SUSPENSI UCI

download SUSPENSI UCI

of 17

description

h

Transcript of SUSPENSI UCI

SUSPENSI KLORAMFENIKOLUntuk memenuhi persyaratan

Mata Kuliah FTS Liquid yang dibina oleh Ibu Mardiah S.Farm, Apt.

OLEHAINUN NAJIYAH NIM 13.008DIANA ARUM SARI NIM 13.190

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG

Juni 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan industri farmasi teknologi farmasi sangat berperan aktif dalam peningkatan kualitas produksi obat-obatan. Hal ini banyak ditunjukkan dengan banyaknya sediaan obat-obatan yang disesuaikan dengan karakteristik dari zat aktif obat, kondisi pasien dan penigkatan kualitas obat dengan meminimalkan efek samping obat tanpa harus mengurangi atau mengganggu dari efek farmakologis zat aktif obat. Sekarang ini banyak bentuk sediaan obat yang dijumpai di pasaran antara lain: Dalam bentuk sediaan padat: pil, tablet, kapsul dan supposutoria. Dalam bentuk sediaan setengah padat: krim dan salep. Dalam bentuk cair: sirup, eliksir, suspensi, emulsi dan lain-lain. Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Untuk menangani infeksi oral dan maksilofasial, dokter menggunakan antibiotika sebagai pilihan utama. Saat diputuskan untuk menggunakan antibiotika sebagai bentuk penanganan terhadap infeksi, maka antibiotika yang digunakan harus diseleksi secara tepat. Maka bila kita ingin membuat sediaan oral antibiotik kita harus membuatnya menjadi sediaan suspensi antibiotik. Alasan antibiotik diformulasikan dalam bentuk sediaan suspensi yaitu bahan obat mempunyai kelarutan yang kecil atau tidak larut dalam air, tetapi diperlukan dalam bentuk sediaan cair, mudah diberikan kepada pasien yang mengalami kesulitan untuk menelan, diberikan pada anak-anak, untuk menutupi rasa pahit atau aroma yang tidak enak pada bahan obat. Sediaan dalam bentuk suspensi diterima baik oleh para konsumen dikarenakan penampilan baik itu dari segi warna ataupun bentuk wadahnya. Penggunaan dalam bentuk suspensi bila dibandingkan dengan larutan sangatlah efisien sebab suspensi dapat mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air.Dengan demikian sangatlah penting bagi kita sebagai tenaga farmasis untuk mengetahui dan mempelajari pembuatan sediaan dalam bentuk suspensi yang sesuai dengan persyaratan suspensi yang ideal ataupun stabil agar selanjutnya dapat diterapakan pada pelayanan kefarmasian dalam kehidupan masyarakat.

B. Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar kita selaku tenaga farmasis dapat mengetahui cara pembuatan ataupun peracikan sediaan suspensi yang baik dan benar.C. Manfaat

Untuk tenaga farmasi, kita dapat meracik atau membuat sediaan suspensi kloramfenikol dengan baik dan benar. Untuk pasien, dapat minum obat dengan rasa dan aroma yang enak yaitu dalam bentuk suspensi.BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. Suspensiberasal daribahasa inggris: suspension, yaitu sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. DOM martin; 937 : Proses penyiapan sistem 2 fase yang homogen dimana fase terdispersi atau fase dalam adalah bahan padat dan fase luar atau fase kontinue adalah cairan. Suspensi merupakan salah satu contoh dari bentuk sediaan cair, yang secara umum dapat diartikan sebagai suatu system dispersi kasar yang terdiri atas bahan padat tidak larut tetapi terdispersi merata ke dalam pembawanya. Bentuk suspensi yang di pasarkan ada 2 macam, yaitu suspensi siap pakai atau suspensi cair yang langsung bisa diminum, dan suspensi yang dilarutkan terlebih dahulu ke dalam cairan pembawanya, suspensi bentuk ini digunakan untuk zat aktif yang kestabilannya dalam akhir kurang baik dan sebagai pembawa dari suspensi yaitu berupa air.

Scovilles (298) : sediaan farmasi dimana mengandung bahan yang tidak larut.

