Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

download Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

of 15

Transcript of Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    1/15

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

    Kata dakwah tentu membuat sebagian dari kita bertanya – tanya apa yang

    dimaksud dengan dakwah itu ? sehingga ingin tau bagaimana proses perkembangan

    dari zaman ke zaman sertai diera modernisasi yang kita alami sekarang untuk itulah

    kami menciptakan makalah ini sekaligus menjawab pertanyaan dari para pembaca

    makalah yang membaca makalah ini serta menambah wawasan tentang ilmu

    dakwah.

    Maraknya dakwah, ternyata belum mampu menahan masuknya beberapa

    ajaran atau pemahaman yang tidak relevan dengan nilai-nilai ajaran agama secara

    hedonistik, matrealistik, dan sekuleristik. Hal inilah yang kemudian menimbulkan

    kesalahpahaman dalam memahami dan menghayati pesan simbolis keagamaan

    Ilmu dakwah mengalami proses perkembangan yang positif sehingga semakin

    hari semakin estabilished   sehingga semakin waktu mendapat sambutan dan

     pengakuan dari masyarakat mengenai eksistensinya.

    B.  Rumusan Masalah

    1.  Apa yang dimaksud dengan dakwah itu sendiri ?

    2. 

    Bagaimana Sejarah ilmu dakwah ?

    3.  Bagaimana Pengembangan ilmu dakwah ?

    4.  Apa hukum berdakwah ?

    C. Tujuan

    1.  Agar kita mengetahui apa arti dari dakwah menurut bahasa dan terminology.

    2. 

    Agar kita dapat mengetahui alur dari sejarah dakwah

    3.  Agar kita tahu perkembangan dakwah dari zaman nabi sampai zaman modern

    4.  Agar kita mengetahui hukum berdakwah

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    2/15

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A.  Pengertian Dakwah

    Kata dakwah adalah derivasi dari bahasa Arab “Da’wah”. Kata kerjanya da’aa

    yang berarti memanggil, mengundang atau mengajak. Dalam kamus al-Munjid fi al-

    Lughoh wa al-a’lam disebutkan makna da’I sebagai orang yang memangggil

    (mengajak) manusia kepada agamanya atau mazhabnya . 

    Dakwah secara bahasa mempunyai makna bermacam –  macam : 

    1. 

    Memanggil dan menyeruh seperti dalam firman Allah surat Yunus ayat 25

    yang artinya “ Allah menyeruh ( manusia  ) ke (surga) dan memberikan

     petunjuk kepada orang  – orang yang dikehendaki  –   Nya kepada jalan yang

    lurus (islam). 

    2.  Menegaskan atau membela, baik terhadap yang benar ataupun yang salah ,

    yang positif ataupun yang negatif.

    3. 

    Suatu usaha berupa perkataan ataupun perbuatan untuk menarik seseorang

    kepada suatu aliaran atau agama tertentu.

    Secara terminologi, para ulama berbeda pendapat dalam menentukan dan

    mendefenisikan dakwah, hal ini disebabkan oleh perbedaan mereka dalam memaknai

    dan memandang kalimat dakwah itu sendiri, sebagian ulama seperti yang

    diungkapkan oleh :

    1.  Dalam kitabnya al-madkhal ila ‘Ilm Ad-Da’wat mengatakan bahwa dakwah

    adalah menyampaikan (at  –   tabligh) dan menerangkan (al  –  bayan ) apa yang

    telah dibawa Nabi (Muhamad abu al-futuh)

    2.  Dakwah adalah perintah mengadakan seruan kepada sesama manusia untuk

    kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar dengan penuhkebijaksanaan dan nasihat yang baik (Aboebakar Atjeh, 1971:6)

    Dari defenisi para ahli di atas maka bisa kita simpulkan bahwa dakwah

    adalah kegiatan atau usaha memanggil orang muslim maupun non-muslim, dengan

    cara bijaksana, kepada Islam sebagai jalan yang benar, melalui penyampaian ajaran

    Islam untuk dipraktekkan dalam kehidupan nyata agar bisa hidup damai di dunia dan

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    3/15

    3

     bahagia di akhirat. Singkatnya, dakwah, seperti yang ditulis Abdul Karim Zaidan,

    adalah mengajak kepada agama Allah, yaitu Islam.

