pendahuluan

download pendahuluan

of 70

description

kedokteran komunitas

Transcript of pendahuluan

Bab IITinjauan Kepustakaan

1.1 Latar BelakangPada era globalisasi ini, Indonesia ditantang untuk memasuki perdagangan bebas sehingga jumlah tenaga kerja yang berkiprah di sektor industri akan bertambah sejalan dengan pertambahan industri. Dengan pcrtambahan tersebut, maka konsekuensi permasalahan industri juga semakin kompleks, termasuk masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).Tenaga manusia sebagai salah satu faktor produksi di perusahaan, merupakan satu kesatuan biologis yang mempunyai peran sama dengan faktor produksi lainnya (dana permodalan, alat produksi, dan sebagainya). Karena itu pemeliharaan dan pengembangan tenaga manusia, memerlukan perhatian khusus di samping perhatian terhadap faktor produksi lainnya. Tanpa pemeliharaan dan pengembangan tenaga manusia, pemeliharaan dan pengembangan faktor produksi lainnya, tidak akan punya arti apa-apa ditinjau dari produktivitas kerja di perusahaan. Kesehatan kerja merupakan program kesehatan yang sangat penting. Keselamatan kerja adalah salah satu fokus tujuan meningkatkan program K3 di sampmg biaya, mutu, dan waktu. Karena kesehatan dan keselamatan para pekerja merupakan suatu yang harus diperhatikan oleh masing-masing perusahaan. Kecelakaan yang sering terjadi di lingkungan para pekerja dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor fisik seperti bising, suhu, radiasi, pencahayaaan. Faktor kimia seperti bahan-bahan kimia berbahaya yang terdapat disekeliling para pekerja. Faktor psikologi, serta faktor biologi.Lingkungan fisik tempat kerja dan lingkungan organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi sosial, mental, dan fisik dalam kehidupan pekerja. Kesehatan suatu lingkungan tempat kerja dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan pekerja, seperti peningkatan moral kerja, penurunan absensi, dan peningkatan produktivitas. Sebaliknya tempat kerja yang kurang sehat atau tidak sehat dapat meningkatkan angka kesakitan dan kecelakaan. Rendahnya kualitas kesehatan pekerja, meningkatkan angka kesakitan dan kecelakaan. Rendahnya kualitas kesehatan pekerja, meningkatnya biaya kesehatan dan dampak-dampak negatif lainnya.1.2 Tujuan Pengamatan1.2.1 Tujuan umumTujuan dari plant survey kami di PT. Sinar Sosro secara umum adalah : Mengetahui prevalensi timbulnya penyakit dan kecelakaan akibat kerja yang mungkin terjadi pada pekerja PT. Sinar Sosro Mengidentifikasi kemungkinan adanya faktor-faktor risiko yang memungkinkan timbulnya penurunan produktifitas kerja para pekerja di seluruh bagian yang ada. Serta memberikan masukan bagi manajemen PT. Sinar Sosro terutama berkaitan dengan bidang kesehatan dan keselamatan kerja untak perbaikan di masa yang akan datang. Meningkatkan kenyamanan dan kesehatan di seluruh bagian kalangan pekerja.

1.1.2. Tujuan Khusus Mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan PT. Sinar Sosro terutama yang berkaitan dengan risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja bagi para pekerja serta mengevalusi dan memberikan masukan bagi pihak manajemen PT. Sinar Sosro untuk keperluan pengembangan di masa yang akan datang. Menjelaskan lebih detail mengenai apa saja yang termasuk pajanan faktor fisik, faktor kimia, faktor biologi, faktor limbah, dan faktor gizi kerja yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Diketahuinya proses penggunaan mesin dan peralatan/instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, gangguan fisik pekerja, kebakaran, atau bahkan peledakan . Diketahuinya bahan-bahan yang mempunyai faktor risiko seperti dapat membahayakan kesehatan pekerja, dapat meledak, mudah terbakar, beracun, menimbulkan gangguan lingkungan. Diketahuinya proses pembuangan sampah dan limbah yang tidak merugikan lingkungan kerja dan sekitarnya. Diketahuinya faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit pada pekerja, dan kecelakaan kerja seperti penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar/radiasi, serta suara dan getaran. Diketahuinya higine makanan para pekerja dan dukungan gizi yang seimbang untuk turut serta dalam mendukung produktivitas pekerja. Diketahui pentingnya pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan/riset penelitian yang menggunakan alat teknis untuk mengurangi faktor risiko terjadinya kecelakaan kerja. Diketahuinya tingkat kesadaran perusahaan terhadap kenyamanan dan kesehatan pekerja.

1.3 Manfaat Pengamatan1. Manfaat bagi mahasiswa Memahami akan kedokteran okupasi sebagai salah satu cabang ilmu kedokteran Memahami tugas dokter perusahaan. Dapat mengetahui proses pengolahan bahan baku, pembuatan, dan cakupan pemasaran di PT. Sinar Sosro Dapat memperluas pengetahuan yang dapat bermanfaat dikemudian hari.

2. Manfaat bagi perusahaan Mengidentifikasi dan menentukan faktor-faktor yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja pada karyawan. Mengamati faktor risiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja pada karyawan PT AMOCO MITSUI PTA INDONESIA serta memberi masukan bagi manajemen PT AMOCO MITSUI PTA INDONESIA untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Memaparkan informasi kesehatan dan meminimalisasi terjadinya kecelakaan yang dimungkinkan guna meningkatkan hasil produksi, kualitas produksi dan produktivitas tenaga kerja. Memonitor dan memberikan masukan tentang pengaturan lingkungan kerja. Memberikan masukan terhadap masalah kesehatan, beban kerja, beban tambahan kepada pckerja dan pemecahan permasalahan yang ada. Membina kesehatan tenaga kerja dan mencegah terjadinya penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Dapat memperluas dan mempererat hubungan antara PT AMOCO MITSUI PTA INDONESIA dengan Universitas Kristen Krida Wacana.

3. Manfaat bagi perguruan tinggi: Realisasi tridarma perguruan tinggi dalam melaksanakan fungsi/tugas perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan penelitian dan pengabdian bagi masyarakat. Berperan serta dalam pengembangan riset Universitas Kristen Krida Wacana untuk pengernbangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berperan serta dalam penerapan ilmu yang ada untuk lingkungan sosial. Dapat memperluas dan mempererat hubungan antara Universitas Kristen Krida Wacana dengan PT. Sinar Sosro

Bab IITinjauan Kepustakaan

II.1. DefinisiSaat ini, Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mendefinisikan kesehatan kerja sebagai peningkatan dan pemeliharaan keadaan kaum pekerja dalam semua pekerjaan baik secara fisik, mental dan sosial pada derajat tertinggi. Kesehatan kerja adalah kesehatan total setiap pekerja. Pelayanan kesehatan kerja dipandang sebagai mekanisme untuk mencapai tujuan. Dimensi baru kesehatan kerja adalah pengenalan dua arah antara pekerjaan dan kesehatan.1Keselamatan kerja ialah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan. Dan proses pengelolaannya, landasan tempat kerja dan lingkunagnnya serta cara-cara melakukan pekerjaan.Kecelakaan kerja ialah suatu kejadian yang terjadi secara tidak diduga dan tidak diharapkan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerja dan lingkungan kerja sehingga mengakibatkan kerugian bagi pekerja dan perusahaan dari yang paling ringan sampai yang paling berat.

II.2. EtiologiPenyebab kecelakaan kerja antara lain:1. Alat kerja/ lingkungan2. Faktor manusia, yang meliputi: Kecenderungan untuk celaka Pendidikan dan pengalaman Keterampilan dan keselamatan Sikap terhadap keselamatan\komunikasi dan keselamatan

II.3. KlasifikasiPenyakit akibat kerja digolongkan menjadi dua yakni:1. Penyakit akibat kerjaPenyakit yang berhubungan dengan pekerjaan

Bab IIIHasil Kunjungan Pabrik

I. Pendahuluan1. Nama perusahaan: PT Sinar Sosro2. Alamat: Jl. Sultan Agung Km. 28 Kelurahan Medan Satria Bekasi 17132 Telp: +62.21.8840855, Fax: +62.21.88433193. Berdiri pada: tahun 19744. Lingkungan sekitar perusahaan : terlihat bersih, rapih, dan ditanami pepohonan. Di daerah sekitarnya juga terdapat perumahan 5. Jumlah karyawan: 530 karyawan secara keseluruhan,terdiri dari karyawan laki-laki dan perempuan6. Bidang / jenis usaha: Perusahaan minuman dalam kemasan

Sejarah singkat PT. Sinar SosroSOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO.

Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah.

Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.

Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat.Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.

Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.

Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakanpabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.Model botol untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :

1. Botol Versi IDikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO

2. Botol Versi IIDikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan CAP lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat merah.

3. Botol Versi IIIPada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk TEHBOTOL SOSRO pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.

Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi SOSRODJOJO yakni :

Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro): Bapak Sosrodjojo (Alm.) Generasi Kedua Bapak Soemarsono Sosrodjojo (Alm.) Bapak Soegiharto Sosrodjojo Bapak Soetjipto Sosrodjojo Bapak Surjanto Sosrodjojo Sejak awal tahun 1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo atau dapat juga disebut denganGenerasi Ketiga

Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan : PT. SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A. PT. GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko. PT. GUNUNG SLAMAT mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Award 2008 untuk kategori Teh Celup.

II. MateriA. ObservasiBahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan produk PT. Sinar Sosro adalah sebagai berikut:

a. Teh Botol Pada proses pembuatan teh botol sosro (TBS), bahan baku yang digunakan adalah teh wangi yang merupakan perpaduan antara teh hijau, bunga gambir dan bunga melati. Bahan baku utama lainnya adalah gula industry dan air.

Bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan teh botol sosro adalah pasir kuarsa, softener pada water treatment dan karbon. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah botol kaca dan crown (tutup botol). Proses produksi ketiga jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Sosro Deli Serdang adalah: a. Teh Botol 1. Proses Pemasakan Teh Manis Cair

Air tanah, sebagai bahan baku utama, diambil dari kedalaman 200 m di bawah tanah kemudian disterilkan melalui proses water treatment. Air yang mengalami proses water treatment mengalami tiga perlakuan yaitu air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dialirkan ke tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi softener. Setelah melalui proses water treatment, air dimasak hingga 100oC. Air panas tersebut dialirkan ke tanki teh untuk menyeduh teh wangi yang telah dimasukkan ke dalam tanki teh. Air panas juga dialirkan ke tanki yang berisi gula untuk melarutkan gula menjadi sirup gula. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas teh. Dari tanki filtrox ekstrak teh dialirkan ke tanki pencampuran. Pada saat yang sama, sirup gula juga dialirkan ke tanki pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh dan sirup gula menjadi teh manis cair yang siap diisi ke dalam botol melalui mesin filler.

