Pengertian iman kepada rasul

3
Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt. Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt. berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan dari Allah Swt. yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt. Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abi Zar r.a. bahwa Rasulullah saw. saat ditanya tentang jumlah para nabi, beliau menjawab, “Jumlah para nabi itu adalah 124.000 nabi, sedangkan jumlah rasul 315" Sementara At-Turmuzy meriwayatkan hadis dari Abi Zar r.a. juga menjelaskan bahwa Rasulullah saw. menjawab, “Jumlah para nabi itu adalah 124.000 nabi, sedangkan jumlah rasul 312.”Jumlah nabi yang mendapat gelar ulul azmi ada lima, yaitu: Nabi Nuh as., Ibrahim as., Musa as., Isa as., dan Muhammad saw. Mengimani rasul-rasul Allah Swt. adalah kewajiban hakiki bagi setiap muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai perwujudan iman tersebut, kita sebagai muslim yang taat wajib menerima ajaran yang dibawa rasul- rasul Allah Swt. tersebut. Perintah beriman kepada rasul Allah terdapat dalam surah an-Nisa/4: 136 Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S. An-Nisa/4: 136) Mengapa kita harus beriman kepada Al Quran dan Rasul-rasul Allah swt ? Pertanyaan yang mungkin masih ada di benak kita semua adalah mengapa kita harus juga mengimani rasul Allah ?, bukankah jika kita mengimani rasul Allah secara tidak langsung kita juga berarti mengimani kitab2 allah dan sebaliknya, mengapa tidak salah satu saja yang harus diimani ? dan mengapa juga kita harus mengimani manusia yang sama seperti kita (Nabi Muhammad Saw), dari fisik, akal, dan sebagainya sama seperti manusia biasa ? Semua pertanyaan tersebut tentulah saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya yang juga menjadi pertanyaan bagi banyak orang yang masih ragu ataupun mencari jawaban dari pertanyaan pertanyaan tersebut. Dalam ranah mengapa kita harus mengimani Alquran dan Rasul, kita dapat mengambil hakikat untuk apa alquran diturunkan ke dunia dan mengapa harus melalui manusia yang jelasjelas sama seperti kita, tidak melalui makhluk lain, misalnya malaikat atau jin yang baik. Kitab kitab Allah yang turun berangsurangsur yang merupakan risalah dari Allah swt. melalui rasulnya pastilah akan mencapai yang sempurna (yang sesempurnanya) yaitu alquran al karim, lalu untuk apa alquran itu diturunkan ke bumi kalau hanya untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah dan kemudian untuk apa pula diimani. Memang benar, kalau hanya untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah buat apa alquran di turunkan ke dunia ini, sedangkan memakai hati nurani pun kita sudah cukup untuk mengetahui mana yang buruk dan mana yang salah. Sedangkan menurut saya beriman kepada kitab suci adalah kasih sayang Allah kepada kita (makhluk Allah yang paling sempurna) agar tidak tersesat dan memiliki pedoman dalam hidupnya. Tetapi apakah manusia dapat menjamin bahwa hidup mereka akan baik dan benar ataupun sukses apabila hanya di bimbing oleh akal dan hati nurani dan apakah manusia dapat

Transcript of Pengertian iman kepada rasul

Page 1: Pengertian iman kepada rasul

Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.

Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt. berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan

dari Allah Swt. yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat

di dunia dan akhirat. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt. Imam Ahmad

meriwayatkan hadis dari Abi Zar r.a. bahwa Rasulullah saw. saat ditanya tentang jumlah para

nabi, beliau menjawab, “Jumlah para nabi itu adalah 124.000 nabi, sedangkan jumlah rasul 315"

Sementara At-Turmuzy meriwayatkan hadis dari Abi Zar r.a. juga menjelaskan bahwa

Rasulullah saw. menjawab, “Jumlah para nabi itu adalah 124.000 nabi, sedangkan jumlah rasul

