Panduan Fieldtrip DIT 2013

30
2013 Jurusan Tanah | Fakultas Pertanian PANDUAN FIELDTRIP DASAR-DASAR ILMU TANAH

Transcript of Panduan Fieldtrip DIT 2013

2013

Jurusan Tanah | Fakultas Pertanian

PANDUANFIELDTRIP

DASAR-DASAR ILMU TANAH

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

2

ASISTEN PENDAMPING FIELDTRIPDASAR ILMU TANAH

SEMESTER GANJIL 2013/2014

KeteranganPembagian Post

PostPedologi Sub Titik 1 Sub Titik 2 Sub Titik 3

Titik 1 Bowo Sari, kiki Ayu, Yunita Anisa S,Devian

Titik 2 Lukman Yoanita, Fefri Mistik, Lusi Rizki fg,Annisa R.

Titik 3 Deska Julian,Anella Endah,Wisnu

Nurhadi,Ambar

Titik 4 Elly Devi M, Eva A Rozi, Felix Isna, Irine

Titik 5 Tio Pratiwi, Vivin Bimo,Lasmiati Andi, Devi

Titik 6 Riza Vivin, Eva A Bimo, Ayu Andi, Irine

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

3

RUNDOWN FIELDTRIPFieldtrip sabtu, 7 Desember 2013

Keterangan WaktuPembagian Kelas

PostPedologi Sub Titik 1 Sub Titik 2 Sub Titik 3

Titik 1

06.00-07.00 Pemberangkatan08.00-08.45 A1 B1 C1 D108.50-09.35 B1 A1 D1 C109.40-10.35 C1 D1 A1 B110.40-11.25 D1 C1 B1 A1

Titik 2

06.00-07.00 Pemberangkatan08.00-08.45 E1 F1 G1 H108.50-09.35 F1 E1 H1 G109.40-10.35 G1 H1 E1 F110.40-11.25 H1 G1 F1 E1

Titik 3

06.00-07.00 Pemberangkatan08.00-08.45 I1 J1 A2 B208.50-09.35 J1 I1 B2 A209.40-10.35 A2 B2 I1 J110.40-11.25 B2 A2 J1 I1

Titik 4

06.00-07.00 Pemberangkatan08.00-08.45 C2 D2 E2 F208.50-09.35 D2 C2 F2 E209.40-10.35 E2 F2 C2 D210.40-11.25 F2 E2 D2 C2

Titik 5

06.00-07.00 Pemberangkatan08.00-08.45 G2 H2 I2 J208.50-09.35 H2 G2 J2 1209.40-10.35 I2 J2 G2 H210.40-11.25 J2 I2 H2 G2

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

4

Fieltrip minggu, 8 Desember 2013

Keterangan WaktuPembagian Kelas

PostPedologi Sub Titik 1 Sub Titik 2 Sub Titik 3

Titik 1

06.00-07.00 Pemberangkatan08.00-08.45 K1 L1 M1 N108.50-09.35 L1 K1 N1 M109.40-10.35 M1 N1 K1 L110.40-11.25 N1 M1 L1 K1

Titik 2

06.00-07.00 Pemberangkatan08.00-08.45 O1 P1 Q1 R108.50-09.35 P1 O1 R1 Q109.40-10.35 Q1 R1 O1 P110.40-11.25 R1 Q1 P1 O1

Titik 3

06.00-07.00 Pemberangkatan08.00-08.45 S1 T1 K2 L208.50-09.35 T1 S1 L2 K209.40-10.35 K2 L2 S1 T110.40-11.25 L2 K2 T1 S1

Titik 4

06.00-07.00 Pemberangkatan08.00-08.45 M2 N2 O2 P208.50-09.35 N2 M2 P2 O209.40-10.35 O2 P2 M2 N210.40-11.25 P2 O2 N2 M2

Titik 5

06.00-07.00 Pemberangkatan08.00-08.45 Q2 R2 S2 T208.50-09.35 R2 Q2 T2 S209.40-10.35 S2 T2 Q2 R210.40-11.25 T2 S2 R2 Q2

Titik 6

05.00-08.30 Pemberangkatan09.00-09.45 KDR 1 KDR 2 KDR 3 KDR 409.50-10.35 KDR 2 KDR 1 KDR 4 KDR 310.40-11.35 KDR 3 KDR 4 KDR 1 KDR 210.40-12.35 KDR 4 KDR 3 KDR 2 KDR 1

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

5

PENGUKURAN BIODIVERSITAS (BIOLOGI)

1.1. PengertianBahan Organik adalah semua bahan yang berasal dari

jaringan tanaman dan hewan, baik yang hidup maupun yangtelah mati, pada berbagai tahapan (stage) dekomposisi.