2. Proses Pencucian Botol Botol-botol kosong yang telah kembali dari pasar harus dicuci terlebih dahulu. Krat-krat botol kosong dilewatkan melalui roller yang terhubung dengan conveyor untuk diangkat oleh mesin crater ke lintasan conveyor menuju bottle washer. Botol-botol yang telah melewati mesin crater menuju bottle washer harus disortir oleh operator pos I untuk mengambil botol-botol yang pecah atau gumpil, botol-botol yang terlalu kotor dan sampah seperti sedotan yang ikut terangkat. Kemudian botol-botol dicuci pada mesin bottle washer dimana botol-botol tersebut direndam pada air caustic dengan suhu hingga 90oC untuk membunuh bakteri sekaligus membersihkan botol. Pada saat akan dikeluarkan dari mesin bottle washer, botol-botol disemprot dengan hot water untuk membilas botol dari sisa-sisa air caustic.Setelah itu, botol-botol bergerak melalui conveyor menuju mesin EBI optiscan. Mesin E.B.I scan berfungsi untuk mendeteksi benda asing yang masih menempel di bagian dalam dinding botol. Kemudian botol-botol melewati pos II, dimana operator pos II bertugas untuk mengambil botol-botol gumpil dan kusam yang terlewat dari pos I dan mesin bottle washer. Botol-botol yang telah melalui pos II akan menuju ke filler, sementara itu teh manis cair dialirkan melalui pipa menuju pasteurizer. Pasteurizer berfungsi untuk memanaskan kembali teh manis cair untuk membunuh bakteri yang terikut pada saat dialirkan melalui pipa. Kemudian, botol-botol diisi dengan teh manis cair oleh mesin filler dan ditutup dengan crown. Kemudian botol-botol yang telah terisi teh dan ditutup crown akan melewati mesin video jet untuk diberikan barcode tanggal dan jam produksi. Setelah itu, produk jadi tersebut melalui pos III untuk disortir apakah tutup crown telah rapat dan baik, produk yang tidak terkena barcode. Seteleh melewati pso III, produk kemudian diangkat melalui mesin decrater ke crate. Produk yang telah jadi harus diinkubasi selama tiga hari sebelum dipasarkan.

Diagram alih proses produksi:AIR

Gula Industri Air Baku SosroTeh Wangi Sosro

Sirup GulaMixing TankEkstrak Teh

Sterilisasi Suhu Tinggi

Pengisian

Pembentukan Teh Manis

Lingkungan di dalam pabrik Ventilasi : di dalam pabrik minuman kemasan ini terdapat ventilasi di langit-langit gedung pabrik, di atap dari pabrik juga terdapat ventilasi yang diberi exhaust fan. Kebersihan lantai : kebersihan pabrik minuman kemasan ini cukup baik. Lantai pabrik terbuat dari beton yang dilapisi cat berwarna hijau, terlihat bersih, namun di spot mesin pencucian botol terlihat ada air yang menetes di lantai, terlihat aliran selokan air di beberapa sudut yang merupakan selokan untuk mengalirkan limbah ke tempat penampungan limbah. Tata letak barang : tata letak barang di pabrik minuman kemasan ini sangat teratur. Terdapat batas yang jelas dengan adanya garis batas bagi pekerja dan pengunjung yang ingin melihat proses produksi di pabrik ini. Penataan produk hasil produksi, produk sisa dan bahan mentah pun terlihat sangat rapi. Kotak P3K : Kami sempat mencari kotak P3K di areal pabrik ini, namun tidak kami temukan. Setelah kami tanyakan ternyata kotak P3K disediakan di beberapa titik di dalam ruangan yang terletak di areal produksi pabrik. Apabila terjadi kecelakaan kerja maka pekerja akan segera dilarikan ke klinik yang terdapat di areal pabrik. Alat pemadam kebakaran : Di dalam pabrik minuman kemasan ini disediakan alat pemadam kebakaran berupa tabung gas di beberapa sudut yang rawan kebakaran. Selain di dalam pabriknya, dibagian luar pabrik juga ada. Menurut petugas alat pemadam kebakaran yang tersedia selalu dicek berkala. MSDS: kami tidak menemukan adanya MSDS di sekitar areal produksi. Namun ada beberapa ruang di sekitar areal produksi dimana ada areal laboratorium uji dan areal control, mungkin saja MSDS terletak di ruang tersebut dimana dapat segera dilakukan pertolongan apabila terjadi kecelakaan kerja

Lain-lain Bak penampungan hasil limbah produksi : Bak penampungan limbah produksi terdapat di belakang ruang produksi. Terdapat beberapa bak untuk menampung limbah Halaman : Halaman terdapat di sekitar areal pabrik berupa taman-taman kecil yang ditanami pohon dan tanaman palem. Walaupun terdapat taman, di sekitar taman juga terdapat areal Toilet : Kami tidak menemukan toilet di dalam areal produksi dalam pabrik. Toilet terdapat di ruang pertemuan pabrik. Namun, menurut staff quality control pabrik, toilet di areal prouksi pabrik ini tersedia cukup banyak. Toilet terdapat di sudut-sudut di luar area produksi pabrik. Kantin : Karena keterbatasan waktu kunjungan, kami tidak dapat melihat kantin pabrik. Namun menurut staff quality control pabrik ini, di dalam areal pabrik terdapat kantin yang cukup untuk karyawan dan staff dari setiap shift untuk makan. Mesjid : di dalam areal pabrik ini terdapat mesjid yang cukup besar. Mobil Ambulance : Kami tidak menemukan mobil ambulance, namun menurut staff quality control pabrik ini, terdapat 1 mobil ambulance di dekat poliklinik pabrik yang selalu siap apabila terdapat kejadian yang perlu untuk dirujuk ke rumah sakit. Poliklinik : Karena keterbatasan waktu kunjungan, kami tidak sempat untuk berkunjung ke poliklinik pabrik ini, namun menurut staff quality control pabrik ini terdapat poliklinik yang buka 3 kali seminggu dengan dokter dan perawat yang siap sedia selama 24 jam. Tempat evakuasi : Kami tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai tempat evakuasi, namun di setiap titik dalam areal produksi terdapat denah pabrik yang mana menunjukkan rute evakuasi. Kipas : Di dalam areal produksi pabrik terdapat beberapa kipas angin di sudut-sudut ruangan dan exhaust fan yang terletak di bagian atap pabrik yang digunakan juga sebagai ventilasi. Papan pengumuman : Terdapat papan pengumuman di areal produksi yang ditempeli dengan berbagai macam pengumuman seperti tentang visi misi perusahaan, kepala yang menjadi penanggung jawab areal tersebut, bahan baku produksi, lembar absensi karyawan, APD yang harus dikenakan, jumlah produksi, dan lain-lain. Rambu-rambu : Tanda atau rambu-rambu ini ada juga baik di dalam pabrik ataupun di luar. Di luar pabrik ada tanda zebra cross tempat untuk pejalan kaki dan tanda-tanda parkir. Di dalam pabrik ada berbagai rambu baik mengenai mesin yang sedang berproduksi, tanda dilarang masuk karena suhu tinggi tanda Exit, dan lain-lain.

B. PENGUKURAN1. Hasil PengukuranKami tidak diberikan alat untuk ,melakukan pengukuran langgsung di PT. Sinar Sosro. Hasil pengukuran yang kami dapatkan adalah berdasarkan data hasil pengukuran tahunan yang dilakukan pabrik ini bekerjasama dengan sebuah univeristas negeri.

2. Data pengukuran sebelumnyaa. Bising : 83 dBb. Suhu : 40o-43o celcius

C. DATA SEKUNDER1. Angka kesakitan atau dugaan PAK pertahunTidak didapatkan data mengenai kecelakaan kerja pada saat kunjungan di pabrik ini pada tanggal 25 oktober 2011. Menurut sumber yang didapatkan, kesakitan yang terbanyak biasanya disebabkan oleh penyakit masuk angin (gejala prodromal, seperti demam dan tidak enak badan) dikarenakan masalah gizi pada masing-masing karyawan seperti melupakan waktu makan. Selain itu juga terdapat gatal-gatal atau iritasi kulit karena alergi dikarenakan peningkatan suhu yang terdapat pada pabrik. Dan juga karena sebagian besar dari karyawan usianya tua, menyebabkan banyak pasien yang mengalami penyakit tua atau penyakit degeneratif seperti gula darah meningkat, dan lain-lain. Untuk setiap karyawan mempunyai hak untuk melakukan medical check up satu kali pertahun, seperti test darah lengkap, gula darah, rontgen,dan yang lainnya sesuai dengan yang dibutuhkan.2. Angka kecelakaan kerja pertahunTidak didapatkan data mengenai kecelakaan kerja pada saat kunjungan di pabrik ini pada tanggal 25 oktober 2011. Jika terdapat kecelakaan kerja, tersedia poliklinik di dalam lingkungan pabrik, disamping koperasi. Buka setiap 3 kali perminggu oleh dokter yang bertugas. 3. Angka absensi karyawan perbulanDalam 1 tahun setiap karyawan mempunyai hak untuk cuti sebanyak 12x.4. Adakah SMK3, termasuk P2K3Menurut staff quality control perusahaan ini, perusahaan ini sudah memiliki SMK3 dan termasuk P2K3. Mencegah kecelakaan kerja, pada saat masuk setiap karyawan pada perusahaan PT.Sinar Sosro harus disiapkan APD antara lain masker, ear plug, topi. Dan fungsi dan kerja alat di cek setiap sebelum mulai shift. 5. Adakah penyuluhan / seminar / pelatihan bidang K3Untuk setiap karyawan baru yang akan masuk kedalam pabrik ini , akan di training dan pelatihan di bidang kesehatan keselamatan kerja selama 3 bulan sesuai dengan bagian kerja yang akan diisi. Dan dilakukan pelatihan dan seminar kepada karyawan pabrik mengenai K3 yang dilakukan oleh dokter Okupasi yang bertugas di pabrik ini.

BAB IVHASIL KUNJUNGAN

IV.1 Faktor FisikPajanan SuhuSuatu kondisi panas pada suatu lingkungan kerja merupakan suatu kondisi yang dipengaruhi beberapa aspekyaitu dari aspek lingkungan fisik seperti suhu, kelembabapn udara dan sirkulasi udara.

Terpajan oleh temperatur yang tinggi selama bekerja dalam ruangan dengan lingkungan panas atau bekerja di ruang terbuka dengan cuaca yang panas, merupakan suatu keadaan yang sangat berpotensi menimbulkan bahaya. Pajanan panas yang terdapat di tempat kerja, sewaktu-waktu dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Bila hal ini tidak dikendalikan maka akan menyebabkan menurunnya produktifitas pekerja yang berdampak langsung pada produktifitas perusahaan serta dapat menimbulkan peningkatan kecelakaan kerja.

Respon respon fisiologis akan nampak jelas terhadap pekerja dengan iklim kerja panas tersebut, seperti peningkatan tekanan darah dan denyut nadi. Peningkatan tekanan darah yang signifikan pada tenaga kerja sebelum dan sesudah terpapar panas, yang jelas sekali akan memperburuk kondisi pekerja. Selain respon tekanan darah dan denyut nadi, sistem termoregulator di otak (hypothalamus) akan merespon dengan beberapa mekanisme kontrol seperti konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi dengan tujuan untuk mempertahankan suhu tubuh sekitar 36C - 37C. Namun apabila paparan dibiaskan terus menerus akan menyebabkan kelelahan (fatigue) dan akan menyebabkan mekanisme kontrol ini tidak lagi bekerja yang pada akhirnya akan menyebabkan timbulnya efek heat stress. Tekanan panas (heat stress) pada suatu area kerja dipengaruhi oleh cuaca lingkungan kerja, panas metabolisme yang dihasilkan dari aktifitas fisik pekerja serta dipengaruhi karakteristik pekerja seperti faktor umur, masa kerja, indeks masa tubuh, dan aklimatisasi.Panas ditempat kerja sebagai sebuah tekanan fisik dapat mengakibatkan perubahan fisiologis tubuh. Pemaparan panas secara terus menerus dapat mengakibatkan timbulnya heat strain, yaitu serangkaian respon fisik yang timbul akibat adanya tekanan panas. Respon-respon fisik tersebut dapat menjadi lebih parah apabila didukung oleh buruknya faktor-faktor lain seperti faktor umur, kondisi fisik, tingkat aklimatisasi, dan dehidrasi pada pekerja. Hal ini kemudian dapat menimbulkan beberapa penyakit atau keluhan yang berhubungan dengan panas, seperti heat cramps, heat exhaustion, atau pun heat stroke.

Pemerintah telah menetapkan nilai ambang batas standar ini dirumuskan oleh Subpanitia Teknis Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Panitia Teknis 94S, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja No: Kep-51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.Standar ini telah dikonsensuskan di Jakarta pada tanggal 6 November 2003 yang dihadiri oleh instansi pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan asosiasi profesi.

