Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

download Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

of 22

Transcript of Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    1/22

    ORIENTALIS DAN PANDANGANNYATERHADAP ALQUR' ANOleh: Fakhrie Hanief

    A. PENDAHULUANAl-Quran - menurut Al-Qur 'an - menempati multifungsi yang fital bagi

    pembinaan dan pembimbingan hidup dan kehidupan manusia. Tidak sedikit ayat AI-Qur'an yang menginformasikan bahwa Al-Quran adalah petunjuk (( .5~), pemberiperingatan ((.5_fij), tolok ukur pemisah (u1 J_ ) ) antara yang hak dan yang batil,penawar (y~), dan pelajaran yang berisi solusi-solusi yang jitu bagi seluruh umatmanusia dalam semua lapangan dan aspek kehidupan (4..bc _y.), Allah berfirman padasurah Yunus ayat 57:

    o ~ J ~ ,/ J iii ~/ J,/ ,/ ,/ J// 0/1 \ C// J _ ; , / J.:aJ1 . W,,~/ 0 c/ O ~o / 0 (,7"b:. Jj J 011/ . ' \ S~~ JJ ' - . S J JJ t . 5 / / J r-'''J rX / yo r-'~ if '"t";':"

    / /"

    Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmudan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjukserta rahmat bagi orang-orang yang beriman. 1

    Di sampmg itu, sebagaimana telah dimaklumi bahwa AI-Qur' an adalahsumber ajaran Islam yang pertama dan utama, kitab yang dipandang paling suci olehkaum muslimin, dan memang kitab inilah yang menjadi sumber potensi aqidah hidup;kuatnya umat berpegang teguh kepada kitab ini akan kuat pula potensi mereka.

    Al-Quran pun sedari masa dia masih dalam proses penurunannya kepadaRasul Muhammad SAW sampai kini dan masa akan datang sepanjang kehidupanduniawi ini menjadi bahan studi yang tidak akan habis-habisnya, studi Al-Qur'an,tidak saja dilakukan oleh pemeluk agama Islam yang mengimani Al-Quran tetapijuga oleh pihak-pihak di luar Islam termasuk dari kalangan orientalis. Malah yangdisebut terakhir, dalam fakta sejarah temyata begitu gencar melakukan studi dan

    1 Al-Qur'an dan Terjemahnya, Mujamma' Khadim Al-Haramain Asy-Syarifain Al-MalikFahd li Thiba'at Al-Mushhaf Asy-Syarif, Madinah Munawwarah, 1.1h.,hlm. 315.

    1

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    2/22

    dengan amat berani melakukan analisa-analisa tajam dan komentar terhadap kitabsuci umat Islam. Karya-karya tulis mereka tak terhitung jumalahnya, dan yangmenarik yaitu ada sisi yang positif di samping sisi negatif yang sangat perlu diketahuisecara kritis terutama oleh kalangan akademik umat Islam tak terkecuali paramahasisiwa lAIN. Jangankan sisi yang negatif, terhadap sisi yang positf pun seorangmuslim haruslah waspada. Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar bersikapdengan hati -hati dalam menerima suatu informasi termasuk informasi ilmiah dalambentuk apapun dari pihak omag yang fasik terlebih-lebih lagi kalau datangnya dariorang yang non-muslim. Firman Allah SWT pada surah Al-Hujurat ayat 6:

    Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasikmembawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidakmenimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannyayang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

    Masuknya 'Ulumul Qur'an" dalam paket kurikulum di semua fakultasperguruan tinggi Islam adalah suatu perkembangan yang menggembirakan. Karenadi antara tujuan dipelajarinya Ulumul Qur'an adalah agar para mahasiswa mampumenanggapi secara kritis dan objektif ilmiah sekaligus untuk menolak isu-isu negatifterhadap Al-Qur'an yang dilontarkan oleh berbagai pihak. Al- Ustadz Abdul WahhabAbdul majid Gazlaan mengatakan:

    2 \ ._~.~.:lJ

    2 Abdul Wahhab Abdul Majid Gazlaan, Al-Bayaanfie Mabaahits Min 'Ulumil Qur'an, KuliahUshuluddin Jaami'ah Al-Azhar, Mesir, 1.1h.,hlm. 32.

    2

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    3/22

    Terdapat beberapa pandangan dan sikap orientalis yang bersifat negatifterhadap Al-Qur'an yang termuat dalam karya-karya tulis mereka. Dan lebih lanjuttidak sedikit karya-karya tulis mereka yang dijadikan literatur/referensi untuk tulisan-tulisan ilmiah di berbagaia perguruan tinggi di dunia ini yang sudah barang tentu diantaranya terkonsumsi juga oleh para mahasiswa. Penulis memandang perlumengungkapkan beberapa contoh pandangan dan sikap orientalis dimaksud, danpenulis mencoba mengetengahkannya dalam makalah ini dengan dilengkapi tinjauanmengenai beberapa aspek tertentu walaupun secara singkat.

    B. Orientalis dan Motivasi OrientalismeOrien talis adalah "ahli tentang soal-soal Timur, yaitu segala sesuatu

    mengenai negeri-negeri Timur, terutama negeri-negeri Arab dan Islam. Yaitu tentangkebudayaannya, keagamaannya, peradabannya, kehidupannya dan lain-lainnya daribangsa dan negeri Timur",3 sedangkan orientalisme adalah kegiatan penyelidikanpara orientals, ahli ketimur-an di Barat tentang agama-agama di Timur, khususnyaagama Islam - ini dalam pengertiannya sedara sempit, namun secara luas kegiatan ituberkaitan langsung dengan hal-hal yang menyangkut bangsa-bangsa di dunia Timur(orient) beserta lingkungannya, sehingga meliputi seluruh bidang kehidupan dan. h 4sejara nya.

    Secara analistis, orientalisme dibedakan atas:1. Keahlian mengenai wilayah Timur,2. Metodologi dalam mempelajari masalah ketimuran,3. Sikap ideologis terhadap masalah ketimuran khususnya terhadap dunia

    Islam.iSebenamya ruang lingkup yang digarap oleh para orientalis amat luas,

    terutama sejak penghujung abad ke-19 sampai kini, hingga walau bagaimanapun

    3 Tk. H. Ismail Jakub, Orientalisme dan Orientalisten, CV Faizan, Surabaya, 1970, h1m. 11.4 H. A. Mannan A. Buchari, LC., Menyingkap Tahir Orientalisme, Seko1ah Tinggi Ilmu

    Tarbiyah (STIT) A1-Jami', Banjarmasin, 1996, h1m. 9-10.5 Dewan Redaksi, Ensiklopedi Islam, Ji1id 4, PT Ichtiar Bam van Hoeve, Jakarta, 1993, h1m.

    55.