Bahan Organik Tanah adalah bahan (sisa jaringantanaman/hewan) yang telah mengalami perombakan/dekomposisibaik sebagian/seluruhnya.

Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalahkeanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhanvariasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Biodiversitasdibagi menjadi dua, yaitu:

1. Biodiversitas Bagian Atas Seresah

Contoh : Daun yang berguguran, ranting pohondan tanaman yang mati.Tanaman bawah(Understorey) Contoh : Rumput-rumputan

2. Biodiversitas Bagian Bawah Makro Organisme

Contoh : Cacing Tanah, Semut, Rayap dan Lain-lain

Mikro Organisme Contoh : Mikoriza

1.2. Metode PengamatanAlat :1. Frame (tali raffia) berukuran 50 x 50 cmContoh :

50 cm

50 cm

50 cm

Frame 1

Frame 2

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

6

Variabel Pengamatan :1. Jenis dan jumlah vegetasi (Understorey)2. Jumlah seresah3. Jumlah makro organism4. Jumlah kascing (Kotoran Cacing)

Cara Kerja :1. Amati jenis vegetasi yang ada dalam frame (tali

rafia) di masing- masing Site. Hitung jumlahnya dantulis dalam tabel pengamatan.

2. Lakukan langkah yang sama pada pengamatan jumlahseresah, makro organisme dan kascing

1.3. Tabel PengamatanSub titik 1Jenis Penggunaan Lahan : ……………..Tabel Pengamatan

No Pengamatan JumlahFrame 1 Frame 2

1 Vegetasi :

2 Seresah :

3 Makro Organisme :

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

7

4 Kascing :

Sub titik 2Jenis Penggunaan Lahan : ……………..Tabel Pengamatan

No Pengamatan JumlahFrame 1 Frame 2

1 Vegetasi :

2 Seresah :

3 Makro Organisme :

4 Kascing :

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

8

Sub titik 3Jenis Penggunaan Lahan : ……………..Tabel Pengamatan

No Pengamatan JumlahFrame 1 Frame 2

1 Vegetasi :

2 Seresah :

3 Makro Organisme :

4 Kascing :

Ket:Jumlah : Banyak/Sedang/Sedikit

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

9

INDIKATOR KESEHATAN TANAH (KIMIA)

2.1. Unsur Hara2.1.1. NitrogenFungsi

Nitrogen bagi tanaman berperan dalam penyimpananenergi dan transfer energi. Selain itu juga banyak berperandalam pembentukan dan pembelahan sel, sehingga unsur inibanyak ditemui pada bagian-bagian vegetatif tanaman(Gardner et al., 1991 dalam Wentasari, 2005).Gejala Kekurangan

Gejala awal defisiensi N ditandai dengan daunyang menguning dan klorosis karena terjadi penghambatansintesis klorofil (Salisbury dan Ross, 1992 dalam Wentasari,2005). Kekurangan nitrogen dapat mengganggu pertumbuhantanaman, gejala yang ditunjukkan yaitu tanaman kerdil danmenguning. Kekurangan nitrogen banyak ditemui pada daun-daun tua dibandingkan pada daun yang lebih muda. Padatanaman buah-buahan kadar N rendah dapat menyebabkanpenurunan hasil panen baik secara kualitas maupun kuantitas(Gardner et al., 1991 dalam Wentasari, 2005).Gejala Kelebihan

Kelebihan unsur N dapat berdampak negatif bagipertumbuhan dan hasil tanaman, gejala yang ditunjukkanadalah daun yang berwarna hijau tua dan sukulen serta rentanterhadap serangan hama dan penyakit (Jones et al., 1991 dalamWentasari, 2005). Pertumbuhan tanaman pada kondisi Nberlebihan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, terjadihambatan pada fase pembungaan dan pembentukan biji(Salisbury dan Ross, 1992 dalam Wentasari, 2005).