Nilai ambang batas panas

Pengaturan waktu kerja setiap jamISBB(oC)

Waktu KerjaWaktu IstirahatBeban Kerja

75%50%25%25%50%75%RinganSedang Berat

30,628,025,9

31,429,427,9

32,231,130,0

PerhitunganIndeks suhu basah dan bola di luar ruangan dengan panas radiasi:ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu keringIndeks suhu basah dan bola di dalam atau di luar ruangan tanpa panas radiasi:ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,3 suhu bola

Pabrik ini merupakan perusahaan yang memproduksi minuman teh dalam botol. Pada proses produksi teh dalam botol didapati kondisi kerja yang terpapar oleh panas. Panas yang dihasilkan di lantai produksi terutama dihasilkan dari mesin-mesin yang digunakan khususnya proses pencucian botol yang menggunakan mesin bottle washer (90-1050C) dan proses filler yang memanfaatkan mesin pasteurizer (90-950C) yang menimbulkan paparan panas secara langsung kepada para operator. Panas tersebut tidak dapat dihindari lagi oleh para pekerja karena demi higenitas produk teh botol dari mikroba yang dapat mencemari produk teh botol. Upaya yang dilakukan oleh pabrik untuk mencegah para pekerja terpapar panas terus menerus maka pabrik ini merolling para pekerjanya setiap 1 jam sekali agar para pekerja tidak jenuh dan menghindari penurunan produktivitas para pekerja.

Pajanan BisingSumber kebisingan di pabrik ini berasal dari mesin-mesin produksi teh. Menurut staff bagian public relation, tahap kebisingan di gudang adalah 83Db. Pada setiap tahun, tahap kebisingan ini akan diukur pada setiap lini mesin.

Pengaruh Bunyi terhadap Fisiologis dan Psikologis ManusiaBunyi (dBA)Pengaruh terhadap Manusia

39-40Tidak mengganggu

55-65Penyempitan pembuluh darah dan peningkatan frekuensi denyut jantung

70Kontinu akan berdampak penyakit jantung

80Kelelahan mental dan fisik, psikomatis dan perasaan jengkel

90Kerusakan alat pendengaran dan penurunan daya pendengaran

100Kontinu dapat kehilangan pendengaran secara permanen dan pada waktu singkat dapat mengurangi daya dengar

120Rasa nyeri dan sakit

150Kehilangan pendengaran pada saat itu juga

Sumber: Goembira, Fadjar, Vera S Bachtiar, 2003Proteksi personal yang bisa diterapkan adalah penggunaan earplugs dan earmuffs. Pemilihan antara kedua proteksi ini disesuaikan dengan kondisi. Pada kenyataannya, earmuffs bisa mengurangi desibel yang masuk ke telinga lebih besar dari earplugs. Namun, pengalaman menunjukkan bahwa over proteksi juga dapat mengurangi efektifitas proses.1. EarmuffsEarmuffs terbuat dari karet dan plastik. Earmuffs bisa digunakan untuk intensitas tinggi (>95 dB), bisa melindungi seluruh telinga, ukurannya bisa disesuaikan untuk berbagai ukran telinga, mudah diawasi dan walaupun terjadi infeksi pada telinga alat tetap dapat dipakai. Kekurangannya, penggunaan earmuffs menimbulkan ketidaknyamanan, rasa panas dan pusing, harga relatif lebih mahal, sukar dipasang pada kacamata dan helm, membatasi gerakan kepala dan kurang praktis karena ukurannya besar. Earmuffs lebih protektif daripada earplugs jika digunakan dengan tepat, tapi kurang efektif jika penggunaannya kurang pas dan pekerja menggunakan kaca mata.

Earmuff (Tambunan, 2005)2. EarplugsEarplugs lebih nyaman dari earmuffs, berlaku untuk tingkat kebisingan sedang (80-95 dB) untuk waktu paparan 8 jam. Jenis earplugs ada bermacam-macam: padat dan berongga. Bahannya terbuat dari karet lunak, karet keras, lilin, plastik atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut.

Earplug (Tambunan, 2005)

Keuntungan dari ear plug adalah: mudah dibawa karen akecil, lebih nyaman bila digunakan pada tempat yang panas, tidak membatasi gerakan kepala, lebih murah daripada ear muff, lebih mudah dipakai bersama dengan kacamata dan helm. Sedangkan kekurangan dari ear plug yaitu atenuasi lebih kecil, sukar mengontrol atau diawasi, saluran telingan lebih mudah terkena infeksi dan apabila sakit ear plug tidak dapat dipakai.

Gambar Earplug(Sumber: Defi P,Iferta Inafalia, 2005)

Sistem Pengendalian KebisinganUsaha-usaha yang dapat dilakukan oleh pabrik ini dalam rangka mengurangi tingkat kebisingan meliputi:a. Pengendalian pada sumberi. Pemeliharaan mesin-mesin secara kontinu;ii. Penempatan mesin-mesin pada ruangan khusus dan jauh dari kegiatan masyarakat atau karyawan;iii. Melengkapi mesin-mesin dengan penutup mesin sehingga dapat mengurangi kebisingan;iv. Penggunaan alat peredam bising pada vent gasAlat pengendalian kebisingan yang selama ini digunakan oleh salah satu pabrik amoniak adalah Silencer. Silencer ini dipasang pada vent. Vent gas yang merupakan salah satu sumber kebisingan terbesar di pabrik. Penyerapan bunyi oleh silencer mencapai 50%, namun alat ini hanya dipasang pada sebuah pabrik amoniak.Silencer dapat digunakan untuk mengurangi kebisingan dengan frekuensi tinggi, kompresor, blower, dan pompa vakum. Alat ini didisain sedemikian rupa sehingga aliran udara melewati tabung akustik berlubang yang dikelilingi oleh lapisan tebal dari material penyerap suara yang akan menurunkan kebisingan dengan range frekuensi tinggi dengan penurunan tekanan minimum.Silencer terbuat dari konstruksi baja dimana permukaan luar dilapisi dengan baik. Alat ini didisain untuk menangani udara kering dengan temperatur di bawah 93oC. Untuk temperatur tinggi digunakan kemasan fiberglass. Gambar 3.1 Konstruksi Silencer(Sumber: Rozita E, Wahyuni T, 2005)b. Pengendalian pada medium propagasii. Adanya Green Barrier yang membatasi daerah pabrik dengan daerah pemukiman masyarakat;ii. Memasang dinding pemisah antara sumber-sumber bising dengan ruangan karyawan atau ruang kerja karyawan yang kedap suara.c. Pengendalian pada penerimai. Melakukan pembinaan dan pelatihan karyawan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara berkala;ii. Melengkapi karyawan dengan alat pelindung diri (ear muff dan ear plug).

Pajanan CahayaTujuan1. Menilai intensitas dan efektifitas pencahayaan di pabrik ini2. Menilai ada tidaknya gangguan penglihatan pada karyawan di pabrik ini3. Menilai ada tidaknya gangguan lain pada karyawan pabrik iniakibat efek pencahayaan.4. Menilai adanya bahaya yang dapat timbul akibat efek pencahayaan.

Aspek fisiologi pencahayaan1. Faktor yang berpengaruh dalam menciptakan ruang kerja.2. Faktor yang berpengaruh dalam suhu. 3. Faktor yang berpengaruh dalam arsitektural.4. Faktor yang berpengaruh dalam keselamatan kerja.

Sumber pencahayaan1. Alami (sinar matahari)2. Buatan (lampu)

Pengaruh pencahayaan yang buruk1. Kelelahan mata2. Kelelahan mental3. Sakit kepala4. Capai, sakit punggung, tengkuk dan leher5. Ketajaman penglihatan menurun6. Kerusakan indera penglihatan

Pengaruh kelelahan pada mata1. Kehilangan produktivitas2. Kualitas kerja rendah3. Meningkatnya kesalahan4. Kerusakan indera penglihatan

Pedoman desain sistem penerangan1. Hindari penempatan arah cahaya langsung dalam lapangan penglihatan pekerja2. Hindari penggunaan cat mengkilat pada mesin kerja, meja kerja dan tempat kerja3. Gunakan cahaya difuse (merata)4. Gunakan banyak lampu dengan daya kecil daripada sedikit dengan daya besar5. Hindari lokasi pencahayaan dalam 30 derajat dari garis normal penglihatan6. Hindari sumber cahaya berkedip

Pedoman satndar pencahayaan1. Kerja kasar, rutin, detail besar dengan bahan kontras jelas : 100-200 lux2. Kerja sedang tanpa konsentrasi besar : 200-500 lux3. Detail kerja semakin halus, kontras kurang, pekerjaan semakin luas, menyangkut inspeksi dan baku mutu : 500-1000 lux4. Amat halus, tepat dan teliti : 1000-2000 lux

Hasil PengamatanDari hasil pengamatan kami melihat bahwa sebagian besar produksi dikerjakan oleh mesin yang hanya membutuhkan kontrol minimal dari pekerja. Pekerjaan yang dilakukan sebagian besar karyawan pabrik adalah pekerjaan rutin dengan detail yang besar. Pencahayaan yang didapat bisa secara alami maupun dari lampu. Memandangkan waktu kunjungan kami adalah pada waktu siang, sebagian besar ruangan diterangi dari sinar matahari. Namun kedudukan atap atau genteng yang bisa tembus cahaya pula terletak pada central dari ruangan sedangkan posisi yang terbaik adalah penerangan dari arah kiri atau barat. Tujuannya agar menghindari sinar matahari langsung yang terik pada jam-jam siang. Akan tetapi, jumlah lampu cukup pula memadai untuk pencahayaan yang maksimal bagi pekerja shift malam.Dari hasil pengamatan, penerangan di pabrik Sosro sudah baik. Ini karena penerangan tidak akan menimbulkan kelelahan mata, kelelahan mental ataupun gangguan penglihatan yang diakibatkan penerangan yang buruk ataupun menyilaukan.

Pajanan GetaranPengertian getaranYang dimaksud dengan getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolakbalik dari kedudukan keseimbangan. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis (Sugeng Budiono, 2003:35).Vibrasi adalah getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis, misalnya mesin atau alat-alat mekanis lainnya (J.F. Gabriel, 1996:96).Getaran merupakan efek suatu sumber yang memakai satuan ukuran hertz (Depkes, 2003:21). Getaran (vibrasi) adalah suatu faktor fisik yang menjalar ke tubuh manusia, mulai dari tangan sampai keseluruh tubuh turut bergetar (oscilation) akibat getaran peralatan mekanis yang dipergunakan dalam tempat kerja (Emil Salim, 2002:253).

Sumber getaran

Perkakas yang bergetar secara luas dipergunakan dalam industri logam, perakitan kapal, dan otomotif, juga dipertambangan, kehutanan, dan pekerjaan konstruksi. Perkakas yang paling banyak digunakan adalah: bor pneumatik, alat-alat ini menghasilkan getaran mekanik dengan ciri fisik dan efeknya merugikan yang berbeda (Wijaya C , 1995:174). Pada perum perhutani sumber getaran yang ada pada peralatan seperti band resaw, cross cut, log band saw, planer, band saw, double cross cut, dan spindel moulder.Di perusahaan SOSRO ini, sumber getaran datang dari mesin pengangkut barang-barabg yaitu Forklift Truck.

Klasifikasi getaran mekanis

1. Getaran seluruh tubuhGetaran pada seluruh tubuh atau umum (whole body vibration) yaitu terjadi getaran pada tubuh pekerja yang bekerja sambil duduk atau sedang berdiri dimana landasanya yang menimbulkan getaran. Biasanya frekuensi getaran ini adalah sebesar 5-20 Hz (Emil Salim, 2002:253). Getaran seperti ini biasanya dialami oleh pengemudi kendaraan seperti : traktor, bus, helikopter, atau bahkan kapal. Efek pada organ tertentu bergantung pada resonansi alamiah organ tersebut : dada (3-6 Hz), kepala (20-30 Hz), rahang (100-150 Hz), dan seterusnya.