312.”Jumlah nabi yang mendapat gelar ulul azmi ada lima, yaitu: Nabi Nuh as., Ibrahim as.,

Musa as., Isa as., dan Muhammad saw. Mengimani rasul-rasul Allah Swt. adalah kewajiban

hakiki bagi setiap muslim karena merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat

ditinggalkan. Sebagai perwujudan iman tersebut, kita sebagai muslim yang taat wajib menerima

ajaran yang dibawa rasul- rasul Allah Swt. tersebut. Perintah beriman kepada rasul Allah

terdapat dalam surah an-Nisa/4: 136 Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah

beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an) yang

diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar

kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,

maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S. An-Nisa/4: 136) Mengapa kita harus

beriman kepada Al Quran dan Rasul-rasul Allah swt ? Pertanyaan yang mungkin masih ada di

benak kita semua adalah mengapa kita harus juga mengimani rasul Allah ?, bukankah jika kita

mengimani rasul Allah secara tidak langsung kita juga berarti mengimani kitab2 allah dan

sebaliknya, mengapa tidak salah satu saja yang harus diimani ? dan mengapa juga kita harus

mengimani manusia yang sama seperti kita (Nabi Muhammad Saw), dari fisik, akal, dan

sebagainya sama seperti manusia biasa ? Semua pertanyaan tersebut tentulah saling berkaitan

antara satu dengan yang lainnya yang juga menjadi pertanyaan bagi banyak orang yang masih

ragu ataupun mencari jawaban dari pertanyaan – pertanyaan tersebut. Dalam ranah mengapa kita

harus mengimani Alquran dan Rasul, kita dapat mengambil hakikat untuk apa alquran

diturunkan ke dunia dan mengapa harus melalui manusia yang jelas–jelas sama seperti kita, tidak

melalui makhluk lain, misalnya malaikat atau jin yang baik. Kitab – kitab Allah yang turun

berangsur–angsur yang merupakan risalah dari Allah swt. melalui rasulnya pastilah akan

mencapai yang sempurna (yang sesempurnanya) yaitu alquran al karim, lalu untuk apa alquran

itu diturunkan ke bumi kalau hanya untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah

dan kemudian untuk apa pula diimani. Memang benar, kalau hanya untuk mengetahui mana yang

benar dan mana yang salah buat apa alquran di turunkan ke dunia ini, sedangkan memakai hati

nurani pun kita sudah cukup untuk mengetahui mana yang buruk dan mana yang salah.

Sedangkan menurut saya beriman kepada kitab suci adalah kasih sayang Allah kepada kita

(makhluk Allah yang paling sempurna) agar tidak tersesat dan memiliki pedoman dalam

hidupnya. Tetapi apakah manusia dapat menjamin bahwa hidup mereka akan baik dan benar

ataupun sukses apabila hanya di bimbing oleh akal dan hati nurani dan apakah manusia dapat

Page 2: Pengertian iman kepada rasul

menjamin bahwa hidupnya tidak akan pernah lupa dan lengah?. Itulah sebabnya kitab suci

berulang–ulang mengatakan bahwa kitab suci befungsi sebagai li dzikri (pengingat). Karena

manusia tidak akan luput dari yang namanya lupa dan lengah. Namun argumen ini menyimpan

titik lemah kalau hanya sebatas pengingat, setelah manusia lupa melakukan kesalahan mereka

pasti akan di tegur oleh nalar dan nuraninya untuk tidak melakukan hal yang seperti itu lagi. Jadi

buat apa kitab suci kalau hanya sebatas pengingat saja bagi mereka. Untuk menyampaikan

risalah dan syariat–syariat yang termuat dalam kitab–kitab suci dan sekaligus sebagai suri

tauladan, Allah pun memilih seorang rasul di antara para makhluk-Nya untuk disampaikan

kepada manusia yang ada di bumi. Disini timbul pertanyaan yang membuat telinga kita gerah

