacaan di atas, untuk mengatasi permasalahan para nelayan, dilakukan berbagai cara berikut kecuali(A) mencermati masalah yang tampak dan

masalah yang tidak tampak. (B) menggunakan pendekatan ekonomi,

sosial, budaya, dan sebagainya. (C) mengklasifikasi problema yang terjadi. (D) mencoba berbagai pilihan pemecahan

masalah. (E) membuat solusi yang mendekati

kesempurnaan.

UM –UGM/2003/121/1-5Harga manusia di muka obat melalui

undang-undang praktis tidak ada. Apa benar demikian? Pembunuh terselubung. Itulah julukan

mengerikan yang paling tepat disandang oleh para pemalsu obat. Namun, sayang, di negeri ini para “pembunuh” itu masih bisa melenggang ringan karena hukuman bagi para pemalsu obat masih tergolong ringan. Akibatnya, di pasaran masih terus beredar obat dan jamu, baik ilegal maupun palsu, serta makanan dan minuman yang mengandung zat adiktif yang terlarang untuk pangan, seperti boraks, formalin, dan pewarna tekstil.

Lebih mengejutkan lagi, vonis untuk para pecundang belumlah sepadan dengan tindak kejahatan yang telah mereka lakukan. Lihat saja, misalnya, pidana bagi para penyimpan dan penjual obat impor yang tidak terdaftar dan palsu hanya 6 bulan penjara serta denda Rp300.000,00 subsider satu bulan kurungan. Hukuman bagi penjual obat tradisional yang mengandung bahan kimia hanyalah denda Rp500.000,00 subsider dua bulan kurungan. Penjual makanan kadaluarsa didenda Rp100.000,00 subsider tujuh hari kurungan. Sementara itu, penjual makanan yang dicampur bahan kimia yang dilarang untuk makanan hanya dipidana dua bulan penjara dengan masa percobaan empat bulan.

Soal nomor 8 sampai dengan nomor 12 berhubungan dengan bacaan di atas.

8. Topik yang paling tepat untuk bacaan di atas adalah(A) martabat manusia tidak ada nilainya.(B) hukuman yang sangat ringan bagi

“pembunuh”. (C) larangan memproduksi makanan yang

mengandung zat adiktif. (D) pemasaran obat, jamu, dan makanan yang

mengandung zat adiktif. (E) pidana bagi para penjual dan pengimpor

obat ilegal.

9. Hal-hal berikut terdapat dalam bacaan di atas kecuali(A) vonis terhadap para “pembunuh”

hendaknya sesuai dengan kesalahannya. (B) di toko banyak penjual jamu dan makanan

impor. (C) para pemalsu obat disebut para

“pembunuh”. (D) hukuman para “pembunuh” itu rata-rata

kurang dari satu tahun. (E) hukuman yang berupa uang bisa

digantikan dengan yang lain.

10. Karangan di atas bersifat(A) naratif. (C) deskriptif. (E) kritik.(B) argumentatif. (D) ekspositoris.

11. Ide utama bacaan di atas adalah (A) upaya peningkatan produksi obat dan

jamu. (B) upaya pemerataan distribusi obat dan

jamu.(C) upaya dan saran pemberdayaan hukum. (D) upaya pencegahan produksi obat palsu. (E) upaya pelarangan masuknya obat impor.

12. Judul yang paling tepat untuk bacaan di atas adalah (A) Ketergantungan Manusia pada Obat.(B) Semua Obat dan Jamu Harus Terdaftar di

Departemen Kesehatan. (C) Kerja Sama antara Produsen dan

Distributor Obat.(D) Pidana bagi Pengimpor Obat. (E) Pidana Ringan bagi Pemalsu Obat.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 34

Page 35: Modul Ind Intensif 2012

13. UM-UGM/2005/621/19Kalimat yang berisi opini adalah (A) Harga tiket kereta api selalu mengalami

kenaikan pada saat liburan. (B) Usia peserta seleksi menjadi PNS tidak

dibatasi.(C) Tuntutan untuk bekerja secara

profesional harus diikuti dengan pemberian penghargaan yang sepadan.

(D) Areal parkir untuk kendaraan roda empat selalu diperluas.

(E) Masa jabatan presiden adalah lima tahun.

14. SPMB/2003/R-II/20 (1) Sawah dan ladang seperti hangus ditimpa

terik matahari. (2) Orang tampak berdesak-desakan

menunggu giliran menimba. (3) Sumur pun banyak yang sudah tidak

berair lagi. (4) Sungai yang mengalir di tengah desa

kering kerontang. (5) Musim kemarau yang panjang dan kering

tahun ini merupakan bencana bagi daerah kami.

Kalimat-kalimat di atas dapat disusun menjadi alinea yang baik dengan urutan. (A) 1-2-3-4-5. (C) 4-1-3-2-5. (E) 3-4-5-1-2.(B) 5-1-4-3-2. (D) 1-3-5-2-4.

15. UM-UGM/2003/25Awalnya, Pulau Jawa terapung-apung di samudra. Seperti sepotong gabus, ia dihempaskan gelombang, terlempar ke sana-sini. Agar pulau itu tetap bertahan di tempatnya, dibutuhkan sebuah paku untuk menancapkan ke bumi. Paku itu berupa Bukit Tidar yang terletak di Magelang. Bacaan di atas merupakan contoh (A) narasi. (C) eksposisi. (E)

persuasi.(B) deskripsi. (D) argumentasi.

16. SPMB/2004/R-II/24Urutkan lima kalimat berikut sehingga menjadi paragraf yang utuh!1. Bantuan itu dimaksudkan untuk

pengembangan di bidang lingkungan. 2. Dalam kunjungan ini Trimmer

menyerahkan bantuan sebesar 13 juta rupiah.

3. Baru-baru ini Direktur Utama Papan Sejahtera, Yunia Trimmer, berkunjung ke Kantor Pusat Pengembangan BIPA.

4. Kedatangannya disambut oleh Direktur BIPA dan beberapa stafnya.

5. Dalam mengembangkan programnya, Pusat Pengembangan BIPA memperoleh bantuan dari berbagai pihak.

Rangkaian yang tepat dari lima kalimat di atas adalah. (A) 3-4-2-1-5. (C) 5-3-4-2-1. (E) 3-4-2-

5-1.(B) 3-2-1-4-5. (D) 5-1-3-4-2.

17. SPMB/2004/R-II/640/20Dua pekan lalu, sekitar 200-an

perempuan berkumpul di sebuah hotel terkenal. Mereka mengenakan “busana nasional” yang umumnya berupa kain sarung dari berbagai daerah dengan kebaya beragam bentuk. Begitu banyak perempuan berkumpul untuk memeriahkan hari jadi sebuah

perkumpulan yang mendedikasikan kegiatan mereka untuk mempromosikan busana nusantaranya. Inti paragraf di atas adalah (A) mereka berkumpul di hotel untuk

peragaan busana nasional. (B) mereka berkumpul untuk mengadakan

promosi pakaian daerah. (C) mereka berkumpul dalam rangka ulang

tahun organisasi.(D) mereka berkumpul untuk menghadiri

promosi mode busana nasional. (E) mereka berkumpul untuk saling

bersilaturahmi. 18. SPMB/2005/R-II/14

Secara pribadi saya bersyukur karena pertelevisian di Indonesia berkembang pesat. …, ada beberapa catatan yang dapat disimak,…pertelevisian masih didominasi paket hiburan…., pertelevisian kita masih banyak menayangkan paket acara luar negeri. Agar memiliki kepaduan hubungan antarkalimat dalam paragraf tersebut dapat dipadukan dengan penanda hubung(A) namun, di antara, selain itu.(B) karena itu, misalnya, selain itu.(C) namun, misalnya, selain itu.(D) namun, pertama, kedua.(E) walaupun demikian, di antaranya, juga.

19. SPMB/2006/R-I/410/19Virus polio tergolong penyakit yang ditakuti. Sebagai bagian dari pixcornavirus, virus polio merupakan mikroorganisme yang bisa melumpuhkan tubuh. Virus polio itu tergolong virus purba. Pada relief Mesir Kuno yang dipahat ribuan tahun sebelum Masehi, tertulis ada raja yang kakinya kecil sebelah. Kalangan arkeolog mengidentifikasinya sebagai korban polio. Dalam paragraf tersebut terdapat kalimat yang letaknya dapat dihilangkan tanpa mempengaruhi isi paragraf. Kalimat yang dimaksudkan adalah kalimat (A) pertama. (C) ketiga. (E) kelima.(B) kedua. (D) keempat.

20. SPMB/2006/R-III/710/25Virus polio masuk ke dalam tubuh manusia melalui tinja, air minum, dan air liur. Setelah masuk ke tubuh manusia, virus masuk ke usus. Pada anak atau orang yang sudah divaksinasi, virus polio pun masih bisa menyusup ke dalam tubuh meskipun hanya bersarang di usus dan tidak ke mana-mana. Setelah itu, virus polio keluar bersama tinja. Topik yang dibahas dalam peragraf tersebut adalah (A) cara penyebaran virus polio.(B) bahaya virus polio.(C) cara pencegahan virus polio. (D) cara kerja virus polio.(E) Perlunya vaksin bagi tubuh.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 35

Page 36: Modul Ind Intensif 2012

A. KHOTBAH/PIDATO Khotbah/pidato adalah bentuk

komunikasi lisan aktif yang berupa pengungkapan gagasan yang ditujukan pada orang banyak atau audiens dengan tujuan tertentu. Khotbah adalah pidato yang sangat erat kaitannya dengan ritual keagamaan yang bertujuan menyampaikan pesan-pesan keagamaan. Biasanya berkhotbah diawali dengan puji-pujian kepada Allah, solawat nabi, hal yang disampaikannya disertai kutipan-kutipan kitab suci, serta akan diakhiri dengan doa.

1. Tujuan berkhotbah dibedakan menjadi tiga, yaitu1. memberitahukan sesuatu

kepada pendengar; reaksi yang diharapkan oleh pembicara adalah pemahaman terhadap apa yang diuraikan oleh pembicara;

2. menghibur pendengar; reaksi yang diharapkan oleh pembicara adalah perasaan puas dan perasaan senang;

3. memengaruhi pendengar; reaksi yang diharapkan oleh pembicara adalah keyakinan pendengar dan kerelaan pendengar untuk melakukan sesuatu.

