Proposal Worm
description
Transcript of Proposal Worm
I. JUDUL
Model matematika penyebaran worm pada suatu jaringan
II. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi sekarang ini, kemajuan di bidang teknologi
informasi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya komputer dan internet. Internet merupakan salah satu media
utama pertukaran informasi, internet memudahkan manusia bertukar
informasi tanpa batasan jarak dan tempat sehingga memudahkan manusia
dalam menjalankan aktifitasnya. Namun informasi yang ada dalam
Internet tidak bersifat terbuka, sedangkan Internet sendiri merupakan
jaringan komputer yang bersifat publik. Sehingga diperlukan usaha dalam
menjamin keamanan informasi terhadap komputer yang terhubung dengan
jaringan Internet.
Dalam jaringan internet terdapat dua sisi yang saling
bertentangan dalam hal akses informasi. Disatu sisi, banyak usaha-usaha
untuk menjamin keamanan suatu informasi, Disisi lain ada pihak-pihak
dengan maksud tertentu yang berusaha melakukan ekploitasi sistem
keamanan tersebut. Eksploitasi keamanan adalah berupa serangan terhadap
keamanan system informasi. Salah satu bentuk eksploitasi keamanan
sistem informasi adalah dengan adanya infeksi digital seperti Virus, Worm
dan Trojan Horse. Infeksi digital disebabkan oleh suatu perangkat lunak
yang dibuat atau ditulis dengan tujuan untuk menjalankan aksi-aksi
yang tidak diinginkan oleh pengguna komputer [1].
Menurut Jose Nazario (2004), worms adalah suatu agen
penginfeksi otonom dan independen dalam bereplikasi, serta memiliki
kemampuan dalam menginfeksi sistem host baru melalui fasilitas jaringan
dan penyebarannya dengan atau tanpa campur tangan dari pengguna[2].
Konsep kerja dari worm, pertama ia mencari celah untuk masuk
kedalam suatu komputer yang belum terinfeksi oleh worm. Hal ini
bisa dilakukan dengan menyisipkan coding worm pada suatu file yang
menarik user untuk mendownload file tersebut. Setalah worm berhasil
masuk maka ia akan memperbanyak dirinya pada setiap folder atau
directory pada hardisk, sehingga kapasitas hardisk menjadi penuh. Bila
hardisk sudah penuh maka dapat menyebabkan kinerja komputer menjadi
lambat [4].
Pada 22 November 1988, Robert Morris lah yang pertama kali
menciptakan worm, dan dinamakan Morris worm. Morris worm mampu
menginfeksi 60000 komputer dan menyebabkan kerugian sebesar 100 juta
dolar[5].
Infeksi worm dikategorikan sebagai serangan keamanan tertinggi
pada jaringan komputer. Worm pada komputer dibuat agar bisa menyebar
tanpa sepengetahuan penggunanya dan menyebabkan Distributed denial of
service (DDoS), bocornya informasi, kerugian materi dan ancaman
keamanan pada suatu informasi [3].
Sejauh ini belum ada acara untuk mencegah penyebaran worm
sesaat setelah worm terdeteksi, sehingga para peneliti lebih fokus untuk
mengurangi laju penyebaran. Model matematika dapat digunakan untuk
penanggulangan keamanan [3].
Jurnal tentang penyebaran worm telah dibahas sebelumnya oleh
Maharani Yustianingsih dengan model SIR namun pembahasannya
menggunkan fuzzy dengan judul Simulasi Numerik Penyebaran Worms pada
Jaringan Komputer Berdasarkan Model Epidemi Fuzzy (2009), Model
matematika pada tugas akhir ini merupakan model matematika yang telah
diteliti oleh Ossama A Toutonji, Seong-Moo Yoo dan Moongyu Park model
ini host total dibagi menjadi empat kelas, yaitu vulnerable (V) yang
menyatakan jumlah host rentan yang mungkin terinfeksi worm , exposed (E)
yang menyatakan jumlah host terpapar tapi belum terinfeksi worm,
infectious (I) yang menyatakan jumlah host yang terinfeksi worm dan
secured (S) yang menyatakan jumlah host yang sudah mendapat
penanggulangan keamanan dan bebas dari worm. Dari model yang telah
dirumuskan akan dicari solusi kesetimbangan dan dianalisis perilaku dari
sistem yang dapat ditentukan dengan menganalisis kestabilan dari solusi
kesetimbangan, kemudian menginterpretasikan hasil analisis kedalam
keadaan sebenarnya.
