Pengaruh Ekstrak Daun Mimba (Azardirachta indica) terhadap Pencegahan Karies Gigi

11
Makalah Oral Biology 2 Pengaruh Ekstrak Daun Mimba (Azardirachta indica) terhadap Pencegahan Karies Gigi Disusun Oleh: Nama : Resty Wahyu Veriani NIM : 04121004065 Dosen Pembimbing : drg. Shanty Chairani, M.Si Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 2013

description

added by Resty Wahyu Veriani on December 9th, 2013

Transcript of Pengaruh Ekstrak Daun Mimba (Azardirachta indica) terhadap Pencegahan Karies Gigi

Makalah Oral Biology 2

Pengaruh Ekstrak Daun Mimba (Azardirachta indica) terhadap Pencegahan

Karies Gigi

Disusun Oleh:

Nama : Resty Wahyu Veriani

NIM : 04121004065

Dosen Pembimbing :

drg. Shanty Chairani, M.Si

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi

Fakultas Kedokteran

Universitas Sriwijaya

2013

Pengaruh Ekstrak Daun Mimba (Azardirachta indica) terhadap Pencegahan

Karies

Resty Wahyu Veriani

Fakultas Kedokteran/ Program Studi Pendidikan Dokter Gigi

Universitas Sriwijaya

Abstract

Over the years, various plants have been described as an antibacterial in

order to against dental caries. One of them is Neem (Azadirachta indica). Neem

(Azadirachta indica) is the most useful traditional medicinal plant in India. Each

part of the neem tree has some medicinal property, for the example, neem leaves

is effective to inhibit the growth of Streptococcus mutans. The aim of this paper is

to discuss about the effect of exstract neem leaves (Azadirachta indica) in dental

caries prevention.

Keywords: Neem leaves, Streptococcus mutans, dental caries,

antibacterial, azadirachtin.

Pendahuluan

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin

dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu

karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah adanya demineralisasi

jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya1

Upaya melakukan tindakan pencegah karies telah dilakukan selama

beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah memanfaatkan ekstrak daun dari

tanaman herbal Mimba (Azardirachta indica).

Makalah ini akan membahas pengaruh ekstrak daun mimba terhadap pencegahan

karies.

Karies Gigi

Karies gigi adalah suatu penyakit jaringan keras gigi yang diakibatkan

oleh ulah mikroorganisme pada karbohidrat yang dapat difermentasikan sehingga

terbentuk asam dan menurunkan pH di bawah pH kritis. Akibatnya terjadi

demineralisasi jaringan keras gigi2. Tanda karies adalah terjadinya demineralisasi

mineral email dan dentin diikuti oleh disintegrasi bagian organiknya3.

Seperti diketahui, karies disebabkan oleh interaksi dari berbagai faktor,

seperti faktor host / inang (gigi dan saliva), mikroorganisme, substrat (makanan)

serta waktu sebagai faktor tambahan. Keempat faktor ini saling berkaitan dan

saling mempengaruhi sehingga apabila salah satu faktor tidak ditemukan, maka

tidak akan terjadi penyakit karies gigi4. Mikroorganisme penyebab karies yang

paling sering ditemukan adalah bakteri dari jenis Streptococcus, yaitu

Streptococcus mutans5.

Karies gigi merupakan masalah utama dari penyakit gigi dan mulut.

Sebanyak 98% dari penduduk dunia pernah mengalami karies. Kerusakan ini

dapat ditemukan pada semua jenis umur. Di Indonesia, karies gigi ini pun masih

menjadi masalah yang paling sering terjadi pada penyakit gigi dan mulut. Angka

kejadian karies gigi berkisar antara 85% - 99%4. Upaya penanggulangan penyakit

ini dengan cara kuratif tidak akan mengurangi terjadinya karies, bahkan akan

meningkat seiring dengan bertambahnya usia, sehingga program preventif

merupakan alternatif terbaik. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain

mencegah pembentukan plak sebagai awal terjadinya karies5.

Indonesia adalah negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) . Dari

berbagai penelitian telah dilaporkan bahwa berbagai jenis tanaman di Indonesia

dapat berkhasiat memiliki efek antimikroba dalam mencegah karies adalah ekstrak

jambu biji (Psidium guajava), delima (Punica granatum), anggur (grapefruit

(Citrus paradisi), Propolis (produk lebah), jus cranberry (Vaccinium

macrocarpon), teh hijau (Camellia sinensis)6. Selain itu, berbagai penelitian telah

menunjukkan bahwa mimba (Azardirachta indica) dapat menghambat

pertumbuhan Streptococcus mutans dan dapat digunakan sebagai mouthwash

untuk mengurangi penyakit periodontal 7,8,9

.