2.1.2. PhosporFungsi

Fosfor berdasarkan fungsinya tergolong dalam harayang berperan dalam penyusun dan transfer energi (Gardner et

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

10

al., 1991 dalam Wentasari, 2005). Di dalam tanaman Pmerupakan komponen pembentuk enzim dan protein,diantaranya ATP dan ADP yang berperan dalam transfer energi,serta DNA dan RNA yang berperan dalam informasi genetikserta phitin (Jones et al., 1991 dalam Wentasari, 2005).Gejala Kekurangan

Gejala kekurangan P biasanya mulai tampak pada daunyang lebih dewasa, tanaman menjadi kerdil dan berwarna hijautua, pertumbuhan tanaman menjadi lambat dan kerdil (Salisburydan Ross,1992 dalam Wentasari, 2005). Pada tanaman yangmengalamin kekurangan P terjadi penimbunan gula yangditunjukkan oleh pigmentasi antosianin pada bagian dasarbatang dan urat daun (Gardner et al., 1991 dalam Wentasari,2005).Gejala Kelebihan

Kelebihan hara P menunjukkan gejala defisiensiunsur hara mikro utamanya Fe dan Zn. Gejala kekuranganunsur hara Fe dan Zn yaitu terjadi klorosis pada daun muda.Kelebihan hara P dapat mengakibatkan terganggunyametabolisme dalam tanaman, kadar P lebih besar dari 100%dapat menyebabkan keracunan pada tanaman (Jones et al.,1991 dalam Wentasari, 2005).

2.1.3. KaliumFungsi

Unsur K dalam tanaman berperan aktif dalamtranslokasi gula pada pembentukan pati, proses membuka danmenutupnya stomata, efisiensi penggunaan air, memperluaspertumbuhan akar dan meningkatkan ketahanan terhadapserangan hama dan penyakit. Fungsi lain dari K yaitu dalampembentukan dinding sel, pada tanaman yang memiliki K yangcukup maka memiliki dinding sel yang tebal serta jaringan yanglebih stabil. Pada tanaman sayuran pemberian K yang cukupmenyebabkan tanaman memiliki daya tahan hidup yang lebihbaik (Bennet, 1994 dalam Wentasari, 2005).

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

11

Gejala KekuranganKalium mudah disalurkan dari organ dewasa ke organ

yang muda, sehingga gejala kekurangan K tampak pertama kalipada daun tua. Pada kebanyakan tanaman monokotil (misalnyatanaman serealia) gejala ditandai dengan kematian sel padaujung dan tepi daun dan nekrotis ke bawah sepanjang tepimenuju bagian daun yang muda (Salisbury dan Ross, 1992dalam Wentasari, 2005). Secara spesifik kalium di dalamtanaman memiliki peran penting dalam mengatur tekananosmotik tanaman yang menyebabkan pergerakan air ke dalamakar, sehingga tanaman yang kekurangan K akan memilikiketahanan terhadap kekeringan yang rendah dibandingkandengan tanaman yang cukup K (Leiwakabessy dan Sutandi,1998 dalam Wentasari, 2005).Gejala Kelebihan

Kadar K yang tinggi dalam tanaman akan menyebabkankekurangan hara Mg atau Ca dalam tanaman tersebut.Gejala kelebihan K pertama kali menunjukkan adanyakekurangan unsur hara Mg terlebih dahulu dibandingkan Ca(Jones et al., 1991 dalam Wentasari, 2005).

2.2. Metode Pengamatan1. Amati kondisi tanaman yang dijumpai di lahan, apakah

dijumpai kekurangan unsur hara N / P / K.2. Bandingkan kenampakan tanaman dengan gambar berikut:

Defisiensi Unsur N

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

12

Defisiensi Unsur P

Defisiensi Unsur K

3. Isikan Hasil Pengamatan pada Tabel berikut

No Tanaman Gejala Kekurangan/Kelebihanunsur

Sub titik 1

Sub Titik 2

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

12

Defisiensi Unsur P

Defisiensi Unsur K

3. Isikan Hasil Pengamatan pada Tabel berikut

No Tanaman Gejala Kekurangan/Kelebihanunsur

Sub titik 1

Sub Titik 2

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

13

Sub Titik 3

SUMBER PUSTAKA:Wentasari, Risa. 2005. Studi Penentuan Dosis Optimum N,

P, K dan Mg Tanaman Lidah Buaya (Aloe verachinensis) pada Lahan Gambut Indragiri Hilir Riau.Tesis. Pascasarjana IPB, Bogor

