Paparan Antara
-
Upload
bayu-ika-mahendra -
Category
Documents
-
view
275 -
download
3
description
Transcript of Paparan Antara
LAPORAN ANTARA
Pendahuluan
Analisa
Konsep
Gambaran lokasi
LATARBELAKANG
Pendahuluan
RTBL KAWASAN STRATEGIS PENDIDIKAN TINGGI
Naskah Peraturan Walikota Tentang RTBL KawasanStrategis Pendidikan Kota Salatiga
SASARAN
Alur Pikir
KOMPILASIDATA
Analisis KawasanSekitar dan Kota
Analisis Kawasan RTBL
Analisis KawasanSekitar dan Kota
Analisis Kawasan RTBL
Analisis KawasanSekitar dan Kota
Analisis KawasanSekitar dan Kota
Gambaran lokasi
Gambaran lokasi
Kondisi Fisik
Kelerengan2 – 8 % - Landai;8 – 30 % - Miring
TOPOGRAFI
Kondisi FisikJARINGAN JALAN
LEBAR JALAN2 m Gg Rusa, Jl Gajah, Ruas A23 m ruas A34 m Jl. Gunung Payung Payung 3, 2MATERIALAspal Jl. Gunung Payung Payung 3, 2, ruasA3paving Gg Rusa, Jl Gajah, Ruas A2
Arteri primer
Lokal Sekunder
Kondisi FisikJARINGAN JALAN
LEBAR JALAN2 m Ruas B63 m ruas B3, B4, B54 m Ruas B35 m Jl. Gayu (B1)MATERIALAspal semua jalan
Kondisi FisikJARINGAN DRAINASE
1. Sub sistem drainaseKebonsamas-Kalisawo
2. Sistem Drainase Salatiga Timuradalah sistem dimana sungaidan saluran-salurannyabermuara di Sungai Tuntang.
AREA BANJIR
Kondisi FisikJARINGAN DRAINASE
1. Sub sistem drainaseKedungriris
2. Sistem Drainase Salatiga Baratadalah sistem dimana sungaidan saluran-salurannyabermuara di Rawa Pening
SistemDrainaseSalatiga
SubSistemDrainaseSalatiga
Kondisi Fisik
Kondisi Jaringan Listrikdan Telepon
Kondisi Fisik
Kondisi Jaringan Listrikdan Telepon
SaranaPermukimankios, gereja, masjid,rumah makan, sekolahdasar, TK/PAUD, Tokobedi, Toko genteng, tokokusen, dan toko matrial
SaranaPermukimankios, masjid, rumahmakan, sekolah dasar,pondok pesantren danruko
Koefisien DasarHijau
Koefisien DasarBangunan
Jumlah LantaiBangunan
KoefisienLantai
Bangunan
KepemilikanLahan danBangunan
Hasil FGD IPOTENSI• Rencana pembangunan Kampus
STAIN dan UKSW potensipeningkatan ekonomi masyarakat
• Letak kawasan yang cukup strategis.• Kondisi sosial budaya masyarakat
religius.• Masih terdapat banyak lahan kosong berpotensi untuk dikembangkan
PERMASALAHAN• Banjir, genangan• Percampuran Budaya.• Kondisi Jaringan Jalan.
Analisa TingkatKota
KAWASANPENDIDIKANTINGGI
Tujuan penataan ruang Kota Salatigaadalah mewujudkan Kota Salatigasebagai pusat pendidikan danolahraga di kawasan Kendal–Ungaran–Semarang–Salatiga–Purwodadi (Kedungsepur) yangberkelanjutan didukung sektorperdagangan dan jasa yangberwawasan lingkungan
1. PERUBAHAN FUNGSI RUANG2. PENINGKATAN JUMLAH PENDATANG permukiman3. PERKEMBANGAN SEKTOR PERDAGANGAN JASA
implikasi
Analisa TingkatKota
Rencana Tol Semarang – Solooutlet tol di kel. Kauman Kidul
1. PERUBAHAN FUNGSIRUANG PADA KORIDOR
2. PENINGKATAN JUMLAHKENDARAAN PADAKORIDORimplikasi
Analisa KawasanSekitar
Tujuan penataan ruangKecamatan Sidorejo adalah
”Mewujudkan kawasanpendidikan tinggi dan pariwisata
didukung pemukiman,perdagangan, dan pertanian.”
RENCANA POLA RUANGWILAYAH BWP I KOTASALATIGA
Pada penggunaan lahan eksisting kawasan, terlihat bahwasektor yang memberikan peran dalam pertumbuhan ekonomi
adalah sektor pertanian, baik pertanian lahan basah danlahan kering. Sektor komersial / perdagangan jasa belum
terlihat menonjol.
Pada rencananya, setelah pembangunan kampus dan jalan tolnantinya, perkembangan ekonomi pada kawasan ini dapat
berkembang pesat. Sektor-sektor seperti perdagangan jasa,wisata, dan investasi diarahkan mulai berkembang pada
kawasan ini.
