pengembangan instrumen

25
DAFTAR ISI Cover..............................................1 Daftar isi.........................................2 Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar 1. Pengertian dan Bentuk Instrumen Tes...........3 2. Langkah Pengembangan Instrumen Tes............6 3. Kriteria Kompetensi dan Indikator Soal........10 4. Teknik Penulisan Indikator Soal...............10 5. Kelebihan dan Kelemahan Tes...................14 Daftar Pustaka.....................................15

Transcript of pengembangan instrumen

Page 1: pengembangan instrumen

DAFTAR ISI

Cover.................................................................................................................1

Daftar isi...........................................................................................................2

Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar

1. Pengertian dan Bentuk Instrumen Tes..................................................3

2. Langkah Pengembangan Instrumen Tes...............................................6

3. Kriteria Kompetensi dan Indikator Soal...............................................10

4. Teknik Penulisan Indikator Soal...........................................................10

5. Kelebihan dan Kelemahan Tes.............................................................14

Daftar Pustaka...................................................................................................15

Page 2: pengembangan instrumen

Pengembangan Instrumen Tes Hasil Belajar

Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu merancang dan melakukan penilaian

yang tepat sesuai indikator pembelajaran yang ingin

dicapai

Kompetensi Dasar : Mengembangkan instrumen evaluasi hasil belajar

Indikator : Mahasiswa dapat merakit soal pilihan ganda

Mahasiswa dapat merakit soal uraian/esai

1. Pengetian dan Bentuk Instrumen Tes

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001) kata instrumen

dapat diartikan sebagai: (1) alat yang digunakan dalam suatu kegiatan, atau (2)

sarana untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan. Jadi instrumen

evaluasi hasil belajar fisika dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penilaian pembelajaran fisika yang dilihat dari

kemampuan kognitif peserta didik.

Sesuai dengan teknik penilaian yang digunakan, instrumen penilaian dapat

berupa instrumen tes atau instrumen non tes. Pada pokok bahasan kali ini akan

dibahas instrumen tes

Ditinjau dari tujuannya, ada empat macam tes, yaitu:

Tes penempatan adalah tes yang diperlukan untuk menempatkan siswa

dalam kelompok siswa sesuai dengan kemampuannya

Tes diagnostik adalah tes hasil belajar yang digunakan untuk mengetahui

kelemahan dan kekurangan, sebagai dasar perbaikan.

Tes formatif dimaksudkan sebagai tes yang digunakan untuk mengetahui

sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti proses belajar

mengajar.

Tes sumatif adalah tes yang digunakan untuk mengetahui penguasaan

kompetensi siswa dalam satuan waktu tertentu seperti catur wulan atau

semester.

Ditinjau berdasarkan bentuk pertanyaannya, tes dapat berbentuk objektif dan esay

(Hamzah B. Uno, dkk., 2001).

a. Tes objektif

2

Page 3: pengembangan instrumen

Tes objektif adalah tes dimana keseluruhan informasi yang diperlukan untuk

menjawab tes telah tersedia dan peserta harus memilih salah satu alternatif

yang disediakan tersebut. Terdapat beberapa bentuk tes objektif, yaitu:

Tes benar salah

Tes benar salah adalah tes yang memuat pernyataan benar atau salah.

Peserta bertugas menandai masing-masing pernyataan itu dengan

melingkari huruf “B” jika pernyataan benar, dan “S” jika pernyataan

salah.

Bentuk tes benar salah saat ini jarang digunakan guru fisika. Padahal

melalui tes benar salah ini banyak domain belajar fisika yang bisa di gali,

misal: pemahaman konsep, kemampuan bernalar, analisis dan lain-lain.

Dua butir pertanyaan benar salah di atas dapat digunakan untuk

mengetahui pemahaman konsep siswa tentang segitiga dan lingkaran.

Tes pilihan ganda

Tes pilihan ganda adalah tes yang memuat serangkaian informasi yang

belum lengkap, dan untuk melengkapinya dilakukan dengan memilih

berbagai alternatif pilihan yang disediakan. Ada empat variasi tes pilihan

ganda, yaitu: tes pilihan ganda biasa, asosiasi, hubungan antar hal, dan

menjodohkan.

o Tes pilihan ganda, adalah soal yang disertai beberapa alternatif

jawaban dimana hanya tersedia 1 pilihan benar, dan siswa tugasnya

adalah memilih mana dari alternatif-alternatif tersebut yang benar.

o Tes asosiasi, merupakan modifikasi dari tes pilihan ganda biasa.