Disamping rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh goyangan organ seperti ini, menurut beberapa penelitian, telah dilaporkan efek jangka lama yang menimbulkan osteoarthritis tulang belakang (J.M. Harrington, 2003:187-188). Menambahnya tonus otot-otot oleh karena getaran dibawah frekuensi 20 Hz menjadi sebab kelelahan. Kontraksi statis ini menyebabkan penimbunan asam laktat dalam alat-alat dengan bertambahnya panjang waktu reaksi. Rasa tidak enak menjadi sebab kurangnya perhatian. Rangsangan-rangsangan pada system retikuler di otak menjadi sebab mabuk. Sebaliknya, frekuensi diatas 20 Hz menyebabkan pengenduran otot. Lain dari itu getaran-getaran frekuensi tinggi 30-50 Hz digunakan dalam kedokteran olah raga untuk memulihkan otot sesudah kontraksi luar biasa (Sumamur, 1996:78).Badan merupakan susunan elastis yang komplek dengan tulang sebagai penyokong alat-alat dan landasan kekuatan serta kerja otot. Kerangka, alat-alat, urat, dan otot memiliki sifat elastis yang bekerja secara serentak sebagai peredam dan penghantar getaran. Pengaruh getaran terhadap tubuh ditentukan sekali oleh posisi tubuh atau sikap kerja (J.F. Gabriel, 1996:97). Menurut Emil Salim (2002:253) yang dikutip Arief Budiono menyebutkan getaran pada seluruh tubuh atau umumnya (Whole Body Vibration) yaitu terjadi getaran pada tubuh pekerja yang bekerja sambil duduk atau sedang berdiri tetapi landasannya bergetar.

2. Getaran tangan lengan

Menurut Emil Salim (2002:253) yang dikutip Arief Budiono menyebutkan Getaran setempat yaitu getaran yang merambat melalui tangan akibat pemakaian peralatan yang bergetar, frekuensinya biasnya antara 20-500 Hz. Frekuensi yang paling berbahaya adalah pada 128 Hz, karena tubuh manusia sangat peka pada frekuensi ini. Getaran ini berbahaya pada pekerjaan seperti :

1. Operator gergaji rantai2. Tukang semprot, potong rumput3. Gerinda4. Penempa palu.

Efeknya lebih mudah di jelaskan dari pada menguraikan patofisiologinya, efek ini disebut sebagai sindrom getaran lengan (HVAS) yang terdiri atas:a. Efek vaskuler-pemucatan pada episodik buku jari ujung yang bertambah parah pada suhu dingin (Fenomena Raynoud).b. Efek Neurologik buku jari ujung mengalami kesemutan dan baal. Efek bersifat progresif apabila ada pemanjanan terhadap alat bergetar berlanjut dan dapat menyebabkan dalam kasus yang parah, gangren.Alat-alat yang dipakai akan bergetar dan getaran tersebut disalurkan pada tangan, getaran-getaran dalam waktu singkat tidak berpengaruh pada tangan tetapi dalam jangka waktu cukup lama akan menimbulkan kelainan pada tangan berupa :

a. Kelainan pada persyarafan dan peredaran darah. Gejala kelainan ini mirip dengan Phenomena Raynoud yaitu keadaan pucat dan biru dari anggota badan kedinginan, tanpa ada penyumbatan pembuluh darah tepi dan kelainan gizi. Phenomena Raynoud ini terjadi pada frekuensi sekitar 30-40 Hz.b. Kerusakan-kerusakan pada persendian dan tulang (J.F.Gabriel, 1996:97).

Pada kebanyakan tenaga kerja, tingkat akhir dari penyakit masih memungkinkan mereka bekerja dengan alat-alat yang bergetar. Namun pada berbagai hal, penyakit demikian memburuk, sehingga kapasitas kerja terganggu dan tenaga kerja harus menghentikan pekerjaannya. Dari sudut cacat kerja, perasaan nyeri kurang pentingnya dibanding dengan hilangnya perasaan tangan dan tidak dapat digunakan sebagai mestinya. Hal ini terutama berat bagi pekerjaan dengan tangan kanan yang memerlukan ketelitian terutama dengan alat kecil yang berputar. Otot-otot yang menjadi lemah biasanya abduktor jari kelingking, otototot interossea, dan fleksin dari jari-jari (Sumamur, 1996:80).

NAB dan Mutu GetaranBerdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. 51 tahun 1999 menyatakan bahwa NAB getaran untuk pemajanan lengan dan tangan yaitu sebagai berikut:

NILAI AMBANG BATAS GETARAN UNTUK PEMAJANAN LENGAN DAN TANGAN

JUMLAH WAKTU PEMAJANAN PER HARI KERJANILAI PERCEPATAN PADA FREKUENSI DOMINAN

METER/DETIK KUADRAT (m/s2 )Gram

4 jam dan kurang dari 8 jam40,4

2 jam dan kurang dari 4 jam60,61

1 jam dan kurang dari 2 jam80,81

Kurang dari 1 jam121,22

Sedangkan nilai baku tingkat getaran diatur dalam suatu Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-49/MENLH/11/1996 adalah batas maksimal tingkat getaran yang diperbolehkan dari usaha atau kegiatan pada media padat sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan serta keutuhan bangunan.

Baku Tingkat Getaran untuk Kenyamanan dan Kesehatan

Alat Pengukur GetaranSalah satunya adalah Vibration meter yang berbentuk kecil dan ringan sehingga mudah dibawa dan dioperasikan dengan baterai serta dapat mengambil data getaran pada suatu mesin dengan cepat. Pada umumnya terdiri dari sebuah probe, kabel dan meter untuk menampilkan harga getaran. Alat ini juga dilengkapi dengan switch selector untuk memilih parameter getaran yang akan diukur.Vibration meter ini hanya membaca harga overall (besarnya level getaran) tanpa memberikan informasi mengenai frekuensi dari getaran tersebut. Pemakaian alat ini cukup mudah sehingga tidak diperlukan seorang operator yang harus ahli dalam bidang getaran. Pada umumnya alat ini digunakan untuk memonitor trend getaran dari suatu mesin. Jika trend getaran suatu mesin menunjukkan kenaikan melebihi level getaran yang diperbolehkan, maka akan dilakukan analisa lebih lanjut dengan menggunakan alat yang lebih lengkap (Anonim, 2009).

Pengendalian GetaranMenurut Sugeng Budiono (2003:39), pengendalian getaran adalah sebagai berikut :

a. Pengendalian Secara Teknis

1. Mengunakan peralatan kerja yang rendah intensitas getarannya (dilengkapi dengan damping/peredam).2. Menambah atau menyisipkan damping diantara tangan dan alat, misalnya membalut pegangan alat dengan karet.3. Memelihara/merawat peralatan dengan baik. Dengan mengganti bagian-bagian yang aus atau memberikan pelumasan.4. Meletakan peralatan dengan teratur.Alat yang diletakan diatas meja yang tidak stabil dan kuat dapat menimbulkan getaran di sekelilingnya.5. Menggunakan remote kontrol. Tenaga kerja tidak terkena paparan getaran, karena dikendalikan dari jauh.b. Pengendalian Secara AdministratifYaitu dengan cara mengatur waktu kerja, misalkan:1. Merotasi pekerjaan. Apabila terdapat suatu pekerjaan yang dilakukan oleh 3 orang, maka dengan mengacu pada NAB yang ada, paparan getaran tidak sepenuhnya mengenai salah seseorang, akan tetapi bergantian, dari A, B dan kemudian C.A B C A B C A B C2. Mengurangi jam kerja, sehingga sesuai dengan NAB yang berlaku.

c. Pengendalian Secara MedisPada saat awal, dan kemudian pemeriksaan berkala setiap 5 tahun sekali. Sedangkan untuk kasus yang berlanjut, maka interval yang diambil adalah 2-3 tahun sekali.

d. Pemakaian Alat Pelindung DiriPengurangan paparan dapat dilakukan dengan menggunakan sarung tangan yang telah dilengkapi peredam getar (busa).Efek-efek berbahaya dari paparan kerja terhadap getaran paling baik dicegah dengan memperbaiki desain alat-alat yang bergetar tersebut, dan pemakaian sarung tangan pelindung, Resiko dapat juga dikurangi dengan memperpendek waktu paparan. Pemeriksaan sebelum penempatan dan pemeriksaan berkala mempermudah pengenalan dini individu-individu yang terutama rentan dan membantu mengurangi meluasnya masalah (Wijaya C, 1995:175).IV.2 Faktor KimiaPajanan Potensial dari Kimia :1. Klorin dan KloraminKlorin dan kloramin merupakan bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pembunuh kuman (disinfektan) di perusahan-perusahan air minum. Klorin (Cl2) merupakan senyawa relatif tidak stabil di dalam air. Klorin berwarna kuning kehijauan dengan bau yang menyengat (bau kloam renang) Kloramin merupakan senyawa klorin-amonia (NH4Cl) yang jauh lebih stabil dibandingkan klorin. Kloramin lebih sering digunakan pada beberapa perusahan pengolah air minum, tidak sedikit yang menggunakan bahan ini sebagai pengganti klorin. Baik klorin maupun kloramin sangat beracun bagi ikan. Keduanya akan bereaksi dengan air membentuk asam hipoklorus yang diketahui dapat merusak sel-sel protein dan sisitem enzim ikan. Tingkat keracunan klorin dan kloramin secara alamiah akan meningkat pada pH lebih rendah dan temperatur lebih tinggi, karena pada kondisi demikian proporsi asam hipoklorus yang terbentuk akan meningkat. Untuk menghindari efek kronis dari bahan tersebut maka residu klorin dalam air harus dijaga agar tidak lebih dari 0.003 ppm. Klorin pada konsentrasi 0.2 - 0.3 ppm sudah cukup untuk membunuh ikan dengan cepat. Klorin dan kloramin bisa diabsorpsi dalam tubuh melalui kulit, mata, mulut dan inhalasi. Gejala dari eksposur klorin yang paling umum adalah : Iritasi saluran pernapasan, Napas mendesah, Kesulitan bernapas, Sakit tenggorokan, Batuk, Dada sesak, Iritasi mata, Iritasi kulit

Klorin sangat potensial untuk terjadinya penyakit di kerongkongan, hidung dan traktus respiratory. Akibat-akibat akutnya bagi saluran pernapasan antara lain:1. 0,2 ppm : hidung terasa gatal2. 1,0 ppm : kerongkongan gatal atau rasa kering, batuk, susah nafas3. 1,3 ppm (30 menit) : sesak nafas berat dan kepala sangat pening4. 5 ppm : peradangan hidung, pengkaratan gigi dan sesak nafas.5. 10,0 ppm : trakt respiratori menjadi sangat terganggu6. 15-20 ppm : batuk lebih keras, terasa tercekik, sesak di dada7. 30 ppm : batuk hebat, tercekik, sesak nafas, dan muntah-muntah8. 250 ppm : kemungkinan besar dapat menyebabkan kematian9. 1000 ppm : kematian

PENGENDALIAN PROSEDUR PENANGANAN KLOR1. Pekerja harus dilatih dalam penanganan dan penyimpanan klor dan cara menggunakan peralatan pelindung pribadi yang tepat.2. Klor harus disimpan di tempat yang sejuk, kering, area yang berventilasi baik dalam wadah tertutup rapat terlindung dari paparan cuaca, perubahan suhu ekstrem, dan kerusakan fisik.3. Wadah harus disimpan secara terpisah dari gas yang mudah terbakar, uap, dan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti bensin, produk-produk minyak bumi, produk-produk berbasis sulfur, hidrokarbon, dan asetilena. 4. Jika terjadi kebakaran mendadak di sekitar silinder klorin, pindahkan segera klorin ke tempat aman. Jika pemindahan tidak mungkin dilakukan, dinginkan silinder yang tidak bocor dengan penyemprotan air. Jangan pernah menggunakan bahan kimia atau karbon dioksida sebagai alat pemadam jika klorin terlibat dalam api.