PERTUMBUHAN EKONOMI
KelurahanDari Sawah Menjadi Pekarangan Dari Tegal Menjadi Pekarangan
2011 2012 2013 2010 2011 2013
Pulutan 2.392 4.562 6.473 2.245 0 0
Blotongan 902 9.886 2.720 0 7.086 5.859
Sidorejo Lor 6.139 3.908 0 16.347 12.315 8.589
Salatiga 6.039 0 1.293 0 4.404 486
Bugel 774 1.099 0 0 0 901
Kauman Kidul 2.273 6.370 5.053 0 0 0
Jumlah 18.519 25.825 15.539 18.592 23.805 15.835
Perubahan penggunaan lahan juga dapat dilihat secara spasial dari tahunke tahun mulai dari kawasan Kelurahan Blotongan dan Kelurahan Pulutan.Gambar di atas merupakan kawasan sekitar Kelurahan Blotongan. Terlihatperkembangan kawasan terbangun mulai dari sepanjang Jalan Fatmawati
dan mulai menyebar menjari ke arah dalam yang terlihat masih beruparuang terbuka hijau. Perkembangan ini akan dibandingkan mulai dari
tahun 2010 dan tahun 2014.
PERUBAHAN PENGGUNAANLAHAN
Kondisi Jalan Fatmawati
1
23
1 2 3
Kawasan dengan intensitaspenggunaan lahan tinggi, KDB
berkisar antara 70-100%. Kawasanini merupakan kawasan pusat KotaSalatiga dengan aktivitas kawasandidominasi oleh perdagangan jasa.
Kawasan dengan intensitaspenggunaan lahan cukup tinggi, KDBberkisar antara 60-90%. Kawasan inimerupakan kawasan sepanjang JalanFatmawati dengan aktivitas kawasan
didominasi oleh hunian sertaperdagangan jasa.
Kawasan dengan intensitaspenggunaan lahan sedang, KDB
berkisar antara 50-75%. Kawasan inimerupakan kawasan sekitar rencana
pendidikan tinggi dengan aktivitaskawasan didominasi oleh hunian.
Intensitas penggunaan lahandilakukan untuk mengetahui
kepadatan bangunan di wilayahperencanaan. Kepadatan dalamhal ini dapat dilihat berdasarkanKoefisien Dasar Bangunan (KDB). PERBANDINGAN KEPADATAN PADA TIAP SEGMEN KAWASAN
INTENSITAS PENGGUNAANLAHAN
DAYA DUKUNG KAWASAN KECAMATANSIDOREJO
Kawasan perencanaan, menurut kelerengan dan kesesuaian lahannyakeseluruhan kawasan termasuk ke dalam kawasan budidaya. Kawasanini cocok untuk dikembangkan sebagai lahan terbangun atau kegiatan
budiddaya lainnya.
Kawasan perencaan termauk ke dalam kelas lahan II dan IV. Pada kelaslahan ini, dapat dikembangkan sebagai kawasan non pertanian,
namun pengelolaannya perlu hati-hati agar tidak merusak kawasankonservasi.
Arah Aliran eksistingsesuai dengansistem drainaseDimensi saluranbelum sesuai
SISTEMDRAINASE
Pengaturan:• Fungsi Ruang• Tata bangunan (KDB, KLB,
GSB)• Pergerakan (dimensi
jalan)
MITIGASIBENCANA
Analisa KawasanRTBL
Kawasan perencanaan tidak memiliki dayadukung pengembangan kawasan permukiman konservasi lahan• Pengaturan jenis vegetasi,• Tata Bangunan (KDB, KLB, KDH, Konstruksi)• pengaturan drainase
DAYADUKUNGLAHAN
• Kelas II : Penggunaan• Tanaman Semusim• Tanaman Rumput• Padang
Penggembalaan• Hutan Produksi• Hutan Lindung• Cagar alam
• Kelas VII : Penggunaan• Padang Rumput• Hutan Produksi
RENCANA ZONASI• Sub zona Rumah tunggal dengan kepadatan rendah
(R1-r) di Kawasan RTBL Kelurahan Blorongan danPulutan
• Sub Zona Rumah Tunggal dengan kepadatan sedang(R1-s)
• Sub zona pendidikan dasar (SPU-4-1)• Sub zona sarana peribadatan lingkungan (SPU-6-1)• Sub Zona Toko/Pertokoaan (K-4) sepanjang Koridor
Jl. Fatmawati dan sisi barat JLS• Sub Zona sempadan sungai (PS-1) di kawasan RTBL
Kelurahan Pulutan• Sub Zona Tanaman Pangan (PL1A1) di di Kawasan
RTBL Kelurahan Pulutan• Sub Zona Tanaman Hortikultura (PL1A2) di di
Kawasan RTBL Kelurahan Blotongan
REN
CAN
A DE
TAIL
TATA
RU
ANG
KOTA
SAL
ATIG
A
Kawasan RTBL bisadikembangkan sesuai
RDTR
1. Koefisien Dasar Bangunan2. Koefisien Lantai Bangunan3. Tinggi bangunan4. Koefisien Dasar Hijau5. Ketentuan parkir
KAVELING/PETAK LAHAN,• Kaveling R1, SPU, K-4, memiliki konfigurasi persegi dengan batas persil jalan dan saluran .