Bentuk asosiasi juga terdiri dari satu pernyataan dan beberapa

alternatif jawaban, hanya saja terdapat lebih dari satu jawaban yang

benar. Salah satu bentuknya adalah dengan mengikuti petunjuk

sebagai berikut: Petunjuk mengerjakan soal:

Pilihan a bila jawaban 1, 2, dan 3 benar

Pilihan b bila jawaban 1 dan 3 benar

Pilihan c bila jawaban 2 dan 4 benar

Pilihan d bila jawaban 4 saja yang benar

3

Page 4: pengembangan instrumen

Saat ini bentuk tes ini jarang digunakan. Padahal bentuk tes ini tidak

kalah potensialitasnya dibanding tes pilihan ganda biasa. Dibanding

tes pilihan ganda biasa, tes bentuk ini lebih menuntut siswa bernalar,

melihat semua kemungkinan jawaban, dan juga melihat hubungan

antar bagian.

o Tes hubungan antar hal, adalah soal yang memuat pernyataan dan

alasan, denganpola memuat pernyataan dan memuat alasan. Petunjuk

pilihan:

(a) Jika pernyataan benar, alasan benar, dan ada hubungan sebab

akibat

(b) Jika pernyataan benar, alasan benar, dan tidak ada hubungan

sebab akibat

(c) Jika pernyataan benar, alasan salah

(d) Jika pernyataan salah, dan alasan salah

(e) Baik pernyataan maupun alasan salah

Tes ini jarang digunakan, padahal tes hubungan antar hal ini sangat

baik digunakan untuk mengukur banyak dimensi belajar fisika,

antara lain: kemampuan bernalar siswa, pemahaman konsep,

hubungan antar konsep, kemampuan berpikir matematis, dan lain-

lain.

o Tes menjodohkan, dalam bentuk tradisional item tes menjodohkan

terdiri dari dua kolom yang pararel. Tiap kata, bilangan, atau simbol

dijodohkan dengan kalimat, frase, atau kata dalam kolom yang lain.

Item pada kolom di mana penjodohan dicari disebut premis,

sedangkan kolom di mana pilihan dicari disebut respon. Tugas siswa

adalah memasangkan antara presmis dan respon berdasarkan aturan

yang ditentukan. Tes menjodohkan ini juga relatif jarang digunakan

dalam penilaian pembelajaran fisika. Padahal seperti halnya tes

hubungan antar hal, tes bentuk ini juga dapat digunakan untuk

mengukur banyak dimensi belajar fisika, antara lain: mengukur

kemampuan bernalar siswa, pemahaman konsep, hubungan antar

konsep, kemampuan berpikir matematis, dan lain-lain.

4

Page 5: pengembangan instrumen

b. Tes esay

Tes esay adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari pertanyaan atau perintah

yang menghendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relatif panjang.

Tes ini dirancang untuk mengukur hasil belajar di mana unsur yang

diperlukan untuk menjawab soal dicari, diciptakan dan disusun sendiri siswa.

Siswa harus menyusun sendiri kata dan kalimat untuk menjawabannya.

Tujuan tes esay:

1. Merumuskan masalah

2. Mengorganisasi, mengintegrasikan dan menevaluasi gagasan dan

informasi.

3. Menerpakan pengetahuan dan keterampilan.

Tes esay diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk, yiatu: uraian bebas (non

objektif), uraian terstruktur (objektif), jawaban singkat, dan isian

(melengkapi).

1. Uraian non objektif

Bentuk uraian bebas memberikan kebebasan untuk memberikan opini

serta alasan yang diperlukan. Jawaban siswa tidak dibatasi oleh

persyaratan tertentu.

2. Uraian objektif

Bentuk uraian terstruktur atau uraian terbatas meminta siswa untuk

memberikan jawaban terhadap soal dengan persyaratan tertentu.

3. Jawaban singkat

Tes jawaban singkat merupakan tipe item tes yang dapat dijawab dengan

kata, frasa, bilangan, atau simbol. Tes jawaban singkat menggunakan

pertanyaan langsung, dan siswa diminta memberi jawaban singkat, tepat

dan jelas.