    3

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    4/22

    bangsa-bangsa Timur boleh juga berterima kasih atas kegiatan, karya dankesungguhan mereka. Hanyasannya dalam bidang keagamaan terdapat hal-hal yangnegatif di samping yang positif hingga membangkitkan reaksi dari para pemelukagama, terutama agama Islam.

    Sikap kaum orientalis terhadap Islam khususnya pada masa-masa lampau itudapat dapat dipahami bila disadari bahwa tempat berpijak dalam menyoroti agamaIslam dan dunia Islam adalah: pertama,kedudukannya sebagai sarjana Kristen;kedua, kedudukannya sebagai sarjana ateis ataupun free-thinkers.6 Anutan itumenimbulkan bias-bias - yang disadari atau tidak - terhadap hasil-hasil pandanganmereka, dan tak bisa ditutup-tutupi, karena nampak sekali termuat dalam karya-karyatulis mereka.

    Menurut M. Natsir Arsyad, para orientalis, memegangi lima dogma, yaitusebagai berikut:

    Pertama, ada perbedaan mutlak dan perbedaan sistematik antara Barat yangrasional, maju, manusiawi dan superior, dengan Timur yang sesat, irasional,terbelakang, dan inferior. Bahwa hanya orang kulit putihlah (Eropa an Amerika)yang benar-benar manusia (manusia penuh), sedangkan orang-orang Asia danAfrika yang berkulit hitam dan berwama, cuma setengah-manusia (dan setengah-hewan).

    Kedua, abstraksi dan teorisasi tentang Timur lebih banyak didasarkan padateks-teks klasik/kuno, dan ini lebih diutamakan ketimbang bukti-bukti nyata darimasyarakat Timur yang real dan kongkret.

    Ketiga, Timur dianggap begitu lestari dan mandek, seragam dan tidaksanggup mendefenisikan dirinya. Tugas Baratlah untuk mandefenisikan apasesungguhnya Timur itu, dengan cara yang sangat digeneralisasi. Dan ini semuadianggap cukup "objektif".

    Keempat, pada dasamya Timur itu merupakan sesuatu yang patut ditakuti(ingat "bahaya kuning", "gerombolan Mongol", "bahaya coklat", dan lainnya),atau sesuatu yang perlu ditaklukkan (dengan riset, atau kalau mungkin denganpenjajahan mentah-mentah).

    Kelima, untuk Islam dan umatnya : Al-Qur'an bukanlah wahyu ilahimelainkan hanyalah buku karangan Muhammad yang merupakan gabungan

    6 H. M. Joesoef Sou'yb, Orientakisme dan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1985, hlm. v.

    4

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    5/22

    unsur-unsur agama Yahudi, Kriten, dan tradisi Arab pra- Islam. Dan kesahihan danotentisitas semua hadis hams diragukan."

    H. A. Mannan A. Buchari, Le. mengemukakan bahwa tujuan gerakanorientalis secara umum, antara lain adalah:1. Menghalangi bangsa Dunia Barat agar tidak memeluk Islam;2. Menghancurkan dan melemahkan kekuatan Islam dan kesatuan umatnya;3. Prolog untuk menjajah dunia Islam dengan membantu imperialisme dan

    kolonialisme serta menyalahartikan makna jihad;4. Memisahkan kaum muslimin dari pokok-pokok ajaran Islam dan mengacaukan

    serta menjauhkannya dari ajaran sumber aslinya (Al-Qur'an san As-Sunnah).5. Mengekspoitir dan merampas kekayaan Dunia Islam dan balas dendam terhadapkekalahan mereka di abad pertengahan (Perang Salib). 8

    Sedangkan Dr. Mushtafa As-Siba'i mengklasifikasikan tujuan orientalismekepada tiga katagori, yakni:1. Tujuan ilmiah terselubung (0 ~ ~ W~)2. Tujuan keagamaan dan politik (~4--JI_j ~.lll wl~ ':II)3. Tujuan ilmiah mumi dan objektif(~L:.. = 4 - J c wl~i)9

    Gerakan orientalis melahirkan karya-karya ilmiah yang didasarkan kepadahasil-hasil eksplorasi, penelitian dan sebagainya yang nampaknya dari format luardemi kepentingan ilmu belaka, padahalnya terdapat motif-motif jahat mereka. Danditujukan untuk mendatangkan atau menanamkan keraguan (~\) di kalanganumat Islam dan non-muslim, antara lain terhadap:1. Kebenaran risalah Nabi Muhammad SAW dan wahyu yang menjadi sumber

    ajarannya, (baik Al-Qur'an maupun Al-Hadits). Mayoritas orientalis mengingkarikenabian Rasulullah yang mendapat wahyu dari Allah. Pengingkaran terhadap

    7 M. Natsir Arsyad, Seputar Al-Qur'an, Hadits & Ilmu, Al-Bayan, Bandung, 1992, him. 114-115.

    8 H. A. Mannan A. Buchari, r.c, op cit, him. 5.9 Dr. Mushthafa As-Siba'i, Al-Istisyraaq wal Mustasyriquun, Al-Maktabul Islamy, Beirut,

    1979, him. 20.

    5

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    6/22

    kenabian ini selanjutnya diikuti dengan pengingkaran terhadap Al-Qur'an yangdibawa oleh Nabi yang berasal dari Allah SWT. Kemudian pengingkaran itusampai kepada penolakan akan agama Islam sebagai agama mumi samawi dariAllah. Mereka berpandangan dan menjual pandangan ini yaitu agama Islam ituhanyalah perpanjangan agama Yahudi dan Kristen. Diantara orientalis kelas beratyang berpandangan demikian adalah Orientalis Yahudi yang bemama Goldziherdan Joseph Schacht.

    2. Urgensi Fiqih Islam. Orientalis mempropagandakan pandangan mereka bahwaFiqih Islam sebenamya pengembangan lanjutan dari hukum positif yang hidup didunia Barat.

    3. Kemampuan bahasa Arab untuk mengikuti perkembangan iptek. Merekamengatakan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang miskin.

    4. Ketinggian nilai pusaka-pusaka peninggalan kemajuan Islam, sehingga umatIslam tidak memiliki rasa percaya kepadanya semua malah diharapkan agar umatIslam tidak berkeyakinan mantap terhadap aqidahnya. Apabila umat lemah aqidahhidupnya, maka longgarlah ukhuwah islamiyah dan wihdatul ummahnya; untukini dihidup-suburkan jiwa nasionalisme dan qabilahisme yang pemah subur dimas a Jahiliyah. Dan akhimya mudahlah umat Islam ini dikuasai dan ditundukkandengan senjata kemajuan kebudayaan-kebudayaan Barat.10

    Beberapa bentuk usaha orientalisUntuk mencapai tujuan-tujuan orientalisme di atas, ada sejumlah bentuk

    usaha yang mereka lakukan dengan gigih, antara lain:1. Mengarang buku-buku dalam berbagai topik bahasan mengenai Islam dan dunia

    Islam termasuk mengenai Nabi dan Al-Qur'an. Buku-buku ini jelas berisipenyimpangan-penyimpangan yang besar yang dilakukan secara sengaja dansistematis, baik berupa perubahan-perubahan teks otentik ajaran Islam daninterpretasinya yang keliru dan atau dikelirukan., maupun pemutar-balikkan fakta-fakta sejarah yang sesungguhnya dengan cara yang halus dan berbumbu sehingganampak logis.

