Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

download Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

of 28

Transcript of Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    1/28

    PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)DEPARTEMEN/SMF NEUROLOGI

    RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

    STROKE

    1. Pengertian (Definisi) Stroke adalah suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh fungsineurologis (defisit neurologik fokal atau global) yang terjadi secaramendadak, berlangsung selama atau lebih dari 24 jam atau menyebabkankematian, yang sematamata disebabkan oleh gangguan !eredaran darahotak karena berkurangnya su!lai darah (stroke iskemik) atau !ecahnya

    !embuluh darah secara s!ontan (stroke !erdarahan).

    2. "namnesis Defisit neurologis yang terjadi secara tibatiba, saat aktifitas#istirahat,

    kesadaran baik#terganggu, nyeri ke!ala#tidak, muntah#tidak, kejang#tidak,kelemahan sesisi tubuh# tidak, gangguan sensibilitas#tidak, afasia#tidak,ri$ayat hi!ertensi, D%, !enyakit jantung (faktor risiko stroke lainnya),lamanya (onset), serangan !ertama#ulang.

    &. Pemeriksaan 'isik Status generalis kesadaran (lasgo$ *oma Scale), +ital sign (D, -adi,, em!eratur) dan !emeriksaan umum lainnyaStatus neurologis ditemukan adanya defisit neurologis !ada salah satu

    atau lebih dari !emeriksaan berikut ini !emeriksaan sarafsaraf kranialis,fungsi motorik, sensorik, luhur, +egetatif, gejala rangsang meningeal,gerakan abnormal, gait dan keseimbangan

    4. /riteria Diagnosis 1. "namnesis2.Pemeriksaan fisik&. Pemeriksaan !enunjang ( * Scan /e!ala )

    0. Diagnosis 1. Stroke skemik 2. Stroke !erdarahan

    . Diagnosis 3anding 1. nsefalo!ati toksik atau metabolik

    2. /elainan non neurologis # fungsional ( contoh kelainan ji$a)&. 3angkitan e!ile!si yang disertai !aresis odd5s4. %igren hemi!legic0. 6esi struktural intracranial (hematoma subdural, tumor otak, "7%). nfeksi ensefalitis, abses otak8. rauma ke!ala9. nsefalo!ati hi!ertensif

    :. Sklerosis multi!le

    8. Pemeriksaan Penunjang 6aboratorium darah !erifer lengka!, faal hemostasis (P, "P,

    'ibrinogen, -, Ddimer), 3SS, fungsi ginjal ( ;reum, /reatinin,"sam urat),fungsi jantung (*/-"/, */%3), fungsi hati ( Sem dengan dosis 0mg#jam 2,0 mg#jam tia! 10menit sam!ai 10 mg#jam)) dengan ketentuan sebagai berikut

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    2/28

    Pada stroke iskemik akut, D diturunkan 10? (sistolik mau!un diastolik)

    dalam 24 jam !ertama setelah a$itan a!abila D Sistolik @22A mm=gatau D Diastolik @ 12A mm=g ("="#"S". *lass , 6e+el of e+idence 3)Pada stroke !erdarahan intraserebral akut, a!abila DS@2AAmm=g atau%"P@10A mm=g, D diturunkan sam!ai DS 14Amm=g. ("="#"S",*lass a, 6e+el of e+idence 3)d. Pentalaksanaan hi!otensi !ada stroke akut, a!abila DSB1AA mm=

    atau DD B8Amm=g dengan !emberian obat +aso!ressor intra+ena

    (-orefinefrin dengan dosis 4ug#ml dimulai 1ug#menit dititrasi atauDo!amin dengan dosis @1Aug#kg33#menit)e.Penatalaksanaan !eningkatan ekanan ntrakranial (/) dengan cara le+asi ke!ala &A derajatPosisi !asien menghindari !enekanan +ena jugular

    =indari !emberian cairan hi!otonik atau glukosa=indari hi!ertermiaCaga normo+olemia

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    3/28

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    4/28

    of e+idence 3)

    *arotid Do!!ler (;S *arotis)

    ranscranial Do!!ler #*D ("="#"S", *lass , 6e+el of e+idence

    ")

    Penatalaksanaan ;mum Stroke "kut

    a..Stabilisasi jalan nafas dan !erna!asanb.stabilisasi hemodinamik dengan cairan isotonis dengan cairan kristaloidintra+enac.Penatalaksanaan hi!ertensi !ada stroke akut dengan menggunakan obatantihi!ertensi golongan *alcium *hannel 3locker secara intra+ena(-icardi!in atau Diltia>em dengan dosis 0mg#jam 2,0 mg#jam tia! 10

    menit sam!ai 10 mg#jam)) dengan ketentuan sebagai berikutPada stroke iskemik akut, D diturunkan 10? (sistolik mau!un diastolik)dalam 24 jam !ertama setelah a$itan a!abila D Sistolik @22A mm=gatau D Diastolik @ 12A mm=g ("="#"S". *lass , 6e+el of e+idence 3)Pada stroke !erdarahan intraserebral akut, a!abila DS@2AAmm=g atau%"P@10A mm=g, D diturunkan sam!ai DS 14Amm=g. ("="#"S",

    *lass a, 6e+el of e+idence 3)d. Pentalaksanaan hi!otensi !ada stroke akut, a!abila DSB1AA mm=atau DD B8Amm=g dengan !emberian obat +aso!ressor intra+ena(-orefinefrin dengan dosis 4ug#ml dimulai 1ug#menit dititrasi atauDo!amin dengan dosis @1Aug#kg33#menit)e.Penatalaksanaan !eningkatan ekanan ntrakranial (/) dengan cara

    le+asi ke!ala &A derajatPosisi !asien menghindari !enekanan +ena jugular=indari !emberian cairan hi!otonik atau glukosa=indari hi!ertermiaCaga normo+olemia

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    5/28

    etended release di!yridamole 22AA mg da!at digunakan ("="#"S",

    *lass ia, 6e+el of e+idence 3) Pada stroke iskemik aterotrombotik dan arterial stenosis sim!tomatikdianjurkan memakai *ilosta>ol 1AA mg 2 kali sehari ("="#"S", *lass ,6e+el of e+idence ")

    rombolitik (harus memenuhi kriteria inklusi) !emberian i+ rP"dosis A,: mg#kg33 (maksimum :A mg), 1A? dari dosis total diberikan

    sebagai bolus inisial, dan sisanya sebagai infus selama A menit.