Tanaman Mimba (Azardirachta indica)

Indica Azadirachta, umumnya dikenal sebagai "mimba" adalah keluarga

Meliaceae dan telah didistribusikan secara luas di Asia dan Afrika. Hampir setiap

bagian dari pohon ini digunakan dalam sistem pengobatan berbagai penyakit

manusia. Semua bagian dari pohon mimba, yaitu daun, bunga, biji, buah, akar,

dan kulit kayu telah digunakan secara konvensional untuk pengobatan

peradangan, infeksi, demam, penyakit kulit, dan gangguan pada gigi10

.

Penggolongan tanaman mimba berdasarkan taksonominya adalah sebagai

berikut:

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Subkelas : Sympetalae

Bangsa : Rutales

Suku : Meliaceae

Marga : Azadirachta

Jenis : Azadirachta indica A. Juss.

Sinonim : Antelaea azadirachta (L.) Adelb. Melia azadirachta L.

Nama daerah : Imba, mimba (Jawa); membha, mempheuh (Madura); intaran,

mimba (Bali).

Nama asing : neem, margosa, Indian lilac (Inggris), margosier (Belanda),

(Sansekerta), sabah-bah, azad, darkhtu Hind (Arab), dawoon,

nambu, baypay (Malaysia), margosa, nimbo (Portugis), tamabin,

kamakha (Burma), Indischer zadrach (Jerman)11

Mimba merupakan pohon dengan ketinggian 10-15 meter. Mimba terdiri

dari akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Kulit tebal, batang agak kasar, daun

menyirip genap, dan berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi dan runcing,

sedangkan buahnya merupakan buah batu dengan panjang 1 cm. Buah mimba

dihasilkan dalam satu sampai dua kali setahun, berbentuk oval, bila masak daging

buahnya berwarna kuning, biji bulat, diameter 1cm, ditutupi kulit keras berwarna

coklat dan didalamnya melekat kulit buah berwarna putih. Batangnya agak

bengkok dan pendek, oleh karena itu kayunya tidak terdapat dalam ukuran besar.

Mimba tumbuh baik di daerah panas, di ketinggian 1-700 meter dari permukaan

laut dan tahan tekanan air12,13

. Gambar pohon, buah, dan daun mimba dapat

dilihat pada Gambar 1.

a b c

Gambar 1a. Pohon Mimba ( el-zoughby.indonetwork.net )

Gambar 1b. Buah Mimba ( gunkbhuland.wordpress.com )

Gambar 1c. Daun Mimba ( http://mimbaazadirachtaindicaajuss.blogspot.com )

Daun mimba tersusun spiralis, mengumpul di ujung rantai, merupakan

daun majemuk menyirip genap. Anak daun berjumlah genap di ujung tangkai,

dengan jumlah helaian 8-16, tepi daun bergerigi, bergigi, beringgit, helaian daun

tipis seperti kulit dan mudah layu. Helaian anak daun berwarna coklat kehijauan,

bentuk bundar telur memanjang tidak setangkup serupa bentuk bulan sabit agak

melengkung, panjang helaian daun 5 cm, lebar 3-4 cm. Ujung daun meruncing,

pangkal daun miring, tepi daun bergerigi kasar. Tulang daun menyirip, tulang

cabang utama umumnya hampir sejajar satu dengan lainnya13,14

.

Daerah utama tanaman mimba adalah di kawasan Asia Selatan dan Asia

Tenggara. Plasma nutfah tanaman mimba banyak ditemukan di India dan

Thailand. Beberapa ahli berpendapat bahwa mimba merupakan tanaman asli

India. Ahli lainnya menyatakan bahwa mimba tersebar di hutan-hutan diwilayah

Asia Tenggara dan Asia Seletan termasuk Pakistan, Srilanka, Thailand, Malaysia

serta Indonesia15

.

Pengaruh Ekstrak Daun Mimba terhadap Pencegahan Karies Gigi

Tanaman mimba mempunyai beberapa kegunaan. Di India tanaman ini

disebut “the village pharmacy”, dimana mimba digunakan untuk penyembuhan

penyakit kulit, penyakit kardiovaskular, demam, antiinflamasi, antibakteri,

antidiabetes, dan insektisida. Daun mimba juga di gunakan sebagai repelan, obat

penyakit kulit, hipertensi, diabetes, anthelmintika, ulkus peptik, dan antifungi.

Selain itu bersifat antibakteri dan antiviral13,16

.

Daun Mimba rasanya pahit, berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik)

dan antirematik. Kandungan kimia daun mimba antara lain azadirachtin, minyak

gliserda, asam asetiloksituranoe, dan senyawa lain untuk mengobati diabetes

mellitus, hepatitis, kanker, liver, eksim dan penambah nafsu makan. Daun Mimba

juga mengandung bahan aktif flavonoida, triterpenoid, glokosida, dan senyawa

antivirus15,16

.

