Pengertian Belajar

12
1. Pengertian Belajar Banyak definisi yang diberikan tentang belajar namun dalam makalah kami hanya akan disinggung satu definisi belajar menurut Gage (1984), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman. a. Perbahan Prilaku Gagasan yang menyatakan bahwa belajar menyangkut perubahan dalam suatu organisasi, berarti juga bahwa belajar membutuhkan waktu. Untuk mengukur belajar, kita membandingkan cara organisme itu berprilaku pada waktu satu dengan cara organisme itu berprilaku pada waktu kedua dalam suasana yang serupa. Bila prilaku dalam suasana serupa itu berbeda untuk kedua waktu, maka kita dapat berkesimpulan bahwa telah terjadi belajar. Selanjutnya yang terjadi ialah perubahan prilaku dalam proses belajar. Perubahan dalam sifat-sifat fisik, misalnya tinggi dan berat badan, tidak termasuk belajar. Demikian pula kekuatan fisik, misalnya kemampuan untuk mengangkat, yang terjadi sebagai hasil perubahan fisikologis besar otot atau definisi dari proses-proses sirkulasi dan respirasi. b. Prilaku Terbuka Prilaku menyangkut aksi atau tindakan, aksi aksi otot atau aksi- aksi kelenjar dan gabungan dari kedua aksi itu. Yang menjadi perhatian utama ialah perilaku verbal dari manusia, sebab dari tindakan menulisdan berbicara manusia, dapat kita tentukan apakah perubahan prilaku telah terjadi. Perbahan dari ba-ba menjadi bapak, dari menulis sekolat menjadi sekolah dan dari menulis H2O menjadi H2O, memungkinkan kita untuk menyimpulkan bahwa belajar telah terjadi.perilaku berbicara, menulis dan dergerak dan lain- lainnya memberikan kesempatan pada kita untuk mempelajar prilaku- prilaku berpikir, merasa dan mengingat.prilaku terbuka dari organisme selalu menjadi pusat perhatian kita, prilaku terbuka merupakan suatu tanda untuk menyimpulkan apa yang terjadi pada pikiran seseorang. c. Belajar dan Pengalaman Komponen terakhir dalam definisi belajar ialah sebagai suatu pengalaman. Pengalaman adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat pendidikan, yang merupakan suatu kesatuan di sekitar tujuan murid, pengalaman pendidikan bersifat kontinu dan interaktif

description

belajar

Transcript of Pengertian Belajar

1. Pengertian BelajarBanyak definisi yang diberikan tentang belajar namun dalam makalah kami hanya akan disinggung satu definisi belajar menurut Gage (1984), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman.a. Perbahan PrilakuGagasan yang menyatakan bahwa belajar menyangkut perubahan dalam suatu organisasi, berarti juga bahwa belajar membutuhkan waktu. Untuk mengukur belajar, kita membandingkan cara organisme itu berprilaku pada waktu satu dengan cara organisme itu berprilaku pada waktu kedua dalam suasana yang serupa. Bila prilaku dalam suasana serupa itu berbeda untuk kedua waktu, maka kita dapat berkesimpulan bahwa telah terjadi belajar. Selanjutnya yang terjadi ialah perubahan prilaku dalam proses belajar.Perubahan dalam sifat-sifat fisik, misalnya tinggi dan berat badan, tidak termasuk belajar. Demikian pula kekuatan fisik, misalnya kemampuan untuk mengangkat, yang terjadi sebagai hasil perubahan fisikologis besar otot atau definisi dari proses-proses sirkulasi dan respirasi.b. Prilaku Terbuka Prilaku menyangkut aksi atau tindakan, aksi aksi otot atau aksi-aksi kelenjar dan gabungan dari kedua aksi itu. Yang menjadi perhatian utama ialah perilaku verbal dari manusia, sebab dari tindakan menulisdan berbicara manusia, dapat kita tentukan apakah perubahan prilaku telah terjadi. Perbahan dari ba-ba menjadi bapak, dari menulis sekolat menjadi sekolah dan dari menulis H2O menjadi H2O, memungkinkan kita untuk menyimpulkan bahwa belajar telah terjadi.perilaku berbicara, menulis dan dergerak dan lain-lainnya memberikan kesempatan pada kita untuk mempelajar prilaku-prilaku berpikir, merasa dan mengingat.prilaku terbuka dari organisme selalu menjadi pusat perhatian kita, prilaku terbuka merupakan suatu tanda untuk menyimpulkan apa yang terjadi pada pikiran seseorang.