    B.  Sejarah dan Pengembangan Dakwah

    1. 

    Sejarah Dakwah

    Para sarjana Islam, terutama para sejarawan berbeda pandangan dalam

    menentukan titik awal dakwah islam dimulai. Perbedaan pendapat ini tidak terlepas

    dari pengertian tentang makna islam itu sendiri. Mereka yang beranggapan bahwa

    makna islam adalah makna universal, maka dakwah islam telah dimulai sejak zaman

    nabi Nuh as. namun jika makna islam secara spesifik adalah apa yang dibawa oleh

    nabi Muhammad, maka dakwah islam dimulai semenjak diutusnya nabi Muhammad

    SAW. Namun para sarjana islam yang membahas tentang sejarah dakwah, lebih

    cenderung membahasnya pada tataran islam dengan makna universal yang mencakup

    dakwah nabi Nuh hingga nabi Isa as.1 

    Sejarah dakwah dapat dibagi menjadi empat periode yakni : 

    a. 

    Periode Tentang dakwah para nabi sebelum Nabi Muhammad.

    Pada periode pertama semenjak nabi Nuh hingga Nabi Isa, para ahli sejarah

    islam sepakat bahwa mereka merupakan para da’i utusan Allah yang mengajak

    kepada ketauhidan ( pengesahan Tuhan) serta memerangi kemusyrikan, menyuruh

    kepada ketaatan , dan mencegah perbuatan maksiat Hal ini Allah terangkan dalam Al-

    Qur’an surat an- Nisa ‘ ayat 163 : 

    Artinya :“ Sesungguhnya kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana

    kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi –  nabi yang kemudian, dan kami

    telah memberi wahyu pula kepada Ibrahim, I,ishaq, Ya’kub dan anak - anak cucunya,

     Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Dam kami berikan Zabur kepada Daud “ 

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    4/15

    4

    Dakwah para nabi pada periode ini lebih bersifat lokal, dimana para nabi diutus

    hanya kepada kaum  –   kaum tertentu, sesuai dengan kebutuhan dan kecenderungan

    masing-masing kaum. Dalam menjalankan dakwah para nabi ini dibekali dengan

    kemampuan luar biasa yang disebut dengan mu’jizat sebagai kebenaran yang mereka

     bawa. Al- Qur’an juga menjelaskan tentang perjalanan dan metode dakwah mereka,

    disamping kendala dan cobaan- cobaan yang dihadapi, serta kesabaran dan istiqomah

    mereka dalam menghadapi kaumnya.

    Para rasul telah berdakwah dengan metode dan acara yang beraneka ragam,

    antara lain :

    1)  Dengan memperhatikan ayat- ayat kauniyat (tanda- tanda kekuasaan Allah

    yang berkaitan dengan alam fisik )

    2)  Mengingatkan manusia akan nikmat dan karunia Allah

    3)  Menjelaskan sifat –  sifat dan kesempurnaan Allah dengan argumen-argumen

    yang logis.

     b. 

    Periode Masa Nabi Muhammad dan Khulafa al-Rasyidun.

    Sejarah dakwah nabi Muhammad dapat dibagi menjadi dua fase, fase Mekkah

    dan fase Madinah. Fase Mekkah dimulai semenjak Rasulullah menerima wahyu

     pertama di gua Hira, dan dimulai dari kalangan tertentu dari keluarga, saudara,

    kerabat terdekat beliau, seperti Khadijah, Abu bakar, Ali bin Abi Thalib, dan Zaid bin

    Haritsat, kemudian diikuti oleh beberapa sahabat lainnya Utsman bin Affan, Zubair

     bin Awam, Abd al-Rahman bin Auf, dan lain- lain.

