PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5375/1/skripsi...

112
i PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN QUIET BOOK PADA KELOMPOK A RA MASYITHOH KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : NURUL ISNAENI NIM. 11614039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5375/1/skripsi...

i

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI

PERMAINAN QUIET BOOK PADA KELOMPOK A

RA MASYITHOH KALIBENING SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

NURUL ISNAENI

NIM. 11614039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

ii

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Dra. Siti Asdiqoh, M.Si

Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan Pembimbing

Hal : Naskah Skripsi

Lamp : 4 eksemplar

Saudara : Nurul Isnaeni

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,

kami kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:

Nama : Nurul Isnaeni

NIM : 11614039

Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul : Pengembangan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan Quiet

Book Pada Kelompok A RA Masyithoh Kalibening Salatiga Tahun

Pelajaran 2018/2019

Dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 15 Maret 2019

Pembimbing,

Dra. Siti Asdiqh, M.Si

NIP. 19680812199403200

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah:

Nama : Nurul Isnaeni

NIM : 116 14 039

Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah.

Dan tidak keberatan untuk dipublikasikan oleh pihak IAIN Salatiga tanpa

menuntut konsekuensi apapun. Demikian surat pernyataan saya buat dan jika pada

kemudian hari terbukti karya saya ini bukan karya sendiri, maka saya sanggup

untuk menanggung semua konsekuensinya.

Salatiga, 13 Maret 2019

Penulis,

Nurul Isnaeni

NIM. 116 14 039

v

vi

MOTTO

Allah akan selalu bersama orang yang berusaha dan berdoa

kepadaNya.

Hanya kepada Allah sebaik-baiknya pemberi pertolongan

Nurul Isnaeni

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

1. Keluarga saya yang selalu membimbing dan mendukung setiap usaha.

2. Suami tercinta yang telah memberi dukungan spiritual, material dan kasih

sayang.

3. Anak-anak yang selalu membuat ibu tersenyum.

4. Teman-teman seperjuangan, satu kelas PIAUD IAIN Salatiga Angkatan 2014

yang selalu memberikan motivasi.

5. Keluarga besar RA Masyithoh Kalibening yang selalu menyuport

6. Bapak dan ibu Dosen yang selalu membimbing dengan sabar.

7. Semua Dosen dan Karyawan yang selalu mendukung dan membimbing.

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya

skripsi dengan judul “Pengembangan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan

Quiet Book Pada Kelompok A RA Masyithoh Kalibening Salatiga Tahun

Pelajaran 2018/2019” telah selesai.

Shalawat salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan baginda Nabi

Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT.

Penulisan ini tidak akan selesai tanpa dukungan, motivasi, dan bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak

Usia Dini dan dosen pembimbing yang selalu sabar membimbing, serta

mengorbankan waktu, tenaga serta fikiran untuk membimbing penulisan

skripsi hingga akhir.

4. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian

akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta

bantuan kepada penulis.

ix

5. Dewan Guru RA Masyithoh Kalibening yang telah membantu penulis

dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga selesai.

6. Segenap keluargaku tercinta yang selalu mendoakanku.

7. Teman-teman PIAUD angkatan 2014 yang telah berjuang bersama-sama.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih.

Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik

dalam isi maupun metodologi. Kritik serta saran yang membangun penulis

harapkan bagi kesempurnaan skripsi ini dimasa yang akan datang. Semoga skripsi

ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang budiman.

Amin.

Salatiga, 13 Maret 2018

Penulis

Nurul Isnaeni

NIM. 11614039

x

ABSTRAK

Isnaeni, Nurul. 2018. Pengembangan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan

Quiet Book Pada Kelompok A RA Masyithoh Kalibening Salatiga

Tahun Pelajaran 2018/2019. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si

Kata kunci: Kognitif, Permainan Quiet Book

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 Ayat 4 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukkan kepada anak sejak lahir

sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membatu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Di latar

belakangi oleh kelompok A di RA Masyithoh Kalibening masih banyak anak

yang belum mampu memahami bentuk geometri, warna, dan bilangan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Subjek dalam

penelitian ini adalah anak usia 4 – 5 tahun Kelompok A di RA Masyithoh

Kalibening Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 22 anak. Metode

yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes, observasi dan dokumentasi.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analis kuantitatif.

Hasil dari penelitian kognitif melalui permainan quiet book pada anak

kelompok A di RA Masyitoh Kalibening Salatiga 2018/2019 menunjukkan bahwa permainan quiet book dapat mengembangkan kognitif anak, hal ini dapat dibuktikan dari

hasil yang telah tercapai sejumlah 7 anak Belum Muncul atau 53% dan 15 anak Mulai

Muncul, Siklus I dengan jumlah 10 anak atau 73% Belum Muncul, 11 anak Berkembang

Sesuai Harapan dann 1 anak Berkembang Sangat Baik, dan Siklus II dengan jumlah anak

17 Berkembang Sesuai Harapan atau 91% dan 5 anak Berkembang Sangat Baik. Selisih

peningkatan nilai Siklus I ke Siklus II adalah 71%, dengan meningkatnya keberhasilan

anak dalam permainan quiet book dinyatakan berhasil. Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilaksanakan dan memotivasi anak sesuai dengan kebutuhan perkembangan

kognitif.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR LOGO IAIN .................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v

MOTTO…………………………………………………………………… . vi

PERSEMBAHAN………………………………………… .......................... vii

KATA PENGANTAR………………………………………… ................... viii

ABSTRAK………………………………………… ..................................... x

DAFTAR ISI………………………………………… .................................. xi

DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xii

DAFTAR GAMBAR GRAFIK ……………………………………………. xiv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10

D. Kegunaan Penelitian .................................................................... 11

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................... 12

F. Metode Penelitian ………………………………………………. 13

G. Sistematika Penulisan ………………………………………….. 13

xii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ................................................................................. 17

1. Pengertian Anak Usia Dini …………………………………. 17

2. Perkembangan Kognitif ……………………………………. 18

3. Quiet Book ………………………………………………….. 29

B. Kajian Pustaka .............................................................................. 34

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ……….…………………………….. 37

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus …………………………………… 48

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus ..................................................................... 61

1. Ketentuan Penilain …………………………………………. 61

2. Siklus I …………………………………………………….. 63

3. Siklus II …………………………………………………….. 67

B. Pembahasan ………………………………………………………. 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 73

B. Saran ............................................................................................ 74

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

Riwayat Hidup Penulis

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ketentuan Penilaian Kemampuan Kognitif dengan Bermain Quiet Book

…………………………………………………………………….. 9

Tabel 2.2 Pencapaian Perkembangan Kognitif Anak Permendikbud No 146 Tahun

2014 …………………………………………..………………… 26

Tabel 3.1 Daftar Guru RA Masyitoh Kalibening Berdasarkan Buku Daftar Guru

Tahun Pelajaran 2018/2019 ……………………………………. 43

Tabel 3.2 Data Pendidik Tenaga Pendidik ………………………………… 43

Tabel 3.3 Data Siswa RA Masyitoh Kalibening dalam tiga tahun terakhir.. 44

Tabel 3.4 Daftar Siswa RA Masyitoh Kalibening Berdasarkan Buku Induk dan

Buku Absen Kelas Tahun Pelajaran 2018/2019 ……………….. 44

Tabel 3.5 Data Sarana Prasarana Pendukung ……………………………… 46

Tabel 3.6 Hasil Penilaian Pra Siklus ………………………………………. 48

Tabel 4.1 Tabel Ketentuan Pemberian Nilai lembar kerja anak ………….. 61

Tabel 4.2 Indikator yang diamati tiap siklus …………………….………… 62

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Siklus I …………………………………………. 63

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ………………………………… 65

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ……………………………….. 66

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Siklus II ……………………………………..…. 67

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ………………………….…… 68

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II …………………………..….. 70

Tabel 4.9 Data Peningkatan Jumlah Siswa ……………………………….. 91

xiv

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Tagart ……….… 11

Grafik 3.1 Pertumbuhan Jumlah Siswa Per Kelas Per Tahun ……………..... 47

Grafik 3.2 Pertumbuhan Jumlah Siswa Pertahun ……………………………. 47

Grafik 4.1 Pengembangan Kognitif …………………………………………. 71

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 5 RPPH

Lampiran 6 Indikator Tiap Siklus yang diamati

Lampiran 7 Dokumentasi Foto Penelitian

Lampiran 8 SKK

Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup

1

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI

PERMAINAN QUIET BOOK PADA KELOMPOK A

RA MASYITHOH KALIBENING SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd)

Oleh:

NURUL ISNAENI

NIM 11614039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ajaran Islam menjelaskan bahwa manusia pada saat dilahirkan tidak

mengetahui apapun, tetapi Allah membekalinya dengan kemampuan

mendengar, melihat, meraba, merasa, dan hati untuk mendapatkan

pengetahuan, penjelasan ini di dapat ditemui dalam Al Qur’an surat An

Nahl ayat 78:

هأخرجكهموللاه مبهطهىن م هبت كه ىتعللأهم مهوجعلشيئب نمه واألبصبرالسمعلكه

مئفئ ة واأل ولعلكه ٨٧-نتشكهره

Artinya : “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan Dia memberi kamu

pendengaran, penglihatan dan hati agar bersyukur.”

Kemampuan manusia berkembang sesuai dengan usianya sehingga di

dalam ajaran Islam dijelaskan bahwa anak-anak tidak dibebani dosa atas

perbuatannya. Hal ini berdasarkan pada kemampuan berpikir manusia dalam

menerima syariat Islam.

Pendidikan adalah hak setiap warga negara, tidak terkecuali pendidikan

usia dini merupakan hak warga negara dalam mengembangkan potensinya

sejak dini. Berdasarkan berbagai penelitian bahwa usia dini merupakan

pondasi terbaik dalam mengembangkan kehidupannya di masa depan.

3

Selain itu pendidikan di usia dini dapat mengoptimalkan kemampuan dasar

anak dalam menerima proses pendidikan di usia-usia berikutnya.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 Ayat 4

tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukkan kepada

anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membatu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD adalah investasi besar bagi

keluarga dan juga bangsa. Sebab anak adalah generasi penerus keluarga dan

bangsa, alangkah bahagianya keluarga yang melihat anak-anaknya berhasil

baik dalam bidang pendidikan, keluarga maupun masyarakat.

Anak usia dini disebut masa golden age karena pada usia ini

pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik kasar maupun halus, sosial

emosional, intelektual, dan bahasa berlangsung sangat pesat (Suyanto, 2005:

6). Kemudian para ahli pendidikan anak memandang usia dini merupakan

masa emas (the golden age) yang hanya datang sekali dan tidak dapat

diulang. Bloom mengemukakan bahwa pada usia dini ini perkembangan

intelektual anak terjadi sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupan

mereka (Ardy, 2014: 28).

Dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

28 ayat 3 menyatakan bahwa taman kanak-kanak merupakan pendidikan

4

anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang bertujuan membantu anak

didik mengembangkan potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral,

nilai-nilai agama, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik

motorik, seni untuk sikap memasuki sekolah dasar.

Raudhatul Athfal (RA) merupakan lembaga yang memberikan layanan

pendidikan kepada anak usia pada rentang usia 4-6 tahun. Dalam konteks

pendidikan anak usia dini, Raudhatul Athfal memiliki peran yang cukup

besar dalam proses optimalisasi kemampuan anak berikut juga dengan hal-

hal penanaman nilai-nilai aagama pada anak. Maka dari itu, keberadaan

guru profesional pada bidang pendidikan anak usia dini menjadi keharusan.

Para pendidik di lembaga ini harus dapat memberikan yang tebaik untuk

para anak didiknya. Pengetahuan, keterampilan dan kreatifitas para guru

sangat menentukan keberhasilan anak didiknya.

Kemampuan pengembangan kognitif bertujuan mengembangkan

kemampuan berpikir anak agar dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat

menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu

anak untuk mengembangkan kemampuan logika metematikanya dan

pengetahuan ruang dan waktu, serta mempunai kemampuan memilah milah,

mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan

berpikir teliti.

Kemampuan kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

mengetahui sesuatu. Artinya mengerti menunjukkan kemampuan untuk

5

menangkap sifat, arti, atau keterangan mengenai sesuatu serta mempunyai

gambaran yang jelas terhadap hal tersebut, perkembangan kognitif sendiri

mengacu kepada kemampuan yang dimiliki seorang anak untuk memahami

sesuatu ( Khadijah, 2016: 31-32).

Pengembangan kognitif pada dasarnya dimaksudkan agar anak mampu

mengeksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca inderanya, sehingga

dengan pengetahuan yang didapat anak akan memainkan peran sebagai

makhluk Tuhan yang harus memberdayakan apa yang ada di dunia ini untuk

kepentingannya dan orang lain. Apabila kognitif anak tidak dikembangkan,

maka fungsi pikir tidak dapat digunakan dengan cepat dan tepat untuk

mengatasi situasi dalam rangka memecahkan masalah. Lingkup

perkembangan kognitif meliputi pengetahuan umum dan sains, bentuk,

warna, ukuran, konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf.

Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi kemampuan anak untuk

berfikir, berkreatifitas dan berkarya. Kognitif mempunyai peranan penting

bagi keberhasilan anak dalam belajar karena sebagian besar aktivitas dalam

belajar selalu berhubungan dengan mengingat dan berfikir. Kemampuan

berfikir anak dapat dilihat ketika anak dapat memecahkan masalah yang

dihadapi, anak mampu membuat karya-karya baru sesuai dengan

pengetahuan yang di dapat.

Model pembelajaran yang cocok untuk mengembangkan kognitif anak

melalui metode permainan, dengan bermain anak akan merasa senang dalam

6

belajar, tidak ada unsur paksaan dari orang lain sehingga mudah menerima

suatu pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Banyak guru yang jarang

menggunakan teknik permainan dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan

alsan yang bermacam-macam diantaranya memakan banyak biaya, perlu

persiapan yang lama, perlu kreativitas guu yang tinggi dan banyak orangtua

yang memandang aneh jika pembelajaran disampaikan dengan bermain.

Padahal bermain adalah sesuatu yang sangat disenangi anak usia dini.

Permainan yang menarik dan tidak banyak aturan umumnya disukai anak.

Guru dapat menggunakannya untuk menyampaikan pembelajaran kepada

anak melalui metode permainan dengan permainan quiet book.

Quiet book adalah buku yang terbuat dari kain flannel yang berisi

aktivitas permainan sederhana yang di desain kreatif sebagai alat peraga.

( Mufliharsi, 2017: 1). Di dalam quiet book ini beraneka macam materi

yang bisa kita sampaikan ke anak, dari bentuk geometri, bilangan, warna.

Dengan menggunakan quiet book diharapkan agar memahami bentuk

geometri, bilangan, warna, dan dapat memecahkan masalah yang lain.

Kemampuan kognitif anak agar dapat optimal maka diterapkan bermain

sambil belajar. Dengan permainan quiet book anak dapat bermain angka,

bentuk geometri, memasang gambar dengan angka, memasang benda pola

AB AB, bermain quiet book dapat melatih kemampuan otak dan dapat

melatih koordinasi mata, tangan sehingga mengasah otak anak untuk siap

dalam rangka memasuki jenjang selanjutnya.

7

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti RA Masyithoh

menggunakan strategi ceramah dalam kegiatan belajar mengajarnya, yang

menyebabkan anak pasif. Kegiatan pembelajaran selalu menggunakan

majalah, buku tulis dan kegiatan menghafal.

Selain itu, di RA Masyithoh Kalibening kelompok A masih banyak

anak yang belum mampu memahami bentuk geometri, warna, dan bilangan.

Selain itu anak belum mampu akan perintah yang disampaikan, contohnya

anak diminta untuk menunjukkan warna merah, beberapa anak belum

menunjukkan warna selain merah. Selain warna anak juga belum mampu

mengingat bentuk geometri.

Dengan adanya permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Pengembangan

Kemampuan Kognitif Melalui Permainan Quiet Book Pada Kelompok A RA

Masyithoh Kalibening Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”.

B. Rumusan Masalah

Apakah permainan quiet book dapat mengembangkan kemampuan kognitif

pada anak kelompok A di RA Masyithoh Kalibening Salatiga Tahun

Pelajaran 2018/2019?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui perkembangan kemampuan kognitif pada anak kelompok

A menggunakan permainan quiet book di RA Masyithoh Kalibening Salatiga

Tahun Pelajaran 2018/2019.

8

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti yang selama ini

bekerja dibidang pendidikan anak usia dini, yang selanjutnya hasil

penelitian dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan profesi dan

meningkatkan kemampuan kognitif anak dan menambah wawasan serta

pengalaman dalam melakukan penelitian guna memperbaiki metode

pembelajaran kedepannya.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi guru atau lembaga untuk

menambah wawasan tentang permainan quiet book dalam

mengembangkan kognitif pada anak, selain itu untuk dapat menerapkan

dip roses pembelajaran.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang harus diuji

kebenarannya melalui penelitian. Hipotesis yang dapat diartikan sebagai

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,

sampai terbukti melalui data yang yang terkumpul (Arikunto, 1996:67).

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah,

“Adanya pengembangan kognitif anak melalui permainan quiet book pada

9

anak kelompok A di RA Masyitoh Kalibening Salatiga Tahun Pelajaran

2018/2019“.

2. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran dikatakan berhasil jika tingkat pencapaian Berkembang

Sesuai Harapan terpenuhi yaitu dengan nilai 85% ke atas atau anak

mencapai kriteria Berkembang Sesuai Harapan. Maka dengan pencapaian

tersebut bisa dikatakan sebagai hasil belajar anak. Indikator keberhasilan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Ketentuan Penilaian Kemampuan Kognitif dengan Bermain Quiet

Book

Simbol Bintang Skor/

Nilai

Kategori Kriteria/Ketentuan

1 Belum Muncul

(BM)

Jika anak mencoba,

kurang tepat atau anak

tidak mau mencoba.

2 Mulai Muncul

(MM)

Jika anak bisa dengan

bantuan meniru teman

3 Berkembang

Sesuai Harapan

(BSH)

Jika anak bisa dengan

bantuan awalan

10

4 Berkembang

Sangat Baik (BSB)

Jika anak bisa tanpa

bantuan

F. Metode Penelitian

1. Rancangan penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi

dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan

meningkatkan mutu pembelajaran di kelas (Wardhani, 2012:1.4).

Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung

berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Jadi penelitian tindakan

kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan

untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada, meningkatkan

kualitas proses belajar mengajar guru sehingga mampu menghasilkan

anak didik yang berprestasi.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak didik kelompok A di RA Masyitoh

Kalibening yang berlokasi di Jalan Ja’far Shodiq no 16, Kelurahan

Kalibening Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah.

tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 22 anak yang terdiri dari 10

laki-laki dan 12 perempuan.

11

3. Langkah-langkah penelitian

Tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan penting

yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing)

dan refleksi (reflecting) (Arikunto, 2009:16). Untuk lebih jelasnya

tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas menurut Arikunto

menjabarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart

Pada tiap siklus terdiri dari 4 komponen yakni perencanaan (planning),

tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

a. Tahap perencanaan

12

1) Membuat konsep atau skenario pembelajaran dengan

penerapan metode bermain quiet book yaitu membuat (RKH)

Rencana Kegiatan Harian.

2) Menyiapkan lembar tes buatan peneliti atau lembar penugasan,

hasil penugasan dari anak didik tersebut akan diberi nilai dan

dijadikan data untuk dianalisis lebih lanjut.

3) Membuat simulasi perbaikan

b. Tahap pelaksanaan

Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan

metode bermain quiet book sesuai dengan konsep pembelajaran yang

tertulis pada (RKH) Rencana Kegiatan Harian pada tahap

perencanaan.

c. Tahap pengamatan/observasi

Pada tahap ini segala aktivitas anak didik dalam proses pembelajaran

diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan

umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi beberapa indikator yang

telah ditentukan penulis secara terlampir.

d. Tahap refleksi

Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian,

tahap refleksi meliputi:

1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.

2) Evaluasi hasil observasi.

13

3) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki kelemahan siklus I

untuk dilakukan perbaikan pada siklus II.

4. Teknik pengumpulan data

a. Tes

Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang

berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok

anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau

prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan

nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah

ditetapkan (Depdiknas:2006).

Tes ini digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa

nilai hasil penerapan permainan quiet book, kemudian akan dianalisa

dan diambil kesimpulannya.

b. Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data penelitian

dengan melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti (Dimyati,

2014:92).

Metode ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan

siswa selama proses pembelajaran.

c. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data

penelitian mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

14

transkrip, buku, surat, koran, majalah, prasasti, notulen rapat, leger

nilai, agenda, dan lain-lain (Dimyati, 2014:100).

Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan gambaran

umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan

siswa.

5. Instrumen penelitian

Instrumen pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian tindakan

kelas adalah:

a. Rencana kegiatan harian (RKH), yaitu seperangkat pembelajaran

yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan

menyusun untuk tiap putaran. Masing-masing RKH berisi tentang

tingkat pencapaian perkembangan, indikator, kegiatan

pembelajaran, alat dan sumber belajar serta hasil penilaian.

b. Lembar observasi anak

Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap

perkembangan kognitif anak dalam permainan quiet book.

c. Lembar observasi guru

Lembar observasi ini disusun untuk memantau perkembangan dari

proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Penguasaan

terhadap permainan quiet book serta penguasaan guru dalam

penerapan metode tersebut.

d. Lembar evaluasi siswa

15

Evaluasi siswa disusun dan digunakan oleh guru untuk

mengevaluasi anak guna mengetahui hasil dari metode yang

dilaksanakan oleh guru, agar dapat mengetahui perkembangan

kognitif anak selanjutnya.

6. Analisa data

Analisis data dapat berupa analisis data deskriptif kualitatif dan

statistis deskriptif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan

peningkatan proses belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan

guru, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan

peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan

yang dilakukan guru (Sanjaya, 2010: 106).

Analisis data dalam penelitian dengan menganalisis hasil

perkembangan kognitif anak pada siklus dan mengamati hasil observasi.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, peneliti menyusun ke dalam lima bab yang rinciannya

adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Kegunaan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan

Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian, Rancangan

Penelitian, Subjek Penelitian, Langkah-Langkah Penelitian,

16

Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan

Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai:

A. Kajian teori

1. Pengertian Perkembangan Anak

2. Tahapan-Tahapan Perkembangan Kognitif Anak

3. Media Quiet Book

B. Kajian Terdahulu Yang Relevan

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal mengenai:

A. Gambaran Umum lokasi penelitian di RA Masyithoh

Kalibening

B. Pelaksanaan Penelitian, yang mendiskripsikan

pelaksanaan pada Siklus I dan Siklus II

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus

B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Anak Usia Dini

Pandangan agama Islam, anak merupakan amanah (titipan) Allah

SWT yang harus dijaga, dirawat, dan dipelihara dengan sebaik-baiknya

oleh setiap orang tua. Islam memerintahkan untuk selalu memberikan

pendidikan kepada anak, sebagai upaya pengembangan potensinya.

Pendidikan anak usia dini merupaan salah satu upaya untuk

merangsang berbagai potensi yang dimiliki anak supaya dapat

berkembang dengan optimal. Sebagaimana disebutkan dalam UU

Sisdiknas No 20 tahun 2003 yang menyebutkan bahwa pendidikan anak

usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukkan kepada

anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut..

Pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 ayat 1, disebutkan bahwa yang termasuk anak usia dini adalah

anak yang masuk dalam rentang usia 0 – 6 tahun. Menurut kajian rumpun

ilmu Pendidikan Anak Usia Dini dan penyelenggaraannya di beberapa

18

Negara Pendidikan Anak Usia Dini dilaksanakan sejak 0-8 tahun. (Hasan,

2010:17).

Berdasarkan keunikan dan perkembangannya, anak usia dini

terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu masa lahir sampai 12 bulan, masa batita

(toddler) usia 1-3 tahun, masa pra sekolah usia 3-6 tahun, dan masa kelas

awal 6-8 tahun (Mansur, 2009:88).

The golden Age adalah masa keemasan seorang anak, yaitu masa

ketika anak mempunyai banyak potensi yang sangat baik untuk

dikembangkan.

2. Perkembangan Kognitif Anak

a. Pengertian Pekembangan Kognitif Anak

Kognitif merupakan kata sifat yang berasal dari kata kognisi ( kata

benda). Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognisi diartikan

dengan empat pengertian, yaitu:

1) Kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan, termasuk

kesadaran dan perasaan

2) Usaha menggali suatu pengetahuan melalui pengalamannya

sendiri.

3) Proses pengenalan dan penafsiran lingkungan oleh seseorang

4) Hasil pemerolehan pengetahuan

Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif

diartikan sebagai sesuatu hal yang berhubungan dengan atau

19

melibatkan kognisi berdasarkan kepada pengetahuan faktual yang

empiris (Pudjiati dan Alzena, 2011: 6).

Perkembangan kognitif dimaksudkan agar individu mampu

mengembangkan kemampuan persepsi, ingatan, berpikir,

pemahaman terhadap simbol, melakukan penalaran dan memecahkan

masalah (Sujiono, 2013: 1.30).

Perkembangan kognitif menunjukan perkembangan dari cara anak

berpikir untuk menyelesaikan berbagai masalah dapat dipergunakan

sebagai tolak ukur pertumbuhan kecerdasan. Karena kemampuan

kognitif merupakan suatu proses berfikir, daya menghubungkan,

kemampuan menilai, dan mempertimbangkan.