Solusi yang ada dapat digunakan untuk meramalkan atau
memperkirakan tentang penyebaran worm pada jaringan. Hal ini
membantu untuk memperkirakan apakah worm akan menyebar atau tidak
dan dapat menanggulangi penyebaran worm pada suatu jaringan.
III. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang akan
dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut.
1. Mengkaji model matematika yang menjelaskan penyebaran worm pada
suatu jaringan.
2. Menganalisa perilaku kestabilan dari solusi kesetimbangan model
tersebut.
IV. PEMBATASAN MASALAH
Model matematika yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah
model matematika yang menjelaskan tentang penyebaran worm pada suatu
jaringan. Penyebaran worm pada suatu jaringan dikelompokkan ke dalam 4
klas yaitu vulnerable, exposed, infectious dan secured (VEIS). Karena
adanya persamaan antara penyebaran penyakit dan penyebaran worm pada
jaringan, maka konsep penyakit endemik dapat diterapkan pada lingkup
jaringan [6]. Sehingga pada model ini digunakan konsep kelahiran dan
kematian dari model SEIR. Dimana penggantian merupakan kelahiran yang
terjadi pada keadaan Suspectible dan difungsional merupakan kematian
yang terjadi pada keadaan Suspectible, Exposed, Infected dan Recovered,
namun penerapannya pada jaringan disfungsional hanya terjadi pada
keadaan Infetious saja dan penggantian terjadi pada keadaan Secured.
Setelah didapatkan konstruksi model, dilakukan pelinieran untuk melihat
kestabilan model dan simulasi numerik untuk menggambarkan penyebaran
worm.
V. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah
1. Mengkaji model matematika dari penyebaran worm pada suatu
jaringan.
2. Menentukan titik kesetimbangannya dan menganalisa kestabilan di
titik kesetimbangan dari model tersebut sehingga dapat diketahui
penyebaran worm pada suatu jaringan tersebut.
VI. METODE PEMBAHASAN
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah studi
literatur yang dilakukan dengan mengumpulkan bahan pustaka yang dapat
mengkaji model matematika yang menjelaskan tentang penyebaran worm
dalam suatu jaringan.
Model matematika dikaji untuk dapat mengetahui penyebaran worm
dalam suatu jaringan. Setelah itu dicari solusi kesetimbangan dari model dan
dianalisa kestabilannya sehingga hasilnya dapat dijadikan referensi dalam
pengendalian penyebaran worm.
VII. GARIS BESAR PEMBAHASAN
A. Formulasi Model Penyebaran Worm
Dalam memodelkan penyebaran worm digunakan model VEIS dan
dalam formulasi model ini terdapat 4 kelas, yaitu vulnerable, exposed,
infectious, dan secured. Model ini menjelaskan dinamika penyebaran
worm pada suatu jaringan. Berikut model matematika dari dinamika
penyebaran worm tersebut.
dVdt
=−βαN
EV −Ψ 1V +ϕS (1)
dEdt
=¿ βαN
EV− (α+Ψ 2 ) E
dIdt
=αE−( γ+θ ) I
dSdt
=μN+Ψ 1V +Ψ 2 E+γI−ϕS
Dimana N adalah jumlah total host dalam suatu jaringan, V adalah
jumlah host yang rentan (vulnerable), E adalah jumlah host yang
terpapar (exposed), I adalah jumlah host yang terinfeksi (infectious) dan
S adalah jumlah host yang bebas dari worm (secured), sementaraβ
adalah laju kontak, α adalah laju laju transisi host terekspos menjadi
terinfeksi, Ψ 1 adalah laju transisi host rentan menjadi bebas worm,Ψ 2
adalah laju transisi host terekspos menjadi bebas worm, γ adalah laju
transisi host terinfeksi menjadi bebas worm, ϕ adalah laju transisi host
bebas worm menjadi rentan, θ adalah laju disfungsional, dan μ adalah
laju penggantian.
