Tekanan Panas Pakar

8/14/2019 Tekanan Panas Pakar

http://slidepdf.com/reader/full/tekanan-panas-pakar 1/25

DASAR-DASAR K3“TEKANAN PANAS”

Nama kelompok:

1. Antika Pujiningtias

2. Elsa Supriyani

3. Fakhry Muhammad

4. Fiqiyah

5. Ghina Akmalia

6. Ida Nadia Saumi

7. Ina Isna Saumi

8. Nopi Ekayanti

9. Rifka Rosyani

10.Ulfa Amalia



Adalah beban iklim kerja yg diterima tubuh manusia dan

faktor non-iklim yaitu dari panas metabolisme tubuh,

pakaian kerja dan tingkat aklimatisasi.

• Menurut American Conference of Governmental

Industrial Hygienists ( ACGIH , 2001),

Tekanan panas: batas kemampuan penerimaan panas

pekerja dari kontribusi kombinasi metabolisme tubuhakibat melakukan pekerjaan & faktor lingkungan

(seperti temperature udara, kelembaban, pergerakan

udara dan radiasi perpindahan panas serta pakaian yang

digunakan).

Tekanan Panas

antika



Menurut Suma’mur (1996)

• Cuaca kerja adalah kombinasi dari: a. Suhu udara, b.

Kelembaban udara, c. Kecepatan gerakan, dan d. Suhu

radiasi. Kombinasi keempat faktor itu dihubungkan dengan

produksi panas oleh tubuh disebut tekanan panas.

• Tekanan panas (heat stress) adalah beban iklim kerja yang

diterima oleh tubuh manusia. Tubuh manusia selalu

menghasilkan panas sebagai akibat dari proses pembakaran

zat makanan dengan oksigen (metabolisme). Apabila prosespengeluaran panas tubuh selalu saling terjadi pertukaran

panas, proses pertukaan (pemindahan) panas ini tergantung

dari suhu lingkungan (iklim kerja).

antika



Untuk mengetahui tingkat tekanan panas

yg diterima tenaga kerja/manusia yg terpapar

melalui pengukuran faktor-faktor ekstenallingkungan yg mempengaruhinya

(kelembaban, kecepatan angin, suhu kering, suhu

basah dan suhu radiasi)

agar segera dpt dilakukan langkah pengendalian dgn

teknologi pengendalian.

Tujuan

elsa



Lanjutan...

• Mencegah terjadi penyakit akibat kerja (PAK) karena

tekanan panas yg tidak sesuai dgn tubuh pekerja.

• Mencegah kecelakaan kerja (KK) karena tekanan panas yg

tidak sesuai dgn tubuh pekerja.

• Meningkatkan intensitas kerja sehingga dapat

meningkatkan produktivitas kerja.

• Meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan kualitas hasil

pekerjaan (baik barang maupun jasa).

elsa



Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik

Indonesia Nomor PER.13/MEN/X/2011 Tentang Nilai Ambang

Batas Faktor Fisika Dan Faktor Kimia Di Tempat Kerja.

Pengaturan waktu

kerja setiap jam

ISBB (˚C )

Beban Kerja

Ringan Sedang Berat

75% - 100% 31,0 28,0 -

50 % - 75% 31,0 29,0 27,5

25% - 50% 32,0 30,0 29,0

0% - 25% 32,2 31,1 30,5

Standart dan Peraturan

fakhri



Lanjutan...

•ISBB utk di luar ruangan dengan panas radiasi:

ISBB = 0,7 Suhu basah alami+0,2 Suhu bola+0,1 Suhu kering.

•ISBB utk di dlm/luar ruangan tanpa panas radiasi:

ISBB = 0,7 Suhu basah alami + 0,3 Suhu bola.

Catatan :

•Beban kerja ringan membutuhkan kalori s/d 200 Kilo

kalori/jam.

•Beban kerja sedang membutuhkan kalori >200 sampai dengan<350 Kilo kalori/jam.

•Beban kerja berat membutuhkan kalori >350 sampai dengan

<500 Kilo kalori/jam.

fakhri



Lanjutan...

• Beban kerja ringan: aktivitas kantor tanpa olahraga

dan aktivitas fisik yang tidak menguras tenaga

• Beban kerja sedang: bekerja harus naik turun

tangga, olahraga ringan dan pekerjaan rumah

tangga

• Beban kerja berat: pekerjaan lapangan dan

pekerjaan kuli bangunan.