Kognitif merupakan suatu proses berfikir, yaitu kemampuan

individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan

suatu kejadian atau peristiwa (Susanto, 2011:47).

Kemampuan kognitif dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

berpikir secara kompleks serta kemampuan melakukan penalaran

dan memecahkan masalah. Berkembangnya kemampuan kognitif

akan memudahkan untuk menguasai pengetahuan umum yang lebih

luas sehingga anak mampu menjalankan fungsi dengan wajar dalam

interaksi dengan lingkungan sehari-hari.

Dapat di simpulkan bahwa kemampuan kognitif adalah

kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memecahkan suatu

20

masalah melalui proses berfikir, menghubungkan, menilai, serta

mempertimbangkan dalam menyesuaikan diri untuk mencapai

tujuan. Kemampuan kognitif diarahkan agar anak mampu

mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang dilihat,

didengar dan dirasakan, sehingga anak akan memiliki pemahaman

yang utuh dan komprehensif.

b. Tahapan-Tahapan Perkembangan Kognitif Anak

Menurut Piaget ada empat tahapan perkembangan kognitif pada anak

( Sujiono, 2013: 3.6), antara lain:

1. Sensorimotor

Perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada anak usia 0-2

tahun. Pada tahap ini anak mengatur sensorinya dan tindakan-

tindakan. Pada awal periode ini anak tidak mempunyai

konsepsi tentang objek-objek secara permanen, artinya anak

belum dapat mengenal dan menemukan obyek, benda apapun

yang tidak dilihat, disentuh, atau tidak didengar.

2. Praoperasional

Tahap ini dimulai sekitar umur 2-7 tahun pada saat anak

mulai bicara. Menerapkan pengetahuan baru tentang bahasa,

anak mulaimenggunakan simbol untuk mewakili objek. Ciri

pokok perkembangan adalah penggunaan simbol atau bahasa

tanda dan konsep intuitif. Dalam tahapan ini anak mulai

21

mampu menggunakan kata-kata yang benar dan

mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif

(Hamzah, 2009: 5).

3. Operasional Konkrit

Perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 7-11

tahun. Dalam tahap ini anak sudah mulai melakukan operasi,

mulai dapat bepikir rasional. Namun demikian, kemampuan

berpikir intuitifnya seperti pada masa pra operasional tidak

sampai hilang sampai anak memasuki usia remaja. Pada

periode ini seorang anak mulai memperoleh tambahan

kemampuan yang disebut satuan langkah berpikir ( system of

operation) yang berfungsi untuk mengkoordinasikan

pemikiran dan idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam

sistem pemikirannya sendiri sehingga ia mampu mengambil

keputusan secara logis.

4. Formal Operasi

Perkembangan yang terjadi pada usia 11-15 tahun. Pada

tahap ini dapat dikatakan terjadi pada anak yang mulai

beranjak remaja. Anak dapat menggunakan operasi

konkretnya untuk membentuk operasi yang lebih kompleks.

Dalam hal ini, anak telah memiliki kemampuan

22

mengkoordinasikan secara simultan ataupun secara berurutan

penggunaan kapasitas/kemampuan kognonitif yaitu kapasitas

menggunakan hipotesis dan prinsip – prinsip abstrak.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

tahapan perkembangan kognitif anak TK kelompok A berada

pada tahap praoperasional. Pada tahap ini aktivitas

berfikirnya belum mempunyai sistem yang terorganisasi

tetapi anak mulai bisa memahami realitas di lingkungannya.

c. Karakteristik Kemampuan Kognitif Anak

Karakteristik kemampuan kognitif anak usia dini (Ali, 2011:3.8-

3.14), antara lain:

1) Kemampuan kognitif usia 0-3 bulan

a) Mampu membedakan apa yang diinginkan

b) Berhenti menangis setelah digendong atau diberi susu

2) Kemampuan kognitif usia 3-6 bulan

a) Memperhatikan dan memilih permainan yang diinginkan

b) Mengulurkan kedua tangan untuk digendong

3) Kemampuan kognitf usia 6-9 bulan

a) Mengamati benda-benda yang bergerak

b) Berpaling kea rah sumber suara

c) Mengamati benda-benda yang kemudian dipegang dan

dijatuhkan

23

4) Kemampuan kognitif usia 9-12 bulan

a) Memahami perintah sederhana

b) Menunjukkan reaksi saat namanya dipanggil

c) Mencoba mencari benda yang disembunyikan

d) Mencoba membuka atau melepas benda yang tertutup

5) Kemampuan kognitif usia 12-18 bulan

a) Menyebutkan beberapa nama benda

b) Menanyakan nama benda yang belum dikenal

c) Membedakan ukuran benda besar kecil

d) Mengenal beberapa warna primer merah, biru, kuning

e) Menyebutkan nama sendiri dan orang-orang yang

dikenalnya

6) Kemampuan kognitif usia 18-24 tahun

a) Mempergunakan alat permainan dengan cara semaunya

b) Meniru gambar wajah orang

c) Memahmi konsep angka dan hitungan sederhana

d) Memahami prinsip milik orang lain

7) Kemampuan kognitif usia 2-3 tahun

a) Menyebutkan bagian-bagian suatu gamabr

b) Memahami prinsip ukuran

c) Mengenal kembali bagian-bagian tubuh

d) Mengenal tiga macam bentuk geometri

24

8) Kemampuan kognitif usia 3-4 tahun

a) Menempatkan benda dalam urutan berdasarkan ukuran

b) Menemukan / mengenali bagian yang hilang dari suatu

pola gambar

c) Mengekspresikan diri

d) Memamhami perbedaan antara dua hal jenis yang sama

9) Kemampuan kognitif usia 4-5 tahun

a) Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk, warna,

atau ukuran

b) Menyebutkan beberapa angka dan huruf

c) Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik

d) Mengenal sebab akibat tentang alam sekitar

10) Kemampuan kognitif usia 5-6 tahun

a) Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsinya

b) Menunjukkan kegiatanyang bersifat eksploratif dan

menyelidik

c) Mencari alternative dalam memecahkan masalah yang

dihadapi dalam suatu aktivitas

d) Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan

bersama teman-teman

e) Menunjukkan inisiatif dan kreativitas dalam memilih tema

permainan.

25

Beberapa karakteristik perkembangan kognitif anak adalah sebagai

berikut (Sujiono, 2013: 2. 18):

1) Menyempurnakan huruf dan suku kata.

Anak meneruskan suku kata yang disebutkan oleh guru

2) Menjawab pertanyaan, menyanyikan lagu puisi yang sesuai

dengan gambar.

Guru menunjukkan gambar apel anak diminta untuk menjawab

gambar tersebut.

3) Menyapa dengan tutur kata yang sopan.

Menyapa dengan orang tua, guru dan teman sebaya dengan

sopan.

4) Menerangkan apa yang harus dilakukan jika anak memecahkan

benda yang bukan miliknya.

Anak dilatih untuk meminta maaf ketika melakukan kesalahan,

berterimakasih ketika anak diberi dan minta tolong ketika anak

membutuhkan bantuan.

5) Mengetahui kemana harus pergi jika ingin meminjam buku,

membeli perangko, memotong rambut, mencuci baju, dan

membetulkan mobil.

6) Membedakan secara visual dua cat yang sama atau berbeda.

7) Membaca kata warna.

8) Membaca angka: satu sampai sepuluh.

26

9) Membaca tanda-tanda umum: jalan, berhenti, di dalam, di luar,

laki-laki, perempuan, keluar, masuk, pria, wanita, racun, jalan,

tunggu, awas, bahaya.

10) Menunjukkan konsep angka: 8-10.

11) Mencocokkan jumlah dengan symbol/angka: 1-10.

12) Menunjukkan pemahaman mengenai: tengah, ketiga, keempat.

13) Menulis angka yang selanjutnya jika disebutkan 1-10.

14) Mengetahui penambahan sederhana dengan angka sampai 20.

15) Mengetahui pengurangan sampai 10.

16) Dapat menyebutkan jam.

Tabel 2.2 Pencapain Pekembangan Kognitif Anak

Permendikbud No 146 tahun 2014

No

No

Kompetensi

Dasar

Kompetensi

dasar

Indikator pencapaian

perkembangan

1. 3.6 Mengenal benda-

benda

disekitarnya

( nama, warna,

bentuk, ukuran,

pola, sifat, suara,

tekstur, fungsi,

a. Melakukan kegiatan

yang menunjukkan

anak mampu

mengenal benda

dengan

mengelompokkan

berbagai benda

27

dan cirri-ciri

lainnya)

berdasarkan ukuran

a. Melakukan

kegiatan yang

menunjukkan anak

mampu mengenal

benda dengan

memasangkan benda

dengan pasangannya

b. Melakukan

kegiatan yang

menunjukkan anak

mampu mengenal

benda dengan

mengurutkan benda-

benda berdasarkan

ukuran dari yang

terpendek sampai

terpanjag, terkecil –

terbesar

c. Melakukan

kegiatan yang

menunjukkan anak

28

mampu mengenal

benda berdasarkan

bentuk, warna

melalui kegiatan

mengelompokkan

2. 4.6 Menyampaikan

tentang apa dan

bagaimana benda-

benda sekitar

yang dikenalnya

( nama, warna,

bentuk, ukuran,

pola, sifat, suara,

tekstur, fungsi,

dan cirri-ciri

lainnya)

a. Melakukan

kegiatan yang

menunjukkan anak

mampu mengenal

konsep besar kecil,

banyak sedikit,

berat ringan,

panjang pendek

melalui kegiatan

membandingkan

d. Pentingnya Pengembangan Kemampuan Kognitif Anak

Berdasarkan pendapat piaget (dalam Sujiono, 2013: 1. 25)

pentingnya mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini

adalah sebagai berikut:

29

1) Agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya

berdasarkan apa yang dilihat, didengar dan rasakan, sehingga

anak akan memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensi.

2) Agar anak mampu melatih ingatannya terhadap semua

peristiwa atau kejadian yang pernah dialaminya.

3) Agar anak dapat mengembangkan pemikiran-pemikirannya

dalam rangka menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa

lainya.

4) Agar anak mampu memahami simbol-simbol yang tersebar di

dunia sekitarnya.

5) Agar anak mampu melakukan penalaran-penalaran, baik yang

terjadi secara alamiah (spontan) maupun melalui proses ilmiah

(percobaan).

6) Agar anak dapat memecahkan persoalan hidup yang

dihadapinya, sehingga pada akhirnya anak akan menjadi

individu yang mampu menolong dirinya sendiri.

3. Quiet Book

a. Pengertian permainan quiet book

Quiet book adalah buku yang terbuat dari kain berisi aktivitas

permainan sederhana yang di desain kreatif sebagai alat peraga,

(Mufliharsi, 2017:1). Quiet book merupakan alat permainan dalam

30

bentuk buku, berbahan kain flannel yang dirancang untuk

mengembangkan kognitif anak.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, media

pembelajaran quiet book adalah buku kain yang berisi berbagai

macam aktivitas pada media pembelajaran. Quiet book dalam

penelitian ini disesuaikan dengan materi yang akan dikembangkan.

Media quiet book dalam penelitian ini berisi berbagai kegiatan yng

berkaitan dengan pembelajaran dsekolahan maupun dirumah.

b. Manfaat permainan quiet book

Pada usia sekitar 2 atau 3 tahun, anak banyak belajar mengenal

berbagai macam koordinasi visiomotorik. Aktivitas-aktivitas

sensomotorik telah dapat diintegrasi menjadi aktivitas yang

dikoordinasi. Hal ini penting misalnya pada waktu mencontoh sebuah

gambar atau sebuah benda, apa yang dilihat dengan mata harus dapat

dipindahkan dengan motoriknya menjadi sebuah pola tertentu. Sekitar

tahun ke-4 semua pola motorik yang dapat dikuasainya.

a. Meningkatkan kreativitas dan merangsang imajinasi anak

b. Merangsang rasa ingin tahu anak dengan cara yang menghibur

c. Mencegah kebosanan pada anak

d. Mendorong kemampuan motorik, ketrampilan, mental dan

emosional anak misalnya anak bisa mencocokkan gambar,

bentuk, atau bisa membedakan mana permukaan yang halus.

31

e. Melatih kesabaran anak dan membuat emosi anak menjadi

lebih stabil.

Manfaat permainan quiet book yang sudah dipaparkan di atas mendorong

kreatifitas anak untuk terus meningkat. Selain itu, manfaat quiet book

membuat anak mudah belajar dan memahami materi yang diajarkan.

c. Cara bermain quiet book

Media Quiet book salah satu cara memberikan solusi buat anak

untuk meningkatkan kreatifitas dan imajinasi mengembangakan

motorik, sosial emosional, kognitif anak. Quiet book merupakan

sebuah buku dari kain flanel yang berisikan beberapa gambar-gambar

yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan anak.