• Kaveling PL1A1, PL1A2, memiliki organik batas persil pematang
KON
FIG
URA
SI K
AVEL
ING
PULU
TAN
(STA
IN)
KON
FIG
URA
SI K
AVEL
ING
BLO
TON
GAN
(UKS
W)
Permasalahan1.Belum menciptakan keseimbangan yang
berorientasi pada “ramah pejalan kaki”2.Skala dan proporsi tidak memperhatikan
aspek visual3.Peningkatan kualitas fisik lingkungan secara
optimal dari interaksi antara aktivitas pejalankaki di muka bangunan dan aktivitas di lantaidasar bangunan
4.Kesamaan bangunan tidak dapatmenciptakan berbagai citra dan karakter khas
5.Pada bangunan permukiman belum adakejelasan hubngan antar bangunan
6.Penciptaan kontuinitas ruang publik tidakterlihat pada koridor jalan lokal
TATABANGUNAN
JARINGAN JALAN JL. ARTERI PRIMER• kecepatan rencana sesuai• Lebar badan jalan sesuai.• Gangguan oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal, dan
kegiatan lokal tidak sesuai• Jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer tidak sesuai• Jalur khusus (jalur lambat) tidak sesuai dimungkinkan• sistem transit tidak sesuai dimungkinkanJL. LOKAL SEKUNDER• kecepatan rencana sesuai• Lebar badan jalan tidak sesuai.• Kelandaian jalan tidak sesuai• Pedestrian tidak sesuaiJL. LINGKUNGAN• kecepatan rencana sesuai• Lebar badan jalan tidak sesuai.• Kelandaian jalan tidak sesuai
JARINGAN JALAN JL. ARTERI PRIMER• kecepatan rencana sesuai• Lebar badan jalan sesuai.• Gangguan oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal, dan
kegiatan lokal tidak sesuai• Jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer tidak sesuai• Jalur khusus (jalur lambat) tidak sesuai dimungkinkan• sistem transit tidak sesuai dimungkinkanJL. KOLEKTOR PRIMER• kecepatan rencana tidak sesuai• Lebar badan jalan sesuai.• Gangguan oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal, dan
kegiatan lokal tidak sesuai• Jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer tidak sesuai• Jalur khusus (jalur lambat) tidak sesuai• Pedestrian tidak sesuai dimungkinkan• sistem transit tidak sesuai dimungkinkanJL. LINGKUNGAN• kecepatan rencana sesuai• Lebar badan jalan tidak sesuai.• Kelandaian jalan sesuai
RUANGTERBUKAHIJAU
Permasalahan:1. Ruang terbuka private belum tertata
dengan baik2. Tidak adanya vegetasi yang
terintegrasi Sebagian sudah3. Sitem Pepohonan dan jalur hijau
yang belum tercipta Sebagiansudah
Potensi1. Berpotensi memiliki ruang terbuka
yang beragam2. Memungkinkan perancangan
lingkungan yang nyaman bagipenggunanya
3. Adanya ruang terbuka umum atauruang terbuka aktif
TATA KUALITASLINGKUNGAN
Permasalahanbelum terciptanya keseimbangan,kaitan dan keterpaduan, antarasemua jenis elemen fungsional,estetis dan sosial, sebagaipembentuk wajah jalan baik didalam maupun luar kawasan.
Potensilahan yang masih terbuka sehinggamemungkinkan untuk menciptakantata kualitas lingkungan.
1. Identitas lingkungan belum terdapatkarakter bangunan yang dapat menjadi identitaskawasan (landmark)
2. Tata penanda identitas bangunan belum terlihat
3. Orientasi lingkungan belum terdapatsistem tata informasi, yaitu m=pengelolaan elemfisik di lingkungan untuk menjelaskan berbagaiinformasi
4. Wajah Jalan belum terdapat elemen yangmembentuk wajah jalan
DRAINASE Permasalahan:1. Belum tersususnnya pola aliran dan pembagian sub sistem pengelolaan drainase2. Kondisi sarana dan prasarana drainase yang kurang memadai3. Saluran drainase yang tertutup bahu jalan4. Pada beberapa lokasi saluran drainase ada yang terputus5. Kondisi topografi yang berbentuk cekungan6. Ketidak sesuaian kondisi side-inlet badan jalan ke saluran drainase7. Saluran berfungsi secara ganda yaitu sebagai irigasi dan drainase
Konsep DasarPerancangan
Kawasan
RENCANASISTEMPERGERAKAN
SISTEM TRAN
SIT
UKSW
BLOK STAIN
STAIN
KORIDO
RPEN
GHUBU
NG
KORIDO
RPEN
GHUBU
NG
BLOK U
KSW