PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN...
Transcript of PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN...
1
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE TAQWIM DIGITAL
PADA PT. ARISA GITA
Zainudin Bey Fananie, M.Sc., Herlino Nanang , MT dan Santri Anggraeni
Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tel : (021) 92565344e-mail : [email protected]
ABSTRAKSI
Syaripudin, Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan Online Taqwim Digital (Studi Kasus PT. Arisa Gita). (Dibawah bimbingan Aang Subiyakto, dan Bayu Waspodo, ).
ABSTRAK
Perdagangan melalui jaringan internet dikenal sebagai perdagangan elektronik (e-commerce) memiliki kelebihan-kelebihan yang secara langsung dapat bermanfaat bagi perusahaan. PT. Arisa Gita salah satu yang menggunakan internet untuk bertujuan untuk memperluas pemasaran dan pelayanan melalui Internet sehingga menjadi nilai tambah bagi pihak PT. Arisa Gita. Kesulitan yang terjadi pada PT. Arisa Gita yaitu Semua proses dilakukan secara manual yakni Pada pemasaran, pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas, Sehingga menghambat kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan. Kendala lain yang dihadapi oleh sistem yang ada adalah tidak terdapat sistem penyimpanan data, sehingga menyebabkan sering terjadinya kehilangan dokumen dan pada sistem yang ada proses pemasaran yang dilakukan PT.Arisa Gita masih berada dalam wilayah tertentu (JABODETABEK) sehingga menghambat customer yang diluar JABODETABEK dalam melakukan pemesanan barang. Pada pemesanan untuk customer dilakukan dengan cara menghubungi melalui telepon atau mendatangi perusahaan, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan menghambat customer dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu skripsi ini dibuat bertujuan untuk merancang sebuah program aplikasi web yang digunakan untuk kegiatan pemesanan online di PT. Arisa Gita. dimana sistem ini dapat membantu dan mempermudah customer dalam melakukan pemesanan kapan saja dan dimana saja dan menjawab semua permasalahan yang ada perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode Beroriantasi Objek, yang meliputi fase Analisis, Perancangan, Pengujian dan Implementasi. Pengembangan Sistem Informasi ini dirancang sesuai kebutuhan sistem yang dibutuhkan. Penelitian ini diharapkan dapat amenjawab semua permaslahan-permasalhan yang terjadi pada PT. Arisa Gita .
Kata kunci : Sistem, Online, web, Orientasi Objek.V Bab + xix Halaman + 101 Halaman + 50 Gambar + 27 Tabel + 3 Lampiran + Daftar Pustaka 10 (2003-2008).
1. PENDAHULUANSaat awal ditemukannya jaringan komputer,
kebanyakan perusahaan bisnis skala besar di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, menggunakan bagian tertentu dari perdagangan elektronik (electronic commerce) untuk mengendalikan transaksi antar bisnis. Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan internet, perdagangan secara elektronik (e- Commerce) dilakukan oleh bisnis-bisnis dalam berbagai ukuran.(Nugroho, 2006).
Perdagangan melalui jaringan internet atau dikenal sebagai perdagangan elektronik (e-commerce) memiliki kelebihan-kelebihan yang secara langsung dapat bermanfaat bagi perusahaan. Dengan fleksibilitasnya, e-commerce dapat mengefektifitaskan konsumen untuk memperoleh informasi tentang barang/jasa yang dibutuhkannya, memangkas biaya-biaya pemasaran dan
biaya operasional organisasi/perusahaan, dapat memperluas pangsa pasar dan mitra bisnis, meningkatkan layanan dan juga meningkatkan kemampuan organisasi/perusahaan untuk berkompetisi dengan organisasi/perusahaan lain (Nugroho, 2006)
Pada dasarnya e-commerce adalah melakukan bisnis online. Dalam bentuknya yang paling jelas, e-commerce menjual produk kepada konsumen secara online, tapi faktanya jenis bisnis apa pun yang dilakukan secara elektronik adalah e-commerce. Sederhananya, e-commerce adalah membuat, mengelola, dan meluaskan hubungan komersial secara online.
PT. Arisa Gita merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan Taqwin digital. Semua proses dilakukan secara manual yakni Pada pemasaran,
pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas, Sehingga menghambat kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan. Kendala lain yang dihadapi oleh sistem yang ada adalah tidak terdapat sistem penyimpanan data, sehingga menyebabkan sering terjadinya kehilangan dokumen dan pada sistem yang ada proses pemasaran yang dilakukan PT.Arisa Gita masih berada dalam wilayah tertentu (JABODETABEK) sehingga menghambat customer yang diluar JABODETABEK dalam melakukan pemesanan barang. Pada pemesanan untuk customer dilakukan dengan cara menghubungi melalui telepon atau mendatangi perusahaan, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan menghambat customer dalam melakukan transaksi.
Agar permasalahan diatas dapat diatasi maka penulis mencoba untuk membangun ”PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE TAQWIM DIGITAL PADA PT. ARISA GITA” dimana sistem ini dapat membantu dan mempermudah customer dalam melakukan pemesanan kapan saja dan dimana saja dan menjawab semua permasalahan yang ada perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dibutuhkan suatu aplikasi berbasis web. Adapun perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan?.
2. Bagaimana merancang sistem data yang terintegrasi sehingga memudahkan dalam mencari data-data dan bukti-bukti transaksi dalam penjulan?.
3. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu konsumen dalam melakukan pemesanan Taqwim Digital?
4. Bagaimana membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu perusahaan dalam memasarkan Taqwim Digital?
1.3 Batasan Masalah
Pada penulisan skripsi ini penulis memberi batasan masalah yaitu: 1. Pembuatan Sistem penulis menggunakan bahasa
pemrograman PHP 5.0 dan menggunakan My SQL 5.0 sebagai databasenya.
2. Pada penulisan Sistem Penjualan online yang dibuat tidak membahas lebih lanjut dari segi keamanan data pada sistem.
3. Pembayaran yang digunakan menggunakan sistem pembayaran Transfer.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Merancang program yang bersifat user friendly bagi segala tingkatan pengguna internet.
2. Menampilkan berbagai jenis produk dan harga dalam bentuk katalog yang akan memberi gambaran tentang produk secara dekat untuk memudahkan pelanggan/pembeli ketika memesan barang.
3. Dapat menghasilkan halaman admin yang digunakan untuk pengaturan, penambahan dan penghapusan produk.
1.5 ManfaatSesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian
yang telah disebutkan diatas, maka manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah:
1. Bagi Penulisa.mampu menerapkan pembuatan aplikasi
pemesanan onlineb.memberikan pemahaman mengenai konsep
pemesanan online pada perusahaan.2. Bagi Perusahaan Arisa Gita
a.Mempermudah proses pemesanan atau pembelian produk oleh konsumen dan perusahaan dalam melakukan penjualan.
b.Dapat dijadikan sebagai sarana untuk penjualan produk.
c.Membantu memperluas area promosi.3. Bagi Universitas
Manfaat dari kegiatan penelitian ini bagi Universitas adalah:
a.Mengetahui seberapa jauh Mahasiswa memahami materi yang di
berikan.
b.Melatih kesiapan mahasiswa dalam praktek kerja dan penerapan teknik yang di gunakan di lapangan khususnya di bidang Teknik Informatika / Sistem Informasi.
1.6 Metode PenelitianDalam kegiatan penulisan ilmiah ini, penelitian
menggunakan metode :1. Metode Pengumpulan Data
1) WawancaraMelakukan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan dan dijawab dengan lisan pulaDalam hal ini penulis mengadakan tanya jawab atau wawancara pada bagian administrasi pemesanan pada PT. Arisa Gita.a. Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada perusahaan.
b. Studi PustakaPengumpulan data dan informasi dengan membaca buku-buku referensi dan buku perancangan sistem yang dapat dijadikan acuan dalam pembahasan masalah.
c. Studi LiteraturPengamatan dengan cara menggali informasi dari pemakai yang menggunakan sistem serupa pada tempat lain, sebagai bahan pertimbangan dalam membangun sistem baru
2. Metode Pengembangan SistemMetode pengembangan sistem yang penulis
gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan menggunakan metode pengembangan sistem yang berorientasi objek yang terdiri dari beberapa tahap (Nugroho 2005 : 127) yaitu :1. Analisa Sistem2. Perancangan Sistem 3. Pengujian sistem4. Implementasi Sistem
Pada gambar 1.1 siklus hidup pengembangan sistem berorientasi objek mengandung 3 proses makro: analisis berorientsi objek, perancangan berorientasi objek, dan implementasi berorientasi objek.
Gambar 1.1 Langkah –langkah Dari SiklusPengembangan
Sistem Berorientasi Objek (Adi Nugroho, 2005).
2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem
2.1 Konsep Dasar Sistem2.1.1 Definisi Sistem
Sistem didefinisikan sebagai "sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan". Dengan demikian di dalam suatu sistem, komponen-komponen ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, tetapi sebaliknya, saling berhubungan
hingga membentuk satu kesatuan sehingga tujuan sistem itu dapat tercapai (Kadir, 2003 : 54).
2.1.2 Elemen SistemAda beberapa elemen yang membentuk sebuah
sistem (Kadir, 2003 : 54-57), antara lain :
1. Tujuan (Goal)
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Contoh : pada bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah. Misalnya, nasabah dipermudah dalam memperoleh informasi tabungan melalui fasilitas telepon, mengambil uang di counter-counter ATM, dan bahkan melakukan transfer melalui Internet.
2. Masukan (Input)
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Contoh : data transaksi, data anggota, dan instruksi.
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.
4. Keluaran (Output)
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya
5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism)diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback). Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar). Jika terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses supaya keluaran berikutnya mendekati standar. Bila penyebab penyimpangan terletak pada proses, maka prosesnyalah yang diperbaiki.
6. Batas (Boundary)
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Contoh : pada sistem
tradisional yang berbasis kertas, pelanggan mengirim pesan melalui surat. Surat diterima oleh bagian penerimaan surat dan diteruskan ke bagian pemroses pesanan. Selanjutnya, bagian pemroses pesanan memeriksa ketersediaan produk dan memberikan konfirmasi kepada pelanggan. Pada sistem ini, pelanggan diperlakukan sebagai bagian luar sistem.
2.2 Konsep Dasar Informasi2.2.1 Data dan Informasi
Sumber Informasi adalah data. Data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi (Whitten, 2004 : 23).
Menurut Davis (1999), Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2003 : 31).
2.2.2 Kualitas InformasiKualitas dari suatu informasi memiliki tiga
kriteria (Supriyanto, 2007 : 244), yaitu :
1. Akurat (accurate)
Informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan.
2. Tepat pada waktunya (timeliness)
Informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.
3. Relevan (relevance)
Informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten, 2004 : 107).
Menurut Wilkinson (1992), definisi sistem informasi adalah : kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan (Kadir, 2003 : 11).
Menurut Hall (2001), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai (Kadir, 2003 : 11).
2.3.2 Komponen Sistem InformasiSuatu sistem informasi terdapat komponen-
komponen sebagai berikut (Kadir, 2003 : 70) :
1. Hardware (perangkat keras) mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Software (perangkat lunak) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.4 PenjualanDefinisi penjualan adalah proses pertemuan
antara penjual dan pembeli, proses perubahan keputusan pembeli yang dilaksanakan penjual atau salah satu kegiatan ekonomi yang mengakibatkan berpindahnya hak milik dari penjual kepada pembeli yang menerima imbalan tertentu sesuai dengan yang telah disepakati.
Terdapat dua system penjualan yaitu :
1. Sistem Penjualan TunaiMerupakan transaksi yang apabila barang dan jasa diserahkan ke pembeli setelah perusahaan menerima uang dari pembeli.
2. Sistem Penjualan KreditAdalah transaksi penjualan yang apabila order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.
Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui
daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, adanya transaksi yang menguntungkan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli. Pihak pembeli dapat membeli barang dengan harga lebih murah,begitu pula pihak penjual memperoleh keuntungan dari penerimaan uang.
2.4.1 Faktor-Faktor Penjualan Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan antara lain (Kurnia, 2008):
a. Kualitas Barang Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjualan, jika barang yang diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelinya yang sudah menjadi pelanggan dapat merasakan kecewa sehingga mereka bisa berpaling kepada barang lain yang mutunya lebih baik.
b. Selera Konsumen Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana selera konsumen terhadap barang-barang yang dijual berubah maka volume penjualan akan menurun.
c. Servis Terhadap Pelanggan Merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar penjualan terhadap usaha di mana tingkat persaingan semakin tajam. Dengan adanya servis yang baik terhadap para pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.
d. Persaingan Menurunkan Harga Jual
Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut dapat diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula
2.5 E-commerce
2.5.1 Definisi E-Commerce
E-Commerce adalah pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan serta pengiriman dan pembayaran produk, jasa dan informasi di internet dan jaringan lainnya, antara perusahaan berjaringan dengan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainya (Humdiana dan Indrayani, 2005)
E-commerce berkaitan dengan kegiatan yang bersifat komersial di internet, e-commerce merupakan aktifitas transaksi perdagangan melalui sarana internet.
Dengan memanfaatkan e-commerce, para penjual dapat menawarkan produknya secara luas karena sifat internetyang tidak mengenal batasan tempat. E-commerce dapat mengambil beberapa format tergantung pada tingkat digitalisasi (perubahan dari secara fisik menjadi digital) yang dilibatkan. Tingkat digitalisasi tersebut dapat berhubungan dengan (Susanta,2005):
1. Penjualan produk/jasa2. Proses3. Agen pengiriman/perantara
Tahun 1997 dibuat sebuah framework yang menjelaskan kemungkinan kombinasi konfigurasi dalam 3 dimensi. Dimensi tersebut yaiutu produk dapat secara fisik atau digital, proses dapat secara fisik atau digital, dan agen pengiriman/pelantara secara fisik atau digital. Dalam perdagangan tradisional, ketiga dimensi tersebut dilakukan secara fisik, dan e-commerce semua dimensi benar-benar dilakukan secara digital. Semua kombinasi meliputi perpaduan dimensi digital dan dimensi secara fisik. Jika dalam kombinasi tersebut paling tidak hanya ada satu dimensi, hal tersebut dapat dinilai sebagai e-commerce, tetapi hanya sebagian dari e-commerce. Contohnya, membeli pakaian di Walt-Mart Online , atau buku dari amazon.com adalah sebagaian dari e-commerce, karena barang dikirim secara fisik melalui FedEx. Tetapi membeli E-book dari amazon.com atau produk berupa software dari Buy.com adalah e-commerce karena produk, pengirimannya, pembayarannya, dan agen pengirimannya semua dilakukan secara online (Turban, McLean, dan Wetherbe, 2004).
2.5.2 Jenis-jenis Transaksi E-Commerce
Transaksi e-commerce dapat dilakukan dengan beberapa jenis (Turban, McLean, dan Wetherbe, 2004), yaitu : B2B (Business to Business): dalam transaksi B2B, antara penjual dan pembeli adalah organisasi bisnis. Jenis dari e-commerce ini adalah digunakan yang paling digunakan.
1. Collaboration commerce (e-commerce): dalam e-commerce, mitra bisnis berkolaborasi secara elektronik. Seperti kolaborasi yang sering terjadi anatara dan antar mitra bisnis sepanjang rantai persediaan (supply chain).
2. B2C (Business to Consumer): Dalam B2C, penjualnya adalah organisasi atau perusahaan, dan pembelinya adalah individu. Perusahan menawarkan produk/jasa kepada kunsumen.
3. B2C (Consumer to Bisnis): Dalam C2B, individu memperkenalkan produk atau jasa tertentu yang dibutuhkan, dan supplier bersaing untuk menyediakan produk atau jasa yang dibutuhkan customer dengan membeli produk yang ditawarkan individu tersebut. Contohnya Priceline.com, dimana individu memberitahu nama produk dan harga yang diinginkan, dan
Pricelin berusaha untuk menemukan supplier untuk memenuhi kebutuhan yang ditawarkan.
4. C2C (Consumer to Consumer): dalam C2C, individu menjual produk/jasa ke individu lainnya. Biasanya individu mengiklankan produk, jasa, pengetahuan, maupun keahliannya disalah satu situs leleng atau classifiedads. Contohnya meliputi www.bekas.com dan www.classified2000.com.
5. Intrabusiness (intraorganizational) commerce: dalam kasus ini, organisasi menggunakan e-commerce secara internal untuk meningkaykan kinerja operasinya. Dalam kasus ini dikenal sebagai B2E (Business-to-employee) e-commerce, biasanya dilakukan melalui intranet meliputi penukaran barang, jasa atau informasi. Aktivitas internal bisa bermacam-macam, mulai dari menjual produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan online.
6. Government-to-citizen (G2C): dalam kasus ini, pemerintah menyediakan layanan ke masyaraktnya melalui teknologi e-commerce. Pemerintah dapat melakukan bisnis dengan pemerintah lainya seperti halnya dengan bisnis (G2B).
7. Mobile commerce (m-commerce): E-commerce dilakukan di lingkungan wirless, seperti menggunakan telpon seluler untuk akses internet, hal itu disebut m-commerce.
2.5.3 Keuntungan E-Commerce
Perdagangan secara elektronik menawarkan kepada perusahaan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang. E-commerce tidak hanya membuka pasar baru bagi produk dan/atau jasa yang ditawarkan, mencapai customer baru, tetapi juga dapat mempermudah cara perusahaan melakukan bisnis. Disamping itu, e-commerce juga sangat bermanfaat bagi pelanggan/cutomer dan masyarakat umum. Secara umum, ada berbagai manfaat lain yang didapat perusahaan saat melakukan perdagangan secara elektronik (Nugroho, 2006). Beberapa manfaat itu adalah sebagai berikut:
1. Keuntungan bagi perusahan, terdiri dari:a. Memperpendek jarak: Perusahan-
perusahan dapat lebih mendekatkan diri dengan customer. Dengan hanya mengklik link yang ada disitus, customer dapat menuju keperusahaan dimana pun saat itu mereka berbeda.
b. Peluasan Pasar: jangakauan pemassaran menjadi semakin luas dan tidak terbatas oleh area geografis dimana perusahaan berada.
c. Peluasan jaringan mitra bisnis: Pada perdagangan tradisional, sangat sulit bagi suatu perusahaan untuk mengetahui posisi geografis dan kerjasama baik teknis maupun non teknis. Dengan
adanya perdagangan elektronik lewat jaringan internet, hal-hal tersebut bukan menjadi masalah yang besar lagi.
d. Efisien: Perdagangan elektronik akan sangat memangkas biaya-biaya operasional. Perusahan-perusahan yang berdagang secara elektronik tidak membutuhkan kantor dan toko yang besar, menghemat kertas-kertas yang digunakan untuk transaksi-transaksi, periklanan, serta pencatatan-percatatan. Selain itu, perdagangan elektronik juga sangat efisien dari sudut waktu yang digunakan. Pencarian informasi-informasi produk/jasa dan transaksi-transaksi bisa dilakukan lebih cepat serta lebih akurat.
