Pendahuluan Definisi Epid Etiologi

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyakit infeksi virus dan bakteri masih menjadi pemicu kematian di Asia Tenggara, dibandingkan dengan penyakit cardiovaskular dan penyakit non-communicable lainnya. Sepsis didefinisikan sebagai respons tubuh terhadap penyakit infeksi seperti bakteri dan virus. Sepsis dimasukkan kedalam kategori penyakit darurat yang sama seperti serangan jantung atau stroke karena ada gangguan dalam pemasukkan oksigen dan nutrisi ke jaringan sehingga dibutuhkan penanganan kegawat daruratan segera. 1 Oleh karena itu, sepsis merupakan penyebab tersering perawatan pasien di unit perawatan intensif (ICU). Selain itu berdasarkan epidemiologinya sepsis hampir diderita oleh 18 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan insiden diperkirakan sekitar 50-95 kasus diantara 100.000 populasi dengan peningkatan sebesar 9% tiap tahunnya. Penelitian epidemiologi sepsis di AS menyatakan insiden sepsis sebesar 3/1.000 populasi yang meningkat lebih dari 100 kali lipat berdasarkan umur (0,2/1.000 pada anak-anak, sampai 26,2/1.000 pada kelompok umur > 85 tahun). 2 Sepsis dapat mengenai berbagai kelompok umur, pada dewasa, sepsis umumnya terdapat pada orang yang mengalami immunocompromised yang disebabkan karena adanya penyakit kronik maupun infeksi lainnya. Mortalitas sepsis di negara yang sudah berkembang menurun hingga 9% namun, tingkat mortalitas pada

description

Sepsis

Transcript of Pendahuluan Definisi Epid Etiologi

Page 1: Pendahuluan Definisi Epid Etiologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penyakit infeksi virus dan bakteri masih menjadi pemicu kematian di Asia Tenggara,

dibandingkan dengan penyakit cardiovaskular dan penyakit non-communicable lainnya.

Sepsis didefinisikan sebagai respons tubuh terhadap penyakit infeksi seperti bakteri dan virus.

Sepsis dimasukkan kedalam kategori penyakit darurat yang sama seperti serangan jantung

atau stroke karena ada gangguan dalam pemasukkan oksigen dan nutrisi ke jaringan sehingga

dibutuhkan penanganan kegawat daruratan segera. 1 Oleh karena itu, sepsis merupakan

penyebab tersering perawatan pasien di unit perawatan intensif (ICU). Selain itu berdasarkan

epidemiologinya sepsis hampir diderita oleh 18 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya

dengan insiden diperkirakan sekitar 50-95 kasus diantara 100.000 populasi dengan

peningkatan sebesar 9% tiap tahunnya. Penelitian epidemiologi sepsis di AS menyatakan

insiden sepsis sebesar 3/1.000 populasi yang meningkat lebih dari 100 kali lipat berdasarkan

umur (0,2/1.000 pada anak-anak, sampai 26,2/1.000 pada kelompok umur > 85 tahun).2

Sepsis dapat mengenai berbagai kelompok umur, pada dewasa, sepsis umumnya

terdapat pada orang yang mengalami immunocompromised yang disebabkan karena adanya

penyakit kronik maupun infeksi lainnya. Mortalitas sepsis di negara yang sudah berkembang

menurun hingga 9% namun, tingkat mortalitas pada negara yang sedang berkembang, seperti

Indonesia masih tinggi, yaitu 50-70% dan apabila terdapat syok sepsis dan disfungsi organ

multiple, angka mortalitasnya bisa mencapai 80%.

Sepsis merupakan respons sistemik terhadap infeksi dimana patogen atau toksin

dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga terjadi aktivitas proses inflamasi (infeksi dan

inflamasi). Sepsis dibagi dalam derajat Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS),

sepsis, sepsis berat, sepsis dengan hipotensi, dan syok sepsis.

