PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul...

106
i PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) TERHADAP MORTALITAS LALAT BUAH (Bactrocera dorsalis H) oleh Raudatul Hadawiah NIM. 151.135.065 JURUSAN PENDIDIKAN IPA-BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2017

Transcript of PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul...

Page 1: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

i

PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) TERHADAP MORTALITAS LALAT BUAH (Bactrocera dorsalis H)

oleh

Raudatul Hadawiah NIM. 151.135.065

JURUSAN PENDIDIKAN IPA-BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM 2017

Page 2: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

ii

PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) TERHADAP MORTALITAS LALAT BUAH (Bactrocera dorsalis H)

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai

gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Raudatul Hadawiah NIM. 151.135.065

JURUSAN PENDIDIKAN IPA-BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM 2017

Page 3: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

iii

Page 4: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

iv

Page 5: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

v

Page 6: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

vi

Page 7: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

vii

MOTTO

لنخرج به حا وناتا وجنا ألفافا

Artinya : “Untuk kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman,

dan kebun-kebun yang rindang”. (Q.S. An-Naba’ ayat 15). 1

1 Burhanudin, N. Al-Qur’an Keluarga Edisi Hasanah Dan Terjemahannya. (Bandung:

CV. Media Fitrah Rabbani, 2012). h. 582.

Page 8: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Ramli dan Ibu Hj. Hamidiah).

Terimakasih yang selalu tercurahkan cinta dan kasih sayang, mendidik

dengan penuh kesabaran, dukungan moril maupun materil, motivasi, jasa-

jasamu tidak pernah tergantikan, serta do’a yang selalu mengiringi setiap

langkah kesuksesan anakmu sampai kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2. Adikku tercinta (Hukmi Izzati dan M. Nazrul Hamdi) yang selalu

menyemangati hari-hariku.

3. Paman dan Bibiku tersayang (Syamsudin, S.Pd. dan Hj. Rehanah).

Terimakasih kalian yang selalu mendampingi dan membantu ketika

mengalami kesulitan, serta memberi motivasi agar menjadi lebih baik.

4. Para guru dan dosen yang selalu menjadi motivator dalam mendidik dan

membimbing selama mengenal dunia pendidikan.

5. Sahabatku Wahyu Hidayah, Imroatul Hasani, dan Budi kurniawan yang

selalu menemani, membantu, dan menyemangati hari-hariku.

6. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 khususnya kelas B. Kalian

mengajarkan arti dari kebersamaan, saling membantu setiap ada kesulitan.

7. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

Page 9: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga

terlimpahkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW. beserta

keluarga serta para sahabat-sahabat-Nya yang telah membuka cakrawala ilmu

pengetahuan.

Selesainya skripsi ini penulis memperoleh banyak petunjuk, arahan,

bimbingan, dukungan, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada:

1. Ibu Nurdiana, SP.MP. sebagai Pembimbing I dan Bapak Yahdi, M.Si.

sebagai Pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan

bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi;

2. Bapak Dr. Ir. Edi M. Jayadi, MP. dan Bapak Dr. Suhirman, M. Si. sebagai

penguji yang telah memberikan saran bagi penyempurnaan skripsi ini;

3. Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbing dalam menimba ilmu di

Universitas Islam Negeri Mataram;

4. Bapak Dr. H. Adi Fadli, M.Ag. selaku wali dosen;

5. Ketua jurusan IPA Biologi Bapak Dr. Ir. Edi M. Jayadi, M.P. dan sekertaris

jurusan Bapak Alwan Mahsul, M.Pd;

6. Ibu Dr. Hj. Lubna, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan;

Page 10: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

x

7. Bapak Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Mataram;

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan

kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Mataram, 1 Desember 2017

Penulis,

Raudatul Hadawiah

Page 11: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

xi

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i

HALAMAN JUDUL ......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................ iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................. vi

HALAMAN MOTTO .......................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv

DAFTAR DIAGRAM ......................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xvi

ABSTRAK ......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 5

B. Rumusan dan Batasan Masalah ............................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 6

D. Penegasan Istilah ..................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................. 10

A. Tinjauan Tentang Daun Sukun ((Artocarpus altilis (Park)

Fosberg)) ................................................................................. 10

Page 12: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

xii

1. Pengertian Sukun dan Habitat Sukun ((Artocarpus altilis

(Park) Fosberg)) ................................................................ 10

2. Taksonomi dan Morfologi Sukun ((Artocarpus altilis

(Park) Fosberg)) ............................................................... 14

B. Jenis-Jenis Sukun ................................................................... 21

C. Kandungan dan Manfaat Daun sukun ((Artocarpus altilis

(Park) Fosberg)) ..................................................................... 22

D. Tinjauan Tentang Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H) ......... 24

1. Lalat Buah dan Habitat Lalat Buah (Bactrocera

dorsalis H) ......................................................................... 25

2. Taksonomi dan Morfologi Lalat Buah (Bactrocera

dorsalis H) ........................................................................ 27

3. Jenis-Jenis Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H) .............. 30

4. Prilaku Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H) .................... 32

5. Siklus Hidup Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H) ........... 35

6. Usaha Pengendalian ......................................................... 36

E. Kerangka Berpikir .................................................................. 36

F. Hipotesis Penelitian ............................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................... 38

A. Jenis Penelitian ..................................................................... 38

B. Desain Penelitian .................................................................. 38

C. Populasi dan Sampel Waktu dan Tempat ............................. 40

D. Waktu dan Tempat................................................................ 40

E. Variabel Penelitian ............................................................... 41

F. Instrumen Penelitian ............................................................. 42

G. Prosedur Penelitian ............................................................... 43

H. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 47

I. Teknik Analisis Data ............................................................ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 51

A. Hasil Penelitian ..................................................................... 51

Page 13: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

xiii

B. Analisis Data......................................................................... 53

C. Pembahasan .......................................................................... 57

BAB V PENUTUP ............................................................................... 63

A. Kesimpulan ............................................................................ 63

B. Saran ....................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................. 68

Page 14: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perilaku Lalat Buah

Tabel 2 Desain Penelitian

Tabel 3 Tabel Denah Penempatan Perlakuan RAL

Tabel 4 Tabel Pengamatan Mortalitas Lalat Buah

Tabel 5 Sidik Ragam Satu Parameter Untuk Perlakuan

Tabel 6 Tabel Data Hasil Pengamatan Mortalitas Lalat Buah

Tabel 7 Sidik Ragam Ringkasan ANOVA Menggunakan SPSS

Tabel 8 Notasi Mortalitas Lalat Buah

Page 15: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pohon Tanaman Sukun

Gambar 2 Akar Sukun

Gambar 3 Batang Sukun

Gambar 4 Daun Sukun

Gambar 5 Bunga Sukun

Gambar 6 Buah Sukun

Gambar 7 Biji Sukun

Gambar 8 Morfologi Lalat Buah

Gambar 9 Siklus Hidup Lalat Buah

Page 16: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

xvi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1 Diagram Batang Persentase Mortalitas Lalat Buah

Page 17: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Perhitungan Manual ANOVA Mortalitas

Lampiran 2 Hasil Perhitungan Manual BNT Mortalitas

Lampiran 3 Hasil Analisis Dengan SPSS 16.0 Mortalitas

Lampiran 4 Foto Proses Penelitian

Lampiran 5 Time Schedule Skripsi

Lampiran 6 Kartu Konsultasi

Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 8 Surat Penelitian

Page 18: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

xviii

PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) TERHADAP MORTALITAS LALAT BUAH (Bactrocera dorsalis H)

Oleh:

Raudatul Hadawiah

NIM: 151.135.065

ABSTRAK

Lalat buah (Bactrocera dorsalis H) merupakan salah satu hama yang sangat merugikan, karena mampu menyebarkan penyakit dan merusak tanaman holtikultura. Hal ini berdampak pada turunnya produktivitas petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filtrat daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) terhadap mortalitas lalat buah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL). Filtrat yang digunakan yaitu filtrat daun sukun dengan konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, dengan menggunakan sampel 10 ekor lalat buah setiap perlakuan, yang tediri dari 5 perlakuan, 2 perlakuan kontrol yaitu negatif, positif (bahan aktif Petrogenol) dan 4 kali ulangan. Hewan uji diamati selama 24 jam. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan ANOVA (Analysis of Variance), dilanjutkan dengan uji BNT. Berdasarkan hasil penelitian bahwa filtrat daun sukun memiliki pengaruh sebagai insektisida alami lalat buah karena daun sukun memiliki kandungan seperti saponin, polifenol, tanin, asam hidrosianat, asetilkolin, flavonoid, dan riboflavin. kemudian menghitung persentase mortalitas dan natalitas lalat buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas lalat buah tertinggi pada konsentrasi 75% sebanyak 97,5%, karena tingginya kadar zat aktif saponin dan flavonoid pada daun sukun sehingga lalat buah mengalami mortalitas yang tinggi dan mortalitas terendah terjadi pada konsentrasi 15% sebanyak 60%. Hal ini terjadi karena konsentrasi filtrat yang diberikan dalam jumlah yang sedikit dan kandungan zat aktif daun sukun sedikit sehingga jumlah mortalitas lalat buah rendah dibanding konsentrasi tertinggi. Hasil uji ANOVA mortalitas dan natalitas menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel, yang berarti bahwa Ha diterima.

Kata kunci: Daun Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)), Filtrat, Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H), Mortalitas.

Page 19: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lalat buah (Bactrocera dorsalis H) merupakan salah satu hama yang

sangat merugikan, karena lalat mampu menyebarkan penyakit dan merusak

tanaman ± 75%. Jenis lalat yang menyerang buah di Indonesia dari genus

Bactrocera sp. Lalat buah banyak menyerang buah-buahan dan sayuran,

termasuk tanaman cabai. Luas serangan lalat buah di Indonesia diperkirakan

mencapai 4.790 ha dengan kerugian Rp 21,99 miliar. Serangan lalat buah

menyebabkan kerugian baik secara kuantitas maupun kualitas. Hama ini

merugikan petani karena menyerang langsung produk pertanian yaitu buah.

Serangan pada buah menyebabkan buah menjadi busuk basah karena bekas

serangan larva umumnya terinfeksi bakteri dan jamur.2

Lalat buah memiliki arti penting dalam budidaya tanaman buah-

buahan dan sayuran, namun keberadaan lalat buah pada tanaman buah-buahan

dan sayuran merupakan kendala agribisnis yang banyak dihadapi oleh petani,

karena kerusakan yang muncul dapat berupa kerusakan secara kualitatif

maupun kuantitatif. Lalat buah merupakan salah satu hama penyebab gagalnya

panen buah. Lalat buah dewasa ukurannya sedang dan berwarna kuning dan

sayapnya datar. Pada tepi ujung sayap ada bercak-bercak coklat kekuningan.

Pada kepalanya terdapat spot hitam berbentuk oval. Abdomennya ada pita-pita

berwarna hitam dan kuning di sisi lateral, sedangkan thoraxnya ada bercak-

2 Vincent Dean Sadewo, “Uji Kandungan Daun Sukun Sebagai Pestisida Nabati Terhadap

Hama Lalat”, (Yogyakarta: Jurnal Universitas Biologi Atma Jaya Yogyakarta), Vol. 9, 2015), h. 2.

Page 20: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

2

bercak kekuningan dengan pola-pola yang jelas. Ovipositornya terdiri atas tiga

ruas dengan bahan seperti tanduk yang keras.3

Lalat buah memiliki sepasang sayap yang sangat baik untuk terbang.

Spesies lalat buah ini tidak menggigit makhluk hidup tetapi tetap berbahaya

karena membawa bakteri penyebab berbagai penyakit pada buah. Fakta

menarik dari lalat adalah memiliki indra penciuman yang sangat baik. Sejenis

jamur yang disebut stinkhron yang mengandung zat seperti agar-agar yang

lengket dan berbau tidak sedap sehingga sangat mengundang lalat. Lalat

memakan agar-agar itu dan menyebarkan spora jamurnya ketika terbang atau

hinggap.4

Pengendalian hama lalat buah dapat dilakukan dengan lima cara

seperti, pengendalian dengan Undang-Undang atau peraturan, secara kultur

teknik, secara fisik dan mekanik, secara hayati (Biologi), dan secara kimiawi.5

Pada kenyataannya pengendalian hama yang dilakukan oleh para petani saat

ini adalah kebanyakan menggunakan pestisida kimia tanpa pernah memikirkan

dampak dari penggunaan pestisida kimia. Lebih-lebih dengan menggunakan

dosis yang tidak sesuai atau berlebihan dapat menimbulkan dampak seperti

meninggalkan residu yang bisa merusak lingkungan ataupun yang lainnya.

Sehingga dalam mengatasi permasalahan dalam penelitian ini kami

menggunakan filtrat daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) yang

3 Anik Larasati dan Purnama Hidayat, Keanekaragaman dan Persebaran Lalat Buah

Tribe Dacini (Diptera: Tephritidae) di Kabupaten Bogor dan Sekitarnya, (Bogor: Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor, 2013), Jurnal Entomologi Indonesia, Vol. 10 No. 2, h. 52.

4 Armandelta, Rahasiaku Ensiklopediaku, (Jakarta: Armandelta Selaras, 2008), h. 115. 5 Jumar, Etmologi Pertanian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 206.

Page 21: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

3

dapat memberantas hama lalat buah (Bactrocera dorsalis) pada berbagai buah

yang busuk.

Salah satu alternatif untuk memberantas hama buah adalah dengan cara

melakukan pembuatan pestisida alami menggunakan daun sukun ((Artocarpus

altilis (Park) Fosberg)). Daun sukun memiliki senyawa aktif berupa saponin,

asam hidrosianat, polifenol, asetilcolin, riboflavin, fenol dan senyawa tanin.6

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Diah Asta Putri dalam

jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kersen

(Muntingia calabura) Terhadap Lalat Buah Bactrocera carambolae” yang

hasilnya menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun kersen (Muntingia

calabura) berpengaruh terhadap lalat buah (Bactrocera carambolae).

