sajak

29
Tangisan itu memanggilmu, Ratapan itu merayumu, Suara wanita yang tidak bermaya Jeritan si kecil yang tidak berdosa Ratapan si tua yang tidak terdaya Darah pemuda yang ditumpah Nyawa perwira yang dimamah Kau biarkan mereka dilapah Suara sayu memanggilmu Bumi Gaza yang diserbu Dek bangsat yang penuh muslihat Tentera khianat yang dilaknat Tergamaknya kau bersahaja Cuma menjadi penonton setia Sedangkan tanah Gaza dibunuh percuma Tanpa kau rasa duka Airmata dosa membiarkan mereka dihina derita Manakah janji bahwa kita bersaudara Darah Gaza akan menuntutmu di hari muka Kerna kau tinggalkannya dikorban tanpa bantuan Bangkitlah dengan keinsafan,hulurkan tangan pertolongan Demi Tuhan! buat Palestin yang ditawan! Oleh Dr. mohd asri zainul abidin,lampeter, wales, uk.11.1.09

Transcript of sajak

Page 1: sajak

Tangisan itu memanggilmu,

Ratapan itu merayumu,

Suara wanita yang tidak bermaya

Jeritan si kecil yang tidak berdosa

Ratapan si tua yang tidak terdaya

Darah pemuda yang ditumpah

Nyawa perwira yang dimamah

Kau biarkan mereka dilapah

Suara sayu memanggilmu

Bumi Gaza yang diserbu

Dek bangsat yang penuh muslihat

Tentera khianat yang dilaknat

Tergamaknya kau bersahaja

Cuma menjadi penonton setia

Sedangkan tanah Gaza dibunuh percuma

Tanpa kau rasa dukaAirmata dosa membiarkan mereka dihina derita

Manakah janji bahwa kita bersaudara

Darah Gaza akan menuntutmu di hari muka

Kerna kau tinggalkannya dikorban tanpa bantuan

Bangkitlah dengan keinsafan,hulurkan tangan pertolongan

Demi Tuhan! buat Palestin yang ditawan!

Oleh Dr. mohd asri zainul abidin,lampeter, wales, uk.11.1.09

Artis: Raihan

Berdzikir dengan nama tuhanmuBermunajatlah di tengah malamBertaubatlah padanya penuh rasa hambaAgar doa kita di.. makbulkanAgar Palestina kita genggam semulaAgar Palestin bebas di tangan kita

Page 2: sajak

Kembali damai disirami airKebenaran Al-Quran dan sunnahPalestina kan dimiliki lagiIngatlah Allah dan hindarkan dosaPalestin kan aman lagiDengan ketaatan dan amalan solehPalestine you will regain your landRemember Allah and stay away from sinPalestine will be at peace againAnd filled with the worship of AllahDengan kata dan ketaqwaanPada Allah yang maha kuasaKetakutan dan kelemahanPeluru dan dentumanBukan lagi penghalangPembelaan Allah akan datangPalestin... Palestin... PalestinPalestin... Palestin...Palestin...

renungkanlah insan...

Sajak Palestin

Jangan Menangis Anakku

Jangan menangis anakku,

Hari ini kita tidak akan berlari lagi,

biarlah,

roket itu menghancurkan segala mimpi,

peluru tajam itu meragut nyawa ibu dan ayahmu,

hanya ini satu-satunya bumi,

untuk engkau dan aku.

Jangan menangis anakku,

Hari ini kita tidak akan berlari lagi,

biarlah seluruh dunia diam,

dan hanya sekadar berkata,

hentikanlah, hentikanlah.

Suara itu sudah lama dinyanyikan,

di meja bulat sidang PBB.

Jangan menangis anakku,

Hari ini kita tidak akan berlari lagi,

Jangan kita harapkan apa-apa,

dari Mesir, Jordan, Syria atau Saudi Arabia,

OIC sudah lama berada dalam poket USA,

1.7 bilion orang Islam sudah lama kehilangan anunya,

Page 3: sajak

dikembiri pisau anti-terrorisme,

kita selesai sendiri masalah kita.

Jangan menangis anakku,

Hari ini kita tidak akan berlari lagi,

dan jangan minta apa-apa dari sesiapa sahaja,

termasuk NATO yang baik hati itu,

cepat bertindak bila negara pelobi dilempar bom petrol,

tapi tidak nampak roket berterbangan di bumi Palestin,

mereka tidak akan memberikan kita senjata,

sebaliknya hanya beberapa keping roti.

Jangan menangis anakku,

hari ini kita tidak akan berlari lagi,

kata mereka Palestin hanya isu kecil,

daripada sejuta isu sejagat yang lain,

krisis kewangan, harga barang, kekeringan petrol,

bahkan,

mereka lebih bimbangkan,

penguin dan beruang kutub mati kepanasan,

ditimpa musibah 'global warming'.

Jangan menangis anakku,

hari ini kita tidak akan berlari lagi,

kita akan terus berdiri di sini,

mempertahankan tanahair ini,

demi agama, demi Tuhan,

biarlah dengan hanya sekadar

sebutir batu.