    Setelah tiga tahun lamanya Nabi Muhammad berdakwah dengan sembunyi –  

    sembunyi (dakwat bi al – sir) maka Allah Menurunkan perintah kepada beliau untuk

     berdakwah dengan terang – terangan (dakwat bi al- jahr) dan memperluas jangkauan

    dakwah. Dakwah ini mendapat tantangan yang sangat keras terutama dari pamannyaAbu lahab dan orang – orang Quraysi. Namun penghinaan dan siksaan yang

    dilancarakan oleh orang – orang Quraysi tidak mampu menghentikan langkah Nabi

    Muhammad dan para pengikutnya.2

    1Lihat, H.M. Arifin, Psikolog dan Beberapa Aspek Kehidupan Manusia , hlm.4

    2 Moh. Ali Aziz.  Ilmu Dakwah, (Kencana, Jakarta, 2004), hlm. 34

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    5/15

    5

    Pada fase ini, Nabi Muhammad melakukan beberapa langkah yang dianggap

     penting untuk kelanjutan dakwah islam diantaranya konsentrasi beliau terhadap

     pendidikan dan penyucian diri bagi mereka yang menerima islam dengan jalan

     pembelajaran dan penerapan nilai- nilai isalam dalam kehidupan sehari – hari.

    Sedangkan fase madinah dimulai ketika nabi muhammad menerima wahyu

    untuk berhijrah ke Madinah pada saat orang – orang Quraysi merencanakan

     pembunuhan terhadap nabi Muhammad dan para pengikutnya. Fase Madinah

    merupakan lembaran sejarah baru bagi nabi dan para pengikutnya dengan semakin

    kuat dan betambahnya umat islam, baik secara kuantitas maupun kualitas.

    Pada fase ini, Rasulullah masih tetap berkonsentrasi untuk menyampaikan

    dakwah dan risalah Islam dengan jalan pembacaan ayat – ayat Al –Qur’an,

    mengajarkan makna-makna Al-Qur’an dan hukum– hukumnya, mendirikan masjid

    sebagai pusat kegiatan umat islam, mempersatukan kaum muhajirin dan kaum anshar,

    dan menegakan hukum- hukum syariat.

    Setelah meninggalnya Nabi Muhammad dakwah diteruskan oleh Abu bakar

    yang menjabat selama dua tahun tiga bulan delapan hari, kemudian Umar bin Khattab

    yang menjabat Sepuluh tahun enam setengah bulan kemudian dilanjutkan oleh

    ustman bin Affan menjabat selama dua belas tahun kemudian Ali bin Abi thalib

    menjabat selam lima tahun, jadi masa khulafa al Rasyidun seperti yang diungkapkan

    oleh al – suyuthi berlanjut selama 30 tahun. Pada masa ini dakwah dlakukan denga

    khotbah dan diskusi – diskusi keagamaan, secara umum, dakwah pada masa ini

    semakin bergairah, baik berupa gerakan – gerakan keilmuan ataupun kependidikan dan

     pembelajaran. 

    c. 

    Periode Masa kekuasan dinasti Umayyah,Abasiyyah, dan Usmani.Periode ini dimulai dengan berdirinya Dinasti Bani Umayyah oleh Mu’awiyah

     bin Abi Syafyan pada tahun ke-40 Hijriyah hingga runtuhnya kekuasaan Dinasti

    Utsman pada tahun 1343 H. Pada periode ini dakwah islam semakin luas dengan

     banyaknya daerah yang ditaklukan, pada masa ini para ulama ahli fiqih, tafsir dan

    hadits dikirim ke daerah – daerah yang ditaklukan untuk menyebarkan dan

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    6/15

    6

    menjelaskan islam dan ajaran – ajaran untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari –  

    hari.

    d. 

    Periode Masa Modern.

    Sejarah dakwah adalah suatu proses yang mencakup segala aspek kehidupan

    umat islam lintas sosial , kultural, dan geografis. Pada periode ini sebagian sejarawan

    mengkaji sejarah dakwah berkaitan dengan aspek individu (Da’i) seperti sejarah

    hasan al-banna, al-Maududi dan lain-lain sebagian lagi mengkaji sejarah dakwah dari

    aspek penggerakan , seperti pergerakan Ikhwan al – Muslimun di Mesir, ada juga

    mengkaji dari aspek geografis seperti sejarah dakwah di Mesir , Indonesia, Afrika.

