PENGARUH PENINGKATAN FEE BASED INCOME DAN … · interest income tidak akan menurunkan atau merubah...

Pengaruh Peningkatan Fee Based Income dan Pendapatan Bunga Bersih TerhadapReturn On Assets Pada PT. BRI

95

PENGARUH PENINGKATAN FEE BASED INCOMEDAN PENDAPATAN BUNGA BERSIH TERHADAP

RETURN ON ASSETS PADA PT. BRI

MulyadiPoliteknik praktisi Bandunge-mail :[email protected]

AbstrakPada prinsipnya, setiap bank diharuskan untuk menjalankan fungsi perusahaansecara efektif dan efisien dan untuk memitigasi risiko untuk mendapatkan manfaatmaksimal dan untuk merealisasikan rencana jangka panjang perusahaan. Tujuanpenelitian yang ingin dicapai adalah untuk menentukan apakah fee based incomedan net interest income berpengaruh pada return on asset pada bank-bank komersialyang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.Untuk mendemonstrasikan dan mendeskripsikan keadaan objek penelitian,penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, dan untuk mencari kebenaranhipotesis, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk analisis melaluiverifikasi dengan metode statistik dengan menggunakan dua variabel independen,yaitu fee based pendapatan dan pendapatan bunga bersih.Analisis statistik menunjukkan bahwa pendapatan berbasis biaya variabel bersama-sama memiliki pengaruh dan hubungan positif untuk pengembalian aset, danpendapatan berbasis biaya variabel dan efeknya memiliki hubungan positif terhadappengembalian aset. Sementara sebagian tidak memiliki efek yang signifikan tetapidiketahui memiliki hubungan positif untuk mengembalikan aset.

Kata kunci: pendapatan berbasis biaya, pendapatan bunga bersih, laba atas aset.

AbstractIn principle, each bank is required to run the company

functions effectively and efficiently and to mitigate risks to gain themaximum benefit and to realize the company's long-term plans. Theresearch objective to be achieved is to determine whether the fee-based income and net interest income effect on return on assets incommercial banks owned by the Government of Indonesia.

To demonstrate and describe the state of the object of research,this study uses descriptive analysis, and to seek the truth of thehypothesis, this study uses a quantitative approach to analysis throughverification with statistical methods by using two independentvariables, namely fee-based income and net interest income as well asa variable bound, namely return on assets.

Statistical analysis showed that the variable fee based incometogether have an influence and a positive relationship to return onassets, and a variable fee based income and the effect it has a positiverelationship to return on assets. While partially not have had a

Portofolio Volume 14 No. 1, Mei 2017 : 95 – 116 ISSN : 1829 -7188

96

significant effect but is known to have a positive relationship to returnon assets.

Keywords: fee based income, net interest income, return on assets.

1. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Bank umum sebagai salah satu institusi keuangan (financial institution)adalah suatu badan usaha yang kegiatan utamanya menerima simpanan darimasyarakat dan atau pihak lainnnya, kemudian mengalokasikannya kembali untukmemperoleh keuntungan serta menyediakan jasa-jasa di dalam lalu lintaspembayaran serta jasa-jasa perbankan lainnya.

Pada prinsipnya Bank umum memiliki Fungsi pokok yakni menyediakanmekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam hubungannya dengankegiatan ekonomi masyarakat, menciptakan uang melalui penyaluran kredit daninvestasi, menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat, menyediakanjasa-jasa pengelolaan dana dan trust atau perwalian amanat kepada individu danperusahaan, menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional, memberikanpelayanan penyimpanan untuk barang-barang berharga, serta memberikan jasa-jasakeuangan lain misalnya mulai dari credit card, transfer dana, sampai layananpremium wealth management dan lain sebagainya.

Penyaluran kredit merupakan sumber pendapatan bagi Bank BRI dalambentuk interest income, namun juga mengandung resiko yang cukup besar, ditambahdengan adanya anggapan bahwa bunga perbankan secara umum masih dianggaptinggi serta biaya yang dikeluarkan perbankan belum efisien. Faktor-faktor tersebutserta faktor tuntutan dunia perbankan yang terus berubah, kemudian Bank BRImerasa perlu untuk mengembangkan sumber pendapatan dalam bentuk Fee BasedIncome.

Berdasarkan hasil penelitian Uppal (2010),menjelaskan bahwa fee basedincomeakan menjaga stabilitas pendapatan bank dalam jangka panjang. Hasilpenelitian tersebut juga menjelaskan ada dua alasan bank memberikan perhatianlebih pada peningkatan non-interest income yakni ;

(1) Interest income merupakan struktur penting pendapatan bank, namun sangatdipengaruhi oleh regulasi dan deregulasi terkait tingkat suku bunga, dan rata-rata besarannya akan ditentukan oleh kekuatan pasar. Adanya trendpenurunan tingkat suku bunga maka akan menurunkan tingkat profitabilitas.Ketika berkurangnya pendapatan berbasis bunga (interest income) makabank harus sudah memulai diversifikasi pendapatannya pada fee-basedactivities / fee based income.

(2) Pendapatan bank yang bersumber dari non interest income akan terustumbuh dan sustainable, sehingga bank berlomba meningkatkan sumberpendapatan berbasis aktivitas (fee-based activity).Menurut penelitian Stiroh and Rumble (2006) menyimpulkan secara positif

manfaat portfolio dari kombinasi antara non interest income dengan interestincomeyang ditandai dengan volatilitas yang tinggi. Dalam penelitiannya terhadapperbankan di Australia, Stiroh and Rumble (2006), yang juga senada dengan Baele


97

et al.(2007) yang melakukan penelitian terhadap perbankan Eropa, dapatmenunjukan manfaat positif atas diversifikasi sumber pendapatan terhadap rasiokeuangan seperi Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE), namundemikian terdapat korelasi negatif antara dua sumber pendapatan tersebut. Namundemikian Young and Roland (2001:66), menyatakan fee bases income atau noninterest income tidak akan menurunkan atau merubah struktur fungsi intermediasi,namun demikian peningkatan fee based income dapat dijadikan ukuran dimana banktersebut bergerak maju dari model tradisional ke commercial banking.