2. Pembungkus Produk seperti Plastik Plastik merupakan kemasan yang mudah didapatkan dan murah harganya, tersedia dalam berbagai jenis, ketebalan, dan bentuk yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan dan produk pangan. Jenis plastik padat diidentifikasi melalui kode angka dalam panah berbentuk segitiga, yang dikembangkan oleh The American Society of Plastik Industry. Kode-kode tersebut di bawah ini hanya menjelaskan terbuat dari jenis plastik apakah kemasan tersebut. 1 = PET, Polyethylene terephthalate 2 = HDPE, High-density polyethylene 3 = V Vynil atau PVC - Polyvinyl chloride 4 = LDPE - Low density polyethylene 5 = PP Polypropylene 6 = PS- Polystyrene 7 = OTHER

Dari ke-7 jenis plastik di atas, yang paling aman digunakan untuk mengemas produk pangan adalah 2 (LDPE), 4 (HDPE), dan 5 (PP). Kemasan jenis Poliethilen terephthalate (1)Keuntungan : 1. paling banyak digunakan untuk mengemas minuman dalam bentuk botol. 2. Kemasan ini memiliki ketahan terhadap suhu tinggi hingga 200C dan memiliki sifat mekanik yang baik (tidak mudah berubah bentuk). 3. Botol PET dapat digunakan kembali untuk mengisi air, tetapi harus air pada suhu kamar dan tidak berkali-kali. Bila digunakan hingga berkali-kali, maka polimer-polimernya akan rusak hingga dapat mengkontaminasi produk yang dikemasnyaKerugian : Botol PET tidak tahan terhadap sinar ultraviolet, sehingga tidak mampu melindungi kandungan yang mudah rusak oleh sinar UV seperti vitamin C. Perlu diberi anti UV.

Kemasan Polietilen (2,4) dan Polipropilen (5)Keuntungan : 1. harganya murah dan mudah digunakan dengan berbagai macam bentuk dan ukurannya. 2. Polipropilen digunakan untuk produk-produk pangan yang panas dan berminyak, karena memiliki ketahanan terhadap panas yang paling tinggi, yaitu hingga 130C, 3. Polietilen digunakan untuk produk membekukan produk pangan, karena memiliki ketahanan pecah paling tinggi pada kondisi beku hingga suhu -80. Untuk membedakannya : Plastik polietilen lebih kusam dibandingkan dengan polipropilen yang lebih bening atau transparan. Kemasan Polivinil chloride (3) dan Polystyrene (6) Kemasan ini lebih baik jangan digunakan untuk mengemas produk pangan, karena sangat rentan terjadi migrasi bahan kemasan ke dalam produk pangan. Kemasan PVC mengandung bahan aditif yang disebut dengan phtalate yang sangat beracun bagi tubuh. Phtalate tidak berikatan dengan bahan utama plastik, sehingga sangat mudah lepas ke lingkungan, terutama bila kemasan yang digunakan sudah lama digunakan dan berubah menjadi kusam. Dalam kondisi suhu normal/kamar, PVC berbahaya digunakan untuk kontak dengan produk pangan, apalagi bila diberi perlakuan suhu tinggi.Kemasan Polystyrene (6), kemasan ini lebih sering kita kenal dengan styrofoam. Penggunaannya sangat disukai oleh para produsen makanan, terutama yang siap saji, seperti nasi atau mi goreng, mi instan, atau bahkan digunakan untuk mengemas nasi beserta lauk pauknya. Untuk styrofoam, bila kontak dengan suhu tinggi, senyawa stirenenya akan lepas dan bermigrasi ke dalam produk pangan, sehingga berbahaya bagi kesehatan. Styrofoam sebenarnya cukup aman digunakan untuk produk yang tidak berlemak dan tidak bersuhu tinggi, namun bila dilihat dari faktor keamanan lingkungannya, akibat tidak bisa terurai sama sekali, maka penggunaan styrofoam lebih baik dihindari, dengan langsung menggunakan piring kaca bila kondisinya memungkinkan. Untuk kemasan 7 (other), mencakup sangat banyak jenis kemasan lainnya, dimana ada yang berbahaya bagi kesehatan dan ada yang tidak. Kemasan dengan no 7 yang sering digunakan ialah plastik dengan kandungan polikarbonat atau PC. Plastik ini mengeluarkan senyawa BPA atau Bisphenol A yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Plastik yang mengandung BPA memiliki kekuatan yang sangat baik dan sangat jernih, sehingga digunakan sebagai bahan pembuat kaca jendela mobil atau bahkan pesawat. Penggunaan plastik yang aman digunakan untuk bahan pangan belum banyak diperhatikan oleh industri kecil, industri rumah tangga, atau pedagang makanan siap saji, seperti bakso ataupun lauk pauk. Bahan pangan yang dikemas, sering berupa makanan yang berkuah panas ataupun berminyak. Harus diperhatikan bahwa, plastik dapat bereaksi dengan panas dan minyak, polimer-polimernya dapat lepas, sehingga masuk ke dalam produk pangan. Hal inilah yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Penyakit yang timbul bisa berupa penyakit degeneratif atau kanker. 3. Limbah Pada pengamatan yang dilakukan pada saat kunjungan ke PT. Sinar Sosro pada tanggal 25 oktober 2011, pengelolahan limbah terlihat cukup baik. Tidak ada bahan kimia yang berbahaya yang terlihat karena bahan baku yang digunakan mengandung bahan-bahan alamiah. Bahan-bahan yang digunakan untuk bahan baku utama terdiri dari 3 bahan, yaitu teh selawi (teh yang dipetik 3 pucuk pada bagian paling atas), gula pasir industri (gula pasir dengan penyaringan dua kali), dan air. Pada pengolahan limbah PT.Sinar Sosro, bahan-bahan sisa dari produksi dimanfaatkan dengan sangat baik. Pengololahan limbah terdiri dari : Ampas teh : dimanfaatkan menjadi pupuk yang digunakan untuk tumbuhan-tumbuhan yang ditanam disekitar pabrik. Botol : botol yang tidak terpakai dimanfaatkan untuk didaur ulang kembali. Limbah cair : dapat dimanfaatkan untuk menyiram lantai untuk membersihkan lantai dan digunakan untuk menyiram pepohonan.Parameter indikator dari limbah cair dapat dilihat dari kolam indikator atau disebut juga bak kolam ikan. Maksudnya disini adalah untuk limbah, indikator yang dilihat adalah ikan. Ikan yang dijadikan sebagai indikator pencemaran limbah adalah ikan mas (Cyprinus carpui ). Ikan dapat menunjukkan reaksi terhadapperubahan fisik air maupun terhadap adanya senyawa pencemar yang terlarut dalam batas konsentrasi tertentu. Reaksi ini dapat ditunjukkan dalam percobaan di laboratorim, di mana terjadi perubahan aktivitas pernafasan yang besarnya perobahan diukur atas dsar irama membuka dan menutupnya rongga Buccal dan ofer kulum. Pengukuran aktivitas pernafasan merupakan cara yang amat peka untuk menguikur reaksi ikan terhadap kehadiran senyawa pencemar. Sebagai indikator dari toxicant sub lethal juga dapat dilihat dari frekwensi bentuk ikan. Yang mana digunakan untuk membersihkan pembalikan aliran air pada insang, yang merupakan monitoring pergerakan respiratory. Berdasrkan hasil penelitian bahea konsentrasi limbah, suhu, DO, pH, salinitas dan alkalinitas berpengaruh nyata terhadap mortalitas ikan mas. Hal ini disebabkan jika ditinjau secara kimia bahwa kehidupan dan pertumbuhan organisme perairan dipengaruhi oleh pH, DO, BOD, suhu, salinitas dan alkalinitas.Terlihat hasil akhir air limbah dalam dibuat kolam ikan, dan ikan yang terdapat di kolam terseut tetap hidup dan tidak ada yang mati, ini menunjukan bahwa limbah hasil dari produksi yang terdapat di PT. Sinar Sosro tersebut tidak toksik dan terhindar dari bahan-bahan kimia yang membahayakan tubuh.Pengelolaan limbah yang tidak benar bisa memberikan efek yang buruk bagi lingkungan dan masyarakat daerah dekat pabrik. Lingkungan yang buruk bermanifestasi pada gejala penyakit pada masyarakat. Contoh pajanan limbah yang bisa berhubungan dengan penyakit ialah Pencemaran air yang bisa menimbulkan gangguan diare.

4. Kafein Dalam TehDalam teh terdapat zat yang bernama kafein. Kafein merupakan senyawa kimia yang memiliki fungsi sebagai penenang. Pada orang-orang tertentu, kafein juga bersifat anti sedatif. Beberapa orang bisa mengalami gangguan tidur jika mereka mengkonsumsi kafein, terutama selama jam malam. Konsumsi kafein secara teratur dalam waktu bertahun-tahun sebenarnya dapat memberikan efek perlindungan terhadap beberapa penyakit yang sederhana, termasuk jenis kanker tertentu. pengaruh kafein pada tidur sangat bervariasi. Bergantung pada orang-orang yang tidak terbiasa untuk minum the Bukti untuk risiko untuk kehamilan adalah samar-samar, tetapi beberapa pemerintah telah menyimpulkan bahwa nasehat yang bijaksana adalah untuk wanita hamil untuk membatasi konsumsi setara dengan dua cangkir kopi per hari atau kurang.

