PSC Puskesmas Gambirsari

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA  A. Definisi Common Cold / Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Common Cold  (batuk pilek) adalah infeksi primer yang terjadi di nas ofa ring dan hidung. Common Cold  seri ng disebut jug a selesma atau nas ofa ringit is ya ng dis eba bka n ole h inf eks i vir us. Nas ofa ringit is seri ng digolongkan sebagai salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Selaput lendir pada hidung yang terkena iritasi atau radang akan memproduk si lebih banya k len dir dan men gemban g, sehing ga hid ung me nj adi ters umbat da n pe rnaf asan jadi suli t (Soe pa rdi, Is kand ar , ashiruddin, dan !estuti, "#$"). Inf eksi sal ura n per naf asan akut (ISP A) ada lah penya kit salu ran  pernafasan atas atau ba%ah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan  berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada  patogen penyebabnya, faktor lingkungan, faktor pejamu. &imb ulnya gejala  biasanya 'epat, yaitu dalam %aktu beberapa jam sampai beberapa hari. ej ala nya mel iputi demam, bat uk, ny eri tenggo rok, pil ek, sesa k naf as, mengi, atau kesulitan bernafas (*+, "##) -enurut epkes !I ("##/), ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut, istilah ini meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernapasan, dan akut. engan pengertian sebagai berikut 0 Infeksi  ada lah masukny a kuman atau mikro orga nis me ke dal am tub uh manusia dan berkembangbiak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernapasan adalah organ dari hidung hingga alveoli serta organ adneksanya seperti sinus1sinus rongga telinga tengah dan pleura. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung selama $2 hari diambil untuk me nunj ukan peroses akut . -eskipun be berapa peny aki t yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini berla ngsung lebih dari $2 hari. $

description

Problem Solving Cycle

Transcript of PSC Puskesmas Gambirsari

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 1/22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 A. Definisi Common Cold / Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Common Cold   (batuk pilek) adalah infeksi primer yang terjadi di

nasofaring dan hidung. Common Cold   sering disebut juga selesma atau

nasofaringitis yang disebabkan oleh infeksi virus. Nasofaringitis sering

digolongkan sebagai salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut

(ISPA). Selaput lendir pada hidung yang terkena iritasi atau radang akan

memproduksi lebih banyak lendir dan mengembang, sehingga hidung

menjadi tersumbat dan pernafasan jadi sulit (Soepardi, Iskandar,

ashiruddin, dan !estuti, "#$").

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah penyakit saluran

 pernafasan atas atau ba%ah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan

 berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau

infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada

 patogen penyebabnya, faktor lingkungan, faktor pejamu. &imbulnya gejala

 biasanya 'epat, yaitu dalam %aktu beberapa jam sampai beberapa hari.

ejalanya meliputi demam, batuk, nyeri tenggorok, pilek, sesak nafas,

mengi, atau kesulitan bernafas (*+, "##)

-enurut epkes !I ("##/), ISPA adalah infeksi saluran pernapasan

akut, istilah ini meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernapasan, dan

akut. engan pengertian sebagai berikut 0

Infeksi  adalah masuknya kuman atau mikro organisme ke dalam tubuh

manusia dan berkembangbiak sehingga menimbulkan gejala penyakit.

Saluran pernapasan adalah organ dari hidung hingga alveoli serta organ

adneksanya seperti sinus1sinus rongga telinga tengah dan pleura.

Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung selama $2 hari diambil untuk 

menunjukan peroses akut. -eskipun beberapa penyakit yang dapat

digolongkan dalam ISPA proses ini berlangsung lebih dari $2 hari.

$

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 2/22

 B. Klasifkasi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

3lasifikasi ISPA menurut saluran pernafasan yang terkena meliputi

saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis, faringitis, dan otitis serta

saluran pernafasan bagian ba%ah seperti laringitis, bronkhitis, bronkhiolitis

dan pneumonia. atas %aktu $2 hari diambil untuk menentukan batas akut

dari penyakit tersebut. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung

sampai alveoli beserta organ seperti sinus, ruang telinga tengah dan pleura

(epkes !I, "##/).

Sedangkan, klasifikasi ISPA menurut tingkat keparahannya dibagi

menjadi 4, yaitu 0$. !ingan (bukan pneumonia)

atuk tanpa pernafasan 'epat 5 kurang dari 2# kali 5 menit, hidung

tersumbat 5 berair, tenggorokan merah, dan telinga berair. &ermasuk di

dalamnya adalah common cold , faringitis, rhinitis, otitis, bronkhitis dan

 bronkhiolitis, serta influen6a.

". Sedang (pneumonia sedang)

atuk dan nafas 'epat tanpa stridor, gendang telinga merah, dari

telinga keluar 'airan kurang dari " minggu. 7aringitis purulen dengan

 pembesaran kelenjar limfe yang nyeri tekan (adentis servikal).

