Perawatan Rantai

12
Laporan Perawatan Permesinan Dasar PRAKTIKUM PROSEDUR PEMBONGAKARAN DAN PERAKITAN RANTAI PRODI TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN JURUSAN TEKNIK MESIN Di Susun Oleh : 1. Achsan Yahya ( MS 3 B/01) 2. Agmas Katana Y.I.M ( MS 3 B/02) 3. Achmad Ulwan K ( MS 3 B/03) 4. Alan R.S ( MS 3 B/04)

description

perawatan

Transcript of Perawatan Rantai

Page 1: Perawatan Rantai

Laporan Perawatan Permesinan Dasar

PRAKTIKUM PROSEDUR PEMBONGAKARAN

DAN PERAKITAN RANTAI

PRODI TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

Di Susun Oleh :

1. Achsan Yahya ( MS 3 B/01)2. Agmas Katana Y.I.M ( MS 3 B/02)3. Achmad Ulwan K ( MS 3 B/03)4. Alan R.S ( MS 3 B/04)5. Anisa S ( MS 3 B/05)6. Ari Darmawan ( MS 3 B/06)7. Bahrul Huda ( MS 3 B/07)8. Dewangga Trisna P ( MS 3 B/08)9. Fadyah Y.A ( MS 3 B/09)

Page 2: Perawatan Rantai

PEMBONGKARAN, PERAKITAN TRANSMISI RANTAI

1. Topik : Pembongkaran, Perakitan Transmisi Rantai.

2. Tujuan Percobaan (TIK)

Pada Akhir pelajaran praktek ini mahasiswa diharapkan mampu :

a. Mengenal bermacam-macam tipe transmisi rantai

b. Menunjukkan perakitan transmisi rantai

c. Membongkar, merakit dan menyetel transmisi rantai.

3. Dasar Teori

Penggerak rantai digunakan untuk memindahkan daya atau putaran antara dua poros

terpisah. Rantai bergerak tanpa slip sama seperti halnya pada transmisi roda gigi atau

transmisi sabuk gilir (gear belt). Transmisi terjadi pada rantai dan gigi-gigi pada roda gigi

rantai.

Penggerak rantai terdiri dari dua buah roda gigi rantai dan satu buah rantai. Untuk

memindahkan torsi yang besar, digunakan pasak untuk menjamin bahwa roda gigi rantai

tidak akan selip terhadap porosnya.

3.1 Pilihan Penggerak Rantai

Pabrik pembuat rantai melengkapi produknya dengan tabel berikut instruksi berisikan

bagaimana rantai harus digunakan.

Beberapa data lain yang tidak terdapat pada tabel dan harus diketahui oleh perancangan

adalah :

Diameter poros

Jarak antar sumbu poros

Kecepatan roda gigi terkecil / penggerak

Perbandingan transmisi

Daya yang dipindahkan

Dengan menggunakan data-data tersebut di atas sebagai dasar, data lain yang diperlukan

bisa ditentukan dengan menggunakan tabel, seperti :

Page 3: Perawatan Rantai

Tipe rantai

Diameter roda gigi rantai

Panjang rantai

Dimensi sarung penyesuai

Ukuran utama rantai ditentukan oleh ukuran :

Kisar atau jarak bagi (a)

Lebar bagian dalam (b)

Dimensi rol (c)

3.2 Gaya Tegang Rantai

Rantai mempunyai umur operasi yang optimal jika perakitan dan perawatannya

dilakukan secara benar dan selanjutnya digunakan juga secara benar sesuai instruksi

pabrik pembuatannya. Perakitan secara benar adalah bahwa gaya tegang pada rantai

tepat dan kedua roda gigi rantainya pada posisi sebaris. Panjang rantai akan bertambah

panjang karena beban pemakaian yang mengakibatkan keausan pada tiap sambungan

rantai. Rantai dapat dikembalikan pada gaya tegang yang benar dengan menggunakan

rantai atau menggeser salah satu porosnya. Rantai harus diperiksa kelonggarannya

secara rutin, kelonggarannya ditentukan berdasarkan grafik.

Rantai harus diganti jika pertambahan panjang karena pemuluran dan keausan mendekati

3%. Jika rantai harus diganti, harus juga direkomendasikan penggantian roda gigi rantai,

karena sering juga rusak karena aus.