IV.3 Faktor BiologiLumutLumut adalah jamur yang dapat ditemukan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Tidak ada seorangpun yang tahu tentang berapa jumlah spesies jamur yang ada, tetapi diperkirakan berkisar antara sepuluh ribu sampai tiga ratus ribu spesies atau lebih. Lumut tumbuh paling baik dalam keaadan lembab dan hangat, dan berkembang biak dengan cara berspora. Spora dari lumut dapat bertahan pada keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti keadaan kering yang tidak mendukung pertumbuhan normal lumut. Beberapa jenis lumut yang sering terdapat di dalam ruangan adalah Cladosporium, Penicillium, Alternaria, Aspergillus.Beberapa orang sensitif terhadap lumut. Untuk orang-orang seperti ini, pajanan terhadap lumut dapat menyebabkan simptom seperti hidung tersumbat, iritasi mata, mengi, ataupun iritasi kulit. Beberapa orang yang memiliki masalah alergi yang serius dapat mempunyai reaksi yang lebih parah. Reaksi yang parah dapat meliputi demam dan sesak nafas. Beberapa orang dengan penyakit obstruktif kronik, dapat mengalami infeksi jamur pada paru-parunya.Pada tahun 2004 Institute of Medicine (IOM) menemukan adanya hubungan antara pajanan indoor dari lumut dengan peningkatan simptom saluran pernafasan bagian atas, batuk, mengi pada orang yang relatif sehat; peningkatan gejala asma pada pasien asma; dan peningkatan pneumonitis hipersensitif pada individu yang rentan terhadap penyakit immune-mediated. IOM juga menemukan bukti yang cenderung menghubungkan antara pajanan lumut dalam ruangan dengan penyakit pernafasan pada anak-anak sehat.Lumut dapat ditemukan pada seluruh keadaan lingkungan dan dapat dideteksi baik indoor maupun outdoor, sepanjang tahun. Pertumbuhan lumut dipercepat oleh suasana hangat dan lembab. Pada outdoors, lumut dapat ditemukan pada tempat berbayang, tempat lembab dimana daun dan vegetasi lainnya mengalami pelapukan. Sedangkan pada indoors, lumut dapat ditemukan pada ruangan dengan kelembapan yang tinggi, seperti basements dan showers.Individu yang sensitif sebaiknya menghindari area-area yang cenderung terdapat lumut. Di dalam ruangan, pertumbuhan lumut dapat diperlambat dengan menjaga kadar kelembaban antara 40% sampai 60%, ventilasi yang cukup.Beberapa rekomdeasi yang dianjurkan :1. Jaga kelembaban dalam ruangan antara 40%-60%2. Gunakan AC atau dehumidifier pada bulan-bulan yang lembab3. Pastikan ruangan mempunyai ventilasi yang cukup, tambahkan exhaust fan4. Tambahkan anti lumut pada cat sebelum pengecatan5. Jangan menggunakan karpet pada kamar mandi dan basements6. Buang atau ganti karpet basahUntuk sekarang ini, belum ada standard atau rekomendasi untuk konsentrasi dari lumut ataupun spora lumut. Terdapat beberapa jenis lumut. Kebanyakan jenis lumut indoor tidak mempunyai risiko terhadap kesehatan. Lumut dapat menyebabkan masalah kesehatan dengan cara memproduksi alergen. Awitan dari serangan alergi terhadap lumut dapat segera ataupun lambat. Respons alergi tampak seperti gejala hay-fever seperti pilek, mata merah. Lumut juga dapat menyebabkan infeksi kulit ataupun mukosa lokal, tetapi secara umum tidak menyebabkan infeksi sistemik pada manusia, kecuali pada individu dengan gangguan imunitas seperti AIDS, diabetes yang tidak terkontrol, dan yang meminum obat-obat immunosupresif. Lumut dapat menyebabkan serangan asma pada orang-orang yang alergi terhadap lumut. Sebagai tambahan, terpajan oleh lumut dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, hidung, dan tenggorokan. Beberapa jenis lumut tertentu dapat memproduksi mycotoxin pada keadaan-keadaan tertentu.Kontrol kelembaban adalah kunci dalam mengontrol perkembangan lumut. Pencegahan lumut termasuk :1. Memperbaiki kebocoran pada bangunan2. Mencegah uap air berkondensasi dengan meningkatkan suhu permukaan atau mengurangi kelembaban.3. Peningkatan ventilasi (bila udara luar dingin dan kering), dehumidifikasi (bila udara luar hangat dan lembab)4. Pertahankan kelembaban relatif di bawah 70% (25%-60% bila mungkin)5. Membersihkan tempat-tempat yang basah secepatnya, tidak lebih dari 48 jam sesudah penemuan6. Menyediakan drainage yang memadai7. Menemukan area dimana ada kebocoran, menentukan penyebab kebocoran, perbaiki supaya tidak terjadi kebocoran lagi.LegionellaPada tahun 1976, terdapat 182 kasus pneumonia misterius yang terjadi di antara anggota legion Amerika yang datang di konvensi di Philadelphia. Beberapa bulan setelah investigasi, ditemukan organisme baru, Legionella pneumophila, dianggap sebagai bakteri yang bertanggung jawab. Kita sekarang mengetahui bahwa organisme lingkungan yang umum ini sering tumbuh pada air hangat dari cooling tower bangunan. Apabila terkontaminasi, udara dari cooling tower yang masuk ke dalam ruangan dapat menjadi penyebab infeksi (legionellosis).Sebagai tambahan pada pneumonia, organisme Legionella terlah dihubungkan dengan penyakit yang berhubungan dengan gedung lainnya yang disebut sebagai demam pontiac, yang dikarakterisi oleh demam, mengigil, sakit kepala, dan sakit otot. Penyakit ini pertama digambarkan pada tahun 1968, terjadi KLB dari 144 kasus di kantor kesehatan Michigan. Hampir 100% orang terkena dengan masa inkubasi selama 36 jam.Sebagai tambahan dari infeksi yang tidak bisa menular dari manusia ke manusia, seperti Legionella pneumonia, karakteristik dari ventilasi bangunan penting untuk terjadinya penyebaran penyakit yang bisa disebarkan dari manusia ke manusia. Infeksi yang ditularkan melalui udara lainnya seperti TB, penyakit pneumococcal, varicella, dan measles, mungkin juga dipengaruhi oleh ventilasi. Saran : membersihkan cooling tower secara berkala, setahun dua sampai tiga kali.

Medical Checkup1. Pemeriksaan Roentgen paru2. Pemeriksaan darah rutin3. Pemeriksaan urin rutinSaran : medical checkup dilakukan setidaknya setahun 2 kali.

IV.4 Faktor ErgonomiAplikasi/Penerapan Ergonomi:1. Posisi Kerja, terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.2. Proses Kerja Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.3. Tata letak tempat kerjaDisplay harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.4. Mengangkat bebanBermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya. Beban yang terlalu beratdapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.a. Menjinjing bebanBeban yang diangkat tidak melebihi aturan yang ditetapkan ILOsbb:- Laki-laki dewasa 40 kg- Wanita dewasa 15-20 kg- Laki-laki (16-18 th) 15-20 kg- Wanita (16-18 th) 12-15 kgb. Organisasi kerjaPekerjaan harus di atur dengan berbagai cara :- Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun- Frekuensi pergerakan diminimalisasi- Jarak mengangkat beban dikurangi- Dalam membawa beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan mengangkat tidak terlalu tinggi.- Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan.c. Metode mengangkat bebanSemua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetik dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip :- Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung- Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat badan.Metoda ini termasuk 5 faktor dasar :o Posisi kaki yang benaro Punggung kuat dan kekaro Posisi lengan dekat dengan tubuho Mengangkat dengan benaro Menggunakan berat badand. Supervisi medisSemua pekerja secara kontinyu harus mendapat supervisi medis teratur.- Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan dengan beban kerjanya- Pemeriksaan berkala untuk memastikan pekerja sesuai dengan pekerjaannya dan mendeteksi bila ada kelainan- Nasehat harus diberikan tentang hygiene dan kesehatan, khususnya pada wanita muda dan yang sudah berumur.

Kelelahan/FatiqueSetelah pekerja melakukan pekerjaannya maka umumnya terjadi kelelahan, dalam hal ini kita harus waspada dan harus kita bedakan jenis kelelahannya, beberapa ahli membedakan/membaginya sebagai berikut :1. Kelelahan fisikKelelahan fisik akibat kerja yang berlebihan, dimana masih dapat dikompensasi dan diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tidak terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah istirahat dan tidur yang cukup.2. Kelelahan yang patologisKelelahan ini tergabung dengan penyakit yang diderita, biasanya muncul tiba-tiba dan berat gejalanya.3. Psikologis dan Emotional FatiqueKelelahan ini adalah bentuk yang umum. Kemungkinan merupakan sejenis mekanisme melarikan diri dari kenyataan pada penderita psikosomatik. Semangat yang baik dan motivasi kerja akan mengurangi angka kejadiannya di tempat kerja.4. Upaya kesehatan kerja dalam mengatasi kelelahan, meskipun seseorang mempunyai batas ketahanan, akan tetapi beberapa hal dibawah ini akan mengurangi kelelahan yang tidak seharusnya terjadi :- Lingkungan harus bersih dari zat-zat kimia. Pencahayaan dan ventilasi harus memadai dan tidak ada gangguan bising.- Jam kerja sehari diberikan waktu istirahat sejenak dan istirahat yang cukup saat makan siang.- Kesehatan pekerja harus tetap dimonitor.- Tempo kegiatan tidak harus terus menerus-Waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja harus sesingkat mungkin, kalau memungkinkan.- Secara aktif mengidentifikasi sejumlah pekerja dalam peningkatan semangat kerja.- Fasilitas rekreasi dan istirahat harus disediakan di tempat kerja.- Waktu untuk liburan harus diberikan pada semua pekerja- Kelompok pekerja yang rentan harus lebih diawasi misalnya;- Pekerja remaja- Wanita hamil dan menyusui- Pekerja yang telah berumur- Pekerja shift- Migrant.- Para pekerja yang mempunyai kebiasaan pada alkohol dan zatstimulan atau zat addiktif lainnya perlu diawasi.

Pada kunjungan ke pabrik ini pada hari Selasa, tanggal 25 Oktober 2011, adapun pajanan ergonomi yang didapat sebagai berikut :1. Tempat duduk yang tidak ergonomis untuk pekerja.Tempat duduk yang disediakan oleh pabrik ini untuk pekerja tidak memenuhi ergonomi kerja. Tempat duduk yang disediakan tidak memliliki senderan yang baik untuk menopang tubuh, kemudian tidak memberikann ruang yang cukup untuk tubuh bergerak atau kaki untuk bergerak. Pijakan kaki tidak pas pada posisi duduk/beridiri. Pada pabrik ini, ada beberapa bagian yang membutuhkan posisi kerja dinamis untuk bekerja dalam posisi berdiri maupun duduk. Hal ini sama dengan posisi kerja duduk, dimana tidak cukup ergonomis untuk memberikan kenyamanan pekerja. Tempat duduk yang ergonomis adalah : a. Punggung kursi dapat disesuaikanb. Penopang lumbal yang baikc. Tinggi kursi dapat disesuaikand. Tidak ada tekanan berlebih pada bagian bawah paha dan belakang lutute. Penopang kaki bila diperlukanf. Ruang untuk mengubah posisi tidak terhala bagian bawah mejag. Lengan bawah hampir horizontalh. Pergelangan tangan tidak menekuk berlebihanRekomendasi ergonomic mengenai ketinggian landasan kerja posisis berdiri didasarkan pada ketinggian siku berdiri yaitu :a. 5- 10 cm di atas tinggi siku berdiri untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian dengan maksud untuk mengurangi pembebanan statis pada otot bagian belakang.b. 10-15 cm di bawah tinggi siku berdiri selama kerja manual yang para pekerjanya sering memerlukan ruanganuntuk peralatan, material dan container dengan berbagai jenis.c. 15-40 cm di bawah tyinggi siku berdiri untuk pekerjaan yang memerluikan penekanana dengan kuat.Desain Stasiun kerja dengan Sikap DinamisDesain stasiun kerja untuk posisi dudduk dan berdiri mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing. Dan keuntungan dari dua posisis tersebut bias dikombinasikan menjadi satuy desain dengan batasan :a. Pekerjaan dilakukan dengan dududk pada suatu sat dan pada saat lainya dilakukan dengan saling bergantian.b. Perlu menjangkau sesuatau yang lebih dari 40 cm ke depan atau 15 cmdi atas landasan kerja.c. Ketinggian yang paling tepat untuk posisis dududk maupun berdiri adalah 90-120 cmPosisi duduk dan berdiri adalah posisis yang terbaik dan lebih dikehendaki karena memungkunkan pekerja mengganti posisis kerja untuk mengurangi kelelahan otot. Dan posisis tersebut telah dicobakan di industri dan mempunyai keuntungan secara biomekanis dimana tuilang belakang dan pinggang 30 % lebih rendah dibandingkandengan posisis dududk maupun berdiri terus menerus.Jadi, suatu desain produk harus berpusat pada pemakainya dan untuk mendapatkan sikap kerja yang nyaman dan aman diperlukan desain stasiun yang sesuai.

d. Cara pekerja mengangkat kardus berisi barang produksi.Pekerja mengangkat kardus berisi hasil produksi dengan berdiri dan terlalu membungkuk.Cara mengangkat dan mengangkut yang baik harus memenuhi 2 prinsip kinetis, yaitu :1. Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak mungkin otot tulang yang lemah dibebaskan dari pembebanan.2. Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan.Untuk menerapkan kedua prinsip kinetisitu setiap kegiatan mengangkat dan mengangkut harus dilakukan sebagai berikut :1. Pegangan harus tepat. Memegang diusahakan dengan tangan penuh dan memegang dengan hanya beberapa jari yang dapat menyebabkan ketegangan statis lokal pada jari tersebut harus dihindarkan.2. Lengan harus sedekat-dekatnya pada badan dan dalam posisi lurus. Fleksi pada lengan untuk mengangkut dan mengangkat menyebabkan ketegangan otot statis yang melelahkan.3. Punggung harus diluruskan.4. Dagu ditarik segera setelah kepala bisa ditegakkan lagi seperti pada permulaan gerakan. Dengan posisi kepala dan dagu yang tepat, seluruh tulang belakang diluruskan.5. Posisi kaki dibuat sedemikian rupa sehingga mampu untuk mengimbangi momentum yang terjadi dalam posisi mengangkat. Satu kaki ditempatkanke arah jurusan gerakan yang dituju, kaki kedua ditempatkan sedemikian rupa sehingga membantu mendorong tubuh pada gerakan pertama.6. Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan mendorong, serta gaya untuk gerakan dan perimbangan.7. Beban diusahakan berada sedekat mungkin terhadap garis vertikal yang melalui pusat gravitasi tubuh.Selain hal diatas dalam kegiatan mengangkat dan mengangkut juga harus diperhatikan ketentuan berikut ini :1. Semua barang/benda yang menghalangi pandangan mata sebaiknya disingkirkan terlebih dahulu, sebelum pekerjaan mengangkat dan mengangkut dilakukan.2. Tinggi maksimum tempat pemegang dari lantai tidak lebih dari 35 cm.3. Jika suatu beban harus diangkut dari permukaan lantai dianjurkan agar menggunakan agar menggunakan alat mekanis (katrol).4. Beban yang akan diangkut harus berada sedekat mungkin dengan tubuh.5. Punggungharus lurus agar bahaya kerusakan terhadap diskus dapat dihindarkan.6. Mula-mula lutut harus bengkok dan tubuh harus berada pada sikap dengan punggung lurus.

e. Tumpukan krat di tempat pembuangan limbah yang sangat tinggi.Hal ini tentu akan membahayakan pekerja sekitar daerah limbah.