2. Metode berkotbah/berpidatoMetode penyajian berkhotbah ada empat, yaitu: 1. metode impromptu (serta merta);2. metode naskah;3. metode menghafal;4. metode ekstemporan (dengan

persiapan berupa catatan hal-hal utama).

3. Persiapan berkotbah/berpidato Agar dapat menjadi pengkhotbah yang baik, harus diperhatikan hal-hal berikut. 1. meneliti masalah:

a. menentukan maksud berpidato;b. menganalisis pendengar dan

situasi;c. memilih dan menyempitkan topik.

2. Menyusun uraian berisikana. uraian pembuka;b. uraian isi;

c. uraian penutup.3. Mengadakan pelatihan dengan suara

nyaring.4. Pengkotbah harus menganalisis

pendengar, untuk mengetahui a. sikap pendengar terhadap tujuan

pembicara,b. pengetahuan pendegar, dan c. perhatian dan minat pendengar.

4. Cara menarik perhatian pendengara. kuasailah bahan pidato,b. bahan pidato harus menarik dan

sesuai dengan tingkat pendidikan pendengar dan situasi, kondisi pada saat berpidato,

c. perhatikan penampilan lahiriah yang sopan,

d. penggunaan intonasi yang tidak monoton,

e. berpidatolah dengan penuh semangat,

f. gunakanlah kalimat efektif,g. pandangan harus menyebar ke

seluruh pendengar.

5. Hal-hal yang dipandang kurang menguntungkan dalam berkotbah/berpidato1) penampilan yang kurang baik,

misalnya:a. berdiri dengan kaki sebelah,b. berdiri dengan kaki terlalu rapat

atau terbuka,c. berdiri dengan loyo atau kuyu,d. berdiri tidak seimbang,e. berdiri condong ke depan atau

membungkuk. 2) Mimik kurang baik, misalnya:

a. tertawa dibuat-buat,b. dahi selalu berkerut,c. muka masam, d. tersenyum terus-menerus.

3) Gerak-gerik kurang baik, misalnya:

a. selalu menggerak-gerakkan bagian badan tertentu,

b. memain-mainkan pena atau pensil,

c. merogoh-rogoh kantong, d. selalu melihat langit-langit atau

jendela, e. selalu melihat catatan, f. tidak memperhatikan pendengar.

6. Kerangka Berkhotbah / berpidato Seperti halnya dalam mengarang,

agar hal yang disampaikan mudah

Lembaga Bimbingan Belajar QL 36

1.Khotbah & Pidato2. Diskusi

3. Penalaran & Berpikir Logis

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI – UMB PTN 2013

Page 37: Modul Ind Intensif 2012

ditangkap oleh pendengar, pembicara atau pengkhotbah harus membuat kerangka berkhotbah. Secara garis besar kerangka pidato dibagi atas tiga bagian yaitu: a) pendahuluan khotbah/pidato, b) isi khotbah/pidato, dan c) penutup khotbah/pidato. 1. Pendahuluan Berkhotbah

Bagian pendahuluan ini bermacam-macam, panjang bentuk, dan tujuannya. Jika tujuan khotbah untuk mengemukakan sesuatu, pendahuluan biasanya berusaha menyadarkan pendengar betapa pentingnya topik yang dibicarakan dan mendorong timbulnya keinginan untuk mempelajari masalah itu lebih lanjut. Jika bertujuan untuk menghibur pendengar, pendahuluan biasanya berisikan usaha untuk menciptakan timbulnya perasaan lucu dan santai. Jika bertujuan memengaruhi dan membujuk pendengar (persuasi), pendahuluannya biasanya berisikan memojokkan pendengar ke dalam pola pikir yang cenderung mudah menerima dan melakukan sesuatu yang dikemukakan. Ringkasnya, pendahuluan ditujukan untuk mempersiapkan pendengar, baik emosi maupun pikirannya, untuk menerima sesuatu yang akan dikemukakan pembicara.

2. Isi KhotbahKhotbah berisikan gagasan pokok

yang akan disampaikan pembicara. Bagian tertentu isi khotbah ini memerlukan contoh atau ilustrasi.

Pembicara dalam menguraikan khotbahnya dapat menggunakan berbagai gaya, misalnya, repetisi, retorik dan perbandingan kontras. Yang terpenting adalah mengembangkan isi khotbah harus sejalan dengan tujuan khotbah.

3. Penutup Khotbah/Pidato Bagian penutup khotbah

merupakan kunci keseluruhan isi khotbah. Bagian ini biasanya berupa rangkuman, pernyataan ulang tujuan khusus, atau berupa seruan untuk membangkitkan semangat, atau ringkasan bagian yang penting.

B. DISKUSI

Diskusi merupakan bentuk bertukar pikiran antara beberapa orang untuk membicarakan suatu masalah, memahami hakikat, menentukan sebab, dan mencarikan penyelesaiannya. Dalam diskusi dikemukakan masalah khusus yang menyangkut kepentingan bersama. Seseorang bertindak sebagai pemimpin diskusi dan yang lain merupakan peserta atau anggota diskusi.

Diskusi banyak macamnya, diskusi dibedakan atas diskusi terbuka atau umum yang terdiri atas seminar, simposium, panel,

kongres, dan debat serta diskusi terbatas atau kelompok yang terdiri atas konferensi, komisi, dan santiaji. 1. Seminar adalah pertemuan para ahli

yang berusaha mencapai kata sepakat/keputusan mengenai suatu masalah.

2. Simposium adalah pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat para ahli mengenai suatu masalah dalam bidang tertentu. Simposium lazim pula disebut sarasehan.

3. Panel adalah pertemuan yang diselenggarakan sekelompok orang yang membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum/mutakhir di hadapan hadirin, pendengar radio/televisi.

4. Kongres adalah rangkaian pertemuan wakil-wakil organisasi (politik, sosial, profesi, dll.) untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai suatu masalah.

5. Debat adalah pembantahan suatu hal yang disertai suatu alasan untuk mempertahankan pendapat atau pendirian.

6. Konferensi adalah pertemuan untuk bertukar pikiran/pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.

7. Komisi adalah pertemuan yang dilakukan oleh kelompok yang telah ditunjuk/ditugaskan untuk membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan tugas kelompok tersebut.

8. Santiaji adalah pertemuan singkat yang diselenggarakan untuk menghadapi pelaksanaan suatu kegiatan.

Tata Krama Berdiskusi1. Tugas dan tanggung jawab pemimpin

diskusi a. menyiapkan sesuatu yang berkaitan

dengan diskusi,b. menyiapkan rangkuman pokok

masalah, c. membuka diskusi dengan uraian

pendek,d. menjadi motor penggerak dalam

jalannya diskusi, e. menanggapi pendapat peserta, f. membuat rangkuman pembicaraan,g. menutup diskusi.

2. Tugas pemimpin diskusi selama diskusi berlangsung.a. membuat aturan jalannya diskusi,

mengatur waktu dan merumuskan kesimpulan pembicaraan,

b. memimpin diskusi dengan sabar,c. menghargai setiap pendapat, d. jujur, ramah, dan tidak memihak.

3. Tugas dan kewajiban peserta diskusia. mempelajari masalah yang akan

didiskusikan dari berbagai sumber, b. mendengarkan dengan penuh

perhatian,c. menghilangkan sikap emosional dan

prasangka jelek kepada pembicara,

Lembaga Bimbingan Belajar QL 37

Page 38: Modul Ind Intensif 2012

d. bila mengajukan pertanyaan harus jelas, sopan, tidak berbelit-belit, dan langsung pada masalah,

e. ikut menjaga kelancaran jalannya diskusi.

4. Tugas pembicara (penyaji/pemrasaran)a. menyiapkan dan membuat makalah

berdasarkan referensi yang akurat, b. menyajikan makalah dengan jelas dan

menyakinkan, c. menjawab petanyaan dengan objektif

yang didukung dengan fakta.

5. Menolak Pendapat dalam DiskusiDalam menanggapi masalah

dalam berdiskusi, kita harus dapat menerima atau menolak pendapat peserta lain. Apabila hendak menolak pendapat orang lain, perlu diperhatikan hal-hal berikut inia. mengemukakan pendapat dengan

bahasa yang baik dan dilandasi dengan argumentasi yang logis,

b. yang ditolak adalah pendapatnya bukan orang yang mengemukakan pendapat,

c. hilangkan rasa sentimen, rasa kurang senang rasa jengkel terhadap orang yang mengemukakan pendapat,

d. tidak mencemooh, menghina, atau menyinggung perasaan,

e. menunjukkan bagian yang mengandung kelemahan, kesalahan, dan juga bagian yang baik sehingga peserta diskusi puas,

f. mengemukakan penolakan pendapat melalui moderator.

Contoh frase yang biasa digunakan untuk menolak pendapat; a. kurang sesuai, b. kurang sependapat, “Saya kurang

sependapat dengan alasan yang diajukan pembicara pertama karena……”

c. belum sesuai dengan pokok masalah, d. perlu ditinjau kembali, “Menurut

pendapat saya, beberapa konsep yang diajukan oleh pemrasaran masih perlu ditinjau kembali!”

6. Cara Mengajukan dan Menjawab Pertanyaan dalam Diskusi

Dalam berdiskusi biasanya diadakan acara tanya jawab. Pemrasaran atau pembicara yang baik harus menyiapkan diri agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan. Sebaiknya peserta harus siap mengajukan pertanyaan.

Syarat mengajukan pertanyaan adalah a. pertanyaan diajukan dengan jelas,

tidak berbelit, dan langsung menuju sasaran,

b. pertanyaan diajukan dengan sopan, hindarkan pertanyaan dalam bentuk perintah atau permintaan,

c. usahan agar pertanyaan tidak ditafsirkan sebagai bantahan.

Dalam menjawab pertanyaan, pembicara harus memperhatikan hal berikuta. jawaban hanya diberikan sesuai

pertanyaan, jangan berkomentar terlalu panjang,

b. jawaban harus objektif dan didukung oleh fakta,

c. hindarkan prasangka dan emosi, d. bila tidak dapat menjawab, hendaklah

pembicaraan berterus terang dengan mengatakan belum dapat menjawab pertanyaan tersebut,

e. usahakan agar penanya puas dengan jawaban yang diberikan.

