Siklus hidrologi
Click here to load reader
-
Upload
inri-patadungan -
Category
Engineering
-
view
195 -
download
1
description
Transcript of Siklus hidrologi
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi menurut Suyono (2006) adalah air yang menguap ke
udara dari permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah melalui
beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut
atau daratan. Sedangkan siklus hidrologi menurut Soemarto (1987) adalah
gerakan air laut ke udara, yang kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai
hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali. Dengan
kata lain, Siklus Hidrologi merupakan suatu proses dimana air diangkut atau
pergerakan air dari laut ke atmosfer (udarah), ke darat kemudian kembali lagi ke
laut melalui proses hujan (Presipitation), Penguapan (Evaporation), transpirasi,
infiltrasi, perkolasi, aliran limpasan (runoff), dan aliran bawah tanah.
Proses Hidrologi dimulai ketika air hujan jatuh ke permukaan bumi baik
secara langsung maupun melalui media seperti tumbuhan. Air yang jatuh ke
permukaan bumi tidak semuanya mengalir di atas permukaan tanah. Sebagian air
hujan yang jatuh akan mengalir di atas permukaan tanah dan sebagiannya lagi
meresap ke dalam tanah. Di bumi air mengalir dan bergerak dengan berbagai cara.
Pada prinsipnya air mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat
yang lebih rendah, dari pegunungan menuju ke lembah. Air yang mengalir akan
menetap pada suatu tempat untuk beberapa waktu. Retensi air berupa daerah-
daerah cekungan, danau, laut, tempat-tempat yang lebih rendah, ataupun dapat
berada pada retensi buatan seperti waduk, empang, sumur, tampungan, dan lain-
lain. Aliran air pada permukaan biasanya memasuki daerah tangkapan atau
alirannya menuju ke sistem jaringan sungai, sistem sungai, atau sistem waduk.
Dalam sistem sungai, aliran mengalir melalui sistem yang kecil menuju ke sistem
sungai besar dan akhirnya menuju ke mulut sungai atau yang disebut dengan
Estuary yaitu tempat bertemunya sungai dan laut. Air ini kemudian mengalami
evaporasi atau penguapan dan transpirasi yang kemudian akan membentuk uap-
uap
Selain itu, sebagian air hujan yang jatuh meresap ke dalam tanah
(Infiltrasi) yang keudian bergerak terus ke bawah. Air yang meresap ke dalam
tanah disebut sebagai air tanah yang bergerak terus melalui ruang kosong atau
rongga-rongga atau retak-retakan dari batuan. Air dapat bergerak akibat aksi
kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan
tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Sebagian air
yang tersimpan sebagai air tanah (groundwater) yang akan keluar ke permukaan
tanah sebagai limpasan, yakni limpasan permukaan (surface runoff), aliran intra
(interflow) dan limpasan air tanah (groundwater runoff) yang terkumpul di sungai
yang akhirnya akan mengalir ke laut kembali terjadi penguapan dan membentuk uap
air.
Uap yang terbentuk dari proses evaporasi dan transpirasi ini kemudian
terangkat ke atas, mengumpul dan membentuk gumpalan uap air atau yang biasa
disebut sebagai awan. Pada keadaan jenuh uap air tersebut (awan) kan membentuk
bintik-bintik air. Bintik-bintik air inilah yang selanjutnya akan turun kembali ke bumi
atau mengalami proses presipitasi baik dalam bentuk hujan, es, maupun salju. Dan
begitupun selanjtnya akan mengalami siklus hidrologi. Adapun ringkasan dari proses
hidrologi adalah sebagai berikut:
1. Air turun ke bumi (Precipitation) baik dalam bentuk hujan, es, maupun salju
kemudian sebagian air mengalir di atas permukaan tanah dan berhenti pada
cekungan-cekungan, laut, waduk, dan sebagainya.
2. Sebagian air meresap ke bawah tanah (Infiltration) dan mengalir dalam tanah
melalui pori-pori atau rekahan batuan. Air kemudian mengalir dan akhirnya
akan kembali ke sistem air permukaan, Selanjutnya air akan mengalir menuju
laut.
3. Air di laut kemudian mengalami proses penguapan (Evaporation) da
transpirasi membentuk uap air.
4. Uap air naik ke atas membentuk gumpalan uap air (awan).
5. Pada saat mencapai titik jenuh, uap air akan membentuk bintik-bintik air.
Dimana bintik-bintik air inilah yang kemudian akan kembali jatuh ke bumi
(Precipitation), dan selanjutnya akan mengalami kembali proses siklus
hidrologi.
Ilustrasi Siklus Hidrologi
Ket: Siklus Hidrologi (T=transpirasi, E=evaporasi, P=hujan, R=aliran permukaan,
G=aliran airtanah dan I=infiltrasi). Sumber: Viessman et.al., 1989)