neurologi koma

download neurologi koma

of 45

Transcript of neurologi koma

  • 8/3/2019 neurologi koma

    1/45

    Pembimbing:dr. H. Usman G. Rangkuti, Sp.S

    Oleh:Juwita Cahyaningrum, S.Ked 032011101043

    Endah Sri Ismayawati, S.Ked 052011101043

    Siti Sabrina, S.Ked 062011101030

  • 8/3/2019 neurologi koma

    2/45

    Koma merupakan keadaan emergency jikaterjadi secara akut.

    Perlu tindakan yg cepat dan tepat sebabmakin lama koma berlangsung, makin parahkeadaan susunan saraf pusat makin kecilterjadinya penyembuhan sempurna.

    Pemeriksaan neurologi penting dalammenegakkan diagnosa pada pasien koma.

  • 8/3/2019 neurologi koma

    3/45

  • 8/3/2019 neurologi koma

    4/45

    *Koma

    bahasa YUNANI

    "tidurnyenyak"

    *Keadaan di mana kesadaran menurunpada derajat yang terendah dan

    penderita tidak menanggapi rangsangan.

  • 8/3/2019 neurologi koma

    5/45

    Kelainan struktur intrakranial (33 %)

    Kelainan metabolik atau keracunan

    (66%)Kelainan psikiatris (1%)

  • 8/3/2019 neurologi koma

    6/45

    Herniasi dan penekanan batangotak

    Peningkatan tekanan intrakranial(TIK)

    Meningitis atau encephalitis

  • 8/3/2019 neurologi koma

    7/45

    1. Lintasan aferen spesifik (lintasan sensorikspesifik)

    Impuls (pancaindera, proprioseptif,dll)

    Lintasan spinotalamik , trigeminotalamik, lemniskusmedial dan lateral

    Inti - inti thalamik

    Korteks tertentu (daerah reseptif primer)

  • 8/3/2019 neurologi koma

    8/45

    2. Lintasan asenden spesifik /sensorik non

    spesifikRangkaian neuron subs. retikularis

    (medula spinalis dan batang otak)

    Inti intralaminares thalami

    Seluruh korteks serebri kedua hemisfer

    (diffuse ascending reticular system)

    Pengemban kewaspadaan

  • 8/3/2019 neurologi koma

    9/45

    Kesadaran ditentukan oleh interaksi kontinu antarafungsi korteks serebri, termasuk ingatan, berbahasa,dan intelektual (kualitas), dengan ascending reticularactivating system (ARAS).

    ARAS berfungsi menerima serabut-serabut sarafkolateral dari jaras-jaras sensoris dan melalui thalamicrelay nuclei dipancarkan secara difus ke kedua korteksserebri.

    ARAS bertindak sebagai suatu off-on switch, untukmenjaga korteks serebri tetap sadar (awake), makaapapun yang dapat mengganggu interaksi ini, akanmengakibatkan menurunnya kesadaran.

  • 8/3/2019 neurologi koma

    10/45

    Disfungsi ARAS dapat timbul dari suatu kondisi yangmemiliki efek menyebar, seperti: Gangguan toksik

    Gangguan metabolik

    Iskemia fokal

    Perdarahan

    Gangguan mekanik langsung

  • 8/3/2019 neurologi koma

    11/45

    Berdasarkan anatomi dan patofisiologikoma:

    1. Koma kortikal bihemisferik

    2. Koma diensefalik3. Kombinasi

  • 8/3/2019 neurologi koma

    12/45

    Koma metabolik = ensefalopatimetabolik

    Penyebab: ggn. peredaran darah sistemik: sinkope /

    syok

    hipoksia/anoksia: penyakit paru/gagal nafas

    ggn. elektrolit dan cairan

    toxemia, intoksikasi obat demam tinggi

  • 8/3/2019 neurologi koma

    13/45

    Koma ini disebabkan kegagalan difus dari

    metabolisme sel saraf. Terdiri dari:

    Ensefalopati metabolik primerPenyakit degenerasi serebri yang menyebabkan

    terganggunya metabolisme sel saraf dan glia.Misalnya penyakit Alzheimer.