    Secara garis besar, proses dakwah pada periode ini baik berupa penyampaian

    (tabligh) dan penyebaran islam serta kegiatan belajar mengajar masih masih tetap

     berjalan walaupun proses dakwah mendapat tantangan dan rintangan apalagi setelah

    runtuhnya dinasti Utsman yang merupakan simbol kekuatan islam dan terbagi –  bagi

    nya daerah yang masuk kedalam kedaulatan islam menjadi daerah  –   daerah kecil

    yang dikuasai penjajah. Pergerakan pada periode ini mengambil bentuk yang

     bermacam ada yang secara personal, ada juga yang bergerak secara berkelompok.

    2.  Perkembangan Dakwah

    Secara garis besar perkembangan ilmu dakwah adalah sebagai berikut :

    a.  Tahap Konvensional

    Pada tahap ini dakwah merupakan kegiatan kemanusiaan berupa seruan atau

    ajakan untuk menganut dan mengamalkan ajaran islam yang dilakukan secara

    konvensional artinya dalam pelaksanaan secara operasional belum mendasar. b.  Tahap Sistematis

    Tahap ini merupakan tahap pertengahan antara tahap konvensional dan tahap

    ilmiah, tahap ini dakwah sudah dibicarakan secara khusus oleh beberapa kalangan.

    Ditandai dengan adanya perhatian masyarakat.

    c.  Tahap Ilmiah

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    7/15

    7

    Tahap ini dakwah telah berhasil tersusun sebagai ilmu pengetahuan setelah

    melalui beberapa tahap sebelumnyadan memenuhi syarat – syarat nya yang objektif,

    metodik, sistematik. Sebagaiman telah disingggung pada pembahasan-pembahasan

    sebelumnya ini adalah berkat kerja jasa para ulama yang telah banyak berupaya untuk

    menyusundan mengembangkan nya dengan jalan mengadakan pembahasan dan

     penelitian kepustakaan maupun secara lapangan tentang fenomena – fenomena dakwah

    yang dianalisa lebih jauh dan melahirkan beberapa teori dakwah.

    3.  Perkembangan Ilmu Dakwah Di Indonesia

    Di indonesia, keberadaan Ilmu Dakwah tidak bisa lepas dari lembaga

     pendidikan yang mencetak pendakwah, seperti madrasah, pesantren, dan perguruan

    tinggi islam. Sejak islam pertama kali masuk di wilayah Nusantara, pala ulama dan

    sultan telah memikirkan upaya menyebarkan islam secara efektif. Untuk itu,

    kemudian dilakukan kederisasi melalui pendidikan islam. A. Hasjmi (1974 : 383)

    menyebut Dayah Cot Kala yang didirikan oleh Muhammad Amin sebagai prguruan

    tinggi islam pertama di bangun di rantau Asia tenggara , Muhammad Amin behasil

    mengembangkan Dayah Cot Kala dalam mencetak pendakwah yang menyebarkan

    islan di penjuru nusantara.

    Para kiai jawa juga mengemban misi yang sama dengan para ulama aceh, yakni

    mencetak pendakwah. Penting dicatat bahwa saat itu pendakwah lebih populer dari

     pad\a guru Agama. Sebagai pendakwah, para ulama banyak menghabiskan waktunya

    untuk berkelana menyebarkan agama islam. Kita mendapatkan informasi dakwah

    Wali Songo dari artefak yang di tinggalkan dan cerita rakyat secara lisan.

    Sebelum dakwah menjadi jurusan tersendiri, ia kerap dijadikan tema dalam

     perdebatan di media massa silam maupun forum forum ilmiah, di padang sumatera barat, kaum modernis membuat sebuah majalah berbahasa melayu dengan nama Al-

    munir, majalah yang didirikan oleh Haji Abdullah Ahmad ini mengedepankan

    dakwah purifikatif (pemurnian tauhid) dan menyuarakan ide-ide metode pembaruan

    islam. Dari majalah Al-Munir tersebut, muncul beberapa majalah islam lainnya di

    indonesia.