3.3 Pelumasan Rantai

Rantai terdiri rangkaian sendi-sendi yang tersambung. Dengan pelumasan yang tepat

pada sendi-sendi ini, umur rantai secara keseluruhan dapat diper[anjang. Terdapat dua

macam jenis pelumas yaitu oli dan gemuk. Pelumas menggunakan gemuk dilakukan

secara periodik ketika rantai dibersihkan. Selama melakukan pembersihan, rantai

diredam dalam pelumas / oli beberapa saat.

Pelumasan menggunakan penggosok yang basah karena oli

Pelumas tetes

Pelumas bak oli

Pelumas bertekanan

Page 4: Perawatan Rantai

4. Tugas Praktikum

Dalam tugas ini akan dilakukan pembongkaran atau pelepasan transmisi rantai berikut

dengan poros dan bantalannya. Selain itu juga akan dilakukan perakitan, penyebarisan poros

dan penyetelan roda gigi rantai. Pemasangan rantai dan akan diakhiri dengan pemeriksaan

akhir.

5. Persiapan dan Peralatan yang Digunakan

Sebelum melakukan pembongkaran pada praktikum ini, persiapkan antara lain :

a. Pelajari petunjuk persiapan praktek

b. Persiapkan praktek yang akan dilakukan adlah pembongkaran

c. Curahkan perhatian pada urutan pembongkaran dan perakitan

d. Laporkan setiap adanya kerusakan pada instruktur

e. Periksalah keadaan semua peralatan yang diperlukan

f. Hanya menggunakan alat yang diperlukan

g. Simpanlah kembali peralatan pada tempat yang telah disediiakan.

Peralatan yang diperlukan :

1. Kunci ring / pas

2. Jangka Sorong

3. Kunci jangkar

4. Palu besi

5. Palu plastik

6. Dua penggaris baja

7. Pelat kuningan

8. Bahan pemoles

6. Pembongkaran

Urutan pembongkaran praktikum ini adalah :

1. Tegangan rantai dikendorkan dengan cara menggeser poros hingga kedua poros

mendekat, atau mengendor roda gigi penegang.

2. Kunci penyambung dilepas dan keluarkan rantai dari roda gigi

3. Untuk menarik piringan dari sarung penyesuai, terdapat tiga lubang baut, Ketika baut

di gerakkan ke dalam piringan akan terlepas tanpa memerlukan palu. Bongkar poros

dan bantalan sebagai berikut :

Page 5: Perawatan Rantai

Lepas baut penutup bantalan

Lepas penutup bantalan

Angkat poros

Angkat bantalan

Lepas baut kaki bantalan

Angkat kaki blok bantalan

Angkat plat dasar dan shim

7. Pemeriksaan dan Perawatan

Urutan perawatannya adalah :

Bersihkan semua bagian-bagian yang telah terlepas

Periksa komponen terhadap keausan dan kerusakan

Periksa diameter poros

Periksa bantalan dengan nomor 1211 K

Periksa rantai dan roda gigi rantai :

Gigi pada roda gigi

Rantai tidak menunjukkan keausan yang besar.

8. Perakitan

8.1 MERAKIT POROS

Agar transmisi rantai bekerja dengan baik, poros-porosnya harus sejajar. Rakitan dilakukan

sebagai berikut:

1. Mulai dengan kerangka bantalan. Kerangka bantalan berfungsi untuk menjaga

kebebasan roda gigi rantai terhadap permukaan kerja. Posisikan kerangka bantalan dan

periksa 90o terhadap meja kerja. Kencangkan ikatan kerangka bantalan.

2. Pasang bantalan pada posisi yang tepat pada poros

3. Blok bantalan dipasang setelah bantalan-bantalannya. Letakkan poros dengan bantalan

dalam blok dan kencangkan koponen penutup blok. Poros sekarang terlindung dalam

blok bantalan tetapi masih dapat bergerak, karena semua blok bantalan belum

dikencangkan pada kerangka bantalan.

4. Akhirnya poros distel kesejajarannya, ukur ketinggian poros terhadap permukaan kerja

dengan janga sorong. Yakinkan bahwa ketinggian ini sama untuk semua posisi. Pasang

siems antara kerangka bantalan dengan blok bantalan jika diperlukan. Periksa kembali

Page 6: Perawatan Rantai

apakah posisi poros tegak lurus terhadap sisi meja kerja, gunakan penyiku. Kemudian

ukur jarak porosnya dengan mengguankan jangka sorong.