7. Cara Menyetuji Pendapat dalam Diskusi

Apabila mengikuti diskusi, mungkin saja kita menyetujui pendapat pembicara atau pendapat peserta diskusi dalam memberikan persetujuan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitua. persetujuan dikemukakan dengan

berbahasa yang benar, b. persetujuan didukung oleh bukti atau

keterangan yang logis dan jelas,c. komentar yang melengkapi

persetujuan tidak berlebihan,d. persetujuan diberikan secara objektif

yang disertai fakta yang konkret, e. kalimat yang digunakan harus mudah

diterima dan tidak berbelit-belit.Contoh persetujuan pendapat:a. Saya rasa pendapat Anda sesuai

dengan pendapat saya.b. Saya dukung pendapat Anda

sebab……

8. Pelaksana atau Personalia DiskusiPelaksana atau personalia diskusi

biasanya terdiri atas: a) ketua;b) sektretaris/notulis; c) penyaji

makalah/pemrasaran/pembicara; d) peserta diskusi.

9. Beberapa Contoh Kalimat dalam Berdiskusia) Membuka Diskusi

Saudara-Saudara, terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Saudara-Saudara meluangkan waktu untuk menghadiri diskusi ini. Seperti yang tercantum dalam acara, diskusi kita hari ini bertemakan apresiasi puisi. Masalah tersebut akan disampaikan oleh Bapak David Untuk menghemat waktu, marilah kita mulai diskusi ini. Diskusi saya buka dengan

Lembaga Bimbingan Belajar QL 38

Page 39: Modul Ind Intensif 2012

mengucapkan Bismillahirohmanirrohim. Selanjutnya marilah kita dengarkan uraian Bapak Daavidd. Saudara penyaji saya persilakan!

b) Mengarahkan DiskusiSaya rasa tanggapan Saudara

menyimpang dari topik diskusi. Oleh karena itu, sebaiknya tanggapan Saudara kembali pada pokok permasalahan diskusi kita ini!

c) Menarik Kesimpulan Karena sudah tidak ada lagi masalah yang perlu dibicarakan, sebelum diskusi ini kita tutup, saya akan menyampaikan beberapa kesimpulan dari hasil diskusi sebagai berikut…..Demikianlah hasil diskusi kita hari ini. Akhirnya diskusi saya nyatakan ditutup dengan mengucapkan alhamdulillah hirrobil alamin. Terima kasih.

d) Menjawab PertanyaanSehubungan dengan pertanyaan Saudara Markus, saya akan mengemukakan hal-hal sebagai berikut……Berdasarkan bukti yang saya kemukakan tadi, saya kurang sependapat dengan pendapat Saudara.

C. PENALARAN/BERPIKIR LOGIS Dalam argumentasi kita ingin

membuktikan, bahwa sesuatu itu benar atau sesuatu itu salah hingga perlu kita ubah. Alasan yang kita kemukakan harus masuk akal supaya orang dapat menerimanya. Maka data yang telah kita kumpulkan, kita pilih mana yang sesuai dengan tujuan kita. Data yang telah terpilih itu kita hubung-hubungkan, sehingga dapat kita menarik kesimpulan, atau dapat kita menetapkan pendapat.

Supaya kesimpulan kita itu benar, cara kita menghubung-hubungkan data tidak boleh sembarangan. Kita harus bekerja dengan cermat, mengikuti jalan pikiran yang logis. Dengan kata lain, kita bekerja dengan penalaran yang sehat. Penalaran yang salah akan menuntun kita kepada kesimpulan atau pendapat yang salah pula. Oleh karena itu, perlu kita melatih diri menggunakan penalaran yang benar, dan mempelajari serta menghindari apa saja yang dapat menyebabkan kita melakukan penalaran yang salah. (Penalaran = menghubung-hubungkan

data, hingga kita sampai kepada kesimpulan atau pendapat).

1. InduksiPenalaran yang menuntun kita

kepada kesimpulan dan pendapat, dapat kita bagi menjadi dua macam, yaitu induksi dan deduksi.

Dalam induksi kita mulai dengan menyebutkan peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Diagramnya sebagai berikut:

Contoh induksi Setelah karangan anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat nilai 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai mengarang.

Penjelasan: a. Nilai yang diperoleh Ali, Toto,

Alex, Burhan, Maman, dan anak yang lain merupakan peristiwa khusus.

b. Peristiwa khusus itu kita hubung-hubungkan dengan penalaran yang baik.

c. Kesimpulan atau pendapat yang kita peroleh ialah bahwa anak kelas 3 boleh dikatakan cukup pandai mengarang.

d. Kesimpulan bahwa anak kelas 3 boleh dikatakan cukup pandai mengarang itu mencakup Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak lain di kelas 3 itu. Dalam kesimpulan terdapat “boleh dikatakan”, karena Maman hanya mendapat nilai 6. Jika Maman juga mendapat nilai 7 atau 8, kesimpulan akan berbunyi : “Semua anak kelas 3 cukup pandai mengarang.”

Sekali lagi dijelaskan, bahwa dari peristiwa yang khusus, kita memperoleh kesimpulan umum yang meliputi semua peristiwa khusus itu dengan jalan penalaran induksi.

1.1.Generalisasi Penalaran induksi itu ada tiga macam:a. generalisasi;b. analogi;c. hubungan sebab-akibat. Contoh tentang nilai mengarang anak kelas tiga tersebut ialah contoh generalisasi yang sangat bergantung

Lembaga Bimbingan Belajar QL 39

khusus

khusus

khusus

umum

Page 40: Modul Ind Intensif 2012

kepada cara kita memilih data atau peristiwa khusus.

Pertama, harus kita teliti apakah data yang kita pilih merupakan contoh yang baik bagi jenis data yang kita hadapi. Contoh yang kurang baik atau berbeda akan menyulitkan kita menarik kesimpulan.

Kedua, sudah cukupkah jumlah data atau peristiwa khusus yang kita kemukakan? Makin banyak tentu saja makin baik, karena kita dapat menarik kesimpulan yang lebih mantap.

1.2.Analogi Dalam analogi kita

membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Kita dapat menarik kesimpulan dengan syarat jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Cara menarik kesimpulan seperti di atas, kita sebut analogi. Perhatikan contoh analogi di bawah ini:

Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan dan bintang yang berjuta-juta jumlahnya beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada penciptanya yaitu manusia. Manusia yang pandai, teliti, dan bijaksana. Tidakkah alam yang maha besar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak pula ada penciptanya? Pencipta yang Maha Pandai, Maha Teliti, dan Maha Bijaksana?

Manusia yang menciptakan mesin, pasti sayang akan hasil ciptaannya. Tidak demikian pulakah yang Maha Pencipta? Ia pasti Maha Pengasih dan Maha Penyayang juga. Pertanyaan: a. Apakah yang diperbandingkan dalam

contoh di atas? b. Apa saja persamaan yang terdapat

dalam perbandingan itu? c. Persamaan segi apa lagi yang dapat

kita simpulkan? d. Bagaimana bunyi kesimpulan yang

kita peroleh dengan analogi di atas?

1.3.Hubungan Sebab-AkibatHubungan sebab akibat mulai

dari beberapa fakta yang kita ketahui. Dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab serangkaian fakta itu, atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta itu. Ada tiga jenis hubungan sebab-akibat. Ketiga jenis itu ialah: a. Hubungan Sebab-Akibat

Kita mulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan sampai

kepada kesimpulan yang menjadi akibat. Contoh:

Pelita I dan tahun pertama pelita II ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati. Pertanian, perdagangan, industri, dan komunikasi dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi dalam pasaran dunia menghasilkan devisa bermilyar dolar AS bagi kas negara kita. Dengan demikian kedudukan rupiah menjadi makin mantap. Ekonomi Indonesia menjadi makin kuat sekarang ini. Oleh karena itu tidak mengherankan jika mulai tahun 1975 ini Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan seterusnya. Pertanyaan: - Fakta apa saja yang dikemukakan

dan yang merupakan sebab?- Bagaimana bunyi kesimpulan yang

menjadi akibat fakta di atas?

b. Hubungan Akibat-SebabDi sini kita mulai dengan fakta yang menjadi akibat.Fakta itu kita analisis untuk mencari sebabnya. Contoh:

Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Sakitkah Badu? Pertanyaan: - Fakta apa saya yang

dikemukakan, dan menjadi akibat? - Bagaimana bunyi kesimpulan yang

menjadi sebab, hasil analisis kita?

c. Hubungan Sebab-Akibat 1 - Akibat 2

Suatu sebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikianlah seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat. Contoh:

Mulai tanggal 2 April 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikkan harganya karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia menjadi makin wajar. Karena harga bahan bakar naik, sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transpor harus diperhitungkan. Naiknya harga

Lembaga Bimbingan Belajar QL 40

Page 41: Modul Ind Intensif 2012

barang akan terasa berat oleh rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikkan pendapatan rakyat. Pertanyaan: - Apa faktanya yang menjadi sebab? - Bagaimana bunyi kesimpulan yang

mengemukakan rangkaian tiga akibat yang pasti akan timbul?

- Akibat keempat merupakan sesuatu yang harus kita lakukan. Bagaimana bunyinya?

2. Deduksi Telah kita bicarakan bahwa ada dua

macam penalaran dalam menarik kesimpulan dari data yang kita ketahui, yaitu induksi dan deduksi. Dalam induksi kita mulai dengan mengetengahkan peristiwa-peristiwa yang khusus untuk menuju kepada kesimpulan yang umum. Dalam deduksi terjadi sebaliknya. Kita justru mulai dengan mengetengahkan hal yang umum, untuk kemudian menarik kesimpulan yang khusus.Diagram deduksi sebagai berikut

Penalaran deduksi

Baik dalam induksi maupun dalam deduksi, yang pertama kita kemukakan ialah pernyataan. Berdasarkan pernyataan itulah kita menarik kesimpulan. Pernyataan yang mendasari penalaran untuk menarik kesimpulan itu kita sebut premis. Perhatikan sekarang pernyataan atau premis di bawah ini dan kesimpulan yang dapat kita tarik daripadanya. Sesungguhnya kesimpulan itu sudah tercakup dalam premis yang kita nyatakan. Premis: Bujur sangkar itu segi empat

yang panjang keempat sisinya sama dan besar setiap sudutnya 900.