4. Bentuk melengkapi (isian)

Item tes melengkapi hampir sama dengan jawaban singkat, yaitu

merupakan tipe item tes yang dapat dijawab dengan kata, frasa, bilangan

5

Page 6: pengembangan instrumen

atau simbol. Bedanya, item tes melengkapi merupakan pernyataan yang

tidak lengkap, dan siswa diminta untuk melengkapi pernyataan tersebut.

Tes esay perlu lebih dikembangkan penggunaanya dalam penilaian

pembelajaran fisika. Penggunaan tes esay selama ini agak kurang karena

lebih dominan digunakan tes objektif. Padahal tes esay ini sangat baik

untuk penilaian pembelajaran fisika karena memberi kesempatan pada

siswa untuk menyusun jawaban sesuaidengan jalan pikirannya sendiri.

Saat ini memang telah muncul kecenderungan kesadaran kembali

menggunakan tes uraian, karena kesadaran bahwa:

Menurunnya hasil belajar fisika disinyalir karena dominannya tes

objektif

Tes pilihan ganda tidak memberi kesempatan siswa

mengkomunikasikan ide dengan tulisan karena terbiasa hanya

memilih dari alternatif yang sudah ada.

Terlalu dominannya tes objektif dapat menyebabkan kurangnya daya

analisis dan kemampuan berpikir karena terbiasa tes objektif yang bisa

tebak jawaban

Kekuatan tes esay adalah dalam mengukur hasil belajar yang

kompleks dan melibatkan level kognitif yang tinggi.

Melalui tes esay guru dapat mencermati proses berpikir siswa

2. Langkah Pengembangan Instrumen Tes

1. Menetapkan tujuan tes

Langkah awal dalam mengembangkan instrumen tes adalah menetapkan

tujuannya. Tujuan ini penting ditetapkan sebelum tes dikembangkan

karena seperti apa dan bagaimana tes yang akan dikembangkan sangat

bergantung untuk tujuan apa tes tersebut digunakan.

2. Melakukan analisis kurikulum

6

Page 7: pengembangan instrumen

Analisis kurikulum dilakukan dengan cara melihat dan menelaah kembali

kurikulum yang ada berkaitan dengan tujuan tes yang telah ditetapkan.

Langkah ini dimaksudkan agar dalam proses pengembangan instrumen tes

selalu mengacu pada kurikulum (SKKD) yang sedang digunakan.

Instrumen yang dikembangkan seharusnya sesuai dengan indikator

pencapaian suatu KD yang terdapat dalam Standar Isi (SI).

3. Penyusunan kisi-kisi tes

Untuk menjaga agar soal tes yang kita susun tidak menyimpang dari

bahan/materi serta aspek yang akan diungkapkan dalam test, maka harus

dibuat tabel kisi-kisi. Kisi-kisi merupakan matriks yang berisi spesifikasi

soal-soal (meliputi SK-KD, materi, indikator, dan bentuk soal) yang akan

dibuat. Dalam kisi-kisi akan dicantumkan bahan pengajaran yang hendak

diukur, jenis kompetensi yang akan diukur, jumlah soal, bentuk soal, taraf

kesukaran maupun waktu yang cocok untuk melakukan ujian, dan

menentukan bentuk tes yang akan kita berikan.

Fungsi kisi-kisi: - Sebagai pedoman penulisan soal

- Sebagai pedoman perakitan soal

Syarak kisi-kisi: - Mewakili isi kurikulim

- Singkat dan Jelas

- Soal dapaat disusun sesuai dengan bentuk soal

Komponen Kisi-kisi :

- Identitas

- SK/KD/Indikator

- Materi Pembelajaran

- Indikator Soal: indikator soal sebagai pertanda atau indikasi pencapaian

kompetensi, indikator soal menggunakan kata kerja oprasional yang

dapat diukur

- Bentuk Tes

- Nomor Soal

4. Penulisan soal

7

Page 8: pengembangan instrumen

Pada kegiatan menuliskan butir soal ini, setiap butir soal yang ditulis

harus berdasarkan pada indikator yang telah dituliskan pada kisi-kisi

dan dituangkan dalam spesifikasi butir soal. Bentuk butir soal

mengacu pada deskripsi umum dan deskripsi khusus yang sudah

dirancang dalam spesifikasi butir soal.

Kaidah Penulisan Soal Kompetensi

1. Berhubungan dengan kondisi pembelajaran di kelas atau di luar kelas

2. Berhubungan erat antara proses, materi, kompetensi dan pengalaman

belajar

3. Mengukur kompetensi peserta didik

4. Mengukur beberapa kemampuan yang diwujudkan dalam stimulus

soal

5. Mengukur kemampuan berpikir kritis

6. Mengandung pemecahan masalah

a. Soal Uraian

Soal Uraian adalah soal yang jawabannya menuntut peserta tes

untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya

dengan cara mengemukakan gagasan tsb dalam bentuk tulisan.

