Refer At
-
Upload
ajengfebriyanti24 -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
description
Transcript of Refer At
Referat Fisiologi Respirologi
OLEH :
AJENG FEBRIYANTI 1102010013
PEMBIMBING :
DR. UUS RUSTANDI, SP.AN
DR. RUBY SATRIA NUGRAHA, SP. AN, M.KES
Assalamualaikum Wr. Wb
Anatomi Saluran Respirasi
Saluran Respirasi
Atas
Hidung
Faring
Laring
Bawah
Trachea
Bronkus
Paru-paru
Fisiologi paru
Proses inspirasi Diafragma turun dan iga terangkat
Kontraksi sternokleidomastoide
us,otot seratus, skalenus dan interkostalis eksternus
Volume toraks bertambah besar
Proses Ekspirasi
Dalam keadaan tenang
Gerakan pasif akibat
elastisitas dinding dada
dan paru
otot interkostalis eksternus relaksasi
dinding dada turun dan lengkung diafragma
naik ke atas ke dalam rongga toraks
menyebabkan volume toraks
berkurang
meningkatkan tekanan intrapleura maupun
tekanan intrapulmonal
Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfir menjadi
terbalik
udara mengalir keluar dari paru-paru
sampai udara.
Sis
tem
pert
ahanan
Paru
Filtrasi Udara
Mukosilia
Sekresi humoral lokal
Fagositosis
Respirasi
Respirasi adalah pertukaran gas-gas antara organisme hidup dan lingkungan sekitarnya.
Pada manusia dikenal 2 macam respirasi sebagai berikut. Respirasi Eksternal :Pertukaran gas-gas antara darah dan udara di sekitarnya, meliputi beberapa proses: Ventilasi,Distribusi,Difusi,PerfusiRespirasi Internal : Pertukaran gas-gas antara darah dan jaringan, meliputi beberapa proses: Efisiensi kardiosirkulasi dalam menjalankan darah kaya oksigen,Distribusi kapiler,Difusi perjalanan gas keruang interstitial dan menembus dinding sel,Metabolism sel yang melibatkan enzim.
Respirasi Seluler Disebut pula sebagai metabolisme. Terdapat 2 macam yaitu sebagai berikut. 1. Aerobic Metabolism : 38 ATP 2. Anaerobic Metabolism : 2 ATP
Fungsi respirasi adalah Mengambil oksigen kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh
(sel-selnya) untuk mengadakan pembakaran. Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa
pembakaran, kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang (karena tidak berguna lagi oleh tubuh).
dan melembabkan udara
Sistem Respirasi Secara fisiologi dapat dibagi menjadi bagian konduksi (dari ruang hidung sampai dengan bronkiolus terminalis) dan bagian respirasi (dari bronkiolus respiratorius sampai alveoli).
Mekanisme Kerja Sistem Pernapasan Proses terjadinya pernapasan terbagi 2 yaitu : Inspirasi (menarik napas) Ekspirasi (menghembus napas)
Inspirasi adalah proses yang aktif
Tekanan intra pulmonal (intra alveol) lebih rendah dari tekanan udara luar
Pada tekanan biasa, tekanan ini berkisar antara -1 mmHg sampai dengan -3 mmHg
Menurunnya tekanan intrapulmonal diakibatkan
Mengembangnya rongga toraks akibat kontraksi otot-otot inspirasi.
Ekspirasi adalah proses yang
pasif
Tekanan intra pulmonal lebih tinggi dari pada tekanan udara luar
udara bergerak keluar paru
Meningkatnya tekanan di
dalam rongga paru
volume rongga paru mengecil akibat proses penguncupan yang disebabkan oleh daya
elastis jaringan paru.
Penguncupan paru terjadi bila
otot-otot inspirasi mulai
relaksasi.
tekanan intra alveoli berkisar antara ±1
mmHg sampai dengan ±3 mmHg.
Pusat Respirasi Merupakan kelompok neuron yang terletak di substansia retikuler medulla oblongata dan pons. Terdiri dari pusat apnestik, area pneumotaksis, area ekspiratori, dan area inspiratori.