Jangan menangis anakku,

hari ini kita tidak akan berlari lagi,

kerana hari ini akan ku usir mereka pergi,

biarlah sejuta tahun lagi,

kemenangan itu menjelma.

Jangan menangis anakku,

air mata tidak mengubah apa-apa,

yakinlah

seluruh cerita ini,

berada di dalam genggaman-Nya.

kita tidak akan berlari lagi.

Adelaide,11 Jan 2009

Page 4: sajak

Sajak Untuk Palestin

filed in Dunia, Lain-lain on Jan.17, 2009

PalestinTanah mu bergolak lagiDengan pekatan warna merahTerpecik di sana siniSorak dan teriakKedengaran di mana-manaAnak-anak mencari ibu bapanyaHilang entah kemanaDi panah perluru berhantuDari puak kejam… Zionis durjana

PalestinNama mu hanya di kenali sebagai negara berdarahTidak pernah aman dari perluru hidupMenembusi remaja dan kanak kanakTanpa belas kasihanDari air mata mereka yang tidak berdosaWajah ibu yang suramAyah nan deritaMenatap wajah tersenyum anak mereka dalam lipatan kain putihDan darah membasahinyaKedengaran teriakan dan percikan perluru bersamaDentuman dan ceraian bunyi Bom di mana juaMenggegarkan suasana bahagiaMenjadi duka Nestapa

PalestinMereka hanya melihat negara muDari corong berita palsu CNNMenutup segala aib zionis durjanaMembuka ruang membunuh bangsa tak berdosaTidak kira siapa.Kanak-kanak yang tiada biasa mengerti apa-apaMeraung karana terasa sakit pabilaKudung tangan dan kakinyaMeratap hiba…… dan mereka terkulai layu dalam pelukan ibu dan ayah

Doa buat mu

PalestinTiada apa yang dapat ku lakukanHanyalah doa sebagai senjataSemoga Allah MakbulkanJahanamkan Zionis DurjanaMenitis air mataku menadah tangan pada Mu

Page 5: sajak

Ya Allah……bergetar suaraku dalam nada sayuSelamatkanlah PalestinSelamatkanlah hamba mu nan tidak berdosaDari mereka yang rakus membunuh dan menyiksaMusnahkanlah Zionis durjanaAman damailah PalestinSeperti dulu kala…tanpa perluru dan duka dan air mata…

p/s : Sajak ini dikarang oleh Sdr Mohd Adha Mohd Zain.

Tags: jihad, palestin, perang

RSS feed | Trackback URI

We Will Not Go Down for Gaza

A blinding flash of white lightLit up the sky over Gaza tonightPeople running for coverNot knowing whether they’re dead or aliveThey came with their tanks and their planesWith ravaging fiery flamesAnd nothing remainsJust a voice rising up in the smoky haze

We will not go downIn the night, without a fightYou can burn up our mosques and our homes and our schoolsBut our spirit will never die

We will not go downIn Gaza tonight

Women and children alikeMurdered and massacred night after nightWhile the so-called leaders of countries a farDebated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vainAnd the bombs fell down like acid rainBut through the tears and the blood and the painYou can still hear that voice through the smoky haze

We will not go downIn the night, without a fightYou can burn up our mosques and our homes and our schoolsBut our spirit will never die

We will not go downIn Gaza tonight

We will not go downIn the night, without a fight

Page 6: sajak

You can burn up our mosques and our homes and our schoolsBut our spirit will never die

We will not go downIn the night, without a fight

We will not go downIn Gaza tonight ”

p/s: cari lagu ni..menyentuh hati..nyanyian michealheart

BICARA SUKMA PALESTIN KEPADA WARGA BUANA

Berlabuh sudah sebuah Subuhaku membelanja usia membeli gelisahmengunyah tabah dalam rona aneka.

Angkuh merah masih mentahdendam hitam masih tajamghairah putih masih melimpahnafsu kelabu masih meluru.

Merah, hitam, putih dan kelabumembisik visi dan misiberabad menghuni dalamrumah insani.

Meskipun pakaian kezalimansemakin basahmeskipun luka sukmasemakin bernanahaku masih setia memburusejalur pelangi mudadi simpang pulang!

Raja Rajeswari Seetha RamanIPGM Kampus Bahasa MelayuKuala Lumpur.

KELAWAR BERTUKAR

Kawanan kelawar telah keluardari gua dendamberlegar-legar dan hinggap di lembah Gazakemaruk darah merah kaum Palestinyang dihisap penuh seleradirangsang aroma kekejaman bangsa.

Kelawar tidak pernah memilih mangsawarga tua yang tak terdayaanak-anak yang ingin dimanja

Page 7: sajak

atau lemah-lembut seorang wanita.

Di daerah Gaza yang terbakarkelawar telah bertukar menjadi drakulahantu yang paling hinadi muka dunia.

AbizaiMiri, Sarawak.Januari 2009.

MAAF DARI PALESTIN

Maafkan kami, Palestintika darahmu dipaksa mengalirdi bumi sendiri dan kering disejat mentaritulangmu bersepai dibedil serakah Zionisjerit pekikmu bergema di dada langithilai tawamu ditelan bom dan fosfur putihjiwa kami sedang berpadu dengan nafsubercinta dengan dunia sambil beramal pohonrestu untuk bahagia nanti.

