penentuankarbonatbikarbonat

13
KIMIA ANALISIS DASAR Oleh : KELOMPOK SATU : 1. AGUS ANDRIANSAH NIM. 061530400318 2. AMI JUNIA NIM. 061530400319 3. ANGELIA DERAJANNAH NIM. 061530400321 4. DEWI ZELIKA MISPUANI NIM. 061530400323 5. DWI INDAH WAHYUNI OKTASARI NIM. 061530400324 6. M. ANGGRADYA IQBAL NIM. 061530401026 KELAS : 1 KB INSTRUKTUR : Ir. Sofiah, M.T.

description

z

Transcript of penentuankarbonatbikarbonat

KIMIA ANALISIS DASAR

Oleh :KELOMPOK SATU :1. AGUS ANDRIANSAH NIM. 0615304003182. AMI JUNIA NIM. 0615304003193. ANGELIA DERAJANNAH NIM. 0615304003214. DEWI ZELIKA MISPUANI NIM. 0615304003235. DWI INDAH WAHYUNI OKTASARI NIM. 0615304003246. M. ANGGRADYA IQBAL NIM. 061530401026

KELAS : 1 KB

INSTRUKTUR : Ir. Sofiah, M.T.

LABORATORIUM TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

TITRASI ASAM BASA(PENENTUAN KARBONAT-BIKARBONAT)

1. TUJUAN PERCOBAANMahasiswa mampu melakukan penentuan Karbonat dan Bikarbonat

dalam cuplikan dengan cara titrasi menggunakan 2 indikator.

2. RINCIAN PERCOBAAN Standarisasi larutan baku HCl dengan Na2CO3

Titrasi cuplikan untuk menentukan kadar Karbonat dan Bikarbonat dengan menggunakan 2 indikator.

3. DASAR TEORIIon karbonat dapat ditentukan dengan cara titrasi dua langkah, yaitu

dengan menggunakan dua indikator : CO3

2- + H3O+HCO3- + H2O (fenolftalein)

HCO3- + H3O+H2CO3+ H2O (metil orange)

Fenolftalein bekerja sebagai indikator untuk titrasi tahap pertama dengan perubahan warna dari merah ke tidak berwarna. Metil orange bekerja sebagai indikator tahap kedua dengan perubahan warna dari kuning menjadi jingga. Fenolftalein dengan jangkauan pH 8,0-9,6 merupakan indikator yang cocok untuk titik akhir pertama, karena pH larutan Na2CO3berjumlah 8,35. Metil orange dalam jangkauan pH 3,1-4,4 cocok untuk titik akhir kedua. Suatu larutan jenuh CO2 mempunyai pH kira-kira 3,9. Kedua titik akhir tersebut tidak satupun membentuk patahan yang sangat tajam.

Campuran karbonat dan bikarbonat, atau karbonat hidroksida dapat di titrasi dengan HCl standar sampai kedua titik akhir tersebut. Dalam tabel 1,V1 adalah volume asam dalam mL yang digunakan dari permulaan sampai titik akhir Fenolftalein dan V2 adalah volume dari titik akhir Fenolftalein sampai titik akhir metil orange. Hal ini membuktikan bahwa NaOH secara lengkap bereaksi dalam tahap kedua, dan Na2CO3 bereaksi dalam kedua tahap dengan menggunakan volume titran yang sama dalam kedua tahap.

ZatHub.untuk

identifikasi kualitatifMilimol zat

NaOH V2 = 0 M x V1

NaHCO3 V1 = V2 M x V1

Na2CO3 V1 = 0 M x V2

NaOH + Na2CO3 V1 > V2NaOH : M( V1-V2)Na2CO3 : M x V2

NaHCO3+Na2CO3 V1 < V2NaHCO3 : M (V2-V1)