2. Keuntungan bagi Customer, terdiri dari:a. Efektif: Customer dapat memperoleh
informasi tentang produk/jasa yang dibutuhkannya dan berrtransaksi dengan cara yang cepat dan murah.
b. Aman secara fisik: Customer tidak perlu mendatangi toko tempat perusahaan menjajakan barangnya dan hal ini memungkinkan Customer dapat bertransaksi dengan aman di daerah-daerah tertentu mungkin sangat berbahayajika berkkendaraan dan membawa uang tunai dalam jumlah yang besar.
c. Fleksibel: Customer dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi, baik dari rumah, kantor, warnet, atau tempat-tempat lainnya. Customer juga tidak perlu berdandan rapi seperti pada perdagangan tradisional umumnya.
3. Keuntungan bagi masyarakat umum, terdiri dari:a. Mengurangi polusi dan pencemaran
lingkungan: dengan adanya e-commerce yang dapat dilakukan dimana saja, customer tidak perlu melakukan perjalanan-perjalan ke toko-toko, dimana hal ini pada gilirannya akan mengurangi jumlah kendaraan yang berlalu-lalang dijlanan. Berkurangnya kendaraan di jalanan berarti menghemat bahan bakar dan mengurangi tingkat polusi udara sebab gas-gas buangan kendaraan bermotor dapat mencerminkan lingkungan.
b. Membuka peluang kerja baru: era perdagangan elektronik akan membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak “buta” teknologi. Muncul pekerjaan-pekerjaan baru seperti pemrograman komputer, perancangan web, ahli dibidang basis data, analisis sistem, ahli dibidang jaringan komputer, dan sebagainya.
c. Menguntungkan dunia akademis: berubahnya pola hidup masyarakat dengan hadirnya e-commerce, kalangan akademis akan semakin diperkaya dengan kajian-kajian psikologis, sosial-budaya, dan sebaliknya, yang berkaitan dengan dunia maya. Selain itu, dampak langsung dari hadirnya internet langsung akan menantang kiprah ilmuwan dibidang teknik komputer, teknik telekomunikasi, elektronika, pengembangan perangkat lunak, dan sebagainya.
d. Meningkatkan kualitas sumber daya: E-commerce, seperti juga teknologi komputer pada umumnya, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mengenal teknologi komputer, sehinggan pada gilirannya akan merangsang orang-orang untuk mempelajari teknologi komputer.
2.5.4 Kerugian E-commerce
Disamping segala hal yang menguntungkan dari perdagangan elektronik, e-commerce juga memiliki kerugian-kerugian. Sebagai langkah antisipasi, perlu dipahami beberapa hal negatif dari e-commerce (Nugroho,2006), yaitu:
1. Meningkatkan individualisme: seseaorang dapat bertransaksi dan mendapatkan barang/jasa yang diperlukannya tanpa perlu bertemu dengan siapa pun. Ini membuat beberapa orang menjadi berpusat pada diri sendiri (egois) serta individualistis dan merasa dirinya tidak terlalu membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidupnya.
2. Terkadang menimbulkan kekecewaan: apa yang dilihat dilayar monitor komputer terkadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata (aslinya). Hal inilah yang terkadang membuat customer merasa kecewa terhadap produk yang akan dibelinya melalui internet.
3. Tidak manusiawi: sering kali orang pergi ke toko-toko dan pusat-pusat pembelanjaan (mall) tidak sekedar berbelanja tetapi juga untuk menyegarkan pikiran. Hal ini tidak dialami dalam e-commerce, meskipun dapat mengobrol dengan chatting, tetapi tidak bisa menyegarkan secara nyata.
2.5.5 Konsep Dasar Keamanan e-commerce
Terdapat beberapa faktor pendorong kemunculan dan perkembangan keamanan e-Commerce diantaranya, adalah :
a. Kemajuan infrasutruktur sistem komunikasi b. Meledaknya sistem perdagangan global
c. Sistem perdagangan real timed. Meningkatkan rasa pengertian/penghargaan
terhadap segala resiko yang mungkin terjadi e. Tersedianya teknologi sistem keamanan (security) f. Sistem keamanan sebagai aset yang berharga g. Politik
Pengakuan terhadap pernyataan sah
h. Secure Electronic Commerce: e-Commerce yang menggunakan prosedur sistem keamanan dan teknik-teknik untuk menghadapi segala resiko yang terjadi. Fungsi- fungsi umumnya antara lain: 1) Authentication (Pembuktian keaslian) 2) Confidentiality (kerahasiaan) 3) Data integrity (integritas data) Biasanya semua itu diimplementasikan dengan
menggunakan teknologi kriptografi seperti enkripsi dandigital signature.
2.5.6 Tujuan-tujuan Sistem Informasi Keamanan
Sistem Keamanan Informasi: Merupakan penerapan teknologi untuk mencapai tujuan-tujuan keamanan sistem informasi dengan menggunakan bidang-bidang utama yaitu:
1. Sistem Keamanan Komunikasi (Communications security) merupakan perlindungan terhadap informasi ketika di kirim dari sebuah sistem ke sistem lainnya.
2. Keamanan Komputer (Computer security) adalah perlindungan terhadap sistem informasi komputer itu sendiri.
3. Keamanan secara fisik seperti pengamanan oleh penjaga keamanan, pintu yang terkunci, sistem control fisik lainnya, dan sebagainya.
4. Keamanan Personal meliputi kepribadian orang-orang yang mengoperasikan atau memilki hubungan langsung dengan sistem tersebut.
5. Keamanan administrative contohnya mengadakan control terhadap perangkat-perangkat lunak yang digunakan, mengecek kembali semua kejadian-kejadian yang telah diperiksa sebelumnya dan sebagainya.
6. Keamanan media yang digunakan meliputi pengontrolan terhadap media penyimpanan yang ada dan menjamin bahwa media penyimpanan yang mengandung informasi sensitive tersebut tidak mudah hilang begitu saja.Ada beberapa tujuan dalam penggunaan system
informasi keamanan, yaitu :
a. Confidentially : Menjamin apakah informasi yang dikirim tersebut tidak dapat di buka atau tidak dapat diketahui oleh orang lain yang tidak berhak.
b. Integrity: Menjamin konsistensi data tersebut apakah masih utuh sesuai
aslinya atau tidak, sehingga upaya orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penduplikatan dan perusakan data bisa dihindari.
c. Availability: Menjamin pengguna yang sah agar dapat mengakses informasi dan sumber miliknya sendiri.
d. Legitimate Use: Menjamin kepastian bahwa sumber tidak digunakan oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab.
2.6 Taqwim Digital
Adalah sebuah produk yang upaya ikut berkontribusi bagi terselenggaranya pelaksanaan shalat fardu awal waktu yang menunjukan jadual dan masuknya shalat dengan tepat serta beroperasi secara otomatis akan mengikuti jadual yang telah dikeluarkan resmi oleh Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Departemen Agama RI, karena data resmi tersebut telah di input kedalam “software” program yang ada di dalamnya.
2.7 Metodologi Pengembangan Sistem Berorientasi Objek
Pengembangan sistem informasi (system development) dapat berarti menyusun sistem informasi yang benar-benar baru atau sering terjadi menyempurnakan sistem yang telah ada (Nugroho, 2005)
Ada beberapa metode dalam pengembangan sistem, salah satunya dengan pendekatan objek oriented development. Objek oriented development adalah suatu cara perkembangan peranti lunak dan sistem informasi berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada didunia nyata. Abstraksi adalah menemukan serta memodelkan fakta-fakta dari suatu objek yang penting bagi suatu aplikasi (Nugroho, 2005).
Metode pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama yaitu:
1. Pemodulan ( Encapsulation )
Encapsulation sering disebut dengan penyembunyian informasi (informasi hiding)konsep ini sebenarnya lebih didasari pada fakta yang ada didunia nyata bahwa tidak semua hal perlu diperlihatkan.
2. Penurunan (Inheritance)
Object-object memilki banyak persamaan, namun ada sedikit perbedaan, hal ini mempnyai konsekuensi yang penting yaitu sebagai instance sebuah class, sebuah object mempunyai semua karakteristik dari class. Inilah yang disebut dengan inheritance (pewaris sifat).
3. Polimorphisme
Polimorphisme adalah konsep yang sangat handal bagi pengembang perangakat lunak untuk pemisahan secara jelas diantara sub sistem yang berbeda. Dengan demikin sebuah sistem akan bisa dimodifikasi secara mudah karena hanya dibutuhkan interface antar class.
Pengembangan sistem berorientasi objek mencakup aktivitas-aktivitas dibawah ini, antara lain:
1. Analisa
Analisa berorientasi objek (Objek Oriented Anlysis) adalah tahapan perangkat lunak dengan menentukan spesifikasi sistem serta mengidentifikasi kelas kelas serta hubungan satu dengan yang lain (Nugroho, 2005). Hasil utama dari analisa adalah sistem seutuhnya sebagai persiapan menuju ketahap perancangan.
2. Perancangan
Sasaran dari perancangan berorientasi objek (OOD Objek Orianted Design) adalah merancang kelas-kelas ynag teridentifikasi selama tahap analisis dan antar muka pengguna (User Interface). Selama tahap ini kita mengidentifikasikan, menambahkan beberapa objek dan kelas yang mendukung implementasi dari spesifikasi kebutuhan.
3. Pengujian Black Box Testing
Pengujian pada dasarnya adalah menemukan serta menghilangkan ‘bugs’ (kesalahan-kesalahan) yang ada disistem/perangkat lunak itu (Nugroho, 2005 : 431). Dalam hal ini penulis menggunakan strategi pengujian blakc-Box testing. blakc-Boxtesting merupakan metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case (William, 1995).
4. Implementasi
Memprensentasikan hasil perancangan kedalam bahasa pemrograman kemudian dapat dijalankan pada komputer.
2.8 UML (Unified Modeling Language)
Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia perkembangan sistem yang berorientasi obyek (Munawar, 2005). UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat
tahapan interaktif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyekdan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kaya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstuktur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama pada metodologi ini adalah analisis, design system, design object dan implementasi. Metode OOSE dari Jacobson lebih memberikan penekanan pada use case.
Dengan UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari metode lain yang lebih efektif. Gambar 2.1 ini menunjukan unsur-unsur yang membentuk UML.
Gambar 2.1 Unsur-Unsur Pembentuk UML
(Munawar, 2005: 18)
Pada penggunaan UML akan berdampak peningkatan pada peningkatan produksivitas dan kualitas, serta pengurangan biaya dan waktu. Dalam UML terdapat model-model untuk menjelaskan bagaimana suatu aplikasi berjalan. Model-model tersebut antara lain model use case dan analisis. Selain model UML, terdapat diagram-diagram seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.
2.8.1 Model Use Case
Pada pembuatan sebuah aplikasi diperlukan model-model dari UML seperti model use case dan model analisis. Model use case adalah model yang menggambarkan requirements system untuk mengidentifikasi fungsionalitas dari sistem yang akan dibuat. Use case model juga digunakan sebagai sebuah masukan yang penting selama dalam proses analisis, design, dan testing. Use case model ini terdiri dari satu atau beberapa use case diagram. Use case diagram diuraikan dalam.
2.8.2 Model Analisis
Dalam menggunakan UML selain model use casejuga terdapat model analisis yang dipakai pada sequence
diagram. Model analisis menggambarkan realisasi dari kumpulan use case dalam use case model. Tujuan dari sebuah model analisis adalah untuk membuat pemetaan awal mengenai perilaku yang diisyaratkan dalam sistem aplikasi ke dalam elemen-elemen pemodelan. Elemen model dalam model analisis disebut kelas analisis yang merupakan pemetaan awal dari perilaku sistem. Kelas analisis terdiri dari kelas yang berstereotype boundary, control, dan entity
1. Boundary Class
Boundary Class adalah kelas yang memodelkan interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem. Kelas boundary memodelkan bagian dari sistem yang bergantung pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan dunia luar.
2. Control Class
Control Class adalah kelas yang mengkoordinasikan aktivitas dalam sistem. Kelas ini menghubungkan kelas boundary dengan kelas entity. Kelas control digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”, khusus untuk satu atau beberapa use case saja. Kelas control tidak dipengaruhi perubahan disekelilingnya.
3. Entity Class
Entity Class adalah kelas yang menyimpan dan mengolah data. Kelas entity memodelkan informasi yang harus disimpan oleh sistem. Kelas entity memperlihatkan data dari sebuah sistem oleh karena itu, kelas entity membantu untuk memahami apa yang kira-kira ditawarkan oleh sistem kepada user.
2.8.3 Diagram-Diagram dalam UML
Diagram merupakan penjelasan secara grafis yang berkaitan dengan elemen-
elemen dalam sistem. Diagram-diagram ini dibuat supaya model yang dibuat semakin mendekati realitas. Berikut ini merupakan tipe-tipe diagram UML yang terdapat dalam UML:
1. Use Case Diagram
Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasikan oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use case
adalah serangkaian yang scenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna. Diagram use case menunjukan 3 aspek dari sistem yaitu aktor, use case dan sistem/ sub sistem boundary. Aktor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case)
2. Activity Diagram
Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis, dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peranan seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel. Diagram ini menunjukan langkah-langkah, keputusan dan percabangan yang terjadi dengan tingkah laku dari objek, atau dengan sebuah proses bisnis. Obyek adalah benda secara fisik atau konseptual yang ada dalam kenyataan dalam sekeliling hidup kita. Contoh dari obyek seperti hardware, software, dokumen, manusia dan bahkan juga konsep. Sebuah objek mempunyai keadaan sesaat (state). Diagram ini digunakan untuk mempresentasikan sebuah operasi obyek dan proses bisnis.
Activity Diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu sistem. Activity Diagram dapat digunakan dalam pemodelan bisnis untuk menunjukkan bussines Workflowatau juga digunakan dalam analisa kebutuhan untuk menggambarkan aliran kejadian melalaui use case. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Strandar UML menggunakan segi empat dengan sudut membulat untuk menggambarkan akrtivitas. Decisiondigunakan untuk menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-proses pararel (frok dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal.
3. Sequence Diagram
Squence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakan di antara obyek-obyek ini di dalam use case. Komponen utama squence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditujukan dengan progress vertikal. Sequence diagram menekankan interaksi obyek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case. Sequence diagram menerangkan tahap demi
tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case. Tipe diagram ini sebaiknya digunakan pada awal tahap desain atau analisa, disebabkan karena kesederhanaannya dan mudah dimengerti. Sequence diagram menunjukan interaksi antar obyek berupa message yang digambarkan terhadap perubahan waktu. Setiap obyek yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan garis putus-putus vertikal, kemudian message yang dikirim oleh obyek digambarkan dari laporan. Oleh karena itu, setelah sedikit iterasi, biasanya bagian yang telah dikembangkan akan dihentikan dan dilanjutkan dengan langkah pengembangan selanjutkan dengan garis horizontal secara kronologis dari atas ke bawah. Pada pelaksanaannya, setiap langkah saling memberikan informasi satu sama lainnya. Proses software tidak linier dan sederhana tapi memiliki urutan iterasi dari aktivitas pengembangan sampai di langkah terakhir perangkat lunak digunakan. Model yang banyak mengandung iterasi membuat sulit pihak manajemen untuk memeriksa seluruh rencana.
4. Class Diagram
Class diagarm adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek. Classmenggambarkan keadaan (atribut/ properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/ fungsi). Class biasanya digunakan untuk mendefinisikan obyek-obyek bisnis. Class-class seperti ini biasanya mendefinisikan model database dari suatu aplikasi. Atas dasar itulah class seperti ini sering disebut dengan class entity karena mewakili objek database.
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan obyek beserta hubungan satu sama lainnya seperti containment,pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok, yaitu nama, atribut dan metode. Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut:
a. Private, fitur ini tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. Fitur ini mempunyai simbol (-).
b. Protected, fitur ini hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya. Fitur ini mempunyai simbol (#).
c. Public, fitur (sebuah operation atau attribute) dapat dipanggil oleh siapa saja atau diakses oleh class manapun. Fitur ini mempunyai simbol (+).
d. Package, fitur ini hanya bisa diakses langsung oleh instance sebuah class pada package yang sama. Fitur ini mempunyai simbol (~).
2.9 Konsep Aplikasi Berbasis Web
World Wide Web (WWW) yang lebih dikenal dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam web browser. Internet identik dengan web, karena popularitasnya sebagai penyedia informasi dan interface (tampilan antarmuka) yang dibutuhkan oleh pengguna internet dari masalah informasi sampai dengan komunikasi web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi dengan pelaku internet lainnya dan menelusuri informasi. Selain itu web telah diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya, karena beberapa alasan yaitu akses informasi mudah, set-up server lebih mudah, informasi mudah didistribusikan, dan bebas platform, yaitu informasi dapat disajikan oleh web browser pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan. (Sidik & Pohan, 2007:1-2). Server dan web browser berkomunikasi satu sama lain dengan protocol yang memang dibuat khusus untuk ini, yaitu HTTP (Hypertext Transfer Protocol ) bertugas menangani permintaan-permintaan (request) dari browser untuk mengambil dokumen–dokumen web. Berikut skema kerja antaraserver dan web browser .
Gambar 2.2 Skema kerja web
(Sidik & Pohan, 2007)
Aplikasi web (web application) adalah aplikasi yang dapat diakses dengan menggunakan web browserlewat jaringan baik internet ataupun intranet (misal intranet perusahaan). Halaman-halaman web yang telah ditambahkan kode program (PHP, ASP, JSP, Perl, dsb) biasa dikenal dengan nama web application (aplikasi web). Saat ini terdapat berbagai macam aplikasi web, diantaranya adalah webmail, online shopping, blog, search engine
(mesin pencarian), SFA (Sales Force Automation), ERP (Enterprise Resource Planning), online auction (lelang online), CRM (Customer Relationship Management), berbagai Sistem Informasi suatu organisasi dan sebagainya (Iqbal, 2007).
2.10Database (Basis Data)
Database (Basis Data) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi (Kadir, 2003: 120). Database dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.
Untuk mengolah database diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System). DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan berbeda.
2.11MySQL
MySQL merupakan database yangdikembangkan dari bahasa SQL (Stucture QueryLanguage). SQL sendiri merupakan bahasa yang terstruktur yang digunakan untuk interaksi antara scriptprogram dengan database sever dalam hal pengolahan data. Dengan SQL, kita dapat membuat tabel yang nantinya akan diisi dengan data, memanipulasi data (misalnya menambah data, menghapus data dan memperbaharui data), serta membuat suatu perhitungan dengan berdasarkan data yang ditemukan (Prasetyo, 2004).
Oleh karena hal tersebut, SQL tidak hanya terbatas digunakan untuk mendapatkan suatu tampilan dari database yang statis. Saat ini juga sedang dikembangkan standar baru yang dikenal sebagai SQL3, yang berencana membuat SQL menjadi bahasa yang mendekati mesin tuning.
MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan pengembang software sekaligus konsultan database bernama MySQL AB yang bertempat di Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX DataKonsult AB dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis web pada client.
