Skabies

3
Skabies Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap scabiei var, hominis dan produknya. S. scabiei termasuk filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima, super famili Sarcoptes. Secara morfologik merupakan tungau kecil, berbentuk oval, punggung cembung dan perut rata. Tungau ini translusen, berwarna putih kotor dan tidak mempunyai mata. Ukuran tungau betina berkisar antara 330-450 mikron x 250- 350 mikron, sedangkan ukuran tungau jantan brkisar antara 200-240 mikron x 150-200 mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki dengan 2 pasang kaki di depan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada jantan 2 pasang kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir dengan alat perekat. Siklus hidup tungau ini setelah kopulasi yang terjadi di atas kulit, jantan akan mati atau kadang-kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam terowongan yang digali betina. Tungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum dengan kecepatan 2-3 mm sehari dan sambil meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40 atau 50. Bentuk betina yang dibuahi dapat hidup dalam waktu 1 bulan. Telur akan menetas dalam waktu 3-5 hari dan menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva dapat tinggal di terowongan, dapat juga keluar dari terowongan. Setelah 2-3 hari, larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk, jantan dan betina dengan 4 pasang kaki. Siklus hidup tungau ini mulai dari telur hingga bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8-12 hari. Cara penularan (transmisi): 1. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual 2. Kontak tak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal dan lain-lain.

description

skabies merupakan

Transcript of Skabies

Page 1: Skabies

Skabies

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap scabiei var, hominis dan produknya. S. scabiei termasuk filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima, super famili Sarcoptes. Secara morfologik merupakan tungau kecil, berbentuk oval, punggung cembung dan perut rata. Tungau ini translusen, berwarna putih kotor dan tidak mempunyai mata. Ukuran tungau betina berkisar antara 330-450 mikron x 250-350 mikron, sedangkan ukuran tungau jantan brkisar antara 200-240 mikron x 150-200 mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki dengan 2 pasang kaki di depan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada jantan 2 pasang kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir dengan alat perekat.

Siklus hidup tungau ini setelah kopulasi yang terjadi di atas kulit, jantan akan mati atau kadang-kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam terowongan yang digali betina. Tungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum dengan kecepatan 2-3 mm sehari dan sambil meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40 atau 50. Bentuk betina yang dibuahi dapat hidup dalam waktu 1 bulan. Telur akan menetas dalam waktu 3-5 hari dan menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva dapat tinggal di terowongan, dapat juga keluar dari terowongan. Setelah 2-3 hari, larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk, jantan dan betina dengan 4 pasang kaki. Siklus hidup tungau ini mulai dari telur hingga bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8-12 hari.

Cara penularan (transmisi):

1. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual

2. Kontak tak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal dan lain-lain.

Etiologi

Patogenesis

Gejala klinis

Kelainan kulit tidak hanya disebabkan oleh tungau scabies, tetapi juga akibat garukan penderita. Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekreta dan ekskreta tungau yang memerlukan waktu kurang lebih satu bulan setelah infestasi. Pada saat tersebut, kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika dan lain-lain. Garukan dapat menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder.

Ada tanda kardinal:

Page 2: Skabies

1. Pruritus nokturna, yaitu gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau yang lebih aktif pada suhu yang lebih lembab dan panas.

2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, misalnya dalam sebuah keluarga semua anggota keluarga terkena infeksi.

3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (pustule, ekskoriasi dan lain-lain). Tempat predileksi umumnya pada tempat dengan stratum korneum yang tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae, umbilicus, pantat, genitalia eksterna pada pria dan perut bagian bawah. Pada bayi terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki.

4. Menemukan adanya tungau.

Pemeriksaan penunjang