Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev
-
Upload
akper-lubuklinggau -
Category
Education
-
view
9.431 -
download
9
description
Transcript of Pedoman kti prodi keperawatan lubuklinggau 2012 rev
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN AKADEMIK 2011/ 2012
U N T U K I N T E R NU N T U K I N T E R NU N T U K I N T E R NU N T U K I N T E R N
Disusun Oleh :
1. D. Eka Harsanto, S.Kp, M.Kes
2. Cikwi, SKM, M.Kes 3. Ns. Jhon Feri, S.Kep, M.Kes
PEDOMANPEDOMANPEDOMANPEDOMAN
PENULISANPENULISANPENULISANPENULISAN
KARYA TULIS ILMIAH
BIDANG KEPERAWATAN
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bidang Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan Lubuklinggau ini diterbitkan dengan
maksud untuk mempermudah mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir berupa
karya tulis ilmiah. Selain itu juga diharapkan dapat dipedomani baik oleh staf
pengajar/ pembimbing/ penguji di lingkungan Prodi Keperawatan Lubuklinggau
Poltekkes Palembang dalam memberikan bimbingan untuk pelaksanaan penelitian dan
penulisan Karya Tulis Ilmiah kepada mahasiswa sehingga dapat memperlancar dan
memperkecil perbedaan persepsi antar pembimbing dan mahasiswa dalam proses
pembuatan karya tulis ilmiah.
Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah merupakan rujukan yang berisi
tentang syarat mengajukan karya tulis ilmiah, prosedur penulisan, kerangka penulisan
dan penilaian. Untuk itu, mahasiswa diharuskan mengikuti ketentuan-ketentuan yang
ada dalam buku pedoman ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada FKEP-UNPAD Bandung, FKM UI
Jakarta, PSIK USU Medan dan Poltekkes Palembang yang telah menjadi acuan dalam
penulisan KTI di Prodi Keperawatan Lubuklinggau ini. Dan untuk lebih
menyempurnakan panduan ini kami tetap mengharapkan segala kritik dan saran agar
lebih baik.
Lubuklinggau, November 2011
Penyusun
1. D. Eka Harsanto, S.Kp, M.Kes 2. Cikwi, SKM, M. .Kes 3. Ns. Jhon Feri, S.Kep, M.Kes
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah ..................................................... 1
B. Tujan Penulisan KTI ..................................................................... 2
C. Bobot KTI ....................................................................................... 2
D. Persyaratan Penyusunan KTI ....................................................... 2
E. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan ............................................... 5
F. Aspek Legal Karya Tulis Ilmiah ................................................... 5
BAB II PROSEDUR PENYUSUNAN KTI ................................................ 7
A. Penentuan Judul Penelitian ........................................................... 7
B. Persyaratan Judul Penelitian ......................................................... 7
C. Proposal Penelitian ........................................................................ 8
D. Seminar Proposal .......................................................................... 8
E. Ujian KTI ......................................................................................... 9
F. Kepanitiaan ..................................................................................... 12
BAB III FORMAT PENULISAN KTI
A. Kertas .............................................................................................. 13
B. Pengetikan ....................................................................................... 13
iv
C. Jarak Baris ...................................................................................... 14
D. Penomoran Halaman ..................................................................... 14
E. Penulisan Tabel dan Gambar ....................................................... 15
F. Pemberian Tanda Bagian KTI ...................................................... 17
BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN
A. Proposal Penelitian ........................................................................ 18
B. Laporan Penelitian (KTI) .............................................................. 20
BAB V URAIAN DAN PENATAAN ISI TULISAN .................................. 24
A. Bagian Pendahuluan ...................................................................... 24
B. Bagian Utama ................................................................................. 30
C. Bagian Akhir .................................................................................. 40
BAB VI MENGACU DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA .................. 42
A. Kutipan dalam Naskah KTI .......................................................... 42
B. Penulisan Daftar Pustaka .............................................................. 43
C. Penulisan Nama Pengarang .......................................................... 46
LAMPIRAN
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Tugas Akhir merupakan karya ilmiah dalam bidang / cabang ilmu tertentu
ditulis berdasarkan hasil penelitian, studi kepustakaan, praktek kerja atau tugas lain
yang telah ditentukan oleh institusi pendidikan. Salah satu bentuk tugas akhir
adalah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang merupakan hasil tulisan menuruti suatu
aturan tertentu. Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis
yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan
Karya Tulis Ilmiah dilakukan dalam tiga tahap yaitu: tahap pra penulisan, tahap
penulisan, dan tahap perbaikan.
Dalam tahap pra penulisan, penulis membuat suatu rancangan tulisan.
Semua catatan penting dan bahan teoritis dicantumkan dalam rancangan tulisan ini.
Untuk melakukannya, penulis membutuhkan literatur atau bahan bacaan yang
sesuai dengan masalah yang akan ditulis.
Tahap penulisan, penulis mulai mewujudkan rancangan tertulis yang telah
dibuatnya. Semua catatan penting dan bahan teoritis yang sudah disiapkan, mulai
ditulis dengan bahasa yang sesuai untuk pembaca yang dituju. Hasil tulisan tahap
ini disebut juga kertas kerja pertama (first draft).
Meskipun proses penulisan karya tulis ilmiah pada umumnya sama tetapi
bentuknya ada bermacam-macam. Diantara beragam bentuk karya tulis ilmiah itu,
yang biasa digunakan adalah: makalah, laporan, skripsi, thesis, dan disertasi.
KTI merupakan karya tulis ilmiah yang merupakan tulisan wajib bagi
mahasiswa untuk mencapai jenjang akademis program Diploma III (D-III) dan
merupakan persyaratan akademis. Penulisannya didasarkan pada hasil penelitian
2
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
maupun studi kepustakaan yang dilakukan mahasiswa sendiri, topik yang dipilih
disesuaikan dengan bidang ilmu Keperawatan.
Karya tulis ilmiah keperawatan adalah suatu program tulisan hasil
penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu keperawatan yang
menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu keperawatan
Karena KTI merupakan tugas yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa
maka penulisannya harus memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mahasiswa sendiri
2. Menghasilkan simpulan dari masalah yang dibahas atau diteliti
3. Memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan
B. Tujuan Penulisan KTI
Tujuan penulisan KTI antara lain untuk:
1. Melatih mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.
2. Memenuhi persyaratan akademis untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Keperawatan.
C. Bobot KTI
KTI diberi bobot 3 (tiga) Satuan Kredit Semester (SKS). Setara dengan 4
– 5 jam sehari selama 4 bulan. (Satu bulan setara dengan 25 hari efektif)
D. Persyaratan Penyusunan KTI
1. Mahasiswa
a. Persyaratan Akademik.
1). Telah terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.
2). Telah menyelesaikan sekurang – kurangnya 80%, beban studi kumulatif
yang dipersyaratkan (93 SKS).
3
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
3). Telah lulus mata kuliah Riset Keperawatan dengan nilai minimal C.
4). Memiliki Kartu Program Program Studi (KPS) semester yang
bersangkutan yang mencantumkan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan telah
ditandatangani Pembimbing Akademik dan Kodinator I.
b. Persyaratan Administrasi.
Telah menyelesaikan administrasi/ keuangan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Pembimbing
a. Jumlah pembimbing
Seorang mahasiswa yang membuat Tugas Akhir (KTI), dibimbing oleh dua
orang yang terdiri dari seorang Pembimbing Utama dan seorang
Pembimbing Pendamping.
b. Penentuan Pembimbing.
Ketua Prodi menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing
Pendamping atas usul Bagian Akademik untuk ditetapkan oleh Direktur
Poltekkes Palembang. Dosen Pembimbing Pendamping dapat berasal dari
luar prodi selama diperlukan. Dosen luar biasa atau dosen tamu dapat
diusulkan menjadi Pembimbing Pendamping.
1). Merupakan Dosen Politeknik Kesehatan Palembang. Program Studi
Keperawatan Lubuklinggau.
2). Pendidikan minimal Strata I (Satu) dengan latar belakang pendidikan
yang sesuai dengan penulisan laporan/tujuan akhir mahasiswa yang
dibimbing.
3). Mau dan mampu untuk menjadi Pembimbing KTI.
4). Dosen Pembimbing ditetapkan oleh Direktur Politeknik Kesehatan
Palembang.
4
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
c. Tugas dan Kewajiban Pembimbing
1). Pembimbing Utama
a). Membimbing mahasiswa menyusun rancangan (Proposal) Karya
Tulis Ilmiah (KTI).
b). Menyediakan waktu dan memberikan bimbingan selama proses
penulisan KTI berlangsung
c). Mengarahkan dan membantu mahasiswa bimbingannya dalam
memperdalam telaah kepustakaan dan pemanfaatan data.
d). Memberikan pengarahan dalam melakukan penelitian di lapangan
dan atau perpustakaan serta pemanfaatan data.
e). Memberi arahan dan masukan kepada mahasiswa bimbingannya
dalam materi KTI-nya.
2). Pembimbing Pendamping
a). Membantu tugas-tugas pembimbing utama.
b). Menelaah dan membantu mahasiswa dalam teknik penulisan.
d. Pergantian Pembimbing
Pergantian pembimbingan dimungkinkan apabila terjadi hal-hal
sebagai berikut:
1). Apabila sejak konsultasi pertama setelah penetapan pembimbing,
kemudian pembimbing karena sesuatu dan lain hal tidak dapat
melaksanakan tugas membimbing, maka Ketua Prodi atas permohonan
mahasiswa dapat menunjuk pembimbing pengganti atas usulan bagian
akademik
2). Proses bimbingan tidak berjalan secara efektif atau tidak terdapat
kesesuaian pendapat antara mahasiswa dan pembimbing
3). Pembimbing tidak bersedia menjadi pembimbing berdasarkan surat
rujukan atau kesediaan.
5
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
E. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan
Tim Pembimbing memantau proses pembimbingannya dengan
menggunakan lembar konsultasi. Dengan demikian, Tim Pembimbing dapat
mengetahui perkembangan mahasiswa secara mendalam dengan mengikuti proses
kegiatannya dalam menyusun dan menulis Karya Tulis Ilmiah.
Prosedur umum bimbingan adalah sebagai berikut
1. Kegiatan bimbingan dimulai dari menyusun rancangan penelitian/ penetapan
judul.
2. Waktu dan tempat kegiatan pembimbingan dilaksanakan pada waktu kerja dan
bertempat di Kampus Prodi Keperawatan Lubuklinggau.
3. Bila butir 2 tersebut diatas tidak dapat dipenuhi, pembimbing KTI dan
mahasiswa secara bersama-sama dapat menentukan waktu dan tempat kegiatan
bimbingan
4. Setiap kali melakukan kegiatan konsultasi, pembimbing membubuhkan paraf
pada kartu bimbingan KTI yang disediakan.
5. Bila Karya Tulis Ilmiah tidak dapat diselesaikan pada semester yang
bersangkutan, maka diperkenankan menyelesaikan pada semester berikutnya
dengan mencantumkan kembali pada KRS dengan judul, pembimbing yang
baru sesuai ketentuan.