    10 Ibid, him. 20-25.

    6

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    7/22

    2. Menerjamahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa bangsa Barat seperti bahasa Latindan Inggris. Terjemahan Al-Qur'an dalam bahasa Latin yang boleh dibilangterjemahan pertama dalam bahasa ini adalah terjemahan karya seorang orientalisberkebangsaan Inggris bemama Robert Uff Ceytone yang dibantu oleh HermanUff Delmatiy pada tahun 1143 M. Sedangkan terjemahan pertama dalam bahasainggris adalah terjemahan oleh orientalis berkebangsaan Skotlandia bemamaAlexander Ross pada tahun 1649 M. Kemudian disusul oleh terjemaham Al-Qur'an, sebuah karya orientalis kenamaan George Sale, diterbitkan di London,paling populer dan terlaris serta disebarluaskan dengan besar-besaran sejak tahun1734 M dengan nama The Kuran or The Kuran of Muhammad. Terjemahan Saleini didasarkan pada karya-karya para mufassir Muslim, khususnya Al-Baidhawydan disertai catatan-catatan penjelasan.a. Memadukan kesatuan berpikir untuk menyerang Islam.b. Menyalahkan dan menjelekkan Al-Qur'an.c. Untuk mengkristenkan umat Islam secara massal.l!

    3. Menerbitkan dan menyebarkan majalah-majalah yang memuat uraian-uraianseperti disebutkan pada point 1 di atas secara gratis ke tengah -tengah masyarakatIslam di berbagai negara dan bangsa. Di antara majalah yang populer adalah TheMuslim World yang diterbitkan oleh para orientalis di Amerika di bawahpimpinan Zwei-mer yang penerbitannya sejak tahun 1911 dan sampai sekarangmasih diterbitkan di bawah pimpinan redaksi K. Cragg.

    4. Melaukukan misi-misi kemanusian seperti pendirian rumah-rumah sakit, lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non-formal, rumah-rumah pengasuhan anak-anak yatim dan orang miskin, dan lain sebagainya. Aktivitas kebanyakannyabergandengan erat dengan misi Kristenisasi yang bergerak secara intemasionaldan menjarah ke dunia Islam.

    5. Mengisi rubrik-rubrik yang termuast di koran-koran dengan tulisan-tulisan yangmenggiring masyarakat pembacanya untuk menerima informasi-infomasi yang

    IIH. A. Mannan A. Buchari, Le., op cit, him. 34.

    7

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    8/22

    tidak benar mengenai Islam. Malah tidak jarang pers di negeri Islam tertentudibeli oleh mereka.

    6. Menyelenggarakn forum-forum ilmiah seperti seminar, kongres, dan sejenisnyayang tujuannya tidak lain adalah untuk menjajakan konsep-konsep dan visi-visiorientalis.

    7. Menyusun dan menerbitkan ensiklopedia-ensiklopedia Islam dalam berbagaibahasa. Bergabung dalam tim penyusun ensiklopedia ini tokoh -tokoh orientalisyang notabene mempunyai sikap antipati berat sekali terhadap Islam.Ensiklopedia yang dicetak dengan oplag yang sangat banyak disebarkan keberbagai perpustakaan di dunia termasuk perpustakaan -perpustakaan perguruantinggi Islam di Indonesia yang tidak jarang oleh para mahasiswa - dengan rasabangga - dijadikan referensi dalam tulisan-tulisan mereka.

    8. Mengirim pakar-pakar keilmuan, sarjana-sarjan orientalis yang sudah senior untukmemberikan studium-general dan sejenisnya ke perguruan-perguruan tinggi danlembaga-lembaga ilmiah lainnya di seluruh dunia, termasuk ke perguruan-perguruan tinggi Islam di Indonesia.

    Perlu ditandaskan bahwa selain motif-motif yang bersifat negatif, ada juga diantara mereka - para orientalis - yang tampaknya tidak punya pretensi apa-apa,melainkan semata ingin mengkaji, meneliti, dan mendalami Islam secara ilmiah danobjektif dan dengan tekun toleransi serta kejujuran untuk mengetahuinya.Umpamanya saja, Gustav Le Bon, seorang filosof materialis yang menulis bukuPeradaban Islam.

    Bahkan diantaranya ada yang tergolong orientalis kelas gajah yang berolehhidayah Allah SWT lalu menyatakan diri memeluk agama Islam, sesudah benar-benar menghabiskan waktu, tenaga, pikiran, dan segenap potensinya mempelajariIslam. Misalnya, Dr. Roger Garaudy adri Prancis (yang telah melakukanpengembangan intelektual dan ruhaniah ke berbagai paham dan agama, bahkansempat hinggap ke sarang komunisme), Prof. Abdullah Karim Germanus dariHongaria, Dr. Et Diniet dari Prancis namun mukmin di Aljazair dan mengubahnamanya menjadi Nasruddin Diniet. Begitu pula Prof. Umar Baron von Ehrwnfles

    8

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    9/22

    dari Australia, Marger Marcus (Yahudi New York yang lantas berganti namamenjadi Maryam Jamilah, pengikut militan gerakan "Jamaah Islam" pimpinan Abu'lA'la al-Mawdudi),Prof. Vincent Monteil dari Prancis, Prof. Fritjhof Schuon dariSwiss, Omar F. Abdalla dari Amerika Serikat, dan Prof. Hamid Algar dari Inggris. 12

    Menurut Ensiklopedi Islam terbitan PT Ichtiar Baru Jakarta, paling tidak adatiga periode yang dilalui orientalisme yakni: (1) masa sebelum meletusnya PerangSalib, di saat umat Islam berada dalam zaman keemasannya (650-1250 M); (2) mas aPerang Salib sampai mas a pencerahan di Eropah; dan (3) masa pencerahan di Eropasampai sekarang.l ' Dalam kurun tiga periode ini diakui bahwa pandangan orientalisterhadap Islam dan dunia Islam bergerak menuju simbol positif. Pada awal abad ke-20, para orientalis telah banyak menulis secara ilmiah objektif, setelah sebelumnyasejumlah besar buku ditulis dengan sikap bahwa "Islam tetap merupakan musuhbebuyutan yang ditakuti dan terkadang dikagumi" dan "hal-hal yang ditulis ituhampir semuanya bersifat apologetik dan polemik, terkadang bahkan hampirmerupakan hal-hal yang tidak senonoh serta cabul".14 Kendati demikian, isu-isu yangdikumandangkan oleh para orientalis haruslah tetap diwaspadai dengan kritis. Betulpada era abad ke-20 aktivitas dan karya mereka cenderung bersifat ilmiah danobjektif, namun dimaklumi bahwa pada era modem pasca renaissance, orientalismetidak bisa dipisahkan dari kolonialisme dan gerakan kristenisasi.