4. erat (pneumonia berat)

atuk dengan nafas berat, 'epat dan stridor, membran keabuan di

taring, kejang, apnea, dehidrasi berat 5 tidur terus, sianosis dan adanya

 penarikan yang kuat pada dinding dada sebelah ba%ah ke dalam.

(epkes !I, "##/)

C. Epidemioloi

Insidens nasofaringitis bervariasi tergantung umur. Insidens tertinggi

adalah pada balita. Setiap tahun, anak1anak dapat menderita nasofaringitis

41/ kali, de%asa "12 kali, dan lansia lebih dari 8# tahun kurang dari sekali

(Soepardi, Iskandar, ashiruddin, dan !estuti, "#$"). i Indonesia, data

spesifik tentang angka nasofaringitis belum tersedia, namun data insidens

ISPA di Indonesia berdasarkan profil data kesehatan Indonesia sebanyak 

"9$.4:8 kasus ra%at jalan (3emenkes !I, "#$"). -enurut epkes, faktor 

resiko yang meningkatkan angka morbiditas ISPA adalah bayi usia kurang

dari " bulan, laki1laki, kurang gi6i, berat badan lahir rendah, imunisasi tidak 

"

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 3/22

memadai, defisiensi vitamin A (Nasution et al., "##9). Nasofaringitis juga

menyebabkan morbiditas yang signifikan serta biaya kesehatan yang tinggi.

 D. Etioloi Pen!akit Common Cold  

*ampir semua keadaan common cold   disebabkan oleh virus,

termasuk rhinovirus, parainfluenza virus, dan influenza virus, adenovirus,

respiratory syncytial virus dan coronavirus. Infeksi dari serotipe rhinovirus

merupakan penyebab lebih dari :# ; kondisi  common cold   pada orang

de%asa, dan lebih sedikit pada anak1anak (*+, "##$).

!hinovirus menjadi penyebab utama dari terjadinya kasus1kasus flu

(common cold)  dengan presentase 4#12#;. !hinovirus merupakan

organisme mikroskopis yang menyerang sel1sel mukus pada hidung,

merusak fungsi normal mereka serta memperbanyak diri di sana. <irus

tersebut dapat bermutasi dan hingga saat ini ada sekitar ":# strain atau jenis

rhinovirus. Selain virus, gejala batuk, pilek dan demam juga disebabkan

oleh bakteri. 3eadaan bayi yang demikian biasa disertai panas. ejala yang

lebih berat lagi tenggorokan ber%arna merah. iasanya batuk dan pilek pada

 bayi terjadi selama lima : hari (Aden, "#$#).

Sedangkan menurut The United Nations Children's Fund 5=NI>?7

("#$2), ISPA dapat disebabkan oleh virus ataupun bakteri yang menyerang

saluran pernafasan, termasuk hidung, telinga tengah, tenggorokan, pita

suara, saluran udara, dan paru1paru. espiratory !yncytial "irus (!S<) dan

virus parainfluen6a tipe 4 menjadi penyebab utama dari infeksi saluran

 pernafasan akut pada anak usia dini. Pneumonia dan infeksi paru1parumerupakan infeksi pernafasan yang paling serius dan penyebabnya adalah

 bakteri yang dapat diobati dengan antibiotik oral yang tepat.

 E. Patofisioloi

Penyakit ini menular melalui droplet saat batuk, bersin, dan

 berbi'ara. &empat utama dari inokulasi virus dapat terjadi di selaput

konjungtiva, mayoritas berakibat dari inhalasi atau  self inoculation  dari

4

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 4/22

virus ke mukosa hidung. Setelah itu, infeksi di epitel respiratorius terjadi,

virus menyebar se'ara lokal menyebabkan peningkatan sekresi nasal. ejala

seperti hidung tersumbat, nyeri tenggorokan dan bersin mulai terjadi pada

hari kedua atau ketiga dan disebabkan oleh kerusakan selular dan iritasi.

Pada hari kelima, terjadi kerusakan epitel sampai maksimal setelah itu pada

hari kesepuluh terjadi regenerasi. Nasofaringitis dengan etiologi virus

 biasanya bersifat akut, sembuh sendiri dalam %aktu 21$# hari (haar dan

!obbani, "##/).

F. "e#ala pen!akit Common Cold

Adapun gejala umum >ommon >old, yaitu 0

$. A%alnya hidung mengeluarkan 'airan yang en'er kemudian berubah

menjadi kental dan ber%arna kekuningan

". ersin

4. *idung tersumbat

2. atuk emam

:. &enggorokan gatal atau sakit

8. 3eletihan

. *ilangnya selera makan/. Sakit kepala

9. Nyeri otot dan sendi

(?veline dan jamaludin, "#$#)

ejala1gejala common  cold   menurut umur dapat dibagi sesuai

tingkat keparahannya. Pada tingkat ringan, baik pada de%asa, anak maupun

 bayi akan mun'ul gejala dan tanda berupa kenaikan suhu tubuh yang

 berkisar antara 4,:o 1 4/o>, batuk1batuk, tenggorokan gatal akibat

 peradangan, hidung tersumbat akibat produksi sekret atau ingus berlebih.