5. Langkah terakhir dengan mengencangkan blok bantalan pada kerangka bantalan.

8.2 MERAKIT RODA GIGI RANTAI

Urutan perakitan pada roda gigi rantai sebagi berikut:

1. Pasang roda gigi rantai dn sarung penyesuai secara terpisah pada poros.

2. Letakkan sarung penyesuaian pada lokasi yang tepat.

3. Geser roda gigi rantai pada sarung penyesuai dan pasang bautnya. Dengan

mengencangkannya, roda gigi rantai akan tertarik masuk kedalam sarung

penyesuai. Sarung penyesuai terikat atau diklem pada poros.

4. Periksa kembali apakah sarung penyesuai pada posisi yang tepat.

5. Pasang roda gigi rantai kedua dengan cara yang sama.

Menyetel Roda Gigi Rantai

Roda gigi rantai akan mempunyai umur pemakaian yang panjang. Jika teganggan rantai

tepat dan kedua roda gigi rantainya sebaris. Penyebarisan roda gigi rantai dilakukan

sebagai berikut:

1. Roda gigi rantai harus sebaris dengan arah bidang horisontal dan vertikal.

2. Dua penggaris baja diperlukan untuk memeriksa bidang vertikal

8.3 MerakitRantaiSetelah penyebarisan roda gigi rantai, letakkan rantai pada roda gigi rantai. Urutan perakitannya adalah sebagai berikut:1. Letakkan roda penegang atau penyetel pada posisi terendah.2. Pasang rantai pada roda gigi dan pasang kunci penyambungnya, pada saat

pemasangan pegas klip/pengunci perhatikan arah gerakan rantai. Kemudian kencangkan rantai hingga tegangan yang tepat dengan menggunakan roll penegang.

Kekendoran Rantai

Jika rantai sudah berada dalam roda giginya, maka:

1. Kelonggaran atau kekendoran rantai dapat diatur dengan menggunakan penegang

rantai atau roll penegang.

2. Kekendoran rantai dapat juga diatur dengan menggeser salah satu poros.

3. Jarak pust poros tidak dapat diatur.

4. Periksa panjang rantai.

Page 7: Perawatan Rantai

9. Analisis

Analisis Praktikum Pembongkaran dan Perakitan Transmisi Rantai yaitu:

Didapat data yakni:

• Pitch Rantai : 18,8 mm

• Pitch Sproket : 20 mm

• Diameter Poros : 40,3 mm

• Penyimpangan Sproket : 0,385 mm

Setelah dilakukan beberapa pengukuran, menggunakan dial indikator serta jangka sorong, didapat

hasil berupa penyimpangan keolengan sproket yang belum melewati batas sehingga rantai masih

berputar dengan halus dan lancar dalam mentransmisikan tenaga putar. Selain penyimpangan

keolengan, kami juga menganalisis tentang kesejajaran poros, kekencangan pemasangan rantai,

normal tidaknya bearing/bantalan sebagai dudukan kedua sproket, serta kelurusan antar sproket

yang masih baik. Didalam pengukuran, kami menemui beberapa kendala salah satunya tempat

praktikum yang kurang memadai sehingga datum/base pengukuran sulit didapat berupa kedataran

meja yang kurang terjamin.

10. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa komponen yang kami uji

masih dapat beroperasi dengan baik yakni dapat mentransmisikan tenaga putar dengan baik. Selain

itu, tugas para teknisi perawatan sangatlah dibutuhkan dalam bidang maintenance seperti benda

ynag kami uji karena kerja mekanis dari benda tersebut. Getaran yang tinggi serta semakin beratnya

beban yang ditansmisikan merupakan dampak bila beberapa proses perawatan tidak berjalan dengan

semestinya. Pelumasan serta perawatan berkala sangatlah dibutuhkan guna menunjang kelancaran

serta keoptimalan proses produksi.

Page 8: Perawatan Rantai

DAFTAR PUSTAKA

Garg, HP, 1980, Industrial Maintenance, Rajendra ravinra Ltd, New Delhi

…………, 1989, Mechanical Ingginering Assembly, Module A, Eindhoven, PTH-Fontys, Holand.

…………, 1996, SKFBearing Maintenance Handbook, Denmark

Gauderon, Nur’aini, Soergianto, 1981, Teknik Pemeliharaan Mesin, Politeknik Mekanik Swiss,

Bandung.

Page 9: Perawatan Rantai

LAMPIRAN

Gambar 1. Pembongkaran Rantai

Gambar 2. Pengamatan kesejajaran poros serta kelurusan sproket

Gambar 3. Pengecekan Kekencangan Rantai