Modul Kb Duita Lbm1

13
Kelahiran (fertilitas) Definisi Kelahiran menunjukkan jumlah kelahiran hidup (live birth). Lahir hidup adalah terlepasnya bayi atau dikeluarkannya hasil konsepsi dari rahim seorang perempuan dengan tanda kehidupan, seperti bernapas, jantung berdenyut, menangis, dan bergerak. Jika bayi lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan dinyatakan lahir mati (still birth) yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran. Pengukuran fertilitas Pengukuran fertilitas meliputi pengukuran fertilitas tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif. Pengukuran fertilitas tahunan Terdiri atas: 1) Pengukuran angka kelahiran/fertilitas kasar (crude birth rate) 2) Pengukuran angka kelahiran/fertilitas umum (general fertility rate) 3) Pengukuran angka kelahiran/fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) 4) Pengukuran angka kelahiran/fertilitas menurut urutan kelahiran (birth order specific fertility rate) Pengukuran angka kelahiran/fertilitas kasar (Crude Birth Rate) Adalah jumlah kelahiran hidup per 1.000 populasi dalam satu bayi lahir. Rumus: CBR = B x K Pm Keterangan: CBR = angka kelahiran kasar B = jumlah kelahiran selama setahun Pm = jumlah penduduk pertengahan tahun dari tahun yang sama K = bilangan konsatan, biasanya 1.000

description

d

Transcript of Modul Kb Duita Lbm1

Page 1: Modul Kb Duita Lbm1

Kelahiran (fertilitas)

Definisi

Kelahiran menunjukkan jumlah kelahiran hidup (live birth). Lahir hidup adalah terlepasnya bayi atau dikeluarkannya hasil konsepsi dari rahim seorang perempuan dengan tanda kehidupan, seperti bernapas, jantung berdenyut, menangis, dan bergerak. Jika bayi lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan dinyatakan lahir mati (still birth) yang di dalam demografi tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran.

Pengukuran fertilitasPengukuran fertilitas meliputi pengukuran fertilitas tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif.

Pengukuran fertilitas tahunan

Terdiri atas:

1) Pengukuran angka kelahiran/fertilitas kasar (crude birth rate)2) Pengukuran angka kelahiran/fertilitas umum (general fertility rate)3) Pengukuran angka kelahiran/fertilitas menurut umur (age specific fertility rate)4) Pengukuran angka kelahiran/fertilitas menurut urutan kelahiran (birth order specific

fertility rate)

Pengukuran angka kelahiran/fertilitas kasar (Crude Birth Rate)Adalah jumlah kelahiran hidup per 1.000 populasi dalam satu bayi lahir. Rumus:CBR = B x K Pm

Keterangan: CBR = angka kelahiran kasarB = jumlah kelahiran selama setahunPm = jumlah penduduk pertengahan tahun dari tahun yang samaK = bilangan konsatan, biasanya 1.000

Contoh: CBR di Indonesia estimasi tahun 2000; 22,6 kelahiran per 1.000 penduduk. Artinya setiap 1.000 penduduk terdapat 22,6 kelahiran.

Kelebihan pengukuran CBR:Caranya sederhana karena hanya diperlukan jumlah anak yang dilahirkan dan jumlah pendudukpertengahan tahun.

Kelemahan CBR adalah:Tidak dapat membedakan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, umur kanak-kanak, remaja, dewasa, dan tua.

Page 2: Modul Kb Duita Lbm1

Pengukuran angka kelahiran/fertilitas umum (General Fertility Rate)Adalah jumlah kelahiran hidup per 1.000 perempuan yang berumur 15-49 tahun.Rumus:GFR = B x K Pf(15-49)

Keterangan:GFR = angka kelahiran umumB = kelahiran hidup selama setahunPf (15-49) = jumlah penduduk perempuan yang berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahunK = bilangan konsatan, biasanya 1.000

Contoh:GFR Indonesia tahun 1964 sebesar 98,25, artinya pada tahun 1964 terdapat 99 kelahiran per 1.000 perempuan usia 15-49 tahun.

Kelebihan pengukuran GFR:Lebih teliti daripada CBR karena denominatornya hanya perempuan yang berusia 15-49 tahun sebagai kelompok umur yang berisiko melahirkan.

Kelemahan GFR: Tidak dapat membedakan risiko melahirkan dari berbagai kelompok umur. Perempuan kelompok umur 15-19 tahun dianggap mempunyai risiko melahirkan sama dengan kelompok perempuan umur 45-49 tahun.