    Dalam hubungan ini patut dilihat lebih cermat mengenai karakteristikorientalisme:1. Orientalisme adalah suatu kajian yang mempunyai ikatan sangat erat

    hubungannya dengan kolonial Barat. ...fenomena orientalisme berkaitan eratdengan kolonialisme. Di mana ada kolonialisme di situ ada orientalisme ....

    2. Orientalisme merupakan gerakan yang mempunyai ikatan yang sangat kuatdengan gerakan kristenisasi. Hal ini terbukti dengan semakin membengkaknyajumlah kaum Nasrani yang menspe-sialisasikan diri dalam sekolah kepasturanuntuk mengkaji kitab-kitab perjanjian lama dan perjanjian baru. Kemudianmereka dipersiapkan secar khusus, bekerja sarna dengan orientalis Yahudi untuk

    12 M. Natsir Arsyad, op cit, h1m. 119.13 Dewan Redaksi, Ensiklopedi Islam, op cit, h1m. 55-58.14 W. Montgomery Watt, Pengantar Studi Al-Qur'an, Terjemahan: Taufik Adnan, CV

    Rajawa1i, Jakarta, 1991, h1m. 273.

    9

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    10/22

    mempelajari tentang bahasa Arab, Islam dan kaum muslimin, dengan tujuan yangberagam. Antara lain untuk mempelaj ari dan memehami secara mendalammasalah-masalah yang mungkin dapat digunakan sebagai mengotori citra Islam,menumbuhkan perselisihan dan pertentangan di kalangan sesama umat Islam(pertikaian masalah mazhab dan masalah furu'iyah) serta menumbuhkan perasaanragu terhadap ajaran Islam dan berusah keras memurtadkan umat Islam ....

    3. Orientalisme merupakan kajian gabungan yang mesra antara kolonialisme dengangerakan kristenisasi, yang validitas ilmiah dan objektivitas tidak dapatdipertanggungjawabkan secara mutlak, terutama dalam kajian tentang Islam ....

    4. Orientalisme merupakan bentuk kajian yang dianggap paling potensial dalampolitik dunia Barat untuk melawan Islam dan kaum muslimin.l '

    Demikianlah pembicaraan sekilas tentang orientalis dan orientalisme.Selanjutnya akan dibicarakan secara khusus tentang sikap dan pandangan orientalisterhadap AI-Qur' an.

    c. Sikap dan Pandangan Orientalis terhadap AI-Qur'anOrientalis - baik yang berbicara maupun yang tidak berbicara mengenai AI-

    Qur' an amat banyak dan sulit untuk dibilang jumlahnya. Mengingat banyaknyajumlah mereka, maka hanya sebagian yang dikutipkan dalam makalah ini, namundiyakini telah mewakili pandangan-pandangan mereka, dan khusunya mereka yangberbicara mengenai Al-Qura'an dapat dikatakn senada saja atau dalam lingkaranyang sarna dan fokus yang sarna yakni untuk menudingkan ketidak-benaran AI-Qur'an yang tinjauannya dari beberapa segi.1. Washington Irving

    Dia (1783-1859 M) seorang sarjana hukum dan dapat diploma yang pemahmewakili Amerika Serikat di Spanyol dengan jabatsn Minister Resident, banyakmeninggalkan karya-karya di antaranya The Alhambra dan Life of Muhamet and HisSucccesors. Dalam karyanya yang disebut terakhir, dia mengemukakanpandangannya mengenai nabi Muhammad SAW dan Al-Qur'an. Dia tidakmenyangsikan kualitas intelektual Nabi malah memujinya, tetapi temyata apa yang iakatakan ini hanya sebagai premis pengantar untuk premis yang lebih besar yaitu

    15 H. A. Mannan A. Buchari, r.c, op cit, him. 12-13.

    10

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    11/22

    kesimpulan terhadap Al-Qur 'an yang katanya penuh kekurangan, kekaburan dankekeliruan. Irvin mengatakan: 'kualitas intelektualnya (Muhammad) luar biasa tanpadapat disangsikan. Ia memiliki pemahaman yang cepat, ingatan yang kuat, imajinasiyang terang.t'"

    Selanjutnyha Irving berkata mengenai AL-Qur'an:Dia (Muhammad) sendiri jelas dan berulang kali menolak untuk melakukan

    sesuatu mukjizat kecuali mukjizat satu-satunya baginya ialah Al-Quran; yangoleh keistemewaannya yang tiada dapat ditandingi masa itu, yang dikatakanditerimanya melalui wahyu, ia pun menyatakannya mukjizat terbesar [the greatestof miracles].

    Di sini marilah kita mengemukakan beberapa observasi mengenai dokumenterkenal itu. Selagi kaum muslimin fanatik, begitu juga kaum ulama [the mostleamad doctors of the faith] berikhtiar membuktikan berasal dari wahyu ilahidengan mengemukakan gaya dan susunna bahasanya yang tiada taranya, danMuhammad itu sendiri adalah buta huruf; tetapi kritikus yang teliti menyatakanpaduan keindahan dan kekeliruan, tanpa metode ataupun aransemen, penuh olehkekaburan[obscurities], ketiadaan ujung pangkal [incobAerencies] kelewatberulang-ulang [repetions], verst-verst palsu dari kisah-kisah Alkitabifalseversions of scriptural strories), dan pertentangan-pertentangan secaralangsung (direct contradictions ) . 1 7

    2. George SaleDia termasuk orientalis Barat ynag menguasai bahasa Arab dengan baik,karenanya dia memiliki modal untuk menerjamahkan Al-Quran dan dia termasukpula orientalis Barat yang mengakui denganjujur akan keindahan bahasa Al-Qur'an,antara lain katanya: "Di seluruh dunia diakui bahwa AI-Qur' an tertulis dalam bahasaArab dengan gaya bahasa yang paling tinggi, paling mumi ...diakui sebagai standarbahasa Arab ...dan tidak dapat ditiru oleh pena manusia.,,18 Sale menyerang AI-Qur'an melalui karyanya, terjamahan Al-Qur'an yang berjudul The Kuran or TheKuran of Muhammad, yang disebarluaskan sejak abad XVII te[atnya tahun 1734 M.