Dalam pendekatan RAROC yang ditulis oleh Taswan (2010:224), bobotaset sesuai pendekatan RAROC, dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 1.1Bobot Aset Berdasarkan Pendekatan RAROC

Kelas Aset Bobot RisikoKas 0%Pinjaman ke pemerintah 0%Pinjaman ke bank lain 20%Pinjaman ke perusahaan 100%

Sumber : Taswan (2010)Berdasarkan hal tersebut, meskipun kredit dapat diandalkan dalam

menopang profit perbankan, namun kredit memiliki bobot resiko paling tinggi ataumemiliki capital at risk yakni modal yang terekspos dalam risiko kredit sebesar100% .

Tabel dibawah ini menunjukan bagaimana Bank BRI berusaha memacuprofit center dari dua sisi, yakni melalui peningkatan outstanding kredit namunmelalui penyaluran kredit dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, sedangkan padasisi lain berusaha mengejar sumber fee based income.

Tabel 1.2Perkembangan NII, FBI dan NIM Bank BRI

(dalam milliar rupiah)Keterangan Desember

2005Desember

2006Desember

2007Desember

2008Desember

2009NII 12,426 13,770 16,688 19,636 22,890FBI 528 837 1,456 1,767 2,102NIM 12.15% 11.16% 10.86% 10.18% 9.14%

Sumber : diolahMelalui tabel 1.2 tersebut, ketika Net Interest Income meningkat pesat

menunjukan outstanding kredit meningkat pesat pula.Namun Bank BRI berhasilmeningkatkan efisiensi yang dapat dilihat dari angka Net Interest Margin yangsemakin menurun.

Terkait dengan struktur kredit bank BRI yang sangat tinggi pada posisi assetperusahaan, maka kredit harus berkontribusi positif sehingga dapat mencerminkanproduktivitas asset yang tinggi pula.Chang, Nieh dan Peng (2011), menerangkanbahwa kinerja keuangan perusahaan termasuk di dalamnya return on total assets(ROA) adalah salah satu indikator penting dalam pengukuran sasaran keuanganperusahaan. Demikian pula, Nasser & Aryati (2000), menyatakan bahwa rasio


98

profitabilitas yang penting bagi bank adalah return on assets (ROA). Semakin besarROA menunjukan kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat pengembalian(return) tinggi, sehingga ROA dapat digunakan untuk mengukur efektivitasperusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yangdimilikinya.

Tabel 1.3Posisi Net Interest Income, Fee based Income dan Return on Assets Pada

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(Dalam miliar rupiah)

No Posisi NII FBI ROA (%)

1 Des' 06 13,770 837 4.36%

2 Des'07 16,688 1,456 4.61%

3 Des'08 19,636 1,767 4.18%

4 Des'09 22,890 2,102 3.73%

5 Des' 10 29,500 2,850 4.64%

6 Des' 11 33,800 5,500 4.93%

7 Sep' 12 25,900 5,300 4.87%Sumber : diolah

Secara teori terdapat hubungan / korelasi yang signifikan antara Fee BasedIncome, Net Interest Income terhadap Return on Asset. Semakin besar Fee BasedIncome,Net Interest Income maka semakin besar pula Nilai Return onAssets.Namun data yang dapat dilihat pada tabel diatas menunjukan hal yangbertolak belakang dengan teori tersebut di atas.

Pada tabel tersebut di atas, terdapat fakta / data yang menunjukan nilaiReturn on Assets yang menurun pada saat nilai Fee Based Income dan Net InterestIncome terus mengalami pertumbuhan, sehingga diduga terdapat permasalahankarena terdapat perbedaan / gap antara teori dan fakta.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengambil judulpenelitian :“Pengaruh Peningkatan Fee Based Income dan Net InterestIncome terhadap Return on Assets Pada PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk”.

B. Identifikasi MasalahPada prinsipnya setiap bank dituntut menjalankan fungsi perusahaan

secara efektif dan efisien serta dapat memitigasi risiko untuk memperolehkeuntungan secara maksimal dan demi mewujudkan rencana jangka panjangperusahaan.Sehingga dalam memaksimalkan pendapatan perlu juga menggalidan meningkatkan sumber-sumber pendapatan dari aktivitas yang memilikiresiko serendah mungkin serta dapat bertumbuh secara jangka panjang dansustainable. Sehingga secara khusus bagi Bank BRI dipandang perlumemaksimalkan pendapatan yang berasal dari fee based income disampingpendapatan yang berasal dari interest income.

C. KegunaanKegunaan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui :


99

1. Untuk mengetahui apakah Fee Based Income berpengaruh positifterhadap Return on Assets pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk

2. Untuk mengetahui apakah Net Interest Income berpengaruh positifterhadap Return on Assets pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk

3. Untuk mengetahui apakah Fee Based Income dan Net InterestIncome berpengaruh terhadap Return on Assets secara bersamaanpada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

2. TINJAUAN PUSTAKAMenurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, yang dimaksud dengan

bank adalah:“Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan(instanding) dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit(outsanding) dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkantaraf hidup rakyat banyak.”

Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, jenis bank terdiridari:

1.Bank Umum yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secarakonvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannyamemberikan jasa lalu lintas pembayaran. Bank umum melaksanakan seluruhfungsi perbankan yaitu menghimpun dana, menempatkan dana danmemperlancar lalu lintas pembayaran giral. Dalam praktiknya, kegiatanusahanya juga ada yang murni berbasis bunga, murni berbasis syariah dankombinasi antara konvensional (sistem bunga) dengan syariah.

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatanusaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalamkegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Bank ini sepertibank umum, namun wilayah operasinya sangat terbatas di wilayah tertentumisalnya kabupaten saja.BPR tidak diperbolehkan mengikuti kliring atauterlibat dalam transaksi giral. Dengan demikian penghimpunan dana hanyaboleh dilakukan dalam bentuk tabungan dan deposito. Pelaksanaan kegiatanBPR ada yang berbasis bunga dan berbasis syariah.

