PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan,...
Transcript of PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan,...
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
PENYULUHAN
MALARIA
OLEH
Ronilda Tambunan, SST
AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA BINJAI
2015
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB l PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................ 3
1.2.1 Tujuan Umum ............................................................................................. 3
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................................ 3
1.3 Manfaat Penulisan ............................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 4
2.1 Pengertian Malaria .............................................................................................. 4
2.2 Etiologi ................................................................................................................. 4
2.3 Patogenesis ........................................................................................................... 4
2.4 Cara Penularan ..................................................................................................... 5
2.5 Manifestasi Klinis ................................................................................................ 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 8
3.2 Saran ................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka
Lampiran 1 : Surat Permohonan Bantuan Dana Dari Dosen
Lampiran 2 : Surat Balasan Persetujuan Bantuan Dana Dari Yayasan
Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penyuluhan ditujukan Kepada Kepala Sekolah
Negeri 3 Binjai
Lampiran 4 : Surat Balasan Penyuluhan dari Sekolah SMA Negeri 3 Binjai
Lampiran 5 : Daftar Nama Petugas Penyuluhan (Dosen dan Mahasiswa)
Lampiran 6 : SAP Penyuluhan
Lampiran 7 : Print-out Power Point Penyuluhan
Lampiran 8 : Leaflet/ Alat Bantu Penyuluhan
Lampiran 9 : Daftar Hadir Peserta Penyuluhan
Lampiran 10 : Dokumentasi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Bantuan Dana Dari Dosen
Lampiran 2 : Surat Balasan Persetujuan Bantuan Dana Dari Yayasan
Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penyuluhan ditujukan Kepada Kepala Sekolah
Negeri 3 Binjai
Lampiran 4 : Surat Balasan Penyuluhan dari Sekolah SMA Negeri 3 Binjai
Lampiran 5 : Daftar Nama Petugas Penyuluhan (Dosen dan Mahasiswa)
Lampiran 6 : SAP Penyuluhan
Lampiran 7 : Print-out Power Point Penyuluhan
Lampiran 8 : Leaflet/ Alat Bantu Penyuluhan
Lampiran 9 : Daftar Hadir Peserta Penyuluhan
Lampiran 10 : Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Malaria tidak hanya menyerang daerah tropis, tetapi juga menyerang daerah
subtropics diseluruh dunia. Kematian banyak sering pada Negara-negara yang menjadi daerah
endemic malaria, antara lain Negara – Negara Asai Tenggara termasuk Indonesia, terutama Di
Privinsi Timur seperti daerah pedesaan di luar jawa dan Bali. Di Jawa Tengah dan Jawa Barat,
Malaria merupakan penyakit yang muncul kembali (Re-emerging disease). Sistem kesehatan
Nasional menggariskan tujuan pembangunan kesehatan adalah Tercapainya kemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan optimal, sebagai
salah satu unsure kesejateraan dari Tujuan Nasional (Depkes, 1999).
Di Indonesia sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat. Angka kesakitan penyakit ini masih cukup tinggi, terutama di daerah Indonesia
bagian timur. Di daerah trasmigrasi dimana terdapat campuran penduduk yang berasal dari
daerah yang endemis dan tidak endemis malaria, di daerah endemis malaria masih sering
terjadi letusan kejadian luar biasa (KLB) malaria Oleh karena kejadian luar biasa ini
menyebabkan insiden rate penyakit malaria masih tinggi di daerah tersebut.