Dengan quiet book ini seorang anak akan sibuk mengutak-atik mainan

barunya. Guru dapat mengenalkan berbagai konsep melalui quiet

book, antara lain: bentuk, warna, angka, huruf, serta merangsang

kreatifitas anak. Anak bisa bermain sesuai denga tema atau bentuk

yang sudah disediakan untuk menyusun kembali seperti semula.

Adapun cara membuat quiet book

1) Bahan yang digunakan:

a) Kain flannel beraneka warna

b) Kertas HVS

c) Pita

d) Lem tembak

32

2) Alat yang digunakan

a) Penggaris

b) Pensil

c) Pena

d) Gunting

e) Benang

f) Jarum jahit

g) Velcro (untuk temple buka)

d. Langkah-langkah membuat permainan quiet book

1) Tentukan konsep terlebih dahulu, bentuk apa yang akan dibuat

dan kemudian akan membuat berapa halaman. Dalam makalah

quiet book bertemakan bermacam-macam tema.

2) Menentukan konsep selanjutnya kain flanel dipotong terlebih

dahulu dan kertas jerami yang tipis.kain flannel dipotong dengan

ukuran 25x25cm

3) Buat pola apa yang diinginkan sesuai apa pembahasan

sebelumnya, misalnya quiet book bertemakan buah-buahan

penulis membuat pola apel, jeruk, pisang, mangga.

4) Setelah pola selesai dibuat jiplak pola lalu digunting sesuai pola.

5) Setelah pola sudah selesai digunting selanjutnya siapkan latar

objek tersebut dibuat pada kain flanel yang berukuran 25x25cm

33

tahap quiet book dibuat 10 halaman, masing-masing objek

ditempeli pada latar yang berbeda-beda

6) Setelah latar disiapkan selanjutnya tempelkan objek, penulis

menggunakan lem tembak untuk merekatkan setiap pola yang

sudah digunting pada latar belakang quiet book

7) Selanjutnya beri nama gambar dengan cara membuat huruf

dengan kain flanel.

8) Setelah itu huruf dipasang Velcro (perekat) dan ditempelkan pada

Velcro yang telah dilem terlebih dahulu pada latar yang

disesuaikan dengan objek. Huruf yang telah ditempel pada Velcro

tersebut dapat dibuka pasang untuk mempercepat membaca anak

usia dini.

9) Setelah selesai semua perhalaman selanjutnya membuat sampul

depan dan belakang quiet book dalam pembuatan sampul

tegantung kreativiatas yang diinginkan.

e. Kelebihan permainan quiet book

1) Dipakai untuk semua mata pelajaran

2) Dapat dibuat sendiri,

3) Item-item dapat diatur sendiri,

4) Dapat dipersiapkan terlebih dahulu,

5) Memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan siswa, dapat

digunakan berkali-kali, dan

34

6) Menghemat waktu dan tenaga (Daryanto, 2013:23)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan kelebihan

media pembelajaran quiet book dalam penelitian ini adalah terdapat

item-item yang dapat diatur, dapaat digunakan berkali-kali,

mempercepat pemahaman siswa melalui proses visualisasi, dan dibuat

menarik bagi siswa dengan warna-warna yang terdapaat dalam media.

f. Kekurangan permainan quiet book

1) Tidak dapat menjangkau kelompok besar.

2) Persepsi indera penglihatan saja tidak menampilkan unsur audio

3) Penyajian pesan hanya berupa unsur visual saja (Daryanto,

2013:19)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kekurangan media pembelajaran quiet book adalah hanya menekankan

persepsi indra penglihatan dan indra peraba saja serta tidak

menampilkan unsure audio dan gerak.

B. Kajian Terdahulu Yang Relevan

1. Penelitian dari saudari Iffah Zakiyah (2017) yang berjudul Peningkatan

Kemampuan Kognitif Anak Melalui Peraga Kotak Cerdas di Kelompok

A Tkit Al-Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun

Pelajaran 2016/2017, Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwamengunakan media kotak cerdas dalam kegiatan pembelajaran

dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A TKIT Al-

35

Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Dibuktikan dengan

nilai siswa dalam siklus I dan II, dengan prosentase sebesar 44,82% pada

siklus I dan meningkat menjadi 82,75% pada siklus II, dengan

peningkatan sebesar 37,93%. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan

kelas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan

kognitif anak melalui media kotak cerdas di kelompok A TKIT Al-

Furqon Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

2016/2017 terbukti dan dapat diterima kebenaranya.

Ada perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti ialah penelitian ini fokus pada

pengaruh aktivitas bermain menggunakan kotak cerdas terhadap

kemampuan kognitif sedangkan penelitian yang akan diteliti ialah

tentang pengembangan kognitif melalui bermain quiet book.

Persamaan yang terdapat pada penelitian ini ialah sama-sama

membahas tentang kognitif

2. Skripsi dari Yesi Ratna Sari (2018) yang berjudul Pengaruh Media

Puzzle Terhadap Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6

Tahun di TK LPM Raman Endra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ada pengaruh media puzzle terhadap perkembangan kognitif anak usia 5-

6 tahun. Terbukti ada perbedaan perkembangan kognitif sebelum

penggunaan media puzzle. Hal ini berarti bahwa penggunaan media

36

puzzle dapat membantu menstimulus perkembangan kognitif anak,

terutama pada perkembangan pemecahan masalah anak usia dini.

Ada perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti ialah penelitian ini fokus pada

pengaruh aktivitas bermain menggunakan puzzle terhadap kemampuan

kognitif sedangkan penelitian yang akan diteliti ialah tentang

pengembangan kognitif melalui bermain quiet book.

Persamaan yang terdapat pada penelitian ini ialah sama-sama

membahas tentang kognitif

3. Penelitian dari saudari Vera Heryanti (2014) yang berjudul

Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Melalui Permainan

Tradisional (Congklak), Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan

bermain tradisional (congklak) dapat meningkatkan perkembangan

kognitif anak, yang dibuktikan dengan melihat hasil perhitungan disetiap

siklus. Hasil perkembangan kognitif pada tahap bermain siklus I

menunjukkan 65% sedangkan siklus ke II meningkat 75%. Dalam

permainan tradisional (congklak) untuk meningkatkan perkembangan

kognitif anak, seorang guru direkomendasikan untuk mempersiapkan hal-

hal yang mendukung terlaksananya permainan tersebut seperti

permainnan yang menarik sesuai dengan kebutuhan anak.

Ada perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti ialah penelitian ini fokus pada pengaruh aktivitas

bermain tradisional menggunakan congklak terhadap kemampuan kognitif

37

sedangkan penelitian yang akan diteliti ialah tentang pengembangan kognitif

melalui bermain quiet book..

Persamaan yang terdapat pada penelitian ini ialah sama-sama membahas tentang

kognitif

38

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum RA Masyitoh Kalibening

a. Letak Geografis

RA Masyitoh Kalibening terletak di tengah perkampungan yang

strategis. Berjarak sekitar 4km dari arah tenggara kota Salatiga,

kelurahan Kalibening berbatasan dengan wilayah:

Sebelah timur : Desa Kalilondo

Sebelah selatan : Desa Tingkir Lor

Sebelah barat : Desa Krasak

Sebelah utara : Desa Sidorejo Kidul

Lokasinya mudah terjangkau dan sangat mendukung proses belajar

mengajar karena berada dalam satu komplek lingkungan sekolah. RA

Masyitoh Kalibening dikelilingi oleh beberapa satuan lembaga

pendidikan diantaranya:

Sebelah utara : MI Asas Islam Kalibening

Sebelah selatan : SMK Negeri 3 Salatiga

Sebelah barat : SMP Sunan Giri

Selain berada dalam satu komplek sekolah, RA Masyitoh Kalibening juga

sangat dekat dengan sarana kesehatan yaitu puskesmas pembantu yang

melayani kesehatan masyarakat setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu, sehingga

memudahkan lembaga sekolah serta wali murid yang membutuhkan pelayanan

39

kesehatan. Disamping itu, kantor kelurahan hanya berjarak sekitar 50m yang

memudahkan akses wali murid untuk mengurus keperluan di kelurahan,

sementara anaknya bersekolah.

b. Sejarah berdiri dan perkembangannya

RA Masyitoh Kalibening merupakan lembaga pendidikan formal

di bawah pengelolaan Kementrian Agama yang menyediakan layanan

pendidikan anak usia dini dan mempunyai peranan penting dalam

membentuk karakter anak yang berakhlak mulia dan siap untuk

memasuki ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Awal berdiri lembaga ini adalah atas inisiatif dari Ibu H. Umi

Faizah yang merupakan seorang tokoh yang disegani di desa Kalibening.

Sebagai seorang guru ngaji, tentunya beliau sangat dekat dengan dunia

anak-anak. Beliau sangat prihatin dengan perkembangan pendidikan bagi

anak-anak dilingkungan tempat tinggalnya, dimana saat itu Kalibening

merupakan desa yang termasuk jauh dari kemakmuran, masih banyak

penduduk yang berpendidikan rendah dan belum ada lembaga pendidikan

anak usia dini yang marak seperti sekarang ini.

Tahun 1979 merupakan tonggak sejarah berdirinya lembaga

pendidikan bagi anak usia dini di desa Kalibening yaitu RA Masyitoh.

Selain donatur dari yayasan Muslimat, peran serta masyarakat sangat

mendukung terselenggaranya sekolah ini. Selain tenaga, mereka bahu

membahu menyumbangkan material diantaranya bambu untuk bisa

40

mendirikan sebuah gedung yang layak bagi anak-anak, karena awalnya

sekolah ini berpindah-pindah tempat dari satu rumah ke rumah lain.

Antusiasme masyarakat pun sangat besar, terbukti di awal

didirikannya sekolah ini ada sekitar 40 siswa yang diasuh 2 orang guru

yaitu Ibu Istianah dan Ibu Ainun Jariyah dibawah bimbingan Ibu H. Umi

Faizah. Meskipun dengan gedung sekolah yang belum layak dari

anyaman bambu dan fasilitas yang minim, namun tidak membuat mereka

patah semangat untuk terus mendidik dan mengasuh para siswa serta

mengembangkan lembaga pendidikan ini sampai hasil yang maksimal.

Dari tahun ke tahun sekolah ini senantiasa mengalami

perkembangan dan kemajuan, baik ditinjau dari segi kualitas maupun

kuantitas yang meliputi bertambahnya jumlah siswa dan kelengkapan

sarana dan prasarana maupun tenaga pendidik. Semakin banyak orang

tua yang mempercayakan anaknya untuk dididik di sekolah ini dengan

harapan anaknya memperoleh pendidikan yang berkualitas.

c. Profil sekolah

Berikut identitias sekolah semester genap Tahun ajaran 2018/2019

sebagai berikut:

1) Nama RA : MASYITHOH

2) No. Statistik RA : 101233730005

3) Akreditasi RA : C

4) AlamatLengkap RA : Jln. Ja;’farShodiq No. 16

41

5) Desa/Kelurahan : Kalibening

6) Kecamatan : Tingkir

7) Kab/ Kota : Salatiga

8) Provinsi : Jawa Tengah

9) No. Telp :-

10) NPWP RA : 66.962.166.6-505.000

11) NamaKepala RA : LilikMaziyahS.Pd.I

12) No Telp/HP : 085-712-607-555

13) NamaYayasan : LembagaPendidikanAsas Islam

14) AlamatYayasan : Jln. Ja’farShodiq No. 17 Kalibening

Kec. TingkirSalatiga

15) No. Telp. Yayasan : 085-640-591-179

16) No. AktePendirianYayasan : C-1551.HT.03.01-Th.2002

17) IzinOperasionalRA : Wk/5-b/016/RA/Pgm/1997

18) Kepemilikan Tanah : Yayasan

19) Status Tanah : Milikyayasan (sertifikat)

20) Luas Tanah : 640m2

21) Status Bangunan : Yayasan

22) LuasBangunan : 150m2

23) Rekening : BRI a.n RAUDHATUL ATHFAL

MASYITHOH

24) No. Rekening : 1363-01-001607-53-5

42

d. Visi dan Misi

1) Visi RA Masyithoh

”Mewujudkan anak usia dini yang cerdas spiritual, intelektual,

emosi dan sosial yang seimbang serta berkarakter bangsa”. Jabaran

visi RA Masyithoh: Dari visi tersebut diatas diharapkan anak usia

dini yang belajar di RA Masyithoh akan menjadi anak yang cerdas

spiritual dengan patuh terhadap perintah Allah dan menjauhi segala

larangan-Nya serta menjadi anak yang cerdasbaik fisik nya maupun

sosial dan emosionalnya, dimana kecerdasan tersebut berlandaskan

moral etika serta budaya Indonesia.