    Direkomendasikan sece!at mungkin dalam rentang $aktu & jam.("="#"S", *lass , 6e+el of e+idence ") "ntikoagulan ( he!arin, 6%G=, he!arinoid) atau antagonis +itamin/ ($arfarin) direkomendasikan untuk stroke iskemik atau " yangdisertai denngan fibrilasi atrial intermitten atau !ermanen yang

    !aroksismal. (target - 2,0 dengan rentang 2,A&,A) ("="#"S", *lass ,6e+el of e+idence ") Pemberian statin dengan efek !enurunan li!id direkomendasikan!ada stroke iskemik dan " yang disertai aterosklerosis tan!a PC/dengan 6D6 1AAmg#dl ("="#"S", *lass , 6e+el e+idence 3)3. Perdarahan subarachnoid

    ;ntuk mencegah +asos!asme dengan !emberian -imodi!inedimulai dengan dosis 12 mg#jam i+ !ada hari ke& atau secara oral A mg

    setia! jam selama 21 hari ("="#"S", *lass , 6e+el of e+idence ") era!i antifibrinolitik dengan "sam raneksamat loading dose 1 gintra+ena kemudian dilanjutkan 1 g setia! jam selam 82 jam untukmencegah !erdarahan ulang (rebleeding)

    *. Perdarahan ntraserebral /onser+atif %em!erbaiki faal hemostasis (bila ada gangguan faal hemostasis)

    !osterior 6etak lobar dan kortikal dengan tandatanda !eninggian / akut

    dan ancaman herniasi otak

    Perdarahan serebellum =idrosefalus akibat !erdarahan intra+entrikel atau serebellum *S @8

    ehabilitasi untuk stroke a. Direkomendasikan untuk memulai rehabilitasi dini setelah kondisimedis stabil ("="#"S", *lass , 6e+el of e+idence *)b.Setelah keluar dari unit stroke, direkomendasikan untuk melanjutkan

    rehabilitasi dengan berobat jalan selama tahun !ertama setelah stroke("="#"S", *lass , 6e+el of e+idence ")c.Direkomendasikan untuk meningkatkan durasi dan intensitas rehabilitasi("="#"S", *lass , 6e+el of e+idence 3)

    1&. Penelaah /ritis 1."="#"S"2.Perdossi Pokdi Stroke

    14. ndikator %edis Semua faktorfaktor resiko !ada !enderita stroke telah diidentifikasi dandiatasi dengan !endekatan multidisi!lin Perbaikan klinis !enderita stroke !asca !era$atan dengan !arameter

    "D6 ("cti+ity Daily 6i+ing#3arthel nde) dan -=SS ( -= StrokeScale) Pencegahan dan !engurangan kom!likasi neurologis mau!un nonneurologis akibat stroke baik !ada fase akut mau!un kronis /onseling terhada! !asien stroke dan keluarga ttg !era$atan di rumah(home care) dan kontrol rutin !asca !era$atan utk !encegahan sekunder

    stroke

    10 /e!ustakaan Standar Pelayanan %edis -eurologi 2AA

    Standar Pelayanan

    %engetahui# %enyetujui

    /etua 3agian#De!artemen -eurologi Palembang, "gustus 2A14

    '/. ;nsri # S;P Dr. %. =oesin Palembang /a. Di+isi Stroke

    dr. "chmad Cunaidi, S!.S dr. "l$i Shahab, S!.S (/)

    -P.1:82A292AA212 1 AA4 -P. 1&A&199&0

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    6/28

    PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)

    DEPARTEMEN/SMF NEUROLOGI

    RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

    MENINGITIS TUBERKULOSA

    ICD A 17.0

    1. Pengertian (Definisi) %eningitis tuberkulosa adalah reaksi !eradangan yang mengenai

    sela!ut otak yang disebabkan oleh kuman tuberkulosa

    2. "namnesa Didahului oleh gejala !rodormal beru!a nyeri ke!ala, anoreksia,

    mual#muntah, demam subfebris, disertai dengan !erubahan tingkah

    laku dan !enurunan kesadaran, onset subakut, ri$ayat !enderita 3

    atau adanya fokus infeksi sangat mendukung.

    &. Pemeriksaan 'isik 3erdasarkan stadium dida!atkan

    Stadium (Stadium a$al)

    ejala !rodromal non s!esifik yaitu a!atis, iritabilitas, nyeri

    ke!ala ringan, malaise, demam, anoreksia, muntah, nyeri

    abdomen

    Stadium (Stadium intermediate)

    ejala menjadi jelas ditemukan Hdro$syI !erubahan mental,

    tanda iritasi meningen, kelum!uhan saraf ,7, 7

    Stadium (Stadium lanjut)

    Penderita mengalami !enurunan kesadaran menjadi stu!or atau

    koma, kejang, gerakan in+olunter, da!at ditemukan hemi!arese

    4. /riteria Diagnosis ambaran klinis meme!erlihatkan gejala yang ber+ariasi dan tidak

    s!esifik. Selama 29 minggu da!at ditemukan malaise anoreksia,demam, nyeri ke!ala yang semakin memburuk, !erubahan mental,

    !enurunan kesadaran, kejang, kelum!uhan saraf kranial, hemi!arese.

    Pemeriksaan fundusko!i kadangkadang mem!erlihatkan tuberkel

    !ada khoroid dan edema !a!il menandakan adanya !eninggian

    tekanan intrakranial

    0. Diagnosis 3erdasarkan anamnesis, !emeriksaan fisik, !emeriksaan neurologis

    dan !emeriksaan !enunjang

    . Diagnosis 3anding %eningoensefalitis karena +irus

    %eningitis bakterial yang !engobatannya tidak sem!urna

    %eningitis oleh karena infeksi jamur # !arasit (Cryptococcusneofarmansatau Toxoplasma gondii), Sarkoid meningitis

    ekanan sela!ut yang difus oleh sel ganas, termasuk karsinoma,

    limfoma, leukemia, glioma, melanoma, dan meduloblastoma

    8. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan 6*S, dilakukan jika tidak ada tandatanda

    !eningkatan tekanan intrakranial (terda!at !eningkatan tekanan

    !ada lumbal !ungsi 4A80? !ada anak dan 0A? !ada de$asa.