Gejala gangguan fungsi
pernapasan
Batuk Sesak Batuk darah Nyeri dada
Men
yeb
ab
kan
Tim
bu
lnya G
an
gg
uan
Fu
ng
si P
aru
Ukuran partikelnya
Konsentrasi
Lama pajanan
Kerentanan individu
Faktor lain : merokok, keturunan, perokok pasif, polusi udara dan riwayat infeksi
pernapasan sewaktu kecil.
Spirometri
Spirometri merupakan suatu metode sederhana yang dapat mengukur sebagian terbesar volume dan kapasitas paru- paru. Spirometri merekam secara grafis atau digital volume ekspirasi paksa dan kapasitas vital paksa.
Volume Ekspirasi Paksa atau Forced Expiratory Volume (FEV) adalah volume dari udara yg dihembuskan dari paru- paru setelah inspirasi maksimum dengan usaha paksa minimum, diukur pada jangka waktu tertentu. Biasanya diukur dalam 1 detik (FEV1) .
Jenis gangguan fungsi paru dapat digolongkan menjadi dua yaitu gangguan fungsi paru obstruktif (hambatan aliran udara) dan restriktif (hambatan pengembangan paru).
Seseorang dianggap mempunyai gangguan fungsi paru obstruktif bila nilai FEV1 kurang dari 75% dan menderita gangguan fungsi paru restriktif bila nilai kapasitas vital kurang dari 80% dibanding dengan nilai standar.
Jenis gangguan paru
Gangguan paru obstruktif :
Tidak dapat menghembuskan udara (Unable to get air out). FEV1/FVC <75%
Semakin parah obstruksinya :FEV1 : 60-75% = mild FEV1 : 40-59% = moderateFEV1 : <40 = severe
Gangguan Fungsi Paru Restriktif
Tidak dapat menarik napas (unable to get air in),
FEV1 dan FVC menurun, karena jalan napas tetap terbuka, ekspirasi bisa cepat dan selesai dalam waktu 2- 3 detik. Rasio FEV1/FVC tetap normal atau malah meningkat, tetapi volume udara yang terhirup dan terhembus lebih kecil dibandingkan normal.
Gangguan Fungsi Paru Gabungan (Mixed)
Ekspirasi diperlama dengan peningkatan kurva perlahan mencapai plateau. Kapasitas vital berkurang signifikan dibandingkan gangguan obstruktif. Pola campuran ini, jika tidak terlalu parah, sulit dibedakan dengan pola obstruktif.
Volume paru Ada empat volume paru yang bila dijumlahkan sama dengan volume
maksimal paru yang mengembang. Volume Tidal (VT) : merupakan volume udara yang diinspirasikan dan diekspirasikan disetiap pernapasan normal, jumlahnya ±500 ml.Volume Cadangan Inspirasi : merupakan volume tambahan udara yang dapat diinspirasikan di atas volume tidl normal, jumlahnya ±3000 ml.Volume Cadangan Ekspirasi : merupakan jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi tidal yang jumlah normalnya ±1100 ml.Volume Sisa : volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat, volume ini ±1200 ml.
Kapasitas Paru Dalam peristiwa siklus paru-paru diperlukan menyatukan dua volume atau lebih kombinasi seperti ini disebut kapasitas paru-paru.
Kapasitas Inspirasi Kapasitas Fungsional Kapasitas Vital Kapasitas Total Paru
Test Fungsi Paru Pada test ini digunakan alat spirometer yang dapat menggambarkan fungsi paru.Isi Alun Napas (Tidal volume – TV)
Volume Cadangan Inspirasi (Inspiration Reserve Volume – IRV)
Volume Cadangan Ekspirasi (Ekspiration Reserve Volume – ERV)
Volume Residu (Residual Volume – RV)
Kapasitas Inspirasi (Inspiration Capacity- IC)
Kapasitas Residu Fungsional ( Functional Residual Capacity – FRC )
Kapasitas Vital ( Vital Capacity – CV )
Kapasitas Paru Total ( Total Lung Capacity – TLC )
Ruang Rugi ( Antomical Dead Space )
Frekuensi Nafas (f)
Wa’allaikum salam Wr.WbTerima kasih