Dapat disimpulkan bahwa, suspensi adalah sistem 2 fase yang umumnya tidak stabil secara energi dalam bentuk padat halus berbagi yang terdispersi dalam cairan, padatan atau gas yang berukuran 0 -1 nano mikron. Ciri-ciri suspensi :

1. Terbentuk dua fase yang heterogen.2. Berwarna keruh.3. Mempunyai diameter partikel : > 100 nm.4.Dapat disaring dengan kertas saring biasa.5. Akan memisah jika didiamkan. Komposisi suspensi :

Bahan pembasah (mempengaruhi flokulasi, viskositas, kontrol PH) dimana medium eksternal biasanya air).

Bahan pengental / viskositas (PGA dan derivat selulosa digunakan pada konsentrasi rendah 0,1 % sebagai koloid pelindung tetapi pada konsentrasi tinggi sebagai bahan pengikat viskositas dan menurunkan laju pengendapan dari partikel deflokulasi/ menambah kestabilan suspensi)

Bahan ekstamporal (penggunaan internal dan penampilan menarik pada aliran contoh : tragakan 1,25%, avicel dan lain-lain)

Bahan pendapar

Bahan pengawet

Korigen : saporis, odoris, colorisFaktor-faktor yang mempengaruhi suspensi:

a.Kekentalan (viskositas)

Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pola kecepatan aliran dari suatu cairan tersebut. Makin kental kecepatan alirannya makin turun kecepatan aliran dari cairan tersebut akan mempengaruhi pula gerakan turunnya partikel yang terdapat didalamnya dengan menambah viskositas cairan. Gerakan turun dari partikel yang dikandungnya akan diperlambat (Ansel, 1989). Viskositas suspensi menurut SNI adalah 37cp - 396cp.

Hal ini dibuktikan dengan rumus:

Dimana:

Istilah rheologi digunakan untuk menggambarkan aliran cairan dan Isaac newton yang menyatakan bahwa tahanan terhadap aliran adalah sebanding dengan kecepatan geser. Istilah newton tentang tahanan terhadap aliran sekarang dikenal dengan kekentalan atau viskositas yang didefinisikan sebagai tetapan perbandingan antara tekanan geser (Shering stress) dengan kecepatan geser (Rate of share). Tekanan geser adalah gaya per luas area yang digeser (dyne/cm). Kecepatan geser adalah kecepatan dibagi ketebalan film (detik-1).

Viskositas= (dyne/cm2) / (1/detik)= poise (P)= 100centipoise (cps)

Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisik obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioavailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorpsi obat dalam tubuh.

b.Ukuran Partikel

Pengecilan ukuran partikel berguna untuk kestabian supensi karena laju endap dari partikel padat berkurang kalu ukuran partike dikurangi. Pengurangan kuran partikel menghasilkan laju pengendapan yang lambat dan lebih beragam.

c.Volume Sedimentasi

Endapan yang terbentuk harus dengan mudah didispersikan kembali dengan pengocokan sedangkan agar menghasilkan suatu sistem homogen maka penguurn volume endapan dan mudah mendispersi membentuk dua prosedur evaluasi dasar yang paling umum (Patel dkk, 1994)

d.pH

pH merupakan suatu penentu utama adalam kestabilan suatu obat yang cenderung penguraian hidrolitik. Untuk kembanyakan obat pH kestabilan optimum adalah pada situasi asam antara pH 5-6. Oleh karena itu, melalui penggunakan zat pendapar yang tepat kestabilan senyawa yang tidak stabil dapat ditinggikan (Ansel, 1989). pH standar suspensi menurut Kulshreshta, Singh, dan Wall (2009) antara 5-7.e.Redispersibilitas