Maafkan kami, Palestinandai pecah peti suaramu memanggil nama

Tuhanputus salur darahmu berkorban demi Tuhankami juga sedang berperangdengan nafsu yang lebih besar dari jihadmu,Palestin.

Maafkan kami, Palestinperang kita berbeza medankami sibuk berasak di sinidikau digasak sana sini

Bila hanya doa mampu dihantar penggantikami; senjata

terkuat kitahantarkan kembali doa buat kita berjaya samabersama maaf dari Palestin.

Zaki Johari.Ube, Jepun.

TERIMA KASIH PEMBUNUH

Jangan kau risauaku bukan seperti Muntazermembalingsepatu saiz sepuluhuntuk ucap selamat tinggalhanya doaku kepada Ilahi agar sifat keji kau

Page 8: sajak

nanti mampu dirawatimenjelang mati.

Sempena perpisahan inisebotol arak darah Iraqsepiring daging anak Afghanistandan sepotong keju wanita Palestinjamuan terakhir melihat usia.

Mari kutunjukkanpotret-potret manusia terjajahmembelah derita.

Terima kasih pembunuhsempena perpisahan iniaku manusia kerdil dari Nusantaratidak akan membedilkeranamenghitamkan lagi sejarah.

Justin Dingun UgahSaratok, Sarawak

APA YANG ADA PADANYA

Apa yang ada padanyasebidang tanahtandus dihujani peluru.

Apa yang ada padanyatitisan darahyang mengalir di setiap penjuru.

Apa yang ada padanyasuara teriakmusnahkan kekejaman.

Apa yang ada padanyasebutir batu di tangandirejam ke arah musuh.

Mengapa dipersoalapa yang ada padanyamohon doa gempadan hujan mengganti mortar.

Menghapus kezalimanpada ranjang kehidupan umat.

Mohamad Tabir ShahdanPersiaran Citra, Johor Bahru

HUJAN PELURU DI BUMIMU

Tiada satu pun daerah di bumimusunyi dengan dentuman mortar

Page 9: sajak

menghujani dari langit hitammelepaskan hujan pelurutanpa mengenal mangsatanpa mengenal usia.

Tiada satu pun daerah di bumimutidak berbau hanyir darahinsan tidak berdosa direnyukketamadunan ego sebuah bangsadisokong kejahilan kuasa tidak bermatamengambil nyawa bagai tangan berkuasa.

Tiada lagi suara rintihan bergemamelawan sergahan dan teriakandentuman hujan peluru berserakanmenceroboh kedaulatan bumimumencemar istilah kebebasandan kedamaian.

Tiada satu pun bumi sepertimu Palestindihujani hujan peluru bertalu-taludan, mana mungkin akan berhentiselagi kuasa dan suara tenggelamoleh keangkuhan sebuah bangsa.

Zabri Zanol AbidinAnjung Sena, Kulit Hi-Tech

DANAU HIDUP

Waktu tersentuh bumimupenjuru simpang, dua jalanadalah tempat dalamdunia yang satutapi berbeza gaya,rupa dan terasing.

Di sini, telah datang sejuta wajahwataknya di pentas tidak terdugakecil bukan kerdilbesar pemegang gelarlalu bersatu dalam danau hiduppun belum tahu sama dalamnyacuma kalau terpangkas darjatmenjauh, ada waktuhampir dalam tersipu maludanau dipenuhi kiambang,selalu bertaut mesrawasilah harus terjaga.

Saat menyelam setiap penjuru danau hidupmemakai gelar mencari nama besarlincah, petah dan kantungnya penuh tenagayang kecil harus pantas dan beraniselalu layu dan letihtidak mungkin bersatu kata,

Page 10: sajak

dosa dan pahala.

Dalam bisik mesra manik hujanyang kecil lapang dadamengangkat martabat dan darjatsedang keliling menyapa terpaksawalau menjadi pasak tebing keraswalau menyubur enau di belantara sasamengejar dan dikejarjadi ulam selagi hayat adakalau mungkin tersasar,aur tercabut akartebing tersungkur ke dasardan semua dibawa arus ganas hipokrasi.

Ini medan juang, ramai sahabat dan kerabatsendat dengan hajat

ini danau hidup berwarna kelabu,bertebing mesradamai, kekadang kontang jugadua watak utamabeza pada wakafnya.

Baha WahabKuala Terengganu

AKU TAK PANDAI BERPUISI

ku katakan padamu PALESTIN aku tak pandai berpuisi cuma dapat kunyatakan singa-singa kita masih tetap dalam tidur atau bahkan mereka sudah mati sebelum sempat menerkam panceroboh-penceroboh tanah palestin

Ku katakan padamu Palestin aku tak pandai berpuisi saudara-saudaraku digerogoti anjing-anjing YAhudi

Aku tak sanggup mendengar lolongan itu Aku tak sanggup hanya mengirim duka Dan aku tak sanggup hanya memanjat doa, Inginku serahkan diriku untukmu mengusir bandit-bandit Yahudi yang berpesta di atas derita PALESTIN!!

