proses pemfosilan

36
PALEONTOLOGI UMUM PENDAHULUAN

Transcript of proses pemfosilan

  • PALEONTOLOGI UMUMPENDAHULUAN

  • PENDAHULUANP a l e o n t o l o g i berasal dari kata,

    Paleo: masa lampauOnto : kehidupanLogos: ilmu

    Paleontologi adalah Ilmu yang mempelajari kehidupan dimasa lampau/purba

    Alat yang dipergunakan adalah fosil, maka Paleontologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fosil.

  • Hubungan Paleontologi dengan BiologiBIOLOGIPALEONTOLOGINEONTOLOGI BOTANIZOOLOGI PALEOBOTANIPALEOZOOLOGI VERTEBRATAINVERTEBRATAMAKROPALEONTOLOGI MIKROPALEONTOLOGIMikropalentologi mempelajari sisa kehidupan (fosil) berukuran kecil (mikro) seperti contohnya foraminifera, ostracoda, radiolaria, palinologi, nannoplankton.Botani:mempelajari tumbuhan yang masih hidup.Zoologi: mempelajari hewan yang masih hidup

    Paleobotani:mempelajari tumbuhan masa purba.Paleozoologi:mempelajari hewan masa purba.Makropalentologi mempelajari sisa kehidupan (fosil) berukuran besar (makro) i contoh Dinosaurus, Moluska. dll

  • Ecologi :Ilmu yang mempelajari tentang penyesuaian diri ORGANISME terhadap lingkungannya.Paleoecologi:Ilmu tentang ecologi dari Organisme yang telah menjadi fosilHubungan Paleontologi dengan StratigrafiFOSIL BIOSTRATIGRAFI yaitu cabang dari stratigrafi yang memfokuskan pada korelasi dan penentuan umur dari batuan sedimen dengan menggunakan fosil. Fosil untuk menentukan umur dan lingkungan pengendapan Planktonik Foraminifera untuk menentukan umur Benthonik Foraminifera untuk lingkungan pengendapan

  • Pengertian FosilFosil berasal dari bahasa latin yaitu: fodere = to dig = menggali, yang berarti sesuatu yang digali dari tanah.

    FOSIL adalah sisa atau bekas atau jejak dari hewan atau tumbuhan yang oleh sebab, tersimpan dalam kulit bumi dan berumur paling muda pleistosen, lebih tua dari permulaan zaman sejarah.

    Bagi stratigrafi, FOSIL berguna untuk 1.Petunjuk mengenai lingkungan tempat pembentukan sedimen2. Korelasi antar batuan

  • Sejarah Fosil

    Aristoteles, pada abad ke 4 sebelum Masehi menganggap bahwa fosil itu sebagai benih-benih makluk hidup

    Leonardo Davinci (1454-1519)Sudah mempunyai pendapat yang sangat modern tentang pembatuanBerpendapat bahwa kulit kerang terjadi di lautPegunungan terjadi karena pengangkatan cekungan-cekungan yang dahulu kala merupakan lautan

  • Nicolaus Steno (1638-1878), seorang tabib dan ahli ekonomiSudah memperhatikan perlapisan dan keadaan sedimen, yang kebanyakan terjadi di dalam airMenyatakan bahwa pegunungan pegunungan pada asalnya merupakan dasar laut

    Beringer 1700, yang memulai mengadakan penyelidikan fosil secara sistimastis

    Scheucher dari ZurichRangka salamander yang diketemukan dikira sebagai tulang belulang manusia berdosa, yaitu yang meninggal pada waktu air bah zaman Nabi NuhKepercayaan di atas hilang pada akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19

  • PROSES PEMFOSILANSyarat-syarat Terjadinya Fosil,Penguburan yang cepat dalam media pelindung.Mempunyai bagian-bagian yang keras.Terhindar dari perusakan secara biologis atau fisik atau kimiawi.

