pantun
-
Upload
ariefedra21 -
Category
Documents
-
view
33 -
download
5
description
Transcript of pantun
Cinta
Adik menangis bermain tanahTertusuk karang yang tak rataTiada hari yang paling indahSelain hari jadi kita
Beli buah tahunya busukBayar dengan uang recehanTiada hari yang paling burukSelain hari kita udahan
Agama
Panas terik minum es buahLebih nikmat makan rambutanBuat apa kita ibadahJika larangan tetap dilakukan
Jalan-jalan ke PangandaranBermain-main dengan si NajibTentu ibadah harus dijalankanKarena itu hukumnya wajib
Perpisahan
Ada motor sedang berlaluKena hujan badan pun basahTidak akan terasa waktu berlaluTiga tahun lagi kita akan berpisah
Jalan-jalan ke kota tuaDisana tidak ada siapa-siapaBila nanti kita sudah tuaSemoga kita masih bias berjumpa
Agama
Makan banyak memang bikin begahMakannya jangan nambah duaPercuma saja kita beribadahKalau durhaka kepada orang tua
Siang bolong bikin gerahMinum airlah bikin ceriaPercuma saja kita beribadahKalau kita berbuat ria
Berlarang kita naik perahuLayar berkembang di udaraKalau boleh adik tahuApa maksud abang bertanya
Jangan dimakan nasi basiKarena itu sudah terkena hamaKalau adik masih sendiriBolehkah kita jalan bersama
Menari harus dengan iramaTapi jangan seorang diriBoleh saja jalan bersamaAsal jangan mencuri hati
Menjangan bukanlah rusaKalau dikejar akan berlariKalau memang ada rasaApa tak boleh jatuh hati
Menulis pakailah tintaJanganlah memakai gincuApa benar abang cintaAtau abang Cuma merayu
Bedak pupur dibuat dari saguUntuk mengias wajah sendiriWahai adik janganlah ragu
Abang cinta setengah matiBegadang makannya wajibHisab juga rokok cerutuKalau abang cinta adikKatakan saja i love you
Cinta itu ikatan hatiJangan dibuat semaunyaMari kita mengikat janjiUntuk bersama selamanya
Tanam padi di kebun pak IlhamTembak burung pakai senapanWahai adinda yang berbaju hitamBolehkah abang tuk berkenalan
Dilereng lembah banyak kayuDi padang rumput ada pengembalaWahai abang yang memanggilkuMengapa abang ingin mengenal saya
Daun bambu dimakan pandaKuda berlari tersandung karangAbang ingin mengenal adindaKarena tak kenal maka tak sayang
Dilangit biru ada burung daraBuah duku di bawa perangAbang boleh mengenal adindaBeritahu dulu tujuan abang
Bawang goreng pakai bumbuBuat semur pakai mericaAbang ingin menjadi pacarmuKarena abang sayang adinda
Setiap pagi minum susuSusu di campur dengan gulaJika abang cinta padakuTunjukkan dulu apa buktinya
Pita jatuh kedalam petiPeti itu tak ada isinyaJika adinda ingin buktiKuberi cincin tanda cinta
Makan bakso kurang cukaBakso panas terkena tanganTapi adinda kurang percayaPada bukti yang abang berikan
Diatas pohon ada pepayaPepaya jatuh di atas batuJika adinda kurang percayaKu rela berkorban untuk dirimu
Bikin rujak pakai pepaya Pepaya itu masih mentahJangan abang suka menggodaKarena kita masih sekolah
Buat bata dengan tanahBuat permen dengan gulaApakah orang yang bersekolahTidak boleh untuk bercinta
Di atas pohon banyak buah manggaPohon mangga di tanam sejajarBukannya kita tak boleh bercintaNamun adinda ingin serius belajar
Ban mobil tertusuk duriMaling berlari karena di kejarAkan abang untuk berjanjiTidak mengganggu adinda belajar
Di stasiun banyak gerbongDi dalam laut banyak karangJika akang tidak bohongAdinda terima cinta abang
Makan nasi sampai kenyangSambil minum susu kudaTerima kasih adinda ku sayangAkang cukup sangat gembira
Orang perang bawa pedangPedang itu menusuk dadaSama-sama akan ku sayangAdinda juga sangat gembira
Dari hulu menuju kanalJangan lagi bali ke huluMaunya sih kepengin kenalApalah daya hati malu
Pergi ke pasar membeli sandalJangan lupa membawa dokuKalau memang kepingin kenalKatakan saja tak usah malu
Kalau cerdik cobalah terkaGulalah tebu manis rasanyaWahai adik cantik jelitaBolehkah aku tahu namanya?
Gali lubang buat petakan Buatlah lubang di dekat rawaKalau abang mau kenalanDatanglah abang ke rumah saya
Kain kebaya dipakai si JampangBekal satu cuma buat dirinyaMain ke rumah itu gampangAsal tahu nama dan alamatnya
Pepaya padat penuh berisiKalau dimakan enak rasanyaNama dan alamat sudah kuberiJanganlah lupa kunjungannya
Kalau ada sumur di ladangLadang pasti akan dijarahKalau ada umur panjangAbang pasti main ke rumah
Pucuk mentimun bersih sendiri Tunggu matang akan terasa renyah Dudukmelamun bersedih hati Menunggu abang datang kerumah
Ujunglah badik setajam duri Diasahnya menjelang petang Janganlah adik bersedih hati Karena abang telah datang
Nasi uduk masak digarang Dimakan dengan sambal terasi Hati adik mendadak senag Karena abang tepati janji
Diambang petang makan nasi Makannya pakai wajan Tak mungkin abang ingkari janji Pada adik gadis pujaan
Begadang makanya wajikHisap juga rokok cerutuKalau abang cinta adikKatakan saja I Love You
Cinta itu ikatan hati Jangan dibuat semaunya Mari kita mengikat janji Untuk bersama selamanya
Pohon randu tubuh di kota Taman kota pun jadi terhiasi Rindu di dada tiada terkira Karena menanti pujaan hati
Terbang burung menuju kandang Karena perut sudah terisi Abang jadi tidak berani datang Karena bapakmu galak sekali
Saat petang cahaya pun meremang Waktu itu dikatakan senja Kalu abang benar benar xayang Kenapa takut pada calon mertua
Buku juga di namakan pustaka Butuh uang janganlah mencuri Bukanya abang takut mertua Tapi abang tidak mau di maki
Kena paku ban harus di tambal Jangan sampai dibawa jalan Walau ayahku berkumis tebal Tapi ayahku bukanlah macan
Buah bacang bukan pepaya Nanas bersisik bukan berduri Kalau abang boleh berttanya Apkah adik masih sendiri
Berlayar kita naik perahu Layar berkembang di udara Kalu bolrh adik tahu Apa maksud abang bertanya
Jangan dimakan nasi basi Karena itu sudah terkena hama Kalu adik masih sendiri Bolehkan abang jalan bersama
Menari harus dengan irama Tapi jangan seorang diri Boleh saja jalan bersama Asal jangan mencuri hati
Menjangan bukanlah rusa Kalu dikejar akan berlari Kalu memang ada iasa Apa tak boleh jatuh hati
Menulis pakailah tinta Janganlah memakai gincu Apa benar abang cintaAtau abang Cuma merayu
Bedak pupur dibuat dari sagu Untuk menghias wajah sendiri Wahai adik janganlah ragu Abang cinta setengah mati