Page 11: sajak

ihsan: MUSLIMAH APRIL 2001

Dosa sang guru kerana mendidik anak   muridnya….

15 Ogos 08 pada 3:09 pm (Uncategorized)

Guru diibaratkan sebagai lilin yang menerangi muridnya dengan ilmu. Pengganti ayah dan ibu di dalam kelas.

Gurumembentuk disiplin anak-anak, dilentur agar betul tegaknya apabilasudah dewasa. Dia mengajar ‘anaknya’ bagaimana cara menyebut, menulis,membaca. Mengajar agar tahu tegak dan bengkoknya cara solat, cara makandan sebagainya. Bukan itu sahaja, bahkan untuk menjadikan anak muridsebagai seorang manusia yang berguna dan mempunyai cita-cita.

Lihatlah,yang menjadi pemimpin, menjadi ahli perniagaan semuanya atas jasapejuang yang tidak bernama ini. Kerana guru, tidak diajar untukmenerima balas jasa, tidak inginkan namanya disebut. Cukup dengan ilmuyang diajar dapat diamal, dihayati. Mudah-mudahan menjadi amal jariahdi kemudian hari.

Fahamkahibu ayah yang dahulunya juga pernah diajar oleh gurunya? Anak-anakperlukan bimbingan dan perhatian di rumah. Bukunya disemak, dilihatkerja rumahnya, ditanyakan siapa kawan-kawannya.

Malanglahsang guru, kerana segelintir perbuatan individu ‘guru’ yang tidakbertanggungjawab, maka semua nodanya di taburkan kepada seluruh insanyang bergelar guru. Disebut-sebut perbuatan guru memukul anaknya –adakah mereka tahu benar peribadi anak sendiri? Ditunding-tundingkesalahan sang guru, padahal mereka lupa. Menyerahkan tanggungjawab,tidaklah sama dengan melaksanakan tanggungjawab. Tidak sama juga denganorang yang hanya pandai memerhatikan dan mengkritik dengan yang dudukdibangku seorang guru.

Tugas Guru Dijadikan Nilaian

Mereka berkata kerja guru senang, 6 jam sehari, ada hari cuti yang panjang. Boleh makan angin lagi.

Ya,memang kerja guru senang. Perlu bersengkang mata memikirkan perihalanak muridnya sahaja, perlu menanda buku, mengikuti kursus, belumdicampur dengan karenah pentadbiran sekolah, kelas tambahannya, program

Page 12: sajak

sampingan sukan sekolah. Yang sudah berkahwin perlu memikirkan keluargamereka sendiri. Tidur malamnya selalu nyenyak. Mudahnya kerja guru..

Dari A hingga ke Z guru mengajar, dari berdiri tegak sehingga memberi salam diasuh agar muridnya menjadi orang yang tahu Islam. Adaguru yang menyerahkan jiwa raganya di dalam profesion ini, memberimotivasi dan semangat agar anak didiknya terus berjaya. Yang malas,yang suka bermain di dalam kelas, yang hanya tahu tidur, masih tergagapuntuk membaca, tidak kenal huruf dan merangkak menyebut perkataan –disuakan dengan teknik belajar. Tidak lupa sang guru untuk mengingatkananak didiknya itu silalah ulangkaji, tunjukkan pada ibu dan ayah manayang perlu dibuat dan disemak semula. Tetapi yang lebih difahami -anaknya mesti mendapat semua A apabila mendapat keputusan peperiksaan.“Anak aku pintar, bijak” Dan semuanya diakhiri dengan perkataan ‘AKU’juga.

Sang guru memberinasihat “Awak dah belajar solatkan.. kat rumah solat dengan mak ayahye..”, lalu dia membalas “mak ayah saya tidak solat cikgu.. nak buatcamane?”. Dan sang guru tergumam.

Sebagaiseorang ayah dan ibu di dalam kelas, ia tidak senang melepaskan anaknyabalik ke rumah tanpa membawa apa-apa yang bermakna di dalam kehidupan.Lalu diberi peringatan – bahawa hormati ibu dan bapa, cium tanganmereka, minta maaf kepadanya. Jangan segan untuk meringankan tulang.Berilah khabar gembira apabila sudah berjaya…

Begitulah…sang guru tetap juga meneruskan pengajaran dan didikannya dengan sabar,walaupun saban waktu hatinya menahan kerana herdikan, cacian dancemuhan. Dan itulah dosa-dosa guru kerana mendidik anak muridnya..

sumber : http://jarumemas.blogspot.com

KENAPA?

i

Page 13: sajak

Kenapa suara itu tiba-tiba tertutup bicara akal pun lemas tergugup gunjing demi gunjing dibiar meletup menjadi galak dan terkukup. Ah, hairan yang merobekkan kulub terkedu nafas kembang dan kuncup.

ii Kenapa akal itu tiba-tiba terkunci seberkas ilmu yang terkurung sepi leka demi leka bersilih ganti menjadi biasa dan melali. Ah, pelik yang sungguh merugi terbakar hayat dalam diri.