Daya kocok sedimen dapat dilakukan dengan gerak membalik susupensi yang mengandung sedimen sebasar 900 kemudian dapat diukur waktunya atau jumlah gerak membalik, yang dibutuhkan untuk mendispersikan kembali seluruh partikel (Voight, 1995). Kemampuan suspensi untuk menjaga agar dosis obat terdispersi secara merata diukur berdasarkan kemampuannya untuk mendispersikan kembali suatu suspensi yang mengendap. Endapan yang terbentuk selama penyimpanan harus mudah didispersikan kembali bila wadahnya dikocok, membentuk suspensi yang homogen. Oleh karena itu pemeriksaan kemampuan redispersi sangat penting dalam evaluasi stabilitas fisik suspensi. Penentuan redispersi dapat ditentukan dengan cara mengkocok sediaannya dalam wadahnya secara konstan dengan menggunakan pengocok mekanik. Kemempuan redispersi baik bila suspensi telah terdispersi sempurna dengan tangan maksimum 15 kali pengocokanKeuntungan sediaan suspensi antara lain sebagai berikut :a. Bahan obat tidak larut dapat bekerja sebagai depo, yang dapat memperlambat terlepasnya obat.b. Beberapa bahan obat tidak stabil jika tersedia dalam bentuk larutan. c. Obat dalam sediaan suspensi rasanya lebih enak dibandingkan dalam larutan, karena rasa obat yang tergantung kelarutannya.Kerugian bentuk suspensi antara lain sebagai berikut :a. Rasa obat dalam larutan lebih jelas.b. Tidak praktis bila dibandingkan dalam bentuk sediaan lain, misalnya pulveres, tablet, dan kapsul.c. Rentan terhadap degradasi dan kemungkinan terjadinya reaksi kimia antar kandungan dalam larutan di mana terdapat air sebagai katalisator .( Anief, M., 1987 )BAB III

PRA FORMULASI

-Mongorafi :

CHLORAMPHENICOLI PALMITAS

Kloramfenikol palmitat

-kloramfenikol plamitat : mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%,C27 H42 Cl2 N2O6.dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan..

-pemerian: serbuk hablur halus,licin;putih;bau lemah;rasa tawar.

- Kelarutan praktis: tidak larut dalam air; larut dalam 45 bagian etanol (95%) p,dalam 6 bagian klorofrom p dan dalam 14 bagian eter p.-Jarak lebur 86o sampai 92o.

-Rotasi jenis + 22,5o sampai +25,5o; pengujian dilakukan menggunkan larutan 5,0% b/v dalam etanol mutlak p.

-Keasaman-kebasaan: larutan 1,0 g dengan penghangatan dalam 5 ml campuran etanol (95%) p dan eter p volume yang sebelumnya telah dinetralkan terhadap larutan fenolftalein p. netralkan dengan natrium hidroksida 0,1 N menggunakan indicator larutan fenolftalein p.hingga warna merah jambu yang terjadi mantap pada pengocokan selama 30 detik; diperlukan tidak lebih dari0,4 ml.

-Susut pengeringan: tidak lebih dari 0,5 %; pengeringan dilakukan dalam hampa udara diatas fosforpentoksida p hingga bobot tetap.

-Sisa pemijaran: Tidak lebih dari 0,1%

-Penetapan kadar: Laturan 30 mg yanag ditimbng saksama dalam etanol mutlak p secukupnya hingga 100,0 ml.encerkan 10,0 ml dengan etanol mutlak p secukupnya hingga 100,0 ml ukur serapan-1 cm larutan p ada maksimum lebih kurang 271 nm.hitung kadar C27 H42 Cl2 N2O6; A ( 1% cm) pada lebih kurang 271 nm adalah 178.

-Penyimpanan; Dalam wadah tertutup baik,terlindung dari cahaya.

-Penandaan pada etiket harus juga tertera: Daluwarsa

-Khsiat dan penggunaan: Antibiotikum.CARBOXYMETHYLCELLULOSUM NATRICUM

Karboksimetilselulosa Natrium

Garam selulosa karboksimetil eter natrium (9004-32-4)

-Kaboksimetilselulosa Natrium adalah garam natrium dari polikarboksimetil eter selulosa,mengandung tidak kurang dari 6,5% dan tidak lebih dari 9,5% nartium (Na) dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

-Pemerian; serbuk atau granul,putih sampai krem;higroskopik.

-Kelarutan: Mudah terdidpersi dalam air membentuk larutan koloidal;tidak larut dalam etanol,dalam eter dan dalam pelarut organik lain.