Sedangkan pada tingkat yang lebih berat, gejala dan tanda common cold 

melibatkan demam tinggi diatas 4/o> dan peningkatan ke'epatan pernafasan

atau respiration rate (!!). Pada de%asa, !! akan meningkat hingga di atas

"# kali per menit. Pada anak !! akan meningkat hingga di atas 2# kali per 

menit, sedangkan pada bayi !! akan meningkat hingga di atas :# kali per 

menit (idoyono, "##).

G. Pen!e$aran / Penularan Pen!akit Common cold

2

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 5/22

Pada bayi sangat rentan tertular penyakit common cold   ini karena

sistem kekebalan tubuh mereka yang belum berkembang sempurna. ahkan

 pera%at yang sedang batuk pilek tidak diperkenankan bekerja di ruangan

 bayi %alaupun ia memakai masker karena virus dapat menembusnya.

Penularan juga masih tetap terjadi karena seseorang yang pilek akan sering

memegang hidungnya karena rasa gatal atau membuang ingusnya. ila

tidak segera men'u'i tangan ia menjadi sumber penularan. -asa tunasnya

adalah $1" hari dengan faktor predisposisi kelelahan, gi6i buruk, anemia,

dan kedinginan. Pada umumnya penyakit ini terjadi pada %aktu pergantian

musim. 3omplikasi lebih sering terjadi pada bayi dan anak ke'il dari pada

orang de%asa (Ngastiyah, $99)

ayi dan anak dapat tertular virus penyebab common cold  melalui 0

$. Penularan melalui udara. ila seseorang sakit batuk1pilek, saat dia batuk,

 bersin atau berbi'ara bisa menularkan virus pada bayi dan anak.

". 3ontak langsung. <irus dapat menular ketika orang yang sedang sakit

menyentuh hidung5mulutnya, lalu menyentuh tangan bayi5anak,

selanjutnya bayi5anak menyentuh hidung5mulutnya dengan tangannya

yang sudah terkontaminasi virus.

4. -enyentuh benda yang terkontaminasi virus. <irus dari orang yang

sedang sakit dapat melekat di permukaan benda dalam %aktu " jam atau

lebih. Anak5bayi bisa tertular bila menyentuh benda yang terkontaminasi

virus lalu menyentuh mulut5hidungnya.

Penyebaran penyakit 'ommon 'old di Surakarta terutama melalui

udara dan kontak langsung dengan penderita. 3ebanyakan dari penderita

'ommon 'old jarang menggunakan masker sebagai pelindung. Padahal

apabila mereka bersin atau batuk dapat menularkan virus tersebut ke orang

lain melalui udara terlebih lagi pada bayi atau anak dimana sistem

kekebalan tubuhnya masih kurang (atau dalam tahap perkembangan)

sehingga mudah tertular. Selain itu, tak jarang dari mereka yang menderita

'ommon 'old setelah menyentuh hidung5mulutnya tidak segera men'u'i

tangannya. <irus yang tadinya di hidung5mulut kemudian terdapat di tangan

:

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 6/22

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 7/22

dengan sendirinya. Selain istirahat yang 'ukup, pengobatan yang diberikan

 bersifat simptomatis yaitu hanya ditujukan untuk meredakan gejalanya

seperti analgetika, antipiretika dan obat dekongestan. Antibiotik hanya

diberikan bila terdapat infeksi sekunder oleh bakteri (Soepardi, Iskandar,

ashiruddin, dan !estuti, "#$").

Pengobatan yang diberikan oleh dokter di Puskesmas ambirsari

 pada pasien yang menderita 'ommon 'old ini biasanya terdiri dari " ma'am

obat yaitu vitamin > dan +me'old. <itamin > berguna untuk meningkatkan

kekebalan tubuh pasien. Sementara itu, ome'old merupakan kombinasi dari

 beberapa ma'am obat yang terdiri dari Para'etamol, >hlorfeniramin maleat,

dan Phenylpropanolamine *>l. -asing1masing dari kandungan obat

tersebut berguna sebagai analgesik1antipiretik, antialergi, dan dekongestan.

Selain itu, dokter juga menganjurkan pasien untuk istirahat yang 'ukup dan

 banyak minum air putih.