iii Kenapa sabar itu tiba-tiba terlepas hamburan marah menggasak ganas kemelut demi kemelut kian membebas menjadi lecak yang berbekas. Ah, bimbang yang terentang belas tersayat sumpah yang tak terbalas.

iv Kenapa damai itu tiba-tiba berkocak sesama sendiri saling berpencak hujah demi hujah melabakan tidak yang jijik semakin mudah ditegak leka bergasak dan bergolak menguntungkan dagang yang berganjak. Ah, jelik yang makin bertimbun dan berlambak demi kepentingan diri yang sungguh jelak.

v Kenapa harus sering berpaling tidak seperti aur dan tebing saling sejasad sedarah dan sedaging yang keruh ditapis dan disuling kelemahan tak selamanya dibiar meruncing sebelum teroboh teguhkan pasak dan dinding berkat dan manfaatnya memang tak terbanding. Ah, sehela nafas tak rugi berganding semulia hasrat bangsa terbimbing.

Sajak: "Pejuang..."

Apa ertinya mengatakan aku seorang pejuang?jika dihadapan kepalsuan kita menikuskan diri

dimana kata seorang yang berani?tatkala dihadapan mungkar dia kebaculan

Page 14: sajak

bagaimana dikatakan pejuang kebenaran itu benar?walhal kepalsuan semakin memalsukan

Datang Islam membebaskandatang manusia mengongkongkan

datang Islam meleraikan penghambaandatang manusia mengikat manusia yang lain

Datang Islam menyuruh tidak sujud dahinya melainkan kepada Tuhandatang manusia syaitan mengalih sujudnya pada manusia lain

mana dia manusia bermadah kebenaran?di bawah najis-najis kemungkaranbergelumang di dalam muntah lendir ucap manis ahli kritis...

20 Mac 2004Tok Janggut__________________Allah matlamat kami, ar Rasul pemimpin kami, Al-Quran perlembagaan kami, jihad jalan kami, mati pada jalan Allah cita-cita tertinggi kami...

Last edited by Tok Janggut; 20-03-04 at 11:11 PM.

Bagi seorang pejuang haiki,Berteras tarbiyah rabbani,Bertunjangkan akidah Ilahibila tangannya bekerja dia hanya mengucap satulillah hitaala.

Tatkala Tuhan memberikan kepadanya kemenangan,Dia sujud dan beristifar bertahmid dan bertasbih.Tatkala Tuhan menimpakan kekalahan dan kecelakaan,Dia tahu Tuhan mahu mengujinyaDia tahu Tuhan sayang padanyaDia tahu Tuhan memandang usahanya,dia thabatdia sabardia tekunkerana dia tahu matlamat tertinggi ialah mardatillahsedangkan kemenangan hanyalah barang dunia.Milik Tuhan jua.

Dia tidak mengeluh,Dia tidak mengeji,Dia tidak kecewaKerana itu taqdir yang sudah ditentukan OlehNya di kitab yang nyata.

Ketahuilah wahai pejuang,Dakwat telah keringPena telah diangkat

Ketahuilah pejuang,

Page 15: sajak

patah sayap bertongkat paruh.Matinya seorang mujahid bukan penamat perjuangannya.Tetapi permulaan kerehatannya.

Kalahnya tentera Allah bukan kerana benci Tuhan pada mereka,tetapi langkah muhasabah dan tazkiyyahbuat insan bernama pejuang...

22 Mac 2003Tok Janggut__________________Allah matlamat kami, ar Rasul pemimpin kami, Al-Quran perlembagaan kami, jihad jalan kami, mati pada jalan Allah cita-cita tertinggi kami...

 

Sedarlah wahai insan..!Tiada Perjuangan Yg akan selesai..Sedarlah wahai insan...Tiada luka yg tak mampu untuk dirawat..!Sedarlah Insan...!tiada diri tanpa pegangan..!

sesunguhnya..diri ini hanya untukNya...wujudnya insan untuk menegakkannya...!mana perginya laungan keinsanan kamu..?mana perginya kesungguhan kamu..?mana perginya keberanian kamu..?

mengapa.?kamu masih disini..?mengapa..?kamu masih enak bersantai..?mengapa ..?kamu masih mampu untuk menonton..?mengapa..?kamu masih lagi menunggu..?

siapa ..?yg kamu tunggu untuk mengerakkan kamu..?siapa..?yg kamu tunggu untuk menyedarkan kamu..?siapa ..?

Wahai pejuang ....!!bersediala dengan takwa dan keimanan...Wahai pejuangkeringkan air mata tangisan..

Page 16: sajak

buktikan hanya kita yg mampu..Wahai Pejuang...buktikan.. landasan kitaWahai Pejuang...buktikan kita bukan hanyamenuding jari menjuih bibir...!untuk menegakkan satu arca keagungan

__________________! SASTERA

Sajak...

LAILATULQADAR

Sahara meluas terbentangdalam pengalaman pemandangandan langit pun berbisik-bisikberjuta pemberitahu sejak ribuan tahun laluberteka-teki, berteka-teki.