juga yaitu mengapa rasul juga harus kita imani sedangkan ia hanyalah sebagai penyambung dari

risalah Allah kepada manusia yang lainnya, lagi pula nabi juga hanyalah manusia biasa seperti

hal nya kita dari segi rupa, jiwa dan akal. Untuk menjawab pertanyaan tersebut bisa di

analogikan seperti ini. Setelah manusia menerima adanya Allah yang maha esa mereka

membutuhkan informasi yang pasti untuk bisa berhubungan dengannya. Karena kasih sayangnya

lah Alalh menurunkan kitab suci. Tak hanya sampai disini, kasih sayang Allah pun berlanjut

dengan memilih manusia tertentu untuk menyampaikan risalah-Nya sekaligus untuk

menterjemahkan semua risalah-Nya tersebut di dunia. Seandainya para nabi tidak sama dengan

kita (manusia biasa seperti kita) tidak mungkin kita dapat mencontoh cara berhubungan dengan

Allah Swt. secara benar dan tidak mungkin pula kita dapat mengambil teladan darinya. Andai

saja para rasul hanya menyampaikan risalah Allah sedangkan mereka tidak menerapkan dalam

kehidupan sehari hari ”kita bisa teriak dan tidak mempercayainya”. Karena sesungguh nya segala

tindak tanduk dari para rasul adalah cerminan dari kitab suci tersebut khususnya nabi besar

Muhammad Saw, semua aktifitas dan kehidupan sosial yang beliau terapkan di dalam

masyarakat adalah Al-Quran itu sendiri. Kata–kata beliau menyatu dengan perbuatannya.

Sebagaimana kita ketahui para sahabat menerima kerasulan Muhammad Saw. secara mutlak, ini

bukan karena mereka bodoh menerima begitu saja kerasulan Muhammad, justru mereka sangat

lah cerdas. Pertama mereka beriman karena apa yang dibawa oleh muhammad yakni Al Quran,

adalah sesuatu yang agung. Para sahabat sadar benar bahwa Al Quran tak mungkin ciptaan

muhammad dengan segala keindahan makna dan pelafassannya, kerena muhammad tidak bisa

membaca dan menulis. ”Muhammad telah di pilih Allah” demikian keyakinan para sahabat kalau

boleh dibahaskan. Justru orang–orang bodohlah yang tidak mengakui kerasulan muhammad.

Selain itu, para sahabat beriman karena keluhuran budi pekerti Muhammad. Sebelumnya

Muhammad dijuluki oleh para sahabatnya sebagai orang yang dapat di percaya atau jujur (al

amin) dan mereka tidak menyangsikan kejujuran dan kesalehan nabi Muhammad. Jadi beriman

kepada kitab suci Alquran dan Rasul Allah adalah mutlak adanya, walaupun merupakan satu

kesatuan yang tidak bisa di pisahkan. Kita mengimani kitab suci lebih karena kasih sayang Allah

kepada kita agar kita tak tersesat dalam dunia ini yang akan membimbing kita kepada

kenikmatan-Nya dan juga agar kita bisa senantiasa bisa berhubungan dengan Allah secara benar

sesuai syariat–sayariat-Nya yang merupakan kepasrahan kita kepada-Nya, yang menciptakan

segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dan kita mengimani Rasul rasul Allah khususnya

Page 3: Pengertian iman kepada rasul

nadi besar kita Muhammad tidaklah bukan karena beliau merupakan perantara risalah Allah

untuk disampaikan ke pada dunia dengan segala kesantunan budi pekerti nya dan kesalehannya

kepada manusia dan keimanan nya kepada Allah, karena kita butuh contoh dan tauladan untuk

menjalankan segala perintah dan larangan yang ada dalam alquran. Dengan kita mencontoh

segala perkataan dan perbuatan nabi secara tidak langsung kita mengimani nya. Singkatnya

beriman kepada kitab suci berada dalam tataran teoritis atau kejiwaan maka beriman kepada para

rasulsampaipadatataranpraktis