Dewasa ini upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui, pemberantasan
vektor penyebab malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan dengan melakukan pengobatan
kepada mereka yang diduga menderita malaria atau pengobatan juga sangat perlu diberikan
pada penderita malaria yang terbukti positif secara laboratorium. Dalam hal pemberantasan
malaria selain dengan pengobatan langsung juga sering dilakukan dengan jalan penyemprotan
rumah dan lingkungan sekeliling rumah dengan racun serangga, untuk membunuh nyamuk
dewasa upaya lain juga dilakukan untuk memberantas larva nyamuk. Ada beberapa cara yang
dapat digunakan untuk membunuh larva nyamuk anopheles :
Secara Kimiawi Pemberantasan nyamuk anopheles secara kimiawi dapat dilakukan
dengan menggunakan larvasida yaitu zat kimia yang dapat membunuh larva nyamuk, yang
termasuk dalam kelompok ini adalah solar/minyak tanah, parisgreen, temephos, fention,
altosid dll. Selain zat-zat kimia yang disebutkan di atas dapat juga digunakan herbisida yaitu
zat kimia yang mematikan tumbuh–tumbuhan air yang digunakan sebagai tempat berlindung
larva nyamuk.
Secara Hayati Pemberantasan larva nyamuk anopheles secara hayati dilakukan dengan
mengunakan beberapa agent biologis seperti predator misalnya pemakan jentik (clarviyorous
fish) seperti gambusia, guppy dan panchax (ikan kepala timah).
Selain secara kimiawi dan secara hayati untuk pencegahan penyakit malaria dapat juga
dilakukan dengan jalan pengelolaan lingkungan hidup (environmental management), yaitu
dengan pengubahan lingkungan hidup (environmental modification) sehingga larva nyamuk
anopheles tidak mungkin hidup. Kegiatan ini antara lain dapat berupa penimbunan tempat
perindukan nyamuk, pengeringan dan pembuatan dam, selain itu kegiatan lain mencakup
pengubahan kadar garam, pembersihan tanaman air atau lumut dan lain-lain.
Diantara cara pemberantasan nyamuk seperti yang sudah diuraikan di atas, sampai saat
ini di Idonesia paling sering di pakai cara yang pertama yaitu secara kimiawi. Dengan
menggunakan solar dan minyak tanah yang dicampur dengan spreading agent yaitu zat kimia
yang dapat mempercepat penyebaran bahan aktif yang digunakan. Pengunaan minyak solar
untuk anti larva di Indonesia pertama dilakukan di Bali pada tahun 1974, yang kemudian pada
tahun 1975 cara tersebut juga diterapkan didaerah Jawa Timur dan Jawa Barat.
Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen (sporogani) dalam badan
nyamuk anopeles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebra termasuk
manusia.
a. Fase aseksual
Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase jaringan, sporozoit
masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembangbiak membentuk skizon hati yang
mengandung ribuan merozoit. Proses ini di sebut skizogoni praeritrosit. Lama fase ini berbeda
untuk tiap fase. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merazoit keluar dan masuk aliran darah,
disebut sporulasi. Pada plasmodium vivax dan palsmodium ovale, sebagian sporozoit
membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang dan
rekurens.
Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk
trofozoit. Proses berlanjut menjadi trofozoit-skizon-merozoit. Setelah 2-3 generasi merozoid
dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara permulaan infeksi
sampai ditemukannya parasat dalam darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa
tunas/inkubasi intristik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai
timbulnya gejala klinis demam.
b. Fase seksual
Parasit seksual masuk dalam lambung betina nyamuk. Bentuk ini mengalami
pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadilah perubahan disebut zigot
(ookinet). Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi ookista.bila
ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjar liur nyamuk.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor terjadinya penyakit Malaria.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian dari penyakit malaria
2. Untuk mengetahui penyebab dari penyakit malaria
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari penyakit malaria
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Sebagai bahan masukan kepada siswa/i tentang penyebab terjadinya penyakit Malaria.
1.3.2 Sebagai bahan informasi kepada Pemerintah tentang upaya preventif menurunkan
angka penyakit menular akibat Malaria
1.3.3 Untuk memenuhi tugas dosen dalam Tridarma Perguruan Tinggi trutama tugas
terhadap pengabdian masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Pengertian Malaria
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronis, disebabkan oleh
protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam,anemia, dan spenomegali.
2. 2. Etiologi ( Penyebab )
Plasmodium sebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaitu plasmodium
vivax, plasmodium falcifarum, plasmodium malariae, plasmodium ovale. Malaria juga
melibatkan hospes perantara, yaitu manusia maupun vertebra lainnya, dan hospes
definitif, yaitu nyamuk anopeles.