2) Misi RA Masyithoh

a) Menciptakan pembelajaran yang Agamis.

b) Membentuk anak menjadi Pribadi yang cerdas spiritual,

intelektual, dan sosial emosional.

c) Membentuk anak menjadi anak yang sehat dan ceria.

d) Membentuk anak yang berkarakter budaya bangsa

e. Tujuan RA Masyithoh

Merujuk pada tujuan pendidikan Roudhatul Atfal (RA) tersebut, tujuan

Roudhatul Atfal (RA) Masyithoh adalah sebagai berikut.

1) Setelah lulus dari RA Masyithoh anak menjadi berkembang

kecerdasannya secara maksimal.

43

2) Setelah lulus dari RA Masyithoh agar anak memiliki sikap yang

mandiri dalam mengurus kebutuhan diri sendiri.

3) Setelah lulus dari RA Masyithoh agar anak berkembang

kreatifitasnya secara maksimal

4) Setelah lulus dari RA Masyithoh agar anak memiliki akhlak mulia /

berbudi pekerti yang luhur

f. Profil guru RA Masyithoh Kalibening

Guru RA Masyitoh Kalibening keseluruhan berjumlah 8 pengajar

dengan mayoritas berpendidikan Strata Satu (SI), guru tersebut berfungsi

sebagai mediator dalam proses transfer of knowledge (proses pengajaran)

sehingga menjadi sosok terdekat bagi anak didik. Dan diharapkan dengan

pendekatan yang baik,perhatian yang besar, serta keikhlasan dan

keteladanan dalam mendidik sebagaimana seorang ibu kepada anaknya.

Insya Allah tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat terlaksana

dengan baik.

44

Tabel 3.1

Daftar Guru RA Masyitoh Kalibening

Berdasarkan Buku Daftar Guru Tahun 2018/2019

NO NAMA JABATAN

TANGGAL

LAHIR

1

2

3

4

5

6

7

8

Lilik Maziyh. S.Pd.I

Suryani, S.Pd.I

Salbiyah

Nurul Afantin, S.Pd

Siti Sundari, M.Pd

Khoiriyah, S.Pd.I

Nurul Isnaeni

Ratih Ambarwati, S.Pd

Kepala Sekolah

Guru Kelas A2

Guru Kelas B3

GuruKelas PAUD

Guru Kelas B2

Guru Kelas A1

Guru Kelas A3

GuruKelas PAUD

07-08-1978

12-07-1973

22-12-1961

16-03-1989

01-01-1983

24-09-1973

17-12-1978

29-03-1980

Tabel 3.2

Data PendidikdanTenaga Kependidikan

No Keterangan Jumlah

Pendidik

1 Guru PNS 2

2 Guru Tetap Yayasan 4

3 Guru Honor -

4 Guru Tidak Tetap 2

45

g. Data Anak

Tabel 3.3

Data Siswa RA Masyithoh Kalibening Dalam Tiga Tahun Terakhir

TAHUN

PELAJARAN

Kelompok

Bermain

Kelas A Kelas B Jumlah Total

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

Jumlah

Siswa

Jumlah

Rombel

2012/2013 20 1 45 2 21 1 86 4

2013/2014 28 1 52 2 42 2 122 5

2014/2015 20 1 59 2 62 2 141 5

2015/2016 15 1 50 2 64 3 129 6

2016/2017 10 1 69 3 60 3 149 7

2017/2018 14 1 68 4 44 2 126 7

2018/2019 16 1 68 3 45 3 193 7

Tabel 3.4

Daftar Siswa A1 RA Masyitoh berdasarkan daftar buku induk

dan buku absen kelas tahun ajaran 2018/2019

No Nama

Jenis Kelamin

L P

1 Ahmad Andra Gilang Pratama L

2 Ahmad Habib Husein L

3 Al Fatih Renno Pamungkas L

4 Aulia Izzatun Nisa P

46

5 Ayuna Nuri lHimawati P

6 Dhika Ibrahim Achmad L

7 Fathin Afkar Al Firdaus L

8 Fazea Jaida Syashakira P

9 Fiddna Auliaaz Zahwa P

`10 Haellendra Arsyad Fadhilah L

11 M. Alvin Al Faruq L

12 M. Fadhlan Al Fajri L

13 Mahardika Putra Arif L

14 Maura Jesya Tasmiyanti P

15 Qatrunnada Salsabila P

16 Rafa Yusuf Ardiansyah L

17 Rafyfa Salwa Al Zahra P

18 Raisya Fayumi P

19 Rathih Dina Widjajanti P

20 Syafira Faraz Aulia P

21 Syifa Julia Ramandhani P

22 Yasyirli Amalia P

h. Sarana Prasarana Pendukung

Keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi infra struktur

dan sarana prasarana yang memadai, untuk itu RA Masyitoh Kalibening

berusaha setiap tahun memenuhi kekurangan-kekurangan yang

dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan guru dan anak didik. Berikut

47

keadaan sarana prasarana pendukung RA Masyitoh Kalibening. Keadaan

sarana prasarana pendukung dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3.5

Data Sarana Prasarana Pendukung

No Jenis

Kondisi Jumlah

Total Baik Rusak

Ringan Rusak Sedang

Rusak

Berat

1 Ruang kelas 3 4 - - 7

2 Ruang bermain - 1 - - 1

3 Ruang guru - - - - -

4 Ruang TU - - - - -

5 Tempat ibadah - 1 - - 1

6 Kamar

mandi/WC

- 2 - - 2

7 Gudang - 1 - - 1

8 SaranaBermain - 4 1 1 7

9 Kantin - - - 1 1

10 Alat peraga - - 6 - 6

11 Alat Permainan - 3 2 1 6

12 Komputer - - - 1 1

13 LCD/In Focus 1 - - - -

14 Alat penunjang

lainnya

- - - - -

48

i. Grafik Pertumbuhan Siswa

Grafik 3.1 Grafik Pertumbuhan Jumlah Siswa Per Kelas Per Tahun

Grafik 3.2 Grafik Pertumbuhan Jumlah Siswa Per Tahun

0

10

20

30

40

50

60

70

Kelompok Bermain

Kelas A

Kelas B

0

20

40

60

80

100

120

140

160

49

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Hasil pra siklus

Hasil pra siklus diperoleh dari data guru. Adapun indikator yang dinilai

pada pra siklus ialah: mengelompokkan benda berdasarkan ukuran,

memasangkan benda dengan pasangannya, mengurutkan benda

berdasarkan urutan, mengenal konsep ukuran dengan membandingkan

Tabel 3.6 Hasil Penilaian Pra Siklus

No Nama

Indikator Pra Siklus

Jumlah

skor

rata-

rata

Keter

angan

Mengelom

pokkan

benda

berdasarka

n ukuran

Memasangk

an benda

dengan

psangannya

Mengurutk

an benda

berdasarka

n urutan

Mengelomp

okkan benda

berdasarkan

bentuk

warna

Mengenal

konsep ukuran

dengan

membandingk

an

1 AA 2 2 2 2 2 2 MM

2 AH 2 2 2 2 2 2 MM

3 AR 3 1 2 2 2 2 MM

4 AI 2 3 2 2 3 2,4 MM

5 AN 2 2 2 2 2 2 MM

6 DI 2 2 3 2 3 2,4 MM

7 FA 2 2 3 2 2 2,2 MM

8 FJ 2 2 2 2 3 2,2 MM

9 FAZ 3 2 2 3 2 2,4 MM

10 HA 2 1 2 2 2 1,8 BM

11 MA 2 2 2 2 3 2,5 MM

12 MF 2 3 2 1 2 2,5 MM

13 MP

1 2 1 3 2 1,8 BM

14 MJ

2 1 2 3 1 1,8 BM

15 QS 2 3 2 2 2 2,2 MM

16 RY

2 2 2 1 2 2 MM

17 RS

2 1 1 2 2 1,6 BM

18 RF

1 2 2 1 2 1,6 BM

19 RD 3 1 2 2 2 2 MM

20 SF

2 2 3 2 3 2,4 MM

50

21 SJ

1 2 3 1 2 1,6 BM

22 YA

2 2 1 1 3 1,6 BM

Berdasarkan daftar tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

kemampuan kognitif anak pada siswa kelompok A di RA Masyitoh

Kalibening Salatiga setelah dilakukan pra siklus adalah yang mencapai

BM ada 7 anak, yang mencapai MM 15 anak, dan belum ada anak yang

mencapai BSH dan BSB belum ada. Indikator keberhasilan yang

ditetapkan dalam pembelajaran ini adalah 85%.

2. Deskripsi pelaksanaan siklus I

Penelitian ini menggunakan bentuk kolaborasi dimana peneliti dibantu

guru yang lain. Pada penelitian tindakan kelas ini pengamatan dilakukan

terhadap kemampuan kognitif peserta didik kelompok A RA Masyitoh

Kalibening Salatiga. Penelitian ini terdari dari 2 siklus yaitu siklus 1 dan

siklus 2.

a. Tahap perencanaan

Perencanaan tindakan di laksanakan pada hari Senin tanggal 21

Januari 2019 di RA Masyitoh Kalibening, khususnya kelompok A.

Pada kesempatan tersebut, peneliti berdiskusi dengan teman sejawat

terutama kegiatan yang akan di lakukan pada Siklus I.

Hal- hal yang disiapkan pada Siklus I antara lain:

1) Menetapkan urutan materi pembelajaran dan cakupannya.

51

2) Menetapkan bahwa dalam pembelajaran ini menggunakan

permainan quiet book

3) Peneliti mempersiapkan sumber belajar dan alat atau perlengkapan

yang akan digunakan untuk permainan quiet book yaitu sebuah alat

bermain yang terbuat dari kain flanel, yang dibentuk menjadi buku

dan terdiri dari bermacam – macam permainan

4) Adapun tema yang digunakan yaitu “transportasi” dan sub tema

“transportasi darat”.

5) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas anak didik,

dan aktivitas guru.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini, guru melakasanakan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan yang telah direncanakan. Peneliti melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang telah

ditetapkan bersama teman sejawat.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Harian (RPPH) dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 21 januari 2019

dengan tema transportasi darat sub tema mobil

Sebelum kegiatan awal ada kegiatan mengaji dan abaca dilanjutkan

dengan sholat dhuha bersama di aula kemudian masuk kelas pada

pukul 07.30-08.00.

1) Kegiatan awal (08.00-09.30)

52

a) Diawali dengan mengkondisikan anak duduk di tikar dan

berdoa bersama untuk memulai kegiatan.

b) Selanjutnya guru mengucap salam dan dijawab anak-anak

kemudian dilanjutkan dengan asmauul khusna.

c) Pukul 08.40-09.00 dilanjutkan caracter building atau

pembentukan karakter melalui kegitan bercerita tentang

berpakaian rapi.

2) Kegiatan pembukaan (09.00-09.30)

a) Peneliti mengkondisikan anak sebelum kegiatan pembelajaran

b) Peneliti melakukan apersepsi penyampaian sarana belajar

c) Peneliti berdiskusi tentang tema hari ini yaitu alat komunikasi

surat dengan sub tema surat dan menunjukkan seperti apa surat

d) Guru memberi contoh menulis kata cara bermain quiet book

e) Guru meminta anak untuk maju ke depan satu per satu untuk

memainkan quiet book per halaman setiap siswa

3) Kegiatan inti (09.00-10.00)

Memberi kesempatan anak bentuk bereksplorasi membangun

pengalaman bermain yang bermakna dengan menerapkan

pendekatan saintifik, yakni anak mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan

melalui kegitan main

53

a) Peneliti mengkondisikan anak terlebih dahulu membentuk

lingkaran

b) Peneliti menunjukkan kepada anak bahan-bahan untuk

permainan quiet book, kain flanel, lem, gunting manik-manik

untuk hiasan

c) Peneliti meminta anak untuk memegang setiap bahan tersebut

dan meminta anak untuk membuat apa yang di inginkan

d) Peneliti membagi 2 kelompok yaitu quiet book yang warna

merah dan quiet book yang warna biru serta menyuruh anak

untuk membuka quiet book per halaman dan anak memilih

satu per satu setiap halaman

e) Guru memberikan motivasi supaya anak bersemangat dalam

melakukan kegiatan.

f) Selama kegiatan guru dan peneliti mengamati dan

mendokumentasikan kegiatan.

g) Setelah anak-anak membuka perhalaman quiet book dengan

memilih halaman pertama dengan huruf abjad menyusun

menjadi huruf “ M o b i l”, anak-anak diberi kebebasan untuk

berkreasi membentuk apa saja sesuai dengan imajinasinaya

sesuai dengan yang ada dihalaman Anak-anak diminta untuk

menjelaskan/mengkomunikasikan tentang apa yang dibuatnya.

54

h) Peneliti dan guru memberikan penghargaan berupa pujian bagi

anak-anak supaya lebih bersemangat mengikuti kegitan yang

akan datang. Pujian yang diberikan berupa ucapan hebat dan

acungan jempol.