    3Ismail, Nawari, Filsafat Dakwah, Hlm.18 

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    8/15

    8

    Sebelum kemerdekaan ilmiah tentang dakwah islam masih dilakukan secara

    informal.para ulama masih berkunjung untuk membicarakan masa depan umat islam

    indonesia. Dalam hal ini, belum ada institusi pendidikan islam yang memberikan

    fasilitas untuk mengadakan forum ilmiah tentang dakwah, setelah perguruan tinggi

    agama islam (PTAIN) di bentuk oleh pemerintah pada tanggal 26 september 1951,

    dakwah menjadi slah satu jurusannya selain jurusan tarbiyah, setelah PTAIN berganti

    nama menjadi IAIN dakwah masih menjadi sebuah jurusan dibawah fakultas

    ushuluddin pada tahun 1960 hingga 1968. 

    Tahun 1967, rektor Ar-raniri Aceh dengan di dukung oleh yayasan pembina

    darusallam dan mentri kesejahteraan untuk mengusulkan status jurusan dakwah

    menjadi fakultas dakwah, usulan ini di penuhi SK. Mentri agama Agama Nomir `13

    Tahun 1968, setelah menjadi sebuah fakultas tersendiri, ilmu dakwah di kembangkan

    menjadi leluasa hingga saat ini.

    C. Prinsip – Prinsip Pengembangan dakwah

    Dalam sebuah proses pengembangan dakwah terdapat beberapa prinsip yang

    akan membawa ke arah pengembangan dakwah. Prinsip –  prinsip itu tersebut adalah :

    1. 

    Mengidentifikasi kebutuhan akan pelatihanProses pengembangan da’i bertujuan untuk menentukan apa yang mereka

    ketahui dan apa yang harusmereka ketahui dalam menyiapkan mereka terjun

    langsung ke objek dakwah.4 

    2.  Membantu rasa percaya diri da’i 

    Melatih akan lebih berhasil  jika da’i merasa yakin bahwa ia akan berhasil

    mempelajari suatu keterampilan. Pada fase ini tingkat kesulitannya dan dilanjutkan

    dengan langkah –  langkah yang sesuai dengan keterampilan da’i tersebut. 

    3.  Membuat penjelasan yang berarti

    Dalam proses meningkatkan pemahaman serta daya ingat selama pelatihan

    harus dibangun atas dasar pengertahuan.

    4.  Membuat uraian pelatihan untuk memudahkan dalam pembelajaran

    4 Faiza, Psikologi Dakwah, Hlm. 22

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    9/15

    9

    Jika diadakan pelatihan formal atau informal, maka harus diperiksa tentang

     pengetahuan para peserta sebelum mengajarkan hal  –   hal yang membutuhkan

     pengetahuan

    5. 

    Memberikan kesempatan untuk berpratik secara umpan balik

    Setelah materi diberikan, maka hendaknya diberikan kesempatan untuk

    mempraktikan atau mendemostrasikan yang disertai dengan proses penjelasan

    mengapa sesuatu telah dilakukan disertai bimbingan kearah yang benar.

    6.  Memeriksa apakah program pelatihan berhasil

    Langkah terpenting dalam program pembangunan adalah meninjau dan

    memeriksa kembali apakah keterampilan dan pengetahuan yang ditargetkan telah

     berhasil dipelajari.

    7.  Mendorong aplikasi dari keterampilan dalam kerja dakwah

    Setelah dilakukan  proses pelatihan kepada para da’i maka langkah penting

    selanjutnya bagi para pemimpin atau menajer dakwah adalah mengaplikasikan

     beberapa prinsip serta prosedurdalam memecahkan masalah.