2.3. pH di LapanganpH dilapangan perlu diketahui yakni diantaranya berguna

sebagai indikator kesuburan tanah, menetapkan kebutuhan pupuk,serta pengapuran. Dalam menetapkan kebutuhan kapur, maka ujicepatnya sebagai berikut:Penetapan kebutuhan kapur

Alat : pH indikatorBahan : Botol plastik (bekas tempat rol film),Larutan penentu pH (Aquadest)Prosedur Ambil sedikit tanah Masukkan ke dalam botol plastik (bekas botol film) Masukkan larutan penentu pH ke dalam botol plastik

yang berisi tanah. Jumlah tanah larutan kira-kira

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

14

sama dengan jumlah tanah berdasarkan isi(disarankan tidak melebihi 10 ml).

Kemudian botol ditutup rapat Kocok dengan ayunan tangan penuh ke atas dan ke

bawah sebanyak 20 kali.

Biarkan hingga tanah mengendap dan cairan diatasnyabening.

Celupkan ujung lakmus ke dalam cairan bening tadi danusahakan kertas lakmus tidak terbenam dalam endapantanah. Perhatian jangan sampai kertas lakmus tersentuhbagian tubuh, apalagi sedang berkeringat.

Bandingkan warna kertas pH dengan deretan pada kotakpembungkus yang telah mempunyai sederetan standar.Pilih yang sama atau mendekati warna yang ada.

Isikan Nilai pH pada Tabel Berikut.

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

14

sama dengan jumlah tanah berdasarkan isi(disarankan tidak melebihi 10 ml).

Kemudian botol ditutup rapat Kocok dengan ayunan tangan penuh ke atas dan ke

bawah sebanyak 20 kali.

Biarkan hingga tanah mengendap dan cairan diatasnyabening.

Celupkan ujung lakmus ke dalam cairan bening tadi danusahakan kertas lakmus tidak terbenam dalam endapantanah. Perhatian jangan sampai kertas lakmus tersentuhbagian tubuh, apalagi sedang berkeringat.

Bandingkan warna kertas pH dengan deretan pada kotakpembungkus yang telah mempunyai sederetan standar.Pilih yang sama atau mendekati warna yang ada.

Isikan Nilai pH pada Tabel Berikut.

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

15

Tabel Pengamatan pHNo Sub Titik Penggunaan Lahan pH1 12 23 3

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

16

SIFAT FISIK TANAH & JENIS-JENIS EROSI (FISIKA)

3.1. Latar BelakangErosi pada dasarnya adalah proses perataan kulit bumi.

Proses ini terjadi dengan penghancuran, pengangkutan, danpengendapan. Di alam ada dua penyebab utama yang aktifdalam proses ini yakni angin dan air. Erosi yang disebabkanoleh angin disebut erosi angin dan erosi jenis ini terutamadialami di daerah yang kering atau padang pasir. Di daerahtropis basah seperti di Indonesia ini penyebab erosi yang palingdominan adalah air. Proses erosinya di sebut erosi air. Air yangmenyebabkan erosi adalah air hujan/pukulan air hujan, airlimpasan permukaan, air sungai, air danau dan air laut. Begituair hujan mengenai kulit bumi, maka secara langsung hal ini akanmenyebabkan hancurnya agregat tanah. Pada keadaan inipenghancuran agregat tanah dipercepat dengan adanya dayapenghancuran dan daya urai dari air itu sendiri. Penghancuranagregat tanah terjadi karena pukulan air hujan dan kikisanair limpasan permukaan. Di samping itu massa tanah yangterangkut dalam limpasan permukaan, terutama debu, pasir dankerikil di dalam perjalanan menuju tempat pengendapan jugamampu untuk menggerus permukaan tanah. Proses ini akanmenimbulkan erosi dengan bentuk yang berbeda-beda.Untuk itu mahasiswa perlu mengetahui dan memahami bentuk-bentuk erosi di lapangan.