BAB III

PENETAPAN P'I'ITAS ASA*A+

 A. Identifikasi asala&

erdasarkan data yang dimiliki Puskesmas ambirsari, Surakarta

 berikut ini adalah daftar $# besar penyakit di Puskesmas ambirsari

 berdasarkan jumlah kunjungan baik pasien baru maupun pasien lama dari

 bulan @anuari "#$: hingga Agustus "#$: 0

Ta$el ,-.  aftar $# esar Penyakit di =P& Puskesmas ambirsari

erdasarkan @enis 3elamin Periode @anuari September "#$:

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 8/22

 No. 3ode aftar Penyakit

@umlah 3asus

Baki1laki anita

$. @## >ommond >old $4: "#:$

". I$# *ipertensi ?ssensial 94 "#4

4. -9 -yalgia (keju kemeng) "// :"

2. 34# yspepsia "#9 288

:. !:# +bs. 7ebris 4"" 4"2

8. B"# ermatitis Atopik (alergi) "4" 4$4

. @#8Infeksi Saluran Pernapasan Atas Akut

yang tidak terklasifikasikan"$ 4"#

/. C## Sehat 5 3ir Pemeriksaan Normal $8 ""/9. @$$ Influensa bukan karena <irus "#9 "8"

$#. !:$ >ephalgia non spesifik 98 4#9

Sumber 0 ata Puskesmas ambirsari

erdasarkan data di atas, common cold   menduduki urutan pertama

diagnosis penyakit terbanyak di Puskesmas ambirsari sampai dengan bulan

Agustus "#$:. 3emudian disusul dengan hipertensi, myal$ia, dyspepsia,

febris, dermatitis atopik, Infeksi Saluran Pernapasan Atas Akut yang tidak 

terklasifikasikan, 3I! pemeriksaan normal, influen6a bukan karena virus,

dan cephal$ia non spesifik.

/

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 9/22

Ta$el ,- aftar $# Penyakit &erbanyak di =P& Puskesmas ambirsari erdasarkan =sia Periode @anuari 1 September "#$:

 No. Nama Penyakit

=mur 

@umlah#1 hr /14# hr D$ thn $12 thn :1$2 thn $:122 thn 2:18# thn

E8#

thn

$ >ommond >old # " :: 894 9" 9#2 8#8 4#2 42"8

" *ipertensi ?ssensial # # # # # 4/$ $"28 $"#4 "/4#

4 -yalgia (keju kemeng) # # # 4 $9 "4/ 42 $88 /##

2 yspepsia $# # " $2 /8 $/ "2$ $4: 8:

: +bs. 7ebris $4 " ": $29 "89 $"8 :$ $$ 828

8 ermatitis Atopik (alergi) $$ $ 49 / $9 $## $4# :2:

Infeksi Saluran Pernapasan

Atas Akut yang tidak

terklasifikasikan

$# # $$ /" 98 $: $$2 29 :4

/Sehat 5 3ir Pemeriksaan

 Normal"/ 4 "4 $8 48 "42 "/ " 49:

9 Influensa bukan karena <irus $ # "2 /9 9 $": 9$ 22 2$

$# >ephalgia non spesifik  # # # # "# $/ $28 8$ 2#:

Sumber0 ata Puskesmas ambirsari

9

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 10/22

 B. Penetapan Prioritas asala&

&ahap selanjutnya yang dilakukan setelah mengumpulkan data

sepuluh besar penyakit terbanyak di Puskesmas adalah menyusun prioritas

masalah. &ahap ini, tidak hanya menempatkan penyakit dengan kunjungan

terbesar sebagai prioritas masalah, tetapi harus dipandang dari berbagai

aspek, seperti peningkatan yang signifikan jumlah kunjungan dari bulan

sebelumnya, adanya kasus berat dari penyakit, maupun kesenjangan antara

 jenis kelamin dan kelompok usia.

Common cold   merupakan penyakit dengan prevalensi terbesar di

Puskesmas ambirsari 3ota Surakarta. Sejak @anuari "#$: hingga Agustus

"#$: didapatkan 42"/ kasus. 3asus terbanyak terjadi pada kelompok usia

$:122 tahun. ilihat dari letak demografi, %ilayah Puskesmas termasuk 

daerah padat penduduk dengan total luas %ilayah /,#/ km" dan total jumlah

 penduduk 29.$28 ji%a dengan rata1rata tingkat ekonomi menengah ke

 ba%ah. @umlah kader Posyandu binaan Puskesmas ambirsari sebanyak :"#

orang, mereka membantu dan terjun langsung dalam upaya kesehatan

masyarakat.

Pada tahun "#$2 terdapat 2/# kasus common cold , sedangkan pada

setengah tahun "#$: sudah didapatkan 42"/ kasus. @umlah ini masih sangat

tinggi sehingga perlu dilakukan analisis  %ro&lem !olvin$ Cycle  tentang

tatalaksana Common Cold menurut jenis kelamin pada kelompok umur $:1

22 tahun di Puskesmas ambirsari 3ota Surakarta.

