PRESENTASI
description
Transcript of PRESENTASI
PRESENTASI
GEOMETRINON EUCLID
7 SEPTEMBER 2010
KELOMPOK 1
• DIANA WAHYUNING FITAWATI
• AHMAD DZULFIKAR• ARNASLI YAHYA
Geometri Empat Titik•Aksioma 1: terdapat
tepat empat titik.•Aksioma 2: sebarang dua titik berbeda, pada tepat
satu garis.•Aksioma 3: setiap garis
pada tepat dua titik.
Interpretasi
DefinisiDua garis pada titik yang sama
dikatakan berpotongan dan dua garis itu disebut garis-garis berpotongan.
Contoh:
k dan g, l dan g, l dan m, m dan n, n dan g, h dan l, h dan m, k dan n adalah garis-garis berpotongan. Sedangkan garis h dan k tidak
berpotongan.
DefinisiDua garis yang tidak
berpotongan dikatakan sejajar.Contoh:
garis h sejajar k, l sejajar n, dan m sejajar g.
Teorema 1Jika dua garis berbeda berpotongan maka
mereka mempunyai satu titik sekutu.Bukti:
Menurut definisi dua garis berpotongan mempunyai minimal satu titik sekutu.
Sebut garis itu g dan h, dan titik sekutu itu A. Berarti A pada g dan A pada h.
Andai ada satu titik sekutu lain sebut titik B, berarti B pada g dan B pada h. berarti melalui A dan B terdapat lebih dari satu
garis, hal ini kontradiksi dengan aksioma 2. Jadi pengandaian salah . Terbukti 2
garis berpotongan mempunyai tepat satu titik sekutu.
Teorema 2Terdapat enam garis.
Bukti:Menurut aksioma 1: ada empat
titik.Menurut aksioma 2: sebarang
dua titik berbeda terdapat satu garis, sehingga dari
kedua aksioma ini didapat banyaknya garis ada
kombinasi 2 dari 4, yaitu 6 garis.
Teorema 3Setiap titik pada tepat tiga garis.
Bukti:Menurut aksioma 1 ada tepat 4 titik, sebut
titik-titik itu A, B, C, dan D. Menurut aksioma 2: dua titik berbeda menentukan tepat satu garis. Berarti dari satu titik ada minimal 3
garis. Andaikan ada garis keempat, menurut aksioma 3 setiap garis pada tepat 2 titik.
Berarti garis keempat pasti melalui satu dari ketiga titik lainnya, sehingga ada dua titik berbeda yang mempunyai lebih dari satu garis pad keduanya. Hal ini kontradiksi dengan aksioma 2. Jadi tidak ada garis keempat, terbukti ada tepat 3 garis.
Teorema 4Setiap garis mempunyai tepat satu garis
yang sejajar dengannya.Bukti:
Menurut aksioma 1: ada tepat empat titik, sebut P, Q, R, dan S. Menurut aksioma 2:
melalui sebarang titik Q dan R ada tepat satu garis, sebut l. Sedangkan menurut teorema 3, setiap titik ada tepat tiga garis, berarti di suatu titik P tidak pada l ada tepat 3 garis.
Dua dari tiga garis ini pasti memotong l (aksioma 2). Andaikan garis ketiga
memotong l maka perpotongannya adalah satu titik. Titik ini pasti berbeda dengan dua titik pada l (karena aksioma 2), berarti ada
titik yang ketiga. Kontradiksi dengan aksioma 3, sehingga pengandaian salah.
Terbukti ada tepat satu garis yang sejajar l.
Geometri FanoInisiatif pertama dalam mempelajari geometri finite datang dari Gino Fano. Pada tahun 1892,
fano menemukan geometri finite 3 dimensi yang mempunyai 15 titik, 35 garis, dan 15 bidang.
Satu dari bidang-bidang tersebut adalah geometri fano. Sebagai undefined terms
ditetapkan titik, garis, dan pada. Aksioma-aksiomanya adalah:
Aksioma 1: terdapat minimal satu garisAksioma 2: terdapat tepat tiga titik pada setiap
garisAksioma 3: tidak semua titik segaris
Aksioma 4: terdapat tepat satu garis pada sebarang dua titik berbeda
Aksioma 5: terdapat minimal satu titik pada sebarang dua garis berbeda
Penyajian dari Suatu Model Geometri Fano
A A A B C C EB G E G G F BC F D D E D Fl1 l2 l3 l4 l5 l6 l7
Teorema 1 FanoDua garis berbeda mempunyai tepat satu
titik sekutuBukti:
Menurut aksioma ke 5 terdapat minimal satu titik pada sebarang dua garis berbeda.Sebut garis itu k dan g dengan titik sekutu
P, andaikan ada titik sekutu lain yaitu Q maka:
P pada k dan Q pada k, demikian pula P pada g dan Q pada g.
Berarti untuk dua titik berbeda P dan Q terdapat dua garis.