-Susut pengeringan: Tidak lebih dari 10,0%; lakukan pengeringan pada suhu 105o selama 3 jam.-Konsentrasi : 0,1 1 %

-pH: 6 10

-Penetapan kadar: Timbang saksama lebih kurang 500 mg,larutkan dalam 80 ml asamasetat glacial p.panaskan di atas tangas air mendidih selama 2 jam,dinginkan hingga suhu kamar dan titrasi dalam asam perklorat 0,1 N LV, tetapkan titik akhir secara potensiomtrik.

PROPYLENGLYCOLUM

Propilen glikol

-Pemerian: Cairan kental,jernih,tidak berwarna; rasa khas;praktis tidak berbau;menyerap air pada udara lembab.

- kelarutan: Dapat bercampur dengan air,dengan aseton,dan dengan kloroform;larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial;tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.

-Wadah dan penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat.POLYSORBATUM 80

Polisorbat 80

Polioksietilena 20 sorbitan monooleat [9005-65-6]

Polisorbat 80 adalah ester oleat dari sorbitol dan anhidrida yang berkopolimerisasi dengan lebih kurang 20 molekul etilena oksida untuk tiap molekul sorbitol dan anhidrida sorbitol.

-pemerian: cairan seperti minyak,jernih berwarna kuning muda hingga coklat muda;bau khas lemah; rasa pahit dan hangat.

-Kelarutan: sangat mudah larut dalam air,larutan tidak berbau dan praktis tidak berwarna;larut dalam etanol,dalam etil asetat;tidak larut dalam minyak mineral.

-Wadah dan penyimpanan: dalam wadah yang tertutup rapat.

SIRUPUS SIMPLEX

Sirop Gula

Pembuatan larutkan 65 bagian sakarosa dalam larutan Metil paraben 0,25 % b/v secukupnya hingga diperoleh 100 bagian sirop.

-Pemerian: Cairan jernih,tidak berwarna.

-Penetapan kadar: Memenuhi syarat penetapan sakarosa yang tertera pada sirupi-Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat,di tempat sejuk,Metil paraben ( Handbook of Pharmaceutical excipients, hal 310, FI IV hal 551)Pemerian : Hablur kecil tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau.Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam air panas.Kegunaan : Antimikroba atau pengawet.Stabilitas : Larutan metil paraben stabil pada pH 3 6, disterilisasikan oleh otoklaf 120C selama 20 menit tanpa terjadi peruraian. Dalam bentuk larutan stabil pada pH 3 6 (terurai kurang dari 10%) untuk penyimpanan lebih dari 4 tahun.OTT : Surfaktan anionik, bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragakan.Sterilisasi : Otoklaf

Wadah : Wadah tertutup baik ditempat yang dingin dan kering

Konsentrasi : 0,065 % - 0,25 % ( i.v)

Bobot molekul : 152,15

Rumus Struktur : C8H8O3Na benzoat (Farmakope Indonesia ed. IV hal: 584, Handbook of Pharmaceutical Excipient hal: 434)Pemerian : Granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau praktis, tidak berbau, stabil di udara

Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol.

Stabilitas : Disimpan dalam wadah tertutup baik pada tempat yang sejuk dan kering.

OTT : Campuran kuartener, gelatin, garam feri, garam kalsium, dan garam logam berat, termasuk perak dan merkuri. Aktivitas pengawetnya berkurang dengan adanya interaksi dengan kaolin atau suraktan non-ionik.

Sterilisasi : Larutan dapat disterilisasi dengan autoklaf atau filtrasi

Kegunaan : Pengawet, Antimikroba

Konsentrasi : 0,5 % (pengawet sediaan parenteral)Propil Paraben (FI IV hal 713, eksipien hal 411)Pemerian : serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna.

Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan dalam eter, sukar larut dalam air mendidih, mudah larut dalam propilen glikol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

OTT : aktvitas antimikroba berkurang dengan adanya surfaktan nonionis.

Stabilitas : Propil paraben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan otoklaf tanpa mengalami peruraian, stabil pada suhu kamar selama empat tahun lebih.