NAB terendah untuk ruang kerja adalah 25° C

NAB tertinggi adalah 32,2° C

(tergantung beban kerja dan pengaturan waktu kerja serta

penting dlm penggunaan pakaian pelindung diri/personalprotective clothing (PPC) dalam aktivitas kerja)

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja SE. No.

51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas untuk Iklim

Kerja dan Nilai Ambang Batas untuk TemperaturTempat Kerja

fiqiyah



Masalah atau Faktor Resiko

•Menurut hasil penelitian Priatna (1990) bahwa pekerja yg

bekerja selama 8 jam/hari berturut-turut selama 6 minggu,

pada ruangan dengan Indeks Suhu Bola Basah (ISBB) antara

32,02 – 33,01oC menyebabkan kehilangan berat badansebesar 4,23 %.

•Menurut Grantham (1992) & Bernard (1996) bahwa reaksi

fisiologis akibat pemaparan panas yg berlebihan dapatdimulai dari gangguan fisiologis yg sangat sederhana sampai

penyakit serius.

fiqiyah



Pengaruh Fisiologis Akibat Tekanan

Panas Menurut Pulat (1992) dlm Tarwaka (2004) bahwa

reaksi fisiologis tubuh (heat strain) oleh karena

peningkatan temperatur udara di luar comfort zoneadalah :

•Vasodilatasi

•Denyut jantung meningkat

•Temperatur kulit meningkat

•Suhu inti tubuh pada awalnya turun kemudian

meningkat, dll.

ghina



Penyakit akibat kerja/kecelakaan

kerja •Heat rash

Gejala awal akibat tekanan panas. Penyakit ini berkaitan dengan

panas, kondisi lembab dimana keringat tidak mampu menguap

dari kulit dan pakaian.

•Heat syncope

Ganggunan induksi panas yg lebih serius. Ciri: pening &

pingsan.

•Heat cramp

Gejala: nyeri & kejang pada kaki, tangan dan abdomen dan

banyak mengeluarkan keringat.

ghina



Lanjutan...

•Heat exhaustion

Kondisi yg terjadi jika jumlah air yg dikeluarkan (keringat) melebihi air yg

diminum selama terkena panas. Gejala: keringat sgt banyak, kulit pucat,

lemah, pening, mual, pernapasan pendek, cepat pusing dan pingsan.

•Heat stroke

Penyakit ini dpt menyebabkan koma & kematian. Gejala: detak jantung

cepat, suhu tubuh tinggi 40oC atau lebih, panas, kulit kering & tampak

kebiruan atau kemerahan.

ida



•Multiorgan-dysfunction syndrome ContinuumRangkaian sindrom/gangguan yg terjadi pada

lebih dari satu/sebagian anggota tubuh akibat

heat stroke, trauma dan lainnya.

ida



Teknik Pengukuran

• Mengukur Suhu Inti (Suhu Tubuh bagian Dalam) dari

Tenaga Kerja

Caranya dengan mengukur suhu oral. Suhu oral dapat

diukur dengan menggunakan thermometer air raksabiasa atau dengan thermometer elektronik. Tenaga

kerja yang akan diukur suhu oralnya tidak

diperkenankan makan atau minum 15 menit sebelum

diukur suhunya, dan tenaga kerja harus menutupmulutnya selama pengukuran.

ina



Lanjutan...

• Pemantauan terhadap Dehidrasi

Dehidrasi dapat dilakukan dengan mencatat perubahan berat badan pada

saat akan mulai bekerja dan pada akhir kerja. Bila terjadi penurunan berat

badan lebih dari 1,5%, maka telah terjadi dehidrasi yang berlebihan,

sehingga disarankan untuk melakukan evaluasi terhadap lingkungantempat kerja

• Mengukur Suhu Efektif

Apabila kecepatan gerak udara telah diketahui, maka suhu efektif dapat

diperoleh dari perpotongan antara garis yang menghubungkan suhu kering

dan suhu basah dengan garis gerak cepat udara. Denganmenggunakan psychromtric maka dapat dicari besarnya kelembaban udara

di dalam ruangan tersebut. Jika di dalam ruangan tersebut ada sumber

panas dan memancarkan panas radiasi, maka besarnya suhu efektif akan

dipengaruhi oleh adanya panas radiasi dari sumber tersebut. Oleh

karenanya besarnya suhu eefektif harus dikoreksi.ina



Lanjutan...