    Garna jernih atau anthokrom terda!at !ada !eningkatan !rotein

    dan 10A2AA mg#dl dan !enurunan glukosa !ada cairan

    serebros!inal

    !emeriksaan darah rutin, kimia, elektrolit

    Pemeriksaan S!utum 3" (J)

    Pemeriksaan adiologik

    'oto !olos !aru

    * Scan ke!ala atau % dibuat sebelum dilakukan !ungsi

    lumbal bila dijum!ai !eninggian tekanan intrakranial

    Pemeriksaan !enunjang lain

    g anti 3 (untuk menda!atkan antigen bakteri di!eriksa

    counter-immunoelectrophoresis, radioimmunoassay, atau

    teknik 6S").

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    7/28

    P*

    9. era!i ""6"/S"-"

    ;mum

    era!i kausal /ombinasi inamida

    o ifam!isin

    o tambutol

    /ortikosteroid

    :. dukasi Penyelesain tera!i (makan obat anti tuberkulosis) sam!ai selesai

    batas $aktu !engobatan, fisiotera!i

    1A. Prognosis %eningitis tuberkulosis sembuh lambat dan umumnya

    meninggalkan sekuele neurologis

    3er+ariasi dari sembuh sem!urna, sembuh dengan cacat atau

    meninggal

    11. ingkat +idens

    12. ingkat ekomendasi "

    1&. Penelaah /ritis /olegium -eurologi ndonesia Sub di+isi -euro nfeksi

    14. ndikator %edis erda!at !eningkatan kesadaran dan tidak adanya kejang

    10 /e!ustakaan nfeksi !ada Sistem Saraf P

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    8/28

    PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)

    DEPARTEMEN/SMF NEUROLOGI

    RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

    MENINGITIS BAKTERIAL

    ICD G 00

    1. Pengertian (Definisi) %eningitis bakterial (disebut juga meningitis !iogenik akut atau

    meningitis !urulenta) adalah suatu infeksi cairan likuor

    serebros!inalis dengan !roses !eradangan yang melibatkan !iamater,

    arakhnoid, ruang subarakhnoid dan da!at meluas ke !ermukaan otak

    dan medula s!inalis

    2. "namnesa ejala timbul dalam 24 jam setelah onset, da!at juga subakut antara

    18 hari. ejala beru!a demam tinggi, menggigil, sakit ke!ala,fotofobia, myalgia, mual, muntah, kejang, !erubahan status mental

    sam!ai !enurunan kesadaran.

    &. Pemeriksaan 'isik andatanda rangsang meningeal

    Pa!il edema biasanya tam!ak bebera!a jam setelah onset

    ejala neurologis fokal beru!a gangguan saraf kranialis

    ejala lain infeksi ekstrakranial misalnya sinusitis, otitis media,

    mastoiditis, !neumonia, infeksi saluran kemih, arthritis (-.

    meningitidis).

    4. /riteria Diagnosis ejala dan tanda klinis meningitis !lus !arameter 6*S abnormal

    !redominasi P%-, rasio glukosa 6*S darah B A.4 !lus

    dida!atkannya bakteri !enyebab di dalam 6*S secara

    makrosko!is dan atau hasil kultur !ositif

    ejala dan tanda klinis meningitis !lus !arameter 6*S abnormal

    !redominansi P%-, rasio glukosa 6*S darah B A.4 !lus kultur

    6*S negatif !lus satu dari hal berikut

    o /ultur darah !ositif

    o es antigen atau P* dari 6*S menunjukkan hasil !ositif

    Dengan atau tan!a ri$ayat infeksi saluran nafas atas yang baru,

    ri$ayat faktor !redis!osisi se!erti !neumonia, sinusitis, otitis

    media, gangguan imunologi tubuh, alkoholisme, dan D%.

    0. Diagnosis ejala dan tanda klinis

    Pemeriksaan 6*S

    o Cumlah sel meningkat, kadang bisa menca!ai !uluh ribu

    o Pada hitung jenis dida!atkan !redominansi neutrofil sebagai

    tanda infeksi akut. Pada meningitis bakterial yang sudah

    diobati namun tidak sem!urna (partially treated) da!at

    dijum!ai !redominansi monosit.

    o /adar glukosa 6*S rendah, umumnya kurang dari &A? dari

    kadar gula se$aktu lumbal !ungsi dikerjakan

    o Pe$arnaan gram dan kultur umumnya da!at menemukan

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    9/28

    kuman !enyebab

    Pemeriksaan tes aglutinasi late (jika tersedia)

    Pemeriksaan P* (jika tersedia)

    /ultur darah !ositif !ada &A9A? kasus

    *Scan#% ke!ala !ada keadaankeadaan tertentu.

    . Diagnosis 3anding %eningitis +irus, Perdarahan Subarakhnoid, %eningitis /hemikal,

    %eningtis 3, %eningitis 6e!tos!ira, %eningoensefalitis fungal.

    8. Pemeriksaan Penunjang 6aboratorium 6umbal !ungsi

    Pemeriksaan likuor

    Pemeriksaan kultur likuor dan darah

    Pemeriksaan darah rutin,

    Pemeriksaan kimia darah (gula darah, fungsi ginjal, fungsi hati)

    dan elektrolit darah

    "nalisis gas darah

    adiologis

    'oto !olos !aru

    * Scan /e!ala

    % ke!ala !ada kondisi tertentuPemeriksaan !enunjang lain !emeriksaan antigen bakteri s!esifik

    se!erti *eacti+e Protein atau P* (Polymerase Chain Reaction)

    (jika tersedia)

    9. era!i Pera$atan umum

    /ausal 6ama !emberian 1A14 hari

    ;sia 3akteri Pen

    yebab "ntibiotika

    K0A tahun S. Pneumoniae

    -. %eningitidis

    6. %onocytogenes

    *efotaime 2g# jam ma. 12 g#

    2g#12 jam J "m!icillin

    mg#kg33#7#hari).