Awalnya Michael Widnius “Monty”, pengembang satu-satunya di TcX, memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke dalamnya. Mula-mula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu,
namum mSQL dirasa kurang sesuai, karena lambat dalam pemrosesan query.
MySQL adalah database yang memiliki kecepatan yang tinggi dalam melakukan pemrosesan data, dapat diandalkan, dan mudah digunakan serta mudah dipelajari. MySQL mendukung banyak bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl, Phyton, Java dan PHP. Selain itu, dengan bantuan driver ODBC, MySQL juga mampu berinteraksi dengan berbagai pemrograman visual seperti Delphi, Visual Basic dan sebagainya. (Prasetyo, 2004).
2.12PHP
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari PHP/FI adalah Personal Home Page/Form Interpreter.
Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk menjawab perkembangan bahasa pemrogramanke arah pemrograman berorientasi objek. PHP (PHP Hyperyext Preprocessor) merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus,PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, Anda bisa menampilkan isi database ke halaman Web. Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Sold Fusion, JSP ataupun Perl. Pada saat ini, PHP cukup populer sebagai peranti pemrograman Web, terutama dilingkungan Linux. Walaupun demikian, PHP
sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows NT, dan Macintosh. Bahkan versi untuk Windows 95/98 pun tersedia. Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache. Namum, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Informarion Server), dan Xitami. Adapun pertimbangan penulis menggunakan PHP sebagai bahasa permograman adalah:
PHP bersifat open source, dimana semua orang bisa menggunakannya secara bebas (bebas mengkopi, bebas memakai, bebas mengeksekusi, bebas merubah souce bahkan bebas biaya alias gratis).
PHP termasuk bahasa parsing yang tidak memerlukan binari terkompilasi, sehingga proses dilakukan dengan cepat.
2.13 Studi Literatur Sejenis
Evaluasi dilakukan dengan studi literatur terhadap dua karya ilmiah yang sejenis sebagai pembanding dalam pengembangan sistem informasi penjualan yang akan dikembangkan. Batasan yang penulis lakukan dalam mengevaluasi penelitian-penelitian terdahulu terfokus pada penelitian sistm informasi penjualan. Peneliti akan menjelaskan mengenai tujuan sistem yang dibuat, metodologi yang digunakan, hasil dari sistem yang dibuat, dan kelemahan sistem yang dihasilkan dari dua karya tulis ilmiah tersebut.
Tabel 2.1 Daftar Studi literatur Sejenis
No Judul Skripsi diambil dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kelebihan menurut penulis
Kekurangan menurut penulis
1 Angga Sulistyawati, 2007, Pengembangan sistem pemesanan sepeda motor berbasis web
Pembayaran sudah melalui M-Banking
Tidak ada laporan harian, mingguan, dan bulanan.
Belu ada fasilitas untuk login member
2 Canda Sailan Dalimunte, 2007, Pengembangan sistem informasi penjualan
Pembayaran sudah melalui M-Banking
Tidak ada catatn transaksi untuk user
Setelah penulis melakukan evaluasi dari sistem pemesanan dan penjualan yang pernah dibuat, penulis mengambil kesimpulan bahwa terdapat kelemahan dari sistem-sitem tersebut seperti tidak adanya laporan harian, mingguan, dan bulanan, belum adanya akses login untuk member, dan tidak ada catatan taransaksi untuk member. Untuk itu penulis melakukan beberapa penyempurnaan pada pengembangan aplikasi yang dilakukan mengacu pada hasil evaluasi diatas yaitu, dengan membuat laporan pemesanan, serta membaut akses login untuk member dan laporan catatan transaksi.
3.1 Metode Pengumpulan Data
Penulis dalam penelitiannya menggunakan 3 metode untuk mengumpulkan data, yaitu wawancara, observasi, serta studi lapangan.1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pemilik toko dan admin:
Nama : Hafis AlwiniJabatan : Administrasi pemasaran perusahaan
2. ObservasiObservasi adalah sebuah metode pengumpulan
informasi dengan cara pengamatan atau peninjauan langsung terhadap objek penelitian. Pada metode ini penulis melakukan observasi langsung, sebagai berikut :
TempatTempat yang mejadi objek penelitian adalah Nama Perusahaan : PT. Arisa Gita Alamat : Jl. Raden Saleh No. 18
Jakarta PusatWaktu Waktu pelaksanaan adalah Hari : Senin hingga SabtuPukul : 09.00 – 15.00 wib Lama penelitian : April-Juni (2010)Metode pengumpulan data yang diperoleh dari
perpustakaan baik berupa artikel, buku-buku, jurnal, maupun sumber lain yang bersangkutan, dapat dilihat pada literatur (Daftar Pustaka).
3. Studi LiteraturPeneliti akan melakukan evaluasi terhadap
pengembangan sistem informasi e-commerce yang pernah dibuat sebelumnya. Evaluasi dilakukan dengan studi literatur terhadap 2 (dua) karya ilmiah yang sejenis sebagai pembanding dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan karya ilmiah dalam pengembangan sistem informasi penjualan on-line yang akan dikembangkan.
3.2 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yg penulis
gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan
menggunakan metode pengembangan sistem yang berorientasi objek yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :1. Analisa Sistem2. Perancangan Sistem3. Pengujian Sistem4. Implementasi sistem
Agar memudahkan proses analisa dan perancangan, maka digunakan suatu tool yaitu UML (Unified Modelling language). Alasan penulis menggunakan ini karena kemudahan dalam proses penelitian. Setiap tahap dari penelitian dapat dipahami dengan mudah
1. Analisa SistemAnalisa sistem dapat diartikan sebagai peguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-perrmasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Pada tahapan analisa disini akan menjelaskansebagai berikut :
a. Profil PT. Arisa Gita Profil ini akan menguraikan tentang PT.
Arisa Gita.
b. Analisa sistem yang sedang berjalan dan menguraikan tentang kelemahan dari sistem lama dan keunggulan sistem yang sedang berjalan.
c. Analisa pemecahan masalah Analisa disini akan menguraikan tentang bebrapa usulan alternatif yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam sistem informasi Penjualanonline.
2. Perancangan SistemPada tahap desain, hasil analisa didetailkan
dengan bantuan tool UML (Unified modelling language).beberapa diagram UML yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut:
1) Use Case DiagramUse case diagram menggambarkan fungsionalitas dari sistem yang dibuat.
2) Activity DiagramActivity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu sistem. Activity Diagram dapat digunakan dalam pemodelan bisnis untuk menunjukkan bussines Workflow atau juga digunakan dalam analisa kebutuhan untuk menggambarkan aliran kejadian melalaui use case.
3) Sequance Diagram
Sequence diagram ini akan menjelaskan secara detail urutan proses atau pesan yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case.
4) Class DiagramSelain menggunakan UML diatas, diperlukan juga perancangan databaseuntuk menyimpan objek-objek yang telahdibuat kedalam database sistem. Setelah dibuatkan rancangan database, maka perlu dirancang layer input (user interface) agar memudahka user dalam menginput data.
3. Pengujian Sistem Setelah melakukan analisa dan perancangan
tahap selanjutnya adalah pengujian sistem (testing). Pengujian istem dilakukan menggunakan metdode black box.
4. Implementasi Setelah melakukan tahap analisa dan perancangan
selesai, maka tahapan selanjutnya adalah mengimplementasikan hasil rancangan dengan cara membuat coding program yang dapat dimengerti komputer. Penulis menggunakan PHP dalam mengimplementasikan bahasa pemrograman dan MySQL sebagai rancangan database. Pada tahap ini relative sederhana dan bersifat mekanis sebab perancangan yang baik sudah menggambarkan dengan baik apa yang harus dilakukan.
3.3 Kerangka Berfikir
Gambar 3.1 Kerangkan Berfikir
4.1 Analisa Sistem
4.1.1 Profil PT. Arisa Gita
4.1.1.1 Sejarah
Arisa Gita adalah perusahaan perdagangan umum yang bergerak dibidang usaha penjualan bermacam-macam Taqwim Digital. PT Arisa Gita berdiri pada tanggal 12 April 2008. lokasi PT. Arisa Gita terletak di jl. Raden Saleh No. 18 Q Jakarta Pusat.
Dalam usaha pendiriannya, PT. Arisa Gita dicetuskan oleh ibu Hj. Muriyati. untuk mendirikan suatu usaha yang terbilang besar ini atau mmepunyai tujuan yang besar dibutuhkan kerjasama yang baik demi tercapainya suatu tujuan yang baik pula.
4.1.1.2 Struktur OrganisasiOrganisasi merupakan kesatuan aktivitas dimana
para pimpinan mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud untukmencapai tujuan perusahaan. Dengan organisasiyang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui aktivitas mana yang harus dilaksanakan sehingga hubungan kerja dalam organisasi perusahaan akan dapat dikoordinasikan dengan baik.
Struktur organisasi tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukan pembagian tugas dan wewenang serta peraturan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja.
Suatu perusahaan bisa berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh struktur organisasi yang jelas dan sesuai dengan pembagian tugas (job description) sehingga tidak ada penumpukan tugas pada suatu karyawan. Dalam organisasi atau perusahaan tidak mungkin terlepas dari pegawai, yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah suatu bagian dari suatu kelompok kerja yang disusun terdiri di mana secara singkat dapat dijalankan tugas-tugas dan tanggung jawab dari pegawainya.
PIMPINAN
Bagian
Keuanga
Bagian
Produksi
Bagian
Administra
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Stuktur organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan dan untukmenjamin suatu penyelenggaraan kerja sama yang sebaik-baiknya, dalam struktur organisasi PT. Arisa Gita ada beberapa tingkatan yang mempunyai tanggung jawab masing-masing, yaitu;
1. Pimpinan UtamaTugas :
a. Bertanggung jawab terhadap semua bidang didalam struktur organisasi.
b. Menyusun rencana strategis bisnis dalam jangka pendek dan jangka panjang.
c. Merumuskan inovasi-inovasi strategi bisnis baru yang nantinya menjadi daya tarik bagi pembeli.
d. Melakukan rapat koordinasi dan evaluasi setiap bulannya.
e. Melakukan pengontrolan disemua bidang yang terstruktur.
f. Mengambil keputusan-keputusan strategis dan pertimbangan-pertimbangan yang matang dalam peningkatan kinerja PT. Arisa Gita ini.
2. SekretarisBagian ini mencatat segala yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan di bawah perintah piminan.
3. KeuanganBagian ini akan bertanggung jawab mengenai
masalah keuangan PT. Arisa Gita, yang mencakup dari :
a. Biaya pembelian Stok barang untuk memproduksi Taqwim Digital
b. Biaya pembelian peralatan produksic. Pembayaran gaji pekerjad. Penerimaan kas penjualane. Membuat Laporan Keuangan kepada pimpinan
utama.4. Administrasi
Bagian ini bertugas Mencatat semua keperluan usaha ini seperti :
a. Mengecek atau mengawasi penjualanb. Pengadaan perlengkapan disemua bagian c. Membuat laporan keseluruhan kepada pimpinan
utama.5. Produksi
Bagian Produksi bertugas untuk membuat barang sesuai dengan pesanan dari konsumen ‚ menjaga volume persediaan barang, membuat laporan persediaan barang dan mengirim barang ke konsumen.
4.1.2 Analisa Sistem Berjalan
Pada pengamatan yang diperoleh, bahwa sistem yang sedang berjalan pada PT. Arisa Gita adalah bahwa
Proses penjualan selama ini masih dilakukan secara manual yaitu melalui telepon atau datang langsung ke perusahaan tersebut. Proses ini dilakukan oleh masing-masing pembeli. Kemudian administrasi PT. Arisa Gita akan mencatat data penjualan dan menyediakan Taqwim Digital yang telah dipesan untuk diberika kepada pembeli. Setelah pesanan Taqwim Digital tersedia maka dilakukan pembayaran dan Taqwim Digital diterima oleh pembeli.
Berdasarkan proses pemesanan tersebut, penulis mendefinisikan variable-veriabel yang diperlukan dalam pengembangan sistem yang akan dibuat diantaranya data Taqwim Digital dan data penjualan.
4.1.2.1 Use Case Diagram Sistem Berjalan
Proses dari aktivitas sistem yang berjalan, digambarkan melalui Use Case diagram dibawah ini :
Gambar 4.2 Use Case diagram berjalan di PT. Arisa Gita
4.1.2.2 Activity Diagram Berjalan
Adapun proses dari aktivitas sistem yang berjalan, digambarkan melalui Activity diagram dibawah ini :
Gambar 4.3 Activity diagram berjalan di PT. Arisa Gita
a. Kelebihan Sistem Yang Berjalan
Analisa yang diperoleh dari PT. Arisa Gita penulis dapat menyimpulkan ada beberapa keunggulan pada sistem yang sedang berjalan, diantaranya :
1. Pemesan dapat melihat langsung Taqwim Digital secara fisik.
2. Bisa memastikan Kondisi Taqwim Digital yang dibeli diterima dengan baik.
3. Tidak mengeluarkan biaya besar untuk pembelian perangkat keras maupun perangkat lunak.
b. Kelemahan Sistem Berjalan
Berdasarkan hasil dari analisis yang diperoleh dari PT. Arisa Gita penulis dapat menguraikan beberapa kelemahan pada sistem yang sedang berjalan, diantaranya :
1. Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas.
2. Bisa terjadi antrian jika kondisi penjualan sedang ramai
3. Membutuhkan waktu yang tidak tidak bisa ditentukan untuk melakukan pemesanan dikarnakan harus datang langsung ke PT. Arisa Gita padahal waktu bisa digunakan untuk aktivitas lain.
4.1.3 Analisa Sistem Yang DiusulkanSistem terdiri dari dua bagian, yaitu pertama
sistem administrator berbasis web server yang berfungsi memasukan data dan merubah data seputar informasi penjualan Taqwim Digital. Pada bagian administrator terdapat satu admin saja. Yang kedua sistem client berbasis web yaitu dengan membuka sistem atau website dari sistem informasi penjualan Taqwim Digital dan setiap user dapat melakukan transaksi pemesanan Taqwim Digital.
Proses pengembangan sistem informasi penjualan Taqwim Digital yang dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. User dapat langsung membuka sistem atau halaman website Sistem Informasi penjualan Taqwim Digital.
b. Setelah halaman terbuka user dapat memilih menu-menu yang tersedia untuk user.
4.1.3.1 Perbandingan Sistem
Tabel 4.1 Perbandingan Sistem Berjalan dan Diusulkan
Kelemahan Sistem Berjalan
Keunggulan Sistem Berjalan
Bisa terjadi antrian jika kondisi penjualan sedang ramai
Tidak perlu mengantri dalam kondisi apapun.
Membutuhkan waktu yang tidak bisa ditentukan yang lama untuk melakukan pemesanan
Pemesanan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan dapat dilakuakan dimana saja.
Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas.
Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dengan otomatis dan terintegrasi dengan baik.
4.2 Perancangan Sistem
Mengacu permasalahan yang tertulis pada bab I, penulis mem-visualisasikan sistem yang akan dibuat menggunakan pendekatan sistem object oriented analisysdengan tools diagram yaitu :
1. Use case diagram2. Activity diagram3. Sequences diagram4. Class diagram.
4.2.1 Use case DiagramMenggunakan UML diagaram Usecase untuk
menangkap kebutuhan user daan admin, melalui usecase actor luar yang berinteraksi dengan sistem dimodelkan bersama dengan funfsi-fungsi yang mereka perlukan dari sistem (usecase). Aktor dan usecase dihubungkan dengan suatu relasi (relationship). Aktor dan usecase ditampilkan dalam bentuk diagram.
Interaksi antara sistem, eksternal sistem dan userdapat dilihat dalam Use Case model diagram. Adapun langkah-langkah membuat use case model diagram.
1) Identifikasi actor2) Identifikasi use case3) Membuat Use Case model diagram4) Dokumentasi narasi Use Case
1. Identifikasi AktorTabel 4.2 Identifikasi Aktor yang diusulkan
2. Identifkasi Use Case
Nama
Use case
Deskripsi Use Case Aktor
Daftar Member Mendeskripsikan kejadian user untuk mendaftar menjadi member pada sistem
Non Member
Melihat Data Belanja
Mendeskripsikan kejadian user untuk melihat data belanja yang telah di order.
Member dan Non Member.
Cetak Data Belanja
Mendeskripsikan kejadian user untuk mencetak data belanja yang telah diorder.
Member dan Non Member.
Cari Barang Mendeskripsikan
kejadian user untuk
Member
dan Non
mencari data barang. Member.
Belanja
Barang
Mendeskripsikan
kejadian user dalam
melakukan belanja
barang.
Member
dan Non
Member.
Konfirmasi
Pembayaran
Mendeskripsikan
kejadian user untuk
menkonfirmasi
pembayaran
terhadap belanja
yang telah di order
Member
dan Non
Member.
Ubah
Password
Mendeskripsikan
kejadian user dalam
mengubah password
Member
dan
Admin
Login Mendeskripsikan
kejadian user untuk
login.
Member
dan Non
Member.
Update Data
Member
Mendeskripsikan
kejadian admin
dalam menginput,
mengedit serta
menghapus data
member .dalam
sistem e-commerce
taqwim digital
Admin
CRUD Data
Barang
Mendeskripsikan
kejadian admin
dalam menginput,
mengedit serta
menghapus data
barang dalam sistem
e-commerce taqwim
Admin
No Actor Description
1. Admin
Yang bertanggung jawab dalam maintenance sistem, memanage user, menginput dan merubah data.
2. Member
Individu yang menggunakan sistem untuk melihat web dan dapat memesan barang. Dengan cara login terlebih dahulu.
3. Non Member
Individu yang menggunakan sistem untuk melihat web dan dapat memesan barang. Dengan tidak melakukan login.
digital
Lihat Belanja Mendeskripsikan
kejadian admin
dalam melihat data
belanja yan telah di
order oleh customer.
Admin
Validasi Mendeskripsikan
kejadian admin
dalam validasi data
belanja.
Admin
3. Use Case Model Diagram
Gambar 4.4 Use case Diagram Penjualan OnlinePT. Arisa Gita
Pengembangan sistem informasi penjualan onlinepada PT. Arisa Gita terdapat beberapa case yang digunakan yaitu login pada saat masuk aplikasi. Setelah proses login selesai user bisa saja mengganti passwordnya bila user menghendaki, selanjutnya proses pemesanana Taqwim Digital yang dikehendaki oleh user dengan cara meng-input nama kategori Taqwim Digital yang dipesan yang akan dimasukan kedalam sistem dengan
menggunakan antar muka aplikasi, jika user ingin memesan Taqwim Digital yang lain user bisa masuk ke sistem dengan nama cari Taqwim Digital.
Pengembangan sistem informasi online yang sudah masuk kesistem akan dilakukan verifikasi oleh admin dimana admin akan melihat didata pesanan dan memastikan data yang diinput disistem dan alamat yang akan dikirim sama. Proses verifikasi ini untuk memastikan pesanan yang dilakukan user layak disetujui atau ditolak. Aplikasi yang ditolak tidak akan diproses kemudian, namun jika aplikasi disetujui maka akan dilakukan pengiriman Taqwim Digital ke kostumer.
