PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan,...

19
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SST AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA BINJAI 2015

Transcript of PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan,...

Page 1: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN

MALARIA

OLEH

Ronilda Tambunan, SST

AKADEMI KEBIDANAN KHARISMA HUSADA BINJAI

2015

Page 2: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB l PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ................................................................................................................ 3

1.2.1 Tujuan Umum ............................................................................................. 3

1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................................ 3

1.3 Manfaat Penulisan ............................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 4

2.1 Pengertian Malaria .............................................................................................. 4

2.2 Etiologi ................................................................................................................. 4

2.3 Patogenesis ........................................................................................................... 4

2.4 Cara Penularan ..................................................................................................... 5

2.5 Manifestasi Klinis ................................................................................................ 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 8

3.2 Saran ................................................................................................................... 8

Daftar Pustaka

Lampiran 1 : Surat Permohonan Bantuan Dana Dari Dosen

Lampiran 2 : Surat Balasan Persetujuan Bantuan Dana Dari Yayasan

Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penyuluhan ditujukan Kepada Kepala Sekolah

Negeri 3 Binjai

Lampiran 4 : Surat Balasan Penyuluhan dari Sekolah SMA Negeri 3 Binjai

Lampiran 5 : Daftar Nama Petugas Penyuluhan (Dosen dan Mahasiswa)

Lampiran 6 : SAP Penyuluhan

Lampiran 7 : Print-out Power Point Penyuluhan

Lampiran 8 : Leaflet/ Alat Bantu Penyuluhan

Lampiran 9 : Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

Lampiran 10 : Dokumentasi

Page 3: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Bantuan Dana Dari Dosen

Lampiran 2 : Surat Balasan Persetujuan Bantuan Dana Dari Yayasan

Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penyuluhan ditujukan Kepada Kepala Sekolah

Negeri 3 Binjai

Lampiran 4 : Surat Balasan Penyuluhan dari Sekolah SMA Negeri 3 Binjai

Lampiran 5 : Daftar Nama Petugas Penyuluhan (Dosen dan Mahasiswa)

Lampiran 6 : SAP Penyuluhan

Lampiran 7 : Print-out Power Point Penyuluhan

Lampiran 8 : Leaflet/ Alat Bantu Penyuluhan

Lampiran 9 : Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

Lampiran 10 : Dokumentasi

Page 4: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Malaria tidak hanya menyerang daerah tropis, tetapi juga menyerang daerah

subtropics diseluruh dunia. Kematian banyak sering pada Negara-negara yang menjadi daerah

endemic malaria, antara lain Negara – Negara Asai Tenggara termasuk Indonesia, terutama Di

Privinsi Timur seperti daerah pedesaan di luar jawa dan Bali. Di Jawa Tengah dan Jawa Barat,

Malaria merupakan penyakit yang muncul kembali (Re-emerging disease). Sistem kesehatan

Nasional menggariskan tujuan pembangunan kesehatan adalah Tercapainya kemampuan

hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan optimal, sebagai

salah satu unsure kesejateraan dari Tujuan Nasional (Depkes, 1999).

Di Indonesia sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat. Angka kesakitan penyakit ini masih cukup tinggi, terutama di daerah Indonesia

bagian timur. Di daerah trasmigrasi dimana terdapat campuran penduduk yang berasal dari

daerah yang endemis dan tidak endemis malaria, di daerah endemis malaria masih sering

terjadi letusan kejadian luar biasa (KLB) malaria Oleh karena kejadian luar biasa ini

menyebabkan insiden rate penyakit malaria masih tinggi di daerah tersebut.

Dewasa ini upaya pemberantasan penyakit malaria dilakukan melalui, pemberantasan

vektor penyebab malaria (nyamuk Anopheles) dan dilanjutkan dengan melakukan pengobatan

kepada mereka yang diduga menderita malaria atau pengobatan juga sangat perlu diberikan

pada penderita malaria yang terbukti positif secara laboratorium. Dalam hal pemberantasan

malaria selain dengan pengobatan langsung juga sering dilakukan dengan jalan penyemprotan

rumah dan lingkungan sekeliling rumah dengan racun serangga, untuk membunuh nyamuk

dewasa upaya lain juga dilakukan untuk memberantas larva nyamuk. Ada beberapa cara yang

dapat digunakan untuk membunuh larva nyamuk anopheles :

Secara Kimiawi Pemberantasan nyamuk anopheles secara kimiawi dapat dilakukan

dengan menggunakan larvasida yaitu zat kimia yang dapat membunuh larva nyamuk, yang

termasuk dalam kelompok ini adalah solar/minyak tanah, parisgreen, temephos, fention,

altosid dll. Selain zat-zat kimia yang disebutkan di atas dapat juga digunakan herbisida yaitu

zat kimia yang mematikan tumbuh–tumbuhan air yang digunakan sebagai tempat berlindung

larva nyamuk.