Alahai Islam, sayangllmu dan Quran itu amat suciumatmu berjuta dungudiejek ditertawa jiran-jiran berkepercayaandipersenda kawan-kawan sepermainankaca tivi letih lelah meluahkankaduk-kaduk.

Lailatulqadar, berceritalah26 malam 27 ini dikau ke bumi inilawatilah hati-hati yang pilu yang senduyang terendam aniaya yang dizalimiziarahilah hati-hati yang mendekati dunia sucisapalah mereka yang mencaripuluhan tahun dirimu.

DAENG RAMLIAKILUM19.09.2008

SANDIWARA DI MEJA AGUNG

Engkau menanggalkan tangan kananmulalu kauletak di atas meja persidanganseluruh maya menonton penuh kagumtampak tiada keganjilan mahupun kegilaanterencanalah model mitos songsang.

Engkau memasukkan tangan kirimuke dalam kocek seluarmu sambil menekan punat-punat kawalan

Page 17: sajak

bagi meletupkan daerah kedamaianmengucar-kacirkan bandar sentosa.

Bicara tetap berjalan di keliling meja agunglafaz-lafaz munafik tetap dilaungkansedangkan pada masa yang samasatu demi satu tubuh mulus menyembah bumi.

Demi kekuasaan… hilang rasa hormatada binatang dalam diri menjelmapayah untuk mengocak kedamaianselagi ada sandiwara di meja agung.

A HAMID HALIMBandar Baru Bangi

KACA AIDILFITRI

Kaca Aidilfitrimenyinar kembaliterpancar putih serimenyapa wajah ayah bondapercikannya terpantul di matamengilau nyaman auranyamembisik syahdu di telingasemua andai taulan dan saudara mara.

Kaca Aidilfitrimembias redup cahaya lilinlembut maya teguh terjalintak tergugat hembusan anginantara yang kaya dan miskinbak jari manis tersarung cincinbiarpun digugat seribu mungkin.

Kaca Aidilfitriseharusnya tidak retaktahun demi tahun berganjakbiar sinarnya tidak berseleraktidak akan memisahkan jaraksekalipun goda nafsu akan bertindakmembikin nafas kembali sesak.

Kaca Aidilfitriapa yang diharapibiarlah mengguriskan hatikekasih-kekasih yang menantidi gerbang Syawal hakiki.

MAZEMIE MAZTaman Selasih, Sikamat, Seremban.

SELOKA HARI RAYA

Page 18: sajak

Hebat meriah hari rayasekalian mukmin diulit gembirasebulan berjuang nafsu dideramenghayati Ramadan sepenuh jiwa.

Yang berdagang bergegas ke kampunganak isteri dikendong diusungdi jalan raya cuai dan sombongdiri dan nyawa digadai disabungpadahnya sanak-saudara meraungdi hari mulia keranda diusung.

Terhidang juadah aneka macammata melihat mana tak geramhabis semua hendak dibahamsampai perut tersentak meragambadan yang kurus kembali tembamperut yang kempis bagai dipam.

Pakaian dan segalanya mesti baharubiar orang tengok siapa akuperabot dan langsir juga begituwalaupun yang ada masih bermutudikatakan hendak meraikan tetamukononnya takut mendapat malu.

Sampai bila perangai nak diubahSyawal nan mulia ditafsir salahSyawal berlalu terduduk lelahpoket kempis menyesal tak sudahhutang bertimbun hidup menggelabahmulalah asyik nak marah-marah!

MOHD KASIM MAHMUDPPJ Kota Tinggi.

SEPURNAMA INI

Solat malam sepurnama ini tarawih dengan istirahat witir ganjil rakaat menadah tangan qunut tatkala purnama mengambang ke penghujung berjemaah hanya sepurnama ini.

AS SYRAMY 18 2300H Sept.2008

PEREMPUAN DAN PERCA-PERCA KEHIDUPAN

Perempuan itu adalah wajah kedut sejuta dukamengisi nafas kota ceritera wargapucat di kolam ingatanyang sesekali melintas di pandangan.

Page 19: sajak

Tubuh hayatnya tersarung lusuh deritaditanggungnya sekian usiamerentas lorong-lorong yang mengerdip.Menyelak khabar hari esoknyaterpampang kisah-kisah lukatersisip potret-potret laralangit tanpa purnamabumi tanya cahaya.Perempuan itu hari ini tak berdayatanpa meneguk sirap kasihmimpinya telah menjadi keping-keping kacaberderai di bantal kecewa.Dikutipnya perca-perca kain kehidupansaban hari untuk dicantum-cantum menjadi selimut malambuat anak yang tidak pernah pulang.Rindu sudah bertandang di lamansedang dia terus terhimpit di kolong-kolong setinggan.Dia perempuan tanpa insankita insan tanpa kemanusiaan.Dia adalah sebahagian dari kitayang tiada punya apa-apayang tiada siapa ingin menyapa.

IZAM ABDUL MANAF2PNPPULAU PINANG

KETUPAT TRADISI

Siapakah yang masih sudi menganyam ketupat tradisi berisi beras jati diri berbungkus daun-daun peribadi jiwa mulus putih berseri.

