Praktek Peradilan Semu
-
Upload
zsa-zsa-febryana -
Category
Documents
-
view
11 -
download
3
description
Transcript of Praktek Peradilan Semu
PRAKTEK PERADILAN SEMU
MATA KULIAH BIOETIK
KEGAWATDARUDATAN KEPALA
OLEH:
KELOMPOK 12
DESTI NURUL Q 1218011034
DUTA HAFSARI 1218011038
GUNTUR S. 1118011053
HUZAIMAH 1218011072
IKA NOVERINA 1218011077
NICO ALDRIN 1218011111
REDOPATRA A. 1218011125
RIO GASSA 1218011130
RUTHSUYATA S. 1218011134
SEFIRA DWI R. 1218011138
VIERA RININDA 1218011157
ZSA ZSA F. 1218011166
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
KASUS
1. IDENTITAS
Nama : Tn. SA
No. RM : 166697
Umur : 40 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl masuk : 25 September 2015
2. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama : tidak sadar paska kecelakaan lalu-lintas
B. Riwayat Penyakit Sekarang :
Os diantar ke RSUD Abdoel Moeloek dengan kondisi tidak-sadarkan diri
paska kecelakaan lalu-lintas. Dikatakan oleh pengantar bahwa Os sempat
muntah darah beberapa saat setelah kecelakaan, kemudian pingsan.
Dikatakan bahwa Os tidak memakai helm, dan mengalami tabrakan dengan
kecepatan yang tinggi.
C. Riwayat Penyakit Dahulu :
Alergi obat (-)
D. Riwayat Penyakit Keluarga :
Alergi obat (-)
3. PEMERIKSAAN FISIK
A. Kondisi Umum : GCS E1M1V1
B. Status Vital : TD : 140/100 mmHg, posisi supinasi
Nadi : 96 x/menit, regular, lemah
RR : 16x/menit, reguler
Suhu : 36,6°C, suhu axilla
C. Kepala : c.a (-), s.i (-), pupil isokor 2mm/2mm, RC +/+, tampak
Fraktur Os frontal terbuka
D. Thorak : P/ simetris, jejas (-) sonor di semua lapang, vesikuler +/+,
ST -/-
J/ IC pada SIC V LMCS, HR 96x/menit, konfigurasi dbn,
S1-2 normal, bising (-)
E. Abdomen : Kontur DP>DD, jejas (-), BU (+) normal, tympani (+),
H/L tak teraba
F. Ekstremitas : - deformitas region 1/3 media femur
- fraktur region genu, terbuka, bone exposed (+)
- fraktur region 1/3 media cruris, terbuka, bone exposed (+)
- deformitas region dorsum pedis
Status neurologi distal : tidak dapat dinilai
Staus vaskularisasi distal : ↓
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. GDS : 108 mg/dL
B. Darah rutin : Hb : 13,4 g/dL Hct : 38,9%
AL : 15,8 AT : 216
5. DIAGNOSIS
CKB
Fraktur Multipel
6. PENATALAKSANAAN
- Pasang pipa orofaring
- O2 4 lpm nasal kanul
- Pasang cervical collar
- Inf. Ringer Lactat 2 jalur, guyur 1L/jam
- Inj. Citicholin 500mg
- Inf. Manitol 200cc dlm 20 menit
7. MONITORING
Waktu GCS TD Nadi RR Keterangan
Pk 17.00 E1M11 140/100 96x/menit,
lemah
16x/menit SaO2:
100%
Konsul Sp.S : tidak ada jawaban
Pk 18.00 E1M1V1 120/100 96x/menit,
kuat
12x/menit
Pk 18.30 E1M1V1 80/palpasi 76x/menit,
lemah
12x/menit SaO2: 70%
Menghubung RSUP Dr.Karyadi untuk keperluan refer : ditolak dengan
pertimbangan prognosis yang buruk dari pasien, terutama risiko dalam perjalanan
refer nantinya
Pk 19.00 Pasien Apnea dilakukan RJP gagal dinyatakan meninggal
dunia pk 19.55
8. KRONOLOGIS
Seorang pasien dibawa ke IGD dalam keadaan tidak sadar paska kecelakaan
lalu-lintas. Melalui permeriksaan fisik, didapatkan bahwa pasien dalam kondisi
kesadaran yang minim. Kemudian segera dilakukan pertolongan kedaruratan. Melalui
hasil pemantauan kondisi pasien, didapatkan bahwa kondisi pasien tidak membaik.
Dokter IGD merasa bahwa apabila kondisi tetap seperti ini, kemungkinan terjadinya
kematian akan semakin besar. Meskipun demikian, dokter tersebut juga menyadari
bahwa belum tentu dapat dilakukan tindakan lain, meskipun di rumah sakit dengan
fasilitas yang lebih lengkap, berkaitan dengan kondisi pasien yang telah buruk sejak
awal kedatangan. Hal ini juga didukung adanya pertimbangan mengenai efisiensi biaya
yang akan dikeluarkan oleh pihak keluarga pasien.
Tindakan konsultasi untuk merujuk pasien pada rumah sakit dengan fasilitas
yang lebih lengkap dilakukan. Namun, dari hasil konsultasi, didapatkan bahwa dokter
pada rumah sakit yang lebih lengkap tersebut menolak untuk menerima pasien tersebut,
dengan berdasar pertimbangan bahwa risiko yang akan ditimbulkan dari tindakan
merujuk lebih besar daripada manfaat atau keuntungan terhadap pasien.