Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

22
DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan i Daftar Isi 1 BAB I PENDAHULUAN 2 BAB II DESKRIPSI KASUS 3 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB IV PEMBAHASAN 12 BAB V KESIMPULAN 13 DAFTAR PUSTAKA 14 1

Transcript of Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

Page 1: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Pengesahan i

Daftar Isi 1

BAB I PENDAHULUAN 2

BAB II DESKRIPSI KASUS 3

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 6

BAB IV PEMBAHASAN 12

BAB V KESIMPULAN 13

DAFTAR PUSTAKA 14

1

Page 2: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

BAB I

PENDAHULUAN

Periodontitis adalah peradangan atau infeksi pada jaringan penyangga gigi

(jaringan periodontium). Suatu keadaan dapat disebut periodontitis bila perlekatan

antara jaringan periodontal dengan gigi mengalami kerusakan. Bila ini terjadi,

gusi dapat mengalami penurunan, sehingga permukaan akar terlihat dan

sensitivitas gigi terhadap panas dan dingin meningkat. Gigi dapat mengalami

kegoyangan karena adanya kerusakan tulang.

Periodontitis Apikal adalah peradangan jaringan Periodontal oleh karena

adanya karies pada gigi yang berdekatan. Periodontitis Apikal dapat disebabkan

oleh karena ada gigi yang terkena Pulpitis, Gangren Pulpa, dan Gangren Radix.

Pada kondisi nekrosis yang tidak dirawat, bakteri akan berpenetrasi melalui

foramen apikalis dan menimbulkan inflamasi diperiapeks dan disebut

periodontitis apikalis.

Bila suatu gigi yang Gangren dibiarkan, maka dia akan menjadi kronis dan

tidak menimbulkan keluhan apa-apa karena saraf yang berada di dalam ruang

pulpa sudah tidak lagi berfungsi seperti yang seharusnya. Penderita hanya merasa

bahwa giginya pernah sakit, tetapi kemudian sakitnya hilang (yaitu gigi berubah

dari vital menjadi nonvital). Bila hal ini terjadi pada gigi yang mahkotanya lebih

dari sepertiga, maka dinamakan kronik Periodontitis oleh karena Gangren Pulpa,

sedangnkan bila hal ini terjadi pada gigi yang mahkotanya kurang dari sepertiga

maka dinamakan Periodontitis oleh karena Gangren Radix.

Kematian pada pulpa atau saraf gigi tersebut dapat disebabkan oleh infeksi

kronis pada gigi sehingga berlanjut pada perusakan jaringan penyangga (tulang

dan gusi) atau infeksi kronis karang gigi yang menyebabkan kerusakan pada

jaringan gigimikro organisme yang menyebabkan kerusakan jaringan penyangga

kemudian menginfeksi saraf gigi hingga saraf gigi mati.

2

Page 3: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

BAB II

DISKRIPSI KASUS

I. IDENTITAS PENDERITA

Nama : Ny. TS

Umur : 31 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Klipang

Pekerjaan : Swasta

No. CM : 10.71.96

Tanggal diperiksa : 23 Agustus 2014

II. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 23 Agustus 2014

Jam 09.30 WIB

a. Keluhan utama

Ingin Cabut Gigi

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Gigi kanan atas terasa menganjal, ketika dibuat makan

terasa sudah tidak berfungsi, nyeri (-)

Datang ke puskesmas karena ingin mencabut gigi tersebut

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit gigi dan mulut : Dahulu pasien

pernah sakit gigi di tempat yang sama tetapi hanya di obati

dengan “Ponstan” setiap sakit, setelah obat dihentikan sakit

sering timbul lagi. Keluhan sakit pada gigi terutama apabila

makan dan minum minuman dingin.