Siapa yang sanggup menahan kulit disenggau bahang kepanasan sabar membakar lemang warisan bersama santan budi pulut pekerti likat dalam ikatan.

Menganyam ketupat tradisi dan membakar lemang warisan terasa langka, daun-daun muda rebung juga ada dalam tiada.

HUZAIFAH ZULFAKAR Ampangan

PIDANA SYAWAL

Page 20: sajak

Aku seperti seorang pidana Syawal yang terkurung di dalam rumah maknawi terpasung dalam istana insani terpenjara dalam kurungan sangkar erti.

Di ruang ini aku mencari seberkas kunci keampunan yang bisa meliangkan tembok keangkuhan berlapisan mengurung jasad pemburu keadilan pada dosa yang selalu dilanggan.

Di ruang ini Syawal yang mendakapku adalah satu penjara pilu yang tidak pernah membebaskanku daripada maqfirah kehilafan dosa yang lalu.

ZULFAZLAN JUMRAH PPJ, Bandar Tenggara.

SUATU KEMENANGAN (1 Syawal)

Walau hilal tidak menjelma rukyah sudi mengisi diri lapar pagi sahur dini bungkam di serambi diri.

Ramadan berangkat pergi tangisan insan sayu berbunyi Ramadan jadi kenangan Syawal bukti kemenangan khalifah bumi.

Tanpa emas perak gangsa puasa tetap sebulan terasa takbir dan tahmid tahniah bergema kalimah berulang berirama tanda kemenangan Muslimin Muslimah bersama.

Sebuah kemenangan terpateri sudah semoga dosa tidak tersisa tapi kita insan biasa.

RAZAK IDRIS Morib, Banting

SAYU LEBARAN

Kurobek tirai syahdu tersingkap nostalgia hempedu pada pagi Syawal nan indah

Page 21: sajak

hatiku sebak bagai tertusuk panah berapi mataku meliar tercarikan kehilangan kehilangan senyuman kebahagiaan jiwaku senyuman tawa seriku senyuman tawa tangisku namun hanyalah harapan yang memuncak kerana ku pasti yang pergi takkan kembali yang hilang takkan berganti pemergianmu adalah selamanya pemergianmu mengosongkan pintu hatiku pemergianmu mencoretkan berjuta kesedihan ayah ku sedar ku hanyalah insan kami ku hanya mampu berserah ku pasrahkan pemergianmu walau kurindu belaian darimu.

IRIEMA A Mahligaiku, Kuching

SEKALI AKU KE HADAPAN

Sekali aku ke hadapan dengan sebatang pena sakti di tangan dan selembar kertas sejarah aku tak akan mengalah daripada terus mencatat kebenaran.

Catatan itu adalah peristiwa ketika aku terus mengarus di tepi dataran manusia.

Catatan itu adalah perempuh benteng akliah mereka yang kalah dengan bujuk retorika pemusnah.

Catatan itu akan menjadi seperti kawanan lebah di dalam hutan menyengat peribadi yang resah.

Catatan itu membawa aku terus ke hadapan bersama jasmani yakin.

MJ Jalan Sibu-Bintulu

NYANYIAN SEORANG CUCU - 2 (Buat Tun Mahathir )

Atuk-atuk lapangnya hati berita atuk rujuk kembali seperti sirih pulang ke gagang

Page 22: sajak

kembalinya atuk mengatur gelanggang.

Atuk-atuk semusim peninggalanmu kawasan rumah ditumbuhi lalang ular mematuk tidak menentu hidup cucu penuh bimbang harapkan saudara tercarik sayang.

Atuk-atuk pusaka kita lima puluh tahun dulu damailah damai bila mereka mula berkuasa mula merobek menunjuk perangai.

Atuk-atuk fahamlah kita bukan semua boleh berkawan ketika kuat saling bercinta bila lemah hendak ditelan.

Atuk-atuk ketibaanmu ditunggu berserta silat sirih dan jampi buat mengukuh budaya kita buat menerus tamadun masa buat menyelamat maruah bangsa takkan Melayu hilang di dunia.

DARUS AHMAD Taman Bunga Raya, Sungai Petani

PELABUHAN USIA

Dalam kembara ini kita merapati pelabuhan itu yang tadinya nampak berbalam bening dan suram.

Dalam kembara ini kita kian keletihan dilambung gelora samudera dan sang badai yang ganas menggila.

Dalam kembara ini kita bertatih untuk berdiri dalam pandangan yang lesu dan mata bersaga kepedihan.

Dalam kembara ini kita jinjing bekalan ibadat lalu berjujut kita melangkahi tebing pelabuhan itu yang suram di dada malam.

ISMAIL MAN UPSI

SEORANG KANAK-KANAK DAN LAYANG-LAYANG

Page 23: sajak

Di atas jalan yang berkerikil seorang kanak-kanak berwajah comot berpakaian lusuh melangkah lesu melangkahi batas-batas waktu memandang ke dada langit sambil mengheret layang-layangnya yang koyak tiada angin yang bertiup namun cuba diterbangkan juga layang-layang itu di tengah padang impian.