Sepsis merupakan proses infeksi dan inflamasi yang kompleks dimulai dengan

rangsangan endotoksin atau eksotoksin terhadap sistem imunologi, sehingga terjadi aktivasi

makrofag, sekresi berbagai sitokin dan mediator, aktivasi komplemen dan netrofil, sehingga

terjadi disfungsi dan kerusakan endotel, aktivasi sistem koagulasi dan trombosit yang

menyebabkan gangguan perfusi ke berbagai jaringan dan disfungsi/kegagalan organ

multipel.2

Page 2: Pendahuluan Definisi Epid Etiologi

Langkah penting pertama dalam manajemen sepsis adalah identifikasi dini. Seringkali

istilah systemic inflammatory response syndrome (SIRS) diartikan sama dengan sepsis pada

keadaan klinis. Walaupun begitu, SIRS dapat timbul sebagai hasil dari non-infeksi, dan

istilah sepsis digunakan untuk inflamasi sistemik yang muncul dari infeksi. Oleh karena itu,

sangatlah penting untuk dapat memahami sepsis dan syok sepsis mulai dari definisi,

penyebab, hingga penatalaksanaannya.3

1.2. BATASAN MASALAH

Dalam referat ini membahas tentang sepsis mencakup definisi, epidemiologi, etiologi,

patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, diagnosis banding, dan penatalaksanaan.

1.3. TUJUAN PENULISAN

Penulisan referat ini bertujuan untuk lebih memahami tentang sepsis sekaligus sebagai

syarat dalam mengikuti kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Anestesi RS. Raden Said Sukanto

Tk.1 Jakarta Timur.

Page 3: Pendahuluan Definisi Epid Etiologi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Berdasarkan International Sepsis Conference, sepsi adalah infeksi yang disertai

dengan manifestasi klinis sistemik.2 Selain itu, sepsis juga merupakan komplikasi infeksi

yang berpotensi mengancam nyawa. Sepsis terjadi ketika bahan kimia yang dilepaskan ke

dalam aliran darah untuk melawan infeksi memicu repson inflamasi seluruh tubuh, sehingga

peradangan ini dapat memicu perubahan yang dapat merusak beberapa sistem organ sehingga

menyebabkan kegagagalan organ. 4 Dengan adanya kegagalan organ atau disfungsi organ

yang disertai komplikasi ini dinamakan sepsis berat. Sepsis berat juga merupakan keadaan

sepsis yang diikuti dengan gangguan fungsi organ, hipotensi atau hipoperfusi.5 Sepsis berat

dengan hipotensi ialah sepsis dengan tekanan sistolik <90mmHg atau penurunan tekanan

sistolik >40mmHg.

Infeksi Proses patologis yang disebabkan oleh mikroorganisme

patogenik ke dalam jaringan atau cairan yang steril.

Sepsis Suatu proses infeksi yang disertasi respon inflamasi sistemik.

Sepsis berat Sepsis disertai komplikasi disfungsi organ

Syok sepsis Sepsis yang disertai kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan

hipotensi, meskipun telah dilakukan resusitasi cairan.

TABEL : DEFINISI INFEKSI DAN SEPSIS2

Sepsis merupakan spektrum penyakit mulai dari sindrom respons inflamasi sistemik

(SIRS) sampai syok septik. SIRS merupakan konstelasi gejala inflamasi sistemik yang

mungkin akibat infeksi. Sebagai contoh, pasien dengan pankreatitis akut dan trauma luas

termasuk luka bakar, mungkin memiliki temuan SIRS. Sindroma sepsis ini ditandai dengan 2

dari gejala berikut :6

a. Hyperthermia/Hypothermia (>38.3oC; <35.6oC)

b. Tachypneu (resp>20x/menit)

c. Tachycardia (pulse >100x/menit)

d. Leukocytosis >12.000/mm atau Leukopenia <4.000/mm

e. 10% >cell immature

Page 4: Pendahuluan Definisi Epid Etiologi

Perkembangan dari Multiple Organ Dysfunction / Multiple Organ Failure

(MODS/MOF) ialah berujung pada suatu syok septik. Syok septik didefinisikan sebagai

keadaan kegagalan sirkulasi akut yang ditandai dengan hipotensi arteri persisten meskipun

dengan resusitasi cairan yang cukup ataupun adanya hipoperfusi jaringan (dimanifestasikan

oleh konsentrasi laktat yang >4mg/dL) yang tidak dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain.7