Tabel 4.1 Perbandingan Sistem Berjalan dan Diusulkan
Kelemahan Sistem Berjalan
Keunggulan Sistem Berjalan
Bisa terjadi antrian jika kondisi penjualan sedang ramai
Tidak perlu mengantri dalam kondisi apapun.
Membutuhkan waktu yang tidak bisa ditentukan yang lama untuk melakukan pemesanan
Pemesanan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan dapat dilakuakan dimana saja.
Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk kertas.
Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dengan otomatis dan terintegrasi dengan baik.
4.2 Perancangan Sistem
Mengacu permasalahan yang tertulis pada bab I, penulis mem-visualisasikan sistem yang akan dibuat menggunakan pendekatan sistem object oriented analisysdengan tools diagram yaitu :
5. Use case diagram6. Activity diagram7. Sequences diagram8. Class diagram.
4.2.2 Use case DiagramMenggunakan UML diagaram Usecase untuk
menangkap kebutuhan user daan admin, melalui usecase actor luar yang berinteraksi dengan sistem dimodelkan bersama dengan funfsi-fungsi yang mereka perlukan dari sistem (usecase). Aktor dan usecase dihubungkan dengan suatu relasi (relationship). Aktor dan usecase ditampilkan dalam bentuk diagram.
Interaksi antara sistem, eksternal sistem dan userdapat dilihat dalam Use Case model diagram. Adapun langkah-langkah membuat use case model diagram.
5) Identifikasi actor6) Identifikasi use case7) Membuat Use Case model diagram8) Dokumentasi narasi Use Case
1. Identifikasi AktorTabel 4.2 Identifikasi Aktor yang diusulkan
4. Identifkasi Use Case
Nama
Use case
Deskripsi Use Case Aktor
Daftar Mendeskripsikan
kejadian user untuk
Non
Member mendaftar menjadi
member pada sistem
Member
Melihat Data
Belanja
Mendeskripsikan
kejadian user untuk
melihat data belanja
yang telah di order.
Member
dan Non
Member.
Cetak Data
Belanja
Mendeskripsikan
kejadian user untuk
mencetak data
belanja yang telah
diorder.
Member
dan Non
Member.
Cari Barang Mendeskripsikan
kejadian user untuk
mencari data barang.
Member
dan Non
Member.
Belanja
Barang
Mendeskripsikan
kejadian user dalam
melakukan belanja
barang.
Member
dan Non
Member.
Konfirmasi
Pembayaran
Mendeskripsikan
kejadian user untuk
menkonfirmasi
pembayaran
terhadap belanja
yang telah di order
Member
dan Non
Member.
Ubah
Password
Mendeskripsikan
kejadian user dalam
mengubah password
Member
dan Admin
Login Mendeskripsikan
kejadian user untuk
login.
Member
dan Non
Member.
Update Data Mendeskripsikan Admin
N
o
Actor Description
Admin Yang bertanggung jawab dalam
maintenance sistem, memanage user,
menginput dan merubah data.
Member Individu yang menggunakan sistem
untuk melihat web dan dapat
memesan barang. Dengan cara login
terlebih dahulu.
Non
Member
Individu yang menggunakan sistem
untuk melihat web dan dapat
memesan barang. Dengan tidak
melakukan login.
Tabel 4.3 Identifikasi Use Case
Member kejadian admin
dalam menginput,
mengedit serta
menghapus data
member .dalam
sistem e-commerce
taqwim digital
CRUD Data
Barang
Mendeskripsikan
kejadian admin
dalam menginput,
mengedit serta
menghapus data
barang dalam sistem
e-commerce taqwim
digital
Admin
Lihat Belanja Mendeskripsikan
kejadian admin
dalam melihat data
belanja yan telah di
order oleh customer.
Admin
Validasi Mendeskripsikan
kejadian admin
dalam validasi data
belanja.
Admin
3. Use Case Model Diagram
Gambar 4.4 Use case Diagram Penjualan OnlinePT. Arisa Gita
4.2.2 Activity Diagram
Berikut adalah activity diagram dari beberapa proses pada sistem pemesanan online pada PT. Arisa Gita.
1. Activity Diagram Login Member dan Admin2. Activity Diagram Ubah Password3. Activity Diagram Pemesanan Member4. Activity Diagram Pemesanan Bukan Member5. Activity Diagram Catatan Transaksi6. Activity Diagram Mencari Barang7. Activity Diagram Update Data Barang8. Activity Diagram validasi
4.2.3 Sequence Diagram
Sequence diagram ini nantinya akan menjelaskan secara detail urutan proses atau pesan yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, dimana proses atau pesan ini merupakan event atau metode dari objek ke class, yang terdapat dalam pengembangan sistem ini. Berikut adalah beberapa sequence diagram dari pengembangan sistem penjualan online, yaitu :
1. Sequence Diagram Login Member dan Admin2. Sequence Diagram Ubah Password3. Sequence Diagram Pemesanan Member4. Sequence Diagram Pemesanan Bukan Member5. Sequence Diagram Catatan Transaksi6. Sequence Diagram Mencari Barang7. Sequence Diagram Update Data Barang8. Sequence Diagram validasi
4.24 Class Diagram
Class diagram ini menggambarkan desain sistem yang akan dibangun dalam database. Dan dapat dijadikan ilustrasi skema database yaitu dengan tabel-tabel yang akan digunakan dalam database. Setiap class akan diwakili oleh tabel, attribut class yang akan menjadi field dalam tabel. Struktur data class diagram yang disajikan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:
Gambar 4. 24 Class Diagram Penjualan Online Pada PT. Arisa Gita
4.25 Perancangan Layar Input
Untuk memudahkan dan mengefektifkan dalam pemasukan data, maka perlu adanya rancangan masukan. Untuk mempermudah pemasukan data, maka pada beberapa atribut atau field dilakukan pengkodean.
Tampilan halaman login admin
Tampilan Menu Utama Admin
Tampilan haman Admin pada menu ‘Data Member’
Tampilan halaman Admin pada menu ‘Data Barang’
Halaman Pesan Barang
Tampilan halam catatan transaksi pada member dan non member
Tampilan ubah password pada menu member
Tampilan halaman konfirmasi pembayaran pada menu member dan non member
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan maka penulis mencoba membuat kesimpulan seperti berikut ini:
1. Dengan sistem informasi penjualan online yang dikembangkan dapat dapat membantu kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan PT. Arisa Gita?.
2. Dengan sistem informasi penjualan online Taqwim Digital dapat membantu dan memudahkan dalam mencari data-data dan bukti-bukti transaksi dalam penjulan Online Taqwim Digital?
3. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu konsumen dalam melakukan pemesanan Taqwim Digital?
4. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu memasarkan Taqwim Digital?
5.2 SaranDari hasil kesimpulan yang penulis utarakan diatas
program sistem informasi pemasaran online memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi lebih baik dan lebih lengkap lagi oleh karena itu penulis mencoba memberikan saran yang kiranya dapat berguna bagi pihak PT. Arisa Gita terutama bagi pengembangan sistem informasi penjualan online, saran-saran tersebut antara lain:
1. Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak lainnya yang lebih baik dari perangkat lunak yang digunakan penullis dalam penelitian ini.
2. Membuat sistem keaman untuk aplikasi meliputi autentikasi user dan pengamanan jalur data.
3. Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan tidak hanya menggunakan pembayaran melalui transfer akan tetapi dapat dikembangkan menggunakan M-banking atau payplay.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat awal ditemukannya jaringan komputer, kebanyakan perusahaan bisnis
skala besar di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, menggunakan bagian
tertentu dari perdagangan elektronik (electronic commerce) untuk mengendalikan
transaksi antar bisnis. Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan internet,
perdagangan secara elektronik (e- Commerce) dilakukan oleh bisnis-bisnis dalam
berbagai ukuran.(Nugroho, 2006).
Perdagangan melalui jaringan internet atau dikenal sebagai perdagangan
elektronik (e-commerce) memiliki kelebihan-kelebihan yang secara langsung
dapat bermanfaat bagi perusahaan. Dengan fleksibilitasnya, e-commerce dapat
mengefektifitaskan konsumen untuk memperoleh informasi tentang barang/jasa
yang dibutuhkannya, memangkas biaya-biaya pemasaran dan biaya operasional
organisasi/perusahaan, dapat memperluas pangsa pasar dan mitra bisnis,
meningkatkan layanan dan juga meningkatkan kemampuan organisasi/perusahaan
untuk berkompetisi dengan organisasi/perusahaan lain (Nugroho, 2006)
Pada dasarnya e-commerce adalah melakukan bisnis online. Dalam
bentuknya yang paling jelas, e-commerce menjual produk kepada konsumen
secara online, tapi faktanya jenis bisnis apa pun yang dilakukan secara elektronik
adalah e-commerce. Sederhananya, e-commerce adalah membuat, mengelola, dan
meluaskan hubungan komersial secara online.
2
PT. Arisa Gita merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
penjualan Taqwin digital. Semua proses dilakukan secara manual yakni Pada
pemasaran, pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan
barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam bentuk
kertas, Sehingga menghambat kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan.
Kendala lain yang dihadapi oleh sistem yang ada adalah tidak terdapat sistem
penyimpanan data, sehingga menyebabkan sering terjadinya kehilangan dokumen
dan pada sistem yang ada proses pemasaran yang dilakukan PT.Arisa Gita masih
berada dalam wilayah tertentu (JABODETABEK) sehingga menghambat
customer yang diluar JABODETABEK dalam melakukan pemesanan barang.
Pada pemesanan untuk customer dilakukan dengan cara menghubungi melalui
telepon atau mendatangi perusahaan, sehingga membutuhkan waktu yang lama
dan menghambat customer dalam melakukan transaksi.
Agar permasalahan diatas dapat diatasi maka penulis mencoba untuk
membangun ”PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN
ONLINE TAQWIM DIGITAL PADA PT. ARISA GITA” dimana sistem ini
dapat membantu dan mempermudah customer dalam melakukan pemesanan
kapan saja dan dimana saja dan menjawab semua permasalahan yang ada
perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dibutuhkan suatu aplikasi berbasis web.
Adapun perumusan masalah sebagai berikut:
3
1. Bagaimana membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital
pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu kinerja karyawan dan proses
bisnis perusahaan?.
2. Bagaimana merancang sistem data yang terintegrasi sehingga memudahkan
dalam mencari data-data dan bukti-bukti transaksi dalam penjulan?.
3. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital
pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu konsumen dalam melakukan
pemesanan Taqwim Digital?
4. Bagaimana membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital
pada PT. Arisa Gita yang dapat membantu perusahaan dalam memasarkan
Taqwim Digital?
1.3 Batasan Masalah
Pada penulisan skripsi ini penulis memberi batasan masalah yaitu:
1. Pembuatan Sistem penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.0 dan
menggunakan My SQL 5.0 sebagai databasenya.
2. Pada penulisan Sistem Penjualan online yang dibuat tidak membahas lebih
lanjut dari segi keamanan data pada sistem.
3. Pembayaran yang digunakan menggunakan sistem pembayaran Transfer.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut :
4
1. Merancang program yang bersifat user friendly bagi segala tingkatan
pengguna internet.
2. Menampilkan berbagai jenis produk dan harga dalam bentuk katalog yang
akan memberi gambaran tentang produk secara dekat untuk memudahkan
pelanggan/pembeli ketika memesan barang.
3. Dapat menghasilkan halaman admin yang digunakan untuk pengaturan,
penambahan dan penghapusan produk.
1.5 Manfaat
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disebutkan
diatas, maka manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah:
1. Bagi Penulis
a. mampu menerapkan pembuatan aplikasi pemesanan online
b. memberikan pemahaman mengenai konsep pemesanan online pada
perusahaan.
2. Bagi Perusahaan Arisa Gita
a. Mempermudah proses pemesanan atau pembelian produk oleh
konsumen dan perusahaan dalam melakukan penjualan.
b. Dapat dijadikan sebagai sarana untuk penjualan produk.
c. Membantu memperluas area promosi.
3. Bagi Universitas
Manfaat dari kegiatan penelitian ini bagi Universitas adalah:
5
a. Mengetahui seberapa jauh Mahasiswa memahami materi yang di
berikan.
b. Melatih kesiapan mahasiswa dalam praktek kerja dan penerapan teknik
yang di gunakan di lapangan khususnya di bidang Teknik Informatika /
Sistem Informasi.
1.6 Metode Penelitian
Dalam kegiatan penulisan ilmiah ini, penelitian menggunakan metode :
1. Metode Pengumpulan Data
1) Wawancara
Melakukan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan beberapa
pertanyaan secara lisan dan dijawab dengan lisan pula
Dalam hal ini penulis mengadakan tanya jawab atau wawancara pada
bagian administrasi pemesanan pada PT. Arisa Gita.
a. Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada perusahaan.
b. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan informasi dengan membaca buku-buku
referensi dan buku perancangan sistem yang dapat dijadikan acuan
dalam pembahasan masalah.
c. Studi Literatur
6
Pengamatan dengan cara menggali informasi dari pemakai yang
menggunakan sistem serupa pada tempat lain, sebagai bahan
pertimbangan dalam membangun sistem baru
2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penyusunan
skripsi ini adalah dengan menggunakan metode pengembangan sistem yang
berorientasi objek yang terdiri dari beberapa tahap (Nugroho 2005 : 127) yaitu :
1. Analisa Sistem
2. Perancangan Sistem
3. Pengujian sistem
4. Implementasi Sistem
Pada gambar 1.1 siklus hidup pengembangan sistem berorientasi objek
mengandung 3 proses makro: analisis berorientsi objek, perancangan berorientasi
objek, dan implementasi berorientasi objek.
Gambar 1.1 Langkah –langkah Dari Siklus Pengembangan
Sistem Berorientasi Objek (Adi Nugroho, 2005).
7
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bagian ini akan dikemukakan pendahuluan yang berisi
latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bagian ini akan membahas materi pada PHP serta MySQL
dan pengertian sistem serta pengertian lainya yang berhubungan
dengan sistem itu sendiri.
BAB III : METODE PENELITIAN
Menguraikan metode yang digunakan penulis dalam menentukan
penulisan yaitu metode pengumpulan data, metode
pengembangan sistem dengan metodeloginya.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Menguraikan sistem yang akan dibuat serta hasil dari pembuatan
sistem tersebut.
BAB V : PENUTUP
Pada bagian ini akan diambil kesimpulan dan saran dari
penulisan skripsi.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Definisi Sistem
Sistem didefinisikan sebagai "sekumpulan elemen yang saling terkait atau
terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan". Dengan demikian di dalam
suatu sistem, komponen-komponen ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, tetapi
sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk satu kesatuan sehingga tujuan
sistem itu dapat tercapai (Kadir, 2003 : 54).
2.1.2 Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem (Kadir, 2003 : 54-57),
antara lain :
1. Tujuan (Goal)
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Contoh : pada
bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah.
Misalnya, nasabah dipermudah dalam memperoleh informasi tabungan melalui
fasilitas telepon, mengambil uang di counter-counter ATM, dan bahkan
melakukan transfer melalui Internet.
9
2. Masukan (Input)
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Contoh : data transaksi, data anggota,
dan instruksi.
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk,
tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah.
4. Keluaran (Output)
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya
5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan
umpan balik (feedback). Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik
masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan
sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan
antara keluaran sistem dan keluaran yang dikehendaki (standar). Jika terdapat
penyimpangan, maka akan dilakukan pengiriman masukan untuk melakukan
penyesuaian terhadap proses supaya keluaran berikutnya mendekati standar. Bila
10
penyebab penyimpangan terletak pada proses, maka prosesnyalah yang
diperbaiki.
6. Batas (Boundary)
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan
daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang
lingkup, atau kemampuan sistem. Contoh : pada sistem tradisional yang berbasis
kertas, pelanggan mengirim pesan melalui surat. Surat diterima oleh bagian
penerimaan surat dan diteruskan ke bagian pemroses pesanan. Selanjutnya, bagian
pemroses pesanan memeriksa ketersediaan produk dan memberikan konfirmasi
kepada pelanggan. Pada sistem ini, pelanggan diperlakukan sebagai bagian luar
sistem.
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Data dan Informasi
Sumber Informasi adalah data. Data adalah fakta mentah mengenai orang,
tempat, kejadian, dan hal-hal yang penting dalam organisasi (Whitten, 2004 : 23).
Menurut Davis (1999), Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang
berarti bagi penerimanya yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
saat mendatang (Kadir, 2003 : 31).
11
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi memiliki tiga kriteria (Supriyanto, 2007 : 244),
yaitu :
1. Akurat (accurate)
Informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan.
2. Tepat pada waktunya (timeliness)
Informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat. Mahalnya nilai
informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan,
sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan
mengirimkannya.
3. Relevan (relevance)
Informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi
informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah
organisasi (Whitten, 2004 : 107).
Menurut Wilkinson (1992), definisi sistem informasi adalah : kerangka kerja
yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah
12
masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran
perusahaan (Kadir, 2003 : 11).
Menurut Hall (2001), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur
formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan
kepada pemakai (Kadir, 2003 : 11).
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut (Kadir,
2003 : 70) :
1. Hardware (perangkat keras) mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer
dan printer.
2. Software (perangkat lunak) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras memproses data.
3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan
sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
13
6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang
memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh
sejumlah pemakai.
2.4 Penjualan
Definisi penjualan adalah proses pertemuan antara penjual dan pembeli,
proses perubahan keputusan pembeli yang dilaksanakan penjual atau salah satu
kegiatan ekonomi yang mengakibatkan berpindahnya hak milik dari penjual kepada
pembeli yang menerima imbalan tertentu sesuai dengan yang telah disepakati.
Terdapat dua system penjualan yaitu :
1. Sistem Penjualan Tunai
Merupakan transaksi yang apabila barang dan jasa diserahkan ke pembeli
setelah perusahaan menerima uang dari pembeli.
2. Sistem Penjualan Kredit
Adalah transaksi penjualan yang apabila order dari pelanggan telah dipenuhi
dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu
perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.
Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan
dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan
untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk
yang dihasilkan. Oleh karena itu, adanya transaksi yang menguntungkan
14
kedua belah pihak antara penjual dan pembeli. Pihak pembeli dapat membeli
barang dengan harga lebih murah,begitu pula pihak penjual memperoleh
keuntungan dari penerimaan uang.
2.4.1 Faktor-Faktor Penjualan
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan antara lain
(Kurnia, 2008):
a. Kualitas Barang
Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjualan, jika barang
yang diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelinya yang
sudah menjadi pelanggan dapat merasakan kecewa sehingga mereka bisa
berpaling kepada barang lain yang mutunya lebih baik.
b. Selera Konsumen
Selera konsumen tidaklah tetap dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana
selera konsumen terhadap barang-barang yang dijual berubah maka volume
penjualan akan menurun.
c. Servis Terhadap Pelanggan
Merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar penjualan terhadap
usaha di mana tingkat persaingan semakin tajam. Dengan adanya servis yang
baik terhadap para pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume
penjualan.
