STEP 1 - 5 Pencabutan Gigi Anak Tutorial 8
-
Upload
agung-istri-puspita-dewi -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of STEP 1 - 5 Pencabutan Gigi Anak Tutorial 8
-
8/11/2019 STEP 1 - 5 Pencabutan Gigi Anak Tutorial 8
1/8
STEP 1
1. Resep
- tulisan dosis untuk pasien yang diberikan kepada apoteker
- tulisan obat yang diberikan dokter kepada apoteker, di dalamnya tertulis bentuksediaan obat, dosis obat, dan waktu konsumsi
- suatu permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker tentang jenis obat, dosis obat,
cara pemakaian obat, bentuk sediaan obat, yang akan diberikan kepada pasien. Pada
resep juga tercantum informasi pasien berupa nama pasien, umur, dan alamat pasien.
2. Dosis
Jumlah obat yang diberikan kepada pasien yang berdasarkan umur dan berat badan,
berdasarkan body surface area (bobot dan tinggi pasien), berdasarkan tingkat keparahan
penyakit yang diderita
3. Luksasi
- pergerakan gigi dari lokasi asalnya yang biasanya disebabkan oleh trauma
- perubahan letak gigi karena pergerakan gigi oleh karena trauma
4. Fistula
- keadaan abnormal antara pembuluh darah, organ atau struktur lainnya akibat cidera,
infeksi atau keradangan
- berupa benjolan jalan keluar dari pus karena adanya proses infeksi dalam tubuh
- saluran abnormal dari organ yang terkena masalah sebagai jalan keluar pus
5. Gigi gangren
- kematian gigi dan jaringan pulpa dalam keadaan yang tidak steril
- kematian jaringan gigi yang biasanya disebabkan oleh mikroorganisme
- kematian jaringan gigi seperti pulpa atau saluran akar oleh karena mikroorganisme
6. Anastetikum topical
-
obat yang menghambat impuls saraf yang dioleskan pada membran mukosa- bahan anastesi yang diaplikasikan pada permukaan membran mukosa,
pengaplikasiannya dapat disemprot atau dioles tergantung jenis bahannya spray atau
pasta
-
8/11/2019 STEP 1 - 5 Pencabutan Gigi Anak Tutorial 8
2/8
7. Injeksi anastesi infiltrasi
- injeksi obat anastetikum pada ujung saraf terminal, biasanya lebih sering pada
maksila disbanding pada mandibular
- larutan anastesi dideponirkan di dekat serabut terminal dari saraf dan akan terinfiltrasi
di sepanjang jaringan untuk mencapai serabut saraf dan menimbulkan efek anastesi
dari daerah yang terlokalisir yang disuplai oleh saraf tersebut
STEP 2
1. Hal-hal apa yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan pencabutan gigi anak sesuai
skenario?
a. Bagaimana cara meminimalisir rasa takut pada anak?
b. Apa saja komplikasi pencabutan gigi sesuai skenario dan penanganannya?
c. Bagaimanakah hubungan gigi gangren dengan terbentuknya fistula pada daerah
sekitar gigi tersebut?
d. Mengapa gusi dibagian atas gigi depan pasien sering bengkak lalu sembuh dan
kejadiannya berulang? Bagaimanakah perawatannya?
2. Apa saja alat dan bahan dalam anastesi dan pencabutan?
3. Bagaimanakah teknik dan jenis anastetikum untuk pencabutan sesuai skenario?4. Bagaimanakah teknik pencabutan gigi anak sesuai skenario?
5. Apakah resep yang diberikan kepada pasien untuk menunjang oenyembuhan dengan
dosis berdasarkan usia?