PERBEDAAN SINDROMA SEPSIS DAN SYOK SEPTIK

SINDROMA SEPSIS SYOK SEPTIK

1. Takipneu, resp >20x/min

2. Takikardia >90x/min

3. Hipertermi >38oC

4. Hipoksemia

5. Peningkatan laktat plasma

6. Oligouria, Urine 0.5cc/kgBB dalam

1 jam

Sindroma sepsis ditambah dengan gejala :

1. Hipotensi 90mmHg

2. Tensi menurun sampai 40mmHg dari

baseline dalam waktu 1 jam

3. Tidak membaik dengan pemberian

cairan, serta penyakit syok

hipovolemik, infark miokard dan

emboli pulmonal sudah disingkirkan

GAMBAR : KRITERIA BONES UNTUK PENGENALAN SEPSIS BERAT8

Page 5: Pendahuluan Definisi Epid Etiologi

2.2 EPIDEMIOLOGI

Sepsis merupakan penyebab kematian ke 10 di Amerika Serikat, dengan perkiraan

menunjukkan 750.000 pasien akan dirawat dirumah sakit dengan sepsi di Amerika Serikat

setiap tahunnya. 9,10 Tingkat rawat inap akibat sepsis yang berat 2 kali lipat selama dekade

terakhir, dan dengan angka kematian saat ini 30%. Perkiraan baru-baru ini menunjukkan

bahwa angka kematian berdasarkan populasi disesuaikan dengan peningkatan umur.10,11

Meskipun penyakit menular merupakan penyebab utama kematian di Asia Tenggara,

penyebab epidemiologi kurang dipahami. Hal ini terutama karena sejumlah penyakit menular

tropis tidak dapat didiagnosis dengan fasilitas mikrobiologi standar. Sebagai contoh, sebagian

besar infeksi virus memerlukan tes PCR yang spesifik, dan penyakit riketsia memerlukan

sampel darah ekstra pada penerimaan dan pada fase penyembuhan untuk diagnosis pasti.

Memahami epidemiologi penyebab sepsis adalah batu penjuru untuk meningkatkan pedoman

untuk diagnosis dan pengelolaan sepsis khusus untuk daerah.1

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Greg S.Martin,dkk, untuk kategori jenis

kelamin dalam populasi Amerika Serikat mengungkapkan bahwa setiap tahun jenis kelamin

pria lebih mungkin untuk memiliki sepsis daripada wanita.12

GAMBAR : EPIDEMIOLOGI MENURUT JENIS KELAMIN

Page 6: Pendahuluan Definisi Epid Etiologi

Selain itu kriteria berdasarkan ras, ras kulit putih memiliki tingkat terendah untuk

terkena sepsis selama masa studi, dengan dua orang kulit hitam dan kulit putih kelompok lain

yang memiliki resiko sama tinggi dibandingkan dengan kulit putih.12

GAMBAR : EPIDEMIOLOGI MENURUT RAS

Dari 1979 – 1987, bakteri gram negatif merupakan organisme yang dominan

menyebabkan sepsis, sedangkan bakteri gram positif dilaporkan paling sering pada setiap

tahun berikutnya. Diantara organisme dilaporkan yang telah menyebabkan sepsis pada tahun

2000, dimana bakteri gram positif menyumbang 52.1% kasus, bakteri gram negatif untuk

37.6%, infeksi polymicrobial untuk 4.7%, bakteri anaerob untuk 1.0%, dan jamur untuk

4.6%. Organisme tertentu yang menyebabkan sepsi tercatat di 51% dari semua catatan yang

dilaporkan selama periode 22 tahun. Perubahan yang relatif besar diamati pada kejadian

infeksi bakteri gram positif yang meningkat dengan rata-rata 26.3% per tahun. Dilain hal,

jumlah kasus sepsis yang disebabkan oleh organisme jamur meningkat 207%, dari 5.231

kasus pada tahun 1979 menjadi 16.042 kasus pada tahun 2000.