2.3. Patogenesis
Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen (sporogani) dalam
badan nyamuk anopeles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebra
termasuk manusia.
a. Fase aseksual
Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase jaringan,
sporozoit masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembangbiak membentuk skizon
hati yang mengandung ribuan merozoit. Proses ini di sebut skizogoni praeritrosit. Lama
fase ini berbeda untuk tiap fase. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merazoit keluar
dan masuk aliran darah, disebut sporulasi. Pada plasmodium vivax dan palsmodium
ovale, sebagian sporozoit membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat
mengakibatkan relaps jangka panjang dan rekurens.
Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk
trofozoit. Proses berlanjut menjadi trofozoit-skizon-merozoit. Setelah 2-3 generasi
merozoid dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara
permulaan infeksi sampai ditemukannya parasat dalam darah tepi adalah masa prapaten,
sedangkan masa tunas/inkubasi intristik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan
hospes sampai timbulnya gejala klinis demam.
b. Fase seksual
Parasit seksual masuk dalam lambung betina nyamuk. Bentuk ini mengalami
pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadilah perubahan disebut zigot
(ookinet). Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi
ookista.bila ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjar liur
nyamuk.
Patogenesis malaria ada dua cara yaitu :
1. Alami, melalui gigitan nyamuk ke tubuh manusia.
2. Induksi, jadi stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia
melalui transfusi, suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang
terinfeksi (kongenital)
2. 4. Manifestasi Klinis
Pada anamnesis ditanyakan gejala penyakit dan riwayat berpergian kedaerah
endemik malaria. Gejala dan tanda yang dapat ditemukan adalah:
1. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang
(sporulasi). Pada malaria tersiana (P. vivax dan p. ovale), pematangan skizon tiap 48
jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke-3, sedangkan malaria kuartana (p.
malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap
serangan ditandai dengan beberapa serangan demam periodik. Demam khas malaria
terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit-1jam), puncak demam (2-6 jam), dan
berkeringat (2-4 jam). Demam akan mereda secara bertahap karena tubuh dapat
beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respons imun.
2. Splenomegali
Splenomegali merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami
kongesti, menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan
jaringan ikat yang bertambah.
3. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah
anemia karena p. falcifarum. Anemia disebabkan oleh:
Eritrosit normal tidak dapat hidup lama (reduced survival time)
Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum
tulang (diseritropoesis).
4. Iktrus
Iktrus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.
Malaria laten adalah masa pasien di luar masa serangan demam. Periode ini terjadi bila
parasit tidak dapat ditemukan dalam darah tepi, tetapi stadium masih bertahan dalam jaringan
hati.
Relaps adalah timbulnya gejala infeksi setelah serangan pertama. Relaps dapat bersifat:
Relaps jangka pendek (rekrudesensi), dapat timbul 8 minggu setelah serangan pertama
hilang karena parasit dalam eritrosit yang berkembang biak.
Relaps jangka panjang (rekurns), dapat muncul 24 minggu atau lebih setelah serangan
pertama hilang karena parasit eksoeritrosit hati masuk kedalam darah dan berkembang
biak.
2.5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah tepi, pembuatan preparat darah tebal dan tipis dilakukan untuk
melihat keberadaan parasit dalam darah tepi, seperti tropozoit yang berbentuk cicin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit malaria disebabkan oleh protozoa genus plasmadium, cara penularan
penyakit ini biasanya secara alami, yaitu melalui gigitan langsung nyamuk anopheles, stidak
alami secara bawaan dan secara mekanik. Diagnosanya dapat dilihat dari manifestasi klinis
yaitu terjadinya demam, imunnoserologi yaitu ditemukanya antigen HRP-2, PLDH dan
aldolase lewat pemeriksaan mikroskopik yaitu untuk melihat morfologi sel darah merah yang
terinfeksi dan melihat asam nukleat pada parasit. Malaria ini dapat menyebabkan rasa sakit,
gangguan otak hingga menyebabkan kematian.