c. Belajar dan PengalamanKomponen terakhir dalam definisi belajar ialah sebagai suatu pengalaman. Pengalaman adalah sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan, bersifat pendidikan, yang merupakan suatu kesatuan di sekitar tujuan murid, pengalaman pendidikan bersifat kontinu dan interaktif d. Belajar dan kematanganProses lain yang menghasilkan perubahan prilaku yang tidak termasuk belajar ialah kematangan. Perubahan prilaku yang disebabkan oleh kematangan terjadi, bila prilaku itu disebabkan oleh perubahan-perubahan yang langsung dalam proses pertumbuhan dan pengembangan dan organism-organisme secara fisiologis. Berjalan dan berbicara berkembang dalam diri manusia pada umumnya lebih banyak disebabkan oleh kematangan dari pada oleh belajar.suatu tingkat kematangan tertentu merupakan persyaratan belajar berbicara, walaupun pengalaman dengan orang dewasa yang berbicara dibutuhkan untuk membantu kesiapan yang dibawa oleh kematangan.

2. Bentuk-Bentuk BelajarGegar (1984) mengemukakan ada lima bentuk belajar, yaitu:a. Belajar respondenb. Belajar kontinuitasc. Belajar operantd. Belajar observasionale. Belajar kognitif

2. Bentuk-Bentuk Belajar 3.

Menurut Muhibbin Syah, bentuk-bentuk belajar yang umum dijumpai dalam proses pembelajaran antara lain adalah:1.      Belajar abstrak; ialah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata.2.      Belajar keterampilan; adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf. Tujuannya adalah untuk memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu.3.      Belajar Sosial; adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya adalah untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial.4.      Belajar Pemecahan Masalah; adalah belajar menggunakan metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognetif untuk memecahkan masalah secara rasioanal, lugas, dan tuntas5.      Belajar rasioanal; ialah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan sistematis. Tujuannya ialah untuk memperoleh berbagai kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.6.      Belajar kebiasaan; adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan, selain menggunakan perintah, suri tauladan, dan pengalaman khusus, juga menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras secara kontekstual, serta selaras dengan norma dan tata nilai moral yang berlaku.7.      Belajar apersiasi; adalah belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah afektif yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu, misalnya apersiasi sastra, apersiasi musik, dan sebagainya.8.      Belajar Pengetahuan; ialah belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhada objek pengetahhuan tertentu. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya.

para ilmuwan telah mengkategorikan bentuk-bentuk belajar yang umumnya diterapkan. Gagne (1984) mengemukakan ada lima bentuk belajar, yaitu:

1. Belajar Responden.

Dalam belajar ini, suatu respon dikeluarkan oleh suatu stimulus yang telah dikenal. Jadi, terjadinya proses belajar dikarenakan adanya stimulus. Misalnya Maya bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya dengan benar. Kemudian guru tersebut memberikan senyuman dan pujian kepadanya. Akibatnya Maya semakin giat belajar. Senyum dan pujian guru

ini merupakan stimulus tak terkondisi. Tindakan guru ini menimbulkan perasaan yang menyenangkan pada diri Maya sehingga ia membuat dia lebih giat lagi dalam belajar.

1. Belajar Kontiguitas

Belajar dalam bentuk ini tidak memerlukan hubungan stimulus tak terkondisi dengan respons. Asosiasi dekat (contiguous) sederhana antara stimulus dan respons dapat menghasilkan suatu perubahan dalam perilaku individu. Hal ini disebabkan secara sederhana manusia dapat berubah karena mengalami peristiwa-peristiwa yang berpasangan. Belajar kontiguitas sederhana bisa dilihat jika seseorang memberikan respon atas pertanyaan yang belum lengkap, seperti “dua kali dua sama dengan?” Maka pasti bisa menjawab “empat”. Itu adalah contoh asosiasi berdekatan antara stimulus dan respon dalam waktu yang sama.