Konsentrasi : 0,005% - 0,2%

Sterilisasi : otoklaf

Kegunaan : antimikroba (pengawet)

BOBOT UKURAN TUBUH BAYI DAN ANAK (ISO VOL. 44 HAL.588)

Usia DalamPriaWanita

TahunBulanBobot (kg)Bobot (kg)

108,17,6

209,69,3

3011,411,0

4013,012,6

5014,414,2

6015,816,2

ISO VOLUME 44 TAHUN 2009 HALAMAN 103COLCETIN

Embamegafarma

K

Mengandung kloramfenikol palmitat 125mg/5ml; 250mg/kapsul.Indikasi : Infeksi saluran nafas, batuk rejan, faringitis, tonsilitis, infeksi saluran cerna,

kolitis, enteritis luteris, tipus abdominalis.

Efek Samping : Diskrasia darah terutama aplastik anemia yang dapat menjadi serius dan fatal,

hipersensitif, urtikaria, sindrom gray pada bayi prematur atau yang baru lahir,

mual, muntah dan diare.

Dosis : Dewasa, Anak dan bayi usia > 2 minggu : 50mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 dosis bagi; bayi premature dan bayi usia di bawah 2 minggu, 25mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis bagi.Resep yang di dapat :

Resep standart :

Menurut Formularium Nasional Edisi ke 2 Halaman 66 No 144, tiap 5 ml kloramfenikol mengandung :

R/ Kloramfenikol palmitas setara dengan

Kloramfenikol 125 mg

Karboximetil selulosa natrium 50 mg

Polisorbathum -80 25 mg

Prophilenglikol 1 g

Sirupus simplex 5 g

Aquadest add 5 ml

Perhitungan Bahan :

NoNama BahanPerhitunganJumlah

1.Kloramfenikol Palmitat125 mg3000 mg

2.CMC50 mg1200 mg

3.Polisorbatum-8025 mg x 120ml/15ml x 3600 mg

4.Propilenglikol1 g24 g

5.Sirupus Simplex5 g120 g

6.AquadestAd 5 mlAd 120 ml

7.FDC Red

8.Essens Strawberry

BAB IVPROSEDUR KERJA

A. Alat dan Bahan

Alat :

Bahan : Mortir dan stemper.

- Kloramfenikol Palmitat Botol 120ml.

- Sirup simpleks

Gelas ukur

- CMC Na

Sudip

- Polisorbatum-80 Hotplate

- Aquadest

Pipet tetes

- Propylenglikol FDC Red & Essens strawberryB. Cara Kerja1. Kalibrasi botol 120ml, timbang di dalamnya sirup simplex.2. Timbang CMC, masukkan ke dalam mortir yang telah diberi air panas, taburkan CMC lalu diamkan 15 menit, hingga mengembang kemudian aduk hingga menjadi mucilago.3. Timbang propylenglikol dan polisorbatum-80 pada cawan yang telah ditara.4. Timbang kloramfenikol palmitat.5. Campur propilenglikol dan polisorbat, panaskan diatas hotplate, aduk lalu masukkan kloramfenikol sambil diaduk ad homogen.6. Semua campuran dituangkan pada CMC Na sambil diaduk lalu tambahkan aquadest, aduk ad homogen, masukkan dalam botol.7. Bilas lumpang, masukkan dalam botol, adkan hingga 120ml, gojog kuat dan beri etiket serta label diminum sampai habis.METODOLOGI PENELITIAN

A. Formula Standar

Formula standar FMS hal 103Lotio calamineR/ Calamin

10

Zinci oxyd

3Glycerin

5 ccAq. Rosariumad100 ccS.U.EB. Formula Rancangan

dr. Andini

Alamat praktek: jl sidomulyo no 4 Pandaan Telp : 0341-6371616

Jam praktek : sore 17.00 20.00

SIP:345

Tanggal :01-April 2014R/ Calamin

6 Zinci oxyd

3 Glycerin

3 PGA

2% Aq. Rosarium ad60 cc

S.U.E

parafdokter

pro : Tn.jumanji

umur : 40 th

alamat :jl. Sedap malam no. 7

C. Monografi Bahan

Calamin (FI edisi III hal 119)Pemerian: Serbuk halus, merah jambu, tidak berbau, praktis tidak berasa.Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam asam mineral.Khasiat