Kaidah Penulisan Soal Uraian

1. Soal sesuai dengan indikator

2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai

3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran

4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis pendidikan

atau tingkat kelas

5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian

6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal

7. Ada pedoman penskorannya

8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan

jelas dan terbaca

9. Rumusan kalimat soal komunikatif

8

Page 9: pengembangan instrumen

10. Butir soal menggunakan bahasa yang baku

11. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran

ganda atau salah pengertian

12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu

13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat

menyinggung perasaan peserta didik

b. Soal Pilihan Ganda

Jenis Soal PG

Pokok Soal (stem) pertanyaan Diakhiri tanda ?

Pokok soal (stem) pernyataan /diakhiri tanda ….

Komponen soal PG

Stem (pokok soal) : pertanyaan-pertanyaan yang berisi masalah yang

akan dinyatakan

Option : sejumlah pilihan atau alternatif jawaban

Contoh Soal Pilihan Ganda

o Bila gelombang melalui celah sempit, maka terjadi...

A.Difraksi

B. Interferensi

C. Polarisasi

D.Refleksi

E. Refraksi

Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda

1. Soal harus sesuai dengan indikator

2. Pengecoh harus berfungsi

3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar

4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

5. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.

6. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif

ganda.

9

Page 10: pengembangan instrumen

7. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi

materi.

8. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama

9. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan

jawaban di atas salah/benar”.

10. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun

berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis

waktunya.

11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada

soal harus jelas dan berfungsi.

12. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata

yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-

kadang.

13. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

14. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah

bahasa.

15. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga

pernyataannya mudah dimengerti mahapeserta didik.

16. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal

akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.

17. Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan

merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada

pokok soal

5. Melakukan telaah instrumen secara teoritis (validasi soal)

Telaah instrumen tes secara teoritis atau kualitatif dilakukan untuk

melihat kebenaran instrumen dari segi materi, konstruksi, dan bahasa.

Telaah instrumen secara teoritis dapat dilakukan dengan cara meminta

bantuan ahli/pakar, teman sejawat, maupun dapat dilakukan telaah

sendiri. Setelah melakukan telaah ini kemudian dapat diketahui

apakah secara teoritis instrumen layak atau tidak.

10

Page 11: pengembangan instrumen

6. Melakukan ujicoba dan analisis hasil ujicoba tes

Sebelum tes digunakan perlu dilakukan terlebih dahulu uji coba tes.

Langkah ini diperlukan untuk memperoleh data empiris terhadap

kualitas tes yang telah disusun. Ujicoba ini dapat dilakukan ke

sebagian siswa, sehingga dari hasil ujicoba ini diperoleh data yang

digunakan sebagai dasar analisis tentang reliabilitas, validitas, tingkat

kesukaran, pola jawaban, efektivitas pengecoh, daya beda, dan lain-

lain. Jika perangkat tes yang disusun belum memenuhi kualitas yang

diharapkan, berdasarkan hasil ujicoba tersebut maka kemudian

dilakukan revisi instrumen tes.

7. Merevisi soal

Berdasarkan hasil analisis butir soal hasil ujicoba kemudian dilakukan

perbaikan. Berbagai bagian tes yang masih kurang memenuhi standar

kualitas yang diharapkan perlu diperbaiki sehingga diperoleh

perangkat tes yang lebih baik. Untuk soal yang sudah baik tidak perlu

lagi dibenahi, tetapi soal yang masuk kategori tidak bagus harus

dibuang karena tidak memenuhi standar kualitas. Setelah tersusun

butir soal yang bagus, kemudian butir soal tersebut disusun kembali

untuk menjadi perangkat instrumen tes, sehingga instrumen tes siap

digunakan. Perangkat tes yang telah digunakan dapat dimasukkan ke

dalam bank soal sehingga suatu saat nanti bisa digunakan lagi.

3. Kriteria Kompetensi dan Indikator Soal

a. Kriteria Kompetensi

1. Urgensi: KD/indikator/materi yang secara teoritis, mutlak harus dikuasai

oleh peserta didik.