F. Aspek Legal Karya Tulis Ilmiah
Sebagaimana karya tulis seseorang berhak untuk dihargai, dan setiap orang
yang menjiplak tanpa memenuhi kaedah norma ilmiah maka dapat dikategorikan
pelanggaran hak cipta seseorang dan ini bisa disebut sebagai tindakan kriminal
maka sanksi bisa diberlakukan kepada yang bersangkutan. Sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 25 (2 ) Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk
6
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan
dicabut gelarnya. Yang kemudian diperkuat didalam pasal 70 akan dipidana
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan atau pidana denda paling
banyak Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)
Untuk menghindari kejadian tersebut setiap mahasiswa yang mengambil
dan menyusun karya tulis ilmiah ini harus mengkaji judul dan karya tulis
sebanyak-banyaknya dari yang telah diteliti atau ditulis orang lain dan bentuk
tanggungjawab individu mahasiswa pada penyusunan atau pengambilan judul KTI
harus diperkuat dalam suatu pernyataan bahwa KTI yang disusun tersebut bukan
merupakan karya jiplakan orang lain.
7
BAB II PROSEDUR PENYUSUNAN KTI
A. Penentuan Judul Penelitian
Dalam proses penentuan judul, berlaku ketentuan sebagai berikut :
1. Setiap mahasiswa yang akan menyusun KTI harus menentukan masalah apa
yang akan diteliti dan diajukan ke Dosen Pembimbing dalam bentuk Judul
Penelitian sebanyak 3 (tiga) buah judul disertai latar belakang penelitian.
2. Judul Penelitian dipilih dari ketiga judul yang diajukan mahasiswa berdasarkan
kesepakatan antara mahasiswa dengan dosen pembimbing.
3. Bila judul-judul penelitian dalam butir 2 tersebut tidak dapat diterima oleh
Penanggung Jawab KTI/ Bagian Akademik (PJ KTI), karena alasan tertentu
misalnya adanya kesamaan judul dengan mahasiswa lain, maka mahasiswa
yang bersangkutan harus mengajukan alternatif judul lain untuk dipilih kembali
oleh mahasiswa bersama-sama dengan dosen pembimbing.
4. Judul penelitian harus mendapat pengesahan dari Ketua Prodi Keperawatan
Lubuklinggau dan selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
Poltekkes Palembang.
B. Persyaratan Judul Penelitian
Adapun syarat dari judul penelitian pada penyusunan KTI ini adalah:
1. Judul disesuaikan dengan tujuan Pendidikan D III Keperawatan Prodi
Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes Palembang.
2. Judul penelitian dibuat sesingkat mungkin, tetapi cukup jelas dan menunjukkan
secara tepat masalah yang akan diteliti (5W+1H) serta tidak memungkinkan
penafsiran yang beragam.
8
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
3. Judul sebaiknya dinyatakan dalam kalimat positif yang netral (tidak
mengetahui hasilnya)
4. Judul penelitian harus berbeda diantara mahasiswa.
5. Bilamana diperlukan, judul penelitian dapat diubah. Perubahan judul dapat
dilakukan atas permintaan mahasiswa dengan persetujuan dosen pembimbing
dan Penanggungjawab KTI. Perubahan judul itu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Palembang.
C. Proposal Penelitian
Proposal penelitian bertujuan untuk membantu mahasiswa mengemukakan
keterangan yang rinci tentang proses penelitiannya.
Proposal penelitian menggambarkan secara singkat dan jelas unsur utama
yang dijadikan panduan dalam proses penyusunan KTI.
Proposal penelitian harus disetujui oleh dosen pembimbing, baik pembimbing
utama maupun pembimbing pendamping.
Proposal penelitian berisi 4 (empat) pokok bahasan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
BAB II Tinjauan Pustaka (Landasan Teori)
BAB III Kerangka Konsep, Definisi Operasional dan Hipotesis (jika ada)
BAB IV Metode Penelitian
D. Seminar Proposal
Seminar Proposal bersifat komprehensif dan terbuka bagi dosen dan
mahasiswa yang berminat sejauh tidak mengganggu jalannya seminar. Seminar
dihadiri oleh Dosen Pembimbing mahasiswa bersangkutan yang bertindak sebagai
moderator dan pembimbing lainnya sebagai penguji, serta ditunjuk 2 (dua) orang
mahasiswa sebagai penyangga/ oponen.
9
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
Syarat untuk dapat mengikuti seminar proposal adalah :
1. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah melakukan bimbingan Proposal
Penelitian sebanyak 6 (enam) kali dibuktikan dengan menyerahkan lembar
bimbingan KTI.
2. Proposal telah disetujui oleh Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping
untuk dapat diseminarkan.
3. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah pernah menghadiri 5 (lima) kali seminar
proposal mahasiswa lain yang dibuktikan dengan menyerahkan bukti lembar
oponen dan peserta seminar proposal
4. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah pernah menjadi oponen seminar proposal
mahasiswa lain, minimal 1 (satu) kali yang dibuktikan dengan menyerahkan
bukti lembar oponen dan peserta seminar proposal. Persyaratan ini tidak
berlaku bagi 5 (lima) peserta yang melaksanakan seminar proposal paling
awal.
5. Mahasiswa sudah harus menyerahkan naskah Proposalnya sebanyak 3 (tiga)
eksemplar dan diserahkan kepada masing-masing penguji paling lambat 2 (dua)
hari hari sebelum Jadwal Seminar,
Hasil masukan pada waktu seminar dicatat dan digunakan untuk
menyempurnakan proposal sehingga layak untuk dilaksanakan. Setelah
pembimbing menyatakan proposal layak dilaksanakan di lapangan barulah
pelaksanaan penelitian dilakukan. Dibuktikan dengan persetujuan (ACC) Tim
Pembimbing pada lembar konsul, untuk kemudian dibuatkan Surat Izin
Penelitian.
E. Ujian KTI
Ujian KTI merpakan Ujian Akhir Program yang bersifat komprehensif
dan bersifat tertutup. Setelah selesai melakukan pengumpulan data, analisa dan
10
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
penyusunan bab V, VI dan VII mahasiswa dapat mengusulkan diri untuk dapat
diuji oleh tim penguji KTI.
1. Syarat untuk mengikuti Ujian KTI adalah:
a. Sebelum diujikan, KTI dicetak sebanyak 3 (tiga) eksemplar tanpa harus
dijilid.
b. Mahasiswa telah lunas administrasi pendidikan, dibuktikan dengan
melampirkan tanda lunas administrasi, kartu bebas pinjaman alat /bahan
laboratorium dan kartu bebas perpustakaan.
c. Mahasiswa telah melakukan penelitian, pengumpulan data atau model/
prototipe dilaksanakan. Jarak waktu antara seminar proposal dan seminar
hasil (Ujian KTI) sekurang-kurangnya 4 (empat) minggu.
d. Mahasiswa sudah harus menyerahkan naskah KTI sebanyak 3 eksemplar
dan diserahkan kepada masing-masing penguji paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum Pelaksanaan Ujian.
e. Apabila belum dinyatakan lulus oleh Tim Penguji, maka mahasiswa dapat
melakukan ujian ulang paling lambat 2 (dua) minggu setelah terlebih
dahulu memperbaiki kekurangan an kesalahannya.
f. Lama Perbaikan KTI paling lambat adalah 2 (dua) minggu sejak
dilaksanakannya ujian KTI.
Setelah diujikan dan diperbaiki, KTI di cetak sebanyak 8 (delapan)
eksemplar yang harus diserahkan dengan perincian sebagai berikut: 1 (satu)
eksemplar untuk perpustakaan Prodi Keperawatan Lubuklinggau, 1 (satu)
eksemplar untuk Lokasi penelitian, 1 (satu) eksemplar untuk Direktorat
Poltekkes Palembang, 1 (satu) eksemplar untuk Jurusan Keperawatan
Poltekkes Palembang, 1 (satu) eksemplar untuk Pembimbing Utama, 1 (satu)
eksemplar untuk masing-masing Penguji dan 1 (satu) eksemplar untuk penulis.
11
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
Ditambah 3 (tiga) keping CD yang berisikan soft copy (file) dari naskah KTI,
data penelitian dan hasil analisis.
KTI yang harus diserahkan adalah KTI yang telah selesai dan disahkan
oleh Pembimbing, Penguji, dan diketahui oleh Ketua Prodi Keperawatan
Lubuklinggau.
2. Dewan Penguji
Dewan penguji ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Poltekkes
Palembang atas usulan Ketua Prodi Keperawatan Lubuklinggau, yang terdiri
dari:
a. Ketua penguji : Pembimbing Utama yang bertindak sebagai moderator
b. Anggota : Anggota penguji berjumlah 2 (dua) orang. Dalam hal
ini, pembimbing pendamping menjadi penguji II.
Moderator membuka ujian, memimpin proses tanya jawab antara
penguji dan mahasiswa, mengatur waktu agar semua penguji mendapat waktu
yang sama, menutup sidang dan melaporkan hasil ujian kepada Ketua Prodi
Keperawatan Lubuklinggau. Bila moderator ingin menggunakan haknya
sebagai penguji, maka ia menjadi penguji setelah anggota penguji lainnya
mengajukan pertanyaan.
3. Lamanya Ujian
Ujian dilangsungkan paling lama 60 – 90 menit dengan alokasi waktu
sebagai berikut:
a. Pembukaan oleh moderator : 5 menit
b. Penyajian oleh mahasiswa : 15 menit
c. Tanya jawab : 45 menit s.d 50 menit
d. Rapat Dewan Penguji : 5 menit
12
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
F. Kepanitiaan
Panitia ujian dibentuk dengan Surat Keputusan Direktur Poltekkes
Palembang atas usulan Ketua Prodi Keperawatan Lubuklinggau.
Susunan dan jumlah Panitia ujian ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan
tugas yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kepanitiaan dalam ujian
akhir program.
13
BAB III FORMAT PENULISAN KTI
A. Kertas
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis minimum 80 gr,
dengan ukuran letter/ kuarto (Q). ukuran 21,9 cm x 27,94 cm atau 8,5 inch x 11
inch.
B. Pengetikan
KTI/ Proposal Penelitian diketik memakai komputer dengan menggunakan
program pengolah kata (misal: Microsoft Word atau Word Perfect) dengan pilihan
huruf "Times New Roman" berukuran (Font):
1. Naskah : 12
2. Judul Bab : 14
3. Judul KTI : 14 -16 (tergantung pada panjang pendeknya judul) Judul Bab
dan judul KTI diketik tebal (bold)
Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak bolak balik).
Jarak ketikan adalah 2 spasi (kecuali untuk abstrak dengan jarak pengetikan 1
spasi), dengan batas pengetikan (page setup margin): Batas atas (Top) : 4 cm, Batas
Bawah (Bottom): 3 cm, Batas Kanan (Right) : 3 cm, Batas Kiri (Left) : 4 cm.
Setiap bab dimulai pada halaman baru/ judul bab diketik pada batas atas bidang
pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar (capital), tanpa penggaris
bawahan atau pembubuhan titik di akhir kalimat. Kalimat pertama dimulai 2,5 cm
ditambah dua spasi dari tepi atas kertas (2 spasi adalah jarak antara nomor halaman
dan kalimat pertama),
14
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
Judul sub-sub didahului dengan 1 huruf atau angka Latin (sebagaimana
pemberian tanda pada uraian berikutnya). Awal alenia diketik 1 "tab" dan batas
kiri bidang pengetikan. Pada sub-judul atau anak sub-judul, awal alenia dimulai 1
"tab" dari batas huruf pertama sub-judul ataupun anak sub-judul.