Penerapan Ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap kesehatan masyarakat, membuat berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K3 di Tempat Kerja serta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor terkait dalam pembinaannya.

IV.5 Faktor PsikologiFaktor Psikologis juga sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Psikologis seseorang sangat berpengaruh pada konsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan. Bila konsentrasi sudah terganggu maka akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang akan dilakukan ketika bekerja. Sehingga kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi. Contoh faktor psikologis yang dapat mempengaruhi konsentrasi adalah :- Masalah-masalah di rumah yang terbawa ke tempat kerja.- Suasana kerja yang tidak kondusif.- Adanya pertengkaran dengan teman sekerja.- Dan lain lain1Faktor Psikologis juga sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Psikologis seseorang sangat berpengaruh pada konsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan. Bila konsentrasi sudah terganggu maka akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang akan dilakukan ketika bekerja. Sehingga kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi. 1Contoh faktor psikologis yang dapat mempengaruhi konsentrasi adalah : Masalah-masalah dirumah yang terbawa ke tempat kerja, suasana kerja yang tidak kondusif, adanya pertengkaran dengan teman sekerja, dan sebagainya.

Kerja adalah aktivitas baik fisik maupun mental yang dasarnya adalah bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapatkan kepuasan. Tiga unsur dalam bekerja, yaitu kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu, dan bertujuan penuhi kebutuhan. Karyawan memiliki keinginan terhadap pekerjaannya, diantaranya gaji yang cukup, pekerjaan yang aman secara ekonomis, penghargaan dari pekerjaan, kesempatan untuk maju, pimpinan yajng bijaksana, rekan kerja yang kompak, kondisi kerja yang aman, nyaman dan menarik. Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, antara lain bagaimana individu mereaksi lingkungannya, hal yang diragukan dalam penyesuaian dengan orang lain, kondisi pekerjaan yang berhubungan dengan kecakapan, keagamaan yang besangkutan , kesetiaan, pekerja dianggap/ disamakan, pekerja dianggap sebuah unit atau indvidu terisolir.1Tinggi rendahnya tuntutan dari lingkungan kerja akan mempunyai dampak terhadap kepuasan kerja dan kesehatan mental tenaga kerja. Makin tinggi tuntutan dari lingkungan kerja, makin menurun kepuasan dan kesehatan mental para tenaga kerja (Sumamur, 1979; Fingret, 2000).

Dalam penyesuaian tenaga kerja dengan lingkungan kerjanya, psikologi industri membantu mengenali tenaga kerja yang sesuai dengan;PekerjaannyaDalam rangka seleksi, danPenempatan tenaga kerja.

Kebosanan, sering kali disebut kelelahan mental. Dalam hal ini merupakan ungkapan perasaan tidak enak secara umum, yakni suatu perasaan resah, kurang menyenangkan dan lelah yang menguras seluruh minat dan tenaga. Kebosanan dapat terjadi pada tenaga kerja yang bekerja secara monoton, berulang-ulang. Namun adakalanya kebosanan juga dapat ditimbulkan oleh hal-hal yang semula dianggap mengasyikkan. Apabila tidak ditanggulangi segera, mula-mula kebosanan dapat mengurangi produktivitas, tetapi juga berpotensi untuk mendapat kecelakaan kerja. Upaya-upaya yang dapat dilakukan agar pekerjaan tidak membosankan, antara lain:1. Perlu dilakukan kesesuaian antara tenaga kerja dengan pekerjaannya. Apakah intelegensinya terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk pekerjaan yang sedang ditekuninya? Ciri-ciri kepribadian apa sajakah yang perlu dimiliki tenaga kerja yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan?2. Pekerjaan perlu diubah, misalnya dengan menambah tugas-tugas sekarang dengan tugas lain (jobenlargement), dilakukan perputaran pekerjaan (job-rotation) serta mengubah persepsi tenaga kerja tentang pekerjaannya (job enrichment).3. Mengubah kondisi lingkungan kerja yang kurang sesuai. Misalnya pengurangan kebisingan, cahaya penerangan dengan intensitas yang tetap, warna-warni yang menyenangkan, dan sebagainya.

Kelelahan berhubungan erat dengan kebosanan dalam hal ini dampaknya terhadap perilaku, meskipun sebab-sebab yang menimbulkan kedua kondisi tersebut sangat berbeda.Kelelahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu;1. Kelelahan Fisiologis yaitu terjadi karena penggunaan yang berlebihan dari otot-otot badan2. Kelelahan Psikologis yaitu biasanya bersumber pada kebosanan.

Kedua jenis kelelahan tersebut dapat mengganggu pekerjaan, menurunkan produktivitas, meningkatkan kesalahan, bahkan berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja.Pekerjaan fisik yang berat jika diperpanjang akan mengakibatkan perubahan-perubahan fisiologis yang jelas dan dapat diukur. Proses-proses seperti detak jantung, penggunaan oksigen dan ketegangan otot beroperasi pada tahap yang berbeda pada kelelahan, sedangkan aspek-aspek psikologis dari kelelahan lebih sulit untuk diukur, walaupun dirasakan juga oleh tenaga kerja sebagai sesuatu yang mengganggu atau merusak hasil kerjanya.Dalam keadaan lelah, timbul suatu ketegangan, cepat marah dan rasa lemah.hal ini menyebabkan tenaga kerja sulit untuk memutuskan perhatian terhadap pekerjaan secara efektif. Akibat dari ketegangan dapat menimbulkan penyakit-penyakit kulit.Dalam menghadapi kelelahan fisiologis, dapat dilakukan beberapa upaya, antara lain;1. Seleksi yang Baik.Terutama bagi pekerja fisik yang berat, harus dicari tenaga kerja dengan kondisi fisik yang prima, berdasarkan pemeriksaan kesehatan dalam tahap seleksi masuk.2. Pengaturan Jadwal dan Istirahat.Waktu dan lamanya istirahat perlu ditetapkan dengan cermat, supaya tenaga kerja dapat melepaskan lelah sesuai beban kerja. Hal ini perlu mengingat pengaturan jadwal kerja, misalnya membagi menjadi beberapa shift kerja.3. Ruang Istirahat.Sebaiknya dipertimbangkan pula ruang khusus untuk istirahat para tenaga kerja, apabila diperlukan. Hal ini demikian dimaksudkan agar tenaga kerja tidak beristirahat di sembarang tempat, di teras atau bahkan di dekat ruang kerja, sehingga waktu istirahat yang disediakan tidak bermanfaat optimal. Ruang istirahat sekedar bersuasana nyaman dan layak untuk beristirahat.Upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan kegairahan kerja adalah memberikan penghargaan terhadap pekerjaan, perhatian yang tulus terhadap karyawan, ajakan partisipasi aktif, hapus disiplin besi dari atasan, perbaikan moral karyawan, perbaikan kondisi kerja, kesempatan kemukanan keluhan, dan pemberian uang.Hal tersebut dapat dijadikan sebagai bahan kajian pertimbangan untuk meningkat semangat kerja karyawan sehingga Perusahaan tersebut dapat memproduksi secara maksimal dari segi psikologi karyawan.

Jam kerja pada pabrik ini terbagi dua yaitu jam kerja untuk bagian kantor dan jam kerja untuk bagian produksi. 1. Bagian kantor Pembagian waktu kerja untuk pegawai kantor adalah sebagai berikut: a. Senin kamis : 08.00 12.00; 13.00 16.00 b. Jumat : 08.00 12.00; 13.30 16.00 c. Sabtu : 08.00 13.00

2. Shift Jam kerja berdasarkan shift berlaku untuk operator dan supervisor pada bagian produksi. a. Shift I : jam 00.00 08.00 b. Shift II : jam 08.00 16.00 c. Shift III : jam 16.00 24.00

Untuk lini 2, diberlakukan 3 shift kerja dengan pembagian jadwal seperti yang dijelaskan di atas. Namun untuk lini 3, hanya digunakan dua shift yaitu shift 1 dan shift 2 dengan pembagian waktu sebagai berikut: a. Shift I : jam 00.00 09.00 b. Shift II : jam 09.00 18.00

Namun lama kerja untuk lini 3 adalah 9 jam kerja/hari selama 5 hari kerja.

Dari segi psikologi untuk pabrik ini, diperlihatkan terdapat rangkaian rekreasi untuk tiap divisi selama 1 tahun 1 kali serta terdapatnya jam istirahat 1 jam untuk tiap shift dimana jam istirahat tersebut digunakan untuk jam makan karyawan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk usaha untuk mencukupi kebutuhan karyawan dari segi psikologi agar tidak terjadi kejenuhan dalam bekerja. Hal ini sudah cukup baik mengingat terutama untuk operator yang harus terus memantau kinerja mesin istirahat dan lama kerja yang cukup sangat penting agar tidak terjadi stress akibat kerja.

IV.5 Gangguan Kesehatan/Kecelakaan KerjaDari pengamatan kami dalam lingkungan pabrik ini, kami melihat bahwa perusahaan ini telah cukup memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja para karyawan yang bekerja pada perusahaan ini. Hal tersebut dinilai dari: Pabrik ini telah menyediakan sarana dan prasarana yang cukup untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja tiap karyawan, seperti penyediaan Alat Pelindung Diri (APD). Pabrik ini memiliki program-progran kerja untuk mendukung terwujudnya pelaksanaan K3 yang baik dalam lingkungan kerja dan senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi tiap pekerja.