4) Istirahat (10.00-10.30) Cuci tangan bersama; makan bersama;

bagi anak yang sudah selesai makan, anak dapat memilih mainan

yang disukai, baik di luar ataupun di dalam kelas

5) Kegiatan penutup (10.30-11.00)

a) Peneliti menanyakan perasaan selama hari ini

b) Berdiskusi tentang kegiatan yang sudah dimainkan

c) Hafalan surat pendek dan doa keseharian

d) Menginformasikan kegiatan esok hari

e) Berdoa setelah belajar dan pulang

f) Peneliti mengevaluasi anak didik dari kegiatan sehari

c. Tahap observasi/pengamatan

Observasi dilakukan pada saat pembelajaran. Observasi digunakan

untuk mengetahui penguasaan permainan quiet book, kreativitas,

semangat, keaktifan, minat dan motivasi anak didik dalam mengikuti

permainan quiet book untuk meningkatkan kognitif. Dalam kegiatan

ini, peneliti dibantu teman sejawat sebagai kolabolator di RA

Masyitoh Kalibening. Observasi ini berpedoman pada indikator yang

terdapat pada lembar observasi yaitu: cara bermain dengan

55

menggunakan quiet book, bermain dengan quiet book bisa mengasah

otak kanan dan otak kiri dan melatih daya ingat lebih terasah dan

melatih kreatifitas anak.

d. Tahap refleksi

Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan teman sejawat

melakukan analisis terhadap proses pembelajaran dalam permainan

quiet book pada anak. Setelah data observasi dianalisis, peneliti

melakukan relfleksi diri terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah

terlaksanakan. Pada tahap ini, peneliti dan teman sejawat berusaha

untuk dapat mengetahui kemampuan anak didik dalam pembelajaran

yang telah dilakukan. Hasil tersebut digunakan untuk untuk

menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

Hasil analisis menunjukkan bahwa :

1) Guru belum bisa membagi perhatiannya kepada semua anak,

karena ada anak yang terus meminta perhatian.

2) Sudah ada peningkatan kognitif melalui permainan quiet book,

jika dibandingkan sebelum menggunakan permainan quiet book,

akan tetapi hasil tersebut belum maksimal, ini berarti bahwa

peneliti perlu memperbaiki proses pembelajaran.

3) Peningkatan kognitif anak melalui permainan quiet book satu

kelas kurang merata, dikarenakan ada anak yang mempunyai

56

kemampuan lebih dan ada anak yang mempunyai kemampuan

rendah.

Dari hasil analisis tersebut, peneliti dan teman sejawat merasa

bahwa hasil penelitian tersebut belum maksimal. Oleh sebeb itu

peneliti dan teman sejawat membuat perencanaan untuk tindakan pada

Siklus selanjutnya.

3. Deskripsi pelaksanaan siklus II

a. Tahap perencanaan

Peneliti berdiskusi dengan guru tentang permasalahan baru yang

timbul pada siklus I, hasil refleksi pada siklus I dijadikan dasar untuk

menyusun rencana perbaikan pembelajaran pada siklus II. Proses

pembelajaran pengembangan kognitif melalui permainan quiet book

pada Siklus I pada umumnya sudah cukup baik.

Namun belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu 85%, masih

ada anak yang kurang memuaskan dalam pengembangan kognitif

melalui permainan quiet book. Untuk mengatasi kekurangan pada

Siklus I, maka pada hari Rabu, 6 februari 2019 peneliti dan teman

sejawat merencanakan tindakan pada Siklus II. Siklus II ini

direncanakan satu kali pertemuan. Peneliti dan teman sejawat setelah

melakukan diskusi,bersepakat melakukan beberapa hal yang

sebaiknya dilakukan dalam pembelajaran. Hal- hal yang disiapkan

pada Siklus II antara lain:

57

1) Menetapkan urutan materi pembelajaran dan cakupannya.

2) Peneliti mempersiapkan sumber belajar dan alat atau perlengkapan

yang akan digunakan untuk permainan quiet book yaitu sebuah

buku yang berisikan banyak permainan yaituy mengurutkan huruf,

memasang angka dengan manik-manik sesuai dengan jumlahnya,

memasang bentuk geometri, mengenal warna, menghubungkan

nama-nama buah dengan gambar, memasangkan hewan sesuai

dengan habitatnya.

3) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas anak didik,

dan aktivitas guru.

4) Peneliti memaksimalkan tindakan yang lebih intensif dan interaktif

dengan anak didik, peneliti memberi motivasi, balikan dan

penguatan.

5) Tema dipakai pada Siklus II adalah pekerjaan dan sub tema petani.

6) Peneliti mencoba memberi bantuan variasi dalam membentuk

permainan quiet book.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai yang

telah direncanakan. Media yang digunakan masih sama, yaitu

permainan quiet book, bedanya dengan siklus I adalah kegiatan

membentuk dilakukan tanpa bantuan alat, sedangkan pada siklus II

58

kegiatan membentuk quiet book dengan bermacam – macam bentuk

permainan.

Pelaksanaan kegiatan pada siklus II selengkapnya sebagai berikut:

1) Ibadah pagi (07.30-08.00) kegiatan mengaji dilanjutkan dengan

sholat dhuha bersama di Sentra Olah tubuh kemudian masuk kelas.

2) Kegiatan awal (08.00-08.30)

a) Diawali dengan kegiatan baris berbaris, gerak lagu, dilanjutkan

dengan doa pagi

b) Selanjutnya guru mengucap salam dan dijawab anak-anak

kemudian dilanjutkan dengan asmaul khusna.

3) Caracter building atau pembentukan karakter (08.40-09.00)

Diisi dengan pembentukan karakter melalui kegiatan menonton

vidio si umar yang jujur dan baik hati tentang kejujuran dengan

menggunakan laptop.

4) Kegiatan pembukaan (09.00-09.30)

a) Peneliti menerangkan tentang tema hari ini yaitu pekerjaan

dengan sub petani.

b) Peneliti menerangkan tentang petani, apa yang dikerjakan

petani disawah, apa peran petani.

c) Peneliti menunjukkan gambar petani yang sedang melakukan

aktifitas disawah dan menjelaskan gambar-gambar tersebut.

d) Peneliti meminta anak untuk mengeja “p e t a n i”

59

5) Kegitan inti (09.00-10.00)

a) Peneliti mengkondisikan anak terlebih dahulu membentuk

lingkaran

b) Peneliti menunjukkan kepada anak bahan-bahan untuk

permainan quiet book

c) Peneliti meminta anak untuk memegang setiap lembar quiet

book yang sudahdisediakan tersebut dan sesuai petunjuk guru.

d) Peneliti membagi membagi 2 kelompok yaitu kelompok

warna, kuning, hijau, serta menyuruh anak untuk mengamati

dan membukan per halaman quiet book

e) Peneliti menyuruh anak untuk bercerita yang ada didalam quiet

book tersebut, apa yang dilihat dan ditemukan

f) Anak diminta untuk menjelaskan, mengkomunikasikan tentang

apa yang dibentuk.

g) Guru memberikan motivasi supaya anak bersemangat dalam

melakukan kegiatan.

h) Selama kegiatan guru dan peneliti mengamati dan

mendokumentasikan kegiatan.

i) Peneliti dan guru memberikan penghargaan berupa pujian bagi

anak-anak supaya lebih bersemangat mengikuti kegitan yang

akan datang. Pujian yang diberikan berupa ucapan hebat dan

60

acungan jempol dan diberi bintang dari kertas jika berhasil

memasang dan bercerita yang ada di dalam quiet book

6) Istirahat (10.00-10.30)

Cuci tangan bersama; makan bersama; bagi anak yang sudah

selesai makan, anak dapat memilih mainan yang disukai, baik di

luar ataupun di dalam kelas

7) Kegiatan penutup (10.30-11.00)

a) Peneliti menanyakan perasaan selama hari ini

b) Berdiskusi tentang kegiatan yang sudah dimainkan

c) Hafalan surat pendek dan doa keseharian

d) Menginformasikan kegiatan esok hari

e) Berdoa setelah belajar dan pulang

c. Tahap observasi/pengamatan

Kegiatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran. Observasi

diigunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif melalui permainan

quiet book. Hasil pengamatan dilapangan dijadikan pedoman

penelitian untuk melakukan refleksi pada permasalahan yang muncul,

sehingga dapat mencari solusi masalah tersebut.

Dalam kegiatan ini, peneliti dibantu teman sejawat sebagai

kolabolator di RA Masyitoh Kalibening Salatiga. Observasi ini

61

berpedoman pada empat indikator, yang tertuang dalam lembar

observasi yang dibuat peneliti. yaitu : membentuk quiet book menjadi

karya 3 dimensi dengan cara mengelompokkan berdasarkan warna,

bentuk. Ukuran bilangan, panjang pendek, kreativitas anak serta

mampu mengkomunikasikan hasil karya yang dibuat. Pada penilaian

ini, dilihat perubahan yang terjadi pada anak saat siklus I dan siklus II

dikarenakan hal sebagai berikut:

1) Permainan quiet book yang berlangsung pada saat pembelajaran

menarik.

2) Penggunaan variasi bentuk, warna, ukuran, danbilangan

membuat anak tertarik.

3) Waktu pembelajaran berlangung secara efektif.

4) Dalam proses belajar menggunakan permainan quiet book, anak

sudah banyak termotivasi dan terampil kognitifnya.

Dapat disimpulkan bahwa permainan quiet book dalam

pembelajaran dapat mengembangkan kognitif anak pada siswa

kelompok A di RA Masyitoh Kalibening Salatiga.

d. Tahap refleksi

Hasil pengamatan dilapangan dijadikan pedoman penelitian untuk

melakukan refleksi pada permasalahan yang muncul, sehingga dapat

mencari solusi masalah tersebut. Pada siklus ini sudah banyak

pengembangan untuk hasil belajar kemampuan kognitif anak.

62

Dapat disimpulkan bahwa permainan quiet book dalam

pembelajaran dapat meningkatkan kognitif anak pada siswa kelompok

A di RA Masyitoh Kalibening Salatiga.

63

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Per Siklus

1. Ketentuan Penilaian

Adapun penilaian pada lembar kerja anak didik, berupa simbol gambar

bintang yang mana symbol tersebut akan di ubah ke data bersifat angka

atau kuantitatif untuk sementara. Kemudian akan dioalah ke dalam

bahasa kualitatif, dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel. 4.1 Tabel Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak

Simbol Skor/

Nilai Kategori Kriteria/Ketentuan

1 Belum Muncul

(BM)

Kemampuan bahasa anak

belum muncul

2 Mulai Muncul

(MM)

Kemampuan bahasa anak

mulai muncul

3 Berkembang Sesuai

Harapan (BSH)

Kemampuan bahasa anak

berkembang sesuai

harapan

4 Berkembang Sangat

Baik (BSB)

Kemampuan bahasa anak

sangat baik

64

Adapun indikator yang digunakan tiap Siklus adalah berbeda

dengan tema yang berbeda pula. Seperti terlihat pada tabel indikator yang

akan diamati tiap siklus dibawah ini:

Tabel 4.2 Indikator yang Diamati Tiap Siklus

No Tingkat Pencapaian

Perkembangan

Indikator (Butir Amatan) Yang diamati

Siklus

I

Siklus

II

1 KD. 3.6 , 4.6

Mengenal benda-

benda disekitarnya

(nama, warna,

bentuk, ukuran, pola,

sifat, suara, tekstur,

fungsi, dan ciri-ciri

lainnya) melalui

berbagai hasil karya

Pengelompokkan

( berdasarkan warna, bentuk,

ukuaran, fungsi , warna-

bentuk, warna-ukuran, ukuran-

bentuk, warna-bentuk-ukuran)

V

2 KD 3.3, 4.3

Koordinasi mata dan

tangan

1.Meronce

2.menggunting

3. menempel

V

4.menggambar V

3 KD 3.12, 4.12

Mengenal

keaksaraan awal

melalui bermain

Menunjukkan bentuk-bentuk

symbol ( pra menulis ) V V

4 KD 3.15, 4.15

Menunjukkan karya

dan aktivitas seni

dengan

menggunakan

berbagai media

1. memasang quiet book sesuai

denganpola yang ada

V

2. Membuat bentuk sesuai

dengan pola yang ada di quiet

book menjadi bentuk 3

dimensi menggunakan variasi

bentuk ( hewan, angka,

tranportasi, huruf abjad,

V

65

macam-macam warna)

Peneliti berdiskusi bersama dengan teman sejawat dan kepala

sekolah, bahwa penentuan indikator keberhasilan dalam pengembangan

kognitif melalui permainan quiet book juga penting dibuat, berdasarkan

kesepakatan bersama dengan pihak sekolah, maka diputuskan indikator

keberhasilan dalam proses pembelajaran yaitu sebesar 85%. Bila anak

mampu mencapai nilai / hasil pencapaian lebih dari 75% pada siklus II

anak dapat dikatakan sudah menguasai kognitif dengan baik dan

sebaliknya jika hasil pencapaian kurang dari 85% pada siklus II maka

anak dikatakan belum mampu menguasai kognitif dengan baik.

