Seni Insektarium
-
Upload
albatrosdevil -
Category
Documents
-
view
51 -
download
1
description
Transcript of Seni Insektarium
![Page 1: Seni Insektarium](https://reader035.fdokumen.site/reader035/viewer/2022071712/55cf9d3e550346d033acd65a/html5/thumbnails/1.jpg)
SENI INSEKTARIUM PADA SERANGGA BERSAYAP
Pernahkah anda sadari, alam di sekitar kita menyimpan berbagai macam
keindahan, salah satunya dari golongan serangga. Keindahan tersebut dapat
dilihat berdasarkan jenis, bentuk, ukuran, dan warna serangganya. Berdasarkan
jenisnya, ada serangga yang bersayap dan tidak bersayap, ada serangga yang
aktif malam hari atau aktif siang hari, dan lain sebagainya. Berdasarkan
bentuknya, terdapat serangga yang berbentuk bulat, contohnya imago kumbang
kubah dan ada serangga yang berbentuk bulat memanjang, contohnya larva
serangga ordo Lepidoptera. Berdasarkan ukurannya, terdapat serangga berukuran
kecil, contohnya imago kutu daun famili Aphididae, serangga berukuran sedang
contohnya imago Spodoptera litura, dan serangga berukuran besar contohnya
kupu-kupu gajah. Sedangkan berdasarkan warnanya, terdapat serangga berwarna
hitam contohnya imago Oryctes rhinoceros, berwarna putih contohnya Bemissia
tabaci, berwarna hijau contohnya imago wereng kapas, dan lain sebagainya.
Sempatkah terpikir oleh anda, keindahan serangga yang kita temui di
halaman rumah, di kebun bahkan di seluruh penjuru dunia dapat terus kita
hadirkan di rumah kita. Bagaimanakah caranya…..??? Ya…, dengan pengawetan.
Dalam dunia entomologi, pengawetan serangga termasuk dalam kegiatan koleksi
serangga atau insektarium. Kegiatan ini bertujuan untuk: 1) mempelajari taksonomi
(identifikasi, deskripsi, dan klasifikasi) serangga, 2) mempelajari keanekaragaman,
sejarah hidup, perilaku, ekologi, habitat, dan distribusi serangga, 3) sebagai
materi pembanding identifikasi untuk membantu program pengelolaan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT), 4) untuk keperluan pameran (display) dengan
maksud memperkenalkan jenis-jenis serangga di sekitar kita (Purwiji, 2011).
Untuk melakukan insektarium hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Lokasi dan waktu pengumpulan
Serangga dapat ditemukan dimana-mana, sehingga semakin banyak tempat
dengan berbagai kondisi ekosistem tempat kita mengumpulkan serangga,
maka akan diperoleh sejumlah serangga dengan bentuk dan jenis yang
beragam. Tiap serangga memiliki masa aktif sendiri-sendiri, sehingga berbeda
antara satu jenis serangga dengan serangga lainnya. Oleh karena itu, jika kita
ingin mengumpulkan satu jenis serangga tertentu maka kapan masa aktif
serangga tersebut perlu diketahui terlebih dahulu. Ada serangga yang aktif
![Page 2: Seni Insektarium](https://reader035.fdokumen.site/reader035/viewer/2022071712/55cf9d3e550346d033acd65a/html5/thumbnails/2.jpg)
pada pagi hari, sore hari, siang hari, bahkan ada yang aktif pada malam hari
(Jumar, 2000).
2. Alat dan bahan yang dibutuhkan
Alat yang digunakan untuk insektarium sangat beragam, mulai dari jaring
serangga, kotak pemisah (separation box), botol pembunuh (killing bottle),
botol pengawet, amplop kertas (papilot), alat penghisap (aspirator), perangkap
(trap), sampai pinset, kuas kecil dan pisau. Sedangkan bahan yang dibutuhkan
antara lain: asam asetat glasial 5%, gliserin 5%, kloroform, alkohol dan
formalin. Tetapi untuk pengawetan serangga bersayap dengan ukuran sedang
sampai besar alat dan bahan yang digunakan dapat dimodifikasi sehingga
lebih murah dan mudah diperoleh dimana saja. Alat yang dibutuhkan antara
lain: jaring serangga, topeles, botol pembunuh (killing bottle), amplop kertas
(papilot) ukuran 21,5 cm x 16,5 cm, gabus (sterofoam), jarum pentul, kapas,
dan kertas minyak/ kertas tisu. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
serangga yang akan diawetkan dan alkohol.
Langkah-langkah pengawetan serangga bersayap untuk koleksi adalah
sebagai berikut:
1. Persiapan alat
Alat-alat yang harus dipersiapkan seperti yang telah disebutkan di atas.