15
d. Persaingan Menurunkan Harga Jual
Potongan harga dapat diberikan dengan tujuan agar penjualan dan keuntungan
perusahaan dapat ditingkatkan dari sebelumnya. Potongan harga tersebut
dapat diberikan kepada pihak tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula
2.5 E-commerce
2.5.1 Definisi E-Commerce
E-Commerce adalah pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan serta
pengiriman dan pembayaran produk, jasa dan informasi di internet dan jaringan
lainnya, antara perusahaan berjaringan dengan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis
lainya (Humdiana dan Indrayani, 2005)
E-commerce berkaitan dengan kegiatan yang bersifat komersial di internet, e-
commerce merupakan aktifitas transaksi perdagangan melalui sarana internet. Dengan
memanfaatkan e-commerce, para penjual dapat menawarkan produknya secara luas
karena sifat internet yang tidak mengenal batasan tempat. E-commerce dapat
mengambil beberapa format tergantung pada tingkat digitalisasi (perubahan dari
secara fisik menjadi digital) yang dilibatkan. Tingkat digitalisasi tersebut dapat
berhubungan dengan (Susanta,2005):
1. Penjualan produk/jasa
2. Proses
3. Agen pengiriman/perantara
16
Tahun 1997 dibuat sebuah framework yang menjelaskan kemungkinan
kombinasi konfigurasi dalam 3 dimensi. Dimensi tersebut yaiutu produk dapat secara
fisik atau digital, proses dapat secara fisik atau digital, dan agen pengiriman/pelantara
secara fisik atau digital. Dalam perdagangan tradisional, ketiga dimensi tersebut
dilakukan secara fisik, dan e-commerce semua dimensi benar-benar dilakukan secara
digital. Semua kombinasi meliputi perpaduan dimensi digital dan dimensi secara
fisik. Jika dalam kombinasi tersebut paling tidak hanya ada satu dimensi, hal tersebut
dapat dinilai sebagai e-commerce, tetapi hanya sebagian dari e-commerce.
Contohnya, membeli pakaian di Walt-Mart Online , atau buku dari amazon.com
adalah sebagaian dari e-commerce, karena barang dikirim secara fisik melalui FedEx.
Tetapi membeli E-book dari amazon.com atau produk berupa software dari Buy.com
adalah e-commerce karena produk, pengirimannya, pembayarannya, dan agen
pengirimannya semua dilakukan secara online (Turban, McLean, dan Wetherbe,
2004).
2.5.2 Jenis-jenis Transaksi E-Commerce
Transaksi e-commerce dapat dilakukan dengan beberapa jenis (Turban,
McLean, dan Wetherbe, 2004), yaitu : B2B (Business to Business): dalam transaksi
B2B, antara penjual dan pembeli adalah organisasi bisnis. Jenis dari e-commerce ini
adalah digunakan yang paling digunakan.
17
1. Collaboration commerce (e-commerce): dalam e-commerce, mitra bisnis
berkolaborasi secara elektronik. Seperti kolaborasi yang sering terjadi anatara
dan antar mitra bisnis sepanjang rantai persediaan (supply chain).
2. B2C (Business to Consumer): Dalam B2C, penjualnya adalah organisasi atau
perusahaan, dan pembelinya adalah individu. Perusahan menawarkan
produk/jasa kepada kunsumen.
3. B2C (Consumer to Bisnis): Dalam C2B, individu memperkenalkan produk
atau jasa tertentu yang dibutuhkan, dan supplier bersaing untuk menyediakan
produk atau jasa yang dibutuhkan customer dengan membeli produk yang
ditawarkan individu tersebut. Contohnya Priceline.com, dimana individu
memberitahu nama produk dan harga yang diinginkan, dan Pricelin berusaha
untuk menemukan supplier untuk memenuhi kebutuhan yang ditawarkan.
4. C2C (Consumer to Consumer): dalam C2C, individu menjual produk/jasa ke
individu lainnya. Biasanya individu mengiklankan produk, jasa, pengetahuan,
maupun keahliannya disalah satu situs leleng atau classifiedads. Contohnya
meliputi www.bekas.com dan www.classified2000.com.
5. Intrabusiness (intraorganizational) commerce: dalam kasus ini, organisasi
menggunakan e-commerce secara internal untuk meningkaykan kinerja
operasinya. Dalam kasus ini dikenal sebagai B2E (Business-to-employee) e-
commerce, biasanya dilakukan melalui intranet meliputi penukaran barang,
jasa atau informasi. Aktivitas internal bisa bermacam-macam, mulai dari
18
menjual produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan
online.
6. Government-to-citizen (G2C): dalam kasus ini, pemerintah menyediakan
layanan ke masyaraktnya melalui teknologi e-commerce. Pemerintah dapat
melakukan bisnis dengan pemerintah lainya seperti halnya dengan bisnis
(G2B).
7. Mobile commerce (m-commerce): E-commerce dilakukan di lingkungan
wirless, seperti menggunakan telpon seluler untuk akses internet, hal itu
disebut m-commerce.
2.5.3 Keuntungan E-Commerce
Perdagangan secara elektronik menawarkan kepada perusahaan keuntungan
jangka pendek dan jangka panjang. E-commerce tidak hanya membuka pasar baru
bagi produk dan/atau jasa yang ditawarkan, mencapai customer baru, tetapi juga
dapat mempermudah cara perusahaan melakukan bisnis. Disamping itu, e-commerce
juga sangat bermanfaat bagi pelanggan/cutomer dan masyarakat umum. Secara
umum, ada berbagai manfaat lain yang didapat perusahaan saat melakukan
perdagangan secara elektronik (Nugroho, 2006). Beberapa manfaat itu adalah sebagai
berikut:
1. Keuntungan bagi perusahan, terdiri dari:
a. Memperpendek jarak: Perusahan-perusahan dapat lebih mendekatkan
diri dengan customer. Dengan hanya mengklik link yang ada disitus,
19
customer dapat menuju keperusahaan dimana pun saat itu mereka
berbeda.
b. Peluasan Pasar: jangakauan pemassaran menjadi semakin luas dan
tidak terbatas oleh area geografis dimana perusahaan berada.
c. Peluasan jaringan mitra bisnis: Pada perdagangan tradisional, sangat
sulit bagi suatu perusahaan untuk mengetahui posisi geografis dan
kerjasama baik teknis maupun non teknis. Dengan adanya
perdagangan elektronik lewat jaringan internet, hal-hal tersebut bukan
menjadi masalah yang besar lagi.
d. Efisien: Perdagangan elektronik akan sangat memangkas biaya-biaya
operasional. Perusahan-perusahan yang berdagang secara elektronik
tidak membutuhkan kantor dan toko yang besar, menghemat kertas-
kertas yang digunakan untuk transaksi-transaksi, periklanan, serta
pencatatan-percatatan. Selain itu, perdagangan elektronik jugasangat
efisien dari sudut waktu yang digunakan. Pencarian informasi-
informasi produk/jasa dan transaksi-transaksi bisa dilakukan lebih
cepat serta lebih akurat.
2. Keuntungan bagi Customer, terdiri dari:
a. Efektif: Customer dapat memperoleh informasi tentang produk/jasa
yang dibutuhkannya dan berrtransaksi dengan cara yang cepat dan
murah.
20
b. Aman secara fisik: Customer tidak perlu mendatangi toko tempat
perusahaan menjajakan barangnya dan hal ini memungkinkan
Customer dapat bertransaksi dengan aman di daerah-daerah tertentu
mungkin sangat berbahayajika berkkendaraan dan membawa uang
tunai dalam jumlah yang besar.
c. Fleksibel: Customer dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi,
baik dari rumah, kantor, warnet, atau tempat-tempat lainnya. Customer
juga tidak perlu berdandan rapi seperti pada perdagangan tradisional
umumnya.
3. Keuntungan bagi masyarakat umum, terdiri dari:
a. Mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan: dengan adanya e-
commerce yang dapat dilakukan dimana saja, customer tidak perlu
melakukan perjalanan-perjalan ke toko-toko, dimana hal ini pada
gilirannya akan mengurangi jumlah kendaraan yang berlalu-lalang
dijlanan. Berkurangnya kendaraan di jalanan berarti menghemat bahan
bakar dan mengurangi tingkat polusi udara sebab gas-gas buangan
kendaraan bermotor dapat mencerminkan lingkungan.
b. Membuka peluang kerja baru: era perdagangan elektronik akan
membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak “buta”
teknologi. Muncul pekerjaan-pekerjaan baru seperti pemrograman
komputer, perancangan web, ahli dibidang basis data, analisis sistem,
ahli dibidang jaringan komputer, dan sebagainya.
21
c. Menguntungkan dunia akademis: berubahnya pola hidup masyarakat
dengan hadirnya e-commerce, kalangan akademis akan semakin
diperkaya dengan kajian-kajian psikologis, sosial-budaya, dan
sebaliknya, yang berkaitan dengan dunia maya. Selain itu, dampak
langsung dari hadirnya internet langsung akan menantang kiprah
ilmuwan dibidang teknik komputer, teknik telekomunikasi,
elektronika, pengembangan perangkat lunak, dan sebagainya.
d. Meningkatkan kualitas sumber daya: E-commerce, seperti juga
teknologi komputer pada umumnya, hanya bisa dilakukan oleh orang-
orang yang mengenal teknologi komputer, sehinggan pada gilirannya
akan merangsang orang-orang untuk mempelajari teknologi komputer.
2.5.4 Kerugian E-commerce
Disamping segala hal yang menguntungkan dari perdagangan elektronik, e-
commerce juga memiliki kerugian-kerugian. Sebagai langkah antisipasi, perlu
dipahami beberapa hal negatif dari e-commerce (Nugroho,2006), yaitu:
1. Meningkatkan individualisme: seseaorang dapat bertransaksi dan
mendapatkan barang/jasa yang diperlukannya tanpa perlu bertemu dengan
siapa pun. Ini membuat beberapa orang menjadi berpusat pada diri sendiri
(egois) serta individualistis dan merasa dirinya tidak terlalu membutuhkan
kehadiran orang lain dalam hidupnya.
22
2. Terkadang menimbulkan kekecewaan: apa yang dilihat dilayar monitor
komputer terkadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata
(aslinya). Hal inilah yang terkadang membuat customer merasa kecewa
terhadap produk yang akan dibelinya melalui internet.
3. Tidak manusiawi: sering kali orang pergi ke toko-toko dan pusat-pusat
pembelanjaan (mall) tidak sekedar berbelanja tetapi juga untuk menyegarkan
pikiran. Hal ini tidak dialami dalam e-commerce, meskipun dapat mengobrol
dengan chatting, tetapi tidak bisa menyegarkan secara nyata.
2.5.5 Konsep Dasar Keamanan e-commerce
Terdapat beberapa faktor pendorong kemunculan dan perkembangan
keamanan e-Commerce diantaranya, adalah :
a. Kemajuan infrasutruktur sistem komunikasi
b. Meledaknya sistem perdagangan global
c. Sistem perdagangan real time
d. Meningkatkan rasa pengertian/penghargaan terhadap segala resiko yang
mungkin terjadi
e. Tersedianya teknologi sistem keamanan (security)
f. Sistem keamanan sebagai aset yang berharga
g. Politik
Pengakuan terhadap pernyataan sah
h. Secure Electronic Commerce: e-Commerce yang menggunakan prosedur
23
sistem keamanan dan teknik-teknik untuk menghadapi segala resiko yang
terjadi. Fungsi- fungsi umumnya antara lain:
1) Authentication (Pembuktian keaslian)
2) Confidentiality (kerahasiaan)
3) Data integrity (integritas data)
Biasanya semua itu diimplementasikan dengan menggunakan teknologi
kriptografi seperti enkripsi dan digital signature.
2.5.6 Tujuan-tujuan Sistem Informasi Keamanan
Sistem Keamanan Informasi: Merupakan penerapan teknologi untuk
mencapai tujuan-tujuan keamanan sistem informasi dengan menggunakan bidang-
bidang utama yaitu:
1. Sistem Keamanan Komunikasi (Communications security) merupakan
perlindungan terhadap informasi ketika di kirim dari sebuah sistem ke
sistem lainnya.
2. Keamanan Komputer (Computer security) adalah perlindungan terhadap
sistem informasi komputer itu sendiri.
3. Keamanan secara fisik seperti pengamanan oleh penjaga keamanan, pintu
yang terkunci, sistem control fisik lainnya, dan sebagainya.
4. Keamanan Personal meliputi kepribadian orang-orang yang
mengoperasikan atau memilki hubungan langsung dengan sistem tersebut.
5. Keamanan administrative contohnya mengadakan control terhadap
24
perangkat-perangkat lunak yang digunakan, mengecek kembali semua
kejadian-kejadian yang telah diperiksa sebelumnya dan sebagainya.
6. Keamanan media yang digunakan meliputi pengontrolan terhadap media
penyimpanan yang ada dan menjamin bahwa media penyimpanan yang
mengandung informasi sensitive tersebut tidak mudah hilang begitu saja.
Ada beberapa tujuan dalam penggunaan system informasi keamanan, yaitu :
a. Confidentially : Menjamin apakah informasi yang dikirim tersebut
tidak dapat di buka atau tidak dapat diketahui oleh orang lain yang
tidak berhak.
b. Integrity: Menjamin konsistensi data tersebut apakah masih utuh
sesuai aslinya atau tidak, sehingga upaya orang-orang yang tidak
bertanggung jawab untuk melakukan penduplikatan dan perusakan
data bisa dihindari.
c. Availability: Menjamin pengguna yang sah agar dapat mengakses
informasi dan sumber miliknya sendiri.
d. Legitimate Use: Menjamin kepastian bahwa sumber tidak digunakan
oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab.
2.6 Taqwim Digital
Adalah sebuah produk yang upaya ikut berkontribusi bagi terselenggaranya
pelaksanaan shalat fardu awal waktu yang menunjukan jadual dan masuknya shalat
dengan tepat serta beroperasi secara otomatis akan mengikuti jadual yang telah
25
dikeluarkan resmi oleh Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Departemen Agama RI,
karena data resmi tersebut telah di input kedalam “software” program yang ada di
dalamnya.
2.7 Metodologi Pengembangan Sistem Berorientasi Objek
Pengembangan sistem informasi (system development) dapat berarti
menyusun sistem informasi yang benar-benar baru atau sering terjadi
menyempurnakan sistem yang telah ada (Nugroho, 2005)
Ada beberapa metode dalam pengembangan sistem, salah satunya dengan
pendekatan objek oriented development. Objek oriented development adalah suatu
cara perkembangan peranti lunak dan sistem informasi berdasarkan abstraksi objek-
objek yang ada didunia nyata. Abstraksi adalah menemukan serta memodelkan fakta-
fakta dari suatu objek yang penting bagi suatu aplikasi (Nugroho, 2005).
Metode pengembangan sistem berorientasi objek mempunyai tiga
karakteristik utama yaitu:
1. Pemodulan ( Encapsulation )
Encapsulation sering disebut dengan penyembunyian informasi (informasi
hiding) konsep ini sebenarnya lebih didasari pada fakta yang ada didunia
nyata bahwa tidak semua hal perlu diperlihatkan.
2. Penurunan (Inheritance)
Object-object memilki banyak persamaan, namun ada sedikit perbedaan, hal
ini mempnyai konsekuensi yang penting yaitu sebagai instance sebuah class,
26
sebuah object mempunyai semua karakteristik dari class. Inilah yang disebut
dengan inheritance (pewaris sifat).
3. Polimorphisme
Polimorphisme adalah konsep yang sangat handal bagi pengembang
perangakat lunak untuk pemisahan secara jelas diantara sub sistem yang
berbeda. Dengan demikin sebuah sistem akan bisa dimodifikasi secara mudah
karena hanya dibutuhkan interface antar class.
Pengembangan sistem berorientasi objek mencakup aktivitas-aktivitas
dibawah ini, antara lain:
1. Analisa
Analisa berorientasi objek (Objek Oriented Anlysis) adalah tahapan perangkat
lunak dengan menentukan spesifikasi sistem serta mengidentifikasi kelas
kelas serta hubungan satu dengan yang lain (Nugroho, 2005). Hasil utama dari
analisa adalah sistem seutuhnya sebagai persiapan menuju ketahap
perancangan.
2. Perancangan
Sasaran dari perancangan berorientasi objek (OOD Objek Orianted Design)
adalah merancang kelas-kelas ynag teridentifikasi selama tahap analisis dan
antar muka pengguna (User Interface). Selama tahap ini kita
mengidentifikasikan, menambahkan beberapa objek dan kelas yang
mendukung implementasi dari spesifikasi kebutuhan.
27
3. Pengujian Black Box Testing
Pengujian pada dasarnya adalah menemukan serta menghilangkan ‘bugs’
(kesalahan-kesalahan) yang ada disistem/perangkat lunak itu (Nugroho, 2005 :
431). Dalam hal ini penulis menggunakan strategi pengujian blakc-Box
testing. blakc-Box testing merupakan metode perancangan test case yang
menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk
mendapatkan test case (William, 1995).
4. Implementasi
Memprensentasikan hasil perancangan kedalam bahasa pemrograman
kemudian dapat dijalankan pada komputer.
2.8 UML (Unified Modeling Language)
Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat
handal di dunia perkembangan sistem yang berorientasi obyek (Munawar, 2005).
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch,
Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering
(OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode
Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam
empat tahapan interaktif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi
semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan
implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kaya dengan notasi
28
dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada
analisis terstuktur dan pemodelan entity-relationship. Tahapan utama pada
metodologi ini adalah analisis, design system, design object dan implementasi.
Metode OOSE dari Jacobson lebih memberikan penekanan pada use case.
Dengan UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan
membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari
metode lain yang lebih efektif. Gambar 2.1 ini menunjukan unsur-unsur yang
membentuk UML.
Gambar 2.1 Unsur-Unsur Pembentuk UML
(Munawar, 2005: 18)
Pada penggunaan UML akan berdampak peningkatan pada peningkatan
produksivitas dan kualitas, serta pengurangan biaya dan waktu. Dalam UML terdapat
model-model untuk menjelaskan bagaimana suatu aplikasi berjalan. Model-model
tersebut antara lain model use case dan analisis. Selain model UML, terdapat
29
diagram-diagram seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan
class diagram.
2.8.1 Model Use Case
Pada pembuatan sebuah aplikasi diperlukan model-model dari UML seperti
model use case dan model analisis. Model use case adalah model yang
menggambarkan requirements system untuk mengidentifikasi fungsionalitas dari
sistem yang akan dibuat. Use case model juga digunakan sebagai sebuah masukan
yang penting selama dalam proses analisis, design, dan testing. Use case model ini
terdiri dari satu atau beberapa use case diagram. Use case diagram diuraikan dalam.