Beberapa kesimpulan :1. Setiap bujur sangkar pasti segi empat,

tetapi tidak setiap segi empat adalah bujur sangkar.

2. Segi empat bukan bujur sangkar, jika tidak setiap sudutnya 900.

3. Segi empat bukan bujur sangkar, jika ada dua sudut yang tidak sebesar 900.

4. Segi empat bukan bujur sangkar, jika sisinya tidak sama panjang walaupun setiap sudutnya sebesar 900.

5. Segi empat bukan bujur sangkar, jika sisinya tidak sama panjang, dan sudut-sudutnya tidak sebesar 900.

6. Dalam setiap bujur sangkar keempat sisinya merupakan dua pasang sisi yang sejajar.

7. Jumlah keempat sudut bujur sangkar 4 x 900 = 3600.

8. Jika ditarik garis diagonal, kita akan memperoleh dua segi tiga yang sama dan sebangun.

9. Setiap segi tiga yang kita peroleh, merupakan segi tiga sama kaki.

10. Sudut-sudut dalam segi tiga itu besarnya 900, 450, dan 450.

Dari contoh di atas jelaslah bahwa penalaran dalam deduksi berbeda sekali dengan penalaran dalam induksi. Dalam induksi kita mulai dengan premis data khusus, dan menarik kesimpulan yang mencakup premis itu. Dalam deduksi kita merentang premis lebih lanjut, dan menarik kesimpulan yang sebenarnya sudah tercakup dalam premis itu.

Kesimpulan harus dapat dipercaya.Dalam deduksi kita dapat: a. menarik kesimpulan dari 1 premis.

Perhatikan contoh pada nomor 1 tersebut di atas.

b. menarik kesimpulan dari 2 premis atau lebih.

Contoh : Premis 1: Angkatan darat yaitu angkatan

bersenjata.Premis 2: Angkatan bersenjata berpakaian

seragam.Kesimpulan: Jadi, Angkatan Darat pasti

berpakaian seragam. Kesimpulan yang kita tarik harus dapat dipercaya. Oleh karena itu, deduksi semacam ini harus memenuhi beberapa syarat: a. premisnya benar.b. penalaran yang menuju kepada

kesimpulan benar pula. Perhatikan contoh-contoh deduksi di bawah ini. Hanya pada contoh a yang kesimpulannya dapat dipercayai karena kedua syarat dipenuhi. (contoh b, c, d tidak memenuhi kedua syarat). a. Premis benar. Penalaran benar.

Kesimpulan dapat dipercaya. Premis 1 : Glenmor itu kota kecil

dekat Banyuwangi (benar)Premis 2 : Banyuwangi itu di Jawa

Timur (benar) Kesimpulan : Kota kecil Glenmor di Jawa

Timur.

b. Premis benar. Penalaran salah. Kesimpulan tidak dapat dipercaya. Premis 1 : Surabaya lebih kecil

daripada Jakarta (benar) Premis 2 : Jayapura lebih kecil

daripada Jakarta (benar). Kesimpulan : Jadi Surabaya dan Jayapura

itu kota yang sama besarnya (?)

Catatan b. P1, P2 “tidak disebut-sebut soal sama besar”

Lembaga Bimbingan Belajar QL 41

khusus

umum khusus

khusus

Page 42: Modul Ind Intensif 2012

Kesimpulan tidak dapat dipercaya karena benar tidaknya tidak diketahui.

c. Premis salah. Penalaran benar. Kesimpulan tidak dapat dipercaya. P 1 : Semua orang tua bijaksana (?)P 2 : Ayahmu orag tua (benar)K : Jadi, ayahmu tentulah bijaksana (?)

d. Premis salah. Penalaran salah. Kesimpulan tidak dapat dipcaya.P 1 : Gadis berambut panjag (?)P 2 : pemuda gondrong berambut

panjang (benar)K : Jadi gadis itu pemuda gonrong (?)

2.1 Silogisme.Dalam berargumentasi sering kita

menggunakan macam deduksi yang disebut silogisme. Jenis silogisme banyak, tetapi yang kita bicarakan hanya sebuah saja, yaitu silogisme golongan atau silogisme katagori. Dalam silogisme semacam ini, kita dapati 2 premis dan satu kesimpulan. Kedua premis itu ialah premis umum dan premis khusus, yang disebut juga premis mayor dan premis minor.

Premis Umum (= PU), menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (=semua A) memiliki sifat atau hal tertentu (=B).Peris Khusus (= PK), menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (=C) adalah anggota golongan tertentu itu (=A).Kesimpulan (=K), menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (=C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (=B).Jika ketentuan-ketentuan di atas kita rumuskan, rumus itu akan berbunyi sebaai berikut : PU : semua A = B

PK : C = AK : C = B

Contoh I : PU : Semua profesor pandai.

PK : Pak Wijoyo Nitisastro adalah profesor.

K : Pak Wijoyo Natisastro pastilah pandai.Penjelasan :- Semua A = semua anggota golongan

tertentu = semua profesorB = sifat atau hal yang ada

pada semua anggota golongan tertentu itu = pandai

C = sesuatu atau seseorang = Pak Wijoyo Natisastro

- Dalam PU, A menjadi subyek. - Dalam PK, A menjadi predikat.

Contoh II: a. PU : Binatang menyusui melahirkan

anak dan tidak bertelur.PK : Ikan paus binatang menyusui.K : Ikan paus melahirkan anak dan

tidak bertelur.

Catatan : Yang dimaksud dengan “Binatang menyusui” dalam PU ialah “semua” menyusui.Kata “ semua “ tidak perlu diucapkan, atau dapat juga diganti dengan tiap – tiap atau setiap.

b. PU : Semua orang asing harus mempunyai izin kerja jika ingin bekerja di Indonesia.

PK : Mr. Smith itu orang asing. K : Jadi, Mr. Smith harus

mempunyai izin kerja jika ingin bekerja di Indonesia.

2.2. Silogisme Negatif :Jika salah satu premis dalam

silogisme bersifat negatif, maka kesimpulannya pun akan bersifat negatif pula. Biasa dipakai kata tidak atau bukan.Contoh :

I. PU : Semua AB : Semua penderita penyakit gula tidak boleh banyak makan tepung– tepungan.

PK : C = A : Ayah penderita penyakit gula.

K : C ≠ B : Jadi, Ayah tidak boleh banyak makan tepung-tepungan.

II. PU :SemuaA=B : Orang yang memperhatikan anak- anaknya adalah ayah yang baik.

PK : C ≠ A : Ali bukan orang yang memperhatikan anak-anaknya.

K : C≠ B : Ali bukan ayah yang baik.

2.3 Silogisme yang Salah Berhati-hatilah kita menggunakan

penalaran yang disebut silogisme ini dalam berargumentasi. Jika tidak berhati-hati, akan mudah sekali kita tergelincir dan salahlah kesimpulan yang kita tarik.

Terutama dalam memilih premis kita harus teliti sebab pada premislah biasanya letak kesalahan kita. Maka, perhatikan peringatan di bawah ini supaya kesalahan dapat kita hindari.A. Dari dua premis khusus tidak dapat

kita menarik kesimpulan yang dapat dipercayai. PK : A = B - Ali pandai sekali di sekolah. PK : A = D (bukan C) – Ali anak desa. K : D = B (?) – Anak desa pandai

sekali di sekolah (?)Catatan : Dalam contoh di atas tidak ada PU.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 42

Page 43: Modul Ind Intensif 2012

B. Dalam PK, A tidak menjadi predikat. C tidak dihubungkan dengan A, melainkan dengan B. Dengan demikian, baik PU maupun PK dihubungkan dengan B. B menjadi predikat. Dari silogisme semacam di atas, tidak dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipercayai. 1. PU : Semua A = B

- Semua profesor pandai.PK : C = B - Pak Slamet pandai.K : C = A (?)- Pak Slamet profesor (?)

2. Murid yang pandai mendapat pujian guru: Deda mendapat pujian guru. Tentulah Deda murid yang pandai.

C. Jika PU tidak menyebutkan seluruh anggota golongan, melainkan hanya beberapa anggota golongan itu saja, kita tidak dapat menarik kesimpulan apa-apa. 1. PU : tidak semua A = B

- Tidak semua orang kaya hidup mewah.

PK : C = A - Alex orang kaya.

K : C = B (?)- Jadi Alex hidupnya mewah (?)- Beberapa orang kaya hidupnya

mewah (?) - Alex orang kaya (?)- Jadi Alex hidupnya mewah (?)

D. Dari dua premis yang negatif tidak dapat kita menarik kesimpulan yang dipercaya. 1. PU : Semua A # B

- Semua ayam tidak melahirkan anak.

PK : C # A - Angsa bukan ayam.K : C = B (?) - Jadi angsa melahirkan anak (?)C # B (?)- Jadi angsa tidak melahirkan

anak (?)

Entimem = silogisme yang diperpendekDalam penggunaan bahasa sehari-hari,

silogisme terasa kaku sekali bentuknya. Oleh karena itu, kita perpendek dengan tidak menyebutkan premis umum. Langsung saja kita mengetengahkan kesimpulan dengan premis khusus menjadi penyebabnya.

Bentuk silogisme yang diperpendek semacam di atas kita sebut entimem (enthymeme).

Perhatikan contoh di bawah ini :Silogisme:

PU : Semua A # B

- Pegawai yang baik tidak mau menerima uang suap.

-PK : C = A

- Ali pegawai yang baik. K : C # B - Ali tidak mau menerima uang suap.

Entimem : Ali tidak mau menerima uang suap, karena ia pegawai yang baik.

Penjelasan: C = Ali, ia B = tidak mau menerima uang suapA = pegawai yang baikC = B, karna C = A :

Ali tidak mau menerima uang suap, karena ia pegawai yang baik.

Dalam contoh di atas kita mulai dengan silogisme, kemudian memperpendeknya, dan terjadilah entimem. Tetapi jika kepada kita diberikan entimem, dapat juga kita mengembalikannya menjadi silogisme.Perhatikan contoh di bawah ini.Entimem :

Badu harus bekerja keras, karena ia (orang yang) ingin sukses hidupnya. C = BaduB = harus bekerja kerasA = orang yang ingin sukses hidupnya.