Pengukuran angka kelahiran/fertilitas menurut umur (Age Specific Fertility Rate)Adalah jumlah kelahiran hidup per 1.000 perempuan pada kelompok umur tertentu.Rumus:ASFRi = Bi x K Pfi

Keterangan:ASFRi = angka kelahiran menurut umur pada kelompok umur iB = jumlah kelahiran hidup pada kelompok umur iPfi = jumlah perempuan kelompok umur iK = bilangan konstan, biasanya 1.000

Pengukuran angka kelahiran/fertilitas menurut urutan kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rate)Adalah jumlah kelahiran urutan ke i per jumlah perempuan 15-49 tahun.Rumus:BOSFR = Boi x K Pf (15-49)

Keterangan:BOSFR = Birth Order Specific Fertility RateB = jumlah kelahiran urutan ke i

Page 3: Modul Kb Duita Lbm1

Pf (15-49) = jumlah perempuan umur 15-49 tahun pada pertengahan tahunK = bilangan konstan, biasanya 1.000

BOSFR mengukur tingkat ferilitas yang memperhitungkan kemungkinan seorang perempuan menambah anak bergantung pada jumlah anak yang telah dilahirkannya

Pengukuran Fertilitas KumulatifTerdiri atas:

1)Tingkat fertilitas total (Total Fertility Rate = TFR)2)Jumlah Anak yang Pernah dilahirkan (Children Ever Born = CEB)3)Rasio perempuan dan anak (Child Woman Ratio = CWR)

Tingkat fertilitas total (Total Fertility Rate = TFR)

Adalah rerata jumlah kelahiran hidup yang dilahirkan seorang perempuan selama masa reproduksinya, dengan asumsi (1) tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum masa reproduksinya berakhir dan (2) tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu tertentu.

Total fertility rate dihitung dengan cara menjumlahkan tingkat fertilitas perempuan menurut umur (ASFR). Jika kelompok umur lima tahunan dan asumsi bahwa fertilitas umur tunggal sama dengan rerata tingkat fertilitas kelompok umur lima tahunan, maka TFR dapat dihitung sebagai berikut.

Rumus:

7

TFR = 5 ∑ ASFRi

i=1

Keterangan:

TFR = Total Fertility Rate

5 = kelompok umur 5 tahunan

∑ = penjumlahan

7 = ada 7 jumlah. Kelompok umur

i = kelompok umur 5 tahunan mulai dari 15-19 tahun sampai dengan 45-49 tahun

ASFRi = tingkat fertilitas menurut umur kelompok i

Page 4: Modul Kb Duita Lbm1

Jumlah Anak yang Pernah dilahirkan (Children Ever Born = CEB)

Menunjukkan banyaknya kelahiran sekelompok perempuan selama masa reproduksinya. Seringkali disebut dengan paritas.

Rerata jumlah anak yang pernah dilahirkan = CEBi

Pfi

Keterangan:

CEBi = jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh kelompok umur i

Pfi = jumlah perempuan pada kelompok umur i

Rasio perempuan dan anak (Child Woman Ratio = CWR)

Adalah jumlah anak umur kurang dari 5 tahun per 1.000 penduduk perempuan usia reproduksi.

Rumus:

CWR = P 0-4 x k

Pf 15-49

Keterangan:

CWR = Child Women Ratio

P 0-4 = jumlah penduduk umur 0-4 tahun

Pf 15-49 = jumlah penduduk perempuan umur 15-49 tahun

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi FertilitasFertilitas penduduk dipengaruhi oleh beberapa factor yang terdapat pada 3 tahap, yaitu

tahap hubungan kelamin, konsepsi, dan kehamilan.

Factor social, ekonomi, dan budaya mempengaruhi fertilitas melalui ketiga tahap tersebut. Factor-faktor yang langsung berhubungan dengan ketiga tahap tersebut disebut dengan variabel antara. Ada 11 variabel antara yang dapat dikelompokkan menurut 3 tahap hubungan kelamin, konsepsi, dan kehamilan tersebut.