Konsentrasi ekstrak yang semakin tinggi menyebabkan menurunnya jumlah

pupa dan jumlah imago lalat buah yang muncul. Konsentrasi ekstrak 7,5%

paling tinggi dalam menurunkan jumlah pupa dan jumlah imago lalat buah

(Bactrocera carambolae).7

Penelitian yang dilakukan oleh Dian Astriani dalam jurnalnya yang

berjudul “Disinfestasi Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hendel) Pada Buah

Belimbing Manis Dengan Perlakuan Perendaman Menggunakan Ekstrak

Bagian Tanaman Pepaya” yang hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak bagian

tanaman papaya dapat mempengaruhi kehidupan lalat buah. Konsentrasi 50%

6Herlina Widyaningrum dan Tim Solusi Alternatif, Kitab Tanaman Obat Nusantara,

(Yogyakarta: MedPress, 2011), h. 1071. 7Diah Asta Putri, Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura)

Terhadap Lalat Buah (Bactrocera Carambolae), Universitas Ahmad Dahlan, Journal of Biology, 9(2), 2016

Page 22: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

4

mampu menurunkan jumlah imago yang muncul, sedangkan ukuran tubuhnya

sudah dapat ditekan dengan perendaman pada konsentrasi 25%.8

Berdasarkan hasil observasi awal di lapangan sekaligus wawancara

yang telah dilakukan pada tanggal 20 Januari 2017 pukul 16.35 Wita dengan

Bapak Fatah seorang pedagang buah yang ada di Dusun Sandik Atas, Desa

Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat menyatakan bahwa,

“Jika ada buah yang mengalami bintik-bintik hitam itu ditandai adanya hama

yang menyerang sehingga menyebabkan buah yang terlalu lama terserang

akan menjadi busuk. Jika buah yang telah busuk sering terlihat lalat yang

berwarna kekuning-kuningan yang berdatangan untuk hinggap pada buah

yang sedikit membusuk, pada kondisi inilah yang membuat saya khawatir jika

salah satu buah yang sebagiannya busuk otomatis lalat-lalat tersebut

berdatangan dan tidak hanya hinggap pada buah yang busuk saja melainkan

buah yang masih sehat. Peneliti menemukan buah yang terserang oleh hama

lalat buah (Bactrocera dorsalis H). Gejala serangan hama lalat buah dapat

peneliti melihat secara langsung dengan adanya bintik-bintik hitam pada buah

sehingga menyebabkan buah menjadi membusuk.9

Untuk mengurangi dampak negatif, perlu menggunakan bahan alami,

salah satunya adalah daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) untuk

memberantas hama lalat buah, sehingga setelah diberikan perlakuan dengan

menggunakan filtrat daun sukun peneliti dapat melihat jumlah mortalitas dari

8 Dian Astriani,Disinfestasi Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hendel) Pada Buah

Belimbing Manis Dengan Perlakuan Perendaman Menggunakan Ekstrak Bagian Tanaman Pepaya, Yogyakarta: Universitas Mercu Buana.

9 Bapak Fatah, Narasumber Pada Wawancara Observasi Awal, Tanggal 20 Januari 2017, Pukul 16.35 WITA, Di Desa Sandik Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat.

Page 23: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

5

lalat buah (Bactrocera dorsalis H). Berdasarkan pemaparan latar belakang di

atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Filtrat Daun Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) Terhadap

Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)”.

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh filtrat daun sukun

((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) terhadap mortalitas lalat buah

(Bactrocera dorsalis H)”?.

2. Batasan Masalah

Berdasarkan objek yang diteliti, adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah:

a. Filtrat daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)), dapat diperoleh

dari hasil filtrat sederhana dengan cara dihaluskan terlebih dahulu

kemudian disaring sampai air hasil saringan bersih dari serat daun

sukun tersebut.

b. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan, ditambah 2 perlakuan kontrol

negatif dan kontrol positif , dengan 4 ulangan.

c. Konsentrasi filtrat yang digunakan meliputi 15%, 30%, 45%, 60%, dan

75%.

Page 24: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk

mengetahui pengaruh filtrat daun sukun ((Artocarpus altilis (Park)

Fosberg)) terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis H)”.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapatkan dalam penelitian ini antara lain:

a. Manfaat Teoritis

Secara teori manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini, antara

lain:

1) Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan

mengenai potensi filtrat daun sukun ((Artocarpus altilis (Park)

Fosberg)), khususnya bagi peneliti.

2) Dapat dijadikan sumber informasi ilmiah bagi peneliti dalam

menambah khazanah ilmu pengetahuan mengenai alternatif tentang

kandungan yang terdapat pada daun sukun ((Artocarpus altilis

(Park) Fosberg)) yang dapat digunakan untuk mengatasi

permasalahan pada buah.

3) Dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dalam

mengembangkan penelitiannya lebih luas tentang pengaruh filtrat

daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) terhadap

mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis H).

Page 25: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

7

b. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang dapat diambil dari penelitian ini,

antara lain:

1) Memberikan informasi pada masyarakat yang sebagian besar

berpotensi sebagai petani dan pedagang buah untuk memanfaatkan

filtrat daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) untuk

memberantas lalat buah (Bactrocera dorsalis H) secara alami dan

tidak merusak lingkungan sekitar.

2) Memberikan peluang besar pada semua masyarakat agar dapat

memanfaatkan daun sukun yang ada disekitarnya untuk dijadikan

sebagai pestisida alami dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat

dan dapat bernilai ekonomis.

D. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan dan perluasan makna terhadap variabel-

variabel dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan secara terperinci mengenai

istilah-istilah yang digunakan pada judul sebagai berikut:

1. Daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg))

Daun sukun dalah organ tumbuhan berbentuk pipih, melebar dan

berwarna hijau.10 Daun sukun memiliki kandungan kimia antara lain,

saponin, polifenol, tannin dan sebagai insektisida serangga, serta

10

Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010), h. 70.

Page 26: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

8

antimikroba terhadap bakteri dan jamur.11 Daun yang digunakan dalam

penelitian ini adalah daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)).

2. Filtrat

Filtrat adalah air atau larutan hasil filtrat. Air yang dimaksud ialah

hasil saringan dari daun sukun yang sudah dihaluskan terlebih dahulu.12

Filtrat merupakan hasil campuran antara zat terlarut dan pelarut, yang

kemudian disaring (filtrasi).13 Filtrat yang digunakan dalam penelitian ini

adalah daun sukun yang telah diencerkan dengan pelarut air.

3. Mortalitas

Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena

akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi.14

Mortalitas adalah laju kematian yang dinyatakan dalam persentase jumlah

per satuan waktu terhadap keseluruhan jumlah populasi.15 Mortalitas yang

akan diamati pada penelitian ini adalah mortalitas dari lalat buah setelah

diberikan perlakuan dengan filtrat daun sukun (((Artocarpus altilis (Park)

Fosberg)). Adapun rumus mortalitas yang digunakan sebagai berikut:

Jumlah lalat buah yang mati

Jumlah lalat buah keseluruhan × 100%

11 Ketty Husnia Wardany, Khasiat Istimewa Sukun, (Yogyakarta: Andi Offset, 2012), h.

44. 12

Putri, Diah Asta, Pengaruh Pemberian Filtrat Daun Kersen (Muntingia calabura) Terhadap Lalat Buah (Bactrocera Carambolae), Universitas Ahmad Dahlan, Journal of Biology, 9(2), 2016.

13 Jumar. Etmologi Pertanian (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 32.

14 Pracaya, Hama Dan Penyakit Tanaman, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2004), h. 20.

15 Mien A. Rifai, Kamus Biologi, (Jakarta: Balai Pustaka, 2004), h. 308.

Page 27: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

9

4. Lalat buah (Bactrocera dorsalis H)

Adalah salah satu hama yang sangat merugikan, karena lalat

tersebut mampu menyebarkan penyakit dan merusak tanaman hortikultura

menjadi busuk, seperti jambu biji, apel, nangka, dan lain-lain.16 Lalat buah

mempunyai tubuh yang berbuku-buku, baik ruas tubuh utama maupun alat

tambahan.17 Lalat buah yang digunakan dalam penelitian adalah lalat buah

jenis (Bactrocera dorsalis H).

16Miki Andri, Jasmi, Pengaruh Ekstrak Cengkeh (Eugenia aromatica L.) Terhadap

Kunjungan Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hend), (Jurnal Biologi, Sumatra Barat: STKIP PGRI).

17 Dian Astriani,Disinfestasi Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hendel) Pada Buah

Belimbing Manis Dengan Perlakuan Perendaman Menggunakan Ekstrak Bagian Tanaman Pepaya, Yogyakarta: Universitas Mercu Buana.

Page 28: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Tinjauan Tentang Daun Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg))

1. Pengertian Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg))

Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) adalah jenis tanaman

yang tumbuh di daerah tropis yang termasuk tanaman sejenis nangka-

nangkaan. Sukun merupakan tanaman yang buahnya hampir mirip dengan

buah nangka dan buah durian. Tanaman yang bernama latin Artocarpus

altilis (Park) Fosberg memiliki buah berbentuk bulat dengan duri yang

tidak setajam buah nangka atau durian. Daging buahnya sangat empuk,

serasa seperti makan roti. Selain itu, buah sukun biasa diolah sebagai

camilan berupa kripik di beberapa daerah di Indonesia. Sedangkan untuk

buah sukun yang masih muda dijadikan sayur yang memiliki cita rasa

yang nikmat.

2. Habitat Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg))

Sukun dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi.18

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-An’am ayat

99 menerangkan bahwa:

ا خرج ءف با ك ش ا ب خرج اء ف ا ء ز ا ذ ا

ج ا ا اق ع تراكبا ا ط رج حبا خضرا

ذا ر ث ا ظر تشاب ا تشاب ر غ شتب ا ر ا ت ز ا اب ع

ق ا ع ف ذ ر 19ث

18 Ketty Husnia Wardany, Khasiat Istimewa Sukun, (Yogyakarta: Andi Offset, 2012), h.

2.

Page 29: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

11

Artinya: “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-An’am: 99).20

Tafsir dari Qur’an surah Al-An’am ayat 99 yakni adalah salah satu

nikmatNya yang besar yang diperlukan oleh manusia dan lain-lainnya

bahwa Allah menurunkan air dari langit yang datang silih berganti. Lalu

Allah menumbuhkan segala sesuatu yang dimakan oleh manusia dan

binatang, maka makhluk menikmati karunia Allah, hidup lapang dengan

rizkiNya, dan bersuka cita dengan kebaikanNya. Kekeringan, kekurangan

dan paceklik lenyap dari mereka. Hati berbunga-bunga, wajah berseri-seri,

para hamba meraih rahmat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang berupa sesuatu yang dengannya mereka merasakan nikmat dan

suka cita. Hal itu mengharuskan mereka mengeluarkan upaya untuk

mensyukuri Dzat yang telah melimpahkan nikmat-nikmat, dengan

menyembahNya, kembali kepadaNya dan mencintaiNya.

Manakala Allah menyebutkan bermacam pohon dan tumbuhan

yang ditumbuhkan oleh air, Allah menyebutkan tanaman pangan dan

pohon kurma karena manfaatnya yang banyak, dan sebagai makanan

pokok bagi manusia berupa gandum, jewawut, jagung, padi, dan tanaman-

19 QS. Al-An’am [6]: 99. 20 N. Burhanudin, Al-Qur’an Keluarga Edisi Hasanah, (Bandung: CV. Media Fitrah

Rabbani, 2012), h. 140.

Page 30: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

12

tanaman pangan lainnya. Semuanya berasal dari bahan yang satu yang

tidak tercampur aduk. Bahkan ia berupa butir-butir yang terpisah-pisah

dari asal yang satu, dan ia juga menunjukkan kepada banyaknya dan

keluasan hasil dan produknya, agar asal bijinya tetap ada sementara

sisanya dalam jumlah yang besar dimakan dan disimpan.

FirmanNya “Yang serupa dan yang tidak serupa” ada

kemungkinan ia kembali kepada delima dan zaitun, yakni serupa pohon

dan daunnya namun tidak serupa buahnya. Ada kemungkinan lain, ia

kembali kepada semua pohon dan buah-buahan. Sebagian darinya mirip

dengan sebagian yang lain dan ciri-cirinya tidak jauh berbeda, dan

sebagian yang lain benar-benar berbeda. Dari semua itu manusia

mengambil manfaat, menikmati buah-buahan dan menjadikannya sebagai

bahan makanan dan mereka juga bisa mengambil pelajaran. Oleh karena

itu, Allah memerintahkan agar mengambil pelajaran darinya. Dia

berfirman, “Perhatikanlah”. Maksudnya, perhatikanlah waktu ia muncul

dan waktu ia matang dan ranum. Karena hal itu mengandung pelajaran-

pelajaran dan tanda-tanda kebesaran Allah sebagai bukti rahmatNya,

keluasan karuniaNya dan kemurahanNya serta kesempurnaan kodratNya,

dan perhatianNya kepada hamba-hambaNya. Akan tetapi tidak semua

orang mau memperhatikan dan mengambil pelajaran, dan tidak semua

merenungkan pasti mengetahui rahasia yang dimaksud. Oleh karena itu,

Allah membatasi pengambilan manfaat dari tanda-tanda kebesaran Allah

pada orang-orang mukmin.

Page 31: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

13

Allah berfirman, “Sesungguhnya pada yang demikian itu ada

tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”. Karena

orang-orang mukmin terdorong oleh iman mereka untuk beramal sesuai

dengan tuntutan dan kezalimannya yang mana salah satunya adalah

tafakur terhadap ayat-ayat Allah, mengambil hasil dari maksud dan

targetnya dari segi akal fitrah dan syariat.21

Tanaman sukun dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan

laut (dpl), namun kadang-kadang terdapat juga pada tempat yang memiliki

ketinggian 1.500 meter dpl. Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah

panas yang suhu rata-rata sekitar 20-40 0C yang beriklim basah dengan

curah hujan 2.000-3.000 mm/tahun dan kelembaban relatif 70-90 %.

Menurut Alrasjid (1993: 5) tanaman sukun menyukai lahan terbuka dan

banyak menerima sinar matahari. Keberadaan tanaman sukun di suatu

tempat merupakan indikator bahwa tanaman sukun bisa tumbuh dengan

baik di daerah tersebut asal tidak berkabut. Tanaman sukun dapat tumbuh

pada semua jenis tanah seperti tanah Podsolik merah kuning, tanah

berkapur dan tanah berpasir (Regosol), namun akan lebih baik apabila

ditanam pada tanah Alluvial yang gembur, bersolum dalam, banyak

mengandung humus, tersedia air tanah yang cukup dangkal dan memiliki

pH tanah sekitar 5-7. Umumnya pertumbuhan tanaman sukun tidak baik

apabila ditanam pada tanah yang memiliki kadar garam (NaCl) tinggi.