C. Jarak Baris
Jarak antara judul dan awal naskah adalah 2 spasi. Jarak antara akhir naskah
dengan sub-judul maupun antara sub-judul dan anak sub-judul adalah 4 spasi.
Sedangkan jarak antara sub-judul dan awal naskah berikutnya, serta jarak antar
alenia sama dengan jarak antar baris, yaitu 2 spasi.
D. Penomoran Halaman
Bagian pendahuluan/persiapan KTI (preliminaries) diberi nomor halaman
dengan angka Romawi kecil, sedangkan bagian naskah/ isi dan bagian akhir KTI
dengan angka Latin. Nomor halaman diletakkan disebelah kanan atas, kecuali
untuk halaman bab baru di bagian tengah bawah.
Tata cara penulisan nomor halaman mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Nomor halaman untuk bagian awal KTI (sebelum Bab Pendahuluan) diberi
nomor urut dengan menggunakan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya)
yang ditulis pada bagian bawah tengah dengan jarak 4 (empat) spasi dibawah
teks.
2. Lembar halaman sampul dalam tetap dihitung tetapi tidak diberi nomor
halaman
3. Halaman yang memuat Pendahuluan sampai dengan lembar terakhir dari
lampiran diberi nomor urut dengan angka Arab (1, 2, 3, 4, dan seterusnya).
15
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
4. Nomor halaman pada halaman dengan judul Bab, ditulis dibawah tengah
dengan jarak 2 cm dari tepi bawah.
5. Semua nomor halaman selain judul bab, diketik pada sudut kanan atas dengan
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas
E. Penulisan Tabel, Gambar , Diagram dan Grafik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel, gambar, diagram
dan grafik) yaitu:
1. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat tabel)
dan diikuti nomor urut tabel dengan angka Arab. Contoh: Tabel 4.2 (tabel ini
berada di bab IV dan merupakan tabel kedua).
2. Tabel dan Grafik diberi judul diatas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi mengikuti
lebar tabel. Jarak antara judul dengan tabel/ grafik 2 (dua) spasi
3. Gambar dan Diagram diberi judul dibawah gambar dengan jarak 1 (satu) spasi.
Jarak Judul dengan gambar/ diagram adalah 2 (dua) spasi.
4. Bila tabel atau grafik yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu sumber
tertentu, maka sumber tabel ditulis dibawah tabel atau grafik dengan jarak 1
(satu) spasi dengan huruf yang lebih kecil.
5. Bila gambar atau diagram yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu
sumber tertentu, maka sumber gambar ditulis setelah judul gambar.
6. Tidak dibenarkan melakukan pemutusan tabel, kecuali untuk lampiran.
Misalnya satu tabel diletakkan pada 2 (dua) halaman naskah KTI, setengah
tabel pada halaman sebelumnya dan setengahnya pada halaman berikutnya.
7. Gambar, Grafik, dan atau Diagram diberi nomor urut dengan angka Arab
(menunjukkan Bab tempat gambar/ grafik/ diagram) dan diikuti dengan angka
Arab (juga menunjukkan nomor urut gambar). Contoh: Gambar 4.2 (gambar ini
16
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
berada di bab IV dan merupakan gambar kedua); Grafik 4.1 (Grafik ini berada
di Bab 4 dan merupakan grafik pertama).
8. Urutan Notasi atau penomoran Gambar, Grafik atau Diagram tidak digabung
melainkan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.
9. Contoh cara penulisan tabel dan gambar
TABEL 4.2 DISTRIBUSI PENDUDUK KEL. AIRKUTI KEC. LUBUKLINGGAU TIMUR I
KOTA LUBUKLINGGAU PROPINSI SUMATERA SELATAN MENURUT GOLONGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN
TAHUN 2010
Golongan Umur (Tahun)
Jumlah Pria % Wanita %
Jumlah Sumber: Data monografi Kecamatan Lubuklinggau Timur I tahun 2010
Keterangan:
Peran perawat
Peran masyarakat
GAMBAR 2.4 LINGKARAN DINAMIS PROSES KEPERAWATAN (DEPKES RI, 1992)
17
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
F. Pemberian Tanda Bagian KTI
Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub-bab atau sub-bab harus tetap
konsisten. Bila menggunakan tanda (abjad atau angka) Latin harus tetap demikian
seterusnya (konsisten) sampai akhir naskah.
Jika dalam naskah KTI terdapat pembagian dari suatu bagian, sub bagian,
sub-sub bagian dan seterusnya, maka acuan untuk kerangka kategori yang
digunakan adalah sebagai berikut:
.
BAB I PENDAHULUAN
A. Huruf Pertama
1. Huruf Pertama
a. Huruf Pertama
1). Huruf Pertama
a). A
(1). A
(a). A
(i). A
18
BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Jurusan
Keperawatan Poltekes Kemenkes Palembang ini dibagi menjadi sistematika penulisan
Proposal Penelitian (Proposal) dan sistematika penulisan Laporan Hasil Penelitian.
A. Proposal Penelitian (Proposal)
Sistematika penulisan proposal penelitian mencakup langkah-langkah
penulisan sebagai berikut :
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Peryataan Persetujuan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Bab I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Pertanyaan Penelitian
d. Tujuan Penelitian
1). Tujuan Umum
2). Tujuan Khusus
e. Manfaat Penelitian
f. Ruang Lingkup Penelitian
7. Bab II. Tinjauan Pustaka
a. Tinjauan Umum tentang Topik/ Substansial yang Diteliti
b. Kerangka Teori
19
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
8. Bab III. Kerangka Konsep (Kerangka Pikir) dan Definisi Operasional
a. Kerangka Konsep (atau Kerangka Pikir pada Penelitian Kualitatif)
b. Definisi Operasional (atau Definisi Istilah pada penelitian kualitatif; untuk
pengukuran/ variabel penelitian)
c. Hipotesis (pada penelitian Analitik/Observasional dan Eksperimental)
9. Bab IV. Metode Penelitian
a. Jenis/ Desain (Rancangan) Penelitian
b. Populasi dan Sampel (untuk penelitian kuantitatif) atau Sumber Informasi
(untuk penelitian kualitatif)
1). Populasi (Sumber Informasi)
2). Sampel (Informan Kunci/ Key Informan)
3). Kriteria Subyek Penelitian (bila ada/ diperlukan)
c. Tempat Penelitian
d. Waktu Penelitian
e. Etika Penelitian
f. Pengumpulan Data
1). Sumber Data (primer/sekunder)
2). Teknik Pengumpulan Data (wawancara, angket, observasi,
pemeriksaan, FGD, dsb)
3). Alat/ Instrumen Pengumpulan Data (kuesioner, check list, daftar
pertanyaan, dsb)
g. Pengolahan Data
Editing
Coding
Processing/ Entry
Cleaning
20
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
h. Analisis Data
1). Univariat (penelitian Deskriptif)
2). Bivariat (penelitian Analitik; bila ada)
3). Multivariat (bila ada/ diperlukan; termasuk Uji Interaksi & Uji
Confounding)
10. Daftar Pustaka
11. Lampiran-Lampiran
a. Kuesioner, Check List, Daftar Pertanyaan (alat pengumpulan data, wajib
ada)
b. Surat izin/ keterangan/ rekomendasi (bila ada)
c. Lembar Konsultasi (wajib ada, lihat form pada lampiran)
B. Laporan Penelitian (KTI)
Sistematika penulisan laporan hasil penelidan (KTI) mencakup langkah-
langkah berikut:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Abstrak Indonesia
4. Abstrak Inggris
5. Halaman Judul dengan Spesifikasi
6. Lembar Persembahan
7. Pernyataan Persetujuan
8. Lembar Pengesahan
9. Riwayat Hidup
10. Kata Pengantar
11. Daftar Isi
12. Daftar Tabel
21
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
13. Daftar Gambar/ Skema (bila ada)
14. Daftar Istilah/ Singkatan (Glossary, bila ada)
15. Daftar Lampiran
16. Bab I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Pertanyaan Penelitian
d. Tujuan Penelitian
1). Tujuan Umum
2). Tujuan Khusus
e. Manfaat Penelitian
f. Ruang Lingkup Penelitian
17. Bab II. Tinjauan Pustaka
a. Tinjauan umum tentang topik/ substansial yang diteliti
b. Kerangka Teori
18. Bab III. Kerangka Konsep (Kerangka Pikir) dan Definisi Operasional
a. Kerangka Konsep (Kerangka pilar pada penelitian kualitatif)
b. Definisi Operasional (Definisi Istilah pada penelitian kualitatif; untuk
pengukuran variabel penelitian)
c. Hipotesis (pada penelitian Analitik/ Observasional dan Eksperimental)
19. Bab IV. Metoda Penelitian
a. Jenis/ Desain (Rancangan) Penelitian
b. Populasi dan Sampel (penelitian kuantitatif) atau Sumber Informasi
(penelitian kualitatif),
1). Populasi (Sumber Informasi)
2). Sampel (Informan Kunci/ Key Informan)
3). Kriteria Subyek Penelitian (bila ada/diperlukan)
22
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
c. Tempat Penelitian
d. Waktu Penelitian
e. Etika Penelitian
f. Pengumpulan Data
1). Sumber Data (primer/sekunder)
2). Teknik Pengumpulan Data (wawancara, angket, observasi,
pemeriksaan, FGD, dsb)
3). Alat/instrumen Pengumpulan Data (kuesioner, check list, daftar
pertanyaan, dsb)
g. Pengolahan Data
1). Editing
2). Coding
3). Processing/Entry
4). Cleaning
h. Analisis Data
1). Univariat (penelitian Deskriptif)
2). Bivariat (penelitian Analitik/Observasional & Eksperintental)
3). Multivariat (termasuk Uji Interaksi & Uji Confounding; penelitian
Analitik/ Observasional & Eksperimental; bila ada)
20. Bab V. Hasil Penelitian
21. Bab VI. Pembahasan
22. Bab VII. Simpulan dan Saran
a. Simpulan
b. Saran
23. Daftar Pustaka
23
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
24. Lampiran-Lampiran
a. Kuesioner, Check List, Daftar Pertanyaan (alat pengumpulan data; wajib
ada)
b. Surat izin/ keterangan/ rekomendasi (bila ada)
c. Lembar Konsultasi {wajib ada, lihat form pada lampiran)
25. Daftar Ralat (bila ada)
24
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
BAB V URAIAN & PENATAAN ISI TULISAN
KTI terdiri dari 3 bagian besar dengan penjelasan masing-masing sebagaimana
uraian berikut ini:
A. Bagian Pendahuluan
1. HALAMAN SAMPUL
Wama sampul KTI adalah HIJAU TUA dengan bahan karton tebal
dilapisi linen dan selubung plastik transparan, Huruf-huruf pada sampul dicetak
dengan tinta cetak wama KUNING-KEEMASAN, menyebutkan judul KTI
secara lengkap, nama penulis dan nomor pokok mahasiswa (ditulis dibawah
lambang tersebut dengan jenis huruf Book Antiqua ukuran 12)
Tulisan POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM
STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU dan Tahun pembuatannya
diletakkan di bawah. Semua huruf dicetak dengan huruf besar, dengan huruf
judul utama yang lebih menonjol. Komposisi huruf dan letak masing-masing
bagian diatur agar simetris (tengah/ center), serasi dan rapi diatur sedemikian
rupa sehingga berbentuk trapesium (piramida) terbalik. Pada punggung
halaman sampul dicetak nama penulis, nomor induk mahasiswa (di bawah
nama) dan terietak pada sisi kanan punggung halaman sampul diikuti judul di
bagian tengan dan tahun pembuatan di sisi kiri punggung halaman sampul/
semuanya dicetak dengan huruf besar, Pencetakan dari kiri ke kanan bila
halaman sampul menghadap ke atas (lihat contoh pada lampiran).