MD. NIZAR BIN PARMAN Parit Raja.

HUJAN PAHALA II

Tadahlah hujan pahala yang mencurah dengan mangkuk ibadat paling berlekuk sedalam lembah antara ganang dan semaikan pohonan ikhlas agar tiap titis pahala yang gugur mampu dikutip habis, tanpa satu pun lepas membazir.

Di celah gunung itu nanti binalah anak sungai amal yang kecil berliku-liku, berbelok-belok dan biarkan ia membesar terus mengalir sampai ke laut dunia membawa deras alir pahala, yang lepas dari awan Ramadan.

Bisakah kita dihujani lagi?

ZAKI JOHARI. 13 Ramadhan 1429H, Ube, Jepun.

JALAN (Buat ketabahan yang diseru semangatnya)

Hitungan masa dalam bingkai hidup menjelma detik girang suka juga saat duka nestapa yang dihimpun menjadi peta hayat supaya kita mampu menghadami lukisan berbeza pada satu kertas yang sama.

Bertahun sudah dijamah dengan emas mewah kini warnanya semakin luntur menjadi biasa harganya sudah hilang dan nilai tiada nian.

Bukan itu lintar malapetaka menerpa bukan itu ribut bala berganda maka itu ialah utusan ujian

Page 24: sajak

yang menyukat puing-puing iman dan manik-manik takwa.

Setelahnya itu, ditenung mendalam antara cerah menang atau gelap tewas ketika musibah menyinggah tanpa undangan terhidang dua lorong penyelesaian nyata - lorong kesabaran - kunci tawa mendatang dan lorong putus harapan - beban berterusan.

Singgahan ini pintunya satu juga namun kamar muhasabah mengheret kembali tangan yang memegang banyak kunci itu ke sejadah pengabdian dan sayu zikir tahajud jika hati dan jiwa diijab kabulkan dengan putih taubat dan biru ampun benih-benih insaf pasti bercambah pada tanah rohani setelah titisan air mata nasuha mengguyur tenang.

RAHMAN D UKM

MERPATI PUTIH

Merpati putih merindui bulan ketika hujan malam membasahi sarangnya.

Merpati putih mendengar suara anak-anak gembira mencuba baju raya.

Merpati putih memejamkan mata: cahaya bulan menjadi tilam mimpinya.

WAN AZRIQ WAN MOKHTAR Jalan Kuala Kedah, Alor Star

KE PANGKUAN SAHABAT

Kita sering bertemu atas landas bicara bersamamengungkap saujana persoalan membuhul nuranimemutar landskap kehidupan berselirat karatmengadun rentetan kekalutan menyelimuti mindamenghalusi rona dan pancaroba duniawimencari sekelumit cahaya dihimpit kegelapanmendadai alunan lagu kemanusiaanmencambah benih bernama kesedaranmengintai rahmat di persimpangan berlikuitulah kita.

Maka pada kesempatan ini

Page 25: sajak

biar kita berpijak di bumi nyatamengembalikan kejernihan kemurniankecerahanmenepis bayangan hiruk-pikuk surammenjelmamembenih tunas ketulusan bersalutkeinsafanagar bisa memahat kesentosaanketenanganagar dihumban kekusutan mata fikirhidup biar bersendi reda dan syukurkembali mengisi misi azalimemateri keimanan pada setiapperjalananmenapak gagah ke hujung waktu.

MUSTAFFA SIRATSMKP SAAD, Batu Pahat

PELABUHAN USIA

Dalam kembara inikita merapati pelabuhan ituyang tadinya nampak berbalambening dan suram.

Dalam kembara inikita kian keletihandilambung gelora samuderadan sang badai yang ganas menggila.

Dalam kembara inikita bertatih untuk berdiridalam pandangan yang lesudan mata bersaga kepedihan.Dalam kembara inikita jinjing bekalan ibadatlalu berjujut kita melangkahitebing pelabuhan ituyang suram di dada malam.

ISMAIL MANUPSI

SEORANG KANAK-KANAK DAN LAYANGLAYANG

Di atas jalan yang berkerikilseorang kanak-kanakberwajah comotberpakaian lusuhmelangkah lesu melangkahi batas-bataswaktumemandang ke dada langitsambil mengheretlayang-layangnya yang koyak

Page 26: sajak

tiada angin yang bertiupnamun cuba diterbangkan juga layang-layangitudi tengah padang impian.

MD NIZAR BIN PARMANParit Raja.

HUJAN PAHALA II

Tadahlah hujan pahala yangmencurahdengan mangkuk ibadat palingberlekuksedalam lembah antaraganangdan semaikan pohonan ikhlasagar tiap titis pahala yang gugurmampu dikutip habis, tanpasatu pun lepas membazir.

Di celah gunung itu nantibinalah anak sungai amal yangkecilberliku-liku, berbelok-belokdan biarkan ia membesarterus mengalir sampai ke laut duniamembawa deras alir pahala, yanglepas dari awan Ramadan.

Bisakah kita dihujani lagi?

ZAKI JOHARI.13 Ramadan 1429H,Ube, Jepun.