$#

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 11/22

Ta$el ,-, Penyakit &erbesar Periode @anuari1September "#$: erdasarkan 3elompok =mur dan @enis 3elamin di =P& Puskesmas

ambirsari

No-Nama

Pen!akit

Umur

Jumla&012

&ari

31,0

&ari

4.

ta&un

.15

ta&un

61.5

ta&un

.6155

ta&un

56165

ta&un

66170

ta&un

870

ta&un

* P * P * P * P * P * P * P * P * P

$ Common cold  42 48 # " 4: "# 4:8 44 44 2$9 "$ 844 $"8 4#" :8 $"" $"2 $/# 42"8

" *ipertensi # # # # # # # # # # 9# "9$ $9: 8$9 9$ 42$ 2$ /8 "/4#

Sumber 0 ata Puskesmas ambirsari

Ta$el ,-5 aftar Angka 3ejadian Common Cold erdasarkan !entang =sia dan @enis 3elamin Per1ulan Periode @anuari1September 

"#$:

Nama

Pen!akitBU*AN

'entan Usia dan Jenis Kelamin

Jumla&012 +' 3 1 ,0 +' 4 . T+ . 1 5T+ 61.5 T+ .6155 T+ 56 1 65 T+ 66 1 70 T+ 8 70 T+

* P * P * P * P * P * P * P * P * P

Commo

n cold 

@AN : " # # # # "$ $8 "$ "9 $8 4/ 8 $ " : $9"

7? 9 : # # # # 8 : /$ /: :: $"" "8 :" $# " $" "4 8:$

-A! : $# # # # # 8/ 84 8 2 :2 $$# "# 2: $2 $" 8 "# ::2

AP! " 4 # # # # :# :$ 8: :9 " 9# "$ :# / "$ "# "8 294

-?I 2 2 # # $4 $$ 2$ 29 2 89 "# 2 9 4/ $$ $8 "8 488

@=NI 4 2 # " 9 4 "9 "2 42 42 "2 89 $/ 22 / $ "4 "$ 428

@=BI " 4 # # $" : ": ": " 44 8: 89 $" "/ 4 "$ "4 4" 4/:

A=S&=S 2 : # # # # 28 42 4$ 48 "8 8$ $2 "/ 2 $4 $ " 428

Sumber 0 ata Puskesmas ambirsari

$$

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 12/22

erdasarkan &abel 4.4, kunjungan terbanyak di Puskesmas ambirsari

adalah common cold  dengan prevalensi tertinggi terjadi pada kelompok usia

$:122 tahun yaitu kelompok usia remaja dan de%asa. i Puskesmas

ambirsari terdapat populasi usia $:12: tahun sebanyak "9.$$ orang.

-enurut jenis kelamin, prevalensi common cold  pada usia $:122 tahun yang

 berjumlah 9#2 orang, terdiri dari "$ orang laki1laki dan 844 orang

 perempuan. @umlah tersebut menyatakan bah%a perbandingan antara laki1

laki dan perempuan sangat signifikan yaitu $0",42. Ini berarti %anita

memiliki risiko lebih sering terkena common cold daripada laki1laki. *al ini

dapat disebabkan karena %anita lebih sering berhubungan langsung dengan

anak1anak yang memang lebih rentan terkena common cold   sehingga

memiliki peluang yang besar untuk tertular . Selain itu, %anita lebih sering

 berada di dalam rumah melakukan aktivitas rumah tangga. 3ondisi rumah

yang kurang bersih, kurang pen'ahayaan, dan terlalu berdempetan antar satu

rumah dengan rumah lainnya mengakibatkan lingkungan menjadi kurang

sehat dan menimbulkan berbagai sumber penyakit, 'ontohnya adalah

common cold .

C. Analisis S9T dalam ana#emen Strateik Proram Common Cold 

Analisis S+& adalah suatu akronim dari  stren$th  (kekuatan),

eakness (kelemahan) dari lingkungan internal organisasi, serta opportunity

(kesempatan5peluang) dan threat   (an'aman5rintangan) dari lingkungan

eksternal organisasi. Analisis ini dilakukan dengan 'ara membandingkan

antara faktor eksternal dengan faktor internal organisasi untuk 

memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun se'ara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan dan an'aman. Analisis ini berguna untuk 

menganalisis faktor1faktor internal organisasi layanan kesehatan yang

memberi andil terhadap kualitas layanan kesehatan atau salah satunya

komponennya dengan mempertimbangkan faktor1faktor eksternal organisasi

layanan kesehatan.

=nsur1unsur dari analisis S+& sebagai berikut (A6%ar, $998) 0

$"

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 13/22

$) 3ekuatan

3ekuatan (!tren$th) adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas

yang dimiliki oleh suatu puskesmas, yang apabila dimanfaatkan akan

 berperan besar dalam memperlan'ar berbagai kegiatan yang akan

dilaksanakan untuk men'apai tujuan yang dimiliki oleh puskesmas itu

sendiri.

