NGERI, LUBANG RAKSASA TIBA-TIBA MUNCUL DI ......banjir melanda kawasan pemukiman paling parah di...

1
Selasa, 30 April 2019 Edisi: 11240 | Thn. XXXXVI 6 ISTIMEWA ISTIMEWA DAERAH Sebelum muncul lubang raksasa di Kampung Legoknyenang RT 05 RW 02, Desa Sukamaju, warga mendengar suara gemuruh dan dentuman sekitar pukul 04.00 WIB. Kami meyakini pasti akan mucul lagi lubang seperti yang terjadi pada tahun lalu dan ternyata benar saja Cece Sudirman Hingga kini belum ada pihak yang berani memastikan lubang raksasa yang tiba-tiba muncu di Sukabumi. Padahal, sangat jelas lubang tersebut memiliki diameter yang cukup besar. Alhasil, warga pun dihantui rasa ketakutan yang mendalam. WARGA SELALU DIHANTUI RASA KETAKUTAN NGERI, LUBANG RAKSASA TIBA-TIBA MUNCUL DI SUKABUMI Sukabumi, HanTer - Lu- bang raksasa yang memilik diameter sekitar 16 meter dengan kedalaman 12 meter muncul secara titba-tiba di area persawahan penduduk di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. “Sebelum muncul lu- bang raksasa di Kampung Legoknyenang RT 05 RW 02, Desa Sukamaju, warga mendengar suara gemu- ruh dan dentuman sekitar pukul 04.00 WIB. Kami meyakini pasti akan mucul lagi lubang seperti yang terjadi pada tahun lalu dan ternyata benar saja,” kata warga sekitar Cece Sudir- man, di Sukabumi, Ahad (28/4/2019). Dikutip dari Antara, bahkan, lubang yang saat ini muncul tersebut diame- ternya lebih besar diban- dingkan lubang misterius pada tahun lalu yang jarak- nya sekitar empat meter dari lubang lama yang su- dah ditutup warga. Warga pun saat ini di- hantui ketakutan, meski- pun bukan berada di se- kitar permukiman tetapi mengancam jalan desa dan bisa saja diameternya terus meluas. Selain itu, jika bera- da di sekitar lubang tersebut terasa getaran-getaran kecil seperti terjadi gempa bumi. Suara gemuruh yang diduga proses terjadinya lu- bang itu juga didengar war- ga lainnya yang jaraknya sekitar 150 meter dari lokasi kejadian. Seperti ditambah- kan Yogi Prayogi, sebelum terbentuknya lubang itu wi- layah Kadudampit sempat dilanda hujan deras. “Suara gemuruhnya cu- kup keras terdengar, kami sudah mengira pasti akan ada muncul lubang lagi seperti pada tahun lalu dan benar saja. Warga di sini tidak berani mendekat ka- rena khawatir luasnya me- lebar apalagi yang sekarang cukup dalam,” tambahnya. Sementara, Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi (Pudalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan petugasnya se- dang melakukan assesment untuk memantau aktivitas lubang tersebut khawatir bertambah luas. “Laporan di lapangan, lubang itu luasnya terus membesar sehingga kami mengimbau kepada masya- rakat agar tidak mendekat khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya. Romi Tangerang, HanTer - Apa- rat Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten meng- harapkan warga yang ber- mukim di sekitar bantaran dan muara sungai untuk selalu waspada banjir susu- lan karena hujan turun terus menerus belakangan ini. “Selama satu pekan ke depan untuk siaga terutama penduduk yang berada di sekitar Sungai Cidurian, Cisadane dan Ciujung,” kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Senin (29/4/2019). Dikutip dari Antara, Ah- med mengatakan debit air dari Kabupaten Bogor, Jabar yang mengalir melalui Sun- gai Cisadane menuju hilir berpotensi menjadi banjir susulan. Hal tersebut sehubungan banjir melanda kawasan pemukiman paling parah di Kampung Beting dan Cirum- pak, dengan ketinggian air mencapai 1,3 meter dalam rumah, sejak Jumat malam (26/4) hingga Ahad (28/4) pagi. Namun setelah banjir surut yang tertinggal hanya lumpur yang dibawa arus air Sungai Cisadane yang