2. Pengumpulan bahan (spesimen serangga)
Tahapan ini dilakukan dengan cara:
a. Menangkap serangga sebanyak mungkin dengan menggunakan jaring
serangga
b. Menyimpan serangga yang telah diperoleh ke dalam topeles, untuk kupu-
kupu dan capung disimpan dengan menggunakan amplop kertas satu per
satu. Cara untuk membuat amplop kertas seperti pada gambar berikut:
Gambar 1. Cara membuat amplop kertas (papilot)
Langkah 1 Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
![Page 3: Seni Insektarium](https://reader035.fdokumen.site/reader035/viewer/2022071712/55cf9d3e550346d033acd65a/html5/thumbnails/3.jpg)
c. Mematikan serangga dengan cara memasukannya ke dalam botol
pembunuh yang telah diisi dengan kapas yang telah dibasahi dengan
alkohol selama beberapa menit. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan
saat penataan serangga sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
3. Pengawetan
Untuk serangga yang memiliki abdomen besar, misalnya kupu-kupu gajah
mengawetkan abdomennya dapat dilakukan dengan cara disuntik formalin.
Untuk kumbang bertubuh besar, terlebih dahulu dicelupkan ke dalam cairan
pengawet yaitu campuran asam asetat glasial 5%, gliserin 5%, dan alkohol
70% selama satu hari. Sedangkan untuk serangga yang berukuran kecil atau
sedang, cukup dilakukan dengan kering angin.
4. Penataan, pada tahapan ini dilakukan dengan cara:
a. Menusuk serangga dengan menggunakan jarum pentul pada tubuhnya
secara tegak lurus. Untuk kupu-kupu dan ngengat ditusuk melalui thoraks
antara dasar sayap depan. Untuk lalat dan tabuhan ditusuk dengan jarum
kearah kanan garis tengah tubuh. Untuk serangga ordo Hemiptera ditusuk
melalui skutellum, sedikit ke kanan dari garis tengah bila skutellumnya
besar. Untuk belalang ditusuk melewati bagian posterior pronotum, tepat di
sebelah kanan garis tengah tubuh. Untuk serangga ordo coleoptera
ditusuk dengan jarum melalui bagian kanan sayap depan kira-kira separuh
jaraknya antara dua ujung-ujung tubuh.
b. Menyiapkan gabus utama sebagai alas penataan dan meletakkan potongan
gabus dengan ukuran lebih kecil dari ukuran gabus utama pada kedua
tepinya sebagai alas pembentang sayap serangga (gambar 2).
Gambar 2. Posisi gabus untuk alas penataan serangga
![Page 4: Seni Insektarium](https://reader035.fdokumen.site/reader035/viewer/2022071712/55cf9d3e550346d033acd65a/html5/thumbnails/4.jpg)
c. Meletakkan tubuh serangga pada gabus utama (diapit dengan gabus kecil).
d. Membentangkan sayap depan dan sayap belakang serangga satu per satu
dimulai dari sayap sebelah kiri, kemudian dilanjutkan dengan sayap
sebelah kanan sehingga membentuk bentangan sayap yang simetris.
Setiap sayap yang telah dibentangkan, kemudian ditutup dengan kertas
minyak/ kertas tisu untuk selanjutnya ditusuk dengan jarum pentul supaya
posisinya tidak berubah (gambar 3). Pembentangan sayap tersebut dibuat
selebar mungkin hingga membentuk sudut 90º terhadap tubuh serangga.
Gambar 3. Posisi serangga pada saat penataan
Setelah serangga ditata sesuai dengan bentuk yang diinginkan kemudian
dikering anginkan. Jika serangga telah kering sempurna, gabus, kertas minyak/
kertas tisu dan jarum pentul pada tepi sayap dilepas.
Awetan serangga yang telah jadi siap untuk di simpan dalam tempat
penyimpanan. Tempat yang digunakan untuk penyimpanan dapat berupa kotak
kaca (sebagai hiasan di atas meja) atau di bingkai dengan pigura sebagai hiasan
dinding. Tempat penyimpanan awetan serangga tersebut tidak memiliki syarat
khusus, asalkan tertutup, bersih, dan kering.
Awetan serangga secara rutin harus tetap dirawat supaya tidak cepat rusak.
Perawatannya cukup mudah, yaitu dengan cara membersihkan kotoran yang
menempel pada serangga dan pada tempat penyimpanannya dengan
menggunakan kapas atau tisu kering. Selain itu, tempat penyimpanan harus dijaga
supaya tidak lembab. Pada kondisi tempat yang lembab, akan memicu tumbuhnya
jamur-jamur yang dapat merusak awetan serangga.
![Page 5: Seni Insektarium](https://reader035.fdokumen.site/reader035/viewer/2022071712/55cf9d3e550346d033acd65a/html5/thumbnails/5.jpg)
Dengan teknik pengawetan aneka serangga dengan berbagai jenis, bentuk,
ukuran, warna dan berbagai tempat dapat dihadirkan di rumah kita. Teknik
pengawetan ini juga dapat digunakan untuk mengawetkan serangga bersayap
lainnya yang berukuran sedang sampai besar seperti: lebah, capung, belalang,
kumbang dan lain sebagainya. Nah, mudah bukan untuk membuatnya…..
Daftar Pustaka
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.
Purwiji, M. W. 2011. Pembuatan koleksi, visualisasi dan informasi. Slide show
powerpoint diklat dasar fungsional ahli. Disampaikan tgl 6 Juli 2011.
Oleh:
FATHUL MUKAROMAH, SP POPT PERTAMA BBP2TP SURABAYA