B. Titik Kesetimbangan Model Matematika
Misalkan jumlah host dalam suatu jaringan adalah N = V + E + I + S
maka S = N – V – E – I dan diketahui f =βαN
, sehingga model dalam
sistem (1) menjadi
dVdt
=ϕN−fEV−(Ψ ¿¿1+ϕ)V−ϕE+ϕS ¿ (2)
dEdt
=¿ fEV−( α+Ψ 2) E
dIdt
=αE−( γ+θ ) I
Dari persamaan (2) diketahui titik kesetimbangan bebas worm adalah
EQwf¿ (V 1¿ , E1
¿ , I 1¿ )=¿, 0, 0) dan titik kesetimbangan endemiknya EQwe =
(V 2¿ , E2
¿ , I 2¿ ) =(
α+Ψ 2
βαN , ϕ−
α+Ψ 2
βα(Ψ ¿¿1+ϕ )
α +Ψ 2+ϕ (1+ αγ+θ
)N ,
αγ+θ
E2¿ ¿
)
C. Bilangan Reproduksi
Bilangan reproduksi dalam model ini adalah R0=βαϕ
(Ψ ¿¿1+ϕ )(α+Ψ 2)¿
dimana R0 yaitu rata-rata jumlah host baru yang terinfeksi worm karena
host yang sudah terinfeksi sebelumnya. Jika R0 < 1 maka jumlah host
yang terinfeksi berkurang, sedangkan jika R0 > 1 maka jumlah host yang
terinfeksi bertambah.
D. Analisis Kestabilan Model Matematika
1. Jika R0 < 1, maka titik kesetimbangan bebas worm ada dan stabil
asimtotik lokal.
2. Jika R0 > 1, titik kesetimbangan bebas worm menjadi tidak stabil dan
titik kesetimbangan endemik ada,
VIII. GARIS BESAR SISTEMATIKA PENULISAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SIMBOL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Tujuan Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II DASAR TEORI
2.1 Persamaan Differensial
2.2 Pemodelan Matematika
2.3 Sistem Persamaan Differensial
2.4 Titik Kesetimbangan dan Kestabilan
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Model Matematika Penyebaran Worm
3.2 Titik Kesetimbangan Model Matematika
3.3 Bilangan Reproduksi
3.4 Analisa Kestabilan Model Penyebaran Worm
3.5 Simulasi Numerik
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] Siregar, Iksan Irfansyah. 2014. Analisa Perbandingan Cara Kerja Trojan
Horse dan Worm dan Cara Penanganannya dengan Metode Heuristic
Identification Byte. Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 2. ISSN
: 2301-9425
[2] Nazario, Jose. 2004. Defense and Detection Strategies against Internet Worms.
Artech House
[3] Toutonji, Ossama A. Seong-Moo Y. Moongyu P. 2012. Stability Analysis of
VEISV Propagation Modelling for Network Worm Attack. Applied Mathematic
Modelling. Vol 36. Hal- 2751-2761
[4] A.Friedman, Good neighbors can make good fences: a peer-to-peer use
security system, IEE Technol, Soc, Magaz, 26 (1) (2007) 17-24
[5] Szor, Peter (2005), The Art of Computer Virus Research and Defense,
Addison Wesley Proffesional, New Jersey.
[6] J. Kim, S Radhakrishnan, J.Jang, Cost Optimization in SIS model of worm
infection, ETRI J. 28 (5) (2006) 692-695