Schroder House
-
Upload
sotiya-arum-selasih -
Category
Documents
-
view
16 -
download
4
description
Transcript of Schroder House
1. Schroder House (1923), Utrecht, Gerrit Rietveld
Aspek paling menonjol dalam rancangan Schroder House adalah bagian-bagiannya
satu dan lain lepas-lepas bahkan berkesan ringan dan melayang. Kebebasan ini
diwujudkan dengan cara antara lain: penggunaan komponen-komponen saling tumpah
tindih (overlapping), penggunaan warna untuk memberikan identitas pada elemen-
elemen bangunan dan pemisahannya secara fisik. Secara keseluruhan bangunan ini
menimbulkan kesan keterbukaan dan ringan bahkan kelihaan seperti melayang. Kesan
lainnya terlihat bahwa Schroder House bukan suatu bangunan monolt dan tunggal,
tetapi bagaikan kumpulan bidang-bidang datar dan garis-garis lepas melayang di
udara. Warna dasar merah, kuning, biru ditambah abu-abu dan hitam diterapkan di
sini pada elemen kusen, pintu, jendela balustrade, dinding, dan lain-lain, tersusun
dalam komposisi bidang dan garis. Ruang dalam Schröder House juga
memperlihatkan pola flexibel seperti halnya di luar Ruang pada lantai atas untuk
tangga dan kamar mandi tetap tidak dapat diubah (fix), tetapi selain itu semua berupa
ruang besar, dapat dibagi-bagi dengan sekat dapat digeser (sliding panels) sehingga
menjadi ruangan-ruangan lebih kecil sesuai dengan kebutuhan. Kamar-kamar dengan
berbagai fungsi terbentuk oleh sekat-sekatdapat dengan mudah digeser, dengan
demikian seandainya berganti penghuni, masing-masing dapat mengubah menurut
keinginan dan kebutuhannya. Semua perabot utama menyatu dengan bagian
bangunan (built-in furniture), juga tersusun dalam komposisi bidang dan garis datar,
horizontal, senada dengan gaya, pola dan bentuk bangunan bila dilihat dari luar.
Dalam hal ini juga menggunakan warna-warna dasar seperti di luar bagaikan
komposisi warna, bidang dan garis, hanya saja dalam bentuk lebih padat.
1. La Citta Nuova (1914), Italia, Sant’Elia
Arsitektur Futuristik atau futurisme dimulai pada awal abad ke 20 dengan bentuk
bangunan yang ditandai oleh anti -historicism dan garis panjang mendatar, kecepatan,
emosi dan urgensi yang artistik dan gaya ini dimulai pada Italia dan berlangsung pada
tahun 1909 sampai 1944. Gaya ini dihidupkan oleh penyair itu Filippo Tommaso
Marinetti, dan dia bekerja pada tokoh arsitektur terkemuka seperti arsitek Antonio
Sant'Elia dan seniman Umberto Boccioni, Giacomo Balla, Fortunato Depero, Enrico
Prampolini. pendukung bangunan futuristik menyarankan kecepatan, teori pengaruh
energi dan ekpresi yang kuat, di dalam usahanya untuk membuat zaman arsitektur
yang modern.
Setelah permulaannya, Futurism telah menjadi suatu kata [yang] lebih umum untuk
mengangkat kecenderungan yang luas dalam disain modern yang sangat ingin
menciptakan arsitektur dengan gaya masa depan ataupun sedikitnya gaya yang akan
datang 10 tahun ke masa depan. Futurism modern sebagian besar mulai dengan gaya
desain pada mobil ataupun kereta pada tahun 1950 di California. Futurism adalah
bukanlah suatu gaya tetapi suatu pendekatan terbuka ke arsitektur, dan telah
ditafsirkan kembali oleh generasi arsitek yang berbeda dari beberapa dekade, tetapi
pada umumnya ditandai dengan membentuk ketajaman, bentuk dinamis, kontras kuat
dan penggunaan material yang berguna.
Hiroshima Peace Center
Hiroshima Peace Center merupakan monumen untuk memperingati jatuhnya bom atom di
Hiroshima, didirikan pada tempat dimana bom atom dijatuhkan dalam kawasan yang cukup luas
dan terbuka karena keadaannya tetap dipertahankan seperti semula.
Hiroshima Peace Center terdiri dari 3 elemen utama yaitu sebuah pelengkung sederhana
dari beton bertulang exposed berpenampang hiperbola mengatapi titik dimana bom atom jatuh.
Dua elemen lainnya adalah Museum dan Community Center.
Arsitektur Museum dan Community Center banyak mendapat pengaruh dari konsep
modern Cubism termasuk ‘Lima butir dalam arsitektur baru’ dari Le Corbusier. Keduanya
berdenah segi empat panjang, beratap datar, museumnya berdiri di atas kolong yang sama
dengan sebagian besar rancangan Le Corbusier, sedangkan Community Center bagian bawahnya
dikelilingi oleh teras dengan bidang kaca di antara teras dan ruang dalam, seperti pada Villa
Savoye.
Menyatunya ruang luar dengan adanya bidang-bidang kaca tersebut merupakan
penerapan konsep Cubism yang juga merupakan konsep dari arsitektur tradisional Jepang. Aspek
tradisional lainnya yang cukup menonjol dalam Hiroshima Peace Center adalah kesederhanaan,
baik dari bentuk unit, tata unit, penonjolan elemen bangunan yang disusun dalam komposisi
garis dan bidang-bidang horizontal yang selaras, seimbang, dan serasi seperti pada rumah
tinggal, istana , kuil di Jepang.
Harumi Apartment
Apartemen Harumi mempunyai bentuk bangunan yang pipih, atap datar dan adanya
kolong pada lantai dasar. Teras masing-masing unit apartemen menonjol keluar dengan
balustradenya tersusun menjadi elemen horizontal. Pengisian bidang antara kolom dan balok
dengan dinding dengan warna putih kontras dengan warna kolom dan balkonnya, yang juga
merupakan aspek khas dalam arsitektur Jepang. Baik dalam bentuk keseluruhan maupun detail
ruang dalam, seperti pada arsitektur modern Jepang, aspek tradisional dipadukan dengan sangat
harmonis di dalam apartemen rancangan Maekawa ini.