3.2. Saran
Diharapkan peserta penyuluhan (siswa/i) dapat mengerti dan memahami tentang
penyakit malaria , karena penyakit ini sangat bersifat akut maupun kronis. Siswa/i SMAN 3
Binjai agar dapat memahami cara mencegah dan menanggulangi malaria yaitu dengan
memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah, menggunakan kelambu dan menggunakan obat
anti nyamuk waktu tidur..
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor, Direktorat Jenderal PPM-PL,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta 2001.
Day 1998. Nyamuk Penular Malaria, Dalam Jurnal Data dan Informasi Kesehatan, Pusdatin,
Depkes RI, Jakarta 2003.
http://malariana.blogspot.com/2008/11/malaria-diagnosis.html (Diakses pada tanggal 08
Maret 2015
http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/malaria.htm (Dikses pada tanggal 08 Maret
2015
Nugroho, Agung. 2010. Malaria Dari Molekuler ke Klinis.Jakarta : EGC
DAFTAR NAMA DAN TUGAS DOSEN/MAHASISWA YANG
TERLIBAT DALAM PENYULUHAN /PENGABDIAN
MASYARAKAT TAHUN 2015
No Nama Tugas / Kegiatan
1
2
DOSEN
Ronilda Tambunan, SST
MAHASISWA
1. Fitriyani Sihombing
Nim : 121204006
2. Siti Rohani
Nim : 121204020
3. Betesda
Nim : 131305003
Penanggung jawab / mengkordinir
semua kegiatan
Mengatur jadwal / tempat penyuluhan
Melengkapi peralatan yang di butuhkan
selama acara penyuluhan berlangsung
Menyiapkan makanan / minuman
selama acara penyuluhan berlangsung
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(MALARIA)
I. Identitas
Pokok Bahasan : Malaria
Sub Pokok : 1. Sebutkan pengertian Malaria ?
2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria ?
3. Uraikan Tanda dan gejala Penyakit malaria?
4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria ?
Sasaran : Anak SMA 3
Waktu : 30 menit
Tempat : SMAN 3 Binjai
Hari/tanggal : jum’at, 13 Maret 2015
Pembicara : Ronilda Tambunan, SST
II. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan Penyuluhan tentang MALARIA di harapkan Bapak/Ibu Penduduk Lingk.
IV Kel. Pahlawa Binjai Utara memahami bahaya dari Malaria.
III. Tujuan Intruksional Khusus
Setalah dilakukan Penyuluhan tentang MALARIA di harapkan Ibu dapat memahami tentang:
1. Sebutkan pengertian Malaria ?
2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria ?
3. Uraikan Tanda yang sering di temukan pada gejala Penyakit malaria?
4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria ?
IV. Materi
1. Sebutkan pengertian Malaria ?
2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria ?
3. Uraikan Tanda yang sering di temukan pada gejala Penyakit malaria?
4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria ?
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No. Tahapan Waktu
Kegiatan
Penyuluh Sasaran
1. Pembukaan 5 menit Mengucapkan Salam
Memperkenalkan Diri
Melakukan Apersepsi
Menjawab salam
Mendengarakan
2. Penyajian 15 menit Menjelaskan tentang :
Pengertian Malaria
Faktor Penyebab
Terjadinya Malaria
Tanda yang sering
ditemukan pada Gejala
terjangkit Penyakit
Malaria
Menguraikan Proses
Penyebaran Penyakit
Malaria
Menyimak
Mendengarkan
Mencatat bila perlu
Bertanya tentang hal-hal
yang belum jelas
3. Penutup 10 menit Tanya jawab
Menyimpulkan materi yang
telah diberikan bersama-sama
dengan siswa
Melakukan evaluasi secara
lisan
Memberikan salam penutup
Bertanya
Menjawab pertanyaan
Menjawab salam
VI. Media / Alat
Leflet
LCD
VII. Evaluasi
- Secara lisan
- Soal