    Media Pelindung yang baik pada umumnya adalah sedimen yang :Berbutir halus.Tidak poreus / sukar dilalui air tanah.Bersifat reduktif / tidak oksidatif.

  • Contoh Media Yang Baik : Lumpur yang lunak Debu vulkanikSuhu yang rendah (es)Udara yang sangat kering (padang pasir)AspalGetah pohon (resin)

    Fosil hewan laut lebih banyak dijumpai daripada hewan terrestris dan fosil hewan air lebih banyak daripada fosil darat.

    Pembentukan Fosil didarat, Terperangkap dalam amber Tertutup oleh debu vulkanik Tertutup oleh endapan loessLoess is a geologic term that refers to deposits of silt (sediment with particles 2-64 microns in diameter) that have been laid down by wind action (aeolian activity to geologists).

  • Proses Pemfosilan/Pengawetan ada 2 bentuk, yaitu :1. Tidak Termineralisasi2. Termineralisasi

    Tidak TermineralisasiMerupakan suatu proses pemfosilan yang fosilnya tidak berubah, dimana penyusun fosil tersebut masih asli.Banyak dijumpai pada batuan Mesozoikum & Kenozoikum dimana hewan atau tumbuhan terjebak ke dalam resin/getah.

  • TermineralisasiMerupakan proses pemfosilan dimana fosil sudah berubah karena material penyusun fosil tersebut sudah tidak asli lagi.

    Macam fosil termineralisasi :- Histometabasis- Destilasi- Permineralisasi- Replacement- Molds dan cast- Impression- Tracks & Trail- Pseudofosil / dendritis- Boring & Burrows- Coprolite

  • HistometabasisMerupakan suatu istilah yang khusus untuk fosil tumbuh-tumbuhan terutama fosil kayu yang molekul-molekul jaringannya terjadi pergantian total dan diisi oleh mineral-mineral asing yang meresap kedalam jasad tumbuhan tersebut tetapi struktur microscopis nya masih nampak jelas setelah tumbuhan tersebut terpendam di dalam sedimen.

  • ReplacementMerupakan proses penggantian total dari rumah organisme oleh mineral-mineral asing.

  • PermineralisasiMerupakan suatu keadaan dimana pori-pori dari shell atau tulang terisi oleh mineral-mineral yang dibawa air tanah.Berdasarkan mineral yang mengisi, maka permineralisasi dibagi menjadi bermacam-macam penamaan. Contoh: calcite calsifikasi pyrite piritisasi silika silifikasi

    piritisasicalsifikasisilifikasi

  • TRAIL & TRACK

    Trail itu merupakan jejak (umumnya ekor) hewan melata yang sedangkan

    Worms trailDinosaur trackTrack adalah bekas kaki atau bagian lain dari organisme yang terawetkan.

  • DESTILASI (distillation) Carbonization Proses pemfosilan dari tanaman, dan bagian lunak dari ikan, reptil, invertebrata laut yang mengalami penguraian meninggalkan hanya karbon. Karbon ini kemudian menghasikan cetakan dari fosil yang kadang tergambarkan secara detil.

    GraptolitesInsectsLeaves

  • ImpresionMerupakan jejak - jejak organisme yang mempunyai relief rendah seperti bekas daun yang jatuh di lumpurLeaf FossilJelly Fish Fossil

  • Burrows & BoringMerupakan bekas galian atau lubang atau saluran yang di buat oleh hewan-hewan tertentu seperti cacing, gastropoda, dll.TRACE FOSSIL (ichnofossil)

  • PseudofosilMerupakan fosil palsu yang biasanya terdiri dari kumpulan zat anorganik yang menyerupai tumbuh-tumbuhan.DendritesSideritic Concencretion DentritesMerupakan bahan-bahan anorganik yang terawetkan, biasanya berbentuk seperti tumbuh-tumbuhan

  • CoproliteMerupakan sisa-sisa kotoran hewan yang terawetkan.