Factor-faktor yang mempengaruhi hubungan kelamin

1)Umur memulai hubungan kelamin2)Selibat permanen, yaitu proporsi perempuan yang tidak pernah melakukan hubungan

kelamin3)Lamanya berstatus kawin

Page 5: Modul Kb Duita Lbm1

4)Abstinensia sukarela5)Abstinensia terpaksa (karena sakit, impoten, atau berpisah sementara)6)Frekuensi senggama

Factor-faktor yang mempengaruhi konsepsi

1)Fekunditas dan infenkuditas yang tidak disengaja2)Pemakaian kontrasepsi3)Fekunditas dan infenkuditas yang disengaja (contoh: sterilisasi)

Factor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

1)Kematian janin karena sebab yang tidak disengaja2)Kematian janin karena sebab yang disengaja

Ukuran Reproduksi

Merupakan ukuran kemampuan penduduk untuk menggantikan dirinya. Dengan demikian yang dihitung hanya bayi perempuan saja.

Ada dua pengukuran reproduksi yaitu:

1)Gross Reproduction Rate2)Net Reproduction Rate

Gross Reproduction Rate (GRR)

Yaitu jumlah bayi peremouan yang dilahirkan oleh seorang atau kelompok perempuan selama masa reproduksinya. Angka ini mirip dengan TFR tetapi pada GRR yang dihitung hanya bayi perempuan. Asumsi semua perempuan tidak ada yang meninggal sebelum selesai masa reproduksinya.

Rumus:

7

GRR= 5 ∑ ASFR fi

i

keterangan:

GRR = Gross Reproduction Rate

ASFR fi = jumlah bayi perempuan dari penduduk perempuan kelompok umur i

= (jumlah bayi perempuan/penduduk perempuan kelompok umur i) x 1.000

Page 6: Modul Kb Duita Lbm1

Net Reproduction Rate (NRR)

Adalah rerata jumlah bayi perempuan yang dilahirkan oleh seorang atau kelompok perempuan selama masa reproduksinya dengan memperhitungkan tingkat fertilitas dan mortalitas menurut kelompok umur. NRR mirip dengan GRR, tetapi pada NRR diperhitungkan kemungkinan perempuan meninggal sebelum selesai masa reproduksinya

Rumus:

NRR = ∑ ASFRI fi x nLx

L0

Keterangan:

ASFR fi = jumlah bayi perempuan dari penduduk perempuan kelompok umur i

nLx = jumlah bayi perempuan yang bertahan hidup pada kelompok umur tertentu

Lo = 100.000 (jumlah perempuan pada umur 0)

Misalnya NRR sebesar 1.390, 83 artinya dari 1.000 perempuan selama periode masa reproduksinya rata-rata mempunyai 1,391 anak perempuan.

Sumber: Obstetri dan Ginekologi Sosial, Yayasan Bina pustaka Sarwon Prawirohardjo, Jakarta: 2005.

KELUARGA BERENCANA

Definisi Keluarga Berencana

Menurut WHO adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk:

1.Mendapatkan objektif-objektif tertentu

2.Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan

3.Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan

4.Mengatur interval diantara kelahiran

5.Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri

6.Menentukan jumlah anak dalam keluarga

Sumber: Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, dr. Hanafi Hartanto, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta: 2004.

Page 7: Modul Kb Duita Lbm1

THOMAS MALTUS 1766-1834

Mulanya dia tak lebih dari seorang pendeta yang sama sekali tak dikenal. Tetapi tahun 1798 pendeta Inggris yang namanya Thomas Robert Malthus itu terbitkan sebuah buku walau tipis namun berpengaruh sangat. Judulnya An Essay on the Principle of Population as it Affects the Future Improvement of Society.

Pokok tesis Malthus ini adalah pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk cenderung melampui pertumbuhan persediaan makanan. Dalam esainya yang orisinal, Malthus menyuguhkan idenya dalam bentuk yang cukup kaku. Dia mengatakan, penduduk cenderung tumbuh secara "deret ukur" (misalnya, dalam lambang 1, 2, 4, 8, 16 dan seterusnya) sedangkan persediaan makanan cenderung bertumbuh secara "deret hitung" (misalnya, dalam deret 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan seterusnya). Dalam terbitan-terbitan belakangan, Malthus menekankan lagi tesisnya, tetapi tidak sekaku semula, dengan hanya berkata bahwa penduduk cenderung bertumbuh secara tak terbatas hingga mencapai batas persediaan makanan. Dari kedua bentuk uraian tesis itu, Malthus berkesimpulan bahwa kuantitas manusia akan kejeblos ke dalam rawa-rawa kemiskinan dan berada ditubir kelaparan. Dalam jangka panjang, tak ada kemajuan teknologi yang dapat mengalihkan keadaan itu, karena kenaikan suplai makanan terbatas, sedangkan "pertumbuhan penduduk tak terbatas, dan bumi tak mampu memprodusir makanan buat menjaga eksistensi manusia."