Secara Hayati Pemberantasan larva nyamuk anopheles secara hayati dilakukan dengan

mengunakan beberapa agent biologis seperti predator misalnya pemakan jentik (clarviyorous

fish) seperti gambusia, guppy dan panchax (ikan kepala timah).

Selain secara kimiawi dan secara hayati untuk pencegahan penyakit malaria dapat juga

dilakukan dengan jalan pengelolaan lingkungan hidup (environmental management), yaitu

Page 5: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

dengan pengubahan lingkungan hidup (environmental modification) sehingga larva nyamuk

anopheles tidak mungkin hidup. Kegiatan ini antara lain dapat berupa penimbunan tempat

perindukan nyamuk, pengeringan dan pembuatan dam, selain itu kegiatan lain mencakup

pengubahan kadar garam, pembersihan tanaman air atau lumut dan lain-lain.

Diantara cara pemberantasan nyamuk seperti yang sudah diuraikan di atas, sampai saat

ini di Idonesia paling sering di pakai cara yang pertama yaitu secara kimiawi. Dengan

menggunakan solar dan minyak tanah yang dicampur dengan spreading agent yaitu zat kimia

yang dapat mempercepat penyebaran bahan aktif yang digunakan. Pengunaan minyak solar

untuk anti larva di Indonesia pertama dilakukan di Bali pada tahun 1974, yang kemudian pada

tahun 1975 cara tersebut juga diterapkan didaerah Jawa Timur dan Jawa Barat.

Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen (sporogani) dalam badan

nyamuk anopeles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebra termasuk

manusia.

a. Fase aseksual

Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase jaringan, sporozoit

masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembangbiak membentuk skizon hati yang

mengandung ribuan merozoit. Proses ini di sebut skizogoni praeritrosit. Lama fase ini berbeda

untuk tiap fase. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merazoit keluar dan masuk aliran darah,

disebut sporulasi. Pada plasmodium vivax dan palsmodium ovale, sebagian sporozoit

membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang dan

rekurens.

Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk

trofozoit. Proses berlanjut menjadi trofozoit-skizon-merozoit. Setelah 2-3 generasi merozoid

dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara permulaan infeksi

sampai ditemukannya parasat dalam darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa

tunas/inkubasi intristik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai

timbulnya gejala klinis demam.

b. Fase seksual

Parasit seksual masuk dalam lambung betina nyamuk. Bentuk ini mengalami

pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadilah perubahan disebut zigot

(ookinet). Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi ookista.bila

ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjar liur nyamuk.

Page 6: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor terjadinya penyakit Malaria.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengertian dari penyakit malaria

2. Untuk mengetahui penyebab dari penyakit malaria

3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari penyakit malaria

1.3 Manfaat Penulisan

1.3.1 Sebagai bahan masukan kepada siswa/i tentang penyebab terjadinya penyakit Malaria.

1.3.2 Sebagai bahan informasi kepada Pemerintah tentang upaya preventif menurunkan

angka penyakit menular akibat Malaria

1.3.3 Untuk memenuhi tugas dosen dalam Tridarma Perguruan Tinggi trutama tugas

terhadap pengabdian masyarakat

Page 7: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1. Pengertian Malaria

Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronis, disebabkan oleh

protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam,anemia, dan spenomegali.

2. 2. Etiologi ( Penyebab )

Plasmodium sebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaitu plasmodium

vivax, plasmodium falcifarum, plasmodium malariae, plasmodium ovale. Malaria juga

melibatkan hospes perantara, yaitu manusia maupun vertebra lainnya, dan hospes

definitif, yaitu nyamuk anopeles.