25
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
2. HALAMAN JUDUL
Sama dengan halaman sampul, halaman judul dicetak pada kertas HVS
putih dengan tinta cetak wama hitam (lihat contoh pada lampiran).
3. ABSTRAK
Abstrak merupakan bentuk mini karangan ilmiah yang biasanya tidak
lebih dari 200 – 250 kata berisi ringkasan singkat isi KTI tanpa tambahan
penafsiran, kritik maupun tanggapan penulis. KTI harus mempunyai abstrak
yang membekali pembaca dengan inti tulisan yang bersangkutan dan mencakup
(a) rumusan masalah penelitian, (b) tujuan umum dan khusus, (c) jenis dan
desain penelitian, (d) populasi dan sampel, (e) analisis data yang
dipergunakan, (f) simpulan hasil penelitian dan saran sesuai pembahasan.
Dalam abstrak juga tercantum jumlah daftar pustaka dan rentang tahun
penulisannya yang terlama dan terbaru. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia
dan Inggris masing-masing diketik dengan spasi 1 (satu) dan tidak lebih dari
2 (dua) halaman. Kalimat efektif sedapat mungkin digunakan, baik abstrak
berbahasa Indonesia maupun Inggris. Abstrak ditempatkan pada halaman
setelah halaman judul (lihat contoh pada lampiran).
Isi dari abstrak dan abstract penelitian sekurang-kurangnya berisi hal-
hal sebagai berikut :
a. Alinea pertama, berisi ringkasan Bab 1 Karya Tulis Ilmiah
b. Alinea kedua, berisi ringkasan Bab 3 Karya Tulis Ilmiah, yaitu metode
yang digunakan termasuk peralatan/instrumen, prosedur pengumpulan data,
penggunaan perlakuan atau treatment (kalau ada)
c. Alinea ketiga, berisi ringkasan Bab 4 Karya Tulis Ilmiah, yaitu hasil
penelitian termasuk taraf signifikansi statistik
26
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
d. Alinea keempat, berisi ringkasan Bab 5 Karya Tulis Ilmiah, yaitu
kesimpulan dan implikasi, terapan atau rekomendasi.
Atau dapat juga mengadung komponen IMRAD (Introduction,
Methods, Result, and Discussion):
a. Introduction, adalah alasan utama mengapa penelitian itu dilakukan
(Ringkasan latar belakang utama)
b. Methods, adalah bagaimana penelitian itu dilakukan, yang meliputi : desain,
populasi, sample dan sampling, variable, metode pengumpulan dan analisa
data, dan alat ukur yang digunakan
c. Result, adalah hasil utama yang diperoleh
d. Discussion, adalah kesimpulan utama dan masukan penelitian
4. HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI
Selain judul KTI secara lengkap seperti tertulis pada halaman judul,
halaman judul dengan spesifikasi (lihat contoh pada lampiran) dilengkapi
dengan keterangan khusus sebagai berikut:
Karya Tulis Iilmiah ini Ditujukan Sebagai
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
AHLI MADYA KEPERAWATAN (AM.Kep)
Seperti halnya halaman judul dan sampul/ halaman ini juga dicetak
dengan komposisi huruf dan letak masing-masing bagian secara simetris.
5. LEMBAR PERSEMBAHAN
Halaman ini diperuntukkan bagi penulis yang ingin mempersembahkan
karyanya kepada orang tertentu atau diisi dengan kata-kata mutiara, cuplikan
27
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
do'a, semboyan atau motto yang ingin dikemukakan penulis (lihat contoh pada
lampiran).
6. PERNYATAAN PERSETUJUAN
Halaman persetujuan berisi pemyataan yang diketik dan diletakkan
setelah kata "PERNYATAAN PERSETUJUAN" yang terletak pada bagian
paling atas dari halaman tentang ini, dengan keterangan atau kalimat berikut:
KTI ini telah disetujui dan dipertahankan dihadapan :
Tim Penguji KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau
Politeknik Kesehatan Palembang
Disusul dibawahnya (dengan jarak yang proporsional) dengan tulisan
tentang tempat (LUBUKLINGGAU) dan tanggal sidang ujian KTI, nama, dan
tanda tangan pembimbing serta (diketahui) Ketua Program Studi (lihat contoh
pada lampiran).
7. LEMBAR PENGESAHAN
Lembar pengesahan berisi pernyataan pengesahan oleh Panitia Sidang
atau Tim Penguji KTI sebagaimana kalimat berikut ini.
PANITIA SIDANG KTI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
Pernyataan dicetak dengan huruf kapital/ besar dan diletakkan pada
bagian paling atas dari halaman lembar pengesahan ini. Setelah kalimat diatas,
disusul di bawahnya (dengan jarak yang proporsional) dengan tulisan tentang
28
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
tempat (Palembang) dan tanggal sidang ujian KTI, kemudian kata Tim Penguji,
ke bawah disusul Ketua dengan nama, dan tanda tangan pembunbing (sebagai
Ketua tim penguji) serta Anggota berurut ke bawah nama/ dan tanda tangan
dua/ tiga penguji lainnya (lihat contoh pada lampiran).
8. RIWAYAT HIDUP
Dalam riwayat hidup penulis, terbagi dua atau tiga bagian/ yakni: (a)
Identitas Diri berisi secara tersusun ke bawah tentang nama, tempat dan
tanggal lahir, Agama, Alamat; (b) Riwayat Pendidikan yang berisi secara
tersusun ke bawah tentang Rentang Tahun Pendidikan formal yang telah
ditempuh termasuk di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sumsel serta
(c) Riwayat Pekerjaan (bila ada/ telah bekerja, kliusus untuk Kelas Khusus/
Ekstensi). Oleh karena KTI merupakan karya tulis ilmiah, hanya dicantumkan
hal-hal yang perlu diketahui (lihat contoh pada lampiran).
9. KATA PENGANTAR
Umumnya berisi penjelasan singkat substansi masalah atau kondisi
penelitian, serta utamanya ucapan terima kasih penulis kepada pihak-pihak
yang telah membantunya selama penulisan ataupun pendidikan. Judul KATA
PENGANTAR diketik simetris tanpa garis bawah dan titik di akhir kalimat.
Pada akhir teks disebelah kanan bawah dicantumkan tanggal penulisan dan kata
"Penulis" tanpa mencantumkan nama atau identitas penulis (lihat contoh pada
lampiran).
10. DAFTAR ISI
Berisi daftar seluruh isi penulisan secara kronologis/sistematis yang
mencakup semua judul bab, Judul sub-sub disusun secara vertikal. Semua judul
29
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
bab diketik dengan huruf besar, sedangkan sub-bab, anak sub-bab dan
rinciannya hanya huruf awal yang diketik dengan huruf besar.
Pada Daftar Isi dimasukan halaman-halaman KATA PENGANTAR,
ABSTRAK/ DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR,
DAFTAR ISTILAH/ SINGKATAN/ DAFTAR LAMPIRAN, dalam angka
Romawi kecil, diikuti dengan rincian bab-bab bagian utama KTI, dan diakhiri
dengan DAFTAR PUSTAKA dan LAMPIRAN (lihat contoh pada lampiran).
11. DAFTAR TABEL
Daftar ini memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan
cepat mengetahui tabel apa saja yang terdapat dalam KTI serta letak
halamannya. Penomoran tabel dan gambar dapat disesuaikan dengan letaknya
di dalam bab. Contoh misalnya tabel ke-2 dari bab 3 dituliskan sebagai tabel
3.2. disusul dengan nama tabelnya. Bila tabel diambil atau dikutip dari sumber
lain harus dicantumkan sumber aslinya di bawah tabel yang bersangkutan (lihat
contoh pada lampiran).
12. DAFTAR GAMBAR/ SKEMA
Berisi daftar gambar untuk memberikan petunjuk kepada pembaca agar
dapat dengan cepat mengetahui gambar apa saja yang terdapat dalam KTI
tersebut dan letak halamannya. Penomoran gambar dapat disesuaikan dengan
letaknya di dalam bab. Contoh misalnya gambar ke-1 dari bab 2 dituliskan
sebagai gambar 1.2. disusul dengan nama gambamya. Bila gambar diambil atau
dikutip dari sumber lain harus dicantumkan sumber aslinya dibawah gambar
yang bersangkutan (lihat contoh pada lampiran).
30
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
13. DAFTAR ISTILAH/ SINGKATAN
Daftar ini memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan
cepat mengetahui istilah atau singkatan apa saja yang terdapat dalam KTI dan
letak halamannya (lihat contoh pada lampiran).
14. DAFTAR LAMPIRAN
Berisi daftar hal-hal yang menjadi lampiran dalam KTI. Daftar ini
memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan cepat mengetahui
lampiran apa saja yang terdapat dalam KTI serta letak halamannya (lihat
contoh pada lampiran)
B. Bagian Utama
Bagian ini merupakan inti dari KTI, yang pada dasamya merupakan bentuk
laporan penelitian. Dalam bagian ini tercantum teks yang secara ilmiah memaparkan
penelitian yang dilakukan serta hasil-hasil yang diperoleh. Penyajiannya lugas dan
sistematis, menggunakan Bahasa Indonesia sesuai kaidah tata bahasa yang berlaku.
Peng-Indonesia-an istilah mengikuti Pedoman Umum Pembentukan Istilah,
sedangkan ragam bahasa baku mengikuti Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Pengetikan KTI menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Untuk istilah asing yang belum dibakukan ke
dalam Bahasa Indonesia, dapat ditulis dengan menggunakan cetak miring (italic).
1. PENDAHULUAN
Dalam bab PENDAHULUAN, yang merupakan BAB I dikemukakan
dengan singkat dan jelas tentang (a) latar belakang masalah yang akan
dibahas, (b) rumusan masalah, (c) pertanyaan penelitian, (d) tujuan
31
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
penelitian yang rnemuat tujuan umum dan tujuan khusus yang bersifat dapat
diukur, (e) manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian atau
analisis yang dilakukan; atau alasan-alasan mengapa penelitian tersebut perlu
dilakukan, (f) ruang lingkup bahasan yang meliputi pendekatan penelitian,
subjek dan level pembahasan, area, substansi, serta wilayah geografis atau
topografi atau administrasi (makro atau mikro).
a. Latar Belakang
Berisikan tentang keadaan atau kondisi umum suatu keadaan yang
berkalian dengan masalah yang akan diteliti. Biasanya pada latar belakang
ini terdapat hal seperti kebijakan dan strategi pembangunan nasional,
kebijakan dan strategi pembangunan di bidang kesehatan mulai dari tingkat
nasional sampai tingkat lokal, kebijakan. Pada bagian ini harus dinyatakan
secara jelas topik atau hal apa yang menjadi pokok dalam penelitian yang
akan dilaksanakan.