Silogisme:- Semua orang yang ingin sukses

hidupnya harus bekerja keras.- Badu orang yang ingin sukses

hidupnya.- Maka Badu harus bekerja keras.

1. UMPTN/1995/A/19Berikut adalah kalimat untuk menawarkan bantuan (A) Singsingkan lengan bajumu tinggi-

tinggi.(B) Bila Anda tidak berkeberatan, buku

Anda itu akan saya sampulkan.(C) Gembira sekali saya bila Anda mau

menemani saya duduk-duduk di sini. (D) Mana mungkin Saudara mau

menerima bantuan orang itu.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 43

Rumusnya = Entimem = C = B, karena C = A

Page 44: Modul Ind Intensif 2012

(E) Saya yakin Anda senang jika mendapat pertolongan dari kawan.

2. UMPTN/1997/C/20Kalimat yang diucapkan dalam suatu diskusi adalah (A) Pendapat Anda itu tidak benar.(B) Saya tidak setuju dengan pendapat

Anda. (C) Anda harus menyetujui pendapat

saya.(D) Anda harus menerima saran saya. (E) Tampaknya, kita berbeda pendapat.

3. UMPTN/2001/A/30Kalimat sanggahan diskusi yang sesuai dengan santun diskusi adalah(A) Mengapa Anda tidak jelaskan sampai

ke akar-akarnya.(B) Coba, kalau memang Anda

menguasai materi, tunjukkan judul-judul buku yang digunakan.

(C) Kelihatannya Anda tidak meyakinkan dalam menjawab pertanyaan.

(D) Sebaiknya Anda jelaskan arah penalaran makalah Anda sehingga peserta dapat memahaminya.

(E) Kalau memang Anda tidak dapat menjawab, percayakan saja kepada ahlinya.

4. SPMB/2004/R-III/23Kalimat di bawah ini yang paling santun untuk menyanggah pendapat seseorang ketika berdiskusi ialah(A) Saya tidak setuju dengan pendapat

Saudara karena kurang didukung fakta dan data yang logis.

(B) Saya menolak pendapat Saudara.(C) Saudara seharusnya memikirkan apa

yang akan Saudara katakan, jangan asal bicara.

(D) Saudara sungguh tidak logis.(E) Saya rasa pendapat Saudara sangat

mustahil untuk dilaksanakan.

5. UM-UGM/2004/121/13Anda mempunyai sahabat yang baik. Ia berhasil meraih predikat siswa teladan. Informasi ucapan selamat sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah(A) Berbahagialah atas keberhasilan

Anda menjadi siswa teladan.(B) Selamat atas terpilihnya Saudara

sebagai siswa teladan.(C) Saya turut bersyukur atas

keberhasilan Anda sebagai siswa teladan.

(D) Selamat berbahagia karena Anda sudah berhasil menjadi siswa teladan.

(E) Terima kasih atas keberhasilan Anda merebut predikat siswa teladan.

6. SPMB/2003/R-II/23

Pernyataan yang tepat diungkapkan oleh pemandu diskusi dalam membuka diskusi tentang “Peranan bahasa Indonasia dalam persatuan dan kesatuan bangsa” adalah(A) Saudara-Saudara, mari kita mulai

membicarakan masalah “Peranan bahasa Indonesia dalam persatuan dan kesatuan bangsa.”

(B) Saudara-Saudara, marilah kita mulai diskusi pagi ini dengan topik “Peranan bahasa Indonesia dalam persatuan dan kesatuan bangsa.”

(C) Saudara-Saudara, marilah kita awali diskusi tentang “Peranan bahasa Indonesia dalam persatuan dan kesatuan bangsa.”

(D) Saudara-Saudara, terima kasih dan marilah kita buka diskusi tentang “Peranan bahasa Indonesia dalam persatuan dan kesatuan bangsa.”

(E) Saudara-Saudara, terima kasih atas kehadiranya dan segera kita mulai diskusi tentang “Peranan bahasa Indonesia dalam persatuan dan kesatuan bangsa.”

7. SPMB/2004/R-I/140/19Kedisiplinan para siswa dapat ditingkatkan melalui beberaoa upaya, antara lain, melalui kegiatan ekstrakurikuler, seperti upacara bendera, latihan baris-berbaris, kepramukaan, dan kegiatan paskibra.Tanggapan yang baik sesuai dengan pernyataan di atas adalah (A) Disiplin sangat diperlukan untuk

membina mentalitas yang tangguh.(B) Dengan jiwa yang disiplin, maka

terbentuklah jiwa yang tangguh.(C) Kaum remaja khususnya pelajar

umumnya mempunyai semangat dan disiplin yang tinggi dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.

(D) Kedisiplinan sebenarnya akan terbentuk langsung secara alami.

(E) Melalui kegiatan ekstrakurikuler itulah akan terbina kedisiplinan yang matang dan semangat saling menghargai.

8. SPMB/2005/R-I/470/14Apabila kita berperan sebagai moderator yang akan membuka diskusi tentang narkoba, kalimat pembuka yang tepat untuk kita sampaikan adalah(A) Peserta diskusi saya harap tenang

sejenak.(B) Sampailah kita pada diskusi untuk

membahas narkoba.(C) Narkoba adalah obat terlarang yang

membahayakan kehidupan generasi muda.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 44

Page 45: Modul Ind Intensif 2012

(D) Peserta diskusi yang kami hormati, dalam diskusi ini kita akan membahas narkoba.

(E) Diskusi akan segera kita mulai, penyaji makalah kami harapkan membacakan makalahnya.

9. UMPTN.1996/A/5Semua kota yang terletak di khatulistiwa termasuk daerah tropis. Kota Pontianak terletak di lintang utara 0 derajat, lintang selatan 0 derajat. Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua kalimat tersebut adalah(A) Kota Pontianak termasuk daerah

tropis.(B) Kota Pontianak tidak termasuk

daerah tropis.(C) Kota Pontianak terletak di

khatulistiwa.(D) Kota Pontianak terletak di lintang

utara.(E) Kota Pontianak terletak di lintang

selatan.

10.UMPTN/2001/A/311. Tumbuh-tumbuhan membutuhkan

air untuk tumbuh, hidup, dan berkembang biak.

2. Binatang membutuhkan air untuk minum dan berkembang biak.

3. Manusia membutuhkan air untuk minum, mandi, mencuci, dan memasak.

4. Simpulan: Tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia membutuhkan air.

Simpulan di atas diambil dengan cara(A) deduktif. (C) korelatif. (E)

sebab-akibat(B) induktif. (D) analogi.

11.UMPTN /2001/B/31Premis Umum : Tugas TNI mengawal

pertahanan dan keamanan nasional.

Premis Khusus : Pak Tono Anggota TNI. Rumusan simpulan yang tepat adalah(A) Tugas utama Pak Tono menjaga

stabilitas nasional.(B) Pak Tono bertugas mengawal

pertahanan dan keamanan nasional.(C) Karena Pak Tono TNI, ia harus

menjaga stabilitas nasional. (D) Pertahanan dan keamanan nasional

harus dijaga Pak Tono.(E) Pak Tono bertugas menjaga

stabilitas nasional.

12.SPMB/2003/R-III/12 Jika bekerja di stasiun radio. Anda penyiar radio.Kalimat di atas salah nalar dan dapat diperbaiki menjadi.(A) Anda bekerja di stasiun radio

sehingga menjadi penyiar radio.(B) Bekerjalah di stasiun radio supaya

Anda menjadi penyiar radio.

(C) Jika Anda penyiar radio, Anda bekerja di stasiun radio.

(D) Anda bekerja di stasiun radio, maka Anda penyiar radio.

(E) Oleh karena bekerja di stasiun radio, Anda penyiar radio.

13.SPMB/2005/R-II/570/21Pengembangan industri sangat

penting karena industri dapat memberikan efek ganda yang lebih besar. Jika industri otomotif, elektronik, dan motor berkembang,, industri komponen pun akan meningkat. Kenaikan itu dengan sendirinya akan menciptakan ribuan tenaga kerja baru di sektor jasa, seperti bengkel, distributor, dan pedagang produk komponen. Pada akhirnya, itu merupakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Pola pengembangan paragraf di atas adalah (A) sebab-akibat-akibat.(B) sebab-akibat-sebab.(C) akibat-sebab-akibat.(D) akibat-akibat-sebab.(E) sebab-sebab-akibat.

14.SPMB/2004/R-I/140/13Makanan utama rayap adalah kayu atau bahan yang kandungan utamanya terdiri atas selulosa. Dari perilaku makan yang demikian dapat ditarik simpulan bahwa…Pernyataan yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah(A) rayap adalah makhluk hidup yang

bermanfaat dalam kehidupan kita.(B) rayap makhluk hidup yang

mengurangi kebutuhan selulosa kita.(C) rayap adalah makhluk hidup yang

terdapat dalam setiap bangunan rumah.

(D) rayap adalah makhluk hidup yang mengganti kayu menjadi selulosa.

(E) rayap adalah makhluk hidup pemakan bahan yang penting dalam kehidupan kita.

15.UMPTN/2000/C/30(1) Bahasa Indonesia digunakan di

Sumatera.(2) Bahasa Indonesia digunakan pula di

Kalimantan.(3) Memang Bahasa Indonesia telah

digunakan di seluruh Indonesia.(4) Di Sulawesi pun digunakan bahasa

Indonesia.(5) Bahkan di Papua pun bahasa

Indonesia telah di gunakan. Bila pernyataan di atas disusun menurut kesimpulan induksi, akan tersusun(A) (1), (2), (3), (4), (5)(B) (3), (2), (1), (4), (5)(C) (1), (2), (4), (5),(3)(D) (3), (1), (2), (4), (5)(E) (3), (5), (4),(2), (1)

Lembaga Bimbingan Belajar QL 45

Page 46: Modul Ind Intensif 2012

16.SPMB/2005 R-III/171/17Selama lima tahun menjadi guru,

Nurdin berkali-kali mengamati secara cermat nilai-nilai yang diperoleh siswanya dan mengaitkannya dengan kondisi ekonomi keluarga siswa yang bersangkutan. Pada akhirnya, Nurdin berkesimpulan bahwa anak dari keluarga yang tidak mampu unggul dalam bidang metematika, sedangkan anak dari keluarga mampu unggul dalam bidang bahasa. Simpulan yang dibuat pleh Nurdin tersebut merupakan(A) solusi. (D) generalisi. (B) inferensi. (E) interpretasi(C) prediksi.