3.2. MetodePengamatan bentuk-bentuk erosi di lapangan

3.3. Langkah Kegiatan1. Kelompok melakukan pengamatan di lapangan dan

memahami sifat fisik tanah di lapangan.2. Setelah itu didiskusikan kelompok tentang upaya

pencegahan dari fenomena erosi tersebut dihubungkandengan sifat fisik tanah

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

17

Contoh Bentuk ErosiErosi Percikan

Erosi Alur

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

18

Erosi Selokan

Longsor

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

19

Tabel Pengamatan ErosiJenis-jenis erosi yang ditemukan (fakta: ditemukan

pada kondisi yang bagaimana/kondisi biofisik)Erosi Tingkat Deskripsi dan Upaya Pengendalian

Sub Titik 1

Sub Titik 2

Sub titik 3

*)Tingkat : Tinggi/Sedang/rendah

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

20

3.4. Pengamatan Sifat Fisik di LapanganNo Sifat Fisik

Sub Titik 1Lereng ………% Penggunaan Lahan……………123456

StrukturTeksturKonsistensiPermeabilitasDrainasePemadatan Tanah

(agak lambat/lambat/sedang/cepat)(agak lambat/lambat/sedang/baik)(Tinggi/sedang/rendah/tidak ada)

Sub Titik 1Lereng ………% Penggunaan Lahan……………789101112

StrukturTeksturKonsistensiPermeabilitasDrainasePemadatan Tanah

(agak lambat/lambat/sedang/cepat)(agak lambat/lambat/sedang/baik)(Tinggi/sedang/rendah/tidak ada)

Sub Titik 1Lereng ………% Penggunaan Lahan……………131415161718

StrukturTeksturKonsistensiPermeabilitasDrainasePemadatan Tanah

(agak lambat/lambat/sedang/cepat)(agak lambat/lambat/sedang/baik)(Tinggi/sedang/rendah/tidak ada)

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

21

PEDOLOGI

4.1. Latar BelakangPedologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek

geologi tanah. Di dalamnya ditinjau berbagai hal mengenaipembentukan tanah (pedogenesis), morfologi tanah (sifat danciri fisika dan kimia), dan klasifikasi tanah.

Dasar utama melakukan klasifikasi dan memahamitanah adalah diskripsi profil tanah yang dilakukan di lapang.Pengamatan di lapang pada dasarnya dibedakan menjadi 3 (tiga)macam, yaitu; 1) pengamatan identifikasi (pemboran); 2)pengamatan detil (minipit + pemboran); dan 3) deskripsi profiltanah. Pada fieldtrip kali ini akan diperkenalkan deskripsi profiltanah. Namun, pengamatan dilakukan pada minipit yaitulubang (liang) pengamatan tanah yang dibuat denganmenggunakan skop dengan ukuran minimal 40x40 cm dankedalaman 80 cm . berbeda dengan profiltanah, dimanapengamatan atau deskripsi tanah dilakukan pada lubang yangsengaja digali pada tanah dengan ukuran panjang kurang lebih 2m,lebar1m dan dalam 2m.

4.2. Penentuan LokasiDalam menentukan lokasi harus di tempat yang representative

sesuai dengan tujuan kajian yang dilakukan. Beberapa hal yangpenting dalam penentuan lokasi pembuatan miipit maupun profil:1. Berada jauh dari lokasi penimbunan sampah, tanah galian

atau bekas bangunan, kuburan atau bahan-bahan lainnya.2. Berjarak > 50m dari pemukiman, pekarangan, jalan,

saluran air dan bangunan lainnya.3. Jauh dari pohon besar, agar perakaran tidak

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

22

menyulitkan penggalian profil.4. Pada daerah berlereng, profil dibuat searah lereng.

4.3. Prosedur DeskripsiBeberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukanpengamatan atau deskripsi profil tanah adalah sebagai berikut: Sisi profil yang akan diamatai harus bersih dan tidak ternaungi Hindari pengamatan kondisi fisik (warna) dalam kondisi hujan

atau pada waktu sinar matahari kurang terang. (max pukul 4sore).

Jika keadaan tanah kering, sebaiknya sisi profil yangdiamati dibasahi dengan air (kondisi lembab).

Jika air tanahnya dangkal, maka air harus selalu dikurasagar tidak mengganggu pengamatan.