Setelah topik pokok penelitian dinyatakan secara jelas pada latar
belakang, kemudian penulis menentukan masalah apa yang akan diteliti,
maka pada bagian ini penulis harus sudah mulai dapat menguasai
permasalahan yang akan diteliti.
Masalah yang akan diteliti tersebut harus diuraikan secara jelas
dengan didukung oleh fakta atau data empiris, sehingga memang masalah
itu perlu untuk diteliti. Selain itu, pada bagian ini penulis harus
mengutarakan alasan mengapa masalah itu perlu untuk diteliti dan
melakukan identifikasi tentang aspek apa saja yang terkait dengan masalah
tersebut dengan tujuan untuk memudahkan penulis dalam membatasi ruang
lingkup penelitiannya.
32
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
b. Perumusan masalah
Berdasarkan ruang lingkup permasalahan penelitian yang telah
ditentukan pada bagian latar belakang kemudian penulis merumuskan
secara konkrit masalah apa yang akan diteliti dalam bentuk pertanyaan
penelitian (research question) yang ditulis dalam bentuk kalimat tanya.
c. Tujuan Penelitian
1). Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan suatu pertanyaan umumtentang tujuan
yang ingin dicapai dari penelitian secara keseluruhan. Dari tujuan
umum ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam
menjawab permasalahan penelitian.
2). Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran dan pentahapan dari
penelitian untuk mencapai tujuan umum penelitian, yang sifatnya lebih
operasional. Pada tujuan khusus ini penulis harus menyatakan secara
spesifik variabel apa yang akan diukur atau diuji untuk menunjang
pernyataan pada tujuan umum.
d. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini diuraikan secara jelas manfaat dari penelitian dan
operasionalisasi hasil penelitian baik bagi penulis sendiri, bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, bagi teknologi dan seni, bagi praktisi,
bagi ilmuan lain dan bagi masyarakat pada umumnya.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab Tinjauan Pustaka, yang merupakan BAB II diulas berbagai
publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, mencakup
antara lain aspek masalah dan penjelasan faktor-faktor yang diduga berkaitan
33
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
dengan substansi yang diteliti, dan model kerangka teori yang dipakai
sebagaimana dipaparkan dalam sumber bersangkutan.
Pada bagian ini penulis harus mengutarakan secara sistematik dan
mengkaji tentang fakta, hasil penelitian sebelumnya, teori, konsep atau
pendekatan baru yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan
dilakukan. Teori, konsep dan pendekatan yang disampaikan tersebut harus
rasional dan diakui kebenarannya yang pada akhirnya nanti akan digunakan
untuk menunjang analisis pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah
dilakukan.
Pengulasan berbagai publikasi yang dapat mengarah kepada analisa
seperti di atas dapat dilakukan bila minimal diulas (sebagai suatu perkiraan
kasar) 1 (satu) buku teks bahasa Inggris, 5 (lima) buku utama (text book) dan
3 (tiga) artikel dari jumal-jumal yang terkait dengan topik penelitian, dalam
kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir.
Setelah menjelaskan berbagai pendekatan dengan kelehihan masing-
masing bagian akhir bab ini menjelaskan pendekatan mana yang akan dipakai
untuk penelitian ini (berupa KERANGKA TEORI PENELITIAN), yang dapat
beserta alasan-alasan. Pendekatan yang akan dipakai tersebut kemudian akan
dijelaskan secara rinci dalam bab selanjutnya, yaitu bab KERANGKA
KONSEP.
3. KERANGKA KONSEP
Dalam bab KERANGKA KONSEP, yang merupakan BAB III,
dijelaskan secara rinci pendekatan pemecahan masalah dan atau model yang
digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terdiri dan (a) visualisasi hubungan
berbagai konsep dan/atau model matematis dengan penjelasannya; (b)
penjelasan secara terinci konsep dan/atau variabel serta definisi operasional
34
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
setiap konsep/variabel; dan (c) hubungan antara berbagai konsep dan/atau
variabel dalam model pemecahan masalah yang juga dijelaskan secara rinci,
serta hipotesis (jika ada).
a. Kerangka Konsep
Berdasarkan teori, konsep dan pendekatan yang telah dijabarkan,
kemudian penulis harus mengkaji dan mensintesis penyusunan suatu
kerangka konsep. Kerangka konsep tersebut merupakan suatu paradigma
untuk menjawab permasalahan penelitian dan menyusun hipotesis.
Kerangka konsep penelitian dapat berbentuk uraian kualitatif, model atau
persamaan fungsional.
b. Definisi Operasional
Mendefinisikan dan membatasi ruang lingkup atau pengertian
secara operasional variable-variabel penelitian yang akan diteliti, meliputi:
pengertian, cara ukur, hasil ukur dan skala ukur. Definisi operasional juga
bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan
terhadap variable-variabel yang bersangkutan serta pengembangan
instrumen (alat ukur)
c. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian dimana kebenarannya masih harus diuji berdasarkan Simpulan.
4. METODE PENELITIAN
Dalam bab METODE PENELITIAN/ yang merupakan BAB IV,
dijelaskan beberapa hal pokok, yaitu (a) jenis penelitian atau desain penelitian
yang digunakan; (b) populasi, sampel dan unit analisa, serta cara pengambilan
dan perlakuan sampel; (c) pengukuran dan cara pengamatan variabel atau
konsep yang diukur; (d) tempat dan waktu penelitian; (e) etika penelitian; (f)
35
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
langkah-langkah dalam pengumpulan data dan manajemen penelitian di
lapangan dan (e) pengolahan data serta analisis data yang dipakai. Semuanya
dijelaskan secara cermat dan jelas, agar bila diulang orang lain dalam kondisi
yang sama diharapkan akan memberikan hasil yang sama pula.
Untuk KTI berdasarkan laporan kegiatan ilmiah untuk menghasilkan
suatu model atau prototype, maka bagian ini perlu secara lengkap menjelaskan/
diuraikan (a) kerangka dasar pengembangan model, (b) bagaimana langkah-
langkah kegiatan dilaksanakan (c) cara pengukuran dan pengamatan variabel
(d) langkah-langkah pengumpulan data atau informasi yang diperlukan (e)
teknik analisa data atau infomasi yang didapat sehingga pembaca dapat
mengerti bahwa yang dilaksanakan bukanlah penelitian kuantitatif.
a. Desain Penelitian
Pada bagian ini harus disebutkan secara jelas, apa jenis atau
rancangan penelitian yang akan dilakukan dan alasan mengapa memilih
jenis atau rancangan penelitian tersebut, baik kekurangan maupun
kelebihannya. Selain itu harus disebutkan pula usaha apa yang dilakukan
utnuk mengatasi kekurangan dari jenis atau rancangan penelitian yang akan
digunakan tersebut.
b. Populasi Penelitian
Populasi adalah sekumpulan obyek (misalnya: masyarakat,
lembaga) penelitian yang memiliki karakteristik yang sama. Pada bagian ini
penulis harus menyebutkan secara jelas siapa atau apa populasi
penelitiannya dan bagaimana karakteristik dari populasi tersebut.
c. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi. Pada bagian ini penulis
harus menyebutkan secara jelas siapa atau apa saja sampel penelitiannya,
36
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
bagaimana cara penentuan sampelnya, berapa besar sampelnya, dan
bagaimana cara pengambilan sampelnya (prosedur).
d. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian harus disebutkan secara jelas, kapan
dan dimana penelitian akan dilakukan. Selain itu perlu juga disebutkan
alasan memilih lokasi tersebut.
e. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Bagian ini memuat uraian secara rinci dan jelas bagaimana cara atau
prosedur pengumpulan data. Peneliti dianjurkan untuk melakukan
pengumpulan data sendiri. Apabila peneliti tidak sanggup dan
pengumpulan data dilakukan oleh orang lain, maka harus dijelaskan
langkah apa saja yang dilakukan oleh peneliti untuk menjamin reliabilitas
dan validitas data yang diperoleh. Selain itu, pada bagian ini harus
disebutkan alat atau instrumen apa yang digunakan untuk pengumpulan
data, alasan pemilihan instrumen atau alat tersebut dan jika perlu disertai
uraian tentang reliabilitas dan validitas instrumen atau alat yang
digunakan.
f. Teknik Pengolahan Data
Diuraikan secara jelas bagaimana cara/prosedur pengolahan data
dari hasil pengumpulan data, meliputi: Coding, Editing, Entry dan
Cleaning.
g. Teknik Analisis Data
Bagian ini berisi uraian mengenai cara atau teknik analisis apa yang
digunakan dan alasan menggunakan cara atau teknik tersebut. Bila
menggunakan uji statistic, sebutkan uji statistik apa yang digunakan dalam
analisis tersebut, misalnya: “...uji statistic yang digunakan yaitu uji Chi
Square” dan lain sebagainya.
37
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
5. HASIL PENELITIAN
Bagian ini merupakan BAB V, yang memaparkan hasil penelitian
secara obyektif. Untuk analisis data kuantitatif, analisa dilakukan secara
bertahap dari distribusi frekuensi, kemudian analisis bivariat dan terakhir
analisis multivariat (bila diperlukan). Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan
inembaca dan menterjemahkan hasil penelitian di atas secara obyektif dan
belum menampilkan pendapat/ subjektivitas peneliti.
Untuk analisis data kualitatif, analisis dilakukan dengan menuliskan
hasil penemuan lapangan secara sistematis topik demi topik. Pembuktian
bahwa hasil lapangan tersebut didapat dari wawancara, observasi dari
penelitian lapangan perlu ditekankan.
Penyajian hasil penelitian dapat dibuat dalam bentuk tabel, gambar atau
grafik yang mudah dibaca dan dipahami, dengan tetap memperhatikan tata cara
penulisan tabel, gambar atau grafik.
Untuk lebih mempermudahkan pembaca dalam membaca dan
memahami tabel, gambar atau grafik dibuat komposisi serta perlu diikuti
dengan penjelasan singkat yang merupakan Simpulan dari tabel, gambar, atau
grafik tersebut. Sumber data apakah itu primer atau sekunder harus
dicantumkan. Dalam bab ini belum dilakukan pembahasan mengenai data yang
diperoleh.
Untuk pembuatan model dan hasil kegiatan lapangan pada bagian ini
dipaparkan bagaimana model tersebut dapat dioperasikan. Hasil ini juga dapat
digabungkan dengan pembahasan sehtngga topik bab ini adalah hasil dan
pembahasan.