Bentuk belajar kontiguitas yang lain adalah “stereotyping”, yaitu adanya peristiwa yang terjadi berulang-ulang dalam bentuk yang sama, sehingga terbentuk dalam pemikiran kita. Seringkali sinetron televisi memperlihatkan seorang ilmuwan dengan memakai kacamata, ibu tiri adalah wanita yang kejam. Maka sinetron televisi menciptakan kondisi untuk belajar stereotyping, padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

2. Belajar Operant

Belajar bentuk ini sebagai akibat dari reinforcement, bukan karena adanya stimulus, sebab perilaku yang diinginkan timbul secara spontan ketika organisme beroperasi dengan lingkungannya. Maksudnya perilaku individu dapat ditimbulkan dengan adanya reinforcement segera setelah adanya respon. Respon ini bisa berupa pernyataan, gerakan dan tindakan. Misalnya respon menjawab pertanyaan guru secara sukarela, maka reinforcer bisa berupa ucapan guru “bagus sekali”, “kamu dapat satu poin”, dan sebagainya.

3. Belajar Observasional

Konsep belajar ini memperlihatkan bahwa orang dapat belajar dengan mengamati orang lain melakukan apa yang akan dipelajari. Misalnya anak kecil belajar makan itu dengan mengamati cara makan yang dilakukan oleh ibunya atau keluarganya.

4. Belajar Kognitif

Bentuk belajar ini memperhatikan proses-proses kognitif selama belajar. Proses semacam itu menyangkut “insight” (berpikir) dan “reasoning” (menggunakan logika deduktif dan induktif). Bentuk belajar ini mengindahkan persepsi siswa, insight, kognisi dari hubungan esensial antara unsur-unsur dalam situasi ini. Jadi belajar tidak hanya timbul dari adanya stimulus-respon maupun reinforcement, melainkan melibatkan tindakan mental individu yang sedang belajar.

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa Gagne membagi bentuk-bentuk belajar menjadi lima bentuk, yang merupakan inti dari teori belajar, yaitu bentuk responden, kontiguitas, operant, observasional dan kognitif. Responden merupakan belajar yang dibentuk dengan adanya hubungan antara stimulus dengan respon. Kontiguitas sama dengan responden, akan tetapi untuk responden waktunya dilakukan secara bersamaan. Observasional merupakan bentuk belajar yang paling sederhana karena individu hanya mengamati orang lain kemudian meniru perbuatannya. Sedangkan kognitif merupakan bentuk yang tertingggi karena sudah memasuki wilayah insight.

Pendahuluan

Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah

dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seorang melaksanakan

aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu.

Sebab sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan

sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar.

Tidak ada ruang dan waktu di mana manusia dapat melepaskan

dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa

belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat, maupun waktu,

karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu

juga tidak pernah berhenti.

Pendahuluan

Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah

dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seorang melaksanakan

aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu.

Sebab sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan

sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar.

Tidak ada ruang dan waktu di mana manusia dapat melepaskan

dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa

belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat, maupun waktu,

karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu

juga tidak pernah berhenti.__Pengertian Belajar

• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,

berubah, tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh

pengalaman.

• Menurut William H. Burton (dalam buku “The Guidance of Learning Activities”)

Merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu

berkat adanya interaksi antara individu dengan individu, dan individu dengan

lingkungannya, sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lngkungannya.

• Menurut H.C. Witherington (dalam buku “Educational Psychology”)

Mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian

yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan,

sikap, kebiasaan, kepribadian, atau suatu pengertian.

Pengertian Belajar

• Menurut Gredler Bell,

Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap.

Kemampuan orang untuk belajar menjadi ciri penting yang membedakan jenisnya dari

jenis-jenis makhluk yang lain.

• Menurut James O. Whittaker,

Mengemukakan belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah

melalui latihan atau pengalaman. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.

• Menurut Abdillah,

Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah

laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.__

__