Hal ini kontradiksi dengan aksioma ke 4. Jadi dua garis berbeda mempunyai tepat
satu titik sekutu.
Teorema 2 FanoGeometri Fano mempunyai tepat 7 titik dan 7
garisBukti:
Menurut aksioma -1, terdapat minimal 1 garis, garis itu kita sebut l. Menurut aksioma -2, pada garis l ada tepat tiga titik, sebut titik A, B, dan
C.Menurut aksioma -3, tidak semua titik pada garis l, berarti minimal 1 titik tidak pada l, sebut titik
itu P.Jadi ada minimal 4 titik, yaitu A, B, C, dan P.Menurut aksioma -4, P dan setiap titik pada l
menentukan garis-garis berbeda.Menurut aksioma -2, garis-garis ini masing-
masing memuat tiga titik. Karena untuk setiap dua titik hanya ada 1 garis (aksioma -4) maka 3
titik tadi pasti bukan A, B, C ataupun P.Jadi minimal ada 7 titik, A, B, C, P, Q, R, dan S.
Teorema 2 FanoAndaikan ada titik ke -8 yaitu K, maka P dan K menentukan garis
h=garis PQ (aksioma -4).Menurut aksioma -5, h dan l pasti
berpotongan.Titik potong h dan l pasti bukan A, B, ataupun C, karena setiap 2 titik
menentukan garis tunggal.Karena ini berarti l memuat 4 titik.Hal ini kontradiksi dengan aksioma
-2.Jadi tidak mungkin ada titik
kedelapan, sehingga tepat ada 7 titik.
Geometri YoungGeometri Young mempunyai
lima aksioma, empat aksioma pertama sama dengan empat aksioma pertama geometri
Fano. Sedangkan aksioma ke -5 menyatakan:
”Untuk setiap garis l dan titik P tidak pada l terdapat tepat
1 garis yang melalui P dan tidak memuat titik pada l”.
Geometri Young
Teorema 1 YoungDi setiap titik terdapat minimal 4
garis.Bukti:
Menurut aksioma -1: ada minimal satu garis, sebut garis itu l.
Menurut aksioma -2: ada tepat 3 titik pada setiap garis.
Berarti di l ada 3 titik, sebut titik itu A, B, dan C.
Menurut aksioma -3: tidak semua titik segaris.
Berarti ada titik tidak pada l, sebut P.
Teorema 1 YoungMenurut aksioma -4: ada tepat satu
garis pada sebarang dua titik berbeda.
Jadi ada minimal 3 garis melalui sebarang titik P.
Menurut aksioma -5: di P tidak pada l ada satu garis yang tidak memuat
titik pada l.Jadi ada minimal 4 garis di P.
Teorema 2 YoungTerdapat tepat 9 titik.
Bukti:Berdasarkan aksioma 1 dan 2 didapat ada
minimal 3 titik pada garis l.sedang menurut aksioma 3 tidak semua titik
segaris, berarti ada minimal 1 titik yang tidak pada l, sebut titik P.
sehingga ada minimal 4 titik.Aksioma -4 menyatakan setiap 2 titik
menentukan garis.Berarti P dan titik-titik pada l menentukan
garis, yaitu l1, l2, dan l3.Di setiap garis ini ada tepat 3 titik (aksioma 2).3 titik ini pasti bukan 4 titik tadi karena untuk
setiap 2 titik ada tepat 1 garis, sehingga minimal ada 7 titik.
Teorema 2 YoungTerdapat tepat 9 titik.
Bukti:Menurut teorema 1: di P ada minimal 4 garis.
Menurut aksioma 5: l4 tidak memotong l.Menurut aksioma 2: di l4 ada tepat 3 titik. Jadi
ada minimal 9 titik.Andai ada titik ke -10 yaitu Q.
Menurut aksioma 4: P dan Q menentukan 1 garis.Titik Q pasti tidak pada l, karena kalau Q pada l
berarti di l ada lebih dari 3 titik. Kontradiksi dengan aksioma 2.
Sehingga di P ada lebih dari 1 garis yang tidak memuat titik pada l.
kontradiksi dengan aksioma 5.Jadi tidak ada titik yang ke 10.
Terbukti ada tepat 9 titik.
Teorema 3 YoungTerdapat tepat 12 garis.
Bukti:Menurut teorema -2 ada tepat 9 titik.
Untuk memudahkan kita sebut saja titik-titik itu A, B, C, D, E, F, G, H, dan I.
Jadi di dapat:A A A B B B C C D D G HB D E E D F F E E H H FC G I H I G I G F C I Al1 l2 l3 l4 l5 l6 l7 l8 l9 l10 l11 l12
Geometri InsidensiAksioma 1: setiap dua titik
berbeda pada tepat satu garis.Aksioma 2: untuk setiap garis, minimal dua titik berbeda pada
garis itu.Aksioma 3: terdapat minimal tiga
titik berbeda.Aksioma 4: tidak semua titik
segaris.Suatu geometri yang memenuhi
keempat aksioma tersebut disebut Geometri Insidensi.