    16 H. M. Joesoef Sou'yb, op cit, him. 108.17 Ibid, him. 124.18 M. Hashem, Kekaguman Dunia terhadap Islam, Pelita, Bandung, 1.1h.,him. 43.

    11

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    12/22

    Dalam pengantar karyanya ini yang diberi judul Preliminary Discourse dia banyakmelontarkan dakwaan dan tuduhan, antara lain dikatakannya:

    Qur'an bukan wahyu dan bukan mukjizat. Di dalam Qur'an banyak sekalikekeliruan dan satu sarna lain saling kontradiksi. Kebanyakan isinya dicukil dariajaran Yahudi, tidak hanya dalam pokok -pokok masalahnya saja, tetapi dalampembagian dan pengaturan serta susunan surat dan ayat-ayatnya. Dalam Qur'anbanyak sekali pengulangan dan cerita dongeng-dongeng kuno.. . ..Muhammadtidak lain adalah pengarang Qur' an itu sendiri, rancangannya dibantu orang lain.lni adalah masalah yang tidak diragukan lagi dan telah disepakati oleh semuaorang, karena tidak adanya protes atau usulan dari para sahabatnya.i"

    Demikianlah Sale dengan pendapatnya yag menunjukkan bahwa dia seorangyang berpandangan sangat dangkal; dia mengabaikan aspek sejarah yangsesungguhnya atau barangkali berusaha merubah sejarah agar sesuai denganseleranya, sale betul-betul buta mengenai sejarah Nabi Muhammad Saw yang tidakbelajar dan mempelajari kitab suci Yahudi.

    3. Theodore Noldeke (1836-1930 M)Orientalis yang satu ini adalah orientalis berkebangsaan jerman, lahir di

    Hamburg dari keluarga yang terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan. Ia mendalamibahasa-bahasa Semit seperti bahasa Suryani, Arab dan Parsi. Pada tahun 1856 iamencapai gelar doktor, setelah ia menyempumakan studinya di Leipzig, Wina,Leiden dan Berlin.20 Mengenai Al-Qur'an ia mengemukakan pendapatnya:

    Kita bahkan kurang bergairah menyaksikan keterlaluan banyak khayali (thegrossness of imagination), kekurangan logika (the luck of logic), kemiskinanpemikiran yang tak dapat dibantah (the undeniable poverty of thought), danbanyak hallainnya di alam Al-Qur'an itu; tetapi semua itu bukanlah efek-efekbagi pihak yang mendengarkan Muhammad pada masa dulu itu, teristemewa padasaat perhatian mereka itu terpaku pada satu tujuan. Bahkan semuanya ituterpandang baru bagi mereka, tergetar oleh kengerian dan kegembiraanmendengarka neraka dan surga; maka bagi orang yang banyak berpikiransederhana serupa itu, kelemahan penalaran dalam Al-Qur'an itu tidaklahkelihatan, karena tekanan tentang soal-soal neraka dan surga itu berpengaruh kuat.

    19 H. A. Mannan A. Buchari, LC., op cit, hlm.35.20 Drs. H. Abidin Ja'far, LC., Orientalisme dan Studi tentang Bahasa Arab, CV Bina Usaha,

    Yokyakarta, 1987, him. 95.

    12

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    13/22

    Apalagi mereka itu cuma mendengarkan kepingan demi kepingan dari waktu kewaktu. Ayat-ayat Al-Qur'an yang dikatakan wahyu itu diteriam di dalam tempolebih dari 20 tahun, dan dengan sendirinya, monotoni yang kita rasakan tidaklahkentara bagi orang pada mas a itu ....21

    4. Philip K. Hitti (lahir tahun 1886)Asal Lebanon dan menjadi warga negara Amerika Serikat. Lulusan American

    University Beirut dan mencapai gelar doktor pada Universitas Columbia tahun 1915.Dia seorang dosen dan sekaligus ketua Dirasat Syarqiyyah serta termasuk staf ahlitidak tetap untuk urusan Timur Tengah di Departemen Luar Negeri AmerikaSerikat. 22 Dia berpendapat mengenai AI-Qur' an:

    Dibanding dengan Bible, ketidakpastian pada ayat Al-Qur 'an sedikit sekali.Versi resmi yang pertama dan terakhir dari Al-Qur 'an itu dibanding 19 tahubsesudah Muhammad wafat. (Compared to the Bible, the Koran offers but fewtextual uncertainties. The firts, final and only canonized version of the Koran wascollated nineteen years efter the death of Muhammad). Hal itu disebabkan karen atokoh-tokoh yang hafal Al-Qur 'an makin berkurang karena pertempuran yangterus menerus (di luar Arabia). Dari ayat-ayat yang ditulis pada himpunan pelepahtamar an kepingan-kepingan batu putih dan dari hafalan-hafalan ingatan, makanaskah - yang mula-mula dan tidak resmi itu - disusun kembali. Kemudianseluruh naskah lainnya itu dimusnahkan. Al-Qur'an yang memiliki 6.239 ayat,atau 77.934 kata, atau 323.621 huruf itu diawasi senantiasa dengan hati -hati .....AI-Qur'an itu bukan hanya merupakan jantung agama, penuntun kepada kerajaanSamawi, tetapi juga ikhtisar ilmu dan dokumen politik, berisikan himpunanhukum untuk kerajaan di bumi ...23

    21 Ibid, him. 127.22 Drs. H. Abidin Ja'far, Le., Ibid, him. 102; dan (b). Dr. Mushthafa As-Siab'i, op cit, him.

    33.23 H. M. JoesoefSou'yb, op cit, him. 130.

    13

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    14/22

    5. Tor AndraeProf. Dr. Tor Andrae, orientalis berkebangsaan Jerman ini membicarakan

    panjang lebar tentang Al-Qur 'an sebagai himpunan wahyu dengan membahaspengertian wahyu dal hal-hal yang berkaitan dengan wahyu, misalnya diamengatakan:

    And too much credit should not be given to the traditional descriptions of themanner of the Prophet's revelations .... The genuineness of the revelations can andmust also be interpreted in the deeper sense. (Tidklah terlampau banyak nilai yangbisa diberikan kepada uraian-uraian yang sudah merupakan tradisi selama inimengenai wahyu yang diterima sang Nabi itu . ... Kemumian wahyu itu bisa, danbahkan mesti dipahamkan dalam pengertian yang lebih men-dalam.)