    D.  FIQIH DAKWAH

    Istilah fiqh dakwah ditemukan pada abad 20 dengan lahirnya buku pertamayang ditulis oleh said kutub dengan judul Fiqh al Istilah yang masih sepadan dengan

     pembahasan fiqh dakwah ialah fiqh al sirah (fiqh sejarah nabi Muhammad saw), fiqh

    al waqi’ (fiqh realitas), fiqh al masuliah (f iqh tanggung jawab sosial). 5 

    Secara bahasa Fiqh dakwah berasal dari dua kata yaitu fiqh dan dakwah. Kata

    fiqih (فه

    ) secara bahasa punya dua makna. Makna pertama adalah al fahmu al

    mujarrad  (در ل مل ), yang artinya adalah mengerti secara langsung atau sekedar

    mengerti saja Makna yang kedua adalah al fahmu ad daqiq (لم ليق

    ), yang artinya

    adalah mengerti atau memahami secara mendalam dan lebih luas. Sedangkan dalam

    istilah fiqih yaitu : ”Ilmu yang membahas hukum-hukum syariat bidang amaliyah

    (perbuatan nyata) yang diambil dari dalil-dalil secara rinci,”. Sedangkan kata

    dakwah berasal dari kata da’a yang berar ti menyeru, mengajak. Dakwah juga adalah

    mengajak untuk patuh kepada ajaran agama Islam dengan lebih sempurna.

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    10/15

    10

    Dari pengertian di atas, dapat di tarik kesimpulan tentang pengerian fiqh

    dakwah yaitu: memberi kefahaman, pengetahuan, mengenali hak diri dan

    tanggungjawab sebagai seorang yang menyebarkan seruan Islam kepada semua

    manusia untuk mengajak mereka mengenali Allah. Selain dari itu juga, fiqh dakwah

    adalah untuk mengajak atau menyeru manusia untuk mengamalkan ajaran Islam

    dengan lebih sempurna lagi.

    Saat ini perkembangan kegiatan dakwah tidak didampingi dengan aspek fiqih,

    sehingga masyarakat cenderung tidak peduli dengan nilai yang seharusnya

    diperhatikan ada unsur-unsur dakwah, metode dakwah, media dakwah, dan pesan

    dakwah. Akhirnya pandangan tentang dakwah islam juga berbeda antara satu pakar

    dengan pakar lainnya. Kita melacak perbedaan tersebut dari Al-qur ’an dan hadist

    sebagai sumber hukum dakwah sehingga kita dapat mencoba merumuskan kaidah-

    kaidah fiqih yang dapat membantu memecahkan masalah dakwah.

    Pesan dakwah harus berisi kebenaran semata persoalan kebenaran telah lama

    menjadi polemic antara kaum teolog, filsuf, bahkan para ilmuwan. Dalam islam kita

    mengenal kebenaran hakiki dan kebenaran relatif . Semua ayat yang ada dalam Al-

    Qur’an adalah firman Allah SWT. Ayat-ayat itu diturunkan kepada Nabi Muhammad

    SAW., lalu oleh Nabi SAW dibacakan kepada sahabatnya. Itulah Rasulullah SAW

    sebagai pendakwah dan wahyu yang diterimanya sebagai pesan dakwahnya.

    Sebagai sumber utama pesan dakwah, pendakwah disamping itu harus meyakini

    kebenarannya juga harus meyakinkan mitra dakwah akan kebenaran wahyu Allah

    tersebut. Dalam berdakwah, pendakwah tidak boleh meninggalkan akal pikiran. Akal

    digunakan untuk menfsirkan kebenaran wahyu yang kemudian diolah sebagai pesan

    dakwah. Akal juga dimanfaatkan untuk menjaga etika dakwah dengan menggali

    hukum yang berkenaan dengan masalah dakwah.

    Berdasarkan kemampuan menggali pesan dakwah dari hukum islam,

     pendakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam:

    5 Moh. Ali Aziz.  Ilmu Dakwah, (Kencana, Jakarta, 2004), hlm. 137

    6 Ibid, Hlm.139

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    11/15

    11

    a.  Pendakwah Mujtahid yaitu pendakwah yang memiliki kemampuan menggali

    sendiri secara mendalam pesan dakwah dari sumber hukum Islam.

     b. 