") 3elemahan

3elemahan (eakness) adalah berbagai kelemahan yang bersifat khas,

yang dimiliki oleh suatu puskesmas, yang apabila diatasi akan berperan

 besar tidak hanya dalam memperlan'ar berbagai kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh puskesmas tetapi juga dalam men'apai tujuan yang

dimiliki oleh puskesmas.

4) 3esempatan

3esempatan (pportunity) adalah peluang yang bersifat positif yang

dihadapi oleh suatu puskesmas yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar 

 peranannya dalam men'apai tujuan puskesmas.

2) *ambatan

*ambatan (Threat ) adalah kendala yang bersifat negatif yang dihadapi

oleh suatu puskesmas yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya

dalam men'apai tujuan puskesmas.

Ta$el ,-6 Analisis S+& Program Common Cold  atau ISPA

Strent& (S)• &erdapat fasilitas

kesehatan Puskesmas

 pembantu dan

 puskesmas keliling yang

mampu menjangkau

masyarakat yang jauh

dari puskesmas induk 

9eakness (9)• &idak ada program

khusus untuk

 penanggulangan

common cold atau

ISPA

• @umlah petugas yang

 berugas dalam

$4

S9

T

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 14/22

• iaya pelayanan

kesehatan yang murah di=P& Puskesmas

ambirsari

• aktu pelayanan

kesehatan di =P&

Puskesmas ambirsari

yang 'ukup panjang

yaitu dimulai #.4#1

$4.## dan $2.##1$8.##

I

• &erdapat program rutin

P*S guna men'egah

ISPA di =P&

Puskesmas ambirsari

 penanganan common

'old atau ISPA di

Puskesmas induk serta

Puskesmas pembantu

yang terbatas

• >akupan %ilayah

kerja puskesmas yang

terlalu luas sehingga

'ukup menyulitkan

terlaksananya program

kunjungan rumah

untuk menilai P*S

di lingkungan kerja

=P& Puskesmas

ambirsari

pportunit! ()

• &erdapat pertemuan

yang me%adahi

 penyuluhan kesehatan

terutama mengenai

common cold  5 ISPA

(posyandu, P33,

dasa %isma)

• &erdapat kerjasama

yang baik antara

 penyedia kesehatan

dengan pejabat

struktural di tiap

!&5! sehingga

memudahkan

S

• -eningkatkan frekuensi

 penyuluhan mengenai

common cold atau ISPA

dan P*S kepada

 pelajar dan %arga usia

 produktif 

• -eningkatkan

kunjungan rumah dalam

rangka edukasi

mengenai common

'old 5 ISPA kepada

masyarakat sekitar 

• -emanfaatkan

 pertemuan rutin %arga

9

• -eren'anakan

 program khusus

 penanggulangan

common cold  di tiap

! sesuai dengan

kondisi masyarakat

sekitar 

• -eningkatkan

kualitas pelayanan,

terutama dalam tata

laksana ISPA di

Puskesmas induk

serta di Puskesmas

 pembantu

$2

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 15/22

kegiatan pelayanan

kesehatan di tiap

!&5!

• @umlah kader

kesehatan yang

 bertugas memberikan

 penyuluhan ataupun

dalam pelayanan

tatalaksana common

cold  atau ISPA di tiap

%ilayah men'ukupi.

sebagai %adah

sosialisasi informasi

kesehatan mengenai

common cold 5 ISPA

• -elibatkan kader

masyarakat dan

meningkatkan

 pembinaan kader

mengenai pola hidup

 bersih dan sehat sebagai

upaya pen'egahan

terjadinya ISPA

T&reat (T)

• 3esadaran dan

 pengetahuan

masyarakat akan

 pentingnya pola

hidup bersih dan

sehat (P*S) masih

kurang, sehingga

memperbesar peluang

untuk terkena ISPA

• 3ondisi ekonomi

masyarakat yang

sebagian besar

termasuk golongan

menengah ke ba%ah

yang berpengaruh

terhadap

ketidakmampuan

ST

• -ensosialisasikan

 penggunaan jaminan

kesehatan (@3N, P3-S,

Askes) bagi seluruh

%arga di %ilayah kerja

=P& Puskesmas

ambirsari

• -eningkatkan frekuensi

 penyuluhan mengenai

ISPA dan pola hidup

 bersih dan sehat (P*S)

sebagai salah satu upaya

 pen'egahan ISPA pada

masyarakat

• -engajarkan kepada

masyarakat untuk

men'egah proses

9T

• -emasang spanduk dan

 poster mengenai ISPA 5

common cold serta pola

hidup bersih dan sehat

(P*S) di Puskesmas

induk, Puskesmas

 pembantu, dan di tiap1

tiap Posyandu

• -emberikan reard

kepada masyarakat

yang telah berperan

dalam peningkatan pola

hidup bersih dan sehat

dalam rangka

 pen'egahan ISPA

$:

