PROBLEM SOSIAL PSIKOLOGIS SEKOLAH
description
Transcript of PROBLEM SOSIAL PSIKOLOGIS SEKOLAH
Definisi :Definisi :Agresi adalah Agresi adalah
perilaku/tindakan yg perilaku/tindakan yg bertujuan menyakiti bertujuan menyakiti
atau melukai orang lain atau melukai orang lain baik dgn action, verbal, baik dgn action, verbal,
dan non verbaldan non verbal
Agresi merupakan pemicu kenakalan Agresi merupakan pemicu kenakalan remaja yang berujung pada remaja yang berujung pada perkelahian/penganiayaan hingga perkelahian/penganiayaan hingga pembunuhan yang bersifat kriminalpembunuhan yang bersifat kriminal
Agresi yang disertai kekerasan dan Agresi yang disertai kekerasan dan penganiayaan dianggap pelanggaran penganiayaan dianggap pelanggaran dengan kategori kejahatan kriminal dengan kategori kejahatan kriminal yang dilakukan oleh remaja.yang dilakukan oleh remaja.
NoNo PelanggaranPelanggaran KasusKasus Jenis SekolahJenis Sekolah
11 PenganiayaanPenganiayaan 1212 SMU, STMSMU, STM
22 PencurianPencurian 77 SMP, SMU, STMSMP, SMU, STM
33 Pencurian disertai kekerasanPencurian disertai kekerasan 55 SMP, SMU, STMSMP, SMU, STM
44 Kejahatan seksKejahatan seks 1010 SD, SMP, SMU, STMSD, SMP, SMU, STM
55 Pemalakan disertai ancamanPemalakan disertai ancaman 1111 SD, SMP,SMU, STMSD, SMP,SMU, STM
66 TawuranTawuran 66 SMU, STMSMU, STM
77 Minuman kerasMinuman keras 77 SMP, SMU, STMSMP, SMU, STM
88 NarkobaNarkoba 1313 SMP, SMU, STMSMP, SMU, STM
PROBLEM SOSIAL PSIKOLOGIS SEKOLAH
Dari semua pelanggaran diatas, yang dimulai dengan perilaku agresi sekitar 87 %
Peneliti berasumsi bahwa komposisi Peneliti berasumsi bahwa komposisi siswa dapat mempengaruhi tingkat siswa dapat mempengaruhi tingkat agresivitas siswaagresivitas siswa
Pada Hipotesa sementara:Pada Hipotesa sementara: Pada komposisi siswa yang berimbang Pada komposisi siswa yang berimbang
diketemukan tingkat agresivitas berada pada diketemukan tingkat agresivitas berada pada tataran normal s/d agak tinggitataran normal s/d agak tinggi
Pada Komposisi siswa pria yang lebih Pada Komposisi siswa pria yang lebih dominan atau bahkan mencapai sekitar 80 % dominan atau bahkan mencapai sekitar 80 % maka tingkat agresivitas dapat dikategorikan maka tingkat agresivitas dapat dikategorikan tinggitinggi
Pada komposisi siswa yang berimbang Pada komposisi siswa yang berimbang diketemukan tingkat agresivitas berada pada diketemukan tingkat agresivitas berada pada tataran normal s/d agak tinggitataran normal s/d agak tinggi
Pada komposisi siswa dimana para wanitanya Pada komposisi siswa dimana para wanitanya lebih dominan sekitar 75 % maka diketemukanlebih dominan sekitar 75 % maka diketemukan
relatif lebih rendah tingkat agresifitasnyarelatif lebih rendah tingkat agresifitasnya Pada penelitian ini diketemukan juga
determinan pemicu dan penyebab perilaku agresif pada remaja
NoNo PenyebabPenyebab PerilakuPerilaku11 Tekanan Lingkungan Tekanan Lingkungan
SosialSosial
Emosional, Pemukulan, PemalakanEmosional, Pemukulan, Pemalakan
22 Tekanan hormonal remajaTekanan hormonal remaja Emosiaonal, Caci maki, Pelanggaran Emosiaonal, Caci maki, Pelanggaran susila, Narkobasusila, Narkoba
33 Broken HomeBroken Home Withdrawl, Alienasi pelanggaran tata Withdrawl, Alienasi pelanggaran tata tertib, Narkobatertib, Narkoba
44 Lemah KepribadianLemah Kepribadian Emosi, Kompulsif, Marah, TertekanEmosi, Kompulsif, Marah, Tertekan
55 Stabilitas Intensi RendahStabilitas Intensi Rendah Frustasi, Emosi, TertekanFrustasi, Emosi, Tertekan
66 ProvokasiProvokasi Ancaman, KetakutanAncaman, Ketakutan
Pembentukan watak agresif Pembentukan watak agresif yang dikembangkan dalam yang dikembangkan dalam keluargakeluarga
Fakta bahwa dunia laki-laki adalah Fakta bahwa dunia laki-laki adalah dominan memperburuk keadaan yang dominan memperburuk keadaan yang menyebabkan sulitnya membimbing para menyebabkan sulitnya membimbing para pelaku agresifitas untuk menyadari pelaku agresifitas untuk menyadari penyimpangan perilakunyapenyimpangan perilakunya
Pola Asuh dengan model superioritas Pola Asuh dengan model superioritas laki2 yang memberi pengaruh psikologislaki2 yang memberi pengaruh psikologis
Pola asuh model Militan, pada keluarga Pola asuh model Militan, pada keluarga religius jelas menempatkan kaum lelaki religius jelas menempatkan kaum lelaki sebagai “khalifah”, pemimpin bagi kaum sebagai “khalifah”, pemimpin bagi kaum perempuanperempuan
Pola-pola asuh yang mendorong Pola-pola asuh yang mendorong pembuktian dirinya sebagai laki-laki sejati pembuktian dirinya sebagai laki-laki sejati melalui perilaku agresif, dominan dan melalui perilaku agresif, dominan dan kasarkasar
SaranSaran
Reward adalah salah satu kunci yang dapat Reward adalah salah satu kunci yang dapat menghasilkan suasana kelas yang kondusifmenghasilkan suasana kelas yang kondusif
Sharing antara guru dan siswa dapat Sharing antara guru dan siswa dapat menghasilkan pendekatan psikologis yang menghasilkan pendekatan psikologis yang kondusifkondusif
Pemahaman dan penerimaan Orang tua dan Pemahaman dan penerimaan Orang tua dan guru atas ketegangan psikologis yang bersifat guru atas ketegangan psikologis yang bersifat hormonal pada siswa remaja menghasilkan hormonal pada siswa remaja menghasilkan kesabaran yang komunikatifkesabaran yang komunikatif
Langkah preventif lebih diproritaskan Langkah preventif lebih diproritaskan terutama pada layanan konseling sosial terutama pada layanan konseling sosial karier dan belajarkarier dan belajar
Kolaborasi antara Guru BK-Guru Bid Kolaborasi antara Guru BK-Guru Bid Studi-Kepala Sekolah-Orang Tua adalah Studi-Kepala Sekolah-Orang Tua adalah langkah ideal pencegahan Agresi siswa langkah ideal pencegahan Agresi siswa remajaremaja