    Pendakwah Muttabi’ yaitu pendakwaha yang tidak memiliki kemampuan seperti

    kelompok pertama. Ia mengambil pesan dakwah dari hasil penafsiran para

    ulama dengan memahami dalil-dalil yang mendasarinya serta mematuhi etika

    dakwah yang telah ditetapkannya.

    c.  Pendakwah Muqalid yaitu pendakwah yang menyampaikan pesan dakwah tanpa

    mengetahui dalil-dalil yang mendasarinya, akan tetapi ia sangat meyakini akan

    kebenarannya.

    1. 

    Hukum Berdakwah

    - QS. An-Nahl 125

    Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

     pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

    Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya

    dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. 

    -  QS. Ali Imran 104:

    Artinya:”Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang

    menyerukan kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang

    munkar; merekalah orang-orang yang berutung”.

    Ayat-ayat diatas secara tegas memerintahkan kita untuk melaksakan dakwah

    Islam. Perintah tersebut ditunjukkan dalam bentuk kata perintah dan kecaman bagi

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    12/15

    12

    yang meninggalakn dakwah. Kata perintah disebutkan dalam surat An-Nahl 125

    dengan kata “Serulah” sedangkan dalam surat Ali-Imran 104 kata perrintahnya

     berupa “Dan hendaklah ada diantara kamu sekelomok orang yang menyeru…..”

     perintah yang pertama lebih tegas daripada perintah yang kedua. Perintah yang

     pertama menghadapi subjek hukum yang hadir, sedanghkan subjek hukum dalam

     perintah kedua tidak hadir. Selain itu pesan perintah pertama lebih jelas yakni

    “berdakwahlah “ sedangkan  perintah kedua”hendaklah ada sekelompok orang yang

     berdakwah”. 

    Dalam kaidah Ushul Fiqih disebutkan“pada dasarnya, perintah itu

    menjunjukkan kewajiban (al-asbl fi al-amr li al-wujub). Dengan demikian sangat jelas

     bahwa perintah berdakwah dalam kedua ayat tersebut adalah perintah wajib. Dalam

    kaidah fiqih melarang sesuatu berarti memerintahkan kebalikkannya (alnaby’an al-

    syai’ amr bi al-dliddih). Dengan demikian, kecaman keras Allah bagi orang-orang

    yang tidak peduli dakwah berarti perintah wajib melaksakan dakwah.

    Ayat-ayat diatas lebih ditunjukkan untuk umat Islam secara keseluruhan. Ia

     bersifat umum, ada pula ayat-ayat perintah Allah yang ditujukan langsung untuk Nabi

    SAW., antara lain : surat al-Maidah ayat 67 dari surat al-Hijr ayat 94.

    Artinya :“Hai R asul, sampaikanlah aa yang diturunkan kepadamu dari

    Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu

    tidak menyampaikan amanat-Nya, Allah memelihara kamu dari (gangguan) ,manusia.

    Sesungguhnya Allah tidak member petunjuk kepada orang-orang yang kafir ” (QS. Al

    Maidah: 67).

    Artinya :“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang

    diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yg musyrik ”.(QS. Al-

    Hijr: 94).

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    13/15

    13

    Para ulama berbeda pendapat mengenai orang yang dibebani kewajiban

     berdakwah. Pangkal perbedaan tersebut terletak pada huruf min() dalam surat Ali-

    imran ayat 104 tsb. Al-Ghazali adalah salah satu ulama yang berpendapat bahwa

    kewajiban dakwah adalah Fardlu Khifayah. Sebagi Fardlu Kifayah, dakwah hanya

    dibebankan atas orang-orang yang memiliki keahlian dan kemampuan di bidang

    agama Islam. Kata min () dalam ayat tersebut diartikan”sebagian”(li al-tabi’idl).