Demikian pula penanaman sukun di daerah yang beriklim kering, dimana

21 Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, Tafsir As-Sa’di, (Jakarta: Pustaka Sahifa,

2007), h. 517-518.

Page 32: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

14

tanaman sering mengalami stress karena kekurangan air (Drought stress)

dapat menyebabkan perontokan buah.

3. Taksonomi dan Morfologi Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg))

a. Taksonomi Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg))

Dalam sistem taksonomi, sukun merupakan tumbuhan yang

termasuk kedalam tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dengan biji

tertutup (Angiospermae).22 Adapun taksonomi sukun sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Filum : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Rosales Famili : Moraceae Genus : Artocarpus Spesies : Artocarpus altilis (Park) Fosberg.23

b. Morfologi Sukun (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg)

Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) adalah tumbuhan

dari genus Artocarpus dalam famili Moraceae yang banyak terdapat di

kawasan tropika seperti Malaysia dan Indonesia. Ketinggian tanaman

ini biasa mencapai 20 meter.

Di pulau Jawa tanaman ini dijadikan tanaman budidaya oleh

masyarakat. Sukun menyukai iklim tropis, meliputi suhu 20-40 0C.

Tanaman sukun tumbuh dengan baik di dataran rendah, ketinggian

kurang dari 600 m diatas permukaan laut.

22 Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), (Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press, 2010), h. 2. 23 M.Harja Efendi dan Ahmad Fadli, Klasifikasi & Nama Latin Hewan Dan Tumbuhan,

(Yogyakarta: Yayasan Tadulakota, 2013), h. 53.

Page 33: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

15

Gambar 1

Pohon Tanaman Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) 24

Keterangan gambar 1:

1. Buah (Fructus)

2. Daun (Folium)

3. Batang (Caulis)

Adapun morfologi tanaman sukun ((Artocarpus altilis (Park)

Fosberg)) antara lain, sebagai berikut:

1) Alat Hara (Organum nutritivum)

a) Akar (Radix)

Akar (Radix) adalah bagian pokok (Organum

nutritivum) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan

kormus.25

24

Lestiani Agustin, Uji Aktivitas Anti hiperglikemia Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis) Pada Mencit SwisWebster Jantan Dengan Metode Uji Toleransi Glukosa,Bandung, 2015.

25 Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011), h. 89.

1

2

3

Page 34: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

16

Gambar 2

Akar Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) 26

Tanaman sukun mempunyai akar tunggang yang dalam

dan akar samping dangkal. Akar samping dapat menyebabkan

tumbuhnya tunas baru yang sering digunakan untuk bibit. Akar

tanaman sukun tergolong akar adventif karena sebagian besar

menyebar di dekat permukaan tanah.27

b) Batang (Caulis)

Tinggi pohon sukun dapat mencapai 20-40 m. Batang

pohonnya tegak. Cabang-cabangnya teratur rapi dan berjauhan

dengan daun yang terletak di ujung cabang. Ini menyebabkan

tanaman sukun jarang terkena penyakit sebab kelembaban

tanaman menjadi terjaga (R. Sudiro, Didiet. 2005).

26Hamdan Adma Adinugraha, Perkembangan Teknik Budidaya Sukun (Artocarpus altilis), (Jakarta: IPB Press, 2014), h. 7.

27Ketty Husnia Wardany, Khasiat Istimewa Sukun, (Yogyakarta: Andi Offset, 2012), h. 6.

Akar sukun (Radix)

Page 35: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

17

Gambar 3

Batang Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) 28

Kayunya lunak dan kulit kayu berserat kasar.

Batangnya besar, agar lunak dan bergetah banyak. Cabangnya

banyak dan pertumbuhannya cenderung ke atas.29

c) Daun (Folium)

Daun sukun tergolong besar, lebar, kaku, dan tebal

seperti belulang. Ukurannya 30-60 cm x 20-40 cm. warna

daun di sebelah atas hijau tua mengilap, di sebelah bawah

berwarna hijau pucat dan kasar. Daun ini berbulu halus. Saat

masih tunas ukurannya sekitar 10-20 cm dan tertutup oleh

selaput contong (seludang) yang besar. Pangkal daun utuh dan

kukuh, panjangnya sekitar 3-5 cm. Tulang daun begitu

menonjol. Ada sedikit buku-buku di bagian bawah dan atas

tulang daun. Tepi daun bercangap (melekuk sekitar ¾ daun).

Dalam 1 daun terdapat 7-9 cangap dengan ujung yang

28Http//www. Gambar Batang Sukun, Diakses tanggal 3 Mei 2017 Pukul 10.10 WITA. 29Ibid., h. 7.

Batang sukun (Caulis)

Page 36: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

18

meruncing. Daun-daun ini tersusun rapi secara spiral.

Umumnya hanya terdapat pada ujung cabang atau ranting.30

Gambar 4

Daun Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) 31

Daunnya lebar sekali, bercanggap menjari, dan berbulu

kasar, tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal

meruncing, tepi bertoreh, panjang 50-70 cm, lebar 25-50 cm,

pertulangan menyirip tebal, permukaan kasar hijau.32

2) Alat Reproduksi (Organum reproductivum)

a) Bunga (Flos)

Warna bunga hijau muda. Tumbuh di ujung ranting.

Jumlah bunga pertandan 1-5 bunga. Warna mahkota bunga

adalah kuning. Bunga sukun berkelamin tunggal (bunga betina

dan bunga jantan terpisah), tetapi berumah satu. Bunganya

keluar dari ketiak daun pada ujung cabang dan ranting. Bunga

jantan berbentuk tongkat panjang yang disebut ontel. Bunga

30 Syah Angkasa dan Nazaruddin, Sukun dan Keluwih, (Jakarta: Penebar Swadaya, 1994),

h. 10. 31Http//www. Gambar+Daun+sukun&client, Diakses tanggal 3 Mei 2017 Pukul 10.10

WITA. 32Ibid., Ketty Husnia Wardany, h. 12.

Daun sukun (Folium)

Page 37: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

19

betina berbentuk bulat bertangkai pendek (babal) seperti pada

nangka.

Gambar 5 Bunga Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) 33

Bunga ini merupakan bunga majemuk sinkarpik seperti

pada nangka. Bunga jantan dalam bulir berbentuk gada

panjang yang menggantung, 15-25 cm, hijau muda dan

menguning bila masak, serbuk sari kuning, dan mudah

diterbangkan angin. Bunga majemuk betina berbentuk bulat

atau agak silindris, 5-7 cm x 8-10 cm. Panjang tangkainya 4-8

cm. Bunga betina terdiri atas kumpulan bunga yang banyak

sekali yang berkumpul pada dasar bunga. Di atas kelopak ada

kepala putik beruang dua yang menjulur. Bakal buah beruang

dua, tangkai putik sempit. Bunga jantan tersusun atas bunga-

bunga kecil dengan stamen tunggal yang dilengkapi sela

beruang dua yang menjulur ke luar.34

33Http//www.Gambar+Bunga+sukun&client,Diakses tanggal 3 Mei 2017 Pukul 10.10

WITA. 34Ibid., Ketty Husnia Wardany,h. 10-11.

Bunga sukun(Flos)

Page 38: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

20

b) Buah (Fructus)

Buah sukun berbentuk bulat sampai lonjong. Dengan

panjang buah 10-29 cm dan diameter 9,0-16,5 cm. Kulit buah

berwarna hijau muda, hijau kekuningan atau kuning ketika

buah masak dan daging buah berwarna krem (kuning pastel).

Sukun tidak menghasilkan biji. Tenda bunganya di bagian atas

menyatu, membesar menjadi “daging buah” sukun.

Gambar 6

Buah Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg))35

Buah sukun merupakan buah majemuk yang terdiri

atas 1500-2000 bunga yang terdapat mulai dari pangkal

sampai bagian tengah buah. Volume buah terbentuk dari

gabungan bunga-bunga majemuk.36

c) Biji (Semen)

Biji yang timbul berbentuk bulat atau agak gepeng

sampai agak persegi. Berwarna kecoklatan dan berukuran

sekitar 2,5 cm. Biji ini diselubungi oleh tenda bunga.

35Hamdan Adma Adinugraha, Variasi Morfologi Dan Kandungan Gizi Buah Sukun, Yogyakarta: Vol.13, no.2, h. 102.

36Ibid., Syah Angkasa dan Nazaruddin, h. 11.

Buah sukun (Fructus)

Page 39: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

21

Gambar 7

Biji Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg))37

Menurut Siregar, K (2011), penyebab buah tidak

berbiji adalah pembuahan yang mengalami kegagalan. Meski

penyerbukan bunga sukun dibantu oleh serangga yang sering

berkunjung, peranan serangga kurang.

B. Jenis-Jenis Sukun

Ada tiga jenis sukun yang beredar di Indonesia, yakni sukun kecil atau

sukun kuning, sukun medium, dan sukun gundul, yang merupakan jenis buah

sukun paling besar dengan berat rata-rata 2,5-4 kg. Menurut Lies (2006), di

Indonesia ada tiga jenis sukun yang dibedakan berdasarkan sifat morfologi

utamanya, menyangkut ukuran buah, bentuk dan kedudukan daun.

1. Varietas I

Sukun varietas ini memiliki ciri-ciri morfologi:

a) Buah berukuran kecil.

b) Daun menyirip, tepi daun bergerigi dengan lekuk dangkal.

c) Kedudukan daun agak menuncup ke atas.

37Http//www.Gambar+Biji+Sukun&client,Diakses tanggal 3 Mei 2017 Pukul 10.15

WITA.

Biji sukun (Semen)

Page 40: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

22

2. Varietas II

Sukun varietas ini memiliki ciri-ciri morfologi:

a) Buah berukuran medium (sedang).

b) Daun menyirip, tepi daun bergerigi dengan lekuk dangkal.

c) Kedudukan daun agak menguncup ke atas.

d) Varietas ini jarang ditemukan.

3. Varietas III

Varietas ini memiliki ciri-ciri morfologi:

a) Buah berukuran besar.

b) Daun menyirip, tepi daun bergerigi dengan lekuk dalam.

c) Kedudukan daun mendatar.38

C. Kandungan dan Manfaat Daun sukun ((Artocarpus altilis (Park)

Fosberg))

Daun sukun memiliki kandungan kimia antara lain saponin, polifenol,

tanin, asam hidrosianat, asetilkolin, flavonoid, dan riboflavin. Daun sukun

yang kuning mengandung fenol, kuersetin, dan kamferol. Berdasarkan

kandungan kimia yang terkandung dalam daun sukun yaitu polifenol yang

telah terbukti dapat digunakan sebagai antimikroba. Senyawa flavonoid

mempunyai efek toksik pada serangga melalui beberapa mekanisme seperti

sebagai anti proliferatif yaitu dengan cara menghambat transduksi signal ke

nukleus sel serangga, senyawa insektisida saponin dapat menghambat

pertumbuhan sel, serta dapat menyebabkan kematian pada lalat buah, lalat

38Ibid., Ketty Husnia Wardany, h. 6-16.

Page 41: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

23

rumah (Musca domestica) , dan nyamuk. Adapun bahan aktif pada daun

sukun yaitu Eugenol sebagai fungsida, Tymol sebagai repellent (penghalau

serangga) termasuk nyamuk, dan metil eugenol, sebagai atraktan (pemikat)

hama lalat buah.39

Daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) belum banyak

dimanfaatkan, akan tetapi daun sukun dapat dijadikan insektisida alami

dengan cara mengambil filtrat daunnya, karena daun tanaman sukun

((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) mengandung beberapa zat berkhasiat

seperti saponin, polifenol, asam hidrosianat, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan

phenol. Daun tanaman ini juga mengandung quercetin, champorol dan

artoindonesianin yang termasuk kelompok senyawa dari flavonoid yang

mempunyai efek toksik pada serangga seperti kutu, lalat rumah, lalat buah,

dan ulat.40 Beberapa senyawa yang terkandung dalam tumbuhan sukun dan

berfungsi sebagai insektisida yaitu golongan sianida, saponin, tanin,

flavonoid, steroid dan minyak atsiri. Tanaman sukun ((Artocarpus altilis

(Park) Fosberg)) merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan

senyawa insektisida seperti senyawa saponin, tanin, dan flavonoid yang

mempunyai dampak terhadap serangga. Maka daun tanaman sukun adalah

tanaman yang berpotensi digunakan sebagai insektisida nabati.41

39Ibid., Ketty Husnia Wardany, h. 10. 40Ibid., h. 36. 41Fitri Sitorus dan Wirsal Hasan,Pemanfaatan Daun Tanaman Sukun (Artocarpus altilis)

Sebagai Anti Nyamuk Mat Elektrik Dalam Membunuh Nyamuk Aedes sp.(Medan: Universitas Sumatera Utara).

Page 42: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

24

D. Tinjauan Tentang Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)

1. Lalat Buah dan Habitat Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)

Lalat buah (Bactrocera dorsalis H) adalah hama yang banyak

menyerang buah-buahan dan sayuran. Serangan lalat buah diperkirakan

mencapai 4.790 ha dengan kerugian Rp 21,99 miliar. Lalat buah

merupakan salah satu hama penyebab gagalnya panen buah.42 Lalat buah

merupakan salah satu hama potensial yang sangat ganas pada tanaman

hortikultura di dunia. Pada populasi yang tinggi, intensitas serangannya

dapat mencapai 100%. Oleh karena itu, hama ini telah menarik perhatian

seluruh dunia untuk melaksanakan upaya pengendalian secara

terprogram.43

Hama lalat buah pada tanaman mangga banyak dijumpai di daerah

Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara

Timur. Lalat buah yang mempunyai ukuran tubuh relatif kecil dan siklus

hidup yang pendek peka terhadap lingkungan yang kurang baik. Suhu

optimal untuk perkembangan lalat buah 26 0C, sedangkan kelembaban

relatif sekitar 70%. Kelembaban tanah sangat berpengaruh terhadap

perkembangan pupa. Kelembaban tanah yang sesuai untuk stadia pupa

adalah 0-9%. Cahaya mempunyai pengaruh langsung terhadap

perkembangan lalat buah. Lalat buah betina akan meletakkan telur lebih

cepat dalam kondisi yang terang, sebaliknya pupa lalat buah tidak akan

42Vincent Dean Sadewo, “Uji Ekstrak Daun Sukun Sebagai Pestisida Nabati Terhadap

Hama Lalat ”, (Jurnal Universitas Biologi Atma Jaya Yogyakarta, Vol. 9, 2015), h. 2. 43Http://Faedul Khobir_Identifikasi Spesies Lalat Buah Pada Buah Yang Di

Perdagangkan Di Pasar Bertais Kecamatan Sandubaya Kota Mataram Tahun 2001. Html. Diakses pada 1 Maret 2017 Pukul 11.00 WITA.