2.8.2 Model Analisis
Dalam menggunakan UML selain model use case juga terdapat model analisis
yang dipakai pada sequence diagram. Model analisis menggambarkan realisasi dari
kumpulan use case dalam use case model. Tujuan dari sebuah model analisis adalah
untuk membuat pemetaan awal mengenai perilaku yang diisyaratkan dalam sistem
aplikasi ke dalam elemen-elemen pemodelan. Elemen model dalam model analisis
disebut kelas analisis yang merupakan pemetaan awal dari perilaku sistem. Kelas
analisis terdiri dari kelas yang berstereotype boundary, control, dan entity
1. Boundary Class
Boundary Class adalah kelas yang memodelkan interaksi antara satu atau lebih
actor dengan sistem. Kelas boundary memodelkan bagian dari sistem yang
30
bergantung pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan dunia
luar.
2. Control Class
Control Class adalah kelas yang mengkoordinasikan aktivitas dalam sistem.
Kelas ini menghubungkan kelas boundary dengan kelas entity. Kelas control
digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”, khusus untuk satu atau
beberapa use case saja. Kelas control tidak dipengaruhi perubahan
disekelilingnya.
3. Entity Class
Entity Class adalah kelas yang menyimpan dan mengolah data. Kelas entity
memodelkan informasi yang harus disimpan oleh sistem. Kelas entity
memperlihatkan data dari sebuah sistem oleh karena itu, kelas entity membantu
untuk memahami apa yang kira-kira ditawarkan oleh sistem kepada user.
2.8.3 Diagram-Diagram dalam UML
Diagram merupakan penjelasan secara grafis yang berkaitan dengan elemen-
elemen dalam sistem. Diagram-diagram ini dibuat supaya model yang dibuat semakin
mendekati realitas. Berikut ini merupakan tipe-tipe diagram UML yang terdapat
dalam UML:
1. Use Case Diagram
Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna.
Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user
31
(pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita
bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan
antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap scenario
mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasikan oleh orang,
sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara
singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian yang scenario yang
digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna. Diagram use case
menunjukan 3 aspek dari sistem yaitu aktor, use case dan sistem/ sub sistem
boundary. Aktor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika
berkomunikasi dengan use case)
2. Activity Diagram
Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural,
proses bisnis, dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram
mempunyai peranan seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya
dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel.
Diagram ini menunjukan langkah-langkah, keputusan dan percabangan yang
terjadi dengan tingkah laku dari objek, atau dengan sebuah proses bisnis.
Obyek adalah benda secara fisik atau konseptual yang ada dalam kenyataan
dalam sekeliling hidup kita. Contoh dari obyek seperti hardware, software,
dokumen, manusia dan bahkan juga konsep. Sebuah objek mempunyai
keadaan sesaat (state). Diagram ini digunakan untuk mempresentasikan
sebuah operasi obyek dan proses bisnis.
32
Activity Diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu sistem.
Activity Diagram dapat digunakan dalam pemodelan bisnis untuk
menunjukkan bussines Workflow atau juga digunakan dalam analisa
kebutuhan untuk menggambarkan aliran kejadian melalaui use case. Activity
diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada
beberapa eksekusi. Strandar UML menggunakan segi empat dengan sudut
membulat untuk menggambarkan akrtivitas. Decision digunakan untuk
menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan
proses-proses pararel (frok dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat
berupa titik, garis horizontal atau vertikal.
3. Sequence Diagram
Squence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah
skenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan message
(pesan) yang diletakan di antara obyek-obyek ini di dalam use case.
Komponen utama squence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan
kotak segi empat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah
dan waktu yang ditujukan dengan progress vertikal. Sequence diagram
menekankan interaksi obyek yang disusun dalam suatu urutan waktu.
Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case. Sequence diagram
menerangkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk
menghasilkan sesuatu di dalam use case. Tipe diagram ini sebaiknya
digunakan pada awal tahap desain atau analisa, disebabkan karena
33
kesederhanaannya dan mudah dimengerti. Sequence diagram menunjukan
interaksi antar obyek berupa message yang digambarkan terhadap perubahan
waktu. Setiap obyek yang terlibat dalam sebuah use case digambarkan dengan
garis putus-putus vertikal, kemudian message yang dikirim oleh obyek
digambarkan dari laporan. Oleh karena itu, setelah sedikit iterasi, biasanya
bagian yang telah dikembangkan akan dihentikan dan dilanjutkan dengan
langkah pengembangan selanjutkan dengan garis horizontal secara kronologis
dari atas ke bawah. Pada pelaksanaannya, setiap langkah saling memberikan
informasi satu sama lainnya. Proses software tidak linier dan sederhana tapi
memiliki urutan iterasi dari aktivitas pengembangan sampai di langkah
terakhir perangkat lunak digunakan. Model yang banyak mengandung iterasi
membuat sulit pihak manajemen untuk memeriksa seluruh rencana.
4. Class Diagram
Class diagarm adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan
desain berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut/ properti)
suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan
tersebut (metode/ fungsi). Class biasanya digunakan untuk mendefinisikan
obyek-obyek bisnis. Class-class seperti ini biasanya mendefinisikan model
database dari suatu aplikasi. Atas dasar itulah class seperti ini sering disebut
dengan class entity karena mewakili objek database.
34
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan
obyek beserta hubungan satu sama lainnya seperti containment, pewarisan,
asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok, yaitu nama, atribut dan
metode. Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut:
a. Private, fitur ini tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
Fitur ini mempunyai simbol (-).
b. Protected, fitur ini hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan
dan anak-anak yang mewarisinya. Fitur ini mempunyai simbol (#).
c. Public, fitur (sebuah operation atau attribute) dapat dipanggil oleh siapa
saja atau diakses oleh class manapun. Fitur ini mempunyai simbol (+).
d. Package, fitur ini hanya bisa diakses langsung oleh instance sebuah
class pada package yang sama. Fitur ini mempunyai simbol (~).
2.9 Konsep Aplikasi Berbasis Web
World Wide Web (WWW) yang lebih dikenal dengan web, merupakan salah
satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web
pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi
hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang
disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam web browser. Internet
identik dengan web, karena popularitasnya sebagai penyedia informasi dan interface
(tampilan antarmuka) yang dibutuhkan oleh pengguna internet dari masalah informasi
sampai dengan komunikasi web memudahkan pengguna komputer untuk berinteraksi
35
dengan pelaku internet lainnya dan menelusuri informasi. Selain itu web telah
diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi teknologi informasinya, karena
beberapa alasan yaitu akses informasi mudah, set-up server lebih mudah, informasi
mudah didistribusikan, dan bebas platform, yaitu informasi dapat disajikan oleh web
browser pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe
data dapat disajikan. (Sidik & Pohan, 2007:1-2). Server dan web browser
berkomunikasi satu sama lain dengan protocol yang memang dibuat khusus untuk
ini, yaitu HTTP (Hypertext Transfer Protocol ) bertugas menangani permintaan-
permintaan (request) dari browser untuk mengambil dokumen–dokumen web.
Berikut skema kerja antara server dan web browser .
Gambar 2.2 Skema kerja web(Sidik & Pohan, 2007)
Aplikasi web (web application) adalah aplikasi yang dapat diakses dengan
menggunakan web browser lewat jaringan baik internet ataupun intranet (misal
36
intranet perusahaan). Halaman-halaman web yang telah ditambahkan kode program
(PHP, ASP, JSP, Perl, dsb) biasa dikenal dengan nama web application (aplikasi
web). Saat ini terdapat berbagai macam aplikasi web, diantaranya adalah webmail,
online shopping, blog, search engine (mesin pencarian), SFA (Sales Force
Automation), ERP (Enterprise Resource Planning), online auction (lelang online),
CRM (Customer Relationship Management), berbagai Sistem Informasi suatu
organisasi dan sebagainya (Iqbal, 2007).
2.10 Database (Basis Data)
Database (Basis Data) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang
saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi (Kadir,
2003: 120). Database dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang
memakai pendekatan berbasis berkas.
Untuk mengolah database diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS
(Database Management System). DBMS adalah perangkat lunak sistem yang
memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses
database dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk
mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan berbeda.
2.11 MySQL
MySQL merupakan database yang dikembangkan dari bahasa SQL (Stucture
Query Language). SQL sendiri merupakan bahasa yang terstruktur yang digunakan
37
untuk interaksi antara script program dengan database sever dalam hal pengolahan
data. Dengan SQL, kita dapat membuat tabel yang nantinya akan diisi dengan data,
memanipulasi data (misalnya menambah data, menghapus data dan memperbaharui
data), serta membuat suatu perhitungan dengan berdasarkan data yang ditemukan
(Prasetyo, 2004).
Oleh karena hal tersebut, SQL tidak hanya terbatas digunakan untuk
mendapatkan suatu tampilan dari database yang statis. Saat ini juga sedang
dikembangkan standar baru yang dikenal sebagai SQL3, yang berencana membuat
SQL menjadi bahasa yang mendekati mesin tuning.
MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan
pengembang software sekaligus konsultan database bernama MySQL AB yang
bertempat di Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX
DataKonsult AB dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk
mengembangkan aplikasi berbasis web pada client.
Awalnya Michael Widnius “Monty”, pengembang satu-satunya di TcX,
memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang
mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke dalamnya. Mula-
mula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu, namum mSQL
dirasa kurang sesuai, karena lambat dalam pemrosesan query.
MySQL adalah database yang memiliki kecepatan yang tinggi dalam
melakukan pemrosesan data, dapat diandalkan, dan mudah digunakan serta mudah
dipelajari. MySQL mendukung banyak bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl,
38
Phyton, Java dan PHP. Selain itu, dengan bantuan driver ODBC, MySQL juga
mampu berinteraksi dengan berbagai pemrograman visual seperti Delphi, Visual
Basic dan sebagainya. (Prasetyo, 2004).
2.12 PHP
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu
itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan
script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan
selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya
PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari PHP/FI adalah Personal Home
Page/Form Interpreter.
Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak
programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997,
dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam
rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan
PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend,
menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat.
Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan
meresmikan nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis
tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak
dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun
39
aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang
tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari
PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam
versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk
menjawab perkembangan bahasa pemrogramanke arah pemrograman berorientasi
objek. PHP (PHP Hyperyext Preprocessor) merupakan bahasa berbentuk script yang
ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke
client, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk
membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan
permintaan terkini. Misalnya, Anda bisa menampilkan isi database ke halaman Web.
Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP
(Active Server Page), Sold Fusion, JSP ataupun Perl. Pada saat ini, PHP cukup
populer sebagai peranti pemrograman Web, terutama dilingkungan Linux. Walaupun
demikian, PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis
UNIX, Windows NT, dan Macintosh. Bahkan versi untuk Windows 95/98 pun
tersedia. Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server
Apache. Namum, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti
PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Informarion Server), dan Xitami. Adapun
pertimbangan penulis menggunakan PHP sebagai bahasa permograman adalah:
PHP bersifat open source, dimana semua orang bisa menggunakannya secara
bebas (bebas mengkopi, bebas memakai, bebas mengeksekusi, bebas merubah souce
bahkan bebas biaya alias gratis).
40
PHP termasuk bahasa parsing yang tidak memerlukan binari terkompilasi,
sehingga proses dilakukan dengan cepat.
2.13 Studi Literatur Sejenis
Evaluasi dilakukan dengan studi literatur terhadap dua karya ilmiah yang
sejenis sebagai pembanding dalam pengembangan sistem informasi penjualan yang
akan dikembangkan. Batasan yang penulis lakukan dalam mengevaluasi penelitian-
penelitian terdahulu terfokus pada penelitian sistm informasi penjualan. Peneliti akan
menjelaskan mengenai tujuan sistem yang dibuat, metodologi yang digunakan, hasil
dari sistem yang dibuat, dan kelemahan sistem yang dihasilkan dari dua karya tulis
ilmiah tersebut.
Tabel 2.1 Daftar Studi literatur Sejenis
No Judul Skripsi diambil dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kelebihan menurut penulis
Kekurangan menurut penulis
1 Angga Sulistyawati, 2007, Pengembangan sistem pemesanan sepeda motor berbasis web
Pembayaran sudah melalui M-Banking
Tidak ada laporan harian, mingguan, dan bulanan.Belu ada fasilitas untuk login member
2 Canda Sailan Dalimunte, 2007, Pengembangan sistem informasi penjualan
Pembayaran sudah melalui M-Banking
Tidak ada catatn transaksi untuk user
Setelah penulis melakukan evaluasi dari sistem pemesanan dan penjualan
yang pernah dibuat, penulis mengambil kesimpulan bahwa terdapat kelemahan dari
41
sistem-sitem tersebut seperti tidak adanya laporan harian, mingguan, dan bulanan,
belum adanya akses login untuk member, dan tidak ada catatan taransaksi untuk
member. Untuk itu penulis melakukan beberapa penyempurnaan pada pengembangan
aplikasi yang dilakukan mengacu pada hasil evaluasi diatas yaitu, dengan membuat
laporan pemesanan, serta membaut akses login untuk member dan laporan catatan
transaksi.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
Didalam bab ini membahas metodelogi penelitian yang meliputi metode
pengumpulan data dan metode pengembangan system.
3.1 Metode Pengumpulan Data
Penulis dalam penelitiannya menggunakan 3 metode untuk mengumpulkan
data, yaitu wawancara, observasi, serta studi lapangan.
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pemilik toko dan admin:
Nama : Hafis Alwini
Jabatan : Administrasi pemasaran perusahaan
2. Observasi
Observasi adalah sebuah metode pengumpulan informasi dengan cara
pengamatan atau peninjauan langsung terhadap objek penelitian.
Pada metode ini penulis melakukan observasi langsung, sebagai berikut :
Tempat
Tempat yang mejadi objek penelitian adalah :
Nama Perusahaan : PT. Arisa Gita
Alamat : Jl. Raden Saleh No. 18 Q Jakarta Pusat
Waktu
43
Waktu pelaksanaan adalah :
Hari : Senin hingga Sabtu
Pukul : 09.00 – 15.00 wib
Lama penelitian : April-Juni (2010)
Metode pengumpulan data yang diperoleh dari perpustakaan baik berupa
artikel, buku-buku, jurnal, maupun sumber lain yang bersangkutan, dapat dilihat
pada literatur (Daftar Pustaka).
3. Studi Literatur
Peneliti akan melakukan evaluasi terhadap pengembangan sistem
informasi e-commerce yang pernah dibuat sebelumnya. Evaluasi dilakukan
dengan studi literatur terhadap 2 (dua) karya ilmiah yang sejenis sebagai
pembanding dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan karya ilmiah dalam
pengembangan sistem informasi penjualan on-line yang akan dikembangkan.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yg penulis gunakan dalam penyusunan
skripsi ini adalah dengan menggunakan metode pengembangan sistem yang
berorientasi objek yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
1. Analisa Sistem
2. Perancangan Sistem
3. Pengujian Sistem
4. Implementasi sistem
44
Agar memudahkan proses analisa dan perancangan, maka digunakan suatu
tool yaitu UML (Unified Modelling language). Alasan penulis menggunakan ini
karena kemudahan dalam proses penelitian. Setiap tahap dari penelitian dapat
dipahami dengan mudah
1. Analisa Sistem
Analisa sistem dapat diartikan sebagai peguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-perrmasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikan.
Pada tahapan analisa disini akan menjelaskan sebagai berikut :
a. Profil PT. Arisa Gita
Profil ini akan menguraikan tentang PT. Arisa Gita.
b. Analisa sistem yang sedang berjalan dan menguraikan tentang
kelemahan dari sistem lama dan keunggulan sistem yang sedang
berjalan.
c. Analisa pemecahan masalah
Analisa disini akan menguraikan tentang bebrapa usulan alternatif
yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dalam
sistem informasi Penjualan online.
45
2. Perancangan Sistem
Pada tahap desain, hasil analisa didetailkan dengan bantuan tool UML
(Unified modelling language). beberapa diagram UML yang digunakan penulis
dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut:
1) Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas dari sistem yang
dibuat.
2) Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas dalam suatu
sistem. Activity Diagram dapat digunakan dalam pemodelan bisnis
untuk menunjukkan bussines Workflow atau juga digunakan dalam
analisa kebutuhan untuk menggambarkan aliran kejadian melalaui
use case.
3) Sequance Diagram
Sequence diagram ini akan menjelaskan secara detail urutan proses
atau pesan yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari
use case.
4) Class Diagram
Selain menggunakan UML diatas, diperlukan juga perancangan
database untuk menyimpan objek-objek yang telah dibuat kedalam
database sistem. Setelah dibuatkan rancangan database, maka perlu
dirancang layer input (user interface) agar memudahka user dalam
menginput data.
46
3. Pengujian Sistem
Setelah melakukan analisa dan perancangan tahap selanjutnya adalah
pengujian sistem (testing). Pengujian istem dilakukan menggunakan metdode
black box.
4. Implementasi
Setelah melakukan tahap analisa dan perancangan selesai, maka tahapan
selanjutnya adalah mengimplementasikan hasil rancangan dengan cara membuat
coding program yang dapat dimengerti komputer. Penulis menggunakan PHP
dalam mengimplementasikan bahasa pemrograman dan MySQL sebagai
rancangan database. Pada tahap ini relative sederhana dan bersifat mekanis sebab
perancangan yang baik sudah menggambarkan dengan baik apa yang harus
dilakukan.
47
3.3 Kerangka Berfikir
Gambar 3.1 Kerangkan Berfikir
48
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Sistem
4.1.1 Profil PT. Arisa Gita
4.1.1.1 Sejarah
Arisa Gita adalah perusahaan perdagangan umum yang bergerak dibidang
usaha penjualan bermacam-macam Taqwim Digital. PT Arisa Gita berdiri pada
tanggal 12 April 2008. lokasi PT. Arisa Gita terletak di jl. Raden Saleh No. 18 Q
Jakarta Pusat.
Dalam usaha pendiriannya, PT. Arisa Gita dicetuskan oleh ibu Hj.
Muriyati. untuk mendirikan suatu usaha yang terbilang besar ini atau mmepunyai
tujuan yang besar dibutuhkan kerjasama yang baik demi tercapainya suatu tujuan
yang baik pula.
4.1.1.2 Struktur Organisasi
Organisasi merupakan kesatuan aktivitas dimana para pimpinan
mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud
untukmencapai tujuan perusahaan. Dengan organisasiyang efektif, maka setiap
bagian organisasi mengetahui aktivitas mana yang harus dilaksanakan sehingga
hubungan kerja dalam organisasi perusahaan akan dapat dikoordinasikan dengan
baik.
49
Struktur organisasi tercermin dalam suatu bagan organisasi yang
menunjukan pembagian tugas dan wewenang serta peraturan prosedur yang ada
termasuk komunikasi dan arus kerja.