  • MoldsMerupakan bekas atau jejak yang mempunyai relief tinggi.CastMerupakan cetakan rongga suatu fosil yang terisi oleh material-material

  • PENULISAN PENAMAAN FOSIL

  • ATURAN PENULISAN PENAMAAN FOSILAturan penamaan fosil ada di dalam buku International Biological Nomenclature Linnaean Binomial Nomenclature. Carl von Linnaeus (1707-1778)Dalam sistem ini organisme secara hirarki digolongkan menjadi urutan katagori:Tujuh dasar kategori taksonomi(*) tersebut adalah: Kingdom, Phylum, Kelas, Ordo, Famili, Genus dan Spesies.* Taxonomi adalah prosedur dari klasifikasi

  • URUTAN KLASIFIKASI/SISTIMATIKA

    KINGDOMPHYLUMKLASORDOFAMILIGENUSSPECIESVARIETAS / SUBSPECIES

  • Tingkatan FAMILI, dicirikan oleh sifat umum dengan nama diakhiri dengan idae.contoh : Globorotalidae, nama ini didasarkan atas bentuk testnya yang globular.Aturan Penamaan tersebut antara lain menyebutkan bahwa,Tingkatan GENUS, dicirikan oleh sifat khusus bentuk luarnya dan menggunakan satu kata dimana huruf pertama huruf besar diikuti semua huruf kecil.Contoh : Globorotalia, berdasarkan bentuk luar yang rotaloid (berputar)Tingkatan SPECIES, dicirikan oleh sifat khusus dari hiasan / ornamentnya dan menggunakan dua kata, dimana huruf pertama pada kata pertama huruf besar, lalu yang berikutnya pada kata ke dua huruf kecil semua.Contoh : Globorotalia tumida, bentuk luar globular dengan hiasan tumida/keel (galengan yang tajam)Tingkatan SUBSPECIES / VARIETASdicirikan oleh sifat yang lebih khusus dari species dan namanya terdiri dari tiga suku kata.Contoh : Globorotalia tumida flexuosa berdasarkan atas bentuk cangkang globular dengan hiasan keel dan ciri khususnya adalah melengkung (Flexure)

  • Beberapa petunjuk yang dapat dipergunakan dalam pemberian nama tingkatan species adalah,

    Sifat dari kehidupan, contoh :Orbulina bilobata

    Nama orang yang menemukannya, contoh :Lepidocyclina subandii, Globorotalia menardii (DOrbigny)

    Nama tempat dimana fosil ditemukan, contoh : Globoquadrina baroemoenensis

  • HOMONIM & SINONIM

    Homonim adalah bila dua individu mempunyai satu nama. Hal ini tidak diperkenankan, sehingga harus diperbaiki, artinya salah satu individu namanya harus diganti.

    Sinonim adalah bila satu individu mempunyai dua nama, contohnya :- Camerina = Nummulites- Robulus = Lenticulina

    Carl von Linne, 1758, membuat suatu hukum yaitu Law of Priority yang isinya adalah , nama yang telah dipakai untuk satu individu tidak diperkenankan dipakai untuk individu yang lain.

  • KEGUNAAN FOSIL

  • KEGUNAAN FOSILFosil dapat dipakai untuk :

    Penentuan umur relatifKorelasiMenentukan lingkungan pengendapan purba (paleoenvironment) Menentukan iklim masa laluMenentukan geografi masa laluBukti evolusiFosil Index adalah fosil yang penyebarannya secara lateral luas tetapi penyebaran verticalnya pendek (mempunyai kisaran umur yang singkat), sehingga sangat baik untuk dijadikan penentu umur batuan.

  • 1. FOSIL untuk KORELASISebelum melakukan korelasi antar formasi, terlebih dahulu disusun suatu biostratigrafi yang berdasar atas :

    a.Hukum superposisi, maka lapisan yang lebih tua akan berada di bawah lapisan yang lebih muda (Stenno).

    b. Organisme yang lebih primitif akan terdapat pada batuan (lapisan) yang lebih dibawah (William Smith).