2.3. Patogenesis

Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen (sporogani) dalam

badan nyamuk anopeles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebra

termasuk manusia.

a. Fase aseksual

Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit. Pada fase jaringan,

sporozoit masuk dalam aliran darah ke sel hati dan berkembangbiak membentuk skizon

hati yang mengandung ribuan merozoit. Proses ini di sebut skizogoni praeritrosit. Lama

fase ini berbeda untuk tiap fase. Pada akhir fase ini, skizon pecah dan merazoit keluar

dan masuk aliran darah, disebut sporulasi. Pada plasmodium vivax dan palsmodium

ovale, sebagian sporozoit membentuk hipnozoit dalam hati sehingga dapat

mengakibatkan relaps jangka panjang dan rekurens.

Fase eritrosit dimulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit membentuk

trofozoit. Proses berlanjut menjadi trofozoit-skizon-merozoit. Setelah 2-3 generasi

merozoid dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara

permulaan infeksi sampai ditemukannya parasat dalam darah tepi adalah masa prapaten,

sedangkan masa tunas/inkubasi intristik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan

hospes sampai timbulnya gejala klinis demam.

b. Fase seksual

Parasit seksual masuk dalam lambung betina nyamuk. Bentuk ini mengalami

pematangan menjadi mikro dan makrogametosit dan terjadilah perubahan disebut zigot

(ookinet). Ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk dan menjadi

ookista.bila ookista pecah, ribuan sporozoit dilepaskan dan mencapai kelenjar liur

nyamuk.

Page 8: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

Patogenesis malaria ada dua cara yaitu :

1. Alami, melalui gigitan nyamuk ke tubuh manusia.

2. Induksi, jadi stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia

melalui transfusi, suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang

terinfeksi (kongenital)

2. 4. Manifestasi Klinis

Pada anamnesis ditanyakan gejala penyakit dan riwayat berpergian kedaerah

endemik malaria. Gejala dan tanda yang dapat ditemukan adalah:

1. Demam

Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang

(sporulasi). Pada malaria tersiana (P. vivax dan p. ovale), pematangan skizon tiap 48

jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke-3, sedangkan malaria kuartana (p.

malariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap

serangan ditandai dengan beberapa serangan demam periodik. Demam khas malaria

terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit-1jam), puncak demam (2-6 jam), dan

berkeringat (2-4 jam). Demam akan mereda secara bertahap karena tubuh dapat

beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respons imun.

2. Splenomegali

Splenomegali merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami

kongesti, menghitam, dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan

jaringan ikat yang bertambah.

3. Anemia

Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah

anemia karena p. falcifarum. Anemia disebabkan oleh:

Eritrosit normal tidak dapat hidup lama (reduced survival time)

Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum

tulang (diseritropoesis).

4. Iktrus

Iktrus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.

Malaria laten adalah masa pasien di luar masa serangan demam. Periode ini terjadi bila

parasit tidak dapat ditemukan dalam darah tepi, tetapi stadium masih bertahan dalam jaringan

hati.

Relaps adalah timbulnya gejala infeksi setelah serangan pertama. Relaps dapat bersifat:

Relaps jangka pendek (rekrudesensi), dapat timbul 8 minggu setelah serangan pertama

hilang karena parasit dalam eritrosit yang berkembang biak.

Page 9: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

Relaps jangka panjang (rekurns), dapat muncul 24 minggu atau lebih setelah serangan

pertama hilang karena parasit eksoeritrosit hati masuk kedalam darah dan berkembang

biak.

2.5. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah tepi, pembuatan preparat darah tebal dan tipis dilakukan untuk

melihat keberadaan parasit dalam darah tepi, seperti tropozoit yang berbentuk cicin.

Page 10: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyakit malaria disebabkan oleh protozoa genus plasmadium, cara penularan

penyakit ini biasanya secara alami, yaitu melalui gigitan langsung nyamuk anopheles, stidak

alami secara bawaan dan secara mekanik. Diagnosanya dapat dilihat dari manifestasi klinis

yaitu terjadinya demam, imunnoserologi yaitu ditemukanya antigen HRP-2, PLDH dan

aldolase lewat pemeriksaan mikroskopik yaitu untuk melihat morfologi sel darah merah yang

terinfeksi dan melihat asam nukleat pada parasit. Malaria ini dapat menyebabkan rasa sakit,

gangguan otak hingga menyebabkan kematian.

3.2. Saran

Diharapkan peserta penyuluhan (siswa/i) dapat mengerti dan memahami tentang

penyakit malaria , karena penyakit ini sangat bersifat akut maupun kronis. Siswa/i SMAN 3

Binjai agar dapat memahami cara mencegah dan menanggulangi malaria yaitu dengan

memasang kasa nyamuk pada ventilasi rumah, menggunakan kelambu dan menggunakan obat

anti nyamuk waktu tidur..