    *hloram!henicol 1g#

    rimeto!rim#sulfametoa>ole 23ila !re+alensi S. Pn

    *e!halos!orin L2? diberikan

    *efotaime # ceftriaone J 7an

    7 (ma. & g# hari)

    L0A tahun S. Pneumoniae

    =. nfluen>ae

    S!ecies 6isteriaPseudomonas aeroginosa

    -. %eningitidis

    *efotaime 2g# jam ma. 12 g#

    2g#12 jam J "m!icillin

    mg#kg33#7#hari)

    3ila !re+alensi S. Pn

    *e!halos!orin L2? diberikan

    *efotaime # ceftriaone J 7an

    7 (ma. & g# hari)

    *efta>idime 2g#9 jam# 7

    era!i antibiotik disesuaikan dengan bakteri !enyebab. 3ila bakteri

    !enyebab tidak da!at diketahui, maka tera!i antibiotik em!iris sesuai

    dengan kelom!ok umur, harus segera dimulai

    era!i tambahan dianjurkan hanya !ada !enderita risikotinggi, !enderita dengan status mental sangat terganggu,

    edema otak atau / meninggi yaitu dengan deksametason

    A,10 mg#kg33# jam#7 selama 4 hari dan diberikan 2A

    menit sebelum !emberian antibiotik

    Penanganan !eningkatan /

    o %eninggikan letak ke!ala &AM dari tem!at tidur

    o *airan hi!erosmoler manitol atau gliserol

    o =i!er+entilasi untuk mem!ertahankan !*

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    10/28

    %encari kemungkinan sumber infeksi (berasal dari =,

    !aru, gigi, dan lainnya)

    :. dukasi %enjaga kebersihan

    %enutu! mulut dan hidung ketika batuk dan bersin

    munisasi untuk !encegahan

    1A. Prognosis 3er+ariasi dari sembuh sem!urna, sembuh dengan cacat, meninggal

    11. ingkat +idens 7

    12. ingkat ekomendasi *1&. Penelaah /ritis /olegium -eurologi ndonesia

    14. ndikator %edis %eningitis bakteri biasanya menunjukkan !erbaikan dalam 4982

    jam setelah !engobatan a$al teta!i kemungkinan besar mengalami

    kom!likasi yang disebabkan oleh !enyakit.

    10. /e!ustakaan /elom!ok Studi -euro nfeksi PD

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    11/28

    - Polabangkitan ("!akahbangkitandimulaidenganadanyade+iasimata, gerakanke!ala,

    gerakantubuh, +okalisasi, atauautomatisasiN

    "!akahbangkitanterjadi!adasalahsatuekstremitastubuhatauseluruhtubuhN

    3agaimanakesadaraan!asiensebelumbangkitan, saatbangkitan, dansesudahbangkitanN).

    - Durasibangkitanberlangsunglebihdari &A menit.

    - 'rekuensibangkitan.

    - 6amanya inter+al antarbangkitan.

    -idakterda!at!emulihankesadaranantarbangkitan.

    - 'aktor!encetus ("!akahterda!at/elelahan, kurangtidur, hormonal, stress !sikologis,

    ataualkoholN)

    - era!ie!ile!sisebelumnyadanbagaimanares!onnya.

    - i$ayat!enyakitsekarangdandahulu.

    - i$ayatbangkitanatau!enyakite!ile!sidalamkeluarga.

    &. Pemeriksaan'isik

    Pemeriksaanfisikumum

    erda!at!enurunankesadaran.

    Secara +isual dida!atkanterjadinyabangkitan.

    %encaritandatandagangguan yang berkaitandengane!ile!si

    - rauma ke!ala

    - andainfeksi

    - /elainankongenital

    - /elainankulit (neurofakomatosis)

    - andakeganasan

    Pemeriksaanneurologis%encaritandatandadefisitneurologisfokalataudifus yang da!atberhubungandengane!ile!si.

    4. /riteria Diagnosis

    "danyabangkitan yang berlangsunglebihdari &A menit, atauadanyaduabangkitanataulebih, dimana di

    antaraduabangkitantersebuttidakterda!at!emulihankesadaran.

    erda!attandatandagelombange!ile!tiform!ada +ideo (jikafasilitastersedia)

    0. Diagnosis

    /linissesuaidengankriteria diagnosis status e!ile!tikus.

    Dikatakan!asti (esta"lished) jika!emberian ben>odia>e!ine

    a$altidakefektifdalammenghentikanbangkitan.

    . Diagnosis 3anding

    !yncope #ith secondary $erking mo%ement, gangguan cardiac danres!irasi yangmunculbersamaandengansecondary anoxic sei&ure, 'on-Epileptic Attack (isorder (-"D),

    microsleeps,panic attacks, ensefalo!atiakut, intermittent phychosis) hysterical fugue) narkole!si.

    8.PemeriksaanPenunjang

    monitoring

    Pemeriksaanlaboratorium

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    12/28

    Pemeriksaandarahlengka!,

    kadarglukosadarahse$aktu,

    fungsiginjal, fungsihati,

    kadarelektrolitdarah, analisa gas

    darah, faal hemostasis,

    kadarobate!ile!si, toksikologi

    (terutamajika!enyebab statuse!ile!tikustidakjelas).

    Pencitraanotak

    *Scan ke!ala, % ke!ala,

    Positron Emission Tomography

    (P), !ingle Photon Emission

    Computed Tomography (SP*),

    *agnetic Resonanse!pectrography

    (%S).

    ontgen thora

    Pungsilumbal

    /

    9. era!i

    indakan

    1.

    'okale!ile!si yang

    intraktabelterhada!obatobatan.

    Sindromae!ile!sifokaldansim!tomatik.

    /ontraindikasiabsolut

    Penyakitneurologik yang !rogresif (baikmetabolikmau!undegeneratif).

    Sindromae!ile!si yang benigna, dimanadihara!kanterjadiremisidikemudianhari.

    Cenisjeniso!erasi

    Diskoneksi kor!uskalosotomi, multi!le su!ialtransection.