2. Siklus I

a. Data Hasil Pengamatan, pengumpulan data dan pengolahan data pada

siklus I maka dapat disimpulkan ke dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Siklus I

No Nama

Indikator Pra Siklus

Jumlah

skor

rata-

rata

ketera

ngan

Mengelom

pokkan

benda

berdasarka

n ukuran

Memasangk

an benda

dengan

psangannya

Mengurutk

an benda

berdasarka

n urutan

Mengelomp

okkan benda

berdasarkan

bentuk

warna

Mengenal

konsep ukuran

dengan

membandingk

an

1 AA 3 4 3 3 3 3,2 BSH

2 AH 3 2 3 3 3 3,2 BSH

3 AR 3 3 3 2 2 2,6 MM

4 AI 2 3 3 4 3 3 BSH

5 AN 2 3 4 3 4 3,2 BSH

6 DI 4 4 3 3 3 3,4 BSH

7 FA 4 4 3 3 4 3,6 BSH

8 FJ 3 4 3 4 4 3,6 BSH

66

9 FAZ 4 3 3 4 2 3,2 BSH

10 HA 4 3 4 3 2 3,2 BSH

11 MA 3 3 2 2 2 2,4 MM

12 MF 3 3 2 3 4 3 BSH

13 MP

3 2 3 3 2 2,6 MM

14 MJ

2 3 2 2 3 2,4 MM

15 QS 2 3 3 2 2 2,4 MM

16 RY

2 3 2 3 2 2,4 MM

17 RS

2 3 4 2 2 2,6 MM

18 RF

3 4 4 3 2 3,2 BSH

19 RD 4 4 4 4 4 4 BSB

20 SF

2 2 3 2 3 2,4 MM

21 SJ

3 3 3 3 2 2,8 MM

22 YA

2 2 3 3 3 2,6 MM

Dari tabel tersebut, maka diketahui prosentase pencapaian tiap anak,

ada 4 anak yang nilai pencapaiannya sudah mencukupi nilai indikator

keberhasilan yaitu 75%, akan tetapi 18 anak lainnya masih dibawah

indikator keberhasilan, terdapat 10 anak yang mencapai Mulai Muncul, ada

11 anak yang mencapai Berkembang Sesuai Harapan, dan 1 anak yang sudah

mencapai Berkembang Sangat Baik, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil

belajar anak belum maksimal, dan masih memerlukan perbaikan.

Peningkatan dari rata-rata presentase pencapaian 53% dan pada siklus I

sebesar 73%.

b. Pengamatan guru

67

Pengamatan dilakukan terhadap guru kelompok A yaitu selama

pembelajaran berlangsung pada siklus I dapat diketahui melalui tabel

berikut:

Tabel 4. 4 Hasil Pengamatan Guru Siklus I

No Aspek yang diamati

Skor

1 2 3

1

Perencanaan

a. Menyiapkan RPPH

V

b. Menyiapkan presensi V

c. Menyiapkan lembar observasi V

d. Menyiapkan perlengkapan alat kegiatan

beljar mengajar

V

e. Menyiapkan quiet book

2 Pelaksanaan V

Mengkondisikan kelas V

Menyampaikan tujuan pembelajaran V

Memberikan motivasi untuk belajar V

3

Kegiatan inti

a. Ketepatan guru menggunakan permainan

quiet book

V

b. Guru menguasai permainan quiet book V

c. Guru paham tentang permainan quiet book V

d. Mampu membuat siswa lebih aktif dan V

68

kreatif

e. Menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan

V

5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

a. Kesimpulan V

b. Melakukan evaluasi V

c. Salam penutup V

c. Hasil Pengamatan Terhadap Siswa

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3

1 Siswa dapat mengelompokkan benda

berdasarkan ukuran

V

2 Siswa dapat memasangkan benda

dengan pasangannya

V

3 Siswa dapat mengurutkan benda

berdasarkan urutan

V

4 Siswa dapat mengelompokkan benda

berdasarkan bentuk warna

V

5 Siswa dapat mengenal konsep ukuran

dengan membandingkan

V

Keterangan:

69

1: tidak baik

2 : baik

3 : sangat baik

3. Deskripsi siklus II

a. Data hasil penilaian siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan data dan pengolahan data pada

siklus II maka dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil penilaian pada siklus II

No Nama

Indikator Pra Siklus

Jumlah

skor

rata-

rata

Keter

angan

Mengelo

mpokkan

benda

berdasar

kan

ukuran

Memasang

kan benda

dengan

psanganny

a

Mengurutk

an benda

berdasarka

n urutan

Mengelom

pokkan

benda

berdasarka

n bentuk

warna

Mengenal

konsep

ukuran

dengan

membanding

kan

1 AA 4 4 4 4 3 3,8 BSH

2 AH 3 4 4 4 4 3,8 BSH

3 AR 3 4 4 4 4 3,8 BSH

4 AI 4 3 4 4 4 3,8 BSH

5 AN 4 4 4 4 4 4 BSB

6 DI 4 4 3 3 3 3,4 BSH

7 FA 4 4 4 3 4 3,8 BSH

8 FJ 3 4 4 4 4 3,8 BSH

9 FAZ 4 3 3 4 3 3,4 BSH

10 HA 4 3 4 3 4 3,6 BSH

11 MA 3 3 4 3 3 3,2 BSH

12 MF 4 4 4 4 4 4 BSB

13 MP

3 3 4 3 4 3,4 BSH

14 MJ

4 4 4 4 4 4 BSB

15 QS 4 3 4 4 4 3,8 BSH

16 RY

4 4 4 4 4 4 BSB

17 RS

3 3 4 3 4 3,4 BSH

70

18 RF

3 4 4 3 3 3,4 BSH

19 RD 4 4 4 4 4 4 BSB

20 SF

4 3 3 4 3 3,4 BSH

21 SJ

3 3 4 3 4 3,4 BSH

22 YA

3 4 4 3 3 3,4 BSH

Dari data nilai siklus II pengembangan kognitif anak melalui

permainan quiet book dapat disimpulkan bahwa yang mencapai BM tidak

ada, yang mencapai Mulai Muncul tidak ada, ada 17 anak yang mencapai

Berkembang Sesuai Harapan sedangkan yang mencapai Berkembang Sangat

Baik ada 5 anak. Dapat disimpulkan pula ada 22 anak yang nilai

pencapaiannya sama atau lebih besar dengan indikator keberhasilan,

sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar anak dalam kelas sudah

maksimal, dan tidak memerlukan perbaikan. Keberhasilan ini dikarenakan

anak-anak yang antusias dan konsentrasi ketika diberi materi. Peningkatan

dari pencapaian kelas sebesar 53% pada siklus I sebesar 73% dan pada siklus

II sebesar 91 %. Artinya bahwa ada peningkatan yang baik dari tiap siklus.

b. Pengamatan guru

Pengamatan di lakukan terhadap guru kelompok A yaitu selama

pembelajaran berlangsung pada Siklus II dapat diketahui melalui tabel

berikut:

Tabel 4. 7 Hasil Pengamatan Guru Siklus II

No Aspek yang diamati

Skor

1 2 3

71

1

Perencanaan

a. Menyiapkan RPPH

V

b.Menyiapkan presensi V

c.Menyiapkan lembar observasi V

d.Menyiapkan perlengkapan alat kegiatan beljar

mengajar

V

e.Menyiapkan quiet book

2 Pelaksanaan V

a.Mengkondisikan kelas V

b.Menyampaikan tujuan pembelajaran V

c.Memberikan motivasi untuk belajar V

3

Kegiatan inti

a.Ketepatan guru menggunakan permainan

quiet book

V

b.Guru menguasai permainan quiet book V

c.Guru paham tentang permainan quiet book V

d.Mampu membuat siswa lebih aktif dan kreatif V

f. Menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan

V

5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

a.Kesimpulan V

b.Melakukan evaluasi V

c.Salam penutup V

72

b. Hasil Pengamatan Terhadap Siswa

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3

1 Siswa dapat mengelompokkan benda

berdasarkan ukuran

V

2 Siswa dapat memasangkan benda

dengan pasangannya

V

3 Siswa dapat mengurutkan benda

berdasarkan urutan

V

4 Siswa dapat mengelompokkan benda

berdasarkan bentuk warna

V

5 Siswa dapat mengenal konsep ukuran

dengan membandingkan

V

Keterangan:

1 : tidak baik

2 : baik

3 : sangat baik

B. Pembahasan

Adapun pengolahan data dari penelitian Pra Siklus sampai Siklus II

didapatkan hasil prosentase pencapaian kemampuan kognitif anak sebagai

berikut:

Tabel 4.9 Data Peningkatan Jumlah Siswa

73

Kegiatan Status Pencapaian

Belum

Muncul

Mulai

Muncul

Berkembang

Sesuai

Harapan

Berkembang

Sangat Baik

Siklus I 0 siswa 10 siswa 11 siswa 1 siswa

Siklus II 0 Siswa 0 Siswa 17 siswa 5 siswa

Adapun data peningkatan dari Siklus I dan Siklus II, dapat dilihat pada gambar di bawah

ini:

Gambar 4.1 Grafik Pengembangan Kognitif

Dapat disimpulkan dari data yang telah disajikan, bahwa permainan quiet book pada

anak kelompok A di RA Masyitoh Kalibening Salatiga mengalami peningkatan. Hal ini

dibuktikan dengan adanya pengembangan dari Pra Siklus yang rata-rata pencapaian kelas

bernilai 53%, meningkat pada Siklus I yang rata-rata pencapaian kelas bernilai 73%,

ditambah lagi dengan adanya pengembangan pada Siklus II dimana rata-rata anak

pencapaian kelas bernilai 91%.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Belum Muncul Mulai Muncul BerkembangSesuai Harapan

BerkembangSangat Baik

Siklus I

Siklus II

74

Jadi permainan quiet book terbukti dapat mengembangkan kognitif pada anak

kelompok A di RA Masyitoh Kalibening Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan

bahwa dengan permainan quiet book dapat mengembangkan kognitif pada anak

kelompok A RA Masyitoh Kalibening Salatiga. Kemampuan kognitif anak yang

mengalami peningkatan diantaranya kemampuan mengelompokkan benda,

memasangkan benda dengan pasangannya, mengurutkan benda berdasarkan urutan,

mengelompokkan benda berdasarkan bentuk warna, mengenal konsep ukuran dengan

membandingkan dengan menggunakan permainan quiet book. Permainan quiet book

dapat mengembangkan kognitif anak, hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah 7 anak

Belum Muncul dan 15 anak Mulai Muncul atau 53% dari jumlah keseluruhan, Siklus I

dengan jumlah 10 anak Belum Muncul atau 73%, 11 anak Berkembang Sesuai

Harapan dan 1 anak Berkembang Sangat Baik, dan Siklus II dengan jumlah anak 17

Berkembang Sesuai Harapan dan 5 anak Berkembang Sangat Baik atau 91% dari

jumlah keseluruhan. Selisih peningkatan nilai Siklus I ke Siklus II adalah 71%,

dengan meningkatnya keberhasilan anak dalam permainan quiet book dinyatakan

berhasil.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya serta

data yang diperoleh setelah penerapan permainan quiet book yang ternyata mampu

mengasah dan meningkatkan kemampuan kognitif anak.

76

B. Saran

1. Bagi lembaga

Selalu mengembangkan kualitas sekolah. Terutama kualitas guru dalam

mengajar, dibutuhkan inovasi dan kreativitas. Perlu adanya keseriusan dan

kesungguhan para pendidik sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang optimal.

Hendaknya lembaga PIAUD menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya dalam

usaha turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Bagi guru

Dapat menggunakan permainan quiet book dalam pembelajaran karena dapat

merangsang kemampuan kognitif mereka dengan lebih baik dan anak dapat secara

aktif bermain sehingga secara tidak langsung tidak hanya kemampuan kognitif

anak saja yang mendapatkan stimulasi dengan baik, namun juga kemampuan

berimajinasi dan kreativitas mereka.

3. Bagi siswa

Siswa hendaknya berperan akif dalam mengikuti proses pembelajaran melalui

permainan quiet book, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai secara

maksimal.

Agar anak didik dapat berperan aktif dalam pembelajaran, perlu diberikan

motivasi baik berupa nasihat, keteladanan maupun penyediaan sumber belajar

yang dapat membangkitkan minat dan semangat belajar.

77

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, RMN. (2016). Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Alt Permainan

Edukatif Busy Book Terhadap Kecerdasan Visual-Spasial Anak.

Universitas Pendidikan:Bandung

Ardy, Novan Wiyani. 2014. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini Panduan

bagi Orang Tua dan Pendidik PAUD dalam memahami serta Mendidik

Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media

Arikunto, Suharsimi,dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Dimyati, Johni. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya pada

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group.