4.4. MetodeAlat dan BahanAlat Penggali:

Cangkul Sekop Bor tanah (jika diperlukan)

Alat Deskripsi Tanah: Pisau lapang Buku Munsell Colour Chart Botol air Meteran (roll meter) 1,5 meter Sabuk profil (meteran berukuran lebar 3-5 cm, panjang 3

meter) Pengukur pH Form Pengamatan Meja dada (sebagai alas untuk menulis) Alat-alat tulis

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

23

KameraAlat Deskripsi Lokasi:

Kompas GPS Klinometer Stereoskop saku Altimeter Buku catatan

Cara KerjaDalam melakukan pengamatan profil tanah dilakukan orientasi padaseluruh profil tanah dimulai dari bagian bawah, dan perhatikanperbedaan- perbedaan sifat tanah yang ada dalam setiap lapisantanah. Tahap-tahap yang dilakukan:

1. Buat batas berdasarkan kenampakan perbedaan-perbedaan yang terlihat secara jelas, misalnya warnatanah.

2. Gunakan pisau lapang untuk menusuk-nusuk bidangprofil tanah untuk mengetahuikonsistensi atau kepadatankeseluruhan profil. Perbedaan kepadatan merupakansalah satu kriteria untuk membedakan horizon profil.

3. Apabila warna tanah, kepadatan dan teksturtanah sama, maka perbedaan konsistensi, struktur,kenampakan redoksimorfik dapat digunakan sebagaidasar penarikan batas horizon.

4. Setelah horizon ditentukan , letakkan meteran tegaklurus bidang profil tanah dan jangan lupa pasangsabuk profil. Kemudian foto bidang profil yang diamati.

5. Selanjutnya lakukan diskripsi dan pencatatan hasildiskripsi pada kartu profil tanah.

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

24

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

25

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

26

4.5. Klasifikasi TanahKlasifikasi tanah dimulai dengan menentukan epipedon danendopedon, yaitu dengan melihat penciri utama dari profil tanahyang dideskripsikan. Kemudian menentukan ordo tanah, sub ordo,group, sub group, family, dan series.

1. EpipedonEpipedon merupakan horizon permukaan. Klasifikasiepipedon menurut SOIL TAXONOMY, 1999: Mollik

- Ketebalan : - > 10 cm jika menumpang padabatuan keras

- 1/3 jika solum tidak tebal- 25 cm jika jika solum tebal- Tidak keras sekalipun kering (gembur – agak

teguh)- Warna gelap ( Value kurang dari 3, kroma

kurang dari 3 pada kondisi lembab. Dan valuekurang dari 5 pada kondisi kering)

- KB lebih besar 50%- BO lebih besar 1%, tapi kurang dari 20%

jika pasir, atau kurang dari 30% jika lempung.- Struktur berkembang nyata- Antropik :- Seperti molik tetapi- Kadar fosfat tinggi Karena pengolahan dan

pemupukan (anthropos = manusia). Histik :

- horizon organic (histos=jaringan) umumnya didaerah gambut tebal > 1 kaki (±30 cm)

- sering jenuh air. Okrik :

- warna lebih muda (ochros = pucat, warna muda)- kadar BO lebih rendah- lebih tipis dari molik, umbrik, anthropik atau histik- keras dan pejal waktu kering.

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

27

Plagen :- Mengandung seresah, pupuk kandang dan

sampah usaha tani tebal > 50 cm- pengaruh pengolahan tanah yang lama- (plaggen = sod = tanaman sisa-sisa rumput)- Umbrik :- warna tua (warna tua = molik)- seperti molik, tetapi jenuh hydrogen (H=) sehingga

nilai KB- rendah (<50%).

Melanik :- memiliki ketebalan 30 cm- Memiliki sifat tanah andik- C-Organik 6%- Warna gelap (value dan kroma 2 atau

kurang pada kondisi lembab)

Folistik :- selalu jenuh air < 30 hari kumulatif dalam satu

tahun normal- Horizon organik- Kandungan C-Organik : 16% apabila mengandung

60% liat, atau 8% apabila tidak mengandung liat,atau ditambah (persentase liat dibagi 7,5)%,apabila mengandung liat > 60%.

2. EndopedonEndopedon merupakan horizon bawah permukaan.Klasifikasi endopedon menurut SOIL TAXONOMY, 1999: Kambik :

- Struktur granuler, gumpal atau tiang,bercampur dengan yang masih memperlihatkanstruktur buatan induk,

- Mengandung mineral terlapukkan, termasukalofan atau kaca volkan (vitrik) (cambiare =menukar)

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

28

- KPK diatas 16me%- Belum ada iluviasi liat, seskuioksida &B.O,- Tidak tampak selaput liat pada gumpalan/butir

tanah,- Memiliki tekstur dari pasir, atau lebih halus lagi.