Page 7: Pendahuluan Definisi Epid Etiologi

GAMBAR : EPIDEMIOLOGI MENURUT ORGANISME PENYEBAB

Tingkat kematian untuk seluruh kelompok menurun selama periode 22 tahun dimana

rata-rata 27.8% selama subperiod pertama menjadi 17.9% selama subperiod terakhir.

Meskipun tingkat kelangsungan hidup membaik, namun meningkatnya insiden sepsis hampir

tiga kali lipat dari jumlah kematian di rumah sakit yang berhubungan dengan sepsis, dari

43.579 kematian (21.9 per 100.000 penduduk) pada tahun 1979 menjadi 120.491 kematian

(43.9 per 100.000 penduduk) pada tahun 2000. Kematian tetap statis untuk penyebab bakteri

gram positif, sedangkan kematian yang terkait dengan bakteri gram negatif menurun dengan

rata-rata 2.9% per tahun. Tingkat kematian tidak berbeda secara signifikan berdasarkan jenis

kelamin dimana pria 22.0% dan wanita 21.8%.

Proporsi pasien dengan sepsis yang mengalami kegagalan organ, dimana sebagai

penanda keganasan penyakit, meningkat dari waktu ke waktu, dari 19.1% dalam 11 tahun

pertama menjadi 30.2% pada tahun kemudian. Kegagalan organ memiliki efek kumulatif

pada kematian dimana sekitar 15% pasien tanpa kegagalan organ meninggal, sedangkan 70%

pasien dengan tiga atau lebih organ yang gagal (diklasifikasikan memiliki sepsis berat dan

syok sepsis) meninggal. 12

Organ-organ yang paling sering mengalami kegagalan pada pasien dengan sepsis

adalah paru-paru pada 18% pasien dan ginjal pada 15% pasien. Yang tidak terlalu sering

adalah gagal jantung sekitar 7%, kegagalan hematologi 6%, kegagalan metabolik 4%, dan

kegagalan neurologis 2%. 12

Page 8: Pendahuluan Definisi Epid Etiologi

GAMBAR : EPIDEMIOLOGI MENURUT TINGKAT KEMATIAN DI

RUMAH SAKIT PADA PASIEN DENGAN SEPSIS

2.3 ETIOLOGI

Sepsis dapat dipicu oleh infeksi di bagian manapun dari tubuh. Tempat yang paling

umum untuk infeksi yang mengarah ke sepsis adalah paru-paru, saluran kemih, abdomen, dan

panggul. Sepsis juga dapat berkembang ketika pasien berada lama di Rumah Sakit, sebagai

contoh sesudah menjalani operasi, pemasangan kateter urin dengan waktu yang lama,

semuanya meningkatkan resiko terkena sepsis.13

SUMBER INFEKSI BERHUBUNGAN DENGAN SEPSIS13

1. Penumoniae2. Appendicitis3. Peritonitis

4. Urinary Tract Infection

5. Cholecystitis or Cholangitis

6. Cellulitis (disebabkan karena intravenous catheter)

7. Post surgical infections

8. Meningitis or encephalitis9. Flu

Page 9: Pendahuluan Definisi Epid Etiologi

FAKTOR RESIKO TERJADINYA SEPSIS PADA PASIEN YANG MENGALAMI :13

1. HIV atau leukemia : kondisi medis yang melemahkan sistem imun

2. Pasien yang menerima kemoterapi atau terapi steroid jangka panjang yang akan

melemahkan sistem imun mereka

3. Pasien neonatus <1 bulan, atau >65 tahun

4. Wanita hamil

5. Diabetes mellitus

6. Post operasi

7. Pasien yang mendapat ventilasi mekanik

8. Pasien yang mendapat kateter atau IV

Selain itu sepsis juga umumnya disebabkan kuman gram negatif, insidens meningkat

karena pemberian antibiotik yang berlebihan, meningkatnya penggunaan obat sitotoksik dan

imunosupresif, meningkatnya frekuensi penggunaan alat-alat invasive seperti kateter

intravaskuler, meningkatnya jumlah penyakit rentan infeksi yang dapat hidup lama, serta

meningkatnya infeksi yang disebabkan organisme yang resisten terhadap antibiotik.

GAMBAR : DIAGRAM HUBUNGAN SIRS, SEPSIS, DAN INFEKSI14