    "Muhammad nampaknya termasuk tipe 'mendengar suara' (auditory type).Wahyu yang diterimanya itu didiktekan kepadanya oleh suatu suara yang diaatributkan kepada Malaikat Jibril. (Mohammed apparently belonged to theauditory type. His revelations werre dictated to him by a voice which he attributetto the angle Gabriel). Pembuktian atas kemumian wahyu yang diterimanya itudikemukakan Muhammad dalam Surah Al-Qiamah, 75: 16-19 .... Justru sang Nabiitu tidaklah menggerkakan lidahnya dengan sengaja membentuk lebih dulu kata-kata yang akan diucapkan malaikat. Tapi dengan tenang dan diam, dia menantikanbacaan malaikat,dengan jaminan kalimat-kalimat Ilahi itu akan tetap membekamdi dalam ingatannya; Surah AI-A'la, 87: 6_8.24

    6. Sir Hamilton A.R. GibbKelahiran Iskandariyah, Mesir. Dia salah seorang orientalis terkemuka,

    malah U : l . .. J -' -" " t .. .. .. .. .. l1 1 _ j i 4 .. j1 ~ ~ ..fi.i yang menjadi salah seoraang anggota LembagaBahasa Arab di Mesir dan tim penulis Ensiklopedi Islam. Dia sangat mahir menulisbahasa Arab baik dari segi sastra dan tata bahasanya, ddemikian juga kefashihannyadalam berbahasa Arab, dia termasuk oerintalis yang sangat produktif sehinggakarya-karya tulis banyak sekali, antara lain: 1) I"')l...,i i l 0 .l _ ;. b ; 2) ~ ~..l..:>...l lwlA~':l1I "') l. .. ,j il ; 3) ~yJI ~IJ I"')l. . .,ji l ; 4) ,-:? ~I '-;-l> l> iJI.2S Gibb antara lain berpendapatmengenai Al-Qur'an:

    24 Ibid, him. 131-132.25 (a). Drs. H. Abidin Ja'far, Le., op cit, him. 86; dan (b). Dr. Mushthafa As-Siab'i, op cit,

    him. 31.

    14

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    15/22

    "Apakah Al-Qur'an itu dituliskan sepenuhnya pada masa hidup Muhammad.,hal itu masih merupakan satu soal, karena keterangan-keterangan tradisionalsaling bertentangan. Tapi tanggapan yang umum diterima adalah bahwapengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an itu dibuat pertama kalinya berlangsungbeberapa tahun sesudah Muhammad wafat, dikumpulkan dari kepingan-kepinganparkamen, catatan pada batu tipis dan pada pelepah-pelepah tamar dan lainnya,beserta dari hafalan-hafalan seseorang. Karena itulah, boleh jadi, terdapatketidaksamaan serta hubungan-hubungan yang ganjil pada Surah-surah yangpanjang ..... Naskah-naskah itu ditulis dalam tulisan Arab yang belum sempuma,hingga untuk membacanya diperlukan bantuan para HufJadz. Guna mengatasi itu,maka Orthography (ilmu ejaan) dikembangkan dan disempumakan pada masabelakangan guna memungkinkan untuk membaca dan memahami naskah-naskahtua itu. (Orthography berasal dari Orthographia dalam bahasa Grik, yakni ilmutentang menuliskan kata maupun kalimat dengan huruf-huruf yang lebih tepat,hingga berlangsung perkembangan bentuk-bentuk huruf dalam penulisan).Menjelang penghujung abad pertana hijriyah, naskah yang kita miliki sekarang initelah mantap. Sekalipun demikian terdapat perbedaan tentang caramembunyikannya, karen a dialek Mekkah pada masa Muhammad itu sedikitberbeda dengan dialek-dialek lainnya.Dalam hal itu tampak beralasan sekali untuk menyatakan bahwa tidak ada

    perubahan material terjadi, hingga bentuk dan isi yang asli dari uraian-uraianMuhammad itu terpelihara dengan amat teliti sekali. Memang variasi keciltentang cara dan membunyikannya terdapat sampai kini dan masalah itu dihadapikalangan muslim dengan jalan kompromi, dikenal dengan ragam-qiraat. Dulunyasepuluh ragam tetapi kini hanya diakui tujuh ragam -qiraat. Bentuk penulisan sarnatetapi cara membunyikannya sedikit berbeda. Pihak umum bolehmembunyikannya menurut salah satu di antara Qiraat yang tujuh itu. Tapi lambatlaun, karena perkembangan dari waktu ke waktu, maka ada di antara qiraat itusudah tidak umum digunakan lagi. Apalagi pada abad kita sekarang ini; (sebagaiakibat pencetaakan naskah asli Al-Qur'an itu, yang berasal dari Constatinopel dandari Kairo), maka satu jenis qiraat saja lebih umum digunakan dewasa ini dalamdunia Islam.26

    7. GoldziherOrientalis Yahudi ini berkebangsaan Hongaria. Sikap permusuhannya

    terhadap Islam sangat terkenal. Dr. Mushthafa As-SibaiI memasukkan orientalis ini

    26 H. M. JoesoefSou'yb, op cit, him. 135-136.

    15

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    16/22

    sebagai orientalis yang sangat berbahaya ( 0 . l . . . / ' - " ' L . . . . . . . . l I ~ ~ I _ ; . b . : . . . i 0-0) .27 Dia menulismengenai Al-Qur'an dan Al-Hadits. Dia menyoroti Al-Qur'an dengan uraian yangpanjang lebar, misalnya dalam karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasaArab yang berjudul: (1) 4.. .y~J o~; (2) (,?"')l...,jil ~I ~Ii. 6l_)l:i. Dalam bukupertama antara lain dia menyatakan bahwa perubahan tabiat pribadi Muhammadtelah mempengaruhi uslub bahasa Al-Qur'an, bentuk dan sastranya. Pada periodeMekkah tutur katanya bemada keras dan pedas, namun pada periode Madinahsemangat kenabian kentara dalam menyampaikan wejangan-wejangannya.f Sedangpada bukunya yang kedua di berpendapat:

    29~IJ ~I i J . . y if ~\JI ~ - . : : . . J \ 5 ' L. J 1 E J .. ..:. .>I"I_;JIJ')b:.1 0 1"Sesungguhnya adanya perbedaan qiraat Al-Qur'an disebabkan oleh karena

    tulisan Al-Qur' an tidak memakai titik dan harakat".

    8. W. Montgomery WattDia seorang mahaguru pada Universitas Edinburgh, Skotlandia. Sebuah

    karyanya yang besar dan popular berjudul Muhammad, Prophet and Statesman.Dalam kata pengantar buku ini, penulisnya menyatakan bahwa buku tersebutmerupakan ikhtisar dari dua buah buku tebal karyanya terdahulu yang berjudulMuhammad at Mecca dan Muhammad at Medina. Watt berpendapat terhadap pribadiMuhammad SAW secara positif, tetapi sikapnya terhadap Al-Qur'an berbalik arahnegatif. Dia mengatakan dalam bukunya ini:

    Mengatakan Muahammad itu seorang JUJur janganlah ditarik kesimpulanbahwa dia itu teliti dalam berbagai kepercayaan. ... Kepercayaan Muhammadbahwa wahyu-wahyu itu daaing dari Allah tidaklah mencegahnya untukmenyusun sendiri bahannya dan selanjutnya memperbaikinya dengan jalanpenghapusan ataupun penambahan. Terdapat petunjuk di dalam Al-Qur'an, bahwaAllah membikin dia (Muhammad) itu lupa akan sebagian ayat. Dan studi yangketat terhadap naskah membikin hampir pasti bahwa ada kata-kata dan kalimat-

    27 Dr. Mushthafa As-Siab'i, op cit, hlm. 31.28 Prof. Ahmad Muhammad Jamal, Membuka Tabir Upaya Orientalis Dalam Memalsukan

    Islam,29 Dr. Abdul Jalil Syalaby, Al-Islam wal Mustasyriquun, Darusy- Sya'bi, Kairo, 1.1h.,hlm. 61.

