Rencana Asuhan Keperawatan Klien Dengan Endometrosis

download Rencana Asuhan Keperawatan Klien Dengan Endometrosis

of 5

description

Intervensi keperawtan pada pasien dengan Endometrosis

Transcript of Rencana Asuhan Keperawatan Klien Dengan Endometrosis

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ENDOMETROSIS

Pengkajian Riwayat Kesehatan Dahulu

Pernah terpapar agen toksin berupa pestisida, atau pernah ke daaerah pengolahan katu dan produksi kertas, serta terkena limbah pembakaran sampah medis dan sampah perkotaan.Riwayat kesehatan sekarang

Dysmenore primer ataupun sekunderNyeri saat latihan fisikDispareunNyeri ovulasiNyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha, dan nyeri pada bagian abdomen bawah selama siklus menstruasi.Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan seksualNyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokterHipermenoreaMenoragiaFeces berdarahNyeri sebelum, sesudah dan saat defekasi.Konstipasi, diare, kolik

Riwayat kesehatan keluarga

Memiliki ibu atau saudara perempuan (terutama saudara kembar) yang menderita endometriosis.Riwayat obstetri dan menstruasi

Mengalami hipermenorea, menoragia, siklus menstruasi pendek, darah menstruasi yang bewarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atau di akhir menstruasi.

Diagnosa Keperawatan yang mungkin munculKekurangan volume cairan b.d. perdarahan.Nyeri b.d gangguan menstruasi.Ansietas b.d. proses penyakit.

Rencana Tindakan KeperawatanNo.DiagnosaTujuanIntervensiRasional1

Kekurangan volume cairan b.d. perdarahanTujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam pada klien diharapkan keseimbangan volume cairan.

Kriteria: Turgor kulit elastis, wajah tidak pucat, badan klien tidak lemas.Kaji tanda-tanda vital.Pantau warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan.Pantau Perdarahan.Kolaborasi dalam pemberian infuse.

Dapat mengetahui perkembangan klien dan memberi dasar untuk menentukan intervensi yang selanjutnya.Merupakan indikator secara dini tentang hypovelemia.Mengetahui besarnya jumlah perdarahan.Mencegah dehidrasi/kehilangan cairan berlebihan.

2Nyeri b.d. gangguan menstruasiTujuan: setelah diberikan tindakan keperawatan selama 2x 24 jam nyeri klien akan berkurang.

Kriteria : klien mengatakan nyeri berkurang, klien tidak meringis kesakitan, keringat berkurangPantau/ catat karakteristik nyeri (respon verbal, non verbal, dan respon hemodinamik) klien.Kaji lokasi nyeri dengan memantau lokasi yang ditunjuk oleh klien.Kaji intensitas nyeri dengan menggunakan skala 0-10.Tunjukan sikap penerimaan respon nyeri klien dan akui nyeri yang klien rasakanJelaskan penyebab nyeri klien.Bantu untuk melakukan tindakan relaksasi, distraksi, massage.Berikan pujian untuk kesabaran klien.Kolaborasi pemberian analgetik (ibuprofen, naproksen, ponstan) dan Midol.

Mendapatkan indicator nyeriMendapatkan sumber nyeriNyeri merupakan pengalaman subyektif klien dan metode skala merupakan metode yang mudah serta terpercaya untuk menentukan intensitas nyeri.Ketidakpercayaan orang lain membuat klien tidak toleransi terhadap nyeri sehingga klien merasakan nyeri semakin meningkat.Dengan mengetahui penyebab nyeri klien dapat bertoleransi terhadap nyeri.Memodifikasi reaksi fisik dan psikis terhadap nyeri.Meningkatkan motivasi klien dalam mengatasi nyeri.Analgetik tersebut bekerja menghambat sintesa prostaglandin dan midol sebagai relaksan uterus.

3Ansietas b.d. proses penyakitTujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam klien tidak cemas lagi.

Kriteria: Kecemasan pasien berkurang, pasien tampak tenang dan rileks, klien tidak gelisah.

Kaji TTV Kaji tingkat kecemasan klienBerikan informasi tentang penyakitnya, rencana tindakan yang akan dilakukan. Ikut sertakan keluarga dan orang-orang yang berarti bagi pasien dalam setiap pemberian informasi dan dukungan moril bagi pasien. Pertahankan lingkungan yang tenang dan aman.Bantu pasien mengidentifikasi rasa cemas termanifestasi melalui perilaku dan cara-cara mengantisipasi kecemasan dengan mekanisme koping.

Mengetahui perkembangan klien dan memberi dasar untuk menentukan intervensi yang selanjutnya.Mengetahui perubahan tingkat kecemasan membantu perawat dalam menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan.Informasi tentang penyakit, rencana tindakan yang akan dilakukan meningkatkan konsistensi dan keyakinan dapat memberikan rasa aman dan mengurangi kecemasan dari hal-hal yang tidak diketahui.Dukungan yang kuat dari orang-orang yang berarti penting dalam membantu mengatasi rasa cemas pasien.Keadaan dilingkungan dapat membantu pasien dalam mengurangi tingkat kecemasan.Membantu pasien dalam memperoleh kesadaran dan pemahaman hubungan antara tingkat kecemasan dan perilaku serta keikutsertaan dalam menagani perawatan dirinya.

ImplementasiImplementasi menyesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan yang di rencanakan.

EvaluasiNyeri berkurang, klien tidak meringis kesakitan, keringat berkurang.klien tidak malu, merasa berguna, penampilan klien rapi, menerima apa yang sedang terjadi.Tidak terjadi gangguan harga diri

DAFTAR PUSTAKA

Baraero, Mary, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Reproduksi & Seksualitas. Jakarta: EGCBobak. Lowdermik. Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.Bunner and Suddart . 2002 . Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC Doenges, Marilynn.E. 2001. Rencana Keperawatan. Jakarta : EGC.Dothrock, C Jane. 1999. Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif.Jakarta : EGCJohnson. M. Maas. M. Moorhead. S. 2000. Nursing Outcome Classification (NOC). Mosby. Philadelphia.Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga Jilid kedua . Media Aesculapius : JakartaMC.Closky.T dan Bulaceck G.2000. Nursing Intervention Classification (NIC). Mosby. Philadelphia.Nanda . 2012. Nursing Diagnosis : devinisi dan klasifikasi 2012-2014. Jakarta : Philadelphia USA.Scott, R James, dkk. 2002. Buku Saku Obstetri dan Gynekologi. Widya Medica: Jakarta.Winkjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : EGC.