Jenis bank menurut Taswan (2010:8,9) dikelompokan dalam beberapakategori sebagai berikut:

1. Jenis Bank dilihat dari fungsinya, terdiri:a. Bank komersial, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama

menerima deposito dalam bentuk deposito lancar (giro) dan depositoberjangka dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangkapendek.

b. Bank Pembangunan, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananyaterutama menerima deposito dalam bentuk deposito berjangka dan ataumengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang di bidangpembangunan. Bank pembangunan di Indonesia terdiri dari Bank


100

Pembangunan Pemerintah, Bank Pembangunan Daerah, BankPembangunan Swasta dan Bank Pembangunan Koperasi.

c. Bank Tabungan, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutamamenerima deposito dalam bentuk deposito tabungan dan dalam usahanyaterutama memperbungakan dananya dalam kertas berharga. Banktabungan ini terdiri dari Bank Tabungan Negara, Bank Tabungan Swastadan Bank Tabungan Koperasi.

2. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya terdiri dari:a. Bank Pemerintah Pusat, yaitu Bank-bank komersial, bank tabungan atau

bank pembangunan yang mayoritas kepemilikannya berada di tanganpemerintah pusat.

b. Bank Pemerintah Daerah, yaitu bank-bank komersial, bank tabungan ataubank pembangunan yang mayoritas kepemilikannya berada ditanganpemerintah daerah.

c. Bank Swasta Nasional, yaitu bank yang dimiliki oleh warga negaraIndonesia.

d. Bank Swasta Asing, adalah bank yang mayoritas kepemilikannya dimilikioleh pihak asing.

e. Bank Swasta Campuran, yaitu bank yang dimiliki oleh swasta domestikdan swasta asing.

3. Jenis bank berdasarkan kegiatan devisa, terdiri dari:a. Bank Devisa, yaitu bank yang memperoleh ijin dari Bank Indonesia

untuk menjual, membeli dan menyimpan devisa serta menyelenggarakanlalu lintas pembayaran dengan luar negeri.

b. Bank Non Devisa, yaitu bank yang tidak memperoleh ijin dari BankIndonesia untuk menjual, membeli dan menyimpan devisa sertamenyelenggarakan lalu lintas pembayaran dengan luar negeri.

4. Jenis bank berdasarkan dominasi pangsa pasarnya, terdiri dari:a. Retail Banking, yaitu bank yang dalam kegiatannya mayoritas melayani

perorangan, usaha kecil dan koperasi. Contoh retail banking:BCA,BRI,dan sebagainya.

b. Wholesale Banking, yaitu bank yang mengandalkan nasabah besar ataunasabah korporasi. Contohnya adalah Bank BNI sebelum krisis 1997mayoritas kredit diberikan kepada konglomerat.

Secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakatdan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atas sebagaifinancial intermediary. Secara spesifik seperti yang dikemukakan oleh TotokBudisantoso (2006:9) bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent ofdevelopment, dan agent of services.

Sesuai dengan kegiatan usaha perbankan, maka bank akan memperolehpendapatan yang secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu pendapatandari kegiatan operasional sendiri dari pendapatan dari bunga kredit (interest income)dan pendapatan di luar bunga (noninterest income / fee-based income), merupakanjenis pendapatan yang berbasis aktivitas (fee based activity) , sedangkan pendapatan


101

non-operasional menghasilkan other income. Adapun pengertian pendapatan(Revenues) menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2001 adalah:

“arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal bankselama suatu periode tertentu yang mengakibatkan kenaikan ekuitas dan tidaksecara langsung berasal dari kontribusi penanam modal.”

Berdasarakan defenisi tersebut diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwapendapatan merupakan hasil proses operasional baik berupa kegiatan yang bersifattradisional seperti kredit maupun kegiatan yang berbasis aktivitas, serta nonoperasional perusahaan, dimana arus masuk tersebut baik secara langsung maupuntidak langsung dapat mempengaruhi posisi modal perusahaan.

Pada dasarnya kegiatan perbankan terbagi ke dalam dua kegiatanutama.Pertama, kegiatan menghimpun dan menempatkan dana yang berbunga(interest bearing product). Kedua, kegiatanmenghimpun dan menempatkan danayang tidak berbunga (non interest bearingproduct). Interest bearing product terdiridari interest bearing assets yang akan menimbulkan pendapatan bunga (interestincome) dan interest bearing liabilities yang akan menimbulkan biaya bunga(interest cost).Selisih antara pendapatan bunga dengan biaya bunga adalahpendapatan bunga bersih (net interest income). Pendapatan bunga bersih dapatdirumuskan sebagai berikut:

Pendapatan Bunga Bersih = Pendapatan Bunga – Biaya Bunga

Taswan (2010:479), memberikan definisi pendapatan bunga bersih sebagaijumlah rupiah yang kemudian dapat diungkapkan dalam bentuk persentasi ataumargin. Untuk kepentingan analisis industri, pendapatan bunga bersih dalam bentuknilai mata uang tidak dapat dibandingkan dengan bank yang memiliki ukuranberbeda secara substansial, sehingga perlu disajikan dalam bentuk net interestmargin sehingga dapat dibandingkan diantara bank-bank yang ada. Persamaan NetInterest Margin dapat ditulis dengan formula sebagai berikut :

Net Interest Margin =��

�x 100 %

Pada umumnya pendapatan bank dikaitkan dengan hasil pemberian kreditkepada masyarakat sehingga pada akhirnya akan memperoleh bunga. Pendapatanbunga adalah pendapatan terbesar bagi sebagian besar bank. Hal tersebut dijelaskanoleh Siamat (1994:298):

”Hasil bunga merupakan pendapatan terbesar bank yang diperoleh daripendapatan bunga kredit, call money atau dari hasil penanaman uang padaobligasi, surat pengakuan utang dan penanaman sejenis seperti SBI (SertifikatBank Indonesia) yakni berupa penempatan giro pada Bank Indonesia.”

Uppal (2010), menyatakan bahwa pendapatan bunga (interest income)diklasifikasikan ke dalam buku besar yakni Interest / discount, Income onInvestment, Balance with central bank danOthers Incomes.


102

Dengan semakin pentingnya peranan perbankan dalam mendukungperekonomian masyarakat tentunya meningkatkan pula aktivitas transaksiperbankan.Hal ini mendorong perbankan menyediakan fitur-fitur produk yangsemakin menarik dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan berbasis jasatransaksi yang lebih dikenal dengan fee-based income.Garner & Mills (1994:641),menyatakan bahwa terdapat alasan yang kuat untuk perlunya memperhatikan danprioritas perbankan terhadapfee-based income dalam struktur pendapatan bank, halini salah satunya karena persaingan yang semakin meningkat serta tingginya nilairesiko dalam memperoleh interest income, sedangkan dalam memperolehfee-basedincome dinilai memiliki resiko yang rendah yang bakal menjadi beban perbankan.