Na2CO3 : M x V1

4. ALAT DAN BAHAN4.1 Alat yang digunakan : Neraca analitis : 1 set Kaca arloji : 4 buah Erlenmeyer : 6 buah Buret 50 m l : 2 buah Pipet ukur : 2 buah Gelas kimia 100 ml, 500 ml : 4 buah Labu takar 100 ml, 500 ml : 4 buah Spatula, pengaduk : 4 buah Bola karet : 2 buah

4.2 Bahan yang digunakan : cuplikan yang mengandung karbonat bikarbonat HCl Na2CO3

Indikator Fenolftalein Indikator metil orange Aquadest

5. PROSEDUR PERCOBAAN 5.1 standarisasi larutan baku HCl dengan Na2CO3

membuat larutan 0,1 M HCl dengan volume 500 ml menimbang dengan teliti 0,4 gr Na2CO3, melarutkan dengan aquadest

sampai 100 ml menyiapkan 3 buah erlenmeyer mengambil alikot sebanyak 25 ml untuk masing-masing erlenmeyer menambahkan 2 tetes indikator metil merah mentitrasi dengan HCl, mencatat volumenya

5.2 penentuan karbonat bikarbonat menimbang dengan teliti 0,50 gr cuplikan yang mengandung Na2CO3

dan NaHCO3

melarutkan dalam 100 ml air menyiapkan 3 buah erlenmeyer, mengisi masing-masing dengan 25 ml

alikot menambahkan 2 tetes indikator fenolftalein menitrasi dengan HCl hingga berubah dari merah menjadi tidak

berwarna mencatat volume titran menambahkan 2 tetes indikator metil orange menitrasi dengan HCl hingga berubah warna dari kuning menjadi

jingga.

6. DATA PENGAMATAN6.1 standarisasi larutan HCl

No.Percobaan

VolumeHCl (mL)

WarnaSebelum sesudah

1 18,0Kuningbening

Salem(jingga bening)

2 19,33 18,5

Rata-rata 18,6

6.2 Penentuan karbonat bikarbonat

NoPercobaan

V.HCl pada

titrasi I (PP)(V1)

Warna V. HCl pada

titrasi II (M.o)(V2)

Warna

Sebelum

Setelah ditambah indikator

PP

Sesudah dititrasi Sebelum

Setelah ditambah indikator

m.o

Sesudah dititrasi

1 5,6 mlTidak

berwarnaMerah

keunguanTidak

berwarna

14,4 mlTidak

berwarna Kuning Jingga2 4,6 ml 13,6 ml3 5 ml 16,5 ml

Rata-rata 5,067 ml 14,83 ml

7. PERHITUNGAN 7.1 standarisasi larutan HCl

mgNa 2CO3BE Na2CO3 = V.HCl x N.HCl

0,4 x1000 x25 %

53 mgmek

= 18,6 ml x N. HCl

N.HCl = 0,101 N

7.2 Penentuan karbonat bikarbonat dengan HCl Menentukan %Na2CO3 dalam contoh

%Na2CO3 = V 1.HCl x N .HCl x BENa 2CO3

mg sampel x 100

%Na2CO3 = 5,067ml x0,101 N x 53 mgmek

0,5gr x1000 x25 % x 100

%Na2CO3 = 21,696 %

Menentukan % NaHCO3 dalam contoh

% NaHCO3= (V 2−V 1)HCl x N .HCl x BE NaHCO3mg sampel

x 100

% NaHCO3= (14,83−5,067 )ml x 0,101N x84 mg

mek0,5gr x1000 x25 %

x 100

% NaHCO3 = 66,26%

PERHITUNGAN TEORIMenentukan %Na2CO3 dalam contoh

%Na2CO3 = V 1.HCl x N .HCl x BENa 2CO3

mg sampel x 100

%Na2CO3 = 5,067ml x0,1N x 53 mgmek

0,5gr x1000 x25 % x 100

%Na2CO3 = 21,48 %

Menentukan % NaHCO3 dalam contoh

% NaHCO3= (V 2−V 1)HCl x N .HCl x BE NaHCO3

mg sampel x 100

% NaHCO3= (14,83−5,067 )ml x 0,1N x 84 mg

mek0,5gr x1000 x25 %

x 100

% NaHCO3 = 65,6%

Campuran yang digunakan adalah 0,2 gr Na2CO3 dan 0,3 gr NaHCO3.Maka :% Na2CO3 dalam campuran0,2gr0,5gr x 100% = 40%

