ROM Exercise Latihan Range of Motion

download ROM Exercise Latihan Range of Motion

of 1

description

jd lah

Transcript of ROM Exercise Latihan Range of Motion

ROM exercise Latihan Range of Motion(ROM) merupakan sebuah teknik dasar yang digunakan untuk pemeriksaan gerak dan sebagai permulaan program ini tervensi terapeutik (Kisner dan Colby, 2007). Range of Motion (ROM) merupakan tindakan atau latihan otot atau persendian yang diberikan kepada pasien yang mengalami kterbatasan mobilitas sendi karena penyakit, disabilitas, atau trauma. Terdapat tiga tipe latihan ROM yaitu (Kisner dan Colby, 2007):

1.Passive ROM (PROM) Passive ROM (PROM) adalah sebuah gerakan dimana energi yang digunakan berasal dari luar, sehingga tidak ada kontraksi otot secara volunter. Sumber energi dapat berasal dari grafitasi, mesin, orang lain, ataupun bagian tubuh lain dari pasien itu sendiri. Tujuan dari PROM adalah: 1) Untuk menjaga fisiologis dari sendi dan jaringan ikat; 2) Mencegah kontraktur karena imobilisasi; 3) Menjaga elastisitas sendi; 4) Membantu sirkulasi dan vascular dynamic; 5) Membantu pergerakan cairan sinovial untuk nutrisi kartilago; 6) Mengurangi nyeri.2. Aktive ROM (AROM)Aktive ROM (AROM) adalah gerakan sebuah segmen dimana tenaganya berasal dari kontraksi otot - otot penggerak segmen tersebut. Manfaat dari AROM adalah: 1) Menjaga sifat fisiologis, elastisitas, dan kontraktilitas dari otot; 2) Memberikan sensory feedback dari kontraksi otot; 3) Memberikan stimulus untuk integritas tulang danjaringan; 4) Meningkatkan sirkulasi dan mencegah adanya trombus; 5) Meningkatkan koordinasi dan kemampuan motorik untuk aktivitas fungsional.3.Aktive Assistive ROM (A - AROM)Aktive Assistive ROM (A - AROM) merupakan salah satu jenis AROM dimana otot penggerak mengalami kelemahan sehingga memerlukan bantuan bantuan untuk dapat melakukan gerakan. Bantuan dapat berasal dari orang lain, mesin, ataupun bagian lain dari tubuh pasien sendiri.

Dosis pemberian Periode base line dilakukan selama 2 minggu, terdapat dua kali pengukuran yaitu pada awal pertama pasien datang dan akhir dari periode base line. Pada periode intervensi dilakukan selama 2 minggu, terdapat dua kali pengukuran yaitu 1 minggu setelah diberikan intervensi yaitu dengan intervensi sebanyak 3 kali dan pengukuran kedua dilakukan pada akhir periode intervensi. Kemudian dilihat perubahan yang terjadi dari rata Rata pada periode base line dengan rata rata setelah periode intervensi.