  • Dengan fosil, kita dapat menyusun urutan umur lapisan batuan. Hal tersebut dikarenakan fosil berasal dari organisme yang mempunyai jangka hidup tertentu, baik sebagai individu maupun secara kelompok.Selain itu, organisme mengalami perkembangan dari yang primitif ke arah yang lebih maju, sehingga diketahui bahwa organisme yang primitif tentunya akan lebih tua dari yang lebih maju.

    Setelah masing-masing formasi disusun biostratigrafinya, maka kita dapat mengkorelasikan formasi yang satu dengan yang lain.

  • 2. FOSIL sebagai Bukti EVOLUSISusunan lapisan yang normal adalah batuan yang lebih tua akan berada di bawah yang muda. Hal tersebut memungkinkan meneliti perubahan-perubahan bentuk organisme yang terdapat pada setiap lapisan. Oleh karena itu akan didapat evolusi dari organisme tersebut, sebab evolusi adalah perubahan secara perlahan-lahan.

    Organisme untuk keperluan hidupnya memerlukan lingkungan hidup tertentu. Apabila terjadi perubahan lingkungan, maka sebagian organisme akan mati, dan sebagian akan beradaptasi supaya dapat tetap hidup. Oleh karena itu, dengan mengamati satu jenis organisme dari setiap lapisan pada suatu tempat di formasi tertentu, akan dapat diketahui evolusinya.

  • 3. FOSIL dan PALEOGEOGRAFIPaleogeografi adalah suatu ilmu yang mempelajari rekonstruksi dari bentuk permukaan bumi atau letak geologi pada masa lalu.

    Organisme untuk keperluan hidupnya, memerlukan lingkungan tertentu, seperti kucing pasti hidup di daratan, ikan hidup di air, dll.

    Dengan mengamati kandungan fosil disuatu tempat, maka akan dapat diprediksi lingkungan dari tempat ditemukannya fosil tersebut. Di masa lampau, apakah merupakan daratan, laut, padang pasir, danau atau daratan. Apakah laut yang satu atau daratan yang satu saling berhubungan dengan laut atau daratan yang lain.

  • 4. FOSIL dan PALEOCLIMATE

    Organisme untuk keperluan hidup nya memerlukan iklim tertentu, sehingga bila di tempat yang sekarang beriklim dingin ditemukan fosil organisme daerah beriklim panas, maka berarti daerah tersebut dulunya pernah beriklim panas, contoh :

    - Fosil palma yang ditemukan di Spitzbergen dari strata Tersier, menunjukkan bahwa pada zaman Tersier, Spitzbergen mempunyai iklim yang lebih panas dari yang sekarang.

    -Coral Ordovician dan Silurian yang terdapat melimpah di daerah Cincinnati juga menunjukkan hal yang sama.

  • 5. FOSIL dan PALEOEKOLOGIPaleoekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang ekologi dimasa lalu.

    Tujuannya adalah merekonstruksi lingkungan purba dalam hal sifat-sifat yang khas dari geografi, physical dan biologinya.

    Oleh karena fauna maupun flora, membutuhkan suatu lingkungan yang khas, maka dengan meneliti fosil di dapat suatu rekonstruksi lingkungan purba. Penelitian terhadap fosil-fosil tersebut dapat menentukan lingkungan yang ada pada tempat-tempat tertentu dan waktu tertentu, dapat juga untuk menentukan hubungan organisme pada periode tertentu baik antara mereka sendiri maupun dengan lingkungannya.

  • Ada 2 macam assemblages atau kumpulan fossil, yaitu

    1. ThanatocoenoseTerdapatnya fosil yang bukan pada lingkungan hidupnya.

    2. BiocoenoseTerdapatnya fosil yang masih pada lingkungan hidupnya.