    =emis!herektomi.

    Stimulasi-er+us7agus

    :. dukasi

    Stadium Penatalaksanaan

    Stadium (A1A

    menit)

    %em!erbaikifungsikardiores!iratorik.

    %em!erbaikijalannafas, !emberianoksigen,

    resusitasijika!erlu.

    Stadium ( AA

    menit)

    Pemeriksaanfisikumum (tekanandarah,

    nadi, suhu, respiratory

    rate+dan!emeriksaanneurologis.

    -

    %emasanginfus!ada!embuluhdarahbesarde

    ngan-a*l A,:?.

    %engambil 01A

    ccdarahuntuk!emeriksaanlaboratorium.

    Pemberian

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    13/28

    %emberikan!enjelasanmengenai!enyakit yang dideritadan!enyebabterjadinyabangkitanke!adakeluarga,

    mmberikan!enjelasanmengenaifaktorfaktor yang

    memicuterjadinyabangkitansu!ayada!atdihindariseo!timalmungkin,

    menjelaskanmengenai!engaruhbangkitandanefek olam *lass , le+el "

    Dia>e!am *lass a, le+el "

    Phenytoin#fos!henytoin *lass b, le+el "

    Phenobarbital *lass b, le+el "

    ;rgent treatment

    Phenytoin#fos!henytoin *lass a, le+el 3

    %ida>olam (continuous infusion) *lass b, le+el 3

    Phenobarbital *lass b, le+el *

    efractory treatment

    %ida>olam *lass a, le+el 3

    Pro!ofol *lass b, le+el 3

    Pentobarbital#thio!ental *lass b, le+el 3

    7al!roate sodium *lass a, le+el 3

    Phenytoin#fos!henytoin *lass b, le+el *

    6acosamide *lass b, le+el *

    o!iramate *lass b, le+el *

    Phenobarbital *lass b, le+el *

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    14/28

    12. Penelaah/ritis

    1.-euro *ritical *are (-*S)

    2.Perdossi subdi+isie!ile!si

    1&. ndikator%edis

    3ilakejangteta!tidakteratasiselama &AA menit (setelah!emberian 4. /riteria Diagnosis =i!ertoni dan s!asme otot

    o rismus, risus sardonikus, otot leher kaku dan nyeri,

    o!istotonus, dinding !erut tegang, anggota gerak s!astik.

    o 6ainlain /esukaran menelan, asfiksia dan sianosis, nyeri

    !ada otototot di sekitar luka.

    /ejang tonik dengan kesadaran tidak terganggu#terganggu

    ;mumnya ada luka#ri$ayat luka

    etensi urine dan hi!er!ireksia

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    15/28

    etanus lokal

    0. Diagnosis Diagnosis ditegakkan dari anamnesa yaitu dida!atkan ri$ayat kejang

    rangsang tonik berulang dan juga dari !emeriksaan fisik dida!atkan

    hi!ertoni dan s!asme otot, fokal infeksi ( baik karnna trauma atau karna

    infeksi dari retrofaringeal, gigi dan telinga)

    . Diagnosis 3anding /ejang karena hi!okalsemia

    eaksi distonia abies

    %eningitis

    "bses retrofaringeal, abses gigi, subluksasi mandibula

    Sindrom hi!er+entilasi#reaksi histeria

    !ile!si#kejang tonik klonik umum

    8.Pemeriksaan Penunjang 3ila memungkinkan, !eriksa bakteriologik untuk menemukan *.

    etani.

    Pemeriksaan darah rutin, elektrolit, "D.

    / serial bila ada tandatanda gangguan jantung.

    'oto toraks bila ada tandatanda kom!likasi !aru!aru.

    ontgen tulang jika ada trauma berat atau curiga !atah tulang.

    9. era!i ""6"/S"-"

    7'D dekstrose 0? 6 O 1 1 # jam

    /ausal

    o "ntitoksin tetanus

    a Serum antitetanus ("S) diberikan dengan dosis

    1AA.AAA ;##i.m. dengan dosis maksimal 4A.AAA#hari.

    S /;6 S36;%-", atau

    b =uman etanus mmunoglobulin (=). Dosis 0AA

    &.AAA ;#i.m. Diberikan S-6 Dole 0AA mg# jam dri!s i.+.

    b Penisilin 2 mega unit i.+# jam

    3ila alergi terhada! Penisilin da!at diberikan

    ritromisin 0AA mg# jam#oral. "";

    etrasiklin 0AA mg# jam#oral.

    o Penanganan luka

    Dilakukan cross incisiondan irigasi menggunakan =2e!am

    Digunakan dengan dosis A,01A mg#kg33 atau dengan dosis

    a. S!asme ringan 02A mg !.o#9 jam

    b. S!asme sedang 01A mg i.+. 3ila !erlu, tidak melebihi

    dosis 9A12A mg dalam 24 jam atau dalam bentuk dri!

    c. S!asme berat 0A1AA mg dalam 0AA ml larutan detrose

    0? dan diinfuskan dengan kece!atan 1A10 mg#jam

    dalam 24 jam

    %gS

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    16/28

    detrose 0? 1AA ml i.+ selama &A menit. Dilanjutkan dengan

    dosis rumatan 2 gr#jam (untuk usia B A th) dan 1

    gr#jam(untuk usia L A th) dalam larutan detrose 0? 0AA

    ml# jam.

    o /ontrol disfungsi otonom

    Pro!anolol 0 1A mg, da!at dinaikkan hingga 4A mg tiga kali

    sehari. %gS

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    17/28

    Disfungsi otonom

    o Pemeriksaan !enunjang

    3iakan C. Tetani (J)

    ndikator infeksi meningkat.

    10. /e!ustakaan 1. hee P, -unley %./, Demetriades D, 7elmahos , Doucet CC.

    etanus and rauma " e+ie$ and ecomendations. C rauma.

    2AA0 09 1A9299.2. Sofiati D. etanus. uideline nfeksi Pada Sistem Saraf,

    /elom!ok Studi -euro nfeksi, Perdossi. 2A11 1&110A.