Riwayat penyakit sistemik :

- Riwayat alergi : disangkal

- Riwayat DM : disangkal

- Riwayat hipertensi : disangkal

d. Riwayat Penyakit Keluarga

3

Page 4: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

- Di keluarga tidak ada yang sakit seperti ini

e. Riwayat Sosial-Ekonomi

Pasien merupakan pasien JAMKESMAS

III. PEMERIKSAAN OBYEKTIF

1. Keadaan Umum

a. Kesadaran :Compos Mentis

b. Keadaan Gizi :Cukup

2. Ekstra Oral

a. Pipi : Tak ada kelainan

b. Bibir : Tak ada kelainan

c. Wajah : Simetris, pembengkakan (-)

d. Kelenjar submandibula

Kanan : tak ada pembesaran

Kiri : tak ada pembesaran

3. Intra Oral

a. Jaringan Lunak

- Mukosa : tak ada kelainan

- Lidah : tak ada kelainan

- Gingiva : Ginggiva 1.5 lebih hiperemis

- Palatum : tak ada kelainan

b. Jaringan Keras

Tulang rahang / alveolar : tak ada kelainan, tepi teraba

Gigi geligi 1.5

Inspeksi : gangrene radix

Sondage : Profunda, Nyeri –

Perkusi : Nyeri -

4

Page 5: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

Tekanan : Nyeri -

Palpasi : Nyeri -

Thermal Test : Nyeri –

I. DIAGNOSA KELUHAN UTAMA

Periodontitis kronis at causa gangrene radix

II. PEMERIKSAAN PENUNJANG (-)

III. TERAPI : Amoksisilin tablet 3x1 sebanyak 10 tablet

IV. NOMENKLATUR WHO

1.8 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3 1.2 1.1 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8

4.8 4.7 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.1 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8

Ket :

: gangrene radix

5

Page 6: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

I. DEFINISI

Periodontitis adalah peradangan atau infeksi pada jaringan penyangga

gigi (= jaringan periodontium). Yang termasuk jaringan penyangga gigi

adalah gusi, tulang yang membentuk kantong tempat gigi berada, dan

ligamen periodontal (selapis tipis jaringan ikat yang memegang gigi dalam

kantongnya dan juga berfungsi sebagai media peredam antara gigi dan

tulang). Suatu keadaan dapat disebut periodontitis bila perlekatan antara

jaringan periodontal dengan gigi mengalami kerusakan. Selain itu tulang

alveolar (tulang yang menyangga gigi) juga mengalami kerusakan. Bila ini

terjadi, gusi dapat mengalami penurunan, sehingga permukaan akar

terlihat dan sensitivitas gigi terhadap panas dan dingin meningkat. Gigi

dapat mengalami kegoyangan karena adanya kerusakan tulang.1.

Salah satu terjadinya periodontitis dapat disebabkan oleh karena ada

gigi yang sudah mati tetapi tidak segera dilakukan perawat terhadap gigi

tersebut. Karena jaringan yang nekrosis merupakan media yang baik untuk

pertumbuhan bakteri, bila bakteri terus berkembang biak dan infeksi

menjalar melalui foramen apikal menuju jaringan periodontal /

periradikuler, maka terjadilah periodontitis.2,3

II. ETIOLOGI

Periodontitis dapat dibedakan menjadi 3 menurut etiologinya yaitu:

Periodontitis Apikal

Periodontitis Apikal adalah peradangan jaringan periodontal yang

berhubungan dengan adanya karies pada gigi yang berdekatan.

Periodontitis Apikal dapat disebabkan oleh karena ada gigi yang

terkena Pulpitis, Gangren Pulpa, dan Gangren Radix. Proses terjadinya

6

Page 7: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

Gangren Pulpa diawali oleh proses terjadinya karies. Karies dentis

adalah suatu penghacuran struktur gigi (email, dentin, dan cementum)

oleh aktivitas jasad renik atau mikroorganisme dalam dental plak. Jadi

proses karies hanya dapat dibentuk apabila terdapat 4 faktor yang

saling tumpang tindih yaitu faktor bakteri, karbohidrat, kerentanan

permukaan gigi dan waktu.4

Karies yang tidak diobati kemudian menjadi gangren. Pada waktu

matinya pupla, mula-mula tidak ada keluhan apa-apa tetapi lama

kelamaan peradangan dapat menjalar terus ke jaringan periodontal

sehingga menimbulkan keluhan periodontitis. Dalam hal ini, jaringan

periodontal akan menjadi sangat sensitif terhadap suhu dan tekanan.

