Sp Janin Mati Dalam Rahim

2
JANIN MATI DALAM RAHIM II. KUMPULAN GEJALA : Perut mengecil, anak mati III. BATASAN Kematian janin dalam rahim yang beratnya > 500 g atau umur kehamila > 20 minggu. IV. ETIOLOGI : Banyak factor / penyebab V. PATOFISIOLOGI : Tergantung penyebab VI. BENTUK KLINIS : Tidak ada VII.DIAGNOSIS Kriteria diagnostik : 1. Tanda subyektif : a. Uterus ( perut ) mengecil b. Gerakan janin tak terasa lagi c. Hilangnya gejala-gejala kehamilan 2. Tanda obyektif a. Denyut jantung janin ( - ) b. Kadang-kadang teraba krepitasi di uterus (adanya timbunan udara dalam tubuh janin) c. Pemeriksaan penunjang : 1). USG : a) DJJ ( - ) b) Gerakan janin ( - ) c) Tulang-tulang janin letaknya tidak teratur / tegas 2) Ro : a) Tanda Spalding-Horner : tulang tengkorak tumpang tindih oleh karena isi tengkorak mencair dan periosteum melunak. b) Tanda Noujoks : Kurvatura / angulasi yang berkelebihan dari tulang belakang janin. c) Tanda Gerhard : Hiperekstensi kepala janin d) Tanda Holm : Akumulasi gas dalam tubuh janin e) Disintegrasi tulang janin bila posisi ibu berdiri I. PENATALAKSANAAN 1. Pasif : Bila tidak ditemukan satupun kriteria penatalaksanaan aktif, tunggu 2 – 4 minggu kemudian. 2. Aktif : Indikasi bila terdapat 1 atau lebih kriteria :

description

spp

Transcript of Sp Janin Mati Dalam Rahim

Page 1: Sp Janin Mati Dalam Rahim

JANIN MATI DALAM RAHIM

II. KUMPULAN GEJALA : Perut mengecil, anak mati

III. BATASAN Kematian janin dalam rahim yang beratnya > 500 g atau umur kehamila > 20

minggu.

IV. ETIOLOGI : Banyak factor / penyebab

V. PATOFISIOLOGI : Tergantung penyebab

VI. BENTUK KLINIS : Tidak ada

VII.DIAGNOSIS Kriteria diagnostik :

1. Tanda subyektif :a. Uterus ( perut ) mengecilb. Gerakan janin tak terasa lagic. Hilangnya gejala-gejala kehamilan

2. Tanda obyektifa. Denyut jantung janin ( - )b. Kadang-kadang teraba krepitasi di uterus (adanya timbunan udara

dalam tubuh janin)c. Pemeriksaan penunjang :

1). USG :a) DJJ ( - )b) Gerakan janin ( - )c) Tulang-tulang janin letaknya tidak teratur / tegas

2) Ro :a) Tanda Spalding-Horner : tulang tengkorak tumpang tindih oleh karena isi tengkorak mencair dan periosteum melunak.b) Tanda Noujoks : Kurvatura / angulasi yang berkelebihan dari tulang belakang janin.c) Tanda Gerhard : Hiperekstensi kepala janind) Tanda Holm : Akumulasi gas dalam tubuh janine) Disintegrasi tulang janin bila posisi ibu berdiri

I. PENATALAKSANAAN1.Pasif :

Bila tidak ditemukan satupun kriteria penatalaksanaan aktif, tunggu 2 – 4 minggu kemudian.

2.Aktif :Indikasi bila terdapat 1 atau lebih kriteria :a. Atas permintaan penderitab. Janin sudah mati 2 – 4 minggu c. Terdapat kelainan pembekuan darahd. Inpartue. KU jelek pada : - Partus lama

- Partus kasep - Eklampsia, dllCara :a. Belum inpartu

KU jelek perbaiki KU Induksi persalinan dengan tetes pitosin atau prostaglandinKU baik pematangan serviks induksi pematangan serviks :- Estradiol Benzoat selama 3 hari :

Page 2: Sp Janin Mati Dalam Rahim

2 X 20 mg/ hari im atau 1 x 50 mg/ hari im- Prostaglandin

b. Inpartu1] Kala I - KU jelek perbaiki KU akselerasi gagal, SC - KU baik kalau ada indikasi lakukan akselerasi gagal, SC2) Kala II

- KU jelek perbaiki KU dipercepat dengan tindakan - Preskep / presbo, sesuai dengan syarat yang dipenuhi gagal

embriotomi Letak lintang embriotomi - KU baik pimpin persalinan gagal, tindakan sesuai dengan

syarat yang dipenuhi gagal, embriotomi.

II. KOMPLIKASI : Kelainan pembekuan darah

III. TINDAK LANJUT1. Sebelum lahir

Dirawat di Rumah Sakit dengan pemeriksaan laboratorium a. darah rutin, CT, BT, Trombosit, COTb. urine rutinc. Persiapan transfusi darah

2. Setelah lahir Kontrol poliklinik untuk mencari penyebab, dilakukan pemeriksaan

laboratoriuma. VDRLb. Kultur urinec. Rh / ABO inkompatibilitasd. Toksoplasma

IV. PROGNOSIS- Dubia ad bonam