    Ensefalopati metabolik sekunder

    Koma terjadi bila penyakit ekstraserebralmelibatkan metabolisme otak, yangmengakibatkan kekurangan nutrisi, gangguankeseimbangan elektrolit ataupun keracunan.

  • 8/3/2019 neurologi koma

    14/45

    Dibagi menjadi dua:

    1. Koma supratentorial

    2. Koma infratentorial

  • 8/3/2019 neurologi koma

    15/45

    Akibat proses desak supratentorial yangmenekan ARAS di diensefalon.

    Penyebab :

    Peningkatan TIK supratentorial akut karenaproses desak ruang

    Sindroma Unkus (sindrom kompresidiensefalon ke lateral)

    Sindroma kompresi rostrokaudal terhadapbatang otak

  • 8/3/2019 neurologi koma

    16/45

    Akibat herniasi serebelum dan batangotak

    Penyebab :

    oklusi embolik / trombosis arteri basilarisperdarahan pontin

    perdarahan / infark serebelar

    hematom epidural dan subdural fossa

    posterior

  • 8/3/2019 neurologi koma

    17/45

    Penyebab:

    Ggn. Metabolik

    Meningitis

    Intoksikasi

    Ensefalitis

  • 8/3/2019 neurologi koma

    18/45

    .klasifikasi koma

    Berdasarkan gambaran klinis:1. Koma dengan kelainan neurologis fokal

    otak/tanda lateralisasi

    2. Koma dengan tanda meningeal (+) dan LCSabnormal

    3. Koma tanpa tanda kelainan neurologis fokalatau tanpa tanda meningeal dan likuor

    abnormal4. Koma psikiatrik

  • 8/3/2019 neurologi koma

    19/45

  • 8/3/2019 neurologi koma

    20/45

    Onset koma (mendadak, bertahap) Keluhan sekarang (sakit kepala, depresi,

    kelumpuhan fokal, vertigo) Riwayat trauma Riwayat penyakit dahulu (diabetes, gagal

    ginjal, sakit jantung)

    Riwayat kejiwaan Riwayat penggunaan obat (sedatif, obat

    psikotropika)

  • 8/3/2019 neurologi koma

    21/45

    Tanda vital (tensi, nadi, suhu, respirasi) Hipertensi yg berat dpt disebabkan oleh lesi

    intrakranial dgn peningkatan TIK atau ensefalopati krnhipertensi

    Nafas; untuk mengetahui adanya keracunan alkohol,aseton, atau fetor hepaticusdapat menjadi petunjuk

    Kepala tanda fraktur, hematoma, dan laserasi

    Mata

    brill hematom, battle`s sign THT otorea atau rhinorea CSF, hemotimpanum

    terjadi karena robeknya duramater pada frakturtengkorak, tanda gigitan pada lidah menandakanserangan kejang

    Selaput mukosa mulut (darah atau bekas minum racun)

  • 8/3/2019 neurologi koma

    22/45

    Leher hati2 bila ada kecurigaan fraktur servikal

    kekakuan disebabkan oleh meningitis atauperdarahan subarakhnoid

    Kulit (turgor, warna, bekas injeksi, luka)

    untuk melihat tanda eksternal dari trauma,neddle track, rash, cherry redness(keracunanCO), atau ikterik

    Tanda penyakit sistemikyang akut atau kronis

    Thorak jantung, paru Abdomen hepar, ginjal, retensi urin

    Ekstrimitas perfusi, akral, sianosis, oedem

  • 8/3/2019 neurologi koma

    23/45

  • 8/3/2019 neurologi koma

    24/45

    1. Tingkat Kesadaran

    2. Menetapkan letak/topis urutanpemeriksaan:O Observasi umum

    O Pola pernafasan

    O Kelainan pupil

    O Reflek sefalik

    O Reaksi terhadap rangsang nyeri

    O Fungsi traktus piramidalis

    3. Pemeriksaan Penunjang

  • 8/3/2019 neurologi koma

    25/45

  • 8/3/2019 neurologi koma

    26/45

    OBSERVASI UMUM

    Perhatikan apakah penderita masih bisamenelan, mengunyah, membasahi bibir,

    menguap

    batang otak masih bagus Perhatikan apakah ada gerakan multifokal

    yang berulang (mioklonik jerk) ggnmetabolik

    Perhatikan letak lengan dan tungkai. jikafleksi (dekortikasi) ggn hemisfer,batang otak baik. jika ekstensi

    (deserebrate)

    ggn di batang otak.