hu- lunya berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Banjir menerjang ru- mah sebanyak 1.265 kepala keluarga (KK) di Tanjung Bu- rung yang merupakan areal terparah karena pemukiman penduduk berada di dekat muara sungai. Sedangkan wilayah lain yang terkena banjir di pesisir yakni Desa Kohod, Kecama- tan Pakuhaji dan ratusan rumah penduduk yang le- taknya bersebelahan dengan bandaran sungai. Demikian pula banjir merendam rumah pendu- duk di Desa Lengkong Ku- lon, Kecamatan Pagedangan dan Kecamatan Kelapa Dua hanya jumlahnya belasan KK. Data Badan Penang- gulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bahwa banjir juga mengenangi ru- mah penduduk lainnya di Pakuhaji yaitu di Desa Gaga sebanyak 300 KK, Desa Ka- libaru (468 KK), Desa Kohod (20 KK). Ahmed menambahkan camat dan kepala desa yang lokasi rawan untuk selalu berada di lapangan dan siaga mendampingi korban banjir. Romi Warga Diimbau Waspada Banjir Susulan Miris, Kapuas Menangis Terendam Banjir Putussibau, HanTer - Sejumlah daerah di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat saat ini terendam banjir dari luapan sungai Kapuas yang disebabkan guyuran hujan beberapa hari terakhir. Dikutip dari Antara, banjir mulai merendam sejumlah kawasan sejak Sabtu (27/4) sore sekitar pukul 17. 00 WIB, sampai hari ini Senin (29/4) keda- laman air rata - rata satu hingga dua meter. Ketua Tagana Kapuas Hulu, Hatta mengatakan dari hasil pantauan di la- pangan yang terkena dam- pak banjir diantaranya dae- rah Temuyuk Kecamatan Bunut Hulu, Desa Tanjung Jati, daerah Teluk Barak Kecamatan Putussibau Selatan, Kecamatan Bika, Kecamatan Putussibau Uta- ra, Kecamatan Embaloh Hilir dan Kecamatan Bunut Hilir serta sejumlah pesisir sungai Kapuas. “Kondisi air memang sedikit surut, na- mun cuaca masih mendung sehingga dikhawatirkan air kembali naik,” kata Hatta, Senin (29/4/2019). Tagana Kapuas Hulu, ujarnya terus memantau perkembangan air dan se- jauh ini banjir yang terjadi masih tahap normal banjir seperti biasanya yang ter- jadi pada tahun - tahun sebelumnya. Sementara itu, Pelak- sanaan tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Rupinus mengatakan dari laporan yang diterima ada bebera- pa titik yang terdampak banjir terutama sejumlah dataran rendah termasuk di daerah Kelurahan Hilir Kantor, Kecamatan Putus- sibau Utara. “Banjir juga kemarin terjadi di Kecamatan Ba- dau dan sampai saat ini kami belum terima laporan perkembangannya,” ujar Rupinus. Romi Palu, HanTer - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengevakuasi seki- tar 500 jiwa warganya yang terdampak banjir bandang di dua desa di Kecamatan Dolo Selatan. “Tadi malam kita sudah bergerak mengevakuasi war- ga ke titik yang aman, karena dua desa di Dolo Selatan ini tidak ada lagi tempat yang aman,” kata Bupati Sigi, Irwan Lapatta setelah me- ninjau langsung sejumlah titik banjir di daerahnya, Senin (29/4/2019). Dikutip dari Antara, di Dolo Selatan terdapat tiga desa terdampak banjir yak- ni Desa Bangga, Walatana dan Desa Balongga. Namun, dua desa paling parah yakni Bangga dan Desa Walatana. “Kami ungsikan ke la- pangan karena kami kuatir kalau lokasinya tidak aman, warga kami bisa terkurung banjir,” katanya. Dalam evakuasi itu Pem- da dibantu sekitar 300 perso- nel TNI dan Polri. Mereka yang diungsikan, kata Irwan, terdiri dari orang tua hingga anak-anak dan balita. Pemerintah telah mem- bangun posko penanggu- langan bencana dan dapur umum karena sebagian be- sar warganya sejak Minggu malam hingga kini belum makan. “Ada banyak anak- anak yang segera butuh per- tolongan,” katanya. Romi Sadis, Sigi Evakuasi 500 Warga Korban Banjir