Pada kenaikan suhu, pembuluh-pembuluh darah yang terdapat pada

jaringan periodontal akan mengalami dilatasi atau pelebaran sehingga

menekan urat saraf dan menimbulkan rasa nyeri.3

Periodontitis Marginalis

Pada Periodontitis Mariginalis, jaringan periodontal meradang

oleh karena plak. Berawal dari akumulasi plak, lama kelamaan terjadi

pematangan plak subgingiva yang mengandung bakteri-bakteri

tertentu, hal ini menyebabkan terjadinya peradangan dan peradangan

tersebut merusak jaringan ikat sehinga perlekatan antara jarigan ikat

berkurang.5

Periodontitis Perikoronal

Periodontisis Perikoronal dapat disebabkan oleh karena adanya

gigi Molar 3 yang tumbuhnya tidak sempurna atau dikenal sebagai

istilah impacted teeth. Pada pertumbuhan gigi yang normal, seluruh

mahkota gigi atau crown akan tumbuh seluruhnya, sejajar dengan gigi

yang bersebelahan. Tetapi pada gigi yang impaksi, tidak seluruh

mahkota tumbuh, ada sebagian mahkota gigi yang terbenam di dalam

gusi sehingga menimbulkan peradangan jaringan periodontal.

7

Page 8: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

Sebagian besar penyakit periodontal inflamatif disebabkan oleh

infeksi bakteri atau mikroorganisme yang berkolonisasi di permukaan gigi

(plak bakteri dan produk-produk yang dihasilkannya). Ada factor local

yang bersama-sama dengan plak bakteri menyebabkan penyakit kronis

jaringan periodontal.6

III. PATOFISIOLOGI

Periodontitis Apikal adalah peradangan jaringan Periodontal oleh

karena adanya karies pada gigi yang berdekatan. Periodontitis Apikal

dapat disebabkan oleh karena ada gigi yang terkena Pulpitis, Gangren

Pulpa, dan Gangren Radix. Jaringan nekrotik di saluran akar yang tidak

terambil dan tidak diisi dengan hermetis akan memicu reaksi inflamasi di

periapeks. Pada kondisi nekrosis yang tidak dirawat, bakteri akan

berpenetrasi melalui foramen apikalis dan menimbulkan inflamasi

diperiapeks dan disebut periodontitis apikalis. Respon jaringan

periodontium terhadap bakteri meliputi beberapa fase. Fase pertama,

periodontitis apikalis memperlihatkan gambaran akut dan penyebaran

yang cepat. Gambaran yang nyata adalah resorbsi tulang untuk membei

ruang bagi lesi inflamasi jaringan lunak pada ujung akar. Pada beberapa

kasus dapat menyebabkan osteomielitis. Setelah fase akut, prose berlanjut

kekeseimbangan tubuh dan respon jaringan. Bakteri terus menerus

menyerang, penyembuhan tidak dapat terjadi dan reaksi pertahanan tubuh

berlanjut sehingga memasuki masa kronis dan inflamasi terus berlanjut.

Kata yang biasa untuk menyebut keadaan ini adalah granuloma periapeks,

yang mengacu pada jaringan granulasi yang terbentuk pada proses

tersebut. Pada jangka panjang, granuloma periapeks dapat berkembang

menjadi kista radikular.

Bila suatu gigi yang Gangren dibiarkan, maka dia akan menjadi kronis

dan tidak menimbulkan keluhan apa-apa karena saraf yang berada di

dalam ruang pulpa sudah tidak lagi berfungsi seperti yang seharusnya.