Suatu perusahaan bisa berjalan dengan baik apabila ditunjang oleh struktur
organisasi yang jelas dan sesuai dengan pembagian tugas (job description)
sehingga tidak ada penumpukan tugas pada suatu karyawan. Dalam organisasi
atau perusahaan tidak mungkin terlepas dari pegawai, yang dimaksud dengan
struktur organisasi adalah suatu bagian dari suatu kelompok kerja yang disusun
terdiri di mana secara singkat dapat dijalankan tugas-tugas dan tanggung jawab
dari pegawainya.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Stuktur organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan dan
untukmenjamin suatu penyelenggaraan kerja sama yang sebaik-baiknya, dalam
struktur organisasi PT. Arisa Gita ada beberapa tingkatan yang mempunyai
tanggung jawab masing-masing, yaitu;
PIMPINAN
BagianKeuangan
BagianProduksi
BagianAdministrasi
BagianSekretaris
50
1. Pimpinan Utama
Tugas :
a. Bertanggung jawab terhadap semua bidang didalam struktur organisasi.
b. Menyusun rencana strategis bisnis dalam jangka pendek dan jangka panjang.
c. Merumuskan inovasi-inovasi strategi bisnis baru yang nantinya menjadi
daya tarik bagi pembeli.
d. Melakukan rapat koordinasi dan evaluasi setiap bulannya.
e. Melakukan pengontrolan disemua bidang yang terstruktur.
f. Mengambil keputusan-keputusan strategis dan pertimbangan-pertimbangan
yang matang dalam peningkatan kinerja PT. Arisa Gita ini.
2. Sekretaris
Bagian ini mencatat segala yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan
di bawah perintah piminan.
3. Keuangan
Bagian ini akan bertanggung jawab mengenai masalah keuangan PT. Arisa
Gita, yang mencakup dari :
a. Biaya pembelian Stok barang untuk memproduksi Taqwim Digital
b. Biaya pembelian peralatan produksi
c. Pembayaran gaji pekerja
d. Penerimaan kas penjualan
e. Membuat Laporan Keuangan kepada pimpinan utama.
51
4. Administrasi
Bagian ini bertugas Mencatat semua keperluan usaha ini seperti :
a. Mengecek atau mengawasi penjualan
b. Pengadaan perlengkapan disemua bagian
c. Membuat laporan keseluruhan kepada pimpinan utama.
5. Produksi
Bagian Produksi bertugas untuk membuat barang sesuai dengan pesanan
dari konsumen ‚ menjaga volume persediaan barang, membuat laporan persediaan
barang dan mengirim barang ke konsumen.
4.1.2 Analisa Sistem Berjalan
Pada pengamatan yang diperoleh, bahwa sistem yang sedang berjalan
pada PT. Arisa Gita adalah bahwa Proses penjualan selama ini masih dilakukan
secara manual yaitu melalui telepon atau datang langsung ke perusahaan tersebut.
Proses ini dilakukan oleh masing-masing pembeli. Kemudian administrasi PT.
Arisa Gita akan mencatat data penjualan dan menyediakan Taqwim Digital yang
telah dipesan untuk diberika kepada pembeli. Setelah pesanan Taqwim Digital
tersedia maka dilakukan pembayaran dan Taqwim Digital diterima oleh pembeli.
Berdasarkan proses pemesanan tersebut, penulis mendefinisikan variable-
veriabel yang diperlukan dalam pengembangan sistem yang akan dibuat
diantaranya data Taqwim Digital dan data penjualan.
52
4.1.2.1 Use Case Diagram Sistem Berjalan
Proses dari aktivitas sistem yang berjalan, digambarkan melalui Use Case
diagram dibawah ini :
Gambar 4.2 Use Case diagram berjalan di PT. Arisa Gita
53
4.1.2.2 Activity Diagram Berjalan
Adapun proses dari aktivitas sistem yang berjalan, digambarkan melalui
Activity diagram dibawah ini :
Gambar 4.3 Activity diagram berjalan di PT. Arisa Gita
a. Kelebihan Sistem Yang Berjalan
Analisa yang diperoleh dari PT. Arisa Gita penulis dapat menyimpulkan
ada beberapa keunggulan pada sistem yang sedang berjalan, diantaranya :
1. Pemesan dapat melihat langsung Taqwim Digital secara fisik.
2. Bisa memastikan Kondisi Taqwim Digital yang dibeli diterima dengan
baik.
54
3. Tidak mengeluarkan biaya besar untuk pembelian perangkat keras maupun
perangkat lunak.
b. Kelemahan Sistem Berjalan
Berdasarkan hasil dari analisis yang diperoleh dari PT. Arisa Gita penulis
dapat menguraikan beberapa kelemahan pada sistem yang sedang berjalan,
diantaranya :
1. Pemesanan dan pembuatan laporan, mulai dari pencatatan pemesanan
barang, pengecekan barang, dan terbentuknya laporan dilakukan dalam
bentuk kertas.
2. Bisa terjadi antrian jika kondisi penjualan sedang ramai
3. Membutuhkan waktu yang tidak tidak bisa ditentukan untuk melakukan
pemesanan dikarnakan harus datang langsung ke PT. Arisa Gita padahal
waktu bisa digunakan untuk aktivitas lain.
4.1.3 Analisa Sistem Yang Diusulkan
Sistem terdiri dari dua bagian, yaitu pertama sistem administrator berbasis
web server yang berfungsi memasukan data dan merubah data seputar informasi
penjualan Taqwim Digital. Pada bagian administrator terdapat satu admin saja.
Yang kedua sistem client berbasis web yaitu dengan membuka sistem atau website
dari sistem informasi penjualan Taqwim Digital dan setiap user dapat melakukan
transaksi pemesanan Taqwim Digital.
55
Proses pengembangan sistem informasi penjualan Taqwim Digital yang
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. User dapat langsung membuka sistem atau halaman website Sistem
Informasi penjualan Taqwim Digital.
b. Setelah halaman terbuka user dapat memilih menu-menu yang tersedia
untuk user.
4.1.3.1 Perbandingan Sistem
Tabel 4.1 Perbandingan Sistem Berjalan dan Diusulkan
Kelemahan Sistem Berjalan Keunggulan Sistem Berjalan
Bisa terjadi antrian jika kondisi
penjualan sedang ramai
Tidak perlu mengantri dalam kondisi
apapun.
Membutuhkan waktu yang tidak bisa
ditentukan yang lama untuk
melakukan pemesanan
Pemesanan dapat dilakukan dengan
mudah, cepat dan dapat dilakuakan
dimana saja.
Pemesanan dan pembuatan laporan,
mulai dari pencatatan pemesanan
barang, pengecekan barang, dan
terbentuknya laporan dilakukan dalam
bentuk kertas.
Pemesanan dan pembuatan laporan,
mulai dari pencatatan pemesanan
barang, pengecekan barang, dan
terbentuknya laporan dilakukan
dengan otomatis dan terintegrasi
dengan baik.
56
4.2 Perancangan Sistem
Mengacu permasalahan yang tertulis pada bab I, penulis mem-
visualisasikan sistem yang akan dibuat menggunakan pendekatan sistem object
oriented analisys dengan tools diagram yaitu :
1. Use case diagram
2. Activity diagram
3. Sequences diagram
4. Class diagram.
4.2.1 Use case Diagram
Menggunakan UML diagaram Usecase untuk menangkap kebutuhan user
daan admin, melalui usecase actor luar yang berinteraksi dengan sistem
dimodelkan bersama dengan funfsi-fungsi yang mereka perlukan dari sistem
(usecase). Aktor dan usecase dihubungkan dengan suatu relasi (relationship).
Aktor dan usecase ditampilkan dalam bentuk diagram.
Interaksi antara sistem, eksternal sistem dan user dapat dilihat dalam Use
Case model diagram. Adapun langkah-langkah membuat use case model
diagram.
1) Identifikasi actor
2) Identifikasi use case
3) Membuat Use Case model diagram
4) Dokumentasi narasi Use Case
57
1. Identifikasi Aktor
Tabel 4.2 Identifikasi Aktor yang diusulkan
No Actor Description
1. Admin Yang bertanggung jawab dalam maintenance sistem,
memanage user, menginput dan merubah data.
2. Member Individu yang menggunakan sistem untuk melihat web
dan dapat memesan barang. Dengan cara login terlebih
dahulu.
3. Non Member Individu yang menggunakan sistem untuk melihat web
dan dapat memesan barang. Dengan tidak melakukan
login.
2. Identifkasi Use Case
Nama
Use case
Deskripsi Use Case Aktor
Daftar Member Mendeskripsikan kejadian user
untuk mendaftar menjadi member
pada sistem
Non Member
Melihat Data Belanja Mendeskripsikan kejadian user
untuk melihat data belanja yang
telah di order.
Member dan Non
Member.
Cetak Data Belanja Mendeskripsikan kejadian user
untuk mencetak data belanja yang
telah diorder.
Member dan Non
Member.
Cari Barang Mendeskripsikan kejadian user
untuk mencari data barang.
Member dan Non
Member.
Belanja Barang Mendeskripsikan kejadian user
dalam melakukan belanja barang.
Member dan Non
Member.
Konfirmasi Pembayaran Mendeskripsikan kejadian user Member dan Non
Tabel 4.3 Identifikasi Use Case
58
untuk menkonfirmasi pembayaran
terhadap belanja yang telah di order
Member.
Ubah Password Mendeskripsikan kejadian user
dalam mengubah password
Member dan
Admin
Login Mendeskripsikan kejadian user
untuk login.
Member dan Non
Member.
Update Data Member Mendeskripsikan kejadian admin
dalam menginput, mengedit serta
menghapus data member .dalam
sistem e-commerce taqwim digital
Admin
CRUD Data Barang Mendeskripsikan kejadian admin
dalam menginput, mengedit serta
menghapus data barang dalam
sistem e-commerce taqwim digital
Admin
Lihat Belanja Mendeskripsikan kejadian admin
dalam melihat data belanja yan
telah di order oleh customer.
Admin
Validasi Mendeskripsikan kejadian admin
dalam validasi data belanja.
Admin
59
3. Use Case Model Diagram
Gambar 4.4 Use case Diagram Penjualan Online PT. Arisa Gita
60
Pengembangan sistem informasi penjualan online pada PT. Arisa Gita
terdapat beberapa case yang digunakan yaitu login pada saat masuk aplikasi.
Setelah proses login selesai user bisa saja mengganti passwordnya bila user
menghendaki, selanjutnya proses pemesanana Taqwim Digital yang dikehendaki
oleh user dengan cara meng-input nama kategori Taqwim Digital yang dipesan
yang akan dimasukan kedalam sistem dengan menggunakan antar muka aplikasi,
jika user ingin memesan Taqwim Digital yang lain user bisa masuk ke sistem
dengan nama cari Taqwim Digital.
Pengembangan sistem informasi online yang sudah masuk kesistem akan
dilakukan verifikasi oleh admin dimana admin akan melihat didata pesanan dan
memastikan data yang diinput disistem dan alamat yang akan dikirim sama.
Proses verifikasi ini untuk memastikan pesanan yang dilakukan user layak
disetujui atau ditolak. Aplikasi yang ditolak tidak akan diproses kemudian, namun
jika aplikasi disetujui maka akan dilakukan pengiriman Taqwim Digital ke
kostumer.
4.2.1.1 Narasi Use Case
Untuk memperjelas proses diagram use case, maka perlu dibuat use case
text specification, yaitu penjelasan secara terperinci satu persatu case yang terjadi
dalam interaksi user dan sistem. Deskripsi penjelas terdiri dari use case name,
actor, brief description, basic flow, alternate flow, pre condition dan post
condition:
61
1. Daftar Member
Tabel 4.4 Narasi Use Case Daftar Member
Use case name Daftar MemberActor Non MemberBrief description Pelanggan yang ingin mendaftar member pada PT. Arisa
Gita.Basic flow Sistem memberikan tampilan form untuk menginput dafatar
member, kemudian pelanggan menginput atau memasukan data-data.
Alternate flow Jika form yang diisi tidak lengkap, maka sistem akan menampilkan pesan error dan memintanya untuk melengkapi form.
Pre condition form pendaftaran member sudah ada pada memberPost condition Data member telah masuk ke sistem
Member bisa melakukan login ke sistem
2. Melihat Data Belanja
Tabel 4.5 Narasi Use Case Data Belanja
Use case name Melihat Data BelanjaActor Member dan non memberBrief description Pelanggan akan melihat data belanja yang akan di order atau di
beli.Basic flow Sistem memberikan tampilan form data belanja yang akan di
beli. Alternate flow Jika pembeli tidak ingin melihat data belanja maka sisitem
akan kembali ke beranda.Pre condition User harus login terlebih dahulu bagi member, jika non
member tanpa loginPost condition Pelanggan melihat data belanja
3. Cetak Data Belanja
Tabel 4.6 Narasi Use Case Cetak Data Belanja
Use case name Cetak Data BelanjaActor Member dan non memberBrief description Pelanggan akan mencetak data belanja yang sudah di order
atau di beli.Basic flow Sistem memberikan tampilan form cetak data belanja yang
62
telah di beli. Alternate flow Jika pembeli tidak ingin mencetak data belanja maka sistem
akan menampilkan halaman cetakPre condition User harus login terlebih dahulu bagi member, jika non
member tanpa loginPost condition Pelanggan cetak data belanja
4. Belanja Barang
Tabel 4.7 Narasi Use Case Belanja Barang
Use case name Belanj BarangActor Member dan Non MemberBrief description Pelanggan akan membeli barang yang ingin dibeli oleh
pelanggan dalam suatu form penjualan.Basic flow Sistem memberikan tampilan form penjualan barang yang
tersedia pada sistem. Alternate flow Jika form yang diisi tidak lengkap, maka sistem akan
menampilkan pesan error dan memintanya untuk melengkapi form.
Pre condition User harus login terlebih dahulu bagi yang member, tanpa login jika non member
Form penjualan barang telah ada pada sistemPost condition Pelanggan melakukan pembelian
5. Cari Barang
Tabel 4.8 Narasi Use Case Cari Barang
Use case name Cari BarangActor Member dan Non MemberBrief description Pelanggan dapat mencari barang yang diinginkan.Basic flow Sistem memberikan tampilan form penjualan barang yang
tersedia pada sistem. Alternate flowPre condition User harus masuk sistem dahulu
form pencarian barang telah ada pada sistemPost condition Pelanggan melihat barang yang telah di input
63
6. konfirmasi pembayaran
Tabel 4.9 Narasi Use Case konfirmasi pembayaran
Use case name Konfirmasi pembayaranActor Member dan non memberBrief description Pelanggan dapat melihat konfirmasi pembayaran untuk
melakukan pembayaran.Basic flow Sistem memberikan tampilan form konfirmasi pembayaran
yang tersedia pada sistem. Alternate flow Jika form yang diisi tidak lengkap, maka sistem tidak akan
menampilkan form .Pre condition User harus login terlebih dahulu bagi member
Form konfirmasi pembayaran telah ada pada sistemPost condition Sistem mencetak invoice barang yang telah di pesan
7. Ubah Password
Tabel 4.10 Narasi Use Case Ubah Password
Use case name Ubah PasswordActor Admin Dan MemberBrief description User mempunyai hak akses untuk merubah password.Basic flow Sistem memberikan tampilan form untuk melakukan
perubahan password yang tersedia pada sistem. Alternate flow Jika form yang diisi tidak lengkap, maka sistem akan
menampilkan pesan error dan memintanya untuk melengkapi form.
Pre condition User harus login terlebih dahulu Form perubahan Password telah ada pada sistem
Post condition User telah memiliki password baru User dapat login dengan password baru
8. Login
Tabel 4.11 Narasi Use Case Login
Use case name Login (verifikasi account)Actor Admin dan Member.Brief description User ingin login terhadap sistem menginputkan username,
password maka sistem akan memvalidasi username dan password tersebut.
Basic flow Sistem menampilkan jendela input, kemudian masukkan
64
username, password. jika username, password yang diinginkan benar maka sistem akan menampilkan halaman utama.
Alternate flow Jika dalam menginput username, password salah maka sistem akan menampilkan pesan error dan memintanya untuk mengisikan kembali.
Pre condition User harus mengetahui username, password yang dimiliki. Post condition Tampil form menu utama.
9. Update Data Member
Tabel 4.12 Narasi Use Case Update Data Member
Use case name Update Data MemberActor Admin Brief description User dapat merubah kelengkapan data member.Basic flow Sistem memberikan tampilan form untuk perubahan data
memberAlternate flow Jika form yang diisi tidak lengkap, maka sistem akan
menampilkan pesan error dan memintanya untuk melengkapi form.
Pre condition User harus login terlebih dahulu Form perubahan data telah ada pada sistem
Post condition Perubahan data member telah berhasil
10. Crud Data Barang
Tabel 4.13 Narasi Use Case Crud Data Barang
Use case name Crud Data BarangActor AdminBrief description Admin mengcrud data barang.Basic flow Sistem memberikan tampilan form crud data barang yang
tersedia pada sistem. Alternate flow Jika form tidak di isi maka akan kembali ke halaman menu
utama admin.Pre condition User harus login terlebih dahulu
Form crud barang telah ada pada sistemPost condition Admin dapat menambah dan mengurangi data barang
65
11. lihat Belanja / Order
Tabel 4.14 Narasi Use Case lihat Belanja
Use case name Lihat belanjaActor AdminBrief description User dapat melihat dan menghapus data order yang telah
dilakukan.Basic flow Sistem memberikan tampilan form lihat belanja/order yang
tersedia pada sistem. Alternate flowPre condition User harus login terlebih dahulu
Form lihat belanja telah ada pada sistemPost condition Perubahan Data order telah berhasil
12. Validasi
Tabel 4.15 Narasi Use Case validasi
Use case name Validasi Actor AdminBrief description User dapat menvalidasi data order yang telah dilakukan.Basic flow Sistem memberikan tampilan form lihat belanja/order yang
tersedia pada sistem. Alternate flowPre condition User harus login terlebih dahulu
Form lihat belanja telah ada pada sistemPost condition Data belanja berhasil di validasi
4.2.2 Activity Diagram
Berikut adalah activity diagram dari beberapa proses pada sistem
pemesanan online pada PT. Arisa Gita.
66
1. Activity Diagram Login Member dan Admin
Gambar 4.5 Activity Diagram Login Member dan Admin
Untuk setiap user yang sudah menjadi member dan Admin setiap akan
melakukan masuk kedalam sistem diminta untuk memasukan user id dan
password yang kemudian user id dan password tersebut akan diperiksa didatabase
untuk proses verifikasi. Jika user id dan password yang dimasukan terdapat
didatabase berarti pengguna memiliki akses terhadap aplikasi tersebut. Namun
jika user id dan password yang dimasukan tidak terdapat dalam database maka
pengguna tidak akan bisa masuk ke dalam aplikasi.
67
2. Activity Diagram Ubah Password
Gambar 4.6 Activity Diagram Ubah Password
Untuk menghindari penyalah gunaan sistem dari user yang tidak
bertanggung jawab maka diberlakukan hak akses user untuk bisa merubah
password. User harus login terlebih dahulu kemudian input password baru dan
kompirmasi password jika sudah maka sistem akan memverifikasi data inputan
jika sesuai akan disimpan ke database dan jika tidak sesuai maka akan kembali
kemenu login.