38
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
6. PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan BAB VI, yang membahas hasil penelitian secara
menyeluruh. Disini akan dilakukan perbandingan hasil penelitian tersebut
dengan teori dan hasil penelitian terdahulu seperti yang dituliskan dalam
tinjauan pustaka. Penekanan pada mekanisme "compare" (apa yang sarna) dan
"contrast" (apa yang berbeda) dari hal diatas amat ditekankan. Terakhir/ pada
pembahasan inilah mahasiswa (penulis) diharuskan mengutarakan bagairnana
pendapatnya tentang kondisi tersebut, setelah melakukan perbandingan antara
apa yang ditemukannya di lapangan dengan teori dan hasil penelitian
sebelumnya. Kemampuan mengutarakan analisis dan perspektif keilmuan
menurut visi mahasiswa (penulis) amat dipentingkan dalam bab ini.
Pembahasan berisi uraian atau pembahasan secara mendalam hasil
penelitianyang telah disajikan. Dalam melakukan pembahasan, penelitian harus
menggunakan paradigma, teori, atau konsep yang telah diuraikan pada BAB II
TINJAUAN PUSTAKA serta membandingkan dengan penelitian sebelumnya
yang sejenis.
Tekankan pada hal yang penting dan menonjol hasil penelitian. Jangan
mengulang penyajian data yang tertulis pada Bab sebelumnya (Hasil).
Penekanan pada mekanisme “Compare” (apa yang sama) dan “Contrast” (apa
yang berbeda) dari hal diatas amat ditekankan. Penulis diharuskan untuk
mengutarakan bagaimana pendapatnya tentang masalah tersebut, setelah
melakukan perbandingan perbandingan antara apa yang ditemukannya
dilapangan dengan analisis dan perspektif keilmuan menurut visi penulis, amat
diutamakan dalam bab ini. Pada bagian ini juga akan dapat diketahui sampai
seberapa jauh penguasaan peneliti terhadap paradigma, konsep dan teori yang
digunakan untuk melakukan penelitian.
39
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
Pembahasan bertujuan memberi arti pada hasil penelitian dan bila
memungkinkan dapat menunjukkan suatu penemuan baru. Selain itu sedapat
mungkin pembahasan ini bertujuan untuk mengembangkan suatu hipotesis,
konsep atau teori baru yang sesuai.
7. SIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini merupakan BAB VII, yang memuat simpulan hasil
peneltitian secara ringkas dan sistematis yang berkaitan dengan upaya
menjawab hipotesis dan/atau tujuan penelitian. Pada akhir bab ini dikemukakan
saran-saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan maupun
model/ prototipe yang dihasilkan. Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk
kebijakan dan upaya praktis pemecahan masalah yang dihadapi, dan bahan atau
aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran harus dibuat seoperasional
mungkin sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima saran tersebut.
a. Simpulan
Simpulan berisikan uraian singkat dan sistematis yang berkaitan
dengan upaya menjawab hipotesis dan/atau tujuan. Dalam menyusun suatu
simpulan, dapat menggunakan nomor atau ditulis sebagai suatu kesatuan
uraian. Jangan menulis atau menyajikan penyataan barui yang tidak sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh dari penelitian.
b. Saran
Saran merupakan suatu implikasi hasil penelitian baik itu terhadap
pengembangan ilmu maupun penggunaan praktis. Saran harus dibuat
seoperasional mungkin sehingga bermanfaat bagi yang menerima saran.
Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan upaya praktis
pemecahan masalah yang dihadapi.
40
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
Pada bagian ini juga, peneliti dapat memberikan saran bagi peneliti
lain, sebagai hasil pemikiran peneliti yang tertuang dalam pembahasan atas
penemuan dan keterbatasan penelitian yang dilakukan, tentang hal apa saja
yang perlu diperhatikan dan perlu disempurnakan bila akan melakukan
penelitian yang serupa.
C. Bagian Akhir
Bagian ini merupakan bagian akhir KTI yang tidak ditandai oleh judul
BAB, namun penomoran halamannya melanjutkan nomor halaman sebelumnya.
Bagian ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: (1) Daftar Pustaka, (2) Lampiran,
dan (3) Ralat
1. DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini penulis harus menguraikan kepustakaan apa saja yang
digunakan dalam menyusun KTI, baik itu dalam bentuk majalah, jurnal,
buletin, buku teks, maupun sumber kepustakaan yang lain. Lihat cara penulisan
kepustakaan. Untuk KTI, kepustakaan yang digunakan minimal 1 (satu) buku
teks bahasa Inggris, 5 (lima) buku teks Bahasa Indonesia dan 3 (tiga) journal
atau majalah atau buletin atau hasil penelitian (KTI, skripsi, tesis dan disertasi)
terbitan 10 (sepuluh) tahun terakhir
Pembahasan mengenai penyusunan Daftar Pustaka dapat dilihat pada
BAB-VI Buku Pedoman KTI ini.
2. LAMPIRAN
Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata LAMPIRAN di
tengah bidang pengetikan. Halaman mi tidak diberi nomor, tetapi ikut dihitung.
Dalam LAMPIRAN disajikan keterangan-keterangan yang dianggap penting
untuk KTI tetapi akan mengganggu kelancaran membaca bila dicantumkan di
41
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
Bagian Utama KTI. Nomor lampiran dinyatakan dengan angka Latin dan
diketik di tengah bidang pengetikan.
Lampiran merupakan bagian yang menyajikan berbagai bahan yang
digunakan dalam penelitian (misalnya: kuesioner, tabel, grafik, peta,
keterangan tambahan, dan bahan lain yang berguna untuk lebih memahami ini
KTI secara rinci. Selain itu, pada bagian lampiran dapat juga disajikan cara
penelitian, misalnya perhitungan statistic dan sebagainya. Lampiran harus
diberi nomor dan judul lampiran sesuai dengan pengelompokkan ataupun
kumpulan berkas yang disertakan.
3. DAFTAR RALAT
Apabila seluruh KTI telah selesai diketik dan ternyata kemudian
terdapat beberapa kesalahan, maka dapat dibuat suatu Ralat. Namun apabila
pada satu halaman terdapat lebih dari tiga ralat, maka halaman tersebut diganti
ulang seluruhnya.
Ralat dibuat di halaman tersendiri, tanpa diberi nomor halaman dan
ditempatkan di bagian akhir, yaitu sebelum halaman kulit sampul belakang.
42
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
BAB VI
MENGACU DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA
KTI yang baik harus dilengkapi dengan acuan kepada sumber informasi untuk
menguatkan pernyataan penulis. Sumber informasi tersebut dikumpulkan dalam suatu
daftar acuan yang disebut DAFTAR PUSTAKA. Daftar pustaka adalah suatu daftar
sumber informasi yang telah digunakan dalam KTI. Semua bahan pustaka yang dikutip
penulis dicantumkan dalam daftar pustaka yang ditempatkan setelah bab terakhir KTI.
Sumber data atau informasi yang tidak dipublikasikan, berasal dari komunikasi
langsung ataupun catatan kuliah tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Untuk
sumber informasi semacam itu, pengacuan dalam teks dicantumkan keterangan dalam
tanda kurung siku. Sebagai contoh: [data tidak dipublikasikan] atau [Suprijanto,
wawancara, 18 Februari 1991].
A. Kutipan dalam Naskah KTI
Dalam naskah KTI, pengacuan pada sumber informasi dapat merupakan
bagian kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang diacu serta tahun sumber
informasi tersebut dalam tanda kurung. Sebagai contoh : ... (Sampurno, 2008) atau
Sampurno (2008) menyatakan bahwa ... (dan seterusnya).
Khusus untuk kutipan dengan sumber elektronik (komputer) dapat
dilakukan dengan mencantumkan sumber utama waktu/tanggal akses dilakukan/
contoh: (www.depkes.go.id, diakses pada tanggal 25 Mei 2011).
Kutipan yang pendek dapat dimasukkan ke dalam naskah dengan diberi
tanda kutip pada permulaan dan akhir kutipan. Bila kutipan terdiri dari beberapa
baris, maka kutipan tersebut harus dimulai pada alinea baru dan diketik 1 (satu)
spasi dengan sub-tab ke dalam. Untuk beberapa bagian dari kutipan yang perlu
43
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
dihilangkan, karena tidak dianggap penting, maka bagian tersebut diberi 3 (tiga)
titik.
Penggunaan catatan kaki hanya dilakukan bila penulis merasa perlu
mengacu pada suatu sumber informasi yang bila dimasukkan kedalam naskah akan
menggangu alur pembahasan. Hal lain adalah bila penulis hendak membuat ulasan
tambahan untuk menjelaskan pembahasan dalam naskah tanpa mengganggu pokok
pikiran dalam naskah. Untuk menyebutkan sumber informasi yang tidak
dipublikasikan juga perlu dibuatkan catatan kaki. Catatan kaki dituliskan pada
halaman yang sama dengan tempat kutipan dicantumkan dan diberi nomor dengan
angka Latin yang diurutkan dari bab 1 sampai terakhir. Penempatan catatan kaki
dipisahkan dari naskah oleh garis sepanjang 4 cm mulai dari batas kiri bawah
naskah dan jarak antara baris terakhir naskah adalah 2 spasi. Disarankan agar
catatan kaki ini digunakan hanya bila perlu benar.
B. Penulisan Daftar Pustaka
Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar pustaka berupa:
1. Buku, atau salah satu bab/bagian dari buku
2. Artikel dalam majalah
3. Laporan atau penerbitan resmi suatu badan/institusi
4. Naskah yang sedang dipersiapkan untuk diterbitkan dengan mencantumkan
keterangan [abstrak]
5. Monografi
Judul daftar pustaka diketik secara simetris dan terietak di batas atas bidang
pegetikan. 4 (empat) spasi di bawahnya, di batas kiri bidang pengetikan diketik
pustaka acuan pertama (diatur berdasarkan susunan abjad Arab awal nama
keluarga penulis), dan seterusnya bersusun ke bawah. Baris kedua dan selanjutnya
untuk tiap pustaka acuan dimulai 1 tab ke dalam dari batas kiri bidang pengetikan,
44
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
dengan jarak antar baris dalam 1 pustaka acuan adalah 1 spasi. Pustaka acuan
berikutnya dimulai di batas kiri bidang pengetikan, sama dengan penulisan pustaka
acuan pertama. Jarak antar uraian pustaka acuan pertama dengan pustaka acuan
kedua adalah 2 spasi, demikian pula urutan pustaka acuan selanjutnya, dengan
teknik pengetikan yang sama pula.
Tiap tanda baca diberi jarak satu ketukan bebas, kecuali antara kependekan
nama depan pengarang. Judul sumber informasi (buku, majalah, dan semacamnya)
dicetak miring. Sumber informasi dalam daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi
dibuat menurut abjad berdasarkan nama akhir pengarang/penulis.
Setiap pustaka acuan dalam DAFTAR PUSTAKA sedapatnya
mencantumkan data bibliografi sumber mformasinya selengkap mungkin. Data
yang perlu dicantumkan adalah:
1. Nama lengkap pengarang/penulis, editor atau lembaga yang bertanggung jawab
atas penerbitan pustaka tersebut.
2. Judul buku/ artikel, bab/bagian dari buku atau majalah.
3. Data penerbitan untuk buku/ berikut jilid, edisi, tahun terbit/ penerbit, kota, dan
tebal atau jumlah halaman buku.