    16

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    17/22

    kalimat yang ditambahkan. Tambahan-tambahan serupa itu memang bukanlahkomposisi Muhammad sendiri.30

    Pada bagian lain buku itu, dia mengatakan: "Qur' an bukan wahyu, tapimerupakan kumpulan hasil khayalan yang diada-ada, kemudian Qur'an hanyabersandar kepada kisah-kisah yang diambil dari sebagian agama Yahudi danNasrani.31 Dia juga menulis buku yang berjudul Islamic Revelation in The ModernWorld dan Free will and Predestinatin in Early Islam, kedua buku inilah yangmembuat dia lebih terkenal. Di samping itu terdapat karya-karya yang lain yaituBell's Introduction to the Qu'an. Buku yang disebutkan terakhir ini telahditerjarnahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Pengantar Studi Al-Qu 'an(Penyempurnaan atas karya Richard Bell) dalam buku ini Watt berpandangan lebihmaju mengenai AI-Qur' an ketimmbang pandangannya dalam bukunya yangterdahulu. Malah Watt dalam beberapa hal berbeda dengan gurunya ini, seperti yangdia katakana sendiri; " . .. pada butir-butir tertentu saya tidak dapat menerima teori-teorinya tentang AI-Qur'an.,,32 Richard bell mengikuti jejak sarjana-sarjana Eropapendahulunya dalam mengemukakan bahwa Al-Qur'an merupakan buah karyaMuhammad. Tetapi Watt mengakui bahwa Al-Qur'an adalah dari Allah,hanyasannya Muhammad berperanan melakukan perbaikan dengan penghapusan danpenambahan.Y

    9. Dr. Maurice BucailleDia ini seorang sarjana dan ahli bedah (chirurg). Orientalis ini belajar bahasa

    Arab kemudian mempelajari Al-Qur 'an dan selanjutnya dia melangkahmembicarakan soal autentisitas teks Al-Qur'an, yang antara lain dengan tegasdikatakan olehnya: .Qur'an tidak merupakan fatwa-fatwa beliau. Qur'an adalah

    30 H. M. JoesoefSou'yb, op cit, him. 133.31 H. A. Mannan A. Buchari, r .c., op cit, hlm.38.32 W. Montgomery Watt, op cit, him. v.33 (a) W. Montgomery Watt, Ibid, him. vi; dan (b) H. M. JoesoefSou'yb, op cit, him. 133.

    17

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    18/22

    wahyu llahi. ... Qur'an tetap menjadi buku yang pokok dan tak dapat dipersoalkanlagi tentang kebenarannya/"

    Di samping itu perlu dikemukakan bahwa orientalis berkebangsaan Perancisini telah melakukan suatu studi mendalam di mana dia membandingkan ayat-ayatBible dengan Sains Modem dan membandingkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan SainsModem, kemudian membuktikan betapa ayat-ayat Bible itu berlawanan denganpenemuan-penemuan ilmiah an sebaliknya, ayat-ayat Al-Qur'an itu memperlihatkankeselarasan senantiasa dengan penemuan-penemuan ilmiah, sehingga hal itu sangatmenakjubkan, mengingat ayt-ayat Al-Qur'an disampaikan oleh Nabi BesarMuhammad SAW pada abad ke-7 Masehi. Penemuannya ini dituangkannya dalamsebuah buku yang cukup populer yang berjudul La Bible, La Coran et La Science."Berdasarkan kenyataan yang menakjubbkan yang ditemukannya, Dr. MauriceBucaille mengungkapkan pendapatnya dan pengakuannya tentang kitab suci AL-Qur'an: "Al-Qur'an adalah wahyu Ilahi yang mumi dan Nabi Muhammad adalahNabi terakhir.,,36 Dan juga dikatakannya: "Keaslian yang tidak dapat disangsikan lagitelah memberi kepada Al-Qur'am itu suatu kedudukan istimewa di antara kitab-kitabsuci, kedudukan itu khusus bagi Al-Qu'an, dan tidak tertandingi oleh PenjanjianL d P . .. B 37ama an erjanjian am.

    Demikianlah beberapa orientalis dan pandangan mereka mengenai Al-Qur'an. Sebenamya masih banyak yang lain, namun apa yang dikemukakan di atascukuplah untuk bahan analisa kita.

    D. Seulas TinjauanAmat menarik bahasan-bahasan yang dikemukakan para orientalis mengenai

    Al-Qur'an seperti yang diungkapkan di atas. Sebagian dirasakan menyakitkan hati

    34 Dr. Maurice Bucaille, La Bible, La Coran et La Science, Bible, Qur'an dan Sains Modern,A1ih bahasa: Prof. Dr. H. M. Rasjidi, Bulan Bintang, Jakarta, 1993, h1m. 282 & 286.

    35 Buku ini te1ah diterjemahkan ke da1am bahasa Indonesia oleh Prof. H. M. Rasjidi dandijadikan salah satu sumber pustaka da1am Mata Ku1iah 'Ulumul Qur'an'. Buku ini terdiri dari 6bagian pembahasan pokok, di antaranya berjudu1 Qur'an dan Sains Modern yang me1iputi tujuh bab.

    36 Dr. Maurice Bucaille, op cit, h1m. v.37 H. M. JoesoefSou'yb, op cit, h1m. 138.

    18

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    19/22

    orang-orang muslim. Karena tuduhan mereka tidak kepalang tanggung menyatakanAl-Qur 'an sebagai kitab bukan wahyu Ilahi dan hanya karya Muhammad danpembantu-pembantunya. Walaupun demikian terdapat juga pandangan-pandangandari mereka yang bersifat objektif ilmiah, tetapi harus tetap dilihat secara kritis.