Page 11: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor, Direktorat Jenderal PPM-PL,

Departemen Kesehatan RI, Jakarta 2001.

Day 1998. Nyamuk Penular Malaria, Dalam Jurnal Data dan Informasi Kesehatan, Pusdatin,

Depkes RI, Jakarta 2003.

http://malariana.blogspot.com/2008/11/malaria-diagnosis.html (Diakses pada tanggal 08

Maret 2015

http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/malaria.htm (Dikses pada tanggal 08 Maret

2015

Nugroho, Agung. 2010. Malaria Dari Molekuler ke Klinis.Jakarta : EGC

Page 12: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

DAFTAR NAMA DAN TUGAS DOSEN/MAHASISWA YANG

TERLIBAT DALAM PENYULUHAN /PENGABDIAN

MASYARAKAT TAHUN 2015

No Nama Tugas / Kegiatan

1

2

DOSEN

Ronilda Tambunan, SST

MAHASISWA

1. Fitriyani Sihombing

Nim : 121204006

2. Siti Rohani

Nim : 121204020

3. Betesda

Nim : 131305003

Penanggung jawab / mengkordinir

semua kegiatan

Mengatur jadwal / tempat penyuluhan

Melengkapi peralatan yang di butuhkan

selama acara penyuluhan berlangsung

Menyiapkan makanan / minuman

selama acara penyuluhan berlangsung

Page 13: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(MALARIA)

I. Identitas

Pokok Bahasan : Malaria

Sub Pokok : 1. Sebutkan pengertian Malaria ?

2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria ?

3. Uraikan Tanda dan gejala Penyakit malaria?

4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria ?

Sasaran : Anak SMA 3

Waktu : 30 menit

Tempat : SMAN 3 Binjai

Hari/tanggal : jum’at, 13 Maret 2015

Pembicara : Ronilda Tambunan, SST

II. Tujuan Intruksional Umum

Setelah dilakukan Penyuluhan tentang MALARIA di harapkan Bapak/Ibu Penduduk Lingk.

IV Kel. Pahlawa Binjai Utara memahami bahaya dari Malaria.

III. Tujuan Intruksional Khusus

Setalah dilakukan Penyuluhan tentang MALARIA di harapkan Ibu dapat memahami tentang:

1. Sebutkan pengertian Malaria ?

2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria ?

3. Uraikan Tanda yang sering di temukan pada gejala Penyakit malaria?

4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria ?

IV. Materi

1. Sebutkan pengertian Malaria ?

2. Jelaskan Faktor Penyebab Terjadinya Malaria ?

3. Uraikan Tanda yang sering di temukan pada gejala Penyakit malaria?

4. Uraikan Proses Terjadinya Penyebaran Penyakit Malaria ?

V. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

Page 14: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,

VI. Proses Kegiatan Penyuluhan

No. Tahapan Waktu

Kegiatan

Penyuluh Sasaran

1. Pembukaan 5 menit Mengucapkan Salam

Memperkenalkan Diri

Melakukan Apersepsi

Menjawab salam

Mendengarakan

2. Penyajian 15 menit Menjelaskan tentang :

Pengertian Malaria

Faktor Penyebab

Terjadinya Malaria

Tanda yang sering

ditemukan pada Gejala

terjangkit Penyakit

Malaria

Menguraikan Proses

Penyebaran Penyakit

Malaria

Menyimak

Mendengarkan

Mencatat bila perlu

Bertanya tentang hal-hal

yang belum jelas

3. Penutup 10 menit Tanya jawab

Menyimpulkan materi yang

telah diberikan bersama-sama

dengan siswa

Melakukan evaluasi secara

lisan

Memberikan salam penutup

Bertanya

Menjawab pertanyaan

Menjawab salam

VI. Media / Alat

Leflet

LCD

VII. Evaluasi

- Secara lisan

- Soal

Page 15: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,
Page 16: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,
Page 17: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,
Page 18: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,
Page 19: PENYULUHAN MALARIA OLEH Ronilda Tambunan, SSTakbidkharismahusada.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/ronilda... · laporan pengabdian masyarakat penyuluhan malaria oleh ronilda tambunan,