PadananGeometri empat titik adalah geometri
insidensi. Hal ini dapat dilihat dari padanan berikut ini.
Jelas semua aksioma-aksioma geometri Insidensi dipenuhi oleh aksioma-aksioma
geometri 4 titik.Jadi geometri 4 titik merupakan geometri
Insidensi.
Geometri Insidensi Geometri 4 titikAksioma 1 Aksioma 2Aksioma 2 Aksioma 3Aksioma 3 Aksioma 1Aksioma 4 Aksioma 1, Aksioma 2,
Aksioma 3
PadananGeometri Fano dan Young adalah
geometri insidensi. Hal ini dapat dilihat dari padanan berikut ini.
Jelas semua aksioma-aksioma geometri Insidensi dipenuhi oleh aksioma-aksioma
geometri Fano dan young.Jadi geometri Fano merupakan geometri
Insidensi.
Geometri Insidensi Geometri FanoAksioma 1 Aksioma 4Aksioma 2 Aksioma 2Aksioma 3 Aksioma 1, aksioma 2Aksioma 4 Aksioma 3
PadananGeometri Young adalah geometri
insidensi. Hal ini dapat dilihat dari padanan berikut ini.
Jelas semua aksioma-aksioma geometri Insidensi dipenuhi oleh aksioma-aksioma
geometri Young.Jadi geometri Young merupakan geometri
Insidensi.
Geometri Insidensi Geometri YoungAksioma 1 Aksioma 2, Aksioma 3Aksioma 2 Aksioma 2Aksioma 3 Aksioma 4Aksioma 4 Aksioma 1
Aksioma 3, Aksioma 4
Teorema 1 Geometri InsidensiJika dua garis berbeda berpotongan maka
perpotongannya pada tepat satu titik.Bukti:
Misalkan garis itu l dan m.Jika l dan m berpotongan menurut definisi mereka berpotongan pada minimal satu
titik, sebut P.Andaikan l dan m juga berpotongan di Q, maka melalui P dan Q terdapat garis PQ, sehingga melalui P dan Q ada lebih dari
garis.Kontradiksi dengan aksioma 1 insidensi.Terbukti l dan m berpotongan pada tepat
satu titik.
Teorema 2 Geometri InsidensiUntuk setiap titik terdapat minimal dua garis
yang memuat titik itu.Bukti:
Menurut aksioma 3: terdapat minimal 3 titik berbeda
Menurut aksioma 4: tak semua titik segarisBerarti untuk setiap titik P terdapat minimal 1
garis yang tidak memuat P.Menurut aksioma 2: setiap garis memuat minimal
2 titik berbeda.Sehingga garis yang tak memuat P tadi minimal
memuat 2 titik berbeda.Menurut aksioma 1, P dan titik-titik pada garis
tadi terdapat tepat 1 garis.Jadi di setiap titik P ada minimal 2 garis.
Teorema 3 Geometri Insidensi
Terdapat tiga garis yang tidak bersekutu di satu titik
Bukti:Menurut aksioma 3 dan 4
berarti ada 3 titik yang tidak segaris.
Jadi minimal ada 3 garis (aksioma 1) dan garis-garis
tidak bersekutu di satu titik.
Kesejajaran pada Geometri Insidensi
Jika l suatu garis dan P sebarang titik tidak pada l, maka terdapat tiga
kemungkinan (alternatif) untuk aksioma kesejajaran, sebagai
berikut:• Tidak ada garis yang melalui P
sejajar l.• Ada tepat satu garis melalui P
sejajar l.• Ada lebih dari satu garis melalui P
sejajar l.Geometri insidensi yang memenuhi
alternatif ke-1 atau ke-3 disebut geometri non Euclid, sedang yang memenuhi alternatif ke-2 disebut
geometri Euclid.
KesimpulanGeometri insidensi sebagai suatu sistem aksiomatik
menetapkan titik, garis, dan pada sebagai undefinied terms dengan 4 aksioma, yaitu:
• Aksioma 1: setiap dua titik berbeda pada tepat satu garis
• Aksioma 2: untuk setiap garis minimal 2 titik berbeda pada garis itu
• Aksioma 3: terdapat minimal tiga titik berbeda• Aksioma 4: tidak semua titik segaris
Terdapat tiga alternatif kesejajaran pada geometri insidensi jika g suatu garis dan P titik tidak pada
garis g, maka:• Tidak ada garis melalui P sejajar g
• Ada tepat satu garis melalui P sejajar garis g• Ada lebih dari satu garis melalui P sejajar garis g
Geometri insidensi yang memenuhi alternatif kesejajaran i) atau iii) disebut geometri non euclid, dan yang memenuhi alternatif iii) disebut geometri
euclid.