6. Kenapa akar gigi 51 dan 61 belum teresorbsi?
STEP 3
1. Kondisi gigi pasien 51 dan 61 yang karies profunda perforasi, unrestorated, dan terdapat
fistula sehingga merupakan indikasi untuk proses pencabutan. Hal yang perlu
diperhatikan juga adalah adanya benih gigi permanen dibawah gigi susu, kondisi rongga
mulut pasien yang kecil sehingga menyulitkan dalam proses pencabutan. Pertimbangan
-
8/11/2019 STEP 1 - 5 Pencabutan Gigi Anak Tutorial 8
3/8
kondisi tulang rahang pasien yang masih dalam masa pertumbuhan sehingga kurang
kompak dan mudah fraktur, pencabutan harus hati hati. Harus memperhatikan kondisi
psikologis dari pasien yang masih kurang, membuatn inform konser sebelum melakukan
pencabutan. Melakukan anamnesa pada pasien, dapat berupa anamnesa primer yaitu
anamnesa yang dilakukan pada pasien dan juga anamnesa sekunder yaitu anamnesa yang
dilakukan pada orang tua pasien untuk mengetahui apakah ada riwayat medis pasien
misalnya adanya alergi, adanya penyakit sistemik pada pasien atau kelainan yang diderita
pasien misalnya dulunya lahir prematur. Sebaiknya juga dijelaskan efek parastesi akibat
anastesi pada anak sehingga nantinya diharapkan tidak terjadi trauma seperti laserasi atau
cidera jaringan lunak karena anak yang terus menggigit jaringan yang parastesi.
a. Meminimalisir rasa takut dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada anak tentangalat alat yang akan digunakan untuk pencabutan, tetapi yang dijelaskan hanya alat-
alat yang sekiranya tidak membuat pasien merasa takut. Tang dan elevator sebaiknya
tidak diperlihatkan. Perhatikan juga psikis pasien, membangun kepercayaan anak
kepada dokter, misalnya saja mengatakan pada anak saat anastesi bahwa hanya sakit
seperti digigit semut dan bukannya malah mengatakan tidak sakit karena jika
dikatakan tidak sakit dan ternyata pasien merasa sakit maka itu akan membuat pasien
tidak percaya lagi kepada dokter. Sebaiknya melakukan pencabutan pada pagi hari
karena anak masih merasa bersemangat. Operator juga sebaiknya juga terlihat ramah
dan tidak menakutkan, disarankan agar tidak memakai jas dokter agar tidak membuat
anak takut.
b. Komplikasi yang dapat terjadi dalam anastesi dan proses pencabutan
- terlalu dalam memasukkan forceps sehingga gigi berikutnya ikut tercabut, maka dari
itu harus mengetahui panjang rata-rata dari gigi untuk menghindari komplikasi. Jika
memang terlanjur tercabut, gigi direposisi kembali, dijahit.
- anastesi dideponir di daerah peradangan yang pada skenario pada abses, sehingg
anastesi tidak berefek atau netral
- pemilihan obat anastesi yang tidak tepat
- menggigit bibir pada saat parastesi sehingga terjadi trauma jaringan lunak
- jarum patah pada saat insersi
-
8/11/2019 STEP 1 - 5 Pencabutan Gigi Anak Tutorial 8
4/8
- anastesi yang terlalu dalam sampai menyentuh membran pembungkus enamel
sehingga terjadi hipokalsifikasi enamel
c. Bakteri pada gigi gangrene menyebabkan infeksi pada jaringan periapikal sehingga
terbentuklah abses yang berisi pus. Pus ini akan mencari jalan keluar dengan
terbentuknya fistula.
d. Sering terjadi pembengkakan lalu sembuh sendiri dan berulang karena pus yang
mencari jalan keluar sendiri melalui fistula tetapi tidak keluar semua dan masih
tersisa di periapikal gigi tersebut. Maka dari itu perlu dilakukan pencabutan sebagai
jalan keluar dari pus sehingga proses infeksi tidak terjadi berulang.