% NaHCO3 dalam campuran0,3gr0,5gr x 100% = 60%

Menentukan volume HCl dalam Na2CO3

%Na2CO3 = V 1.HCl x N .HCl x BENa 2CO3

mg sampel x 100

40% = V 1.HCl x 0,1N x 53 mgmek

0,5 gr x 1000 x 25 %

0,4 = V 1.HCl x 5,3125

V1 HCl = 9,43 ml

Menentukan volume HCl dalam NaHCO3

% NaHCO3 = (V 2−V 1)HCl x N .HCl x BE NaHCO3

mg sampel x 100

60% = (V 2−V 1 )HCl x0,1N x 84 mg

mek0,5gr x1000 x 25 %

0,6 = (V 2−V 1)HCl x8,4

125

(V2 - V1) HCl = 8,93 mlV2 HCl = 8,93 ml + V1 HClV2 HCl = 8,93 ml + 9,43 mlV2 HCl = 18,36 ml

Persen Kesalahan

% kesalahan Na2CO3 = %praktek−%teori

%teori x 100%

= 21,696 %−21,48 %

21,48 % x 100%

= 1%

% kesalahan NaHCO3 = %praktek−%teori

%teori x 100%

= 66,26 %−65,6 %

65,6 % x 100%

= 1%

8. PERTANYAAN1. Tuliskan rumus kimia untuk indikator fenolftalein, dan reaksinya

terhadap perubahan pH!2. Berapakah jangkauan pH indikator yang digunakan pada percobaan

ini?3. Sebuah contoh berat 0,5 gr yang mungkin mengandung NaOH,

Na2CO3, NaHCO3 atau campuran NaOH+Na2CO3 atau NaHCO3+Na2CO3 dititrasi dengan 0.1011 M HCl dengan cara 2 indikator. Ternyata pada titrasi pertama dengan indikator PP diperlukan 38,44 mL HCl. Kemudian pada titrasi kedua diperlukan 11,23 mL HCl. Tentukan:

a. Campuran apakah yang ada pada contoh?b. Hitung % masing-masing zat!

Penyelesaian:a. Rumusnya: C2OH14O4

CO32- + H3O+HCO3

- + H2O (fenolftalein)

b. - indikator Fenolftalein (PP) = pH 8,0-9,6- indikator metil orange (M.O) = pH 3,1-4,4

c. V1 = 38,44 ml dan V2 = 11,23 mL Karena V1 > V2 maka campuran yang ada pada contoh adalah NaOH +

Na2CO3

% NaOH = (V 1−V 2)HCl x N .HCl x BE NaOH

mg sampel x 100

% NaOH = (38,44−11,23 )ml x0,1011N x 40 mg

mek0,5gr x1000

x 100

%NaOH = 22,0074%

%Na2CO3 = V 2HCl x N .HCl x BE Na2CO3

mg sampel x 100

%Na2CO3 = 11,23ml x 0,1011N x53 mg

mek0,5gr x1000

x 100

%Na2CO3 = 12,034 %

9. ANALISIS PERCOBAANSetelah melakukan praktikum titrasi asam basa karbonat-bikarbonat,

dapat dianalisa bahwa ketika suatu sampel ditambahkan fenolftalein dan dititrasi dengan asam, terjadi perubahan warna dari merah keunguan menjadi bening, maka dapat dipastikan bahwa sampel itu mengandung karbonat-bikarbonat. Setelah titrasi pertama dilakukan titrasi dengan tahap kedua pada sampel dengan indikator metil orange, yang ketika dititrasi dengan HCl menhasilkan warna jingga. Hal ini jelas sesuai dengan teori, bahwa jika hal itu benar, maka di dalam sampel ada karbonat-bikarbonat.