4. Data penerbitan untuk majalah adalah judul majalah, volume/tahun, nomor,
tahun terbit, dan halaman artikel tersebut (yang dikutip).
Dalam daftar pustaka, nama penulis/pengarang dituliskan dengan nama
keluarga atau nama akhir mendahului nama kecil atau inisialnya. Sedangkan untuk
catatan kaki nama penulis/pengarang dituliskan seperti tertulis dalam judul. Untuk
sumber informasi yang ditulis oleh 2 orang pengarang/penulis, maka kedua nama
pengarang/penulis dituliskan dengan menambahkan tanda ampersand "&" di antara
kedua nama pengarang tersebut yang disertai masing-masing spasi bebas untuk
menggantikan kata "dan" atau "and". Sedangkan untuk sumber informasi yang
45
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
ditulis oleh ≥ 3 orang pengarang/penulis, hanya dituliskan nama pengarang
pertama disertai kata "et al".
Contoh:
Pencantuman daftar pustaka untuk buku:
Notoatmodjo, S, 2010
Pendidikan Kesehatan dan Perilaku KeseJwtan. Rineka Cipta, Jakarta.
Phoon, W.O & Chen, P.C.Y (eds), 2006
Textbook of Community Medicine in South East Asia. Jhon Wiley & Souns,
Chichester: xx+609 hlm.
Pencantuman daftar pustaka untuk majalah:
Sjaaf, A.C, 2002 ;
Analisis Biaya Layanan Kesehatan Rumah Sakit. Medika, 17 (10): 819-824.
Jamison, D.T & Mosley, W.H, 2002
Disease Control Priorities in Developing Countries, Health Policy Responses
to Epidemiological Change. Am. J. Public Health, 81 (I): 15-22.
Catatan:
1. Singkatan nama majalah disesuaikan dengan peraturan intemasional yang
beriaku. Ketentuan untuk itu dikernukakan antara lain dalam Cummulated
Index Medicus, edisi Januari.
2. Nama majalah dicetak miring/ volume majalah dalam majalah Indonesia
biasanya dinyatakan dengan tahun ke berapa, nomor majalah dicetak di antara
tanda kurung. Bila data volume tidak ada, maka nomor majalah dicetak tanpa
tanda kurung.
46
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
Contoh penulisan daftar pustaka menurut acuan APA 1994:
BUKU:
Dick, R, & Ramson, S (2008). Nursing Culture Issues and Developments. Sydney:
W.B. Saunders Comp.
Bjork, R.A (2009). Retrivial Inhibition, dalam Roediger, H.L. & Craik, F.I.M
(Eds), Varieties of Memory &• Consiousness (hlm. 309-330). Hillsdale,
NJ: Eribaum.
JURNAL:
Fagard, R.H. (2009). Epidemiology of Hipertension in Ederly. American Journal
of Geriatric Cardiology, 11 (1), 3-28.
SURAT KABAR:
Peran Enterpreneur dalam Pendidikan Profesi di Indonesia. (15 Juli, 2009).
Kompas, halaman. 1 & 8.
SUMBER ELEKTRONIK:
Barbara, A.I. 2006. Maternal Mortality Rate, Medical Journal (online) Vol.3 No.l
(http://olam.ed.asu edu/epaa/, diakses 24 Maret 2007).
Kumaidi, 2006. Pengukuran Hasil Belajar, Jumal Ilmu Pendidikan (online) Jilid 5,
No.3 (http://www.malang.ac.id, diakses 25 Mei 2007).
C. Penulisan Nama Pengarang
Berikut ini beberapa contoh untuk menentukan cara penulisan nama
pengarang.
47
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
1. Untuk pengarang Indonesia yang menggunakan lebih dari satu bagian nama
selain nama keluarga, maka penulisannya tetap nama akhirnya mendahului
nama kecilnya.
2. Bagi nama pengarang yang bagian akhir namanya dituliskan dengan inisial dan
tidak diketahui kepanjangannya, maka namanya diurutkan pada bagian pertama
yang tertulis lengkap.
3. Nama yang dimulai dengan "Mc" atau "St" ditempatkan pada urutan nama
dengan ejaan "Mac" atau "Saint"
4. Sebutan "Sr" atau "Jr" atau urutan keturunan dicantumkan setelah nama
keluarga pengarang, contoh : Hamengkubuwono IX, Sri Sultan
5. Nama ganda dituliskan berdasarkan nama pertamanya, contoh : Wai-On Phoon
menjadi Phoon, W
6. Nama China dituliskan berdasarkan nama keluarga yang ditulis lebih dahulu,
contoh: Kwik, K.G
Untuk penulisan nama selanjutnya dapat dilihat dari standar penentuan
suatu tajuk entri yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI, 1981).
Bila sumber informasi merupakan karya ilmiah yang dimuat dalam suatu
kumpulan karya, maka acuan menuliskan nama penults yang karyanya digunakan
disertai keterangan lengkap mengenai himpunan karya yang menjadi asal acuan
tersebut
Contoh:
Pratomo, H., 2004
Pengantar Riset Kualitatif vs Kuantitatif. Dalam: Jatiputra, S. & Yovsyah (eds).
2004. Presiding Lokakarya dan Pelatihan Metodologi Penelitian Kesehatan, 22/3-
12/4, 2004. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta: 54-
61.
48
Pedoman Penulisan KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2012
Catatan:
Penulisan kata "Dalam" digaris bawahi atau dicetak miring dan diikuti tanda baca titik
dua dan nama editor mendahului judul karya. Bila sumber informasi yang digunakan
tidak mencantumkan nama penulis maupun editor, maka acuan menggunakan nama
tim penyusun atau lembaga yang bertanggung jawab yang menerbitkan karya tersebut.
LAMPIRAN : CONTOH
LAMPIRAN : CONTOH
PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENGENDALIAN INFEKSI NASOKOMIAL PADA PASIEN POST OPERASI
DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN LUBUKLINGGAU
TAHUN 2012
Oleh
NAUFAH LINGGAWATY
NIM. PO.71.20.3.08.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN 2012
LAMPIRAN : CONTOH
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU KARYA TULIS ILIMIAH, AGUSTUS 2012 Naufah Linggawaty Pengetahuan Perawat Tentang Pengendalian Infeksi Nosokomial Pada Pasien Post Operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2012 xix + 58 halaman, 3 skema, 8 tabel, 2 diagram/gambar, 7 lampiran
ABSTRAK Infeksi merupakan komplikasi pasca bedah yang sering terjadi. Salah satu infeksi yang sering didapat penderita berasal dari rumah sakit tempat penderita dirawat atau disebut juga dengan infeksi nosokomial. Panitia Pengendalian Infeksi RS. dr. Sobirin Lubuklinggau melaporkan bahwa angka kejadian infeksi nosokomial di IRNA Bedah Dewasa Kelas III pada tahun 2009 infeksi luka operasi bersih terkontaminasi 2,27%, infeksi luka operasi terkontaminasi 3,7%, infeksi luka operasi kotor 8,3% dan pada tindakan keperawatan untuk pemasangan IVFD sebesar 0,38%. Kasus infeksi nosokomial ini menjadi masalah yang besar. Diperparah oleh tindakan keperawatan post operasi yang dilakukan kurang memeperhatikan teori-teori yang telah didapat selama masa pendidikan, misalnya penggunaan alat-alat instrumen yang tidak steril, kurangnya kesadaran tentang kebiasaan dan teknik mencuci tangan yang benar serta lingkungan rumah sakit yang kurang dipelihara secara maksimal. Hal tersebut menunjukkan bahwa perawat atau petugas medis lainnya kurang menyadari, memahami arti penting resiko yang akan timbul. Dalam kaitan inilah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang tingkat pengetahuan perawat tentang pengendalian infeksi nosokomial di IRNA Bedah Dewasa Kelas III RS. dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampelnya merupakan total populasi 36 orang yang terdata sebagai responden dari 57 perawat yang bekerja di IRNA Bedah Dewasa Kelas III RS. dr. Sobirin Lubuklinggau.Penelitian ini menggunakan data primer melalui kuesioner yang dilaksanakan pada bulan Juli 2012 dan data sekunder yang didapat dari Panitia Pengendalian Infeksi RS. dr. Sobirin Lubuklinggau. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa perawat dengan tingkat pengetahuan tentang pengendalian infeksi nasokomial cukup baik yaitu 75%. Sedangkan dari hasil analisis bivariat didapat bahwa ada dua variabel yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat pengetahuan tentang pengedalian infeksi nasokomial pada pasien post oprasi yaitu umur perawat 26 – 40 tahun dan tingkat pendidikan DIII keperawatan.
LAMPIRAN : CONTOH
Dari hasil penelitian ini ada berbagai saran yang perlu di tindaklanjuti yaitu hendaknya perawat lebih meperhatikan lagi tindakan yang mereka lakukan supaya di sesuaikan dengan tingkat pengetahuan mereka tentang pengendalian infeksi nasokomial. Kemudian, mengingat dalam penelitian ini penulis tidak meneliti tentang tindakan pengendalian infeksi nasokomial diharapkan untuk dilakukan penelitian selanjutnya guna menurunkan angka kejadian infeksi nasokomial. Daftar Pustaka : 20 (2000 - 2010)
LAMPIRAN : CONTOH
HEALTH MINISTRY OF REPUBLIC INDONESIA HEALTH POLYTECHNIC OF PALEMBANG NURSING STUDY PROGRAM OF LUBUKLINGGAU SCIENTIFIC PAPPER, AGUSTUS 2012
Naufah Linggawaty
Knowledge of Nurse About Nosokomial Infections to Post Operation Patients in Ruang Rawat Inap Dr. Sobirin Hospital Lubuklinggau Year 2012 xix + 58 pages + 8 tables + 2 figures + 7 enclosures
ABSTRACT
Infection represents complicacy after sugical operation which often happened. One of the infection which is often got by patien come from home patientplace pain taken care of or refered also with nosokomial infection. Commitee Operation of Infection RS. dr. Sobirin Lubuklinggau report that number occurence of nosokomial infections in Adult IRNA Surgical Operation of Class III in the year 2004 cleanoperation hurt infection of infected 2,27 %, hurt infection operate for infected 3,7%, dirty operation hurt infection 8,3% and at treatment action for the intalation of IVFD equal to 0, 38%.
This infection nosokomial case become the big problem. Hardest by action treatment of operation post that conducted is less paying attention of theory which have been got by during of education, for axample usage of instrument applience which is not sterile. Lack of awareness about technique and habit clean real correct hand and also less looked after hospital environment maximally.
The mentioned above indicating thet other medial officer of nurse is less realizing, comprehending important meaning of risk to arise. In bearing this is conducted by research with aim to obtaintdescription about store knowledge of nurse about operation of nosokomial infection in IRNA Adult Surgical Operation of Class III RS. dr. Sobirin Lubuklinggau year 2009.
This research use sectional cross device. Its sample represent totally of population 36 people who data as responder from 57 laboringnurse in IRNA Adult Surgical Opreation of Class III RS. dr. Sobirin Lubuklinggau. This research use primary data through executed questioner in July 2010 and got sekunder data from Commitee Operation of Infection RS. dr. Sobirin Lubuklinggau.