Penyakit yang sering terjadi:Common coldFlu biasa adalah sekelompok gejala yang disebabkan oleh salah satu dari sejumlah besar virus. Rhinoviruses menyebabkan jumlah terbesar dari pilek, ada lebih dari 100 varietas yang berbeda dari rhinovirus. Kebanyakan virus menyebabkan seseorang menjadi sakit hanya sekali. Namun, karena sejumlah besar virus, seseorang dapat memiliki beberapa kali dingin sepanjang nya atau hidupnya. Para dewasa rata-rata pengalaman 2-3 pilek per tahunFlu biasa biasanya menyebabkan hidung tersumbat, pilek, dan bersin. Sakit tenggorokan dapat hadir pada hari pertama tetapi biasanya sembuh dengan ceapt. Jika batuk terjadi, umumnya berkembang pada sekitar hari keempat atau kelima gejala, biasanya ketika kemacetan dan pilek biasanya menyelesaikan.Tidak ada pengobatan spesifik untuk virus yang menyebabkan flu biasa. Kebanyakan pengobatan ditujukan untuk mengurangi beberapa gejala dingin, tapi jangan memperpendek atau menyembuhkan dingin. Antibiotik tidak berguna untuk mengobati common cold, antibiotik hanya digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri, bukan virus. Gejala pilek akan menyelesaikan dari waktu ke waktu, bahkan tanpa pengobatan apapun. Berikut ini adalah perawatan yang dapat mengurangi gejala yang disebabkan oleh flu biasa. Orang dengan kondisi medis yang mendasari dan mereka yang menggunakan lainnya over-the-counter atau resep obat harus berbicara dengan dokter atau apoteker untuk memastikan bahwa aman untuk menggunakan pengobatan ini. Hidung meler dan hidung tersumbat - hidung berair dan kemacetan dapat memperbaiki dengan penggunaan dekongestan. Pseudoefedrin adalah dekongestan yang dapat meningkatkan hidung tersumbat. Antihistamin seperti diphenhydramine (Benadryl ) juga dapat membantu, tetapi dapat menyebabkan efek samping seperti mengantuk dan pengeringan mata, hidung, dan mulut. Inhaler hidung, termasuk ipratropium bromide (Atrovent , tersedia dengan resep) bisa meringankan hidung meler dan bersin sementara natrium kromolin (NasalCrom , sebuah obat non-resep) bisa meringankan pilek, batuk, dan bersin. Lain semprot hidung seperti oxymetazoline (Afrin dan lain-lain) juga dapat memberikan bantuan sementara hidung tersumbat. Namun, semprotan ini tidak boleh digunakan selama lebih dari dua sampai tiga hari, penggunaan selama lebih dari tiga hari digunakan dapat memperburuk kemacetan. Sakit tenggorokan dan sakit kepala - Sakit tenggorokan dan sakit kepala yang terbaik diobati dengan pereda nyeri ringan seperti asetaminofen (Tylenol ) atau non-steroid anti-inflamasi agen seperti ibuprofen atau naproxen (Aleve Motrin atau ). Batuk - batuk bahan obat-obatan umum termasuk guaifenesin dan dekstrometorfan, ini sering dikombinasikan dengan obat lain di over-the-counter formula dingin. Namun, manfaat obat batuk mungkin kecil untuk tidak ada. Dalam uji klinis, penekan batuk tidak lebih efektif dalam mengurangi durasi atau keparahan batuk karena dingin daripada plasebo (pengganti non-obat). Antibiotik - Antibiotik tidak boleh digunakan untuk mengobati flu biasa rumit. Seperti disebutkan di atas, pilek disebabkan oleh virus. Antibiotik mengobati bakteri, infeksi virus tidak. Pengobatan alternatif - Dipanaskan, udara lembab yang dapat meningkatkan gejala hidung tersumbat dan hidung meler, dan menyebabkan beberapa efek samping. Sejumlah produk alternatif, termasuk vitamin C dan produk herbal seperti echinacea, yang diiklankan untuk mengobati atau mencegah flu biasa. Sementara tidak satupun dari perawatan ini cenderung menyebabkan kerugian, tidak ada yang telah terbukti efektif dalam uji klinis; penggunaannya tidak dianjurkan. Produk tertentu, seperti gel hidung yang mengandung seng (misalnya, Zicam ), telah dikaitkan dengan kerugian permanen bau. PENCEGAHAN Mencuci tangan adalah cara penting dan sangat efektif untuk mencegah penyebaran infeksi. Tangan harus basah dengan air dan sabun biasa, dan digosok bersama selama 15 sampai 30 detik. Perhatian khusus harus diberikan pada kuku, antara jari, dan pergelangan tangan. Tangan harus dibilas secara menyeluruh, dan dikeringkan dengan handuk sekali pakai. Alkohol berbasis pencuci tangan merupakan alternatif yang baik untuk desinfektan tangan jika wastafel tidak tersedia. Menggosok tangan harus tersebar di seluruh permukaan tangan, jari, dan pergelangan tangan sampai kering, dan dapat digunakan beberapa kali. Menggosok ini dapat digunakan berulang kali tanpa iritasi kulit atau kehilangan efektivitas. Pembersih tangan yang tersedia sebagai cairan atau menghapus di kecil, ukuran portabel yang mudah dibawa dalam saku atau tas. Ketika wastafel tersedia, tangan terlihat kotor harus dicuci dengan sabun dan air. Tangan harus dicuci sebelum menyiapkan makanan dan makan, dan setelah batuk, meniup hidung, atau bersin. Meskipun tidak selalu mungkin untuk membatasi kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi dengan dingin, menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah kontak langsung harus dihindari bila mungkin. Selain itu, jaringan harus digunakan untuk menutup mulut saat bersin atau batuk. Jaringan ini digunakan harus dibuang segera. Bersin / batuk ke lengan pakaian seseorang (di siku bagian dalam) adalah cara lain yang mengandung semprotan air liur dan sekresi dan tidak mencemari tangan. TinitusTinitus (telinga berdenging) adalah suara gaduh berasal di dalam telinga melebihi lingkungan sekitar. Tinitus merupakan sebuah gejala dan bukan suatu penyakit tertentu. Suara gaduh yang terdengar oleh orang yang menderita tinnitus bias jadi berdengung, berdenring, meraung, bersiul atau suara berdesis. Beberapa orang mendengar suara yang rumit yang naik turun setiap waktu. Suara ini lebih jelas di lingkungan yang sunyi dan ketika seseorang tidak berkonsentrasi pada hal tertentu. Maka tinitus cenderung mengganggu orang ketika mereka berusaha untuk tidur.Tinnitus dapat timbul dimana saja dari empat bagian-bagian telinga: telinga bagian luar, telinga bagian tengah, telinga bagian dalam, dan otak. Satu dari penyebab-penyebab yang paling umum dari tinnitus adalah kerusakan pada ujung-ujung mikroskopik dari syaraf pendengaran didalam telinga bagian dalam. Sekarang ini, paparan bunyi yang keras adalah penyebab yang sangat umum dari tinnitus, dan ia seringkali juga merusak pendengaran.Pencegahan yang dapat dilakukan untuk orang yang terpapar dengan bunyi yang keras ialah dengan menggunakan alat perlindungan pendengaran. Seiring waktu, paparan terhadap suara keras dapat merusak saraf di telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan tinnitus.Low Back PainPenyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang kuat dengan pekerjaan, pada umumnya harus mempunyai hubungan sebab akibat antara proses penyakit dan hazard di tempat kerja. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu contoh dari sekian banyak penyakit akibat kerja. LBP adalah istilah untuk semua rasa sakit di daerah punggung bawah disebabkan oleh banyak faktor dan merupakan keluhan yang berhubungan dengan pekerjaan dan sifatnya umum. Nyeri pinggang dapat menyerang semua orang tanpa mengenal kelas, jenis kelamin, umur, ras serta status pendidikan dan profesi sehingga dapat dikatakan nyeri pinggan merupakan problem utama di masyarakat yang dapat mengakibatkan kehilangan waktu bekerja dan dapat berdampak pada terganggunya produktivitas kerja.Sebagai contohnya,pekerjaan di pabrik teh sering menyeluh adanya LBP. Hasil dari pemerhatian dan kunjungan di pabrik teh,mendapati beberapa faktor yang mengarah terjadinya LBP seperti :Posisi duduk yang salah serta kerusinya tidak ergonomisLama berkerja di pabrikHampir semua pekerjanya sudah kurang lebih 20tahun bekerja di pabrikPenggulangan pekerjaan pada otot yang samaMetode/cara kerjaJam kerjaKebiasaan merokok.

Disamping tersebut diatas faktor lingkungan kerja fisik seperti paparan kebisingan, suhu, getaran dan pencahayaan yang kurang baik juga akan mempengaruhi timbulnya keluhan pada otot.PENCEGAHANRisiko di tempat kerja meliputi kerja fisik berat, penanganan dan cara pengangkatan barang, gerakan berulang, posisi atau sikap tubuh selama bekerja, getaran, dan kerja statis. Maka, tindakan pencegahan yang dilakukan juga harus berdasarkan pada faktor-faktor tersebut, yakni :Pencegahan primer yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kejadian NPB di tempat kerja.Pencegahan sekunder untuk mengurangi kejadian NPB dengan deteksi dini.Pencegahan tersier dilakukan untuk meminimalisir konsekuensi atau disabilitas yang mungkin timbul dalam perjalanan penyakitnya.Tindakan pencegahan tersebut dilakukan dengan strategi pencegahan sebagai berikut :Edukasi dan pelatihanPekerja perlu mendapatkan edukasi tentang cara bekerja yang baik, dalam hal ini yang terkait dengan gangguan LBP. Edukasi dapat meliputi teknik mengangkat beban, posisi tubuh saat bekerja, peregangan, dan sebagainya. Ergonomi dan modifikasi faktor risikoAdanya regulasi khusus dari perusahaan mengenai pembatasan jumlah beban yang dapat diangkat oleh pekerja adalah langkah yang baik. Demikian juga halnya dengan pembatasan waktu bekerja. Faktor risiko individu, bila ada, juga harus dikendalikan. Misalkan kebiasan merokok.Walaupun belum didapatkan bukti yang kuat bahwa modifikasi faktor risiko dapat mencegah kejadian LBP, namun setidaknya dapat meningkatkan kesehatan pekerja secara umum.Pemilihan pekerja (skrining )Pemilihan pekerja dilakukan dengan skrining pra-kerja. Riwayat kesehatan dan hasil pemeriksaan fisik harus diperhatikan dengan seksama. Adanya riwayat episode LBPsebelumnya merupakan salah satu indikator adanya kemungkinan akan berulangnya kembali gangguan tersebut bila calon pekerja itu berhadapan dengan faktor risiko yang ada di tempat kerja. Tips-tips cara yang benarSikap Berdiri yang benar:Kepala dan punggung tegak perut ditarik ke dalamlengan tergantung lurus,di sisi badan Membungkuk sedikitsatu kaki ditopang Sikap Duduk yang benar:Punggung tegak bersandar penuhsaling menopang kaki Punggung bersandar penuh kedua kaki ditopang di atas bangku kecil Sikap Bekerja yang benar :Duduk dengan punggung tegakMeja/tempat menulis sedekat mungkin dengan tubuh

HipertensiKebisingan di tempat kerja merupakan suatu masalah yang berdampak terhadap kesehatan pekerja yang akhirnya dapat menurunkan produktifitas kerja, dampak dari kebisingan selain dapat menganggu pendengaran seperti penurunan pendengaran atau terjadinya perubahan ambang batas pendengaran permanen, kebisingan juga dapat menimbulkan hipertensi. WHO melaporkan bahwa 8-13% penduduk dunia menderita gangguan kesehatan karena dampak dari kebisingan. Selian itu kebiasaan merokok dapat memperburuk gangguan kesehatan ini.Saran yang dapat diberikan yaitu perlu kebijakan dari perusahaan untuk mengurangi tingkat kebisingan yang masih diatas ambang batas dengan caa melakukan perawatan atau perbaikan mesin secara berkala, tersedianya APD (ear plug, ear muff) untuk para pekerja, perlunya pengawasan pemakaian APD tersebut di lingkungan kerja yang bising dan diadakannya Safety Training Observation Program untuk para perkerja yang lalai.Hipertensi juga dapat disebabkan karena suhu tempat kerja yang panas dan tingkat kebosanan pakerja karena pekerjaan yang monoton. Kebisingan, panas, dan kebosanan adalah hal-hal yang dapat memicu terjadinya stress. Seperti yang kita ketahui ketika orang stress, hormon epinefrin yang ada di dalam medula kelenjar adrenal akan terangsang. Tidak hanya hormon epinefrin, namun neurotransmit