Profitabilitas merupakan rasio keuangan penting karena dapatmenggambarkan kinerja asset perusahaan dalam menghasilkan laba.Setiapperusahaan tentunya mengharapkan tingkat profitabilitas yang tinggi.Perhitunganprofitabilitas bank dapat menggunakan pendekatanReturn on Assets(ROA). MenurutMeythi (2005) salah satu alasan penggunaan pendekatan Return on Assets (ROA)dalam analisis profitabilitas bahwa BI yang memiliki fungsi sebagai pembina danpengawas perbankan lebih mementingkan asset yang dananya sebagian besar darimasyarakat.

Adapun rumus untuk menentukan Return on Assets (ROA) adalah sebagaiberikut:

Return on Assets=� �

�X 100%

Berdasarkan rumus tersebut di atas, perhitungan ROA terdiri dari komponen:1. Laba Setelah Pajak (Earning Before tax/EBT)

EBT adalah laba perusahan (bank) sebelum dikurangi pajak.2. Total Aktiva (Assets)

Merupakan keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh bank, terdiri dari:a. Aktiva Lancar (Current Assets)b. Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Sudarini (2005), menyatakan bahwa ROA dapat digunakan untuk mengukurkemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secarakeseluruhan.Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkatkeuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebutdari segi penggunaan asset.

Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, bahwa standar ROA yang baikadalah minimal sebesar 1,5 persen. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakinbesar ROA, maka semakin baik suatu bank, yang memberi arti semakin produktifdan efisien penggunaan seluruh aktiva di dalam menghasilkan keuntungan/profit.

3. METODE PENELITIANMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan

tujuan dari penelitian yang diungkapkan sebelumnya pada BAB I. Untuk menjawabtujuan penelitian pertama, yaitu Fee Based Income(FBI), Net Interest Income (NII),dan Return on Asset (ROA) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk padaperiode September 2006 – September 2012 menggunakan metode penelitiandeskriptif.


103

Sedangkan, untuk menjawab tujuan penelitian kedua, yaitu untukmengetahui kontribusi atas perkembangan dua faktor yakni peningkatan pendapatandari Fee Based Income dan Net Interest Income (NII) terhadap laba/profit dantingkat profitabilitas perusahaan melalui rasio Return on Assets (ROA) pada PT.Bank Rakyat Indonesia

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tiga variabel bebas (independen)dan satu variabel terikat (dependen), dapat dicermati melalui tabel di bawah ini

Tabel 3.1Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Ukuran

Fee BasedIncome

Net InterestIncome(NII)

Return onAssets(ROA)

Mengukur besaranpendapatan yang berbasis jasabank non bunga(fee basedincome)

Mengukur besaran pendapatanyang berasal dari pendapatanbunga dikurangi seluruh biayatermasuk biaya bunga

Mengukur tingkat efisiensiperusahaan dalammempergunakan asetnya danmengukur semua perputaranaktiva perusahaan dalammeningkatkan penjualan (jasabank)

Seluruh transaksi /jasa perbankan yangdilakukan bank BRI

Interest Income –interest cost

ݎܧ ܤ� ݎ ܫ� ݐ ݎ ݐݏ

ݐ ݏݏ� ݐ

Rasio

Rasio

Rasio

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai objek penelitian adalahpendapatan bank BRI yang dari tahun ke tahun, tepatnya mulai dari tahun 2000sampai saat ini menunjukan pertumbuhan laba yang mengesankan. Kontribusiterbesar terhadap laba BRI adalah pendapatan yang berbasis bunga. Namun mulaitahun 2003 bank BRI mulai serius menggarap pendapatan yang berbasis non bunga,yakni pendapatan yang mengandalkan jasa perbankan seperti transaksi ATM,transfer intra dan antar bank, transaksi SMS banking, Electronic Data Capture(EDC), Internet Banking, Brifast, Mocash, AFT,AGF serta jasa non bunga lainnya,yang kemudian lebih dikenal fee based income. Pertumbuhan fee based income bankBRI secara langsung akan menimbulkan perubahan struktur pendapatan yang dapatdilihat dalam perubahan persentase diantara kedua sumber pendapatan tersebut.

Dalam mengadakan penelitian ini penulis mengumpulkan data-data yangmendukung dan relevan dengan topik permasalahan di atas. Selanjutnya penulismenggunakan data-data tersebut, sebagai bahan informasi untuk dianalisis sebagaidasar pemecahan masalah.

Adapun teknik pengumpulan datanya menurut Nazir (2005:89) yaitu melaluibeberapa cara antara lain :


104

1. Studi kepustakaanYaitu suatu teknik pengumpulan data melalui cara-cara berikut :- Mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan masalah yang akan

dibahas.- Membaca buku-buku dan bahan-bahan lain yang berhubungan dengan materi

yang akan dibahas untuk memperoleh data sekunder.- Membaca sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan materi yang

diteliti.Data yang diperoleh dimaksudkan untuk memperoleh suatu gambaran maupun

landasan teoritis dalam merumuskan masalah dan menganalisis data atau informasimengenai hasil penelitian.2. Riset lapanganRiset yang dilakukan dengan melakukan observasi langsung ke BRI. Dimana secaralangsung juga untuk mengetahui kegiatan transaksi-transaksi yang terjadi sekaligusuntuk memperoleh data laporan keuangan yang dibutuhkan dalam proses penelitianserta informasi-informasi lain yang relevan.3. Riset melalui internet

Riset dilakukan dengan cara membuka situs BRI (www.bri.co.id), www.yahoo-finance.com, situs Bank Indonesia (www.bi.go.id), infobank elektronik(www.infobanknews.com).

Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah teknik penentuan sampeldengan pertimbangan tertentu (purposive sampling) terhadap populasi yaitu dataBank BRI mulai dari September 2006 s/d September 2012.