Agrik :- Horison Iluvial- akumulasi debu, liat dan humus secara nyata di

bawah lapisan olah ≤ 15% vol tanah- Albik :- liat & oksida besi telah tercuci sehingga

meninggalkan pasir dan debu,- warna muda ; value ≥ 4 (lembab) atau ≥ 5 (kering)

→ albus = albino,- biasanya dibawah horizon spodik atau argilik.

Argilik :- Horison iluviasi liat (Bt), Berselaput liat pada

permukaan agregat tanah. Kalsik :

- Mengandung CaCO3 15% dan tebal lebih dari15cm,

- horizon iluvial. Natrik : Seperti argilik, tetapi :

- Berstruktur prismatic dan tiang,- BNa tertukar ≥ 15%,- pH > 8,5.

Oksik :- Penggumpalan besi oksida dan/atau Al oksida

terhidrat,- Tebal 30 cm dan mengandung 15% liat,- Liat kaolinit (kisi 1:1) (oksik : oksida),- Tidak memiliki sifat horizon argilik.

Spodik :- Berhorizon (iluviasi = B) dengan penggumpalan

humus seskuiosida,

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

29

- Tersusun dari bahan spoik (85%). Kandik : Seperti argilik, tetapi :

- KTK efektif < 16me/100gram liat,- Ketebalan minimum 18cm,- Tekstur pasir sangat halus atau yang lebih halus

lagi. Gipsik :

- Horison iluviasi dari senyawa gypsum,- ketebalan minimal 15 cm,- tidak ditemukannya sementasi,- mengandung CaSO4 tinggi.

Sombrik :- Berwarna gelap,- Terbentuk karena iluviasi humus tanpa Al dan Na,- KB dan KTK rendah.

Salik : Horison yang banyak mengandung garammudah larut, tebal 15 cm.

- Placik :- Horison tipis (2-10mm),- Warna hitam sampai merah gelap,- Keras, tersementasi dengan Fe, MN dan BO.

Petrokalsik :- Horison iluviasi karbonat atau kalium karbonat,- Pemadasan senyawa karbonat.

Petrogipsik :- Horison iluviasi bahan gypsum,- Pemadasan senyawa gypsum.

Glosik :- Degradasi horizon argilik, kandik atau natrik, dan

memiliki ketebalan 5 cm dengan karateristikSebagian bahan penyusun 15-85% hasil eluviasibahan albik, Sebagian bahan penyusun hasililuviasi horizon argilik, kandik atau natrik.

Das

ar-d

asar

Ilm

u Ta

nah

30

3. OrdoKlasifikasi Ordo menurut SOIL TAXONOMY, 1999 :

a. Histosol : Kandungan bahan organik lebih dari30% dan tebalnya lebih dari 40 cm.

b. Andisol : Tanah lain yang mempunyai lapisandengan sifat andik setebal 35 cm atau lebih padakedalaman kurang dari 60 cm.

c. Spodosol : Tanah lain yang memiliki horizon spodikpada kedalaman

d. kurang dari 2m.e. Oxisol : Tanah lain yang memiliki horizon oksik

pada kedalaman kurang dari 1,5m dan tidak memilaikihorizon argilik.

f. Vertisol : Tanah lain yang memiliki kandungan liatlebih dari 30% dari semua horizon, bila kering pecah-pecah sampai kedalaman 50 cm, strukturnya mebaji.

g. Aridisol : Tanah lain yang kering lebih dari 6 bulansetiap tahun dan tidak mempunyai epipedon molik.

h. Ultisol : Tanah lain yang memiliki horizon argilikdengan KB (pH 8,2) kurang dari 34% pada kedalaman1,8 dari permukaan.

i. Mollisol : Tanah lain yang mempunyai epipedonmolik dan KB (pH 7) seluruh bagian solum tanah lebihdari 50%.

j. Alfisol : Tanah lain yang mempunyai horizonargilik dengan KB (pH 8,2) lebih dari 35% padakedalaman 1,8 dari permukaan.

k. Inceptisol : Tanah lain yang mempunyai epipedonumbrik, mollik atau plagen atau mempunyai horizonkambik.

l. Entisol : Tanah lain (yang mempunyai epipedonocrikatau histik, atau horizon albik tetapi tidak punyahorizon penciri lain).