Page 43: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

25

menetas apabila terkena sinar.44 Lalat buah membutuhkan suhu rendah, 20-

26 0C. suhu yang lebih tinggi dapat menyengat tubuhnya, lalat-lalat muda

diketemukan mati sampai 80% pada suhu 33 0C. Bila saat musim berbunga

dan berbuah suhu senantiasa tinggi, maka serangan lalat buah akan

berkurang.

2. Taksonomi dan Morfologi Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)

a. Taksonomi Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)

Di Indonesia pada saat ini ada 66 spesies lalat buah,

diantaranya yang dikenal sangat merusak adalah Bactrocera sp.

Menurut Drew and Hancock (1994) dalam Yulistiono (2009),

klasifikasi lalat buah adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia Phylum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Diptera Famili : Tephritidae Genus : Bactrocera Spesies : Bactrocera dorsalis H

b. Morfologi Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)

Lalat buah merupakan hama yang menjadi perhatian dunia di

dalam kegiatan ekspor import buah-buahan yang dilakukan oleh suatu

Negara. Lalat dewasa memiliki bercak-bercak atau bintik-bintik hiasan

berwarna hitam, putih, atau kekuningan pada sayapnya. Sayapnya

transparan. Badannya pada beberapa bagian berwarna hitam, kemerah-

merahan, atau kekuning-kuningan. Pada ruas belakang badan terdapat

44Http://Cyber Extension Kementerian Pertanian-Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembanga SD Pertanian.html. Diakses tanggal 1 Maret 2017 Pukul 11.05 WITA.

Page 44: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

26

alat peletak telur sama seperti serangga lain, namun bentuknya pipih.

Inilah sifat khas lalat buah hanya bisa bertelur di dalam buah. Adapun

ciri-ciri lalat buah antara lain:

1) Lalat buah mempunyai tubuh yang berbuku-buku, baik ruas tubuh

utama maupun alat tambahan, misalnya kaki dan antena.

2) Anggota ordo diptera, lalat buah mempunyai dua sayap. Sayap

yang berkembang adalah sayap bagian depan. Sayap belakang

mengecil dan berubah menjadi alat keseimbangan disebut halter.

3) Lalat buah mengalami perubahan bentuk tubuh (metamorfosis

sempurna), melalui tahap telur, larva, pupa, dan lalat dewasa.

Gambar 8

Morfologi Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)45

Keterangan gambar 8:

1. Kepala (Caput)

2. Dada (Thorax)

3. Badan (Truncus)

45 Ni Kadek Nita KarlinaAstriyani, Keanekaragaman dan Dinamika Populasi Lalat Buah

(Diptera: Tephritidae) Yang Menyerang Tanaman Buah-Buahan Di Bali, Tesis, Universitas Udayana. h. 7.

1

2

3

Page 45: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

27

Lalat buah berukuran 1-6 mm, berkepala besar, berleher sangat

kecil. Warnanya sangat bervariasi, kuning cerah, oranye, hitam,

cokelat, dan bersayap datar. Pada tepi ujung sayap ada bercak-bercak

coklat kekuningan. Pada Abdomennya terdapat pita-pita hitam,

sedangkan pada thoraxnya terdapat bercak-bercak kekuningan. Disebut

Tephtridae berarti bor, karena terdapat Ovipositor pada lalat betina.

Bagian tubuh itu berguna memasukkan telur ke dalam buah.

Ovipositornya terdiri dari tiga ruas dengan bahan seperti tanduk yang

keras. Lalat dewasa memiliki bercak-bercak atau bintik-bintik hiasan

berwarna hitam, putih, atau kekuningan pada sayapnya. Sayapnya

sendiri transparan. Badannya pada beberapa bagian berwarna hitam,

kemerah-merahan, atau kekuning-kuningan. Pada ruas belakang badan

terdapat alat peletak telur (Ovipositor) sama seperti serangga lain,

namun bentuknya pipih. Dengan alat ini lalat hanya bertelur di dalam

buah. 46

Lalat buah ada yang berukuran kecil dan ada pula yang sedang.

Panjangnya ± 1 mm-6 mm, biasanya berwarna cerah kuning, cokelat,

oranye, hitam atau kombinasi dari warna tersebut, abdomennya

biasanya terdiri dari 5 ruas, kepalanya besar, lebar dengan leher yang

sangat kecil. Biasanya sayapnya lebar dengan bercak-bercak hitam.

Lalat betina mempunyai ovipositor yang dipergunakan untuk

memasukkan telur ke dalam buah. Larvanya langsing, panjangnya

46Http://Lalat Buah Bactrocera sp. Diakses tanggal 25 Februari 2017 Pukul 16.03 WITA.

Page 46: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

28

lebih kurang 10 mm, larvanya biasa melenting dengan melingkarkan

badannya kemudian meloncat. Larva ini tak berkaki dan dapat

membuat terowongan dalam jaringan tanaman. Berpupa dalam

terowongan (dalam tanah).47

Lalat buah (Dacus cucurbitae), berwarna kuning dengan sedikit

bercak-bercak pada tubuhnya. Mobilitas hama ini tinggi karena

memiliki sayap yang membuatnya mampu terbang jauh. Biasanya,

serangga betina dewasa meletakkan telur-telurnya di dalam buah,

melalui alat penusuk yang dimilikinya. Bekas tusukan ini tampak

berupa bintik-bintik hitam pada kulit buah. Jika menetas, telur-telur itu

akan berkembang menjadi belatung yang merusak daging buah.

3. Jenis-Jenis Lalat Buah (Bactrocera sp)

Tephritidae yang merupakan keluarga lalat buah, kelompok

pertama terdiri dari empat genus, yaitu genus Ceratilis, Anastrepha,

Dacus, dan Rhagoletis.

a. Genus Ceratilis

Genus Ceratilis diduga memiliki lebih dari 100 jenis, enam di

antaranya merupakan hama yang sangat ditakuti. Salah satu yang paling

dikenal dan ditakuti adalah Ceratitis capitata Wied. Jenis betina dari

genus Ceratilis ini bertelur 2-10 butir. Telur-telur menetas setelah 2-20

hari. Seekor betina dapat bertelur sampai 800 butir selama hidupnya.

Panjang belatungnya ± 0,8 cm, hidup selama 10 hari-6 minggu.

47 Pracaya, Hama Dan Penyakit Tanaman, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2004), h. 92.

Page 47: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

29

b. Genus Anastrepha

Genus Anastrepha diperkirakan memiliki 150-200 jenis. Lalat

ini berasal dari Karibia, Meksiko, Amerika Selatan. Jenis lalat ini

badannya sedikit lebih besar dari lalat rumah. Sayap dan badannya

bertanda jelas warna cokelat, dan kuning. Lalat betinanya tampak lebih

mudah dikenal, perutnya panjang, ramping, dan jelas alat peletak

telurnya.

c. Genus Dacus

Di Negara ASEAN diduga ada ± 200 jenis Dacus, 30-40 jenis

diantaranya merupakan lalat buah potensial penghancur usaha tani

hortikultura. Jenis lalat ini berwarna merah daun muda. Punggung

dadanya kehitam-hitaman dengan dua gurat kuning membujur.

Punggung perut memiliki tiga gurat hitam melintang sebelah muka dan

sebuah gurat hitam pada bagian belakang. Si betina sekali bertelur dapat

mencapai 15 butir. Stadium larva terjadi selama 6-9 hari. Larva

berkepompong di dalam tanah selama 6-12 hari. Ujung perut lalat

betina runcing, sedangkan jantan bulat. Sayap-sayapnya transparan

dengan panjang 5-7,5 mm.

d. Genus Rhagoletis

Genus Rhagoletis memiliki ± 50 jenis. Merupakan lalat buah

yang berasal dari daerah subtropis dan iklim dingin. Lalat ini berwarna

hitam dengan garis-garis kuning, pembatas pada dada, dan garis-garis

putih pada perutnya, jumlah empat pada betina dan tiga pada jantan atau

Page 48: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

30

tidak bergaris. Lalat ini ukurannya lebih kecil dari lalat rumah.

Sayapnya menarik dengan empat garis hitam yang miring. Betinanya

hanya meletakkan satu telur dan menetas setelah 5-10 hari. Masa

bertelurnya ± 25 hari dan bertelur sebanyak 386 butir. Kepompongnya

berada di dalam tanah sedalam 2,5-15 cm.

4. Perilaku Lalat Buah

Lalat buah dewasa memakan cairan atau sekresi yang dikeluarkan

oleh pelbagai jenis kumbang atau serangga lain. Binatang ini tertarik dan

terangsang pada visualisasi warna kuning. Lalat buah memiliki indera

penciuman yang sangat tajam pada antenanya. Dengan indera penciuman

ini lalat buah dapat mengenali bau tiap-tiap tanaman buah melalui aroma

atau ekstraksi-ekstraksi ester dan asam organik yang semerbak dari

masing-masing tanaman.

Perilaku lainnya pada beberapa jenis lalat buah bila berjalan atau

beristirahat sering menggerak-gerakkan sayapnya. Saat musim dingin, lalat

beterbangan ke hutan menghindari suhu dingin. Dengan demikian populasi

lalat di hutan dapat lebih tinggi dan lebih stabil. Hutan-hutan ini harus

menjadi perhatian dalam program pemberantasan dan penekanan

perkembangan lalat buah. Bila saat birahi tiba, lalat betina menyebarkan

wewangian khas, wewangian birahi, yang disebut Pheromone. Dengan

indera penciuman pada antenanya lalat jantan mudah menemukan

undangan tersebut dan mendatanginya. Biasanya perkawinan dilakukan

pada pagi hari, pada daun, buah tempat mereka hinggap.

Page 49: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

31

Telur-telur lalat buah bukan semata telur lalat buah saja, tetapi

telur-telur yang punya pengikut atau pengiring. Pengiring itu adalah

bakteri. Bakteri-bakteri pembusuk ini memang hidup dalam tubuh lalat

buah, lalat buah dan bakteri hidup bersama saling menguntungkan

(simbiosis mutualisme) dalam proses kehidupannya lalat buah

membutuhkan enzim-enzim pencernaan dan vitamin. Seekor lalat buah

dapat hidup antara 24-460 hari.

Tabel 1

Perilaku Lalat Buah (Bactrocera sp)48

No Perkembangan Buah

Media Lingkungan Prilaku Lalat

1 Saat buah pentil Semerbak wewangian kimiawi bagian-bagian vegetatif tanaman, ekstraksi-ekstraksi ester.

Lalat beterbangan ke seluruh areal.

2 Saat buah muda Aroma buah mulai semerbak, ekstraksi-ekstraksi ester. Rangsangan pembentukan telur.

Lalat mulai hinggap di pohon. Ovarinya mulai menghasilkan telur.

3 Saat buah tua/masak

Aroma buah semerbak, ekstraksi-ekstraksi ester dan asam organik. Buah mulai berwarna kuning. Rangsangan pembentukan telur.

Lalat hinggap pada buah. Mulai bertelur.

4 Saat buah telah tercemar/buah telah berulat

Semerbak substansi kimiawi bekas diteluri.

Lalat mulai beterbangan meninggalkan pohon. Kesuburan lalat menurun.

48 Moehd Baga Kalie, Mengatasi Buah Rontok, Busuk, dan Berulat, (Jakarta: Penebar

Swadaya, 1992), h. 108.

Page 50: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

32

5. Siklus Hidup Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)

Siklus hidup lalat buah sebagai berikut, metamorfosis pada lalat

buah termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur → Larva instar I

→ Larva instar II → Larva instar III → Pupa → Imago. Perkembangan

dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode.

Pertama, periode Embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai

pada saat Larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu

kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, Larva tidak berhenti-

berhenti untuk makan. Kedua, periode setelah menetas dari telur dan

disebut perkembangan Postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap,

yaitu Larva, Pupa, dan Imago (fase seksual dengan perkembangan pada

sayap).

Gambar 9 Siklus hidup lalat buah (Bactrocera dorsalis H)

Keterangan gambar 9:

1. Telur (Egg)

2. Larva

3. Kepompong (Pupa)

1

2

3

4

Page 51: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

33

4. Lalat dewasa (Imago)

Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada

saat dewasa. Telur lalat buah berbentuk benda kecil bulat panjang dan

biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur

pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga

seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan maksimal

400-500 buah dalam 10 hari. Telur dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu

selaput Vitellin tipis yang mengelilingi Sitoplasma dan suatu selaput tipis

tapi kuat (Korion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai

tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut.

Larva berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali

dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada

Trakea, terdapat sepasang Spirakel yang keduanya berada pada ujung

Anterior dan Posterior. Saat kutikula tidak lunak, larva muda secara

periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama

dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang

tinggi. Selama periode pergantian kulit, Larva disebut instar.49

Instar pertama adalah Larva sesudah menetas sampai pergantian

kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran Larva dan jumlah gigi

pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, Larva (instar

ketiga) makan hingga siap untuk membentuk Pupa. Pada tahap terakhir,

Larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke

49Http://Catatan Panca Neutron Putra Mahkota Morfologi Lalat Buah

Drosophilamelanogaster. Diakses tanggal 7 Maret 2017 Pukul 14.23 WITA.

Page 52: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

34

tempat yang kering dan berhenti bergerak. Lalat buah, destruksi sel-sel

Larva terjadi pada proses pergantian kulit (Molting) yang berlangsung

empat kali dengan tiga stadia instar: dari Larva instar 1 ke instar II, dari

Larva instar II ke instar III, dari instar III ke Pupa, dan dari Pupa ke

Imago.

Saat Larva membentuk cangkang Pupa, tubuhnya memendek,

Kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut

Larvainstar 4. Formasi Pupa ditandai dengan pembentukan kepala,

bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar Pupa) menggunakan

Kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan

tidak aktif, dan dalam keadaan ini, Larva berganti menjadi lalat dewasa.