2. Alat dan bahan proses anastesi dan pencabutan
Bahan anastesi yang dapat dipakai
a. Lidocaine (Xylocaine) HCl 2% dengan epinephrine 1:80.000 b. Lidocaine (Xylocaine) HCl 2% dengan epinephrine 1:100.000
c. Prilocaine (Citanest Forte) HCl 4% dengan epinephrine 1:200.000
Bahan anastesi topical yang dapat dipakai ada dalam bentuk spray, pasta, atau
gas. Bahan anastesi topical jenis spray yang sering digunakan adalah xylocaine karena
waktu kerjanya yang cukup lama yang dapat digunakan sebagai inisiasi sebelum insersi
jarum untuk anastesi infiltrasi maupun blok. Jenis chlor ethil sebaiknya tidak digunakan
sebagai anastesi kecuali jika gigi sudah luksasi derajat 3 atau 4. Pada pasien dengan
handicap dapat digunakan nitro oxide.
Anastesi bupivikain sebaiknya tidak digunakan karena bersifat long acting yaitu
waktu reaksi berkisar antara 4 sampai 9 jam, sebaiknya digunakan lidokain yang panjang
kerjanya 3 sampai 5 jam.
Jarum yang digunakan untuk anastesi pada anak sebaiknya yang kecil dan
panjang. Biasanya digunakan syringe citojet yang memiliki diameter jarm hanya 0,28mm. Jarum yang digunakan harus sesuai dengan American Dental Association (ADA)
yaitu jarum 32 mm, 20 mm, dan 10 mm. Untuk diskenario karena panjang rata-rata gigi
insisivus 21 mm, maka digunakan jarum 20 mm. Jarum yang digunakan sebaiknya
memiliki 2 bevel untuk aspirasi.
-
8/11/2019 STEP 1 - 5 Pencabutan Gigi Anak Tutorial 8
5/8
Alat pencabutan yang digunakan adalah tang anterior anak. Tang anak ada tang
150 dan tang 151. Elevator yang digunakan adalah bein. Tang yang digunakan untuk
mencabut adalah yang memiliki beak yang sempit sehingga bisa diadaptasi dengan
rongga mulut anak dan gigi anak yang kecil.
3. Teknik anastesi yang digunakan adalah injeksi anastesi infiltrasi. Digunakan anastesi
infiltrasi karena bidang alveolar labio-bulak pada anak tipis dan kurang kompak sehingga
anastesi mudah terdifusi dalam tulang untuk mencapai saraf. Pada gigi-gigi susu atas
anastetikum dideponirkan kurang dari 1 ml secara perlahan-lahan di jaringan.
Penyuntikan harus dilakukan hati-hati untuk menghindari kesalahan dalam menentukan
panjang akar dan insersi jarum yang terlalu dalam ke jaringan sehingga dapat
menyebabkan komplikasi. Sebelum melakukan injeksi sebaiknya digunakan anastesi
topikal dulu menggunakan xylocaine.
- menganastesi gigi insisivus sentral atas dengan injeksi supraperiosteal. Titik suntikan
pada lipatan mukolabial diatas I 1 atas. Anastetikum dideponir sedikit diatas apeks
gigi, injeksikan sedikit demi sedikit.
- untuk prosedur pencabutan dilakukan juga injeksi palatinal karena adanya inervasi
jaringan lunak sepertiga anterior palatum disuplai oleh nervus nasopalatinus yang
muncul dari canalis palatina anterior. Pada anak-anak agar tidak merasa sakit untuk
injeksi pada palatinal terdapat teknik lain untuk menganastesi nervus nasopalatinal
yaitu suntikan interpapila. Jarum diinsersikan dari aspek labio bukal melalui ruang
interproksimal, setinggi jaringan gingiva yang melekat pada periosteum dibawahnya.
Ujung jarum tetap berada pada papilla dan tidak boleh menyentuh tulang. Sejumlah
kecil larutan anastesi dideponirkan perlahan sampai mukoperiosteum palatal
memucat. Tetap dilakukan aspirasi setelah anastesi.
4. Teknik pencabutan gigi pada anak
Memposisikan pasien agar posisi nyaman, kursi dental ditidurkan sejajar dengan bidang horizontal 120 0, tangan operator harus sejajar tingginya dengan mulut pasien.
Pencabutan menggunakan tang anterior anak, arah pergerakan dapat rotasi dan ditekan ke
arah labial.