    Hampir semua orientalis menyoroti Al-Qur 'an tidak terlepas dari sorotanmereka terhadap pribadi Nabi SAW sebagai penyampai Al-Qur 'an kepada umatmanusia. Sehingga bisa dikatakan bahwa Nabi Muahammad SAW dan Al-Quranadalah fokus utama mereka dalam menyoroti agama islam. Ada tuduhannya pertama-tama ditujukan kepada Nabi SAW untuk dijadikan premis menghantam Al-Qur'an,tetapi sebaliknya ada pula yang menuduh isu negatif atas Al-Qur 'an untuk dijadikanpremis menyudutkan pribadi luhur Muhammad SAW. Suatu contoh, Irving memujikualitas intelektual Nabi Besar Muhammad SAW yang luar biasa. Tetapi hal itudimaksudkan sebagai premis belaka atau "dasar" bagi pendapatnya dan agar oranglain juga sependapat dengan dia tentang ketidak-autentikan Ak-Qur'an sebagaiwahyu yang berasal dari Allah. Contoh lain, sikap Goldziher tentang tabiat pribadiNabi yang berpengaruh - katanya - terhadap uslub bahasa Al-Qur'an.

    Di samping itu perlu juga kita catat bahwa pandangan orientalis dari abad keabad temyata mengalami kemajuan objektif. Misalnya kita lihat dari Irving ke PhilipK. Hitti dan terus ke Tor Andrae sampai kepada orientalis yang tergolong mutakhiryakni Maurice Bucaille. Mereka sebagian betul-betul melakukan studi AI-Qur' an,namun dipandang masih di permukaan, mereka tidak mungkin memasukipendalaman roh Al-Qur 'an karena mereka hanya mengagumi tetapi sarna sekali tidakmempercayainya. Studi Al-Quran yang mereka lakukan hanyalah sebatas penelitianilmiah yang belum bisa dikatagorikan tadabbur Al-Qur'an. Dan yang namanya hasilpenelitian ilmiah boleh jadi mengalami kemajuan dari masa ke masa, di sampingmakin luas dan mendalam suatu penelitian ilmiah itu semakin terjadi perkembanganpendapat, sebagai akibat yang wajar dan logis.

    19

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    20/22

    Mereka belum bisa dikatakan telah memenuhi tuntutanayat 82 surah An-Nisa:

    Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau kiranya Al Quranitu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak didalamnya.

    Karenanya para orientalis hanya menemukan sejumlah kontradiksiberdasarkan logika mereka yang asas pijaknnya sangat jauh dari jiwa Al-Qur'an.Misalnya Irving dengan bemafsu sekali menyebutkan bahwa Al-Qur'an dipenuhidengan direct contradictions dan demikian pula Noldeke mengatakan bahwa AI-Qur' an adalah sebuah karya yang bersifat the lack of logic dan the undeniablepoverty of thought maksudnya kekurangan logika dan kemiskinan pemikiran yangtak dapat dibantah adanya.

    Mereka dalam membuat suatu kesimpulan, banyak didasarkan pada dasar-dasar yang keliru, tetapi begitulah gaya mereka berbuat dengan sengaj a untukmenyesatkan pemahaman-pemahaman orang lain, dimana mereka dengan apikmenatanya dan membumbui argumen-argumen yang sepertinya sangat logis.Goldziher - sebagai contoh - melakukan telaah terhaap realitas sosialisasi qiraah al-Qur'an yang variatif. Dia berkesimpulan bahwa penyebab terjadinya variasi qiraahdikarenakan teks AI-Qur' an yang pertama di masa Abu Bakar ra tidak memilikisimbol-simbol baca yang baik yakni titik dan harakat. Kesimpulan ini sesungguhnyamenunjukkan kebodohan Goldziher dan atau jeleknya motivasi studinya; diamengabaikan riwayat-riwayat yang kuat dan akurat mengenai variasi qiraah yangdilegalisasi oleh Rasul. Dia senang memakai riwayat yang syaazzah. Hal inidikatakan oleh Dr. Abdul jalil Syalabi:~_,k rfuG ul"I_;JI \ if ,vJ L. J . > - ' )\ ). :l l fl .. :lJ} o~l:;, u41JJ. ft-:!j J Jy.~ JjJ

    38 Dr. Abdul Jalil Syalaby, op cit, hlm. 63.

    20

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    21/22

    E. PenutupSimpulan-simpulan penting nampaknya perlu dicantumkan pada bagian

    penutup ini:1. Nabi Muhammad SAW dan kitab suci Al-Qur'an adalah fokus sorotan

    orientalis dalam mengkaji Islam dan Dunia Islam, sejak di awal munculnyaorientalisme sampai sekarang;

    2. Target minimal orientalisme adalah memberikan atau menanamkan tasykik dikalangan umat Islam maupun non -muslim;

    3. Sikap dan pandangan positif dari seorang orientalis hams tetap dicermatidengan sikap kritis objektif. Termasuk dalam hal ini karya-karya tulis merekadalam bentuk buku-buku ilmiah, ensiklopedi, dan lain-lain perludipertimbangkan dengan sangat hati-hati untuk dijadikan literatur danreferensi.

    21

  • 8/3/2019 Orientalis Dan ya Terhadap Al-Quran

    22/22

    DAFTAR KEPUSTAKAAN

    Al-Qur'an dan Terjemahnya, Mujamma' Khadim Al-Haramain Asy-Syarifain AI-Malik Fahd Ii Thiba'at Al-Mushhaf Asy-Syarif, Madinah Munawwarah, t.th.

    Arsyad, M. Natsir, Seputar Al-Qur'an, Hadits & Ilmu, AI-Bayan, Bandung, 1992.As-Siba'i, Mushthafa, Al-Istisyraaq wal Mustasyriquun, Al-Maktabul Islamy, Beirut,

    1979.Bucaille, Maurice, La Bible, La Coran et La Science, Bible, Qur' an dan Sains

    Modern, Alih bahasa: Prof. Dr. H. M. Rasjidi, Bulan Bintang, Jakarta, 1993.Dewan Redaksi, Ensiklopedi Islam, Jilid 4, PT Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 1993.Gazlaan, Abdul Wahhab Abdul Majid, Al-Bayaan fie Mabaahits Min 'Ulumil Qur'an,

    Kuliah Ushuluddin Jaami'ah Al-Azhar, Mesir, t.th.Ja'far, Abidin, Orientalisme dan Studi tentang Bahasa Arab, CV Bina Usaha,

    Yokyakarta, 1987.Jakub, Ismail, Orientalisme dan Orientalisten, CV Faizan, Surabaya, 1970.Jamal, Ahmad Muhammad, Membuka Tabir Upaya Orientalis Dalam Memalsukan

    Islam.M. Hashem, Kekaguman Dunia terhadap Islam, Pelita, Bandung, t.thMannan A. Buchari, Menyingkap Tabir Orientalisme, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

    (STIT) Al-Jami', Banjarmasin, 1996.Sou'yb, Joesoef, Orientakisme dan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1985.Syalaby, Abdul Jalil, Al-Islam wal Mustasyriquun, Darusy- Sya'bi, Kairo, t.th.

    22