Struktur dewasa tampak jelas selama periode Pupa pada bagian

kecil jaringan Dorman yang sama seperti pada tahap Embrio. Pembatasan

jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut Anlagen. Fungsi utama dari

Pupa adalah untuk perkembangan luar dari Anlagen ke bentuk dewasa.

Dewasa lalat buah dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari.

Setelah keluar dari Pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya

belum terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur

8 jam dan akan menyimpan Sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari

lalat buah jantan. Pada ujung Anterior terdapat Mikrophyle, tempat

Spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak Sperma yang

masuk ke dalam Mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi

Page 53: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

35

dengan Pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam

perkembangan jaringan Embrio.50

6. Usaha Pengendalian

Seluruh usaha tani hortikultura, khususnya usaha tani buah-buahan

di muka bumi ini tidak luput dari serangan lalat buah. Survai yang

dilakukan pada suatu perkebunan jambu biji komersial di Hawaii pada

tahun 1976, di mana biaya insektisida diperkirakan sebesar US$125,00

untuk tiap hektar, estimasi kerusakan oleh lalat buah sebesar 5%. Untuk

menekan, mencegah, memberantas, dan mengeradikasi serangan lalat buah

dapat dilakukan tindakan-tindakan seperti, sanitasi kebun, pembungkusan

buah, pengasapan kebun, pemberantasan secara kimia, pemberantasan

secara biologi, pemberantasan secara genetika, mengganggu masa kawin,

dan usaha eradiksai.51 Pengendalian hama dapat dikendalikan dengan 2

cara, yakni secara kimia dan secara mekanis. Pengendalian secara kimia

paling efektif dilakukan pada saat lalat buah sedang tidak beraktivitas

(tidur). Oleh karena itu, penyemprotan insektisida sebaiknya dilakukan

pada pagi atau malam hari.52

Beberapa hama dapat menyerang tanaman sukun. Hama tersebut

adalah hama penggerek batang (Xyleberus sp) dan lalat buah (Dacus sp).

Hama penggerek ini dapat mematikan pohon. Oleh karena itu, bila ada

serangan harus cepat diberantas. Untuk mengatasinya, lubang bekas

50 Miki Andri, Jasmi, Pengaruh Ekstrak Cengkeh (Eugenia aromatica L.) Terhadap

Kunjungan Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hend),Jurnal Biologi, Sumatra Barat: STKIP PGRI. 51Ibid., Moehd Baga Kalie, h. 108. 52Budi Samadi, Semangka Tanpa Biji, (Yogyakarta: Kanisius, 2007), h.72-73.

Page 54: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

36

gerekan pada batang disumbat rapat dengan aspal atau batang pohon

disiram dengan larutan insektisida sistemik. Penyakit yang biasa

mengancam tanaman sukun adalah mati pucuk (Fusarium sp), busuk buah

lunak (Phytophthora palmivora), dan busuk buah (Rhizopus sp).53

E. Kerangka Berpikir

Lalat buah (Bactrocera dorsalis H) merupakan salah satu hama

potensial yang sangat ganas pada tanaman hortikultura, yang mampu merusak

buah-buahan dan sayuran, sehingga harus dibasmi. Lalat buah dapat

merugikan para petani yang menimbulkan beberapa kerusakan parah, yaitu

gagal panen pada tanaman yang dipelihara, dikarenakan gigitan atau sengatan

dari mulut lalat yang tajam. Adapun salah satu alternatif untuk memberantas

hama, yang salah satunya lalat buah (Bactrocera dorsalis H) yaitu dengan

menggunakan daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) untuk dapat

mengetahui jumlah mortalitas setelah diberikan filtrat daun sukun terhadap

lalat buah dengan metode semprot.

Daun sukun memiliki kandungan kimia antara lain saponin, flavonoid,

polifenol, tanin, asam hidrosianat, asetilkolin, dan riboflavin. Daun sukun

yang kuning mengandung fenol, kuersetin, dan kamferol. Senyawa-senyawa

ini dapat digunakan sebagai insektisida alami. Sehingga dalam penelitian ini

menggunakan filtrat daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) yang

memiliki kandungan saponin dan flovonoid cukup tinggi, yang mampu

53 Ketty Husnia Wardany, Khasiat Istimewa Sukun, (Yogyakarta: Andi Offset, 2012), h.

32.

Page 55: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

37

menyebabkan kerusakan saraf dan mempunyai dampak kematian terhadap

serangga.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian kerangka berpikir di atas, maka hipotesis yang

dapat diambil dalam penelitian sebagai berikut:

Ha: Ada pengaruh filtrat daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg))

terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis H).

Pengendalian Lalat Buah

Kimia

Insektisida Alami

Filtrat Daun Sukun

Mortalitas

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Biologi Mekanik

Page 56: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen, penelitian eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan

untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih, dengan

mengendalikan pengaruh variabel yang lain. Metode ini dilaksanakan dengan

memberikan variabel bebas secara sengaja (bersifat inductione) kepada obyek

penelitian untuk diketahui akibatnya didalam variabel terikat.54

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan

kuantitatif adalah penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif, yaitu

berawal dari persoalan umum (teori) kehal khusus sehingga penelitian harus

ada landasan teorinya. Pendekatan kuantitatif banyak menggunakan angka,

mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta

penampilan dari hasilnya dan banyak didominasi oleh peran statistik.55

B. DesainPenelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

desain penelitian dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rancangan

acak lengkap biasanya digunakan untuk percobaan-percobaan di laboratorium,

rumah kaca, dan percobaan-percobaan terkendali lainnya.56 Rancangan

54Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2005), h. 82. 55Masyhuri dkk, Metodologi Penelitian Praktis dan Aplikatif, (Bandung: Refika Aditama,

2008), h. 12. 56 Kusriningrum, Perancangan Percobaan, (Surabaya: Airlangga University Press, 2010),

h. 44.

Page 57: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

39

penelitian ini dilakukan dengan 5 kali perlakuan ditambah 2 kontrol (negatif

dan positif) dan 4 ulangan. Data yang akan diperoleh dari penelitian ini berupa

jumlah mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis H) setelah diberikan filtrat

daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) dengan beberapa konsentrasi

yang berbeda-beda setiap perlakuan dan ulangan. Konsentrasi yang digunakan

adalah konsentrasi 15% (perlakuan 1), 30% (perlakuan 2), 45% (perlakuan 3),

60% (perlakuan 4), 75% (perlakuan 5), dan untuk kontrol negatif (perlakuan

0), kontrol positif (perlakuan 6). Untuk mendapatkan ulangan dalam

rancangan acak lengkap (RAL) digunakan rumus sebagai berikut: t (n-1) ≥ 15,

t merupakan banyaknya perlakuan yang dicoba dan n merupakan banyaknya

ulangan.

Tabel 2

Desain Penelitian

No Ulangan Perlakuan

P0(-) P1 P2 P3 P4 P5 P6(+)

1 U1 P0U1 P1U1 P2U1 P3U1 P4U1 P5U1 P6U1

2 U2 P0U2 P1U2 P2U2 P3U2 P4U2 P5U2 P6U2

3 U3 P0U3 P1U3 P2U3 P3U3 P4U3 P5U3 P6U3

4 U4 P0U4 P1U4 P2U4 P3U4 P4U4 P5U4 P6U4

Penempatan perlakuan-perlakuan kedalam satuan-satuan percobaan

secara acak lengkap. Dalam arti memperlakukan semua satuan percobaan

sebagai satu kesatuan dimana perlakuan tersebut (baik yang sama dalam arti

Page 58: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

40

hanya berbeda ulangannya ataupun yang tidak sama yaitu berbeda perlakuan

dan ulangannya) ditempatkan kedalamnya secara acak.57

Tabel 3

Tabel Denah Penempatan Perlakuan Pada RAL

1 P3U4 2 P6U2

3 P2U4 4 P3U3

5 P3U1 6 P1U1

7 P4U4

8 P6U4 9 P0U3

10 P6U1 11 P4U2

12 P5U2 13 P0U2

14 P0U4

15 P0U1 16 P2U2

17 P5U3 18 P6U3

19 P4U1 20 P4U3

21 P5U1

22 P2U3 23 P3U2

24 P5U4 25 P1U3

26 P2U1 27 P1U4

28 P1U2

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.58 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lalat buah (Bactrocera dorsalis H).

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki

oleh populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor

lalat buah (Bactrocera dorsalis H) setiap gelas perlakuan dan ulangan. Jadi

jumlah sampel yang akan digunakan adalah 280 ekor lalat buah

(Bactrocera dorsalis H).

57Ibid., h.43. 58 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2010), h. 215.

Page 59: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

41

D. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 14-18 Juli 2017.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan IPA

Biologi UIN Mataram.

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.59 Adapun variabel yang

digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel bebas (Variabel Independen) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

bebas adalah pemberian filtrat daun sukun kering ((Artocarpus altilis

(Park) Fosberg)) dengan 5 konsentrasi sebagai perlakuan 15%, 30%, 45%,

60%, 75% dan ditambah 2 kontrol (0% kontrol negatif dan bahan kimia

kontrol positif).

2. Variabel terikat (Variabel Dependen) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah jumlah

mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis H).

59 Ibid., h.38.

Page 60: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

42

3. Variabel kontrol adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang

dengan sengaja dikendalikan, agar tidak mempengaruhi variabel bebas dan

terikat.60 Dalam penelitian ini ada 2 jenis kontrol yang digunakan adalah

kontrol negatif dan kontrol positif, untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh dari filtrat daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)).

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan

pengukuran secara sistematis.61 Adapun instrumen pada penelitian ini berupa

alat dan bahan penelitian sebagai berikut:

1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

a. Timbangan analitik digunakan untuk menimbang daun sukun

((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)).

b. Blender digunakan untuk menghaluskan daun sukun ((Artocarpus altilis

(Park) Fosberg)).

c. Pipet tetes digunakan untuk mengambil cairan.

d. Cuter digunakan untuk memotong daun sukun.

e. Gelas plastik pop ice digunakan untuk menaruh sampel lalat buah.

f. Gelas ukur untuk mengukur volume aquades pada saat pengenceran.

g. Karet gelang digunakan untuk mengikat gelas plastik pop ice.

60 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2005), h.57. 61 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrument Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2014), h.51.

Page 61: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

43

h. Botol semprot digunakan untuk menyemprot.

i. Kamera digunakan sebagai alat dokumentasi.

j. Alat tulis digunakan untuk mencatat hasil pengamatan.

k. Alat penghitung digunakan untuk menghitung data hasil pengamatan.

2. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

a. Daun sukun kering ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)).

b. Lalat buah (Bactrocera dorsalis H).

c. Aquades.

d. Buah Pepaya

e. Larutan aktif Petrogenol.

f. Kertas label digunakan untuk memberi keterangan pada setiap gelas

perlakuan.

g. Kertas saring digunakan untuk menyaring filtrat daun sukun.

h. Kain kasa digunakan untuk menutup gelas pop ice.

G. Prosedur Penelitian

1. Pembuatan filtrat daun sukun ((Artocarpus altlis (Park) Fosberg)).

a. Mempersiapkan daun sukun ((Artocarpus altlis (Park) Fosberg)).

b. Mencuci daun sukun hingga bersih.

c. Memotong daun sukun menjadi kecil-kecil agar mudah dihaluskan.

d. Menimbang daun sukun sesuai dengan konsentrasi yang dibutukan

dalam penelitian dengan menggunakan rumus:

Pengenceran gram/volume: % = ��

× 100 %

Page 62: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

44

Keterangan:

% : Konsentrasi yang diinginkan atau yang ingin dibuat.

gr : Jumlah daun sukun yang dibutuhkan untuk setiap konsentrasi.

v : Volume aquades yang digunakan untuk mengencerkan daun

sukun harus sama jumlahnya dengan semua konsentrasi.

1. Untuk konsentrasi 15%

% = ��

× 100 %

15 % = ��

200× 100 %

0,15 = ��

200× 1

��

200 =

0,15

1

gram= 0,15× 200

= 30 gr

Jadi, untuk membuat filtrat daun sukun dengan konsentrasi

15% yang diencerkan dalam 200 ml aquades dibutuhkan 30 gr

daun sukun.

2. Untuk konsentrasi 30%

Karena konsentrasi 15% membutuhkan 30 gr daun sukun

untuk konsentrasi 30% = 2× 30 gr = 60 gr.

3. Untuk konsentrasi 45%

Karena konsentrasi 15% membutuhkan 30 gr daun sukun

untuk konsentrasi 45% = 3× 30 gr = 90 gr.

4. Untuk konsentrasi 60%

Page 63: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

45

Karena konsentrasi 15% membutuhkan 30 gr daun sukun

untuk konsentrasi 60% = 4× 30 gr = 120 gr.

5. Untuk konsentrasi 75%

Karena konsentrasi 15% membutuhkan 30 gr daun sukun

untuk konsentrasi 75% = 5× 30 gr = 150 gr.

e. Memasukkan daun sukun yang sudah ditimbang ke dalam blender dan

menuangkan aquades sebanyak 200 ml.

f. Menghaluskan daun sukun dengan blender.

g. Menyaring hasil blender daun sukun tersebut dengan kertas saring dan

menampung cairan hasil saringan pada gelas kimia.

h. Memasukkan hasil saringan ke dalam botol semprot sebanyak 10 ml.

2. Persiapan sampel

a. Mempersiapkan sampel lalat buah (Bactrocera dorsalis H).

b. Memilih lalat buah sebagai sampel.

c. Mempersiapkan gelas plastik sebagai tempat meletakkan sampel lalat

buah (Bactrocera dorsalis H).

d. Memberikan label pada masing-masing gelas plastik sesuai dengan

perlakuan dan ulangan.

1) P0U1 = Lalat buah dengan tidak diberikan perlakuan semprotan

filtrat daun sukun sebagai kontrol negatif perlakuan 0 ulangan 1.

2) P1U1= Lalat buah dengan semprotan filtrat daun sukun dengan

konsentrasi 15% perlakuan 1 ulangan 1.

3) P2U1= Lalat buah dengan semprotan filtrat daun sukun dengan

konsentrasi 30% perlakuan 2 ulangan 1.

Page 64: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

46

4) P3U1= Lalat buah dengan semprotan filtrat daun sukun dengan

konsentrasi 45% perlakuan 3 ulangan 1.