    Selain itu Al-Ghazali membuat alas an tersendiri ia mengatakan (Al-Ghazali, t.t.:II:

    303)7

    “Dan dalam ayat tersebut terdapat penjelasan kewajiban. Firman Allah SWT.

    yang berbunyi “hendaklah ada diantara kamu sekelompok orang yang

    menyeru…(QS. Ali imran  104)”, merupakan sebuah perintah. Pada dasarnya,

     perintah adalah kewajiban. Dalam ayat itu ada penjelasan bahwa kebahagiaan terkait

    dengan kewajiban apabila ia dilaksankan. Firman Allah, “mereka adalah orang-orang

    yang berbahagia”, merupakan penjelasan bahwa kewajiban itu adalah Fardlu

    Khifayah, bukan Fardlu ‘ain. Karenanya. Jika dakwah telah dilaksankan oleh suatu

    kelompok maka kewajiban umat yang lain menjadi gugur. Allah tidak berfirman,

    “Jadilah masing-masing kelian semua sebagai orang-orang yang memerintahkan

    makruf”, bahkan berfirman, “Hendaklah diantara kalian ada suatu kelompok”

    manakala ada seseorang atau kelompok yang telah melaksanakannya, maka orang

    lain tidak menanggung dosa. Kebahagiaan tertentu pada orang melaksanakannya

    dengan gembira. Jika semua orang duduk saja (tidak melaksanakan dakwah), maka

    sudah pasti dosanya akan dipikul oleh semua orang yang memiliki

    kemampuan(berdakwah)”. 

    7Ibid, Hlm 149

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    14/15

    14

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dari Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dakwah memiliki pengertian yaitu

    menyampaikan atau mengajak seseorang atau golongan untuk mengkuti aliran ataun

    agama tertentu.sejarah dibagi dalam empat priode yaitu

      Periode pertama Tentang dakwah para nabi sebelum Nabi Muhammad,

      Periode kedua Masa Nabi Muhammad dan Khulafa al-Rasyidun,

      Periode ketiga Masa kekuasan dinasti Umayyah,Abasiyyah, dan Usmani.

     

    Periode keempat Masa Modern.

    Secara garis besar perkembangan dakwah

      Tahap Konvensional

      Tahap Sistematis

      Tahap Ilmiah

    Prinsip –  Prinsip Pengembangan dakwah

      Mengidentifikasi kebutuhan akan pelatihan

     

    Membantu rasa percaya diri da’i 

      Membuat penjelasan yang bearti

      Membuat uraian pelatihan untuk memudahkan dalam pembelajaran

      Memberikan kesempatan untuk berpratik secara umpan balik

    Fiqh dakwah yaitu: memberi kefahaman, pengetahuan, mengenali hak diri

    dan tanggungjawab sebagai seorang yang menyebarkan seruan Islam kepada

    semua manusia untuk mengajak mereka mengenali Allah. Hukum berdakwah ,

    kecaman keras Allah bagi orang-orang yang tidak peduli dakwah berarti perintah

    wajib melaksakan dakwah. Alqur’an Sebagai sumber utama pesan dakwah.

    B.  Kritik dan Saran

    Demi kesempurnaan makalah ini, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

     bersifat membangun kearah kebaikan. Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini

    kami mohon maaf semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita semua. 

  • 8/18/2019 Sejarah Perkembangan Ilmu Dakwah

    15/15

    15

    DAFTAR PUSTAKA

    Arifin, M. Psikolog Dakwah Suatu pengantar studi, Jakarta : Bumi Aksara, 1994

    Munir, Muhamad. Manajemen Dakwah, Jakarta : Rahmat semesta ,2000

    Machfoeld, Moesa. Filsafat Dakwah Ilmu Dakwah dan Penerapannya, Jakarta :

    PT Bulan Bintang , 2004

    Muhyidin, Asep, Metode Pengembangan dakwah, Bandung : CV Pustaka Setia

    Bandung , 2002

    Aziz, Ali. Ilmu Dakwah, Jakarta :Prenada Media, 2004

    Faizah, Psikolog Dakwah, Jakarta : Kencana Prenada Media Group,2006

    Ismail, Nawari. Filsafat Dakwah, Jakarta : PT Bulan Bintang, 2004