Result of univariat analysis indicate that nurse with knowledge storey about operation of good enough nosokomial infection that is 75%. While from result of bivariate analysis got that there is two corresponding variable by having a meaning ofwith knowledgestorey about operation of nosokomial infection at post operate for that is nurse age 26 – 40 year and level education of DIII Treatment.
LAMPIRAN : CONTOH
From result of this research there is varios seggestion which need to take control that is nurse shall more paying attention operation of nosokomial infection infection. Then, considering in this research the writer not check about action operation of nosokomial infection expected to be done by recearch hereinafter utilize to degrade number occurence of nosokomial infection.
References : 20 (2000 - 2010)
LAMPIRAN : CONTOH
KARYA TULIS ILMIAH
PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENGENDALIAN INFEKSI NASOKOMIAL PADA PASIEN POST OPERASI
DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN LUBUKLINGGAU
TAHUN 2010
Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
AHLI MADYA KEPERAWATAN (AMKep)
oleh
NAUFAH LINGGAWATY NIM. PO.71.20.3.08.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN 2012
LAMPIRAN : CONTOH
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengetahuan Perawat Tentang Pengendalian Infeksi
Nasokomial Pada Pasien Post Operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sobirin
Lubuklinggau Tahun 2012” telah disetujui dan diperiksa untuk dipertahankan
dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Politeknik Kesehatan Palembang Program
Studi Keperawatan Lubuklinggau.
Lubuklinggau, Agustus 2012
Pembimbing Utama
D. EKA HARSANTO, S.Kp, M.Kes NIP. 19761222 200312 1 001
Pembimbing Pendamping
SUSMINI, SKM, M.KES NIP. 19721005 199403 2 003
Mengetahui
Ketua Program Studi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang
CIKWI,SKM,M. Kes NIP. 19730729 199703 1 003
LAMPIRAN : CONTOH
PANITIA SIDANG KARYA TULIS ILMIAH
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
Lubuklinggau , Agustus 2012
Tim Penguji :
Ketua
D. EKA HARSANTO, S.Kp, M.Kes NIP. 19761222 200312 1 001
Anggota :
Penguji I
SUSMINI, SKM, M.KES NIP. 19721005 199403 2 0
Penguji II
Ns. JHON FERI, SKep,M.Kes NIP. 19760509 199502 1 001
LAMPIRAN : CONTOH
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA : NAUFAH LINGAWATI TEMPAT/TANGGAL LAHIR : LUBUKLINGGAU, 12 MEI 1992
AGAMA : ISLAM
ALAMAT : JL. YOS SUDARSO NO. 212 RT.2 RW. 05
TABA PINGIN LUBUKLINGGAU 31668
PENDIDIKAN
TAHUN 2000 – 2004 : SD NEGERI 46 LUBUKLINGGAU
TAHUN 2004 – 2006 : SLTP NEGERI 14 LUBUKLINGGAU
TAHUN 2006 – 2008 : SMU NEGERI 7 LUBUKLINGGAU
TAHUN 2010 : PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
LAMPIRAN : CONTOH
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb,
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya jualah
maka penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah ini
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program DIII keperawatan dan
memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan.
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis meneliti tentang “Pengetahuan Perawat
Tentang Pengendalian Infeksi Nasokomial Pada Pasien Post Operasi di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2012”.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, baik dari teknik penulisan
maupun materi.hal ini karena keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan yang penulis
miliki. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna penyempurnaan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah di masa yang
akan datang.
Penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan, saran, keterangan dan data-data baik secara tertulis maupun secara lisan.
Maka pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan ucapan terimah kasih
kepada :
1. Kedua Orang Tuaku yang telah banyak berkorban dan selalu mendoakan
perjuanganku.
2. Ibu Drg. Nur Adiba Hanum, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Palembang.
LAMPIRAN : CONTOH
3. Bapak Ridwan Ikob, Spd. M,Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes
Palembang.
4. Bapak Cikwi, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi Keperawatan
Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang.
5. Ibu Drg. Hj. Mifta Hulummi, M. Kes selaku Direktur Rumah Sakit Dr. Sobirin
Kabupaten Mura di Lubuklinggau.
6. Bapak D. Eka Harsanto, SKp, M,.Kes selaku Pembimbing Utama dalam
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Ibu Susmini, SKM, M.Kes selaku Pemimbing Pendamping dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Bapak Ns. Jhon Feri, S.Kep, M.Kes selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.
9. Seluruh Staf Dosen yang telah banyak memberikan Bimbingan Selama Penulis
Mengikuti Pendidikan di Poltekkes Palembang Program Studi Keperawatan
Lubuklinggau.
10. Seluruh pihak Rumah Sakit Dr Sobirin yang telah banyak membantu dalam
memperoleh data guna mendukung penyelesaian Penelitian ini
11. Rekan - rekan dan adik-adik seperjuangan yang telah begitu banyak
memberikan pengertian dan perhatian selama penyelesaian Penelitian ini.
Akhirnya penulis mengharapkan Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua Amin.
Wasalamu’alaikum wr.wb
Lubuklinggau, Agustus 2012
Penulis
LAMPIRAN : CONTOH
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
LEMBAR PANITIA SIDANG KTI ............................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN .............................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
E. Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 4
.......................................................................................................
LAMPIRAN : CONTOH
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5
A. Infeksi ............................................................................................ 5
1 Kuman Yang Berperan Pada Infeksi ...................................... 5
2 Infeksi Luka ........................................................................... 6
3 Infeksi Nosokomial ................................................................ 8
4 Faktor Penyebab Infeksi Nosokomial .................................... 10
B. Perawatan Luka ............................................................................. 13
C. Pengendalian Infeksi Nosokomial ................................................ 15
1 Kebiasaan Mencuci Tangan ................................................... 16
2 Instrumen dan Lingkungan .................................................... 21
D. Pendidikan Kesehatan ................................................................... 25
E. Studi Lain tentang Infeksi ............................................................. 26
F. Pengetahuan .................................................................................. 27
1 Pengertian Pengetahuan ......................................................... 27
2 Tingkatan Pengetahuan .......................................................... 29
3 Pengetahuan Infeksi Nosokomial .......................................... 31
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS ..................................................................................... 32
A. Kerangka Konsep .......................................................................... 33
B. Definisi Operasional ..................................................................... 37
C. Hipotesis ...................................................................................... . 37
LAMPIRAN : CONTOH
BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 37
A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................... 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 37
C. Populasi ......................................................................................... 38
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 38
1 Data Primer ........................................................................... 38
2 Data Sekunder ....................................................................... 39
E. Pengolahan Data ........................................................................... 39
F. Analisa Data .................................................................................. 40
BAB V HASIL PENELITIAN ...................................................................... 41
A. Data Umum ................................................................................... 41
1 Umur Responden ................................................................... 41
2 Jenis Kelamin ......................................................................... 42
3 Tingkat Pendidikan Terakhir ................................................. 42
B. Data Khusus .................................................................................. 43
1 Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial ............. 43
2 Pengetahuan Perawat Tentang Faktor Penyebab
Infeksi Nosokomial ........................................................... 44
3 Pengetahuan Perawat Tentang Kebiasaan
Mencuci Tangan ................................................................ 44
4 Pengetahuan Perawat Tentang Penggunaa Alat Instrumen
LAMPIRAN : CONTOH
dan Pemeliharaan Lingkungan Rumah Sakit .................... 45
5 Pengetahuan Perawat Tentang Pengendalian
Infeksi Nosokomial ........................................................... 46
BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................... 46
A. Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial ..................... 47
B. Pengetahuan Perawat Tentang Faktor Penyebab Infeksi
Nosokomial .................................................................................. 48
C. Pengetahuan Perawat Tentang Kebiasaan Mencuci Tangan ........ 49
D. Pengetahuan Perawat Tentang Penggunaan Alat Instrumen
dan Pemeliharaan Lingkungan Rumah Sakit ............................... 51
E. Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial ...................... 52
BAB VII SIMPULAN .................................................................................... 54
A. Simpulan ....................................................................................... 54
B. Saran .............................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN : CONTOH
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Umur Responden Perawat di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010..............................................
41 Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Perawat di Ruang Rawat
Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010.................................... 42
Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Terakhir Responden Perawat
Di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010...... 43 Tabel 5.4 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang
Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010................................................................... 43
Tabel 5.5 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang
Faktor Penyebab Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010................................................................... 44
Tabel 5.6 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang
Kebiasaan Mencuci Tangan di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010................................................................... 45 Tabel 5.7 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang Penggunaan Alat Instrumen dan Pemeliharaan Lingkungan Rumah Sakit
di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2010....... 45
LAMPIRAN : CONTOH
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. : Lembar Persetujuan Sebagai Responden Penelitian LAMPIRAN 2. : Permohonan Pengisian Kuesioner LAMPIRAN 3. : Kuesioner LAMPIRAN 4. : Surat Usulan Pengambilan Data LAMPIRAN 5. : Surat Izin Pengambilan Data LAMPIRAN 6. : Surat Izin Penyebaran Data LAMPIRAN 7. : Lembar Konsultasi
LAMPIRAN : CONTOH
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi Prof. Dr. 1997.
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi V. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Bouwhuizen. M, 1991.
Ilmu Keperawatan (Verpleegkunde ZV) Bagian I. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Boyle, SM (2004). Nursing Characteristics and Patient Outcome. http://journal
Nursing economis htm diperoleh tanggal 5 April 2008 British Medical Assotiation, 1996.
Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian Infeksi Silang. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Darmadi, 2008. Infeksi Nosokomial : Problematika Dan Pengendaliannya. Penerbit Salemba
Medika : Jakarta
Depkes RI, 1991. Ditjen P2M & PL, Infeksi Nosokomial. Petunjuk Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta
__________. 1997.
Pedoman dan Pelatihan Penggerak Pendidikan elompok Sebaya Dalam Penanggulangan Infeksi Nosokomial. Kemenkes. Jakarta
Hasbullah, H. Thamrin, 1993. Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran No. 8. Jakarta.
Lyerly, Sabiston, 1994.
Buku Teks Ilmu Bedah Penuntun Praktis Jilid I. Binarupa Aksara. Jakarta. Musadad, D. Anwar, dkk, 1993.
Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Bekasi. Cermin Dunia Kedokteran No. 82. Jakarta.
LAMPIRAN : CONTOH
Muslih , 2006 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Infeksi Nosokomial Pada Pasien Pasca Operasi Bersih Di Bangsal Bedah Rsud Brebes .(online) http://www.fkm.undip.ac.id : Jakarta. diakses pada tanggal 25 Juni 2008
Nasution, Effendy, 1995. Besaran Masalah Infeksi Pada Penderita Trauma. Ropannasuri Vol. XXIII No. 3. Juli- September. Medan.
Nathalia, Regina, 2004 Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan. FK-USU : Medan.
Nealon, Thomas F. Jr. MD, dkk, 1994.
Keterampilan Pokok Ilmu Bedah Edisi IV. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Notoatmodjo,2000.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Siswono,2002 Metode Praktek Keperawatan Profesional http : // www.perawat blogspot.com : Jakarta Dibuka pada tanggal 19 Juli 2008