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 16/22

masyarakat dalam

mengakses fasilitas

kesehatan untuk

 pengobatan ISPA

• Penularan virus

influen6a yang 'epat

serta kondisi

lingkungan yang

kurang bersih

 penularan virus

influen6a, common 'old,

dan ISPA yaitu salah

satunya dengan edukasi

 penggunaan masker 

$8

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 17/22

BAB I:

PENETAPAN P'I'ITAS PEE;A+AN ASA*A+

A- Alternatif Peme%a&an asala&

Setelah menentukan masalah common cold   5 ISPA yang akan

diprioritaskan di Puskesmas ambirsari, maka selanjutnya perlu dilakukan

 peninjauan penyebab masalah tersebut. Analisis tinjauan tersebut

didapatkan melalui data primer maupun sekunder. ata primer didapat dari

hasil %a%an'ara dengan salah satu pasien common cold  dan data sekunder didapat dari data puskesmas yang berhubungan dengan terjadinya common

cold . *asil analisis tersebut kami kembangkan dalam bentuk diagram tulang

ikan yang menunjukkan analisis sebab akibat terjadinya common cold yang

terdapat pada ambar 2.$.

"am$ar 5-.- Analisis -asalah Common Cold dengan -odel &ulang Ikan

erdasarkan diagram, dapat diidentifikasi beberapa penyebab masalah

yang berperan terhadap kurangnya penemuan kasus common cold   di

%ilayah kerja Puskesmas ambirsari. Setelah menganalisis penyebab

masalah utama, langkah selanjutnya adalah menyusun jalan keluar dari

$

• !endahnya tingkat

kebersihan tempattinggal

• >ua'a yang tidak

menentu

• Bingkungan rumah

yang terlalu padat

Bingkungan

Common cold

5 ISPA

Pengetahuan -asyarakat

•Pengetahuanmasyarakat

mengenai ISPA dan

P*S (Perilaku

*idup ersih dan

Sehat) masih

rendah

Perilaku -asyarakat

•elum terlaksananyaP*S sebagai upaya

 pen'egahan ISPA

• Pola makan yang tidak

sehat, kurang higienis,

serta gi6i yang tidak

seimbang

Sosial ?konomiBayanan 3esehatan

•&araf ekonomi yang

tergolong menengah

keba%ah

• 3urangnya jumlah S- di

Puskesmas yang menangani

ISPA

• elum adanya program

khusus mengenai common

cold di Puskesmas

• 3I? ISPA belum optimal

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 18/22

setiap penyebab masalah yang ada. Alternatif jalan keluar tersebut tersaji

dalam tabel berikut 0

Ta$el 5-. Alternatif Peme'ahan -asalah

Penyebab Alternatif @alan 3eluar  

*.  Petugas medis

(+an)

1 @umlah

1 3eterampilan

-asyarakat

1 Pengetahuan

1 3esadaran

1 -enambah jumlah petugas medis untuk

menangani program penanggulangan common

cold se'ara khusus

1 Pelatihan petugas kesehatan mengenai

common cold 

1 Penyuluhan mengenai definisi, faktor resiko,

gejala, pemeriksaan, pengobatan dan

 pen'egahan common cold kepada para kaderkesehatan

. Sumber dana

(+oney)

1 Alokasi dana dari

 pemerintah kurang

memadai untuk

P*S

1 Penetapan prioritas alokasi dana lebih merata,

khususnya untuk P*S.

-.  aktu (-inutes)0

1 >epatnya %aktu

 penularan

1 Perlu sosialisasi kepada masyarakat supaya

terhindar dari penularan penyakit infeksi

1 ?dukasi mengenai penggunaan masker sebagai

salah satu usaha untuk men'egah penularan

infeksi

.  -etode

(+ethode)

1 elum adanya

 program khusus

dari pihak

Puskesmas untuk

menanggulangi

common cold 1 Pendekatan yang

kurang kepada

masyarakat

1 Perlunya dibuat suatu program khusus

mengenai penanganan common cold  

1 Perlunya edukasi pada masyarakat mengenai

 pen'egahan terjadinya common cold 

/. Penga%asan

(Controllin$)

1 3urangnya

 penga%asan tentang

 perilaku hidup

 bersih dan sehat di

masyarakat

1 Perlunya dilakukan inspeksi dan evaluasi

 perilaku hidup bersih dan sehat se'ara

 berkesinambungan

0. Pelaksanaan 1 Peningkatan kesadaran petugas kesehatan serta

$/

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 19/22

(1ctuatin$)

1 3urangnya realisasi

 penyuluhanmengenai common

cold  5 ISPA

 para kader kesehatan akan pentingnya

sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat

sebagai proses pen'egahan ISPA1 Peningkatan kesadaran masyarakat akan

 pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat

sebagai langkah penting pen'egahan ISPA

2.  Bingkungan

(3nvironment)