17.SPMB/2006/R-III/700/19

Akibatnya, Indonesia tak bisa membeli persenjataan dari Amerika Serikat. Selain itu, Indonesia juga tak bisa membeli suku cadang untuk perawatan peralatan dari Amerika Serikat. Sebagai contoh, dari belasan pesawat Hercules yang dimiliki Indonesia hanya kurang dari lima pesawat saja yang bisa digunakan.Untuk melengkapi paragraf tersebut menjadi paragraf deduktif, kalimat utama yang tepat adalah(A) Amerika Serikat siap mencabut

embargo militer tehadap Indonesia.(B) Presiden Amerika Serikat akan

mencabut embargo militer terhadap pemerintah Indonesia.

(C) Pencabutan embargo militer terhadap Indonesia disebabkan maraknya aktivitas terorisme di Indenesia.

(D) Embargo militer dilakukan Amerika Serikat terhadap Indonesia karena kerusuhan Santa Cruz, Dili, pada 1991.

(E) Amerika Serikat mengenakan embargo senjata pada Indonesia karena banyak warganya menjadi korban pemboman di Indonesia.

18.UM-UGM/2005/821/16Gerak daratan itu tidak akan pernah usai sepanjang usia di bumi.Kalimat ini mengandung maksud bahwa(A) usia bumi ini akan berakhir ketika

daratan di permukaannya berhenti bergerak.

(B) daratan di muka bumi bergerak sepanjang luas permukaan bumi.

(C) gerak daratan di muka bumi akan berakhir setelah mengelilingi seluruh permukaan bumi.

(D) usia bumi ini akan bertambah panjang apabila daratan di permukaanya masih terus bergerak.

(E) daratan di muka bumi akan terus bergerak selama bumi ini masih ada.

19.SPMB/2004/R-II/640/18Andalan provinsi ini adalah

kemolekan alamnya. Karena itu, dunia peristiwa harus digalakkan. Lebih dari itu, kegiatan pariwisata tidak boleh meninggalkan prinsip manajerial yang komprehensif. Dari sinilah kehidupan pariwisata dikendalikan. Penerimaan daerah ini ternyata juga ditulangpunggungi oleh migas, pendapat asli, pajak pertambahan nilai, dan yang paling menggiurkan penarikan retribusi parkir.Bedasarkan teks di atas, urutan primadona pendapatan daerah adalah(A) pariwisata, migas, pajak, parkir.(B) migas, pariwisata, pajak, parkir.(C) parkir, migas,pariwisata, pajak.(D) parkir, pajak, migas, pariwisata.(E) pajak, parkir, migas, pariwisata.

20.SPMB/2006/R-II/610/23Janganlah lupa bahwa hanya kira-kira separuh dari perdagangan internasional adalah perdagangan lintas samudera. Yang setengahnya lagi terdiri atas pertukaran barang dagangan di antara negara-negara yang bertetangga atau yang berada dalam benua yang sama.Kutipan tesebut paling tepat untuk mendukung pernyataan bahwa(A) bagian yang terpenting dari

perdagangan sesuatu bersifat lintas samudera.

(B) perdagangan dalam negeri tidak ada artinya dibandingkan dengan perdagangan luar negeri.

(C) pertukaran barang di antara negara-negara bertetangga tidak dianggap sebagai perdagangan internasional.

(D) perdagangan luar negeri tidak harus dilakukan melalui jalan air.

(E) orang sering lupa akan ciri lintas samudera pada perdagangan anatarnegara.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 46

1.Diskusi2. Iklan & Poster

3. Karya Tulis4. Proposal

Program Intensif SBMPTN

DISESUAIKAN DENGAN KISI-KISI SBMPTN - SIMAK UI – UMB PTN 2013

Page 47: Modul Ind Intensif 2012

1. SURATBentuk (Format) Surat Resmi

Keterangan: 1. Kop/kepala surat: berisi nama

badan, lembaga, organisasi, atau instansi, dan alamat, nomor kode kos, nomor telepon, serta logo. Contoh:

2. Titimangsa (tanggal) surat,Contoh: Medan, 15 November 2007 Jika ada kop surat, nama tempat/kota tidak perlu dicantumkan. Nama bulan tidak boleh disingkat atau diganti dengan angka dan sesudah tahun tidak boleh dibubuhkan tanda titik.

3. Nomor kode surat (bila ada),4. Lampiran (bila ada),

Jika tidak ada yang dilampirkan, tidak perlu dituliskan kata lampiran.

5. Hal: berisi pokok/isi surat, berupa kata atau frase (tidak perlu panjang).

6. Nama dan alamat yang dituju. Contoh (yang salah): Kepada Yth. Bapak Direktur P.T. Perkasa. Jl. Sutomo No. 321.Medan. Seharusnya: Yth. Direktur PT PerkasaJalan Sutomo No. 321 Medan Catatan:Kata kepada tidak perlu dicantumkan. Kata sapaan tidak boleh diikuti nama jabatan, gelar, atau pangkat. Singkatan nama badan, lembaga, instansi, organisasi, atau

dokumen resmi tidak boleh diakhiri tanda titik. Kata jalan tidak boleh disingkat, dan tanda titik tidak boleh mengangkhiri alamat surat.

7. Salam pembuka (diikuti tanda koma)Contoh : Dengan hormat,

8. Alinea pembuka.Kelompok kata “bersama surat ini…” digunakan apabila ada sesuatu yang dilampirkan/dikirimkan bersama surat.

9. Alinea penghubung (isi)10.Alinea penutup

Contoh (yang salah)Atas perhatiannya saya ucapakan banyak terima kasih.Seharusnya :Atas perhatian Bapak/Ibu, saya menyampaikan/mengucapkan terima kasih.

11.Salam penutup (diikuti tanda koma)Contoh : Hormat saya,

12.Tanda tangan pengirim.13.Nama lengkap pengirim (tidak

perlu diapit tanda kurung).14.Tembusan (bila ada)15.Inisial pengetik (bila ada)

2. IKLAN DAN POSTERIklan atau advertensi : salah satu cara yang digunakan suatu perusahaan atau perseorangan untuk memberitakan/memberitahukan sesuatu (penawaran barang, permintaan, atau pengumuman) kepada masyarakat.

Berdasarkan sifatnya, ada tiga golongan iklan:1. Pengumuman:mengumumkan/

memberitahu-kan sesuatu kepada khalayak ramai/pembaca dimulai dengan menggunakan judul yang ditulis dengan huruf besar-besar dengan menggunakan kata-kata “PENGUMAN”, “UCAPAN TERIMA KASIH”, “BARDUKACITA”,dll.

2. Penawaran/permintaan: bertujuan agar barang/jasa yang dijualnya laku, biasanya memakai kata-kata “DIJUAL”, “DICARI SEGERA”, “BUTUH UANG”, dll.Ada kalanya iklan ini dimulai dengan gaya bahasa hiperbola misalnya “RINSO MENCUCI SENDIRI”, menggunakan semboyan/nasihat “SEHAT ITU BAHAGIA”, berisi seruan “PERHATIAN”, “KABAR GEMBIRA”, “KABAR PENTING”, dll.

3. Reklame (re = berulang-ulang, clamo = berseru) : seruan yang berulang-ulang. Jadi, iklan yang bersifat reklame dibuat dengan cara

Lembaga Bimbingan Belajar QL 47

1345

6

2

7

10

9

8

111213

,

,

14

15

Lembaga Bimbingan BelajarQuantum Learning Jalan Tomat No. 12, Medan Telepon (061) 4564179-77550133

Page 48: Modul Ind Intensif 2012

memuji-muji barang yang ditawarkan, biasanya berisi semboyan dengan kalimat singkat yang menarik.Contoh :DETTOL PELINDUNG KELURGA

Poster adalah jenis reklame yang ada di luar rumah. Poster sama dengan iklan, hanya tujuannya menarik minat calon pembeli dalam perjalanannya dari rumah ke kantor, ke toko, dsb. Berdasarkan sifatnya, ada tiga poster : poster niaga, poster pendidikan dan penerangan, poster kegiatan.

3. KARYA TULIS/ILMIAHKarya tulis yang dibuat

berdasarkan penelitian disebut karya ilmiah. Susunan penulisan karya ilmih biasanya terbagi atas tiga bagian besar, yakni : (1) bagian pelengkap pendahuluan, (2) bagian isi atau pembahasan, dan (3) bagian pelengkap penutup.1. Bagain pelengkap pendahuluan

Bagian pelengkap pendahuluan terdiri atas: a. halaman judul;b. halaman motto ;c. halaman pengesahan;d. kata pengantar ;e. daftar isi;f. daftar tabel;g. abstrak.Selain hal di atas, dapat ditambahkan daftar gambar, daftar singkatan, daftar lambang, ditempatkan sebelum abstrak atau sesudah daftar isi.

Hal-hal yang harus dicantumkan dalam kata pengantar pada umumnya adalah:1. ungkapan puji syukur;2. tujuan penulisan;3. kesulitan yang dihadapi;4. ucapan terima kasih kepada yang

memberikan bantuan;5. bersedia menerima kritik dan

saran, dan6. harapan yang diinginkan penulis.

2. Bagian Isi Karya IlmiahIsi karya ilmiah terbagi menjadi beberapa bab.1. Bab I (bab pendahuluan) berisi:

a. Latar belakang masalah berisi alasan membuat karya tulis dan uraian mengenai permasalahan di sekitar topik karya tulis.

b. Perumusan (pembatasan) masalah biasanya berupa kalimat tanya. Misalnya, “Apa peranan pemuda dalam pembangunan masyarakat di lingkungannya?”

c. Tujuan penelitian berisi maksud penulisan dan sasaran yang akan di- tuju (tujuan penulisan harus relevan denga perumusan masalah).

d. Metode penelitian berisi cara melaksanakan penelitian

untuk memperoleh data dan cara mengolah data.

e. Sistematika penulisan menggambarkan cara menyajikan karya tulis (diuraikan dalam beberapa pragraf).

f. Hipotesis, merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi dan masih harus dibuktikan kebenarannya.

g. Waktu dan lokasi, berisi penjelasan mengenai jangka waktu dan tempat penelitian.