5) P4U1= Lalat buah dengan semprotan filtrat daun sukun dengan

konsentrasi 60% perlakuan 4 ulangan 1.

6) Begitu seterusnya pemberian label perlakuan 0, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.

3. Tahap pelaksanaan

a. Memasukkan buah papaya sebagai pakan ke dalam gelas plastik.

b. Memasukkan sampel lalat buah ke dalam gelas plastik yang sudah

diberi label dengan jumlah 10 ekor untuk masing-masing gelas.

c. Menyemprotkan filtrat daun sukun ke dalam gelas yang sudah diisi

dengan lalat buah tersebut, dengan ketentuan konsentrasi 15%

(perlakuan I), 30% (perlakuan II), 45% (perlakuan III), 60%

(perlakuan IV), 75% (perlakuan V), dan kontrol negatif (perlakuan 0),

kontrol positif (perlakuan VI) yang masing-masing disemprotkan

sebanyak 10 ml setiap perlakuan.

d. Menutup semua gelas dengan menggunakan kain kasa kemudian

mengikat gelas plastik dengan karet gelang.

e. Mengamati mortalitas yang terjadi pada masing-masing gelas, selama

1x24 jam setelah penyemprotan.

f. Menghitung mortalitas lalat buah pada masing-masing gelas plastik.

g. Mendata hasil yang diperoleh dalam tabel pengamatan mortalitas lalat

buah.

Page 65: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

47

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.62

1. Teknik Observasi

Teknik observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.63

Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara pengamatan langsung

(observasi) yakni dengan cara melihat secara langsung gejala yang terjadi

seperti kematian, pertumbuhan menyusut pada lalat buah setiap perlakuan

dan ulangan sebelum dan setelah disemprotkan filtrat daun sukun

((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)), kemudian menghitung jumlah

mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis H) setiap perlakuan dan ulangan

selama pengamatan berlangsung.

Tabel 4

Tabel Pengamatan Mortalitas Lalat Buah Setelah Diberikan

Perlakuan

No Ulangan Mortalitas Lalat Buah Pada Tiap Perlakuan Total

P0 P1

(-) 15%

P2

30% P3

45% P4

60% P5

75% P6

(+) 1 U1 2 U2 3 U3 4 U4 5 Total 6 Rata-rata

62 Ibid., h.51. 63 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:

Alfabeta, 2014), h. 105.

Page 66: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

48

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

mengambil gambar dari serangkaian proses penelitian tersebut yang

bertujuan untuk menjadi bukti dalam penelitian. Pengambilan

dokumentasinya menggunakan kamera selama penelitian berlangsung.

Pengambilan foto pada pengamatan ini dilakukan mulai dari perubahan

yang terjadi seperti ciri-ciri, mofologi tubuh, warna, dan gerakan lalat buah

sebelum dan sesudah diberikan perlakuan serta kematian lalat buah.

I. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel

hasil pengamatan, kemudian dianalisis dengan menggunakan ANOVA

(Analysis Of Variance) satu arah (one way anova).64Anava atau anova adalah

anonim dari analisis varian terjemahan dari Analysis Of Variance, sehingga

banyak orang menyebutnya dengan anova. Anova merupakan bagian dari

metoda analisis statistika yang tergolong analisis komparatif (perbandingan)

lebih dari dua rata-rata.65

Tujuan dari uji Anova satu jalur ialah untuk membandingkan lebih dari

dua rata-rata. Sedangkan gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi.

Maksudnya dari signifikansi hasil penelitian (anova satu jalur). Jika terbukti

berbeda berarti kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan artinya (data

sampel dianggap dapat mewakili populasi.66

Untuk mengetahui adanya pengaruh filtrat daun sukun ((Artocarpus

64 Kusriningrum, Perencanaan Percobaan, h.46. 65 Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 217. 66Ibid., h. 217.

Page 67: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

49

altilis (Park) Fosberg)), data yang didapatkan dapat dianalisis menggunakan

ANOVA (Analysis Of Variance) satu arah (one way anova) dengan taraf

signifikansi 5%. Jika dari hasil analisis terdapat perbedaan dilakukan uji lanjut

dengan BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05).

Data penelitian ini akan dianalisis secara manual dan SPSS. Adapun rumus

dalam ANOVA (Analysis Of Variance) ditunjukan dalam Tabel 3.5 sebagai

berikut:

Tabel 5

Sidik Ragam Salah Satu Parameter Untuk Perlakuan

Sumber keragaman

Derajat Bebas (db)

Jumlah Kuadrat

(JK)

Kuadrat Tengah

(KT)

F hitung F tabel 0,05

Perlakuan t-1 JKP

KTP

KTG

Galat t (n-1) JKG

Total t n-1 JKT

Adapun rumus-rumus uji Anova secara terperinci adalah sebagai

berikut:

a. Faktor Koreksi

FK = 2� � � �� �

b. Jumlah Kuadrat Total

JKT = ( �2) – FK

c. Jumlah Kuadrat Perlakuan

JKP = �2� – FK

d. Jumlah Kuadrat Galat

JKG = JKT – JKP

e. Kuadrat Tengah Perlakuan

Page 68: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

50

KTP = ��

DbP = n-1

f. Kuadrat Tengah Galat

KTG = ��

g. F Hitung

Fhitung = ����

Sebagai kaidah keputusan pengujian dari tabel sidik ragam adalah

sebagai berikut:

1. Jika Fhitung ≥ Ftabel pada taraf signifikansi 1%, maka H0 ditolak.

Artinya, terdapat perbedaan sangat nyata (sangat signifikan).

2. Jika Fhitung ≥ Ftabel pada taraf signifikansi 5% tetapi lebih kecil

daripada Ftabel pada taraf signifikansi 1%, maka H0 ditolak artinya,

terdapat perbedaan-perbedaan yang nyata (nyata signifikan).

3. Jika Fhitung ≤ Ftabel pada taraf signifikansi 5%, maka H0 diterima,

artinya terdapat perbedaan tidak nyata (non signifikan).

Adapun uji lanjut yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

BNT. Adapun rumus dari BNT adalah:

BNT (α) = t (α) (dbg) 2 ��

Keterangan:

BNT : Beda Nyata Terkecil KTG : Kuadrat Tengah Galat dbg : Derajat Bebas Galat n : Jumlah Ulangan t : Jumlah Perlakuan

Page 69: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)

Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti pada tanggal 14 sampai 18

Juli 2017 di Laboratorium Pendidikan IPA Biologi Universitas Islam Negeri

Mataram, dengan terlebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan yang akan

digunakan, kemudian di lapangan sebagai tempat mengambil sampel

penelitian yaitu sampel lalat buah (Bactrocera dorsalis H) dan daun sukun

kering ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)). Setelah alat dan bahan lengkap,

seperti konsentrasi filtrat yang telah dibuat dan siap untuk diaplikasikan pada

hewan uji. Penelitian ini tentang Pengaruh Filtrat Daun Sukun ((Artocarpus

altilis (Park) Fosberg)) Terhadap Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera dorsalis

H), dengan 1 parameter yaitu mortalitas, adapun jumlah ulangan penelitian ini

4 kali ulangan, 5 perlakuan, dan 2 perlakuan sebagai kontrol. Diperoleh data

hasil penelitian berupa persentase jumlah mortalitas lalat buah. Persentase

jumlah lalat buah yang mati dapat dilihat pada Tabel 6. Data Mortalitas Lalat

Buah (Bactrocera dorsalis H)

Hasil pengamatan mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis H) setelah

diberikan perlakuan ditunjukkan pada Tabel 6 berikut:

Page 70: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

52

Tabel 6

Data Hasil Pengamatan Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)

No Ulangan Mortalitas Lalat Buah Pada Tiap Perlakuan Total

P0 P1

(-) 15%

P2

30% P3

45% P4

60% P5

75% P6

(+) 1 U1 0 50 70 80 90 100 100 490 2 U2 0 60 70 80 80 90 100 480 3 U3 0 70 80 70 80 100 100 500 4 U4 0 60 80 80 90 100 100 510 5 Total 0 240 300 310 340 390 400 1.980

6 Rata-rata 0 60 75 77,5 85 97,5 100

Berdasarkan Tabel 6 di atas tentang hasil pengamatan mortalitas

lalat buah menunjukkan bahwa jumlah mortalitas lalat buah (Bactrocera

dorsalis H) yang diberi filtrat daun sukun dengan berbagai konsentrasi yang

telah ditentukan. Pada perlakuan kontrol negatif lalat buah tidak mengalami

mortalitas karena tidak diberikan filtrat daun sukun. Pada konsentrasi 15%,

30%, 45%, 60%, dan 75% jumlah mortalitas lalat buah sudah terlihat,

dengan rata-rata jumlah mortalitas mencapai 97,5%. Sedangkan perlakuan

kontrol positif dengan rata-rata mortalitas 100% karena diberikan bahan

kimia. Jadi, secara umum terjadi peningkatan jumlah mortalitas lalat buah,

seiring dengan semakin tingginya konsentrasi filtrat daun sukun

((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) yang diberikan terhadap lalat buah

(Bactrocera dorsalis H). Berikut ini diagram batang persentase mortalitas

lalat buah (Bactrocera dorsalis H).

Page 71: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

53

Diagram 1

Diagram batang persentase mortalitas lalat buah

Berdasarkan diagram batang di atas tentang persentase mortalitas

lalat buah (Bactrocera dorsalis H) menunjukkan bahwa filtrat daun sukun

memiliki pengaruh terhadap kematian lalat buah. Semakin tinggi

konsentrasi filtrat daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) yang

diberikan maka semakin cepat lalat buah (Bactrocera dorsalis H)

mengalami kematian.

B. Analisis Data

Data hasil penelitian mortalitas dan natalitas lalat buah (Bactrocera

dorsalis H) di atas, dengan diberikan perlakuan filtrat daun sukun

((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) berpengaruh signifikan. Untuk mortalitas

lalat buah dengan pemberian filtrat dari konsentrasi terendah sampai tertinggi

berpengaruh terhadap mortalitas, semakin tinggi konsentrasi filtrat maka

semakin tinggi jumlah mortalitas. Data hasil penelitian dapat diuji

menggunakan ANOVA (Analisis Of Varians) pada taraf signifikan 5%, secara

0

20

40

60

80

100

120

0 15 30 45 60 75 100

Konsentrasi Filtrat (%)

Jum

lah

Mo

rtal

itas

(%)

Persentase Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)

60

75

85 97,5 100

77,5

Page 72: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

54

manual dan menggunakan program SPSS 16.0. Berikut analisis data mortalitas

lalat buah. Analisis Data Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H).

Berdasarkan data hasil penelitian mortalitas (Tabel 6), terlihat ada

pengaruh yang signifikan konsentrasi filtrat daun sukun terhadap lalat buah.

Berikut ini ringkasan analisis ANOVA (Analysis of Variance) mortalitas lalat

buah, dengan SPSS 16.0 ditunjukkan pada Tabel 7.

Tabel 7 Sidik Ragam Ringkasan ANOVA (Analysis of Variance) Mortalitas Lalat

Buah (Bactrocera dorsalis H) Dengan Menggunakan SPSS 16.0

ANOVA

Ulangan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

27835.714 6 4639.286 177.136 .000

Within Groups

550.000 21 26.190

Total 28385.714 27

Berdasarkan Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan, perlakuan konsentrasi filtrat daun sukun

terhadap mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis H). Hasil analisis data

tentang ringkasan ANOVA mortalitas lalat buah, diketahui bahwa Fhitung

(177.136) > Ftabel (2,57), hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

konsentrasi filtrat yang diberikan terhadap lalat buah, maka jumlah

mortalitas semakin tinggi pada setiap perlakuan.

Perhitungan manual menggunakan uji lanjut BNT (Beda Nyata

Terkecil) pada taraf signifikan 5%, dengan tujuan untuk mengetahui

Page 73: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

55

pengaruh masing-masing perlakuan terhadap mortalitas lalat buah. Adapun

hasil uji BNT sebagai berikut:

a. BNT 5% = t (α) (dbg) 2 X ��

= 1,721 2 26,190

4

= 1,721 x 52,380

4

= 1,721 x 13,090

= 1,721 x 3,610

= 6,212

b. Penentuan notasi juga bisa dilakukan dengan cara dibawah ini:

Nilai rata-rata + nilai BNT

0 + 6,212 = 6,212

60 + 6,212 = 66,212

75 + 6,212 = 81,212

77,5 + 6,212 = 83,712

85 + 6,212 = 91,212

97,5 + 6,212 = 103,712

100 + 6,212 = 106,212

c. Penentuan notasi yang digunakan untuk menentukan pengaruh filtrat

masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 8 berikut:

Page 74: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

56

Tabel 8

Notasi Untuk Mortalitas Lalat Buah

No Perlakuan Rata-rata Notasi

1 P0 0% a 2 P1 60% b 3 P2 75% c 4 P3 77,5% c 5 P4 85% d 6 P5 97,5% e 7 P6 100% e

Keterangan:

a : Notasi dengan rata-rata 0% untuk kontrol negatif.

b : Notasi dengan rata-rata 60% untuk konsentrasi 15%, berbeda

nyata dengan notasi c.

c : Notasi dengan rata-rata 75% untuk konsentrasi 30% dan notasi

rata-rata 77,5% untuk konsentrasi 45% tidak berbeda jauh jarak

interval, sehingga diberikan notasi c dan c.

d : Notasi dengan rata-rata 85% untuk konsentrasi 60% berbeda

nyata dengan notasi e.

e : Notasi dengan rata-rata 97,5% untuk konsentrasi 75% dan

notasi rata-rata 100% perlakuan kontrol positif % tidak berbeda

jauh jarak interval, sehingga diberikan notasi e dan e.

Tabel 8 di atas notasi untuk mortalitas lalat buah (Bactrocera

dorsalis H), menunjukkan bahwa huruf abjad kecil diberikan notasi

pada setiap perlakuan, yang memiliki arti bahwa pada perlakuan P0,

P1, P2, P3, P4, P5, dan P6 mempunyai huruf notasi yang berbeda-beda

karena memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Namun pada perlakuan

P2 dan P3 memiliki jarak interval yang tidak jauh berbeda, sehingga

diberi notasi yang sama yaitu huruf c,c dan perlakuan P5 dan P6

Page 75: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

57

memiliki jarak interval yang tidak jauh berbeda, sehingga diberi notasi

yang sama yaitu huruf e dan e.