Metode Analisis DataMetode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan analisis

korelasi. Tahap – tahap analisis data sebagai berikut :1. Analisis Statistik

Untuk menguji analisis yang digunakan, yaitu pengujian secara verifikatif untukmengetahui apakah terdapat perubahan komposisi signifikan antaraFee BasedIncome dan Net Interest Income terhadap Return on Assets pada PT. BankRakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pengujian dilakukan terhadap laporankeuangan periode September 2006 s/d September 2012

2. Analisis Statistik Secara Simultan (Uji Statistik F)Pengujian secara simultan digunakan untuk mengetahui nilai yang memberikankuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama.Sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda, untuk memperolehpenelitian yang akurat diperlukan pengujian dengan asumsi klasik yaitu :a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan proses pemeriksaan pertama dalam melakukanpengujian atas objek penelitian. Pemeriksaaan normalitas dengan menggunakanSPSS dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu distribusi histogram, Normal PP Plotof Regression Standardized Residual, dan pengujian hipotesis standardizedresidual melalui Uji Kolmogorov-Smirnov atau Shapiro Wilks.


105

Adapun penggunaan Statistik Parametris, bekerja dengan asumsi bahwadata setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal.Bila data tidak normal, maka teknik Statistik Parametris tidak dapat digunakanuntuk alat analisis.

Terdapat beberapa teknik menguji normalitas data antara lain denganmenggunakan Uji Lilieforts, Chi Kuadrat (x2) dan dengan menggunakan KertasPeluang Normal. Dari beberapa teknik menguji normalitas didalam penelitian inimenggunakan teknik uji Kolmogorov-Smirnov sebab metode ini dirancang untukmenguji keselarasan pada data yang kontinyu. Uji 1 sampel Kolmogorov-Smirnovdigunakan untuk menentukan seberapa baik sebuah sampel random datamenjajagi distribusi teoritis tertentu (normal, uniform, poison, eksponensial). Ujiini didasarkan pada perbandingan fungsi distribusi kumulatif sampel denganfungsi distribusi kumulatif hipotesis.

Hipotesis :H0 : Sampel ditarik dari populasi dengan distribusi tertentuHa : Sampel ditarik bukan dari populasi dengan distribusi tertentuPengambilan kesimpulan pada pengujian hipotesis dilakukan sebagai berikut :Asymp.Sig < taraf signifikansi (α) → Tolak H0

Asymp.Sig > taraf signifikansi (α) → Terima H0

b. Uji MultikolinieritasMultikolinieritas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mendeteksi

adanya hubungan yang linier diantara variabel-variabel bebasnya. Salah satu caramengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihatnilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dan condition index.Menurut Ghozali (2005:91-92) cara untuk mendeteksi terjadinya multicollinearitydiantaranya dengan melihat nilai dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)variance inflation factor (VIF). Nilai cut-off yang umum dipakai untukmenunjukkan adanya multicollinearity adalah nilai tolerance< 0,10 atau samadengan nilai nilai VIF > 10.

Sofyan Yamin & Lien A. Rachmach & Heri Kurniawan (2010:120), jugamenjelaskan aturan baku (rule of thumb) bahwa nilai TOL lebih kecil dari 0,1dan nilai VIF lebih besar dari 10 menunjukan adanya gejala multikolinearitas.

ܨܫ =ଵ

ଵଶ୨

atauܨܫ =ଵ

୨

c. Uji HeteroskedastisitasUji heteroskedastisitas, dimana dalam analis regresi, varians dari residual

tidak sama atau tidak memiliki pola tertentu dari satu pengamatan kepengamatan lain, yang ditunjukan dengan nilai yang tidak sama antara satuvarians dari residual dengan besarnya varians antar residual tidak homogen,sedangkan apabila terdapat gejala varians sama disebut homokedastisitas. Hasildari uji heteroskedastis pada penelitian ini, dengan menggunakan scatterplot

ToleranceVIF

1


106

model yaitu melalui diagram pencar antara nilai yang diprediksi (ZPRED) danstudentized residual (SDRESID).

3. Analisis Regresi Berganda Linier (Linier Multiple Regression)Dalam suatu pengujian hipotesis, uji parsial (uji statistik t) dilakukan untukmengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabeldependen. Uji parsial adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruhatau hubungan dua variabel dengan salah satu atau bagian variabel X konstan.

Untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadapvariabel dependen atau tidak, jika ada bagaimana sifat pengaruh tersebut, apakahbersifat positif atau negatif, maka kita perlu mengetahui regresi linier sederhana,koefisien korelasi, koefisien determinasi dan pada akhirnya dilakukan ujihipotesis.

Analisis regresi ini digunakan untuk meramalkan atau memprediksivariabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui Aczel (2009: 412).Halyang sama diungkapkan Yamin, Rachmach, Kurniawan (2011: 29), regresi linierberganda digunakan untuk memodelkan hubungan antara variabel dependen danvariabel independen, dengan jumlah variabel independen lebih dari satu. Setiapperubahan variabel bebas (X) akan diimbangi dengan perubahan variabel tidakbebas (Y). Adapun persamaan garis regresi linier berganda atas penelitian iniadalah sebagai berikut:

Y = ࢻ + ࢼ + ࢼ + …. + ࢼ + e

Dimana:∝= Nilai konstanta nilai Y jika X = 0

ࢼ = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilaipeningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

e =error termY = Variabel subjek variabel terikat yang diproyeksikanX = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka persamaannya adalah sebagaiberikut :

ROA = α + ࢼ FBI + ࢼ NII + e4. Pengujian Hipotesis (Uji t)

Pengujian dilakukan dengan uji statistik t dengan langkah-langkahsebagai berikut:a. Menentukan hipotesis statistikHipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atautidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel bebas atau independenterhadap variabel tidak bebas atau dependen. Apabila hipotesis penelitiantersebut dinyatakan ke dalam hipotesis statistik sebagai berikut :


107

Hipotesis Parsiali. Hipotesis Pertama

H0:ߚଵ ≤ 0, Fee Based Income (FBI) secara parsial tidak berpengaruhsignifikan secara positif terhadap Return on Asset pada PT. BRI(Persero) Tbk.Ha:ߚଵ> 0, Net Interest Income(NII) secara parsial berpengaruh signifikansecara positif terhadap Return on Assets pada PT. BRI (Persero) Tbk.

ii. Hipotesis KeduaH0: ,ଵ≥0ߚ Fee Based Income(FBI) secara parsial tidak berpengaruhsignifikan secara negatif terhadap Return on Assets pada PT. BRI(Persero) Tbk.Ha : >ଵߚ 0, Net Intersest Income (NII) secara parsial berpengaruhsignifikan secara negatif terhadap Return on Asstes pada PT. BRI(Persero) Tbk.

iii. Hipotesis KetigaH0: ,ଵ≤0ߚ Fee Based Income (FBI) secara parsial tidak berpengaruhsignifikan secara positif terhadap Return on Assets pada PT. BRI(Persero) Tbk.