2. Kontinuitas: KD/indikator/materi lanjutan yang merupakan pendalaman

materi sebelumnya.

3. Relevansi: yang diperlukan untuk mempelajari dalam bidang studi lain.

4. Keterpakaian: memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

11

Page 12: pengembangan instrumen

b. Indikator Soal

Indikator soal sebagai pertanda atau indikasi pencapaian kompetensi

Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur

Indikator mengacu pada materi pembelajaran sesuai kompetensi

4. Teknik Perumusan Indikator Soal

1. Bila soal terdapat stimulus

Rumusan indikatornya : Disajikan...., peserta didik dapat menjelaskan...

2. Bila soal tidak terdapat stimulus

Rumusan indikatornya : Peserta didik dapat membedakan....

Menuntut Penalaran Tinggi

Setiap soal :

1. Diberikan dasar pertanyaan (stimulus)

2. Mengukur kemampuan berpikir kritis

3. Mengukur keterampilan pemecahan masalah

Mengukur Kemampuan Berpikir Kiritis

1. Membandingkan

Jelaskan persamaan dan perbedaan antara ... dan ....

Bandingkan dua cara berikut tentang ....

2. Hubungan sebab-akibat

Apa penyebab utama ....

Apa akibat ....

3. Memberi alasan (justifying)

Manakah pilihan berikut yang kamu pilih, mengapa?

Jelaskan mengapa kamu setuju/tidak setuju dengan pernyataan

tentang ....

4. Meringkas

Tuliskan pernyataan penting yang termasuk ....

Ringkaslah dengan tepat isi ....

5. Menyimpulkan

Susunlah beberapa kesimpulan yang bersasal dari data..

12

Page 13: pengembangan instrumen

Tulislah sebuah pernyataan yang dapat menjelaskan peristiwa

berikut ....

6. Berpendapat (inferring)

Berdasarkan ..., apa yang akan terjadi bila ....

Apa reaksi A terhadap ....

7. Mengelompokkan

Kelompokkan hal berikut berdasarkan ....

Apakah hal berikut memiliki ....

8. Menciptakan

Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide Anda tentang...

Lengkapilah cerita... tentang apa yang akan terjadi bila..

9. Menerapkan

Selesaikan hal berikut dengan menggunakan kaidah ....

Tuliskan ... dengan menggunakan pedoman ....

10. Analisis

Manakah penulisan yang salah pada paragraf ....

Daftar dan beri alasan singkat tentang ciri utama ....

11. Sintesis

Tuliskan satu rencana untuk pembuktian ....

Tuliskan sebuah laporan ....

12. Evaluasi

Apakah kelebihan dan kelemahan ....

Berdasarkan kriteria ..., tuliskanlah evaluasi tentang ....

Mengukur Keterampilan Pemecahan Masalah

1. Mengidentifikasi masalah

Contoh indikator soal:

Disajikan deskripsi suatu situasi/masalah, peserta didik dapat

mengidentifikasi masalah yang nyata atau masalah apa yang harus

dipecahkan.

2. Merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Contoh indikator soal:

13

Page 14: pengembangan instrumen

Disajikan sebuah pernyataan yang berisi sebuah masalah, peserta didik

dapat merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan.

3. Memahami kata dalam konteks

Contoh indikator soal:

Disajikan beberapa masalah yang konteks kata atau kelompok katanya

digarisbawahi, peserta didik dapat menjelaskan maknanya yang

berhubungan dengan masalah itu dengan kata-katanya sendiri.

4. Mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai

Contoh indikator soal:

Disajikan beberapa informasi yang relevan dan tidak relevan terhadap

masalah, peserta didik dapat mengidentifikasi semua informasi yang

tidak relevan.

5. Memilih masalah sendiri

Contoh indikator soal:

Disajikan beberapa masalah, peserta didik dapat memberikan alasan

satu masalah yang dipilih sendiri, dan menjelaskan cara

penyelesaiannya.

6. Mendeskripasikan berbagai strategi

Contoh indikatir soal:

Diasajikan sebuah pernyataan masalah, peserta didik dapt memecahkan

masalah ke dalam dua cara atau lebih, kemudian menunjukkan

solusinya ke dalam gambar, diagram, atau grafik.

7. Mengidentifikasi asumsi

Contoh indikator soal:

Disajikan sebuah pernyataan masalah, peserta didik dapat memberikan

solusinya berdasarkan pertimbangan asumsi untuk saat ini dan yang

akan datang.