1 3a%asan padat

 penduduk 

1 Perubahan 'ua'a

yang tidak menentu

1 Penyuluhan kepada masyarakat mengenai

 pentingnya hidup bersih dan pola makan yang

sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh

B- Pemili&an Alternatif Inter<ensi !an Ter$aik 

Ta$el 5- Pemilihan Prioritas Peme'ahan -asalah Common Cold 5 ISPA

No ;ara Peme%a&an asala&

Efekti<itas

Efisiensi

(;)

Prioritas

=

>

-FIF< I :

$Penyuluhan mengenai common cold 5

ISPA: : : " 8",:

"

Penambahan jumlah petugas medis

untuk menangani program

 penanggulangan common cold se'ara

khusus

4 4 4 " $4,:

4Pelatihan kader kesehatan tentang

common cold 5 ISPA4 2 2 4 $8

2-embentuk program khusus

mengenai penanganan common cold : : : 4 2$,

:

-enjaga kebersihan lingkungan dan

 pola makan yang sehat untuk

meningkatkan daya tahan tubuh

2 2 : 2 "#

Kriteria efekti<itas >

- G  +a$nitude (besarnya masalah yang dapat diselesaikan)

I G  4mportancy (pentingnya jalan keluar)

< G "ulnera&ility (sensivitas jalan keluar)

$9

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 20/22

Kriteria efisiensi >

> G 3fficiency 5 Cost  (semakin besar biaya yang diperlukan semakin tidak 

efisien)

ari tabel diatas didapatkan hasil prioritas peme'ahan masalah yang

mendapatkan skor tertinggi adalah penyuluhan kepada masyarakat

mengenai common cold atau ISPA yaitu 8",:. Sehingga intervensi yang

kami pilih adalah penyuluhan terhadap masyarakat di %ilayah kerja

Puskesmas ambirsari, Surakarta. 3egiatan penyuluhan mengenai common

cold 5 ISPA memiliki nilai ma$nitude dan importancy yang tinggi serta cost#

effective. Penyuluhan tersebut ditujukan untuk meningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat lebih mendalam mengenai common cold 5 ISPA,

'ara pen'egahan dan penanganannya, serta mengenai P*S sebagai salah

satu upaya pen'egahan terjadinya ISPA.

BAB :

 PLAN OF ACTION 

ari hasil pemilihan prioritas jalan keluar dipilih bentuk kegiatan berupa

sosialisasi kepada para kader kesehatan dan juga kepada masyarakat.

Sosialisasi tersebut ditujukan guna menginformasikan mengenai common cold 5

ISPA serta pelatihan serta penyuluhan mengenai P*S kepada para kader 

kesehatan sehingga nantinya para kader tersebut mampu membagikan

informasi tersebut se'ara lebih meluas kepada masyarakat sekitar. Sosialisasi

"#

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 21/22

kepada masyarakat mengenai P*S diharapkan dapat meningkatan kesadaran

dan pengetahuan masyarakat yang lebih mendalam mengenai Perilaku *idup

ersih dan Sehat (P*S) yang berkaitan dengan common cold . Sosialisasi ini

menggunakan  slide presentasi dan leaflet yang menarik guna mempermudah

 penyampaian materi kepada masyarakat. erikut ini merupakan ren'ana

 persiapan yang dibutuhkan 0

$. &ujuan 0 -eningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat

di %ilayah kerja =P& Puskesmas ambirsari

". Sasaran 0 -asyarakat di %ilayah kerja =P& Puskesmasambirsari

4. -etode 0 Pemberian informasi dan penyuluhan dengan

menggunakan -edia 'etak (leaflet dan poster)

maupun media elektronik yang menarik 

2. -ateri 0 Pengetahuan tentang ISPA dan Pola *idup ersih dan

Sehat (P*S) yang merupakan salah satu upaya

dalam pengendalian penyakit common cold 5 ISPA

:. aktu 0 selama hari

8. Bokasi 0 Pertemuan karang taruna di %ilayah kerja =P&

Puskesmas ambirsari

. Pelaksana 0 okter muda I3- :#4> 7akultas 3edokteran

=niversitas Sebelas -aret

/. iaya 0

Ta$el 6-. Perkiraan iaya yang iperlukan untuk Sosialisasi

 No. Pengeluaran Satuan *arga @umlah

$ Beaflet "## !p:##,## !p$##.###,##

Jumla& 'p.00-000?00

9. -ekanisme 3egiatan 0 Penyuluhan dilaksanakan dengan menggunakan

media elektronik dan media 'etak. Setelah materi

disampaikan, diberikan %aktu tanya ja%ab bagi para

 peserta. engan demikian, para peserta diharapkan

"$

7/21/2019 PSC Puskesmas Gambirsari

http://slidepdf.com/reader/full/psc-puskesmas-gambirsari 22/22

dapat memahami materi yang telah disampaikan.

""