Transcript of NGERI, LUBANG RAKSASA TIBA-TIBA MUNCUL DI ......banjir melanda kawasan pemukiman paling parah di...

  • Selasa, 30 April 2019Edisi: 11240 | Thn. XXXXVI6

    ISTIMEWA

    ISTIMEWA

    DAERAH

    Sebelum muncul lubang raksasa di Kampung Legoknyenang RT 05 RW 02,

    Desa Sukamaju, warga mendengar suara gemuruh dan dentuman sekitar pukul 04.00 WIB. Kami meyakini pasti akan mucul lagi lubang seperti yang terjadi

    pada tahun lalu dan ternyata benar saja

    Cece Sudirman

    Hingga kini belum ada pihak yang berani memastikan lubang raksasa yang tiba-tiba muncu di Sukabumi. Padahal, sangat jelas lubang tersebut memiliki diameter yang cukup besar. Alhasil, warga pun dihantui rasa ketakutan yang mendalam.

    WARGA SELALU DIHANTUI RASA KETAKUTAN

    NGERI, LUBANG RAKSASA TIBA-TIBA MUNCUL DI SUKABUMI

    Sukabumi, HanTer - Lu-bang raksasa yang memilik diameter sekitar 16 meter dengan kedalaman 12 meter muncul secara titba-tiba di area persawahan penduduk

    di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    “Sebelum muncul lu-bang raksasa di Kampung Legoknyenang RT 05 RW

    02, Desa Sukamaju, warga mendengar suara gemu-ruh dan dentuman sekitar pukul 04.00 WIB. Kami meyakini pasti akan mucul lagi lubang seperti yang terjadi pada tahun lalu dan ternyata benar saja,” kata warga sekitar Cece Sudir-man, di Sukabumi, Ahad (28/4/2019).

    Dikutip dari Antara, bahkan, lubang yang saat ini muncul tersebut diame-ternya lebih besar diban-dingkan lubang misterius pada tahun lalu yang jarak-nya sekitar empat meter dari lubang lama yang su-dah ditutup warga.

    Warga pun saat ini di-hantui ketakutan, meski-pun bukan berada di se-kitar permukiman tetapi mengancam jalan desa dan bisa saja diameternya terus meluas. Selain itu, jika bera-da di sekitar lubang tersebut terasa getaran-getaran kecil seperti terjadi gempa bumi.

    Suara gemuruh yang diduga proses terjadinya lu-bang itu juga didengar war-ga lainnya yang jaraknya sekitar 150 meter dari lokasi

    kejadian. Seperti ditambah-kan Yogi Prayogi, sebelum terbentuknya lubang itu wi-layah Kadudampit sempat dilanda hujan deras.

    “Suara gemuruhnya cu-kup keras terdengar, kami sudah mengira pasti akan ada muncul lubang lagi seperti pada tahun lalu dan benar saja. Warga di sini tidak berani mendekat ka-rena khawatir luasnya me-lebar apalagi yang sekarang cukup dalam,” tambahnya.

    Sementara , Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi (Pudalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan petugasnya se-dang melakukan assesment untuk memantau aktivitas lubang tersebut khawatir bertambah luas.

    “Laporan di lapangan, lubang itu luasnya terus membesar sehingga kami mengimbau kepada masya-rakat agar tidak mendekat khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

    Romi

    Tangerang, HanTer - Apa-rat Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten meng-harapkan warga yang ber-mukim di sekitar bantaran dan muara sungai untuk selalu waspada banjir susu-lan karena hujan turun terus menerus belakangan ini.

    “Selama satu pekan ke depan untuk siaga terutama penduduk yang berada di sekitar Sungai Cidurian, Cisadane dan Ciujung,” kata Bupati Tangerang, Ahmed

    Zaki Iskandar di Tangerang, Senin (29/4/2019).

    Dikutip dari Antara, Ah-med mengatakan debit air dari Kabupaten Bogor, Jabar yang mengalir melalui Sun-gai Cisadane menuju hilir berpotensi menjadi banjir susulan.

    Hal tersebut sehubungan banjir melanda kawasan pemukiman paling parah di Kampung Beting dan Cirum-pak, dengan ketinggian air mencapai 1,3 meter dalam

    rumah, sejak Jumat malam (26/4) hingga Ahad (28/4) pagi.