  • 8/3/2019 neurologi koma

    27/45

    O Cheyne-Stokes: terjadi pernafasan apnea, kemudian timbulpernafasan dangkal yang berangsur-angsur bertambah besaramplitudonya gg. bihemisfer/batang otak atau ensefalopatimetabolik

    O Central neurogenic hiperventilation/Kussmaul/Biot: pernafasanyang cepat dan dalam gg. di tegmentum (antara mesensefalondan pons), ex: CNS limfoma atau kerusakan batang otak karenaherniasi tentorial

    O Apneustic breathing: inspirasi yang dalam diikuti olehpenghentian ekspirasi selama waktu yang lama kerusakan

    ponsO Cluster breathing: kerusakan pons dan cerebelar

    O Ataxic breathing: pernafasan yg dangkal, cepat dan tidak teraturkerusakan pusat pernafasan medular (lesi di fosa posterior),di formatio retikularis bagian dorsomedial dan medulaoblongata

  • 8/3/2019 neurologi koma

    28/45

  • 8/3/2019 neurologi koma

    29/45

    *Reflek pupil reflek cahaya, reflek

    konsensual, relek konvergensi*Reflek kornea bila ggn di pons

    *Reflek okuloauditorik: bila

    dirangsang suara keras penderitaakan menutup mata ggn di pons

    *Reflek kornea bila ggn di pons

    *Reflek kornea

    bila ggn di pons

  • 8/3/2019 neurologi koma

    30/45

    Lesi di HEMISFERkedua mata melihat ke

    samping ke arah hemisfer yang terganggu. besar danbentuk pupil normal. reflek cahaya positif normal.

    Lesi di TALAMUSkedua mata melihat ke arahhidung (medial bawah), pupil kecil, reflek cahayanegatif

    Lesi di PONSkedua mata berada di tengah,gerakan bola mata tidak ada, pupil kecil, reflekcahaya positif, kadang terdapat ocular bobbing.

    Lesi di SEREBELLUMkedua mata di tengah,besar dan bentuk pupil normal, reflek cahaya positifnormal

    Gangguan N.OKULOMOTORIUSpupil anisokor,reflek cahaya negatif pada pupil yang lebar, ptosis

  • 8/3/2019 neurologi koma

    31/45

  • 8/3/2019 neurologi koma

    32/45

  • 8/3/2019 neurologi koma

    33/45

    Refleks okulosefalik (dolls eye phenomenon)

    *Respons yang intak terjadi pergerakan bolamata berlawanan dari arah pemutaran

    kepala.*Bila tidak terjadi refleks ini disfungsidari bilateral hemisfer serebri dan

    gangguan integritas dari struktur batangotak, yang sering terlihat pada komametabolik.

  • 8/3/2019 neurologi koma

    34/45

    Reflek okulovestibular:

    bila meatus akustikus eksternus dirangsang air

    hangat akan timbul nistagmus ke arah rangsanganrespons yang normal terdiri dari deviasi tonik ke

    arah rangsangan air dingin yang dimasukkan kelubang telinga dan terjadi nistagmus cepat ke arahkontralateral.

    *Fase tonik tanpa disertai respons fase cepat darinistagmus menandakan koma disebabkan disfungsibihemisfer

    * Paresis konjugae dari gaze menandakan lesi unilateralhemisfer atau pons

    * Kelemahan mata asimetris menandakan lesi padabatang otak

    * Refleks okulovestibular negatif menandakan komayang dalam yang mendepresi fungsi batang otak.