Siswomihardjo et al. Melakukan penelitian dengan mengekstrak daun

mimba menggunakan etanol 10% dan 20%. Ekstraksi diletakkan pada agar MHA

yang telah diinokulasi dengan Streptococcus mutans. Air suling digunakan

sebagai kontrol. Setelah 24 jam, inkubasi dan diameter penghambatan diukur.

Data yang dikumpulkan dianalisis dengan analisis varians (ANOVA). Rata-rata

dan standar deviasi zona penghambatan Streptococcus mutans pada agar MHA

ditunjukkan pada tabel 1. Hasil menunjukkan bahwa daun mimba yang diekstraksi

memiliki efek antibakteri17

.

Tabel 1. Perbedaan zona penghambatan Streptococcus mutans pada ekstrak daun

mimba yang menggunakan etanol 10% dan 20%.

Komponen aktif yang terdapat pada daun mimba adalah azadirachtin.

Satya14 dan Pramularsih.15 Satya14 mendokumentasikan penelitian

menggunakan daun mimba untuk menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis dan

E. coli. Pranularsih15 di sisi lain mempelajari pengaruh ekstrak daun mimba

dalam penghambatan Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Meskipun

bakteri yang digunakan dalam kedua percobaan yang berbeda, semua hasilnya

sesuai dengan teori bahwa azadirachtin adalah komponen aktif mimba dari

kelompok fenol dan zat fenol dapat menghancurkan dinding sel bakteri yang pasti

akan menghambat pertumbuhan bakteri18

. kerusakan dinding sel mengganggu

tekanan osmotik dan akan menyebabkan kematian8

Bahan aktif lain yang terkandung dalam mimba adalah flavonoid.

Flavonoid adalah salah satu grup dari polifenol alami yang terdiri dari 3000

struktur yang mempunyai inti flavon C-15 yang sama yaitu dua cincin benzene (A

dan B) yang berikatan dengan oksigen. Efek dari flavonoid mencakup efek

meningkatkan integritas vaskuler, anti trombotik, vasodilator, antivirus. Fenol dan

banyak senyawa fenolik merupakan unsur-unsur antibakteri yang kuat. Pada

konsentrasi yang biasa digunakan, fenol dan derivatnya menimbulkan denaturasi

protein. Dari kandungan flavonoidnya inilah, daun mimba (Azadirachta indica A.

Juss) dapat digunakan sebagai antibakteri16

.

Flavonoid memiliki kemampuan dalam membentuk senyawa kompleks

terhadap protein extraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri,

sehingga menghambat sintesis asam nukleat bakteri sehingga inti sel bakteri tidak

dapat terbentuk yang akhirnya membuat bakteri mati tanpa dapat diperbaiki lagi.

Flavonoid merupakan senyawa fenol sementara senyawa fenol dapat bersifat

koagulator protein18

.

Selain daun mimba, ranting mimba juga efektif dalam menghambat

pertumbuhan Streptococcus mutans. Siswomihardjo et al. Dalam penelitiannya

mengemukakan bahwa ekstrak ranting nimba yang di ekstraksi dengan etanol

memiliki sifat antibakteri yang lebih tinggi daripada ekstrak daun nimba. Daun

nimba memiliki komponen aktif azadirachtin ( 1-3 % ), sedangkan ranting rimba

memiliki komponen aktif tannin ( 6 % ). Baik azadirachtin dan tannin termasuk ke

dalam kelompok polifenol17

. Adanya tanin sebagai antibakteri akan mengganggu

sintesa peptidoglikan sehingga pembentukan dinding sel menjadi kurang

sempurna. Keadaan ini akan menyebabkan sel bakteri menjadi lisis karena

tekanan osmotik maupun fisik sehingga sel bakteri menjadi mati. Mekanisme

kerja tanin sebagai antimikroba berubungan dengan kemampuan tanin dalam

menginaktivasi adesin sel mikroba (molekul yang menempel pada sel inang) yang

terdapat pada permukaan sel. Tanin yang mempunyai target pada polipeptida

dinding sel akan menyebabkan kerusakan pada dinding sel, karena tanin

merupakan senyawa fenol. Jika terbentuk ikatan hidrogen antara tanin dengan

protein, terutama pada pH mendekati isoelektrik (4-5) kemungkinan protein yang

terendapkan. Fenomena ini dikenal dengan denaturasi protein. Jika protein dari

bakteri terdenaturasi, enzim akan inaktif sehingga metabolisme bakteri terganggu

yang berakibat pada kerusakan sel.16,19,20

Kesimpulan

Daun Mimba (Azadirachta indica) dapat menghambat pertumbuhan

Streptococcus mutans karena memiliki komponen aktif yaitu azadirachtin.