68
2. Activity Diagram Pemesanan Member
Gambar 4.7 Activity Diagram Pemesanan Member
Pengguna harus memilih Taqwim Digital yang akan dipesan sesuai dengan
daftar Kategori yang ada di PT. Arisa Gita kemudian setelah memilih kategori
yang akan dipesan pengguna menentukn jumlah order yang akan dipesan, jika
pengguna akan menambah pesanan kategori yang lain pengguna harus kembali
ke pilih kategori dan seterusnya, jika pengguna tidak memesan kategori yang lain
pengguna harus menginput data alamat lalu sistem akan menyimpan ke database.
69
3. Activity Diagram Pemesanan Bukan Member
Gambar 4.8 Activity Diagram Pemesanan Bukan Member
Pengguna harus memilih kategori yang akan dipesan sesuai dengan daftar
Kategori yang ada di PT. Arisa Gita kemudian setelah memilih kategori yang
akan dipesan pengguna menentukan jumlah order yang akan dipesan, jika
pengguna akan menambah pesanan order yang lain pengguna harus kembali ke
pilih kategori dan seterusnya, jika pengguna tidak memesan kategori yang lain
pengguna harus menginput data alamat lalu sistem akan menyimpan ke database.
70
4. Activity Diagram Catatan Transaksi
Gambar 4.9 Activity Diagram Catatan Transaksi
Setelah pemesanan jika pengguna ingin melihat catatan belanja apa saja
yang sudah dilakukan di PT. Arisa Gita bisa dilihat. Pengguna harus ke data
belanja untuk memastikan setalah itu sistem akan menampilkan detail data belanja
yang di input oleh pengguna, jika sistem menemukan maka akan tampil catatan
transaksi apa saja yang sudah dilakukan, jika tida ditemukan sistem akan kembali
kemenu melihat data belanja.
71
5. Activity Diagram Mencari Barang
Gambar 4.10 Activity Diagram Mencari barang
Pengguna harus menginput nama barang yang akan dicari dan sistem akan
membaca nama barang yang dimasukan oleh penguna, jika tidakada maka sistem
akan kembali ke input nama barang, namun jika ada sistem akan menampilkan
data barang.
72
6. Activity Diagram Update Data Member
Gambar 4.11 Activity Diagram Update Data Member
Admin pilih menu member id kemudian akan tampil data member, dan
kemudian admin merubah data member yang harus dirubah, setelah dirubah
sistem akan menyimpan kedatabase dan setelah tersimpan kembali kemenu data.
73
7. Activity Diagram Update Data Barang
Gambar 4.12 Activity Diagram Update Data Barang
Admin pilih menu data barang kemudian akan tampil data barang, dan
kemudian admin merubah data barang yang harus dirubah, setelah dirubah sistem
akan menyimpan kedatabase dan seteklah disimpan akan kembali kemenu data.
74
8. Activity Diagram Data Pemesan
Gambar 4.13 Activity Diagram Data Pemesan
Admin memilih data pemesan untuk melihat kembali siapa saja yang
memesan, kemudian akan tampil dat pemesan dan jika akan melihat detail data
masuk ke detail maka akan tampil detail data tapi jika tidak maka akan kembali ke
menu dat pemesan.
75
9. Activity Diagram validasi
Gambar 4.14 Activity Diagram Validasi
Admin pilih menu histori order kemudian akan tampil data yang akan di
validasi, dan kemudian admin melakukan validasi, setelah melakukan validasi
sistem akan menyimpan kedatabase.
76
4.2.3 Sequence Diagram
Sequence diagram ini nantinya akan menjelaskan secara detail urutan
proses atau pesan yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use
case, dimana proses atau pesan ini merupakan event atau metode dari objek ke
class, yang terdapat dalam pengembangan sistem ini. Berikut adalah beberapa
sequence diagram dari pengembangan sistem penjualan online, yaitu :
1 Sequence Diagram Login Member dan Admin
User ingin login terhadap sistem menginput username, Password maka
user akan memvalidasi username dan password tersebut. Sistem menampilkan
jendela input kemudian masukan username dan password. Jika dalam menginput
username dan password salah maka sistem akan menampilkan pesan eror dan
meminta menggulangi kembali.
Gambar 4.15 Sequence Diagram login Member dan Admin
77
1. Sequence Diagram Ubah Password
User ingin menganti password, user pilih login dan akan masuk kedalam
menu ubah password. Sistem akan menampilkan jendela input kemusian
memasukan password baru serta mengkompirmasikannya. Setalah selasai klik oke
maka sistem akan menyimpan ke database dan masuk menu utama kembali.
Gambar 4.16 Sequence Diagram Ubah Password
78
2. Sequence Diagram Pemesanan Member
Pemesanan user harus langsung memilih barang mana yang akan dibeli,
setelah selasai memilih barang maka akan dijumlahkan keseluruhan barang yang
akan dipesan, user akan menyetujui pesanan databes memproses dan barang akan
dikirim.
Gambar 4.17 Sequence Diagram Pemesanan Member
79
3. Sequence Diagram Pemesanan Bukan Member
Pemesanan barang, user harus langsung memilih kategori mana yang akan
dibeli, setelah selasai memilih kategori maka akan dijumlahkan keseluruhan order
yang akan dipesan, user akan menyetujui pesanan database memproses dan
barang akan dikirim
Gambar 4.18 Sequence Diagram Pemesanan bukan Member
80
5. Sequence Diagram Catatan Transaksi
User ingin mengetahui laporan, sistem akan menampilkan input histori
order . Jika inputan tanggal sudah dimasukan dn dikompirmasi maka akan tampil
data catatan transaksi tersebut.
Gambar 4.19 Sequence Diagram Catatan Transaksi
6. Sequence Diagram Cari Barang
User ingin mengetahiu barang apa saja yang ada di PT. Arisa Gita. Sistem
akan menampilkan jendela input, kemudian masukan nama barang yang
diinginkan, setaelah itu sistem akan menampilkan dat barang yang dicari.
81
Gambar 4.20 Sequence Diagram Cari barang
7. Sequence Diagram Update Data Member
Admin akan meng-update data member. User harus masuk kesistem
update data member, sistem akan menampilkan data member dan user bisa
merubah data member.jika sudah dikompirmasi masuk kedatabase daan sistem
akan kembali kemenu data.
82
Gambar 4.21 Sequence Diagram Update Data Member
8. Sequence Diagram Update Data Barang.
Admin akan meng-update data barang. User harus masuk kesistem update
data barang, sistem akan menampilkan data barang dan user bisa merubah data
barang. jika sudah dikompirmasi masuk kedatabase daan sistem akan kembali
kemenu data.
83
Gambar 4.22 Sequence Diagram Update Data Barang
9. Sequence Diagram Validasi
Admin akan menvalidasi pembayaran customer bagi customer yang sudah
melakukan pembayaran terhadap pembelian barang.
Gambar 4.23 Sequence Diagram Validasi
84
4.2.4 Class Diagram
Class diagram ini menggambarkan desain sistem yang akan dibangun
dalam database. Dan dapat dijadikan ilustrasi skema database yaitu dengan tabel-
tabel yang akan digunakan dalam database. Setiap class akan diwakili oleh tabel,
attribut class yang akan menjadi field dalam tabel. Struktur data class diagram
yang disajikan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:
Gambar 4. 24 Class Diagram Penjualan Online Pada PT. Arisa Gita
85
4.2.4.1 Struktur Data Class
Pada struktur data ini, semua jenis data yang terlibat dalam proses yang
terjadi, di definisikan dan dikumpulkan dalam bentuk penyajian sebagai berikut :
File name : Data user
Primary key : Id
Foreign key : Id_USer id_member,
Tabel 4.16 Struktur Tabel Data User
File name : Member Akses
Primary key : Id
Foreign key : -
Tabel 4.17 Struktur Tabel Member Akses
File name : Data Member
Primary key : Id
Foreign key : Status, Mailkonfirm
No Field Name Type Field Size Keterangan1 Id Int 11 Identitas2 Id user Int 11 User Name
3 Password Password 20 Password4 Id member Int 11 Identitas member
No Field Name Type Field Size Keterangan1 Id Int 11 Identitas2 Member Akses Varchar 15 Akses member3 Tanggal Varchar 15 Tanggal
86
Tabel 4.18 Struktur Data Member
File name : Pesan Member
Primary key : Id
Foreign key : Id Member
Tabel 4.19 Struktur Pesan Member
File name : Set data
Primary key : Id
Foreign key : Id Member
No Field Name Type Field Size
Keterangan
1 Id Int 11 Identitas2 Nama Varchar 20 Nama3 Email Varchar 20 Email4 User Id Varchar 20 User id5 Password Varchar 20 Password6 Status Int 1 Status 7 Mail konfirm Int 1 Konfirmasi Email
No Field Name Type Field Size Keterangan1 Id Int 11 Identitas2 Id member Varchar 11 Identitas member3 Ke Varchar 20 Ke 4 Pengirim Varchar 20 Pengirim5 Judul Varchar 20 Judul
6 Pesan Varchar 225 Pesan
87
Tabel 4.20 Struktur Set Data
File name : Mail member
Primary key : Id
Tabel 4.21 Struktur Mail Non Member
File name : Data Belanja
Primary key : Id
Foreign key : Id Member, total per item, total harga, Id invoice, status
konfirmasi
No Field Name Type Field Size Keterangan
1 Id Int 11 Identitas2 Kode invoice Varchar 15 Kode invoice
3 Judul Varchar 20 Judul
4 Pemilik Varchar 20 Pemilik
5 Email Varchar 20 Email
6 Hp Varchar 15 Hp
7 Telp Verchar 15 Telepon
8 Alamat Varchar 50 Alamat
No Field Name Type Field Size Keterangan
1 Id Int 11 Identitas2 Email Varchar 20 Email
3 Sid Varchar 40 Sid
88
Tabel 4.22 Struktur Data Belanja
File name : data invoice
Primary key : Id
Foreign key : Id Member, Status member, konfirmasi
Tabel 4.23 Struktur Data invoice
No Field Name Type Field Size Keterangan
1 Id Int 11 Identitas2 Tgl Varchar 30 Tanggal
3 Id member Int 11 Identitas member
4 Id barang Varchar 11 Identitas barang
5 Total per item Int 3 Total per item
6 Total harga Int 4 Total harga
7 Id invoice Int 11 Identitas invoice
8 Status konfirmasi Int 1 Status konfirmasi
9 Sid Varchar 15 Sid
No Field Name Type Field Size Keterangan1 Id Int 11 Identitas2 Id Member Int 11 Identitas Member 3 Sid Varchar 40 Sid4 Tanggal Varchar 30 Tanggal5 Kode Varchar 15 Kode6 Status Member Int 1 Status Member7 Email Verchar 20 Email
8 Konfirmasi Int 1 Konfirmas9 Nama Bank Varchar 20 Nama Bank
10 Pengirim Varchar 30 Pengirim
11 Total Dana Varchar 10 Total dana12 Status Int 1 Status 13 Metode transfer Int 1 Transfer 14 User id Varchar 20 User Id
15 No pengirim Varchar 20 No Pengirim
16 Tanggal Konfirmasi Varchar 30 Tanggal Konfirmasi
17 Alamat Kirim Text Alamat Kirim
89
File name : Item Kategori
Primary key : Id
Foreign key : Status
Tabel 4.24 Struktur Tabel Item Kategori
File name : Stok Barang
Primary key : Id
Foreign key : Id Kategori, Status, Harga Satuan
Tabel 4.25 Struktur Tabel Stok Barang
4.2.5 Perancangan Layar Input
Untuk memudahkan dan mengefektifkan dalam pemasukan data, maka
perlu adanya rancangan masukan. Untuk mempermudah pemasukan data, maka
pada beberapa atribut atau field dilakukan pengkodean.
No Field Name Type Field Size Keterangan1 Id Int 11 Identitas2 Kategori Varchar 30 Kategori 3 Status Int 1 Status
No Field Name Type Field Size Keterangan1 Id Int 11 Identitas2 Judul Varchar 20 Judul 3 Id Kategori Int 11 Identitas kategori
4 Keterangan Varchar 20 Keterangan5 Gambar Varchar 20 Gambar 6 Status Int 1 Status
7 Harga Satuan Int 11 Harga Satuan
90
1. Form Login Admin
Form Login digunakan untuk:
a. Memasukkan data nama user sebagai tanda pengenal pengguna
sistem tersebut
b. Memasukkan password sebagai jalur akses masuk sistem
Gambar 4.23 form Login Admin
2. Menu Utama Admin
Form Login digunakan untuk memilih menu yang akan diakses oleh user
untuk mengeksekusi sistem yang akan dijalankan.
Gambar 4.24 form menu utama admin
91
3. Admin Data Member
Fasilitas ini berfungsi sebagai form mengupdate data member.
4. form Admin Data B
4. Update Data Barang
Fasilitas ini berfungsi sebagai form mengupdate data Barang
Gambar 4.25 From Admin Data Member
Gambar 4.26 Form Admin Update data barang
92
5. Form Ubah Password Admin
Fasilitas ini berfungsi sebagai form mengubah password untuk admin.
6. Form Login Member
Fasilitas ini berfungsi sebagai form login untuk member.
7. Form Pemesanan BarangGambar 4.28 Form login member
Gambar 4.27 form admin data Barang
93
7. Pesan Barang
Fasilitas ini berfungsi sebagai form penginputan data barang yang ingin
dipesan.
8. Form catatan Transaksi
Fasilitas ini berfungsi sebagai form penginputan tanggal untuk melihat
catatan transaksi.
Gambar 4.29 form pemesanan Barang
Gambar 4.30 form catatan transaksi
94
9. Form Ubah Password Member
Fasilitas ini berungsi sebagai form mengubah password untuk member
10. Form Konfirmasi Pembayaran
Fasilitas ini berfungsi sebagai form mengubah password untuk member
Gambar 4.31 form Ubah Pssword member
Gambar 4.32 form Konfirmasi Pembayaran member dan non member
95
11. Cetak Invoice
Fasilitas ini berfungsi untuk mencetak invoice
12. Validasi
Fasilitas ini berfungsi untuk menvalidasi Customer yang sudah
membayar.
Gambar 4.33 Cetak Invoice
Gambar 4.34 Validasi
96
4.3 Pengujian Sistem (Testing)
Sistem yang telah dikembangkna harus memudahkan tugas-tugas
administratif yang ada pada bagian pengelola di PT. Arisa Gita. Sistem ini
dikembangkan sesuia kebutuhan user. Tujuannya untuk menilai kemampuan
teknis suatu program, pendayagunaan sistem dan pelaksanaan operasionalnya
sehingga dapat mengetahui seberapa baik sistem ini berjalan. Adapun pengujian
terhadap sistem yang dilakukan adalah bertujuan untuk menemukan kesalahan
yang masih ada pada sistem.
Pengujian dilakukan menggunakan pendekatan black-box testing. Dengan
menggunakan black-box testing kita dapat mengetahui apakah sistem dapat
memberi keluaran seperti yang kita harapkan. Tabel berikut ini adalah merupakan
hasil pengujian black-box testing yang berisi persyaratn fungsional sistem yang
diuji bersama pengguna.
Tabel 4.26 Uji Coba Modul menu utama (Sumber Data: Diolah Sendiri)
No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan
1 Menu Menampilkan daftar
menu, login member dan
modul admin
SESUAI
Tabel 4.27 Uji Coba Modul Pemesanan Barang (Sumber Data: Diolah Sendiri)
No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan
97
1. Input Data Memasukan Jumlah
Pesanan
SESUAI Valid
2. Edit Data Mangedit atau merubah
data yang telah di input
SESUAI Valid
3. Hapus Data Menghapus Data yang
telah di input
SESUAI Valid
Tabel 4.28 Uji Coba Modul Catatan Transaksi (Sumber Data: Diolah Sendiri)
No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan
1. Input Data Memasukan Jumlah
Pesanan
SESUAI Vailid
2. Comfirm Memproses data yang
telah di input
SESUAI Valid
Tabel 4.29 Uji Coba Admin Data Member (Sumber Data: Diolah Sendiri)
No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan
1. Input Data Memasukan Data User
kedalam database
SESUAI Valid
2. Edit Data Mangedit atau merubah
data yang telah di input
SESUAI Valid
3. Hapus Data Menghapus Data yang
telah di input
SESUAI Valid
4. Comfirm Memproses data yang SESUAI Valid
98
telah di input
Tabel 4.30 Uji Coba Admin Data Barang (Sumber Data: Diolah Sendiri)
No Unit Program Hasil Yang Diharapkan Hasil Akurat Keterangan
1. Input Data Memasukan Data User
kedalam database
SESUAI Valid
2. Edit Data Mangedit atau merubah
data yang telah di input
SESUAI Valid
3. Hapus Data Menghapus Data yang
telah di input
SESUAI Valid
4. Comfirm Memproses data yang
telah di input
SESUAI Valid
4.4 Implementasi
Setelah tahap analisa dan perancangan selesai, maka hasil rancangan yang
masih berupa baris-baris source code yang dapat dilihat pada lampiran, harus di
implementasikan kedalam program aplikasi yang dapat dijalankan oleh sistem
operasi komputer. Penulis menghosting aplikasi sitem pemasaran online dengan
menggunakan domain.
99
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan uraian yang telah dikemukaka pada bab sebelumnya, maka pada
bab terakhir ini berisikan kesimpulan dari penulisan skripsi serta berisikan saran-
saran yang bermanfaatguna pengembangan selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan maka penulis mencoba membuat
kesimpulan seperti berikut ini:
1. Dengan sistem informasi penjualan online yang dikembangkan dapat dapat
membantu kinerja karyawan dan proses bisnis perusahaan PT. Arisa Gita?.
2. Dengan sistem informasi penjualan online Taqwim Digital dapat membantu
dan memudahkan dalam mencari data-data dan bukti-bukti transaksi dalam
penjulan Online Taqwim Digital?
3. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada
PT. Arisa Gita yang dapat membantu konsumen dalam melakukan pemesanan
Taqwim Digital?
4. Bagaiman membuat Sistem Informasi Penjualan Online Taqwim Digital pada
PT. Arisa Gita yang dapat membantu memasarkan Taqwim Digital?
100
5.2 Saran
Dari hasil kesimpulan yang penulis utarakan diatas program sistem informasi
pemasaran online memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi
lebih baik dan lebih lengkap lagi oleh karena itu penulis mencoba memberikan saran
yang kiranya dapat berguna bagi pihak PT. Arisa Gita terutama bagi pengembangan
sistem informasi penjualan online, saran-saran tersebut antara lain:
1. Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan menggunakan perangkat
lunak lainnya yang lebih baik dari perangkat lunak yang digunakan penullis
dalam penelitian ini.
2. Membuat sistem keaman untuk aplikasi meliputi autentikasi user dan
pengamanan jalur data.
3. Sistem ini diharapkan dapat dikembangkan dengan tidak hanya menggunakan
pembayaran melalui transfer akan tetapi dapat dikembangkan menggunakan
M-banking atau payplay.