Mansur. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka

Belajar

Mufliharsi, R.(2017). Pemanfaatan Busy Book Pada Kota Kata Anak Usia Dini

Di PAUD Swadaya PKK. Jakarta: Universitas Indrapasta PGRI

Nilmayani, et.al. (2017). Pengaruh Penggunaan Busy Book Terhadap

Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Usia 5-6 tahun Di

PAUD Terpadu Filosofi Kubbu Babussalam Rohan Hilir, Jurnal Skripsi

Pudjitati, S.R.R dan Alzena Masykouri. 2011.Mengasah Kecerdasan di Usia 0-2

Tahun. Jakarta: Dirjen PAUDNI

Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana

Sujiono, Yuliani Nurani. 2011. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: PT. Indeks

78

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam

Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana

Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan No 146 tahun 2014

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

Foto Kegiatan Anak

Gambar 1 : anak asyik mencari huruf dan

memasangkan dengan huruf yang sama

Gambar 2: anak asyik bermain memasangkan

warna dengan pasangannya

Gambar 3:anak asyik memasangkan lambang

bilangan dengan jumlahnya

Gambar 4:anak asyik mengelompokkan

kepingan pizza sesuai jumlahnya

Gambar 6 : hasil kepingan pizza

Gambar 7: hasil memasangkan huruf sesuai

dengan pasangannya

Gambar 8: quiet book tampak depan

Gambar 9: berbagai huruf algabet untuk

mengenalkan huruf

Gambar 10: warna warni eskrim untuk

mengenalkan warna

Gambar 11: mengenal lambang bilangan sesuai

jumlahnya

Gambar 12: mengenal warna warni di bunga

Gambar 13: mengenal lambang bilangan

melalui potongan pizza

Hasil Penilaian Pra Siklus

No

Nama

Indikator Pra Siklus

Jumlah

skor

rata-rata

keterangan

Mengelo

mpokkan

benda

berdasark

an ukuran

Memasangk

an benda

dengan

psangannya

Mengurutka

n benda

berdasarkan

urutan

Mengelompo

kkan benda

berdasarkan

bentuk warna

Mengenal

konsep

ukuran

dengan

membanding

kan

1 AA 2 2 2 2 2 2 MM

2 AH 2 2 2 2 2 2 MM

3 AR 3 1 2 2 2 2 MM

4 AI 2 3 2 2 3 2,4 MM

5 AN 2 2 2 2 2 2 MM

6 DI 2 2 3 2 3 2,4 MM

7 FA 2 2 3 2 2 2,2 MM

8 FJ 2 2 2 2 3 2,2 MM

9 FAZ 3 2 2 3 2 2,4 MM

10 HA 2 1 2 2 2 1,8 BM

11 MA 2 2 2 2 3 2,5 MM

12 MF 2 3 2 1 2 2,5 MM

13 MP

1 2 1 3 2 1,8 BM

14 MJ

2 1 2 3 1 1,8 BM

15 QS 2 3 2 2 2 2,2 MM

16 RY

2 2 2 1 2 2 MM

17 RS

2 1 1 2 2 1,6 BM

18 RF

1 2 2 1 2 1,6 BM

19 RD 3 1 2 2 2 2 MM

20 SF

2 2 3 2 3 2,4 MM

21 SJ

1 2 3 1 2 1,6 BM

22 YA

2 2 1 1 3 1,6 BM

Jumlah nilai total satu kelas

Kepala Sekolah RA Masyitoh Peneliti Guru Kelas

Kalibening

Lilik Maziyah, S.Pd.I Nurul Isnaeni Suryani, S.Pd.I

Hasil Penilain Siklus I

No Nama

Indikator Pra Siklus

Jumlah

skor

rata-rata

ketera

ngan

Mengelomp

okkan

benda

berdasarkan

ukuran

Memasangka

n benda

dengan

psangannya

Mengurutka

n benda

berdasarkan

urutan

Mengelompo

kkan benda

berdasarkan

bentuk warna

Mengenal

konsep ukuran

dengan

membandingka

n

1 AA 3 4 3 3 3 3,2 BSH

2 AH 3 2 3 3 3 3,2 BSH

3 AR 3 3 3 2 2 2,6 MM

4 AI 2 3 3 4 3 3 BSH

5 AN 2 3 4 3 4 3,2 BSH

6 DI 4 4 3 3 3 3,4 BSH

7 FA 4 4 3 3 4 3,6 BSH

8 FJ 3 4 3 4 4 3,6 BSH

9 FAZ 4 3 3 4 2 3,2 BSH

10 HA 4 3 4 3 2 3,2 BSH

11 MA 3 3 2 2 2 2,4 MM

12 MF 3 3 2 3 4 3 BSH

13 MP

3 2 3 3 2 2,6 MM

14 MJ

2 3 2 2 3 2,4 MM

15 QS 2 3 3 2 2 2,4 MM

16 RY

2 3 2 3 2 2,4 MM

17 RS

2 3 4 2 2 2,6 MM

18 RF

3 4 4 3 2 3,2 BSH

19 RD 4 4 4 4 4 4 BSB

20 SF

2 2 3 2 3 2,4 MM

21 SJ

3 3 3 3 2 2,8 MM

22 YA

2 2 3 3 3 2,6 MM

Jumlah nilai total satu kelas

Kepala Sekolah RA Masyitoh Peneliti Guru Kelas

Kalibening

Lilik Maziyah, S.Pd.I Nurul Isnaeni Suryani, S.Pd.I

Hasil Penilaian pada siklus II

No Nama

Indikator Pra Siklus

Jumlah

skor

rata-rata

Ketera

ngan

Mengelom

pokkan

benda

berdasarka

n ukuran

Memasangk

an benda

dengan

psangannya

Mengurutka

n benda

berdasarkan

urutan

Mengelomp

okkan benda

berdasarkan

bentuk

warna

Mengenal

konsep ukuran

dengan

membandingk

an

1 AA 4 4 4 4 3 3,8 BSH

2 AH 3 4 4 4 4 3,8 BSH

3 AR 3 4 4 4 4 3,8 BSH

4 AI 4 3 4 4 4 3,8 BSH

5 AN 4 4 4 4 4 4 BSB

6 DI 4 4 3 3 3 3,4 BSH

7 FA 4 4 4 3 4 3,8 BSH

8 FJ 3 4 4 4 4 3,8 BSH

9 FAZ 4 3 3 4 3 3,4 BSH

10 HA 4 3 4 3 4 3,6 BSH

11 MA 3 3 4 3 3 3,2 BSH

12 MF 4 4 4 4 4 4 BSB

13 MP

3 3 4 3 4 3,4 BSH

14 MJ

4 4 4 4 4 4 BSB

15 QS 4 3 4 4 4 3,8 BSH

16 RY

4 4 4 4 4 4 BSB

17 RS

3 3 4 3 4 3,4 BSH

18 RF

3 4 4 3 3 3,4 BSH

19 RD 4 4 4 4 4 4 BSB

20 SF

4 3 3 4 3 3,4 BSH

21 SJ

3 3 4 3 4 3,4 BSH

22 YA

3 4 4 3 3 3,4 BSH

Jumlah nilai total satu kelas

Mengetahui,

Kepala Sekolah RA Masyitoh Peneliti Guru Kelas

Kalibening

Lilik Maziyah, S.Pd.I Nurul Isnaeni Suryani, S.Pd.I

Hasil Pengamatan Guru Siklus I

No Aspek yang diamati

Skor

1 2 3

1

Perencanaan

f. Menyiapkan RPPH

V

g. Menyiapkan presensi V

h. Menyiapkan lembar observasi V

i. Menyiapkan perlengkapan alat kegiatan

beljar mengajar

V

j. Menyiapkan quiet book

2 Pelaksanaan V

Mengkondisikan kelas V

Menyampaikan tujuan pembelajaran V

Memberikan motivasi untuk belajar V

3

Kegiatan inti

g. Ketepatan guru menggunakan permainan

quiet book

V

h. Guru menguasai permainan quiet book V

i. Guru paham tentang permainan quiet

book

V

j. Mampu membuat siswa lebih aktif dan

kreatif

V

k. Menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan

V

5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

d. Kesimpulan V

e. Melakukan evaluasi V

f. Salam penutup V

Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3

1 Siswa dapat mengelompokkan

benda berdasarkan ukuran

V

2 Siswa dapat memasangkan benda

dengan pasangannya

V

3 Siswa dapat mengurutkan benda

berdasarkan urutan

V

4 Siswa dapat mengelompokkan

benda berdasarkan bentuk warna

V

5 Siswa dapat mengenal konsep

ukuran dengan membandingkan

V

Keterangan:

1: tidak baik

2 : baik

3 : sangat baik

Mengetahui,

Kepala Sekolah RA Masyitoh Peneliti Guru Kelas

Kalibening

Lilik Maziyah, S.Pd.I Nurul Isnaeni Suryani, S.Pd.I

Hasil Pengamatan Guru Siklus

No Aspek yang diamati

Skor

1 2 3

1

Perencanaan

a. Menyiapkan RPPH

V

b.Menyiapkan presensi V

c.Menyiapkan lembar observasi V

d.Menyiapkan perlengkapan alat kegiatan

beljar mengajar

V

e.Menyiapkan quiet book

2 Pelaksanaan V

a.Mengkondisikan kelas V

b.Menyampaikan tujuan pembelajaran V

c.Memberikan motivasi untuk belajar V

3

Kegiatan inti

a.Ketepatan guru menggunakan permainan

quiet book

V

b.Guru menguasai permainan quiet book V

c.Guru paham tentang permainan quiet

book

V

d.Mampu membuat siswa lebih aktif dan

kreatif

V

l. Menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan

V

5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

a.Kesimpulan V

b.Melakukan evaluasi V

c.Salam penutup V

Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3

1 Siswa dapat mengelompokkan

benda berdasarkan ukuran

V

2 Siswa dapat memasangkan benda

dengan pasangannya

V

3 Siswa dapat mengurutkan benda

berdasarkan urutan

V

4 Siswa dapat mengelompokkan

benda berdasarkan bentuk warna

V

5 Siswa dapat mengenal konsep

ukuran dengan membandingkan

V

Keterangan:

4 : tidak baik

5 : baik

6 : sangat baik

Mengetahui,

Kepala Sekolah RA Masyitoh Peneliti Guru Kelas

Kalibening

Lilik Maziyah, S.Pd.I Nurul Isnaeni Suryani, S.Pd.I

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurul Isnaeni

Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 17 Desember 1978

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat :Jl. Raden Patah RT 02/03 Kalibening Kec.

Tingkir Salatiga

Email : -

Riwayat Pendidikan

Sekolah Tahun

SD N Sidorejo Kidul 2 Salatiga

SMP N 4 Salatiga

SMU N 2 Salatiga

IAIN SALATIGA

1993

1995

1997

2014-2019

JudulSkripsi :

Pengembangan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan Quiet Book Pada

Kelompok A RA Masyithoh Kalibening Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.

Abstrak :

Isnaeni, Nurul. 2018. Pengembangan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan

Quiet Book Pada Kelompok A RA Masyithoh Kalibening Salatiga

Tahun Pelajaran 2018/2019. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si

Kata kunci: Kognitif, Permainan Quiet Book

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 pasal 1 Ayat 4 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukkan kepada anak sejak lahir

sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membatu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Di latar

belakangi oleh kelompok A di RA Masyithoh Kalibening masih banyak anak

yang belum mampu memahami bentuk geometri, warna, dan bilangan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitiankuantitatif. Subjek dalam

penelitian ini adalah anak usia 4 – 5 tahun Kelompok A di RA

MasyithohKalibeningSalatigaTahunPelajaran 2018/2019 yang berjumlah 22 anak.

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes, observasi dan

dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

analiskuantitatif.

Hasil dari penelitian kognitif melalui permainan quiet book pada anak

kelompok A di RA Masyitoh Kalibening Salatiga 2018/2019 menunjukkan bahwa

permainan quiet book dapat mengembangkan kognitif anak, hal ini dapat

dibuktikan dari hasil yang telah tercapai sejumlah 7 anak Belum Muncul atau 53%

dan 15 anak Mulai Muncul, Siklus I dengan jumlah 10 anak atau 73% Belum

Muncul, 11 anak Berkembang Sesuai Harapan dann 1 anak Berkembang Sangat

Baik, dan Siklus II dengan jumlah anak 17 Berkembang Sesuai Harapan atau 91%

dan 5 anak Berkembang Sangat Baik. Selisih peningkatan nilai Siklus I ke Siklus

II adalah 71%, dengan meningkatnya keberhasilan anak dalam permainan quiet

book dinyatakan berhasil. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan

dan memotivasi anak sesuai dengan kebutuhan perkembangan kognitif.

Pengarangang :

a. Nama : Nurul Isnaeni

b. Email :-

Pembimbing : a. Nama : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si

b.Email : -

Fakultas : FTIK

Jurusan : PIAUD

Jumlah Halaman : 110