Penderita hanya merasa bahwa giginya pernah sakit, tetapi kemudian

8

Page 9: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

sakitnya hilang (yaitu gigi berubah dari vital menjadi nonvital). Bila hal ini

terjadi pada gigi yang mahkotanya lebih dari sepertiga, maka dinamakan

kronik Periodontitis oleh karena Gangren Pulpa, sedangnkan bila hal ini

terjadi pada gigi yang mahkotanya kurang dari sepertiga maka dinamakan

Periodontitis oleh karena Gangren Radix.5

Pada gigi dengan kronik Periodontitis, walaupun penderita tidak

merasa sakit, tapi proses radang tidak berhenti karena ada toksin-toksin

kuman dari kanal pulpa melalui foramen apikal sehingga terjadi iritasi dan

dapat menimbulkan Granuloma pada apex gigi. Granuloma adalah suatu

jaringan granulasi pada apex gigi yang berbentuk bulat, terdiri dari produk

suatu peradangan, kuman-kuman, pus dan jaringan gigi yang mati.5

Kematian pada pulpa atau saraf gigi tersebut dapat disebabkan oleh

infeksi kronis pada gigi sehingga berlanjut pada perusakan jaringan

penyangga (tulang dan gusi) atau infeksi kronis karang gigi yang

menyebabkan kerusakan pada jaringan gigimikro organisme yang

menyebabkan kerusakan jaringan penyangga kemudian menginfeksi saraf

gigi hingga saraf gigi mati.7

IV. GEJALA

Pasien dengan periodontitis kadang tidak merasakan rasa sakit

ataupun gejala lainnya. Biasanya tanda-tanda yang dapat diperhatikan

adalah :

Gusi berdarah saat menyikat gigi

Gusi berwarna merah, bengkak, dan lunak.

Terlihat adanya bagian gusi yang turun dan menjauhi gigi.

Terdapat nanah di antara gigi dan gusi.

Gigi goyang.

9

Page 10: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

Gejala yang didapat dari Gangren Radix sendiri bisa terjadi tanpa

keluhan sakit, dalam keadaan demikian terjadi perubahan warna gigi,

dimana gigi menjadi kecokelatan atau keabu-abuan. Pada Gangren Radix

dapat disebut juga nonvital dimana gigi terebut tidak memberikan reaksi

terhadap tes suhu dan pada lubang perforasi tercium bau busuk. Namun,

bila Gangren Radix disertai dengan Periodontitis, maka penderita dapat

mengeluh nyeri disekitar gigi yang Gangren, terutama saat diperkusi.

Nyeri yang dimaksudkan disini jelas disebabkan oleh gusi yang meradang,

bukan karena gigi yang masih vital. Bila gigi diperkusi dengan ujung

sonde, maka rangsangan getar dari gigi tersebut akan diteruskan ke gusi

yang melekat dibawahnya sehingga timbul nyeri.5

V. DIAGNOSA

Pemeriksaan subyektif :

Pada kondisi akut, muncul keluhan sakit. Pada kondisi kronis tidak

ada keluhan. Seperti yang sudah diketahui, bahwa pada Gangren

radix, pasien tidak akan mengeluh nyeri oleh karena gigi tersebut

sudah dalam keadaan mati atau nonvital. Rasa nyeri baru timbul bila

ada peradangan periapikal. Rasa nyeri dapat timbul spontan, ataupun

dengan rangsangan, terutama apabila makan, dan minum dingin.

Pemeriksaan Obyektif:

Inspeksi: Karies profunda, perforasi pulpa, kadang

terdapat perubahan warna. Jika telah berlangsung lama, bisa hanya

berupa sisa akar

Sondage: Profunda, sakit –

Perkusi: Bisa +/-

Tekanan: Bisa +/- tergantung keakutannya

Palpasi: Luksasi +

Thermal Test: Nyeri – .5

VI. PENGOBATAN

Periodontitis apical umumnya disebabkan oleh adanya produk toksik

yang dihasilkan oleh bakteri yang ada di saluran akar, sehingga

10

Page 11: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

keberhasilan perawatan tergantung pada eliminasi bakteri pada gigi yang

bersangkutan. Pada gigi yang masih dapat dipertahankan dapat dilakukan

perwatan saluran akar. Sedangkan pada gigi yang tidak dapat dilakukan

restorasi maka harus dilakukan ekstraksi. Pada gigi yang dirawat saluran

akar perlu dilakukan evaluasi pada tahun pertama dan kedua untuk

memastikan apakah lesi bertambah besar atau telah sembuh.1

Tindakan yang dilakukan pada Periodontitis kronik karena Gangren

Radix adalah mengatasi rasa sakitnya terlebih dahulu dengan

Medikamentosa (antibiotik dan analgesik). Setelah nyeri diatasi, terapi

yang tepat adalah mengekstraksi gigi karena pada kondisi ini gigi sudah

menjadi nonvital sehingga dapat menjadi sumber infeksi yang dapat

menyebabkan penyakit-penyakit.