• Index Suhu Basah dan Bola

Apabila tempat isntirahat menggunakan AC atau keadaan iklim

kerja harga ISBB adalah 24oC, waktu istirahat yang

diperkenankan dapat direduksi 25%.

Batas pemaparan yang diperbolehkan untuk bekerja untuk

bekerja secara terus menerus dapat dipakai dimana ad suatu

“work-rest regimen” atau putaran kerja dan istirahat dari 5 hari

kerrja setiap minggunya dengan 8 jam kerja setiap harinya

dengan istirahat agak lama atau makan siang ±30 menit.

• Menggunakan alat heat stress monitor

opi



Heat Stress Monitor



Cara menggunakan alat untuk mengukur tekanan

panas, sebagai berikut:

• Pastikan sumbu bola adalah bersih, isi reservoir dengan air suling

• Tempatkan HS-32 di area kerja yang harus dipantau dengan lokasi

yang aman sekitar 1,5 meter dari tanah.

• Hidupkan unit ON. Jika tegangan baterai ditampilkan selama dayapada urutan kurang dari atau sama dengan 6,4 volt mengganti atau

mengisi ulang batrei

• Gunakan tombol panah dengan mengatur tampilan ke yang

diinginkan• Biarkan sepuluh menit untuk sensor menstabilakn ke lingkungan

sebelum mengambil bacaan.

opi



Pengendalian

1. Pengendalian secara Umum

a) Penggantian Cairan

NIOSH menyarankan agar tenaga kerja minum sebanyak 150 –

200 CC setiap 15 – 20 menit.b) Aklimatisasi

Pada hari ke-1 selama 2 jam. Pada hari ke-2 tenaga kerja

bekerja di lingkungan tempat kerja yang panas selama 4 jam.

Sedangkan pada hari ke-3 tenaga kerja bekerja selama 6 jam.Demikian seterusnya, sehingga akhirnya pada hari ke-5,

aklimitasi telah mencapai 100% atau 8 jam atau 1 shift kerja.

rifka



Lanjutan...

c) Self Determination

Pembatasan terhadap pajanan panas dimana tenaga kerja

menghindari cuaca panas apabila ia sudah merasakan terpapar

suhu panas secara berlebihan.d) Diet

Diet makanan seimbang dan mempunyai nilai gizi yang baik

adalah sangat penting untuk mempertahankan kesehatan yang

prima.

rifka



Lanjutan...

e) Gaya Hidup dan Status Kesehatan

Tidur cukup, berolah-raga, tidak mempunyai kebiasaanminum minuman beralkohol ataupun obat terlarang, tidak

mengidap penyakit-penyakit kronis seperti penyakit

jantung, ginjal dan hati, karena hal tersebut mempunyai

toleransi yang rendah terhadap tekanan panas.

rifka



2. Pengendalian secara Khusus

a) SubtitusiMengurangi beban kerja yang berat menjadi ringan dapat

menurunkan tingkat tekanan panas terutama panas

metabolisme tubuh.

b) Engineering Control- Menurunkan Suhu Udara

- Menurunkan Kelembaban Udara

- Menurunkan Panas Radiasi

3. Administratif Control

a) Training

b) Menbagi pekerjaan

ulfa



4. Perlindungan Perorangan

Jenis pakaian yang ada:

a) Sistem Peredaran Udara

Udara dialirkan di bawah pakaian keseluruh tubuh.

Untuk itu udara yang diperlukan bagi setiap orang, harus

dialirkan melalui pipa dengan tekanan yang tinggi dengan

menggunakan blower.

b) Pakaian yang dapat memantulkan panas radiasi yangdatang dari suatu sumber panas.

ulfa



Pertanyaan

• Dinda:

Alat heat stress monitor, kenapa harus di tempat aman 3.5

m dr tanah? Mekanisme penyakit heat stroke?

• Wahyu widi:

Contoh beban kerja ringan, berat dan sedang?

• Fadli:

Standar tekanan panas di ruang kerja?

Tekanan Panas Pakar

Documents

Transcript of Tekanan Panas Pakar