8. Mendeskripsikan masalah

Contoh indikator soal:

Disajikan sebuah pernyataan masalah, peserta didik dapat

menggambarkan sebuah diagram atau gambar yang menunjukkan

situasi masalah.

14

Page 15: pengembangan instrumen

9. Memberi alasan masalah yang sulit

Contoh indikator soal:

Disajikan sebuah masalah yang sukar dipecahkan atau informasi

pentingnya dihilangkan, peserta didik dapat menjelaskan mengapa

masalah ini sulit dipecahkan atau melengkapi informasi penting yang

dihilangkan.

10. Memberi alasan solusi

Contoh indikator soal:

Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan dua atau lebih

kemungkinan solusinya, peserta didik dapat memilih satu solusi yang

paling tepat dan memberikan alasannya.

11. Memberi alasan strategi yang digunakan

Contoh indikator soal:

Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan dua atau lebih strategi

untuk menyelesaikan masalah, peserta didik dapat memilih satu strategi

yang tepat untuk menyelesaikan masalah itu dan memberikan

alasannya.

12. Memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah

Contoh indikator soal:

Disajikan sebuah cerita, kartun, grafik atau tabel dan sebuah pernyataan

masalah, peserta didik dapat memecahkan masalah dan menjelaskan

prosedur yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah.

13. Membuat strategi lain

Contoh indikator soal:

Disajikan sebuah pernyataan masalah dan satu strategi untuk

menyelesaikan masalahnya, peserta didik dapat menyelesaikan masalah

itu dengan menggunakan strategi lain.

14. Menggunakan analogi

Contoh indikator soal:

Disajikan sebuah pernyataan masalah dan strategi penyelesaiannya,

peserta didik dapat: (1) mendeskripsikan masalah lain (analog dengan

15

Page 16: pengembangan instrumen

masalah ini) yang dapat diselesaikan dengan menggunakan strategi itu,

(2) memberikan alasannya.

15. Menyelesaikan secara terencana

Contoh indikator soal:

Disajikan sebuah situasi masalah yang kompleks, peserta didik dapat

menyelesaikan masalah secara terencana mulai dari input, proses,

output, dan outcomenya.

16. Mengevaluasi kualitas solusi

Contoh indikator soal:

Disajikan sebuah pernyataan masalah dan beberapa strategi untuk

menyelesaikan masalah, peserta didik dapat: (1) menjelaskan dengan

menerapkan strategi itu, (2) mengevaluasinya, (3) menentukan strategi

mana yang tepat, (4) memberi alasan mengapa strategi itu paling tepat

dibandingkan dengan strategi lainnya.

17. Mengevaluasi strategi sistematikanya

Contoh indikator soal:

Disajikan sebuah pernyataan masalah, beberapa strategi pemecahan

masalahnya, dan prosedurnya, peserta didik dapat mengevaluasi strategi

pemecahannya berdasarkan prosedur yang disajikan.

5. Kelebihan dan Kelemahan Tes

a. Tes Essay

Kelebihan:

a) Menyusun soal sangat mudah

b) Testee bebas menjawab

c) Testee melatih mengemukakan gagasan

d) Lebih ekonomis

Kelemahan:

a) Kurang efektif untuk materi yang scopnya luas

b) Jawabannya kurang heterogen menyulitkan tester

16

Page 17: pengembangan instrumen

c) Baik-buruk tulisan, panjang pendek, tidak sama jawaban

menimbulkan penskoran kurang efektif

d) Salah pengertian dalam memahami soal tes

e) Koreksi memerlukan waktu dan ketelitian

b. Tes Objektif

Kelebihan :

a) Menilai bahan pelajaran scopnya luas

b) Jawaban bebas terpimpin

c) Dinilai secara objektif

d) Pemeriksaan mudah dan cepat

Kelemahan :

a) Kurang memberi kesempatan menyatakan gagasan

b) Testee mencoba-coba, spekulasi

c) Memerlukan ketelitian, waktu cukup lama

d) Kurang ekonomis

Daftar Pustaka

Ekawati, Estina dan Sumaryanta. 2011. Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Matematika SD/SMP. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Hamzah B. Uno, dkk. 2001. Pengembangan Instrumen untuk Penelitian. Jakarta: Delima Press

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka (offline)

Suryadi. Teknik Menyusun Alat Evaluasi dan Analisis Hasil Belajar (online) . diakses pada 1 Oktober 2012.

17