C. Pembahasan

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti

pada tanggal 14 sampai 18 Juli 2017 di Laboratorium Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam Biologi Universitas Islam Negeri Mataram. Dilakukan

pengamatan dengan 1 parameter yaitu mortalitas lalat buah (Bactrocera

dorsalis H), dengan 4 kali ulangan, 5 perlakuan, dan 2 perlakuan kontrol

(negatif dan positif). Penelitian ini diketahui bahwa pengaruh filtrat daun

sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) memberikan pengaruh terhadap

mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis H).

Berdasarkan data hasil penelitian mortalitas lalat buah (Bactrocera

dorsalis H) pada Tabel 6, dengan pengamatan selama 24 jam. Hasil mortalitas

terendah terjadi pada konsentrasi filtrat 15%, dengan rata-rata mortalitas

sebanyak 60%, konsentrasi 30% dengan rata-rata mortalitas 75%, konsentrasi

45% dengan rata-rata mortalitas 77,5%, konsentrasi 60% dengan rata-rata

mortalitas 85%, dan konsentrasi tertinggi 75% dengan rata-rata mortalitas

tertinggi mencapai 97,5%. Data hasil konsentrasi mortalitas ini memiliki

pengaruh signifikan, yang semakin meningkat jumlah mortalitas dengan

meningkatnya konsentrasi filtrat yang diberikan. Perlakuan 0 sebagai kontrol

negatif, tingkat mortalitas 0%, tidak ada lalat buah yang mati karena tidak

diberikan perlakuan apapun, sedangkan perlakuan kontrol positif terlihat lalat

buah mati semua karena diberikan perlakuan larutan aktif Petrogenol

Page 76: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

58

pembasmi serangga. Dari data penelitian dapat diketahui bahwa jumlah

mortalitas tertinggi yaitu pada konsentrasi 75%, dikarenakan tingginya kadar

zat aktif saponin dan flavonoid yang terkandung di dalam konsentrasi filtrat

tersebut sehingga dapat menyebabkan kematian yang tinggi. Sedangkan

jumlah mortalitas terendah yaitu pada konsentrasi 15%, dikarenakan

sedikitnya kadar zat yang terkandung pada daun sukun sehingga tidak terlalu

banyak yang mengalami kematian pada konsentrasi terendah. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi filtrat daun sukun yang

diberikan, maka jumlah mortalitas semakin meningkat dari setiap perlakuan.

Sedangkan semakin rendah konsentrasi filtrat yang diberikan, maka jumlah

mortalitas semakin rendah. Adapun hasil analisis mortalitas dengan ANOVA

menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 177,136.

Berdasarkan hasil diagram batang 1 persentase mortalitas

menunjukkan bahwa, dari konsentrasi terendah sampai konsentrasi tertinggi

yaitu konsentrasi 0 sebagai kontrol negatif, konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%,

75%, dan 100% sebagai kontrol positif terlihat persentasenya semakin

meningkat jumlah mortalitasnya dikarenakan kandungan filtrat daun sukun

yang tinggi, sehingga menyebabkan mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis

H) yang tinggi.

Filtrat daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) berpengaruh

terhadap jumlah mortalitas lalat buah (Bactrocera dorsalis H) dan dapat

digunakan sebagai insektisida alami. Hal ini terjadi karena, pada filtrat daun

sukun terdapat senyawa aktif seperti Eugenol sebagai fungsida dan insektisida,

Page 77: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

59

Tymol sebagai repellent (penghalau serangga) termasuk nyamuk, dan metil

eugenol, sebagai atraktan (pemikat) hama lalat buah. Senyawa pada tanaman

daun sukun bertanggung jawab terhadap efek pestisida alami dalam

membunuh lalat buah, disebabkan karena kandungan kimia yang terdapat pada

daun sukun yaitu, saponin, polifenol, tanin, asam hidrosianat, asetilkolin,

flavonoid, triterpenoid, sulfur, kumarin, steroid dan riboflavin.

Berdasarkan kandungan kimia yang terkandung dalam daun sukun

yaitu polifenol yang telah terbukti dapat digunakan sebagai antimikroba, dan

senyawa insektisida saponin dapat menghambat pertumbuhan sel, serta dapat

menyebabkan kematian pada lalat buah, lalat rumah (Musca domestica),

dan nyamuk.67 Zat aktif saponin dan flavonoid yang larut di dalam air

semakin tinggi, maka saponin dan flavonoid yang terserap di dalam tubuh lalat

buah yang mampu menyebabkan kerusakan saraf dan mempunyai dampak

kematian terhadap lalat buah. Sehingga mortalitas lalat tersebut semakin

banyak.

Saponin merupakan senyawa yang memiliki rasa pahit, dan tajam serta

dapat menyebabkan iritasi lambung bila dimakan oleh serangga, selain itu

saponin juga mampu mengikat sterol, sterol merupakan prekursor hormon,

sehingga apabila jumlah sterol bebas menurun, maka akan mengganggu proses

pergantian kulit.

Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang berpotensi sebagai

insektisida. Insektisida akan masuk ke organ pencernaan serangga dan diserap

67 Ketty Husnia Wardany, Khasiat Istimewa Sukun, (Yogyakarta: Andi Offset, 2012), h.

10-12.

Page 78: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

60

oleh dinding usus kemudian beredar bersama darah yang akan mengganggu

metabolisme tubuh lalat sehingga akan kekurangan energi untuk aktivitas

hidupnya yang akan mengakibatkan lalat itu kejang dan akhirnya mengalami

kematian. Daun sukun yang kuning dan kering mengandung fenol, kuersetin,

dan kamferol yang mempunyai efek racun ketika termakan oleh serangga.68

Mekanisme filtrat daun sukun terhadap serangga ada tiga mekanisme

efek toksik, mekanisme pertama yakni sebagai antiproliferatif, menghambat

transduksi signal ke nukleus sel, mekanisme kedua menginduksi fragmentasi

DNA sehingga menyebabkan apoptosis sel, dan mekanisme ketiga

menghambat aktivasi protein kinase pada daerah pengikatan ATP sehingga sel

menjadi terhambat.69

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini, pada

penelitian terdahulu menggunakan ekstrak daun sukun terhadap mortalitas

walang sangit, ekstrak daun sukun memiliki kadar tannin sebesar 593,596

mg, dengan menggunakan konsentrasi tertinggi yaitu 20% ekstrak ini

memiliki rata-rata persentase kematian sebesar 83,3% pada walang sangit.

Sedangkan pada penelitian saat ini menggunakan filtrat daun sukun

((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) terhadap mortalitas lalat buah

(Bactrocera dorsalis H), filtrat daun sukun memiliki kandungn zat saponin

dan flavonoid yang tinggi sehingga dapat menyebabkan mortalitas yang tinggi.

68 Ibid.,h. 44 69 Vincent Dean Sadewo, “Uji Kandungan Daun Sukun Sebagai Pestisida Nabati

Terhadap Hama Lalat”, (Yogyakarta: Jurnal Universitas Biologi Atma Jaya Yogyakarta), Vol. 9, 2015.

Page 79: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

61

Penelitian ini menggunakan konsentrasi filtrat tertinggi 75% dengan hasil

mortalitas sebesar 97,5% pada lalat buah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Diah Asta Putri dalam

jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kersen

(Muntingia calabura) Terhadap Lalat Buah Bactrocera carambolae” yang

hasilnya menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun kersen (Muntingia

calabura) berpengaruh terhadap lalat buah (Bactrocera carambolae).

Konsentrasi ekstrak yang semakin tinggi menyebabkan menurunnya jumlah

pupa dan jumlah imago lalat buah yang muncul. Konsentrasi ekstrak 7,5%

paling tinggi dalam menurunkan jumlah pupa dan jumlah imago lalat buah

(Bactrocera carambolae).70

Penelitian yang dilakukan oleh Dian Astriani dalam jurnalnya yang

berjudul “Disinfestasi Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hendel) Pada Buah

Belimbing Manis Dengan Perlakuan Perendaman Menggunakan Ekstrak

Bagian Tanaman Pepaya” yang hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak bagian

tanaman papaya dapat mempengaruhi kehidupan lalat buah. Konsentrasi 50%

mampu menurunkan jumlah imago yang muncul, sedangkan ukuran tubuhnya

sudah dapat ditekan dengan perendaman pada konsentrasi 25%.71

Riset Andi Mu’nisa dari bagian Zoology, Departemen Biologi,

FMIPA, Universitas Negeri Makassar, mengungkapkan kandungan flavonoid

70 Diah Asta Putri, Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura)

Terhadap Lalat Buah (Bactrocera Carambolae), Universitas Ahmad Dahlan, Journal of Biology, 9(2), 2016.

71 Dian Astriani,Disinfestasi Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hendel) Pada Buah Belimbing Manis Dengan Perlakuan Perendaman Menggunakan Ekstrak Bagian Tanaman Pepaya, Yogyakarta: Universitas Mercu Buana.

Page 80: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

62

tertingggi terdapat pada sukun tua yang akan gugur, yaitu sebesar (100,68

mg/g), daun sukun muda (87,03 mg/g), dan daun sukun yang sudah gugur

(42,89 mg/g).

Page 81: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian yang telah

dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan IPA Biologi pada tanggal 14-18 Juli

2017, maka dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh filtrat daun sukun

((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) terhadap mortalitas lalat buah

(Bactrocera dorsalis H)”. Hasil ini terlihat dari jumlah mortalitas lalat buah

pada setiap perlakuan. Hasil mortalitas tertinggi yaitu terjadi pada konsentrasi

75% dengan rata-rata 97,5%, dan hasil terendah terjadi pada konsentrasi 15%

dengan rata-rata 60%, hal ini terjadi karena tingginya kadar zat aktif saponin

dan flavonoid pada daun sukun sehingga lalat buah mengalami mortalitas yang

tinggi dari konsentrasi terendah sampai tertinggi. Selain itu, variasi

konsentrasi juga berpengaruh signifikan terhadap tingkat mortalitas lalat buah.

Semakin tinggi tingkat konsentrasi filtrat daun sukun yang diberikan, semakin

tinggi pula jumlah mortalitas pada lalat buah (Bactrocera dorsalis H).

B. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian

yang lebih luas dari penelitian sebelumnya tentang pengaruh konsentrasi

filtrat daun sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) dengan metode

yang berbeda dan bisa mencapai jumlah kematian lalat buah (Bactrocera

dorsalis H) sampai tahap 100%.

Page 82: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

64

2. Bagi peneliti selanjutnya perlu penelitian lebih lanjut untuk filtrat daun

sukun menggunakan hama atau serangga jenis lain.

Page 83: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

65

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Syaikh bin Nashir As-Sa’di, Tafsir As-Sa’di. Jakarta: Pustaka

Sahifa, 2007.

Adinugraha, Hamdan Adma. Variasi Morfologi Dan Kandungan Gizi Buah Sukun. Yogyakarta: Vol. 13, Nomor 2.

Adinugraha, Hamdan Adma. Perkembangan Teknik Budidaya Sukun (Artocarpus altilis). Jakarta: IPB Press, 2014.

Agustin, Lestiani. Uji Aktivitas Anti hiperglikemia Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis) Pada Mencit Swis Webster Jantan Dengan Metode Uji Toleransi Glukosa, Bandung, 2015.

Anik Larasati dan Purnama Hidayat. Keanekaragaman dan Persebaran Lalat Buah Tribe Dacini (Diptera: Tephritidae) di Kabupaten Bogor dan Sekitarnya. Bogor: Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor. Jurnal Entomologi Indonesia.Vol. 10, Nomor 2, 2013.

Armandelta. Rahasiaku Ensiklopediaku. Jakarta: Armandelta Selaras. 2008.

Astrian Dian, Disinfestasi Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hendel) Pada Buah Belimbing Manis Dengan Perlakuan Perendaman Menggunakan Ekstrak Bagian Tanaman Pepaya. Yogyakarta: Universitas Mercu Buana.

Astriyani, Ni Kadek Nita Karlina. Keanekaragaman dan Dinamika Populasi Lalat Buah (Diptera: Tephritidae) Yang Menyerang Tanaman Buah-Buahan Di Bali. Tesis, Universitas Udayana.

Bapak Fatah. Narasumber Pada Wawancara Observasi Awal. Pukul 16.35 WITA, Di Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Tanggal 20 Januari 2017.

Burhanudin, N. Al-Qur’an Keluarga Edisi Hasanah. Bandung: CV. Media Fitrah Rabbani, 2012.

Djam’an Satori dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.

Fitri Sitorus dan Wirsal Hasan. Pemanfaatan Daun Tanaman Sukun (Artocarpus altilis) Sebagai Anti Nyamuk Mat Elektrik Dalam Membunuh Nyamuk Aedes sp. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Herlina Widyaningrum dan Tim Solusi Alternatif. Kitab Tanaman Obat Nusantara. Yogyakarta: MedPress, 2011.

Page 84: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

66

Http://Faedul khobir_identifikasi Spesies Lalat Buah Pada Buah Yang Di Perdagangkan Di Pasar Bertais Kecamatan Sandubaya Kota Mataram Tahun 2011. Diakses pada 1 Maret 2017.

Http://Lalat Buah Bactrocera sp. Diakses tanggal 25 Februari 2017 Pukul 16.03 WITA.

Http//www. Catatan Panca Neutron Putra Mahkota_Morfologi Lalat Buah Drosophila melanogaster. Diakses tanggal 7 Maret 2017.

Http//www. Cyber Extension Kementerian Pertanian-Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembanga SD Pertanian.html. Diakses tanggal 1 Maret 2017.

Http//www. Gambar Batang Sukun, Diakses tanggal 3 Mei 2017 Pukul 10.10 WITA.

Http//www. Gambar+Biji+Sukun & client, Diakses tanggal 3 Mei 2017 Pukul 10.15 WITA.

Http//www. Gambar+Bunga+sukun & client, Diakses tanggal 3 Mei 2017 Pukul 10.10 WITA.

Http//www. Gambar+Daun+sukun & client, Diakses tanggal 3 Mei 2017 Pukul 10.10 WITA.

Jasmi, Miki Andri. Pengaruh Ekstrak Cengkeh (Eugenia aromatica L.) Terhadap Kunjungan Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hend). Jurnal Biologi, Sumatra Barat: STKIP PGRI.