Kegagalan proses penyembuhan bisanya disebabkan oleh beberapa

hal, antara lain :

berubah menjadi bentukan kista

kegagalan perawatan saluran akar

fraktur akar vertical

adanya penyakit periodontal. 1

11

Page 12: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

BAB IV

PEMBAHASAN

Pasien datang dengan keluhan ingin mencabut gigi kanan atas. Gigi terasa

sudah tidak berfungsi lagi hanya terdapat sisa mahkota yang kecil, tidak dirasakan

nyeri pada gigi . Dahulu pasien pernah sakit gigi di tempat yang sama tetapi hanya

di obati “Ponstan” setiap sakit. Keluhan sakit pada gigi terutama apabila makan

dan minum minuman dingin. Apabila sakit, pasien sering minum obat tersebut

dan sakitpun berkurang, tetapi akan kembali sakit apabila obat dihentikan.

Sekarang gigi tersebut sudah tidak pernah sakit lagi. Pada pemeriksaan obyektif

ditemukan :

Gigi geligi 1.5

Inspeksi : gangrene radix

Sondage : Profunda, Nyeri –

Perkusi : Nyeri -

Tekanan : Nyeri -

Palpasi : Nyeri -

Thermal Test : Nyeri –

Berdasarkan pemeriksaan di atas, pasien pernah mengalami hiperemi pulpa

yang kemudian melanjut menjadi pulpitis dan tidak pernah dilakukan perawatan

sehingga berlanjut menjadi gangren radix. Gangren radix ini juga tidak dilakukan

perawatan sehingga berlanjut menjadi periodontitis. Bila suatu gigi yang Gangren

dibiarkan, maka dia akan menjadi kronis dan tidak menimbulkan keluhan apa-apa

karena saraf yang berada di dalam ruang pulpa sudah tidak lagi berfungsi seperti

yang seharusnya. Penderita hanya merasa bahwa giginya pernah sakit, tetapi

kemudian sakitnya hilang (yaitu gigi berubah dari vital menjadi nonvital). Karena

dari pemeriksaan obyektif tidak ada keluhan dari pasien, maka dapat disimpulkan

bahwa pasien ini mengalami periodontitis kronis karena Gangren Radix.

12

Page 13: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

BAB V

KESIMPULAN

Pasien ini menderita periodontitis kronik karena Gangren Radix pada gigi 1.5

Penatalaksanaan pada Periodontitis kronik karena Gangren Radix adalah

mengatasi rasa sakitnya terlebih dahulu dengan Medikamentosa (antibiotik dan

analgesik). Setelah nyeri diatasi, terapi yang tepat adalah mengekstraksi gigi

karena pada kondisi ini gigi sudah menjadi nonvital sehingga dapat menjadi

sumber infeksi yang dapat menyebabkan penyakit-penyakit.

13

Page 14: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2010 , Periodontiti , dalam www.klikdokter.com. Dikutip tanggal 4

Juli 2011

2. Anonim, 2008, Infeksi Odontogen, dalam www.kapitaselekta.com. Dikutip

tanggal 4 Juli 2011

3. Damayanti, Setijono, Husodo, Kumpulan Kuliah Stomatologi, Jakarta;

Fakultas Kedokteran Tarumanegara

4. Prayitno, 2003, Periodontologi Klinik, Jakarta; Penerbit Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia

5. BEM UNDIP, 2007, Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, Semarang; Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro

6. Feld, P., dkk., 2004, Silabus Periodonti, Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran

EGC

7. www. holisticare-dentalclinic.com

14

Page 15: Periodontitis Kronic ec Gangren Radik .docx

HALAMAN PENGESAHAN

Nama / NIM : Sofara Rezanti / 01.209.6027

Universitas : Islam Sultan Agung

Fakultas : Kedokteran Umum

Tingkat : Program pendidikan Profesi Dokter

Periode Kepaniteraan : 18 Agustus-31 Agustus 2014

Bagian Pendidikan : Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut

Laporan Kasus : Periodontitis Kronik e.c Gangren Radik

Diajukan : 26 Agustus 2014

Pembimbing : drg. Hj. Aning Susilowati

Telah diperiksa dan disetujui tanggal : ...............................

Mengetahui,

Ketua SMF

Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut

RS. Islam Sultan Agung Pembimbing

drg. Hj. Aning Susilowati d rg. Hj. Aning Susilowati

15