Pencabutan gigi jika sudah goyang dapat langsung diambil menggunakan tang,
jika tidak goyang maka dibuat goyang dulu dengan elevator bein setelah itu gunakan tang
-
8/11/2019 STEP 1 - 5 Pencabutan Gigi Anak Tutorial 8
6/8
untuk mencabutnya. Kasus sisa akar seperti diskenari masih menyisakan sedikit sisa
mahkota sehingga bisa dicabut menggunakan tang karena masih bisa dicengkeram, jika
memang tidak ada yang bisa dicengkeram dapat diambil sisa akarnya menggunakan
elevator. Elevator cryer digunakan untuk mengekstrasi sisa akar yang sudah sisa sedikit
sekali.
Tang dan elevator saat penggunaannya dikombinasikan sesuai kebutuhan tidak
bisa diputuskan apakah hanya menggunakan elevator atau tang saja. Tergantung juga
dengan skill operator. Untuk tang rahang atas digunakan yang lurus. Tang mahkota
katupnya terbuka, sedangkan tang akar katupnya tertutup sehingga untuk mencabut sisa
akar tidak dapat menggunakan tang mahkota.
Perlu diperhatikan juga setelah anastesi ditunggu 5 menit sampai anastetikum
bereaksi, dapat dites menggunakan eskavator, setelah itu gigi tersebut dapat dicabut,socket dibersihkan dengan antiseptik, pasien diinstruksikan menggigit tampon minimal
30 menit atau dapat sampai 1 jam.
5. Pasien diberikan resep antibiotik dengan pertimbangan karena adanya abses, sehingga
bakteri diharapkan tidak menyebabkan infeksi sistemik. Untuk antibiotic yang digunakan
berupa sirup atau puyer karena pasien tidak dapat meminum obat dalam bentuk tablet
atau kaplet. Antibiotik yang dapat diberikan adalah amoxycilin. Sebagai tambahan tidak
sembarang obat dapat digerus karena dapat mempengaruhi waktu kerja. Terdapat
beberapa jenis obat yang memang harusnya baru pecah atau bereaksi di lambung,
sehingga jika digerus di awal sebelum diminum efek waktu reaksi tidak sesuai dengan
yang diinginkan. Obat-obat yang perlu diperhatikan adalah yang 1 dd 1, karena jika
digerus maka efek obat yang harusnya dalam sehari jadi berkurang.
6. Akar gigi 51 dan 61 belum teresobrsi dikarenakan beberapa hal
a. letak benih gigi permanen salah, gigi permanen tumbuh tidak tepat di bawah gigi
sulungnya sehingga akar gigi sulung tidak teresorbsi
b. kemungkinan adanya pengaruh abses, abses memiliki pseudomembran piogenik,
membran ini akan menghalangi osteoklas untuk meresorbsi akar karena karena
osteoklas dan akar gigi sulung tidak berkontak langsung
c. resorbsi fisiologis gigi sulung pada pasien memang belum waktunya, waktu resorbsi
fisiologis masing-masing individi berbeda-beda waktu normalnya
-
8/11/2019 STEP 1 - 5 Pencabutan Gigi Anak Tutorial 8
7/8
STEP 4
MAPPING
Gigi Indikasi Ekstraksi - Gigi gangren
- Unrestorated
- Abses periapikal
- Persistensi
Hal yang diperhatikan sebelum pencabutan
Alat dan bahan anastesi dan pencabutan
Teknik anastesi gigi anak
Teknik pencabutan gigi anak
Tidak ada komplikasiKomplikasi
Tindakan post ekstraksiPerawatan
Resep untuk menunjang penyembuhan
-
8/11/2019 STEP 1 - 5 Pencabutan Gigi Anak Tutorial 8
8/8
STEP 5
LEARNING OBJECT (LO)
1. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
pencabutan gigi anak.
2. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami alat dan bahan anastesi dan pencabutan gigi
anak.
3. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami teknik anastesi pada anak.
4. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami tenik pencabutan gigi anak.
5. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami komplikasi pasca anastesi dan ekstraksi.
6. Mahasiswa mampu mengerti dan memahami tindakan post ekstraksi.