Jumar. Etmologi Pertanian. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Kalie, Moehd Baga. Mengatasi Buah Rontok, Busuk, dan Berulat. Jakarta: Penebar Swadaya, 1992.

Kusriningrum. Perancangan Percobaan. Surabaya: Airlangga University Press, 2010.

M.Harja Efendi dan Ahmad Fadli. Klasifikasi & Nama Latin Hewan Dan Tumbuhan. Yogyakarta: Yayasan Tadulakota, 2013.

Masyhuri dkk. Metodologi Penelitian Praktis dan Aplikatif. Bandung: Refika Aditama, 2008.

Nawawi Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005.

Pracaya, Hama Dan Penyakit Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya, 2004.

Page 85: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

67

Putri, Diah Asta, Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura) Terhadap Lalat Buah (Bactrocera Carambolae), Universitas Ahmad Dahlan, Journal of Biology, 9(2), 2016.

Riduwan. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta, 2014.

Sadewo, Vincent Dean. Uji Kandungan Daun Sukun Sebagai Pestisida Nabati Terhadap Hama Lalat. Yogyakarta: Jurnal Universitas Biologi Atma Jaya Yogyakarta. Vol. 9, 2015.

Samadi Budi. Semangka Tanpa Biji. Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2010.

Syah Angkasa dan Nazaruddin. Sukun dan Keluwih. Jakarta: Penebar Swadaya, 1994.

Tjitrosoepomo Gembong. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011.

Tjitrosoepomo Gembong. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010.

Wardany, Ketty Husnia. Khasiat Istimewa Sukun. Yogyakarta: Andi Offset, 2012.

Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrument Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.

Page 86: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 87: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

69

Lampiran 1:

Hasil Perhitungan Manual ANOVA (Analysis Of Varians) One Way dengan taraf signifikan 5% penelitian tentang Pengaruh Filtrat Daun Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) terhadap Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H).

1. Jumlah Angka Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)

a. Data Mentah

No

Jumlah Angka Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)

Ulangan Perlakuan K (-) 15% 30% 45% 60% 75% K (+) Total

1 U1 0 5 7 8 9 10 10 49 2 U2 0 6 7 8 8 9 10 48 3 U3 0 7 8 7 8 10 10 50 4 U4 0 6 8 8 9 10 10 51 5 Total 0 24 30 31 34 39 40 198 6 Rata-rata 0 6 7,5 7,75 8,5 9,75 10

b. Data Dalam Bentuk Persen

No

Jumlah Angka Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H)

Ulangan Perlakuan K (-) 15% 30% 45% 60% 75% K (+) Total

1 U1 0 50 70 80 90 100 100 490 2 U2 0 60 70 80 80 90 100 480 3 U3 0 70 80 70 80 100 100 500 4 U4 0 60 80 80 90 100 100 510 5 Total 0 240 300 310 340 390 400 1.980 6 Rata-rata 0 60% 75% 77,5% 85% 97,5% 100%

Diketahui : ΣX2 = 1.9802 = 3.920.400

ΣX2 Total = 02 + 02 + 02 + 02 + 502 + 602 + 702 + 602 +702 + 702 + 802 + 802 +

802 + 802 + 702 + 802 + 902 +802 + 802 + 902 + 1002 + 902 + 1002

+ 1002 + 1002 + 1002 + 1002 + 1002

= 0 + 2.500 + 3.600 + 4.900 + 3.600 + 4.900 + 4.900 + 6.400 +

6.400 + 6.400 + 6.400 + 4.900 + 6.400 + 8.100 + 6.400 +

6.400 + 8.100 + 10.000 + 8.100 + 10.000 + 10.000 + 10.000 +

10.000 + 10.000 + 10.000

= 0 + 50.000 + 78.400 + 40.000

Page 88: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

70

= 168.400

ΣX 2 Perlakuan = 02 + 2402 + 3002 + 3102 + 3402 + 3902+ 4002

= 0 + 57.600 + 90.000 + 96.100 + 115.600 + 152.100 + 160.000

= 671.400

a. FK = (�x)2�

= 1.9802

7 4=

3.920.400

28 = 140.014,28

a. JK Total = ΣX2 total – FK

= 168.400 – 140.014,280

= 28.385,720

b. JK Perlakuan = Σx2perlakuan� - FK

= 671.400

4 – 140.014,280

= 167.850 – 140.014,280

= 27.835,720

c. JKG = JKT – JKP

= 28.385,72 – 27.835,720

= 550

d. Derajat Bebas (db)

1. dbp = t-1 = 7-1 = 6

2. dbg = t (r-1) = 7 (4-1) = 21

3. dbt = (t.r) – 1 = (7.4) – 1 = 27

e. KTP = ���� =

. , = 4.639,286

f. KTG = ���� = = 26,190

g. F hitung = ���� =

. ,

, = 177,139

Page 89: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

71

Hasil Perhitungan Persentase Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera

dorsalis H)

Konsentrasi 15% = Jumlah lalat buah yang mati

Jumlah lalat buah keseluruhan × 100%

= 240

40 x 100% = 60%

Konsentrasi 30% = 300

40 x 100% = 75%

Konsentrasi 45% = 310

40 x 100% = 77,5 %

Konsentrasi 60% = 340

40 x 100% = 85%

Konsentrasi 75% = 390

40 x 100% = 97,5%

Tabel Sidik ragam: Ringkasan Rumus ANOVA (Analysis of

Variance) Pola RAL

SK DB JK KT F hitung F tabel

5% Perlakuan 6 27.835,720 4.639,286 177,139 2,57 Galat 21 550 26,190 Total 27 28.385,720

Kesimpulan: Fhitung ≥ Ftabel = Ha diterima

Page 90: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

72

Lampiran 2 :

Hasil perhitungan manual BNT dengan taraf signifikan 5% penelitian tentang Pengaruh Filtrat Daun Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) terhadap Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H).

a. Nilai BNT 5% = t (α) (dbg) 2 X ��

= 1,721 x 2 26,190

4

= 1,721 x 52,380

4

= 1,721 x 13,090

= 1,721 x 3,610

= 6,212

b. Penentuan notasi bisa dilakukan dengan cara dibawah ini:

Nilai rata-rata + nilai BNT

0 + 6,212 = 6,212

60 + 6,212 = 66,212

75 + 6,212 = 81,212

77,5 + 6,212 = 83,712

85 + 6,212 = 91,212

97,5 + 6,212 = 103,712

100 + 6,212 = 106,212

c. Notasi BNT (Beda Nyata Terkecil) Mortalitas

No Perlakuan Rata-rata Notasi 1 P0 0% a 2 P1 60% b 3 P2 75% c 4 P3 77,5% c 5 P4 85% d 6 P5 97,5% e 7 P6 100% e

Page 91: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

73

Keterangan:

a : Notasi dengan rata-rata 0% untuk kontrol negatif.

b : Notasi dengan rata-rata 60% untuk konsentrasi 15%, berbeda nyata dengan notasi c.

c : Notasi dengan rata-rata 75% untuk konsentrasi 30% dan notasi rata-rata 77,5% untuk konsentrasi 45% tidak berbeda jauh jarak interval, sehingga diberikan notasi c dan c.

d : Notasi dengan rata-rata 85% untuk konsentrasi 60% berbeda nyata dengan notasi e.

e : Notasi dengan rata-rata 97,5% untuk konsentrasi 75% dan Notasi dengan rata-rata 100% untuk kontrol positif memiliki jarak interval yang tidak jauh berbeda sehingga diberi notasi e dan e.

Page 92: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

74

Lampiran 3:

Hasil analisis dengan SPSS 16.0 untuk ringkasan ANOVA penelitian tentang Pengaruh Filtrat Daun Sukun ((Artocarpus altilis (Park) Fosberg)) terhadap Mortalitas Lalat Buah (Bactrocera dorsalis H).

1. Ringkasan ANOVA (Analysis of Variance) mortalitas lalat buah (Bactrocera

dorsalis H) dengan menggunakan SPSS 16.0

a. Uji Anova

ANOVA

ulangan

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups

27835.714 6 4639.286 177.136 .000

Within Groups

550.000 21 26.190

Total 28385.714 27

b. Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ulangan perlakuan

N 28 28

Normal

Parametersa

Mean 70.71 46.429

Std. Deviation 32.424 32.8537

Most Extreme

Differences

Absolute .241 .120

Positive .183 .120

Negative -.241 -.093

Kolmogorov-Smirnov Z 1.276 .635

Asymp. Sig. (2-tailed) .077 .814

a. Test distribution is Normal.

Page 93: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

75

c. Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Ulangan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.964 5 18 .133

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

ulangan

LSD

(I)

perlakuan

(J)

Perlakuan Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper Bound

kontrol negatif

0

ulangan 15 -60.000* 3.619 .000 -67.53 -52.47

ulangan 30 -75.000* 3.619 .000 -82.53 -67.47

ulangan 45 -77.500* 3.619 .000 -85.03 -69.97

ulangan 60 -85.000* 3.619 .000 -92.53 -77.47

ulangan 75 -97.500* 3.619 .000 -105.03 -89.97

kontrol positif

100 -100.000

* 3.619 .000 -107.53 -92.47

ulangan 15 kontrol negatif 0 60.000* 3.619 .000 52.47 67.53

ulangan 30 -15.000* 3.619 .000 -22.53 -7.47

Page 94: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

76

ulangan 45 -17.500* 3.619 .000 -25.03 -9.97

ulangan 60 -25.000* 3.619 .000 -32.53 -17.47

ulangan 75 -37.500* 3.619 .000 -45.03 -29.97

kontrol fositif

100 -40.000

* 3.619 .000 -47.53 -32.47

ulangan 30 kontrol negatif 0 75.000* 3.619 .000 67.47 82.53

ulangan 15 15.000* 3.619 .000 7.47 22.53

ulangan 45 -2.500 3.619 .497 -10.03 5.03

ulangan 60 -10.000* 3.619 .012 -17.53 -2.47

ulangan 75 -22.500* 3.619 .000 -30.03 -14.97

kontrol positif

100 -25.000

* 3.619 .000 -32.53 -17.47

ulangan 45 kontrol negatif 0 77.500* 3.619 .000 69.97 85.03

ulangan 15 17.500* 3.619 .000 9.97 25.03

ulangan 30 2.500 3.619 .497 -5.03 10.03

ulangan 60 -7.500 3.619 .051 -15.03 .03

ulangan 75 -20.000* 3.619 .000 -27.53 -12.47

kontrol positif

100 -22.500

* 3.619 .000 -30.03 -14.97

ulangan 60 kontrol negatif 0 85.000* 3.619 .000 77.47 92.53

ulangan 15 25.000* 3.619 .000 17.47 32.53

ulangan 30 10.000* 3.619 .012 2.47 17.53

Page 95: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

77

ulangan 45 7.500 3.619 .051 -.03 15.03

ulangan 75 -12.500* 3.619 .002 -20.03 -4.97

kontrol positif

100 -15.000

* 3.619 .000 -22.53 -7.47

ulangan 75 kontrol negatif 0 97.500* 3.619 .000 89.97 105.03

ulangan 15 37.500* 3.619 .000 29.97 45.03

ulangan 30 22.500* 3.619 .000 14.97 30.03

ulangan 45 20.000* 3.619 .000 12.47 27.53

ulangan 60 12.500* 3.619 .002 4.97 20.03

kontrol positif

100 -2.500 3.619 .497 -10.03 5.03

kontrol positif

100

kontrol negatif 0 100.000* 3.619 .000 92.47 107.53

ulangan 15 40.000* 3.619 .000 32.47 47.53

ulangan 30 25.000* 3.619 .000 17.47 32.53

ulangan 45 22.500* 3.619 .000 14.97 30.03

ulangan 60 15.000* 3.619 .000 7.47 22.53

ulangan 75 2.500 3.619 .497 -5.03 10.03

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 96: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

78

Lampiran 4 :

Foto Proses Penelitian

No Gambar Keterangan

1

Gambar 01

Proses pengambilan daun sukun

((Artocarpus altilis (Park)

Fosberg))

2

Gambar 02

Proses pemotongan daun sukun

((Artocarpus altilis (Park)

Fosberg))

3

Proses mencuci dan meniriskan

daun sukun ((Artocarpus altilis

(Park) Fosberg))

Page 97: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

79

Gambar 03 4

Gambar 04

Proses penimbangan daun

sukun ((Artocarpus altilis

(Park) Fosberg))

5

Gambar 05

Proses memasukkan daun sukun

((Artocarpus altilis (Park)

Fosberg)) ke dalam blender

6

Gambar 06

Proses penghalusan daun sukun

((Artocarpus altilis (Park)

Fosberg))

Page 98: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

80

7

Gambar 07

Proses memeras daun sukun

((Artocarpus altilis (Park)

Fosberg)) yang sudah diblender

8

Gambar 08

Proses penyaringan filtrat daun

sukun ((Artocarpus altilis

(Park) Fosberg))

9

Gambar 09

Proses pembuatan konsentrasi

larutan filtrat daun sukun

((Artocarpus altilis (Park)

Fosberg))

Page 99: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

81

10

Gambar 10

Proses memasukkan lalat buah

(Bactrocera dorsalis H)

11

Gambar 11

Proses penyemprotan lalat buah

(Bactrocera dorsalis H)

12

Gambar 12

Proses pengamatan lalat buah

setelah 24 jam setiap perlakuan

13

Gambar 13

Kondisi lalat buah setelah 24

jam, setelah diberikan filtrat

daun sukun ((Artocarpus altilis

(Park) Fosberg))

Page 100: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

82

Page 101: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

83

Page 102: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

84

Page 103: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

85

Page 104: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

86

Page 105: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

87

Page 106: PENGARUH FILTRAT DAUN SUKUN ((Artocarpus altilis (Park ...etheses.uinmataram.ac.id/233/1/Raudatul Hadawiah 151135065.pdf · A. Latar Belakang Masalah ... karena mampu menyebarkan

88

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Raudatul Hadawiah Tempat/Tanggal Lahir : Sandik Atas, 16 Juni 1994 Alamat Rumah : Sandik Atas, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat Nama Ayah : Ramli Nama Ibu : Hj. Hamidiah

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD/MI, tahun lulus : SD, 2007

b. SMP/MTs, tahun lulus : SMP, 2009

c. SMA/SMK/MA, tahun lulus : SMA, 2013