    %engetahui# %enyetujui

    /etua 3agian#De!artemen -eurologi Palembang, "gustus 2A14

    '/. ;nsri # S;P Dr. %. =oesin Palembang /a. Di+isi etanus

    dr. "chmad Cunaidi, S!.S dr. heresia *hristin, S!.S

    -P.1:82A292AA212 1 AA4 -3. 8&A:11A22AA&2A1AAA

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    18/28

    PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)DEPARTEMEN/SMF NEUROLOGI

    RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

    KESADARAN MENURUN DAN COMAICD R40

    1. Pengertian (Definisi) Sadar disebut sadar bila memiliki $as!ada dengan kesiagaan terusmenerus terhada! diri dan lingkungan sekitarnya./esadaran menurun berkurangnya ke$as!adaan dan kesiagaan terhada!diri dan lingkungan sekitarnya.

    *oma tidak adanya res!on fisiologis terhada! stimulus eternal ataukebutuhan tubuh.

    2. "namnesa 1 i$ayat !enyakit sebelumnya hi!ertensi, diabetes melitus, !enyakit

    ginjal, gangguan fungsi hati, e!ile!si, !enggunaan obatobat narkotik2 /eluhan sebelum terjadi gangguan kesadaran nyeri ke!al yangmendadak atau sudah lama, !erasaan !using ber!utar, mual danmuntah, !englihatan ganda, kejang, kelum!uhan anggota gerak

    &

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    19/28

    9. era!i angguan kesadaran sam!ai koma adalah keadaan darurat medis, untuk

    itu !erlu !enanganan yang ce!at, te!at dan akurat mulai dari ruang unitga$at darurat sam!ai ke ruang !era$atan intensif. Penanganan terbagi atasdua besar yaitu". Su!!ortif

    Penderita kesadaran menurun di lihat #di nilaiCalan nafas

    Pernafasan

    ekanan Darah*airan tubuh (asam basa elektrolit)Posisi tubuhPasang -asogastric tube/atheter ;rine

    1. Calan nafasDilihat

    "gitasi /esan hi!oksemiaerakan nafas dadaetraksi sel iga, dinding !erut, subcosta cla+ikulaDidengar suara tambahan beru!a dengkuran, kumuran,

    siulan ada sumbatan.

    Diraba getaran eks!irasigetaran dileherfraktur mandibuler

    ang menyebabkan gangguan jalan nafas 6idah#e!iglottismuntahan, darah, sekret benda asingtrauma mandibula#maksila

    "lat yang di!akaijalan na!as orofaringealjalan na!as nasofaringeal

    jalan na!as definitis intubasi, !embedahan

    Pola !ernafasan

    6esi sentral Pola nafasau!neacheyne stokeSentral neurogenik =i!er+entilasi"!nea

    6esi Perifer-afas intercostal-afas diafragma (dinding !erut)

    2. Perhatikan aliran darah

    !erfusi !erifer, ginjal !roduksi urine-adi ritme, rate, !engisianekanan darah

    Diusahakan

    =emodinamik stabil (tidak naik turun)

    /ondisi tensi normal

    Dihindari hi!ertensi#meninggi, syok

    Cenis Syok

    =i!o+olemik

    /ardiogenik

    Se!sis Penimbunan +ena !erifer (!olling)

    &. *airan ubuh

    *egah hidrasi berlebihan

    *airan hi!otonik, hi!o!rotein dan lama !akai +entilator

    mudah terjadi hidrasi

    ekanan osmotik di!ertahankan dengan albumin

    =indari hi!onatrermia

    4. as Darah dan /eseimbangan "sam 3asa

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    20/28

    "lat bantu oksimeter untuk mengetahui oksigenasi

    diusahakan Sa

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    21/28

    10 /e!ustakaan 1 3rust, C. *. %., 2AA8, *urrent Diagnosis R reatment of -eurology,

    nternational ed, %c ra$=ill, -e$ ork.2 De%yer, G.., 2AA4, echniFue of the -eurologic amination, 0th

    ed. %cra$=ill, -e$ ork.& anong G.'., 2AA0, e+ie$ of %edical Physiology, 22nd ed. %c

    ra$=ill, 3oston.4 =arsono, 2AA8, /a!ita Selekta -eurologi, disi /edua *et.keQ

    adjah %ada ;ni+ersity Press ogyakarta

    0 /umar, P. R *larck, %. 2AA *linical %edicine, th. lse+ierSaunders, dinburgh 6ondon

    %ardjono,%., R Sidartha,P. 1::4 -eurologi /linis Dasar, edisi QDian akyat Cakarta

    8 o!!er, ".=. R 3ro$n, .=., 2AA0, "dams R 7ictor5s Princi!le of

    -eurology, 9th ed. %c ra$ =ill, -e$ ork.

    %engetahui# %enyetujui

    /etua 3agian#De!artemen -eurologi Palembang,

    '/. ;nsri # S;P Dr. %. =oesin Palembang /a. Di+isi /esadaran %enurun dan

    /oma

    dr. "chmad Cunaidi, S!.S dr. "chmad Cunaidi, S!.S

    -P.1:82A292AA212 1 AA4 -P. 1:82A292AA212 1 AA4

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    22/28

    PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)

    DEPARTEMEN/SMF NEUROLOGI

    RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

    SINDROMA GUILLAIN BARRE

    1. Pengertian (Definisi) Sindrom uillain3arr (3S) da!at digambarkan sebagai

    kum!ulan sindrom klinis yang bermanifestasi sebagai inflamasi

    akut beru!a !olyradiculoneuro!athy dengan kelemahan yang

    dihasilkan dan refleks berkurangnya.

    2. "namnesa 24 minggu gangguan beru!a !ilineuro!ati setelah sebelumnya

    mengalami !enyakit !erna!asan atau !encernaan (diare) dengan

    keluhan jari dysesthesias, kelemahan otot !roksimal ekstremitas

    ba$ah berkembang selama jam untuk hari juga melibatkan lengan,

    otot truncal, saraf kranial, dan otototot !erna!asan.

    Droo! 'acial (mungkin meniru 3ell !alsy), di!lo!ia, disartria,disfagia, oftalmo!legia.