2. Bab II berisi pembahasan penelitian.

3. Bab III berisi pembahasan penelitian.

4. Bab IV berisi kesimpulan dan saran.

3. Bagian Pelengkap Penutup Bagian pelengkap penutup karya ilmiah berisi daftar pustaka dan lembar lampiran (misalnya tabel, grafik, gambar, denah, dll.)

Penulisan Daftar Pustaka Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyusun daftar pustaka, di antaranya sebagai berikut.1. Jika nama penulis buku terdiri atas

dua unsur atau lebih, penulisannya dibalik dengan membubuhkan tanda baca koma (,). Contoh:Muhammad Ali ditulis Ali, Muhammad

2. Jika penulis terdiri atas dua orang, hanya unsur nama penulis pertama yang dibalik. Contoh:Jakob Sumardjo dan Saini K.M. ditulis Sumardjo, Jakob dan Saini K.M.

3. Jika penulis lebih dari tiga orang, hanya nama penulis pertama yang dituliskan. Penulis unsur nama tetap dibalik, kemudian diikuti dengan singkatan dkk. (dan kawan-kawan). Contoh:Singarimbun, Masri, dkk.

4. Jika pada urutan daftar pustaka terdapat nama penulis atau lembaga yang sama, daftar urutan penulis atau lembaga yang terletak pada urutan berikutnya diberi tanda garis sepanjang tujuh ketukan dan diakhiri dengan tanda titik. Contoh:Keraf, Gorys. 1995. Eksposisi Komposisi Lanjutan II. Jakarta: Gramedia. ________. 1982. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia. Secara umum, penulisan daftar pustaka dapat dirumuskan sebagai berikut. Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Penerbit.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 48

Page 49: Modul Ind Intensif 2012

Selain sumber dari buku, Anda pun dapat mengambil sumber karya ilmiah dari internet. Jika Anda memperoleh data-data, konsep teori, dan bahan lain dari internet, Anda harus tetap mencantumkannya dalam daftar pustaka. Caranya sebagai berikut. 1. Jika karya perorangan, penulisannya:

Pengarang/penyunting. Tahun. Judul (edisi). [jenis medium]. Tersedia: alamat di internet. [tanggal akses].Contoh:Thompson, A. 1998. The Adult and The

Curriculum. [Onlline]. Tersedia: http://www.ed.uiuc.Edu/EPS/PES-Yearbook/1998/Thompson.html. [20 maret 2000].

2. Jika bagian dari karya kolektif, penulisannya: Pengarang/penyunting. Tahun. Dalam Sumber (edisi). [jenis media]. Tersedia alamat di internet. [tanggal akses].Contoh: Daniel, R.T. 1995. The History of Western

Music. In Britanica Online: Marcopedia. [Online]. Tersedia: http://www.eb.com.180/cgi-bin/g:Doc F=macro/5004/45/O.html.[28 Maret 2000]

3. Jika artikel surat kabar yang dimuat di internet, penulisannya: Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan).

Judul. Nama Surat Kabar. [jenis media], jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet. [tanggal akses]

Contoh:Cipto, B. (2000,27 April). “Akibat

Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Dapat Runtuh”. Pikiran Rakyat [Online], 8 halaman. Tersedia:http//www.pikiranrakyat.com. [9 Maret 2000]

4. Jika pesan dari e-mail, penulisannya:Pengirim (alamat e-mail pengirim).

(Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan. e-mail kepada penerima (alamat e-mail penerima].

Contoh: Musthafa, Bachrudin

([email protected]). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi ([email protected]). (Sumber: Berbahasa dan Bersastra

Indonesia, SMA, 2B, Tika Hatikah, dkk.)

4. PROPOSAL Proposal adalah rencana kerja yang

disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan (proyek) yang bersifat formal. Proyek tersebut dapat mengenai pekerjaan fisik, misalnya pembangunan gedung, dapat pula mengenai pekerjaan nonfisik, misalnya proyek pemberantasan buta huruf.

Proposal ada yang berbentuk formal semiformal, dan nonformal. Proposal berbentuk formal ada tiga bagian utama.

1. Bagian pelengkap pendahuluan:Sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar (abstrak), daftar isi, dan penegasan permohonan.

2. Bagian isi proposal: pembatasan masalah, latar belakang, tujuan, ruang lingkup (luas-lingkup), anggaran dasar, metodologi, fasilitas, personalia (panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.

3. Bagian pelengkap penutup:Daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya. Susunan dan perincian tiap bagian di atas tidak mutlak harus mengikuti pola tersebut, kemungkinan ada bagian yang dapat digabungkan.

Isi sebuah proposal ada yang sederhana dan ada yang kompleks. Isi proposal di atas tergolong kompleks. Isi proposal yang sederhana meliputi: 1. Nama kegiatan (judul), harus

mencerminkan adanya permasalahan atau kegiatan.

2. Dasar pemikiran, berisi pokok-pokok pemikiran perlunya melaksanakan kegiatan tertentu.

3. Tujuan dan manfaat, harus dirumuskan atau dijabarkan sedemikian rupa agar yang akan dicapai dapat diketahui dan dirasakan manfaatnya oleh pembaca proposal.

4. Ruang lingkup kegiatan, harus jelas agar pembaca proposal dapat mengetahui keluasan dan kedalaman materi yang menjadi objek dan subjek perencanaan.

5. Pelaksaan kegiatan, harus ditetapkan waktu dan tempat serta jumlah peserta agar pembaca dapat menerima proposal tersebut.

6. Penyelenggara/panitia, harus diseleksi kualifikasi dan bobot orang-orang yang duduk sebagai panitia pelaksanaan kegiatan agar terjamin kelancaran jalannya kegiatan tersebut.

7. Anggaran biaya, harus diperhatikan keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan biaya (logis dan realistis) agar penyandang dana menerimanya.

8. Acara kegiatan, harus jelas dan terperinci disusun jadwal atau acara kegiatan agar tidak terjadi hal yang menyimpang dari acara yang telah ditentukan pada saat melaksanakan kegiatan.

9. Penutup, merupakan bagian-bagian akhir yang berfungsi menekankan bahwa proposal diajukan dengan sungguh-sngguh. Dalam bagian ini hendaknya tergambar sikap optimistis dari pembuat proposal.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 49

Page 50: Modul Ind Intensif 2012

1. UMPTN/1997/B/23Atas bantuan serta perhatiannya, saya haturkan terima kasih. Kalimat pada akhir surat seperti itu tidak baik. Kalimat yang baik adalah(A) Atas bantuan serta perhatian Bapak,

saya haturkan beribu-ribu terima kasih.

(B) Atas bantuan serta perhatiannya, saya ucapkan beribu-ribu terima kasih.

(C) Atas bantuan serta perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.

(D) Atas bantuannya serta perhatiannya, saya ucapkan terima kasih banyak.

(E) Atas bantuan dan perhatian Bapak, saya menghaturkan terima kasih.

2. UMPTN/2001/B/30Kalimat di bawah ini yang tepat digunakan sebagai penutup surat dinas ialah(A) Atas perhatian Saudara, kami

ucapkan terima kasih.(B) Atas perhatian Saudara, kami

menghaturkan ucapan terima kasih.(C) Atas perhatian Saudara, diperbanyak

ucapan terima kasih.(D) Atas perhatian Saudara, beribu-ribu

terima kasih disampaikan. (E) Atas perhatian Saudara, sebelum dan

sesudahnya diucapkan terima kasih.

3. UMPTN/2001/A/31 Sebagai bahan pertimbangan Bapak, bersama ini saya lampirkan data pribadi, fotokopi ijazah terakhir, dan pasfoto ukuran 4x6 sebanyak dua lembar. Kalimat di atas biasanya dipakai dalam(A) seminar.(B) sambutan pidato.(C) surat edaran.(D) surat lamaran .(E) surat pemberitahuan.

4. UM-UGM/2003/19 Kalimat yang mengawali paragraf pembukaan yang tidak dapat dipakai untuk surat resmi adalah(A) Menunjuk surat Saudara tanggal...

Nomor….(B) Dengan ini, kami membalas surat

Saudara tanggal…Nomor....(C) Berkenaan dengan surat Saudara

tanggal...Nomor….(D) Surat Saudara tanggal…

Nomor....sudah kami terima dengan selamat.

(E) Dengan ini diberitahukan bahwa….5. SPMB/2004/R-II/640/22

Di antara kalimat berikut yang paling tepat untuk memorandum berupa pemberian informasi adalah(A) Tolong berikan nama pegawai yang

akan mengikuti penataran. (B) Mohon dipelajari dan ditindaklanjuti. (C) Harap datang pada hari ini, pukul

10.00 WIB.(D) Mohon diperhatikan bahwa pada hari

Selasa tanggal 26 April akan diadakan pertemuan direksi.

(E) Agar pertemuan berjalan lancar, Saudara datang tepat waktu.

6. UMPTN/2000/C/28 Pihak pertama menyewakan kepada pihak kedua sebuah rumah berukuran 14 x 8 meter, lantai keramik di atas tanah ukuran 20x10 meter dengan kelengkapan perabot rumah tangga, yang terletak di Jalan Kamboja 4, Denpasar dengan sewa Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) setahun.Isi surat perjanjian kontrak rumah (sewa-menyewa) dalam kutipan di atas mengemukakan(A) objek perjanjian. (B) hak-hak pihak pertama.(C) kewajiban pihak kedua.(D) identitas pihak pertama.(E) tanggung jawab penyewa.

7. SPMB/2006/R-III/710/24 Kurs Rupiah terhadap Dolar AS

Jan: 9.305 Maret: 9.520 Mei: 9.545 Juli:9.360Feb: 9.300 April:9.775

Juni: 9.770 Agustus:12.000Kalimat yang tepat untuk menggambarkan daftar tersebut adalah (A) Nilai rupiah terhadap dolar AS masih

dapat dikatakan stabil.(B) Nilai rupiah meningkat terhadap

dolar AS terjadi bulan Agustus. (C) Naik turunnya nilai rupiah

menunjukkan ketidakstabilan nilai rupiah.