Azadirachtin adalah komponen aktif mimba dari kelompok fenol dan zat fenol

dapat menghancurkan dinding sel bakteri yang akan menghambat pertumbuhan

bakteri. Kerusakan dinding sel mengganggu tekanan osmotik dan akan

menyebabkan kematian. Selain itu, komponen aktif mimba yang lain adalah

flavonoid. Flavonoid memiliki kemampuan dalam membentuk senyawa kompleks

terhadap protein extraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri,

sehingga menghambat sintesis asam nukleat bakteri sehingga inti sel bakteri tidak

dapat terbentuk yang akhirnya membuat bakteri mati tanpa dapat diperbaiki lagi.

Daftar Pustaka

1. Edwina AM, Sally J. 1991. Dasar-dasar Karies: Penyakit dan

Penanggulangannya. Jakarta: EGC

2. Sumawinata, Narlan. Senarai Istilah Kedokteran Gigi Inggris-Indonesia.

Jakarta: EGC

3. Moynihan PJ. The Role of diet and nutrion in the etiology and prevention

of oral diseases. Bulletin of the world health organization 2005;83:694-9

4. Nurlaila AM, Djohammas H, Darwita R. (2005). Hubungan Antara Status

Gizi dengan Karies Gigi pada Murid-Murid di Sekolah Dasar Kecamatan

Karangantu. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. P12(1):1

5. Syah, Andi Nur Alam. 2006. Taklukan Penyakit dengan Teh Hijau.

Jakarta: AgroMedia Pustaka

6. Vidya, Dodwad. Kukreja, Bhavna Jha. Herbal Mouthwashes – A Gift of

Nature. International Journal of Pharma and Bio Sciences 2012; 3: 46-52

7. T Francis Xavier, P Vijyalakshmi (2007). Screening of antibiotic resistant

inhibitors from Indian traditional medicinal plants against streptococcus

mutans. Journal of plant sciences2(3): 370-73.

8. Subramaniam Sri K, Siswomihardjo Widowati, and Sunarintyas Siti. The

effects of different concentrations of neem ( Azardirachta indica) leaves

extract on the inhibition of streptococcus mutans(in vitro). Maj. Ked. Gigi.

(Dent. J.), Oktober–Desember 2005; 38(4): 176–79.

9. Marco Antonio Botelho, Rinaldo Araujo dos Santos. Efficacy of a

mouthrinse based on leaves of the neem tree (Azadirachta indica) in the

treatment of patients with chronic gingivitis: A double-blind, randomized,

controlled trial.Journal of Medicinal Plants Research 2008; 2(11): 341-46.

10. R.Subapriya, S. Nagini, Curr Med Chem. Anticancer Agents, 2005, 5(2),

149

11. Hashmat, Imam, Azad, Hussain, and Ahmed, Ajij. Neem (Azadirachta

Indica A.Juss) – A Nature’s Drugstore: An overeview. International

Research Journal of Biological Science 2012;1(6): 76-9

12. Rukmana. 2003. Mimba Tanaman Penghasil Pestisida Alami. Jakarta:

Kanisius.

13. Ambarwati. Efektivitas Zat Antibakteri Biji Mimba (Azadirachta indica)

untuk Menghambat Pertumbuhan Salmonella thyposa dan Staphylococcus

aureus. J Biodiversitas 2007; 8: 320-25

14. Kardinan dan Ruhnayat. 2003. Mimba (Azadirachta indica A.Juss)

Tanaman Multi Manfaat. Perkembangan Teknologi TRO Vol. XV, No. 1.

15. Sukarsono. 2003. Mimba Tanaman Obat Multifungsi. Jakarta: AgroMedia.

16. Antony VV. 2006. Evaluation of the efficacy of Azadirachta indica (neem)

extract gel as a local drug delivery in the Treatment of patients with

chronic periodontitis – A double blind randomised clinical trial. J.S.S.

Dental College & Hospital

17. Siswomihardjo Widowati, Badawi SS, Nishimura Masahiro, Hamada

Taizo. The difference of antibacterial effect of neem leaves and stick

Extracts. Int Chin J Dent 2007; 7: 27-9

18. Ajizah, A., 2004, Sensitivitas Salmonella Typhimurium Terhadap Ekstrak

Daun Psidium Guajava L. Bioscientiae, Vol. 1, No. 1 : 31-8.

19. Sari, FP. 2009. Ekstraksi Zat Aktif Antimikroba dari Tanaman Yodium

(Jatropha Multifida Linn) sebagai Bahan Baku Alternatif Antibiotik Alami.

Universitas Diponegoro.

20. Naim, 2004. Senyawa Antimikroba dari Tumbuhan. Fkh dan Sekolah

Pascasarjana Ipb