    &. Pemeriksaan 'isik /elemahan -. cranialis 7, 7, , 7, T, T

    /elemahan ekstremitas ba$ah, ascenden, asimetris u!!er

    etremitas, facial

    efle absen atau hi!orefleksi

    efleks !atologis U

    4. /riteria Diagnosis /linis

    /elemahan ascendendan simetris

    "nggota gerak ba$ah terjadi lebih dulu dari anggota gerak atas.

    /elemahan otot !roksimal lebih dulu terjadi dari otot distal

    kelemahan otot trunkal, bulbar, dan otot !ernafasan juga terjadi. /elemahan terjadi akut dan !rogresif bisa ringan sam!ai

    tetra!legia dan gangguan nafas.

    Puncak deficit dica!ai 4 minggu.

    Reco%erybiasanya dimulai 24 minggu

    angguan sensorik biasanya ringan

    angguan sensorik bisa !arasthesi, baal atau sensasi sejenis

    angguan -. cranialis bisa terjadi facial drop) di!lo!ia,

    disartria, disfagia

    3anyak !asien mengeluh nyeri !unggung dan tungkai

    angguan otonom dari takikardia, bradikardia, flushing

    paroxysmal, hi!ertensi ortostastik, dan anhidrosis.

    etensio urin dan ileus !aralitik

    angguan !ernafasan

    (yspnoe

    -afas !endek

    Sulit menelan

    3icara serak

    agal nafas

    0. Diagnosis ang di!erlukan untuk diagnosis

    /elemahan !rogresif di kedua lengan dan kaki dan "refleksia

    Sangat mendukung diagnosis

    Perkembangan gejala selama hari, hingga em!at minggu

    gejala relatif Simetris

    ejala sensorik ringan

    /eterlibatan saraf kranial, kelemahan terutama bilateral dari

    otototot $ajah

    Pemulihan mulai dua sam!ai em!at minggu setelah

    !erkembangan berhenti

    Disfungsi otonom

    idak adanya demam saat onset

    /onsentrasi tinggi !rotein dalam cairan serebros!inal, dengan

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    23/28

    kurang dari 1A sel !er milimeter kubik (disosiasi sitoalbumin

    !ada !emeriksaan lumbal !unksi)

    ambaran demielinating !olineuro!ati !ada !emeriksaan

    lektrofisiologi (-%)

    . Diagnosis 3anding Polineuro!ati terutama karena defisiensi metabolik

    etra!aresis !enyebab lain

    =i!okalemia

    %iasthenia gra+is

    8. Pemeriksaan Penunjang 6aboratorium

    6*S

    Disosiasi sitoalbumin

    Pada fase akut terjadi !eningkatan !rotein 6*S @ A,00 g#l,

    tan!a !eningkatan dari sel B 1A lym!osit#mm&

    =itung jenis dan !anel metabolik tidak begitu bernilai

    Peningkatan titer dari agent se!erti *%7, 37#mico!lasma

    membantu !enegakan etiologi. ;ntuk manfaat e!idemiologi

    "ntibodi glycoli!id

    "ntibodi % o *#% untuk mengeksklusi diagnosis lain se!erti

    mielo!ati

    %

    9. era!i idak ada drug of choice

    Gas!adai memburuknya !erjalanan klinis dan gangguan

    !ernafasan

    3ila ada gangguan !ernafasan ra$at *;

    oborantia saraf !arenteral

    Perlu - bila kesulitan mengunyah#menelan

    /ortikosteroid masih contro+ersial, bila terjadi !aralisis otot

    berat maka !erlu kortkosteroid dosis tinggi Plasmafaresis bebera!a !asien memberi manfaat yang besar

    terutama kasus akut

    Plasma 2AA20A ml#kg33 dalam 4 !emberian sehingga

    $aktu sehari diganti cairan kombinasi garam J0? albumin

    munoglobulin intra+ena (expert consensus) 7

    direkomendasikan untuk tera!i 3S A,4 g#kg33#tia! hari untuk

    0 hari berturutturut ternyata sama efektifnya dengan

    !enggantian !lasma.Expert consensusmerekomendasikan 7

    sebagai !engobatan 3S

    :. dukasi Pasien dengan 3S dan keluarga mereka harus dididik tentang!enyakit, !roses !enyakit, dan tentu saja !encegahan. 3S adalah

    !enyakit dengan !engaruh !otensial jangka !anjang terhada! fisik

    dan kesejahteraan !sikososial !asien. Pendidikan keluarga dan

    !elatihan juga dianjurkan untuk mencegah kom!likasi selama taha!

    a$al !enyakit dan untuk membantu dalam !emulihan fungsi !ada

    taha! rehabilitasi.

    1A. Prognosis tingkat kematian 212? meski!un manajemen dilakukan di

    *; (sindrom gangguan !erna!asan akut ("DS), se!sis,

    !neumonia, !enyakit tromboemboli +ena, dan serangan

    jantung karena disfungsi otonom)

    !asien berusia A tahun atau lebih, risiko kematian adalah

    kali li!at dari orang yang berusia 4A0: tahun dan 108 kali

    li!at dari !asien yang lebih muda dari 10 tahun

    ingkat kecacatan 9A? !asien dengan 3S berjalan

    secara inde!enden setelah bulan, dan sekitar A? !asien

    menca!ai !emulihan !enuh !ada kekuatan motorik dalam

    $aktu 1 tahun. Pemulihan !ada sekitar 01A? !asien

    dengan 3S memerlukan $aktu yang lebih !anjang dari 1

    tahun, dengan bebera!a bulan ketergantungan terhada!

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    24/28

    +entilator, dan kadang !emulihan tidak sem!urna.