Ha : <ଵߚ 0, Net Interest Income (NIM) secara parsial berpengaruhsignifikan secara positif terhadap Return on Asset pada PT. BRI(Persero) Tbk.

b. Menentukan tingkat signifikansi sebesar 5% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (df = n–k-1) = 25 – 2 – 1= 22Dimana :n = jumlah sampelk = jumlah variabel bebas

c. Mencari t hitung 1 pihak dengan menggunakan komputer atau denganmenggunakan rumus sebagai berikut :

��ୀݐߚ(ߚ)�ܧ

Dimana SE : √1 − ଶݎ

r = koefisien korelasi

Mengambil kesimpulanUntuk hipotesis uji kananH0 diterima jika nilai hitung statistik uji (thitung) ≤ ( ttabel )H0 ditolak jika nilai hitung statistik uji (thitung) > ( ttabel )Untuk hipotesis uji kiriH0 diterima jika nilai hitung statistik uji (thitung) ≥ (- ttabel )H0 ditolak jika nilai hitung statistik uji (thitung) < ( - ttabel )


108

4. HASIL PENELITIANData yang digunakan dalam penelitian ini adalah data triwulanan Bank

BRI dari mulai Desember 2006 sampai dengan bulan September2010.Adapun pengolahan data pada penelitian ini menggunakan bantuansoftware statistic SPSS versi 17.0. Dalam penelitian ini penulis mencobamenganalisis pengaruh Net Interest Margin (NIM), Fee Based Income (FBI)terhadap laba PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam hal ini diukurmelalui Return on Asset (ROA).

Tabel 4.1Key Financial Ratios

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Description Full Year

2007 2008 2009 2010 2011Classified Loan Ratio 7.82% 7.85% 8.91% 7.77% 9.12%NPL ratio – Gross 3.44% 2.80% 3.52% 2.78% 2.30%NPL ratio – Nett 0.88% 0.85% 1.08% 0.74% 0.42%CKPN to Earning asset 4.05% 4.44% 4.29% 4.58% 4.51%Tier I CAR 14.15% 11.84% 12.05% 12.01% 13.67%Total CAR 15.84% 13.18% 13.20% 13.76% 13.76%Loan to Deposit Ratio 68.80% 79.93% 80.88% 75.17% 76.20%Net Interest Margin(NIM)

10.86% 10.18% 9.14% 10.77% 9.58%

Return on Assets (ROA)- b.t

4.61% 4.18% 3.73% 4.64% 4.93%

Return on Assets (ROA)- a.t

2.87% 2.82% 2.76% 3.57% 3.97%

Return on Equity(ROE) – Tier I

31.64% 34.50% 35.22% 43.83% 42.49%

Return on Equity(ROE) - B/S

26.45% 29.15% 28.83% 35.94% 35.10%

Cost of Fund (COF) 5.01% 5.16% 6.02% 4.90% 4.70%Min. ReserveRequirement

22.09% 5.57% 5.90% 8.05% 9.33%

Net Open Position 7.90% 13.55% 5.22% 4.45% 5.49%Opr. Expense to Opr.Income

69.80% 72.65% 77.66% 70.86% 66.69%

Cost Efficiency Ratio(CER)

49.03% 50.40% 46.78% 42.22% 41.17%

Sumber : Laporan Keuangan Konsolidasi Bank BRI Tahun 2012 yang TelahDiolah

Tabel 4.2


109

Income Statement – consolidation*)PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

IDR Billion

DescriptionFull Year

Growth(YoY)

2007 2008 2009 2010 2011Interest Income 23,240.63 28,096.63 35,334.13 44,615.16 48,164.35 7.96%

Interest Expense (6,544.06) (8,445.58) (12,284.64) (11,726.56) (13,737.27) 17.15%Net Interest Income 16,696.57 19,651.05 23,049.50 32,888.60 34,427.08 4.68%Fee & Other Opr.Income

1,821.70 2,535.24 3,269.59 5,544.53 5,775.98 4.17%

Gross OperatingIncome

18,518.27 22,186.29 26,319.09 38,433.14 40,203.05 4.61%

Other OperatingExpenses

(9,019.61) (10,996.55) (11,959.52) (16,113.69) (17,085.63) 6.03%

Pre ProvitionOperating Profit

9,498.66 11,189.74 14,359.57 22,319.44 23,117.42 3.58%

Provision (1,942.66) (2,843.63) (5,798.92) (7,917.44) (5,533.19) -30.11%Non OperatingProfit/Loss

224.07 475.90 1,330.57 506.23 1,171.65 131.45%

Profit Before Tax nMinor. Int

7,780.07 8,822.01 9,891.23 14,908.23 18,755.88 25.81%

Net Profit 4,838.00 5,958.37 7,308.29 11,472.39 15,088.00 31.52%EPS 201,82 248,50 304,75 465,05 611,61 52%

Sumber : Laporan Keuangan Konsolidasi Bank BRI Tahun 2012 yang TelahDiolah

*) BRI and its subsidiary (Bank BRI Syariah, Bank Agro and BRC)

Analisis DataUji Asumsi Klasik

a. Uji NormalitasUji normalitas data dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data,

dimana data yang normal atau terdistribusi secara normal akan memusat pada nilairata-rata dan median. Uji normalitas betujuan untuk mengetahui seberapa besar dataterdistribusi secara normal dalam variabel yang digunakan di dalam penelitian ini.Data yang baik yang dapat dipakai dalam suatu penelitian adalah data yang telahterdistribusi secara normal.