(D) Secara umum, nilai rupiah cenderung melemah terhadap dolar AS.

(E) Kondisi perekonomian pada bulan Juli sama dengan Januari dan Februari.

8. SPMB/2003/R-I/23

Lembaga Bimbingan Belajar QL 50

Page 51: Modul Ind Intensif 2012

Pernyataan berikut ini yang termasuk ragam bahasa dalam surat keputusan resmi adalah(A) Direktur Bank Buana Cipta

menetapkan nama-nama berikut ini sebagai panitia lelang untuk tahun 2003.

(B) Berkenan dengan hasil rapat ketua organisasi mahasiswa, kami sampaikan putusan hasil rapat sebagai berikut.

(C) Yang bertanda tangan di bawah ini kedua belah pihak dan sepakat menetapkan hal-hal sebagai berikut.

(D) Berdasarkan Surat Keputusan Dekan nomor 15/UP/J36.1.1/2003, setiap kegiatan mahasiswa harus diketahui oleh dosen kokurikuler.

(E) Ketua panitia lomba menerangkan bahwa nama-nama mahasiswa berikut ini telah melaksanakan tugas sebagai juri.

9. SPMB/2004/R-I/440/23 Seiring dengan lajunya pertumbuhan dan perkembangan kota, dituntut adanya sarana transportasi yang memadai. Di kota-kota besar di Indonesia, sasaran transportasi kota tidak cukup mengandalkan bus kota, angkutan kota, dan kereta api, tetapi juga jenis jasa angkutan bergengsi, yaitu taksi.Kalimat iklan yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah(A) Sukses melaju bersama kepak sayap

bus antarkota Garuda.(B) PO Nusantara melayani transportasi

dalam kota.(C) Wujudkan mimpi Anda dengan naik

kereta api ekspres.(D) Keselamatan barang Anda terjamin

bila naik bus Mandala.(E) Dengan taksi eksekutif, keamanan

dan kenyamanan Anda terjamin.

10.UMPTN/2001/A/32 Jika suatu surat resmi tidak disertai lampiran. penulisan yang tepat adalah(A) Nomor : 2932/SP/K9/IX/2001

Lampian : -Hal : Pemberitahuan

(B) Nomor : 2932/SP/K9/IX/2001Lampian : -0-Hal : Pemberitahuan

(C) Nomor : 2932/SP/K9/IX/2001Lampian : tidak adaHal : Pemberitahuan

(D) Nomor : 2932/SP/K9/IX/2001Lampian : kosongHal : Pemberitahuan

(E) Nomor : 2932/SP/K9/IX/2001Hal : Pemberitahuan

11.SPMB/2005/R-II/270/21 Penulis berharap agar para mahasiswa setelah membaca tulisan ini dapat menangkap dan memahami maksud yang tertuang dalam artikel tersebut. Atas dasar pemahaman tersebut, diharapkan

mereka dapat menggunakan kidah-kaidah bahasa Inggris secara baik dan benar sehingga diperoleh keterampilan bahasa, khususnya kemahiran berbahasa Inggris.Kutipan di atas merupakan petikan bagian kata pengantar tulisan ilmiah, harapan penulis tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa masalah berikut, kecuali(A) kemampuan bahasa Inggris

mahasiswa belum sesuai dengan yang diharapkan.

(B) kemahiran berbahasa Inggris mahasiswa masih rendah.

(C) mahasiswa kurang menguasai kaidah bahasa Inggris yang benar.

(D) penulis berharap mahasiswa bisa memahami isi artikel yang ditulisnya.

(E) penguasaan kaidah bahasa Inggris berpengaruh terhadap kemahiran berbahasa Inggris.

12.SPMB/2005/R-II/270/17 Sejalan dengan pembahasan tentang pola retorika, Wahab (1991 :39) menjelaskan bahwa bentuk retorika dilandasi oleh logika yang mucul dalam setiap budaya. Karena itu, retorika suatu budaya berbeda dengan retorika budaya yang lain. Dengan mengutip pendapat Kaplan, Wahab mengemukakan model-model retorika, meliputi (a) retorika-retorika model Anglo saxon, (b) retorika model Semitik (Arab Persia), (c) retorika model Asia, (d) retorika model Franko-Italian, dan (e) retorika model Stanik. Pada bagian simpulan artikel yang berjudul “Cerminan Budaya dalam Bahasa : Kasus Retorika Indonesia”, Wahab mengemukakan temuan penelitiannya bahwa retori Indonesia menggunakan pencampuradukan bentuk.Dalam karya ilmiah, kutipan di atas merupakan penggalan dari bagian(A) pendahuluan.(B) hasil analisis(C) pembahasan.(D) simpulan.(E) kerangka teori.

13.SPMB/2005/R-II/570/14 Pekerjaan analisis ini dimaksudkan untuk mengenali retorika penulis Indonesia, yang terwujud dalam artikel (khususnya yang diterbitkan di Harian Kompas). Retorika yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pola berpikir dalam mengungkapkan gagasan untuk menghasilkan karya tulis dalam bentuk artikel. Dengan melakukan analisis artikel Harian Kompas, diharapkan dapat dikenali pola retorika Indonesia.Berdasarkan isinya, kutipan di atas merupakan penggalan dari karya ilmiah, khususnya penggalan dari bagian (A) kata pengantar.(B) pendahuluan.(C) kerangka teori.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 51

Page 52: Modul Ind Intensif 2012

(D) pembahasan.(E) penutup.

14.SPMB/2006/R-II/610/18Rumusan masalah berikut ini yang tidak relevan untuk penelitian yang berjudul Hubungan Kebiasaan Berbahasa Indonesia dengan Kemampuan Menggunakan Bahasa Indonesia Siswa SMA dalam Menulis adalah(A) Bagaimanakah menciptakan

kebiasaan berbahasa Indonesia siswa SMA agar dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan dengan baik?

(B) Bagaimana kebiasaan berbahasa Indonesia siswa SMA dalam berkomunikasi sehari-hari?

(C) Bagaimanakah kemampuan siswa SMA dalam menggunakan tata tulis untuk menulis karangan berbahasa Indonesia?

(D) Bagaimanakah kemampuan siswa SMA dalam mengembangkan gaya penulisan untuk menulis karangan berbahasa Indonesia?

(E) Adakah hubungan antara kebiasaan berbahasa Indonesia dan kemampuan mengembangkan kalimat dalam menulis karangan berbahasa Indonesia?

15.SPMB/2005/R-I/470/21 Produksi beras,impor, dan pengadaan beras

Tahun

Produksi

Padi (juta ton

GKG)

Produksi

beras (juta ton)

Impor

beras

(juta ton)

Pengadaa

n bera

s (juta ton)

1996199920022004

51, 1050, 8751, 4954, 34

33, 0233, 0633, 4735, 32

2, 144, 501, 810, 17**

35, 36 37, 5635, 2833, 69

Sumber:BPS GKG(Gabah Kering Giling*) Ramalan III,**) Januari-September 2004Pernyataan di bawah ini yang TIDAK sesuai dengan isi tabel di atas adalah(A) Semakin tinggi produksi padi

semakin rendah impor beras.(B) Impor beras tertinggi terjadi pada

kondisi pengadaan beras tertinggi.(C) Tingginya produksi beras seiring

dengan tingginya pengadaan beras.(D) Kondisi produksi beras paling tinggi

justru pengadaan terendah.(E) Impor beras terendah terjadi ketika

terjadi pengadaan beras terendah.

16.UMPTN/1995/A/22 Berikut ini adalah kalimat penutup dalam surat yang tepat, KECUALI(A) Tugas ini agar dilaksanakan sebik-

baiknya.(B) Tugas ini harap dilaksanakan dengan

penuh tanggung jawab.(C) Tugas ini harap diketahui dan

dilaksanakan sebaik-baiknya.(D) Surat tugas ini harap dilaksanakan

sebaik-baiknya(E) Kami mengucapkan selamat

melaksanakan tugas ini.

17.UMPTN/2001/C/32Iklan merupakan salah satu contoh karangan(A) naratif. (B) deskriptif. (C) ekspositoris. (D) argumentatif. (E) persuasif

18.SPMB/2003/R-III/22Alinea penutup pada surat resmi berikut ini yang sesuai dengan kaidah baku bahasa Indonesia adalah(A) Demikian harap di maklumi dan kami

menunggu khabar lebih lanjut.(B) Demikian agar maklum hendaknya.(C) Harapan kami semoga kerja sama ini

dapat ditingkatkan.(D) Mudah-mudahan bahan

pertimbangan ini bermanfaat.(E) Demikian agar instruksi ini Bapak

melaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

19.UMPTN/2000/B/23Alinea penutup pada surat berikut ini sudah sesuai dengan kaidah kalimat baku bahasa Indonesia KECUALI(A) Demikian harap dimaklum dan kami

menunggu kabar lebih lanjut.(B) Demikian pemberitahuan kami.

Harap Saudara maklum hendaknya.(C) Harapan kami semoga kerja sama ini

yang telah kita bina dapat ditingkatkan terus

(D) Mudah-mudahan bahan pertimbangan yang kami kemukakan di atas bermanfaat bagi Saudara.

(E) Demikian pemberitahuan kami. Harap instruksi ini dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

20.SPMB/2005/R-III/171/15Kalimat berikut hanya tepat digunakan dalam ragam surat(A) Berdasarkan daftar harga terakhir,

pada kesempatan ini barang-barang berikut dapat dikirim dengan segara. Hal itu berdasarkan permintaan.

(B) Setelah harga barang ditetapkan berdasarkan daftar harga terakhir, pada kesempatan ini barang tersebut dikirim dengan segera sesuai dengan permintaan.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 52

Page 53: Modul Ind Intensif 2012

(C) Atas permintaan, setelah harga barang ditentukan berdasarkan daftar terakhir, pada kesempatan ini barang-barang berikut dikirim dengan segera.

(D) Barang berikut akan dikirim dengan segera berdasarkan permintaan. Adapun harga barang ditetapkan berdasarkan daftar harga terakhir.

(E) Berdasarkan daftar harga terkhir dari Saudara, dalam kesempatan ini kami harap dapat dikirimkan dengan segera barang-barang berikut.

Lembaga Bimbingan Belajar QL 53