    Namun setelah banjir surut yang tertinggal hanya lumpur yang dibawa arus air Sungai Cisadane yang hu-lunya berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Banjir menerjang ru-mah sebanyak 1.265 kepala keluarga (KK) di Tanjung Bu-rung yang merupakan areal terparah karena pemukiman penduduk berada di dekat

    muara sungai.Sedangkan wilayah lain

    yang terkena banjir di pesisir yakni Desa Kohod, Kecama-tan Pakuhaji dan ratusan rumah penduduk yang le-taknya bersebelahan dengan bandaran sungai.

    Demikian pula banjir merendam rumah pendu-duk di Desa Lengkong Ku-lon, Kecamatan Pagedangan dan Kecamatan Kelapa Dua hanya jumlahnya belasan KK.

    Data Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bahwa banjir juga mengenangi ru-mah penduduk lainnya di Pakuhaji yaitu di Desa Gaga sebanyak 300 KK, Desa Ka-libaru (468 KK), Desa Kohod (20 KK).

    Ahmed menambahkan camat dan kepala desa yang lokasi rawan untuk selalu berada di lapangan dan siaga mendampingi korban banjir.

    Romi

    Warga Diimbau Waspada Banjir Susulan Miris, Kapuas Menangis Terendam Banjir

    Putussibau, HanTer - Sejumlah daerah di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat saat ini terendam banjir dari luapan sungai Kapuas yang disebabkan guyuran hujan beberapa hari terakhir.

    Dikutip dari Antara, banjir mulai merendam sejumlah kawasan sejak Sabtu (27/4) sore sekitar pukul 17. 00 WIB, sampai hari ini Senin (29/4) keda-laman air rata - rata satu hingga dua meter.

    Ketua Tagana Kapuas Hulu, Hatta mengatakan dari hasil pantauan di la-pangan yang terkena dam-pak banjir diantaranya dae-rah Temuyuk Kecamatan Bunut Hulu, Desa Tanjung Jati, daerah Teluk Barak Kecamatan Putussibau Selatan, Kecamatan Bika, Kecamatan Putussibau Uta-ra, Kecamatan Embaloh Hilir dan Kecamatan Bunut

    Hilir serta sejumlah pesisir sungai Kapuas. “Kondisi air memang sedikit surut, na-mun cuaca masih mendung sehingga dikhawatirkan air kembali naik,” kata Hatta, Senin (29/4/2019).

    Tagana Kapuas Hulu, ujarnya terus memantau perkembangan air dan se-jauh ini banjir yang terjadi masih tahap normal banjir seperti biasanya yang ter-jadi pada tahun - tahun sebelumnya.

    Sementara itu, Pelak-sanaan tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Rupinus mengatakan dari laporan yang diterima ada bebera-pa titik yang terdampak banjir terutama sejumlah dataran rendah termasuk di daerah Kelurahan Hilir Kantor, Kecamatan Putus-sibau Utara.

    “Banjir juga kemarin terjadi di Kecamatan Ba-dau dan sampai saat ini kami belum terima laporan perkembangannya,” ujar Rupinus.

    Romi

    Palu, HanTer - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengevakuasi seki-

    tar 500 jiwa warganya yang terdampak banjir bandang di dua desa di Kecamatan Dolo

    Selatan.“Tadi malam kita sudah

    bergerak mengevakuasi war-ga ke titik yang aman, karena dua desa di Dolo Selatan ini tidak ada lagi tempat yang aman,” kata Bupati Sigi, Irwan Lapatta setelah me-ninjau langsung sejumlah

    titik banjir di daerahnya, Senin (29/4/2019).

    Dikutip dari Antara, di Dolo Selatan terdapat tiga desa terdampak banjir yak-ni Desa Bangga, Walatana dan Desa Balongga. Namun, dua desa paling parah yakni Bangga dan Desa Walatana.

    “Kami ungsikan ke la-pangan karena kami kuatir kalau lokasinya tidak aman, warga kami bisa terkurung banjir,” katanya.

    Dalam evakuasi itu Pem-da dibantu sekitar 300 perso-nel TNI dan Polri.

    Mereka yang diungsikan, kata Irwan, terdiri dari orang tua hingga anak-anak dan balita.

    Pemerintah telah mem-bangun posko penanggu-langan bencana dan dapur umum karena sebagian be-sar warganya sejak Minggu malam hingga kini belum makan. “Ada banyak anak-anak yang segera butuh per-tolongan,” katanya.

    Romi

    Sadis, Sigi Evakuasi 500 Warga Korban Banjir