  • 8/3/2019 neurologi koma

    35/45

    Paralisis

    Reflek tendinei bila terganggu, sisikontralateral reflek tendon menurun

    Reflek patologi bila terganggu, sisikontralateral reflek patologis positif

    Tonus fase akut tonus otot menuruntapi bila kronis maka tonus ototmeningkat

  • 8/3/2019 neurologi koma

    36/45

    Pergerakan bola mata (gaze):a. Perhatikan posisi saat istirahat :

    - Deviasi gaze menjauhi sisi yang hemiparesis

    menandakan suatu lesi hemisper kontralateral dari sisi

    yang hemiparesis

    - Deviasi gaze ke arah sisi yang hemiparesis

    menunjukkan

    lesi di pons kontralateral hemiparesis lesi di thalamus kontralateral dari hemiparesis

    aktivitas kejang pada hemisfer kontralateral dari hemiparesis

  • 8/3/2019 neurologi koma

    37/45

  • 8/3/2019 neurologi koma

    38/45

    - Deviasi mata kearah bawah menandakan suatu lesi di tectumdari midbrain, disertai dengan gangguan reaktifitas pupil dannistagmus refrakter dikenal sebagai sindroma parinoud

    - Slow roving eye movementyang dapat konjugasi atau

    diskonjugae tidak menunjukkan lokalisasi lesi yang berarti,berhubungan dengan disfungsi hemisfer bilateral dan aktifnyarefleks okulosefalik

    - Occular bobbing, yaitu terdapat reaksi cepat dari pergerakanbola mata ke arah bawah yang kembali ke posisi semula

    dengan lambat menunjukkan kerusakan bilateral dari pusatgaze horisontal pada pons.

    - Saccadic eye movementtidak terlihat pada pasien koma danmenunjukkan suatu psikogenik unresponsive.

  • 8/3/2019 neurologi koma

    39/45

    Refleks muntah : dapat dilakukan dengan memanipulasiendotrakheal tube.

    Respons motorik : merupakan indikator terbaik dalammenentukan dalam dan beratnya keadaan koma Pergerakan spontan : lihat adanya suatu asimetri

    Tonus otot : peningkatan tonus otot bilateral padaekstremitas bawah merupakan tanda penting terjadinyasuatu herniasi serebri.

    Induksi pergerakan melalui :

    Perintah verbal : normal Rangsang nyeri : dengan menggosokkan kepalan tangan

    pemeriksa pada sternum dan penekanan pada nailbeddenganmenggunakan handel dari hammer.

  • 8/3/2019 neurologi koma

    40/45

  • 8/3/2019 neurologi koma

    41/45

    Respon sensoris : respons asimetris dari stimulasi

    menandakan suatu lateralisasi defisit sensoris.

    Refleks : Refleks tendon dalam : bila asimetris menunjukkan

    lateralisasi defisit motoris yang disebabkan lesi

    struktural Refleks plantar : respon bilateral Babinskis

    menunjukkan coma akibat struktural atau metabolik.

  • 8/3/2019 neurologi koma

    42/45

  • 8/3/2019 neurologi koma

    43/45

    CT atau MRI scan Kepala : (+) kontras bila curigatumor atau abses.

    Punksi Lumbal : untuk menyingkirkan kemungkinan

    meningitis, ensefalitis, atau perdarahansubarachnoid bila diagnosis tidak dapat ditegakkanmelalui CT atau MRI kepala.

    EEG : bisa saja diperlukan pada kasus serangan

    epileptik tanpa status kejang, keadaan post ictal,koma metabolik bila diagnosis tidak ditegakkanmelalui pemeriksaan CT dan LP

  • 8/3/2019 neurologi koma

    44/45

    Keadaan pseudokoma harus kita curigai bilasemua pemeriksaan diagnostik telah kita

    lakukan dan masih tidak dapat menegakkandiagnosis penyebab dari koma tersebut.

    Koma psikogenik

    Locked in syndrome: kerusakan pons bilateral

    Mutism akinetik: kerusakan pada frontal dantalamus

  • 8/3/2019 neurologi koma

    45/45