Untuk standarisasi larutan HCl 0,1 M digunakan alikot (Na2CO3) sebanyak 0,4 gr yang dilarutkan denagn 100 ml air yang kemudian masing-masing dari 3 buah erlenmeyer diisi sebanyak 25 ml. Pada masing-masing erlenmeyer ditambahkan 2 tetes metil merah dan kemudian dititrasi dengan HCl sampai warnanya berubah dari kuning menjadi salem. Hasil yang didapatkan dalam volume HCl 0,1 M untuk menitrasi pada erlenmeyer I adalah 18 ml, erlenmeyer II adalah 19,3 ml, dan erlenmeyer III adalah 18,5 ml. Sehingga normalitas yang didapat adalah 0,101 N.

Pada penentuan karbonat-bikarbonat alikot yang digunakan berupa campuran Na2CO3 dan NaHCO3 sebanyak 0,5 gr. Setelah dilarutkan dalam 100 ml aquadest, alikot diambil sebanyak 25 ml. Alikot yang digunakan berupa 0,2 gr Na2CO3 dan 0,3 gr NaHCO3 setelah diambil 2 tetes indikator PP, alikot akan berwarna merah keunguan. Setelah dititrasi dengan HCl larutan akan berubah menjadi tidak berwarna. Adapun HCl yang diperlukan pada tahap ini adalah 5,067 ml. Selanjutnya dilakukan titrasi tahap kedua dengan menambahkan 2 tetes metil orange. Alikot akan berwarna kuning dan setelah dititrasi dengan HCl, larutan akan beubah menjadi jingga. Adapun HCl yang diperlukan pada tahap kedua ini adalah 14,4 ml, 13,6 ml, dan 16,5 ml. Pada penentuan karbonat bikarbonat, dihitung kadar masing-masing zat yaitu Na2CO3 dan NaHCO3. Kadar Na2CO3 adalah 21,696% sedangkan berdasarkan teori kadar Na2CO3 adalah 21,48%. Sehingga didapatkan % kesalahan kadar Na2CO3 sebanyak 1%. Kadar NaHCO3

adalah 66,264% sedangkan berdasarkan teori kadar NaHCO3 adalah 65,6% sehingga didapatkan % kesalahan kadar NaHCO3 sebanyak 1%. Dari praktikum yang dilakukan, volume HCl pada tahap I adalah 5,067 ml. Sedangkan berdasarkan teori volume HCl yang digunakan adalah 9,43 ml.

Pada tahap II, volume HCl adalah 14,83 ml sedangkan berdasarkan teori volume HCl yang digunakan adalah18,36 ml.

10. KESIMPULANDari percobaan yang telah dilakukan , dapat disimpulkan bahwa :

1. Asam yang digunakan sebagai larutan standar adalah HCl2. Dalam penentuan ion karbonat-bikarbonat dalam suatu cuplikan

digunakanmetode asidimetri, yaitu penetralan dengan menggunakan asam sebagai larutan indikator

3. Sebelum melakukan titrasi, perlu distandarisasi untuk menentukan secara teliti konsentrasi suatu larutan.

4. Indikator yang digunakan :a. Metil merah, untuk standarisasi larutan HCl 0,1 M. Perubahan

warna dari kuning menjadi salem.b. Fenolftalein untuk penentuan karbonat-bikarbonat titrasi tahap I,

perubahan warna dari merah keunguan menjadi tidak berwarna. Dan metil orange digunakan pada titrasi tahap II dengan perubahan warna dari kuning menjadi jingga.

c. Dari percobaan didapatkan N. HCl = 0,101 N, %Na2CO3 = 21,696%, dan %NaHCO3 = 66,264%

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Analisis Dasar. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang

GAMBAR ALAT

NERACA ANALITIK

KACA ARLOJIERLENMEYER

BURET

PIPET UKUR

GELAS KIMIA

PENGADUK

SPATULA

BOLA KARET

LABU UKUR