: Antiseptikum ekstern dan sebagai zat utamaKadar

: 15% untuk lotion (merck indeks hal 189) Zinci oxyd (FI edisi III hal 636)

Pemerian : serbuk amor, sangat halus, putih atau putih kekuningan, tidak berbau,tidak berasa.Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air dan etanol (95%), larut dalam asam mineralencer dan larutan alkali hidroksida.Khasiat

: Antiseptikum lokal dan sebagai zat aktif pendukungKadar

: zinci oxyd dalam lotion adalah 20% (merck indeks hal 1116)

Glycerin (FI edisi III hal 271)

Pemerian: cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, mais diikuti

rasa hangat, higroskopik.Kelarutan: dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%), praktis tidak larutdalam klorofom, dalam eter, dan dalam minyak lemak.

Khasiat

: zat tambahan yang digunakan sebagai pembasah Aqua Rosae (Ph V hal 105)Pemerian: Zat cair jernihD. Perhitungan Bahan

Calamine x 60

=6 g

Zink oxyd x 60

= 3 g

Glycerin x 60

=3 cc

PGA x 60

= 1.2 g

Air PGA 1 x 1.2

=2.7 ml

Aqua rosae 60 (6+3+3+1,2+2.7) = 60- 15.9

= 44.1 mlE. Alat dan Bahan

F. Cara KerjaPembuatan aqua rosae (Pharmacope V belanda hal 105)

1. Larutkan 1 tetes minyak mawar dalam 19 tetes spiritus keras aduk sampai larut

2. Setelah tercampur saring dengan kertas saring

3. Diambil 4 tetes dari larutan yang didapat

4. Tambahkan 996 tetes air, 1 tetes = 0,05 ml

Untuk 996 tetes = 49,8 ml 5. lalu kocok dengan kuat

6. Setelah dikocok saring larutan dengan kertas saring bagian diganti dgn tetes

G.Pembuatan lotio calamine

1. Di setarakan timbangan

2. Disiapkan alat dan bahan3. Pembuatan mucillago mortir 1

Diambil PGA, lalu timbang sebanyak 1,2 g.

Masukkan PGA ke dalam mortir. Disiapkan air panas sabanyak 2,7 ml, lalu masukkan ke dalam mortir.

Tunggu hingga permukaan agak padat.

Setelah padat gerus kuat dengan cepat searah jarum jam, sampai terbentuk lendir.

4. Diayak zinci oxyd dengan ayakan no.100, lalu timbang sebanyak 3 g masukkan mortir 2

5. Ditara botol timbang

6. Diambil glycerin, lalu timbang dengan botol timbang sebanyak 3 g. Masukkan ke dalam mortir

7. Gerus glycerin + zinci oxyd sampai zinci oxyd terbasahi.

7. Dicampur zinci oxyd yang sudah dibasahi ke dalam mucilago lalu gerus.

8. Ditimbang calamine sebanyak 6 g. Lalu masukkan ke dalam mortir.

9. Diaduk ad homogen.

10. Diukur aqua rosarium sebanyak 33ml. Masukkan ke dalam mortir sedikit demi sedikit sambil diaduk.

11. Dimasukkan ke dalam Botol, tutup rapat

12. Diberi etiket biru dan kocok dahulu. H.EtiketAPOTEK PANDAAN FARMA

JL. LUKMAN HAKIM NO. 1 PANDAAN

TELP. (0343)638091

APA: MEDINA I.D SIK : 041315

NO.R/ TGL :

OBAT LUAR

Kocok dahulu

R/ Suspensi kloramfenikol 120ml

FDC Red qs.

Essens strawberry qs.

S.t.dd.1.C

R/ Kloramfenikol 3 g

Karboximetil selulosa natrium 1,2 g

Polisorbathum -80 600 mg

Prophilenglikol 24 g

Sirupus simplex120 g

Aquadest add 120 ml

S. t.d.d.1C

Pro : Stella (1 tahun)