Tetapi, tak bisakah pertumbuhan penduduk dibendung dengan cara ini atau cara itu? Sebenarnya bisa. Perang, wabah penyakit atau lain-lain malapetaka sering mampu mengurangi penduduk. Tetapi, penderitaan macam ini hanya menyuguhkan keredaan sementara sedangkan ancaman kebanyakan penduduk masih tetap mengambang di atas kepala dengan ongkos yang tidak menyenangkan. Malthus berusul, cara lebih baik untuk mencegah kebanyakan penduduk adalah "pengendalian moral." Tampaknya, yang dia maksud dengan istilah itu suatu gabungan dari kawin lambat, menjauhi hubungan seks sebelum nikah, menahan diri secara sukarela terhadap frekuensi sanggama. Tetapi, Malthus cukup realistis dan sadar bahwa umumnya orang tidak ambil peduli dengan pengendalian-pengendalian semacam itu. http://media.isnet.org/iptek/100/Malthus.html

Page 8: Modul Kb Duita Lbm1

ALIRAN MALTHUSIAN (Thomas Robert Malthus)

Robert Malthus ini mengemukakan beberapa pendapat tentang kependudukan, yaitu :

Penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila tidak ada pembatasan akan berkembang biak dengan sangat cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi.

Manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan makanan jauh lebih lambat (deret hitung) dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk (deret ukur)

Menurut aliran ini pembatasan pertumbuhan penduduk dapat dilakukan dengan 2 cara :

1.  Preventif Checks (pengekangan diri)

* Moral restraint (pengekangan diri)

- mengekang nafsu seks

- tunda kawin

* Vice atau Kejahatan (pengurangan kelahiran)

- pengguguran kandungan

- homoseksual

2.  Positive Checks (lewat proses kelahiran)

*  Vice atau kejadian (pencabutan nyawa)

- bunuh anak-anak

- bunuh orang cacat

- bunuh orang tua

*  Misery (kemelaratan)

- Epidemi

- bencana alam

- peperangan

- kekurangan makanan

Page 9: Modul Kb Duita Lbm1

Kritik terhadap teori Malthus

Malthus tidak memperhitungkan hal-hal sebagai berikut :

kemajuan bidang transportasi yang dapat menghubungkan satu daerah dengan daerah lain sehingga distribusi makana dapat berjalan

kemajuan bidang teknologi, terutama bidang pertanian Usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan yang sudah menikah fertilitas akan menurun apabila perbaikan ekonomi dan standar hidup penduduk

dinaikkan.

B.  ALIRAN MARXIST (Karl & F. Angel)

Aliran ini tidak sependapat dengan Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan kekurangan makanan).Menurut Marxist tekanan penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis)

Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu diadakan pembatasan penduduk. (kedua aliran ini memiliki pendukung yang sama banyak)

Negara2 yang mendukung teori Malthus umumnya adalah negara berekonomi kapitalis seperti USA, Inggrism Prancis, Australia, Canada, dll. Sedangkan negara-negara yang mendukung teori Marxist umumnya adalah negara-negara berekon0mi Sosialist seperti Eropa Timur, RRC, Korea, Rusia dan Vietnam.

C.  ALIRAN NEO-MALTHUSIAN (Garreth Hardin & Paul Ehrlich)

Pada abad 20 teori Malthus mulai diperdebatkan kembali. kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventif Check” yaitu menggunakan alat kontrasepsi.

Tahun 1960an dan 1970an foto-foto telah diambil dari ruang angkasa dengan menunjukkan bumi terlihat seperti sebuah kapal yang berlaya dengan persediaan bahan bakar dan bahan makanan yang terbatas. Pada suatu saat kapal ini akan kehabisan bahan bakar dan bahan makanan tersebut sehingga akhirnya malapetaka menimpa kapal tersebut.

http://tuloe.wordpress.com/2010/02/12/teori-kependudukan/

Page 10: Modul Kb Duita Lbm1

Hubungan fertilitas dengan Faktor kehidupan lain

1. Ekonomi 2. Sosial 3. Budaya 4. Kesehatan reproduksi 5. Produktivitas PUS6. Pekerjaan

Sumber: Kuliah Pakar Laju Pertumbuhan Penduduk, Oleh : Siti Thomas Z, SKM.Mkes