    11. ingkat +idens dan tingkat

    rekomendasi

    ingkat e+idens tera!i sindroma guillain barre ber!edoman ke!ada

    American Academy of 'eurology (""-) adalah

    Tin!"# $%i&$n' !"# (strong evidence support)

    1. Plasmafaresis direkomendasikan !ada !asien yang tidak da!at

    berjalan tan!a bantuan (nonambulant) yang masih berada dalam

    $aktu 4 minggu onset dari gejala neuro!atinya. (6e+el ", tingkatrekomendasi /elas )

    2. 7 (munoglobulin intra+ena) dengan dosis A,4#/g33# hari,

    diberikan selama 0 hari berturut turut direkomendasikan !ada

    !asien yang tidak da!at berjalan tan!a bantuan (nonambulant) yang

    masih berada dalam $aktu 2 minggu onset dari gejala neuro!atinya

    (6e+el ", tingkat rekomendasi /elas )

    &. era!i kombinasi antara !lasma!aresis dan 7 !erlakuan

    !lasma!aresis dan diikuti dengan !emberian 7 tidak memiliki

    efek tera!i yang lebih baik dibandingkan dengan !erlakuan

    !lasma!aresis sendiri atau 7 saja. (6e+el ", tingkat rekomendasi

    /elas )

    Pemberian cortikosteroid tidak direkomendasikan !ada tera!i

    sindroma guillain 3arre (6e+el ", tingkat rekomendasi /elas )

    Tin!"# $%i&$n' "i! (good evidence support)

    1. Plasma!aresis direkomendasikan !ada !asien yang masih da!at

    berjalan tan!a bantuan (ambulant) dalam $aktu 2 minggu onset dari

    gejala neuro!atinya. (6e+el 3, tingkat rekomendasi kelas

    terbatas)

    2. Cika !lasma!aresis dimulai dalam $aktu 2 minggu onset,

    dida!atkan efek tera!i yang eFui+alent atau setara dengan !asien

    yang diberikan 7 yang memerlukan alat bantu berjalan (6e+el

    3, tingkat rekomendasi kelas )

    &. Plasma!aresis adalah tera!i !ilihan !ada anak anak dengan S3

    yang berat (6e+el 3, tingkat rekomendasi kelas )

    4. 7 direkomendasikan !ada !asien yang tidak da!at berjalan

    tan!a bantuan da!at diberikan dalam 4 minggu onset neuro!atinya

    (le+el 3, tingkat rekomendasi kelas )

    0. Cika !emberian 7 dimulai dalam $aktu 2 minggu onset, 7

    memiliki kemanjuran yang sebanding dengan !lasma!aresis !ada

    !asien yang memerlukan alat bantu berjalan jika dimulai dalam 2

    minggu onset (le+el 3, tingkat rekomendasi kelas ). 7 adalah tera!i !ilihan bagi anak anak dengan S3 yang

    !arah (le+el 3, tingkat rekomendasi kelas )

    12. Penelaah /ritis "merican "cademy of -eurology and the *ochrane

    *ollaboration

    Perdossi subdi+isi neuroimunology

    1&. ndikator %edis 1. fungsi motorik membaik, termasuk gerakan dan kekuatan serta

    refleks fisiologis kembali normal meru!akan indikator fase

    !enyembuhan.

    2. fungsi !ernafasan terganggu meru!akan indikator untuk

    !era$atan *;

    &. erjadinya !erbaikan kece!atan hantar saraf !ada -%

    meru!akan indikator !erbaikan klinis !ada !asien S3 secara

    elektrofisiologis

    14. /e!ustakaan

    1. Lindenbaum Y, Kissel JT, Mendell JR. Treatment

    approaches for Guillain-Barr s!ndrome and chronic

    in"ammator! dem!elinatin# pol! radiculoneuropath!.

    $euro %lin.&''1(1)*1+&'.

    &. /ahn 0. Guillain-Barr s!ndrome. Lancet. 1))+(23&*423

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    25/28

    1.

    2. 5ene6iratne 7. Guillain-Barr s!ndrome. 8ost#rad Med J.

    &'''(4*+&.

    . Jian# G9, de 8edro-%uesta J, 5tri#ard K, :lsson T, Lin; /.

    8re#nanc! and Guillain-Barr s!ndrome* a nationpt 4?*&'3241.

    4. letcher @@, La

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    26/28

    1+. /adden R@, Karch /, /artun# /8, Iielase; J, Aeissbrich

    B, 5chubert J, et al. 8recedin# infection, immune factors,

    and outcome in Guillain-Barr s!ndrome. $eurolo#!.

    &''1(34*3+43.

    1). Las;! T, Terracciano GJ, Ma#der L, Kos;i %L, Ballesteros

    M, $ash @, et al. The Guillain-Barr s!ndrome and the1))&1))2 and 1))21)) in"uenFa 6accines. $ Cn#l J

    Med. 1))+(22)*1)+'&.

    &'. Ihou A, 8ool , =s;ander JK, Cn#lish-Bullard R, Ball R,

    Aise R8, et al. 5ur6eillance for safet! after

    immuniFation* accine 0d6erse C6ent Reportin# 5!stem

    >0CR5?7nited 5tates, 1))1&''1. MMAR 5ur6eill

    5umm. &''2(3&*1&.

    &1. La

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    27/28

    2'. Raphal J%, %he6ret 5, /u#hes R0, 0nnane @. 8lasma

    echan#e for Guillain-Barr s!ndrome. %ochrane

    @atabase 5!st Re6. &''(>1?*%@''1)+

    21. 0ppropriate number of plasma echan#es in Guillain-

    Barr s!ndrome. The rench %ooperati6e Group on

    8lasma Cchan#e in Guillain-Barr 5!ndrome. 0nn$eurol. 1))(1*&)+2'4.

    2&. 5ater R0, Rostami 0. Treatment of Guillain-Barr

    s!ndrome 4 suppl 3?*5)13.

    22. /u#hes R0, 6an @er Meche G0. %orticosteroids for

    treatin# Guillain-Barr s!ndrome. %ochrane @atabase

    5!st Re6. &''2(>?*%@''14. Re6ie8CR@:55=?

    %engetahui# %enyetujui

    /etua 3agian#De!artemen -eurologi Palembang, "gustus 2A14

    '/. ;nsri # S;P Dr. %. =oesin Palembang /a. Di+isi Sindroma uillain 3arre

    dr. "chmad Cunaidi, S!.S dr. =.%. =asna$i =addani, S!.S

    -P.1:82A292AA212 1 AA4 -P.1:212A11::AA2 1 AA2

  • 8/9/2019 Panduan Praktek Klinik Rawap Inap Neurologi

    28/28