Uji Normalitas dilakukan melakukan pengujian Kolgomorov – Smirnovatauuji Shapiro Wilks, dengan kriteria pengujian : Angka Signifikansi (Sig) > 0,05 maka data terdistribusi normal Angka Signifikansi (Sig) < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal

Dalam Uji normalitas data dalam penelitian ini, dapat ditampilkan hasil ujiKolgomov-Smirnov atau uji Shapiro Wilks, dengan menggunakansoftware SPSS 17for windows


110

Hipotesis dari uji normalitas tersebut sebagai berikut:H0 : Error berdistribusi normalH1 : Error tidak berdistribusi normal

Dari tabel hasil output SPSS dapat diketahui p-value KolmogorovSmirnov atau Shapiro Wilks adalah 0,2 dan 0,457. Nilai tersebut lebih besardaripada α = 0,05 (5%) sehingga dapat dikatakan bahwa kita menerima hipotesis 0 (H0) yang artinya error mengikuti distribusi normal.Kesimpulan : Asumsi H0 terpenuhi

b. Uji HeteroskedastisBerikut adalah uji heteroskedastisitas, dimana dalam analis regresi,

varians dari residual tidak sama atau tidak memiliki pola tertentu dari satupengamatan ke pengamatan lain, yang ditunjukan dengan nilai yang tidak samaantara satu varians dari residual dengan besarnya varians antar residual tidakhomogen, sedangkan apabila terdapat gejala varians sama disebuthomokedastisitas. Hasil dari uji heteroskedastis pada penelitian ini, denganmenggunakan scatterplot model yaitu melalui diagram pencar antara nilai yangdiprediksi (ZPRED) dan studentized residual (SRESID), seperti pada gambar dibawah ini


111

Gambar 4.4Uji heteroskedastis (SIP)

Sumber : Hasil Pengolahan DataBerdasarkan diagram pencar di atas, maka dapat dilihat bahwa penyebaran

residual tidak homogen. Hal tersebut dapat dilihat dari plot yang menyebar dantidak membentuk suatu pola tertentu. dengan melihat scatter plot Nachrowi(2006)37 : Bilamana terjadi titik-titik membentuk suatu pola yang teratur (melebar

kemudian menyempit atau bergelombang), maka terjadi heteroskedastis. Bilamana tidak ada pola yang teratur dengan titik – titik yang menyebar

sepanjang sumbu Y positif dan Y negatif, maka dikatakan tidak terjadiheteroskedastis.

Dengan hasil demikian terbukti bahwa tidak terjadi gejala homoskedastisatau persamaan regresi memenuhi asumsi non–heteroskedastis.

c. Uji Multikolinearitas


112

Pengujian Multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji adanyahubungan yang kuat di antara beberapa atau semua variabel independendalam model regresi. Jika terdapat adanya multikolinieritas maka koefisienregresi menjadi tidak menentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besardan biasanya akan ditandai dengan adanya nilai koefisien determinasi yangsangat besar khususnya dalam pengujian secara simultan. Sedangkan dalampengujian secara parsial, koefisien regresi biasanya tidak dipakai dan ataukalaupun ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan.

Pada penelitian ini digunakan nilai variance inflation factors (VIF)sebagai indikator ada atau tidak adanya multikolinieritas diantara sesamavaribel bebas. Menurut yang mengatakan bahwa hasil dari UjiMultikolinearitas adalah nilai dari Variance Inflation Factor (VIF) adalah <10, dan nilai tolerance> 0,1.

Hasil pengujian terhadap sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari nilai VIF yang telah diperoleh dalam tabel di atas, menunjukanbahwa data-data pada variabel bebas tidak mengandung adanya gejalakorelasi yang kuat antara sesama variabel bebas, karena semua nilai VIFyang dihitung lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance diatas 0,1 maka dapatdisimpulkan tidak terdapat multikolinieritas diantara varibel bebas.

Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 FBI .779 1.284

NIM .779 1.284

Dependent Variable: ROA

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

ROA .0401 .00360 16

FBI 1082.7410 572.48795 16

NIM 10.1738 .82609 16

Correlations

ROA FBI NIM

Pearson Correlation ROA 1.000 -.382 .917

FBI -.382 1.000 -.470


113

Untukmemperoleh persamaan yang diinginkan diatas dalam melakukan uji analisisregresi berganda menggunakan software SPSS 17 for Windows dan hasilnyadisajikan dalam tabel 4.6

Analisis Regresi Berganda ialah suatu alat analisis peramalan nilaipengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untukmembuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausalantara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), (X3),…………(Xn) dengansatu variabel terikat Rumus dari regresi berganda linier ini adalah :

Dimana :ROA = Return on AssetsFBI = Fee Based IncomeNIM = Net Interest Margin

β0 = Intercept β1,2 = Koefisien regresi dari masing-masing variabel

independen, dimana masing-masing mempunyai interpretasi sebagai rata-rata perubahan yang diharapkan dalam respon Y (negative/positif) per unitperubahan dalam masing-masing variabel X disebut dengan slope.e = error term

5. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan

Penelitian ini berusaha menguji apakah fee based income dan net interestincome memiliki pengaruh terhadap return on asset perusahaan perbankanmilik pemerintah. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalampenelitian ini, diperoleh simpulan penting antara lain :

1. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa variabel fee based incomedan net interest incomesecara bersama-sama memiliki pengaruh danmemiliki hubungan positif terhadap return on assets.Artinya bahwabesar kecilnya fee based income dan net interest income secarabersama-sama akan mempengaruhi return on assets perusahaan.Perusahaan yang memiliki fee based income dan net interest incomeyang besar tentunya tidak lepas dari tuntutan untuk memilikiperformance yang baik. Salah satu cara untuk memperlihatkan

NIM .917 -.470 1.000

Sig. (1-tailed) ROA . .072 .000

FBI .072 . .033

NIM .000 .033 .

N ROA 16 16 16

FBI 16 16 16

NIM 16 16 16

eNIMβFBIββROA 210


114

performance yang baik, perusahaan harus lebih memperhatikantingkat profitabilitas.

2. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa variabel fee based incomememiliki pengaruh dan hubungan positif terhadap ROA perusahaan.Semakin tinggi fee based income yang diperoleh, maka maka ROAjuga cenderung semakin tinggi. Pendapatan non-bunga memang lebihstabil dari pada pendapatan bunga. Fee based activity berpotensimenstabilkan pendapatan bank. Bank-bank sudah mulai masuk dalampasar keuangan dengan produk hampir setiap hari inovatif untukmenangkap pangsa pasar maksimum dan kemudian memperolehkeuntungan maksimal. Bank-bank sudah mulai melakukandiversifikasi kegiatan bank mereka ke fee-based kegiatan yangmenghasilkanfee bukan bunga.

3. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa variabel net interesetincome tidak memiliki pengaruh dan memiliki hubungan positifterhadap ROA perusahaan.Manajemen perusahaan dengan tingkat netinterest income yang tinggi cenderung meningkatkan ROA. Dengantidak signifikannya variabel NII, maka dapat dikatakan bahwavariabel ini tidak mampu menjelaskan variabel dependen ROA.Dengan perkataan lain, variabel NII tidak mampu digunakan dalammemprediksi ROA pada perusahaan perbankan milik pemerintahselama periode penelitian. Apabila tidak ada pendapatan bungabersih, maka laba bersih yang diperoleh akan berkurang ataumenurun, karena pendapatan bank bukan hanya dari pendapatanbunga bersih saja, tapi dari biaya-biaya jasa bank lainnya.

B. SaranBerdasarkan simpulan diatas, penulis mencoba memberikan

beberapa saran sebagai bahan masukkan dan pertimbangan bagiperbankan BUMN khususnya BNI, BRI, BTN dan Bank Mandiri, yaitu :1. Dengan tingginya jumlah fee based income dan perkembangan yang

bersifat meningkat pada fee based income yang diterima beberapaBank Umum Milik Pemerintah (BNI, BRI, BTN, dan Mandiri),maka sebaiknya untuk mempertahankan dan meningkatkan tetapdilakukan dengan menambah jenis produk layanan jasa danmemperluas publikasi jenis-jenis layanan tersebut baik melaluimedia cetak maupun media elektronik, sehingga dengan hal-haltersebut dapat mempermudah nasabah dan calon nasabahmengetahui jenis layanan yang dimiliki bank-bank tersebut. Jenisfee based income yang sangat potensial saat ini sangat berkaitan eratdengan teknologi informasi, seperti e-banking, phone banking, danphone plus. Maka sebaiknya peningkatan kemampuan teknologiinformasi (TI) sesuai perkembangan dan kemajuan produk dan jasayang ditawarkan akan melahirkan nilai tambah bagi jasa tersebut,


115

antara lain mempercepat antaran (delivery), mempercepat layanandan meningkatkan kemudahan, dan juga mempermudah nasabahdalam melakukan transaksi yang tidak terbatas oleh ruang danwaktu.

2. Selain itu, segi profitabilitas yang mengindikasikan penilaian kinerjabank, maka manajemen bank BUMN khususnya harusmemperhatikan tingkat profitabilitas dalam hal ini melaluipengukuran Return on Assets. Selain sebagai indikator penilaitingkat kesehatan bank yang dilakukan Bank Indonesia, juga sebagaikepercayaan masyarakat dalam menitipkan dananya.

3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial fee basedincome berpengaruh terhadap ROA, sedangkan net interest incometidak berpengaruh terhadap ROA. namun jika dicermati tetapinterest income yang memiliki proporsi paling besar dalampendapatan operasional bank. Maka dari itu, pihak bank tetapberupaya mempertahankan pendapatan yang berasal dari interestincome tanpa mengesampingkan pendapatan operasional lainnyaberupa fee based income.

4. Berdasarkan hasil estimasi, besarnya R2 yang diperoleh adalahsebesar 0,685445. Artinya variabel ROA dalam model sebesar68,5445% dipengaruhi oleh variabel-varibel bebas yang ada dalammodel, yaitu FBI dan NII, namun demikian masih ada sisa sebesar0,314555 atau 31,4555% merupakan faktor-faktor lain yangmempengaruhi ROA yang belum dimasukkan ke dalam modelregresi, seperti net interest margin.

DAFTAR PUSTAKA

Alper, A dan Anbar, A. (2011), “Bank Specific and Macroeconomic Determinants ofCommercial Bank Profitability: Empirical Evidence fromTurkey”, BusinessandEconomics.

Bodie, Zvi, alex Kane, and Alan J. Marcus, 1999, Investments, 4th Edition, InternationalEditions, McGraw Hill

Chang, Nieh & Peng. 2011. Are Bigger Banks More Profitable than Smaller Banks?.International Scientific Press

Craigwell, R. and C. Maxwell (2006). Non-interest income and financial performance atcommercial banks in Barbados. Savings and Development (3), 309–328.

Gitman, Lawrence J, 2003.Principle of Managerial Finance, 10th Edition, New York:Collins Publisher Inc.

Horne, James C. V. and Wachoviz Jr, John M. 1998.Fundamental of financialManagement. 8thed, Prentice Hall International, New Jersey.


116

Jones, Charles Parker. 2007.Investment: analysis and Management. 10th Edition. JohnWiley & Sons

Sahoo & Mishra.2012.Operational Diversification and Stability ofFinancialPerformance in Indian Banking Sector: A Panel DataInvestigation.Research Journal of Finance and Accounting

Sofyan Yamin, Lien A Rachmach & Heri Kurniawan. 2011. Regresi dan KorelasiDalam Genggaman Anda: Aplikasi Dengan Software SPSS, Eviews, MINITAB,dan STATGRAPHICS. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Sufian, F. (2011), “Profitability of the Korean Banking Sector: Panel Evidence onBank-Specific and Macroeconomic Determinants”, Journal of EconomicsandManagement, 7(1):43-72.

Taswan. 2010. Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta:Penerbit UPP STIM YKPN

Teker, Teker & Kent. 2011.Measuring Commercial Banks’ Performances in Turkey: AProposed Model. International Scientific Press

Uppal. 2010. Stability in Bank Income through Fee-based Activities. InformationManagement and Business Review

Uppal. 2011.Banking Sector Reforms: Policy Implications and Fresh Outlook.Information Management and Business Review

Valipour & Moradbeygi. 2011. Corporate Debt Financing and Earnings Quality.International Scientific Press

Biodata Penulis :Mulyadi .,SE. M.Ak. adalah dosen Politeknik praktisi Bandung

PENGARUH PENINGKATAN FEE BASED INCOME DAN … · interest income tidak akan menurunkan atau merubah...

Documents

Transcript of PENGARUH PENINGKATAN FEE BASED INCOME DAN … · interest income tidak akan menurunkan atau merubah...